Download - DAFTAR PUSTAKA.docx

Transcript

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=92218 PTKPendahuluanUdara mengandung uap air yang banyaknya tidak tetap. Uap air berasal dari berbagai sumber, antara lain dari penguapan laut, penguapan sungai, penguapan danau dan penguapan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menyatakan kadar uap air di dalam udara digunakan istilah kelembaban. Banyaknya uap air di dalam udara tergantung pada faktor-faktor tertentu, antara lain ketersediaan air dan sumber uap, suhu udara, tekanan udara dan angin.Dalam kehidupan sehari-hari, kelembaban udara adalah sesuatu yang sangat penting, karena akan sangat mempengaruhi suhu udara. Di dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban. Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada suhu udara setempat. Kelembaban udara adalah presentase kandungan uap air di dalam udara. Kelembaban udara juga ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer. Yaitu sekitar 2 % dari jumlah massanya. Walaupun kecil, uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim.Landasan TeoriKandungan uap air dalam atmosfer dapat dihitung dengan berbagai cara dengan menentukan tekanan uap air (actual vapor pressure) dan tekanan uap air jenuh (saturation vapor pressure). Salah satunya dengan menggunakan unsur suhu udara (dry-bulb temperature) dan suhu bola basah (wet-bulb temperature). Tekanan uap dinyatakan dalam satuan millibar (mb) maupun hectoPascal (hPa).Dengan menghitung tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh, selanjutnya dapat diperoleh nilai dari kelembaban udara (relative humidity) dan suhu titik embun (dewpoint temperature).Untuk menentukan tekanan uap air jenuh digunakan unsur tekanan udara pada lokasi pengamatan. Tabel RH dan Tabel DewPoint yang biasa digunakan di lingkungan BMKG menggunakan Tekanan Udara Standar dengan nilai 1013 mb.Titik embun adalah ukuran kelembaban. Jika udara didinginkan, energi yang cukup pada akhirnya mengubah uap air menjadi embun. Suhu dimana mulai terkondensasi adalah titik embun. Ketika kelembaban mencapai 100 %, suhu titik embun selalu sama suhu udara. Semakin besar perbedaan suhu udara dan suhu titik embun, semakin rendah pula kelembaban udara.Ukuran untuk menyatakan jumlah uap air yang digunakan dalam tulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :Suhu Bola Kering ( T )Biasanya disebut sebagai suhu udara, merupakan istilah yang umum digunakan. Ketika orang menyebut suhu udara, biasanya mereka mengacu pada temperatu bola kering. Disebut suhu bola kering karena dalam mekanisme kerjanya tidak terpengaruh oleh kelembaban udara. Suhu bola kering dapat diukur dengan menggunakan termometer normal yang terkena udara bebas, tetapi terlindung dari radiasi dan kelembaban. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat Celcius (oC), derajat Fahrenheit (oF) dan satuan Kelvin (K). titik Nol pada Kelvin setara dengan 273 oC.Suhu Bola Basah ( Tw )Suhu bola basah adalah temperatur adiabatik yang jenuh. merupakan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bola basah yang terkena aliran udara. Diukur menggunakan thermometer yang terbungkus kain kasa basah. Penguapan adiabatik dari air pada thermometer dan akibat pendinginan yang ditunjukkan untuk membaca bahwa suhu lebih basah dibanding dari suhu kering di udara. Tingkat penguapan dari kain kasa yang basah pada thermometer dan perbedaan antara suhu bola kering dan suhu bola basah tergantung pada kelembaban udara. Penguapan berkurang ketika udara mengandung uap air lebih banyak. Suhu bola basah selalu lebih rendah dibanding suhu bola kering, namun akan identik dengan kelembaban relatif 100 % dimana suhu udara berada pada titik jenuh.Tekanan Uap AirAdalah jumlah tekanan parsial dari uap air yang ada di udara

Tekanan Uap Air JenuhAdalah jumlah tekanan dari uap air yang ada di udara saat jenuh.

Kelembaban UdaraPerbandingan dari tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh yang dinyatakan dalam prosentase

Suhu Titik EmbunMerupakan suhu dimana uap air mulai mengembun dari udara, dimana suhu menjadi benar-benar jenuh. Jika titik embun mendekati suhu udara, kelembaban relatif tinggi dan jika titik embun jauh dibawah suhu udara, kelembaban relatif lebih rendah.

Data dan MetodeDataData-data yang digunakan diambil dari data iklim dari Stasiun Klimatologi Kediri NTB dan Stasiun Meteorologi Selaparang Mataram, berupa data :1. Thermometer Bola Kering2. Thermometer Bola Basah3. Tekanan Udara di StasiunRentang data yang diambil adalah data obervasi dalam 1 hari, dimana data dari masing-masing mempunyai jam pengamatan yang berbeda. Tergantung dari jam operasional dari setiap stasiun. Data 12 jam untuk Stasiun Klimatologi Kediri dan 24 jam untuk Stasiun Meteorologi Selaparang Mataram.Sebagai bahan pembanding dari hasil percobaan digunakan :1. Tabel Kelembaban Udara2. Tabel Titik EmbunMetodeUntuk mempermudah dalam perhitungan, digunakan format dalam file xls atau sejenisnya yang selanjutnya akan dikomparasi dengan hasil dari tebel-tabel pembanding. Adapun formatnya adalah sebagai berikut :

Hanya dengan memasukkan data suhu bola kering, suhu bola basah dan tekanan di stasiun, selanjutnya proses penentuan tekanan uap air, tekanan uap air jenuh akan otomatis dan juga akhirnya akan menentuka nilai dari kelembaban udara dan suhu titik embun.Dengan bantuan aplikasi perangkat lunak HyBMG, dibuat grafik pengujian antara data observasi dengan data hasil percobaan, sehingga mengetahui tingkat keakuratan data hasil percobaan dengan data hasil obervasi.PembahasanStasiun Klimatologi KediriData observasi Tanggal :13 Juni 2010

Data hasil percobaan :

Validasi data observasi dengan data hasil percobaan :

Dari grafik validasi diatas bahwa untuk hasil kelembaban udara dan titik embun hasil percobaan pada Stasiun Klimatologi Kediri menunjukkan koefisien korelasi yang besar, mendekati nilai 1. Dimana semakin mendekati 1, hasilnya semakin mendekati hasil observasi. Demikian pula dengan root mean square error-nya yang sangat kecil, jauh dibawah nilai 100.Stasiun Meteorologi Selaparang MataramData observasi Tanggal :13 Juni 2010

Data hasil percobaan :

Validasi data observasi dengan data hasil percobaan :

Sama dengan hasil dari grafik validasi Stasiun Klimatologi Kediri, bahwa untuk hasil kelembaban udara dan titik embun hasil percobaan pada Stasiun Meteorologi Selaparang menunjukkan koefisien korelasi yang besar, mendekati nilai 1. Dimana semakin mendekati 1, hasilnya semakin mendekati hasil observasi. Demikian pula dengan root mean square error-nya yang sangat kecil, jauh dibawah nilai 100.Daftar PustakaKelana, Eddy. 2010. Materi Meteorologi Umum, Bahan Ajar Diklat Fungsional PMG Terampil/Pindah Jalur Angkatan I. JakartaTjasyono, Bayong. 1999. Klimatologi Umum. Penerbit Institut Teknologi Bandung. BandungWirjohamidjojo, Soerjadi & Swarinoto, Yunus. S. 2007. Praktek Meteorologi Pertanian. Penerbit Badan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta


Top Related