UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS
AL QUR’AN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH
DI RA MUSLIMAT NU ANGIN-ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syaratguna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
MAS’UDAHNIM : 073111559
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2011
ABSTRAK
Mas’udah (NIM : 073111559). Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis AlQur an Melalui Metode Index Card Match di RA Muslimat NU Angin-AnginBuko Wedung Demak. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2011.
Tujuan pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match adalahmenciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif mendorong anakdidik berpikir kritis dan memunculkan berbagai macam pertanyaan yang kreatifsehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep berpikir pada anak didiktentang materi yang dipelajari, menggalang kerja sama dan kekompakan anakdidik dalam kelompok berpasangan, serta dapat mengembangkan kepemimpinananak didik dan mengembangkan kemampuan pola matematikanya dan dapatmembantu anak didik mengembangkan proses nalarnya. Penelitian ini selanjutnyaakan membahas dan mengevaluasi kemampuan baca tulis Al Qur an anak didik diRA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak melalui pembelajarandengan menggunakan metode index card match yang dilaksanakan dengananalisis penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkankemampuan baca tulis Al Qur an melalui metode index card match di RAmuslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (actionresearch). Jumlah subjek dalam penelitian adalah 22 anak kelompok B di RAmuslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi.Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisiskualitatif konsep penelitian tindakan kelas (action research).
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa upayameningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur an melalui metode index card matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak telah dilakukan denganbaik. Upaya dilakukan dengan menggunakan metode index card match ternyatadapat meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis suratAl Fatihah. Adapun ketuntasan belajar anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulissurat Al Fatihah melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat digambarkan yaitu pada pra siklus sebesar18,18 %, siklus 1 sebesar 40,90 %, siklus 2 sebesar 72,72 %, dan pada siklus IIIsebesar 95,45 %.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semuapihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang.
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.
an. Saudari Kepala Sidang PengujiMas udah Munaqosah IAIN Walisongo Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah skripsi saudara :
Nama : Mas udah
Nomor Induk : 073111559
Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA
TULIS AL QUR AN MELALUI METODE INDEX
CARD MATCH DI RA MUSLIMAT NU ANGIN-
ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudari tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih, demikian harap menjadi
maklum.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Semarang, Maret 2011
Pembimbing
H. Mursid, M.Ag NIP. 19670305 2001121001
DEPARTEMEN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG
Alamat : Jl. Raya Ngaliyan Telp. (024) 7601295 Semarang 50185
PENGESAHAN
Skripsi Saudari : Mas udah
Nomor Induk : 073111559
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur an
Melalui Metode Index Card Match di RA Muslimat Nu Angin-
Angin Buko Wedung Demak
telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat
cumlaude / baik / cukup, pada tanggal :
dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 tahun
akademik 2010/2011.
Semarang, Maret 2011
Ketua Sidang / Dekan Sekretaris Sidang
( . ) ( . )
NIP. . NIP. ...
Penguji Penguji
( ) ( )
NIP. NIP. .
Pembimbing
H. Mursid, M.AgNIP. 19670305 2001121001
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 2 Maret 2011
Mas udah
NIM. 073111559
MOTTO
:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al Mujadalah:111)
1 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1985),hlm. 911
PERSEMBAHAN
Dengan penuh raya syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku, Masuti, Ali Ahmadi
2. Anak-anakku, Fahrurrozi, Ibrohim Kholid, Abdullah Yafi, Irsyad (Alm)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul: Upaya Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui Metode Index Card Match di RA
Muslimat Nu Angin-Angin Buko Wedung Demak , dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
Demikian pula dalam proses penyusunannya, skripsi ini melibatkan
kontribusi dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, berkaitan dengan hal
tersebut dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak tersebut, khususnya kepada:
1. DR. Suja i. M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang
telah memberikan izin dan fasilitas lainnya selama penyusunan skripsi ini
dilakukan.
2. Ahmad Muthohar. M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
3. H. Mursid. M.Ag, Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik dan memberikan
ilmu serta pengetahuannya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
5. Siti Isnaini, Kepala RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak,
yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga penelitian
tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
penyusunan skripsi ini.
Semoga bantuan dari semuanya itu dapat menjadi amal baik yang tidak
terputus-putus serta mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah swt. Akhirnya
semoga skripsi yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 2 Maret 2011
Penulis
Mas udahNIM. 073111559
DAFTAR ISI
Halaman :
Halaman Judul ............................................................................................. i
Abstrak Penelitian ......................................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .............................................................................. iii
Pengesahan ................................................................................................... iv
Motto ....... .................................................................................................... v
Persembahan ................................................................................................. vi
Kata Pengantar .............................................................................................. vii
Daftar Isi .. .................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................. xi
Daftar Gambar .............................................................................................. xii
Daftar Lampiran............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah ............................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II BACA TULIS AL QUR AN DAN INDEX CARD MATCH ......... 8
A. Pembelajaran Baca Tulis Al Qur an ....................................... 8
1. Pengertian kemampuan baca tulis Al Qur an .................... 8
2. Perkembangan kemampuan baca tulis Al Qur an.............. 8
3. Faktor yang mempengaruhi kemampuan baca tulis Al
Qur an ..... ....................................................................... 13
B. Metode Index Card Match .................................................... 20
1. Pengertian metode index card match ................................ 20
2. Penggunaan metode index card match .............................. 21
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
index card match dalam pembelajaran Al Qur an ............. 23
4. Kelebihan dan kekurangan metode index card match
dalam pembelajaran Al Qur an ......................................... 25
C. Kajian Penelitian yang Relevan.............................................. 26
D. Kerangka Berpikir ................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 30
A. Desain Penelitian .................................................................. 30
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 31
D. Variabel dan Indikator ........................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 32
F. Prosedur Penelitian ................................................................ 33
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 33
H. Indikator Keberhasilan ........................................................... 36
BAB IV ANALISIS HASIL PENENELITIAN .......................................... 38
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................... 38
B. Hasil Penelitian ..................................................................... 39
C. Analisis Hasil Penelitian ....................................................... 50
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 55
A. Kesimpulan ... ....................................................................... 55
B. Saran ............. ....................................................................... 55
C. Penutup.......... ....................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman :
Tabel 1 : Kemampuan Anak Baca Tulis Al Qur an Berupa Baca Tulis
Surat Al Fatihah pada Pra Siklus ............................................ 39
Tabel 2 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 1 .................................................................................. 41
Tabel 3 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 2 .................................................................................. 45
Tabel 3 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 3 .................................................................................. 48
Tabel 4 : Rekapitulasi Hasil Penelitian tentang Upaya Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak ................................................................................... 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman :
Gambar 1 : Grafik Hasil Penelitian Pra Siklus .......................................... 40
Gambar 2 : Grafik Hasil Penelitian Siklus I .............................................. 42
Gambar 3 : Grafik Hasil Penelitian Siklus 2 ............................................. 45
Gambar 4 : Grafik Hasil Penelitian Siklus 3 ............................................. 48
Gambar 5 : Grafik Rekapitulasi Hasil Penelitian....................................... 54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al Qur’an al Karim ialah kitab Allah dan wahyu-Nya yang diturunkan
kepada hamba-Nya yang ummi, penutup para Nabi dan Rasul, Muhammad
SAW. Ia adalah “jalan lurus” dan ikatan yang kuat yang telah diridhai Allah
untuk para hamba-Nya. Allah memerintahkan para hamba-Nya itu agar
melaksanakan perintah-perintahnya, menerapkan hukum-hukumnya dan
menjadikannya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang mencari bimbingan,
penolong bagi orang yang meminta pertolongan dan cahaya bagi orang yang
memerlukan kejelasan.
Al Qur’an ialah nama khusus bagi kalam Allah. Ia tidak diambil dari
pecahan kata qira’ah, tetapi merupakan nama bagi kitab Allah sebagaimana
Taurat dan Injil.1 Kitab Al Qur’an adalah sebaik-baik kitab diantara kitab yang
diberikan kepada para Rasul-Nya. Sebab keotentikannya mampu
dipertahankan, dan cahayanya mampu menerangi alam semesta. Al Qur’an
diperuntukkan bagi umat Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai umat
terbaik diantara umat lainnya.
Al Qur’an juga merupakan peraturan bagi umat dan sekaligus sebagai
way of life-nya yang kekal hingga akhir zaman. Sedangkan kewajiban umat
Islam adalah menaruh perhatian terhadap Al Qur’an baik dengan cara
membacanya, menuliskannya, menghafalkannya, maupun menafsirkannya.
Dalam kitab Al Qur’an tidak terkandung sedikit pun kebatilan, karena itu
wajib bagi manusia untuk menghormatinya, dan menjaga kelestariannya.
Selain itu sikap khusyu’, tawadhu’, dan khudhu’ di depan firman Allah
ini adalah suatu bentuk moralitas apabila seseorang mengharapkan rahmat
Allah SWT.Melalui keberkahan Al Qur’an dan semata-mata takut akan
1Ainur Rafiq Shalih Tamhid, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), hlm.15.
1
2
kebesaran dan Azab-Nya. Tidak lain hal ini juga dikarenakan bahwa Al
Qur’an juga merupakan lambang yang kokoh dari Allah, sinarnya terang,
mukjizatnya sempurna.
Membaca dan manulis Al Qur’an harus dilakukan dengan baik dan
benar khususnya dalam teknis membaca dan menulisnya. Maka kesalahan
yang disengaja akan membawa efek dosa dan ketepatan dalam membaca dan
menulisnya dengan baik dan benar akan mendapatkan pahala. Ketepatan
membaca dan menulis tersebut diistilahkan dengan tartil. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Muzammil ayat 4:
“ . . . Dan bacalah Al Qur’an itu dengan (bacaan) yang tartil”.2
Membaca Al Qur’an adalah wajib ain bagi umat Islam. Ini berarti
bahwa setiap orang Islam wajib membacanya tanpa kecuali, bahkan dalam
menghafalnya tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir sehingga tidak akan
mengalami pemalsuan dan pengubahan.3 Jika kewajiban ini telah dilaksanakan
oleh sejumlah orang (yang mencapai mutawatir) maka gugurlah kewajiban
tersebut dari yang lainnya. Jika belum, maka berdosalah semua umat Islam.
Hal ini adalah sama dalam hal mengajarkannya. Sebab mengajarkan Al
Qur’an adalah juga wajib kifayah dan merupakan ibadah yang paling utama.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.yang artinya : “orang
yang paling baik diantara kamu ialah yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya” (H.R. Bukhari).4
Belajar membaca dan menulis Al Qur’an pada hakekatnya juga sama
dengan proses belajar pada umumnya. Artinya harus ditunjang dengan
berbagai faktor yang tidak boleh dilupakan atau dikesampingkan, jika ingin
mencapai hasil sebagaimana yang diinginkan. Setidaknya keberhasilan belajar
2TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1984/1985),hlm. 891
3Bambang Saiful Ma’arif, Teknik Menghafal Al Qur’an, terj. Abdurrab Nawabuddin,(Bandung: Sinar Baru, Bandung, 2001), hlm.19.
4Zainuddin Hamidy, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, Jakarta, 2006), hlm.16.
3
haruslah secara efektif yang ditunjang dengan tujuh faktor yaitu: kecerdasan,
motivasi, konsentrasi, kesehatan, ambisi, lingkungan, menghindari sifat
negatif, dan efektifitas belajar itu sendiri.5
Unsur yang lebih penting lagi dan harus dimiliki sebagai seorang yang
sedang menuntut ilmu ialah konsep belajar. Idealitas yang terformat dengan
keharusan untuk dilakukan ini merupakan modal awal yang sangat besar
artinya dan pengaruhnya bagi proses, efektifitas, dan hasil yang nantina akan
dicapai oleh masing-masing individu. Konsep belajar yang ideal dapat
digambarkan terdiri dari dua hal yaitu : keteraturan belajar dan kedisiplinan
belajar.6 Teratur artinya yaitu mengikuti semua aturan formal dan peraturan
lainnya yang menunjang bagi proses dan keberhasilan belajar yang ditetapkan
oleh lembaga terkait. Sedangkan disiplin belajar diartikan menjaga kestabilan
belajar dari semua hambatan, rintangan, dan menempatkan unsur belajar
sebagai ujung tombak pertama yang dijadikan sebagai pengisi kehidupannya
sebagai seorang yang sedang menuntut ilmu.
Membaca dan menulis Al Qur’an sebagai salah satu implementasi
praktis dalam menjaga dan melestarikan Al Qur’an telah banyak diupayakan
oleh umat muslim di Indonesia, khususnya di kabupaten Demak, termasuk
pula salah satunya adalah di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak.
Pengamatan pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA Muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak sebagian masih kurang baik
kemampuannya dan sebagian lagi cukup baik kemampuannya dalam baca tulis
Al Qur’an. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti mempunyai pandangan
bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak
didik di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak salah satu
metode yang dapat diterapkan adalah metode Index Card Match.
5Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu,Pekalongan, 2001), hlm. 14
6Ibid., hlm. 2.
4
Hal ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kemampuan
anak didik terhadap materi pelajaran sehingga diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, dalam
hal ini yang dipandang oleh peneliti sebagai suatu metode yang tepat adalah
metode Index Card Match. Metode pembelajaran Index Card Match
merupakan salah satu strategi pembelajaran active learning. Metode
pembelajaran active learning ini merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif yang meliputi
berbagai cara untuk membuat anak didik aktif sejak awal melalui aktivitas-
aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat
peserta didik berpikir tentang materi pelajaran.7
Pembelajaran active learning di dalamnya juga terdapat teknik-teknik
memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang
diskusi dan debat, mempraktikkan keterampilan-keterampilan, mendorong
adanya pertanyaan-pertanyaan sehingga siswa akan memahami konsep-konsep
materi yang diajarkan, bahkan membuat anak didik dapat saling mengajar satu
sama lain. Salah satu pembelajaran active learning yang dapat membuat anak
didik aktif dalam pembelajaran, dan dapat mendorong anak didik berpikir
kritis adalah dengan index card match.
Tujuan pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match
adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif,
mendorong anak didik berpikir kritis dan memunculkan berbagai macam
pertanyaan yang kreatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep
berpikir pada anak didik tentang materi yang dipelajari, menggalang kerja
sama dan kekompakan anak didik dalam kelompok berpasangan, serta dapat
mengembangkan kepemimpinan anak didik dan mengembangkan kemampuan
pola matematikanya dan dapat membantu anak didik mengembangkan proses
nalarnya.8
7Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 798Ibid., hlm. 83
5
Penelitian ini selanjutnya akan membahas dan mengevaluasi
kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA Muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak melalui pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match yang dilaksanakan dengan analisis penelitian
tindakan kelas (PTK). Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,
diharapkan ada peningkatan pemahaman konsep berpikir pada anak didik yang
signifikan. Oleh karena itu, guru harus dapat berperan dalam upaya
pencapaian kondisi tersebut. Melalui pembelajaran dengan metode
pembelajaran index card match ini diharapkan lebih efektif dan efisien, karena
anak didik akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara
berkelompok dan anak didik dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran,
serta kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran.
Oleh karena itu peneliti akan mengkaji, menelaah, meneliti dan
menganalisa hal tersebut pada penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi
dengan judul: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS
AL QUR’AN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH DI RA
MUSLIMAT NU ANGIN-ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
B. Identifikasi Masalah
Suatu penelitian ilmiah di dalamnya terdapat identifikasi masalah yang
digunakan peneliti sebagai arahan, dasar dan tendensi atas penelitian yang
akan dilakukan. Adapun identifikasi yang penulis maksudkan berkaitan
dengan judul diatas adalah sebagai berikut:
1. Guru di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak belum
maksimal dalam mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan baca
tulis Al Qur’an anak didik di sekolah ini.
2. Minimnya motivasi belajar anak didik di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak yang dimungkinkan karena metode mengajar
kurang tepat.
6
3. Diperlukan metode pembelajaran yang tepat di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak untuk meningkatkan kemampuannya dalam
baca tulis Al Qur’an anak didik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas tentang masalah yang akan dibahas dan dianalisa
dalam skripsi ini, maka penulis akan memberikan gambaran tentang batasan-
batasan masalahnya. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu:
1. Penelitian akan membahas tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan
baca tulis Al Qur’an anak didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan metode
index card match.
2. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis penelitian
tindakan kelas (PTK).
D. Perumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu: Bagaimanakah
upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini hasilnya akan membawa manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Manfaat teoritis yang akan diperoleh antara lain:
1. Sebagai salah satu bahan informasi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa
fakultas Tarbiyah sebagai calon guru yang nantinya akan mendidik anak
didiknya agar dapat memberikan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didiknya.
2. Sebagai bahan kontribusi dan pertimbangan pada penelitian-penelitian
berikutnya yang membahas tentang penerapan metode index card match
dan kemampuan membaca Al Qur’an anak.
7
3. Hasil penelitian ini akan memberikan masukan kepada fakultas Tarbiyah
untuk menambah bahan pustaka.
Adapun secara praktis, manfaat yang nantinya akan diperoleh
diantaranya adalah:
1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat isi tentang upaya
guru sebagai peneliti dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al
Qur’an melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak
2. Memberikan gambaran pemikiran kepada generasi muda sebagai calon
orang tua tentang upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an
melalui metode yang tepat, salah satunya adalah metode index card match.
BAB II
BACA TULIS AL QUR’AN DAN INDEX CARD MATCH
A. Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an
1. Pengertian Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Istilah kemampuan berarti “kecakapan, keahlian pada sesuatu”.1
Adapun istilah membaca memiliki arti “melafalkan sesuatu kalimat”.2.
Kemampuan membaca Al Qura’an menurut Masj’ud Syafi’i, diartikan
sebagai kemampuan dalam melafalkan Al Qur’an dan membaguskan
huruf/kalimat-kalimat Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan
dan tidak terburu-buru bercampur aduk, sesuai dengan hukum tajwid.3
Berdasarkan pengertian tersebut, maka tingkat kemampuan
membaca Al Qur’an siswa oleh peneliti dapat diartikan sebagai kecakapan,
keahlian melafalkan Al Qur’an dan membaguskan huruf/kalimat-kalimat
Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-buru
bercampur aduk, sesuai dengan hukum tajwid.
2. Perkembangan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Pada dasarnya tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa
secara garis besar mengalami perkembangan secara fluktuatif, baik
dinamika positif maupun degradasi negatifnya, oleh karena itu dinamika
tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa dapat digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu:
a. Dinamika tentang pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi
kemampuan mengenal, memahami, dan membaca huruf.
b. Dinamika tentang sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap
ketika membaca Al Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
1WJS. Poerwadinata, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm.797.
2Ibid.,hlm. 6773A. Mas’ud Sjafi’i, Pelajaran Tajwid, (Bandung: Putra Jaya, 2001), hlm. 3
8
9
c. Dinamika tentang ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi
ketrampilan membaca huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat
dan kelancaran membaca Al Qur’an.4
Kemampuan membaca Al Qur’an anak didik melalui penguasaan
metode membaca Al Qur’an yang dimiliki anak didik, akan memberikan
jaminan kualitas bagi anak didik, antara lain:
a. Anak didik mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil.
b. Anak didik mampu membenarkan bacaan Al-Qur'an yang salah.
c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70 % dan secara kelompok
80%.
Namun demikian, dinamika kemampuan membaca Al Qur’an
masing-masing anak didik tersebut secara umum dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
a. Kemampuan guru.
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi Lingkungan.
d. Materi pelajaran.
e. Metode dan alat pelajaran.
f. Himmah atau keteguhan dari tujuan yang hendak dicapai.5
Secara umum kondisi tingkat kemampuan membaca Al Qur’an
anak didik secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga golongan,
yaitu:
a. Pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi kemampuan
mengenal, memahami, dan membaca huruf.
b. Sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap ketika membaca Al
Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
4Moh Zaini, dan Moh Rais Hat, Belajar Mudah Membaca Al Qur’an dan TempatKeluarnya Huruf, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2003), hlm. 35
5Ibid., hlm. 36
10
c. Ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi ketrampilan membaca
huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat dan kelancaran
membaca Al Qur’an.6
Evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca Al
Qur’an anak didik sebagai bentuk dari sarana untuk memberikan penilaian
kepada para siswa atas proses belajar yang telah ditempuh, memiliki tiga
obyek yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.7
Dalam menerapkan evaluasi tersebut, guru sebagai evaluator dalam
melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara
menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap
materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun
dari segi penghayatan (aspek afektif) dan pengamalannya (aspek
psikomotor). Ketiga aspek ini merupakan ranah kejiwaan yang sangat erat
sekali dalam berkaitan sehingga ketiganya tidak mungkin lagi untuk
dipisahkan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar itu sendiri.
Sebagaimana dikatakan oleh Benjamin S. Bloom, bahwa
taksonomi (pengelompokan) tujuan pendidikan itu juga harus senantiasa
mengacu pada tiga jenis domain (daerah binaan atau daerah ranah) yang
melekat pada diri peserta didik, yaitu : ranah berpikir (cognitive domain),
ranah nilai atau sikap (affective domain), dan ranah ketrampilan
(psikomotor domain). 8
a. Ranah Belajar dalam Pembelajaran Al Qur’an
Sebagaimana telah dikemukakan dimuka bahwa ranah dalam
belajar ada tiga aspek yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor, maka ketiganya masing-masing akan diuraikan secara
spesifik dalam pemaparan berikut:
6Bambang Saiful Ma’arif, op.cit, hlm. 22.7Sofchah Sulistyowati, op.cit, hlm. 488Ibid., hlm. 49.
