Download - DEFINIS1 kmb

Transcript

MAKALAH KMB IGLAUKOMADosen Pengampu : Mardiono, PhD

Disusun Oleh:1. Wahyu Kristin(P17420213036)2. Wida Rafika Rusli(P17420213037)3. Yunita Wigatiningsih(P17420213038)4. Yoga Trilintang P(P17420213039)

Kelas :II A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANGDIII KEPERAWATAN PURWOKERTO2014BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangGlaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optic serta defek lapang pandangan yang khas. Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan dari dalam bola mata meningkata sehingga terjadi kerusakan pada saraf saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.Glaucoma disebabkan karena obstruksi aliran aqueous humor (terganggunya aliran cairan aqueous humor yang biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bili anterior) sehingga menimbulkan menigkatan TIO.Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueous. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan didalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran.Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalakeluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan.Peningkatan tekanan itraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina dibagian belakang mata. Akibatnya pasokan pembuluh darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.Untuk mendiagnosa glaucoma diperlukan pemeriksaan visus, keadaan pupil dan pemeriksaan segmen depan dengan biomikroskop. Kadanag-kadang digunakan alat-alat khusus yang membantu menentukan tekanan intraokuler yang tinggi, bagaimana klasifikasinya dan bagaimana perjalanan glaukomanya.Obat-obatan yang sering dipakai untuk glaucoma meliputi miotik, midriatik, beta adrenergik dan carbonic anhydrase inhibitor.Managemen terapi bedah dilakukan bila terapi pengobatan tidak berhasil dan terjadi penurunan lapang pandang dan fungsi penglihatan secara progresif. Terapi bedah bertujuan untuk menekan peningkatan TIO dan mencegah perkembangan penyait menjadi lebih buruk. Perlu dijelaskan bahwa penglihatan yang hilang tidak dapat dipulihkan secara sempuran, tapi kehilangan yang berlanjut dapat dicegah dan orang tersebut dapat beraktifitas bila pengobatannya terus-menerus.

B. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud glaukoma ?2. Apa penyebab glaukoma ?3. Apa saja klasifikasi glaukoma ?4. Bagaimana patofisiologi glaukoma itu ?5. Bagaimana gambaran klinis glaukoma ?6. Apa saja komplikasi dari glaukoma itu ?7. Apa pemeriksaan diagnostik penyakit Glaukoma?8. Bagaimana penatalaksanaan medis Glaukoma?9. Bagaimana cara pencegahan glaukoma ?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui definisi glaukoma 2. Untuk mengetahui penyebab glaukoma 3. Untuk mengetahui klasifikasi glaukoma 4. Untuk mengetahui patofisiologi glaukoma 5. Untuk mengetahui gambaran klinis glaukoma 6. Untuk mengetahui komplikasi dari glaukoma 7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik penyakit Glaukoma8. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis Glaukoma9. Untuk mengetahui cara pencegahan glaucoma

BAB IIIPEMBAHASANA. DEFINISIGlaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optic serta defek lapang pandangan yang khas (Ilyas, dkk, 1981).Glaukoma adalah suatu penyakit pada mata dimana terdapat peninggian tekanan intraokuler yang bila cukup lama dan tekanannya cukup tinggi dapat menyebabkan kerusakam anatomis dan fungsional yang disebabkan oleh penambahan pembentukan cairan atau hambatan pengeluaran cairan intraokuler.(Junadi, 1982)Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik yang berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optic dengan defek lapang pandangan mata.(Ilyas, 1985)Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan dari dalam bola mata meningkata sehingga terjadi kerusakan pada saraf saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi (Mansjoer, 1999)Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi yang mata yang permanen (Mansjoer, 1999)Glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokuler (lebih dari 20 mmHg) atau mencapai tekanan yang sangat tinggi (60-70 mmHg) sehingga menyebabkan saraf optikus mengalami degenerasi/kematian (Corwin, 2000)Glaucoma adalah kondisi yang ditandai oleh tekanan intraokuler tinggi (TIO) yang merusak saraf optik. (Nettina, Sandra, 2001)Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan didalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatanGlaucoma merupakan keadaan meningkatnya tekanan intraokuler yang menyebabkan rasa nyeri pada mata, gangguan lapang penglihatan, gangguan visual seperti terlihat bayangan (halo) disekitar cahaya, mual, muntah, dan akghirnya kebutaan jika terjadi kerusakan pada nervous optikus (Brooker C, 2001) B. ETIOLOGIPenyebabnya tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi pada umumnya disebabkan karena obstruksi aliran aqueous humor (terganggunya aliran cairan aqueous humor yang biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bili anterior) sehingga menimbulkan meningkatan TIO. Glaucoma dapat timbul mendadak akibat infeksi atau cidera. Dengan adanya sumbatan tersebut dapat meningkatkan TIO.

