Daftar Isi Keterangan tentang Perseroan 3
Ikhtisar Data Keuangan Penting 4
Sambutan dari Komisaris Utama 5
Pesan kepada Para Pemegang Saham 7
Manajemen 12
Laporan Manajemen 17
Analisis & Pembahasan oleh Manajemen 24
Tata Kelola Perusahaan 27
Informasi Perseroan 29
Laporan Auditor Independen 36
2 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Halaman ini sengaja dikosongkan
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 3
Keterangan Tentang Perseroan PT. Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), didirikan sejak
tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di
Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari
bahan baku sampai dengan barang jadi dengan mengutamakan mutu dan konsistensi.
PT Asia Pacific Fibers merupakan satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di
Indonesia, dengan fasilitas pabrik PTA, Polymer dan fiber yang terletak di Karawang,
Jawa Barat, dan fasilitas pabrik Benang Polyester yang terbesar di Indonesia terletak di
Semarang, Jawa Tengah. Anak perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang bergerak
dalam bidang pertenunan dan penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang Jawa
Barat dan Pemalang Jawa Tengah.
Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA),
polyester chips, staple fiber, filament yarn dan performance fabrics. Hasil produksi
Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor.
Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Asia Pacific Fibers Tbk
pada dalam 2009. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT. Asia
Pacific Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "APF" ditujukan untuk induk itu
sendiri yaitu PT. Asia Pacific Fibers Tbk, sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan
untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.
4 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 sampai 2009. Akuntan Publik Perseroan saat ini adalah Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat (Indonesian Member firm of Grant Thornton International) dengan pendapat Wajar Dengan Pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
2009 2008 (2) 2007 (2) 2006 2005
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap-Bersih
Jumlah Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Penjualan
Laba (Rugi) Kotor
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih
Modal Kerja Bersih (1)
Laba Bersih per saham Rp
Margin Laba Kotor %
Margin Laba Bersih %
Return on Investment %
Imbal Hasil Ekuitas %
Rasio Lancar
Kewajiban terhadap Aktiva
Kewajiban terhadap ekuitas
1.423.994
2.290.009
4.569.624
12.449.681
(7.880.058)
3.511.507
(43.902)
(314.297)
1.182.788
(10.226.269)
498
(1,3)
33,5
25,9
NA
0,1
2,72
(1,58)
1.235.848
2.802.157
4.912.990
13.979.999
(9.067.010)
3.740.569
(217.811)
(518.217)
(2.120.676)
(11.798.530)
(245)
(5,8)
(56,7)
(43,1)
NA
0,1
2,85
(1,54)
1.428.603
3.314.897
5.448.182
12.525.825
(7.077.644)
3.639.104
(140.260)
(430.141)
(892.609)
(10.156.878)
(22)
(3,8)
(24,5)
(16,3)
NA
0,1
2,30
(1,81)
1.298.542
3.865.702
5.848.629
11.897.173
(6.048.543)
3.060.830
(439.075)
(666.126)
(25.430)
(9.771.645)
(1)
(14,0)
(1,0)
(0,4)
NA
0,1
2,03
(2,0)
991.068
4.433.969
6.093.780
12.115.829
(6.022.047)
2.937.332
(318.236)
(578.353)
(841.805)
(10.474.620)
(192)
(11,0)
(28,7)
(13,8)
NA
0,1
1,99
(2,0)
Catatan: (1) Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar (2) Disajikan kembali oleh auditor sesuai dengan peraturan yang baru
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 5
Sambutan Dari Komisaris Utama
Pemegang Saham yang terhormat, Pada tahun 2009, Perseroan mampu mencatat peningkatan yang signifikan pada EBITDA melampaui pencapaian tahun 2008, sebesar US$ 29 juta dengan penjualan sebesar US$ 339 juta, meskipun terjadi deflasi global dan pemulihan secara bertahap di pasar yang berkembang. Kapasitas terpakai mengalami peningkatan, walaupun Perseroan masih beroperasi pada tingkat sub-optimal rata-rata 72% sepanjang tahun. Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan EBITDA terutama karena harga bahan baku yang menguntungkan dan dukungan modal kerja yang diberikan oleh mayoritas pemegang saham, ditambah fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh beberapa pelanggan dan pemasok. Secara signifikan, Perseroan terus mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dalam negeri, mendekati pencapaian tahun 2000-an. Dalam tahun ini, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp. 3,51 triliun, serta EBITDA positif sebesar Rp. 273,2 miliar. Baik pasar domestik maupun ekspor bergerak cukup aktif dan dengan peningkatan harga bahan baku pada semester pertama kemudian merata pada semester kedua, pencapaian margin produk berkelanjutan sepanjang tahun . Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh 6% pada tahun 2010, dengan perkiraan untuk inflasi yang sedikit lebih rendah sebesar 5% -6%. Resesi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, diharapkan tidak bergitu berdampak terhadap perekonomian, seperti komoditas ekspor yang telah pulih dalam kuantitas dan harga. Industri Tekstil Indonesia (pelanggan-pelanggan utama dari perseroan) memperkirakan adanya peningkatan persaingan produk tekstil impor, karena produsen-produsen di China, India dan beberapa negara Asia Tenggara mencari pasar pengganti atas tujuan pengiriman yang sebelumnya ke AS dan Eropa. Pasar ekspor Perseroan diharapkan terus menguat, mencapai sepertiga dari nilai penjualan. Permintaan juga meningkat terhadap produk non-tekstil Perseroan terutama segmen non-woven. Dengan demikian, kami mengharapkan pertumbuhan keuntungan berlanjut dalam tahun 2010, dengan
6 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
adanya peningkatan pendapatan yang diakibatkan meningkatnya harga rata-rata produk. Pada tahun 2009, Bapak Antonitris telah bergabung dengan Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham mayoritas APF. Bapak KH Subramanian dan Bapak Christopher Ian Teague mengundurkan diri dari Dewan Komisaris dalam RUPSLB diadakan pada tahun 2009. Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris. Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap Jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan dedikasinya terhadap Perseroan selama tahun 2009 dalam melewati masa sulit selama masa restrukturisasi dan perbaikan kinerja. Perseroan juga telah berhasil mematuhi berbagai peraturan Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan seluruh pemegang saham atas dukungannya dan kepercayaan yang diberikan terhadap perseroan selama masa transisi yang sulit ini. Robert Clive Appleby Komisaris Utama
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 7
Pesan Kepada Para Pemegang Saham
Para Pemegang saham yang Terhormat, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 4,5% pada tahun 2009 dan telah mempelopori pemulihan ekonomi kawasan Asean. Permintaan yang fluktuatif, stimulus pembiayaan, stabilitas politik, stimulus fiskal, dan pertumbuhan infrastruktur telah membantu negara ini untuk menahan gejolak ekonomi pada tahun 2008. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi, dengan 15,5% dalam transportasi dan komunikasi diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 13,8%, sektor konstruksi 7,1%, sektor jasa sebesar 6,4%, sektor keuangan, real estat dan bisnis jasa 5,0%, semua ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Sektor non-migas tumbuh sebesar 4,9%. Pendapatan per-kapita tumbuh sebesar 14%, dari Rp. 21,7 juta (US$ 2.269,9) menjadi Rp. 24,3 juta (US$ 2.590,1). Tingkat inflasi untuk tahun 2009 adalah 2,78%, terendah dalam 10 tahun terakhir. Walaupun perlambatan ekonomi berkontribusi menahan laju inflasi, upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga minyak dan transportasi berperan besar dalam menurunkan inflasi. Stabilitas harga makanan juga memberikan dukungan pada rendahnya tingkat inflasi. Pada sektor perdagangan internasional, total ekspor tahun 2009 turun menjadi US$ 116,49 milyar, dibandingkan dengan US$ 137,02 milyar pada tahun 2008, mengalami penurunan sebesar 15% dari tahun 2008. Ekspor minyak dan gas juga menurun sebesar 35% dari tahun 2008 menjadi US$ 19,02 milyar, terutama disebabkan jatuhnya harga minyak mentah internasional. Neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2009 mencapai surplus sebesar US$ 12 milyar, yang didukung oleh surplus transaksi berjalan dan surplus lalu lintas modal. Cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2009 mencapai rekor sebesar US$ 66,1 milyar, yang setara dengan 6,6 bulan impor dan pembayaran semua utang pemerintah kepada pihak asing yang jatuh tempo. Perkembangan positif di sektor eksternal pada dasarnya telah memberikan kontribusi terhadap penguatan nilai tukar Rupiah, terutama sejak kuartal kedua 2009. Rupiah terapresiasi sejak kuartal kedua tahun 2009 dan mencapai level Rp. 9.425 per US$ pada akhir tahun, meningkat 16% sejak pada kwartal
8 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
terakhir. Bank Indonesia secara konsisten telah menurunkan tingkat suku bunga BI periode Januari hingga Agustus 2009, berturut sebesar 50 basis poin per bulan dari Januari sampai Maret, dan sebesar 25 basis poin per bulan dari April sampai dengan Agustus, dan tidak mengalami perubahan sejak September 2009. Serangkaian kebijakan moneter yang longgar ini selanjutnya didukung oleh pelaksanaannya yaitu penguatan operasi pasar terbuka dan perbaikan struktur suku bunga.
Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik
Perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh resesi ekonomi di Amerika Serikat mempengaruhi seluruh segmen pasar polyester. Konsumsi produk tekstil dan pakaian jadi berkurang sebagai dampak turunnya pengeluaran konsumen ritel dan menyusutnya pendapatan seiring dengan kontraksi konsumsi dan produksi polimer dunia. Tahun 2009 ini merupakan tahun yang fluktuatif bagi industri serat polyester dan benang, terakhir dengan melonjaknya harga bahan baku bersamaan dengan fluktuasi dan terombang-ambingnya harga barang jadi namun permintaan polimer mengalami tren kenaikan. Industri polyester di seluruh dunia mengalami situasi yang sulit, berjuang untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan lebih dari 2% pada tahun 2009. produksi polimer dunia tahun 2009 mencapai 45,79 juta ton, meningkat 0,80 juta ton atau 1,7% dari tahun 2008. Pada tahun 2009, produksi Polyester Staple Fiber dunia diperkirakan menjadi 12,1 juta ton, dibandingkan dengan 11,9 juta ton pada tahun 2008, dan produksi benang polyester diperkirakan 19,5 juta ton, dibandingkan dengan 18,9 juta ton pada tahun 2008. Namun, proyeksi pertumbuhan optimis dan diperkirakan berada sedikit dibawah rata-rata 5%, atau mencapai 40 juta ton pada tahun 2014. Harga bahan baku telah berfluktuasi selama 18 bulan terakhir, dengan harga minyak mentah menyentuh puncaknya sepanjang tahun 2008 dan kemudian jatuh pada titik terendah US$ 40 per barel pada kuartal pertama tahun 2009. Harga cukup stabil pada periode berikutnya dan perdagangan sebesar US$ 70 per barel dalam jangka pendek. Harga PX dan MEG tetap sebesar US$ 720/MT dan US$ 530/MT pada awal tahun ini ditutup masing-masing pada harga US$ 1.050/MT dan US$ 830/MT mengikuti pemulihan ekonomi secara bertahap di seluruh dunia, didukung adanya tambahan
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 9
kapasitas baru baik untuk PX dan MEG, harga bahan baku diharapkan turun masing-masing menjadi US$ 850/MT dan US$ 650/MT. Kedua komoditas tersebut berimbang antara penawaran dan permintaan, dan diperkirakan tidak terjadi penyimpangan selama tahun ini. Ekspor tekstil Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi US$ 9,34 milyar dibandingkan dengan US$ 10,39 milyar pada tahun 2008, penurunan ini terutama disebabkan penurunan harga, sedangkan kwantitas mengalami sedikit penurunan (di bawah 2%). Pasar dalam negeri tetap stabil pada tahun 2009, meskipun terjadi fluktuasi harga bahan baku. Kinerja Perseroan Perseroan terus mencatat keuntungan dalam hal profitabilitas, produktivitas, pangsa pasar, dan efisiensi operasional. Dengan dukungan modal kerja yang berkelanjutan dari pemegang saham utama, Perseroan berhasil mencapai penjualan sebesar Rp. 3,511 triliun (US$ 339 juta) dibandingkan dengan Rp. 3,740 triliun (US$ 383 juta) pada tahun 2008. Penurunan nilai penjualan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual yang disebabkan oleh penurunan harga bahan baku. Namun, profitabilitas meningkat hampir lima kali lipat dengan EBITDA US$ 28,3 juta, terutama kontribusi dari penghematan yang signifikan dalam pengadaan bahan baku dan harga kontrak serta peningkatan marjin kontribusi dari semua produk. Perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar dalam negeri untuk Staple Fiber dengan meningkatkan volume sebesar 37%. Perseroan dapat mengambil keuntungan dari kuatnya permintaan dan harga yang lebih baik di pasar domestik dengan alokasi volume yang lebih besar. Akuntan Independen telah menyatakan opini wajar dengan pengecualian atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Hal ini terutama karena kurangnya pencadangan atas penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak adanya konfirmasi saldo hutang anak perusahaan. Perusahaan akan membahas
10 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
cadangan penyisihan pitang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi utang Perseroan. Nama Perusahaan telah diubah menjadi "PT. Asia Pacific Fibers Tbk '(APF), efektif November 2009, sesuai persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM RI. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perusahaan pada pasar global. Harapan di masa mendatang Pada tahun 2010, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 5,5 % atau lebih dan kemudian menjadi 7% pada tahun 2011. Akan terdapat tantangan serius yang dihadapi pada tahun 2010 dalam hal tidak memadainya infrastruktur dan perbaikan iklim investasi. Dalam hal stabilitas harga, tekanan inflasi 2010 akan disebabkan oleh masalah dalam struktur pasar, khususnya komoditas pangan terkait masalah dalam distribusi, kenaikan harga listrik dan dinamika harga internasional. Pengumuman terbaru tentang kenaikan harga gas sebesar 15% oleh PGN dan kenaikan harga listrik yang diusulkan oleh PLN akan memiliki dampak yang berat bagi keuangan Perseroan pada tahun 2010. Penguatan Rupiah terhadap dolar AS dalam waktu dekat juga akan berdampak pada realisasi penjualan, terutama untuk ekspor. Namun, Perseroan telah mengambil serangkaian inisiatif penghematan biaya, terutama penghematan sektor energi untuk mengimbangi kenaikan biaya ini. Adanya proyek dengan belanja barang modal yang tinggi, jangka waktu pengembalian lebih pendek, fokus pada peningkatan kwantitas, spesialisasi dan nilai tambah produk, penghematan energi, meningkatkan efisiensi, dan produktivitas mesin-mesin yang kesemuanya akan meningkatkan daya saing perusahaan dan membantu untuk mengimbangi fluktuasi pasar. Berkenaan dengan baku baku, dengan kondisi krisis ekonomi dunia yang mendekati akhir, ditunjang dengan bertambahnya kapasitas untuk PX dan MEG, harga bahan baku diharapkan tetap stabil dan terjangkau. Kedua komoditas tersebut berimbang antara
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 11
penawaran dan permintaan, dan tidak ada penyimpangan dapat diantisipasi selama tahun ini. Perseroan terus melakukan pembicaraan dengan pejabat yang berwenang untuk meratifikasi Secured Debt Restructuring Plan dan melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan restrukturisasi keuangan ini pada akhir tahun 2010. Sedangkan, Perseroan terus berupaya untuk mengamankan kebutuhan pembiayaan untuk menggantikan modal kerja, yang akan memudahkan dalam mengoptimalkan tingkat operasional, mengurangi dampak fluktuasi harga bahan baku, mempertahankan profitabilitas, dan dengan demikian menyediakan sumber daya internal yang memadai untuk proyek-proyek belanja barang modal prioritas. Penyelesaian restrukturisasi utang berjaminan juga akan memungkinkan kuasi-reorganisasi dimana penyesuaian dan turunnya nilai kewajiban akan meningkatkan proforma keuangan Perseroan. Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan untuk memperoleh pembiayaan bank konvensional untuk kebutuhan modal kerja. Sehingga upaya ini akan meningkatkan secara substansial kinerja Perseroan, dan untuk reposisi ke garis depan dalam dunia industri polyester. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Bank, dan Karyawan yang terus mendukung perusahaan dalam tahap penting dari restrukturisasi dan untuk dapat kembali sebagai penghasil produk polyester terkemuka dengan kualitas tinggi.
