Download - Daun Sirih Sebagai Obat Herbal
DAUN SIRIH
SEBAGAI OBAT HERBAL
KARYA TULIS
Disusun sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII
Oleh,
Nama : Ayuk Ningrom
NIS : 9266
Kelas : XI.IPA.2
SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA
2012
Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman Ambarawa
Jalan Jendral Sudirman No. 2A Telp. (0298) 592479 Fax. (0298) 596373
E-mail [email protected] Ambarawa 50612 Kab. Semarang Jawa Tengah
DAUN SIRIH
SEBAGAI OBAT HERBAL
KARYA TULIS
Disusun sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII
Oleh,
Nama : Ayuk Ningrom
NIS : 9266
Kelas : XI.IPA.2
SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA
2012
Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman Ambarawa
Jalan Jendral Sudirman No. 2A Telp. (0298) 592479 Fax. (0298) 596373
E-mail [email protected] Ambarawa 50612 Kab. Semarang Jawa Tengah
i
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disahkan dihadapan pembimbing karya tulis
SMA Islam Sudirman Ambarawa sebagai salah satu syarat kenaikan kelas
XII
Pada hari : .....
Tanggal : .....
Pembimbing I Pembimbing II
Hanifika Frindianita, S.Pd. Rini Haryanti, S.Pd.
Mengetahui,
Kepala SMA Islam Sudirman Ambarawa
RIYANTO, BA.
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Orang baik akan mati, tetapi kebaikan tidak akan pernah mati.
Seorang anak akan ingat kelakuan orang tuanya daripada mengingat
ajarannya.
Tidak ada kegagalan yang lebih besar daripada tidak mau mencoba.
Tanpa keberanian orang tidak akan menemukan kebenaran.
Warnailah hidupmu dengan “kejujuran”.
Be the best and not feel the best.
Belajarlah selagi kau bisa.
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak Rianto, BA. selaku Kepala Sekolah SMA Islam
Sudirman Ambarawa
2. Ibu Hanifika Frindianita, S.Pd. selaku wali kelas.
3. Ibu Rini Haryanti,S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia.
4. Bapak dan ibu dewan guru SMA Islam Sudirman
Ambarawa.
5. Bapak dan ibu tercinta yang telah membantu secara
moriil dan materiil atas pembuatan karya tulis ini.
6. Petugas perpustakaan.
7. Teman-teman sekelas senasib dan seperjuangan.
8. Para pembaca yang budiman.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan karya tulis ini.
Dengan penulisan karya tulis ini penulis banyak mengalami kesulitan.
Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga kesulitan-kesulitan
dapat tteratasi. Oleh karena itu, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Riyanto, BA. selaku Kepala Sekolah SMA Islam Sudirman
Ambarawa.
2. Ibu Hanifika Frindianita, S.Pd. selaku wali kelas.
3. Ibu Rini Haryanti, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia.
4. Bapak dan ibu tercinta yang telah membantu secara moriil dan materiil
atas pembuatan karya tulis ini.
5. Teman-teman sekelas senasib dan seperjuangan.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga karya tulis
ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.
Ambarawa, ..... Februari 2012
Penullis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
PENGESAHAN .................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang masalah..............................................................
B. Permasalahan.............................................................................
C. Tujuan.......................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................
E. Sistematika penulisan.................................................................
BAB II LANDASAN TEORETIS................................................................
A. Daun Sirih..................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN................................................................
1. Metode Wawancara....................................................................
2. Metode Studi Pustaka.................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................
A. Pengertian sirih...........................................................................
B. Sebutan sirih di daerah-daerah……………………………............
C. Ciri-ciri tumbuhan sirih……………………………………...........
D. Sifat, kandungan, dan guna daun sirih……………………............
BAB V PENUTUP……………………………………………………............
A. Simpulan……………………………………………………..........
B. Saran………………………………………………………............
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………............
LAMPIRAN……………………………………………………………..........
i
ii
iii
iv
v
1
1
1
1
2
2
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
13
13
13
14
15
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau
bersandar pada batang ppohon lain. Sebagai budaya dan buahnya biasa
dimakan denngan cara mengunyah bersama gambir, pinang, dan kapur.
