SKRIPSI
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREKTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE
PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH
RIRINTA DWI SHINTA MENTARI140502015
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMENDEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN2018
ABSTRAK
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREKTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE
PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang menggunakan smartphone iPhone. Sampel diambil dengan rancangan sampel nonprobabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan daftar pertanyaan yang pengukurannya menggunakan skala Likert. Data diolah secara statistik dengan program SPSS for windows, yaitu model uji t, uji f dan koefisien determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Secara parsial, variabel Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Kata kunci: Harga, Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan Pembelian
i
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRICE, QUALITY OF PRODUCTS, ANDBRAND IMAGES ON THE DECISION OF PURCHASE OF
IPHONE SMARTPHONE IN STUDENTS OF ECONOMICFACULTY AND BUSINESS OF SUMATERA UTARA
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of Price, Product Quality and Brand Image on the decision to purchase iPhone smartphones at the Students of the Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra and also to find out and analyze the most dominant factors influencing Purchasing Decisions. This research was conducted at the Students of the Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra who used iPhone smartphones. Samples were taken with a nonprobability sample design. The analytical method used is descriptive analysis method and multiple linear regression analysis method. This type of research is associative research and the data used are primary data and secondary data obtained through documentation studies and questionnaires whose measurements use a Likert scale. Data is processed statistically with the SPSS for Windows program, namely the t test model, f test and determinant coefficient (R2). The results of this study indicate that simultaneously the Price, Product Quality and Brand Image have a significant effect on Purchase Decisions. Partially, Product Quality and Brand Image has a positive and significant effect on Purchase Decisions, Price has a negative and significant effect on Purchasing Decisions.
Keywords: Price, Product Quality, Brand Image, Purchase Decision
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada
peneliti sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini,
dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian Smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu
syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua, yakni Ayahanda Ewin Rinaldy, BSc, S.pd M.Si dan Ibunda (Almh)
Dwi Hidayati yang telah membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa
yang tidak dapat terbalas, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas,
dan tak terhingga kepada kedua orang tua peneliti. Pada kesempatan ini peneliti
juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad
Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
iii
4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS, dan Bapak Liasta Ginting, SE,
M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah membantu dan memberikan saran
untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara untuk segala jasanya selama perkuliahan.
6. Kepada seluruh karyawan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
melakukan penelitian dan telah berkenan meluangkan waktu untuk membantu
peneliti dalam mengumpulkan data-data untuk penulisan skripsi ini.
7. Abang peneliti Rido Toryan Pratama Putra, S.Kom, Adik-adik peneliti
Rishanda Tri Oktina Wulandari dan Raissa Putri Elysia Sadira dan Keluarga
peneliti yang telah meluangkan waktunya untuk mengontrol peneliti serta
memberikan motivasi selama dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Teman-teman sekelas di Manajemen A terima kasih atas kebersamaannya di
bangku kuliah.
9. Teristimewa Arif Akbar, S.Sos yang selalu menghibur serta memberikan
motivasi, semangat dan dorongan dalam mengerjakan skripsi yang tiada henti
kepada peneliti.
10. Kepada sahabat seperjuangan di kampus Desy Aryanti, SE, Elvi Novita,
Fachrul Husyairy, Dimas Aditya Adjie, SE, Randa Maula Gufta, Masnilayati
Lubis, SE, Fitri Yanti, SE, Dimas Fitrananda, SE, Dhea Ulfa Audina, SE,
Hasnah Sabrina, SE, Ari Wibowo, SE, Natashia Munthe, SE, Novita Sari, SE,
yang telah banyak memberikan saran, motivasi dan dukungan yang tiada
henti kepada peneliti selama mengerjakan skripsi.
iv
11. Kepada sahabat dari SMA yaitu Risky Swastika, Shafira Sahara, Astri
Ramadhyani, Aldhie Winarko, Yola Emilia, Anis Syafira, S.KM, Dede Yosia
yang telah memberikan motivasi serta dukungan kepada peneliti.
12. Kepada teman kos di Pondok Banana yaitu Muhammad Hardiansyah,
Muhammad Akbar, A.md, Denny Syahputra, SE, Bakhtiar Dalimunthe, SH,
Rere Ritonga, yang telah memberikan motivasi serta dukungan kepada peneliti.
13. Kepada senior yaitu Rika Deswita, SE, Fenny Syardila, SE, Muhammad
Firdaus Munawwir, SH, Shofwan Al Faroqy Hasibuan, S.Sos, yang telah
membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi serta memberikan motivasi
kepada peneliti.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat memberikan balasan atas
kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan,… November 2018Peneliti,
Ririnta Dwi Shinta Mentari 140502015
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.............................................................................................. iABSTRACT........................................................................................... iiKATA PENGANTAR........................................................................... iiiDAFTAR ISI.......................................................................................... viDAFTAR TABEL.................................................................................. ixDAFTAR GAMBAR............................................................................. xDAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 11.1 Latar Belakang............................................................ 11.2 Rumusan Masalah....................................................... 91.3 Tujuan Penelitian........................................................ 101.4 Manfaat Penelitian...................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 122.1 Landasan Teori............................................................ 12
2.1.1 Pengertian Pemasaran..................................... 122.1.2 Pemasaran Manajemen Pemasaran................. 132.1.3 Pengertian Bauran Pemasaran......................... 14
2.2 Harga........................................................................... 172.2.1 Pengertian Harga............................................. 172.2.2 Strategi Penetapan Harga................................ 182.2.3 Tujuan Penetapan Harga................................... 192.2.4 Metode Penetapan Harga................................ 202.2.5 Dimensi Harga................................................ 22
2.3 Kualitas Produk........................................................... 232.3.1 Pengertian Produk........................................... 232.3.2 Atribut Produk................................................. 242.3.3 Tingkatan Produk............................................. 252.3.4 Klasifikasi Produk........................................... 262.3.5 Pengertian Kualitas Produk............................. 272.3.6 Dimensi dan Indikator Kualitas Produk.......... 28
2.4 Merek.......................................................................... 292.4.1 Pengertian Merek............................................ 292.4.2 Karakteristik Merek........................................ 302.4.3 Manfaat dan Keuntungan merek........................ 302.4.4 Citra Merek..................................................... 312.4.5 Pengukuran Citra Merek................................. 34
2.5 Keputusan Pembelian.................................................. 352.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian.................... 352.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Pembelian........................................................ 372.5.3 Tipe-tipe Keputusan Pembelian......................... 39
vi
2.6 Penelitian Terdahulu................................................... 402.7 Kerangka Konseptual.................................................. 412.8 Hipotesis..................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN.……………………………….. 463.1 Jenis Penelitian............................................................ 463.2 Tempat dan Waktu Penelitian..................................... 463.3 Batasan Operasional.................................................... 463.4 Operasionalisasi Variabel........................................... 473.5 Skala Pengukuran Variabel......................................... 493.6 Populasi dan Sampel................................................... 49
3.6.1 Populasi........................................................... 493.6.2 Sampel............................................................. 50
3.7 Jenis Data dan Sumber Data....................................... 513.7.1 Jenis Data........................................................ 513.7.2 Sumber Data.................................................... 51
3.8 Metode Pengumpulan Data......................................... 523.9 Uji Validitas dan Reliabilitas...................................... 52
3.9.1 Uji Validitas.................................................... 523.9.2 Uji Reliabilitas................................................ 53
3.10 Teknik Analisis Data................................................... 543.10.1 Analisis Deskriptif.......................................... 543.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda................... 55
3.11 Uji Asumsi Klasik....................................................... 553.11.1 Uji Normalitas................................................. 553.11.2 Uji Multikolinearitas....................................... 563.11.3 Uji Heteroskedastisitas.................................... 57
3.12 Uji Hipotesis............................................................... 573.12.1 Uji Signifikasi Serempak (Uji Statistik-F)...... 573.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik-t).......... 583.12.3 Koefisien Determinasi (R2)............................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................. 594.1 Sejarah Singkat Smartphone iPhone........................... 594.2 Analisis Statistik Deskriptif........................................ 62
4.2.1 Analisis Sttistik Deskriptif Responden........... 624.2.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel.............. 63
4.3 Analisis Regresi Linear Berganda.............................. 694.4 Uji Asumsi Klasik....................................................... 71
4.4.1 Uji Normalitas................................................. 714.4.2 Uji Heteroskedisitas........................................ 734.4.3 Uji Multkolinearitas........................................ 75
4.5 Pegujian Hipotesis...................................................... 754.5.1 Uji Secara Simultan (Uji-F)............................ 754.5.2 Uji Secara Parsial (Uji-t)................................. 764.5.3 Uji Koefisiensi Determinasi (R2).................... 78
4.6 Pembahasan................................................................. 78
vii
4.6.1 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian 784.6.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian........................................................ 794.6.3 Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian........................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................... 835.1 Kesimpulan.................................................................... 835.2 Saran.............................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 85
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... 88
viii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Daftar Harga Smartphone iPhone dan Samsung Juni 2016......... 62.1 Penelitian Terdahulu.................................................................... 403.1 Operasionalisasi Variabel: Definisi, Indikator dan Skala Pengukuran 483.2 Skor Pendapat Responden........................................................... 493.3 Uji Validitas................................................................................. 533.4 Uji Reliabilitas............................................................................. 544.1 Karakteristik Berdasarkan Angkatan............................................... 624.2 Karakteristik Berdasarkan Jurusan.............................................. 634.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)........ 634.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kuliatas
Produk (X2).................................................................................. 654.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3) 664.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan
Pembelian (Y).............................................................................. 684.7 Regresi Linear Berganda............................................................. 704.8 Uji Kolmogorov-Smirnov........................................................... 734.9 Uji Glejser................................................................................... 744.10 Uji Multikolinearitas................................................................... 754.11 Uji Secara Serempak (Uji-F)....................................................... 764.12 Uji Secara Parsial (Uji-t)............................................................. 774.13 Uji Koefisien Determinasi (R2).................................................... 78
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual.................................................................. 444.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram..................................... 714.2 Hasil Uji Normalitas dengan Probability Plot............................. 724.3 Hasil Uji Heteroskedisitas dengan Scatterplot............................ 74
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian..................................................................... 882. Distribusi Jawaban Responden Pra Survey................................. 903. Uji Validitas dan Realibitas......................................................... 914. Distribusi Jawaban Responden.................................................... 925. Karakteristik Berdasarkan Anggaran.......................................... 936. Karakteristik Berdasarkan Jurusan.............................................. 947. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1). . 948. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas
Produk (X2) ................................................................................. 949. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X2) 9510. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan
Pembelian (Y).............................................................................. 9511. Analisis Regresi Linear Berganda............................................... 9512. Uji Normalitas dengan Histogram............................................... 9613. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression
Standarized.................................................................................. 9614. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov Test............. 9715. Uji Heteroskedastisitas Scatterplot.............................................. 9716. Uji Glejser................................................................................... 9817. Uji Multikolinearitas................................................................... 9818. Uji Secara Serempak (Uji-F)....................................................... 9819. Uji Secara Parsial (Uji-t) ............................................................ 9920. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 99
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan
komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat semakin
dituntut untuk dapat memperoleh akses informasi dengan cepat dan tepat melalui
sumber-sumber informasi yang saat ini semakin banyak jumlahnya. Hal ini yang
menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi informasi dan komunikasi
terus meningkat, khususnya kebutuhan akan produk ponsel pintar atau smartphone.