V. Ravi Shankar Direktur Utama
12 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
MANAJEMEN
Komisaris dan Direksi Menurut akte pendirian, APF dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk oleh para pemegang saham PT. Asia Pacific Fibers Tbk., pada Rapat Umum Tahunan. Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur. Anggota Dewan Komisaris PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah sebagai berikut :
Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi
Robert Clive Appleby 47 Komisaris Utama Perseroan sejak 2007. Direktur dan Chief Investment Officer di Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM), Direktur pada Divisi Income pada Credite Agricole Indosuez khususnya menangani restrukturisasi di Kawasan Asia..
Antonitris 43 Komisaris APF sejak September 2009.
Beliau Lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan juga menyelesaikan MBA dari Melbourne Business School, Australia. Saat ini beliau bekerja di Spinnaker Capital (Asia) Pte Ltd, Jakarta. Sebelum bergabung dengan Spinnaker Capital, beliau bekerja di Arthur Anderson dan Deloitte Indonesia pada Divisi Corporate Finance.
Christopher Robert Botsford 48 Komisaris APF sejak 2007,
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 13
Chief Executive Officer dan Director of Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM). Sebelum mendirikan ADM, beliau menjalankan regional debt untuk Kawasam Asia-Pacific dan operasi derivative pasar pada Republic National Bank of New York yang memberikan Lindung Nilai dan Manajemen restrukturisasi hutang di kawasan.
Robert McCarthy 55 Komisaris APF sejak Juni 2008,
Menyandang gelar Master in Business Administration dari Yale School of Management, dan Master dalam bidang Medieval History dari Columbia University. Mengelola Investasi bermasalah pada Spinnaker Funds. Beliau merupakan Founding Director Morgan Grenfell dan pernah menjabat sebagai Direktur Deutsche Bank.
Timbul Thomas Lubis SH, LLM 57 Komisaris APF sejak 1990, partner pada
Lubis Ganie & Surowidjojo Kantor Pengacara sejak 1982. Lulusan Universitas Indonesia dan Washington University.
Dono Iskandar Djojosubroto 65 Komisaris APF sejak Juni 2008,
Menyelesaikan S1 di Universitas Indonesia dan MA serta Phd dalam bidang Ekonomi di University of Illinois,
14 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
AS. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Departemen Keuangan RI, Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Direktur Eksekutif IMF yang mewakili 12 Negara Asia. Beliau juga pernah menjadi anggota dewan komisaris dan badan pengawas pada berbagai institusi Pemerintah seperti PT. Jasindo, PT. Jasa Marga, Bank BRI dan Bank BTN.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 15
Anggota Dewan Direksi PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah sebagai berikut :
Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi
V. Ravi Shankar 46 Direktur Utama APF, Lulusan Production Engineering, dan juga menyelesaikan Advance Management Programme dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan APF, beliau memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan APF dan industri permesinan di Indonesia dan India
Masjhud Ali, MBA. 68 Direktur APF sejak tahun 2002. Lulusan
Universitas Trisakti. Direktur PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sejak 1991 sampai 1994. Direktur PT. Bank Putera sejak 1995 sampai 2000
S. Jegatheesan 60 Direktur APF sejak 2002. Lulusan Electrical
Engineering dan bergabung dengan APF sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan APF, beliau sebagai General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan Project Manager sebuah perusahaan di India.
Peter Stanley Grant 57 Direktur APF sejak 2007. MSc dibidang
Teknik Sipil, MA Adminitrasi publik dan International Development dari University of Oregon and BA Ekonomi dan Hubungan Internasional dari Brown University, USA.
16 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Bergabung dengan APF pada November 2006 sebagai Chief Financial Officer. Sebelum bergabung dengan APF, beliau bekerja di Telecomunikasi dan Media internasional, sebagai CFO/COO dari perusahaan rayon di Lowland, Tennessee dan sebagai partner di beberapa perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik.
Peter Vinzenz Merkle 52 Direktur APF sejak 2007.
Beliau bergabung dengan APF sejak tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang yang memproduksi PTA, Polymer dan Fiber. Sebelum bergabung dengan APF, beliau bekerja in beberapa perusahaan Kimia & Fiber seperti Trevira Group and Hoechst AG sebagai Kepala Divisi R&D, Divisi Pengembangan Teknik. Pemegang MSc dibidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Germany jurusan Proses Polymer processing and Teknologi Lingkungan.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 17
Laporan Manajemen Gambaran Umum Industri Polyester Tahun 2009 merupakan kondisi normal untuk industri polyester ditandai dengan pemulihan pasar dari guncangan krisis ekonomi pada akhir tahun 2008. Harga minyak mentah stabil setelah jatuh pada kuartal terakhir tahun 2008, masih relatif sama pada tahun 2009. Harga bahan baku, Paraxylene dan MEG, yang jatuh pada kuartal terakhir tahun 2008, naik dari kuartal kedua tahun 2009 dan stabil pada tingkat normal hingga akhir tahun. Industri Polyester mengalami pertumbuhan yang stabil dalam tahun terakhir dan diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat 7% per tahun pada tahun berikutnya. Pertumbuhan serat alam diperkirakan sekitar 3% saja. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 116,49 milyar pada tahun 2009 dibandingkan dengan US$ 137,02 milyar pada tahun 2008. Pada tahun 2009, ekspor produk Tekstil dicatat sebesar US$ 9,33 milyar dibandingkan dengan US$ 10,39 milyar pada tahun 2008. Penurunan ekspor pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan bukan disebabkan oleh penurunan kwantitasnya. Industri serat polyester dan benang domestik tetap stabil pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara, tumbuh 4,5% pada tahun 2009 dan berada di jalur yang benar untuk mempelopori pemulihan di wilayah ini dari krisis ekonomi global. Permintaan domestik yang tinggi, pemberian stimulus dan stabilitas politik membantu negara keluar dari gejolak ekonomi tahun 2009 dan siap untuk menghadapi krisis lanjutan. Pasar Polyester, baik domestik maupun ekspor, diperkirakan akan tetap stabil sepanjang semester pertama tahun 2010, sementara ekonomi dunia pulih dan fluktuasi harga bahan baku berkurang. Dengan kapasitas polyester dan pasar terkonsentrasi di kawasan Asia, prospek pasar dalam kwantitas serat buatan diharapkan tetap bertahan pada 2009.
18 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer Produksi PTA pada tahun 2009 lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Ini terutama disebabkan oleh tingginya permintaan produk polyester di tahun 2009. Produksi Polymer pada tahun 2009 juga lebih tinggi dibanding tahun 2008. Staple Fibre Produksi staple fiber dunia tahun 2009 diperkirakan sekitar 12,1 juta ton dibandingkan dengan 11,9 juta ton pada tahun 2008, mencatatkan pertumbuhan marjinal diatas 2008. Produksi stapel fiber Perseroan pada tahun 2009 jauh lebih tinggi dibanding tahun 2008 karena menguatnya permintaan domestik terhadap produk ini. Benang Polyester Pada tahun 2009, Produksi benang polyester global diperkirakan sebesar 19,5 juta ton dibandingkan dengan 18,9 juta ton pada tahun 2008, pertumbuhan marjinal dicatad pada tahun 2009. Penjualan benang polyester Perseroan kurang lebih pada tingkat yang sama dengan tahun 2008 Fashion Fabrics / Performance Fabrics Divisi kain/performance fabrics dioperasikan pada kapasitas rendah karena tidak
tersedianya modal kerja. APF mulai produksi kain/performance fabrics dari pertengahan
tahun 2008 melalui fasilitas makloon dengan anak perusahaannya, Texmaco Jaya.
Perubahan Nama Nama Perseroan telah diubah menjadi "PT. Asia Pasifik Fibers Tbk” (APF) efektif
November 2009 sesuai persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM RI.
Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perusahaan pada pasar global.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 19
Jenis Produk
Jenis produk Perseroan meliputi :
Produk Tipe Penggunaan
1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips
2. Polyester Chips Semi-Dull
Super Bright
Cationic Dyeable
Optical Bright
Benang filament/staple fiber
Benang filament/staple fiber
Benang filamen/
Polyester Staple Fiber
Benang filament
3. Polyester staple fiber Normal
Dope Dyed
Spun Yarn
Non Woven
Fibre Fill
Spun yarn/Dope dyed yarn
4. Polyester Filament Yarn Normal
Dope Dyed
Cationic
Micro filament
Hi filament
Differential Shrinkage
Pakaian jadi – Formal dan Kasual
Automotive textiles
Upholstery
Peralatan rumah tangga
Technical fabrics
Light luminous fabrics for sportswear
Apparel fabrics with melange effect
Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel
Fine apparel fabrics
Fine apparel fabrics
5. Fabrics Dress Material
Suiting Material
High performance
Fabrics
Pakaian wanita berkualitas tinggi
Pakaian laki-laki
Pakaian sehari-hari, pakaian olah
Raga musim dingin, baju olah raga, pakaian anak-anak
20 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Pemasaran dan Distribusi APF masih terus berupaya untuk tetap memelihara dan meningkatkan pangsa pasar dalam negeri untuk produk benang polyester dan serat polyester. Walaupun penekanan diberikan pada perluasan pasar domestik, APF terus mengembangkan pasar ekspor untuk meningkatkan produk dan penjualan dengan penekanan pada pengembangan produk khusus ke pasar yang terus berkembang. Spesialisasi produk membutuhkan peningkatan upaya ekspor khususnya Eropa dan Amerika Utara. Sumber Daya Manusia Perseroan masih terus mengoptimalkan tenaga kerja yang ada sejalan dengan penggunaan kapasitas yang ada. Perseroan tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan para pekerja dan serikat pekerja. Perseroan terus membangun Strategi Sumber Daya Manusia agar serasi dengan perubahan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Perseroan menerapkan berbagai skema untuk memberikan penghargaan terhadap karyawan dan skema insentif bagi manajemen dan opsi kepemilikan saham bagi karyawan sebagai penghargaan atas kinerja dan peningkatan karir bagi seluruh karyawan. Lingkungan Perseroan mentaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi lingkungan, dengan Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai lembaga yang berwenang. Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva Perseroan. Untuk APF, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 21
Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk mesin-mesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin tekstil lainnya. Aktiva Tetap Yang Dijaminkan APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9 hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tanah seluas 26,62 hektar dan fasilitas produksi di Karawang, dijaminkan kepada pemegang Guaranteed Secured Notes. Kebijakan Dividen Di masa lalu pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. Akan tetapi mengingat kondisi keuangan Perseroan saat ini, maka APF tidak membagikan dividen dalam tahun 2009.
Kinerja Harga Saham
Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4
2009 Tertinggi Terendah Volume 2008 Tertinggi Terendah Volume
(Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham)
5050
2.785.496
70050
240.823.054
8751
283.875
360119
179.555.500
120
69 646.125
166
50 56.801.175
169105
7.158.000
5450
16.264.000
22 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi
Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan APF karena sedang menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan, juga pemegang moyoritas surat utang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano Investments BV telah menyediakan fasilitas modal kerja dan Fasilitas Letter of Credit untuk penyediaan bahan baku. Hal ini sangat membantu APF untuk tetap dapat mempertahankan kapasitas terpakai dan fasilitas produksi yang ada. Dengan ketatnya modal kerja, pada bulan Januari 2009, APF menyampaikan dan telah menerima persetujuan dari para kreditur tidak berjaminan untuk menunda pembayaran pertama terhadap utang tidak berjaminan yang jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas dari Kreditur utang yang tidak berjaminan setuju memenuhi permintaan APF untuk menunda pembayaran hingga bulan Februari 2012. Damiano juga menghapuskan fee yang terhutang atas Fasilitas Letter of Credit selama tahun 2007. Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan juga Pemegang surat utang berjaminan telah memberikan failitas modal kerja perseroan, Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku. Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd dan PT. Eastindo Polymertama (Eastindo). PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya) Texmaco Jaya mempunyai fasilitas produksi pertenunan, perajutan, pencelupan dan peyempurnaan baik Fasihion fabrics dan Performance Fabrics. Devisi Fashion tidak berjalan karena tidak mempunyai modal kerja. APF memiliki penyertaan sebesar 92%
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 23
saham Texmaco Jaya. Saham-sahamnya telah dihapuskan pencatatannya dari Bursa Efek Indonesia terhitung sejak 10 Oktober 2008. Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo (Mauritius) Ltd. Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan berfungsi sebagai institusi pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd. PT. Eastindo Polymertama (Eastindo) Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan Polymer di Karawang, yang kemudian pelaksanaannya berubah langsung dilakukan oleh APF sendiri. Karena Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun maka Perseroan berencana akan menutup Eastindo.