Namun, mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
B. Permasalahan
Dalam penulisan karya tulis ini ada beberapa masalah yang perlu
mendapatkan jawaban agar masalah itu dapat dimengerti. Permasalahan yang
akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian sirih?
2. Bagaimanakah sebutan sirih di daerah-daerah?
3. Bagaimanakah ciri-ciri tumbuhan sirih?
4. Bagaimanakah sifat, kandungan, dan guna daun sirih?
C. Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini untuk mengetahui :
1. Pengertian sirih
2. Sebutan sirih di daerah-daerah
3. Ciri-ciri tumbuhan sirih
4. Sifat, kandungan, dan guna daun sirih
1
D. Manfaat
Penulisan karya tulis ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Agar masyarakat lebih mengutamakan penggunaan obat herbal atau
alami.
2. Untuk mengetahui cara mencegah bau mulut, keputihan, dan penyakit
yang lainnya.
3. Untuk menambah wawasan.
4. Untuk mengetahui berbagai macam sebutan sirih diberbagai daerah.
E. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri atas lima bab, yaitu pendahuluan, landasan
teoretis, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta penutup.
Bagian awal arya tulis ini ialah bab I pendahuluan. Bab ini memberi
petunjuk arah pembicaraan karya tulis yang meliputi latar belakang masalah,
permasalahan, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
Pada bagian bab II landasan teoretis berisi tentang pengertian daun
sirih. Selanjutnya bab III metode penelitian berisi tentang sumber dalam
penulisan karya tulis ini.
Selanjutnya bab IV hasil dan pembahasan berisi tentang penjelasan
dari permasalahan.
Bagian akhir karya tulis ini ialah bab V penutup yang berisi simpulan
dan saran secara keseluruhan.
2
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Daun Sirih
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat
bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya dan buahnya biasa
dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang, dan kapur. Namun,
mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulutdan
pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat maligna. Tanaman yang
bisa tumbuh subur di pekarangan dan mudah dijumpai pada penjual bunga ini
tternyata memiliki banyak khasiat untuk mencegah gangguan kesehatan dan
mengobati penyakit, diantaranya untuk menghilangkan bau mulut, kaputihan,
dan sebagainya. Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 5-15 m. Batang
sirih berwarna cokelat kehijauan, kasar dan berkerut, berbentuk bulat, beruas
atau bernodul besar dan merupakan tempat keluarnya akar. Daun tebalnya
yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tepi rata, tulang daun
melengkung, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang aromatik bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm
berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantann panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan
terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya
sekkitar 1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah
berwarna putih dan hijau kekuningan.
Buahnnya buah buni berbentuk bulat, berdaging, bersambung menjadi
bulat panjang, berwarna kuning kehijauan dan menjadi merah setelah masak.
Tumbuhan merambat ini memounyai biji bulat. Akarnya tunggang, bulat dan
berwarna coklat kekuningan. Sirih sering ditanam di halaman atau di kebun.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
Penulis menggunaka dua metode dalam penulisan karya tulis ini, yaitu
sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
(lampiran)
2. Metode Studi Pustaka
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Sirih
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau
bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa
dimakan denagn cara mengunyah bersama gambir, pinang, dan kapur.
Nammun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentuka squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan
dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
B. Sebutan Sirih Di Daerah-Daerah
Sumatera : furu kuwe, purokuwo (Enggano), ranub (Aceh), blo, sereh
(Gayo), blo (Alas), belo (Batak Karo), demban (Batak Toba), burangir
(Angkola, Mandailing), ifan, taufuo (Simalur),afo, lahina, tawuo (Nias), cabai
(Mentawai), ibun, serasa, seweh (Lubu), sireh, sirieh, sirih, suruh (Palembang,
Minangkabau), canbai (Lampung).
Jawa : seureuh (Sunda), sedah, suruh (Jawa), sere (Madura).
Bali : Base, sedah.
Nusa Tenggara : Nabi (Bima), kuta (Sumba), mota (Flores), orengi
(Ende), taa (Sikka), malu (Solor), mokeh (Alor).
Kalimantan : Uwit (Dayak), buyu (Buyungn), uduh sifat (Kenyah),
sirih (Sempit), uruesipa (Seputan).
