i
EFEKTIFITAS PENERAPAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
PADA MATERI OPERASI PERKALIAN
KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI MUSHODDIQOH
NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
ii
iii
EFEKTIFITAS PENERAPAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
PADA MATERI OPERASI PERKALIAN
KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI MUSHODDIQOH
NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Barang siapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu,
Maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada :
Ayah dan Ibu beserta keluargaku atas belaian kasih sayangnya dan
dukungan selama ini, semoga Allah selalu memberi ridlo-Nya kepada
beliau .
Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa
depanku.
Dan spesial untuk dosen pembimbingku yang telah memberikan
bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik.
Teman-teman PGMI Kelas A yang selalu memotivasi dan yang selalu
kompak.
viii
ABSTRAK
Mushoddiqoh, Umi. 2013. Efektifitas penerapan metode STAD dengan alat
peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian kelas III di MI
Ma‟arif Mangunsari Salatiga. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, M.Pd.
Kata Kunci : efektifitas, metode STAD, alat peraga kartu bilangan.
Penelitian ini dilakukan melihat dari minimnya kreatifitas guru dalam
penyampaian materi operasi perkalian juga siswa belum memahami konsep
perkalian. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada
materi operasi perkalian siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif
Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas
III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran
2013/2014.
Penilitian disini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan
memggunakan pendekatan eksperimen semu. Yang melibatkan dua kelas, yaitu
kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Dan
menggunakan analisis data SPSS.
Berdasarkan pretest, posttest dan angket yang diberikan kepada siswa
menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapatkan nilai yang
berbeda. Kelas kontrol mendapatkann nilai rata-rata kelas 69.81 sedangkan kelas
eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kelas 88.88. Maka metode STAD dengan
alat peraga kartu bilangan efektif materi operasi perkalian pada siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran
2013/2014.
ix
KATA PENGANTAR
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi
perkalian pada siswa kelas III Madarasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari
Salatiga”.
Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan
kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku kajur Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.
3. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
x
4. Para dosen dan seluruh civitas akademika jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga.
5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu
serta dukungan kepada penulis.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah
SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 22 januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
NOTA PEMBIMBING............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................ v
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI.................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... vii
ABSTRAK................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR.............................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian.................................................................. 4
E. Kegunaan Penelitian................................................................ 4
F. Definisi operasional................................................................. 6
G. Metode Penelitian.................................................................... 8
H. Sistematika penulisan 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. EFEKTIFITAS
1. Definisi efektifitas............................................................... 17
2. Kondisi belajar mengajar yang efektif 18
B. METODE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISIONS
(STAD)
Metode Student team achiment divisions (STAD)................... 19
C. ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
Alat peraga kartu bilangan...................................................... 23
D. METODE STAD DENGAN ALAT PERAGA KARTU
BILANGAN
Metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan................... 26
E. OPERASI PERKALIAN
1. Cara pertama...................................................................... 28
2. Cara kedua.......................................................................... 29
3. Cara ketiga......................................................................... 29
4. Cara keempat...................................................................... 29
F. MATERI PERKALIAN YANG DIAJARKAN DENGAN
METODE STAD
Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD.......... 31
xii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif
Mangunsari Salatiga.................................................................
1. Sejarah berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga......... 33
2. Struktur organisasi............................................................. 34
3. Visi dan misi...................................................................... 38
4. Sarana, prasarana dan fasilitas........................................... 38
5. Kegiatan ekstrakurikuler.................................................... 40
6. Prestasi............................................................ .................. 41
7. Sistem pendidikan............................................................ 42
A. Diskripsi data
1. Validitas............................................................. ............... 43
2. Reabilitas......................................................... .................. 44
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis validitas dan reabilitas instrument............................. 45
B. Analisis data............................................................................. 51
C. Analisis hasil penelitian........................................................... 56
D. Pembahasan hasil penilitian..................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................... ......... 60
B. Saran............................................................................. .......... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
1 Tabel 1.1 Populasi dan sampel kelas IIIA dan IIIB....................... 10
2 Tabel 1.2 Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan
kelompok.........................................................................
10
3 Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor induvidu................... 22
4 Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok................. 22
5 Tabel 3.1 data personalisi................................................................ 35
6 Tabel 3.2 Rincian jumlah siswa...................................................... 37
7 Tabel 4.1 Hasil uji pretest............................................................... 45
8 Tabel 4.2 Uji validitas setelah penghapusan................................... 46
9 Tabel 4.3 Reabilitas soal pretest..................................................... 46
10 Tabel 4.4 Hasil uji coba posttest..................................................... 47
11 Tabel 4.5 Uji validitas setelah penghapusan................................... 48
12 Tabel 4.6 Reabilitas soal posttest.................................................... 48
13 Tabel 4.7 Hasil uji coba angket...................................................... 49
14 Tabel 4.8 uji validitas setelah penghapusan 50
13 Tabel 4.9 Reabilitas angket............................................................. 50
16 Tabel 4.10 Uji normalitas hasil pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol.............................................................................
51
17 Tabel 4.11 Uji normalitas hasil posttes kelas eksperimen dan kelas
kontrol.............................................................................
52
18 Tabel 4.12 Nilai angket..................................................................... 52
19 Tabel 4.13 nilai lembar observasi siswa........................................... 54
20 Tabel 4.14 lembar observasi guru..................................................... 55
21 Tabel 4.15 test statistik...................................................................... 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
1 Gambar 1.1 Bentuk kartu bilangan.................................... 7
2 Gambar 2.1 Contoh kartu bilangan................................... 25
3 Gambar 2.2 Contoh soal................................................... 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah 10 tahun ini pemerintah melaksanakan program wajib belajar 9
tahun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47/2008 wajib belajar adalah
program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara
Indonesia. Wajib belajar 9 tahun dibagi menjadi dua jenjang, jenjang yang
pertama adalah sekolah dasar (SD/MI) dan jenjang yang kedua yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Pada jenjang SD/MI pendidikan dibagi menjadi 6
tingkatan dan setiap tingkatan dilakukan selama 1 tahun. Pada jenjang SMP
dibagi menjadi 3 tingkatan, setiap tingkatan terdiri dari 1 tahun.
Kurikulum pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari
Salatiga siswa diajarkan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata
pelajaran matematika. Materi yang diajarkan di madrasah ibtidaiyah kelas III
adalah operasi hitung perkalian. Menurut Muhsetyo (2010:3.52) operasi
perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang,
untuk mencari hasil dari a × b sama halnya dengan cara menunjukkan
penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali. Berdasarkan data observasi dan
wawancara dengan guru kelas III MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga pada
tanggal 1 April 2013 pukul 09.30 didapatkan data bahwa keterampilan siswa
dalam operasi perkalian masih kurang. Ini dibuktikan dengan nilai tes tengah
2
semester siswa masih di bawah KKM yaitu 70, sedangkan nilai rata-rata
secara klasikal KKM yang dicapai siswa yaitu 65.
Nilai rata-rata yang masih rendah tersebut, disebabkan oleh siswa
masih terpaku pada operasi perkalian yang sederhana tanpa memahami
konsep perkalian, siswa bosan dengan cara mengajar guru tanpa variasi dari
guru. Observasi yang dilakukan dengan guru kelas III di Madrasah
Ibtida‟iyah Negeri (MIN) Kalikurmo Kecamatan Bringin pada tanggal 2 April
2013 hasilnya juga tidak jauh berbeda, keterampilan siswa dalam operasi
perkalian yang rendah disebabkan oleh metode ceramah yang masih
digunakan oleh guru di MIN Kalikurmo belum menggunakan alat peraga
pembelajaran. Transfer ilmu mengajarkan konsep operasi perkalian dapat
mengubah dari bentuk simbolik kebentuk numerik sehingga memudahkan
siswa. Contoh mengubah dari bentuk simbolik ke numerik adalah dari gambar
diubah menjadi angka.
Proses mengajarkan matematika di madrasah ibtidaiyah pada kelas III
tidak mudah, karena siswa lebih suka bermain dan tidak dapat duduk tenang
di tempat duduknya. Apabila guru hanya mengikuti kemauan siswa untuk
bermain tanpa memperhatikan penjelasan guru mengakibatkan proses
pembelajaran tidak efektif. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran
tidak tercapai.
Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan kegiatan
pembelajaran di sekolah, karena guru yang terlibat langsung dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Metode mengajar yang dipilih
3
guru harus sesuai dengan kondisi kelas, materi yang disampaikan adalah
operasi perkalian. Untuk mengatasi 2 hal tersebut, menurut Sudono (2004:44)
guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat agar siswa tidak
menjadi bosan dan dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang serta tujuan
pembelajaran yang diinginkan tercapai.
Pengukuran tercapainya sasaran dan tujuan pembelajaran harus
dilakukan oleh guru untuk mengetahui keefektifan suatu metode yang
digunakan. Menurut Sadiman dalam Trianto (2009:20) keefektifan adalah
hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.
Tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
merupakan sebuah pengukuran di mana suatu target telah tercapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil pengukuran, guru
dapat mengetahui sudah tepat atau belum metode pembelajaran yang telah
digunakan dengan keadaan kelasnya. Apabila metode yang digunakan tidak
berpengaruh dan belum bisa meningkatkan hasil belajar siswa maka guru
wajib mengganti metode belajar tersebut, begitupun sebaliknya apabila
metode pembelajaran dapat menimbulkan pengaruh lebih baik guru dapat
mempertahankan metode tersebut atau mengembangkannya.
Metode pembelajaran harus bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan
siswa. Salah satu pemenuhan kebutuhannya adalah guru memilih metode
yang tepat sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu materi yang diajarkan di
kelas III adalah konsep operasi perkalian, dalam penilitian ini digunakan
metode STAD. Oleh karena itu perlu di adakan penelitian mengenai
4
efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada
materi operasi perkalian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif
digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan
pembelajaran dengan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dapat:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa
kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
Metode STAD dengan alat peraga efektif digunakan pada pada materi
operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif
Mangunsari salatiga.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai beberapa
manfaat, yaitu:
5
1. Manfaat Teoritis
Apabila setelah dilakukan penelitian tentang efektifitas penerapan
metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi
perkalian di harapkan dapat menjadi sumber refrensi untuk penelitian lebih
lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Membantu siswa untuk aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran, memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu
sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru.
b. Bagi Guru
Memberi informasi yang bermanfaat dan membantu guru dalam
mengembangkan metode pembelajaran matematika siswa Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga kelas III.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk lebih dapat meningkatkan hasil
belajar matematika dan mengusulkan bahwa metode STAD dengan alat
peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian bermanfaat bagi
sekolah.
