Pernyataan
Naskah ini dimungkinkan dengan dukungan Rakyat Amerika melalui Badan Pembangunan Internasional
Amerika Serikat (USAID). Isi dari naskah ini adalah tanggung jawab penulis dan
tidak mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika Serikat
i
Daftar Isi
STRATEGI MEDIA SOSIAL KLHK 1
Pendahuluan 1
Ruang Lingkup 1
Manfaat 2
Pengertian Umum 2
Sasaran 2
Sasaran Umum 2
Sasaran Khusus 3
Etika Pengelolaan Media Sosial 3
KERANGKA KERJA, TUJUAN & 4
TAHAPAN STRATEGI MEDIA SOSIAL 4
Tujuan Media Sosial Humas KLHK 4
Alur Strategi Komunikasi Media Sosial 5
Target Khalayak 6
Membangun Pesan dan Mengolah Konten 7
Mengolah Narasi Tunggal 8
Membangun Interaksi pada Media Sosial 10
Membangun Pemasaran Viral 12
Penggunaan Tagar Media Sosial 14
Waktu Posting Konten 15
Pilar Konten 16
Matriks Rencana Konten 17
Tahapan Pemasaran Digital (Digital Marketing) 24
Implementasi Strategi Komunikasi 26
Protokol Komunikasi 26
Protokol internal 26
Pengelolaan Akun Media Sosial 27
Administrator 27
Organisasi Internal 27
Akun 27
Keamanan Akun 27
Monitoring, Pelaporan dan Analitik 29
Monitoring 29
Analitik 30
Pelaporan (Reporting) 30
Daftar Pustaka 31
ii
SINGKATAN
ASN : Aparatur Sipil Negara
BLU : Badan Layanan Umum
Karhutla : Kebakaran hutan dan lahan
K/L/D : Kementerian/Lembaga/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah
Kominfo : Kementerian Komunikasi dan Informatika
KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan
KUR : Kredit Usaha Rakyat
PROPER : Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
SEO : Search Engine Optimization UPT : Unit Pelaksana Teknis
1
STRATEGI PENGELOLAAN
MEDIA SOSIAL KLHK
PENDAHULUAN
Penggunaan media sosial telah membentuk dan mendorong berbagai perubahan baru dalam komunikasi
dan kolaborasi. Media sosial memberikan solusi yang tepat untuk berpartisipasi dalam percakapan dan
pertukaran info secara interaktif, cepat dan tepat. Menurut laporan survei We Are Social dan Hootsuite
(2018), dengan tingkat penetrasi internet yang hampir 70%, media sosial hadir sebagai alat komunikasi
dua arah yang efektif dan intensif karena menggunakan akses internet cepat seiring dengan banyaknya
pilihan gawai.
Menurut laporan yang sama, di seluruh dunia pada tahun 2018 pengguna internet bertumbuh 7% atau
sebanyak 248 juta, sementara pengguna media sosial mencapai 3 milyar jiwa atau bertambah 13% dari
2017. Orang Indonesia menghabiskan rata-rata 8 jam 51 menit tiap harinya untuk berinternet. Untuk
kegiatan media sosial lewat telepon pintar, orang Indonesia menghabiskan rata-rata 4 jam 17 menit.
Pengguna media sosial yang aktif mencapai 130 juta jiwa dari tahun 2017 dan pertumbuhannya meningkat
23% atau 24 juta jiwa, sehingga Indonesia ada di peringkat ketiga setelah China dan India. Dengan begitu,
media sosial menjadi faktor penting baik dalam pertukaran informasi maupun pembentukan opini publik.
Kehadiran dan kemampuan suatu lembaga pemerintah dalam mengelola akun-akun media sosialnya dapat
berpengaruh pada kerja humas untuk membentuk citra kementerian di mata publik.
Media sosial mampu menciptakan kearifan orang banyak dengan mendorong perubahan opini, pelibatan
publik dan memotivasi mereka untuk memberi masukan atau pandangan. Namun, apabila tidak dikelola
dengan baik, penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi kehumasan dapat menghasilkan dampak
negatif. Berbagai masukan dan komentar, baik positif maupun negatif, bisa bermunculan tanpa terkendali
sehingga mempengaruhi citra suatu lembaga. Untuk itu, diperlukan strategi, rencana dan pengaturan yang
tepat untuk memastikan pengelolaan media sosial yang tepat guna. Dokumen ini adalah usulan Strategi
Pengelolaan Media Sosial Biro Humas, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) yang dapat diadaptasikan
oleh direktorat jenderal dan badan di lingkungan KLHK.
RUANG LINGKUP
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
memiliki tugas sebagai berikut: 1) sosialisasi program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
secara aktif; 2) memberikan edukasi kepada masyarakat; 3) membangun narasi yang menggugah
kesadaran, bersifat edukatif dan relevan dengan kebutuhan publik; dan 4) ikut serta membangun citra
bangsa (nation-branding) untuk memosisikan Indonesia di tengah perkembangan dunia internasional.
Ruang lingkup penggunaan dokumen Strategi Pengelolaan Media Sosial ini selaras dengan arahan tugas
pokok dan fungsi Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, meliputi pedoman penggunaan
media sosial di instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2
MANFAAT
Manfaat dari Strategi Pengelolaan Media Sosial ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pengelolaan
media sosial bagi staf Humas di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta
mendukung sinergi antar instansi di dalam KLHK ataupun antara KLHK dengan pemangku kepentingan
lainnya secara optimal, efektif dan efisien.
PENGERTIAN UMUM
Pengertian umum dalam dokumen Strategi Pengelolaan Media Sosial ini mengacu pada Keputusan
Menteri PAN RB No. 83 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
(1) Instansi di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah unit kerja di
lingkungan KLHK baik struktural maupun non-struktural, di tingkat nasional atau unit pelaksana
teknis di lapangan yang dibentuk untuk menyelenggarakan kewenangan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan.
(2) Hubungan masyarakat adalah usaha yang direncanakan secara berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara saling pengertian antara lembaga dan institusi dengan publiknya; dan
(3) Hubungan masyarakat di lingkungan instansi KLHK untuk selanjutnya disebut Humas KLHK
adalah lembaga humas dan/atau praktisi humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi yang persuasif, efektif
dan efisien untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan
publiknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra dan reputasi yang
positif instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(4) Lembaga humas adalah unit organisasi dalam instansi pemerintah yang melakukan fungsi
manajemen bidang informasi dan komunikasi kepada publiknya.
(5) Praktisi humas pemerintah adalah individu yang pekerjaan dan/atau jabatannya melaksanakan
tugas dan fungsi kehumasan pada instansi pemerintah.
(6) Media sosial adalah media berbasis internet yang bersifat dua arah (Web 2.0) dan terbuka bagi
siapa saja, yang memungkinkan para penggunanya dengan mudah berinteraksi, berpartisipasi,
berdiskusi, berkolaborasi, berbagi, serta menciptakan dan berbagi isi.
SASARAN
Sasaran Umum
Sasaran umum dokumen strategi pengelolaan media sosial ini sesuai dengan arahan Kementerian
Informasi dan Permen PAN RB No. 83 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi
Pemerintah, antara lain:
1. tercapainya kesamaan pemahaman pemanfaatan media sosial sebagai salah satu piranti hubungan
masyarakat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
2. terselenggaranya hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, instansi-instansi di dalam KLHK, mitra kerja dan media;
3. terwujudnya keterpaduan pengelolaan media sosial secara optimal, efektif, dan efisien; dan
4. terciptanya media sosial yang menghasilkan reputasi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang semakin baik
3
Sasaran Khusus
1. mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai institusi yang transparan,
akuntabel dan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat melalui media sosial;
2. mendukung seluruh kebijakan institusi, menggalang dukungan Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mitra kerja serta partisipasi masyarakat melalui
media sosial;
3. menciptakan sinergi antar eselon 1 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
menyampaikan pesan, agenda, kebijakan kelembagaan serta menggalang dukungan partisipasi
masyarakat; dan
4. menjadikan seluruh ASN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berperan aktif dan
berpartisipasi dalam kegiatan penyebaran pesan, agenda dan kebijakan institusi menggunakan
media sosial.
ETIKA PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL
Dalam pelaksanaannya seluruh staf Humas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan media sosial,
termasuk administrator, pengelola isu dan tim kreatif, harus memahami dan menjalankan etika
pengelolaan media sosial yang tercantum dalam Permen PANRB No. 83 tahun 2012, yakni dengan:
(1) menjunjung tinggi kehormatan instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
(2) memiliki keahlian, kompetensi, objektivitas, kejujuran, dan integritas;
(3) menjaga rahasia negara dan melaksanakan sumpah jabatan;
(4) menegakkan etika yang berlaku agar tercipta citra dan reputasi instansi Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
(5) menghormati kode etik pegawai negeri;
(6) menyampaikan dan menerima informasi publik yang benar, tepat, dan akurat;
(7) menghargai, menghormati, membina solidaritas serta nama baik instansi dan perorangan; dan
(8) melaksanakan keterbukaan informasi publik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, sebagai bagian dari etika bermedia sosial, perlu menghargai karya ciptaan instansi dan
perorangan dengan mencantumkan sumber Pemegang Hak Cipta pada karya tersebut sesuai dengan
Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta.