Sulawesi : ganjang, yapura (Bugis), baulu (Bare), buyu, dondili
(Buoi), bulo (Parigi), komba (Selayar), lalama, sangi (Talaud).
Maluku : ani-ani (Hok), papek, raunge, rambika (Alfuru), nein
(Bonfia), kakina (Waru), kamu (Piru, Sapalewa), amu (Rumakai, Elpaputi,
Ambon Ulias), garmo (Buru), bido (Bacan).
Irian : reman (Wendebi), manaw (makimi), namuera (Saberi),
etouwan (Armahi), nai wadon (Sarmi), mera (Sewan), mirtan (Berik), afo
(Sentani), wangi (Sawa), freedor (Awija), dedami (Marind).
5
C. Ciri-Ciri Tumbuhan Sirih
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 5-15 m. Batang sirih
berwarna coklat kehijauan, kasar, dan berkerut-kerut, berbentuk bulat, beruas
atau bernodul besar dan merupakan tempat keluarnya akar. Daun tebalnya
yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tepi rata, tulang daun
melengkung, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau
yang aromatik bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm
berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan
terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya
sekitar 1,5-6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna
putih dan hijau kekuningan. Buahnya bauh buni berbentuk bulat, berdaging,
bersambungan menjadi bulat panjang, berwarna kuning kehijauan dan menjadi
merah setelah masak. Tumbuhan merambat ini mempunyai biji bulat. Akarnya
tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Sirih sering ditanam di
halaman atau di kebun.
Di Jawa, tanaman ini tumbuh pada ketinggian 60-300 m di permukaan
laut. Ada beberapa macam sirih, seperti daun berwarna hijau tua dengan rasa
pedas merangsang, daun berwarna kuning, daun berwarna kuning denngan
tulang daun berwarna merah yang disebut sirih kaki merpati, dan sirih hitam
yang ditanam khusus untuk obat.Daun sirih pada masyarakat tradisional
dikunyah bersama pinang, kapur sirih, dan tembakau ( kadang disertai dengan
perasan jeruk nipis) yang menimbulkan sensasi riang dan perasaan tubuh lebih
sehat. Mengunnyah daun sirih menghasilkan warna merah pada air liur.
D. Sifat, Kandungan, dan Guna
1. Sifat Daun Sirih
Rasa pedas, beersifat hanngat, astringen, aromatik, dan
stimulan. Berhasiat anti radang, anti septik, anti bakteri, penghenti
pendarahan (hemostatis), pereda batuk, peluruh kentut, merangsang
keluarnya air liur, mencegah infeksi cacing, menghilangkan gatal, dan
penenang (ssedatif sentral). Daun sirih juga bersifat menahan
6
pendarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran
pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan
dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan.
2. Kandungan
Daun sirih asiri mengandung 0,8-1,8% minyak terbang
(betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula, dan zat samak dan
kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan
fungisida, anti jamur.
Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan
bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan pendarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak,
meluruhkan ludah, hemostatis, dan menghentikan pendarahan.
Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar
Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang
hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih
hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk
mengendalikan hama penghisap.
3. Kegunaan
Kegunaan atau khasiat daun sirih yaitu, sebagai berikut :
a. Batuk
b. Sariawan
c. Bronchitis
d. Jerawat
e. Keputihan
f. Sakit gigi karena berlubang (daunnya)
g. Demam brdarah
h. Bau mulut
i. Haid tidak teratur
j. Asma
k. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
7
l. Busi bengkak (grtahnya)
m. Membersihkan mata
n. Bau ketiak
Untuk pemakaian luar, yaitu sebagai berikut :
a. Eksim
b. Luka bakar
c. Koreng (pyodermi)
d. Kurap kaki
e. Bisul
f. Mimisan
g. Sakit mata
h. Pendarahan gusi
i. Mengurangi produksi ASI yanng berlebih
j. Menghilangkan gatal
Dalam pengobatan Ayurvedic, daun sirih berkhasiat afrodisiak dan
tonik pada saraf. Di Cina, daun, akar, dan buahnya berkhasiat tonik riang dan
menenangkan lambung.
Daun sirih sering dikunyah oleh nenek-nenek kita buat nginang (bhs.