Fenomena ini menjadi suatu tantangan baru bagi perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang teknologi komunikasi dan informasi untuk dapat menciptakan
produk yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen nya. Tidak
heran saat ini sangat banyak merek-merek baru yang masuk ke pasar smartphone.
Persaingan bisnis pada bidang smartphone sangat ketat, banyak hal yang
dilakukan para vendor untuk menarik konsumennya. Para vendor menawarkan
kecanggihan fitur, desain yang menarik, maupun harga yang
terjangkau. .................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
1
2
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Kotler & Keller
(2012) ........................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Perusahaan dapat menciptakan permintaan konsumen dengan memotivasi
konsumen untuk membeli produknya, dalam hal ini perusahaan perlu
menarik ......................................................................................................................
....................................................................................................................................
............
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Harga sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Harga adalah
suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain. Untuk
manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok
3
pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Harga menurut Kotler & Armstrong
(2012) adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Menurut Lupiyadi (2013) keputusan penetapan harga juga sedemikian
penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan layanan jasa dinilai oleh
konsumen, dan juga dalam proses membangun citra. Kegiatan penetapan harga
memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena penetapan
harga terkait langsung nantinya dengan revenue yang diterima oleh perusahaan.
Konsumen menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kualitas
produk. Seringkali masyarakat berasumsi bahwa dengan harga yang jauh lebih
mahal, kualitas yang akan diperoleh lebih jauh terjamin. Suatu perusahaan agar
dapat berhasil dalam memasarkan barang atau jasa harusnya lebih dulu menentukan
harga yang tepat. Penetapan harga yang tidak tepat akan menghilangkan keputusan
pembelian konsumen terhadap produknya.
Semakin banyaknya sumber-sumber informasi mengenai suatu produk
membuat konsumen semakin cerdas dalam menentukan pilihannya. Konsumen
tidak hanya mempertimbangkan untuk membeli suatu produk
berdasarkan ...............................................................................................................
4
....................................................................................................................................
...................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Dalam persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut
untuk ..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
........
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Kualitas produk merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu
barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan
tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan. Sedangkan menurut Swastha
& Handoko (2010) kualitas produk adalah suatu kondisi dari sebuah barang
berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur yang
ditetapkan maka akan dinilai produk tersebut semakin berkualitas.
Kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas juga akan
menjadi senjata untuk memenangkan persaingan, karena dengan memberikan
produk berkualitas, kepuasan konsumen akan tercapai. Dengan kualitas
5
yang ...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Para pengguna iPhone biasanya adalah pengguna setia. Selain lebih unggul
dalam hal teknologi, iPhone juga didukung oleh beberapa layanan tambahan
yang ...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
pengguna smartphone lainnya. Selain itu iPhone juga memiliki kamera yang lebih
canggih dan jernih dan selalu ditingkatkan pada setiap versi terbaru pada produk
smartphone iPhone sendiri.
IPhone juga memiliki processor yang lebih tangguh daripada smartphone
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
6
..................................................................................................................................
, desainnya pun juga lebih elegan dan berkelas.
Apple inc. menciptakan produk baru dengan spesifikasi dan fitur-fitur lebih
lengkap yaitu iPhone yang kini banyak diminati oleh masyarakat Indonesia dimana
iPhone merupakan merek ternama yang telah di kenal oleh masyarakat Indonesia
dengan kualitas produk yang telah dipercaya sebagai produk yang paling di minati
masyarakat baik dari segi kualitas produk. Saat ini iPhone merupakan salah satu
smartphone terlaris di dunia, salah satunya Indonesia yang menjadikan iPhone
produk andalan yang banyak di pakai oleh masyarakat Indonesia.
Pola konsumsi konsumen saat ini yang selalu menginginkan kemudahan
dalam berkomunikasi mendorong produsen ponsel untuk menciptakan
smartphone atau ponsel pintar. Smartphone adalah telepon genggam yang
mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan mempunyai fungsi yang mirip dengan
komputer. Berikut daftar harga smartphone iPhone dan smartphone merek lain:
Tabel 1.1Daftar Harga Smartphone iPhone dan Samsung Juni 2016
Tipe Smartphone Harga Tipe Smartphone Harga
iPhone 6 Plus 128GB Rp 13.800.000 Samsung Galaxy S6 Edge Rp 9.499.000
iPhone 6 128GB Rp 13.500.000 Samsung Galaxy Note 4 Rp 8.600.000
iPhone 5 S 64GB Rp 10.500.000 Samsung Galaxy J Rp 7.550.000
iPhone 5 C 32GB Rp 7.500.000 Samsung Galaxy Alpha Rp 6.900.000
iPhone 5 64GB Rp 5.250.000 Samsung Galaxy S5 Rp 6.420.000Sumber: www.detekno.com
Dari data diatas menunjukkan bahwa iPhone merupakan salah satu merek
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
7
..................................................................................................................................
...................................................................................................................................
dikatakan ada kesan/citra barang mewah yang melekat pada produk tersebut.
Di Indonesia, fenomena smartphone ini juga terjadi di berbagai kalangan,
seperti halnya pada kalangan Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara. Kebutuhan mahasiswa akan smartphone ini juga
meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan mahasiswa akan informasi
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
. Namun bukan hanya dalam hal memperoleh informasi saja, kebutuhan akan
smartphone ini juga dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa untuk berkomunikasi
dengan kerabat mereka.
Citra merek dan harga pada akhirnya akan menjadi bagian pertimbangan
dari konsumen ketika akan membeli sebuah produk smartphone yang sudah
banyak beredar di pasar. Pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian
dilihat dari banyak faktor, salah satunya citra merek dapat diukur dengan kesan
positif pada bidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan mudah dikenali.
Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar
membedakan .............................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................
kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek
akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu
8
dalam benak konsumen.
Citra pada suatu merek merefleksikan image akan perspektif konsumen
dan gambaran janji yang dibuat merek tersebut pada konsumennya. Brand image
tersusun oleh beberapa karakteristik personal konsumen mengenai kelebihan
produk yang dilihatnya. Brand image terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu atribut
produk, keuntungan konsumen, dan kepribadian merek. Dalam poin ini juga
dijelaskan keuntungan dari citra merek iPhone adalah kesan yang didapatkan pada
produk ini adalah barang mewah, sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek
ini memberikan kesan yang positif dan level yang berbeda jika menggunakan
produk lain.
Penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-
menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara
positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak
kosumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen
untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar.
Khususnya pada produk smartphone iPhone, Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara lebih mementingkan faktor
kualitas produk dan citra merek daripada faktor harga. Hal ini didasarkan oleh
penilaian Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
bahwa kualitas produk yang ditawarkan oleh smartphone iPhone sangat baik dan
citra merek yang dimiliki smartphone iPhone juga berkesan dan dapat
memenuhi kebutuhan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
9
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melihat objek yang diteliti
adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Mengapa Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,
karena Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu segmen terbesar dalam penggunaan smartphone saat ini.
Kebutuhan akan informasi untuk menunjang aktivitas pembelajaran di kampus
khususnya bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara, yang tentunya sangat erat dengan perubahan inovasi teknologi serta
kebutuhan informasi yang sedang berkembang di media sosial yang sudah trend.
Disamping itu berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, rata-
rata Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
merupakan pengguna smartphone merek iPhone, alasan pola konsumsi
dikarenakan smartphone merek iPhone mempunyai fitur yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Selain itu mereka lebih cenderung mengganti smartphone
dengan yang lebih canggih karena ingin mengikuti perkembangan teknologi atau
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek Terhadap
10
Keputusan Pembelian smartphone iPhone Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh secara
serempak terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
2. Apakah Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
3. Apakah Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara?
4. Apakah Citra Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan tujuan
dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra
Merek terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
11
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini:
1. Bagi Manajemen Apple (iPhone) smartphone
Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi bagi perusahaan Apple
(iPhone) smartphone yang ada di Indonesia khususnya pemasaran regional
Medan untuk mengetahui apakah Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek
ini berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sangat berpengaruh dalam
Keputusan Pembelian khususnya dikalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai sejauh mana
Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
smartphone khususnya merek Apple (iPhone) dikalangan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
12
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan ataupun referensi
untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang produk ini ataupun
yang berhubungan dengan penelitian sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Keberhasilan dalam pemasaran suatu produk perusahaan tidak
hanya dinilai dari seberapa banyak produk itu laku terjual, namun yang
lebih diutamakan ialah bagaimana cara mempertahankan pangsa pasar.
Sebagai pelaku usaha hendaknya perusahaan memahami keinginan yang
dibutuhkan konsumen tentang produk agar konsumen merasa puas dan
tidak beralih ke produk lain. Pemasaran adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik
dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan (Kotler & Keller, 2012).
Menurut Kotler & Amstrong (2012) pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya. Berdasarkan definisi tersebut disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan proses kegiatan untuk berinteraksi antara individu dan kelompok
untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mentukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan orang lain. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak
ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit
berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena
13
14
mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik
beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.
Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran kegiatan-kegiatan yang
saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan
pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus
berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama
atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan
tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan
peraturan yang ada. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler & Keller,
2012).
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan salah satu bagian penting dari fungsi
bisnis atau organisasi perusahaan. Di dalam fungsi manajemen pemasaran
terdapat kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui 20
pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga diperoleh seberapa besar peluang
untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang akan dan sedang dihadapi
oleh suatu perusahaan. Untuk itu manajemen pemasaran perlu dilakukan oleh
orang-orang handal di bidang manajemen pemasaran untuk melakukan riset pasar
yang akurat. Hal ini dipertegas oleh beberapa pendapat para ahli.
Menurut Saladin (2012) manajemen pemasaran adalah analisis,
15
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Selain
itu Alma (2014) mengemukakan manajemen pemasaran sebagai berikut:
“Manajemen pemasaran ialah kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengimplementasikan dan mengawasi segala kegiatan guna mencapai tingkat
pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen pemasaran merupakan serangkaian proses yang terdiri dari analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengawasan dalam meraih suatu yang menjadi
tujuan perusahaan.
2.1.3 Pengertian Bauran Pemasaran
Pada dasarnya sesuai dengan tujuan pendirian perusahaan, bahwa
perusahaan harus dapat tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan dapat tumbuh
dan berkembang tentu saja perusahaan harus menentukan strategi pemasaran,
untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif diperlukan kombinasi dari
elemen-elemen bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix)
terdapat variabel-variabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran dapat menentukan tanggapan-
tanggapan yang diinginkan perusahaan di dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler & Armstrong (2012) bauran pemasaran adalah
seperangkat alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Definisi lain yaitu: The
16
marketing mixis the set of tactical marketing tools that the firm blends to
produce the respons it wants in the target market.
Berikut ini adalah elemen-elemen bauran pemasaran atau marketing mix
menurut Charty (dalam Kotler & Armstrong, 2012) ada empat variabel dalam
kegiatan bauran pemasaran yaitu:
1. Product
Product means the goods-and-services combination the company offers to the
target market. Maksud dari definisi tersebut adalah suatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual
mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu
keinginan atau kebutuhan konsumen.