11
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak).9 Kognitif ini juga dapat dikonsepsikan sebagai
sikap, pilihan, atau strategi yang secara stabil menentukan cara
seseorang yang khas dalam menerima, mengingat, berpikir dan
memecahkan masalah.10 Sebagaimana dikatakan oleh Benjamin S.
Bloom, bahwa segala yang menyangkut masalah otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Masih menurutnya, dalam ranah
kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari
jenjang terendah sampai jenjang tertinggi. Keenam jenjang yang
dimaksudkannya ialah:
a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Dalam praktisnya, pada jenjang ini adalah mengacu kepada
kemampuan mengenal atau mengingat materi yang
disampaikan oleh guru.11
b. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui atau diingat. 12
c. Penerapan (aplication)
Penerapan (aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara atau
pun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori
dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. 13
9Ibid., hal. 48.10Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2001), hlm. 160.11E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 35.12Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 50.13Ibid., hlm. 51.
12
d. Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci
atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-
bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan
diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan
faktor-faktor lainnya.14
e. Sintesis (sinthesis)
Sistesis (Synthesis) adalah kemampuan berpikir yang
merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis.
f. Penilaian (evaluation)
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) adalah merupakan
jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap
mata pelajaran pendidikan akidah akhlak, kedisiplinannya dalam
mengikuti pelajaran akidah akhlak di sekolah, motivasinya yang
tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran akidah akhlak
yang diterimnanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap
guru akidah akhlak, dan sebagainya.
Ranah afektif ini dapat ditaksonomi menjadi lebih rinci lagi
kedalam lima jenjang, yaitu:
a) Receiving
b) Responding
c) Valuing
d) Organization
e) Characterization by a value or value complex.
14Ibid., hlm. 51.
13
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.15 Hasil belajar psikomotor
ini merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami
sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam
kecenderungan-kecenderungan untuk berperilacu).
Pada ranah psikomotor, terdapat lima kategori, yaitu:
peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, pengalamiahan.16
3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Seseorang yang belajar membaca Al Qur’an memiliki kemampuan
berbeda-beda antara satu anak didik dengan anak didik yang lainnya.
Kemampuan belajar membaca Al Qur’an setiap anak didik tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun
eksternal.17 Adapun faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar (eksternal) anak didik,
diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Faktor-faktor non sosial
Faktor non sosial adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan dan keberhasilan belajar yang bukan
berasal dari pengaruh manusia. Faktor ini diantaranya adalah
keadaan udara, cuaca, waktu (pagi hari, siang hari atau malam
hari) letak gedung, alat-alat yang dipakai dan sebagainya. Semua
faktor yang telah disebutkan diatas dan faktor lain yang belum
disebutkan, harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
membantu dalam proses belajar.
15Ibid., hlm. 57.16E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 36.17Moh Zaini, dan Moh Rais Hat, op.cit., hlm. 32
14
2) Faktor-Faktor Sosial
Faktor sosial disini adalah faktor manusia atau semua
manusia, bali manusia itu ada atau hadir secara langsung maupun
tidak langsung kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar
sering kali mengganggu aktifitas belajar, misalnya seseorang
sedang belajar di kamar belajar, tetapi ada orang yang hilir mudik
keluar masuk kamar belajar itu, maka akan engganggu belajarnya.
Kecuali kehadiran yang langsung seperti dikemukakan diatas,
mungkin juga orang itu hadir melalui radio, TV, tape recorder dan
sebagaimana. Faktor-faktor yang telah dikemukakan diatas, pada
umumnya bersifat mengganggu proses belajar dari prestasi belajar
yang dicapainya.18
b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri (internal) anak didik, yang
dapat diklasifikasikan lagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Faktor-faktor fisiologis
Keadaan jasmani akan mempengarui proses belajar
seseorang karena keadaan jasmani yang opimal akan berbeda
pengaruhnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang
lemah dan lelah. Kekurangan kadar makanan atau kekurangan
gizi makanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh fisik.
Akan mengakibatkan menurun, merosotnya kondisi jasmani. Hal
ini menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya akan cepat
mengantuk, lesu, lekas lelah dan secara keselurahan tidak adanya
kegairahan untuk belajar.
2) Faktor-faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejiawaan atau (psikis) seseorang. Termasuk faktor-
faktor ini adalah: intelegensi, bakat, minat, perhatian dan
sebagainya. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan agar proses
18Ibid., hlm. 33
15
belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, karena intensif
tidaknya faktor-faktor psikologis tersebut akan mempengaruhi
prestasi kemampuan siswa dan prestasi hasil belajarnya.
Masih ada faktor lain yang penting dan mendasar yang
ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil
belajar yang baik. Faktor tersebut menurut Merson Sangalang
terdiri dari kecerdasan,bakat, minat, dan perhatian, motif, cara
belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan
sekolah dan sarana pendukung belajar.59
Penggunaan metode membaca Al Qur’an yang diterapkan oleh
ustadz atau guru dan diikuti oleh siswa atau santri, pada dasarnya juga
tergantung pada diri seseorang tersebut baik pada guru maupun pada
siswa. Hal ini dikarenakan hasil yang akan diperoleh nantinya juga
bergantung pada implementasi pembelajaran Al Qur’an itu sendiri.
Usaha yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran Al Qur’an
khususnya oleh guru di madrasah merupakan kunci utama dalam
keberhasilan pembelajaran tersebut. Sehingga apabila pembelajaran Al
Qur’an oleh guru di madrasah tersebut dilaksanakan dengan baik, niscaya
akan memberikan hasil yang baik. Namun sebaliknya apabila
pembelajaran Al Qur’an oleh guru di madrasah dilaksanakan dengan tidak
baik atau kurang baik, niscaya hasilnya pun tidak baik atau kurang baik
pula.
Mempelajari cara membaca Al Qur’an tidak hanya melalui satu
tahapan metode saja, namun juga didalamnya terdapat beberapa metode
yang dilalui untuk memahami dan memperlancar dalam pengucapan lafal
pada Al Qur’an. Metode membaca Al Qur’an pada dasarnya merupakan
metode pembelajaran membaca Al Qur’an yang dapat diterapkan secara
teknis kepada siswa. Menurut pendapat Kailany, metode-metode
pembelajaran baca tulis Al-Qur'an telah banyak berkembang di Indonesia
59Ibid., hlm. 34.
16
sejak lama, hanya saja tiap-tiap metode dikembangkan berdasarkan
karakteristiknya. Metode apapun yang berkembang, masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Efektifitas, efisiensi, cepat
mudahnya sebuah metode pengajaran berbeda-beda di tiap daerah. Banyak
faktor yang mempengaruhinya. Penggabungan beberapa metode
pengajaran belum tentu membuahkan hasil yang baik. Perlu konsistensi
bagi pembina dalam menerapkan sebuah metode apabila telah dipilih,
sebab ganti-ganti metode akan menyebabkan kebingungan bagi pembina,
terlebih lagi bagi santri.
Seorang pengajar baca tulis Al-Qur'an, tidak serta merta
mengadopsi metode yang baru dikenalnya, apalagi jika hanya
mendapatkan informasi saja tentang metode tersebut. Para Pembina harus
melakukan kajian yang mendalam, sebelum menetapkan metode apa yang
akan dipakai dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an kepada siswanya.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode pengajaran antara
lain:
a. Mudah dan murahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan/pembelajaran
bagi para siswa.
b. Mudah dikuasai oleh mayoritas siswa/siswi
c. Siswa mudah dan murah mendapatkan buku panduan
d. Ustadz/guru mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya kepada
siswa.19
Jika beberapa metode lolos pertimbangan di atas, maka ditentukan
pemilihan berdasarkan skala prioritas. Namun demikian, pada dasarnya
tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa secara garis besar dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi kemampuan
mengenal, memahami, dan membaca huruf.
19Ainur Rafiq Shalih Tamhid, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), hlm.15.
17
b. Sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap ketika membaca Al
Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
c. Ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi ketrampilan membaca
huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat dan kelancaran
membaca Al Qur’an.20
Evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca Al
Qur’an siswa sebagai bentuk dari sarana untuk memberikan penilaian
kepada para siswa atas proses belajar yang telah ditempuh, memiliki tiga
obyek yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.21
Kemampuan membaca Al Qur’an yang dimiliki oleh anak setelah
dilakukannya penerapan metode membaca Al Qur’an oleh guru kepada
siswa di madrasah merupakan hasil positif sekaligus efek positif dari
pelaksanaan metode membaca Al Qur’an tersebut. Sebab sebagaimana
diketahui bahwa Al Qur’an al Karim ialah kitab Allah dan wahyu-Nya
yang diturunkan kepada hamba-Nya yang ummi, penutup para Nabi dan
Rasul, Muhammad saw. Ia adalah “jalan lurus” dan ikatan yang kuat yang
telah diridhai Allah untuk para hamba-Nya. Allah memerintahkan para
hamba-Nya itu agar melaksanakan perintah-perintahnya, menerapkan
hukum-hukumnya dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi orang-orang
yang mencari bimbingan, penolong bagi orang yang meminta pertolongan
dan cahaya bagi orang yang memerlukan kejelasan.
Sebagaimana diketahui pula bahwa Al Qur’an ialah nama khusus
bagi kalam Allah. Ia tidak diambil dari pecahan kata qira’ah, tetapi
merupakan nama bagi kitab Allah sebagaimana Taurat dan Injil.22 Kitab Al
Qur’an adalah sebaik-baik kitab diantara kitab yang diberikan kepada para
Rasul-Nya. Sebab keotentikannya mampu dipertahankan, dan cahayanya
mampu menerangi alam semesta. Al Qur’an diperuntukkan bagi umat
Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai umat terbaik diantara umat
20Bambang Saiful Ma’arif, op.cit., hlm. 22.21Ibid, hlm. 4822Ainur Rafiq Shalih Tamhid, op.cit, hlm.15.
18
lainnya. Al Qur’an berfungsi sebagai penjelas perkara dunia dan agama,
sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat An Nahl ayat 89:
23
“... Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untukmenjelaskan segala sesuatu...” (Q.S. An Nahl:89)
Al Qur’an juga merupakan peraturan bagi umat dan sekaligus
sebagai way of life-nya yang kekal hingga akhir zaman. Sedangkan
kewajiban umat Islam adalah menaruh perhatian terhadap Al Qur’an baik
dengan cara membacanya, menghafalkannya, maupun menafsirkannya.
Dalam kitab Al Qur’an tidak terkandung sedikit pun kebatilan, karena itu
wajib bagi manusia untuk menghormatinya, dan menjaga kelestariannya.
Karena Allah telah menjaga keutuhan dan kesuciannya, sebagaimana yang
dinyatakan dalam surat Al Hijr ayat 9:
24
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an dansesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Q.S. Al Hijr:9)
Selain itu sikap khusyu’, tawadhu’, dan khudhu’ di depan firman
Allah ini adalah suatu bentuk moralitas apabila seseorang mengharapkan
rahmat Allah SWT. Melalui keberkahan Al Qur’an dan semata-mata takut
akan kebesaran dan Azab-Nya. Tidak lain hal ini juga dikarenakan bahwa
Al Qur’an juga merupakan lambang yang kokoh dari Allah, sinarnya
terang, mukjizatnya sempurna. Sebagaimana tertera dalam surat Al Isra
ayat 9:
23Abdullah Syafi’I, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1985), hlm. 151.24Ibid., hlm. 330.
19
25
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orangmukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka adapahala yang besar.”
Demikian pentingnya kemampuan membaca Al Qur’an khususnya
bagi siswa madrasah yang merupakan generasi awal dalam generasi
manusia muslim. Sebab pada hakekatnya kemampuan membaca Al Qur’an
adalah wajib kifayah bagi umat Islam. Ini berarti bahwa orang yang
membacanya bahkan menghafalnya tidak boleh kurang dari jumlah
mutawatir sehingga tidak akan mengalami pemalsuan dan pengubahan.26
Jika kewajiban ini telah dilaksanakan oleh sejumlah orang (yang mencapai
mutawatir) maka gugurlah kewajiban tersebut dari yang lainnya. Jika
belum, maka berdosalah semua umat Islam. Hal ini adalah sama dalam hal
mengajarkannya. Sebab mengajarkan Al Qur’an adalah juga wajib kifayah
dan merupakan ibadah yang paling utama. Sebagaimana disebutkan dalam
hadits Rasulullah SAW.:
“Orang yang paling baik diantara kamu ialah yang mempelajari AlQur’an dan mengajarkannya”. (H.R. Bukhari).27
Pengajaran dan penerapan metode membaca Al Qur’an yang
dilakukan dengan dasar metode membaca Al Qur’an yang dilakukan oleh
guru merupakan suatu proses belajar dan pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa. Oleh karena itu proses yang dilakukan pada hakekatnya juga
sama dengan proses belajar pada umumnya. Artinya harus ditunjang
25Ibid., hal. 173.26Bambang Saiful Ma’arif, op.cit, hlm.19.27Zainuddin Hamidy, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, 2006), hlm. 16.
20
dengan berbagai faktor yang tidak boleh dilupakan atau dikesampingkan,
jika ingin mencapai hasil sebagaimana yang diinginkan. Setidaknya
keberhasilan belajar haruslah secara efektif yang ditunjang dengan tujuh
faktor yaitu: kecerdasan, motivasi, konsentrasi, kesehatan, ambisi,
lingkungan, menghindari sifat negatif, dan efektifitas belajar itu sendiri.28
Unsur yang lebih penting lagi dan harus dimiliki sebagai seorang
yang sedang menuntut ilmu ialah konsep belajar. Idealitas yang terformat
dengan keharusan untuk dilakukan ini merupakan modal awal yang sangat
besar artinya dan pengaruhnya bagi proses, efektifitas, dan hasil yang
nantinya akan dicapai oleh masing-masing individu. Konsep belajar yang
ideal dapat digambarkan terdiri dari dua hal yaitu: keteraturan belajar dan
kedisiplinan belajar.29 Teratur artinya yaitu mengikuti semua aturan formal
dan peraturan lainnya yang menunjang bagi proses dan keberhasilan
belajar yang ditetapkan oleh lembaga terkait. Sedangkan disiplin belajar
diartikan menjaga kestabilan belajar dari semua hambatan, rintangan, dan
menempatkan unsur belajar sebagai ujung tombak pertama yang dijadikan
sebagai pengisi kehidupannya sebagai seorang yang sedang menuntut
ilmu.
B. Metode Index Card Match
1. Pengertian Metode Index Card Match
Pengertian tentang metode index card match dapat diartikan
sebagai satu strategi pembelajaran active learning dan sebagai metode
pembelajaran active learning yang merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif yang meliputi
berbagai cara untuk membuat anak didik aktif sejak awal melalui aktivitas-
aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat peserta didik berpikir tentang materi pelajaran.30
28Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu,2001), hlm. 14
29Ibid., hlm. 2.30Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm. 79
21
Metode index card match atau dapat diterjemahkan sebagai suatu
metode “mencari pasangan kartu” merupakan salah satu metode
pembelajaran yang cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.31
2. Penggunaan Metode Index Card Match
Guru dalam mengajar kepada anak didiknya adalah dalam rangka
mendidik dan mengajar melalui transformasi ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya, sehingga anak didik mengetahui dan memahami materi-
materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Sebab komunikasi
yang baik dalam interaksi akan dapat membuat aktivitas menjadi lebih
menarik, sebagaimana yang dikatakan oleh J. Brian Mcloughlin “The
communications enable the various activities to interest” 32 “Komunikasi
dapat membuat aktivitas menjadi lebih menarik”.
Terlebih lagi pada materi pendidikan agama Islam, anak didik
dituntut untuk benar-benar memahami ilmu yang ada dalam agama Islam
dan kemudian mengamalkannya sebagai pedoman dalam hidup. Sehingga
komunikasi yang baik dari guru agama Islam melalui implementasi
metode pengajar guru agama Islam tersebut dapat membuat siswa lebih
tertarik untuk belajar materi pelajaran agam Islam.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anis Kurniawan mengatakan bahwa
“Islam is a faith that demands unconditional surrender to wisdom of Allah.
It involves total commitment to way of life, philosophy and law” “Islam
merupakan aturan yang mengharuskan pelaksanaan keputusan Allah. Hal
tersebut menyangkut keseluruhan komitmen pada jalan hidup, filosofi, dan
hukum.” 33
Pada sisi yang lain, guru harus memberikan materi pelajaran
dengan metode mengajar yang benar dan sesuai dengan kompetensinya.
31E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remajarosdakarya, 2007), hlm. 92.32J.Brian Mcloghlin, Urban and Regional Planning A System Approach, (London, :
Western Printing Servies Ltd, 1973), hlm. 78.33Anis Kurniawan, Introduction to The Enchanment of The Religious City of Demak With
Its Tourits Objects, Skripsi DIII AKABA Semarang, (Semarang: Presented of DIII AKABA,2003), hlm. 6, t.d.
22
Sebab, perilaku individu murid sangat dipengaruhi oleh karakteristik
kepribadian. Sedangkan kepribadian tersebut bukanlah merupakan
pembawaan, namun merupakan sesuatu yang dipelajari dan terbentuk
karena seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Semakin luas dan berkualitas interaksi tersebut, pengalaman
seseorang akan semakin mantap membentuk kepribadian yang lebih rinci
dan spesifik. Carl Roger dalam teori phenomenologinya menyatakan:
Children learn to need the approval, or positive regard, of other.
As a result, evaluation by parent, teachers, and others begin to
affect children’s self evaluation. When evaluation by others agree
with a child’s own evaluation, the child’s genuine reaction
mathces, or is congruent with, self-experience.34
Anak belajar untuk mendapatkan ijin, atau dianggap baik oleh
orang lain. Akibatnya penilaian oleh orang tua, guru dan yang lain
mulai mempengaruhi anak dalam menilai dirinya. Ketika penilaian
oleh orang lain menyetujui dengan penilaian anak, maka anak yang
baik reaksinya sesuai atau sama dengan pengalaman dirinya.
Demikian pentingnya pelaksanaan metode mengajar, sebab
mengajar ialah “memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-
kecakapan atau ketrampilan-ketrampilan kepada anak-anak”.35 Oleh
karena itu diperlukan metode mengajar yang baik dan benar dan sesuai
dengan kompetensinya sehingga metode mengajar tersebut digunakan
secara tepat ssuai dengan nilai fungsionalnya, dan hal tersebut sangat
penting sekali bagi guru untuk mengetahui dan memahami perihal metode
mengajar yang tepat tersebut.
34Dauglas A. Bernstein and Peggy W. Nash, Essential of Psichology, (Boston USA,Houghton Mifflin Company, 1999), hlm. 424.
35Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001),hlm. 150
23
Adapun langkah-langkah penerapan metode index card match
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di
dalam kelas.
b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
c. Pada separo bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan
dibelajarkan. Setiap kertas bersisi satu pertanyaan.
d. Pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal
dan separo yang lain akan mendapatkan jawaban.
g. Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk
duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.36
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode index card match
dalam pembelajaran Al Qur’an
Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-
rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an.
Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk
sain dan tehnologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin
menggeser minat untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak
36Sofchah Sulistyowati, op.cit.., hlm. 93
24
anggota keluarga tidak bisa membaca Al Qur'an.37 Akhirnya kebiasaan
membaca Al Qur'an ini sudah mulai langka. Adapun yang ada adalah
suara-suara radio, TV, Tape recorder, atau yang lainnya. Keadaan seperti
ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah
akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin
jauh dari tuntunan Rasulullah SAW. Maka sangat diperlukan kerjasama
dari semua fihak untuk mengatasinya yaitu mengembalikan kebiasaan
membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan membekali
kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami
demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada dekade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca
tulis Al-Qur'an dikembangkan, begitu juga buku-buku panduannya telah
banyak disusun dan dicetak. Para pengajar baca tulis Al-Qur'an tinggal
memilih metode yang paling cocok baginya, paling efektif dan paling
murah. Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode pengajaran
senantiasa memiliki kekuatan dan kelemahan. Keberhasilan suatu metode
pengajaran sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Kemampuan guru.
b. Siswa
c. Lingkungan.
d. Materi pelajaran.
e. Alat pelajaran.
f. Tujuan yang hendak dicapai.38
Dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an harus menggunakan
metode. Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin
tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan merata bagi siswa.
37Bambang Saiful Ma’arif, op.cit., hlm.19.38Ibid., hal. 27
25
4. Kelebihan dan kekurangan metode index card match dalam pembelajaran
Al Qur’an
a. Kelebihan metode index card match dalam pembelajaran Al Qur’an
Pembelajaran dengan metode index card match merupakan
suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif
dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar
serta menumbuhkan daya kreatifitas.39 Pembelajaran dengan metode
index card match dalam pelaksanaannya memiliki unsur keunggulan
atau kelebihan, diantaranya yaitu:
3) Pembelajaran dengan metode index card match dapat dijadikan
sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik
siswa. Karakteristik yang dimaksudkan adalah bahwa siswa
menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar
mengajar, guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan
senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
4) Pembelajaran dengan metode index card match dapat diterapkan
untuk meningkatkan minat belajar siswa.