24 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Umum
Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple fiber, polyester chips dan performance fabric, baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor. Jumlah penjualan dalam tahun 2009 turun dibanding dengan penjualan tahun sebelumnya sebagai dampak dari penurunan harga bahan baku pada 2009. harga jual barang jadi berubah seiring dengan pergerakan harga bahan baku. Nilai tukar Rupiah menguat pada semester kedua tahun 2009 dan ditutup pada kisaran Rp. 9.400 per US$1 pada 31 Desember 2009 jika dibanding dengan Rp. 10.950 per US$1 pada tahun 2008 Kinerja Perseroan Pendapatan Pada tahun 2009, penjualan bersih mencapai Rp. 3,511 trilyun dibanding dengan Rp. 3,74 trilyun pada tahun 2008. Penurunan penjualan bersih pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh turunnya harga bahan baku sepanjang tahun. Penjualan ekspor mencapai Rp. 930,75 milyar atau 26,5% dari penjualan bersih sedangkan penjualan domestik mencapai Rp. 2,581 trilyun atau 73,5% dari penjualan bersih. Pendapatan lainnya sebesar Rp. 8,98 milyar diperoleh dari penjualan bahan tidak langsung dan penjualan barang sisa. Laba (Rugi) Kotor Perseroan mencatat rugi kotor sejumlah Rp. 43,9 milyar pada tahun 2009 dibanding Rp. 217,81 milyar pada tahun 2008. Penurunan rugi kotor disebabkan realisasi harga yang lebih baik pada tahun 2009 akibat menguatnya permintaan atas barang jadi.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 25
Laba/(Rugi) Usaha Rugi usaha tahun 2009 sejumlah Rp. 314,3 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah Rp. 518,2 milyar pada tahun 2008. Beban penjualan, dan Beban administrasi umum pada tahun 2009 sejumlah Rp. 270,4 milyar dibanding dengan Rp. 300,4 milyar pada tahun 2008. Turunnya biaya administrasi terutama disebabkan beberapa usaha penghematan biaya yang telah diupayakan oleh Perseroan pada tahun 2009. Laba bersih Perseroan mencatat laba bersih sejumlah Rp. 1,183 trilyun pada tahun 2009 dibanding dengan rugi bersih Rp. 2,121 trilyun pada tahun 2008. Laba bersih tahun 2009 diperoleh karena adanya keuntungan nilai tukar mata uang asing sebesar Rp. 1,515 trilyun dan peningkatan marjin atas barang jadi. Nilai tukar Rupiah menguat dari Rp. 10.950 per US$ 1 pada tahun 2008 menjadi Rp. 9.400 per US$ 1 pada tahun 2009. Perseroan juga membukukan EBITDA sebesar US$ 28,3 juta pada tahun 2009 sedangkan EBITDA tahun 2008 adalah US$ 5,4 juta. Pendapat Auditor Akuntan Independen memberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Hal ini terutama disebabkan tidak diperolehnya jawaban konfirmasi atas hutang-hutang anak perusahaan dan tidak memadainya penyisihan pitang ragu-ragu atas piutang usaha dan piutang lain-lain pada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perseroan akan menyajikan cadangan penyisihan atas piutang usahan dan piutang lain-lain pada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi hutang berjaminan.
26 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Risiko Usaha Tahun 2009 ditandai dengan kondisi perekonomian yang stabil, dengan harga minyak mentah yang stabil sepanjang tahun. Indonesia juga telah berhasil menyelenggarakan pemilihan Presiden pada tahun 2009 dengan sukses dan berjalan secara damai. Dengan stabilnya harga bahan baku pada kwartal pertama tahun 2010, diikuti dengan kuatnya permintaan untuk produk-produknya, Perseroan siap mencapai kinerja sesuai dengan yang telah direncanakan, pembatasan keadaan yang tak terduga. Selain itu, Perseroan harus tergantung pada perjanjian pre-finance, di samping fasilitas modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas untuk pengadaan bahan baku, karena tidak adanya sumber konvensional modal kerja melalui saluran perbankan normal. Setiap kredit modal kerja formal melalui perbankan akan memungkinkan untuk diperoleh apabila hutang berjaminan telah restrukturisasi. Restrukturisasi Hutang Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan APF masih menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV adalah pemegang saham mayoritas dan juga memiliki hutang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano Investment BV, telah memberikan fasilitas modal kerja dan fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam pengadaan bahan baku. Hal ini akan sangat membantu APF dalam mempertahankan kapasitas terpakai dari fasilitas produksi yang ada. Mengingat posisi modal kerja yang ketat, pada bulan januari 2009 APF telah menyampaikan dan memperoleh persetujuan dari kreditur tidak terjamin untuk melakukan penundaan atas pembayaran cicilan pertama dari Surat utang yang tidak terjamin yang jatuh tempo tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas pemegang surat utang telah menyetujui permintaan APF untuk menunda pembayaran hingga Februari 2012. Damiano Investment BV juga telah menghapuskan beban terutang atas fasilitas Letter of Credit yang diberikannya untuk tahun 2008.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 27
Tata Kelola Perusahaan Perseroan berusaha memenuhi berbagai persyaratan dan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek. Para pemegang saham dalam Rapat Umum Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2009, menyetujui penerbitan 5% (118.847.397 saham) yang ditempatkan dan modal disetor saham seri C tanpa hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, untuk memberikan opsi saham kepada manajemen Perusahaan dan karyawan (Management Employee Stock Option Program). Nama Perusahaan telah diubah menjadi "PT. Asia Pacific Fibers Tbk., efektif November 2009 sesuai dengan persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM Indonesia,. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perseroan pada pasar global. Dewan Komisaris Perseroan merupakan respresentasi dari beberapa orang terpilih dengan latar belakang keuangan, ekonomi dan hukum disamping dari pemegang saham mayoritas. Dewan komisaris mengadakan pertemuan rutin triwulanan untuk melakukan penelaahan terhadap kinerja Perseroan dan pengawasan terhadap kinerja Direksi. Perseroan telah membentuk Bagian Internal Audit pada bulan Januari 2009, dan melaporkan hasil kerjanya kepada Komisaris Independen dan Direksi secara rutin. Bagian ini dikepalai oleh Sdr. Yohanes Baptis Galuh Adjar Pamungkas dan dibantu oleh staff yang berpengalaman dibidang Akunting. Perseroan mempunyai unit Corporate Secretary yang dikepalai oleh Sdr. Tunaryo dan dibantu beberapa staf berpengalaman dibidang keuangan dan hukum. Perseroan telah mengungkapkan informasi material kepada para pemegang saham, stakeholder, dan masyarakat umum. Perusahaan akan terus berusaha untuk membawa
28 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
transparansi dan kejujuran dalam pelaporan kepada pemegang saham, stakeholder, dan masyarakat umum.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perusahaan telah banyak melaksanakan kegiatan sosial di sekitar lokasi dua pabrik di Karawang dan Semarang, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Dalam rangka melaksanakan program-program ini lebih efektif, Perseroan telah membentuk "Yayasan Asia Pacific Fiber". Beberapa program yang disetujui untuk kegiatan sponsorhip dan dukungan sebagaimana yang tercantum di bawah ini: 1. Mendukung pendidikan bagi anak-anak di desa-desa sekitar pabrik; 2. Program kesehatan bagi masyarakat miskin di lingkungan sekitar pabrik; 3. Kegiatan keagamaan dan budaya; 4. Aspek lingkungan; 5. Program Penanggulangan Bencana; 6. Pengentasan kemiskinan melalui kerja mandiri.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 29
Informasi Perseroan Tanggal Pendirian 15 Pebruari 1984 Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia 1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991 Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal
12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. 2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992. Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal
3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham.
3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993. Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.
4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995. Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.
5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995. Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus
dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.
6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996 Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan
mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.
30 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997. Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.
8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006. APF telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, APF telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. APF juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). APF belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.
9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008. APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20 : 1 dan sesuai akta notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan anggaran dasar perusahaan, modal dasar perseroan adalah sebesar Rp. 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Departement Hukum dan Hak Azazi Manusia dengan serat keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02Th .2008 tertanggal 3 Maret 2008. Perseroan memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 24 Maret 2009 untuk mengeluarkan 5% saham (118.845.397 saham) dalam saham yang ditempatkan dan disetor saham seri ”C” tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu, dalam Opsi saham bagi Manajemen dan Karyawan (MESOP). Perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan perubahan nama menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia tanggal 10 Nivember 2009 dan BKPM tanggal 2 Desember 2009.
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 31
Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2009 2.376.907.950 Susunan Modal per 31 Desember 2009 Seri A Modal Dasar Rp 8.500.000.000.000,- Nilai Nominal per Saham Rp 10.000,- Modal Disetor Rp 2.196.960.000.000,- Seri B Modal Dasar Rp 7.333.031.040.000,- Nilai Nominal per Saham Rp 1.000,- Modal Disetor Rp 0,- Seri C Modal Dasar Rp 166.968.960.000,- Nilai Nominal per Saham Rp 40,- Modal Disetor Rp 86.288.477.000,- Pemegang Saham Damiano Investment 60,70% PT. Multikarsa Investama* 5,53% Masyarakat 33,77% • Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka
restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Jakarta masih belum diselesaikan.
Dewan Komisaris Komisaris Utama Robert Clive Appleby Komisaris Antonitris Komisaris Christopher Robert Botsford Komisaris Robert McCarthy Komisaris Independen Timbul T. Lubis, SH, LLM Komisaris Independen Dono Iskandar Djojosubroto
32 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Dewan Direksi Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar Direktur Drs. Masjhud Ali, MBA Direktur Seeniappa Jegatheesan Direktur Peter Stanley Grant Direktur Peter Vinzenz Merkle Kegiatan Perseroan Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi. Kapasitas Produksi per 31 Desember 2009 Purified Terepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun Polyester Chips 330.400 ton/tahun Polyester Staple Fibre 140.000 ton/tahun Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun Fabric 66.000.000 yard/tahun Kantor Perwakilan The East Building Lantai 35 Unit 5-6-7 Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav 1 Jakarta 12950 Tel : (62-21) 579-38555 Fax : (62-21) 579-38565 Kantor Terdaftar Desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu, Kendal Tel : (62-24) 866-0272 Fax : (62-24) 866-0275
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 33
Fasilitas Pabrik Pabrik 1 : Pabrik 2 : Desa Kiara Payung, Jl. Raya Kaliwungu Km. 19 Kecamatan Klari, Karawang Kendal, Semarang Jawa Barat-Indonesia Jawa Tengah-Indonesia Tel : (62-267) 431-971 Tel : (62-24) 866-0272 Fax : (62-267) 431-975 Fax : (62-24) 866-0275 Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom Wisma Dinners Club Anex Jl. Jend. Sudirman 34-35 Jakarta 10220 Kantor Akuntan Publik Terdaftar Hendrawinata Gani & Hidayat Indonesian Member of Grant Thornton International Intiland Tower Lt18 Jl. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220, Indonesia Tel : (62-21) 570-7997 Fax : (62-21) 570-7996
34 AAAnnnnnnuuuaaalll RRReeepppooorrr ttt 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk
Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Asia Pacific Fibers Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing
dibawah ini.