2. Price
Price is the amount of money customers must pay to obtain the product. Ford
calculates suggested retail prices that its dealers might charge for each Escape.
Maksud dari definisi tersebut adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan
oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
3. Place
Place includes company activities that make the product available to target
consumers. Maksud dari definisi tersebut adalah tempat meliputi segala aktivitas
perusahaan dalam membuat produk yang akan tersedia untuk konsumen sasaran.
Tempat dapat dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam proses distribusi.
17
Dalam melakukan distribusi selain melibatkan produsen secara langsung,
melainkan akan melibatkan pula pengecer dan distributor.
4. Promotion
Promotion refers to activities that communicate the merits of the product and
persuade target customers to buy it. Maksud dari definisi tersebut adalah
aktivitas yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai
produk yang akan dijual kepada konsumen potensial. Selain untuk
mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk, promosi juga
digunakan sebagai sarana untuk membujuk dan mempengaruhi konsumen
untuk mengkonsumsi produk.
Adapun pengertian unsur-unsur bauran pemasaran tersebut yang dijelaskan
Lupiyadi (2013) adalah sebagai berikut:
1. Produk (product)
Keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai
kepada konsumen. Perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak
hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari
produk tersebut yang disebut “the offer”.
2. Harga (price)
Sejumlah pengorbanan yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
produk atau jasa. Dalam penetapan harga harus diperhatikan kedua belah
pihak. Kedua belah pihak tersebut adalah perusahaan dan konsumen.
3. Tempat (place)
Berhubungan dengan dimana perusahaan bermarkas dan melakukan operasi
18
atau kegiatan. Tempat juga menjelaskan tentang bagaimana sistem
penyampaian yang akan diterapkan.
4. Promosi (promotions)
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat
produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
5. Orang (people)
Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling mempengaruhi
dalam proses pertukaran dari produk jasa. Dalam hubungannya dengan
pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang ditawarkan.
6. Proses (process)
Merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen.
7. Bukti/Lingkungan Fisik (physical evidence/environment)
Lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa
dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud apapun yang digunakan
untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
2.2 Harga
2.2.1 Pengertian Harga
Harga adalah elemen yang paling tidak umum dari bauran
pemasaran. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia harga adalah jumlah
19
uang atau alat tukar lain yang senilai yang harus dibayarkan untuk produk
atau jasa, pada waktu tertentu dan di pasar tertentu.
Menurut Kotler & Armstrong (2012), sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan hal yang
diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen
bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai.
Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk,
dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal
biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga
mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga
maka semakin tinggi kualitas. Konsumen mempunyai anggapan adanya
hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk, maka
mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan produk
yang lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk.
2.2.2 Strategi Penetapan Harga
Menurut Kotler & Keller (2013) strategi penetapan harga
digolongkan menjadi lima bagian yaitu penetapan harga geografis, diskon
harga dan insentif, penetapan harga promosi, penetapan diskriminasi
harga.
1. Penetapan harga geografis
20
Perusahaan memutuskan memberi harga produknya untuk konsumen yang
berada dilokasi dan negara yang berbeda.
2. Diskon harga dan insentif
Perusahaan umumnya akan menyesuaikan harga, memberikan diskon, dan
insentif untuk pembayaran dini, volume pembelian, dan pembelian diluar musim.
3. Penetapan harga promosi
Dalam kondisi tertentu perusahaan akan menetapkan harga sementara untuk
produksinya dibawah daftar dan kadang-kadang dibawah biayanya.
Penetapan harga promosi menggunakan beberapa teknik yaitu penetapan
harga pemimpin kerugian (loss-leader), penetapan harga acara khusus,
pembiayaan berbunga rendah, jangka waktu pembayaran yang lebih panjang,
jaminan dan kontrak jasa, diskon psikologis.
2.2.3 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga pada setiap perusahaan berbeda-beda,
sesuai dengan kepentingan. Menurut Kotler & Keller (2012) pada
dasarnya terdapat empat jenis penetapan harga, yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada Laba
Tujuan ini disebut dengan istilah maksimasi harga. Dalam era persaingan
global yang kondisinya sangan kompleks dan banyak variabel yang
berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat
sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat
jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.
2. Tujuan berorientasi pada Volume
21
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau
yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga
ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan,
nilai penjualan, atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh
perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour and travel,
penyelenggara seminar.
3. Tujuan berorientasi pada Citra
Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melali strategi penetapan harga.
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
4. Tujuan Stabilitas Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga. Bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
harga. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilitas harga
dalam industri-industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi
(misalnya minyak bumi).
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau
menghindari campur tangan pemerintah.
2.2.4 Metode Penetapan Harga
Metode penetapan harga secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
22
empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan,
berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan. Menurut Kotler & Keller
(2012) yang menjelaskan metode penetapan harga sebagai berikut:
1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan
Adalah suatu metode yang menekankan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi selera dan referensi pelanggan dari faktor-faktor seperti biaya,
laba, dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai
pertimbangan, diantaranya yaitu:
a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)
b. Kemauan pelanggan untuk membeli
c. Suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut apakah
produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang
digunakan sehari-hari
d. Manfaat yang dapat diberikan produk tersebut pada pelanggan
e. Harga produk-produk substitusi
f. Pasar potensial bagi produk tersebut
g. Perilaku konsumen secara umum
2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
Faktor penentu harga dalam metode ini, yang utama adalah aspek penawaran
atau biaya bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya
produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga
dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead dan laba.
3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba
23
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan
harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau
dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi. Metode
penetapan harga berbasis laba ini terdiri dari target profit pricing, target return
on sales pricing, dan target return on investment pricing.
4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan
Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan atau laba, harga
juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan
pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri dari
customarypricing; above at, or below market pricing; loss leader pricing dan
sealed bid pricing.
2.2.5 Dimensi Harga
Menurut Kotler & Armstrong (2012) menjelaskan ada empat ukuran yang
mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas
produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai dengan kemampuan
atau daya saing harga. Empat ukuran harga yaitu sebagai berikut:
1. Keterjangkauan Harga
Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek harganya juga berbeda
dari yang termurah sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan para
konsumen banyak yang membeli produk.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering
24
memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat
adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang cenderung
beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.
3. Kesesuaian harga dengan manfaat
Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan
lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya.
Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang
dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal
dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.
4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya, dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan
oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.
2.3 Kualitas Produk
2.3.1 Pengertian Produk
Kegiatannya suatu perusahaan pasti memiliki produk tertentu yang dapat
ditawarkan kepada konsumen. Produk merupakan elemen paling mendasar dan
penting dalam bauran pemasaran (marketing mix). Dikatakan paling penting
karena dengan produklah perusahaan menetapkan harga yang pantas,
menyalurkan produk melalui saluran-saluran distribusi mereka, dan
mengkomunikasikan produk tersebut dengan suatu bauran komunikasi yang tepat.
Produk dapat berupa barang maupun jasa, jika tidak ada produk, maka tidak
aka nada pemindahan hak milik sehingga tidak akan ada pemasaran. Semua kegiatan
25
pemasaran lainnya digunakan untuk menunjang gerakan produk. Seberapa hebatnya
usaha promosi yang dilakukan, distribusi dan harga jika tidak diikuti dengan produk
yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha suatu perusahaan tidak akan
berhasil. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai produk.
Produk didefinisikan oleh Kotler & Armstrong (2012) sebagai berikut:
“A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition,
use, or consumption that might satisfy a want or need.” Arti dari definisi
tersebut adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan.
2.3.2 Atribut Produk
Atribut produk merupakan suatu gambaran yang menjelaskan sebuah
produk yang berwujud maupun tidak berwujud yang memiliki karakteristik
tertentu. Atribut produk juga dapat berupa kualitas, bentuk, merek, kemasan,
jaminan, warna, label, harga, pelayanan, dan sebagainya. Menurut Kotler &
Armstrong (2012) atribut produk merupakan pengembangan produk dan jasa
pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan
unsur-unsur produk yang mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat
dijadikan dasar minat beli. Menurut Kotler & Armstrong (2012) terdapat tiga
macam komponen atribut produk, yaitu:
1. Kualitas produk, yakni salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas
memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu
26
kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
2. Fitur produk, yakni sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur, model
dasar, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal perusahaan dapat
menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak
fitur. Fitur adalah alat kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan
produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru
adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing.
3. Gaya dan desain produk, yakni cara lain untuk menambah nilai pelanggan
melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang
lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
Gaya bisa menarik atau bahkan membosankan. Desain dimulai dengan
mengamati pelanggan dan mengembangkan pemahaman yang mendalam
mengenai kebutuhan mereka.
2.3.3 Tingkatan Produk
Setiap produk yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki tingkatannya
yang berbeda berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan harus
mengetahui beberapa tingkatan produk ketika akan mengembangkan produknya.
Menurut Kotler & Keller (2012) produk memiliki 5 (lima) tingkatan, diantaranya:
1. Manfaat Inti (core benefit)
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Manfaat yang
sebenarnya dari produk tersebut dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk.
27
2. Produk Dasar (basic product)
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar.
3. Produk Harapan (expected product)
Produk harapan adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk
dibeli dan serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang
diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Produk Pelengkap (augment product)
Produk pelengkap adalah sebagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambahkan dengan berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk
pesaing. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh
badan usaha dengan produk yang ditawarkan pesaing.
5. Produk Potensial (potencial product)
Produk potensial adalah segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang, atau semua
argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa
mendatang. Perusahaan memiliki keunggulan tersendiri dan nilai tambah atas
produknya yang memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan lain.
Sehingga konsumen akan tetap memilih produk perusahaan tersebut
dibandingkan dengan produk lain.
2.3.4 Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-
28
ciri nya: daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen atau industri). Setiap
jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. Pada dasarnya
barang dapat diklasifikasikan menurut Kotler & Keller (2012) menjadi tiga
kelompok menurut daya tahan wujud, diantaranya adalah:
1. Barang tidak tahan lama (non-durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian dengan kata lain umur
ekonominya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
Contohnya seperti sabun, makanan dan minuman, gula dan garam.
2. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian
normal adalah satu tahun lebih). Contohnya adalah TV, lemari es, komputer
dan lain-lain.
3. Jasa (service)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contohnya adalah bengkel, reparasi, salon kecantikan, hotel dan lain-lain.
2.3.5 Pengertian Kualitas Produk
Produk merupakan suatu yang penting bagi perusahaan, karena
dengan produk tujuan sasaran dari suatu perusahaan dapat berhasil. Tetapi
perusahaan tidak bisa membuat produk begitu saja, karena konsumen
cenderung akan membeli produk jika dirasa produk tersebut cocok,
memberikan manfaat yang baik dan mempunyai kualitas yang baik juga,
29
sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen dan tentunya
memberikan keuntungan bagi perusahaan selain mendapatkan laba
perusahaan mendapat kepercayaan dari para konsumennya. Hal ini
diperkuat oleh Kotler & Armstrong (2012) kualitas produk adalah “The
ability of a product to perform its functions, it includes the product’s
overall durability, realibility, precision, ease of operation and repair, and
other valued attributes”.