5) Pembelajaran dengan metode index card match dapat dipakai
untuk mengatasi kebosanan siswa pada mata pelajaran atau proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa.
6) Sebagai model pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Sebagai sarana untuk meningkatkan interaksi guru dan siswa
sehngga pembelajaran akan lebih berkualitas.
8) Sebagai sarana untuk yang tepat untuk mengulangi materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya 40
39Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail MediaGroup, 2008, hlm. 54
40Ibid., hlm. 55
26
b. Kekurangan metode index card match dalam pembelajaran Al Qur’an
Metode index card match dikenal juga dengan istilah “mencari
pasangan kartu”. Metode ini berpotensi membuat siswa senang. Unsur
permainan yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat
pembelajaran tidak membosankan. Tentu saja penjelasan aturan
permaian perlu diberikan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih
efektif. Metode ini sangat tepat untuk mengulangi materi pembelajaran
yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian dalam
pelaksanaannya, metode index card match memiliki kekurangan yaitu:
1) Penggunaan metode memerlukan manajemen waktu yang cukup
lama khususnya saat digunakan pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak.
2) Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal
dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah
siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit, disamping itu
berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa.
3) Metode ini terkendala dilakukan jika jumlah siap tidak genap.
Namun demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan
kondisi siswa dan materi pelajaran yang ada metode ini tetap
merupakan metode aktif dalam pembelajaran.
4) Metode index card match memerlukan keseriusan guru dalam
melaksanakannya. Sebab guru harus mengamati terus pembelajaran
yang tengah dilaksanakan mengingat pembelajarannya harus
menyesuaikan kartu secara berpasangan.41
C. Kajian Penelitian yang RelevanKajian pustaka dalam penelitian ini akan memaparkan beberapa
pemikiran yang berkaitan dengan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan metode
index card match. Oleh karena itu penulis berusaha untuk mengemukakan
beberapa penunjang pustaka sebagai bahan kajian teoritik dalam relevansi
penelitian yang dilakukan oleh penulis.
41Ibid., hlm. 57
27
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Mahfudhi
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Walisembilan (STIAWS)
Semarang, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam
penelitiannya yang berjudul Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan
Baca Tulis Al Qur’an Siswa MI Riyadlotussubban Gebangarum Bonang
Demak, ia mengemukakan tentang teori-teori untuk meningkatkan kemampuan
baca tulis Al Qur’an yang telah dirangkainya secara konklusif.
Menurut Muhamad Mahfudhi, keberhasilan belajar baca tulis Al Qur’an
siswa MI Riyadlotussubban Gebangarum Bonang Demak dapat ditunjang oleh
metode pembelajaran aktif yang dijalankan di sekolah tersebut. Dalam
pemikirannnya tersebut, ia juga mengemukakan tentang landasan teori metode
pembelajaran aktif, syarat-syarat pemakaian metode pembelajaran aktif,
kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran aktif. Kemudian ia
menyimpulkan bahwa kemampuan baca tulis Al Qur’an dapat ditunjang
dengan melaksanakan pembelajaran aktif kepada siswa.
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Khafidz
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Jurusan
Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitiannya yang
berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an Siswa MI
Miftahussalam Wonosalam Demak dengan Menggunakan Pembelajaran Active
Learning, ia mengemukakan tentang teori-teori membaca Al Qur’an dan teori-
teori active learning yang dijadikan sebagai metode pendidikan Islam di
sekolah.
Menurut Muhamad Khafidz, kemampuan membaca Al Qur’an siswa
dapat ditingkatkan secara dinamis melalui penggunaan pembelajaran active
learning yang diterapkan kepada siswa. Dalam pemikirannnya tersebut, ia juga
mengemukakan tentang teori-teori pengunaan metode active learning.
Kemudian ia menyimpulkan bahwa metode active learning yang diterapkan
dengan sungguh-sungguh maka dapat mewujudkan peningkatan kemampuan
membaca Al Qur’an siswa secara maksimal. Selain itu metode tersebut
merupakan suatu alat pendidikan yang tidak dapat dipisahkan oleh karena
keduanya menumbuhkan hubungan simbiosis yang berkelanjutan, yaitu active
28
learning dapat dipakai untuk membuat siswa tidak bosan dan semakin
meningkat motivasi belajarnya.
Ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yunus Anis
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo, Jurusan
Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitiannya yang
berjudul Korelasi Pelaksanaan Metode Index Card Match dengan Kemampuan
Baca Tulis Al Qur’an Siswa MI Miftahul Huda II Turirejo Demak, ia
mengemukakan tentang teori-teori yang berkaitan dengan metode index card
match yang dilaksanakan secara implementatif untuk meningkatklan
kemampuan baca tulis Al Qur’an siswa.
Menurut Muhammad Yunus Anis, pembelajaran baca tulis Al Qur’an
yang dilaksanakan dengan metode index card match dapat meningkatkan
kemampuan baca tulis Al Qur’an siswa di MI Miftahul Huda II Turirejo
Demak. Dalam pemikirannnya tersebut, ia juga mengemukakan tentang teori-
teori tentang metode index card match seperti teknis penggunaan metode index
card match maupun karakteristik metode index card match. Selanjutnya
Kunarso juga berpendapat bahwa alat-alat pendidikan tidak hanya metode
klasik saja, melainkan juga pembelajaran aaktif khususnya yang menggunakan
metode index card match. Menurutnya metode index card match yang
dilakukan oleh guru juga harus disertai dengan pengawasan sekaligus secara
bersamaan. Hal inidimaksudkan agar pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al
Qur’an dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode index card match
secara baik dan benar.
Beberapa pemikiran yang telah disebutkan, baik dari Muhamad
Mahfudhi, Muhamad Khafidz, dan Muhammad Yunus Anis, menurut penulis
merupakan kajian tentang metode pembelajaran aktif termasuk metode index
card match dan kemampuan baca tulis Al Qur’an. Berdasarkan kajian teoritik
yang dikemukakan oleh beberapa peneliti sebagaimana yang telah disebutkan
diatas, selanjutnya dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti tentang
Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an Melalui Metode
Index Card Match di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak,
melalui pemaparan dalam skripsi ini.
29
D. Kerangka Berpikir
Kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak dalam pra penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan adanya indikasi bahwa sebagian anak belum dapat
menunjukkan kemampuannnya baca tulis Al Qur’an, dan hanya sebagian kecil
anak yang dapat menunjukkan kemampuannya baca tulis Al Qur’an meskipun
dalam bentuk baca tulis Al Qur’an dengan sederhana. Oleh karena itu, peneliti
bermaksud mengadakan penelitian berupa penelitian tindakan kelas (PTK)
dalam rangka mengupayakan dan meningkatkan kemampuan baca tulis Al
Qur’an melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak
Menurut pandangan peneliti, kemampuan baca tulis Al Qur’an anak
didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat
ditingkatkan melalui metode index card match, sehingga kemampuan baca
tulis Al Qur’an anak didik menjadi berkembang sesuai dengan tujuan
pembelajaran baca tulis Al Qur’an dan bahkan kemampuan baca tulis Al
Qur;an anak didik dapat menjadi lebih baik dan lebih dinamis.
Berdasarkan pemaparan kerangka berpikir pada penulisan skripsi ini,
maka penulis dapat memberikan kerangka berpikir penulisan skripsi
sebagaimana tertera pada skema berikut.
Metode index card match
Pra PenelitianTindakan
KelasPerbaikanSiklus 1
PerbaikanSiklus 2
PerbaikanSiklus 3
Kemampuan baca tulis AlQur’an anak didik di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain PenelitianDesain penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah “prosedur penulisan yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati”.1 Adapun dalam desain penelitian tersebut,
penulis melaksanakannya secara teknis dalam bentuk penelitian tindakan kelas
(action research) yang merupakan penelitian dengan melakukan beberapa
tindakan yang diperlukan dalam rangka mengetahui tujuan yang dimaksud.2
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Mengingat penulisan yang dilakukan penulis adalah penulisan
kualitatif, maka lingkungan alamiah adalah sebagai sumber data langsung,
dengan prespektif peristiwa-peristiwa (sosial dan pendidikan) yang
merupakan kajian utamanya. Dalam hal ini yang dijadikan sebagai subjek
penelitian adalah anak didik kelompok B di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya
ada 22 anak didik.
2. Objek Penelitian
Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Guru RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya ada 3 orang guru.
b. Kolaborator penelitian yaitu guru pamong sebagai pengamat yang
mendampingi penulis sebagai guru praktikan dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
1S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 352Suharsimi Arikunto. Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 38
30
31
c. Anak didik kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya ada 22
anak didik.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dalam rangka melaksanakan perbaikan dalam peningkatan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dilaksanakan pada
bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2010.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dalam rangka melaksanakan perbaikan dalam peningkatan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match adalah
di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak.
D. Variabel dan Indikator
Variabel adalah “konsep yang mempunyai variasi nilai”.3 Dalam
penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent). Adapun kejelasan variabel-veriabel tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent).
Peningkatan kemampuan baca tulis Al Qur’an, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Menyebutkan/membaca dan menulis dengan benar sebagian dari huruf
hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihah
c. Membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal Surat Al
Fatihah.
3S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.133.
32
2. Variabel Terikat (dependent)
Pelaksanaan metode index card match oleh gurtu, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Persiapan melaksanakan metode index card match
b. Cara melaksanakan metode index card match
c. Engevaluasi pelaksanaan metode index card match
E. Teknik Pengumpulan Data
Oleh karena penulisan ini berupa kualitatif, maka data yang akan dicari
berupa kata-kata dan perilaku, dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan
atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki
arti lebah kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Sehingga penulisan ini
bersifat deskripstik analistik. Dalam upaya untuk memperoleh data yang valid
dan reliabel, maka harus menggunakan sumber-sumber yang sesuai dan bisa
dipercaya kebenarannya serta berdasarkan metode yang sesuai. Sehubungan
dengan pengumpulan data ini, penulis menggunakan sumber data yaitu berupa
riset lapangan dengan metode penulisan kualitatif.
Pada riset lapangan tersebut, merupakan aktivitas penulis dalam
mengadakan penulisan ini, untuk memperoleh data-data empiris yang
diperlukan dalam rangka pemenuhan informasi dan data-data yang diperlukan.
Selanjutnya metode yang dipergunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi
Metode observasi ialah “pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penulisan”.4 Metode
ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011, yaitu dengan cara penulis ikut berpartisipasi
langsung dalam mengamati dan mencatat materi yang diteliti di tempat
penulisan tersebut.
4Ibid., hlm. 158
33
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi ialah metode yang digunakan penulis untuk
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.5 Metode
dokumentasi ini digunakan oleh penulis untuk mendukung penelitian
tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011.
F. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang meneliti tentang upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card
match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak akan
dilaksanakan dengan 3 siklus yaitu:
1. Siklus 1 dilaksanakan hari Senin tanggal 15 Nopember 2010.
2. Siklus 2 dilaksanakan hari Senin tanggal 22 Nopember 2010.
3. Siklus 3 dilaksanakan hari Senin tanggal 29 Nopember 2010.
Adapun langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada
penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
melalui tahap-tahap (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) observasi, dan (4)
refleksi yang dilaksanakan secara bersiklus, yang dilakukan oleh peneliti pada
kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011. Langkah penelitian tersebut, dilaksanakan oleh peneliti
untuk 3 (tiga) siklus sebagaimana telah disebutkan di atas.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan yaitu setelah semua data
terkumpul selanjutnya data-data tersebut dianalisis. Kemudian untuk
mengadakan penarikan kesimpulan dari suatu penulisan, harus berdasar pada
5Ibid., hlm. 159
34
hasil pengolahan dan harus selaras dengan jenis data-data yang ada. Teknik
analisis data ini oleh penulis digunakan dengan cara menganalisis data
kualitatif, oleh karena penulisan yang dilakukan adalah penulisan kualitatif.
1. Analisis Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan dengan desain seperti yang biasa dilakukan
pada penelitian tindakan kelas, yaitu melalui tahap-tahap (1) perencanaan,
(2) implenientasi, (3) observasi, dan (4) refleksi yang dilaksanakan secara
bersiklus. Secara lebih rinci prosedur pene1itian adalah sebagaimana
dalam deskripsi per siklus sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
3) Observasi
4) Refleksi
Selanjutnya, hasil yang telah direfleksikan pada siklus I ini
dijadikan bahan dan acuan untuk tindakan perbaikan pada siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
35
3) Observasi
4) Refleksi
Selanjutnya, hasil yang telah direfleksikan pada siklus II ini
dijadikan bahan dan acuan untuk tindakan perbaikan pada siklus
III.
c. Siklus III
1) Perencaaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
3) Observasi
4) Refleksi
Refleksi pada siklus III digunakan untuk mengetahui
sampai sejauh mana perkembangan yang dapat dicapai setelah
dilakukan tindakan perbaikan dalam tiga siklus terhadap upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode
index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak Tahun Pelajaran 2010/2011yang dipraktekkan oleh guru
dalam pembelajaran kepada anak didik di kelas.
2. Analisis Lanjut
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus
sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka hasil dari penelitian tindakan
kelas tersebut kemudian dianalisis dengan analisis berikut:
a. Metode deduksi
Metode deduksi ialah pembahasan dan penganalisaan data
dengan cara berfikir yang menggunakan atau memberikan gambaran
yang jelas dalan menguraikan sesuatu dari gambaran yang umum
36
untuk dilakukan pembahasan lebih bersifat yang khusus.6 Metode ini
dilakukan peneliti untuk menjabarkan, mengkaji, membahas dan
menganalisa data-data yang telah terkumpul untuk menggambarkan
dari hasil penelitian yang bersifat umum ke dalam bentuk pemaparan
atau konsep yang bersifat khusus.
b. Metode induksi
Metode deduksi ialah pembahasan dan penganalisaan data
dengan cara berfikir yang menggunakan atau memberikan gambaran
yang jelas dalan menguraikan sesuatu dari gambaran yang khusus
untuk dilakukan pembahasan lebih bersifat yang umum. Metode ini
dilakukan peneliti untuk menjabarkan, mengkaji, membahas dan
menganalisis data-data yang telah terkumpul untuk menggambarkan
dari hasil penelitian yang bersifat khusus ke dalam bentuk pemaparan
atau konsep yang bersifat umum. 7
Berdasarkan analisis deduktif dan induktif tersebut dapat diketahui
objektifitas upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui
metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 dan solusi terbaik dalam
menerapkannya kepada siswa.
H. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan anak didik dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card
match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut.
1. Indikator keberhasilan dengan kriteria baik:
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari huruf
hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
6Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 1477Ibid., hlm. 148
37
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yang
terdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihah
d. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan
menghafal Surat Al Fatihah.
2. Indikator tidak keberhasilan dengan kriteria tidak baik:
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari
huruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah
yang terdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al
Fatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan
menghafal Surat Al Fatihah.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Aspek Historis RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak didirikan
pada tanggal 21 Agustus 1981 dengan status kepemilikan tanah adalah
milik Lembaga Pendidikan Muslimat NU Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak.
Adapun luas, bangunan, dan lokal yang digunakan pada RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak seluruhnya adalah
sebagai berikut:
a. Luas tanah : 320 m2
b. Luas bangunan : 220 m2
c. Jumlah lokal : 3 lokal.
2. Struktur Kepemimpinan
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dipimpin
oleh Ibu Masrifah sejak mulai didirikan pada tahun 1981 sampai dengan
tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 2003 sampai dengan sekarang (tahun
2011) dilanjutkan oleh Ibu Mas’udah yang sebagai guru yang menjabat
Kepala RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak.
3. Kondisi Geografis RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak telah
mendapatkan piagam penyelenggaraan operasional RA dari Departeme
Agama dengan nomor: Wk/5-b/0491/Pgm/1981, secara demografis
bersebelahan dengan:
a. Sebelah utara : Balai Desa Buko
b. Sebelah timur : Rumah warga
c. Sebelah selatan : Rumah warga
d. Sebelah barat : Masjid Al Aziz
38
39
4. Jumlah Guru, dan Anak Didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak
a. Jumlah Guru
Jumlah guru di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak secara keseluruhan ada 3 orang, terdiri dari 1 orang kepala
sekolah merangkap guru yaitu Ibu Mas’udah, dan 2 orang guru kelas
masing-masing Ibu Sri Harnanik dan Ibu Mursyidah.
b. Jumlah Anak Didik
Jumlah Keadaan anak didik kelompok B di RA muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak pada tahun pelajaran 2010/2011
secara keseluruhan ada 22 anak didik terdiri dari 12 anak didik putra
dan 10 anak didik putri.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Kondisi awal pada kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah masih belum maksimal. Dilihat dari hal ini
minat anak ketika di area membaca, anak terlihat kurang antusias. Hal ini
dimungkinkan karena metode pembelajaran yang digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran ternyata kurang menarik perhatian anak, dan
kurangnya kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1: Kemampuan Anak Baca Tulis Al Qur’anBerupa Baca Tulis Surat Al Fatihah pada Pra Siklus
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 4 18 22
Prosentase (%! 18,18 81,81 100
40
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah pada kondisi
awal hanya sebanyak 18,18 %. Sisanya 81,81 % masih belum tuntas
kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah.
Kemampuan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah sebelum dilaksanakannya metode index card match
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 1: Grafik Hasil Penelitiam Pra Siklus
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan penulis dengan merencanakan
mengadakan penelitian meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Dalam perencanaan penulis mengidentifikasi masalah, dan
menyusun rancangan satu siklus. Guru menyusun rancangan
pembelajaran selama 1 siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana
Kegiatan Harian, menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-
langkah perbaikan sesuai dengan pengembangan yang terdapat pada
Rencana Kegiatan Harian yang telah dibuat, menyediakan alat peraga
sesuai dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar
0
5
10
15
20
Baik Tidak Baik
Series1
41
pengamatan (lampiran). Akan tetapi setelah rancangan itu
dilaksanakan belum membuahkan hasil.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match untuk siklus 1 dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 15 Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah
sebagai berikut: 9 anak memperoleh nilai baik, 13 anak memperoleh
nilai kurang baik. Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 2: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 1
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 9 13 22
Prosentase (%) 40,90 59,09 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang dapat kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah setelah digunakan metode index card match dapat
meningkat menjadi 40,90 %. Karena masih ada anak yang belum
optimal dalam kemampuannya baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah, maka perlu diadakan siklus II.
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 1 dapat dilihat
pada grafik di bawah ini:
42
Gambar 2: Grafik Hasil Penelitian Siklus I
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk mengetahui
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat diamati beberapa hal
sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
a) Menentukan indikator perbaikan pembelajaran, sudah sesuai
b) Pemilihan alat peraga kurang banyak, sehingga anak ada yang
belum mendapatkan alat peraga.
c) Menentukan tujuan perbaikan, sudah sesuai
d) Merancang pengelolaan kelas, masih ada kekurangan yaitu
tidak mengatur keseimbangan jumlah anggota dalam kelompok
belajar.
e) Merencanakan alat dan cara penilaian perbaikan kegiatan,
sudah tepat.
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
a) Penataan ruang dan sumber belajar yang dipakai untuk
pembelajaran, sudah tepat.
b) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Pengelolaan interaksi kelas.
0
5
10
15
Baik Tidak Baik
Series1
43
(1) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, sudah lebih baik dan terlihat antusias.
(2) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match, dapat dilihat pada hasil
penelitian.
(3) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
(4) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match. Adapun temuan
pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena guru
melaksanakannya melalui metode index card match.
b) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match terasa
menyenangkan dan tidak membosankan anak karena semua
anak dilibatkan dalam proses pembelajaran baik secara
perseorangan maupun dalam pasangannya melalui melalui
metode index card match.
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Pengelolaan dalam penataan kelas masih belum teratur.
b) Masih ada beberapa anak yang suka keluyuran dalam kelas.
c) Alat peraga masih kurang variasinya.
d) Metode mengajar kurang bervariasi
44
3. Deskripsi Siklus 2
a. Perencanaan
Siklus 2 dilaksanakan dengan merencanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Fokus penelitian lebih ditekankan pada anak-anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match.
Perencanaan siklus 2 ini penulis mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan satu siklus, merancang pembelajaran selama 1
siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH),
menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-langkah perbaikan
sesuai dengan kegiatan pengembangan yang terdapat pada Rencana
Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat, menyediakan alat peraga sesuai
dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar pengamatan
(lampiran). Setelah rancangan tersebut dilaksanakan ternyata dapat
membuahkan hasil yang menggembirakan yaitu meningkatnya
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match untuk siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22
Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 16 anak
memperoleh nilai baik, dan 6 anak memperoleh nilai tidak baik.
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
45
Tabel 3: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 2
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 16 6 22
Prosentase (%) 72,72 27,27 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match setelah diadakan
perbaikan pembelajaran dapat meningkat menjadi 72,72 %. Sementara
itu masih terdapat anak yang kurang optimal dalam kemampuannya
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match yaitu sebesar 27,27 % (6 anak).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 2 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 3: Grafik Hasil Penelitian Siklus 2
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
0
5
10
15
20
Baik Tidak Baik
Series1
46
Fatihah melalui metode index card match pada siklus 2 dapat diamati
beberapa hal sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
a) Menentukan indikator perbaikan pembelajaran, sudah sesuai
b) Pemilihan alat peraga sudah sesuai
c) Menentukan tujuan perbaikan, sudah sesuai
d) Merancang pengelolaan kelas, sudah sesuai.
e) Merencanakan alat dan cara penilaian perbaikan kegiatan,
sudah tepat.
