1/23/2020
1
DAMPAK IMPORTASI DAGING KERBAUTERHADAP USAHA SAPI POTONG DI
INDONESIA
Ho te l A s t o n P r i o r i t y & Con fe re nce Cen t re
J a k a r t a , 23 J a nua r i 2019
TIM PELAKSANA
Pengarah: Ir Didiek Purwanto, IPU ISPI
Joko Susilo, S.Pt
Peneliti: Dr. Ir.Andre R Daud, M.Si, IPM PERSEPSI /
UNPADIr. Cecep Firmansyah, M.P, IPM
1
2
1/23/2020
2
OUTLINE PRESENTASI
1. LATAR BELAKANG
2. ISU IMPORTASI DAGING
KERBAU
3. METODE KAJIAN
4. KERAGAAN USAHATERNAK
SAPI POTONG
5. SITUASI PASAR DAN
KONSUMEN DAGING SAPI
6. TREN HARGA DAGING SAPI
DAN MARKET SHARE
7. ELASTISITAS PRODUKSI
DAGING SAPI DOMESTIK
8. MODEL DINAMIS
KEBIJAKAN PETERNAKAN
9. PENUTUP
LATAR BELAKANG
3
4
1/23/2020
3
HISTORICAL TIMELINE
Kelangkaan daging sapi akibat pembatasan kuotaimpor sapi potong
Respon pelaku sapi potong yang menambahtekanan kepada pasar
2015
Impor daging kerbau dari India untuk menstabilkanharga daging sapi, dan mengisi kekosonganmenjelang Hari Raya
2016
Jumlah impor daging kerbau secara bertahapmeningkat hingga saat ini
2017–2019
KEKUATIRAN FMD
5
6
1/23/2020
4
MEMPERSULIT USAHA PETERNAK
SELERA
7
8
1/23/2020
5
TERKINI
9
10
1/23/2020
6
DISTRIBUSI DAGING KERBAU
METODE KAJIAN
11
12
1/23/2020
7
TEORIMANFAAT
IMPOR
• Impor akan menurunkan harga
pasar, E →A
• Konsumsi akan meningkat, Q →
Qd
• Produksi domestic akan turun,
dari Q → Qs
• Surplus ekonomi (gain from
trade) digunakan untuk
kompensasi produk domestik
HIPOTESIS
13
14
1/23/2020
8
DESKRIPSI KAJIAN
Kajian bersifat hanya deskriptif
Mengumpulkan, menyandingkan, menginterpretasi, dan mensitesa data
Menitikberatkan pada data-data dipublikasi resmi
DATA
SUPPLY DEMAND MARKET
TEKNIK
PENGUMPULAN
Survey & FGD Survey &
wawancara
Desk study &
diskusi
OBJEK
Peternak Sapi (40)
PedagangTernak
(30)
Pelaku RPH
Pedagang Daging
Sapi (30)
Konsumen Daging
Kementan
Kemendag
BPS
Asosiasi Pengusaha
Peternakan
LOKASI
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Jakarta
Bogor
Tangerang
Jakarta
15
16
1/23/2020
9
KUALITATIF
Simple Regression
𝑄𝑑 = 𝛼 + 𝛽1𝑄𝑏 + 𝛽2𝑄𝑐 + 𝜀
Cross Elasticity
𝑒 =∆𝑄𝑑∆𝑄𝑐
=∆𝑄𝑑∆𝑄𝑐
∙𝑄𝑐
𝑄𝑑
KUANTITATIF
ANALISIS
DINAMIKA POPULASI SAPI POTONG LOKAL
17
18
1/23/2020
10
PERKEMBANGANPOPULASI SAPI
POTONG
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Mill
ions
Sumatera
Jawa
Bali, NT, Maluku
Kalimantan
Sulawesi
Papua
BPS 2011 - 2018
PERTUMBUHANPOPULASI
• Populasi sapi potong 14,8 juta
(2011) dan 17 juta ekor (2018),
(+) 2.1 %/thn
• Sulawesi Selatan (6.6 %/thn),
NTT (9.2 %) & NTB (3.5%) (+)
• Jawa Tengah (1.4 %/thn) & Bali
(1.5 %) (-)
BPS 2011 - 2018
19
20
1/23/2020
11
PETERNAK SAPI POTONG LOKAL
• Rumahtangga peternakan sapi
potong pada faktanya masih di
pulau Jawa
• Dalam 7 tahun terakhir
menurun 9 % atau 1.23 % per