Jawa). Konon untuk menguatkan gigi. Tanaman yang bisa tumbuh subur di
pkarangan dan mudah dijumpai pada penjual bunga ini memiliki banyak
khasiat untuk mencegah gangguan kesehatan dan mengobati penyakit,
diantaranya untuk mnghilangkan bau mulut, keputihan dan sebagainya.
Sayang sekali belum dibudidayakan secara optimal di pekarangan dan
dimanfaatkan untuk obat. Untuk itu, ada baiknya anda mengetahui multi
khasiat Daun Sirih.
Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunyai kandungan kimia
minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugnol, karvakol), zat samak. Bagian
yang digunakan daun, getah, dan minyaknya.
Manfaatnya untuk obat bisul, hidung berdarah, radang selaput lendir
mata, trachoma, mulut berbau, keputihan, gigi goyah, gusi bengkak, radang
tenggorokan, encok, jantung berdebar-debar, kepala pusing, terlalu banyak
8
keluar air susu, batuk kering, demam nifas, sariawan.(Ir.Arif Aliadi et.al,
1996). Pemanfaatan sirih bisa tunggal atau dikombinasikan dengan tanaman
obat lainnya. Berikut ini beberapa ramuan dari sirih.
a. Hilangkan bau mulut dan cegah kerusakan gigi
Satu lembar daun sirih setelah dicuci bersih dikunyah-kunyah,
ditahan beberapa menit dalam mulut, lalu diludahkan. Kerjakan hal itu
2-3 kali sehari.
Cara lainnya : rebus 5-6 lembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai
mendidih. Dinginkan dan saring dan setlah itu untuk kumur-kumur
setiap pagi dan sore.
b. Pembengkakan gusi/mulut
Ambil daun sirih 5-6 lembar rebus dengan 3 gelas air sampai
mendidih. Angkat dan saring, tambahkan garam. Selanjutnya untuk
kumur-kumur 3 kali sehari.
c. Pendarahan geraham
Sehabis cabut gigi (geraham biasanya) selalu mengalami
pndarahan yang banyak. Untuk menghentikan pendarahan, gunakan
ramuan ini. Ambil daun sirih 10 lembar. Setelah dicuci rebus dengan
air sebanyak 5 gelas sampai mendidih. Angkat dan saring. Selanjutnya
kumur dengan ramuan tersebut setiap 1 jam satu kali. Ramuan tersebut
juga dapat menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh kerusakan
gigi yang sudah banyak berlubang.
d. Menghilangkan bau mulut
Ambil daun sirih 2-3 lembar direndam dalam air panas ½ gelas
ditambah satu sendok teh gula putih. Biarkan sampai air suam-suam
kuku. Setelah itu sirihnya diambil, airnya diminum.
e. Untuk menghilangkan bau pada ketiak
Ambil slembar daun sirih beri kapur sdikit, lantas diremas-
remas, lumatannya dioleskan pada ketiak, agar baunnya hilang.
9
f. Obat batuk
Daun sirih 5 lembar, cengkeh, kapulaga, kemukus, masing-
masing 11 biji, kayu manis 1 jari tangan.
1) Cara membuat
Setelah dicuci, semua bahan direbus dengan air sebanyak 2 gelas
hingga airnya tinggal 1 gelas, kemudian angkat dan saring.
2) Aturan minum
Anak umur 1 s/d 3 tahun 3 kali sehari 1 sendok makan.
Anak umur 4 s/d 5 tahun 3 kali sehari 3 sndok makan.
Anak umur 6 s/d 11 tahun 3 kali sehari 5 sendok makan.
Dewasa 3 kali sehari.
g. Keputihan
Cuci daun sirih 10 lembar, daun sanbiloto ukuran sedang 15
lembar, dan daun ketepeng China 7 lembar. Rebus dengan 2.5 liter air
sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, gunakan untuk
cebok. Lakukan 3-4 kali sehari.