4
KERANGKA KERJA, TUJUAN &
TAHAPAN STRATEGI MEDIA SOSIAL
Adapun tahapan dalam membangun komunikasi di media sosial bagi sebuah instansi adalah sebagai
berikut:
1) menentukan target khalayak;
2) memiliki dan membuat akun/ kanal (channel) di media sosial;
3) merumuskan strategi dan rencana media sosial jangka panjang, menengah dan jangka pendek; dan
4) memiliki strategi promosi atau digital marketing untuk menyebarluaskan komunikasi/produk yang
dimiliki.
Dokumen Strategi Media Sosial ini mengadopsi etika media sosial pemerintah menurut Permen PAN RB
No. 83 Tahun 2012 yang mencakup di antaranya:
(1) Kredibel, yakni menjaga kredibilitas sehingga informasi yang disampaikan akurat, berimbang, dan
keterwakilan;
(2) Integritas, yakni menunjukkan sikap jujur dan menjaga etika;
(3) Profesional, yakni memiliki pendidikan, keahlian, dan keterampilan di bidangnya;.
(4) Responsif, yakni menanggapi masukan dengan cepat dan tepat;
(5) Terintegrasi, yakni menyelaraskan penggunaan media sosial dengan media komunikasi lainnya,
baik yang berbasis internet (online) maupun yang tidak berbasis internet (offline); dan
(6) Keterwakilan, yakni pesan yang disampaikan mewakili kepentingan instansi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bukan kepentingan pribadi.
TUJUAN MEDIA SOSIAL HUMAS KLHK
Tujuan media sosial humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara umum adalah:
(1) mensosialisasikan program dan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
(2) mengedukasi masyarakat;
(3) menyajikan narasi-narasi yang membangun kesadaran, positif dan berfaedah; dan
(4) nation branding yang merupakan strategi untuk bisa membangun dan mempresentasikan reputasi
Indonesia di tengah perkembangan dunia internasional.
Seperti yang dijelaskan pada beberapa konsultasi untuk penyusunan dokumen Strategi Media Sosial ini
dan berdasarkan pada strategi komunikasi internal KLHK, maka tujuan yang hendak dicapai secara
spesifik dari Strategi Media Sosial ini adalah sebagai berikut:
(1) menciptakan kehadiran secara sosial (social presence) melalui komunikasi aktif dengan
masyarakat pada platform media sosial yang dipilih;
(2) menyebarkan informasi terkait narasi tunggal maupun kinerja dari Kementerian Lingkungan
berdampak terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap instansi terkait; dan
(3) mendekatkan diri dengan publik guna mendapatkan aspirasi dan respons mereka secara langsung.
5
ALUR STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL
Sumber: diadopsi dari www.curata.com
Alur kerja konten tersebut di atas mencakup penentuan target khalayak, strategi, produksi, distribusi dan
analitik.
Menentukan target khalayak
Suatu lembaga yang dapat mengenali pola perilaku warganet akan lebih mudah mendekatkan
kebijakan lembaga dengan kepentingan publik. Termasuk juga membangun strategi,
merencanakan serta melaksanakan program-program kehumasan agar lebih mudah diterima dan
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Strategi
Strategi merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan dengan baik sebelum menuju
langkah-langkah berikutnya. Pada tahap ini, sebaiknya dipahami konten apa yang dimiliki dan apa
yang tidak dimiliki.
Produksi
Mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
▪ Menyiapkan kalender bulanan dan kalender editorial yang mencakup informasi
pembuatan konten, siapa yang menyiapkan, konten tipe apa saja, waktu penyiapan dan
publikasi, sumber daya dsb.
▪ Kreasi dan kurasi konten, mencakup konsep kreatif, teks, materi visual dan audio
▪ Review dan persetujuan
Distribusi
Pada tahap ini, harus dipastikan pasokan konten dipublikasikan di kanal media yang dimiliki
secara tepat. Untuk konten berantai, setiap postingan sebaiknya mengajak pembaca untuk
melihat rangkaian postingan lainnya.
Menentukan target
khalayak
Strategi
ProduksiDistribusi
Monitoring, Pelaporan &
Analitik
6
TARGET KHALAYAK
Dalam hal pengelolaan akun media sosial, perlu diperhatikan perilaku warganet. Perilaku pengguna
internet secara umum, antara lain:
Serba instan
Warganet memiliki pola pikir dinamis dan mampu menjalankan aktivitasnya secara cepat. Dengan
memadukan teknologi informasi dan gagasan kreatif, mereka dapat mengakomodasi beragam
kebutuhan dan kegiatan.
Menyukai konten yang mudah diakses
Warganet punya rasa ingin tahu terhadap isu-isu aktual, masalah sosial, petisi online, tutorial,
kursus online atau pun konten yang mengabarkan aktivitas warganet lainnya. Bisa dilihat dari
berkembangnya fenomena warganet yang menjadi referensi bagi warganet lainnya.
Konten kreatif dengan teks singkat
Lebih menyukai konten kreatif seperti video, foto, info grafis, livestreaming atau konten visual
lain dengan teks singkat.
Mudah terbawa arus informasi yang sedang tren seperti pengalaman tertentu
Kini sedang berkembang tren konsumsi yang lebih mementingkan pengalaman ketimbang
mengoleksi produk tertentu. Dan pengalaman itu diketahui lewat platform tertentu yang
menampilkan testimoni, misalnya testimoni soal objek wisata, tempat makan, tempat menginap
dan lain sebagainya.
Mudah dipengaruhi oleh pandangan persona tertentu dan berperilaku reaktif
Warganet menyukai informasi yang dibuat perorangan atau influencer yang biasanya punya
kemampuan mempengaruhi lewat pengalaman pribadi soal layanan atau produk tertentu. Unsur
penting yang dilihat dalam konten-konten itu adalah sifatnya yang orisinal dan ini yang tidak
mereka dapatkan dari iklan konvensional.
Lima perilaku dasar ini adalah pola-pola utama yang dapat menjadi acuan dalam membangun komunikasi
di media sosial. Mengingat perkembangan dan adaptasi teknologi begitu pesat, maka perilaku pengguna
internet pun akan terus berubah. Sehingga pola-pola perilaku di atas tidak bersifat statis. Ini menjadi
catatan penting bagi suatu lembaga untuk senantiasa mengidentifikasi dan mengevaluasi perilaku target
khalayaknya di media sosial.
Perumusan target khalayak sangat diperlukan untuk pembentukan persona dari akun media sosial yang
hendak dikelola. Target khalayak perlu dibentuk sebagai pijakan dasar komunikasi. Adapun target
khalayak didasarkan pada strategi komunikasi internal adalah:
▪ Seluruh lapisan masyarakat: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kementerian
lembaga pemerintah lainnya, pengusaha, akademisi, pelajar, masyarakat perkotaan,
masyarakat pedesaan dan warganet pada umumnya.
▪ Gender: unisex
▪ Usia : 20+ (usia produktif)
7
Persona atau Kepribadian Konten
Dengan target masyarakat tersebut di atas, maka persona (user persona) dari akun yang akan dibentuk
harus mengandung hal-hal sebagai berikut:
Bahasa
Menentukan bahasa yang akan digunakan dalam berkomunikasi dengan target khalayak.
Mengingat sebagian besar target khalayak adalah orang Indonesia, maka bahasa ibu adalah yang
paling tepat digunakan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dalam berkomunikasi;
Intonasi
Memilih dan menampilkan intonasi yang ramah dan bersahabat. Mengingat target khalayak yang
terlalu luas, maka intonasi ini bisa dipilih agar mudah mendekatkan diri ke khalayak yang
karakternya beragam.
Karakter
Membangun karakter cerdas, inspiratif, dan dewasa. Sebagai instansi Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, terlihat cerdas adalah pilihan wajib karena merupakan representasi dari
Pemerintah Indonesia yang membidangi Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lembaga ini
merupakan rujukan masyarakat luas, sehingga diharapkan tampil inspiratif dan membantu
penyadartahuan sehingga mengarahkan warga menuju tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan
karakter dewasa yang dimaksudkan adalah yang membangun wibawa di mata khalayak yang
sangat beragam ini.
MEMBANGUN PESAN DAN MENGOLAH KONTEN
Seluruh konten yang diproduksi harus sesuai dan selaras dengan pesan kunci serta narasi tunggal yang
telah ditetapkan, sehingga konten yang dibangun oleh Humas KLHK bersinergi dengan
Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya dan menjadi satu suara dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Menurut praktisi komunikasi Ron Jones, media sosial masuk ke dalam kategori media daring (dalam
jaringan/online) di mana orang-orang berbicara, berpartisipasi, berbagi, berjejaring dan melakukan
bermacam aktivitas daring lainnya. Sebagian besar media sosial mendorong pengguna untuk berdiskusi,
memberikan umpan balik, ikut dalam voting atau pemungutan suara, komentar dan berbagi informasi
sesuai dengan minatnya masing-masing. Media sosial lebih dari sekedar percakapan dua arah. Lebih dari
sekedar komunikasi satu arah seperti media tradisional. Media sosial memiliki keunikan yaitu dengan
adanya ide tetap terhubung dengan situs, sumber dan orang-orang lainnya (Jones, 2009). Sehingga pesan
kunci dan narasi tunggal menjadi penting untuk tetap terhubung dalam opini masyarakat yang terbangun
melalui aktivitas media sosial.