6
F. Definisi Operasional
1. Efektifitas
Menurut Purwadarminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam
kamus Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya,
kesannya) manjur, mujarab, mempan (2006:311). Jadi efektifitas dapat
diartikan sebagai proses untuk menimbulkan pengaruh menjadi lebih baik.
2. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD)
Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19) metode berasal dari
bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan
“bodos”. Meta berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga
metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu
atau prosedur.
Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) model STAD (Student
team achievement divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif
yang paling banyak diteliti.
3. Alat peraga kartu bilangan
Menurut Sudjana, 2010 pengertian alat peraga pendidikan adalah
suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien
(Sudjana: 2010)
Kartu bilangan di sini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas
karton yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8
cm, yang didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1
7
dengan kartu yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman
peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari Salatiga tentang belajar matematika, maka
peneliti membuat alat peraga kartu bilangan. Adapun alat dan bahan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kertas karton.
2. Printer.
Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contohnya dapat dilihat
pada gambar 1.1 berikut ini:
Dilihat dari depan:
Dilihat dari belakang:
4. Operasi perkalian
Salah satu pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah kelas III adalah
matematika tentang perkalian. Menurut Gatot (2010:3.52) operasi perkalian
dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk
mencari hasil dari a × b sama halnya dengan cara menunjukkan
penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali.
8
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang mana jika dilahat dari
bidangnya penelitian ini merupakan bidang pendidikan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan eksperimen semu (quasi experimental), yaitu
penelitian yang digunakan untuk mengungkap proses pembelajaran STAD
dengan alat peraga kartu bilangan dengan cara melibatkan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan
metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Kelas kontrol yaitu kelas
yang tidak diberikan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan,
metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
konvensional.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mangunsari Salatiga. Alasan memilih lokasi ini karena di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga para gurunya belum
banyak yang menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu
bilangan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut:
1) Bulan maret 2013 (pengajuan dan persetujuan judul skripsi).
2) Bulan april 2013 (observasi).
9
3) Bulan mei (pembuatan skripsi sampai akhir).
3. Populasi dan Sampel.
a. Populasi.
Menurut Martono (2011: 74) Populasi merupakan keseluruhan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-
syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan
unit atau induvidu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Mangunsari Salatiga yang berjumlah 54 siswa pada tahun
2013/2014, yang terdiri dari kelas IIIA berjumlah 27 siswa dan kelas
IIIB berjumlah 27 siswa.
b. Sampel
Menurut Martono (2011: 74) sampel merupakan bagian dari
populasi yang memiliki cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan
diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
Kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas
eksperimen. Jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
10
Tabel 1.1
Populasi dan Sampel Kelas IIIA dan IIIB
Kelas A Kelas B
Populasi 27 Siswa 27 Siswa
Sampel 27 Siswa 27 Siswa
4. Racangan penelitian.
Penelitian kuantitatif di sini adalah melibatkan dua kelas, yaitu
kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen.
Lihat tabel sebagai berikut:
Tabel 1.2
Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan kelompok
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 _ O4
Keterangan:
a. O1, O3: Pretest sebelum pelajaran
b. O2, O4: posttest sesudah pelajaran
c. X1 : yang diberi perlakuan dalam eksperimen
Kelas kontrol diberi pretest (O3), siswa kelas kontrol belajar
mengguanakan konvensional dan diakhiri dengan posttest (O4). Sedangkan
kelas eksperimen diberi pretest (O1), belajar dengan menggunakan metode
STAD dengan alat peraga dan diakhiri dengan posttest.
11
5. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data akurat serta memperhatikan relevansi data
dengan tujuan yang dimaksud, maka teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi
Menurut Sukandarrumidi dalam buku Irawan (2004: 100) studi
dokementasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan
kepada subyek penelitian. Dokumentasi yang digunakan peniliti adalah
foto.
b. Observasi
Metode observasi untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan
guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan kekurangan guru
dalam mengajar. Peneliti dapat mencatat hasil observasi di lembar
observasi. Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa. Observasi dilakukan mulai
tanggal 1 April 2013 – selesai.
c.Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman
konsep operasi perkalian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada dua
kelas dengan instrumen tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah
tes esay yang telah diuji validitasnya disekolah lain. Tes tersebut terrdiri
dari pretest dan posttest.
12
6. Instrumen Penelitan
Instrumen yang digunakan dalam peniltian ini adalah sebagai berikut:
a. Tes
Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam
yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk
mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai
rata-rata yang sama sedangkan posttes yaitu butir soal yang digunakan
untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode STAD
melalui alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran terhadap hasil
belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Lembar Observasi
Lembar obdervasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan metode
STAD dengan alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran. Lembar
observasi di dapat dari hasil observasi.
c. Angket
Angket adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap metode
STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Hasil angket di dapat dari
angket yang diberikan kepada siswa dan di isi oleh siswa.
7. Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, angket dan lembar
observasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian
perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
13
dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikasi perbedaan
mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data
menggunakan uji beda independent t test pada spss.
a. Uji prasyarat
1) Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang
tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu
instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur, Gay (dalam Sukardi, 2008).
Kategori validitas (Sugiyono):
a. Valid jika r hitung ≥ 0,3.
b. Tidak valid jika r hitung < 0,33.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS
2) Reabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil
ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan
pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan.
Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi
apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012).
14
Kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. 0,80 < rxx ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi)
b. 0,60 < rxx ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi)
c. 0,40 < rxx ≤ 0,60 (reliabilitas sedang)
d. 0,20 < rxx ≤ 0,40 (reliabilitas rendah)
e. -1,00 < rxx ≤ 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak
reliabel)
3) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal,
maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada
populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara
manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16.
Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-smirnov, jika hasilnya < α =0,05 data dikatakan
tidak normal, dan jika hasilnya > α=0,05 maka data normal.
4) Uji hipotesis
Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Uji T
untuk mengetahui perbedaan rata – rata, sehingga diketahui
15
signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang
saling tidak berhubungan.
H. Sistematika Penulisan
Pada bagian inni terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi, latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitiaan, kegunaan
penilitian, definisi operasional, metodologi penelitian,
sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang:
A. Efektifitas
1. Definisi efektifitas
2. Kondisi belajar mengajar yang efektif
B. Metode Student team achievement divisions (STAD)
C. Alat peraga kartu bilangan
D. Metode Student team achievement divisions (STAD)
dengan alat peraga kartu bilang
E. Operasi perkalian
F. Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD
16
BAB III : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menyajikan data yang peneliti peroleh dari
penelian yang diliputi:
A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif
Mangunsari Salatiga yang meliputi:
1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif
Mangunsari Salatiga.
2. Struktur organisasi
3. Visi dan misi
4. Sarana prasarana dan fasilitas.
5. Kegiatan ekstrakurikuler
6. Prestasi
B. Diskripsi data.
a. Validitas.
b. Reabilitas.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini Membahas tentang:
A. Analisis validitas dan reabilitas
B. Analisis data.
C. Pembahasan hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Efektifitas
1. Definisi efektifitas
Menurut Purwadiminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus
bahasa Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya)
manjur, mujarab, mempan (2006:311) Jadi efektifitas dapat diartikan sabagai
proses untuk menimbukan pengaruh menjadi lebih baik.
Menurut susanto efektifitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi
atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Efektifitas bisa
diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya secara matang (Susanto: 2013).
Menurut Agung efektifitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi
(operasi kegiatan progam atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya
yang tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya (Agung: 2013)
Menurut Roestiyah (1986:37) mengajar yang efektif ialah mengajar yang
dapat membawa belajar anak yang efektif pula. Belajar adalah suatu aktifitas
mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Anak berusaha memecahkan
masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau
mampu, dapat menciptakan puisi atau suatu symphony, maka dia telah
menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan.
18
Jadi efektifitas adalah suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang
telah direncanakn sebelumnya secara matang, yang tidak adanya tekanan atau
ketegangan diantara pelaksananya.
2. Kondisi belajar mengajar yang efektif
Suatu pembelajaran dikatakan efektif menurut Soemosasmito dalam
Trianto (2009: 20) apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran,
yaitu:
1. presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;
2. rata – rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa;
3. ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi
keberhasilan belajar) diutamakan;
4. mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengbaikan butir (4).
Menurut Roestiyah (1986: 161) untuk meningkatkan cara belajar yang
efektif perlu memperhatikan beberapa hal yakni:
a. Kondisi internal
a) Kebutuhan physiologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya
kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat dan kesehatan. Dalam
mengikuti pelajaran harus dalam keadaan sehat.
b) Kebutuhan akan keamanan
c) Kebutuhan akan kebersamaan
d) Kebutuhan akan status,
e) Kebutuhan self-actualisation
19
b. Kondisi eksternal
a) Ruang belajar harus bersih.
b) Ruangan cukup terang
c) Cukup sarana
c. Strategi belajar
a). Cara mengatur waktu belajar
b) Cara mempelajari bahan pelajaran
c) Cara mempelajari buku bacaan
Jadi pembelajaran dikatakan efektif apabila tercapainya suatu persyaratan
yaitu presentasi waktu belajar siswa, nilai tugas yang tinggi, kemampuan siswa
dan suasana belajar siswa di sekolah.
B. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD)
Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19), metode berasal dari bahasa
Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “bodos”. Meta
berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan yang
harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.
Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) metode STAD (Student team
achievement divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling
banyak diteliti.
Menurut Slavin (2009:143) (STAD) student teams-achievement divisions)
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif.
20
Menurut Rusman (2011:2015) langkah-langkah pembelajaran kooperatif
metode STAD adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian tujuan dan motivasi.