Robert Clive Appleby Komisaris Utama
Vasudevan Ravi Shankar
Direktur Utama
Antonitris Komisaris
Drs. Masjhud Ali MBA
Direktur
Christopher Robert Botsford
Komisaris
Seeniappa Jegatheesan
Direktur
Robert McCarthy
Komisaris
Peter Stanley Grant
Direktur
LLLaaapppooorrraaannn TTTaaahhhuuunnnaaannn 222000000999 --- PPPTTT AAAsssiiiaaa PPPaaaccciii fff iiiccc FFFiiibbbeeerrrsss TTTbbbkkk 35
Timbul Thomas Lubis, SH LLM
Komisaris Independen
Peter Vinzenz Merkle
Direktur
Dono Iskandar Djojosubroto
Komisaris Independen
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen PT Asia Pacific Fibers Tbk (Dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) Dan Anak Perusahaan 31 Desember 2009 dan 2008
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Halaman
Laporan Keuangan Konsolidasi
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi 6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8
Lampiran
Informasi Keuangan Tambahan 1 – 5
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1
A S E T
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3d,4,48 62.235.591.207 26.398.681.172
Investasi jangka pendek 3e,5 3.500.000.000 3.500.000.000
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan 3f,6,47,48
piutang ragu-ragu sebesar Rp 60.376.201.419
pada tahun 2009 dan Rp 60.080.746.426 pada
tahun 2008
Pihak ketiga 280.404.228.582 265.669.372.676
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 268.722.447.175 271.747.584.046
Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275
pada tahun 2009 dan 2008 7 5.342.430.427 4.088.136.587
Persediaan 3g,8 463.121.064.042 416.111.542.691
Uang muka pembelian 47 246.425.188.396 180.107.563.213
Pajak dibayar di muka 3p,22a 86.654.752.801 59.527.168.257
Biaya dibayar di muka 7.588.226.644 8.697.828.193
Jumlah aset lancar 1.423.993.929.274 1.235.847.876.835
ASET TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 9,47 426.365.868.504 426.365.868.504
Aset pajak tangguhan 3p,22d 35.479.503.828 44.811.681.005
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3d,10,48 17.650.828.516 19.626.127.328
Piutang usaha, tidak lancar, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 140.774.892.361 pada tahun 2009 dan
Rp 151.462.103.937 pada tahun 2008 3f,11,48 156.449.568.798 156.445.457.932
Piutang lain-lain, tidak lancar, setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 5.600.852.736 pada tahun 2009
dan 2008 12,48 211.530.101.730 218.915.202.483
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 8.471.626.892.256 pada
tahun 2009 dan Rp 7.957.224.020.308 pada
tahun 2008 3h,i,j,13 2.290.009.443.015 2.802.157.309.417
Uang muka investasi dalam proyek
perusahaan patungan 14 5.914.525.920 5.914.525.920
Aset lain-lain 15 2.229.884.332 2.906.140.583
Jumlah aset tidak lancar 3.145.629.724.643 3.677.142.313.172
JUMLAH ASET 4.569.623.653.917 4.912.990.190.007
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
2
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 16,48 408.047.983.987 563.065.672.758
Hutang terjamin 17,48 9.435.139.803.808 10.772.697.204.168
Pinjaman jangka pendek 18,48 333.553.849.154 369.146.883.725
Wesel bayar 19,48 188.752.488.371 213.771.170.571
Hutang usaha 20,47,48
Pihak ketiga 357.776.287.888 195.468.813.158
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 23.973.696.632 23.007.572.596
Hutang pembelian aset tetap 21,48 286.476.750 333.714.938
Hutang pajak 3p,22b 22.993.119.491 24.512.438.855
Beban masih harus dibayar 23,48 747.446.678.605 709.155.002.019
Bagian hutang sewa guna usaha yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3i,29 40.429.224.305 47.095.745.337
Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 30 156.641.665 268.263.996
Hutang lancar lain-lain 24,48 91.707.337.246 115.855.929.136
Jumlah kewajiban lancar 11.650.263.587.902 13.034.378.411.257
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 25,48 190.289.560.544 213.983.222.773
Pinjaman modal kerja 26,48 344.463.801.162 397.243.266.705
Hutang usaha, tidak lancar 27 39.571.999.261 39.571.999.261
Hutang lain-lain, tidak lancar 28 14.887.901.689 14.882.901.689
Kewajiban pajak tangguhan 3p,22d 150.181.963.385 228.403.315.906
Hutang kredit pembiayaan 30 154.802.097 153.462.516
Cadangan uang jasa karyawan 3m,34 59.867.946.890 51.383.149.755
Jumlah kewajiban tidak lancar 799.417.975.028 945.621.318.605
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
3
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
EKUITAS (DEFISIENSI)
Modal saham
Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan
nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk
Seri A, Rp 1.000 per saham untuk Seri B
dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada
tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh
219.696.000 saham Seri A dan
2.157.211.950 saham Seri C pada tahun
2009 and 2008 31 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500
Tambahan modal disetor 3k,32 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan 3k (4.950.019.100) (4.950.019.100) Selisih kurs karena penjabaran laporan Keuangan 3o 11.341.556.543 7.177.880.689
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali (221.924.188) (221.924.188)
Saldo laba (akumulasi defisit)
Telah ditentukan penggunaannya 35 8.280.000.000 8.280.000.000
Belum ditentukan penggunaannya (15.764.262.148.821) (16.947.050.103.809)
Jumlah ekuitas (defisiensi) (7.880.057.909.013) (9.067.009.539.855)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(DEFISIENSI) 4.569.623.653.917 4.912.990.190.007
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
4
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA
Penjualan bersih 3n,38 3.511.506.718.783 3.740.569.008.582
Pendapatan usaha lainnya 3n,39 8.981.453.478 10.387.360.779
Jumlah pendapatan usaha 3.520.488.172.261 3.750.956.369.361
BEBAN POKOK PENJUALAN 3n,40 (3.564.390.044.865) (3.968.767.722.547)
RUGI KOTOR (43.901.872.604) (217.811.353.186)
BEBAN USAHA
Beban penjualan 3n,42 (130.747.813.522) (156.673.495.103)
Beban umum dan administrasi 3n,43 (139.647.835.091) (143.732.630.590)
Jumlah beban usaha (270.395.648.613) (300.406.125.693)
RUGI USAHA (314.297.521.217) (518.217.478.879)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 45 568.006.669 555.812.235
Laba atas penjualan aset tetap, bersih 13 – 70.000.000
Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank 16 (63.146.801.683) –
Beban penyusutan atas aset tetap 13 (1.433.964.902) (11.001.054.330)
Beban penyusutan atas aset tetap yang
tidak digunakan 13 (4.936.126.056) (14.690.222.572)
Beban bunga dan administrasi bank 44 (57.522.896.336) (47.163.560.518)
Laba (rugi) kurs, bersih 3o 1.541.915.584.260 (1.614.244.053.210)
Penyelesaian atas klaim asuransi 36 726.736.811 97.453.652
Pendapatan lain-lain, bersih 46 12.025.762.098 15.903.619.913
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain, bersih 1.428.196.300.861 (1.670.472.004.830)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.113.898.779.644 (2.188.689.483.709)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3p
Kini 22c – –
Tangguhan 22d 68.889.175.344 68.013.023.512
Jumlah penghasilan pajak 68.889.175.344 68.013.023.512
LABA (RUGI) BERSIH 1.182.787.954.988 (2.120.676.460.197)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 3q,37 498 (245)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
5
Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan Modal saham
Tambahan
modal disetor
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas
Anak
Perusahaan
Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan
Selisih
restrukturisasi
entitas
sepengendali
Telah
ditentukan
penggunaannya
Belum
ditentukan
penggunaannya
Jumlah ekuitas
(defisiensi)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)
Selisih kurs karena penjabaran
Laporan keuangan – – – (4.112.637.246) – – – (4.112.637.246)
Rugi bersih tahun berjalan
(disajikan kembali) – – – – – – (2.120.676.460.197) (2.120.676.460.197)
Saldo per 31 Desember 2008
(disajikan kembali) 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.689 (221.924.188) 8.280.000.000 (16.947.050.103.809) (9.067.009.539.855)
Selisih kurs karena penjabaran
Laporan keuangan – – – 4.163.675.854 – – – 4.163.675.854
Laba bersih tahun berjalan – – – – – – 1.182.787.954.988 1.182.787.954.988
Saldo per 31 Desember 2009 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.341.556.543 (221.924.188) 8.280.000.000 (15.764.262.148.821) (7.880.057.909.013)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 6,24,38,39 3.395.660.300.013 3.714.799.265.496
Pembayaran kas kepada pemasok 20,40 (1.192.280.554.455) (1.506.943.893.794)
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (110.946.103.942) (118.696.059.286)
Pembayaran kas operasi lainnya (134.920.575.440) (132.503.549.079)
Kas yang diperoleh dari operasi 1.957.513.066.176 1.956.655.763.337
Penghasilan bunga 7,45 566.751.853 558.136.929
Pembayaran bunga dan administrasi bank 23,44 (34.763.593.460) (26.267.848.928)
Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 7,36 1.575.708.669 97.453.652
Pembayaran pajak penghasilan 22 (115.239.229.720) (26.714.303.661)
Penerimaan hasil restitusi pajak 22 3.341.410.551
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.809.652.703.518 1.907.670.611.880
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 13 70.000.000
Pembelian aset tetap 13 (17.634.691.202)
Penambahan aset lain-lain 15 (23.325.127) (285.045.149)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (23.325.127) (17.849.736.351)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
7
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang bank 16 (1.573.118.620.614 ) (1.914.462.769.000)
Penerimaan pinjaman jangka pendek 18 1.613.850.000
Pembayaran hutang sewa guna usaha 29 (119.155.125)
Penerimaan (pembayaran) piutang hubungan istimewa 9 (228.231.303.829 ) 31.789.098.114
Penambahan (pengurangan) piutang lain-lain,
tidak lancar 11 (604.673.098 ) 996.578.686
Penambahan hutang lain-lain, tidak lancar 28 5.000.000 14.000.000
Penerimaan dari pinjaman modal kerja 26 5.845.040.863 7.882.390.000
Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan 30 (402.663.000 ) (107.588.842)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (1.796.507.219.678 ) (1.872.393.596.167)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 13.122.158.713 17.427.279.362
PENGARUH SELISIH KURS 22.714.751.322 (22.537.676.299)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 26.398.681.172 31.509.078.109
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 62.235.591.207 26.398.681.172
AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG
TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :
Perolehan aset tetap pemilikan langsung melalui
hutang kredit pembiayaan 13,30 219.800.000 523.000.000
Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak
terjamin dan wesel bayar 25 5.245.814.271 4.296.254.619
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
8
D1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) (“Perusahaan”) didirikan
dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-
undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar
Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Undang-undang diatas telah diubah dengan Undang-undang
No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal
26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia
No. 72 tanggal 7 September 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No.92 tanggal 24 Maret 2009
oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan
dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052618.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus
2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta
No. 50 tanggal 10 September 2009 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai
perubahan nama Perusahaan dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk menjadi PT Asia Pacific Fibers
Tbk. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54294.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 November
2009 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah
terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil
lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di
Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor perwakilan Perusahaan berlokasi di
Gedung “The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan
mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan
didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada
masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa Efek
Indonesia.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
9
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar
184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari
Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, dengan suratnya No S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada
pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.
Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM, dengan suratnya No S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham
kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.
Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000
yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada
pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed
Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan
bertindak sebagai penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek Luxembourg.
Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Secured Floating
Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000
yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed
Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat (delisted)
dari Bursa Efek Luxembourg.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
10
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi
sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan
laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun
Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensi
ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan.
Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.
Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai
bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana sesuai
dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam
waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah
diperdagangkan.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal
21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan penggabungan nilai
nominal saham (reverse stock split) dengan rasio 20 berbanding 1 yang artinya 20 saham lama
akan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham Perusahaan lebih likuid
dan sesuai dengan kinerja Perusahaan. Karena terdapat perubahan jumlah saham dan nilai
nominal saham, maka Perusahaan harus melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan,
dan akta notaris untuk Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.
Selanjutnya, menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang
perjanjian pembelian sisa saham hasil reverse stock Perusahaan, dinyatakan bahwa PT
Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga. Disamping itu, jumlah saham hasil reverse
stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.
Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah
tidak tercatat (delisted) di Bursa Efek Indonesia melalui surat keputusan No. S-
04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat sejak Desember 2004,
saham dari PT Texmaco Jaya Tbk disuspensi perdagangannya dan terdapat kendala dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal
24 Maret 2009 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24
Maret 2009, notaris di Jakarta, Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahan modal
tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan
karyawan Perusahaan (Management Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham
yang dikeluarkan adalah sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor
(sebanyak 118.845.397 lembar saham seri C).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
11
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Akta notaris ini ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14
Agustus 2009. Berdasarkan rencana Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek
Indonesia melalui surat tertanggal 17 Maret 2009, program ini akan diimplementasikan mulai
tanggal 1 April 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2012. Tapi sampai dengan saat ini, program
tersebut belum diimplementasikan.
Sejak tanggal 2 Desember 2009, saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia sudah diganti
dengan menggunakan nama Perusahaan yang baru.
c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak
Perusahaan berikut ini : Operasi Persentase Jumlah aktiva
Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan usaha Komersial kepemilikan 2009 2008
% Rp Rp
(dalam jutaan) (dalam jutaan)
PT Texmaco Jaya Tbk
(TJ)
Karawang Perdagangan,
pertenunan,perajutan
dan pemrosesan
1972 92,00 321.795 352.361
PT Texmaco Graha
Busana (TGB), dimiliki
TJ dengan kepemilikan
99%
Jakarta Perdagangan tekstil
dan produksi pakaian
jadi dan asesoris
1994 91,08 1.503 1.344
Polysindo International
Finance Company B.V.
(PIFC)
Belanda Jasa keuangan 1994 100,00 7.136.650 8.313.438
Polysindo (Mauritius) Ltd.
(PML)
Republik
Mauritius Jasa keuangan Pra operasi 100,00 – –
Sejak semester kedua tahun 2004, PT Texmaco Graha Busana sudah menghentikan
operasional bisnisnya.
Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham yang merupakan 100% kepemilikan
di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Saham diperoleh sejumlah US$ 10.000. Perbedaan
antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188 dicatat pada
akun ”selisih restrukturisasi entitas sepengendali” di kelompok ekuitas.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
12
1. U M U M (Lanjutan)
c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi (Lanjutan)
Selama tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo
(Mauritius) Ltd. dan Polysindo International Finance Company BV. Dan Perusahaan berniat
untuk menutup kegiatan Polysindo (Mauritius) Ltd. dan Polysindo International Finance
Company BV. bersama dengan proses restrukturisasi Perusahaan.
Terhitung bulan April 2008, operasional divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) telah
dioperasikan oleh Perusahaan dengan sistem maklon.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Bapak Robert Clive Appleby Bapak Robert Clive Appleby
Komisaris Independen : Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Bapak Dono Iskandar Djojosubroto
Bapak Timbul Thomas Lubis SH Bapak Timbul Thomas Lubis SH
Komisaris : Bapak Antonitris Bapak Christopher Ian Teague
Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Christopher Robert Botsford
Bapak Robert Mc Carthy Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian
Bapak Robert Mc Carthy
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Bapak Vasudevan Ravi Shankar Bapak Vasudevan Ravi Shankar
Direktur : Bapak Masjhud Ali Bapak Masjhud Ali
Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Seeniappa Jegatheesan
Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Stanley Grant
Bapak Peter Vinzenz Merkle Bapak Peter Vinzenz Merkle
Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Untuk memenuhi ketentuan Bapepam-LK, Dewan
Komisaris telah membentuk komite audit.
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
2 0 0 9
Ketua : Bapak Timbul Thomas Lubis SH
Anggota : Bapak Heroe Pramono
Bapak Djati Suara
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
13
1. U M U M (Lanjutan)
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan)
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
adalah Bapak Tunaryo.
Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan telah membentuk departemen internal audit untuk
memenuhi ketentuan Bapepam-LK. Ketua internal audit adalah Bapak Yohanes Baptis Galuh
Adjar Pamungkas.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebanyak 2.993 dan 2.756 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 394 dan 525 orang (Tidak Diaudit).
Imbalan berupa gaji, yang diberikan kepada Komisaris dan Direktur untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 5.691.292.342
dan Rp 4.276.211.350. Tidak ada imbalan berupa manfaat pension, uang jasa karyawan dan
atau manfaat khusus lainnya yang diberikan selama tahun 2009 dan 2008.