Faktor-faktor resiko dari glaukoma adalah (Bahtiar Latif,2009).1. Umur2. Riwayat anggota keluarga yang terkena glaucoma3. Tekanan bola mata /kelainan lensa4. Obat-obatan

C. KLASIFIKASIKlasifikasi glaucoma terdiri dari :1. Glaukoma PrimerGlaukoma Primer dikenal bentuk dewasa, infantil dan juvenil.a. Bentuk dewasa dikenal 2 bentuk yaitu :1) Glaucoma sudut terbuka (glaucoma simpleks)Glaucoma sudut terbuka adalah penyakit menahun yang berkembang terus dengan lambat, biasanya disebabkan oleh obstruksi pada jairngan trabekuler dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka. Glaucoma sudut terbuka merupakan jenis glaucoma kronik sederhana yang paling sering terjadi. Pada glaucoma jenis ini, aliran melalui kanal schlem mengecil. Namun sesuai dengan namanya, sudut antara iris dan kornea tempat dimana cairan humor aqueus mengalir tetap terbuka. Glaucoma sudut terbuka biasanya terjadi di kedua mata.Mulai timbulnya penyakit sangat lambat, kadang-kadang berkembang tanpa disadari penderita bahkan sampai mencapai tingkat lanjut (terjadi kehilangan penglihatannya) pasien tidak merasakan gejalanya.Glaucoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35-40 tahun. penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopi.Macam-macam glaucoma sudut terbuka :a) Glaucoma berpigmen Glaucoma berpigmen adalah glaucoma sudut terbuka dimana pada pemeriksaan gontsokopi ditemukan pigmentasi yang nyata dan padat pada jalinan trabekulum. Kelainan ini terdapa pada orang dewasa muda.b) Glaucoma hipersekresiGlaucoma hipersekresi adalah suatu jenis glaucoma sudut terbuka dengan out flow facility yang normal. Kelainan ini terutama dijumpai pada wanita berumur antara 40-60 tahun dengan hiertensi sistemik yang neurogen2) Glaucoma sudut tertutupGlaucoma sudut tertutup adalah glaucoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter.Pada glaucoma sudut sempit dengan bilik mata depan yang sangat dangkal bila pupil melebar atau terjadi kontraksi iis akan menutup sudut bilik mata yang akan mengganggu pengaliran keluar cairan mataKadang-kadang penderita dengan kelainan ini akan ditemukan kornea berukuran lebih kecil daripada normal dan ditemukan kelainan reflaksi hipermetropi. Glaucoma sudut tertutup (sudut sempit,akut) disebabkan oleh terganggunya aliran akibat penutupan atau penyempitan sudut antara iris dan kornea, blockade pupil, iris pateu dan rubeosis iridis. Hal ini biasanya terjadi pada satu mata. Ketika sudut bilik mata depan emnyempit dan iris menonjol ke dalam bilik mata depan maka aliran cairan kea rah kandl schlemm menjadi terbatas.Macam-macam glaucoma sudut tertutup :a) Glaucoma sudut tertutup dengan hambatan pupil Glaucoma sudut tertutup dengan hambatan pupil adalah suatu glaucoma diamana ditemukan keadaan sudut bilik mata depan yang tertutup disertai hambatan pupil.b) Glaucoma sudut tertutup tanpa hambatan pupilGlaucoma sudut tertutup tanpa hambatan pupil adalah suatu glaucoma diamana ditemukan keadaan sudut bilik mata depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter.