Dari definisi kualitas produk diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kualitas produk merupakan kemampuan dari satu produk yang
ditawarkan kepada konsumen yang dirasa dapat memenuhi keinginan
konsumen dilihat dari kinerja, daya tahan, pengoperasian produk dan
lainnya.
2.3.6 Dimensi dan Indikator Kualitas Produk
Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu
produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas
produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menarik minat
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Menurut
Kotler & Keller (2012) kualitas produk dapat dimasukkan ke dalam
delapan dimensi, yaitu:
1. Kinerja (performance), merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core
product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan
dalam penggunaan.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder
30
atau pelengkap.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar
karakteristik operasional.
4. Keandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan
atau gagal pakai. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar
karakteristik operasional.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
6. Estetika (esthetica), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya
keindahan desain produk, keunikan model produk dan kombinasi.
7. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), merupakan persepsi konsumen
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena
kurangnya pengetahuan pembeliakan atribut atau ciri-ciri produk yang akan
dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama
merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun Negara pembuatnya.
Berdasarkan dimensi-dimensi diatas, dapat disimpulkan bahwa
suatu dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk
memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan.
2.4 Merek
2.4.1 Pengertian Merek
Merek merupakan unsur penting yang dapat membantu proses pemasaran
31
barang di dalam perusahaan, sehingga merek merupakan salah satu hal yang
penting yang menyangkut reputasi perusahaan. Merek merupakan hal yang
penting bagi perusahaan, karena merek adalah nilai yang akan diingat oleh
konsumen atau pelanggan saat menentukan pembelian produk. Menurut American
Marketing Association yang dikutip oleh Kotler & Keller (2012) mendefinisikan
merek adalah sebagai berikut: “Merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang atau
desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan
barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan merek dari para pesaing”.
Menurut Alma (2014) mengemukakan bahwa “Merek sebagai suatu tanda
atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu, dapat
berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa merek adalah suatu bentuk identitas dari suatu produk yang ditawarkan ke
pelanggan yang dapat membedakan dari produk perusahaan dan produk
perusahaan pesaing yang berbentuk nama, kata, tanda, simbol, desain, atau
kombinasi dari semua hal tersebut.
2.4.2 Karakteristik Merek
Menurut Sunyoto (2012) terdapat beberapa karakteristik suatu merek yang
baik, yaitu:
1. Mudah dibaca, diucapkan dan diingat.
2. Singkat dan sederhana.
32
3. Mempunyai ciri khas tersendiri dan disenangi oleh konsumen.
4. Merek harus menggambarkan kualitas, prestise, produk dan sebagainya.
5. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan di
lini produk.
6. Merek harus dapat didaftarkan dan mempunyai perlindungan hukum.
2.4.3 Manfaat dan Keuntungan merek
Manfaat merek membuat suatu persepsi dan keuntungan merek
merupakan salah satu pendongkrak kemajuan perusahaan. Menurut Alma
(2014) Merek atau brand akan memberikan manfaat kepada beberapa
pihak yang akan dijelaskan pada halaman selanjutnya:
1. Produsen atau Penjual
a. Memudahkan penjual dalam mengolah pesanan – pesanan dan menekan
masalah.
b. Memberi peluang bagi penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam
segmen – segmen tertentu.
c. Membantu penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam segmen–
segmen tertentu.
d. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
e. Memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ganas.
2. Pembeli atau konsumen
a. Dapat membedakan produk tanpa harus memeriksa secara teliti.
b. Konsumen mendapat informasi tentang produk.
c. Meningkatkan efisiensi.
33
2.4.4 Citra Merek
Citra merek merupakan serangkaian asosiasi (persepsi) yang ada dalam
benak konsumen terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi menjadi suatu
makna. Hubungan terhadap suatu merek akan semakin kuat jika didasarkan pada
pengalaman dan mendapat banyak informasi. Citra atau asosiasi merepresentasikan
persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra
yang terbentuk dari asosiasi (persepsi) inilah yang mendasari keputusan membeli
bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen. Citra merek meliputi
pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek (aspek kognitif), konsekuensi
dari penggunaan merek tersebut dan situasi penggunaan yang sesuai, begitu juga
dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang dipresepsikan dengan merek tersebut
(aspek afektif).
Kotler & Armstrong (2012) menyatakan bahwa citra merek adalah
“The set of belief held about a particular brand is known as brand image”.
Yang artinya kutipan pada halaman sebelumnya adalah sekumpulan
keyakinan terhadap suatu merek disebut citra merek.
Kotler & Keller (2012) menyebutkan bahwa para pembeli mungkin
mempunyai tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Citra
merek adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra
merek dipengaruhi oleh banyak faktor di luar control perusahaan. Citra yang
efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal, yang pertama, memantapkan
karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan
cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.
34
Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental.
Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana
komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Kotler & Keller (2013) mendefinisikan citra merek sebagai berikut:
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada
ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara asbtrak dalam pemikiran
mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak
berhadapan langsung dengan produk. Membangun citra merek yang positif
dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut,
yang unik dan memiliki kelebihan ditonjolkan, yang membedakannya dari
produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung
seperti (marketing, kualitas layanan, produk, dll) dapat menciptakan citra
merek yang kuat bagi konsumen.
Indikator dari variabel citra merek yang dikemukakan oleh Kotler &
Keller (2013) tersebut dikembangkan menjadi lima dimensi sebagai berikut:
1. Profesionalisme yang mewakili pendekatan kualitas dari atribut, manfaat,
dan perilaku.
2. Modern yang mewakili pendekatan inovasi dari atribut, manfaat dan perilaku.
3. Melayani semua segmen masyarakat yang mewakili nilai dan program dari
kepedulian terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial.
4. Concern pada konsumen yang merupakan pendekatan dari orientasi pada
konsumen (customer orientation).
35
5. Aman yang merupakan pendekatan dari corporate credibility.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan persepsi dan keyakinan terhadap suatu merek yang ada didalam
benak konsumen berdasarkan pengalamannya dengan suatu produk. Citra merek
berkaitan erat dengan kesan terhadap produk yang dikonsumsinya, sehingga
dapat menimbulkan kesan yang positif bagi pelanggan untuk merek tertentu.
Maka persepsi maupun pemahaman pelanggan terhadap suatu merek tergantung
pada kemampuan pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi
mengenai merek tersebut, serta kemampuan pelanggan untuk menyimpan
informasi dari merek tersebut dalam ingatannya. Pemahaman pelanggan
terhadap suatu merek merupakan cerminan dari penilaian pelanggan atas merek
produk-produk yang ditawarkan.
2.4.5 Pengukuran Citra Merek
Menurut Kotler & Keller (2013) bahwa pengukur citra merek dapat
dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu:
1. Kekuatan (Strengthness)
Kekuatan disini berkaitan dengan seberapa kuat hubungan yang mampu
diciptakan oleh merek dengan konsumen. Biasanya pengukuran kekuatan
ini dapat dibentuk melalui pengalaman langsung, harga, kualitas,
rekomendasi, perorangan, iklan dan lain-lain. Yang termasuk dalam
kelompok kekuatan (strength) ini adalah penampilan fisik produk,
keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan
fasilitas pendukung dari produk tersebut.
36
2. Keunikan (Uniqueness)
Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara
merek-merek yang lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, yang
berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk yang lainnya.
Perusahaan harus bisa membuat produk mereka unik dan beda dengan produk
pesaing. Yang temasuk dalam kategori unik ini adalah hal berbeda yang
paling dominan dalam sebuah produk dengan produk pesaingnya, variasi
layanan, variasi harga, fisik produk itu sendiri seperti fitur produk dan variasi
produk yang tersedia, penampilan atau nama dari sebuah merek yang
memberikan kesan positif, cara penyampaian informasi kepada konsumen,
pedoman privasi yang ketat dari perusahaan, serta prosedur pembelian yang
terjamin. Kemampuan membedakan merek di antara merek lainnya. Kesan ini
muncul dari atribut produk tersebut yang menjadi bahan pembeda, yang
teramasuk kelompok ini adalah variasi layanan yang diberikan sebuah
produk, variasi harga dari produk-produk yang bersangkutan.
3. Kesukaan (Favorable)
Kesukaan mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah diingat oleh
konsumen. Termasuk dalam kelompok kesukaan ini antara lain: kemudahan
merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat
konsumen, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak konsumen dengan
citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
2.5 Keputusan Pembelian
2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian
37
Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk
merupakan suatu tindakan yang lazim dijalani oleh setiap individu konsumen
ketika mengambil keputusan membeli. Keputusan membeli atau tidak membeli
merupakan bagian dari unsur yang melekat pada diri individu konsumen yang
disebut behavior, dimana ia merujuk kepada tindakan fisik yang nyata.
Menurut Kotler & Keller (2012) mengemukakan bahwa keputusan
pembelian dapat diartikan sebagai suatu keputusan yang diambil oleh seorang
calon pembeli menyangkut kepastian akan membeli atau tidak.
Berdasarkan definisi diatas, peneliti sampai pada pemahaman bahwa
keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang akan membuat konsumen secara aktual mempertimbangkan segala
sesuatu dan pada akhirnya konsumen membeli produk yang paling mereka sukai.
Sementara itu keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk
meliputi enam sub keputusan (pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu
pembelian, jumlah pembelian, metode pembayaran), Kotler & Keller (2012)
menjelaskannya sebagai berikut:
1. Pilihan Produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli
sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan Merek
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
38
Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
3. Pilihan Penyalur
Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjungi.
Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang
murah, persediaan barang yang lengkap dan lain-lain.
4. Waktu Pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda,
misalnya: ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu
sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali.
5. Jumlah Pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari
satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari pembeli.
6. Metode Pembayaran
Pembeli dapat mengambil langsung tentang metode pembayaran yang akan
dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan barang dan
jasa, dalam hal ini juga keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi
yang digunakan dalam transaksi pembelian.
2.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2012) adapun faktor-faktor utama yang
39
mempengaruhi perilaku pembelian para konsumen membuat keputusan tidak
dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar yaitu:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya yang memiliki pengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
budaya ini terdiri dari beberapa komponen:
a. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika
makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri.
b. Setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan
lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus anggota-anggotanya.
c. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif lebih homogenya dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah
urutan hierarki.
2. Faktor sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung (melalui tatap muka). Keluarga adalah organisasi
(kelompok kecil pembeli) yang paling penting dalam masyarakat. Peran dan
status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Setiap peran memiliki status.
3. Faktor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang
meliputi usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa yang
berbeda sepanjang hidupnya. Faktor pribadi terdiri dari:
40
a. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Gaya hidup
seseorang adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya.
b. Kepribadian dan konsep diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya.
4. Persepsi
Persepsi adalah proses bagaimana individu memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan masukan serta informasi untuk menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti.
5. Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya seseorang bertindak, mereka belajar. Belajar
menggambarkan perilaku seseorang individu perubahan yang bersumber dari
pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif tentang suatu hal yang
dianut oleh seseorang. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
perusahaan dalam strategi produk harus dapat memproduksi produk terbaik
yang diinginkan konsumen. Keputusan pembelian merupakan hasil
perhitungan yang rasional sehingga konsumen akan memilih produk yang
dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan selera dan
biaya yang relatif berdasarkan informasi yang diperoleh.