tahun
• Penurunan tertinggi di
Kalimantan, terendah di Jawa
• Papua mengalami kenaikan
jumlah RT peternak
BPS, Survey ST 2013; SUTAS 2018
SKALA USAHA
• Skala usaha ± 5 ekor/RT
• Selama 7 tahun data,
peningkatan 3.96 %/thn
• Jawa dan Bali mengalami
stagnasi pertumbuhan
• Dimungkinkan oleh kendala
agro-ekosistem
BPS, Survey ST 2013; SUTAS 2018
21
22
1/23/2020
12
STRUKTURPOPULASI
• Komposisi populasi rata-rata
jantan (29.39%) betina (70.61%)
Komposisi betina:
• Calon induk 22.87 %
• Induk Produktif 31.40 %
• Induk Afkir 16.34 %
BPS, Survey ST 2013
SITUASI & KONDISI USAHA RAKYAT
23
24
1/23/2020
13
DINAMIKA USAHA
KOMPONEN TREND
JABAR JATENG DIY JATIM
RATAAN
(%)
Skala Usaha Menurun 42 45 50 29 41.50
Harga bibit Meningkat 19 23 20 25 21.75
Harga bakalan Meningkat 28 30 20 33 27.75
Frekuensi
penjualanBergeser Hari Raya Qurban (± 290,000 ekor)
Harian -
Qurban
TOP 3 CONSTRAINT
• Harga bakalan tinggi
• Kesulitan penjualan sapi yang berukuran besar
• Kompetisi pakan tambahan berbasis limbah
• Pemotongan betina (di Jawa Timur) mendistorsi pasar
25
26
1/23/2020
14
BIAYA PRODUKSI
Komponen Biaya
Biaya Produksi
(Rp/ekor) (%)
Bakalan 10,400,000 62.49
Upah TK 1,537,200 9.24
Pakan Hijauan 3,150,000 18.93
Pakan Tambahan 1,260,000 7.57
Keswan 142,500 0.86
Air, Listrik, BBM 141,500 0.85
Lainnya 11,400 0.07
Total Biaya 16,642,600 100.00
Harga Sapi (Rp/kg BB) 47,550
Harga Daging (Rp/kg) 119,856
PEMOTONGAN SAPI
27
28
1/23/2020
15
TRENPEMOTONGAN
• Tahun 2018, tercatat
pemotongan sapi sebanyak
1,146,560
• Terlihat tren yang menurun
(5%)
• Jawa merupakan pemotong
terbanyak dengan jumlah
pemotongan 703,958 ekor
• Sulawesi, Maluku & Papua
tren meningkat
BPS, Statistik Pemotongan 2015-2018
FIELD CHECK
• Pengamatan di RPH Jakarta,
Bogor, Tangerang & Bandung
• Sumber administrasi dan
pelaku pemotong (bandar)
• Hampir seluruhnya
memotong sapi impor,
• Jumlah sapi lokal sangat
sedikit dan jarang
Data Primer, 2019
29
30
1/23/2020
16
K O M P O S I S I
BPS, Statistik Pemotongan 2018
SITUASI PASAR DAN KONSUMEN
31
32
1/23/2020
17
KONSUMSIDAGING SAPI
• Konsumsi daging masyarakat
menunjukan kecenderungan
yang meningkat
• Pertumbuhan konsumsi RT
dipengaruhi perbaikan
pendapatan, urbanisasi dan gaya
hidup
• Rata-rata pertumbuhan total
adalah 3.65 % / tahun
Qasa Consulting, 2018
VOLUME PENJUALAN
DAGING PEDAGANG PASAR
• Pertumbuhan konsumsi juga
terkonfirmasi dari pedagang
pasar becek dimana terdapat
kenaikan perdagangan sebesar
1.32 %
Data Primer, 2019
33
34
1/23/2020
18
KOMPOSISI DAGING
Data Primer, 2019
SEGMEN PASAR
Data Primer, 2019
35
36
1/23/2020
19
PREFERENSIKONSUMEN
EY Sweeney, 2018
FREKUENSI KONSUMEN
EY Sweeney, 2018
37
38
1/23/2020
20
KUANTIFIKASI DAMPAK
Buff in action!