b. Glaukoma pada bayi/ infantile (glaukoma infantilis buftalmos)Buftalmos adalah pembesaran bola mata akibat peninggian penekanan intraokuler pada waktu anak dilahirkan sampai usia 3 tahun. peningkatan tekanan intra okuler terjadi akibat gangguan out flow yang disebabkan oleh :1) Pertumbuhan yang berlebihan jaringan mesoderm di sudut billik mata depan2) Deferensiasi yang tidak sempurana jaringan embrional disudut bilik mata depan3) Adanya membrane Barkan yang menutupi sudut bilik mata depan. c. Glaukoma pada anak (juvenil)Terjadinya pada usia lebih dari 2 tahun sampai 40 tahun. glaucoma jenis ini dapat terjadi pada :1) Sindrom axenfeld2) Sindrom marfan3) Sindrom marchesani4) Aniridia2. Glaucoma SekunderGlaucoma sekunder adalah glakoma yang dapat disebabkan atau dihubungkan dengan keadaan atau penyakit yang telah diderita sebelumnya atau pada saat itu (mata mengalami kerusakan).Penyebab glaucoma sekunder antara lain :a. Akibat infeksi b. Peradangan (Arthritis rematik, Arthritis rematik)c. Tumor : tumor intraokulerd. Katarak yang meluase. Penyakit mata yang mempengaruhi aliran aqueus humor dari bilik anteriorf. Uveitis (merupakan penyebab yang paling sering ditemukan)g. Penyumbatab vena oftalmikus, pembedahan mata dan perdarahan dalam matah. Beberapa obat (missal kartikosteroid) juga bisa menyebabkan penngkatan TIOi. Cedera mata (trauma)1) Hifema2) Trauma tembus3) Dislokasi lensa4) Ruptura lensa5) Benda asing intraokulerj. Degenerasi : degenerasi myopiaPenyakit-penyakit yang diderita tersebut dapat memberikan kelainan pada :a. Badan siliar : luksasi lensa kebelakangb. Pupil : seklusio pupil, glaucoma yang diinduksi miotikc. Sudut bilik mata depan : geniosinekiad. Saluran keluar aqueous : miopiMacam-macam glaucoma sekunder :a. Glaucoma afakiaGlaucoma afakia adalah glaucoma sekunder yang terjadi sesudah operasi pengeluaran lensa yang mengakibatkan terjadinya gangguan pengeluaran aqueus melalui trabeulum.Terdapat dua mekanisme penutupan sudut :1) Yang dimulai dengan hambatan pupil (papillary block)2) Penutupan langsung sudut balik mata depan (angle block)b. Glaucoma neovaskulerGlaucoma neovaskuler adalah glaucoma sekunder yang disebabkan oleh bertumbuhnya jaringan fibrovaskuler baru (neovaskuler) depermukaan iris. Neovaskuler ini menuju ke sudut bilik mata depan dan berakhir pada trabekulum. Keadaan ini diakibatkan oleh berbagai hal, misalnya :1) Kelainan pembuluh darah 2) Penyakit peradanagn pembuluh darah3) Penyakit pembuluh darah sistemik4) Penyakit tumor matac. Glaucoma sekunder dengan hambatan pupil Glaucoma sekunder dengan hambatan pupil adalah glaucoma sekunder yang timbul akibat terhalangnya pengeluaran aqueus humor dari bilik mata belakang ke bilik mata depan.Hambatan ini dapat bersifat total maupun relatif :1) Pada hambatan yang bersifat total, glaucoma terjadi akibat penutupan pupi yang menyebabkan iris bombe dan penutupan sudut bilik mata depan. Hambatan ini dapat timbul sebagai akibat perlekatan iris dengan lensa maupu iris denagn badan kaca pada penderita dengan afakia. Hal ini biasanya terjadi sesudah suatu peradangan.2) Pada hambatan yang relatif, terjadi aposisi yang cukup luas antara dataran belakang iris dengan bagian depan lensa. Akibatnya terjadi tekanan yang lebih tinggi di bilik mata belakang dibandingkan dengan bilik mata depan. Hal ini menyebabkan iris dan pangkal iris terdorong ke depan menutup sudut bilik mata depan.

d. Glaucoma yang dibangkitkan lensa /glaucoma fakogenikGlaucoma yang dibangkitkan lensa adalah glaucoma sekunder yang disebabkan karena kelainan-kelainan lensa. Kelainan ini berupa :1) Kelainan mekanik, yaitu letak lensa (dislokasi lensa) yang berupa :a) Luksasi anteriorLensa terletak langsung dalam bili mata depan dan ini menutup jalan keluar aqueus sehingga terjadi glaucoma.b) Luksasi posteriorLensa terletak diatas permukaan badan siliar yang menyebabkan rangsangan pada padan siliar yang akan perprudoksi berlebihan.c) Sublukasi anteriorSublukasi lensa ke depan dapat menyebabkan glaukom karena terjadinya hambatan pupil sehingga aliran aqueous dari bilik mata belakang ke bilik mata depan sehingga menyebabkan penutupan sudut bilik mata depan dan perlengketan di susut tersebut. (Goniosynaechiae) yang kedua-duanya dapat menyebabkan glaucoma.d) Sublukasi posteriorPada sublukasi ke belakang dapat terjadi rangsangan yang menahun pada bdan siliar akibat tarikan-tarikan zonula xini atau geseran lensa pada badan siliar.2) Kelainan kimiawia) Protein lensa dan makrofag pada katarak hipermatur menutup sudut bilik mata depan, hal ini disebut sebagai glaucoma fakolitikb) Protein lensa yang terlepas dari kapsulnya dapat menyebabkan iridosiklitis, hal ini disebut glaucoma fakotoksik3. Glaucoma KonginetalGlakoma congenital sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueous dan sering kali diturunkan. Dapat terjadi karena kegagalan perkembangan mesoblas ke depan lensa dan hal ini dapat terjadi pada bulan keempat masa kehamilan. Ciri-ciri bayi yang terkena glaucoma congenital:a. Mata membesarb. Aniridia(iris tidak terbentuk sempurna) Aniridia adalah kelainan kongnital dimana iris tidak terbentuk sempurna. Biasanya akar iris masi terdapat dan tersembunyi dibelakang (imbus, akar iris ini masih dapat dilihat dari pemeriksaan genioskopi). Kelainan biasanya bersifat herediter namun dapat pula non herediter pada keadaan ini biasanya dihubungkan dengan kelainan congenital alat lain seperti kelainan mata lainnya, kelainan susunan saraf pusat, kelainan ginjal dan genetal. Kelainan ini dapat berupa :a. Nistagmusb. Macula yang abnormal yang menyebabkan kemunduran visusc. Glaucoma sekunder dapat terjadi bila akar iris melekat pada permukaan jalinan trabekulum(trabekulum meshwork)Hidrosefalus juga dapat menyebabkan glaucoma congenital dimana peningkatan cairan serebrospinal (CSS) ini mempengaruhi cairan aqueous humor sehingga menimbulkan peningkatan TIO dan berakibat pada penurunan lapang pandang. D. PATOFISIOLOGI1. Patofisiologi secara umum Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueous. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan didalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran.Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalakeluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan itraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina dibagian belakang mata. Akibatnya pasokan pembuluh darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.