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b. Pembagian kelompok.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang mempioritaskan heterogenitas
(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau
etnik.
c. Presentasi dari guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta
pentingnya pokok bahasan terssebut dipelajari. Guru memeberi motivasi siswa
agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran
guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang ketersmpilksn
dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang
harus dilakukan serta cara-cara mengerjkannya.
d. Kegiatan belajar dalam tim (Kerja tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua
anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim
21
bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan
bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
e. Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak
dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk untuk menjamin agar siswa
secara induvidu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami
bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap
soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan
siswa.
f. Penghargaan prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hail kerja siswa dan
diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan
atas keberhasilan kelompok. dapat dilakukan oleh guru melakukan tahapan-
tahapan sebagai berikut:
1). Menghitung skor individu
Menurut Rusman dalam buku Slavin (2011:216), untuk
menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
22
Tabel 2.1
Penghitungan perkembangan skor induvidu
No Nilai tes Skor perkembangan
1 Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin
2 10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin
3 Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin
4 Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin
5 Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan
skor dasar)
30 poin
2). Menghitung skor kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor
perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua
skor perkembangan induvidu anggota kelompok dan membagi sejumlah
anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan
kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel 2.2 sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Penghitungan perkembangan skor kelompok
No Rata-rata skor kualifikasi
1 0 ≤ N ≤ 5 -
2 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang baik (Good team)
3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang baik sekali (Great team)
4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istemewa (Super team)
23
3). Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru
memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok
sesuai prestasinya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru).
Jadi metode STAD (Student Teams Achiment Devision ) adalah cara
untuk melakukan suatu atau prosedur yang paling baik untuk permulaan bagi
guru yang baru mendekatan kooperatif. Metode STAD mempunyai langkah-
lankah pembelajaran yaitu, penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian
kelompok, presntasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), kuis
(evaluaisi), penghargaan prestasi tim
C. Alat peraga kartu bilangan
Menurut Sudjana, pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat
yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar
proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana: 2010)
Menurut Faizal alat peraga pendidikan sebagai instrument audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi
(Faizal: 2010)
Menurut Wijaya Rusyan yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah
media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menambahkan
motivasi belajar sehingga siswa tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar
(Rusyan: 1994).
24
Menurut Nasution (1994) yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah
alat pembantu mengajar yang efektif (Nasution: 1994)
Menurut Suhardi pengertian alat peraga pendidikan atau audio-visual
aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera
pendengaran (Suhardi: 1978).
Menurut Sumad mengemukakan bahwa alat peraga AVA adalah alat
untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat
peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu
proses belajar mengajar agar proses kimunikasi dapat berhasil dengan baik dan
efektif (Sumad: 1972)
Menurut Amir Hamzah (1981) bahwa alat peraga pendidikan adalah alat-
alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi
efektif (Hamzah: 1981)
Jadi alat peraga adalah suatu alat audio maupun visual yang dapat diserap
oleh mata dan telingan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa
lebih efektif dan efisien, dan meningkatkan minat siswa dalam mengikuti suatu
pembelajaran.
Kartu bilangan disini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas karton
yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8 cm, yang
didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1 dengan kartu
yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam hal
kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari Salatiga
25
tentang belajar matematika, maka peneliti membuat alat peraga kartu bilangan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kertas karton
2. Printer
Kartu bilangan didesain mirip dengan kartu remi, gambar yang
digunakan tokoh kartu angry bird ini dilakukan supaya menarik siswa siswa
untuk belajar matematika. Dalam penggunaan kartu bilangan ini harus dilakukan
secara kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak.
Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contoh kartu bilangan dapat
dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
a. Dilihat dari depan
b. Dilihat dari belakang
Langkah-langkah penggunaan kartu bilangan;
1. Guru mengenalkan kartu bilangan kepada siswa.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 kelompok.
26
3. Setiap 1 siswa diberi satu paket kertu bilangan yuang terdiri dari 25 kartu.
4. Guru memberi contoh dipapan tulis, mengubah dari bentuk simbolik kke
bentuk numerik.
5. Guru memberikan soal dan setiap kelompok berlomba untuk menggunakan
paling cepat dan mempresentasikan kedepan kelas.
Keuntungan kartu bilangan adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan siswa dalam bidang metematika seperti operasi perkalian dan
menganalisis semakin meningkat.
2. Kemampuan menemukan dan memecahkan masalah meningkat.
3. Siswa lebih tertarik dan termotifikasi untuk belajar matematika.
D. Metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan.
Langkah-langkah metode STAD dengan alat peraga adalah sebagai
berikut:
1. Penyampaian tujuan dan motivasi.
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Pembagian kelompok
Guru membagi kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa yang
mempioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etik.
Guru menjelaskan tata tertib kelompok, tugas yang harus dikerjakan
dalam kelompok, kekompakan dalam kelompok
.
27
3. Presentasi dari guru
Guru menjelaskan operasi perkalian dengan menggunakan alat
peraga kartu bilangan. Guru memberikan contoh cara bermain kartu
bilangan, guru mengajak siswa mempraktikan bersama guru. Guru
memberi tugas perkalian yang dikerjakan kelompok dengan menggunakan
alat peraga kartu bilangan.
4. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)
Siswa mengerjakan tugas-tugas dari guru dengan teman satu
kelompoknya. Guru menyiapkan lembar kerja siswa yang akan dikerjakan.
Guru memberikan dorongan dan motivasi pada siswa
5. Kuis (evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi
hasil kerja kelompok masing-masing.
6. Penghargaan prestasi tim.
Tahapan-tahapan penghargaan prestasi tim adalah sebagai berikut:
a. Menghitung skor individu.
b. Menghitung skor kelompok.
c. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
E. Operasi perkalian.
Salah satu pelajaran di MI adalah matematika tentang perkalian.
Menurut Gatot (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat
diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari a × b sama
28
halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a
kali.
Menurut Endyah (2012: 122) ada beberapa cara yang lebih mudah dan
sederhana yang dapat diajarkan kepada siswa, yaitu:
1. Cara pertama
Pada bagian pertama ini, bisa mengajarkan berhitung perkalian
dengan cara menuliskan rumus-rumus mudah seperti berikut ini.
1 × 2 = 1 + 1 = 2
2 × 2 = 2 + 2 = 4
3 × 2 = 4 + 2 = 6
4 × 2 = 6 + 2 = 8
5 × 2 = 8 + 2 = 10
6 × 2 = 10 + 2 = 12
7 × 2 = 12 + 2 = 14
8 × 2 = 14 + 2 = 16
9 × 2 = 16 + 2 = 18
10× 2 = 18 + 2 = 20
Pertama-tama yang harus dilakukan untuk melakukan perkalian
menggunakan teknik ini adalah menemukan angka dasar perkaliannya
terlebih dahulu. Setelah itu, menambahkannya dengan angka yang sama
banyak angka satunya. Misalnya, jika hendak menemukan hasil dari
4 × 2, harus memberitahukan terlebih dahulu keapada anak bahwa angka
dasar dari 4 × 2 itu adalah 2. Kemudian, mintalah anak untuk
29
menambahkan angka 2 itu sebanyak 4 kali sehingga akan diketahui
bahwa hasil perkalian tersebut adalah 8.
2. Cara kedua
Cara yang dapat digunakan untuk mengajarkan anak berhitung
perkalian, Sebenarnya cara ini sama dengan cara pertama. Hanya saja,
angka dasar yang dipilih adalah angka yang terbesar.
Contoh :
6 × 3 = 6 + 6 + 6 = 18
6 × 4 = 6 + 6 + 6 + 6 = 24
6 × 5 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 30
3. Cara ketiga
Pada bagian ketiga ini, dapat mengajarkan perkalian dalam jumlah
yang lebih banyak lagi. Tetapi, pengajaran perkalian ini hanya dapat
dilakukan jika anak sudah banyak memiliki pengrtahuan tentang
perkalian.
Contoh:
12
2
24
4. Cara keempat
Berhitung perkalian dengan cara kekmpat ini merupakan cara
berhitung yang lebih menyenangkan. Teknik yang digunakan dalam
pembelajaran ini adalah teknik bercerita atau berdongeng dengan
30
mengangkat sebuah tema dongeng yang menerut anak cukup menarik
untuk disimak.
Contoh:
Pada suatu hari, Arif pergi kehutan untuk berburu. Ia membawa
sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu ia
tempatkan pada lima buah kantong plastik. Masing-masing pantong
plastik berisi 10 butir kerikil. Berapakan semua jumlah kerikil yang
dibawa oleh Arif?
Dalam hal ini anak akan diajak untuk menghitung perkalian angka
10 × 5. Setelah menulis angka 5 dan 10. Langkah yang harus dilakukan
selanjutnya adalh menggambar plastik sebanyak 5 dan kerikil-kerikilnya
yang berjumlah 10. Kemudian minta anak untuk menghitung semua
kerikil yang ada didalam kantong plastik Arif.
Menurut Arita dan Iskandar (2011: 91) sifat-sifat perkalian pada
bilangan cacah adalah sebagai berikut:
1. Sifat tertutup
Pada dua bilangan cacah a dan b sembarangan., maka ada sebuah
bilangan cacah yang merupakan hasil kali dari a dan b.
2. Sifat komulatif
Pada semua bilangan cacah a dan b berlaku a × b = b × a.
3. Sifat asosiatif
Pada setiap bilangan cacah a, b, c berlaku (ab) c = a (bc).
31
4. Elemen identitas
Bilangan 1 adalah elemen identitas perkalian sehingga pada setiap
bilangan cacah a berlaku: 1 × a = a dan a × 1 = a
5. Sifat perkalian dengan bilangan nol
Jika a adalah bilangan cacah, maka 0 × a = 0 dan a × 0 = 0
6. Sifat distrbutif perkalian terhadap penjumlahan.
Pada setiap bilangan cacah a, b, c berlaku a (b + c) = ab + ac dan
(b + c) a = ba + ca
Penelitian ini mengggunakan teori Endyah pada cara kedua dan
cara ketiga, agar siswa lebih paham dalam memahami konsep-konsep
dalam perkalian. Operasi perkalian dijelaskan dengan menggunakan kartu
bilangan alat peraga.
F. Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD
Materi yang diajarkan adalah operasi perkalian dengan
menggunakan alat peraga kartu bilangan. Contoh pada gambar 2.2 berikut
ini:
1. 2 × 7 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
2 × 7 =
+ =
+ =
32
2. Pada suatu hari, Arif pergi kehutan untuk berburu. Ia membawa
sebuah ketapel lengkap dengan kerikilnya. Kerikil-kerikil itu ia
tempatkan pada tiga buah kantong plastik. Masing-masing pantong
plastik berisi 10 butir kerikil. Berapakan semua jumlah kerikil yang
dibawa oleh Arif?