Guna membangun pesan kunci tentang keberhasilan kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, perlu dukungan konten berkualitas dengan data akurat dan aktual sebagai bagian dari narasi
tunggal. Pesan kunci yang baik dapat dibangun/ disusun dengan cara merumuskan penentuan agenda
(agenda setting) untuk memelihara dukungan dan kepercayaan publik. Agenda setting yang dimaksud
8
adalah upaya pengaturan agar pemberitaan yang muncul tak semata-mata menjadi info tentang isu dan
peristiwa tertentu, melainkan upaya membangun persepsi dan opini publik melalui kanal komunikasi
seperti media sosial. Dengan adanya agenda setting, maka kemudian dapat merumuskan pesan kunci yang
mesti dilakukan secara konsisten, dengan begitu hasil berita dapat menunjukkan nilai lebih atau dapat
menyuarakan kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara positif.
MENGOLAH NARASI TUNGGAL
Menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, narasi merupakan pengisahan suatu cerita atau kejadian.
Agar dapat meyakinkan target khalayak, pengisahan sudah semestinya berisikan pesan persuasif yang
dapat mengikat fakta dan memadukannya dalam satu kesatuan narasi yang dapat membangun kesadaran
dan pemahaman target khalayak.
Guna membangun komunikasi publik tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sebagaimana kementerian/ lembaga negara lainnya mengeluarkan penjelasan resmi atau narasi tunggal
untuk menyampaikan kebijakan, program dan kegiatan kementerian. Narasi tunggal adalah sebuah
penjelasan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan kemudian
disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berdasarkan data yang terima dari
berbagai kementerian/lembaga yang terkait dengan isi pesan tersebut. Narasi tunggal merupakan
informasi yang berisi data, fakta, kebijaksanaan yang disampaikan secara utuh oleh kementerian lembaga
agar terbangun sinergi antara berbagai kementerian lembaga lainnya.
Berdasarkan masukan yang diterima dari berbagai kementerian/ lembaga, Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) akan berkoordinasi untuk merencanakan dan melaksanakan komunikasi publik
perihal kebijakan dan program pemerintah. Dalam kewenangannya, Kominfo merumuskan narasi tunggal
dan tidak bersifat mengontrol melainkan hanya mengintegrasikan serta menarasikan data untuk dijelaskan
secara jernih. Selain dari itu, perlu adanya narasi turunan yang menjadi narasi lanjutan yang perlu
dilakukan oleh lembaga atau Kementerian terkait. Narasi turunan merupakan detail penjabaran narasi
tunggal yang dibuat oleh Kominfo, biasanya berupa penjabaran teknik yang sudah berkaitan dengan unsur
pelaksanaan program teknis baik pada kementerian/lembaga terkait. Oleh karena itu, pendekatan narasi
tunggal/ narasi turunan diharapkan menjadi pendekatan yang tepat bagi Humas Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan untuk menyampaikan informasi mengenai kebijakan/program Pemerintah
Indonesia, khususnya di bidang lingkungan dan kehutanan.
Berikut ini adalah contoh narasi tunggal yang digunakan bersama dan khusus untuk Kementerian
Lingkungan dan Kehutanan:
▪ Perhutanan Sosial, Kini Masyarakat Legal Mengelola Hutan
▪ Bertekad Kurangi Kebakaran Hutan dan Lahan
▪ Aksi Kolektif untuk Tujuan Bersama: Pengelolaan 15 Danau Prioritas Nasional
▪ Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat
▪ Kebijakan Pemerataan Ekonomi
Berikut adalah isu prioritas dan pesan kunci yang akan disampaikan kepada target khalayak:
Perhutanan Sosial
▪ Menggerakkan kekuatan Indonesia menuju kemandirian masyarakat di sekitar kawasan hutan
▪ Penguatan kelembagaan masyarakat di sekitar kawasan hutan melalui Perhutanan Sosial dan
membuka kesempatan pengakuan keberadaan masyarakat secara legal oleh negara
9
▪ Menggerakkan kekuatan ekonomi bagi masyarakat dengan memfasilitasi pemberian KUR dan BLU
di bidang Perhutanan Sosial
▪ Peningkatan ekonomi pasca implementasi Perhutanan Sosial di suatu kawasan
Reforma Agraria
▪ Sebagai usaha mengatasi ketimpangan lahan dan memperbaiki keberlanjutan penggunaan kawasan
hutan untuk kepentingan masyarakat
▪ Target kawasan hutan sebagai tanah obyek reforma agraria dari 4,1 juta ha telah disiapkan lahan
seluas 4,8 juta ha
▪ Mendukung penyiapan kawasan transmigrasi yang tertata
▪ Peningkatan ekonomi lewat penataan sawah dan tambak rakyat
▪ Pengentasan daerah tertinggal, antisipasi daerah rawan bencana dan rawan konflik
Kebakaran Hutan dan Lahan
▪ Menjadi tulang punggung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
▪ Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan
dan lahan (Karhutla) melalui pembentukan Masyarakat Peduli Api
▪ Meningkatkan kesadaran pelaku industri untuk ikut melakukan upaya pencegahan karhutla, serta
penataan kawasan tanaman industri yang berada di lahan-lahan gambut
▪ Upaya penegakkan hukum karhutla
Sampah, Limbah dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
▪ Mendukung korporasi dalam meningkatkan kepercayaan publik untuk menjadi institusi yang
terpercaya melalui PROPER.
▪ Peningkatan kualitas lingkungan hidup serta pengendalian pencemaran (tanah, air dan udara)
▪ Peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sampah dan limbah domestik di tiap
kawasan di Indonesia
▪ Menurunkan angka paparan limbah industri dan limbah tambang di seluruh kawasan Indonesia
▪ Upaya penegakkan hukum bidang sampah, limbah serta peningkatan kualitas lingkungan hidup
▪ Mempersiapkan kualitas udara yang baik bagi pelaksanaan Asian Games 2018 (jangka pendek)
Isu-isu strategis lainnya
Perbaikan terhadap pengelolaan kawasan-kawasan konservasi dan kawasan hutan:
▪ Upaya pembinaan pengelolaan kawasan ekosistem esensial dan unit kawasan ekosistem esensial
yang telah terbentuk
▪ Kemitraan pengelolaan kawasan ekosistem esensial, kemitraan untuk bidang apa saja dan model
kemitraan yang perlu dipromosikan
▪ Pengembangan kapasitas, kolaborasi dan kemitraan untuk mengatasi perambahan di kawasan
konservasi
▪ Penguatan KPH untuk mendukung pengelolaan hutan yang lebih baik.
▪ Upaya membangun dan memperkuat kolaborasi bersama masyarakat untuk mendukung
keberlanjutan kawasan konservasi di Indonesia, baik lewat mempromosikan role model kolaborasi/ inisiatif kelompok masyarakat maupun mereplikakannya di tempat lain
Perlindungan spesies-spesies kunci
▪ Perbaikan dan implementasi kebijakan atau kerangka hukum untuk menangani perburuan dan
perdagangan satwa-satwa kunci
10
▪ Meningkatkan komitmen untuk mengatasi kejahatan terhadap satwa liar dan upaya untuk
mereduksi permintaan domestik terhadap satwa dan berbagai produk turunannya
▪ Kinerja dalam peningkatan populasi spesies-spesies terancam punah
▪ Kebijakan dalam pelaksanaan konvensi internasional untuk penyelamatan tumbuhan dan satwa
liar
▪ Penanganan perburuan dan peredaran ilegal tumbuhan dan satwa liar (TSL)
Wisata alam pada kawasan konservasi
▪ Wisata alam sebagai upaya penyadartahuan dan edukasi kepada masyarakat agar mengenal baik
dan mengapresiasi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
▪ diupayakan di antaranya apl
▪ Jumlah pengunjung ke kawasan konservasi dan kegiatan edukasi bagi para pengunjung
Membangun Interaksi pada Media Sosial
Setiap posting media sosial akan menentukan interaksi persona akun tersebut dan tipe-tipe postingan
akan menentukan respon follower. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengerti tentang tipe
postingan yang baik dan bagaimana cara konten bekerja dalam mempengaruhi follower sehingga dengan
mudah meningkatkan lalu lintas atau arus masuk ke situs.
Respons, termasuk umpan balik (feedback) dan interaksi, merupakan tujuan dari komunikasi itu sendiri.
Respons akan menunjukkan sudah sejauh mana pelibatan dari target khalayak. Respons juga merupakan
penanda utama apakah suatu konten itu punya makna di mata khalayak atau tidak. Konten dianggap
bermakna jika ada respons yang bervariasi, misalnya membangkitkan empati, menimbulkan rasa
penasaran, marah atau rasa ingin tahu dan sebagainya. Dengan memperhatikan respons audiens dan
konten, kita dapat mengukur efektivitas penyampaian suatu pesan kepada khalayak.