Jika tidak diobati, glaucoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi humor aqueous

Jika aliran humor aqueous terganggu (karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior)

Terjadi peningkatan TIO

Mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina dibaggian belakang mata

Pasokan darah ke saraf optikus berkurang

Sel-sel saraf mati

Terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata

Glaucoma

Apabila tidak diobati

Kebutaan2. Patofisiologi secara spesifika. Glukoma primer1) Glukoma sudut terbukaPenignkatan tekanan di dalam bola mata tidak menimbulkan gejala, pada saluran tempat mengalirkan humor aqueous terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat, lama keamaan timbul gejala berupa penyempitan lapang pandang tepi, sakit kepala ringan, gangguan penglihatan yang tidak jelas. Secara bertahan tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit untuk melihat benda-benda yang terlihat disisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan. Hilangkya fungsi penglihatan dimulai dari tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang dan menyebabkan kebutaan.

Adanya peningkatan tekanan didalam mata dan membukanya saluran tempat mengalirnya aqueous humor tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat

Gejala penyempitan lapang pandang tepi, sakit kepala ringan, gangguan penglihatan yang tidak jelas

Secara bertahap tekanan akan meningkat

Kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif

Terjadi penyempitan lapang pandang

Apabila tidak diobati, akan menjalar keseluruh bagian lapang pandang

Kebutaan

2) Glukoma sudut tertutupCairan intraokuler yang terbentuk di dalam badan siliar mata, mengalir diantara ligamen /penggabung lensa, kemudian melintasi pupil, lalu masuk ke dalam bilik mata depan (ruang antara kornea dan iris). Selanjutnya cairan mengalir pada sudut antara kornea dan iris melalui jarring laba-laa yang terbuka sangat kecil yang disebut trabekula. Akhirnya cairan masuk melalui schlemm dan harus masuk ke dalam vena-vena ekstraokuler. Pada mata normal, TIO tetap konstan dan biasanya bervariasi dalam rentang 2 mmHg. TIO dipengaruhi oleh keseimbangan. Antara humor aqueous dalam badan siliar dengan aliran keduanya melalui papil kea rah trabekula kemudian ke kanal schlemn atau matinya neuron-neuron mata sehingga mengakibatkan degenerasi nervus optikus dan berakhr dengan hilangnya penglihatan. Cairan intraokuler terbentuk didalam badan siliar

Mengalir melewati lensa

Melintasi pupil

Masuk kedalam bilik mata depan

Aliran tertahan oleh menyempitnya sudut bilik mata depan secara progresif

Iris menempel rapat-rapat pada struktur trabekula

Mekanisme aliran keluarnya aqueous humor tertahan sempuran

Pembetukan aqueous humor terus berlanjut sehingga terjadi kenaikan TIO

b. Glukoma sekunder

322

Adanya infeksiintraokuler;perdarahan

Menghasilkandebris

Berakumulasi padahumor aqueous

Terjebak dalamtrabekula yangmenghadap kanalschlemm

Pemenuhan ruangdan mampetnyatrabekula

Peningkatan TIO

GLAUKOMA

Katarak; tumor

Pembedahan(iridektomi)

Terlambatnya pembentukan bilik mata dank arena terlambat menutup lukaBocornyajahitanRadang

Uveitis

Perlekatan antaraPupil denganMembrane hialoid

Hambatan pupil

Kolaps bilik mataDepan

Penutupan sudut bilikMata depan(geniosinekia) sebesar2/3 bagian(240o)

E. GAMBARAN KLINIS1. Gambaran klinis/manifestasi klinis secara umum terdapat pada semua jenis glukoma adalah sebagai berikut :a. Peninggian TIOb. Penggaungan dan degenerasi papil saraf opticc. Defek lapang pandang yang khasd. Penurunan penglihatan

