Download - Dani Makalah

Transcript
Page 1: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 1/25

Gagal Jantung

(Cronic Heart Failure/CHF)

DISUSUN OLEH :- M.DANIANSYAH

- UPIK DAMAYANTI

- CHINTIA LARASANTI

- DIAH NOVIA RAHMA WATI

SMK KESEHATAN TRI BHAKTI AL-HUSNA

TP 2012-2013

LAMPUNG TIMUR 

1

Page 2: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 2/25

KATA PENGANTAR 

Syukur alhamdulilah, saya ucapkan kepada Allah yang telah banyak 

memberikan nikmatNya, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.

Ucapan terimakasih pun saya haturkan kepada dosen dietetik degeneratif 

(teori), ibu Ani Prasetyaningsih yang memberikan saya kesempatan membahas

lebih jauh tentang penyakit Gagal Jantung (Congestive Heart Failure/CHF).

Dalam makalah ini saya mengulas cukup banyak materi yang sekiranya bisa

membantu untuk kehidupan masyarakat pada umumnya. Karena lengkap dengan

 pembahasan penatalaksanaan diet nya bagi penyembuhan pasien CHF.

LAMPUNG, 2 april 2013

2

Page 3: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 3/25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I..............................................................................................................4

BAB II............................................................................................................8

BAB III...........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................22

BAB I

3

Page 4: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 4/25

A. PENDAHULUAN

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan

 berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang

disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.

Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2

ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai

 bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan

tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang

disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah

dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan

sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.

Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi

 jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan

rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.

Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) akan kita bahas dalam makalah

ini, diantaranya yaitu :

a. Bentuk Serta Ukuran Jantung

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh

organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan

dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6

cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari

kepalan tangan.

Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya

adalah ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal

dengan bilik.

Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya

tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot

yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari

ventrikel kanan.

4

Page 5: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 5/25

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara

kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum).

Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain

melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat

terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri

disebut katup bikuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup

trikuspid.

 b. Katup-Katup Jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya

yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai

katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai

 pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.

5

Page 6: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 6/25

1) Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini

terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup

trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara

menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri

dari 3 daun katup.

2) Katup pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan

melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis

kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada

 pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katupyang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan

relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri

 pulmonalis.

6

Page 7: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 7/25

3) Katup bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju

ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi

ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

4) Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini

akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir 

keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,

sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

Jantung adalah salah satu organ tubuh yang vital. Jantung kiri berfungsi memompa

darah bersih (kaya oksigen/zat asam) ke seluruh tubuh, sedangkan jantung kanan

menampung darah kotor (rendah oksigen, kaya karbon dioksida/zat asam arang), yang

kemudian dialirkan ke paru-paru untuk dibersihkan. Jantung normal besarnya segenggam

tangan kiri pemiliknya. Jantung berdenyut 60-80 kali per menit, denyutan bertambah

cepat pada saat aktifitas atau emosi, agar kebutuhan tubuh akan energi dapat terpenuhi.

Andaikan denyutan jantung 70 kali per menit, maka dalam 1 jam jantung berdenyut 4200

kali atau 100.800 kali sehari semalam. Tiap kali berdenyut dipompakan darah sekitar 70

cc, jadi dalam 24 jam jantung memompakan darah sebanyak kira-kira 7000 - 7.571 liter.

7

Page 8: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 8/25

Jantung mempunyai dua fungsi :

1. Jantung harus menyediakan darah yang cukup mengandung oksigen dan nutrisi

untuk organ-organ dari tubuh, darah ini harus mempunyai tekanan yang cocok 

untuk perfusi dan pemberian makanan. Pada saat yang sama jantung juga harus

memompakan darah yang mengandung bahan-bahan sisa ke organ-organ ekskresi

misalnya hati dan ginjal dan memompakan darah yang suhunya berlebihan ke

sistem pendingin dari tubuh, yaitu pembuluh darah di kulit. Semua hal ini dapat

dilakukan oleh jantung sebelah kiri.