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI
a. Kelangsungan Hidup
Tahun 2009 ditandai dengan stabilnya kondisi ekonomi. Harga minyak mentah turun pada kuartal
terakhir tahun 2008 dan relatif stabil pada tahun 2009. Harga bahan baku Paraxylene dan MEG
menurun sejalan dengan turunnya harga minyak pada kuartal terakhir tahun 2008, kemudian naik
dari kuartal kedua tahun 2009 dan seterusnya. Namun demikian, karena permintaan atas produk
Perusahaan yang cukup tinggi, baik untuk pasar domestik dan ekspor, Perusahaan dapat mengatasi
kenaikan harga bahan baku tersebut kepada para pelanggan. Perusahaan membukukan keuntungan
kas sebesar US$ 29,14 juta pada tahun 2009.
Meskipun adanya imbas dari krisis keuangan global sejak kuartal terakhir tahun 2008, Perusahaan
telah membayar fasilitas letter of credit kepada pemegang saham mayoritas, Damiano Investments
BV sebesar US$ 7 juta selama tahun 2009. Damiano Investments BV terus mendukung
Perusahaan dengan menyediakan fasilitas letter of credit sekitar US $ 46 juta. Namun, Perusahaan
berhasil mengatur permintaan atas modal kerjanya dengan menambah pembiayaan dari pemasok
atau pelanggan. Perusahaan akan terus mempertahankan sumber pembiayaannya, karena ini masih
merupakan unsur penting dalam rencana struktur modal kerja Perusahaan pada tahun 2010.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
14
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)
Dengan modal kerja yang sangat ketat, Perusahaan juga memperoleh persetujuan dari kreditur
tidak terjamin untuk menunda angsuran pertama pokok pembayaran atas surat hutang baru yang
jatuh tempo pada tanggal 15 Pebruari 2009. Pemegang mayoritas dari surat hutang baru telah
mengabulkan permintaan Perusahaan untuk menunda pembayaran untuk 3 (tiga) tahun kedepan
atau sampai dengan Pebruari 2012. Damiano Investments BV juga telah menghapuskan hutang
biaya pendanaan atas fasilitas letter of credit yang disediakan untuk tahun 2008 dan juga
membebankan Perusahaan dengan tingkat persentase yang lebih rendah (15%) untuk tahun 2009.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2010, harga bahan baku dan harga jual masih stabil dan
permintaan atas produk Perusahaan masih tinggi. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya
dengan lebih baik pada tahun 2010, dengan dukungan yang berkelanjutan dari mayoritas
pemegang saham dan kondisi pasar yang stabil.
Sampai Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) masih belum disetujui terutama
oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (yang memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin)
karena beberapa kondisi di bawah SDRP yang belum disetujui oleh PPA. Perusahaan dan
pemegang saham mayoritas terus meminta PT PPA untuk menyetujui restrukturisasi hutang
terjaminnya. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur
terjaminnya pada tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada
perubahan pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank
konvensional.
Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut :
Usulan Tanggal Restrukturisasi: 1 Juli 2007
Tingkat Suku Bunga Pinjaman
atas Surat Hutang Baru:
Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru
dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan
yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masing-
masing sebagai berikut
Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9
0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%
Amortisasi: Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada
akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun
keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar
akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah
direstrukturisasi
Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9
0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
15
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN
KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)
Restrukturisasi Hutang Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per
Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan
akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi
hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan
dalam SDRP.
Sampai dengan bulan Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) seperti yang
diungkapkan diatas, masih belum disetujui oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yang
memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin, karena beberapa kondisi dibawah SDRP yang
belum disetujui oleh PPA.
Perusahaan dan mayoritas pemegang sahamnya terus meminta kepada PT Perusahaan Pengelola
Asset (PPA) untuk konsentrasinya kepada restrukturisasi hutang terjaminnya yang telah disetujui
oleh Pengadilan. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur
terjaminnya di tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan
pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional.
Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2009
mencerminkan keadaan berikut :
Laba bersih sebesar Rp 1.182.787.954.988. Didalam laba bersih ini termasuk rugi kurs yang
belum direalisasi sebesar Rp 1.519.200.832.938.
Modal kerja negatif sebesar Rp 10.226.269.658.628.
Defisiensi modal sebesar Rp 7.880.057.909.013.
Hingga saat ini, Perusahaan telah meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik serat sintetisnya di
Karawang dan Semarang masing-masing hingga 75% dan 90%.
Anak Perusahaan mengalami kesulitan modal kerja dan untuk mempertahankan kelangsungan
usaha dan pelanggan setia Anak Perusahaan, maka terhitung mulai bulan April 2008, divisi fleece
Anak Perusahaan beroperasi dengan sistem maklon dengan Perusahaan melalui perjanjian
sewa/maklon (Tolling / Rental Agreement).
Manajemen Perusahaan akan terus memelihara pelanggannya dan mempertahankan sumber pre-
finance dan fasilitas hutang kredit untuk modal kerjanya.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
16
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN
KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan
sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum
mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang
timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat
diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan
dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal
kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan melalui kepercayaan serta pengertian dari para
suppliernya.
b. Restrukturisasi Hutang
Restrukturisasi Hutang – Perusahaan :
Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak
Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan :
(i) Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.
(ii) Beban bunga dan denda dihapuskan.
(iii) Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.
(iv) Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.
(v) Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang
disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang
kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah
hutang bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tahun 2009 sebesar US$ 1.572.940 sehingga
jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 20.243.570. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan
restrukturisasi kepada para kreditur terjamin (SDRP). Kemudian, pada bulan Maret 2007,
Perusahaan mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin
(SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang sebelumnya telah melampaui batas waktu yang
ditentukan. Namun tidak ada respon dari PPA atas usulan ini. Usulan restrukturisasi telah
didukung oleh Damiano Investments BV, Belanda sebagai pemegang hutang terjamin mayoritas.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
17
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)
Restrukturisasi Hutang – Perusahaan (Lanjutan):
Perusahaan sedang melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan ke arah diterapkannya
Rencana Perdamaian (Peace Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur tidak terjamin
Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut meliputi
penerbitan surat-surat hutang baru sebagai ganti surat-surat hutang tidak terjamin yang lama serta
penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok hutang sesuai dengan syarat-syarat
didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan hutang-hutang tidak terjaminnya
sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor
menantikan penjatahan kepada para kreditur. Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai Fiscal Agent,
Paying Agent, dan Trustee untuk surat hutang tidak terjamin yang baru yang mana eurocleared.
Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) :
Pada tanggal 30 November 2001, Perusahaan dan Polysindo International Finance Company B.V.
(PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para
pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana restrukturisasi Perusahaan dan Anak
Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi pada MOA tersebut adalah hutang
Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Perusahaan untuk dimasukkan sebagai bagian dalam
rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama akan diganti dengan penerbitan
“New Debt Securities” dan saham baru Perusahaan paling lambat tanggal 30 Juni 2002 (Closing).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan
dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak
Perusahaan (TJ) kepada Perusahaan, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana
apabila para kreditur menyetujuinya.
Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak
Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan adalah
sebagai berikut :
Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang
diterbitkan oleh Perusahaan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
18
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)
Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :
Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior
2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt
diterbitkan oleh Perusahaan, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat
diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Perusahaan. Sebagian Trade Claim
Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.
Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B.
Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Perusahaan, hutang dalam dollar Amerika
Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Perusahaan.
Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak
Perusahaan (TJ) yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan
adalah sebagai berikut :
New Senior 1st Lien Secured Notes
o Jumlah pokok sebesar keseluruhan hutang lama yang berasal dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Dharmala dan PT Bank Duta yang berjumlah setara
dengan US$ 27.894.293,33.
o Hutang bunga akan direstrukturisasi menjadi 66,65% modal saham baru dilusi penuh
Perusahaan.
o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 730.527,79 akan dibayarkan kepada BPPN pada
saat Closing.
o Tanggal dikeluarkan: 1 Januari 2001.
o Tanggal pembayaran New Senior 1st Lien Secured Notes jatuh pada hari kerja pertama di
bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2011.
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A:
o Jumlah pokok sebesar 24% dari hutang BPPN tak terjamin yang berasal dari PT Bank
Putera Multikarsa, Bank Arya dan Bank Bira dengan jumlah total sebesar
US$ 2.077.053,04 dan 24% unsecured Trade Claim Debt yang berasal dari PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar US$ 457.556,16. Sisa pokoknya akan
direstrukturisasi menjadi 3,45% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan.
o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.
o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 67.975,10 akan dibayarkan pada saat Closing.
o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.
o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A jatuh pada hari kerja
pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
19
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)
Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B:
o Jumlah pokok sebesar 24% hutang wesel bayar yaitu sebesar US$ 3.153.860,47. Sisa
pokok akan direstrukturisasi menjadi 11,90% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan.
o Denominasi: dollar Amerika Serikat.
o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.
o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 47.548,72 akan dibayarkan pada saat Closing.
o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.
o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B jatuh pada hari kerja
pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Perusahaan telah mengajukan “Revised
Term Sheet” kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi
yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan
tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term
Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur.
Sampai dengan bulan Maret 2010, tidak terdapat perkembangan dan pembaharuan lebih jauh
dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan.
c. Kondisi Ekonomi
Industri polyester fiber dan benang masih relatif stabil pada tahun 2009. Perekonomian Indonesia
tumbuh pesat di kawasan Asia Tenggara, yaitu tumbuh sebesar 4,50% pada tahun 2009 dan sudah
sesuai untuk mempelopori pemulihan krisis ekonomi global di kawasan tersebut. Permintaan
domestik yang kuat, diberikannya rangsangan dan stabilitas politik membantu negara ini dalam
mengatasi gejolak ekonomi pada tahun 2009 dan siap untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi
seperti pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya krisis.
Penjualan retail di Indonesia secara substansial mengalami pertumbuhan pada tahun 2009. Ini
membantu Perusahaan untuk memaksimalkan penjualan Fiber pada pasar domestik. Penguatan
mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dolar terjadi sepanjang tahun dan berada pada posisi
Rp 9.400 / US$ pada akhir tahun 2009.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
mempengaruhi penentuan posisi keuangan konsolidasi dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini :
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
20
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang
menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun berdasarkan
basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan
mengelompokkan arus kas konsolidasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah
Rupiah. Laporan disajikan dengan menggunakan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan
yang berada di bawah pengendalian Perusahaan, kecuali Anak Perusahaan yang sifat
pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi
kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak
Minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi
bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya
dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi
bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali
terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus
terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian
pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
21
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak – pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak – Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”.
1) Perusahaan yang melalui salah satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries).
2) Perusahaan Asosiasi.
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga
dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan keluarga dekat adalah mereka yang
dapat diharapkan mempengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan
pelapor).
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat
orang-orang tersebut, dan
5) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung Perusahaan dimana
suatu kepentingan substantial dalam hal suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut
mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi dan pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi No. 47.
d. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Rekening
bank yang dibatasi penggunaannya tidak dikelompokkan sebagai komponen kas dan setara kas.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
22
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Investasi jangka pendek
Deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominalnya, dengan jangka waktu jatuh tempo
lebih dari tiga bulan.
f. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak
tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang usaha
akan dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted
average method). Harga perolehan meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan langsung pada
proses produksi dan bagian yang sesuai atas overhead produksi terkait, berdasarkan kapasitas
operasi normal.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau
penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Jumlah setiap penurunan nilai
persediaan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada
periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Jumlah setiap pemulihan kembali penurunan
nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” telah diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
h. Aset Tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta
estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
23
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Aset Tetap (Lanjutan)
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan,
diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal.
Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan
pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Pada tahun 2003, mesin dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha yang
diperoleh selama tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 telah dilakukan perubahan taksiran masa
manfaat ekonomi aktiva tetap tersebut dari masa manfaat 10 tahun menjadi 20 tahun. Perubahan
tersebut dipengaruhi dengan mempertimbangkan estimasi masa manfaat aktiva sejenis yang
diterapkan oleh pesaing, kualitas produksi yang konsisten, perkembangan teknologi, dan
pemeliharaan yang telah dilakukan.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap,
kecuali tanah.
Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu
sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah
atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Hak atas tanah yang
ditangguhkan” pada neraca konsolidasi.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut :
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 10 – 20
Kendaraan 5
Peralatan kantor 5
Peralatan toko 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk
memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai
dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
24
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Aset Tetap (Lanjutan)
Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang
Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK
yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap
Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
i. Sewa
Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan dalam akun “Aset Tetap”,
sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang sewa guna usaha”. Penyusutan dihitung
dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap pemilikan
langsung.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No. 30
(1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan
apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar
nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan
pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang
konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Beban
keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara masa umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
25
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Sewa (Lanjutan)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk
menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan
transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
j. Penurunan Nilai Aset Tetap
Setiap akhir tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus menelaah apakah terdapat
indikasi penurunan nilai suatu aset.
Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak
dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat
diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam
rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil dan menghasilkan
arus kas terpisah.
k. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi saham kepada masyarakat ditangguhkan dan
diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun 1997,
Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi menjadi lima tahun. Berdasarkan surat
keputusan BAPEPAM KEP No-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham secara
retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan Modal Disetor”. Sedangkan beban emisi saham
anak perusahaan disajikan pada pos ekuitas dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi pada akun
“Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka panjang
dibebankan ke hutang yang bersangkutan dan diamortisasi berdasarkan umur hutang tersebut
dengan mempergunakan metode garis lurus.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
26
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Manfaat Pensiun
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua
karyawan tetap lokalnya.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan
dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode
anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh
aktuaris.
Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Benefits Entry
Age Normal.
m. Cadangan Uang Jasa Karyawan
Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri
karyawan secara sukarela dan hak pensiun karyawan yang tidak mengikuti program pensiun,
diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang
diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca konsolidasi dan dihitung sesuai dengan
peraturan Menteri Tenaga kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Selanjutnya pada bulan
April 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang–Undang No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan menggantikan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan
ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaa diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca sebagai berikut :
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
27
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
Mata Uang Asing 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Rp Rp
US$ 1 9.400 10.950
YEN 1 102 121
CHF 1 9.087 10.349
SGD 1 6.699 7.608
NOK 1 1.315 1.565
GBP 1 15.114 15.803
EUR 1 13.510 15.433
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
Pembukuan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri, yaitu PIFC dan PML
masing-masing diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian
laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di
luar negeri dijabarkan dengan nilai Rupiah, sebagai berikut :
Akun-akun neraca, kecuali akun ekuitas, dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca.
Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode
berjalan. Perbedaan yang timbul dari penjabaran ini disajikan dalam neraca konsolidasi
sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan”.
p. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan.
Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu
pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak,
yang terutama menyangkut amortisasi, penyusutan aset tetap, penyisihan persediaaan usang,
transaksi sewa guna usaha dan cadangan uang jasa karyawan. Perlakuan tersebut sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial
telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi konsolidasi periode berjalan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
28
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan
dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2.376.907.950 dan 8.649.303.894 saham.
r. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan
Segmen”. Berdasarkan PSAK ini, sejak 1 Januari 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:
1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi
menjadi indusri kimia dan serat sintetis; industri pertenunan dan perajutan; perdagangan dan
produksi pakaian jadi serta jasa keuangan.
2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
s. Penggunaan Estimasi
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :
- nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan konsolidasi,
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
4. KAS DAN SETARA KAS
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Kas :
Rupiah 498.744.470 323.807.706
Dolar Amerika Serikat 266.878.690 271.481.927
Dolar Singapura 24.198.141 18.491.438
Kron Norwegia 1.457.397 1.564.883
Euro Eropa 3.107.229 –
794.385.927 615.345.954
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
29
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Bank :
Pihak ketiga :
Deutsche Bank
Rekening Rupiah 8.898.529.769 –
Rekening Dolar Amerika Serikat 42.758.819.640 586.481
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Rekening Rupiah 3.131.104.419 2.046.058.721
Rekening Dolar Amerika Serikat 3.483.875.375 19.557.550.050
PT Bank Central Asia Tbk
Rekening Rupiah 518.756.434 436.000.739
Rekening Dolar Amerika Serikat 2.428.524.968 3.444.035.940
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rekening Rupiah 181.561.903 209.151.887
Rekening Dolar Amerika Serikat 23.503.102 27.968.161
PT Bank Mandiri Tbk
Rekening Rupiah 10.763.175 15.282.100
PT Bank Rakyat Indonesia
Rekening Rupiah 5.766.495 5.930.663
Credit Industriel Et Commercial
Rekening Dolar Amerika Serikat – 1.533.000
ING Bank
Rekening Dolar Amerika Serikat – 31.783.580
PT Bank Tabungan Negara
Rekening Rupiah – 7.453.896
61.441.205.280 25.783.335.218
Jumlah 62.235.591.207 26.398.681.172
5. INVESTASI JANGKA PENDEK
Deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan
deposito berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 10,50% setahun dan jatuh tempo
pada tanggal 12 September 2007. Deposito berjangka ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan
untuk 1 tahun kedepan, dan perpanjangan terakhir pada tanggal 12 September 2008 dengan suku
bunga sebesar 10% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009. Deposito berjangka ini
telah dicairkan pada tanggal 12 September 2009.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
30
5. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Deposito berjangka pada Deutsche Bank, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito
berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 7,00% setahun dan jatuh tempo pada
tanggal 28 September 2010.
6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
Pihak ketiga :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pelanggan dalam negeri 299.259.810.293 277.900.536.697
Pelanggan luar negeri 41.520.619.708 47.849.582.405
Jumlah 340.780.430.001 325.750.119.102
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (60.376.201.419) (60.080.746.426)
Bersih 280.404.228.582 265.669.372.676
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai
berikut
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 238.934.350.080 147.687.640.410
> 1 bulan – 3 bulan 39.322.382.945 99.702.988.633
> 3 bulan – 6 bulan 852.939.261 16.488.655.427
> 6 bulan – 1 tahun 1.294.556.296 1.790.088.206
> 1 tahun 60.376.201.419 60.080.746.426
Jumlah 340.780.430.001 325.750.119.102
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak ketiga adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal periode 60.080.746.426 57.547.384.569
Perubahan selama periode berjalan :
Penambahan penyisihan 2.218.744.484 4.734.413.283
Pengurangan penyisihan (1.923.289.491) (2.201.051.426)
Saldo akhir periode 60.376.201.419 60.080.746.426
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
31
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 2.218.744.484 dan Rp 4.734.413.283 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha dari
pihak ketiga.
Pengurangan pada penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 1.923.289.491 dan Rp 2.201.051.426 karena penerimaan piutang usaha dari pihak ketiga.
Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir tahun, pihak manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha kepada pihak ketiga.
Rincian piutang usaha dari pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 71.648.970.750 60.962.001.619
Dolar Amerika Serikat
US$ 28.631.006 pada tahun 2009 dan
US$ 24.181.563 pada tahun 2008 269.131.459.251 264.788.117.483
Jumlah 340.780.430.001 325.750.119.102
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Multikarsa Investama 268.722.447.175 271.747.584.046
Jumlah 268.722.447.175 271.747.584.046
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu – –
Bersih 268.722.447.175 271.747.584.046
Rincian umur piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak
tanggal faktur adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan – –
> 1 bulan – 3 bulan – –
> 3 bulan – 6 bulan – –
> 6 bulan – 1 tahun – –
> 1 tahun 268.722.447.175 271.747.584.046
Jumlah 268.722.447.175 271.747.584.046
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
32
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal periode – –
Perubahan selama periode berjalan :
Penambahan penyisihan – –
Pengurangan penyisihan – –
Saldo akhir periode – –
Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu
pada tahun 2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk
melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.
Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 268.722.447.175 271.747.584.046
Pada tahun 2009 dan 2008, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja
Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
7. PIUTANG LAIN-LAIN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Piutang karyawan 2.673.277.519 2.746.276.540
PT Cipta Busana Jaya 878.647.275 878.647.275
Piutang dari transaksi impor 540.069.108 190.811.849
Piutang bunga dari deposito berjangka 16.877.778 16.048.218
Lain-lain 2.112.206.022 1.134.999.980
Jumlah 6.221.077.702 4.966.783.862
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (878.647.275) (878.647.275)
Bersih 5.342.430.427 4.088.136.587
Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan baik sebagai pinjaman
pribadi maupun sebagai pinjaman dimuka.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
33
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
Pada tahun 2008, Anak Perusahaan telah menghapuskan piutang yang tidak tertagih kepada Yayasan
Pengembangan Science & Technology sebesar Rp 1.365.100.175 dan dibebankan pada laporan laba
rugi tahun lalu.
Pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain, dan tambahan penyisihan
piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk
melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai.
Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 6.221.077.702 4.966.783.862
8. PERSEDIAAN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Barang jadi 145.296.009.825 173.686.531.676
Barang dalam proses 45.066.289.569 40.226.279.653
Bahan baku 145.162.310.250 72.283.979.464
Bahan pembantu 127.596.454.398 129.914.751.898
Jumlah 463.121.064.042 416.111.542.691
Dikurangi : Penyisihan persediaan usang – –
Bersih 463.121.064.042 416.111.542.691
Berdasarkan hasil penelahaan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, pihak manajemen
Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas persediaan
usang.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan Perusahaan dilindungi oleh asuransi
PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerugian yang disebabkan oleh kebakaran dan resiko-
resiko kerugian lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 32.500.000, yang
mana menurut pendapat manajemen cukup memadai untuk menutup kerugian-kerugian yang mungkin
timbul. Dan persediaan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko
lainnya pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing dengan jumlah pertanggungan masing-masing
sebesar US$ 1,000,000 dan US$ 1.500.000.
Pada tahun 2009 dan 2008, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja
Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
34
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Multikarsa Investama 476.467.401.610 476.467.401.610
Total 476.467.401.610 476.467.401.610
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (50.101.533.106) (50.101.533.106)
Bersih 426.365.868.504 426.365.868.504
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal periode 50.101.533.106 50.101.533.106
Perubahan selama periode berjalan
Penambahan penyisihan – –
Pengurangan penyisihan – –
Saldo akhir periode 50.101.533.106 50.101.533.106
Piutang kepada PT Multikarsa Investama berasal dari penerimaan dari AR International Limited,
Hong Kong sebesar Rp 51.421.394.625 untuk pengembalian uang muka pembelian aset tetap (mesin
dan peralatan), sedangkan sisanya sebesar Rp 425.046.006.985 pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 merupakan pinjaman untuk membayar gaji dan biaya-biaya lainnya.
Sampai saat ini, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PT Multikarsa Investama) belum dapat
membayar hutangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena pihak yang mempunyai
hubungan istimewa ini juga sedang mengalami kesulitan keuangan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun
2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi
reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.
Rincian piutang hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 476.467.401.610 476.467.401.610
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
35
10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
BPPN (PPA) :
PT Bank Dharmala
Rekening Rupiah 64.056.133 64.056.133
PT Bank Putera Multikarsa
Rekening Rupiah 5.569.629.066 5.569.629.066
Rekening Dollar Amerika Serikat 11.961.113.757 13.933.425.068
PT Bank Papan Sejahtera
Rekening Rupiah 37.356.312 37.356.312
PT Bank Umum Nasional
Rekening Dollar Amerika Serikat 18.117.748 21.105.249
PT Bank Asia Pacific
Rekening Rupiah 555.500 555.500
Jumlah 17.650.828.516 19.626.127.328
Karena Perusahaan dan salah satu dari Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi dengan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), maka sejumlah uang pada bank dibatasi
penggunaannya oleh BPPN. Rekening yang dibatasi penggunaannya oleh PT. Bank Sociate Generale
Indonesia disebabkan beberapa perusahaan dalam Texmaco Group sedang dalam proses
restrukturisasi dengan PT. Bank Sociate Generale Indonesia. Dengan demikian, saldo kas pada bank –
bank tersebut dibatasi dan disajikan dalam aset tidak lancar pada neraca konsolidasi. Kemudian pada
bulan Januari 2003, saldo rekening pada PT. Bank Sociate Generale Indonesia tersebut ditutup dan
uangnya telah ditransfer ke rekening Perusahaan.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin
operasi PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada
tanggal 28 Januari 2000; PT Bank Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan Sejahtera
pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998.
Selanjutnya, operasi PT Bank Duta dan PT Bank Nusa International diambil alih oleh pemerintah
pada tanggal 13 Maret 1999. Akibatnya, saldo sejumlah Rp 17.650.828.516 dan Rp 19.626.127.328
yang ada di bank tersebut disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dalam aset tidak lancar
di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian dari kas yang dibatasi
penggunaannya tidak perlu, karena rekening bank yang dibatasi penggunaannya ini akan
dikompensasikan dengan pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
36
11. PIUTANG USAHA, TIDAK LANCAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Wastra Indah 137.503.756.066 137.503.756.066
PT Raja Busana Mahameru 29.566.633.189 29.566.633.189
PT Mutiara Persada Inti 29.050.809.556 29.050.809.556
PT Sumatex Subur 25.655.601.950 25.655.601.950
Polysindo (UK) Ltd, England 23.227.903.521 26.981.473.763
Drapper Texmaco Inc, Co, United States of America 19.411.966.884 22.612.876.317
Coastal Group Ltd, South Africa 8.154.779.556 9.499.450.653
Norfil Ltd, England 6.844.995.306 7.973.691.341
Commonwealth Holdings Pte. Ltd., Singapore 4.670.545.852 5.440.689.051
PT Texmaco Perkasa Engineering 3.379.089.818 3.374.978.942
Polysindo (USA) Inc, United States of America 2.502.575.855 2.991.797.435
PT Elok Prima Mitra Busana 1.825.862.400 1.825.862.400
PT Texmaco Taman Synthetics 1.625.242.797 1.625.242.797
PT Citra Abadi Sejati 1.354.384.678 1.354.384.678
PT Ungaran Sari Garments 991.607.596 991.607.596
PT Supermitory Utama Tbk 756.192.410 756.192.410
PT Busana Perkasa Garments 411.585.107 411.585.107
PT Perkasa Heavyndo Engineering 141.187.416 141.187.416
PT Wahana Perkasa Auto Jaya 89.068.435 89.068.435
PT Perkasa Indobaja 60.672.767 60.672.767
Jumlah 297.224.461.159 307.907.561.869
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (140.774.892.361) (151.462.103.937)
Bersih 156.449.568.798 156.445.457.932
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal periode 151.462.103.937 137.847.990.269
Perubahan selama periode berjalan
Penambahan penyisihan – 13.614.113.668
Pengurangan penyisihan (10.687.211.576) –
Saldo akhir periode 140.774.892.361 151.462.103.937
Pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2009 sebesar Rp 10.687.211.576 karena
tertagihnya piutang usaha, tidak lancar sebesar Rp 5.587.462.909 dan juga karena adanya selisih kurs
mata uang asing sebesar Rp 5.099.748.667.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
37
11. PIUTANG USAHA, TIDAK LANCAR (Lanjutan)
Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2008 sebesar Rp 13.614.113.668 karena
penambahan tidak tertagihnya piutang usaha, tidak lancar sebesar Rp 432.358.598 dan juga karena
adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 13.181.755.070.
Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha, tidak
lancar, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak
Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang
terjaminnya selesai.
Rincian piutang usaha, tidak lancar dari pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 232.411.694.185 232.407.583.319
Dolar Amerika Serikat
US$ 6.894.975 pada tahun 2009 dan 2008 64.812.766.974 75.499.978.550
Jumlah 297.224.461.159 307.907.561.869
Pada tahun 2009 dan 2008, piutang usaha – tidak lancar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
modal kerja Perusahaan yang diperoleh dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk 76.381.042.519 76.153.957.546
PT Wahana Perkasa Auto Jaya 52.992.611.338 61.641.596.970
PT Texmaco Taman Synthetics 34.709.417.903 33.799.467.997
PT Wastra Indah 26.564.795.186 26.495.295.186
PT Sumatex Subur 8.611.913.090 8.583.413.090
PT Saritex Jaya Swasthi 6.634.990.433 6.627.440.433
PT Supermitory Utama Tbk 1.826.483.665 1.826.483.665
PT Ungaran Sari Garments 1.789.449.941 1.789.449.941
PT Perkasa Heavindo Engineering 1.742.346.440 1.742.346.440
PT Perkasa Indosteel 1.555.808.912 1.555.808.912
PT Raja Busana Mahameru 1.210.000.000 1.210.000.000
Dipindahkan 214.018.859.427 221.425.260.180
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
38
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pindahan 214.018.859.427 221.425.260.180
PT Perkasa Indobaja 852.266.129 852.266.129
PT Citra Indah Textile 728.716.157 707.416.157
PT Kreasi Kekar 448.500.000 448.500.000
PT Mahkota Indah Sentosa 377.832.876 377.832.876
PT Devrindo Widya 332.282.365 332.282.365
PT Elok Prima Indah Sentosa 133.606.488 133.606.488
PT Wahana Jaya Perkasa 99.820.513 99.820.513
PT Sarana Daycrown Industri 99.820.511 99.820.511
PT Bina Peranan Busana 21.000.000 21.000.000
PT Kreasi Indah Textile 18.250.000 18.250.000
Total 217.130.954.466 224.516.055.219
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (5.600.852.736) (5.600.852.736)
Bersih 211.530.101.730 218.915.202.483
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal periode 5.600.852.736 5.600.852.736
Perubahan selama periode berjalan
Penambahan penyisihan – –
Pengurangan penyisihan – –
Saldo akhir periode 5.600.852.736 5.600.852.736
Piutang lain-lain, tidak lancar merupakan uang muka untuk pengeluaran biaya-biaya dan tidak
dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya.