2. Gambaran klinis secara spesifik afalah sebagai berikut :a. Gambaran klinis pada glaucoma sudut terbuka :1) Penyempitan lapang pandang2) Sakit kepala ringan 3) Gangguan penglihatan tidak jelas (misalnya melihat lingkaran disekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi dengan kegelapan)4) Pada glaucoma berpigmen ditemukan gambaran khas pada endotel kornea yang disebut krucken berg spindle, dapat juga ditemukan endapan pigmen iris pada lensa, zanula dan retina perifer5) Pada glaucoma hipersekresi ditemukan tekanan bola mata meningggi berkisar 20-30 mmHg, terjadi erusakan pada papil saraf optic dan gangguan lapang pandang.

b. Gambaran klinis pada glaucoma sudut tertutup :1) Penurunan fungsi penglihatan yang ringan2) Terbentuknya lingkaran berwarna di sekekliling cahaya3) Nyeri pada mata dan kepala4) Apabila terjadi serangan lanjutan maka terjadi hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak, nyeri mata yang berdenyut5) Penderita juga mengalami mual dan muntah, kelopak mata membengkak, mata berair, dan merah, pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar terang.6) Pada glaukama primer sudut tertutup dengan hambatan pupil ditemukan lensa akan bertambah cembung sehingga bilik mata depan akan bertambah dangkal7) Pada glaucoma primer sudut tertutup tanpa hambatan pupil ditemukan bendungan akut bola mata, penglihatan kabur, adanya hallo, rasa sakit didaerah yang dipersarafi oleh saraf trigeminus, dan kadang-kadng disertai muntah, gejaa obyektif ditemukan adanya TIO yang sangat tinggi, mata merah, edema palpebra, edema kornea, injeksi silier, bilik mata depan dangkal, idriasis dan papil edema

c. Gambaran klinis pada glaucoma infantilitis buftalmos1) Epifora2) Fotopobi3) blepharospasme4) kornea edema5) kornea keruh dan diameternya lebih besar dari normal (mata membesar)6) gambaran trabekulum yang transparan ( tembus cahaya) dan berkilat7) garis schwatbe tidak pada tempat sebenarnya8) kadang-kadang dapat dilihat butir=butir pigmen di iris periferd. Gambaran klinis pada glaucoma congenital1) Pembesaran mata2) Lakrimasi3) Fotopobia4) Blepharospasme

F. KOMPLIKASI1) Infeksi2) Hemoragi3) Penurunan ketajaman penglihatan4) Kerusakan visual5) Degenerasi saraf optikus6) Kebutaan