2. Fungsi lain dari jantung ialah mengisi darah dengan oksigen yang segar dari udara

dan pada saat yang bersamaan mengekskresi salah satu hasil akhir metabolisme

yaitu karbondioksida. Pertukaran kedua gas ini dengan udara dari alveoli paru

 berlangsung melaui membran alveolus yang sangat tipis. Jika tekanan sama

tingginya dengan tekanan di bilik kiri atau aorta, cairan darah segera akan mengisi

alveoli dengan cara filtrasi dan penderita akan mati oleh karena edema paru.

Gagal jantung sangat sering ditemukan. Penyakit ini termasuk salah satu dari urutan

tertinggi dalam daftar penyebab kematian dikebanyakan negara-negara Barat, tetapi di

negara tropis penyakit ini juga merupakan penyebab sangat penting dari invaliditas dan

 bahkan kematian.

8

Page 9: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 9/25

BAB II

B. PEMBAHASAN

Definisi Penyakit Gagal Jantung (Congestive Heart Failure/CHF)

Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah medisnya disebut dengan "Heart Failure 

atau Cardiac Failure", merupakan suatu keadaan darurat medis dimana jumlah darah yang

dipompa oleh jantung seseorang setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)} tidak mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh. Dampak dari gagal jantung

secara cepat berpengaruh terhadap kekurangan penyediaan darah, sehingga menyebabkan

kematian sel akibat kekurangan oksigen yand dibawa dalam darah itu sendiri. Kurangnya

suplay oksigen ke otak (Cerebral Hypoxia), menyebabkan seseorang kehilangan

kesadaran dan berhenti bernafas dengan tiba-tiba yang berujung pada kematian.

Gagal jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang

sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan gejala

sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat penyakit lain di luar 

 jantung.

Kondisi pada penyakit gagal jantung bukanlah berarti bahwa jantung stop bekerja

(cardiac arrest), melainkan jantung tidak lagi mampu memompakan darah sebagaimana

tugasnya sehari-hari bagi tubuh seseorang.

Mekanisme dari gagal jantung :

Biasanya yang pertama mengalami kegagalan ialah bilik kiri. Lagipula, bilik kiri

mempunyai tugas yang paling berat. Jika bilik kiri tidak mampu memompakan darah,

maka timbul tiga hal :

1. Darah yang tinggal di dalam bilik kiri akan lebih banyak pada akhir sistole

daripada sebelumnya dan karena pengisian pada saat diastole berlangsung terus,

maka akan terdapat lebih banyak darah di dalam bilikk kiri pada akhir diastole.

Peninggian volume dari salah satu ruang jantung, dalam hal ini bilik kiri (preload).Jika penyakit jantung berlanjut, maka diperlukan peregangan yang makin lama

9

Page 10: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 10/25

makin besar untuk menghasilkan energi yang sama. Pada satu saat akan terjadi

 bahwa peregangan diastolik yang lebih besar tidak lagi menghasilkan kontraksi

yang lebih baik dan jantung akan gagal melakukan fungsinya (dekompensasi).

2. Jika bilik kiri tidak mampu memompakan darahnya yang cukup ke aorta untuk 

memenuhi kebutuhan dari organ yang terletak perifer, berarti curah jantung sangat

rendah dan juga akan menimbulkan tekanan darah yang rendah. Pada kebanyakan

kasus, hal ini akan menimbulkan perasaan lelah pada penderita. Curah jntung yang

rendah menimbulkan perasaan lesu. Pada kasus-kasus yang berat, perfusi darah

arteri ke otak akan berkurang dan otak akan menderita, yang akan menimbulkan

kecendrungan timbulnya pingsan, meskipun hal ini jarang ditemukan pada gagal

 jantung kronik kecuali miokard yang mengalami kerusakan hebat atau ritme

 jantung sangat abnormal.