TREN HARGADAGING NASIONAL
39
40
1/23/2020
21
TREN HARGA DI KOTA BESAR
Pusat Informasi Harga Pangan, Bank Indonesia, 2013-19
MARKET SHARE 2013 & 2018
• Selama 2013 – 2018, ruang pasar daging terhitung
membesar dengan peningkatan rata-rata sebesar ± 3.5%
mengikuti pertumbuhan konsumsi
• Pada tahun 2018, ruang pasar yang membesar mungkin
dipicu adanya daging kerbau di pasar
• Daging sapi lokal dan sapi impor kehilangan pangsa dari
bertambahnya daging sapi impor dan kerbau
680,103 ton
804,140 ton
41
42
1/23/2020
22
KALKULASI
• Regresi pada Daging Kerbau
vs Daging Domestik
• Secara statistik, tidak
signifikan karena timeseries
pendek
• Magnitude minus
CoefficientsStandard
Error t Stat P-value
Intercept 46,390.17 1,970.18 23.55 0.00
Daging Kerbau -0.23 0.36 -0.64 0.52
Elasticities -2.71
INTERPRETASI
• Noted that daging domestik includes local and import cattle
• Due to the regional distribution of slaughtering cattle, the net
effect for local cattle should be assessed later
• IBM might affect import cattle slaughtering in Java (except
East Java), as well as local cattle in the rest of Indonesia.
43
44
1/23/2020
23
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Tingkat produksi daging asal sapi lokal diperkirakan menurun. Daging kerbau
impor menjadi satu bagian dari banyak faktor penyebabnya.
2. Konsumsi daging sapi meningkat setiap tahunnya. Daging kerbau impor
diperkirakan mengisi celah peningkatan tersebut melalui pemanfaatannya oleh
industri, sementara RT memiliki preferensi dan frekuensi pembelian yang
cenderung tetap.
3. Impor daging kerbau berhasil menstabilkan harga daging sapi, tapi tidak dapat
menurunkan harga ke tingkat semula. Namun ada kecenderungan mengikuti
harga daging sapi.
45
46
1/23/2020
24
POINT FOR DISCUSSION
Apakah impor daging kerbau berhasil:
1. Menurunkan harga daging sapi?
2. Meningkatkan konsumsi daging ruminansia?
3. Menurunkan produksi daging domestik?
4. Menghasilkan surplus / defisit bagi negara?
5. Menciptakan economic gain / loss bagi society?
6. Meyakinkan kita semua untuk meneruskan importasi?
HATUR NUHUN
47
48
1/23/2020
25
SYSTEM DYNAMICS FOR POLICY
CAUSAL LOOP DIAGRAM
49
50
1/23/2020
26
MODELING
RUNNING
51
52
1/23/2020
27
REAL SIMULATION
Tahun
Harga Daging
(KEMENDAG) Harga Daging Simulasi
2010 67,461.00 67460.83
2011 71,701.00 71811.75
2012 76,925.00 75738.25
2013 83,229.50 78738.25
2014 92,336.38 82869.74
2015 92,363.63 88512.82
2016 93,527.13 95176.57
2017 105,798.13 102895.93
2018 120,625.00 111354.62
2019 120,756.25 119853.49
Mean Absolute Percentage Error 3.44%
Mean Absolute Deviation 3383.11
53