Sampai saat ini, Perusahaan-perusahaan tersebut diatas belum dapat membayar hutangnya kepada
Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena sedang mengalami kesulitan keuangan dan ada yang sudah
tidak beroperasi.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun
2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi
reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
39
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR (Lanjutan)
Rincian piutang lain-lain, tidak lancar menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 164.679.041.604 163.415.156.725
Dolar Amerika Serikat
(US$ 5.579.991 pada tahun 2009 dan 2008) 52.451.912.862 61.100.898.494
Jumlah 217.130.954.466 224.516.055.219
13. ASET TETAP
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Nilai tercatat :
Pemilikan langsung 10.731.494.240.971 10.729.239.235.425
Aset sewa guna usaha 30.142.094.300 30.142.094.300
Jumlah nilai tercatat 10.761.636.335.271 10.759.381.329.725
Akumulasi penyusutan :
Pemilikan langsung 8.441.484.797.956 7.927.081.926.008
Aset sewa guna usaha 30.142.094.300 30.142.094.300
Jumlah akumulasi penyusutan 8.471.626.892.256 7.957.224.020.308
Nilai buku 2.290.009.443.015 2.802.157.309.417
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
Pemilikan langsung :
Perubahan selama periode berjalan
2 0 0 9 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Tanah 113.343.016.510 – – – 113.343.016.510
Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 – – – 224.197.956.439
Mesin dan peralatan 10.333.607.924.941 2.035.205.546 – – 10.335.643.130.487
Kendaraan 23.382.711.287 219.800.000 – – 23.602.511.287
Peralatan kantor 29.928.933.126 – – – 29.928.933.126
Peralatan toko 4.778.693.122 – – – 4.778.693.122
10.729.239.235.425 2.255.005.546 – – 10.731.494.240.971
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
40
13. ASET TETAP (Lanjutan)
Perubahan selama periode berjalan
2 0 0 9 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana 145.549.921.846 10.210.928.388 – – 155.760.850.234
Mesin dan peralatan 7.724.536.087.984 503.736.253.420 – – 8.228.272.341.404
Kendaraan 22.422.594.573 346.599.996 – – 22.769.194.569
Peralatan kantor 29.794.628.483 109.090.144 – – 29.903.718.627
Peralatan toko 4.778.693.122 – – – 4.778.693.122
7.927.081.926.008 514.402.871.948 – – 8.441.484.797.956
Nilai buku 2.802.157.309.417 2.290.009.443.015
Perubahan selama periode berjalan
2 0 0 8 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Tanah 113.343.016.510 – – – 113.343.016.510
Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 – – – 224.197.956.439
Mesin dan peralatan 10.299.955.483.257 17.634.691.202 – 16.017.750.482 10.333.607.924.941
Kendaraan 15.150.986.361 523.000.000 155.800.000 7.864.524.927 23.382.711.287
Peralatan kantor 29.928.933.126 – – – 29.928.933.126
Peralatan took 4.778.693.122 – – – 4.778.693.122
10.687.355.068.815 18.157.691.202 155.800.000 23.882.275.409 10.729.239.235.425
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana 135.336.323.558 10.213.598.288 – – 145.549.921.846
Mesin dan peralatan 7.188.554.116.146 519.964.221.356 – 16.017.750.482 7.724.536.087.984
Kendaraan 14.198.985.483 514.884.163 155.800.000 7.864.524.927 22.422.594.573
Peralatan kantor 29.589.625.299 205.003.184 – – 29.794.628.483
Peralatan toko 4.778.693.122 – – – 4.778.693.122
7.372.457.743.608 530.897.706.991 155.800.000 23.882.275.409 7.927.081.926.008
Nilai buku 3.314.897.325.207 2.802.157.309.417
Aset sewa guna usaha :
Perubahan selama periode berjalan
2 0 0 9 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Mesin dan peralatan 30.142.094.300 – – – 30.142.094.300
30.142.094.300 – – – 30.142.094.300
Akumulasi penyusutan :
Mesin dan peralatan 30.142.094.300 – – – 30.142.094.300
30.142.094.300 – – – 30.142.094.300
Nilai buku – –
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
41
13. ASET TETAP (Lanjutan)
Perubahan selama periode berjalan
2 0 0 8 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat :
Mesin dan peralatan 46.159.844.782 – – 16.017.750.482 30.142.094.300
Kendaraan 7.864.524.927 – – 7.864.524.927 –
54.024.369.709 – – 23.882.275.409 30.142.094.300
Akumulasi penyusutan :
Mesin dan peralatan 46.159.844.782 – – 16.017.750.482 30.142.094.300
Kendaraan 7.864.524.927 – – 7.864.524.927 –
54.024.369.709 – – 23.882.275.409 30.142.094.300
Nilai buku – –
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Nilai buku – –
Harga jual – 70.000.000
Laba penjualan aset tetap – 70.000.000
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada :
Pemilikan langsung :
Beban pabrikasi 507.577.455.854 504.489.657.573
Beban umum dan administrasi 455.325.136 716.772.516
Beban lain-lain 6.370.090.958 25.691.276.902
Jumlah 514.402.871.948 530.897.706.991
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang,
Kendal dan Pemalang seluas 1.265.486,40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB)
yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Untuk tanah
milik Perusahaan yang berlokasi di Semarang seluas 78.111 M² jangka waktunya telah habis dan telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2027. Sertifikat HGB seluas 76.428 M² masih
dalam proses. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
42
13. ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tahun 2002 dan 2001, penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri
dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962,60 M².
Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses.
Pada tanggal 31 Desember 2009, sertifikat kepemilikan tanah belum menggunakan nama baru
Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2009 and 2008, seluruh aset tetap Perusahaan kecuali tanah diasuransikan
kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk
gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 528.000.000 dan
US$ 541.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul.
Nilai wajar atas tanah Perusahaan (760.953 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah
sebesar Rp 203.008.910.000 dan nilai wajar atas bangunan Perusahaan (210.582 M²) berdasarkan
NJOP adalah sebesar Rp 129.705.890.000.
Dan berdasarkan laporan jasa penilai Nirboyo A., Dewi A. & Rekan tanggal 20 Januari 2010, jumlah
nilai pasar dan nilai likuidasi dari aset tetap Perusahaan (kecuali peralatan kantor) masing-masing
sebesar US$ 591.782.199 (setara dengan Rp 5.562.752.670.600) dan US$ 330.974.872 (setara dengan
Rp 3.111.163.796.000).
Tanah, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek Anak
Perusahaan dan hutang terjamin Perusahaan kepada BPP (Catatan 17 dan 18).
14. UANG MUKA INVESTASI DALAM PROYEK PERUSAHAAN PATUNGAN
Akun ini merupakan uang muka investasi Perusahaan dalam bentuk tanah yang akan digunakan untuk
proyek perusahaan patungan (joint venture) dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat,
dalam bidang produksi polyester chips dan fibre di Karawang – Jawa Barat. Jumlah uang muka
tersebut merupakan 17% dari jumlah modal Perusahaan patungan yang ditempatkan (Catatan 50).
Kelanjutan dari joint venture ini sedang dipertimbangkan kembali oleh kedua belah pihak.
15. ASET LAIN-LAIN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Uang jaminan 2.229.884.332 2.906.140.583
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
43
16. HUTANG BANK
Menurut pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan 31 Agustus 2006 antara
Perusahaan (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier
Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas
letter of credit dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan demikian, Perusahaan
juga dapat menggunakan nama pemberi pinjaman sebagai penjamin untuk membuka letter of credit di
Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya
pendanaan sebesar 2,25% sebulan atas jumlah penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano
Investments BV, Belanda.
Kemudian, berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2009 antara Perusahaan
(Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson
(Monitoring Agent / Pengawas), makan sejak tanggal 3 April 2009, semua fasilitas letter of credit di
Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays) dipindahkan ke Deutsche Bank AG. Dan sebagai
konsekuensinya, Perusahaan harus membayar biaya pendanaan sebesar 1,25% sebulan atas jumlah
penggunaan fasilitas di Deutsche Bank AG kepada Damiano Investments BV, Belanda.
Letter of credit ini digunakan untuk membeli bahan baku sejumlah US$ 43.409.360 (setara dengan
Rp 408.047.983.987) pada tahun 2009 dan US$ 51.421.523 (setara dengan Rp 563.065.672.758) pada
tahun 2008. Pada tahun 2008, kelebihan penggunaan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 1.421.523
diatas fasilitas kredit yang disediakan disebabkan karena kenaikan harga bahan baku dan kenaikan
mutasi pembelian.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, suatu cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank
telah dibukukan sebesar Rp 144.360.174.669. Manajemen Perusahaan memahami bahwa Damiano
Investments BV, Belanda dengan kebijaksanaannya mungkin akan mengganti, mengurangi atau
menghapuskan biaya pendanaan tersebut dikemudian hari tergantung dari suatu kondisi yang pasti dan
juga keberhasilan dari penyelesaian restrukturisasi hutang terjamin.
Kemudian, berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 2 April 2009, yang diterima olah
Perusahaan dari Damiano Investments BV, Belanda tanggal 10 November 2009, Damiano
Investments BV, Belanda menyetujui bahwa biaya pendanaan atas penggunaan fasilitas letter of credit
di Barclays selama periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 adalah sebesar 0%
sebulan. Akibatnya, biaya pendanaan sebesar Rp 144.360.174.669 dibatalkan / dihapuskan (Catatan
52). Dan, jumlah penghapusan biaya pendanaan ini dibukukan dengan menyajikan kembali neraca dan
laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, suatu cadangan untuk biaya pendanaan atas fasilitas
letter of credit diatas kepada Damiano Investments BV, Belanda telah dibukukan sebesar
Rp 63.146.801.683.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
44
17. HUTANG TERJAMIN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Obligasi :
A. 13% Guaranteed Secured Notes
US$ 122.526.000 1.151.744.400.000 1.341.659.700.000
B. US$ 50.000.000 Secured Floating Rate Notes 470.000.000.000 547.500.000.000
C. 9,375% Guaranteed Secured Notes
US$ 250.000.000 2.350.000.000.000 2.737.500.000.000
D. 11,375% Guaranted Secured Notes
US$ 260.000.000 2.444.000.000.000 2.847.000.000.000
Jumlah 6.415.744.400.000 7.473.659.700.000
PT Bina Prima Perdana :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Rupiah 1.302.583.907.331 1.302.583.907.331
US$ 29.055.834 273.124.839.600 318.161.382.300
EUR 849.872 11.481.534.233 13.115.672.613
YEN 3.001.711.400 305.290.878.655 363.896.872.680
1.892.481.159.819 1.997.757.834.924
Bank :
Damiano Investments BV. Belanda
(Eks. PT Bank Finconesia)
EUR 7.471.539 100.938.474.904 115.304.600.710
Damiano Investments BV. Belanda
(Eks. Union Europeene de CIC. Singapura)
EUR 5.941.395 80.266.640.368 91.690.635.573
Damiano Investments BV. Belanda
(Eks. Credit Agricole Indosuez. Singapura)
US$ 12.117.088 113.900.630.392 132.682.117.320
Damiano Investments BV. Belanda
(Eks. Bangkok Bank. Singapura)
US$ 3.303.097 31.049.115.371 36.168.916.311
326.154.861.035 375.846.269.914
Tim Pemberesan (TP) :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
US$ 78.628.322 739.106.230.751 860.980.130.502
Rupiah 41.968.807.083 41.968.807.083
EUR 1.426.173 19.267.206.135 22.009.422.211
CHF 45.902 417.138.985 475.039.534
800.759.382.954 925.433.399.330
Jumlah 9.435.139.803.808 10.772.697.204.168
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
45
17. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of
Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel sehubungan dengan rencana restrukturisasi dari
Perusahaan dan Anak Perusahaan. Akan tetapi. hal ini belum dilaksanakan oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan. dan MOA ini secara otomatis dihentikan. Kemudian. pada tanggal 14 Maret 2007,
Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin
(SDRP) untuk merestrukturisasi hutang terjaminnya termasuk obligasi. Sampai dengan bulan Maret
2010 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total
hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang.
Namun demikian Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan
pemegang mayoritas dari hutang terjamin yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano
Investments BV, Belanda, memegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank
selain PPA.
A. 13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122.526.000.
Perusahaan pada bulan Juni 1994, menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000
dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel ini akan jatuh tempo pada tahun 2001. Pada
bulan Mei 1996, Perusahaan menawarkan kepada para pemegang Unsecured Notes untuk
menukarkan wesel mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat bunga 13% per tahun dan
jatuh tempo pada tahun 2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg dan diterbitkan oleh
PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin.
Seluruh pemegang Unsecured Notes menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes, kecuali
pemegang Unsecured Notes sebesar US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan
membayar sebagian Unsecured Senior Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah US$ 1.250.000.
B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000.
Pada bulan Pebruari 1996, PIFC menerbitkan Secured Floating Rate Note sebesar
US$ 50.000.000, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin yang tercatat pada Bursa Efek
Luxembourg dengan tingkat bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo pada tahun
1999.
C. 9,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 250.000.000.
Pada bulan Juli 1997, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000
yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin
dengan tingkat bunga 9,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Dana dari wesel
ini digunakan untuk mendanai sebagian dari tahap I program pengembangan yang baru.