3. Sistim Renin-angiontensin-aldosteron (sistim RAA)

Karena perfusi dari glomerus berkurang, maka ultrafiltrasinya juga akan

 berkurang, natrium direabsorpsi lebih sempurna di dalam nefron dan natrium yang

hilang dari urin akan berkurang. Pada saat yang sama perfusi dari aparatus

 jugstaglomerular juga berkurang sistem RAA diaktifkan akan terjadilah sekresi

aldosteron oleh kelenjar adrenal. Aldosteron ini akan menyebabkan reabsorpsi Na+

di tubulus distal bertambah banyak yang diganti dengan ion K + dan H+. Akibat dari

retensi natrium ini ialah tertahannya air dalam ruang ekstra seluler dan dalam

aliran darah oleh tekanan osmotik dari natrium. Volume darah akan bertambah dan

cadangan vena akan terisi penuh dengan darah. Tekanan di dalam vena sistemik 

sentral akan meninggi. Serambi dan bilik akan lebih diregangkan dari sebelumnya

(preload yang meninggi) dan dengan demikian mekanisme kompensasi dapat

diperbaiki. Namun bertambahnya isi darah ven aakan menyebabkan hepatomegali.

Penambahan jumlah ion Na+ dan H2O pada ruang interstisial bersama-sama

dengan tekanan yang tinggi di dalam sistim vena kadang-kadang akan

menimbulkan pitting edema.

10

Page 11: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 11/25

Etiologi Gagal Jantung

Penyebab gagal jantung dapat berupa faktor dari dalam jantung itu sendiri maupun

dari luar. Faktor dari dalam lebih sering karena terjadinya kerusakan-kerusakan yang

sudah dibawa, sedangkan faktor dari luar cukup banyak, antara lain: penyakit jantung

koroner, hipertensi, dan diabetes mellitus.

Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu :

1. Gangguan mekanik  ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau

 bersamaan yaitu :

• Beban tekanan

• Beban volume

• Tamponade jantung atau konstriski perikard (jantung tidak dapat diastole).

• Obstruksi pengisian bilik 

• Aneurisma bilik 

• Disinergi bilik 

• Restriksi endokardial atau miokardial

2. Abnormalitas otot jantung 

• Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia)

toksin atau sitostatika.

• Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal

3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi  

Di samping itu penyebab gagal jantung berbeda-beda menurut kelompok umur,

yakni pada masa neonatus, bayi dan anak.

11

Page 12: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 12/25

Periode Neonatus

Disfungsi miokardium relatif jarang terjadi pada masa neonatus, dan bila ada biasanya

 berhubungan dengan asfiksia lahir, kelainan elektrolit atau gangguan metabolik lainnya.

Lesi jantung kiri seperti sindrom hipoplasia jantung kiri, koarktasio aorta, atau stenosis

aorta berat adalah penyebab penting gagal jantung pada 1 atau 2 minggu pertama.

Periode Bayi

Antara usia 1 bulan sampai 1 tahun penyebab tersering ialah kelainan struktural termasuk 

defek septum ventrikel, duktus arteriosus persisten atau defek septum atrioventrikularis.

Gagal jantung pada lesi yang lebih kompleks seperti transposisi, ventrikel kanan dengan

 jalan keluar ganda, atresia tricuspid atau trunkus arteriosus biasanya juga terjadi pada

 periode ini.

Periode Anak 

Gagal jantung pada penyakit jantung bawaan jarang dimulai setelah usia 1 tahun. Di

negara maju, karena sebagian besar pasien dengan penyakit jantung bawaan yang berat

sudah dioperasi, maka praktis gagal jantung bukan menjadi masalah pada pasien penyakit

 jantung bawaan setelah usia 1 tahun.

12

Page 13: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 13/25

Perubahan-perubahan yang terlihat pada gagal jantung :

1 2 3

 

Keterangan :

Gambar 1 : Jantung normal.

Gambar 2 : Dinding jantung merentang dan bilik-bilik jantung membesar, dinding

 jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah.

Gambar 3 : Dinding-dinding jantung menebal, dinding otot jantung menebal untuk 

memompa lebih kuat.

Epidemiologi

Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit. Sindrom

gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF) juga mempunyai prevalensi yang

13

Page 14: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 14/25

cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk. Prevalensi CHF adalah

tergantung umur/age-dependent. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di

 bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 – 84 tahun.

Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapati prevalensi dari CHF

yang meningkat juga. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya lansia yang mempunyai

hipertensi akan mungkin akan berakhir dengan CHF. Selain itu semakin membaiknya

angka keselamatan (survival) post-infark pada usia pertengahan, menyebabkan

meningkatnya jumlah lansia dengan resiko mengalami CHF.

 

Angka kejadian PJPD (Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah) di Amerika Serikat pada

tahun 1996 dilaporkan hampir mencapai 60 juta penderita, ternyata dari 5 orang Amerika

1 diantaranya menderita PJPD. Macam-macam PJPD di negeri itu dapat dilihat pada tabel

1. Tekanan darah tinggi paling sering dijumpai, disusul dengan Penyakit Jantung Koroner 

dan Stroke. Gagal Jantung Kongestif merupakan komplikasi Tekanan Darah Tinggi yang

tak terkontrol dengan baik, atau PJK yang luas, cukup sering ditemukan.

JENIS PENYAKIT JUMLAH PENDERITA

Tekanan Darah Tinggi 50.000.000

Penyakit Jantung Koroner 12.000.000

Infark Miokard 7.000.000

Iskemia Miokard 6.200.000

Stroke 4.400.000

Gagal Jantung Kongestif 4.000.000

Penyakit Jantung Reumatik 1.800.000Penyakit Jantung Bawaan 1. 000.000

Tabel 1. Jenis Penyakit Jantung dan pembuluh Darah serta angka kejadiannya di USA

14

Page 15: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 15/25

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Jantung (CHF)

Tanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian

mana dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah, lebih jelasnya

sebagai berikut :

1. Gagal jantung sebelah kiri ; menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru

(edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya

sesak nafas hanya dirasakan saat seseorang melakukan aktivitas, tetapi sejalan

dengan memburuknya penyakit maka sesak nafas juga akan timbul pada saat

 penderita tidak melakukan aktivitas. Sedangkan tanda lainnya adalah cepat letih

(fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk 

serta irama degub jantung tidak teratur (Arrhythmia).

2. Sedangkan Gagal jantung sebelah kanan ; cenderung mengakibatkan pengumpulan

darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Sehingga hal ini menyebabkan

 pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati

(hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual, muntah, keletihan, detak jantung

cepat serta sering buang air kecil (urin) dimalam hari (Nocturia).

CHF menurut New York Heart Assosiation dibagi menjadi :

• Grade 1 : Penurunan fungsi bilik kiri tanpa gejala.

• Grade 2 : Sesak nafas saat aktivitas berat

• Grade 3 : Sesak nafas saat aktivitas sehari-hari.

• Grade 4 : Sesak nafas saat sedang istirahat.

Manifestasi klinis Gagal Jantung (CHF)

Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya

gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua

ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung.

Pada bayi, gejala Gagal jantung biasanya berpusat pada keluhan orang tuanya

 bahwa bayinya tidak kuat minum, lekas lelah, bernapas cepat, banyak berkeringat dan

15

Page 16: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 16/25

 berat badannya sulit naik. Pasien defek septum bilik atau duktus arteriosus persisten yang

 besar seringkali tidak menunjukkan gejala pada hari-hari pertama, karena pirau yang

terjadi masih minimal akibat tekanan bilik kanan dan arteri pulmonalis yang masih tinggi

setelah beberapa minggu (2-12 minggu), biasanya pada bulan kedua atau ketiga, gejala

gagal jantung baru nyata. Anak yang lebih besar dapat mengeluh lekas lelah dan tampak 

kurang aktif, toleransi berkurang, batuk, mengidap sesak napas dari yang ringan (setelah

aktivitas fisik tertentu) sampai sangat berat (sesak napas pada waktu istirahat).

Pasien dengan kelainan jantung yang dalam kompensasi karena pemberian obat

gagal jantung, dapat menunjukkan gejala akut gagal jantung bila dihadapkan kepada

stress, misalnya penyakit infeksi akut. Pada gagal jantung kiri atau gagal jantung

ventrikel kiri yang terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri,

 biasanya ditemukan keluhan berupa perasaan badan lemah, berdebar-debar, sesak, batuk,

anoreksia, keringat dingin.