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
a) Penataan ruang dan sumber belajar, sudah tepat.
b) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Pengelolaan interaksi kelas
d) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, baik dan lebih antusias.
e) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match, dapat dilihat pada hasil penelitian.
f) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
g) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan pemaparan sebagai berikut:
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena dilaksanakan melalui
metode index card match.
b) Pengelolaan kelas sudah baik
c) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat
membuat konsentrasi belajar anak semakin meningkat.
47
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Sampai siklus 2 berakhir, masih ada 6 orang anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match.
b) Masih ada anak yang malas belajar.
c) Masih ada anak yang suka keluar kelas tanpa ijin.
4. Deskripsi Siklus 3
a. Perencanaan
Siklus 3 dilaksankaan dengan merencanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Fokus penelitian lebih ditekankan pada anak-anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match.
Perencanaan siklus 3 ini penulis mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan satu siklus, merancang pembelajaran selama 1
siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH),
menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-langkah perbaikan
sesuai dengan kegiatan pengembangan yang terdapat pada Rencana
Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat, menyediakan alat peraga sesuai
dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar pengamatan
(lampiran). Setelah rancangan tersebut dilaksanakan ternyata dapat
membuahkan hasil yang menggembirakan yaitu meningkatnya
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match untuk siklus 3 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29
Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 21 anak
memperoleh nilai baik, dan 1 anak memperoleh nilai tidak baik.
48
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 3
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 21 1 22
Prosentase (%) 95,45 4,5 100
Berdasarklan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match setelah diadakan
perbaikan pembelajaran dapat meningkat menjadi 95,45 %. Sementara
itu masih terdapat anak yang kurang optimal dalam kemampuannya
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match yaitu sebesar 4,5 % (hanya 1 anak).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 3 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4: Grafik Hasil Penelitian Siklus 3
0
5
10
15
20
25
Baik Tidak Baik
Series1
49
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada siklus 3 dapat diamati
beberapa hal sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
Tidak diperlukan lagi perbaikan pembelajaran, dan sudah cukup
sampai siklus 3 saja karena ketuntasan belajar pada pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
Tidak diperlukan lagi proses perbaikan pembelajaran, dan sudah
cukup sampai siklus 3 saja karena ketuntasan belajar pada
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match.
3) Pengelolaan interaksi kelas
a) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, baik dan lebih antusias.
b) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match, dapat dilihat pada hasil penelitian.
c) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
d) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan pemaparan sebagai berikut:
50
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena dilaksanakan melalui
metode index card match.
b) Pengelolaan kelas sudah baik
c) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat
membuat konsentrasi belajar anak semakin meningkat.
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Sampai siklus 3 berakhir, masih ada 1 orang anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match
yang dikarenakan anak tersebut cedal dalam pengucapan dan
agak sulit dalam berbicara.
b) Masih ada anak yang suka keluar kelas tanpa ijin.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Kondisi awal pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 belum optimal.
Kebanyakan anak sudah mengenal cara membaca dan menulis Al Qur’an
menggunting namun ketika diminta oleh guru untuk membaca dan menulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah secara umum anak belum
memiliki kemampuan yang baik.
Pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada pra siklus ini belum
berhasil, karena dilihat dari hasil belajar anak hanya 4 anak yang tuntas
belajar. Sedangkan sisanya yaitu 18 anak belum optimal atau belum tuntas
belajarnya pada pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
51
Al Fatihah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran baca tulis Al Qur’an
yang dilaksanakan, ternyata guru belum dapat mengelola kelas dengan
baik, belum menggunakan alat peraga pembelajaran yang bervariasi dan
tepat, dan pembelajaran terasa membosankan bagi anak sehingga anak
kurang maksimal dalam belajar. Oleh karena itu penulis mengadakan
penelitian tindakan kelas guna memecahkan masalah tersebut.
2. Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan dengan penambahan alat peraga untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011, anak-anak terlihat lebih antusias dalam belajar untuk
mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar anak meningkat
dengan baik.
Kenyataan yang ada pada kondisi pra siklus, anak yang dapat
memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match hanya ada 4 anak. Sedangkan
untuk siklus 1 terjadi kenaikan yaitu sejumlah 9 anak dapat memiliki
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match. Berdasarkan perolehan hasil belajar
tersebut di atas maka telah terjadi kenaikan hasil belajar apabila
dibandingkan dengan keadaan pada Pra Siklus. Hal ini dikarenakan ketika
mengadakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match, penulis telah menggunakan alat peraga yang tepat, dan
metode mengajar yang tepat.
Suatu kegiatan yang penting dikuasai oleh anak adalah kemampuan
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match. Sebagaimana perkembangan pada aspek-aspek lain
52
kemampuan anak, perkembangan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match pada
anak RA pada dasarnya merupakan bagian dari bidang pengembangan
kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk
meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap
perkembangannya yaitu: berbahasa, kognitif, fisik-motorik, dan seni.
3. Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan dengan mengadakan penelitian untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak di pada kelompok B
di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Pada siklus 2 ini telah terjadi kenaikan keberhasilan belajar anak
pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu
anak yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match sebanyak 16 anak.
telah terjadi peningkatan hasil belajar apabila dibandingkan dengan
kondisi pada siklus satu yaitu sejumlah 9 anak.
Terjadinya kenaikan hasil belajar anak pada siklus 2 dikarenakan
penulis telah memperbaiki pengelolaan kelas sehingga anak dapat belajar
dengan lebih optimal. Di samping itu penulis dalam melaksanakan
pembelajaran selalu mengacu dengan menyesuaikan pada tahap
perkembangan anak. Hal tersebut sesuai dengan kenyataan bahwa sebagai
sebuah sarana, metode mengajar merupakan penghubung komunikasi
antara guru dan murid secara aktif yang memungkinkan keduanya
meningkatkan suasana yang dinamis dalam proses belajar mengajar.
Namun demikian hingga siklus 2 berakhir, masih ada 6 anak yang
belum dapat meningkatkan kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an
53
berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match secara
optimal. Hal tersebut dikarenakan anak tersebut masih belum berkonsetrasi
secara penuh dan perlu dilakukan pengulangan dalam belajar. Secara
keseluruhan, hasil belajar pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4: Rekapitulasi Hasil Penelitian tentang Upaya MeningkatkanKemampuan Baca Tulis Al Qur’an Melalui metode index card matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
No Tindakan RespondenAnak
Nilai Anak KetuntasanBelajarBaik Tidak Baik
1 Pra Siklus Jumlah 4 18 18,18( % ) 18,18 81,81
2 Siklus I Jumlah 9 13 40,90( % ) 40,90 59,09
3 Siklus II Jumlah 16 6 72,72( % ) 72,72 27,27
4 Siklus III Jumlah 21 1 95,45( % ) 95,45 4,5
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan anak baca
tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 sebelum digunakan metode index card match anak hanya
sebanyak 4 anak (18,18 %) yang sudah tuntas belajarnya, 18 anak (81,81
%) belum tuntas belajarnya. Pada siklus 1 terdapat peningkatan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
anak pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak tahun pelajaran 2010/2011 melalui metode index card match
sebanyak 27,72 % menjadi 40,90 % dari kondisi awal sebesar 18,18 %.
54
Adapun pembelajaran pada siklus 2 terdapat 16 anak (72,72 %)
sudah optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah anak melalui metode index card match pada
kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011. Pada siklus 2 tersebut masih terdapat 6 anak
(27,27 %) belum optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah anak melalui metode index card match
pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak tahun pelajaran 2010/2011. Pada siklus 2 terdapat peningkatan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
anak melalui metode index card match sebesar 31,81 % dari siklus I
(40,90 %).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah anak melalui metode index card match pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 secara keseluruhan dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 5: Grafik Rekapitulasi Hasil Penelitian
0
10
20
30
Prasiklus
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan penelitian sebagai untuk meningkatkan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak, maka dapat disimpulkan
bahwa upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode
index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
telah dilakukan dengan signifikan. Upaya tersebut yang dilakukan dengan
menggunakan melalui metode index card match ternyata dapat meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak. Adapun ketuntasan belajar anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match di RA muslimat
NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat digambarkan yaitu pada pra
siklus sebesar 18,18 %, siklus 1 sebesar 40,90 %, siklus 2 sebesar 72,72 %,
dan pada siklus III sebesar 95,45 %.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan pada hasil perbaikan maka oleh peneliti
diberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya anak RA sudah diperkenalkan dengan pembelajaran baca tulis
Al Qur’an yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi anak dalam
rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an secara dinamis.
2. Sebaiknya guru RA lebih profesional dalam melaksanakan pebelajaran
khususnya pada pembelajaran yang jarang diterapkan kepada anak di
lingkungan sekolah
55
56
3. Sebaiknya orang tua anak didik dapat memahami permasalahan belajar
khususnya yang menyangkut kemampuan anak dalam menguasai baca
tulis Al Qur’an sehingga anak lebih mengenal materi belajar untuk
meningkatkan minat belajarnya.
4. Sebaiknya anggota masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah RA
dapat mendukung upaya guru RA dan lembaga RA khususnya dalam
meningkatkan kestabilan pembelajaran di sekolah.
5. Sebaiknya lembaga pendidikan RA di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak dapat menjadikan hasil penelitian yang mengkaji
tentang upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui
metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak dapat dipakai sebagai suatu rujukan dalam meningkatkan
kemampuan yang dimiliki anak didik secara utuh dan dinamis.
C. Penutup
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt.
Dzat yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disertai dengan do’a, semoga skripsi yang cukup sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi para pembaca pada umumnya.
Amin. Namun sebagaimana umumnya suatu hasil karya setiap manusia, tentu
tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang kondusif dari para pembaca, mengingat skripsi yang penulis
susun ini masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga Allah swt. Senantiasa memberikan ridlo-Nya kepada kaum
muslimin yang taat kepada-Nya, dan memberikan kemanfaatan yang besar
pada skripsi yang penulis susun dengan segenap kemampuan ini. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Atmojo, Wihadi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Daradjat, Zakiah., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: BumiAksara, 2005)
Indrakusuma, Amin Danien, Pendidikan dan Pengajaran Kepada Siswa, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003)
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2002)
Hamidy, Zainuddin, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, Jakarta,2006)
Ma’arif, Bambang Saiful, Teknik Menghafal Al Qur’an, terj. AbdurrabNawabuddin, (Bandung: Sinar Baru, Bandung, 2001)
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remajarosdakarya, 2007)
Poerwadinata, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2002)
Sjafi’I, A. Mas’ud, Pelajaran Tajwid, (Bandung: Putra Jaya, 2001)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta, 2003)
Sulistyowati, Sofchah, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: CintaIlmu, Pekalongan, 2001)
Tamhid, Ainur Rafiq Shalih, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002)
Tim Penerjemah Al Qur’an Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:Depag RI, 1984/1985)
Zaini, Moh, dan Moh Rais Hat, Belajar Mudah Membaca Al Qur’an dan TempatKeluarnya Huruf, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2003)
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
Nama : Mas’udah
Jenis Kealamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 29 Nopember 1989
Agama : Islam
Alamat : Buko Wedung Demak
Pendidikan :
1. SDN 01 Buko Wedung Demak
2. MTs N Demak
3. MAN Demak
4. IAIN Walisongo Semarang, masuk tahun 2007
Semarang, Mei 2011
Mas’udahNIM. 073 111 559
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS
AL QUR’AN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH
DI RA MUSLIMAT NU ANGIN-ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syaratguna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
MAS’UDAHNIM : 073111559
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2011
ABSTRAK
Mas’udah (NIM : 073111559). Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis AlQur an Melalui Metode Index Card Match di RA Muslimat NU Angin-AnginBuko Wedung Demak. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2011.
Tujuan pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match adalahmenciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif mendorong anakdidik berpikir kritis dan memunculkan berbagai macam pertanyaan yang kreatifsehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep berpikir pada anak didiktentang materi yang dipelajari, menggalang kerja sama dan kekompakan anakdidik dalam kelompok berpasangan, serta dapat mengembangkan kepemimpinananak didik dan mengembangkan kemampuan pola matematikanya dan dapatmembantu anak didik mengembangkan proses nalarnya. Penelitian ini selanjutnyaakan membahas dan mengevaluasi kemampuan baca tulis Al Qur an anak didik diRA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak melalui pembelajarandengan menggunakan metode index card match yang dilaksanakan dengananalisis penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkankemampuan baca tulis Al Qur an melalui metode index card match di RAmuslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (actionresearch). Jumlah subjek dalam penelitian adalah 22 anak kelompok B di RAmuslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi.Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisiskualitatif konsep penelitian tindakan kelas (action research).
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa upayameningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur an melalui metode index card matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak telah dilakukan denganbaik. Upaya dilakukan dengan menggunakan metode index card match ternyatadapat meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis suratAl Fatihah. Adapun ketuntasan belajar anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulissurat Al Fatihah melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat digambarkan yaitu pada pra siklus sebesar18,18 %, siklus 1 sebesar 40,90 %, siklus 2 sebesar 72,72 %, dan pada siklus IIIsebesar 95,45 %.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semuapihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang.
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.
an. Saudari Kepala Sidang PengujiMas udah Munaqosah IAIN Walisongo Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah skripsi saudara :
Nama : Mas udah
Nomor Induk : 073111559
Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA
TULIS AL QUR AN MELALUI METODE INDEX
CARD MATCH DI RA MUSLIMAT NU ANGIN-
ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudari tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih, demikian harap menjadi
maklum.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Semarang, Maret 2011
Pembimbing
H. Mursid, M.Ag NIP. 19670305 2001121001
DEPARTEMEN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG
Alamat : Jl. Raya Ngaliyan Telp. (024) 7601295 Semarang 50185
PENGESAHAN
Skripsi Saudari : Mas udah
Nomor Induk : 073111559
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur an
Melalui Metode Index Card Match di RA Muslimat Nu Angin-
Angin Buko Wedung Demak
telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat
cumlaude / baik / cukup, pada tanggal :
dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 tahun
akademik 2010/2011.
Semarang, Maret 2011
Ketua Sidang / Dekan Sekretaris Sidang
( . ) ( . )
NIP. . NIP. ...
Penguji Penguji
( ) ( )
NIP. NIP. .
Pembimbing
H. Mursid, M.AgNIP. 19670305 2001121001
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 2 Maret 2011
Mas udah
NIM. 073111559
MOTTO
:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al Mujadalah:111)
1 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1985),hlm. 911
PERSEMBAHAN
Dengan penuh raya syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku, Masuti, Ali Ahmadi
2. Anak-anakku, Fahrurrozi, Ibrohim Kholid, Abdullah Yafi, Irsyad (Alm)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul: Upaya Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui Metode Index Card Match di RA
Muslimat Nu Angin-Angin Buko Wedung Demak , dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
Demikian pula dalam proses penyusunannya, skripsi ini melibatkan
kontribusi dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, berkaitan dengan hal
tersebut dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak tersebut, khususnya kepada:
1. DR. Suja i. M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang
telah memberikan izin dan fasilitas lainnya selama penyusunan skripsi ini
dilakukan.
2. Ahmad Muthohar. M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
3. H. Mursid. M.Ag, Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik dan memberikan
ilmu serta pengetahuannya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
5. Siti Isnaini, Kepala RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak,
yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga penelitian
tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
penyusunan skripsi ini.
Semoga bantuan dari semuanya itu dapat menjadi amal baik yang tidak
terputus-putus serta mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah swt. Akhirnya
semoga skripsi yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 2 Maret 2011
Penulis
Mas udahNIM. 073111559
DAFTAR ISI
Halaman :
Halaman Judul ............................................................................................. i
Abstrak Penelitian ......................................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .............................................................................. iii
Pengesahan ................................................................................................... iv
Motto ....... .................................................................................................... v
Persembahan ................................................................................................. vi
Kata Pengantar .............................................................................................. vii
Daftar Isi .. .................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................. xi
Daftar Gambar .............................................................................................. xii
Daftar Lampiran............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah ............................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II BACA TULIS AL QUR AN DAN INDEX CARD MATCH ......... 8
A. Pembelajaran Baca Tulis Al Qur an ....................................... 8
1. Pengertian kemampuan baca tulis Al Qur an .................... 8
2. Perkembangan kemampuan baca tulis Al Qur an.............. 8
3. Faktor yang mempengaruhi kemampuan baca tulis Al
Qur an ..... ....................................................................... 13
B. Metode Index Card Match .................................................... 20
1. Pengertian metode index card match ................................ 20
2. Penggunaan metode index card match .............................. 21
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
index card match dalam pembelajaran Al Qur an ............. 23
4. Kelebihan dan kekurangan metode index card match
dalam pembelajaran Al Qur an ......................................... 25
C. Kajian Penelitian yang Relevan.............................................. 26
D. Kerangka Berpikir ................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 30
A. Desain Penelitian .................................................................. 30
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 31
D. Variabel dan Indikator ........................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 32
F. Prosedur Penelitian ................................................................ 33
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 33
H. Indikator Keberhasilan ........................................................... 36
BAB IV ANALISIS HASIL PENENELITIAN .......................................... 38
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................... 38
B. Hasil Penelitian ..................................................................... 39
C. Analisis Hasil Penelitian ....................................................... 50
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 55
A. Kesimpulan ... ....................................................................... 55
B. Saran ............. ....................................................................... 55
C. Penutup.......... ....................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman :
Tabel 1 : Kemampuan Anak Baca Tulis Al Qur an Berupa Baca Tulis
Surat Al Fatihah pada Pra Siklus ............................................ 39
Tabel 2 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 1 .................................................................................. 41
Tabel 3 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 2 .................................................................................. 45
Tabel 3 : Kemampuan anak baca tulis Al Qur an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match Pada
Siklus 3 .................................................................................. 48
Tabel 4 : Rekapitulasi Hasil Penelitian tentang Upaya Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak ................................................................................... 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman :
Gambar 1 : Grafik Hasil Penelitian Pra Siklus .......................................... 40
Gambar 2 : Grafik Hasil Penelitian Siklus I .............................................. 42
Gambar 3 : Grafik Hasil Penelitian Siklus 2 ............................................. 45
Gambar 4 : Grafik Hasil Penelitian Siklus 3 ............................................. 48
Gambar 5 : Grafik Rekapitulasi Hasil Penelitian....................................... 54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al Qur’an al Karim ialah kitab Allah dan wahyu-Nya yang diturunkan
kepada hamba-Nya yang ummi, penutup para Nabi dan Rasul, Muhammad
SAW. Ia adalah “jalan lurus” dan ikatan yang kuat yang telah diridhai Allah
untuk para hamba-Nya. Allah memerintahkan para hamba-Nya itu agar
melaksanakan perintah-perintahnya, menerapkan hukum-hukumnya dan
menjadikannya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang mencari bimbingan,
penolong bagi orang yang meminta pertolongan dan cahaya bagi orang yang
memerlukan kejelasan.
Al Qur’an ialah nama khusus bagi kalam Allah. Ia tidak diambil dari
pecahan kata qira’ah, tetapi merupakan nama bagi kitab Allah sebagaimana
Taurat dan Injil.1 Kitab Al Qur’an adalah sebaik-baik kitab diantara kitab yang
diberikan kepada para Rasul-Nya. Sebab keotentikannya mampu
dipertahankan, dan cahayanya mampu menerangi alam semesta. Al Qur’an
diperuntukkan bagi umat Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai umat
terbaik diantara umat lainnya.
Al Qur’an juga merupakan peraturan bagi umat dan sekaligus sebagai
way of life-nya yang kekal hingga akhir zaman. Sedangkan kewajiban umat
Islam adalah menaruh perhatian terhadap Al Qur’an baik dengan cara
membacanya, menuliskannya, menghafalkannya, maupun menafsirkannya.
Dalam kitab Al Qur’an tidak terkandung sedikit pun kebatilan, karena itu
wajib bagi manusia untuk menghormatinya, dan menjaga kelestariannya.
Selain itu sikap khusyu’, tawadhu’, dan khudhu’ di depan firman Allah
ini adalah suatu bentuk moralitas apabila seseorang mengharapkan rahmat
Allah SWT.Melalui keberkahan Al Qur’an dan semata-mata takut akan
1Ainur Rafiq Shalih Tamhid, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), hlm.15.
1
2
kebesaran dan Azab-Nya. Tidak lain hal ini juga dikarenakan bahwa Al
Qur’an juga merupakan lambang yang kokoh dari Allah, sinarnya terang,
mukjizatnya sempurna.
Membaca dan manulis Al Qur’an harus dilakukan dengan baik dan
benar khususnya dalam teknis membaca dan menulisnya. Maka kesalahan
yang disengaja akan membawa efek dosa dan ketepatan dalam membaca dan
menulisnya dengan baik dan benar akan mendapatkan pahala. Ketepatan
membaca dan menulis tersebut diistilahkan dengan tartil. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Muzammil ayat 4:
“ . . . Dan bacalah Al Qur’an itu dengan (bacaan) yang tartil”.2
Membaca Al Qur’an adalah wajib ain bagi umat Islam. Ini berarti
bahwa setiap orang Islam wajib membacanya tanpa kecuali, bahkan dalam
menghafalnya tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir sehingga tidak akan
mengalami pemalsuan dan pengubahan.3 Jika kewajiban ini telah dilaksanakan
oleh sejumlah orang (yang mencapai mutawatir) maka gugurlah kewajiban
tersebut dari yang lainnya. Jika belum, maka berdosalah semua umat Islam.