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
+ + + +
+
+
+ + + =
+ + + + +
+ + + + =
33
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Mangunsari
Salatiga yang meliputi:
1. Sejarah berdirinya MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari merupakan sebuah
lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Lembaga Ma‟arif
Cabang Salatiga. Nama sekolah ini berasal dari bahasa arab yang secara
bahasa berarti sekolah dasar. Sebagaimana lembaga pendidikan Islam
lainnya, MI Ma‟arif Mangunsari memberikan perhatian yang lebih terhadap
Pendidikan Agama Islam di samping mata pelajaran umum lainnya
Latar belakang dari berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari adalah
adanya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat Mangunsari dan
sekitarnya akan adanya sekolah di lingkungan mereka. Pada saat itu,
sekolah di daerah tersebut masih sangat sedikit jumlahnya. Melihat
fenomena tersebut, beberapa tokoh agama yang mempunyai tanggung jawab
dan merasa berkewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang
berpengetahuan agama dan umum, berinisiatif untuk memprakarsai
berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam. Harapan itu terealisasi dengan
berdirinya MI Ma„arif Mangunsari pada tanggal 15 Januari 1969.
Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar di MI
Ma‟arif Mangunsari harus dilaksanakan di rumah-rumah warga karena
34
belum mempunyai bangunan sendiri. Kini, di usianya yang sudah sekitar 44
tahun, MI Ma‟arif Mangunsari telah berkembang menjadi salah satu sekolah
yang diminati oleh masyarakat di kota Salatiga.
Lembaga ini memandang pendidikan sebagai modal asasi bagi
setiap orang dalam menjalani hidup sebagai khalifah fil ardli. Sebagian
orang boleh beranggapan bahwa pendidikan bukanlah segala-galanya.
Namun, perlu disadari bahwa segala sesuatu berasal dari pendidikan.
2. Struktur organisasi.
a. Susunan kepengurusan komite MI Ma‟arif Mangunsari
Ketua : M. Fathur Rahman
Sekretaris : Yasin
Bendahara : M. Turis Niagawan, SH
Seksi Pembangunan : Drs. Susilo Hadi
Seksi Kegiatan : Drs. Joko Anis S, M. P.dI
Seksi Penggalian Dana : Sholeh, SE
Seksi Humas : Fathul Ghufron, S.Pd.I
b. Data Sekolah
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Mangunsari
NPSN : 20328495
NSM : 111233730008
Alamat Madrasah : Jl Abdul Syukur No. 3 Cabean Mangunsari
Sidomukti Kota Salatiga
Nomer telpon : 0298 328782/081326158305
35
Status sekolah : swasta
Nama Yayasan : Ma‟arif NU
Tahun berdiri : 1969
Luas tanah : ±1169 m2
Status tanah : wakaf
Nomer sertifikat : SK.126/HGB/67
Akreditasi/tahun : A/ 2012
Kepala Madrasah : Siti Rohmini, M. Pd. I.
c. Data Personalia
MI Ma‟arif Mangunsari, Sidomukti, Salatiga memiliki 15 orang
guru pengajar dan 1 orang karyawan dengan rincian sebagai berikut:
Daftar Personalia (Guru dan Karyawan). Lihat tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Data personalisi
No Nama NIP Jabatan
1 Siti Rohmini, M.Pd.I. 197103311993032001 Kepala
2 Yasin 197007212005011004 Guru BS
3 Ismiyati, S.Pd. 197307241998032009 Guru Kls
4 Dra. Nurul Aini 196503132005012001 Guru BS
5 Fathul Ghufron, S.Pd.I. 198208182007101002 Guru Kls
6 Tri Puji Hastuti, S.Ag. 197205162007102003 Guru Kls
7 Siti Nasiroh, S.Ag. 197706012007012030 Guru BS
36
No Nama NIP Jabatan
8 A. Sabiqul Umam, S. Ag. GTT Guru BS
9 M. Turis Niagawan, S.H. GTT Guru BS
10 Fatkhur Rahman Khabibi GTT Guru BS
11 Fauziah, M.Ag. GTT Guru Kls
12 Dian Mariani, S.Pd. GTT Guru Kls
13 Susriana Wahyu I. L, S.Ag. GTT Guru Kls
14 Arifatul Farida, S.Pd. GTT Guru Kls
15 Tri Handayani, S.Pd.I. GTT Guru Kls
16 Syafiil Abtohi, S.Pd I. GTT Guru kls
17 Mahmud PTT Penjaga
(sumber: Dokumen MI Ma’arif Mangunsari)
Keterangan:
Guru Kls = Guru Kelas
Guru BS = Guru Bidang study
GTT = Guru Tidak Tetap
Berdasarkan dari data di atas, diketahui bahwa hampir
seluruh tenaga pengajar di MI Ma‟arif Mangunsari telah
mendapatkan titel S1. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah
yang menyebutkan bahwa tenaga pengajar di sekolah tingkat dasar
minimal lulusan S1.
37
d. Data Siswa
MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga merupakan salah satu
sekolah yang mempunyai daya tarik cukup besar kepada orang tua
untuk menyekolahkan anak mereka di tempat ini. Jumlah siswa
yang bersekolah di tempat ini mengalami peningkatan pada tiap
tahunnya. Bahkan, kini kelas I-IV telah berubah masing-masing
paralel menjadi dua kelas.
Tabel 3.2
Rincian jumlah siswa sebagai berikut
KELAS JUMLAH
1A 30
IB 30
IIA 30
IIB 30
IIIA 27
IIIB 27
IVA 19
IVB 19
VA 21
VB 21
VI 16
Jumlah 270
38
3. Visi dan misi.
Visi MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga terangkum dalam
sebuah kata “CERRIA” yang merupakan singkatan dari cerdas,
religius dan berakhlakul karimah.
Misi MI Ma‟arif Mangunsari adalah sebagai berikut:
“Belajar Enjoy Sepanjang Hayat”
a. Menanamkan kesadaran prinsip hidup bersama sepanjang hayat.
b. Mengembangkan model pembelajaran yang Enjoy ( Efektif,
Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islami).
c. Memantik potensi dasar siswa secara Multi Kecerdasan.
d. Menumbuhkan wawasan patriotisme kebangsaan.
e. Mengembangkan pola kehidupan yang menunjang tinggi nilai
Islamiyah, budaya lokal yang baik serta nasionalisme.
f. Mengembangkan potensi masyarakat peduli pendidikan.
g. Mengembangkan tata lingkungan yang mendukung proses
pendidikan.
4. Sarana, prasarana dan fasilitas.
Luas lahan MI Ma‟arif Mangunsari memang tidak terlalu
luas. Walaupun begitu, keterbatasan lahan ini tidak terlalu
berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar. Siswa di sekolah ini
masih mempunyai tempat yang cukup untuk belajar sekaligus
bermain. Sekolah ini memiliki sarana prasarana dan fasilitas yang
sudah cukup lengkap. Sarana dan prasarana itu didapatkan dari
39
pemerintah, dalam hal ini adalah Kementrian Agama dan Dinas
Pendidikan Nasional. Adapun sarana prasarana dan fasilitas tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Ruang kepala sekolah
b. Ruang guru
Di dalam ruangan guru terdapat 14 meja guru dan sepasang
meja kursi yang disiapkan untuk menerima tamu.
c. Ruang UKS
Terdapat sebuah ruang UKS yang terdiri dari 2 tempat
tidur, yang dilengkapi dengan berbagai macam obat-obatan dan
perlengkapan lainnya.
d. Perpustakaan
Perpustakaan MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga mempunyai
koleksi buku yang cukup banyak dan komplit sehingga sangat
menunjang proses belajar mengajar. Koleksi buku yang dimiliki
meliputi buku pelajaran, pengetahuan umum, buku tentang
keterampilan, agama, dan juga majalah.
e. Kantin
Kantin terletak di dalam area sekolah dan menyediakan
berbagai aneka makanan untuk para siswa.
40
f. Ruang komputer
Terdapat ruang komputer yang memiliki 12 buah komputer
yang dipakai untuk pembelajaran teknologi informatika.
g. Peralatan musik
h. Peralatan olahraga
Peralatan olahraga yang dimiliki antara lain bola sepak,
gawang futsal, net voly, matras dan alat olahraga lainnya.
i. Fasilitas internet
Fasilitas ini masih terbatas hanya untuk kalangan guru.
Adanya fasilitas ini sangat membantu guru untuk
mempersiapkan bahan untuk mengajar. Dengan demikian, guru
diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang senantiasa
bersemangat dan penuh antusias.
j. Fasilitas antar jemput
Fasilitas ini bertujuan untuk mengantar dan menjemput
siswa yang rumahnya jauh dari sekolah dan siswa yang
menginginkannya.
5. Kegiatan ekstrakurikuler
Selain kegiatan belajar mengajar di kelas, MI Ma‟arif
Mangunsari juga mengadakan berbagai macam kegiatan
ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
siswanya. Siswa bebas memilih kegiatan sesuai dengan
41
keinginannya. Antusias siswa begitu tinggi untuk mengikuti berbagai
kegiatan tambahan ini.
Kegiatan ekstrakulikuler rutin dilaksanakan pada hari Sabtu.
Pengampu kegiatan ekstrakulikuler adalah guru yang berkompeten
atau tenaga dari luar yang mempunyai keahlian dalam bidang
tersebut. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada
siswa:
a. Pramuka
b. Seni tari
c. Rebana
d. Seni Lukis
e. MTQ
6. Prestasi
MI Ma‟arif Mangunsari merupakan salah satu lembaga
pendidikan Islam yang mempunyai catatan prestasi banyak.
Berbagai prestasi, baik dalam kejuaran mata pelajaran umum,
olahraga maupun agama telah diraih MI Ma‟arif Mangunsari.