Dan dalam ekspresi itulah kita dapat mengukur sejauh mana efektivitas pesan tersampaikan kepada
publik. Terdapat tiga kategori interaksi yang sering digunakan oleh pengguna di media sosial, yaitu:
▪ Gratitude : menyukai konten tertentu
▪ Virality : menyebarkan pesan kepada akun media sosial lainnya
▪ Conversation : memberikan umpan balik terhadap konten tersebut
Dari tiga kategori interaksi tersebut, terdapat fitur interaksi yang sering kita gunakan saat ini. Misalnya
tanda suka (like), komentar (comment) dan berbagi (share) yang mencerminkan respons dan ekspresi
khalayak.
Dalam strategi media sosial, ada beberapa jenis interaksi konten terhadap khalayak nya yang akan
menunjang tiga kategori interaksi di atas. Kita mendefinisikannya sebagai konten yang mempunyai
interaksi dan hidup.
▪ Tipe konten untuk mengajak khalayak melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pesan kunci (call to action content). Konten yang dibangun bersifat ajakan dan bertujuan untuk meminta si pembaca
meng-klik link halaman web dan mengunjungi situs. Ada juga postingan yang meminta si pembaca
mengunjungi masyarakat dan berbagai macam kegiatan lainnya.
▪ Tipe konten yang melibatkan khalayak dalam isu atau kegiatan akun (engagement content) Konten
yang dibangun meminta si pembaca agar mengambil langkah untuk berinteraksi melalui Facebook
11
Fanpage. Tujuannya untuk meningkatkan pelibatan dan mengoptimalkan efek viral yang memotivasi
khalayak untuk like, share atau comment.
▪ Tipe konten yang memberikan informasi ringan, mendorong khalayak melakukan hal-hal positif dan
menjaga relasi antara akun dan khalayaknya (Goodwill Content). Tujuannya adalah untuk medorong
khalayak berinteraksi melalui like, comment dan share.
Jenis konten yang bisa diproduksi meliputi:
▪ Teks
▪ Visual grafis
▪ Konten video dan rekaman suara
▪ Live streaming ▪ Meme, yakni salah satu alat komunikasi dalam bentuk gambar. Gambar bisa berasal dari film,
program TV, berita foto yang dipadukan dengan teks yang menarik perhatian. Meme bisa
mewakili pandangan orang yang membuatnya atau yang menyebarkannya.
Tahap-tahap membangun engaging content:
▪ engaging content
Sebagaian orang memaknai engaging dengan berbagai macam pengertian. Ada yang menganggap
engaging content itu yang mampu menimbulkan percakapan. Ada yang hanya sebatas share dan ada
yang menganggap engaging content itu perpaduan dari semua fitur reaksi follower yang tersedia pada
suatu platform media sosial, mulai dari like, share dan comment.
▪ Kenali follower Dengan mengenali karakteristik, maka lebih mudah untuk melakukan pendekatan ke follower melalui
bahasa komunikasi yang selaras dengan karakter tersebut.
▪ Be Human Menjadi manusia berarti menciptakan komunikasi dua arah yang luwes, tidak kaku dan ramah, sehingga
follower merasa bercakap-cakap dengan manusia, bukan robot. Jika dimungkinkan, menjadi humoris
engagement follower.
▪ Be Smart Follower menyukai akun-akun yang terkesan cerdas, baik dalam menyampaikan informasi maupun
memberikan tanggapan atas percakapan yang terjadi.
▪ Pesan yang inspiratif, informatif, menyenangkan serta bernilai ekonomi.
Bisa penggabungan semuanya atau salah satu dari unsur tersebut.
Kanal media yang dapat dipilih antara lain:
❖ Facebook Fan Page
Kanal ini mampu mengakomodasi seluruh lapisan masyarakat yang menjadi target khalayak,
dikarenakan di Indonesia jumlah penggunanya masih yang terbesar dan dari berbagai kalangan.
Kanal ini juga memudahkan administrator dan editor membangun komunitas digital, jika
diperlukan.
12
Banyak jurnalis memanfaatkan Twitter untuk mencari berita, sehingga keberadaan di kanal ini bisa
mendongkrak upaya penyadartahuan (awareness). Kanal ini memudahkan penyebaran informasi
dan peningkatan jangkauan (reach).
❖ Youtube
Kanal ini bisa digunakan sebagai etalase (showcase) dokumentasi kegiatan, informasi layanan
masyarakat dan informasi lain yang relevan dengan pesan yang hendak disampaikan. Bentuk
kontennya berupa video yang mudah diakses dan disebarkan oleh khalayak. Jumlah penggunanya
juga cukup besar, yakni kedua setelah Facebook.
Kanal ini bisa difungsikan sebagai etalase (showcase) baik dalam format foto maupun video
dengan kapasitas yang lebih ringan, sehingga tidak memberatkan khalayak dalam menikmati dan
menyebarkannya. Kini, Instagram merupakan salah satu platform idola bagi warganet, sehingga
perlu adanya eksistensi di sana untuk mempermudah khalayak menemukan konten dengan topik
konservasi, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.
MEMBANGUN PEMASARAN VIRAL
Pemasaran Viral (bahasa Inggris: Viral Marketing) adalah penyebaran pesan elektronik yang menjadi
saluran untuk mengkomunikasikan suatu pesan atau produk kepada masyarakat secara meluas dan
berkembang.1 Beberapa sumber mengasosiasikan viral marketing dengan word-of-mouth marketing yakni
kegiatan penyebaran pesan yang memanfaatkan jejaring sosial digital sebagai perantara.2 Pemasaran viral
terjadi dengan adanya duplikasi pesan sebanyak-banyaknya di berbagai jaringan sosial, sama seperti virus
digital yang berkembang dan menyebar secara terus-menerus.
Terdapat empat poin dasar dari pemasaran viral, yakni:
❖ Perhatikan objektif utama dari pesan
❖ Lingkungan dan waktu yang tepat. Kampanye harus relevan dengan citra lembaga dan juga
target khalayak. Dengan mengenali karakter target khalayak, kita bisa menyusun pesan utama,
memilih tipe konten dan menyusun kata sesuai dengan preferensi khalayak, sehingga berpotensi
meningkatkan feedback dan berpotensi viral. Dan juga pelajari momen yang tepat untuk
melakukan kampanye.
❖ Pengemasan pesan. Buat sesuatu yang tidak biasa, menggugah dan mudah diingat, namun jangan
jauh dari identitas lembaga. Jenis konten harus ditentukan terlebih dahulu sehingga memudahkan
tim pembuat konten untuk memikirkan isi kontennya akan seperti apa. Jenis konten yang bisa
dipilih antara lain video, foto, teks, meme atau gabungan dari beberapa jenis konten. Agar
khalayak tertarik dengan konten yang ditawarkan, maka harus dipenuhi salah satu atau
penggabungan dari unsur-unsur ini:
▪ Informatif
▪ Menghibur
▪ Inspiratif
1 Diadopsi dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_viral 2 https://nextdigital.co.id/2016/06/15/mengenal-viral-marketing-strategi-untuk-menembus-pasar-modern-bisnis-
online/
13
▪ Up to date ▪ Edukatif ▪ Bernilai ekonomi (misal diskon, mengandung unsur hadiah, dll.)
❖ Tetapkan media pendukung sebagai penyampai pesan yang tepat. Media ini harus terhubung
dengan jaringan sosial yang luas dan kuat pengaruhnya.3 Jika kita memilih lebih dari satu platform
media sosial (sebagai contoh Instagram, Facebook, Twitter), maka perlu untuk dipilih salah satu
dari platform tersebut sebagai sumber awal diunggahnya konten yang dimaksud. Tidak disarankan
memilih semua platform untuk mengunggah konten yang bersangkutan dikarenakan berpotensi
menghilangkan kesan otentik. Konten yang berpotensi viral lebih diminati yang memberikan
kesan otentik. Untuk membawa pesan ke dalam jaringan sosial tertentu, ada beberapa jenis
influencer yang masing-masing memiliki kekuatan untuk mempengaruhi follower guna melakukan
apa yang dikehendaki. Menentukan influencer ini butuh kejelian dan pengalaman. Namun jika
belum memiliki pengalaman akan hal ini, bisa didasarkan oleh jumlah follower dan kedekatan
mereka dengan follower. Ini bisa dilihat dari komen di tiap postingan mereka. Perlu membuat
rencana komunikasi untuk influencer sehingga komunikasi yang akan dibangun terlihat normal,
by design).
Contoh KLHK Berhasil Amankan Kayu Ilegal Senilai 12 Milyar Rupiah
(1) Kenali target audience. Asumsi konten untuk target pasar dengan usia 20+. Karakteristik pengguna
media sosial pada usia ini adalah mereka suka dengan konten visual, utamanya dalam bentuk video
atau slideshare dengan karakteristik konten yang menyenangkan, menghibur dan inspiratif.
(2) Melihat poin (1), maka jenis konten yang akan dipilih adalah video singkat atau slideshare.
(3) Konten akan disajikan dalam bentuk video/ slideshare yang inspiratif dan ringan dengan menyajikan
informasi seputar ilegal logging (termasuk dampak negatif), informasi penangkapan. Disarankan untuk
memilih info yang tidak berpotensi menimbulkan masalah lain diakibatkan persepsi masyarakat akan
konten ini. Diskusikan dengan tim pembuat konten untuk menyusun narasi dan proses kreatifnya.
(3) Platform yang dipilih adalah Facebook, dengan alasan isunya sesuai dengan karakteristik penghuni
Facebook.