2.5.3 Tipe-tipe Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen pada umumnya berbeda-beda
41
tergantung pada umumnya berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan
pembeliannya. Tipe-tipe keputusan pembelian tersebut dapat dikelompokkan
kedalam empat tipe, Kotler & Amstrong (2012) menyatakan bahwa terdapat
empat tipe perilaku pembeli dalam keputusan pembelian, yaitu:
1. Perilaku pembelian yang kompleks (Complex Buying Behavior)
Dimana konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit disaat
mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya yang
signifikan diantara berbagai merek.
2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefesiensian (Dissonance-
Reducing Buying Behavior)
Konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit
perbedaan, diantara merek-merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dibeli dan beresiko.
3. Perilaku pembelian yang mencari keragaman (Dissonance-Reducing
Buying Behavior)
Beberapa situasi pembeli ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah
namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering
melakukan perpindahan merek.
4. Perilaku pembelian yang karena kebiasaan (Habitual Buying Behavior)
Keterlibatan konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak
ada perbedaan nyata diantara berbagai merek. Harga barang relatif rendah.
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
42
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti(Tahun) Judul Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian
1 Amilia & Nasution(2017)
2 Febriansyah(2017)
3 Budiyanto(2016)
Lanjutan Tabel 2.2
No
Peneliti(Tahun) Judul Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian
4 Widiatmoko (2016)
5 Tengor, Kawet, & Loindong
(2016)
6 Sari(2016)
7 Fauzi, Sudariyato, & Wulandari
43
(2015)
8 Aditya (2015)
9 Adriani & Sembiring
(2013)
10 Urfana & Sembiring
(2013)
2.7 Kerangka Konseptual
Berdasarkan pada tinjauan pustaka tersebut dan juga penelitian terdahulu,
maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini dengan
penjelasan dan gambaran sebagai berikut.
Menurut Kuncoro (2012) kerangka konseptual adalah variabel-variabel
penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Kerangka konseptual mengemukakan tentang variabel yang akan diteliti
yaitu: variabel harga, kualitas produk dan citra merek yang merupakan variabel
independen dan keputusan pembelian yang merupakan variabel dependen.
Kotler & Armstrong (2012) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai
sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian.
Faktor-faktor yang berpengaruh keputusan pembelian konsumen
44
diantaranya adalah harga. Harga merupakan salah satu faktor yang paling
menentukan keputusan akhir seorang konsumen untuk memilih suatu produk.
Kesuksesan dalam penetapan harga merupakan elemen kunci dalam bauran
pemasaran. Penetapan harga dapat menjadi alat untuk bersaing secara kompetitif.
Menurut Kotler & Armstrong (2012) harga adalah sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
suatu barang atau jasa. Harga merupakan salah satu faktor penentu yang
mempengaruhi pilihan pembelian oleh konsumen. Harga dapat menunjukkan
kualitas dari suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga
yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga
mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga maka
semakin tinggi kualitas dan tentunya ketika harga telah sesuai dengan kualitas
produk maka konsumen akan mengarah kepada proses pembelian.
Selain harga pertimbangan selanjutnya dari konsumen dalam melakukan
pembelian adalah kualitas produk. Kualitas merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian utama dari perusahaan/produsen, mengingat kualitas dari suatu produk
berkaitan erat dengan masalah keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk
adalah kemampuan produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk di
dalamnya ketahanan, handal, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan
(Kotler & Armstrong, 2012). Semakin baik kualitas produk maka akan
meningkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Selain harga dan kualitas produk, salah satu faktor penting yang
mempengaruhi konsumen untuk melakukan proses pembelian adalah citra merek.
Produk
Citra Merek
Keputusan Pembelian
45
Menurut Kotler & Keller (2012) citra merek adalah persepsi dan kepercayaan
yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau melekat dalam benak dan
memori dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini dapat terbentuk dari
informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut. Menurut
Kotler & Keller (2012) merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau
desain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan
mereka dari para pesaing.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa citra merek
menjadi salah satu hal yang penting dalam pemasaran, beberapa merek dalam
produk sejenis tentu memberikan kinerja yang berbeda-beda dan hal ini lah yang
menjadikan baik buruknya persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu,
semakin baik persepsi konsumen terhadap suatu merek maka semakin menjadikan
calon konsumen tertarik terhadap merek tersebut, karena mereka yakin bahwa
merek tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka
konseptual yang diajukan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1Kerangka Konseptual
Harga
46
2.8 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang
telah dikemukakan diatas maka hipotesis sementara dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek secara serempak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Harga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang
menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat hubungan antar variabel
melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Pengaruh Harga, Kualitas
Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Prof. T.M Hanifah, Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2018 sampai Agustus 2018.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari
kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam
penelitian. Batasan operasional penelitian ini adalah mengenai Pengaruh Harga,
Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian smartphone
iPhone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain, dimana:
X1 = Harga
X2 = Kualitas Produk
47
48
X3 = Citra Merek
2. Variabel Y yaitu variabel yang berpengaruh dan di pengaruhi variabel
independen dan variabel dependen terhadap faktor yang di amati, dimana:
Y = Keputusan Pembelian
3.4 Operasionalisasi Variabel
Untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka
perlu definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai upaya
pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional yaitu suatu definisi yang
diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan
atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini antara lain:
1. Variabel bebas (X) yaitu variabel yang nilainya tidak bergantung pada
variabel lain, terdiri dari:
a. Harga (X1)
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan
manfaat dari penggunaan produk smartphone iPhone.
b. Kualitas Produk (X2)
Kualitas Produk adalah kemampuan produk smartphone iPhone dalam
menjalankan fungsi-fungsinya sebagaimana yang diharapkan oleh
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
c. Citra Merek (X3)
Citra Merek adalah sejumlah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
49
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
tentang produk smartphone iPhone.
2. Variabel terikat yaitu variabel yang terpengaruhi oleh variabel lain, yaitu
Keputusan Pembelian produk smartphone iPhone. Keputusan Pembelian
merupakan serangkaian proses yang dilewati oleh konsumen dalam
mengambil suatu keputusan untuk membeli suatu produk.
Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur
Harga (X1)
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan produk smartphone iPhone.
1. Harga yang ditawarkan sesuai manfaat
2. Harga terjangkau3. Perbandingan harga4. dengan produk pesaing5. Kesesuaian harga
dengan kualitas produk
Likert
Kualitas Produk (X2)
Kualitas produk adalah kemampuan produk smartphone iPhone dalam menjalankan fungsi-fungsinya sebagaimana yang diharapkan oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1. Ciri khas2. Daya tahan3. Kesesuaian dengan
spesifikasi Likert
Citra Merek (X3)
Citra merek adalah sejumlah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tentang produk smartphone iPhone.
1. Identitas merek2. Mudah dikenali3. Loyalitas merek
iPhoneLikert
Keputusan pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah merupakan serangkaian proses yang dilewati Mahasiwa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara dalam mengambil sebuah keputusan untuk membeli produk smartphone iPhone
1. Kebutuhan konsumen2. Pencarian informasi3. Evaluasi alternative4. Keputusan pembelian
Likert
50
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa penyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2013).
Tabel 3.2Skor Pendapat Responden
No Skala Skor1. Sangat Setuju (SS) 52. Setuju (S) 43. Kurang Setuju (KS) 34. Tidak Setuju (TS) 25. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2013)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarok
kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara yang menggunakan smartphone iPhone dimana
51
jumlahnya tidak diketahui.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah sampel diambil dengan rancangan sampel nonprobabilitas dengan
teknik pengambilan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yakni siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh
peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadikan sampel.
Menurut Supramono & Haryanto (2012) untuk menentukan jumlah sampel
dari populasi yang tidak diketahui dapat menggunakan rumus:
n=Zα2 ( p )(q)¿¿
Keterangan:
n = jumlah sampel
Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α
Bila α = 0,05 Zα² = 1,67
Bila α = 0,10 Zα² = 1,96
p = estimator proporsi populasi yang sesuai kriteria sampel
q = proporsi populasi yang sesuai kriteria sampel (1-p)
d = penyimpangan yang ditolerir (10%)
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti pada 30
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ditemukan
bahwa 20 orang pernah membeli dan menggunakan smartphone iPhone (67%) p=
52
0,67, dan 10 orang lainnya (33%) q= 0,33 belum pernah membeli dan
menggunakan smartphone iPhone. Dengan menggunakan rumus tersebut maka
dapat menghasilkan jumlah sampel sebagai berikut:
n=¿¿
= 84, 937776 = 85 orang
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan maka jumlah responden yang
akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 85 orang. Untuk mencari 85
responden caranya dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan
ditemui oleh peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadikan sampel.
3.7 Jenis dan Sumber Data
3.7.1 Jenis Data
Menurut Situmorang & Lufti (2014) data adalah sekumpulan informasi
atau nilai yang diperoleh dari pengamat (observasi) suatu obyek, data berupa
angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Data primer yaitu data yang
dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek
yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa
observasi. Dalam hal ini peneliti memperolehnya dengan menggunakan kuesioner
yang disebarkan secara langsung kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3.7.2 Sumber Data
53
Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
apa yang diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat objektif dan data
harus relevan dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting.
Sumber data yang diperoleh dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara yang menggunakan smartphone iPhone.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode
Kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan
panduan kuesioner.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto, 2012). Uji validitas dilakukan pada 30
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar
sampel yang sudah ditentukan. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk
menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan
dengan tabel r product moment.
Kriteria penilaian uji validitas, adalah:
54
1. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut valid.
2. Apabila r hitung ≤ r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut tidak valid.
Tabel 3.3Uji Validitas
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14Sumber: Lampiran 3
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid, yang
dapat dilihat dari r-hitung yang lebih besar dari r-tabel (0,361) pada setiap butir
pernyataan. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa 14 pernyataan valid akan
digunakan untuk penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran
tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang
55
konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata
lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi dimana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketetapan
sebuah pengukuran (Kuncoro, 2012). Uji reliabilitas dilakukan pada 30
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar
sampel yang sudah ditentukan. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r α (alpha) > r tabel maka pertanyaan reliable.
2. Jika r α (alpha) ≤ r tabel maka pertanyaan tidak reliable.
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada program SPSS (Statistical
Package for Social Science), metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas
ini adalah menggunakan metode alpha croncbach’s yang dimana satu kuesioner
dianggap reliable apabila croncbach’s alpha ≥ 0,600.
Tabel 3.4Uji Realibilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.888 14Sumber: Lampiran 3
Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,963.
Dari hasil pengujian di atas maka nilai Cronbach Alpha > 0,80. Berdasarkan Tabel
Reliability Statistics tersebut, maka seluruh butir dinyatakan reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
56
Analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data-data yang
dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diintepretasikan secara objektif
sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan
dibahas pada penelitian ini.
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel bebas (Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek) terhadap
variabel terikat (Keputusan Pembelian).
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = β0 + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + ɛ
Dimana:
Y = Keputusan pembelian
β0 = Konstanta
β 1-3 = Koefisien regresi variabel X1,2,3
X1 = Harga
X2 = Kualitas Produk
X3 = Citra Merek
ɛ = Kesalahan pengganggu (standard error)
3.11 Uji Asumsi Klasik
3.11.1 Uji Normalitas
........................................................................................................................