Tanda obyektif yang tampak berupa takikardi, dispnea, ronki basah paru di bagian

 basal, bunyi jantung III (diastolic gallop)atau terdengar bising apabila terjadi dilatasi

 bilik, pulsus alternan. Pada gagal jantung kanan yang dapat terjadi karena gangguan atau

hambatan daya pompa bilik kanan sehingga isi bilik kanan menurun, tanpa didahului oleh

adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang ditemukan berupa edema tumit dan

tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan nyeri bila ditekan; edema pada vena perifer 

(vena jugularis), gangguan gastrointestinal dan asites. Keluhan yang timbul berat badan

 bertambah akibat penambahan cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, perasaan

tidak enak di epigastrium.

16

Page 17: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 17/25

Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :

• Gejala paru berupa : dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.

• Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites,

hepatomegali, dan edema perifer.

• Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai

delirium.

Pada kasus akut, gejala yang khas ialah gejala edema paru yang meliputi : dyspnea,

orthopnea, tachypnea, batuk-batuk dengan sputum berbusa, kadang-kadang hemoptisis,

ditambah gejala low output seperti : takikardi, hipotensi dan oliguri beserta gejala-gejala

 penyakit penyebab atau pencetus lainnya seperti keluhan angina pectoris pada infark 

miokard akut. Apabila telah terjadi gangguan fungsi bilik jantung yang berat, maka dapat

ditemukan pulsus alternan. Pada keadaan yang sangat berat dapat terjadi syok 

kardiogenik.

Diagnosa Penyakit jantung (CHF)

Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami

gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. Tanda yang

 penting adalah takikardi (150x/mnt atau lebih saat istirahat), serta takipne (50x/mnt atau

lebih saat istirahat). Pada perikardium dapat teraba aktivitas jantung yang meningkat. 

Bising jantung sering ditemukan pada auskultasi, yang tergantung dari kelainan

struktural yang ada. Khususnya pada neonatus dan bayi kecil. Ronki juga sering

ditemukan pada gagal jantung. Bendungan vena sistemik ditandai oleh peninggian

tekanan vena jugular, serta refluks hepatojugular.  Kedua tanda ini sulit diperiksa pada

neonatus dan bayi kecil, tampak sianosis perifer akibat penurunan perfusi di kulit dan

 peningkatan ekstraksi oksigen jaringan ekstremitas teraba dingin, pulsasi perifer 

melemah, tekanan darah sistemik menurun disertai penurunan capillary refill dan gelisah.

Pulsus paradoksus , pulsus alternans (penurunan fungsi bilik stadium lanjut). Bising

 jantung menunjukan diagnosis tetapi tidak adanya bising jantung tidak dapat memungkiri

 bahwa bukan gagal jantung.

17

Page 18: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 18/25

• Foto dada : dengan sedikit perkecualian, biasanya disertai kardiomegali. Paru

tampak edema vena pulmonal.

•  Elektrokardiografi  : di samping frekuensi QRS yang cepat atau disritmia, dapat

ditemukan pembesaran ruang-ruang jantung serta tanda-tanda penyakit

miokardium/ pericardium.

•  Ekokardiografi  : M-mode dapat menilai kuantitas ruang jantung dan shortening

fraction yaitu indeks fungsi jantung sebagai pompa. Pemeriksaan Doppler dan

Doppler berwarna dapat menambah informasi secara bermakna.

Dokter akan memberikan dugaan gagal jantung berdasarkan pada catatan medis

sebelumnya, gejala dan tanda serta test atau pemeriksaan fisik 

Beberapa pemeriksaan atau test pada pasien dengan dugaan gagal jantung:

~Test atau pemeriksaan darah

~Test atau pemeriksaan urine

~Pemeriksaan X-ray dada

~Electrocardiogram atau elektro kardio grafi (ECG)

~Echocardiography

~Radionuclide ventriculography

Echocardiography dan Radionuclide ventriculography sering digunakan untuk 

memastikan diagnosis gagal jantung. Echocardiogram adalah suatu test yang

 penyebabnya tanpa ada rasa nyeri. Pemeriksaan dilakukan pada permukaan dada dimana

hasil pemeriksaan adalah berupa gambar dari jantung, dimana gambar tersebut

menunjukkan seberapa sehat jantung dalam memompa darah.