(4) Keluarkan postingan pertama kali di akun Facebook dengan waktu posting disesuaikan dengan
analitik Facebook KLHK
(5) Selanjutnya buat viral dengan menerjunkan influencer untuk membuat konten ini jadi pembicaraan.
Siapkan strategi siapa yang akan diterjunkan pertama kali untuk merespons konten yang sudah
diunggah, sehingga isu itu terkesan menarik perhatian. Buat grup lain lagi untuk sekedar
menyebarluaskan konten dengan komentar yang membujuk follower mereka untuk turut serta
dalam pembahasan isu tersebut. Buat grup lain lagi untuk menyebarkan konten tersebut di platform
media sosial lainnya agar terkesan menarik, karena sedang dibahas banyak orang secara serius.
Pantau terus perkembangannya dengan menggunakan listening tools. Selain itu, harus dibangun
strategi untuk menurunkan influencer
3 http://marketeers.com/yang-patut-diperhatikan-saat-bangun-pemasaran-viral/
14
menarik. Tidak semua influencer harus diturunkan secara serentak. Strategi bisa diubah sewaktu-
waktu dan disesuaikan dengan kondisi yang dilaporkan oleh listening tools.
PENGGUNAAN TAGAR MEDIA SOSIAL
Saat ini ada beberapa cara untuk meningkatkan partisipasi warganet terhadap pesan kunci, narasi tunggal
dalam media sosial adalah penggunaan hashtag (#) atau tanda pagar (tagar). Pertama kali hashtag atau
tanda pagar digunakan dalam media sosial digunakan oleh Chris Messina dalam Twitter, untuk melabelkan
konten tertentu dengan simbol hash atau hashtag. Fungsi awal dari hashtag ini adalah memberikan label
kita untuk mencari, mengelompokkan dan menganalisis tingkat partisipasi warganet. Selain itu hashtag
juga dapat menjadi tautan untuk postingan lainnya dengan satu tema khusus, atau kata yang disematkan
hashtag tersebut.
Saat ini hashtag tidak hanya popular digunakan di Twitter tetapi juga seiring kebutuhan, kanal media sosial
lainnya juga mengoptimalisasi penggunaan tagar/ hashtag tersebut, seperti Facebook, Instagram, dan
lainnya dengan fungsi yang sama dengan Twitter. Dalam Instagram, tagar berfungsi juga sebagai pelengkap
sebuah foto yang dapat berfungsi menjadi katalog foto. Sehingga dapat memudahkan kurasi terhadap
foto-foto yang telah mendapatkan tagar tertentu.
Syarat utama dalam membuat tagar adalah tidak menggunakan spasi, gunakan huruf besar dalam
mengawali kata untuk membedakan dengan kata yang lain. Usahakan kata yang digunakan singkat jelas dan
kanal media sosial itu sendiri.
Dalam penggunaan tagar, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat menggunakan momentum
waktu tertentu, atau kasus tertentu yang akan kita jadikan trending topic di media sosial. Hal ini sangat
sampaikan, sehingga agenda setting yang telah dibangun dapat disebarkan dengan efektif. Trending topic adalah daftar topik yang paling hangat dibicarakan oleh warganet. Topik-topik hangat ini
bisa diinisiasi, dengan cara membuat strategi penyebaran konten sesuai dengan algoritma masing-masing
media sosial.
Contoh-contoh hashtag yang digunakan dalam kegiatan media sosial adalah sebagai berikut:
Hashtag umum:
▪ #KLHK
▪ #PenyanggaKualitasKehidupan
▪ #SobatHijau
▪ #EkonomiHijau
▪ #CegahKarhutla
Hashtag khusus
▪ #KamiRimbawan
▪ #LestariLingkungan
▪ #TegakkanHukumLHK
15
WAKTU POSTING KONTEN
Waktu posting konten sangat menentukan dalam menjangkau warganet, sehingga sangat penting untuk
memastikan rotasi konten, menyampaikan konten baru, membuat kuis dan sebagainya yang dilakukan
dalam kerangka waktu yang tepat. Menurut Nextrend, Business Insider dan dari berbagai sumber, setiap
berikut.
Kanal Media
Sosial
Waktu Efektif Keterangan
Facebook ▪ Kamis
▪ Untuk hasil maksimal: posting Pkl 9 pagi s.d 7
malam, terutama antara Pkl 1-3 siang. 4
Twitter ▪ Seluruh hari kerja
▪ Untuk hasil maksimal: posting Pkl 12 siang dan
5-6 sore
▪ Senin s.d. Jumat saat jam
makan siang, konten
sudah bisa
dinaikkan.Tujuannya
untuk meningkatkan
social media engagement ▪ Hari posting terbaik
adalah Rabu, sementara
hari posting terburuk
adalah akhir pekan.5
Instagram ▪ Hari terbaik posting konten: Senin dan Rabu.
Tepatnya Pkl. 7 pagi s.d. 9 siang; Pkl 1 s.d. 2
siang; dan Pkl 6 sore s.d.10 malam
▪ Para pengguna Instagram
cenderung membuka
akunnya di luar jam kerja
YouTube ▪ Waktu terbaik posting konten: Pkl 12 malam
s.d. 4 sore. Sebagian besar pengguna Youtube
mengakses berbagai tayangan video di malam
hari
Tentunya penentuan waktu secara riil dapat dilakukan dengan menggunakan insight atau rujukan dari hasil
laporan analitik akun media sosial kita sendiri. Laporan analitik ini merupakan salah satu fitur yang
disediakan oleh platform media sosial. Fungsinya untuk mengetahui aktivitas dan kinerja akun media sosial
yang bersangkutan. Sifat fitur ini pribadi dan rahasia, sehingga hanya pemilik akun yang bisa melihat
laporan tersebut. Sebagai contoh, Instagram Insight, di dalamnya ada salah satu laporan berupa demografi
follower, sehingga kita bisa tahu siapa saja dan dari mana asal mereka dari analitik ini. Hasil laporan
demografi follower ini bisa digunakan untuk menganalisis apakah follower kita bertambah secara organik,
atau melalui cara-cara lain seperti beli fake follower jual beli fake follower ini lazim dilakukan sebagai
alasan supaya suatu akun terlihat punya banyak follower.
4
https://tekno.kompas.com/read/2015/08/04/11480027/Ini.Waktu.Posting.Terbaik.di.Facebook.Twitter.dan.Instagram
5 https://brightbalimedia.com/id/articles/waktu-terbaik-untuk-posting-di-media-sosial-2018-infographic
16
PILAR KONTEN
Pilar konten yang ditetapkan menjadi acuan seberapa banyak sebuah jenis konten harus diproduksi dalam
setiap minggunya.
▪ Informasi isu kunci mengisi beberapa persen konten yang akan diproduksi setiap minggunya.
Misalnya untuk 60% konten berisikan informasi kunci yang terdiri dari informasi kebijakan, isu-isu
seputar pekerjaan yang menjadi perhatian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
▪ Informasi kegiatan per eselon, misalnya mengisi 30% dari total konten yang hendak diproduksi
setiap minggunya. Informasi ini perlu disampaikan untuk membentuk persepsi publik terkait
pekerjaan apa saja yang sedang atau telah ditangani oleh KLHK, sehingga kepercayaan publik
terhadap kinerja kementerian bisa dibangun melalui informasi ini.
▪ Konten yang dikemas dalam bentuk gimmick atau pendekatan yang merupakan strategi
pemasaran informasi dengan menggunakan cara-cara yang tidak biasa sehingga info bisa cepat
dipahami masyarakat. Gimmick mengisi 10% dari total keseluruhan konten yang akan diproduksi
setiap minggunya. Konten gimmick ini bersifat ringan, menyenangkan dan inspiratif untuk
meningkatkan hubungan kedekatan dengan khalayak dan bisa disampaikan melalui kuis trivia, tips,
polling -pesan bernada ajakan/ himbauan pada tanggal-
tanggal tertentu, dan informasi penting lainnya yang dapat dikemas secara ringan dan menarik.
Dalam satu minggu misalnya, misalnya, ada target 35 item konten dan dari situ bisa diklasifikasikan berapa
persen yang masuk ke dalam info spesifik dan yang tidak. Kemudian, tentukan bentuk kontennya. Bisa
berupa video singkat dan info grafis. Ketua Tim Komunikasi harus memberikan persetujuan untuk pilar
konten ini.
17
Gambar #. Contoh Pilar Konten
MATRIKS RENCANA KONTEN
Untuk memastikan posting konten efektif dan efisien, perlu matriks rencana konten berkala, setidaknya
per bulan. Hal ini untuk memberikan arahan bagi para administrator dan bagi para editor, supaya
memudahkan mereka memberi persetujuan konten dan memonitor konten dengan baik. Matriks di
bawah ini merupakan contoh untuk mengendalikan postingan yang harus selalu diperbaharui dalam
perencanaan, baik mingguan atau bulanan.