....................................................................................................................................
57
..........
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016).
3.11.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah model
58
yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10. Sebaliknya, jika nilai
Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada multikolinearitas di antara variabel
independen (Ghozali, 2016).
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas
........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat
(dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan
dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas
tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
3.12 Uji Hipotesis
Jika sebuah model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik maka
akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis yaitu:
3.12.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh
variabel bebas secara bersama-sama atau secara simultan terhadap variabel
terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang
59
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% atau Sig F ≥ α
2. Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% atau Sig F < α
3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)
Uji statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial (individual)
bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis
yang digunakan dalam uji-t ini adalah:
H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5% atau Sig. t ≥ α
2. Ha ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% atau Sig. t < α
3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
60
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Smartphone iPhone
IPhone original diumumkan oleh Steve Jobs pada 9 Januari 2007, dan
kemudian dirilis pada 29 Juni 2007. Dengan label “2G” diimbuhkan ke
belakangnya oleh orangorang karena pada saat itu jaringan selulernya hanya
terbatas pada teknologi EDGE saja. Tetapi iPhone original tersebut bukanlah
iPhone pertama yang diciptakan Apple. iPhone pertama di dunia diciptakan pada
tahun 1983. iPhone sudah diimpikan dan mulai digarap oleh Apple sejak 1983.
Tetapi jangan mengira Apple menggarap iPhone pertama tersebut dengan bentuk
smartphone seperti yang ada sekarang. Namun meskipun begitu, iPhone 1983 ini
cukup impresif dan bisa dibilang "mendahului jaman (www.apple.com).
iPhone generasi kedua ini diperkenalkan pada ajang WWDC 2008. Sesuai
namanya, ia akhirnya membawa dukungan jaringan 3G. Namun pembaruan yang
paling pantas disorot dari iPhone 3G adalah dari segi software, dimana iPhone OS
2.0 yang dijalankannya akhirnya menghadirkan App Store. Dari sinilah lahir
jutaan aplikasi serta bangkitnya industri mobile gaming. iPhone 3GS memulai
pola peluncuran yang sampai saat ini masih dipertahankan Apple, yakni tambahan
“S” yang berarti peningkatan internal dalam desain yang sama seperti
pendahulunya. Dalam acara peluncurannya di tahun 2009, dikatakan bahwa “S”
pada iPhone 3GS berarti “Speed”, mengindikasikan bahwa smartphone ini punya
performa yang jauh lebih cepat (2x lipat) dibanding pendahulunya. iPhone 3GS
juga merupakan iPhone pertama yang membawa fitur perekaman video.
61
62
Disusul kemudian iPhone 4S adalah salah satu yang paling bersejarah
sepanjang kiprah Apple, karena hanya sehari setelah ia diumumkan pada tanggal 4
Oktober 2011, Steve Jobs menghembuskan nafas terakhirnya. iPhone generasi
kelima ini masih mempertahankan desain milik pendahulunya, namun juga
merupakan iPhone pertama yang ditawarkan dalam warna putih. Huruf “S” pada
namanya melambangkan “Siri”, dan ia juga menjadi iPhone pertama yang
mengusung prosesor berinti ganda. Soal software, ia menjalankan iOS 5 yang
memperkenalkan layanan iCloud dan iMessage.
Diumumkan di tahun 2012, iPhone 5 hadir dengan perubahan desain yang
cukup drastis ketimbang pendahulunya. Bentuknya lebih tipis dan lebih ringan,
sedangkan layarnya memanjang menjadi 4 inci dan aspect ratio-nya berubah dari
3:2 menjadi 16:9, namun dengan kepadatan pixelyang sama yakni 326 ppi. iPhone
5 juga merupakan salah satu iPhone yang paling langka. Meski tidak ada
konfirmasi dari Apple, banyak yang menduga huruf “S” pada namanya
melambangkan “Security”, dimana iPhone 5S memperkenalkan sensor sidik jari
bernama Touch ID. Apple juga dengan bangga memperkenalkan prosesor
berarsitektur 64-bit-nya pertama kali melalui iPhone 5S. Performanya yang
kencang memungkinkannya untuk merekam video slow-motion untuk pertama
kalinya sepanjang sejarah iPhone. Soal software, ia datang bersama iOS 7 yang
mempunyai tampilan yang benar-benar berbeda dari sejak iPhone generasi
pertama diluncurkan.
Tahun 2014 kemarin Apple memperkenalkan dua iPhone sekaligus.
Ukuran keduanya sama-sama membengkak, masing-masing dengan layar 4,7 dan
63
5,5 inci, dan bodinya pun terus menipis hingga lensa kameranya harus menonjol
sendirian. Selain perubahan desain yang radikal, iPhone 6 dan 6 Plus juga pertama
kalinya mengemas chipNFC sehingga pengguna bisa menikmati layanan
pembayaran elektronik Apple Pay.
Lini iPhone keluaran 2015 pertama kalinya dilengkapi teknologi 3D Touch
atau serupa dengan Force Touch yang sebelumnya telah diperkenalkan pada produk
Apple Watch. Pengguna dapat melakukan sentuhan ringan untuk satu fungsi dan
menekan lebih keras untuk fungsi lainnya. Untuk performa, prosesor A9 yang
dibenamkan diklaim 70 persen lebih cepat daripada A8. Grafisnya juga sudah 90
persen lebih cepat ketimbang ponsel sebelumnya. Peningkatan signifikan juga terlihat
pada kamera utama duet iPhone 6s ini. Apple menggunakan sensor iSight dengan
resolusi 12 megapiksel. Peningkatan sensor kamera ini baru dilakukan Apple kembali
sejak meluncurkan iPhone 4s dengan kamera 8 MP pada tahun 2011. Sensor kamera
tersebut tetap dipertahankan Apple hingga iPhone 6.
Pada awal 2016, Apple merilis lini iPhone SE. Produk tersebut menandai
debut iPhone tanpa nomor model, setelah Apple pertama kali meluncurkan
smartphone pada 2007 silam. Layar iPhone SE kembali mungil, yakni cuma 4
inci. Alasannya, banyak pengguna iPhone yang menginginkannya. Secara garis
besar iPhone SE merupakan perpaduan antara iPhone 5S dan 6S. Dalam artian,
iPhone SE hadir sebagai ponsel kecil berspesifikasi besar. Desainnya dicaplok
dari iPhone 5S dengan spesifikasi mirip iPhone 6S.
16 September 2016 Apple merilis iPhone 7 dan 7 Plus. Ada 10 pembaruan
yang digarisbawahi Apple saat memperkenalkan duo flagship-nya, September 2016
64
lalu. Beberapa yang paling signifikan adalah fitur anti-air bersertifikasi IP67, lensa
kamera ganda pada varian Plus, dan penghapusan port audio 3,5 mm. Patokan harga
iPhone 7 di AS dibanderol mulai 649 dollar AS atau setara Rp 8,5 juta. Sementara
varian iPhone 7 Plus dipatok mulai 769 dollar AS atau Rp 10 juta. Perbedaan harga
itu tergantung kapasitas memori yang dipilih. Di Indonesia, iPhone 7 dan 7 Plus
tersedia secara resmi pada 31 Maret 2017.
Pada tahun 2017 Apple merilis tiga varian smartphone, yaitu iPhone 8, 8
Plus dan iPhone X. IPhone X yang dibanderol Rp 16 jutaan. iPhone 8 dan iPhone 8
Plus pun dibandrol Rp 11 jutaan dan Rp 13 jutaan. Secara desain, iPhone 8 dan 8
Plus agak mirip iPhone 7 dan 7 Plus serta masih mengusung TouchID. Sementara
iPhone X layarnya penuh dan menanggalkan TouchID, digantikan FaceID.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Tabel 4.1Karakteristik Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)2015 26 30.5920162017Total
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 85 responden
Mahasiswa ..........................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
65
.............................................................................................................................
...................
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Tabel 4.2Karakteristik Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah (orang) Persentase (%)S1 Manajemen 15 17.65S1 AkuntansiS1 Ekonomi PembangunanD3 KeuanganD3 AkuntansiD3 Kesekretariatan
Jumlah 85 100Sumber: Lampiran 6
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel
1. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga (X1)
Tabel 4.3Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Harga sesuai manfaat 9 10,
6 51 60,0 22 25,9 3 3,5 0 0 85 100 3,78 4
Keterjangkauan harga
Harga Bersaing
Harga Sesuai Kualitas
Total 10,7
Rata-rata 3,6
66
Sumber: Lampiran 7
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Harga smartphone iPhone sesuai dengan
manfaat yang diperoleh”, dari 85 responden terdapat 9 (10,6%)
responden ............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..................
b. Pada pernyataan butir 2 yaitu “Keterjangkauan harga smartphone iPhone
mempengaruhi saya untuk melakukan pembelian”, dari 85 responden
terdapat 14 (16,5%) responden sangat setuju, 50 (58,8%) responden
menyatakan setuju, 20 (23,5%) responden menyatakan kurang setuju, 1
(1,2%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden
menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat
bahwa 50 (58,8%) responden menyatakan setuju. Namun, ada juga
responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan 3 yaitu “Smartphone iPhone menawarkan harga
bersaing daripada harga smartphone sejenisnya”, dari 85 terdapat 0
(0%) .....................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
67
.........
d. Pada butir pernyataan 4 yaitu “Harga smartphone iPhone sesuai dengan
kualitas produk yang ditawarkan”, dari 85 terdapat 13 (15,3%) responden
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
menyatakan setuju. Namun, ada juga responden yang kurang setuju
dengan pernyataan tersebut.
2. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk (X2)
Tabel 4.4Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2)
ItemSS S KS TS STS Total Mean Mod
F % F % F % F % F % F % 3,94 4
Ciri Khas
Tidak Mudah Rusak
Fitur Beragam
Total
Rata-rata
Sumber: Lampiran 8
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Saya membeli smartphone iPhone karena
memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh merek lain”, dari 85
responden terdapat 12 (14,1%) responden sangat setuju, 59
(65,9%) ...........................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
68
..........................................................................................................................
............................................................................
b. Pada pernyataan butir 2 yaitu “Smartphone iPhone tidak mudah rusak
walaupun sering jatuh”, dari 85 responden terdapat 18 (21,2%)
responden sangat setuju, 54 (63,5%) responden menyatakan setuju, 13
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................
c. Pada butir pernyataan 3 yaitu “iPhone memiliki fitur yang beragam
dibandingkan smartphone lainnya”, dari 85 terdapat 2 (2,4%) responden
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 47 (55,3%) responden
menyatakan setuju. Namun, ada juga responden yang kurang setuju
dengan pernyataan tersebut.
3. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Citra Merek (X3)
Tabel 4.5Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Lebih Dikenal
Mudah Dikenali
Loyal
69
Total 11,4
Rata-rata 3,8
Sumber: Lampiran 9
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Saya lebih mengenal merek Apple dari
pada merek lain”, dari 85 responden terdapat 2 (2,4%) responden
sangat ..............................................................................................................
..........................................................................................................................
............ .............................................................................................................
..........................................................................................................................