18

Page 19: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 19/25

Penatalaksanaan Gagal Jantung

Terdapat tiga aspek yang penting dalam menanggulangi Gagal jantung :

 pengobatan terhadap Gagal jantung, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan

 pengobatan terhadap faktor pencetus. Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu

mengurangi retensi cairan dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban

 jantung. Pengobatan umum meliputi istirahat, pengaturan suhu dan kelembaban, oksigen,

 pemberian cairan dan diet. Selain itu, penatalaksanaa gagal jantung juag berupa:

Medikamentosa :

• Obat inotropik (digitalis, obat inotropik intravena),

• Vasodilator : (arteriolar dilator  : hidralazin), (venodilator  : nitrat, nitrogliserin),

(mixed dilator : prazosin, kaptopril, nitroprusid)

• Diuretik 

• Pengobatan disritmia

Gagal jantung dengan disfungsi sistolik 

Pada umumnya obat-obatan yang efektif mengatasi gagal jantung menunjukkan manfaat

untuk mengatasi disfungsi sistolik. Gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri hampir selalu

disertai adanya aktivitas sistem neuro-endokrin, karena itu salah satu obat pilihan utama

adalah ACE Inhibitor.

ACE Inhibitor, disamping dapat mengatasi gangguan neurohumoral pada gagal jantung,

dapat juga memperbaiki toleransi kerja fisik yang tampak jelas sesudah 3-6 bulan pengobatan. Dari golongan ACE-I, Kaptopril merupakan obat pilihan karena tidak 

menyebabkan hipotensi berkepanjangan dan tidak terlalu banyak mengganggu faal ginjal

 pada kasus gagal jantung. Kontraindikasinya adalah disfungsi ginjal berat dan bila ada

stenosis bilateral arteri renalis.

19

Page 20: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 20/25

Diuretika, bertujuan mengatasi retensi cairan sehingga mengurangi beban volume

sirkulasi yang menghambat kerja jantung. Yang paling banyak dipakai untuk terapi gagal

 jantung kongestif dari golongan ini adalah Furosemid. Pada usia lanjut seringkali sudah

ada penurunan faal ginjal dimana furosemid kurang efektif dan pada keadaan ini dapat

ditambahkan metolazone. Pada pemberian diuretika harus diawasi kadar kalium darah

karena diuresis akibat furosemid selalu disertai keluarnya kalium. Pada keadaan

hipokalsemia mudah terjadi gangguan irama jantung.

Obat-obatan inotropik, seperti digoksin diberikan pada kasus gagal jantung untuk 

memperbaiki kontraksi ventrikel. Dosis digoksin juga harus disesuaikan dengn besarnya

clearance kreatinin pasien. Obat-obat inotropik positif lainnya adalah dopamine (5-10

Ugr/kg/min) yang dipakai bila tekanan darah kurang dari 90 mmHg. Bila tekanan darah

sudah diatas 90 mmHg dapat ditambahkan dobutamin (5-20 Ugr/kg/min). Bila tekanan

darah sudah diatas 110 mmHg, dosis dopamin dan dobutamin diturunkan bertahap

sampai dihentikan.

Spironolakton, dipakai sebagai terapi gagal jantung kongestif dengan fraksi ejeksi yang

rendah, bila walau sudah diterapi dengan diuretik, ACE-I dan digoksin tidak 

menunjukkan perbaikan. Dosis 25 mg/hari dan ini terbukti menurunkan angka mortalitas

gagal jantung sebanyak 25%.

Gagal jantung dengan disfungsi diastolik 

Pada usia lanjut lebih sering terdapat gagal jantung dengan disfungsi diastolik. Untuk 

mengatasi gagal jantung diastolik dapat dengan cara:

• Memperbaiki sirkulasi koroner dalam mengatasi iskemia miokard (pada kasus

PJK)

• Pengendalian tekanan darah pada hipertensi untuk mencegah hipertrofi miokard

ventrikel kiri dalam jangka panjang.