Hal ini adalah sama dalam hal mengajarkannya. Sebab mengajarkan Al
Qur’an adalah juga wajib kifayah dan merupakan ibadah yang paling utama.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.yang artinya : “orang
yang paling baik diantara kamu ialah yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya” (H.R. Bukhari).4
Belajar membaca dan menulis Al Qur’an pada hakekatnya juga sama
dengan proses belajar pada umumnya. Artinya harus ditunjang dengan
berbagai faktor yang tidak boleh dilupakan atau dikesampingkan, jika ingin
mencapai hasil sebagaimana yang diinginkan. Setidaknya keberhasilan belajar
2TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1984/1985),hlm. 891
3Bambang Saiful Ma’arif, Teknik Menghafal Al Qur’an, terj. Abdurrab Nawabuddin,(Bandung: Sinar Baru, Bandung, 2001), hlm.19.
4Zainuddin Hamidy, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, Jakarta, 2006), hlm.16.
3
haruslah secara efektif yang ditunjang dengan tujuh faktor yaitu: kecerdasan,
motivasi, konsentrasi, kesehatan, ambisi, lingkungan, menghindari sifat
negatif, dan efektifitas belajar itu sendiri.5
Unsur yang lebih penting lagi dan harus dimiliki sebagai seorang yang
sedang menuntut ilmu ialah konsep belajar. Idealitas yang terformat dengan
keharusan untuk dilakukan ini merupakan modal awal yang sangat besar
artinya dan pengaruhnya bagi proses, efektifitas, dan hasil yang nantina akan
dicapai oleh masing-masing individu. Konsep belajar yang ideal dapat
digambarkan terdiri dari dua hal yaitu : keteraturan belajar dan kedisiplinan
belajar.6 Teratur artinya yaitu mengikuti semua aturan formal dan peraturan
lainnya yang menunjang bagi proses dan keberhasilan belajar yang ditetapkan
oleh lembaga terkait. Sedangkan disiplin belajar diartikan menjaga kestabilan
belajar dari semua hambatan, rintangan, dan menempatkan unsur belajar
sebagai ujung tombak pertama yang dijadikan sebagai pengisi kehidupannya
sebagai seorang yang sedang menuntut ilmu.
Membaca dan menulis Al Qur’an sebagai salah satu implementasi
praktis dalam menjaga dan melestarikan Al Qur’an telah banyak diupayakan
oleh umat muslim di Indonesia, khususnya di kabupaten Demak, termasuk
pula salah satunya adalah di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak.
Pengamatan pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA Muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak sebagian masih kurang baik
kemampuannya dan sebagian lagi cukup baik kemampuannya dalam baca tulis
Al Qur’an. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti mempunyai pandangan
bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak
didik di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak salah satu
metode yang dapat diterapkan adalah metode Index Card Match.
5Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu,Pekalongan, 2001), hlm. 14
6Ibid., hlm. 2.
4
Hal ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kemampuan
anak didik terhadap materi pelajaran sehingga diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, dalam
hal ini yang dipandang oleh peneliti sebagai suatu metode yang tepat adalah
metode Index Card Match. Metode pembelajaran Index Card Match
merupakan salah satu strategi pembelajaran active learning. Metode
pembelajaran active learning ini merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif yang meliputi
berbagai cara untuk membuat anak didik aktif sejak awal melalui aktivitas-
aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat
peserta didik berpikir tentang materi pelajaran.7
Pembelajaran active learning di dalamnya juga terdapat teknik-teknik
memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang
diskusi dan debat, mempraktikkan keterampilan-keterampilan, mendorong
adanya pertanyaan-pertanyaan sehingga siswa akan memahami konsep-konsep
materi yang diajarkan, bahkan membuat anak didik dapat saling mengajar satu
sama lain. Salah satu pembelajaran active learning yang dapat membuat anak
didik aktif dalam pembelajaran, dan dapat mendorong anak didik berpikir
kritis adalah dengan index card match.
Tujuan pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match
adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif,
mendorong anak didik berpikir kritis dan memunculkan berbagai macam
pertanyaan yang kreatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep
berpikir pada anak didik tentang materi yang dipelajari, menggalang kerja
sama dan kekompakan anak didik dalam kelompok berpasangan, serta dapat
mengembangkan kepemimpinan anak didik dan mengembangkan kemampuan
pola matematikanya dan dapat membantu anak didik mengembangkan proses
nalarnya.8
7Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 798Ibid., hlm. 83
5
Penelitian ini selanjutnya akan membahas dan mengevaluasi
kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA Muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak melalui pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match yang dilaksanakan dengan analisis penelitian
tindakan kelas (PTK). Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,
diharapkan ada peningkatan pemahaman konsep berpikir pada anak didik yang
signifikan. Oleh karena itu, guru harus dapat berperan dalam upaya
pencapaian kondisi tersebut. Melalui pembelajaran dengan metode
pembelajaran index card match ini diharapkan lebih efektif dan efisien, karena
anak didik akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara
berkelompok dan anak didik dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran,
serta kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran.
Oleh karena itu peneliti akan mengkaji, menelaah, meneliti dan
menganalisa hal tersebut pada penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi
dengan judul: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS
AL QUR’AN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH DI RA
MUSLIMAT NU ANGIN-ANGIN BUKO WEDUNG DEMAK
B. Identifikasi Masalah
Suatu penelitian ilmiah di dalamnya terdapat identifikasi masalah yang
digunakan peneliti sebagai arahan, dasar dan tendensi atas penelitian yang
akan dilakukan. Adapun identifikasi yang penulis maksudkan berkaitan
dengan judul diatas adalah sebagai berikut:
1. Guru di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak belum
maksimal dalam mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan baca
tulis Al Qur’an anak didik di sekolah ini.
2. Minimnya motivasi belajar anak didik di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak yang dimungkinkan karena metode mengajar
kurang tepat.
6
3. Diperlukan metode pembelajaran yang tepat di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak untuk meningkatkan kemampuannya dalam
baca tulis Al Qur’an anak didik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas tentang masalah yang akan dibahas dan dianalisa
dalam skripsi ini, maka penulis akan memberikan gambaran tentang batasan-
batasan masalahnya. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu:
1. Penelitian akan membahas tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan
baca tulis Al Qur’an anak didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan metode
index card match.
2. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis penelitian
tindakan kelas (PTK).
D. Perumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu: Bagaimanakah
upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini hasilnya akan membawa manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Manfaat teoritis yang akan diperoleh antara lain:
1. Sebagai salah satu bahan informasi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa
fakultas Tarbiyah sebagai calon guru yang nantinya akan mendidik anak
didiknya agar dapat memberikan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didiknya.
2. Sebagai bahan kontribusi dan pertimbangan pada penelitian-penelitian
berikutnya yang membahas tentang penerapan metode index card match
dan kemampuan membaca Al Qur’an anak.
7
3. Hasil penelitian ini akan memberikan masukan kepada fakultas Tarbiyah
untuk menambah bahan pustaka.
Adapun secara praktis, manfaat yang nantinya akan diperoleh
diantaranya adalah:
1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat isi tentang upaya
guru sebagai peneliti dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al
Qur’an melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak
2. Memberikan gambaran pemikiran kepada generasi muda sebagai calon
orang tua tentang upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an
melalui metode yang tepat, salah satunya adalah metode index card match.
BAB II
BACA TULIS AL QUR’AN DAN INDEX CARD MATCH
A. Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an
1. Pengertian Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Istilah kemampuan berarti “kecakapan, keahlian pada sesuatu”.1
Adapun istilah membaca memiliki arti “melafalkan sesuatu kalimat”.2.
Kemampuan membaca Al Qura’an menurut Masj’ud Syafi’i, diartikan
sebagai kemampuan dalam melafalkan Al Qur’an dan membaguskan
huruf/kalimat-kalimat Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan
dan tidak terburu-buru bercampur aduk, sesuai dengan hukum tajwid.3
Berdasarkan pengertian tersebut, maka tingkat kemampuan
membaca Al Qur’an siswa oleh peneliti dapat diartikan sebagai kecakapan,
keahlian melafalkan Al Qur’an dan membaguskan huruf/kalimat-kalimat
Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-buru
bercampur aduk, sesuai dengan hukum tajwid.
2. Perkembangan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Pada dasarnya tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa
secara garis besar mengalami perkembangan secara fluktuatif, baik
dinamika positif maupun degradasi negatifnya, oleh karena itu dinamika
tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa dapat digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu:
a. Dinamika tentang pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi
kemampuan mengenal, memahami, dan membaca huruf.
b. Dinamika tentang sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap
ketika membaca Al Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
1WJS. Poerwadinata, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm.797.
2Ibid.,hlm. 6773A. Mas’ud Sjafi’i, Pelajaran Tajwid, (Bandung: Putra Jaya, 2001), hlm. 3
8
9
c. Dinamika tentang ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi
ketrampilan membaca huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat
dan kelancaran membaca Al Qur’an.4
Kemampuan membaca Al Qur’an anak didik melalui penguasaan
metode membaca Al Qur’an yang dimiliki anak didik, akan memberikan
jaminan kualitas bagi anak didik, antara lain:
a. Anak didik mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil.
b. Anak didik mampu membenarkan bacaan Al-Qur'an yang salah.
c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70 % dan secara kelompok
80%.
Namun demikian, dinamika kemampuan membaca Al Qur’an
masing-masing anak didik tersebut secara umum dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
a. Kemampuan guru.
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi Lingkungan.
d. Materi pelajaran.
e. Metode dan alat pelajaran.
f. Himmah atau keteguhan dari tujuan yang hendak dicapai.5
Secara umum kondisi tingkat kemampuan membaca Al Qur’an
anak didik secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga golongan,
yaitu:
a. Pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi kemampuan
mengenal, memahami, dan membaca huruf.
b. Sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap ketika membaca Al
Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
4Moh Zaini, dan Moh Rais Hat, Belajar Mudah Membaca Al Qur’an dan TempatKeluarnya Huruf, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2003), hlm. 35
5Ibid., hlm. 36
10
c. Ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi ketrampilan membaca
huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat dan kelancaran
membaca Al Qur’an.6
Evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca Al
Qur’an anak didik sebagai bentuk dari sarana untuk memberikan penilaian
kepada para siswa atas proses belajar yang telah ditempuh, memiliki tiga
obyek yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.7
Dalam menerapkan evaluasi tersebut, guru sebagai evaluator dalam
melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara
menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap
materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun
dari segi penghayatan (aspek afektif) dan pengamalannya (aspek
psikomotor). Ketiga aspek ini merupakan ranah kejiwaan yang sangat erat
sekali dalam berkaitan sehingga ketiganya tidak mungkin lagi untuk
dipisahkan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar itu sendiri.
Sebagaimana dikatakan oleh Benjamin S. Bloom, bahwa
taksonomi (pengelompokan) tujuan pendidikan itu juga harus senantiasa
mengacu pada tiga jenis domain (daerah binaan atau daerah ranah) yang
melekat pada diri peserta didik, yaitu : ranah berpikir (cognitive domain),
ranah nilai atau sikap (affective domain), dan ranah ketrampilan
(psikomotor domain). 8
a. Ranah Belajar dalam Pembelajaran Al Qur’an
Sebagaimana telah dikemukakan dimuka bahwa ranah dalam
belajar ada tiga aspek yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor, maka ketiganya masing-masing akan diuraikan secara
spesifik dalam pemaparan berikut:
6Bambang Saiful Ma’arif, op.cit, hlm. 22.7Sofchah Sulistyowati, op.cit, hlm. 488Ibid., hlm. 49.
11
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak).9 Kognitif ini juga dapat dikonsepsikan sebagai
sikap, pilihan, atau strategi yang secara stabil menentukan cara
seseorang yang khas dalam menerima, mengingat, berpikir dan
memecahkan masalah.10 Sebagaimana dikatakan oleh Benjamin S.
Bloom, bahwa segala yang menyangkut masalah otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Masih menurutnya, dalam ranah
kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari
jenjang terendah sampai jenjang tertinggi. Keenam jenjang yang
dimaksudkannya ialah:
a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Dalam praktisnya, pada jenjang ini adalah mengacu kepada
kemampuan mengenal atau mengingat materi yang
disampaikan oleh guru.11
b. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui atau diingat. 12
c. Penerapan (aplication)
Penerapan (aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara atau
pun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori
dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. 13
9Ibid., hal. 48.10Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2001), hlm. 160.11E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 35.12Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 50.13Ibid., hlm. 51.
12
d. Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci
atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-
bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan
diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan
faktor-faktor lainnya.14
e. Sintesis (sinthesis)
Sistesis (Synthesis) adalah kemampuan berpikir yang
merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis.
f. Penilaian (evaluation)
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) adalah merupakan
jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap
mata pelajaran pendidikan akidah akhlak, kedisiplinannya dalam
mengikuti pelajaran akidah akhlak di sekolah, motivasinya yang
tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran akidah akhlak
yang diterimnanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap
guru akidah akhlak, dan sebagainya.
Ranah afektif ini dapat ditaksonomi menjadi lebih rinci lagi
kedalam lima jenjang, yaitu:
a) Receiving
b) Responding
c) Valuing
d) Organization
e) Characterization by a value or value complex.
14Ibid., hlm. 51.
13
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.15 Hasil belajar psikomotor
ini merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami
sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam
kecenderungan-kecenderungan untuk berperilacu).
Pada ranah psikomotor, terdapat lima kategori, yaitu:
peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, pengalamiahan.16
3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an
Seseorang yang belajar membaca Al Qur’an memiliki kemampuan
berbeda-beda antara satu anak didik dengan anak didik yang lainnya.
Kemampuan belajar membaca Al Qur’an setiap anak didik tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun
eksternal.17 Adapun faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar (eksternal) anak didik,
diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Faktor-faktor non sosial
Faktor non sosial adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan dan keberhasilan belajar yang bukan
berasal dari pengaruh manusia. Faktor ini diantaranya adalah
keadaan udara, cuaca, waktu (pagi hari, siang hari atau malam
hari) letak gedung, alat-alat yang dipakai dan sebagainya. Semua
faktor yang telah disebutkan diatas dan faktor lain yang belum
disebutkan, harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
membantu dalam proses belajar.
15Ibid., hlm. 57.16E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 36.17Moh Zaini, dan Moh Rais Hat, op.cit., hlm. 32
14
2) Faktor-Faktor Sosial
Faktor sosial disini adalah faktor manusia atau semua
manusia, bali manusia itu ada atau hadir secara langsung maupun
tidak langsung kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar
sering kali mengganggu aktifitas belajar, misalnya seseorang
sedang belajar di kamar belajar, tetapi ada orang yang hilir mudik
keluar masuk kamar belajar itu, maka akan engganggu belajarnya.
Kecuali kehadiran yang langsung seperti dikemukakan diatas,
mungkin juga orang itu hadir melalui radio, TV, tape recorder dan
sebagaimana. Faktor-faktor yang telah dikemukakan diatas, pada
umumnya bersifat mengganggu proses belajar dari prestasi belajar
yang dicapainya.18
b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri (internal) anak didik, yang
dapat diklasifikasikan lagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Faktor-faktor fisiologis
Keadaan jasmani akan mempengarui proses belajar
seseorang karena keadaan jasmani yang opimal akan berbeda
pengaruhnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang
lemah dan lelah. Kekurangan kadar makanan atau kekurangan
gizi makanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh fisik.
Akan mengakibatkan menurun, merosotnya kondisi jasmani. Hal
ini menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya akan cepat
mengantuk, lesu, lekas lelah dan secara keselurahan tidak adanya
kegairahan untuk belajar.
2) Faktor-faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejiawaan atau (psikis) seseorang. Termasuk faktor-
faktor ini adalah: intelegensi, bakat, minat, perhatian dan
sebagainya. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan agar proses
18Ibid., hlm. 33
15
belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, karena intensif
tidaknya faktor-faktor psikologis tersebut akan mempengaruhi
prestasi kemampuan siswa dan prestasi hasil belajarnya.
Masih ada faktor lain yang penting dan mendasar yang
ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil
belajar yang baik. Faktor tersebut menurut Merson Sangalang
terdiri dari kecerdasan,bakat, minat, dan perhatian, motif, cara
belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan
sekolah dan sarana pendukung belajar.59
Penggunaan metode membaca Al Qur’an yang diterapkan oleh
ustadz atau guru dan diikuti oleh siswa atau santri, pada dasarnya juga
tergantung pada diri seseorang tersebut baik pada guru maupun pada
siswa. Hal ini dikarenakan hasil yang akan diperoleh nantinya juga
bergantung pada implementasi pembelajaran Al Qur’an itu sendiri.
Usaha yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran Al Qur’an
khususnya oleh guru di madrasah merupakan kunci utama dalam
keberhasilan pembelajaran tersebut. Sehingga apabila pembelajaran Al
Qur’an oleh guru di madrasah tersebut dilaksanakan dengan baik, niscaya
akan memberikan hasil yang baik. Namun sebaliknya apabila
pembelajaran Al Qur’an oleh guru di madrasah dilaksanakan dengan tidak
baik atau kurang baik, niscaya hasilnya pun tidak baik atau kurang baik
pula.
Mempelajari cara membaca Al Qur’an tidak hanya melalui satu
tahapan metode saja, namun juga didalamnya terdapat beberapa metode
yang dilalui untuk memahami dan memperlancar dalam pengucapan lafal
pada Al Qur’an. Metode membaca Al Qur’an pada dasarnya merupakan
metode pembelajaran membaca Al Qur’an yang dapat diterapkan secara
teknis kepada siswa. Menurut pendapat Kailany, metode-metode
pembelajaran baca tulis Al-Qur'an telah banyak berkembang di Indonesia
59Ibid., hlm. 34.
16
sejak lama, hanya saja tiap-tiap metode dikembangkan berdasarkan
karakteristiknya. Metode apapun yang berkembang, masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Efektifitas, efisiensi, cepat
mudahnya sebuah metode pengajaran berbeda-beda di tiap daerah. Banyak
faktor yang mempengaruhinya. Penggabungan beberapa metode
pengajaran belum tentu membuahkan hasil yang baik. Perlu konsistensi
bagi pembina dalam menerapkan sebuah metode apabila telah dipilih,
sebab ganti-ganti metode akan menyebabkan kebingungan bagi pembina,
terlebih lagi bagi santri.
Seorang pengajar baca tulis Al-Qur'an, tidak serta merta
mengadopsi metode yang baru dikenalnya, apalagi jika hanya
mendapatkan informasi saja tentang metode tersebut. Para Pembina harus
melakukan kajian yang mendalam, sebelum menetapkan metode apa yang
akan dipakai dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an kepada siswanya.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode pengajaran antara
lain:
a. Mudah dan murahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan/pembelajaran
bagi para siswa.
b. Mudah dikuasai oleh mayoritas siswa/siswi
c. Siswa mudah dan murah mendapatkan buku panduan
d. Ustadz/guru mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya kepada
siswa.19
Jika beberapa metode lolos pertimbangan di atas, maka ditentukan
pemilihan berdasarkan skala prioritas. Namun demikian, pada dasarnya
tingkat kemampuan membaca Al Qur’an siswa secara garis besar dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Pengetahuan membaca Al Qur’an, yang meliputi kemampuan
mengenal, memahami, dan membaca huruf.
19Ainur Rafiq Shalih Tamhid, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), hlm.15.
17
b. Sikap membaca Al Qur’an, yang meliputi sikap ketika membaca Al
Qur’an apakah dilakukan dengan serius atau tidak.
c. Ketrampilan membaca Al Qur’an, yang meliputi ketrampilan membaca
huruf, membaca penggabungan huruf, kalimat dan kelancaran
membaca Al Qur’an.20
Evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca Al
Qur’an siswa sebagai bentuk dari sarana untuk memberikan penilaian
kepada para siswa atas proses belajar yang telah ditempuh, memiliki tiga
obyek yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.21
Kemampuan membaca Al Qur’an yang dimiliki oleh anak setelah
dilakukannya penerapan metode membaca Al Qur’an oleh guru kepada
siswa di madrasah merupakan hasil positif sekaligus efek positif dari
pelaksanaan metode membaca Al Qur’an tersebut. Sebab sebagaimana
diketahui bahwa Al Qur’an al Karim ialah kitab Allah dan wahyu-Nya
yang diturunkan kepada hamba-Nya yang ummi, penutup para Nabi dan
Rasul, Muhammad saw. Ia adalah “jalan lurus” dan ikatan yang kuat yang
telah diridhai Allah untuk para hamba-Nya. Allah memerintahkan para
hamba-Nya itu agar melaksanakan perintah-perintahnya, menerapkan
hukum-hukumnya dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi orang-orang
yang mencari bimbingan, penolong bagi orang yang meminta pertolongan
dan cahaya bagi orang yang memerlukan kejelasan.