.............. juga responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
b. Pada pernyataan butir 2 yaitu “Saya memilih smartphone iPhone karena
mudah dikenali”, dari 85 responden terdapat 24 (28,2%) responden
sangat setuju, 39 (45,9%) responden menyatakan setuju, 21 (24,7%)
responden menyatakan kurang setuju, 1 (1,2%) responden menyatakan
tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 39 (45,9%) responden
menyatakan setuju. Namun, ada juga responden yang kurang setuju
dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan 3 yaitu “Saya loyal terhadap smartphone iPhone
karena saya puas menggunakan produk tersebut”, dari 85 terdapat 11
(12,9%) responden sangat setuju, 50 (58,8%) responden menyatakan setuju,
24 (28,2%) responden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden
menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak
70
setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 50 (58,8%) responden
menyatakan setuju. Namun, ada juga responden yang kurang setuju dengan
pernyataan tersebut.
4. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.6Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Sesuai Kebutuhan 2 2,4 46 54,1 34 40,0 3 3,5 0 0,0 85 100 3,55 4
Mencari Informasi 2 2,4 44 51,8 33 38,8 6 7,1 0 0,0 85 100 3,49 4
Memutuskan Memebeli 24 28,2 40 47,1 20 23,5 1 1,2 0 0,0 85 100 4,02 4
Yakin Membeli 12 14,1 48 56,5 25 29,4 0 0,0 0 0,0 85 100 3,85 4
Total 14,9
Rata-rata 3,7
Sumber: Lampiran 10
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Saya membeli smartphone iPhone sesuai
dengan kebutuhan saya”, dari 85 responden terdapat 2 (2,4%) responden
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
. hasil tersebut dapat dilihat bahwa 46 (54,1%) responden setuju. Namun,
ada juga responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
b. Pada pernyataan butir 2 yaitu “Saya akan mencari informasi tentang
spesifikasi produk smartphone iPhone sebelum membeli”, dari
85 .....................................................................................................................
..........................................................................................................................
71
..... ....................................................................................................................
..........................................................................................................................
...... bahwa 44 (51,8%) responden menyatakan setuju. Namun, ada juga
responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan 3 yaitu “Saya memutuskan untuk membeli
produk smartphone iPhone setelah membandingkan dengan produk
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
setuju. Namun, ada juga responden yang kurang setuju dengan
pernyataan tersebut.
d. Pada butir pernyataan 4 yaitu “Saya yakin akan keputusan pembelian
produk smartphone iPhone karena saya menyukai produk tersebut”, dari
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 48
(56,5%) responden menyatakan setuju. Namun, ada juga responden yang
kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
72
4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas Produk (X2)
dan Citra Merek (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian.
Tabel 4.7Regresi Linier Berganda
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000
Sumber: Lampiran 11
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.7 dapat dirumuskan
model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= –0,052 – 0,092 + 0,369 + 1,054
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut:
1. Konstanta (β0) = –0,052. Ini menunjukkan bahwa jika Harga (X1), Kualitas
Produk (X2) dan Citra Merek (X3) = 0, maka nilai variabel Keputusan
Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara sebesar –0,052.
2. Koefisien (β1) = –0,092. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga (X1)
berpengaruh negative terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Jika variabel Harga (X1) meningkat satu satuan maka Keputusan Pembelian
akan menurun sebesar 0,092.
73
3. Koefisien (β2) = 0,369. Ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk (X2)
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Jika
variabel Kualitas Produk (X2) meningkat satu satuan maka Keputusan
Pembelian akan meningkat sebesar 0,369.
4. Koefisien (β3) = 1,054. Ini menunjukkan bahwa variabel Citra Merek (X3)
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Jika
variable Citra Merek (X3) meningkat satu satuan maka Keputusan Pembelian
akan meningkat sebesar 1,054.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram
Uji normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar
4.1 berikut:
74
Sumber: Lampiran 12
Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram pada Gambar 4.1
menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi
normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau
ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot
Uji Normalitas dengan pendekatan Grafik Normal Probability Plot dapat
dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
75
Sumber: Lampiran 13
Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas dengan Probability Plot
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik pada Gambar
4.2, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang
normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu
diagonal dari grafik. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di
sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
3. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 85Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .55934638Most Extreme Differences Absolute .067
76
Positive .067Negative -.067
Test Statistic .067Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Lampiran 14
Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,200, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). Oleh karena itu,
sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel
residual berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Heteroskedisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu:
1. Metode Grafik
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi.
77
Sumber: Lampiran 15
Gambar 4.3Hasil Uji Heteroskedisitas dengan Scatterplot
2. Uji Glejser
Tabel 4.9Uji Glejser
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) .195 .674 .290 .773
Harga .026 .029 .098 .888 .377
Kualitas Produk -.046 .036 -.139 -1.270 .208
Citra Merek .033 .030 .121 1.112 .269
a. Dependent Variable: Absut Sumber: Lampiran 16
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut).
Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi
model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4.3 Uji Multikolinearitas
78
Tabel 4.10Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048 .983 1.017
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000 .987 1.013
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000 .996 1.004
a. Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Lampiran 17
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai VIF dari variable kualitas produk, promosi dan harga lebih kecil atau
dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel
independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari variabel kualitas produk, promosi dan harga lebih besar
dari 0,1 (Nilai Tolerance ≥ 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas
antar variabel independen dalam model regresi.
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Secara Serempak (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara serentak
atau bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 85 dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 4. Sehingga diperoleh:
df1 = 4– 1 = 3
79
df2 = n – k = 85– 4 = 81
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan
dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5% = 2,72.
Tabel 4.11Uji Secara Serempak (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 186.143 3 62.048 191.236 .000b
Residual 26.281 81 .324
Total 212.424 84
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelianb. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kualitas Produk, Harga
Sumber: Lampiran 18
Berdasarkan Tabel 4.11, Maka dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
191,236 dengan tingkat signifikansi 0,000 Sedangkan Ftabel pada tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,72. Oleh karena itu Fhitung (191,236) ≥ Ftabel
(2,72) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa Harga (X1),
Kualitas Produk (X2) dan Citra Merek (X3) secara serempak adalah berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4.5.2 Uji Secara Parsial (Uji-t)
Uji-t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan
derajat kebebasan (df) = (n-k) = 85 – 4 = 81 t tabel yang digunakan adalah 0,05%
(72) = 1.66388.
Tabel 4.12Uji Secara Parsial (Uji-t)
80
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000
Sumber: Lampiran 19
Berdasarkan Tabel 4.12 persamaan tersebut dapat diuraiakan sebagai
berikut ini:
1. Variabel Harga (X1) berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial
terhadap Keputusan Pembelian (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung –2,007 <
t-tabel 1.66388 dan signifikan (0,048) < 0,05. artinya jika variabel Harga
ditingkatkan satu satuan maka Keputusan Pembelian akan menurunt
sebesar 0,092.
2. Variabel Kualitas Produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung 6,538
≥ t-tabel 1.66388 dan signifikan (0,00) < 0,05. artinya jika variabel Kualitas
Produk ditingkatkan satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat
sebesar 0,369.
3. Variabel Citra Merek (X3) berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap Keputusan Pembelian (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung
22,812 ≥ t-tabel 1.66388 dan signifikan (0,00) < 0,05. artinya jika variabel
Citra Merek ditingkatkan satu satuan maka Keputusan Pembelian akan
meningkat sebesar 1,054.
4.5.3 Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
81
Tabel 4.13Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .936a .876 .872 .56961
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kualitas Produk, Hargab. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Lampiran 20
Berdasarkan Tabel 4.13 Terlihat bahwa nilai R terlihat bahwa nilai
Adjusted R Square sebesar 0,872 berarti 87,2% faktor-faktor Keputusan
Pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh Harga (X1), Kualitas Produk (X2) dan Citra
Merek (X3). Sedangkan sisanya sebesar 12,8% dijelaskan faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Harga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini
terlihat dari t-hitung (-2,007) ≥ t-tabel (1,66388) dan signifikan (0,048) < 0,05.
Artinya, jika variabel Harga ditingkatkan satu satuan maka Keputusan
Pembelian akan menurunt sebesar 0,092. Dari distribusi jawaban responden
untuk variabel Harga dapat dilihat bahwa 51 (60,0%) responden setuju bahwa
harga smartphone iPhone sesuai dengan manfaat yang diperoleh, 50 (58,8%)
responden setuju bahwa keterjangkauan harga smartphone iPhone mempengaruhi
saya untuk melakukan pembelian, 63 (74,1%) responden kurang setuju bahwa
Smartphone iPhone menawarkan harga yang lebih murah daripada harga
smartphone sejenisnya dan 56 (61,2%) responden setuju bahwa harga
82
smartphone iPhone sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.
Harga merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi pilihan
pembelian oleh konsumen. Harga dapat menjadi alat ukur nilai dari sebuah
produk. Untuk itu perusahaan harus dapat menentukan harga dengan tepat
sehingga dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen. Harga iPhone saat ini
memang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Fitur yang dimiliki
iPhone juga dimiliki oleh smartphone lain seperti iCloud. Fitur ini dimiliki
juga oleh perusahaan xiaomi dengan nama MiCloud. Saat ini para konsumen
sudah melek teknologi terutama pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Konsumen sudah mengerti tentang spesifikasi suatu produk yang ingin
dibeli. Harga pada iPhone yang lebih tinggi akan mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen untuk membeli iPhone di pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Harga dapat menjadi alat
ukur nilai dari sebuah produk. Untuk itu perusahaan harus dapat menentukan
harga dengan tepat sehingga dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yazia (2014)
yang menyatakan bahwa harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
4.6.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kualitas
Produk berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian hal ini terlihat dari nilai t-hitung 6,538 ≥ t-tabel 1.66388 dan signifikan (0,00)
83
< 0,05. Artinya jika variabel Kualitas Produk ditingkatkan satu satuan maka
Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,369. Dari distribusi jawaban
responden untuk variabel Harga dapat dilihat bahwa 59 (65,9%) responden setuju
bahwa saya membeli smartphone iPhone karena memiliki ciri khas yang tidak
dimiliki oleh merek lain, 46 (59,0%) responden setuju bahwa smartphone iPhone
tidak mudah rusak walaupun sering jatuh dan 47 (55,3%) responden setuju bahwa
iPhone memiliki fitur yang beragam dibandingkan smartphone lainnya.
Kualitas merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari
perusahaan/produsen, mengingat kualitas dari suatu produk berkaitan erat
dengan keputusan pembelian konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
produk berpengaruh terhadap keputusan pemnbelian smartphone iPhone,
Sehingga mengakibatkan konsumen merasa produk iPhone adalah produk
dengan kualitas produk yang baik. Kualitas produk merupakan dasar pada
penilaian konsumen tentang produk. Ketika konsumen merasa produk iPhone
merupakan produk yang berkualitas di bandingkan produk lain dalam satu
tempat pembelian yang sama, konsumen mungkin menempatkan nilai tertinggi
dari produk iPhone.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suri (2017),
Febriansyah (2017), Budiyanto (2016), Tengor (2016), Sari (2016), Ichsan
(2015) dan Pranata (2015) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.6.3 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Citra
84
Merek berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian hal ini terlihat dari nilai t-hitung 22,812 ≥ t-tabel 1.66388 dan signifikan
(0,00) < 0,05. artinya jika variabel Citra Merek ditingkatkan satu satuan maka
Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 1,054. Dari distribusi jawaban
responden untuk variabel Harga dapat dilihat bahwa 48 (56,5%) responden
setuju bahwa lebih mengenal merek Apple dari pada merek lain, 39 (45,9%)
responden setuju bahwa memilih smartphone iPhone karena mudah dikenali dan
50 (58,8%) responden loyal terhadap smartphone iPhone karena saya puas
menggunakan produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2012:11) Citra merek adalah persepsi dan
kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau melekat dalam
benak dan memori dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini dapat terbentuk
dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut.