▪ Pembuatan konten dilakukan secara bulanan atau jika memungkinkan per dua minggu sekali,
supaya memudahkan perancang konten (content planner) untuk menyusun informasi apa saja
yang akan diberikan ke khalayak. Jika asumsinya dalam seminggu ada sekitar 35 konten yang
hendak disampaikan, maka akan lebih mudah memetakan informasi apa saja yang perlu disajikan
dengan mengacu kepada jumlah persentase masing-masing pilar
▪ Jumlah postingan per hari bisa dibatasi, bisa juga tidak. Pengelolaan akun yang baik menyaratkan
minimal sehari ada satu postingan, sehingga memperlihatkan bahwa akun tersebut aktif dan
berfungsi dengan baik. Selanjutnya, sisa postingan yang lain bisa diatur sesuai kebutuhan
▪ Gaya bertutur harus mengacu pada persona yang telah ditetapkan
Di bawah ini, terdapat kalender editorial untuk memetakan jadwal publikasi mingguan dan memastikan
konten yang ditampilkan sesuai dengan target, berimbang dan konsisten dalam menampilkan pesan dari
waktu ke waktu. Kalender ini harus dikembangkan secara terus menurus.
Info spesifik (60%)
Info kebijakan yang spesifik dan
perkembangannya
Misalnya: sampah plastik, karhutla, hutsos,
rehabilitasi
60% info di sosmed berasal dari isu-isu ini
Info Kegiatan Eselon I (30%)
Informasi kegiatan
per Eselon
Misalnya: mengambil dari berita yang muncul di
media
kegiatan (pameran, roadshow, festival dsb) dan konferensi pers dari
beragam isu
Info Umum (10%)
Trivia
Sifatnya edukatif
Bisa didiseminasi & dijangkau dengan mudah: share/ repost/ retweet
18
Terdapat beberapa langkah untuk memastikan pengelolaan konten yang baik. Pertama, kalender editorial
sebaiknya disimpan dalam satu tempat, seperti server bersama, yang bisa diakses semua anggota tim.
Sehingga memudahkan kolaborasi dan pembagian tugas.
Kedua, jika memiliki kalender kegiatan bulanan, maka itu bisa menjadi rujukan untuk mengembangkan
kalender editorial. Kalender bulanan ini berisikan informasi umum mengenai hari-hari besar lingkungan
hidup dan kehutanan, agenda peluncuran produk layanan masyarakat, aplikasi, jadwal sejumlah event dan
lainnya. Dari sini, kita sudah bisa mengatur kapan akan menggunakan influencer dan konten yang mana
saja yang akan ditampilkan dalam satu bulan ke depan. Misalnya, untuk wisata ke kawasan konservasi
dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional pada bulan Agustus, influncer bisa saja membagikan travel
tips. Influencer tidak harus artis, bisa juga individu yang sering menjadi panutan bagi kelompok tertentu
seperti tokoh masyarakat, pecinta alam dan lain sebagainya. Jika kalender bulanan tidak ada, mungkin tim
admin dan perencana konten bisa membuatkannya.
Agar lebih mudah berkolaborasi dengan anggota tim, sebaiknya kalender bulanan dan kalender editorial
diletakan di platform yang bisa diakses bersama seperti Google Doc atau shared file yang tersimpan di
dalam server lembaga agar lebih terjamin keamanannya. Proses ini juga memudahkan pembagian tugas
antar anggota tim.
Tabel #. Contoh Kalender Bulanan
BULAN: Desember
MINGGU I
Senin Selasa
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BULAN: Desember
MINGGU II
Senin Selasa
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BULAN: Desember
MINGGU III
Senin Selasa
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Translokasi
enam ekor
lutung jawa,
dari PPS Tegal
Alur BKSDA
Jakarta, Jakarta
ke JLC-TAF IP
di Batu, Jatim
Peluncuran
hasil
penelitian
dan
pengembanga
n P3KLL
KLHK
(Depok,
19
20-21 Des
2018)
BULAN: Desember
MINGGU IV
Senin Selasa
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Festival
Wisata
Alam TN
Gunung
Ciremai
Talkshow
,
Perempu
an di
garda
depan
pengelola
an LHK
(Gd.
Manggala
Wanabak
ti)
(Influencer take over)
Sumber: diadaptasi dari hootsuite.com
Tabel #. Contoh Kalender Konten
Kanal Waktu Tipe Topik Post Link
referensi PIC
Catata
n
MINGGU III/ HARI,
FACEBOOK 13:00 Facebook
update
Foto
dan
narasi
Menyapa
followers/ berita
terbaru/ event
Infinite
Snaps,
loops,
and a
magic
eraser
http://ow
.ly/DHev
30c5d9R
20
03:00 News
update
Slide
share/
video
dan
narasi
Perhutanan sosial:
event/ community influencer
(insert link to the slideshare/ video)
TWITTER 11:00 Twit
update
Foto
dan
narasi
Menyapa
followers/ berita
terbaru/ event Link foto
5:00 News
update
Slide
share/
video
dan
narasi
Perhutanan sosial:
event/ community influencer
(insert link to the slideshare/ video)
INSTAGRA
M 7:00
Foto
dengan
keteranga
n lokasi,
waktu
acara, link
informasi
&
narahubun
g
Promosi
Taman
Nasional
Ke Jawa Barat tak akan lengkap tanpa mengunjungi Festival Wisata Alam TN Gunung Ciremai Di sana, kita bisa belajar restorasi hutan sembari menikmati keindahan hutan pinus. Simak informasi lengkapnya di link/
#AyoKeTamanNasi
onal
#PesonaIndonesia
#KuninganJawaBara
t
#ResponsibleTraveller
So, you
think you
know
everythin
g about
? We bet
you don't
know
these 44
hacks:
http://ow
.ly/aktF30
c5d0O
13:00
Foto dan
info
perhutana
n sosial
Foto
satwa
Berita terbaru/
event.
(insert image file link)
21
18:00
Story:
Cerita
Perjalanan
influencer
Audio
visual
Sahabat hijau, berikut tips wisata alam ke taman nasional: persiapan,
perlengkapan untuk
musim hujan &
himbauan untuk
jaga keasrian taman
nasional
#AyoKeTamanNasi
onal
#PesonaIndonesia
#KuninganJawaBara
t
#ResponsibleTraveller
(insert video file link) Don't
risk your
video
being
removed
or your
account
killed. Here's
the full
list of
free
resource
s:
http://ow
.ly/zjkS30
bHujZ 🎶
Sumber: diadaptasi dari hootsuite.com
Berikut di bawah ini merupakan contoh tabel pelaporan yang merincikan tipe konten, jumlah poin yang
ingin diraih dan yang sudah diraih dan penyiapan konten sudah pada tahap mana.
Tabel #. Pelaporan Status Produksi dan Distribusi Konten
No. Tipe
Konten
Poin per
Konten
Jumlah Target Poin Poin yang Sudah
Diraih
Status
1. eBook/
lembar
fakta/ hasil
kajian dsb.
500 1 500 490 Konten siap,
akan
dipublikasikan
sesuai jadwal
2. Artikel
panjang di
website
250 1 250 250 Sudah
dipublikasikan
3. Video
singkat
250 1 250 240 Konten siap,
akan
dipublikasikan
sesuai jadwal
4. Infografis 100 1 100 100 Sudah
dipublikasikan
5. Slideshare 100 1 100 90 Konten siap,
belum
dipublikasikan
22
6. Polling/
trivia quiz
1 75 75 75 Sudah
dipublikasikan
7. FB update 1 75 75 75 Sudah
dipublikasikan
8. Tweet 1 75 75 75 Sudah
dipublikasikan
9. Insta update 1 75 75 75 Sudah
dipublikasikan
1500 1470 98%
Sumber: diadopsi dari curata.com
Format ini membantu melacak dan melaporkan produksi, distribusi dan status konten sudah masuk ke
tahap apa saja.
23
Berikut adalah daftar hari penting atau perayaan nasional dan internasional yang dapat dijadikan acuan
perencanaan konten.
Tabel #. Daftar Hari Penting Nasional dan Internasional
Tanggal Momentum
10 Januari Hari Gerakan Satu Juta Pohon / Hari Lingkungan Hidup Indonesia
2 Februari Hari Lahan Basah Sedunia
21 Februari Hari Peduli Sampah Nasional
3 Maret Hari Flora dan Fauna Sedunia
6 Maret Hari Strategi Konservasi Sedunia
16 Maret Hari Bhakti Rimbawan
20 Maret Hari Kehutanan Sedunia
21 Maret Hari Hutan Internasional
22 Maret Hari Air Sedunia
23 Maret Hari Meteorologi Sedunia
21 April Hari Kartini
22 April Hari Bumi
16 Mei Hari Wanadri
21 Mei Hari Keanekaragaman Hayati
22 Mei Hari Keanekaragaman Hayati Internasional
5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia
17 Juni Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia
26 Juli Hari Mangrove Sedunia
29 Juli Hari Harimau Sedunia
10 Agustus Hari Konservasi Alam Nasional
12 Agustus Hari Gajah Sedunia
19 Agustus Hari Orangutan Sedunia
16 September Hari Ozon Internasional
21 September Hari Bebas Emisi
22 September Hari Badak Sedunia
2 Oktober Hari Habitat Sedunia
4 Oktober Hari Satwa Sedunia
6 Oktober Hari Habitat Sedunia
16 Oktober Hari Pangan Sedunia
28 Oktober Hari Sumpah Pemuda
5 November Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
21 November Hari Pohon Sedunia
28 November Hari Menanam Pohon Indonesia
4 Desember Hari Konservasi Kehidupan Liar
11 Desember Hari Gunung Sedunia
Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id; wanadri.or.id dan greeners.co
24
TAHAPAN PEMASARAN DIGITAL (DIGITAL MARKETING)
Berbicara tentang media sosial dan eksistensinya berarti bicara tentang bagaimana cara memasarkan
produk ataupun informasi di ranah ini. Ada beberapa tahapan ataupun bagian yang perlu ditempuh dalam
strategi pemasaran di internet. Tahapan tersebut bisa berdiri sendiri maupun kombinasi antara semua
bagian. Idealnya adalah strategi pemasaran di internet merupakan penggabungan dari seluruh elemen
digital marketing, karena tiap-tiap elemen membawa dampak yang saling melengkapi bagi kesuksesan
promosi/ pemasaran produk maupun informasi yang hendak disampaikan ke khalayak.