Sebagaimana diketahui pula bahwa Al Qur’an ialah nama khusus
bagi kalam Allah. Ia tidak diambil dari pecahan kata qira’ah, tetapi
merupakan nama bagi kitab Allah sebagaimana Taurat dan Injil.22 Kitab Al
Qur’an adalah sebaik-baik kitab diantara kitab yang diberikan kepada para
Rasul-Nya. Sebab keotentikannya mampu dipertahankan, dan cahayanya
mampu menerangi alam semesta. Al Qur’an diperuntukkan bagi umat
Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai umat terbaik diantara umat
20Bambang Saiful Ma’arif, op.cit., hlm. 22.21Ibid, hlm. 4822Ainur Rafiq Shalih Tamhid, op.cit, hlm.15.
18
lainnya. Al Qur’an berfungsi sebagai penjelas perkara dunia dan agama,
sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat An Nahl ayat 89:
23
“... Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untukmenjelaskan segala sesuatu...” (Q.S. An Nahl:89)
Al Qur’an juga merupakan peraturan bagi umat dan sekaligus
sebagai way of life-nya yang kekal hingga akhir zaman. Sedangkan
kewajiban umat Islam adalah menaruh perhatian terhadap Al Qur’an baik
dengan cara membacanya, menghafalkannya, maupun menafsirkannya.
Dalam kitab Al Qur’an tidak terkandung sedikit pun kebatilan, karena itu
wajib bagi manusia untuk menghormatinya, dan menjaga kelestariannya.
Karena Allah telah menjaga keutuhan dan kesuciannya, sebagaimana yang
dinyatakan dalam surat Al Hijr ayat 9:
24
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an dansesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Q.S. Al Hijr:9)
Selain itu sikap khusyu’, tawadhu’, dan khudhu’ di depan firman
Allah ini adalah suatu bentuk moralitas apabila seseorang mengharapkan
rahmat Allah SWT. Melalui keberkahan Al Qur’an dan semata-mata takut
akan kebesaran dan Azab-Nya. Tidak lain hal ini juga dikarenakan bahwa
Al Qur’an juga merupakan lambang yang kokoh dari Allah, sinarnya
terang, mukjizatnya sempurna. Sebagaimana tertera dalam surat Al Isra
ayat 9:
23Abdullah Syafi’I, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1985), hlm. 151.24Ibid., hlm. 330.
19
25
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orangmukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka adapahala yang besar.”
Demikian pentingnya kemampuan membaca Al Qur’an khususnya
bagi siswa madrasah yang merupakan generasi awal dalam generasi
manusia muslim. Sebab pada hakekatnya kemampuan membaca Al Qur’an
adalah wajib kifayah bagi umat Islam. Ini berarti bahwa orang yang
membacanya bahkan menghafalnya tidak boleh kurang dari jumlah
mutawatir sehingga tidak akan mengalami pemalsuan dan pengubahan.26
Jika kewajiban ini telah dilaksanakan oleh sejumlah orang (yang mencapai
mutawatir) maka gugurlah kewajiban tersebut dari yang lainnya. Jika
belum, maka berdosalah semua umat Islam. Hal ini adalah sama dalam hal
mengajarkannya. Sebab mengajarkan Al Qur’an adalah juga wajib kifayah
dan merupakan ibadah yang paling utama. Sebagaimana disebutkan dalam
hadits Rasulullah SAW.:
“Orang yang paling baik diantara kamu ialah yang mempelajari AlQur’an dan mengajarkannya”. (H.R. Bukhari).27
Pengajaran dan penerapan metode membaca Al Qur’an yang
dilakukan dengan dasar metode membaca Al Qur’an yang dilakukan oleh
guru merupakan suatu proses belajar dan pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa. Oleh karena itu proses yang dilakukan pada hakekatnya juga
sama dengan proses belajar pada umumnya. Artinya harus ditunjang
25Ibid., hal. 173.26Bambang Saiful Ma’arif, op.cit, hlm.19.27Zainuddin Hamidy, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, 2006), hlm. 16.
20
dengan berbagai faktor yang tidak boleh dilupakan atau dikesampingkan,
jika ingin mencapai hasil sebagaimana yang diinginkan. Setidaknya
keberhasilan belajar haruslah secara efektif yang ditunjang dengan tujuh
faktor yaitu: kecerdasan, motivasi, konsentrasi, kesehatan, ambisi,
lingkungan, menghindari sifat negatif, dan efektifitas belajar itu sendiri.28
Unsur yang lebih penting lagi dan harus dimiliki sebagai seorang
yang sedang menuntut ilmu ialah konsep belajar. Idealitas yang terformat
dengan keharusan untuk dilakukan ini merupakan modal awal yang sangat
besar artinya dan pengaruhnya bagi proses, efektifitas, dan hasil yang
nantinya akan dicapai oleh masing-masing individu. Konsep belajar yang
ideal dapat digambarkan terdiri dari dua hal yaitu: keteraturan belajar dan
kedisiplinan belajar.29 Teratur artinya yaitu mengikuti semua aturan formal
dan peraturan lainnya yang menunjang bagi proses dan keberhasilan
belajar yang ditetapkan oleh lembaga terkait. Sedangkan disiplin belajar
diartikan menjaga kestabilan belajar dari semua hambatan, rintangan, dan
menempatkan unsur belajar sebagai ujung tombak pertama yang dijadikan
sebagai pengisi kehidupannya sebagai seorang yang sedang menuntut
ilmu.
B. Metode Index Card Match
1. Pengertian Metode Index Card Match
Pengertian tentang metode index card match dapat diartikan
sebagai satu strategi pembelajaran active learning dan sebagai metode
pembelajaran active learning yang merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif yang meliputi
berbagai cara untuk membuat anak didik aktif sejak awal melalui aktivitas-
aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat peserta didik berpikir tentang materi pelajaran.30
28Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu,2001), hlm. 14
29Ibid., hlm. 2.30Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm. 79
21
Metode index card match atau dapat diterjemahkan sebagai suatu
metode “mencari pasangan kartu” merupakan salah satu metode
pembelajaran yang cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.31
2. Penggunaan Metode Index Card Match
Guru dalam mengajar kepada anak didiknya adalah dalam rangka
mendidik dan mengajar melalui transformasi ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya, sehingga anak didik mengetahui dan memahami materi-
materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Sebab komunikasi
yang baik dalam interaksi akan dapat membuat aktivitas menjadi lebih
menarik, sebagaimana yang dikatakan oleh J. Brian Mcloughlin “The
communications enable the various activities to interest” 32 “Komunikasi
dapat membuat aktivitas menjadi lebih menarik”.
Terlebih lagi pada materi pendidikan agama Islam, anak didik
dituntut untuk benar-benar memahami ilmu yang ada dalam agama Islam
dan kemudian mengamalkannya sebagai pedoman dalam hidup. Sehingga
komunikasi yang baik dari guru agama Islam melalui implementasi
metode pengajar guru agama Islam tersebut dapat membuat siswa lebih
tertarik untuk belajar materi pelajaran agam Islam.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anis Kurniawan mengatakan bahwa
“Islam is a faith that demands unconditional surrender to wisdom of Allah.
It involves total commitment to way of life, philosophy and law” “Islam
merupakan aturan yang mengharuskan pelaksanaan keputusan Allah. Hal
tersebut menyangkut keseluruhan komitmen pada jalan hidup, filosofi, dan
hukum.” 33
Pada sisi yang lain, guru harus memberikan materi pelajaran
dengan metode mengajar yang benar dan sesuai dengan kompetensinya.
31E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remajarosdakarya, 2007), hlm. 92.32J.Brian Mcloghlin, Urban and Regional Planning A System Approach, (London, :
Western Printing Servies Ltd, 1973), hlm. 78.33Anis Kurniawan, Introduction to The Enchanment of The Religious City of Demak With
Its Tourits Objects, Skripsi DIII AKABA Semarang, (Semarang: Presented of DIII AKABA,2003), hlm. 6, t.d.
22
Sebab, perilaku individu murid sangat dipengaruhi oleh karakteristik
kepribadian. Sedangkan kepribadian tersebut bukanlah merupakan
pembawaan, namun merupakan sesuatu yang dipelajari dan terbentuk
karena seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Semakin luas dan berkualitas interaksi tersebut, pengalaman
seseorang akan semakin mantap membentuk kepribadian yang lebih rinci
dan spesifik. Carl Roger dalam teori phenomenologinya menyatakan:
Children learn to need the approval, or positive regard, of other.
As a result, evaluation by parent, teachers, and others begin to
affect children’s self evaluation. When evaluation by others agree
with a child’s own evaluation, the child’s genuine reaction
mathces, or is congruent with, self-experience.34
Anak belajar untuk mendapatkan ijin, atau dianggap baik oleh
orang lain. Akibatnya penilaian oleh orang tua, guru dan yang lain
mulai mempengaruhi anak dalam menilai dirinya. Ketika penilaian
oleh orang lain menyetujui dengan penilaian anak, maka anak yang
baik reaksinya sesuai atau sama dengan pengalaman dirinya.
Demikian pentingnya pelaksanaan metode mengajar, sebab
mengajar ialah “memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-
kecakapan atau ketrampilan-ketrampilan kepada anak-anak”.35 Oleh
karena itu diperlukan metode mengajar yang baik dan benar dan sesuai
dengan kompetensinya sehingga metode mengajar tersebut digunakan
secara tepat ssuai dengan nilai fungsionalnya, dan hal tersebut sangat
penting sekali bagi guru untuk mengetahui dan memahami perihal metode
mengajar yang tepat tersebut.
34Dauglas A. Bernstein and Peggy W. Nash, Essential of Psichology, (Boston USA,Houghton Mifflin Company, 1999), hlm. 424.
35Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001),hlm. 150
23
Adapun langkah-langkah penerapan metode index card match
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di
dalam kelas.
b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
c. Pada separo bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan
dibelajarkan. Setiap kertas bersisi satu pertanyaan.
d. Pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal
dan separo yang lain akan mendapatkan jawaban.
g. Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk
duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.36
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode index card match
dalam pembelajaran Al Qur’an
Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-
rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an.
Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk
sain dan tehnologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin
menggeser minat untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak
36Sofchah Sulistyowati, op.cit.., hlm. 93
24
anggota keluarga tidak bisa membaca Al Qur'an.37 Akhirnya kebiasaan
membaca Al Qur'an ini sudah mulai langka. Adapun yang ada adalah
suara-suara radio, TV, Tape recorder, atau yang lainnya. Keadaan seperti
ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah
akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin
jauh dari tuntunan Rasulullah SAW. Maka sangat diperlukan kerjasama
dari semua fihak untuk mengatasinya yaitu mengembalikan kebiasaan
membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan membekali
kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami
demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada dekade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca
tulis Al-Qur'an dikembangkan, begitu juga buku-buku panduannya telah
banyak disusun dan dicetak. Para pengajar baca tulis Al-Qur'an tinggal
memilih metode yang paling cocok baginya, paling efektif dan paling
murah. Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode pengajaran
senantiasa memiliki kekuatan dan kelemahan. Keberhasilan suatu metode
pengajaran sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Kemampuan guru.
b. Siswa
c. Lingkungan.
d. Materi pelajaran.
e. Alat pelajaran.
f. Tujuan yang hendak dicapai.38
Dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an harus menggunakan
metode. Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin
tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan merata bagi siswa.
37Bambang Saiful Ma’arif, op.cit., hlm.19.38Ibid., hal. 27
25
4. Kelebihan dan kekurangan metode index card match dalam pembelajaran
Al Qur’an
a. Kelebihan metode index card match dalam pembelajaran Al Qur’an
Pembelajaran dengan metode index card match merupakan
suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif
dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar
serta menumbuhkan daya kreatifitas.39 Pembelajaran dengan metode
index card match dalam pelaksanaannya memiliki unsur keunggulan
atau kelebihan, diantaranya yaitu:
3) Pembelajaran dengan metode index card match dapat dijadikan
sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik
siswa. Karakteristik yang dimaksudkan adalah bahwa siswa
menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar
mengajar, guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan
senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
4) Pembelajaran dengan metode index card match dapat diterapkan
untuk meningkatkan minat belajar siswa.
5) Pembelajaran dengan metode index card match dapat dipakai
untuk mengatasi kebosanan siswa pada mata pelajaran atau proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa.
6) Sebagai model pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Sebagai sarana untuk meningkatkan interaksi guru dan siswa
sehngga pembelajaran akan lebih berkualitas.
8) Sebagai sarana untuk yang tepat untuk mengulangi materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya 40
39Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail MediaGroup, 2008, hlm. 54
40Ibid., hlm. 55
26
b. Kekurangan metode index card match dalam pembelajaran Al Qur’an
Metode index card match dikenal juga dengan istilah “mencari
pasangan kartu”. Metode ini berpotensi membuat siswa senang. Unsur
permainan yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat
pembelajaran tidak membosankan. Tentu saja penjelasan aturan
permaian perlu diberikan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih
efektif. Metode ini sangat tepat untuk mengulangi materi pembelajaran
yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian dalam
pelaksanaannya, metode index card match memiliki kekurangan yaitu:
1) Penggunaan metode memerlukan manajemen waktu yang cukup
lama khususnya saat digunakan pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak.
2) Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal
dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah
siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit, disamping itu
berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa.
3) Metode ini terkendala dilakukan jika jumlah siap tidak genap.
Namun demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan
kondisi siswa dan materi pelajaran yang ada metode ini tetap
merupakan metode aktif dalam pembelajaran.
4) Metode index card match memerlukan keseriusan guru dalam
melaksanakannya. Sebab guru harus mengamati terus pembelajaran
yang tengah dilaksanakan mengingat pembelajarannya harus
menyesuaikan kartu secara berpasangan.41
C. Kajian Penelitian yang RelevanKajian pustaka dalam penelitian ini akan memaparkan beberapa
pemikiran yang berkaitan dengan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan metode
index card match. Oleh karena itu penulis berusaha untuk mengemukakan
beberapa penunjang pustaka sebagai bahan kajian teoritik dalam relevansi
penelitian yang dilakukan oleh penulis.
41Ibid., hlm. 57
27
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Mahfudhi
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Walisembilan (STIAWS)
Semarang, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam
penelitiannya yang berjudul Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan
Baca Tulis Al Qur’an Siswa MI Riyadlotussubban Gebangarum Bonang
Demak, ia mengemukakan tentang teori-teori untuk meningkatkan kemampuan
baca tulis Al Qur’an yang telah dirangkainya secara konklusif.
Menurut Muhamad Mahfudhi, keberhasilan belajar baca tulis Al Qur’an
siswa MI Riyadlotussubban Gebangarum Bonang Demak dapat ditunjang oleh
metode pembelajaran aktif yang dijalankan di sekolah tersebut. Dalam
pemikirannnya tersebut, ia juga mengemukakan tentang landasan teori metode
pembelajaran aktif, syarat-syarat pemakaian metode pembelajaran aktif,
kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran aktif. Kemudian ia
menyimpulkan bahwa kemampuan baca tulis Al Qur’an dapat ditunjang
dengan melaksanakan pembelajaran aktif kepada siswa.
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Khafidz
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Jurusan
Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitiannya yang
berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an Siswa MI
Miftahussalam Wonosalam Demak dengan Menggunakan Pembelajaran Active
Learning, ia mengemukakan tentang teori-teori membaca Al Qur’an dan teori-
teori active learning yang dijadikan sebagai metode pendidikan Islam di
sekolah.
Menurut Muhamad Khafidz, kemampuan membaca Al Qur’an siswa
dapat ditingkatkan secara dinamis melalui penggunaan pembelajaran active
learning yang diterapkan kepada siswa. Dalam pemikirannnya tersebut, ia juga
mengemukakan tentang teori-teori pengunaan metode active learning.
Kemudian ia menyimpulkan bahwa metode active learning yang diterapkan
dengan sungguh-sungguh maka dapat mewujudkan peningkatan kemampuan
membaca Al Qur’an siswa secara maksimal. Selain itu metode tersebut
merupakan suatu alat pendidikan yang tidak dapat dipisahkan oleh karena
keduanya menumbuhkan hubungan simbiosis yang berkelanjutan, yaitu active
28
learning dapat dipakai untuk membuat siswa tidak bosan dan semakin
meningkat motivasi belajarnya.
Ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yunus Anis
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo, Jurusan
Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitiannya yang
berjudul Korelasi Pelaksanaan Metode Index Card Match dengan Kemampuan
Baca Tulis Al Qur’an Siswa MI Miftahul Huda II Turirejo Demak, ia
mengemukakan tentang teori-teori yang berkaitan dengan metode index card
match yang dilaksanakan secara implementatif untuk meningkatklan
kemampuan baca tulis Al Qur’an siswa.
Menurut Muhammad Yunus Anis, pembelajaran baca tulis Al Qur’an
yang dilaksanakan dengan metode index card match dapat meningkatkan
kemampuan baca tulis Al Qur’an siswa di MI Miftahul Huda II Turirejo
Demak. Dalam pemikirannnya tersebut, ia juga mengemukakan tentang teori-
teori tentang metode index card match seperti teknis penggunaan metode index
card match maupun karakteristik metode index card match. Selanjutnya
Kunarso juga berpendapat bahwa alat-alat pendidikan tidak hanya metode
klasik saja, melainkan juga pembelajaran aaktif khususnya yang menggunakan
metode index card match. Menurutnya metode index card match yang
dilakukan oleh guru juga harus disertai dengan pengawasan sekaligus secara
bersamaan. Hal inidimaksudkan agar pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al
Qur’an dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode index card match
secara baik dan benar.
Beberapa pemikiran yang telah disebutkan, baik dari Muhamad
Mahfudhi, Muhamad Khafidz, dan Muhammad Yunus Anis, menurut penulis
merupakan kajian tentang metode pembelajaran aktif termasuk metode index
card match dan kemampuan baca tulis Al Qur’an. Berdasarkan kajian teoritik
yang dikemukakan oleh beberapa peneliti sebagaimana yang telah disebutkan
diatas, selanjutnya dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti tentang
Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an Melalui Metode
Index Card Match di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak,
melalui pemaparan dalam skripsi ini.
29
D. Kerangka Berpikir
Kemampuan baca tulis Al Qur’an anak didik di RA muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak dalam pra penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan adanya indikasi bahwa sebagian anak belum dapat
menunjukkan kemampuannnya baca tulis Al Qur’an, dan hanya sebagian kecil
anak yang dapat menunjukkan kemampuannya baca tulis Al Qur’an meskipun
dalam bentuk baca tulis Al Qur’an dengan sederhana. Oleh karena itu, peneliti
bermaksud mengadakan penelitian berupa penelitian tindakan kelas (PTK)
dalam rangka mengupayakan dan meningkatkan kemampuan baca tulis Al
Qur’an melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak
Menurut pandangan peneliti, kemampuan baca tulis Al Qur’an anak
didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat
ditingkatkan melalui metode index card match, sehingga kemampuan baca
tulis Al Qur’an anak didik menjadi berkembang sesuai dengan tujuan
pembelajaran baca tulis Al Qur’an dan bahkan kemampuan baca tulis Al
Qur;an anak didik dapat menjadi lebih baik dan lebih dinamis.
Berdasarkan pemaparan kerangka berpikir pada penulisan skripsi ini,
maka penulis dapat memberikan kerangka berpikir penulisan skripsi
sebagaimana tertera pada skema berikut.
Metode index card match
Pra PenelitianTindakan
KelasPerbaikanSiklus 1
PerbaikanSiklus 2
PerbaikanSiklus 3
Kemampuan baca tulis AlQur’an anak didik di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain PenelitianDesain penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah “prosedur penulisan yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati”.1 Adapun dalam desain penelitian tersebut,
penulis melaksanakannya secara teknis dalam bentuk penelitian tindakan kelas
(action research) yang merupakan penelitian dengan melakukan beberapa
tindakan yang diperlukan dalam rangka mengetahui tujuan yang dimaksud.2
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Mengingat penulisan yang dilakukan penulis adalah penulisan
kualitatif, maka lingkungan alamiah adalah sebagai sumber data langsung,
dengan prespektif peristiwa-peristiwa (sosial dan pendidikan) yang
merupakan kajian utamanya. Dalam hal ini yang dijadikan sebagai subjek
penelitian adalah anak didik kelompok B di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya
ada 22 anak didik.
2. Objek Penelitian
Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Guru RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya ada 3 orang guru.
b. Kolaborator penelitian yaitu guru pamong sebagai pengamat yang
mendampingi penulis sebagai guru praktikan dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
1S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 352Suharsimi Arikunto. Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 38
30
31
c. Anak didik kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang seluruhnya ada 22
anak didik.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dalam rangka melaksanakan perbaikan dalam peningkatan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dilaksanakan pada
bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2010.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dalam rangka melaksanakan perbaikan dalam peningkatan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match adalah
di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak.
D. Variabel dan Indikator
Variabel adalah “konsep yang mempunyai variasi nilai”.3 Dalam
penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent). Adapun kejelasan variabel-veriabel tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent).
Peningkatan kemampuan baca tulis Al Qur’an, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Menyebutkan/membaca dan menulis dengan benar sebagian dari huruf
hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihah
c. Membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal Surat Al
Fatihah.
3S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.133.