Berbagai raihan prestasi tersebut diantaranya:
a. Juara I Olimpiade IPA dan Matematika MI sekota Salatiga 2011
Juara I Pesta Siaga Kecamatan Sidomukti tahun 2011
b. Juara I catur putri PORSENI MI tahun 2011
c. Juara II karate PORSENI MI tahun 2011
d. Juara I tartil putri Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2012
42
e. Juara III lomba adzan Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2012
f. Juara III Komite Karate putri tingkat kota Salatiga 2012
g. Juara umum MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013
h. Juara I adzan MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013
i. Juara I Tartilul Qur‟an MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013
j. Juara I pidato MAPSIUM MI se-Salatiga tahun 2013
k. Juara I adzan pekan maulid Nabi se-Sidomukti tahun 2013
l. Juara III khitobah Pekan Maulid Nabi sekota Salatiga 2013
(dokumen MI Ma’arif Mangunsari)
7. Sistem pendidikan
a. Model Pendekatan
Sebuah pendidikan yang ideal membutuhkan pendidikan
holistik untuk mencapai tujuan. Berdasar pandangan itu, siswa
dipandang sebagai manusia yang utuh yang mempunyai potensi
yang tidak terbatas. Siswa tidak dianggap sebagai obyek
pendidikan tetapi subyek pendidikan. Pendekatan humanistik
sangat berperan dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi
siswa.
b. Kurikulum
Kurikulum yang dipakai di sekolah ini adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
memuat mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
(Mulyasa, 2008: 50). Mata pelajaran itu meliputi Bahasa
43
Indonesia, IPS, IPA, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan kesehatan, Bahasa Jawa, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni
Budaya dan Keterampilan, juga mata pelajaran pendidikan
agama yang meliputi Fikih, Aqidah Akhlak, Qur‟an Hadis dan
juga mata pelajaran Ahlul Sunnah wal Jama‟ah (Ke-NU-an).
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus di
asuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik. Pengembangan diri
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikulum. Di MI
Ma‟arif Mangunsari pengembangan diri dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler pramuka, seni tari, seni musik, rebana
dan MTQ.
B. Diskripsi data
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak
berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur
validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson
.
44
Kategori validitas (Sugiyono, 2007):
a. valid jika r hitung ≥ 0,3;
b. tidak valid jika r hitung < 0,3.
r tabel dilihat dari tabel r product moment, dengan α = 0,05.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
2. Reabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur,
yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran.
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran
reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown.
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah
sebagai berikut:
a. 0,80 < rxx ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi);
b. 0,60 < rxx ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi);
c. 0,40 < rxx ≤ 0,60 (reliabilitas sedang);
d. 0,20 < rxx ≤ 0,40 (reliabilitas rendah);
e. -1,00 < rxx ≤ 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak
reliabel).
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.
45
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis validitas dan reabilitas instrument
a. Hasil uji validitas dan reabilitas pretest
Pengujian validitas soal pretest yang digunakan sebagai hasil
belajar dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Menggunakan formula Pearson Produck Moment, dan perhitungan
yang dilakukan dengan perangkat SPSS versi 16.00. Hasil uji coba
dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1
Hasil uji pretest
No Nilai r (hitung) R (tabel) keterangan
1 0.657 0.324 Valid
2 0.700 0.324 Valid
3 0.157 0.324 Tidak valid
4 0.691 0.324 Valid
5 0.657 0.324 Valid
6 0.181 0.324 Tidak valid
7 0.657 0.324 Valid
8 0.694 0.324 Valid
9 0.391 0.324 Valid
10 0.657 0.324 Valid
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 10 soal pretest yang
diuji cobakan, diperoleh 8 soal yang termasuk katagori valid dan
46
sebanyak 2 soal dikatakan tidak valid. 2 soal yang tidak valid tersebut
tidak digunakan dalam pretest. 8 soal yang valid diuji lagi validitasnya.
Hasil analisis validitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Uji validitas setelah penghapusan
No Nilai r (hitung) R (tabel) Keterangan
1 0.657 0.324 Valid
2 0.700 0.324 Valid
3 0.691 0.324 Valid
4 0.657 0.324 Valid
5 0.657 0.324 Valid
6 0.694 0.324 Valid
7 0.391 0.324 Valid
8 0.657 0.324 Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 8 item soal pretest.
Pengujian reliabilitas dihitung dari 8 item soal yang valid. Hasil
analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Reabilitas soal pretest
Cronbach's
Alpha
N of Items
.708 8
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,708
yang berarti reliabilitas item soal matematika tinggi. Berdasarkan
analisis validitas, soal pretest yang akan digunakan adalah soal nomor
1, 2, 3, 4, 5.
47
b. Hasil uji validitas dan reabilitas posttest
Pengujian validitas soal posttest yang digunakan sebagai hasil
belajar dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Menggunakan formula Pearson Produck Moment, dan perhitungan
yang dilakukan dengan perangkat SPSS versi 16.00. Hasil uji coba
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4
Hasil uji coba posttest
No Nilai r (hitung) R (tabel) keterangan
1 0.429 0.324 Valid
2 0.622 0.324 Valid
3 0.397 0.324 Valid
4 0.641 0.324 Valid
5 0.483 0.324 Valid
6 0.179 0.324 Tidak Valid
7 0.431 0.324 Valid
8 0.628 0.324 Valid
9 0.497 0.324 Valid
10 0.431 0.324 Valid
Berdasarkan Tabel 4.4terlihat bahwa dari 10 posttest yang diuji
cobakan, diperoleh 9 soal yang termasuk katagori valid dan sebanyak 1
soal dikatakan tidak valid tidak digunakan dalam posttest. 9 soal yang
valid diuji lagi validitasnya. Hasil analisis validitas dapat dilihat pada
Tabel 4.5
48
Tabel 4.5
Uji validitas setelah penghapusan
No Nilai r (hitung) R (tabel) keterangan
1 0.429 0.324 Valid
2 0.622 0.324 Valid
3 0.397 0.324 Valid
4 0.641 0.324 Valid
5 0.483 0.324 Valid
6 0.431 0.324 Valid
7 0.628 0.324 Valid
8 0.497 0.324 Valid
9 0.431 0.324 Valid
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 9 item soal posttest
valid. Pengujian reliabilitas dihitung dari 9 item soal yang valid. Hasil
analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6
Reabilitas soal posttest
Cronbach's
Alpha
N of Items
.569 9
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0.569
yang berarti reliabilitas item soal matematika sedang. Berdasarkan
analisis validitas, soal posttest yang akan digunakan adalah soal no 1,
2, 3, 4, 5.
49
c. Hasil uji validitas dan reabilitas angket
Tabel 4.7
Hasil uji coba angket
No Nilai r (hitung) R (tabel) keterangan
1 0 0.324 Tidak valid
2 0 0.324 Tidak valid
3 0.401 0.324 valid
4 0.833 0.324 valid
5 0.833 0.324 valid
6 0.833 0.324 valid
7 0.621 0.324 valid
8 0.496 0.324 valid
9 0.587 0.324 valid
10 0.833 0.324 valid
11 0.681 0.324 valid
12 0.267 0.324 Tidak valid
13 0.740 0.324 valid
14 0.647 0.324 valid
15 0.376 0.324 valid
16 0.555 0.324 valid
17 0.294 0.324 Tidak valid
18 0.425 0.324 valid
19 0.587 0.324 valid
20 0.512 0.324 valid
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa dari 20 angket yang diuji
cobakan, diperoleh 16 angket yang termasuk katagori valid dan sebanyak
4 angket dikatakan tidak valid, angket yang tidak valid maka tidak akan
digunakan dalam pengisian angket.16 angket yang valid diuji lagi
validitasnya. Hasil analisis validitas dapat dilihat pada Tabel 4.8
50
Tabel 4.8
Uji validitas setelah penghapusan
No Nilai r (hitung) R (tabel) keterangan
1 0.401 0.324 valid
2 0.833 0.324 valid
3 0.833 0.324 valid
4 0.833 0.324 valid
5 0.621 0.324 valid
6 0.496 0.324 valid
7 0.587 0.324 valid
8 0.833 0.324 valid
9 0.681 0.324 valid
10 0.740 0.324 valid
11 0.647 0.324 valid
12 0.376 0.324 valid
13 0.555 0.324 valid
14 0.425 0.324 valid
15 0.587 0.324 valid
16 0.512 0.324 valid
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa 16 angket valid.
Pengujian reliabilitas dihitung dari 16 angket yang valid. Hasil analisis
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Reabilitas angket
Cronbach's Alpha N of Items
.839 16
51
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,839 yang
berarti reliabilitas angket sangat tinggi matematika sangat tinggi.
Berdasarkan analisis validitas, angket yang akan digunakan adalah nomor
1,2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
B. Analisis data
Penelitian ini menggunakan nilai pretest untuk mengetahui
keadaan awal kedua kelas. Perhitungan dengan menggunakan independent
t test yang sebelumnya diuji normalitas. Perhitungan dan pengujian dengan
menggunakan SPSS versi 16.00.
a. Uji Normalitas pretest
Uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10
Uji Normalitas Hasil Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Nilai .101 54 .200*
Berdasarkan Tabel 4.10 nilai Test of Normality terlihat
signifikan = 0,200 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal
52
tersebut menunjukkan bahwa data nilai perkalian kelas III MI Ma‟arif
Mangunsari berdistribusi normal.
b. Uji normalitas posttest
Tabel 4.11
Uji normalitas posttest
Kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Nilai .146 54 .006*
Berdasarkan Tabel 4.11 nilai Test of Normality terlihat
signifikan = 0,006 > 0,05 maka variabel berdistribusi tidak normal.
Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai perkalian kelas III MI
Ma‟arif Mangunsari berdistribusi tidak normal.
c. Angket
Tabel 4.12
Nilai angket
No Nama siswa Nilai angket
1 Aditya Rangga Saputra 8
2 Amanda Putri Febriyani 9
3 Asiyah Nurjanah 10
4 Auliya Nur Hazizah 9
5 Damar Muhammad F 9
6 Diah Ayu Trinabila 10
7 Dian Martha Putri A 10
8 Difrans Perdana R 8
9 Hafshoh Azzahra 10
53
No Nama siswa Nilai angket
10 Hening Dian Suci 9
11 Intan Nur Fitriani 8
12 Isna Fanni Ikrima 10
13 Mas Said Desta Patriaka 8
14 Maulana Raffi Saputra 10
15 Muhammad Fahrudin 9
16 Muhammad Anam K 10
17 Naufal Ediria 9
18 Naufal Rifqi Firdaus 8
19 Nur Fatmah 10
20 Nur Tyas Martani 10
21 Reffaldo Nayaka Syawal Berradi 9
22 Salma Az Zahra 10
23 Savita Nur Afni 9
24 Shandy Arsya Aleika 10
25 Slamet Prasetyo 9
26 Yoganata Firman Maulana 9
27 Zaki Renal Putra Pratama 10
Nilai total 250
Rumus
Keterangan
P : presentase F : Frekuensi
N : jumlah siswa
P =
x 100% = 89%
Dilihat dari hasil angket tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa
keberhasilan dari pelajaran efektifitas penerapan metode STAD
54
dengan alat peraga kartu bilangan terhadap konsep perkalian adalah
89%.
d. Lembar observasi
Fungsi dari lembar observasi adalah untuk mengobservasi
dan mengukur tingkat keberhasilan atau kecapaian tujuan
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tabel 4.13
Nilai lembar observasi siswa
No Soal observasi Nilai
1 Siswa berdo‟a bersama-sama 80
2 Siswa mendapat motivasi untuk belajar 75
3 Siswa memberi jawaban tentang perkalian yang diketahui 75
4 Siswa aktif dalam pembagian kelompok 90
5 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok 80
6 Setiap kelompok diberi 2 pak macam kartu 80
7 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 80
8 Siswa paham terhadap konsep opersi perkalian 60
9 Siswa dapat mengerjakan perkalian dengan simbolik 75
10 Siswa dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numeric 80
11 Siswa aktif dan kreatif dalam kelompok 75
12 Siswa dapat bertanaya teman satu dengan teman lainnya 90
13 Siswa dapat mengubah dari bentuk simbolik ke numeric 85
14 Kelompok yang hasilnya paling bagus akan mendapat
hadiah
89
Jumlah 1114
55
P =
P =
= 79,57
Dilihat dari tabel 4.13 maka bisa disimpulkan hasil lembar
observasi siswa adalah dengan nilai 79,57 maka nilai tersebut adalah
baik.