Berikut elemen dari Digital Marketing yang disusun dalam model piramida:
(1) Responsive Website
▪ Dalam membangun sebuah situs (website), selain tujuan dari situs tersebut juga perlu dipikirkan
desain yang memudahkan para pengunjung. Terkait dengan perilaku warganet yang tidak
membuang-buang waktu ketika mengakses internet dan menyukai yang serba instan, maka perlu
dipikirkan kebutuhan tersebut melalui situs yang akan dibangun. Tujuan dari dibangunnya sebuah
situs biasanya akan berdampak terhadap desain dan teknologi yang akan diterapkan
▪ Situs yang tujuannya untuk Company Profile biasanya akan dibangun dengan desain yang relevan
dengan tujuan tersebut. Di mana ketika pengunjung datang ke situs tersebut, mereka akan
dimudahkan dalam pencarian informasi seputar hal-hal yang berkaitan dengan company profile
seperti 5W+1H
▪ Situs tentang online shop tentu saya akan dibangun dengan desain yang memudahkan pengunjung
untuk melihat informasi pada situs
▪ Situs Media, akan dibangun dengan memudahkan para pengunjung mendapatkan berita yang
terkini, berita yang relevan, dan berita-berita lain di masa lalu yang sedang dicari
▪ UI/UX dan web yang responsif perlu diterapkan dengan baik ketika hendak membangun sebuah
situs. Jika rasio pentalan situs (website bounce rate) tidak besar dan aksesnya memudahkan
pengunjung, maka informasi yang disajikan di dalam situs akan berpotensi dilihat dan disebarkan.
Itu berarti, tujuan untuk memaparkan informasi telah terakomodasi dengan baik.
(2) Keyword strategy
▪ Dalam hal memudahkan penemuan sebuah informasi yang telah dimuat di situs, perlu
dipikirkan kata kunci (keyword) apa yang harus disasar sehingga bisa mengakomodasi
keperluan penyebaran berita/ informasi secara masif dan luas. Kata kunci strategi ini mengacu
pada Keyword Google Planner untuk mengetahui kata kunci yang baik dan yang ada
kaitannya dengan isu/ berita yang hendak dinaikkan ke dalam situs.
(3) Content marketing ▪ Yang dimaksud dengan konten pemasaran adalah konten-konten yang dibangun dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat branding.
(4) On-Site & Off-Side SEO ▪ On-Site SEO adalah pengoptimalan SEO pada situs. Ada beberapa hal yang perlu
dikerjakan, antara lain: optimasi pada back-end dengan menggunakan script (biasanya
25
dilakukan oleh SEO Expert), optimasi kata kunci yang relevan (sedang disasar) yang
diselipkan pada artikel-artikel yang dibuat dan dinaikkan ke website maupun yang dibagikan
ke para jurnalis
▪ Offside SEO adalah optimasi kata kunci yang dilakukan di luar situs. Strategi ini sifatnya
teknis dan hanya bisa dikerjakan oleh orang yang paham tentang SEO.
(5) Social Media Marketing ▪ Ads bisa dimanfaatkan untuk konten-konten pesan layanan masyarakat
▪ Memanfaatkan Key Opinion Leader (KOL) /Buzzer guna membantu pembentukan opini,
menggiring opini, dan/ atau menyebarkan informasi melalui akun-akun yang dipercaya
membawa pengaruh kepada follower mereka masing-masing. Pemilihan KOL harus
disesuaikan dengan isu yang hendak disampaikan ke timeline
▪ Memanfaatkan algoritma dalam platform media sosial. Setiap platform memiliki algoritma
yang berbeda-beda dalam memberikan impresi dan jangkauan (reach) tiap konten yang
diunggah oleh penggunanya. Dan algoritma yang berubah, sering kali berdampak terhadap
strategi pemasaran dari sebuah kampanye daring. Untuk itu, supaya dapat memanfaatkan
fitur dari platform media sosial lebih maksimal untuk kebutuhan promosi/ viral, maka
diperlukan ketelitian dalam mempelajari dan mengamati perilaku dari algoritma tersebut.
(6) Analytic and Reporting ▪ Sama seperti penjelasan di atas tentang monitoring, analitik, dan reporting, di mana hal ini
penting untuk dilakukan guna mengetahui kinerja dari instansi terkait di media sosial.
Besarnya pengaruh interaksi dari beberapa orang yang bisa dikatakan mempunyai komitmen tinggi
terhadap kanalnya sangat penting untuk bisa menggaungkan pesan dan menyampaikan pesan kepada
publik secara efisien. Mereka dikenal sebagai influencer, aktivis media sosial yang mempunyai banyak
pengikut atau followers. Di antara followers, ada yang menyukai pemikiran influencer tersebut, senang
mengikuti gaya hidup dan ikut menggunakan berbagai produk pilihan para influencer tersebut. Influencer praktis menjadi salah satu trik promosi yang efektif, tidak hanya dipercaya sebagai penyampai pesan yang
terpercaya, tetapi juga bisa menjangkau target khalayak tertentu. Tidak ada influencer yang sama, karena
mereka bisa saja dari lapisan selebriti, ibu rumah tangga, pecinta alam, milenilal dan lainnya. Jadi, siapa pun
itu punya potensi menjadi influencer. Sebelum melibatkan influencer media sosial, perlu
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
● Relevansi - influencer akan menjadi potensial jika mereka berbagi konten dan mengembangkan
sesuatu yang relevan dengan isu, narasi tunggal, dan pesan kunci. Selain itu, mereka perlu
memiliki segmen target khalayak tertentu sesuai yang telah ditargetkan;
● Jangkauan - influencer juga perlu memiliki jumlah orang yang berpotensi mengikuti isu, narasi
tunggal dan pesan kunci dan memberi nilai lebih penjangkauan ke publik; dan
● Resonansi - tingkat keterlibatan influencer dapat mempengaruhi publik dalam mengikuti isu,
narasi tunggal dan pesan kunci.
Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat perlu untuk bekerja sama dengan para influencer untuk membuat konten kian relevan, meningkatkan jangkauan dan yang penting meningkatkan
resonansi narasi tunggal dan pesan kunci.
26
Implementasi Strategi Komunikasi
Gambar # Protokol Implementasi Strategi Komunikasi Media Sosial
PROTOKOL KOMUNIKASI
Protokol internal
(1) Akun media sosial organisasi hanya digunakan untuk kebutuhan organisasi terkait dengan
pekerjaan dan program
(2) Ada orang yang bertanggung jawab mengelola semua akun media sosial organisasi
(3) Staf bisa memiliki akun media sosial tetapi tidak menggunakannya untuk urusan organisasi
(4) Organisasi menyediakan saluran dan mekanisme keluhan (grievance) bagi staf dan mekanisme
tindak lanjut keluhan yang masuk
(5) Organisasi memanfaatkan intranet dan extranet untuk komunikasi internal termasuk berbagi
dokumen pekerjaan. Setiap orang berhak mengakses intranet dan extranet
(6) Setiap orang sepakat menggunakan intranet dan extranet dengan kerap dan bertanggung jawab,
merespons dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhannya
(7) Super Admin dan Admin melakukan pertemuan reguler
(8) Pertemuan sebaiknya berupa pertemuan bulanan dan mingguan
(9) Admin bertugas mengkoordinasikan pertemuan reguler untuk membahas konten, produk
komunikasi, pilar konten, kalender komunikasi, serta hasil monitoring dan analisis dari kinerja
pada periode sebelumnya
(10) Sebelum eksekusi, admin memintakan persetujuan super admin untuk pilar konten dan kalender
komunikasi
Ditjen
Humas
Media SosialMedia
Pemangku kepentingan
1. Kementerian/ Lembaga Pemerintah
2. Kelompok Masyarakat
3. Akademisi
4. Swasta
Sekjen
27
(11) Protokol ini secara periodik dapat dievaluasi dan diperbaharui sesuai dengan kebutuhan
organisasi
Yang sudah ada:
1. Tim Komunikasi di Biro Humas KLHK
2. Rapat bulanan untuk membahas perkembangan media dan media sosial, termasuk monitoring
dan analisisnya
Yang masih perlu diselesaikan:
1. Komunikasi antara Ditjen/ Litbang Biro Humas
2. Komunikasi Media
3. Komunikasi Media Sosial
4. Rapat bulanan untuk membahas kalender bulanan, kalender editorial, pelaporan dst.
5. Intervensi media dalam satu tahun sesuai dengan tujuan direktorat dan program yang ada
PENGELOLAAN AKUN MEDIA SOSIAL
Administrator
Menurut Permen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 83/2012 tentang
Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah, pengelolaan hubungan masyarakat dengan
memanfaatkan media sosial yang digunakan melalui akun resmi masing-masing instansi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan penanggung jawab (administrator) dan pimpinan dari instansi
yang bersangkutan untuk dan atas nama pemimpin instansi. Penanggung jawab berhak sepenuhnya untuk
mengunggah informasi yang berkaitan dengan instansi serta menanggapi atau menjawab komentar,
pendapat, masukan dan saran khalayak.