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKUntuk mendiagnosa glaucoma diperlukan pemeriksaan visus, keadaan pupil dan pemeriksaan segmen depan dengan biomikroskop. Kadanag-kadang digunakan alat-alat khusus yang membantu menentukan tekanan intraokuler yang tinggi, bagaimana klasifikasinya dan bagaimana perjalanan glaukomanya. Pemeriksaan mata yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. TonometryAdalah pengukuran tidak langsung TIO. Segera setelah tetes mata anestetik local diberikan, maka footplate ditempatkan pada kornea untuk mengukur tekanan. Dikenal empat cara tonometri, untuk mengetahui tekanan intra ocular yaitu :a. Palpasi atau digital dengan jari telunjukCara ini adalah yangpaling mudah, tetapi juga yang paling tidak cermat, sebab cara mengukurnya dengan perasaan jari telunjuk. Dapat digunakan dalam keadaan terpaksa dan tidak ada alat lain. Caranya adalah dengan dua jari telunjuk diletakan diatas bola mata sambil penderita disuruh melihat kebawah. Mata tidak boleh ditutup, sebab menutup mata mengakibatkan tarsus kelopak mata yang keras pindah ke depan bola mata, hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan ini selalu memberi kesan perasaan keras. Dilakukan dengan palpasi : dimana satu jari menahan, jari lainnya menekan secara bergantian. Tinggi rendahnya tekanan dicatat sebagai berikut :N : normalN + 1 : agak tinggiN + 2 : untuk tekanan yang lebih tinggiN 1 : lebih rendah dari normalN 2 : lebih rendah lagi, dan seterusnyab. Indentasi dengan tonometer schiotzc. Aplanasi dengan tonometer aplanasi goldmannd. Nonkontak pneumotonometri2. GonioscopyMemperkirakan sudut ruang mata depan dan mengukur kedalaman. Gonioscopy membedakan antara glaucoma sudut terbuka dan glaucoma sudut tertutup, juga untuk mengetahui adanya synechia anterior perifer.3. OftalmoscopyDengan oftalmoscopi kita memeriksa keadaan papil saraf optic. Pemeriksaan dengan oftalmoscopy bisa menunjukkan adanya perubahan pada saraf optikus akibat glaucoma. Oftalmoskopi merupakan pemeriksaan paling penting untuk menentukan diagnose glaucoma dan mengadakan evaluasi penanganannya.4. Pemeriksaan lapang pandangPemeriksaan lapang pandang ini penting dalam menentukan glaucoma sudut terbuka serta perubahan-perubahannya. Alat yang dipakai adalah perimeter goldman.a. Pemeriksaan lapang pandang perifer : lebih berarti kalau glaukoma sudah lebih lanjut, karena dalam tahap lanjut kerusakan lapang pandang akan ditemukan di daerah tepi, yang kemudian meluas ke tengah.b. Pemeriksaan lapang pandang sentral : mempergunakan tabir Bjerrum, yang meliputi daerah luas 30 derajat. Kerusakan kerusakan dini lapang pandang ditemukan para sentral yang dinamakan skotoma Bjerrum.(Sidarta Ilyas, 2002 : 242-248)5. Uji provokasi, dilakukan bila timbul keraguan adanya TIO yang tinggi. Caranya adalah dengan uji kamar gelap6. Tes ketajaman penglihatan7. Tes refraksi8. Respon reflek pupil9. Tes toleransi glukosa H. PENATALAKSANAAN1. Pengobatana. Pengobatan glaucoma secara umumObat-obatan yang sering dipakai untuk glaucoma meliputi miotik, midriatik, beta adrenergik dan carbonic anhydrase inhibitor. Miotik semacam acetylcoline, carbachal dan pilocarpine (Ocusert-Pilo) digunakan dalam glaucoma sudut terbuka dan glaucoma sudut tertutup. pilocarpine (Ocusert-Pilo) merupakan system okuler yang ditempatkan pada kelopak mata atas didalam sakus konjugntiva dan diganti tiap minggu. Oleh karena bisa mengaburkan pandangan pasien., maka system ini digunakan pada waktu tidur dan obat dalam waktu 2 jam akan mencapai puncaknya. Efek sampingnya adalah nyeri pada kening, nyeri kepala dan mata terus berair.Sesudah memberikan tetes mata miotik, perawa harus menekan sakus lakrimal selama 1-2 menit untuk mencegah tetes tersebut memasuki sirkulasi sistemik sehingga dapat menambah efek lokaal.1) MadriatikMadriatik seperti epinephrine merupakan sympathomimetic yamng melebarkan pupil dan menguranig produksi serta meningkatkan absorbs humor aqueous. Tidakan ini menurunkan TIO dalam glaucoma sudut terbuka. Obat adrenergic ini harus dihentikan jika memberikan gejala-gejala system saraf sentral (CNS), seperti tremor pada otot dan saraf. Jika menggunakan mydriatic, maka pasien haru smenghindari obat flu atau obat-obatan sinus. 2) Beta adrenergic reseptor blocker Beta adrenergic blocker seperti bataxolol (bataoptik), levobunolol (levagan) dan timolol (timoptik) dapat menurunkan TIO dengan jalan memperlambat produksi humor aqueous . Dosis ditetapkan 2 kali sehari sehingga obat tersebut memiliki durasi yang panjang. Perawat harus melaporkan semua efek kurang baik seperti penurunan lapang pandang, dyspnea, tolransi latihan yang menururn, diaphoresis atau warna kemerahan (flushing). 3) Carbonic anhydrase inhibitorPenghabat anhidrase carbon semacam dichlorphenamide (daranide) dan asetazolamide (diamox) dapat mengurangi produksi humor aqueous sehingga TIO menjadi lebih rendah. Obat-obatan ini diberikan peroral sebagai terapi tambahan. Pada pasien dengan glaucoma sudut terbuka, penghambat anhidrase ini diberikann secara intravena sebelum pembedahan untuk menurunkan TIO. Perawat harus memberikan obat ini di pagi hari karena adanya efek diuretic. Obat ini diberikan bersama makanan guna mencegah mual.b. Pengobata glaucoma secara spesifik1) Glaukoma primer sudut terbukaObat tetes mata yang biasanya bisa mengendalikan glaukomas sudut terbuka. Obat yang pertama diberkan adalah beta blocker (missal :tmolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.Juga diberikan pilocarphine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memberbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).Jika glaucoma tidak dapat dikontrol ddengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.Digunakan sinar laser untuk membuat lubang didalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).Pada dasarnya konservatif dengan obat-obatan dan bertujuan memperbaiki outflow facility dengan pemberikan pilokarpin (0,5-4 %) atau menekan produksi cairan aqueous dengan asetazolemid.a) Pada orang lebih muda baik diberikan epinephrine tetes agar tidak mengganggu daya akomodasib) Operasi dilakukan bila : TIO tetap diatas mmHg. Penderita tidak dapat berobat secara teratur Kerusakan papil saraf optic yang progresif Kerusakan lapang pandangan yang progresifc) Jenis operasi yang dapat dilakukan adalah operasi fistulasi : Scheie Trabekulektomi Iridenkleisis2) Pengobatan glaucoma berpigmenSedapat mungkin denang obat-obatan. Bila obat-obatan tidak dapat diatasi baru dilakukan tindakan pembedahan,3) Pengobatan glaucoma hipersekresiSebagai obat pilihan dalah epinephrine topical (hati-hati dengan hipertensi) dan penghambat karbonik anhidrase. 4) Glaucoma primer sudut tertutupMinum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaucoma. Bisa juga diberkian inhibitor krbonik anhidrase (misalnya acetazolom ide).Tetes mata pilocarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol TIO bisa diberikan tetes mata beta blocker.Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpin dan beta blocker serta inhibitor carbonic anhidrase biasanya teru dilanjutkan. Pada kasusyang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaucoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi ada salah satu mata. 5) Glaukoma sekunderPengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan korticostiroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kdang dilakukan pembedahan.a) Pengobatan glaucoma sekunder dengan hambatan pupil Pengobata biasanya ditujukan untuk memperlancar hubungan antara bilik mata belakang dengan bilik mata depan, baik dengan iridektomi perifer maupun dengan pemberian midriatikb) Pengobatan glaucoma neovaskulerObat-obatan biasanya tidak menolong. Sebaiknya dilakukan siklodiatermi atau siklokrioterapi. Pada keadaan akut dapat memberikan kartikosteroid atau atropine. Cara pengobatan lain yang diajukan adalah pankoagulasi retina.2. Pembedahana. Laser trabeculoplastyAdalah bedah rawat jalan dengan menggunakan laser utk membuka ruangan sempit dari jaringan trabekulab. TrabeculectomyMerupakan prosedur yang dikerjakan dengan general anestesi/anesthesia umum untuk membuat fistula permanen supaya humor aqueous dapat mengalir dari bilik mata depan.c. Photocoagulation (Laser heat) dan Cyclocrioterapy (jaringan yang dibekukan)Dilakukan untuk mengurangi produksi humor aqueous oleh badan siliaris.d. LaserMerupakan prosedur dimana sebagian kecil dari iris diangkat untuk meningkatkan aliran.