32
2. Variabel Terikat (dependent)
Pelaksanaan metode index card match oleh gurtu, dengan indikator
sebagai berikut:
a. Persiapan melaksanakan metode index card match
b. Cara melaksanakan metode index card match
c. Engevaluasi pelaksanaan metode index card match
E. Teknik Pengumpulan Data
Oleh karena penulisan ini berupa kualitatif, maka data yang akan dicari
berupa kata-kata dan perilaku, dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan
atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki
arti lebah kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Sehingga penulisan ini
bersifat deskripstik analistik. Dalam upaya untuk memperoleh data yang valid
dan reliabel, maka harus menggunakan sumber-sumber yang sesuai dan bisa
dipercaya kebenarannya serta berdasarkan metode yang sesuai. Sehubungan
dengan pengumpulan data ini, penulis menggunakan sumber data yaitu berupa
riset lapangan dengan metode penulisan kualitatif.
Pada riset lapangan tersebut, merupakan aktivitas penulis dalam
mengadakan penulisan ini, untuk memperoleh data-data empiris yang
diperlukan dalam rangka pemenuhan informasi dan data-data yang diperlukan.
Selanjutnya metode yang dipergunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi
Metode observasi ialah “pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penulisan”.4 Metode
ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011, yaitu dengan cara penulis ikut berpartisipasi
langsung dalam mengamati dan mencatat materi yang diteliti di tempat
penulisan tersebut.
4Ibid., hlm. 158
33
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi ialah metode yang digunakan penulis untuk
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.5 Metode
dokumentasi ini digunakan oleh penulis untuk mendukung penelitian
tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index
card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011.
F. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang meneliti tentang upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card
match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak akan
dilaksanakan dengan 3 siklus yaitu:
1. Siklus 1 dilaksanakan hari Senin tanggal 15 Nopember 2010.
2. Siklus 2 dilaksanakan hari Senin tanggal 22 Nopember 2010.
3. Siklus 3 dilaksanakan hari Senin tanggal 29 Nopember 2010.
Adapun langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada
penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
melalui tahap-tahap (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) observasi, dan (4)
refleksi yang dilaksanakan secara bersiklus, yang dilakukan oleh peneliti pada
kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011. Langkah penelitian tersebut, dilaksanakan oleh peneliti
untuk 3 (tiga) siklus sebagaimana telah disebutkan di atas.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan yaitu setelah semua data
terkumpul selanjutnya data-data tersebut dianalisis. Kemudian untuk
mengadakan penarikan kesimpulan dari suatu penulisan, harus berdasar pada
5Ibid., hlm. 159
34
hasil pengolahan dan harus selaras dengan jenis data-data yang ada. Teknik
analisis data ini oleh penulis digunakan dengan cara menganalisis data
kualitatif, oleh karena penulisan yang dilakukan adalah penulisan kualitatif.
1. Analisis Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan dengan desain seperti yang biasa dilakukan
pada penelitian tindakan kelas, yaitu melalui tahap-tahap (1) perencanaan,
(2) implenientasi, (3) observasi, dan (4) refleksi yang dilaksanakan secara
bersiklus. Secara lebih rinci prosedur pene1itian adalah sebagaimana
dalam deskripsi per siklus sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
3) Observasi
4) Refleksi
Selanjutnya, hasil yang telah direfleksikan pada siklus I ini
dijadikan bahan dan acuan untuk tindakan perbaikan pada siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
35
3) Observasi
4) Refleksi
Selanjutnya, hasil yang telah direfleksikan pada siklus II ini
dijadikan bahan dan acuan untuk tindakan perbaikan pada siklus
III.
c. Siklus III
1) Perencaaan
2) Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yaitu:
a) Pra kegiatan
b) Kegiatan awal
c) Kegiatan inti
d) Kegiatan akhir
3) Observasi
4) Refleksi
Refleksi pada siklus III digunakan untuk mengetahui
sampai sejauh mana perkembangan yang dapat dicapai setelah
dilakukan tindakan perbaikan dalam tiga siklus terhadap upaya
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode
index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak Tahun Pelajaran 2010/2011yang dipraktekkan oleh guru
dalam pembelajaran kepada anak didik di kelas.
2. Analisis Lanjut
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus
sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka hasil dari penelitian tindakan
kelas tersebut kemudian dianalisis dengan analisis berikut:
a. Metode deduksi
Metode deduksi ialah pembahasan dan penganalisaan data
dengan cara berfikir yang menggunakan atau memberikan gambaran
yang jelas dalan menguraikan sesuatu dari gambaran yang umum
36
untuk dilakukan pembahasan lebih bersifat yang khusus.6 Metode ini
dilakukan peneliti untuk menjabarkan, mengkaji, membahas dan
menganalisa data-data yang telah terkumpul untuk menggambarkan
dari hasil penelitian yang bersifat umum ke dalam bentuk pemaparan
atau konsep yang bersifat khusus.
b. Metode induksi
Metode deduksi ialah pembahasan dan penganalisaan data
dengan cara berfikir yang menggunakan atau memberikan gambaran
yang jelas dalan menguraikan sesuatu dari gambaran yang khusus
untuk dilakukan pembahasan lebih bersifat yang umum. Metode ini
dilakukan peneliti untuk menjabarkan, mengkaji, membahas dan
menganalisis data-data yang telah terkumpul untuk menggambarkan
dari hasil penelitian yang bersifat khusus ke dalam bentuk pemaparan
atau konsep yang bersifat umum. 7
Berdasarkan analisis deduktif dan induktif tersebut dapat diketahui
objektifitas upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui
metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 dan solusi terbaik dalam
menerapkannya kepada siswa.
H. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan anak didik dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card
match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun
pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut.
1. Indikator keberhasilan dengan kriteria baik:
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari huruf
hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
6Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 1477Ibid., hlm. 148
37
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yang
terdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihah
d. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan
menghafal Surat Al Fatihah.
2. Indikator tidak keberhasilan dengan kriteria tidak baik:
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari
huruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah
yang terdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al
Fatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan
menghafal Surat Al Fatihah.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Aspek Historis RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak didirikan
pada tanggal 21 Agustus 1981 dengan status kepemilikan tanah adalah
milik Lembaga Pendidikan Muslimat NU Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak.
Adapun luas, bangunan, dan lokal yang digunakan pada RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak seluruhnya adalah
sebagai berikut:
a. Luas tanah : 320 m2
b. Luas bangunan : 220 m2
c. Jumlah lokal : 3 lokal.
2. Struktur Kepemimpinan
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dipimpin
oleh Ibu Masrifah sejak mulai didirikan pada tahun 1981 sampai dengan
tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 2003 sampai dengan sekarang (tahun
2011) dilanjutkan oleh Ibu Mas’udah yang sebagai guru yang menjabat
Kepala RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak.
3. Kondisi Geografis RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak telah
mendapatkan piagam penyelenggaraan operasional RA dari Departeme
Agama dengan nomor: Wk/5-b/0491/Pgm/1981, secara demografis
bersebelahan dengan:
a. Sebelah utara : Balai Desa Buko
b. Sebelah timur : Rumah warga
c. Sebelah selatan : Rumah warga
d. Sebelah barat : Masjid Al Aziz
38
39
4. Jumlah Guru, dan Anak Didik di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak
a. Jumlah Guru
Jumlah guru di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak secara keseluruhan ada 3 orang, terdiri dari 1 orang kepala
sekolah merangkap guru yaitu Ibu Mas’udah, dan 2 orang guru kelas
masing-masing Ibu Sri Harnanik dan Ibu Mursyidah.
b. Jumlah Anak Didik
Jumlah Keadaan anak didik kelompok B di RA muslimat NU
Angin-Angin Buko Wedung Demak pada tahun pelajaran 2010/2011
secara keseluruhan ada 22 anak didik terdiri dari 12 anak didik putra
dan 10 anak didik putri.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Kondisi awal pada kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah masih belum maksimal. Dilihat dari hal ini
minat anak ketika di area membaca, anak terlihat kurang antusias. Hal ini
dimungkinkan karena metode pembelajaran yang digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran ternyata kurang menarik perhatian anak, dan
kurangnya kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1: Kemampuan Anak Baca Tulis Al Qur’anBerupa Baca Tulis Surat Al Fatihah pada Pra Siklus
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 4 18 22
Prosentase (%! 18,18 81,81 100
40
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah pada kondisi
awal hanya sebanyak 18,18 %. Sisanya 81,81 % masih belum tuntas
kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah.
Kemampuan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah sebelum dilaksanakannya metode index card match
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 1: Grafik Hasil Penelitiam Pra Siklus
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan penulis dengan merencanakan
mengadakan penelitian meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Dalam perencanaan penulis mengidentifikasi masalah, dan
menyusun rancangan satu siklus. Guru menyusun rancangan
pembelajaran selama 1 siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana
Kegiatan Harian, menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-
langkah perbaikan sesuai dengan pengembangan yang terdapat pada
Rencana Kegiatan Harian yang telah dibuat, menyediakan alat peraga
sesuai dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar
0
5
10
15
20
Baik Tidak Baik
Series1
41
pengamatan (lampiran). Akan tetapi setelah rancangan itu
dilaksanakan belum membuahkan hasil.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match untuk siklus 1 dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 15 Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah
sebagai berikut: 9 anak memperoleh nilai baik, 13 anak memperoleh
nilai kurang baik. Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 2: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 1
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 9 13 22
Prosentase (%) 40,90 59,09 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang dapat kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah setelah digunakan metode index card match dapat
meningkat menjadi 40,90 %. Karena masih ada anak yang belum
optimal dalam kemampuannya baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah, maka perlu diadakan siklus II.
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 1 dapat dilihat
pada grafik di bawah ini:
42
Gambar 2: Grafik Hasil Penelitian Siklus I
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk mengetahui
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat diamati beberapa hal
sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
a) Menentukan indikator perbaikan pembelajaran, sudah sesuai
b) Pemilihan alat peraga kurang banyak, sehingga anak ada yang
belum mendapatkan alat peraga.
c) Menentukan tujuan perbaikan, sudah sesuai
d) Merancang pengelolaan kelas, masih ada kekurangan yaitu
tidak mengatur keseimbangan jumlah anggota dalam kelompok
belajar.
e) Merencanakan alat dan cara penilaian perbaikan kegiatan,
sudah tepat.
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
a) Penataan ruang dan sumber belajar yang dipakai untuk
pembelajaran, sudah tepat.
b) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Pengelolaan interaksi kelas.
0
5
10
15
Baik Tidak Baik
Series1
43
(1) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, sudah lebih baik dan terlihat antusias.
(2) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match, dapat dilihat pada hasil
penelitian.
(3) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
(4) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match. Adapun temuan
pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena guru
melaksanakannya melalui metode index card match.
b) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match terasa
menyenangkan dan tidak membosankan anak karena semua
anak dilibatkan dalam proses pembelajaran baik secara
perseorangan maupun dalam pasangannya melalui melalui
metode index card match.
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Pengelolaan dalam penataan kelas masih belum teratur.
b) Masih ada beberapa anak yang suka keluyuran dalam kelas.
c) Alat peraga masih kurang variasinya.
d) Metode mengajar kurang bervariasi
44
3. Deskripsi Siklus 2
a. Perencanaan
Siklus 2 dilaksanakan dengan merencanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Fokus penelitian lebih ditekankan pada anak-anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match.
Perencanaan siklus 2 ini penulis mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan satu siklus, merancang pembelajaran selama 1
siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH),
menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-langkah perbaikan
sesuai dengan kegiatan pengembangan yang terdapat pada Rencana
Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat, menyediakan alat peraga sesuai
dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar pengamatan
(lampiran). Setelah rancangan tersebut dilaksanakan ternyata dapat
membuahkan hasil yang menggembirakan yaitu meningkatnya
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match untuk siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22
Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 16 anak
memperoleh nilai baik, dan 6 anak memperoleh nilai tidak baik.
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
45
Tabel 3: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 2
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 16 6 22
Prosentase (%) 72,72 27,27 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match setelah diadakan
perbaikan pembelajaran dapat meningkat menjadi 72,72 %. Sementara
itu masih terdapat anak yang kurang optimal dalam kemampuannya
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match yaitu sebesar 27,27 % (6 anak).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 2 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 3: Grafik Hasil Penelitian Siklus 2
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
0
5
10
15
20
Baik Tidak Baik
Series1
46
Fatihah melalui metode index card match pada siklus 2 dapat diamati
beberapa hal sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
a) Menentukan indikator perbaikan pembelajaran, sudah sesuai
b) Pemilihan alat peraga sudah sesuai
c) Menentukan tujuan perbaikan, sudah sesuai
d) Merancang pengelolaan kelas, sudah sesuai.
e) Merencanakan alat dan cara penilaian perbaikan kegiatan,
sudah tepat.
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
a) Penataan ruang dan sumber belajar, sudah tepat.
b) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Pengelolaan interaksi kelas
d) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, baik dan lebih antusias.
e) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match, dapat dilihat pada hasil penelitian.
f) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
g) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan pemaparan sebagai berikut:
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena dilaksanakan melalui
metode index card match.
b) Pengelolaan kelas sudah baik
c) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat
membuat konsentrasi belajar anak semakin meningkat.
47
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Sampai siklus 2 berakhir, masih ada 6 orang anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match.
b) Masih ada anak yang malas belajar.
c) Masih ada anak yang suka keluar kelas tanpa ijin.
4. Deskripsi Siklus 3
a. Perencanaan
Siklus 3 dilaksankaan dengan merencanakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Fokus penelitian lebih ditekankan pada anak-anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match.
Perencanaan siklus 3 ini penulis mengidentifikasi masalah,
menyusun rancangan satu siklus, merancang pembelajaran selama 1
siklus (1 kali pertemuan), menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH),
menyusun skenario perbaikan, menyusun langkah-langkah perbaikan
sesuai dengan kegiatan pengembangan yang terdapat pada Rencana
Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat, menyediakan alat peraga sesuai
dengan kegiatan pembelajaran dan menyusun lembar pengamatan
(lampiran). Setelah rancangan tersebut dilaksanakan ternyata dapat
membuahkan hasil yang menggembirakan yaitu meningkatnya
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match untuk siklus 3 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29
Nopember 2010. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 21 anak
memperoleh nilai baik, dan 1 anak memperoleh nilai tidak baik.
48
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3: Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat AlFatihah melalui metode index card match Pada Siklus 3
Kondisi AwalKemampuan Kemampuan Anak Baca Tulis
Al Qur’an Berupa Baca Tulis Surat Al Fatihah JumlahBaik Tidak Baik
Jumlah Anak 21 1 22
Prosentase (%) 95,45 4,5 100
Berdasarklan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak
yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match setelah diadakan
perbaikan pembelajaran dapat meningkat menjadi 95,45 %. Sementara
itu masih terdapat anak yang kurang optimal dalam kemampuannya
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match yaitu sebesar 4,5 % (hanya 1 anak).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
Al Fatihah melalui metode index card match pada siklus 3 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4: Grafik Hasil Penelitian Siklus 3
0
5
10
15
20
25
Baik Tidak Baik
Series1
49
c. Pengamatan
Selama proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada siklus 3 dapat diamati
beberapa hal sebagai berikut:
1) Rencana perbaikan pembelajaran
Tidak diperlukan lagi perbaikan pembelajaran, dan sudah cukup
sampai siklus 3 saja karena ketuntasan belajar pada pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match
2) Proses perbaikan pembelajaran, meliputi:
Tidak diperlukan lagi proses perbaikan pembelajaran, dan sudah
cukup sampai siklus 3 saja karena ketuntasan belajar pada
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index
card match.
3) Pengelolaan interaksi kelas
a) Respon anak pada waktu mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, baik dan lebih antusias.
b) Unjuk kerja anak, yaitu bukti kemampuan anak saat belajar
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match, dapat dilihat pada hasil penelitian.
c) Hasil akhir setiap kegiatan pada saat tanya jawab.
d) Sikap dan perilaku anak dalam pembelajaran, sudah baik
d. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis kemudian
memberikan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan pemaparan sebagai berikut:
50
1) Kelebihan proses pembelajaran:
a) Anak sangat senang dengan pembelajaran baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah karena dilaksanakan melalui
metode index card match.
b) Pengelolaan kelas sudah baik
c) Proses pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah melalui metode index card match dapat
membuat konsentrasi belajar anak semakin meningkat.
2) Kelemahan proses pembelajaran:
a) Sampai siklus 3 berakhir, masih ada 1 orang anak yang belum
optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match
yang dikarenakan anak tersebut cedal dalam pengucapan dan
agak sulit dalam berbicara.
b) Masih ada anak yang suka keluar kelas tanpa ijin.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Kondisi awal pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis
surat Al Fatihah pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 belum optimal.
Kebanyakan anak sudah mengenal cara membaca dan menulis Al Qur’an
menggunting namun ketika diminta oleh guru untuk membaca dan menulis
Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah secara umum anak belum
memiliki kemampuan yang baik.
Pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada pra siklus ini belum
berhasil, karena dilihat dari hasil belajar anak hanya 4 anak yang tuntas
belajar. Sedangkan sisanya yaitu 18 anak belum optimal atau belum tuntas
belajarnya pada pembelajaran baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat
51
Al Fatihah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran baca tulis Al Qur’an
yang dilaksanakan, ternyata guru belum dapat mengelola kelas dengan
baik, belum menggunakan alat peraga pembelajaran yang bervariasi dan
tepat, dan pembelajaran terasa membosankan bagi anak sehingga anak
kurang maksimal dalam belajar. Oleh karena itu penulis mengadakan
penelitian tindakan kelas guna memecahkan masalah tersebut.
2. Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan dengan penambahan alat peraga untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011, anak-anak terlihat lebih antusias dalam belajar untuk
mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar anak meningkat
dengan baik.
Kenyataan yang ada pada kondisi pra siklus, anak yang dapat
memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah melalui metode index card match hanya ada 4 anak. Sedangkan
untuk siklus 1 terjadi kenaikan yaitu sejumlah 9 anak dapat memiliki
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match. Berdasarkan perolehan hasil belajar
tersebut di atas maka telah terjadi kenaikan hasil belajar apabila
dibandingkan dengan keadaan pada Pra Siklus. Hal ini dikarenakan ketika
mengadakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match, penulis telah menggunakan alat peraga yang tepat, dan
metode mengajar yang tepat.
Suatu kegiatan yang penting dikuasai oleh anak adalah kemampuan
baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode
index card match. Sebagaimana perkembangan pada aspek-aspek lain
52
kemampuan anak, perkembangan kemampuan anak baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match pada
anak RA pada dasarnya merupakan bagian dari bidang pengembangan
kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk
meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap
perkembangannya yaitu: berbahasa, kognitif, fisik-motorik, dan seni.
3. Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan dengan mengadakan penelitian untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an anak di pada kelompok B
di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Pada siklus 2 ini telah terjadi kenaikan keberhasilan belajar anak
pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak baca tulis Al
Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card
match. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu
anak yang memiliki kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match sebanyak 16 anak.
telah terjadi peningkatan hasil belajar apabila dibandingkan dengan
kondisi pada siklus satu yaitu sejumlah 9 anak.
Terjadinya kenaikan hasil belajar anak pada siklus 2 dikarenakan
penulis telah memperbaiki pengelolaan kelas sehingga anak dapat belajar
dengan lebih optimal. Di samping itu penulis dalam melaksanakan
pembelajaran selalu mengacu dengan menyesuaikan pada tahap
perkembangan anak. Hal tersebut sesuai dengan kenyataan bahwa sebagai
sebuah sarana, metode mengajar merupakan penghubung komunikasi
antara guru dan murid secara aktif yang memungkinkan keduanya
meningkatkan suasana yang dinamis dalam proses belajar mengajar.
Namun demikian hingga siklus 2 berakhir, masih ada 6 anak yang
belum dapat meningkatkan kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an
53
berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match secara
optimal. Hal tersebut dikarenakan anak tersebut masih belum berkonsetrasi
secara penuh dan perlu dilakukan pengulangan dalam belajar. Secara
keseluruhan, hasil belajar pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah melalui
metode index card match pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-
Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4: Rekapitulasi Hasil Penelitian tentang Upaya MeningkatkanKemampuan Baca Tulis Al Qur’an Melalui metode index card matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
No Tindakan RespondenAnak
Nilai Anak KetuntasanBelajarBaik Tidak Baik
1 Pra Siklus Jumlah 4 18 18,18( % ) 18,18 81,81
2 Siklus I Jumlah 9 13 40,90( % ) 40,90 59,09
3 Siklus II Jumlah 16 6 72,72( % ) 72,72 27,27
4 Siklus III Jumlah 21 1 95,45( % ) 95,45 4,5
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan anak baca
tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 sebelum digunakan metode index card match anak hanya
sebanyak 4 anak (18,18 %) yang sudah tuntas belajarnya, 18 anak (81,81
%) belum tuntas belajarnya. Pada siklus 1 terdapat peningkatan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
anak pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak tahun pelajaran 2010/2011 melalui metode index card match
sebanyak 27,72 % menjadi 40,90 % dari kondisi awal sebesar 18,18 %.
54
Adapun pembelajaran pada siklus 2 terdapat 16 anak (72,72 %)
sudah optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an berupa baca
tulis surat Al Fatihah anak melalui metode index card match pada
kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
tahun pelajaran 2010/2011. Pada siklus 2 tersebut masih terdapat 6 anak
(27,27 %) belum optimal kemampuannya dalam baca tulis Al Qur’an
berupa baca tulis surat Al Fatihah anak melalui metode index card match
pada kelompok B di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung
Demak tahun pelajaran 2010/2011. Pada siklus 2 terdapat peningkatan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
anak melalui metode index card match sebesar 31,81 % dari siklus I
(40,90 %).
Kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al
Fatihah anak melalui metode index card match pada kelompok B di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak tahun pelajaran
2010/2011 secara keseluruhan dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 5: Grafik Rekapitulasi Hasil Penelitian
0
10
20
30
Prasiklus
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan penelitian sebagai untuk meningkatkan
kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode index card match di RA
muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak, maka dapat disimpulkan
bahwa upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui metode
index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak
telah dilakukan dengan signifikan. Upaya tersebut yang dilakukan dengan
menggunakan melalui metode index card match ternyata dapat meningkatkan
kemampuan anak baca tulis Al Qur’an berupa baca tulis surat Al Fatihah
melalui metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak. Adapun ketuntasan belajar anak baca tulis Al Qur’an berupa
baca tulis surat Al Fatihah melalui metode index card match di RA muslimat
NU Angin-Angin Buko Wedung Demak dapat digambarkan yaitu pada pra
siklus sebesar 18,18 %, siklus 1 sebesar 40,90 %, siklus 2 sebesar 72,72 %,
dan pada siklus III sebesar 95,45 %.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan pada hasil perbaikan maka oleh peneliti
diberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya anak RA sudah diperkenalkan dengan pembelajaran baca tulis
Al Qur’an yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi anak dalam
rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an secara dinamis.
2. Sebaiknya guru RA lebih profesional dalam melaksanakan pebelajaran
khususnya pada pembelajaran yang jarang diterapkan kepada anak di
lingkungan sekolah
55
56
3. Sebaiknya orang tua anak didik dapat memahami permasalahan belajar
khususnya yang menyangkut kemampuan anak dalam menguasai baca
tulis Al Qur’an sehingga anak lebih mengenal materi belajar untuk
meningkatkan minat belajarnya.
4. Sebaiknya anggota masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah RA
dapat mendukung upaya guru RA dan lembaga RA khususnya dalam
meningkatkan kestabilan pembelajaran di sekolah.
5. Sebaiknya lembaga pendidikan RA di RA muslimat NU Angin-Angin
Buko Wedung Demak dapat menjadikan hasil penelitian yang mengkaji
tentang upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an melalui
metode index card match di RA muslimat NU Angin-Angin Buko
Wedung Demak dapat dipakai sebagai suatu rujukan dalam meningkatkan
kemampuan yang dimiliki anak didik secara utuh dan dinamis.
C. Penutup
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt.
Dzat yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disertai dengan do’a, semoga skripsi yang cukup sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi para pembaca pada umumnya.
Amin. Namun sebagaimana umumnya suatu hasil karya setiap manusia, tentu
tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang kondusif dari para pembaca, mengingat skripsi yang penulis
susun ini masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga Allah swt. Senantiasa memberikan ridlo-Nya kepada kaum
muslimin yang taat kepada-Nya, dan memberikan kemanfaatan yang besar
pada skripsi yang penulis susun dengan segenap kemampuan ini. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Atmojo, Wihadi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Daradjat, Zakiah., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: BumiAksara, 2005)
Indrakusuma, Amin Danien, Pendidikan dan Pengajaran Kepada Siswa, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003)
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2002)
Hamidy, Zainuddin, et.al., Terjemah Shahih Bukhari, (Jakarta: Wijaya, Jakarta,2006)
Ma’arif, Bambang Saiful, Teknik Menghafal Al Qur’an, terj. AbdurrabNawabuddin, (Bandung: Sinar Baru, Bandung, 2001)
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remajarosdakarya, 2007)
Poerwadinata, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2002)
Sjafi’I, A. Mas’ud, Pelajaran Tajwid, (Bandung: Putra Jaya, 2001)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta, 2003)
Sulistyowati, Sofchah, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: CintaIlmu, Pekalongan, 2001)
Tamhid, Ainur Rafiq Shalih, Apa Itu Al Qur’an, terj. Imam As Suyuthi, (Jakarta:Gema Insani Press, 2002)
Tim Penerjemah Al Qur’an Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:Depag RI, 1984/1985)
Zaini, Moh, dan Moh Rais Hat, Belajar Mudah Membaca Al Qur’an dan TempatKeluarnya Huruf, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2003)
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
Nama : Mas’udah
Jenis Kealamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 29 Nopember 1989
Agama : Islam
Alamat : Buko Wedung Demak
Pendidikan :
1. SDN 01 Buko Wedung Demak
2. MTs N Demak
3. MAN Demak
4. IAIN Walisongo Semarang, masuk tahun 2007
Semarang, Mei 2011
Mas’udahNIM. 073 111 559
SATUAN KEGIATAN HARIAN (SKH) SIKLUS 1
KELOMPOK : BSEMESTER / MINGGU : I / XVIITEMA / SUB TEMA : Baca Tulis Al Qur’anHARI / TANGGAL : Senin, 15 Nopember 2010WAKTU : 07.00 – 09.30
Hari/Tgl Indikator Kegiatan Alat danBahan
PenilaianPerkembang-
an Anak KBM
Senin,15 Nop2010 - Berdo’a sebelum dan
sesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana (bhs 7 )
- Mengemukakanpendapat secarasederhana (Sp.25)
- Berceritamenggunakan kataganti aku, saya,kami, dia, mereka(Bhs 8)
- Membedakan jenis-huruf hijaiyah (FM13)
- Membaca danmenulis hurufhijaiyah (Kog 12)
I. PEMBUKAAN(+30 menit)- Berbaris- Berdo’a
- Salam- Absen- Berbagi
pengalamandenganbercerita
- Tanya jawabhuruf hijaiyah
- Berceritamenggunakankata ganti saya
- Demonstrasi :membedakanjenis hurufhijaiyah
II. KEGIATANINTI(+60 menit)AREA BACATULIS- Menyebutkan
huruf hijaiyahsebagian darisurat AlFatihah
- Menulis hurufhijaiyahsebagian darisurat AlFatihah
- Mengejasebagian ayatdari surat Al
AnakAnak
Anak
Guru dananak
Jenis hurufhijaiyah
Anaklangsung
Alif s/dYa’
Lembarkerja
PengamatanPengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Sudahterlaksana
Berdo’a sebelum dansesudah makan (Moral1)
- Bersholawat ( Sn 31)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana denganurut (bhs.7)
- Berdo’a sebelum dansesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
Fatihah- Membaca
denganmelafalkansurat AlFatihah
III. ISTIRAHAT(+30 menit)- Berdo’a makan- Cuci tangan- Bermain di
halaman
IV. PENUTUP(+30 menit)- Melantunkan
sholawatnariyah
- Ulasan kegiatansehari
- Cerita guru
- Berdo’a
- Salam- Pulang
Observasi
Guru danAnak
Mengulasguru
Anak
Anak
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Buko, Nopember 2010Mengetahui Peneliti/Guru Praktikan
Kepala RA Muslimat NUAngin-Angin Buko Wedung Demak
SITI ISNAINI MASUDAH NIP. ……………………. NPM. 073111559
SATUAN KEGIATAN HARIAN (SKH) SIKLUS 2
KELOMPOK : BSEMESTER / MINGGU : I / XVIIITEMA / SUB TEMA : Baca Tulis Al Qur’anHARI / TANGGAL : Senin, 22 Nopember 2010WAKTU : 07.00 – 09.30
Hari/Tgl Indikator Kegiatan Alat danBahan
PenilaianPerkembang-
an Anak KBM
Senin,22 Nop2010 - Berdo’a sebelum dan
sesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana (bhs 7 )
- Mengemukakanpendapat secarasederhana (Sp.25)
- Berceritamenggunakan kataganti aku, saya,kami, dia, mereka(Bhs 8)
- Mengeja lafadz AlQur’an (FM 14)
- Membaca danmenulis hurufhijaiyah (Kog 12)
I. PEMBUKAAN(+30 menit)- Berbaris- Berdo’a
- Salam- Absen- Berbagi
pengalamandenganbercerita
- Tanya jawabhuruf hijaiyah
- Berceritamenggunakankata ganti saya
- Demonstrasi :mengeja lafadzAl Qur’an
II. KEGIATANINTI(+60 menit)AREA BACATULIS- Menyebutkan
huruf hijaiyahsebagian darisurat AlFatihah,dengan mediakartu
- Menulis hurufhijaiyahsebagian darisurat AlFatihah,dengan mediakartu
AnakAnak
Anak
Guru dananak
Jenis hurufhijaiyah
Anaklangsung
MushafAl Qur’an
Lembarkerja
PengamatanPengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Sudahterlaksana
Berdo’a sebelum dansesudah makan (Moral1)
- Bersholawat ( Sn 31)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana denganurut (bhs.7)
- Berdo’a sebelum dansesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
- Mengejasebagian ayatdari surat AlFatihah,dengan mediakartu
- Membacadenganmelafalkansurat AlFatihah,dengan mediakartu
III. ISTIRAHAT(+30 menit)- Berdo’a makan- Cuci tangan- Bermain di
halaman
IV. PENUTUP(+30 menit)- Melantunkan
sholawatnariyah
- Ulasan kegiatansehari
- Cerita guru
- Berdo’a
- Salam- Pulang
Observasi
Guru danAnak
Mengulasguru
Anak
Anak
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Buko, Nopember 2010Mengetahui Peneliti/Guru Praktikan
Kepala RA Muslimat NUAngin-Angin Buko Wedung Demak
SITI ISNAINI MASUDAH NIP. ……………………. NPM. 073111559
SATUAN KEGIATAN HARIAN (SKH) SIKLUS 3
KELOMPOK : BSEMESTER / MINGGU : I / XIXTEMA / SUB TEMA : Baca Tulis Al Qur’anHARI / TANGGAL : Senin, 29 Nopember 2010WAKTU : 07.00 – 09.30
Hari/Tgl Indikator Kegiatan Alat danBahan
PenilaianPerkembang-
an Anak KBM
Senin,29 Nop2010 - Berdo’a sebelum dan
sesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana (bhs 7 )
- Mengemukakanpendapat secarasederhana (Sp.25)
- Berceritamenggunakan kataganti aku, saya,kami, dia, mereka(Bhs 8)
- Membaca denganmelafalkan ayat AlQur’an (FM 15)
- Melafalkan suratdalam Al Qur’an(Kog 14)
I. PEMBUKAAN(+30 menit)- Berbaris- Berdo’a
- Salam- Absen- Berbagi
pengalamandenganbercerita
- Tanya jawabhuruf hijaiyah
- Berceritamenggunakankata ganti saya
- Demonstrasi :melafalkansebagian ayatdari surat AlFatihah
II. KEGIATANINTI(+60 menit)AREA BACATULIS- Mengeja
lafadzsebagian ayatdari surat AlFatihah,dengan mediakartu
- Membacadenganmelafalkansurat AlFatihah,
AnakAnak
Anak
Guru dananak
Jenis hurufhijaiyah
Anaklangsung
MushafAl Qur’an
Lembarkerja
PengamatanPengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Sudahterlaksana
Berdo’a sebelum dansesudah makan (Moral1)
- Melafalkan do’abaca Al Qur’an ( Sn31)
- Menceritakanpengalaman /kejadian secarasederhana denganurut (bhs.7)
- Berdo’a sebelum dansesudah kegiatan(Moral 1)
- Mengucapkan salam(Moral 9)
dengan mediakartu
III. ISTIRAHAT(+30 menit)- Berdo’a makan- Cuci tangan- Bermain di
halaman
IV. PENUTUP(+30 menit)- Melantunkan
do’a baca AlQur’an
- Ulasankegiatan sehari
- Cerita guru- Berdo’a
- Salam- Pulang
Observasi
Guru danAnak
Mengulasguru
Anak
Anak
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Pengamatan
Buko, Nopember 2010Mengetahui Peneliti/Guru Praktikan
Kepala RA Muslimat NUAngin-Angin Buko Wedung Demak
SITI ISNAINI MASUDAH NIP. ……………………. NPM. 073111559
KARTU PERTANYAANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 11
Huruf apakah ini ?
2
Huruf apakah ini ?
3
Huruf apakah ini ?
4
Huruf apakah ini ?
5
Huruf apakah ini ?
6
Huruf apakah ini ?
7
Huruf apakah ini ?
8
Huruf apakah ini ?
9
Huruf apakah ini ?
10
Huruf apakah ini ?
10
Huruf apakah ini ?
12
Huruf apakah ini ?
13
Huruf apakah ini ?
11
Huruf apakah ini ?.
15
Huruf apakah ini ?.
KARTU PERTANYAANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 21
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
2
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ??
3
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
4
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
5
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
6
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
7
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
8
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
9
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
10
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
10
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
12
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
13
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
11
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?.
15
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?.
KARTU PERTANYAANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 31
Bagaimanakahbunyinya
lafadh ini ?
2
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
3
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
4
Bagaimanakahbunyinya
lafadh ini ?
5
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
6
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
7
Bagaimanakahbunyinya
lafadh ini ?
8
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
9
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
10
Bagaimanakahbunyinya
lafadh ini ?
10
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
12
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
13
Bagaimanakahbunyinya
lafadh ini ?
11
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?
15
Bagaimanakah bunyinyalafadh ini ?.
KARTU JAWABANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 1
1
Huruf kho
2
Huruf ba
3
Huruf tho
4
Huruf sin
5
Huruf za
6
Huruf kaf
7
Huruf dal
8
Huruf dlot
9
Huruf nun
10
Huruf ro
10
Huruf shod
12
Huruf mim
13
Huruf ain
11
Huruf qof
15
Huruf ya.
KARTU JAWABANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 21
Alhamdu
2
Lillaahi
3
Rabbi
4
Al ‘Alamiina
5
Bismi
6
Allahu
7
Arrahmaani
8
Arrahiimi
9
Maaliki
10
Yaumi
10
Iyaaka
12
Na’budu
13
Nasta’iinu
11
Ihdina.
15
An’amta.
KARTU JAWABANDALAM PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
PADA SIKLUS 3
1
Iyaaka
2
Arrahiimi
3
Yaumi
4
Al “alamiina
5
Na’budu
6
Ihdina
7
Nasta’iinu
8
Lillaahi
9
An’amta
10
Rabbi
10
Alhamdu
12
Bismi
13
Arrahmaani
11
Allahu.
15
Maaliki.
HASIL OBSERVASI KINERJA ANAK
No Aspe yang DinilaiBaik
Sekali Baik Kurang
12
3
4
5
6
7
8
910
Anak mendengarkan penjelasan guruAnak melihat alat peraga berupa kartu berisikertas bertuliskan huruf hijaiyah, dan ayatdari surat Al FatihahAnak melihat guru cara membaca danmenulis huruf hijaiyah yang terdapat padasurat Al FatihahAnak berani bertanya jika ada kesulitan dalammengeja / membaca dan menulis sebagaianayat dari surat Al FatihahCara menyebutkan sebagian huruf hijaiyahyang terdapat pada surat Al Fatihah denganbenarCara menulis sebagian huruf hijaiyah yangterdapat pada surat Al Fatihah dengan benarCara mengeja sebagian ayat yang terdapatpada surat Al Fatihah dengan benarCara melafalkan ayat yang terdapat pada suratAl Fatihah dengan benarKetertiban anakKemandirian dan tanggung jawab anakterhadap tugas yang diberikan
LAMPIRAN :
Data Kemampuan Baca Tulis Al Qur an di RA Muslimat NUAngin-Angin Buko Wedung Demak pada Pra Siklus
Hari / Tanggal : Senin / 8 Nopember 2010Kegiatan : Baca Tulis Al Qur’an
NO Nama L/PKemampuan yang dicapai
Baik Tidak Baik1 Siti Aminah P 2 Haedar Malik L3 Siti Munawaroh P 4 Erma Damayanti P5 Saefullah L6 Siti Hindun P7 Lukman Hakim L8 Heny Puspasari P9 Zaini Dahlan L 10 Abdul Hamid L11 Sri Sayekti P12 Ilham Abdul Aziz L13 Syafi’i L14 Mundhiroh P15 Ikha Farikha P16 Ida Safitri P17 Maemunah P18 Laelatus Sa’diyah P 19 Hanifah P20 Robi’ah Al Adawiyah P21 Rini Kartikawati P22 Zahra Farikhatun Najah P
Keterangan :1. Kriteria baik :
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari hurufhijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihahd. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal
Surat Al Fatihah.2. Kriteria tidak baik :
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian darihuruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat AlFatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan denganmenghafal Surat Al Fatihah.
LAMPIRAN :
Data Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui Metode Index Card Matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak pada Siklus 1
Hari / Tanggal : Senin / 15 Nopember 2010Kegiatan : Baca Tulis Al Qur’an
NO Nama L/PKemampuan yang dicapai
Baik Tidak Baik1 Siti Aminah P 2 Haedar Malik L3 Siti Munawaroh P 4 Erma Damayanti P5 Saefullah L6 Siti Hindun P7 Lukman Hakim L8 Heny Puspasari P9 Zaini Dahlan L 10 Abdul Hamid L11 Sri Sayekti P12 Ilham Abdul Aziz L 13 Syafi’i L 14 Mundhiroh P 15 Ikha Farikha P 16 Ida Safitri P 17 Maemunah P18 Laelatus Sa’diyah P 19 Hanifah P20 Robi’ah Al Adawiyah P21 Rini Kartikawati P22 Zahra Farikhatun Najah P
Keterangan :1. Kriteria baik :
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari hurufhijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihahd. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal
Surat Al Fatihah.2. Kriteria tidak baik :
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian darihuruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat AlFatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan denganmenghafal Surat Al Fatihah.
LAMPIRAN :
Data Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui Metode Index Card Matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak pada Siklus 2
Hari / Tanggal : Senin / 22 Nopember 2010Kegiatan : Baca Tulis Al Qur’an
NO Nama L/PKemampuan yang dicapai
Baik Tidak Baik1 Siti Aminah P 2 Haedar Malik L3 Siti Munawaroh P 4 Erma Damayanti P5 Saefullah L 6 Siti Hindun P 7 Lukman Hakim L 8 Heny Puspasari P9 Zaini Dahlan L 10 Abdul Hamid L11 Sri Sayekti P12 Ilham Abdul Aziz L 13 Syafi’i L 14 Mundhiroh P 15 Ikha Farikha P 16 Ida Safitri P 17 Maemunah P18 Laelatus Sa’diyah P 19 Hanifah P20 Robi’ah Al Adawiyah P 21 Rini Kartikawati P 22 Zahra Farikhatun Najah P
Keterangan :1. Kriteria baik :
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari hurufhijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihahd. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal
Surat Al Fatihah.2. Kriteria tidak baik :
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian darihuruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat AlFatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan denganmenghafal Surat Al Fatihah.
LAMPIRAN :
Data Kemampuan Baca Tulis Al Qur an Melalui Metode Index Card Matchdi RA muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak pada Siklus 3
Hari / Tanggal : Senin / 29 Nopember 2010Kegiatan : Baca Tulis Al Qur’an
NO Nama L/PKemampuan yang dicapai
Baik Tidak Baik1 Siti Aminah P 2 Haedar Malik L 3 Siti Munawaroh P 4 Erma Damayanti P 5 Saefullah L 6 Siti Hindun P 7 Lukman Hakim L 8 Heny Puspasari P 9 Zaini Dahlan L 10 Abdul Hamid L 11 Sri Sayekti P 12 Ilham Abdul Aziz L 13 Syafi’i L 14 Mundhiroh P 15 Ikha Farikha P 16 Ida Safitri P 17 Maemunah P 18 Laelatus Sa’diyah P 19 Hanifah P20 Robi’ah Al Adawiyah P 21 Rini Kartikawati P 22 Zahra Farikhatun Najah P
Keterangan :1. Kriteria baik :
a. Anak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian dari hurufhijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat Al Fatihahd. Anak dapat membaca secara benar untuk melafalkan dengan menghafal
Surat Al Fatihah.2. Kriteria tidak baik :
a. Anak tidak dapat menyebutkan / membaca dengan benar sebagian darihuruf hijaiyah yang terdapat pada Surat Al Fatihah
b. Anak tidak dapat menulis dengan benar sebagian dari huruf hijaiyah yangterdapat pada Surat Al Fatihah
c. Anak tidak dapat mengeja dengan benar sebagian ayat dari Surat AlFatihah
d. Anak tidak dapat membaca secara benar untuk melafalkan denganmenghafal Surat Al Fatihah.
RAUDLATUL ATHFAL MUSLIMAT NUAngin-Angin Buko Wedung Demak
SURAT KETERANGANNo. . . . /RA-MNU/Sket/III/2011
Assalamualaikum Wr. Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti IsnainiJabatan : Kepala RA Muslimat NU
Menerangkan bahwa :
Nama : Mas’udahN I M : 073111559Jurusan : Pendidikan Agama Islam - IAIN
Walisongo Semarang
Benar-benar telah melakukan penelitian di RA Muslimat NUAngin-angin Buko Wedung Demak untuk mendapatkan dataguna penulisan skripsi yang berjudul : Upaya MeningkatkanKemampuan Baca Tulis Al Qur’an Melalui Metode Index CardMatch di RA Muslimat NU Angin-Angin Buko Wedung Demak,pada :
Tanggal : 1 Nopember s/d 1 Desember 2011
Demikian, surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakansebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Wedung, Maret 2011Kepala RA
Siti Isnaini