Oleh karena itu, yang menjadi administrator akun media sosial di lingkungan Kementerian Lingkungan
dan Kehutanan adalah pimpinan instansi atau petugas khusus untuk pengelola. Tidak dapat
diserahterimakan kepada pihak ketiga atau pihak lain dan bukan merupakan bagian dari instansi.
Organisasi Internal
Untuk mengelola akun sosial media yang efektif perlu ada pengaturan internal dengan alur tugas dan
tanggung jawab yang saling mendukung
1. Administrator bertugas menaikkan konten yang telah dibuat ke kanal media sosial suatu instansi
2. Perancang isu (content planner) bertugas membuat rencana konten apa saja yang mesti
diproduksi yang disesuaikan dengan kebutuhan target khalayak dan tujuan lembaga;
3. Tim kreatif bertuhas memproduksi konten baik dalam bentuk teks, visual dan suara yang
diberikan oleh Pengelola Isu.
Catatan: Untuk pelaporan monitoring dan analitik, penyusunan kedua laporan itu dapat dilakukan oleh
administrator dibantu oleh perancang isu dan kemudian hasilnya diserahkan kepada atasan terkait.
Akun
Akun yang dipergunakan adalah akun menggunakan nama resmi eselon satu sebagai akun utama, dan
setiap eselon dapat membuat akun.
Keamanan Akun
(1) Satu email hanya diperuntukkan untuk satu akun media sosial
28
(2) Password atau kata kunci untuk email dan untuk akun media sosial wajib dibedakan
(3) Satu akun password disarankan menggunakan satu alamat email terkait
(4) Seluruh password harus berupa teks numerik minimal 8 karakter dengan kombinasi huruf, angka
dan simbol
(5) Password harus diganti setiap 3 bulan atau disesuaikan dengan kebutuhan setiap akun/
administrator
(6) Pentingnya untuk ditunjuk satu orang yang bertanggung jawab terhadap akun email dan akun
media sosial guna menghindari penyebaran data user name dan password ke sembarang orang
(7) Jika terjadi peretasan akun, segera pulihkan akun. Ganti password secepatnya dan buatkan
laporan tertulis log peretasan.
(8) Setelah akun dapat dipulihkan, segera membuat pemberitahuan bahwa akun telah dipulihkan dari
situasi peretasan.
29
Monitoring, Pelaporan dan Analitik
MONITORING
Pada tahapan pengukuran hasil kerja, perlu penilaian pihak luar terhadap kinerja yang telah dilakukan.
Monitoring akan memampukan fungsi ini terwujud sebagai pelengkap atas pengukuran hasil kerja. Adapun
fungsi-fungsi monitoring adalah sebagai berikut:
Melihat percakapan dari pihak luar terkait isu ataupun kinerja kementerian
Percakapan-percakapan tersebut bisa dilihat dan dikelompokkan berdasarkan isu yang hendak
dipantau melalui kata kunci yang dimasukkan ke dalam mesin monitoring. Dari hasil monitoring
atas percakapan para warganet ini, bisa didapatkan banyak masukan dan kritikan yang bermanfaat
guna menunjang pekerjaan kementerian.
Berikut data yang mengikuti seperti demografi warga, jumlah reach dan kesan atau impresi
(impression) dan beberapa data lainnya yang terkait dengan pemantauan yang bisa dimanfaatkan
sebagai acuan perbaikan maupun pengembangan kinerja di masa mendatang. Impresi adalah
ukuran sebuah postingan di media sosial untuk melihat keterlibatan target khalayak.
Memantau kinerja ataupun hasil kampanye yang dilakukan
Jika sedang melakukan kampanye isu tertentu, cara mudah mengetahui sejauh mana kampanye
tersebut telah berjalan, termasuk dampak serta reaksi warga atas kampanye tersebut adalah
dengan melakukan monitoring.
Di media sosial, pekerjaan monitoring dipermudah karena adanya aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan
untuk dua kebutuhan tersebut di atas. Mesin monitoring yang bisa digunakan antara lain:
▪ Keyhole : https://keyhole.co/
▪ Hootsuite : https://hootsuite.com/
▪ Radian6
Adapun fungsi aplikasi monitoring ini antara lain: ▪ Dapat memantau beberapa akun media sosial sekaligus;
▪ Dapat memantau like, share, comment dengan tingkat kedalaman analisis yang cukup tinggi.
Misalnya, menganalisis komentar positif dan negatif;
▪ Penggunaan mudah dan tersedia pembaharuan yang cukup berkala;
▪ Bisa dilakukan dari level administrator sampai kontributor; dan
▪ Hasil laporan sudah dalam bentuk grafis dan data yang bisa diunduh langsung.
Catatan: disarankan menggunakan paket yang berbayar untuk mendapatkan hasil monitoring yang
lengkap. Penggunaan monitoring/listening tools yang gratis akan berdampak terhadap hasil dari
pengambilan data yang tidak komprehensif.
30
ANALITIK
Analitik adalah salah satu fitur yang diberikan oleh sebuah platform media sosial untuk membuka
wawasan penggunanya melalui data-data terkait dengan aktivitas yang telah dilakukan oleh akun media
sosial yang dikelolanya.
Fungsi dari analitik adalah melihat hasil kinerja akun yang dikelola. Analitik berbanding terbalik dengan
monitoring. Monitoring melihat apa yang dikatakan oleh pihak luar terhadap kampanye, isu atau akun
yang kita kelola. Sementara analitik melihat hasil kinerja diri sendiri/akun yang dikelola. Tujuan analitik
adalah melihat apakah cara kita mengelola akun sudah benar dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Hasil analitik bisa berfungsi sebagai acuan untuk meningkatkan performa akun dan dasar untuk
memunculkan ide-ide pengembangannya. Dengan analitik, kita dapat mengaplikasikan pendekatan berbasis
data untuk membantu membuat keputusan tepat sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya.
Mesin analitik yang bisa digunakan adalah mesin analitik yang disediakan oleh platform media sosial
masing-masing. Analitik biasanya merupakan bagian dari fitur platform media sosial, jadi tidak perlu
menggunakan aplikasi lain untuk pengukurannya. Cukup masuk ke dalam fitur analitik masing-masing
platform media sosial, maka akan tersaji data-data yang sudah diolah dalam bentuk grafis yang bisa
langsung diunduh berdasarkan kebutuhan.
Untuk membangun pengukuran yang baik, diperlukan KPI (key performance indicator) sebagai bagian dari
proses perencanaan, sehingga dapat mengukur progres melalui proses benchmarking untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian KPI dan tujuan lembaga.
PELAPORAN (REPORTING)
Pelaporan wajib dilakukan tiap bulan dan dilaporkan ke atasan terkait guna melihat efektivitas dan hasil
kerja dari tim media sosial. Laporan ini bisa mengambil dari hasil mesin analitik dan mesin monitoring
plus diambil secara manual dari hasil pantauan. Semua data dan materi yang diambil, disajikan dalam
bentuk laporan yang formatnya bisa ditentukan bersama sesuai kebutuhan. Laporan wajib menyertakan
perbandingan dari bulan sebelumnya, sehingga tahu apakah kinerja pada bulan terkait mengalami
peningkatan atau penurunan dari bulan sebelumnya.
31
Daftar Pustaka
Keyhole.co
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, 2012,
Sproutsocial.com
Yusuf, Oik, 2018, Ini Waktu "Posting" Terbaik di Facebook, Twitter, dan Instagram,
(https://tekno.kompas.com/read/2015/08/04/11480027/Ini.Waktu.Posting.Terbaik.di.Facebook.Twitter.da
n.Instagram, diakses tanggal 25 Juli 2018)
https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018,
diakses tanggal 10 Sep 2018)
________ . 2018. Waktu Terbaik untuk Posting di Media Sosial 2018,
(https://brightbalimedia.com/id/articles/waktu-terbaik-untuk-posting-di-media-sosial-2018-infographic, 11
Juni 2018)
________ . 2018. Pemasaran Viral. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_viral, 26 Desember 2018)
________ . 2018. Mengenal Viral Marketing Strategy untuk Menembus Pasar Modern Bisnis Online.
(https://nextdigital.co.id/2016/06/15/mengenal-viral-marketing-strategi-untuk-menembus-pasar-modern-
bisnis-online/, 26 Desember 2018)
________ . 2018. Yang Patut Diperhatikan Saat Bangun Pemasaran Viral. (http://marketeers.com/yang-
patut-diperhatikan-saat-bangun-pemasaran-viral/, 26 Desember 2018)