Citra merek sangat berpengaruh dalam pemasaran yang dilakukan perusahaan,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian. Semakin baik citra merek suatu perusahaan di mata
konsumen maka akan semakin besar peluang produk pada perusahaan tersebut
menjadi pilihan konsumen dalam keputusan pembeliannya, dan sebaliknya
semakin tidak baik citra merek suatu perusahaan di mata konsumen maka
semakin rendah peluang perusahaan tersebut akan menjadi pilihan konsumen
dalam melakukan keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa citra
merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone,
sehingga mengakibatkan konsumen merasa produk iPhone adalah produk
85
dengan citra merek yang baik.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suri (2017),
Febriansyah (2017), Budiyanto (2016), Widiatmoko (2016), Sari (2016) dan
Ichsan (2015) yang menyatakan bahwa Citra Merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah didapatkan, maka kesimpulannya adalah
sebagai berikut:
1. Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Harga secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Kualitas Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Citra Merek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian smartphone iPhone pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
diajukan saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Harga sebagai salah satu indikator yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, sehingga harga yang semakin tinggi tentunya akan mengakibatkan
86
87
konsumen enggan membeli iPhone. Hal ini harus diperhatikan oleh Apple,
sehingga peneliti menyarankan kepada Apple agar menetapkan harga sesuai
dengan pangsa pasar dalam penjualan produk iPhone.
2. Kualitas Produk juga menjadi salah satu indikator yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, sehingga kualitas produk yang baik mampu
menarik konsumen untuk membeli iPhone. Hal ini harus dipertahankan oleh
Apple agar tetap menjaga kualitas produk, sehingga peneliti menyarankan
kepada Apple untuk terus meningkatkan kualitas produk dengan cara
mengembangkan fitur-fitur yang tidak ada dimiliki smartphone lain.
3. Citra Merek menjadi salah satu indikator yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian, sehingga citra merek yang baik akan mempengaruhi
konsumen untuk membeli iPhone. Citra merek yang baik harus
dipertahankan agar konsumen lebih mengenal merek Apple, sehingga
peneliti menyarankan kepada Apple agar melakukan promosi yang tepat
sasaran dengan cara positioning yang tepat, brand value yang tepat dan
konsep yang tepat. Hal ini membantu perusahaan untuk membangun brand
image yang baik di benak konsumen.
4. Sebaiknya penelitian yang akan datang disarankan untuk menambahkan
variabel independen selain harga, kualitas produk dan citra merek yang
tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan pembelian
agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel
independen lainnya seperi lokasi, gaya hidup, sikap konsumen dan lainnya
yang mungkin bisa mempengaruhi keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. (1997). Managing Brand Equity. New York: Free Press.
Aditya, P. Y. (2015). Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Gadget Android Samsung (studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Angkatan 2011 Universitas Nusantara PGRI Kediri). [Skripsi]. Kediri (ID): Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Adriani, N., & Sembiring, B. K. (2013). Analisis Strategi Merek Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada J. co Donuts & Coffee Cabang Cambridge City Square Medan. Jurnal Media Informasi Manajemen, 1(2), 1-12.
Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Amilia, S., & Nasution, M. A. (2017). Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa. Jurnal Manajemen dan Keuangan, 6(1), 660-669.
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bowo, K. A., Hoyyi, A., & Mukid, M. A. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen pada Notebook Merek Acer. Journal Gaussian, 2(1), 29-38.
Budiyanto, A. (2016). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Apple (iPhone) pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Detekno. (2017). Detekno.com (Solusi Tepat Seputar Gadget). Retrieved Juni 2018, from Detekno.com: http://www.detekno.com
Fauzi, F. I., Sudariyato, & Wulandari, G. A. (2015). Pengaruh Dimensi Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung di Kabupaten Jember. [Skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.
Febriansyah, I. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Harga Terhadap Kepuasan Pembelian Handphone Merek Samsung (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta). [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
88
89
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. (2012). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, C., & Wright, L. K. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Indonesia: PT. Indeks.
Lupiyadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa . Jakarta: Salemba Empat.
Rosyid, A. N., W, H. D., & Widayanto. (2013). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga, dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Revo Astra Motor Kebumen. Diponegoro Journal of Social and Politic, 15(2), 1-8.
Saladin, D. (2012). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: CV. Linda Karya.
Sari, H. P. (2016). Pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian (studi pada konsumen Smartphone Xiaomi di DIY). [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta.
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran). Jakarta: Prenada Media.
Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran, Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2012). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.
Supramono, & Haryanto, J. O. (2012). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Swastha, B., & Handoko. (2010). Manajemen Pemasaran Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Tengor, G., Kawet, L., & Loindong, S. (2016). Pengaruh Merek, Desain, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian iPhone (Studi Kasus pada Mahasiswa STIE Eben Haezar Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 6(4), 367-375.
Thamrin, A., & Francis, T. (2012). Manajemen Pemasaran. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
90
Urfana, M., & Sembiring, B. K. (2013). Analisis Pengaruh Faktor Kebudayaan Sosial, Pribadi, dan Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji pada Konsumen Kentucky Fried Chicken (KFC) Walikota Medan. Media Informasi Manajemen, 1(3), 1-10.
Widiatmoko, G. (2016). Pengaruh Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian iPhone (Studi Kasus Mahasiswa Fisip Undip). [Skripsi]. Diponegoro (ID): Universitas Diponegoro.
Yazia, V. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi Kasus Blackberry Center Veteran Padang). Journal of Economic and Economic Education, 2(2), 165-173.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREKTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE iPHONE
PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Responden yang terhormat,
Saya mohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan maupun penyataan pada lembar kuesioner penelitian ini. Informasi yang anda berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas waktu dan kesediaan anda dalam mengisi kuesioner, saya mengucapkan banyak terima kasih.
I. Identitas Responden Nama Responden :Program Studi :Angkatan :Pernah melakukan pembelian produk smartphone iPhone: YA/TIDAK
II. Petunjuk PengisianBerilah tanda cheklist (√) yang paling sesuai dengan pendapat saudara.
Setiap responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban.Keterangan mengenai skor penilaian:Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5Setuju (S) : diberi skor 4Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3Tidak Setuju (TK) : diberi skor 2Sangat Tidak Setuju (STK) : diberi skor 1
III. Daftar Pertanyaan
1. Harga (X1)
No
Pernyataan SS S KS TS STS
1 Harga smartphone iPhone sesuai dengan manfaat yang diperoleh
2 Keterjangkauan harga smartphone iPhone mempengaruhi saya untuk melakukan pembelian
3. Smartphone iPhone menawarkan harga yang lebih murah daripada harga smartphone sejenisnya
91
92
4. Harga smartphone iPhone sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan
2. Kualitas Produk (X2)
No Pernyataan SS S KS TS STS1 Saya membeli smartphone iPhone karena
memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh merek lain
2 Smartphone iPhone tidak mudah rusak walaupun sering jatuh
3 iPhone memiliki fitur yang beragam dibandingkan smartphone lainnya
3. Citra Merek (X3)
No Pernyataan SS S KS TS STS1 Saya lebih mengenal merek Apple dari pada
merek lain2 Saya memilih smartphone iPhone karena
mudah dikenali3 Saya loyal terhadap smartphone iPhone
karena saya puas menggunakan produk tersebut
4. Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS1 Saya membeli smartphone iPhone sesuai
dengan kebutuhan saya2 Saya akan mencari informasi tentang
spesifikasi produk smartphone iPhone sebelum membeli
3 Saya memutuskan untuk membeli produk smartphone iPhone setelah membandingkan dengan produk lainnya
4 Saya yakin akan keputusan pembelian produk smartphone iPhone karena saya menyukai produk tersebut
Demikian akhir dari kuesioner ini. Saya ucapkan terima kasih telah membantu
mengisi kuesioner dari penelitian saya.
93
Lampiran 2
Distribusi Jawaban Responden Pra SurveyP1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
123456789
101112131415161718192021222324252627282930
94
Lampiran 3
Uji Validitas
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
Lampiran 3
Uji Realibilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.888 14
95
Lampiran 4
Distribusi Jawaban Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10
P 11
P 12
P 13
P 14
123456789
1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041424344454647
96
4849505152535455565758596061626364656667686970717273747576777879808182838485
Lampiran 5
Karakteristik Berdasarkan AngkatanAngkatan Jumlah (orang) Persentase (%)
201520162017Total 85 100
97
Lampiran 6
Karakteristik Berdasarkan JurusanJurusan Jumlah (orang) Persentase (%)
S1 ManajemenS1 AkuntansiS1 Ekonomi PembangunanD3 KeuanganD3 AkuntansiD3 Kesekretariatan
Jumlah 85 100
Lampiran 7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Harga sesuai manfaat
Keterjangkauan harga
Harga Bersaing
Harga Sesuai Kualitas
Total 10,7
Rata-rata 3,6
Lampiran 8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2)
ItemSS S KS TS STS Total Mean Mod
F % F % F % F % F % F % 3,94 4
Ciri Khas
Tidak Mudah Rusak
Fitur Beragam
Total
Rata-rata
98
Lampiran 9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Lebih Dikenal
Mudah Dikenali
Loyal
Total 11,4
Rata-rata 3,8
Lampiran 10
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
ItemSS S KS TS STS Total
Mean ModF % F % F % F % F % F %
Sesuai Kebutuhan
Mencari Informasi
Memutuskan Memebeli
Yakin Membeli
Total 14,9
Rata-rata 3,7
Lampiran 11
Regresi Linier Berganda
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000
99
Lampiran 12
Uji Normalitas Dengan Histogram
Lampiran 13
Uji Normalitas Dengan Normal P-P Plot of Regression Standarized
100
Lampiran 14
Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 85Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .55934638Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .067Negative -.067
Test Statistic .067Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 15
Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
101
Lampiran 16
Uji Glejser
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) .195 .674 .290 .773
Harga .026 .029 .098 .888 .377
Kualitas Produk -.046 .036 -.139 -1.270 .208
Citra Merek .033 .030 .121 1.112 .269
a. Dependent Variable: Absut
Lampiran 17
Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048 .983 1.017
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000 .987 1.013
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000 .996 1.004
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Lampiran 18
Uji Secara Serempak (Uji-F)ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 186.143 3 62.048 191.236 .000b
Residual 26.281 81 .324
Total 212.424 84
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelianb. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kualitas Produk, Harga
102
Lampiran 19
Uji Secara Parsial (Uji-t)
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -.052 1.045 -.049 .961
Harga -.092 .046 -.079 -2.007 .048
Kualitas Produk .369 .057 .257 6.538 .000
Citra Merek 1.054 .046 .894 22.812 .000
Lampiran 20
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .936a .876 .872 .56961
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kualitas Produk, Hargab. Dependent Variable: Keputusan Pembelian