Tabel 4.14
Lembar observasi guru
No Soal observasi Nilai
1 Guru mengajak siswa untuk berdo‟a 70
2 Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar 80
3 Guru bertanya kepada siswa tentang operasi perkalian 75
4 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok 75
5 Guru membagi siswa 2 macam kartu, 1 pak kartu pertanyaan
dan 1 pak kartu berupa jawaban
80
6 Guru menjelaskan siswa konsep perkalian 80
7 Guru memberi soal pada siswa didepan 70
8 Guru member contoh cara bermain alat peraga kartu bilangan 75
9 Guru memberikan soal-soal perkalian dan dikerjakan
menggunakan alat peraga kartu bilangan
80
10 Guru melihat keaktifan siswa 80
11 Guru melihat kekreatifan siswa 80
12 Guru memberikan soal-soal perkalian 80
13 Guru memberikan hadiah pada kelompok yang nilanya paling
bagus
75
Jumlah 1000
56
P =
P =
= 76,92
Dilihat dari tabel 4.14 maka dapat disimpulkan cara
mengajar termasuk dalam kategori 4 yaitu baik
C. Analisis hasil penelitian
Pengujian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan
non parametric dengan Mann Whitneyyang bertujuan untuk melihat
perbedaan hasil belajar matematika pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Definisi H0 adalah tidak ada perbedaan, dan H1 adalah ada
perbedaan.
Tabel 4.15
Test statistic
Nilai Kelas
N
Normal parameters Mean
Std. deviation
Most extreme differences absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov z
Asymp. Sig. (2-tailed)
54
79.3519
1.2210E1
.146
.146
-142
1.069
.203
54
1.5000
.50469
.339
.339
-.339
2.492
.000
57
Berdasarkan Tabel 4.15, terlihat bahwa kelas eksperimen dan kelas
control berjumlah 54 siswa. Nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti H0 ditolak dan menerima H1, yaitu rataan kedua sampel
berbeda.Artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai hasil
belajar yang berbeda terhadap pelajaran perkalian
D. Pembahasan hasil penilitian
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode
STAD dengan alat perga kartu bilangan terhadap operasi perkalian siswa kelas
III MI Ma‟ari Mangunsari Salatiga. Hasil pembelajaran dipengaruhi oleh
pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan analisis pelaksanaan untuk
menjelaskan tingkat keberhasilan pembelajaran. Penelitian dapat tercapai
tujuannya jika hasil belajar (pretest) siswa kelas IIIA dan IIIB mempunyai
kemampuan awal yang sama.
Berdasarkan analisis sebelum diberi perlakuan, didapat nilai signifikan
0,20 > 0,05 yang artinya rataan kedua kelas sama. Berdasarkan pretest yang
sudah di berikan pada siswa , diperoleh rata – rata pada kelas IIIA adalah 60
dan pada kelas IIIB adalah 61,37. Kelas IIIB memiliki rata–rata lebih tinggi
dari kelas IIIA. Perbedaan rata–rata kedua kelas tidak signifikan, hanya 1,37.
Hal ini berarti kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum
diberi perlakuan.
Perlakuan kelas eksperimen yaitu kelas IIIB dengan menggunakan
metode STAD dengan alat peraga kartu bilanagn dan kelas IIIA dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Kedua kelas diberikan
58
posttest setelah perlakuan yang bertujuan untuk melihat efektifitas metode
STAD melalui alat peraga kartu bilangan terhadap konsep perkalian.
Pembelajaran dengan metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan
dikatakan efektif digunakan dalam konsep operasi perkalian jika nilai rata–rata
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode STAD
melalui alat peraga kartu bilangan berbeda dari nilai rata–rata hasil belajar
siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan analisis nilai posttest dengan perhitungan menggunakan
non parametric dengan Mann Whitney, diperoleh nilai sig 0,006 < 0,05 yang
berarti rataan kedua kelas berbeda. Berdasarkan posttest yang telah diberikan
kepada siswa diperoleh rata-rata pada kelas yang diajarkan metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan yaitu 88,88 lebih tinggi dari pada kelas yang
diajarkan dengan metode konvensional yaitu 69,81. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar kelas yang diajarkan menggunakan metode STAD dengan
alat peraga kartu bilangan lebih baik dari pada hasil kelas yang diajarkan
dengan metode konvensional,hal tersebut dapat terjadi karena dalam
pembelajaran dengan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, siswa
diberi kebebasan untuk mengkontruksi sendiri kemampuan pemahaman
konsepnya. Seperti pendapat Soemosasmito dalam Trianto (2009: 20)
persyaratan utama kefektifan pengajaran adalah mengembangkan suasana
belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang
pelaksanaan tugas yang tinggi diantara siswa. Siswa sendiri yang aktif
mencari apa yang mereka pelajari. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan
59
metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, siswa tidak hanya belajar
secara individual tetapi mereka berinteraksi dengan siswa–siswa lain dengan
cara belajar dalam tim, seperti menurut Rusman (2011:2015) siswa belajar
dalam tim (kelompok) masing-masing yang telah dibentuk, guru menyiapkan
lembaran kerja sebagai pedoman kerja, sehingga semua anggota menguasai
dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru
melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila
diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. sehingga
dapat disimpulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan
efektif digunakan untuk pembelajaran di kelas III MI.. Dengan demikian,
hipotesis yang menyatakan “metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan
efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga” diterima.
.
60
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanyang telah diuraikan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga
kartu bilangan efektif digunakan dalam pembelajaran operasi perkalian di
kelas III Madrash Ibtidaiyah (MI) Ma‟aif Mangunsari Salatiga. Hal ini
terlihat dari hasil pembelajran yang telah di uji t hasilnya signifikannya
dalah 0.20 > 0.05.Serta rata-rata hasil belajar kelas yang menggunakan
metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan sebesar 88.88dan kelas
yang belajar menggunakan konvensional sebesar 69.81.
B. Saran
Berdasarkan hari penelitian yang telah diperoleh maka saran yang
dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah selaku pemimpin di sekolah dapat mendukung
maupun memfasilitasi dalam efektifitas penerapan metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan dalam operasi perkalian kelas III.
2. Guru hendaknya menerapkan metode STAD dengan alat peraga
kartu bilangan.
3. Siswa terbukti lebih berkonsentrasi belajar menggunakan metode
STAD dengan alat peraga kartu bilangan terhadap operasi
perkalian kelas III, meningkatkatkan kerjasama teman dan lebih
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran: Satu nusa: Bandung
Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian: Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Sudono, Anggani. 2006. Sumber belajar dan ppermainan pendidikan usia dini:
Grasindo: Jakarta
Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus umum bahasa Indonesia edisi ke-3. Jakarta:
Balai pustaka
Roestiyah, N. K. 1986. Masalah-masalah ilmu keguruan. PT bina Aksara. Jakarta
Murniati, Endyah. 2012. Mengajar matematika dengan fun. Mentari pustaka.
Yogyakarta
Santrock, John W. 2008. Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Erlangga
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif_frogesif. Jakarta:
Kencana.
Sriyono. 1992. Teknik belajar mengajar dalam CBSA. Jakarta. PT Melton Putra.
Hamalik, Oemar. 1982. Metoda belajar dan kesulitan-kesulitan belajar. Bandung.
Tarsito
Muhsetyo, Gatot.2012. Pembelajaran Matematika SD. Tanggerang Selatan.
Universitas Terbuka
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung.
Nusa Media.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan analisis
data sekunder. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta. Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Sudjana. 2010. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Faizal. 2010. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Kusya, Wijaya. 1994. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Nasution. 1994. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Suhardi. 1978. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Hamzah, Amar. 1981. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga.
http://pengertiandantujuanalatperaga.com, diakses 5 april 2013.
Susanto. 2013. Pengertian Efektifitas. http://pengertianefektifitas.com, diakses 14
april 2013.
Agung. 2013. Pengertian Efektifitas. http://pengertianefektifitas.com, diakses 14
april 2013
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI GURU
No Fase STAD Indikator Kompetensi Nilai Jml
1 2 3 4 5
1 Kegiatan
awal
Penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan
dan
motivasi
siswa
untuk
belajar
1.1 guru mengajak siswa untuk
berdo‟a
1.2 Guru memberi motivasi
kepada siswa untuk belajar
1.3 Guru bertanya kepada siswa
tentang operasi perkalian.
2
Kegiatan
inti
2.1Pembagian
kelompok
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
2.1 Guru membegi siswa
menjadi 4 kelompok
2.3 guru mebagi siswa 2 macam
kartu, 1pak kartu pertanyaan
dan 1 pak kartu berupa
jawaban.