Intervensi pembedahan pada beberapa jenis glaucoma adalah sebagai berikut :a. Tipe pembedahan untuk glaucoma kronik meliputi trabekulopasti (pengobatan pilihan bila TIO tidak responsive pada program pengobatan), iridenkeisis (untuk membypass hambatan dan memungkinkan humor aqueous diabsorbsi kedalam jaringan konjungtiva), siklodiatermi atau siklokrioterapi (menekan sekresi aqueous humor oleh badan siliar) dan korneoskleral trefin(namun jarang digunakan, suatu lubang drainase permanen dibuat pada pertemuan kornea dan sclera melalui ruang anterior) atau trabekulektomy.b. Tipe pembedahan glakoma akut meliputi indektomi perifer (pengobatan pilihan) atau trabekulektomi (peru bila adesi anterior perifer telah terjadi karena serangan glaucoma perifer) atau iridotomy.c. Glaucoma infantiled. Karena disebabkan oleh anomaly pada sudut, yaitu sudut kamera okuli anterior tertutup jaringan embrional, maka sudut lokasi harus dioperasi . jenis terapi bedah yang dilakukan adalah goniotimy.e. Glaucoma pada anak/juvenile : goniotomyf. Glaucoma sekunder : langsung pada penyebab sampai menurunnya IOPg. Glaucoma congenital : goniotomi (insisi didalam daerah jaringan trabekuler), trabekulotomyManagemen terapi bedah dilakukan bila terapi pengobatan tidak berhasil dan terjadi penurunan lapang pandang dan fungsi penglihatan secara progresif. Terapi bedah bertujuan untuk menekan peningkatan TIO dan mencegah perkembangan penyait menjadi lebih buruk. Perlu dijelaskan bahwa penglihatan yang hilang tidak dapat dipulihkan secara sempuran, tapi kehilangan yang berlanjut dapat dicegah dan orang tersebut dapat beraktifitas bila pengobatannya terus-menerus.I. PENCEGAHAN1. Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaucoma sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegahdengan pengobatan. 2. Orang-orang yanag memiliki risiko menderita glaucoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika risikonya tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.3. Semua individu lebih dari 40 tahun dan berisiko terhadap glaucoma (riwayat keluarga, diabetic, trauma mata sebalumnya atau pembedahan) harus melakukan pemeriksaan periodic dan tonometri oleh ahli farmakologi. Deteksi dan pengobatan dini akan mencegah kebutaan.4. Nutrisi yang adekuat (banyak mengandung vitamin A dan Beta Karoten)5. Faktor risiko pada seseorang yang bisa menderita glaukoma adalah seperti diabetesmellitus dan hipertensi, untuk itu bagi yang menderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengurangi mengkonsumsi gula agar tidak terjadi komplikasiglaukoma, sedangkan untuk penderita hipertensi dianjurkan untuk diet rendahgaram karena jika tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata.6. Gaya Hidup (Life style) yang sehat seperti menghindari merokok dan olahragateratur. 7. Olahraga dapat merendahkan tekanan bola mata sedikit.8. Pencegahan lanjutan bagi yang sudah menderita glaukoma agar tidak bertambah parah/untuk mencegah tingginya tekanan intraokuler yaitu :a. Mengurangi stressb. Hindari membaca dekat karena pupil akan menjadi kecil sehingga glaucoma akan memblok pupilc. Hindari pemakaian obat simpatomimetik karena pupil akan melebar (dilatasi)d. Diet rendah natriume. Pembatasan kafeinf. Mencegah konstipasig. Mencegah manuver valsava seperti batuk, bersin, dan mengejan karena akanmeningkatkan TIOh. Menempatkan pasien dalam posisi supinasi dapat membantu pasien merasanyaman dan mengurangi tekanan intra okular. Diyakini juga bahwa dengan posisi supinasi, lensa jatuh menjauh dari iris yang mengurangi blok pupil.