Untuk mencegah atau mengatasi keputihan, mengurangi gatal-
gatal pada vagina gunakan rebusan daun sirih buat cebok. Sedangkan
ramuan untuk diminum biasanya dikombinasikan dengan kumis
kucing, kunyit, tapak liman atau sambiloto. Bahkan sekarang sudah
ada yang menbuat dalam bentuk instan diberi gula berupa ramuan
kunir dan sirih.
h. Jerawat
Tumbuk daun sirih segar 7-10 lembar sampai halus. Seduh
dengan air panas, tutup dan biarkan sampai dingin. Saring dan hasilnya
dipakai untuk membasuh muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali
sehari.
10
i. Payyudara bengkak dan nyeri akibat bendungan air susu (ASI)
Cuci daun sirih segar beberapa lembar, lalu olesi minyak
kelapa. Hangatkan di atas api sampai maenjadi layu. Tempelkan di
seputar payudara yang bengkak saat masih hangat. Lakukan 3-4 kali
sehari. Cara ini bisa mengurangi kaluarnya air susu (ASI) yang terlalu
banyak.
j. Luka bakar
Cuci daun sirih segar secukupnya, lalu giling halus. Peras dan
saring kemudian bubuhkan keempat yang luka bakar.
k. Mimisan
Cuci daun sirih segar, lallu remas sampai remuk. Gulung daun
untuk menyumbat hidung yang berdarah. Penderita sebaiknya dalam
posisi berbaring.
l. Bisul
Cuci daun sirih segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
Turapkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut. Ganti 2 kali sehari.
m. Mata gatal dan merah
Cuci daun sirih muda yang segar 5-6 lembar. Rebus dengan air
satu gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, mata dicuci dengan air
rebusan tadi dengan memakai gelas cuci mata. Lakukan 3-4 kali sehari
sampai sembuh.
n. Koreng dan gatal
Rebus daun sirih yang cukup tua 120 lembar dengan 5 gelas air
sampai mendidih. Setelah dingin gunakan untuk membasuh koreng.
o. Sariawan
Cuci daun sirih segar 2-3 lembar, lalu bilas dengan air matang.
Kunyah sampai halus dan biarkan sebentar dalam mulut. Airnta
ditelan, ampasnay dibuang.
11
p. Bronkitis, suara paruh, batuk
Rebus daun sirih 7 lembar, gula batu (sebesar telur puyuh)
dengan 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. setelah dingin, saring.
minimal 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas.
12
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Daun sirih mempunyai khasiat untuk mencegah berbagai macam penyakit
dan luka. kandungan kavikol dalam sirih yang menyebabkan sirih berbau khas
dan memiliki khasiat anti bakteri (daya bunuh bakteri lima kali lebih kuat
daripada fenol biasa) serta imunomodulator. Dan mempunyai banyak sebutan
di berbagai daaerah.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan secara ringkas, penulis ingin menyampaikan
sedikit saran pada pembaca diantaranya :
1. Kandungan minyak asiri daun sirih mudah menguap. Tutup panci
selama merebus agar zat aktifnya tidak hilang dengan penguapan.
2. mengunyah daun sirih bersama dengan bauh pinang dalam jangka
waktu panjang akan meningkatkan kejadian kanker mulut dan lidah.
13
DAFTAR PUSTAKA
dr. Dalimartha Setiawan. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Puspa
Swara, Anggota IKAPI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih
http://indonesiaindonesia.com/f/6147-daun-sirih-memiliki-khasiat-serba-guna/
14
LAMPIRAN
Metode Wawancara
Keterangan :
Narasumber : ibu Atik
Penanya : penulis
Penulis : “ Bu, bolehkah saya bertanya tentang “sirih” kepada ibu?”
Ibu Atik : “ Oh ya, mau tanya apa?”
Penulis : “ Sudah berapa lama ibu memakan sirih?”
Ibu Atik : “ Kurang lebih 15 tahun.”
Penulis : “ Dari usia berapa Ibu memakan sirih?”
Ibu Atik : “ Pertama memakan sirih sekitar usia 60 tahun.”
Penulis : “ Kenapa ibu memakan sirih?”
Ibu Atik : “ Karena membuat gigi menjadi lebih kuat dan mulut menjadi
tidak bau.”
Penulis : “ Terimakasi ya Bu atas jawabannya.”
Ibu Atik : “ Iya, sama-sama.”
15
16
Nama : Ayuk Ningrom
Tgl Lahir : 20 November 1995
Alamat : -