2.2 presentasi
dari guru
Siswa
mengetah
ui konsep
perkalian
2.1 guru menjelaskan konsep
perkalian
2.2 guru member soal pada
siswa didepan
2.3 Alat
peraga
kartu
bilangan
Siswa
dapat
mengubah
dari
bentuk
simbolik
ke
numerrik
2.1 guru memeri contoh cara
bermain alat peraga kartu
bilangan
2.2 Guru memberikan soal-soal
perkalian dan dikerjakan
menggunakan alat peraga
kartu bilangan
2.4 Kegiatan
belajar
dalam tim
Dapat
bekerja
sama
dengan
teman
2.1 guru meliahat keaktifan
siswa
2.2 guru melihat kekratifan
siswa
No Fase STAD Indikator Kompetensi Nilai Jml
1 2 3 4 5
3 Kegiatan
akhir
3.1 Kuis
(evaluasi)
Pemaham
an siswa
konsep
perkalian
Guru memberikan soal-soal
perkalian
3.2 Prestasi
tim
Pemberian
hadiah
pada
kelompok
Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang nilainya paling
bagus
Jumlah
Keterangan:
1. Jelek : < 45
2. Kurang : 45 – 55
3. Cukup : 56 – 67
4. Baik : 68 – 79
5. Sangat baik : 80 - 100
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI GURU
No Fase STAD Indikator Kompetensi Nilai Jml
1 2 3 4 5
1 Kegiatan
awal
Penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan
dan
motivasi
siswa
untuk
belajar
1.1 guru mengajak siswa untuk
berdo‟a
v
1.2 Guru memberi motivasi
kepada siswa untuk belajar
v
1.3 Guru bertanya kepada siswa
tentang operasi perkalian.
v
2
Kegiatan
inti
2.1Pembagian
kelompok
Guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
2.1 Guru membegi siswa
menjadi 4 kelompok
v
2.3 guru mebagi siswa 2 macam
kartu, 1pak kartu pertanyaan
dan 1 pak kartu berupa
jawaban.
v
2.2 presentasi
dari guru
Siswa
mengetah
ui konsep
perkalian
2.1 guru menjelaskan konsep
perkalian
v
2.2 guru member soal pada
siswa didepan
v
2.3 Alat
peraga
kartu
bilangan
Siswa
dapat
mengubah
dari
bentuk
simbolik
ke
numerrik
2.1 guru memeri contoh cara
bermain alat peraga kartu
bilangan
v
2.2 Guru memberikan soal-soal
perkalian dan dikerjakan
menggunakan alat peraga
kartu bilangan
v
2.4 Kegiatan
belajar
dalam tim
Dapat
bekerja
sama
dengan
teman
2.1 guru meliahat keaktifan
siswa
v
2.2 guru melihat kekratifan
siswa
v
No Fase STAD Indikator Kompetensi Nilai Jml
1 2 3 4 5
3 Kegiatan
akhir
3.1 Kuis
(evaluasi)
Pemaham
an siswa
konsep
perkalian
Guru memberikan soal-soal
perkalian
v
3.2 Prestasi
tim
Pemberian
hadiah
pada
kelompok
Guru memberikan hadiah pada
kelompok yang nilainya paling
bagus
v
Jumlah 998
Keterangan:
1. Jelek : < 45
2. Kurang : 45 – 55
3. Cukup : 56 – 67
4. Baik : 68 – 79
5. Sangat baik : 80 – 100
Rata-rata =
=76,76
Maka cara guru mengajar menggunakan metode STAD baik dengan 76,76
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI SISWA
No Frase Metode STAD Indikator kompetensi Nilai Jumlah
1 2 3 4 5
1 Kegiatan
awal
Penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
motivasi siswa
untuk belajar
1.1 siswa berdoa
bersama-sama.
1.2 Siswa mendapat
motivasi untuk
belajar.
1.3 siswa membri
jawaban tentang
perkalian yang
diketahui
2 Kegiatan inti 2.1Pembagian
kelompok
Guru membagi
siswa menjadi
beberapa
kelompok
2.1 siswa aktif
dalam
pembagian
kelompok
2.2 Guru membagi
siswa menjadi 4
kelompok.
2.3 setiap kelompok
diberi 2 pak
macam kartu
2.2 Presentasi
dari guru.
Siswa mengetahui
konsep perkaalian
2.1 siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
2.2 Siwa paham
terhadap konsep
perkalian
No Frase Metode STAD Indikator kompetensi Nilai Jumlah
1 2 3 4 5
2.3 Alat peraga
kartu
bilangan
Siswa dapat
mengubah dari
bentuk simbolik
ke numeric
2.1 Dapat
mengerjakan
perkalian
dengan simbolik
2.2 dapat mengubah
dari bentuk
simbolik ke
numerik
2.4 Kegiatan
belajar
dalam tim
Dapat bekerjasam
dengan teman
2.1 siswa aktif dan
kreatif dalam
kelompok
2.2 siswa dapat
bertanya teman
satu dengan
teman lainnya
3 Kegiatan
Akhir
3.1 kuis
(evaluaisi)
Pemahan siswa
konsep perkalian
3.1 Siswa dapat
mengubah dari
bentuk simbolik
ke numerik
3.2 Prestasi tim Pemberian hadiah
pada kelompok
3.1 Kelompok yang
hasilnya paling
bagus akan
mendapat
hadiah
Keterangan:
1. Jelek : < 45
4. Kurang : 45 – 55
5. Cukup : 56 – 67
6. Baik : 68 – 79
7. Sangat baik : 80 - 100
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI SISWA
No Frase Metode STAD Indikator kompetensi Nilai Jumlah
1 2 3 4 5
1 Kegiatan
awal
Penyampaian
tujuan dan
motivasi
Tujuan dan
motivasi siswa
untuk belajar
1.2 siswa berdoa
bersama-sama.
v
1.2 Siswa mendapat
motivasi untuk
belajar.
v
1.3 siswa membri
jawaban tentang
perkalian yang
diketahui
v
2 Kegiatan inti 2.1Pembagian
kelompok
Guru membagi
siswa menjadi
beberapa
kelompok
2.1 siswa aktif
dalam
pembagian
kelompok
v
2.2 Guru membagi
siswa menjadi 4
kelompok.
v
2.3 setiap kelompok
diberi 2 pak
macam kartu
v
2.2 Presentasi
dari guru.
Siswa mengetahui
konsep perkaalian
2.1 siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
v
2.2 Siwa paham
terhadap konsep
perkalian
v
No Frase Metode STAD Indikator kompetensi Nilai Jumlah
1 2 3 4 5
2.3 Alat peraga
kartu
bilangan
Siswa dapat
mengubah dari
bentuk simbolik
ke numeric
2.1 Dapat
mengerjakan
perkalian
dengan simbolik
v
2.2 dapat mengubah
dari bentuk
simbolik ke
numerik
v
2.4 Kegiatan
belajar
dalam tim
Dapat bekerjasam
dengan teman
2.1 siswa aktif dan
kreatif dalam
kelompok
2.2 siswa dapat
bertanya teman
satu dengan
teman lainnya
v
v
3 Kegiatan
Akhir
3.1 kuis
(evaluaisi)
Pemahan siswa
konsep perkalian
3.1 Siswa dapat
mengubah dari
bentuk simbolik
ke numerik
v
3.2 Prestasi tim Pemberian hadiah
pada kelompok
3.1 Kelompok yang
hasilnya paling
bagus akan
mendapat
hadiah
v
Keterangan:
1. Jelek : < 45
2. Kurang : 45 – 55
3. Cukup : 56 – 67
4. Baik : 68 – 79
5. Sangat baik : 80 - 100
Rata =
= 76,78
Maka rata-rata dari lembar observasi siswa adalah baik yaitu 76,78
Lampiran 5
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenar-
benarnya sehingga diharapkan dapat membantu dalam perolehan data yang
valid.
3. Berilah tanda (chek list) untuk menjawab pertanyaan. Jawablah dengan
sejujurnya, karena tidak berpengaruh pada nilai anda.
Daftar identitas responden
Nama : ……………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Saya senang belajar dengan menggunakan metode STAD dengan
alat peraga kartu bilangan.
2 Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu
bilangan menarik buat saya.
3 Saya banyak berdiskusi dengan teman sekolompok saya .
4 Saya banyak bertanya kepada teman saya apa bila ada yang belum
saya ketahui.
5 Saya dapat belajar aktif dalam pejaran menggunakan metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan.
6 Saya dapat belajar dengan kreatif menggunakan metode STAD
dengan alat peraga kartu bilangan.
7 Saya dapat mengubah dari bentuk simbolik ke bentuk numerik.
8 Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu
bilangan bisa membuat saya paham tentang konsep perkalian.
9 Saya dapat mengerjakan 3 x 4 dengan konsep perkalian
10 Belajar menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu
bilangan membuat saya mendapatkan nilai yang bagus.
Jumlah
Keterangan:
Ya : 1
Tidak : 0
Rumus
Keterangan
P : presentase
F : Frekuensi
N : jumlah siswa
Lampiran 6
Nilai angket
No Nama siswa Angket Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aditya Rangga Saputra 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
2 Amanda Putri Febriyani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
3 Asiyah Nurjanah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Auliya Nur Hazizah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5 Damar Muhammad F 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 Diah Ayu Trinabila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 Dian Martha Putri A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 Difrans Perdana R 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
9 Hafshoh Azzahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Hening Dian Suci 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
11 Intan Nur Fitriani 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
12 Isna Fanni Ikrima 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 Mas Said Desta Patriaka 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
14 Maulana Raffi Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 Muhammad Fahrudin 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
16 Muhammad Anam K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
17 Naufal Ediria 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
18 Naufal Rifqi Firdaus 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
19 Nur Fatmah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20 Nur Tyas Martani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
21 Reffaldo Nayaka Syawal Berradi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
22 Salma Az Zahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23 Savita Nur Afni 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
24 Shandy Arsya Aleika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25 Slamet Prasetyo 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
26 Yoganata Firman Maulana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
27 Zaki Renal Putra Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 250
= 89%
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Mangunsari
Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : 3 (Tiga) / 2 (Dua)
Waktu : 2 X 35 menit
I. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
II. KOMPETENSI DASAR
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat memahami konsep perkalian bilangan
IV. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN
1. Disiplin ( Discipline )
2. Tekun ( diligence )
3. Tanggung jawab ( responsibility )
4. Ketelitian ( carefulness)
V. MATERI POKOK
Konsep perkalian
VI. METODE PEMBELAJARAN
Metode konvensionaL.
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan awal
Apresepsi
Mengisi daftar kelas, berdo‟a , mempersiapkan materi ajar.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut
tentang perkalian.
B. Kegiatan inti.
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian konsep perkalian
b. Elaborasi
Guru menjelaskan konsep perkalian dengan ceramah
Guru memberikan contoh didepan dan dijawab oleh
salah satu siswa
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal.
c. Konfirmasi.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada yang belum jelas.