J. ASUHAN KEPERAWATANPre operasi:1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) NOC: intensitas nyeri berkurangNIC:a. Manajemen nyeri1) Kaji skala nyeri (Tentukan karakteristik nyeri dengan terus-menerus sakit, menusuk, terbakar. Buat rentang intesitaspada skala 0-10)2) Berikan teknik relaksasi nafas dalamb. Memberikan obat analgetikMemberikan antalgin 3 x 1 hari2. Perubahan persepsi sensori penglihatan berhubungan peningkatan TIONOC: fungsi sensori penglihatanNIC: a. Managemen sensorik penglihatan Observasi tanda dan gejala disorientasi. Pertahankan pada tempat tidur sampai benar-benar sembuhb. Peningkatan Komunikasi Membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk hidup dengan gangguan penglihatan.c. Manajemen Lingkungan1) Hindari dari pencahayaan dengan menutup jendela2) Membatasi pengunjung yang masuk.d. Managemen obat 3. Ansietas b. d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan NOC: Kecemasan berkurangNIC: a. Kaji tingkat kecemasanMenanyakan skala cemas pasien dengan skala 0 - 10b. Berikan kesampatan Klien untuk mengungkapkan perasaannyaMembantu klien mengungkapan perasaan dengan cara saling bercerita (bertukar isi hati)c. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan mencegah kehilangan penglihatan tambahan.4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasiNOC : Pengetahuan : Kontrol infeksi.NIC 1 : Pendidikan kesehatan.Penkes Prosedur Operasi5. Kesiapan operasi b.d operasi mataNOC: Persiapan operasi : Fisik dan KesanggupanNIC: a. Inform consentb. Kordinasi preoperasic. Persiapan operasi:1) Puasakan pasien selama 8 jam2) Pemeriksaan akurat (darah, hemoglobin, golongan darah)3) Persiapan tranfusi4) Tranfusi darah5) Persiapan EKG, GDS (lansia)6) Huknahd. Managemen obatPemberian obat medriasiPost operasi:1. Nyeri b.d post tuberkulectomi iriodektomiNOC: intensitas nyeri berkurang NIC: a. Kaji derajat nyeri setiap hari.Anjurkan untuk melaporkan perkembangan nyeri setiap hari atau segera saat terjadi peningkatan nyeri mendadak.b. Anjurkan pada klien untuk tidak melakukan gerakan tiba-tiba yang dapat memicu nyeri.c. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.d. Memberikan obat analgetikMemberikan antalgin 3 x 1 hari2. Resiko infeksi b.d prosedur invasiveNOC: terbebas dari tanda dan gejala infeksiNIC:a. Perawatan luka insisiMembersihkan , memantau, dan memfasilitasi proses penyembuhan luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau staplesb. Perawatan lukaMengganti balutan luka operasie. Manajemen pemberian obatMemberikan obat gentamisin 3 x 3 tetes3. Kurang pengetahuan b.d kurang informasiNOC: Pasien cukup informasiNIC:a. Pendidikan kesehatan1) Memberikan penjelasan tentang penyakit pasien2) Pedidikan kesehatan infeksi kontrol tentang nosokomial.b. Discharge planningMemberikan penjelasan apa yang harus dilakukan pasien dirumah.4. Peningkatan kesadaran b.d pasca anastesi NOC:Status kesadaran NIC: a. Perawatan pasca anastesi1) Kaji tingkat kesadaran 2) Merangsang kesadaran pasien3) Monitoring TTV dan peristaltikb. Bowel carePersiapan bengkok

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanGlaukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler. Penyakit yang di tandai peninggian tekanan intraokuler ini disebabkan oleh :1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil

B. Saran Semoga dengan pembuatan makalah ini, makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat di gunakan sebagai pedoman pembelajaran.


Top Related