• Pengobatan agresif terhadap penyakit komorbid terutama yang memperberat

 beban sirkulasi darah, seperti anemia, gangguan faal ginjal dan beberapa penyakit

metabolik seperti Diabetes Mellitus.

20

Page 21: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 21/25

• Upaya memperbaiki gangguan irama jantung agar terpelihara fungsi sistolik 

atrium dalam rangka pengisian diastolik ventrikel.

Obat-obat yang digunakan antara lain:

1. Antagonis kalsium, untuk memperbaiki relaksasi miokard dan menimbulkan

vasodilatasi koroner.

2. Beta bloker, untuk mengatasi takikardia dan memperbaiki pengisian ventrikel.

3. Diuretika, untuk gagal jantung disertai udem paru akibat disfungsi diastolik. Bila

tanda udem paru sudah hilang, maka pemberian diuretika harus hati-hati agar 

 jangan sampai terjadi hipovolemia dimana pengisian ventrikel berkurang sehingga

curah jantung dan tekanan darah menurun.

Pemberian antagonis kalsium dan beta bloker harus diperhatikan karena keduanya dapat

menurunkan kontraktilitas miokard sehingga memperberat kegagalan jantung.

Cardiac Resynchronisation Therapy

Untuk CHF dengan kelainan konduksi (Left bundle branch block) dapat dilakukanoperasi implantasi alat biventricular-pacing untuk mengatasi dissinkronisasi

ventrikelnya. Tapi hal ini juga malah dapat menyebabkan arrhytmia-induced sudden

death. Oleh karena itu dipakai kombinasi dari alat biventricular-pacing dan cardioverter 

defibrillation.

Transplantasi jantung

Transplantasi jantung dilakukan pada pasien CHF yang bila tanpa operasi akan

meninggal dalam waktu beberapa minggu. Umumnya dilakukan pada pasien lansia yang

kurang dari 65 tahun, yang tidak memiliki masalah kesehatan yang serius lainnya. Lebih

dari 75% pasien transplantasi jantung hidup lebih lama dari 2 tahun sesudah operasinya.

Sebagian bahkan dapat hidup sampai lebih dari 12 tahun.

Walaupun begitu, operasi transplantasi jantung merupakan suatu operasi besar yang

sangat sulit dan banyak persyaratannya, mengingat :

21

Page 22: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 22/25

• Perlunya organ donor yang sesuai.

• Prosedur operasinya sendiri yang sangat rumit dan traumatik.

• Perlu adanya pusat spesialis.

• Perlunya obat-obatan imunosupressan setelah operasi untuk mengurangi risiko

 penolakan organ oleh tubuh.

• Beberapa kasus timbul antibodi yang menyerang bagian dalam dari arteri

koronaria dalam waktu kira-kira setahun setelah operasi. Masalah ini tidak ada

 pengobatannya dan dapat berakhir dengan serangan jantung yang fatal.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

DIET JANTUNG I

Indikasi : Diet jantung I diberikan bagi pasien dengan gagal jantung.

Dasar diet :

Karena fungsi jantung terganggu maka aliran darah ginjal juga akan terganggu. Agar 

kadar ureum darah tidak meningkat maka perlu diberikan protein yang rendah. Sebagaiakibat kegagalan jantung bisa menyebabkan timbulnya oedema. Untuk mengurangi

oedema, pemberian garam harus dibatasi.

Tujuan Diet :

1. Mengurangi beban ginjal

2. Mengurangi atau mencegah retensi natrium

Syarat-syarat :

- Cukup kalori (sesuai dengan kecukupan normal)

- Karbohidrat sedang

- Lemak rendah

22

Page 23: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 23/25

- Air dibatasi

- Mineral + vitamin cukup ( Ca dibatasi)

- konsumsi protein rendah 0,8 - 1g/kgBB

- konsumsi natrium dibatasi 150-180 mg/hr pada bayi, 400 mg/hr pada anak.

Bentuk makanan : Dihidangkan dalam bentuk makanan cair, mudah dicerna.