Guru memberikan soal-soal posttest kepada siswa untuk
mengukur kemampuan siswa.
C. Kegiatan akhir
a. Guru membahas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa
b. Guru dan siswa menyimpulkan bersam-sama.
VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Alat
Pensil
Buku
b. Sumber Belajar
Buku matematika kelas 3
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Mangunsari
Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : 3 (Tiga) / 2 (Dua)
Waktu : 2 X 35 menit
IX. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
X. KOMPETENSI DASAR
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka.
XI. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat memahami konsep perkalian bilangan
XII. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN
5. Disiplin ( Discipline )
6. Tekun ( diligence )
7. Tanggung jawab ( responsibility )
8. Ketelitian ( carefulness)
9. Kerja sama ( Cooperation )
10. Toleransi ( Tolerance )
11. Percaya diri ( Confidence )
12. Keberanian ( Bravery
XIII. MATERI POKOK
Konsep perkalian
XIV. METODE PEMBELAJARAN
Student team achievement divisions (STAD)
XV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
D. Kegiatan awal
Apresepsi
Mengisi daftar kelas, berdo‟a , mempersiapkan materi ajar,
model dan alat peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut
tentang perkalian.
E. Kegiatan inti.
d. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian konsep perklian
Guru menjelaskan ketentuan metode STAD.
Guru menjelaskan cara bermain kartu bilangan
e. Elaborasi
Guru mebagi siswa menjadi 4 kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 7 anak
Setiap kelompok diberi 2 pak macam kartu, 1 pak kartu
pertanyaan yaitu angka 1 sampai 10 dan 1 pak
merupakan kartu jawaban yang terdiri dari 11 sampai
50.
Guru menjelaskan konsep perkalian dengan
menggunakan kartu bilangan, yang mengubah dari
bentuk simbol ke bentuk numerik.
Guru memberikan contoh didepan dan siswa menirukan
di dalam kelompok maasing-masing.
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal sesuai
kelompok masing-masing dengan menggunakan kartu
bilangan.
f. Konfirmasi.
Lampiran 9
SOAL-SOAL PRETEST
1. 2 × 3 =
2. 4 × 9 =
3. Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ?
4. Andi makan obat 3 kali sehari. Setiap minum andi meminum 4 obat.
Berapa obat yang diminum Andi?
5. 7 × 4 =
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN PRETEST
1. 2 x 3 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
2 x 3 =
2. 4 x 9 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
4 x 9 =
3. Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ?
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
+ =
+ =
+ + + =
+ + + =
+ + =
Berapakah hasil perkalian dari 3 × 3 ?
4. Andi makan obat 3 kali sehari. Setiap minum andi meminum 4 obat.
Berapa obat yang diminum Andi?
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
5. 7 x 4 =
+ + =
+ + =
+ + =
=
+ + + +
+
+
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
7 x 4 =
Keterangan: bila jawaban hanya bisa konsepnya saja maka nilai yang didapat
adalah 5, dan jika jawaban bisa konsepnya beserta pengubahan dari
simbolik ke numerik maka nilanya 8, dan jika semuanya benar maka
mendapat nilai 10
+ + + +
+
+
=
Lampiran 11
Hasil belajar kelas pretest kelas kontrol
No Nama siswa Nilai
1 Adam Eka Bagus Prasetya 41
2 Alif Nur Ahmad Farhan 67
3 Alya Clarista Setyawan 69
4 Alysha Clarinta Setyawan 54
5 Ananda Muhammad 61
6 Arika Himatul Ulya 60
7 Aulia Fiddina 60
8 Axelle Tauran Taqi 69
9 Bayu Novianto 59
10 Dea Anggraini Tisna 60
11 Denis Anggi Safitri 60
12 Dimas Mei Pratama 60
13 Elinda Maulani Trisakti 70
14 Evilia Kusumaningrum 50
15 Fery Hermawan 50
16 Hanum Nur Faizah 70
17 Isna Amalia 50
18 Lestari Putriku Sekar Melati 50
19 M. Ivan Rizki Saputra 50
20 M. Luthfi Kamaludin Najmy 60
21 M. Riski Nurfitrian 80
22 Martono 60
23 Muhammad Atha Fauzan 80
24 Rahmat Basuki 70
25 Ririn Desma Putri 50
26 Robby Putra Yahya 60
27 Yelfyan Genta Putra 50
Jumlah 1620
Nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebagai berikut:
R =
= 60
Maka rata-rata kelas kontrol adalah 60.
Lampiran 12
Nilai pretest kelas eksperimen
No Nama siswa Nilai
1 Aditya Rangga Saputra 55
2 Amanda Putri Febriyani 71
3 Asiyah Nurjanah 51
4 Auliya Nur Hazizah 50
5 Damar Muhammad F 61
6 Diah Ayu Trinabila 45
7 Dian Martha Putri A 62
8 Difrans Perdana R 69
9 Hafshoh Azzahra 55
10 Hening Dian Suci 65
11 Intan Nur Fitriani 69
12 Isna Fanni Ikrima 43
13 Mas Said Desta Patriaka 72
14 Maulana Raffi Saputra 69
15 Muhammad Fahrudin 53
16 Muhammad Anam K 73
17 Naufal Ediria 68
18 Naufal Rifqi Firdaus 76
19 Nur Fatmah 63
20 Nur Tyas Martani 60
21 Reffaldo Nayaka Syawal Berradi 59
22 Salma Az Zahra 72
23 Savita Nur Afni 56
24 Shandy Arsya Aleika 58
25 Slamet Prasetyo 61
26 Yoganata Firman Maulana 53
27 Zaki Renal Putra Pratama 68
Jumlah 1657
Maka rata-rata kelas ekspwrimen adalah sebagai berikut:
R =
= 61.37
Maka rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 61.37
lampiran 13
SOAL-SOAL POSTTEST
1. Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam satu
hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat ayah?
2. 4 × 3 =
3. 3 × 2 =
4. Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut
sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi?
5. 3 × 4 =
Lampiran 14
KUNCI JAWABAN POSTTEST
1. Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam
satu hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat
ayah?
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
Ayah sekali memetik mangga mendapatkan 4 mangga. Ayah dalam satu
hari memetik mangga 5 kali. Berapa jumlah mangga yang didapat ayah?
2. 4 × 3 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
4 X 3 =
+ + + =
+ = + +
+ + + =
+ + + =
3. 3 × 2 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
3 × 2 =
4. Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut
sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi?
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
Budi sekali mengangkut beras membaea 7 kg beras. Jika budi mengangkut
sebanyak 4 kali. Berapa total beras yang diangkut Budi?
+ + =
+ + =
+ + + +
+
+
=
+ +
=
+ + +
+
5. 3 × 4 =
Pengubahan dari Symbolik ke Numerik
3 × 4 =
Keterangan: bila jawaban hanya bisa konsepnya saja maka nilai yang didapat
adalah 5, dan jika jawaban bisa konsepnya beserta pengubahan dari
simbolik ke numerik maka nilanya 8, dan jika semuanya benar maka
mendapat nilai 10
+ + =
+ + =
Lampiran 15
Nilai posttest kelas kontrol
No Nama siswa Nilai
1 Adam Eka Bagus Prasetya 75
2 Alif Nur Ahmad Farhan 70
3 Alya Clarista Setyawan 60
4 Alysha Clarinta Setyawan 65
5 Ananda Muhammad 65
6 Arika Himatul Ulya 65
7 Aulia Fiddina 70
8 Axelle Tauran Taqi 70
9 Bayu Novianto 75
10 Dea Anggraini Tisna 75
11 Denis Anggi Safitri 75
12 Dimas Mei Pratama 60
13 Elinda Maulani Trisakti 75
14 Evilia Kusumaningrum 60
15 Fery Hermawan 60
16 Hanum Nur Faizah 80
17 Isna Amalia 75
18 Lestari Putriku Sekar Melati 75
19 M. Ivan Rizki Saputra 70
20 M. Luthfi Kamaludin Najmy 60
21 M. Riski Nurfitrian 80
22 Martono 65
23 Muhammad Atha Fauzan 80
24 Rahmat Basuki 65
25 Ririn Desma Putri 75
26 Robby Putra Yahya 70
27 Yelfyan Genta Putra 70
Jumlah 1885
Nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah sebagai berikut:
R =
= 69.81
Maka nilai rata-rata kelas kontrol adalah 69.81
lampiran 16
Nilai posttest kelas eksperimen
No Nama siswa Nilai
1 Aditya Rangga Saputra 90
2 Amanda Putri Febriyani 100
3 Asiyah Nurjanah 80
4 Auliya Nur Hazizah 80
5 Damar Muhammad F 90
6 Diah Ayu Trinabila 100
7 Dian Martha Putri A 100
8 Difrans Perdana R 90
9 Hafshoh Azzahra 90
10 Hening Dian Suci 80
11 Intan Nur Fitriani 100
12 Isna Fanni Ikrima 80
13 Mas Said Desta Patriaka 90
14 Maulana Raffi Saputra 90
15 Muhammad Fahrudin 80
16 Muhammad Anam K 70
17 Naufal Ediria 90
18 Naufal Rifqi Firdaus 80
19 Nur Fatmah 90
20 Nur Tyas Martani 100
21 Reffaldo Nayaka Syawal Berradi 90
22 Salma Az Zahra 100
23 Savita Nur Afni 90
24 Shandy Arsya Aleika 80
25 Slamet Prasetyo 90
26 Yoganata Firman Maulana 80
27 Zaki Renal Putra Pratama 100
Jumlah 2400
Maka rata-rata posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
R =
= 88.88
Maka rata-rata posttest adalah 88.88
Lampiran 17
1.1 Kelas kontrol mengerjakan
pretest
1.2 Siswa dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan
pembelajaran konvensional
1.5 Siswa mengerjakan posttest
Lampiran 18
2.1 Siswa mengerjakan pretest 2.2 Penjelasan guru tentang
konsep perkalian
2.3 Pembagian kelompok STAD 2.4 Guru menjelaskan cara bermain
alat peraga kartu bilangan
2.5 Kerja kelompok STAD
2.6 Siswa mengerejakan kuis 2.7 Siswa mengerjakan posttest
Lampiran 19
NILAI KELOMPOK
No Kelompok Nilai
1 Kelompok 1 90
2 Kelompok 2 100
3 Kelompok 3 80
4 Kelompok 4 100
Jumlah 370
Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
Rata =
= 92,5
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25