Contoh menu sehari :

Pagi Siang Sore06.00 : makanan cair 12.00 : makanan cair 18.00 : makanan cair 

09.00 : makanan cair 15.00 : makanan cair 21.00 : makanan cair 

10.00 : Sari pepaya 16.00 : Sari jeruk -

Makanan yang tidak boleh diberikan :

1. Makanan yang diolah, diawetkan dengan garam dapur.

2. Kecap, tauco,coklat

3. Minuman yang mengandung gas seperti air soda, coca cola, dan sebagainya.

Masalah yang sering timbul pad apasien gagal jantung :

Asupan gizi tidak adekuat, karena banyak zat gizi yang tidak dianjurkan dalam

dietnya.

Terjadinya Hipoalbuminemia, karena asupan protein rendah.

Gagal Ginjal, disebabkan kegagalan fungsi jantung yang berpengaruh pada kerja

ginjal.

Respiratory Failure, timbulnya gejala-gejala sesak nafas

BAB III

23

Page 24: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 24/25

C. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari makalah tersebut dapat saya ambil kesimpulan, bahwasannya gagal jantung

(Congestive Heart Failure/CHF) merupakan penyakit degeneratif yang cukup banyak 

ditemukan dari segala jenis usia mulai dari masa neonatus, bayi, anak-anak sampai

dewasa lansia. Yang dari seluruhnya disebabkan karena faktor pola hidup yang tidak 

sehat cenderung menkonsumsi makanan yang berakibat memberatkan kerja jantung.

Komplikasi yang dialami para pasien juga berakibat fatal yang dapat menyebabkan angka

morbidibitas dan mortalitas meningkat, maka diperlukan adanya terapi diet khusus bagi

 penderita CHF.

Perlunya penyuluhan khusus kepada masyarakat tentang penyakit ini juga dirasa

cukup penting, agar kasus yang terjadi dapat ditanggulangi. Kepada ibu hamil yang

diharapkan dapat memberikan ASI eksklusif guna pemaksimalan imunitas anak agar 

terhindar dari penyakit CHF pada anak-anak dan balita, juga pencegahannya dengan

menjaga janin pada masa kehamilan dan tidak mengkonsumsi rokok, alkohol maupun

 bahan makanan yang kiranya berdampak pada jantung ibu dan janin yang akan

dilahirkannya nanti.

Makalah ini semata-mata hanya pengantar dalam membahas CHF lebih

mendalam, diharapkan di masa yang akan datang dapat lebih dikembangkan lagi seiring

teknologi untuk penyembuhan pasien dan mengurangi terjadinya komplikasi. Terlepas

dari ketidaksempurnaan seorang manusia, saya mengharapkan dimasa yang akan datang

 pembahasan tentang penyakit ini akan lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

24

Page 25: Dani Makalah

7/16/2019 Dani Makalah

http://slidepdf.com/reader/full/dani-makalah 25/25

Abdurachman N. 1987. Gagal Jantung dalam : Ilmu Penyakit Dalam. Balai penerbit

FKUI. Jakarta. Hal 193 – 204

 Kabo P, Karim S. 1996. Gagal Jantung Kongestif . Dalam : EKG dan penanggulangan

 beberapa penyakit jantung untuk dokter umum. Balai Penerbit FKUI.

Jakarta. Hal 187 – 205

Mappahya, A.A. 2004.  Dari Hipertensi Ke Gagal   Jantung. Pendidikan Profesional

Berkelanjutan Seri II. FKUH. Makassar. 2004. 

Oesman I.N, 1994. Gagal Jantung. Dalam: Buku ajar kardiologi anak . Binarupa Aksara.

Jakarta. Hal 425 – 441

Ontoseno T. 2005. Gagal Jantung Kongestif dan Penatalaksanaannya pada Anak .

Simposium nasional perinatologi dan pediatric gawat darurat. IDAI Kal-

Sel. Banjarmasin. Hal 89 – 103

Price, Sylvia A 1994. Gangguan Fungsi Mekanis Jantung dan Bantuan Sirkulasi. Dalam :

Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. EGC. Jakarta. 582 – 593

Sibuea Herdin W, Marulam Panggabean, et al. 2005.  Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :

Rineka Cipta.


Top Related