D. 11,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 260.000.000.
Pada bulan Juni 1996, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000
yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin
dengan tingkat bunga 11,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2006. Dana dari wesel
ini digunakan untuk melunasi hutang bank dan hutang lainnya.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
46
17. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan)
Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak
gadai dengan jaminan real property, aset-aset bergerak (selain dari persediaan) dan hasil dari
penjualan jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar dan kewajiban lainnya dari
Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya.
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai
dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA)
tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi
dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP menerbitkan
Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN
mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat
tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal
membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tahun 2009 dan 2008, hutang terjamin menggunakan tanah, mesin dan peralatan Perusahaan di
pabrik Karawang sebagai jaminan (Catatan 13).
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Fasilitas Pinjaman Modal Kerja :
PT Bina Prima Perdana :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah 53.211.451.624 53.211.451.624
Dolar Amerika Serikat (US$ 18.587.500 pada
tahun 2009 dan 2008) 174.722.500.000 203.533.125.000
PT Bank Dharmala 8.000.000.000 8.000.000.000
PT Bank Putera Multikarsa 1.197.490.480 1.197.490.480
Catora International BV, Belanda
(US$ 400.000 pada tahun 2009 dan 2008) 3.760.000.000 4.380.000.000
Damiano Investment BV, Belanda
(US$ 200.000 pada tahun 2009 dan 2008) 1.880.000.000 2.190.000.000
Jumlah fasilitas modal kerja 242.771.442.104 272.512.067.104
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
47
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Fasilitas Letter of Credit :
PT Bina Prima Perdana :
PT Bank Putera Multikarsa
Dolar Amerika Serikat (US$ 1.670.669 pada
tahun 2009 dan 2008) 15.704.292.173 18.293.829.712
PT Bank Duta
Rupiah 28.175.026.153 28.175.026.153
43.879.318.326 46.468.855.865
Lain-lain :
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah 27.115.346.119 27.115.346.119
Dolar Amerika Serikat (US$ 198.595 pada
tahun 2009 dan 2008) 1.866.793.000 2.174.615.250
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
(US$ 1.906.484 pada tahun 2009 dan 2008) 17.920.949.605 20.875.999.387
46.903.088.724 50.165.960.756
Jumlah fasilitas letter of credit 90.782.407.050 96.634.816.621
Jumlah 333.553.849.154 369.146.883.725
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai
dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA)
tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi
dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut. BPP menerbitkan
Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.
Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada
PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai
holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo
tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang
sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru
pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
48
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Pada tanggal 27 Januari 2006, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar
US$ 500.000 dari Catora International BV, Belanda (“CIBV”) untuk pembelian bahan baku (impor
dan lokal) dan memenuhi kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan listrik dan lain-lain.
Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga sebesar 18% pertahun dengan jatuh tempo pembayaran
akhir tanggal 31 Agustus 2006, dan dijamin dengan persediaan senilai US$ 750.000. Kemudian,
fasilitas kredit modal kerja tersebut telah diamandemen pada bulan Agustus 2006 untuk menyediakan
tambahan fasilitas kredit dengan total fasilitas menjadi senilai US$ 750.000 dan jatuh tempo
pembayaran terakhir adalah pada tanggal 31 Mei 2007. Sampai dengan saat ini, Anak Perusahaan
telah membayar senilai US$ 200.000 pada tanggal 14 Agustus 2007, US$ 100.000 pada tanggal 13
September 2007 dan senilai US$ 50.000 pada tanggal 5 April 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008, Anak Perusahaan belum membayar masing-masing senilai US$ 400.000 atas pinjaman
jangka pendek tersebut yang telah jatuh tempo karena kesulitan keuangan atau masalah arus kas.
Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 8 Januari 2008 antara PT Texmaco Jaya Tbk (Peminjam).
Damiano Investment BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent /
Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas modal kerja dengan jumlah
keseluruhan sebesar US$ 1.000.000. Beban bunga atas pinjaman ini sebesar 25% setahun. Pinjaman
ini harus dikembalikan 6 bulan setelah penerimaan pinjaman atau jatuh tempo pada bulan Agustus
2008. Pada tanggal 14 Agustus 2008 dan 1 September 2008, Anak Perusahaan telah membayar
masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 100.000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Anak Perusahaan belum membayar sisa pinjaman masing-masing sebesar US$ 200.000 karena
kesulitan keuangan atau masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui
perjanjian pinjaman ini.
Pada tahun 2009 dan 2008, pinjaman jangka pendek menggunakan tanah, mesin dan peralatan Anak
Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 13).
19. WESEL BAYAR
Pada tanggal neraca, Anak Perusahaan memiliki saldo wesel bayar sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Bina Prima Perdana :
Rupiah
Nilai nominal 37.026.286.647 37.026.286.647
Dolar Amerika Serikat
Nilai nominal (US$ 5.000.000 pada tahun
2009 and 2008) 47.000.000.000 54.750.000.000
Jumlah BPP 84.026.286.647 91.776.286.647
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
49
19. WESEL BAYAR (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Lain-lain :
Dolar Amerika Serikat
Nilai nominal (US$ 11.141.085 pada tahun
2009 and 2008) 104.726.201.724 121.994.883.924
Jumlah lain-lain 104.726.201.724 121.994.883.924
Jumlah 188.752.488.371 213.771.170.571
Akibat dihentikannya operasi beberapa bank pemegang wesel bayar ini pada tahun 1999,
administrasinya telah dialihkan kepada BPPN sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang
termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002
hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan ke BPP. Untuk
pengalihan ini BPP mengeluarkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.
Wesel bayar tersebut di atas tidak mempunyai jaminan. Bertindak sebagai arranger dari wesel bayar
ini adalah PT Asia Kapitalindo Securities.
Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of
Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana
restrukturisasi dari Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Anak Perusahaan.
dan MOA ini secara otomatis dihentikan. (Catatan 2b).
Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada
PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai
holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo
tanggal 18 Agustus 2003.
Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang
sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru
pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.
Sampai dengan bulan Maret 2010, tidak terdapat perkembangan atau pembaharuan lebih jauh atas
status pinjaman wesel bayar tersebut.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
50
20. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
Pihak ketiga :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pemasok lokal 200.101.656.863 81.306.172.168
Pemasok luar negeri 157.674.631.025 114.162.640.990
Jumlah 357.776.287.888 195.468.813.158
Rincian umur hutang usaha kepada pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai
berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 285.139.323.908 111.184.961.636
> 1 bulan – 3 bulan 39.339.574.734 47.346.967.558
> 3 bulan – 6 bulan 2.635.201.681 3.430.891.431
> 6 bulan – 1 tahun 819.892.806 414.349.865
> 1 tahun 29.842.294.759 33.091.642.668
Jumlah 357.776.287.888 195.468.813.158
Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 44.063.836.546 41.718.684.440
Dolar Amerika Serikat
(US$ 33.113.108 pada tahun 2009 dan
US$ 13.612.226 pada tahun 2008) 311.263.214.231 149.053.872.298
Euro Eropa
(EUR 97.461 pada tahun 2009 dan
EUR 192.369 pada tahun 2008) 1.316.670.086 2.968.736.854
Dolar Singapura (SGD 93.406 pada tahun
2009 dan SGD 45.245 pada tahun 2008) 625.681.892 345.595.214
Dipindahkan 357.269.402.755 194.086.888.806
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
51
20. HUTANG USAHA (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pindahan 357.269.402.755 194.086.888.806
Yen Jepang (Yen 2.752.863 pada tahun 2009
dan Yen 9.584.696 pada tahun 2008) 279.978.046 1.159.748.204
Poundsterling Inggris (GBP 9.677 pada tahun
2009 dan GBP 13.945 pada tahun 2008) 146.262.957 220.365.115
Swiss Franc (CHF 8.874 pada tahun 2009 dan
CHF 175 pada tahun 2008) 80.644.130 1.811.033
Jumlah 357.776.287.888 195.468.813.158
Hutang usaha pihak ketiga pemasok lokal merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan hutang
usaha pihak ketiga pemasok luar negeri merupakan hutang atas pembelian bahan pembantu.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Wismakarya Prasetya 23.973.696.632 23.007.572.596
Rincian umur hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak
tanggal faktur adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 197.611.879 171.540.281
> 1 bulan – 3 bulan 398.390.592 522.321.712
> 3 bulan – 6 bulan 591.964.199 749.245.777
> 6 bulan – 1 tahun 1.986.499.415 3.113.078.022
> 1 tahun 20.799.230.547 18.451.386.804
Jumlah 23.973.696.632 23.007.572.596
Rincian hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang
adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 23.973.696.632 23.007.572.596
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
52
21. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP
Akun ini merupakan hutang atas pembelian mesin-mesin tahun 2003 sehubungan dengan
pengembangan proyek Anak Perusahaan :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pihak ketiga :
Juki Singapore Pte. Ltd.. Singapura
US$ 30.476,25 286.476.750 333.714.938
22. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Di muka
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Lebih bayar atas pajak penghasilan badan
2007 – 22.531.973.325
2008 28.817.304.083 28.817.304.083
2009 19.081.272.984 –
Pajak pertambahan nilai 38.756.175.734 8.177.890.849
Jumlah 86.654.752.801 59.527.168.257
b. Hutang Pajak
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pajak penghasilan pasal 21 995.898.792 1.245.542.404
Pajak penghasilan pasal 23 1.757.593.951 1.463.338.348
Pajak penghasilan pasal 26 4.429.089.935 4.365.883.542
Pajak penghasilan pasal 4 (2) 86.132.218 57.122.516
Pajak pertambahan nilai 14.146.683.055 14.117.221.233
Denda pajak 1.577.721.540 3.263.330.812
Jumlah 22.993.119.491 24.512.438.855
c. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
konsolidasi dengan taksiran laba (rugi) fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
53
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi konsolidasi 1.113.898.779.644 (2.188.689.483.709)
Rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum
pajak penghasilan (60.552.047.161) 107.712.213.406
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan 1.053.346.732.483 (2.080.977.270.303)
Penyesuaian fiskal terdiri dari :
Beda tetap :
Beban yang tidak diperkenankan /
(penghasilan kena pajak final) :
Beban pajak 25.681.924.733 16.808.316.620
Perjamuan dan representasi 830.491.834 703.155.457
Sumbangan 167.692.200 117.543.700
Klaim PPN dari pelanggan – 1.849.013.873
Penghasilan bunga (562.408.327) (427.494.678)
26.117.700.440 19.050.534.972
Beda waktu :
Beban penyusutan aset tetap 205.442.965.867 166.408.399.698
Amortisasi beban tangguhan (334.135.579) (362.247.977)
Cadangan uang jasa karyawan 9.889.444.407 11.582.359.492
Beban sewa guna usaha – 7.396.731.293
214.998.274.695 185.025.242.506
Taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan sebelum
kompensasi kerugian tahun sebelumnya 1.294.462.707.618 (1.876.901.492.825)
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (3.757.989.158.997) (2.103.331.566.493)
Jumlah taksiran akumulasi rugi fiskal (2.463.526.451.379) (3.980.233.059.318)
Taksiran pajak penghasilan badan – –
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
54
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Pajak dibayar dimuka :
Pajak penghasilan pasal 22 (18.699.477.293) (27.232.569.767)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan (18.699.477.293) (27.232.569.767)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan
Anak Perusahaan (381.795.691) (1.484.734.316)
Rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang dilaporkan pada SPT
pajak penghasilan badan adalah sebesar Rp 1.896.385.753.288. Atas perbedaan tersebut,
Perusahaan tidak melakukan pembetulan SPT.
d. Pajak Tangguhan
Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dengan tarif pajak maksimal sebesar
25% pada tahun 2009 dan 28% pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
2 0 0 9
31 Desember 2008
(Disajikan Kembali)
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasi
Koreksi
Perubahan Tarif 31 Desember 2009
Rp Rp Rp Rp
Perusahaan
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :
Akumulasi rugi fiskal 1.114.465.256.609 (362.449.558.133) (136.134.085.631) 615.881.612.845 Penyisihan penilaian (1.114.465.256.609) 362.449.558.133 136.134.085.631 (615.881.612.845) Beban penyusutan aset tetap (240.791.071.297) 57.524.030.443 19.635.754.377 (163.631.286.477) Amortisasi beban tangguhan 2.348.190.922 (93.557.962) (241.567.817) 2.013.065.143 Cadangan uang jasa karyawan 10.039.564.469 2.769.044.434 (1.372.350.954) 11.436.257.949
Jumlah – Perusahaan (228.403.315.906) 60.199.516.915 18.021.835.606 (150.181.963.385)
Anak Perusahaan
TJ 44.811.681.005 (5.074.636.717) (4.257.540.460) 35.479.503.828
TGB – – – –
Jumlah – Anak Perusahaan 44.811.681.005 (5.074.636.717) (4.257.540.460) 35.479.503.828
Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih (183.591.634.901) 55.124.880.198 13.764.295.146 (114.702.459.557)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
55
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
2 0 0 8 (disajikan kembali)
31 Desember 2007
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
konsolidasi
Koreksi
Perubahan Tarif 31 Desember 2008
Rp Rp Rp Rp
Perusahaan
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :
Akumulasi rugi fiskal 630.999.469.948 563.070.447.848 (79.604.661.187) 1.114.465.256.609 Penyisihan penilaian (630.999.469.948) (563.070.447.848) 79.604.661.187 (1.114.465.256.609) Beban penyusutan aset tetap (307.912.953.441) 49.922.519.909 17.199.362.239 (240.791.071.297) Amortisasi beban tangguhan 2.624.593.238 (108.674.393) (167.727.923) 2.348.190.922 Cadangan uang jasa karyawan 11.454.574.508 3.474.707.848 (4.889.717.887) 10.039.564.469 Beban sewa guna usaha (2.219.019.388) 2.219.019.388 – –
Jumlah – Perusahaan (296.052.805.083) 55.507.572.752 12.141.916.429 (228.403.315.906)
Anak Perusahaan
TJ 44.448.146.715 3.367.843.673 (3.004.309.383) 44.811.681.005
TGB – – – –
Jumlah – Anak Perusahaan 44.448.146.715 3.367.843.673 (3.004.309.383) 44.811.681.005
Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih (251.604.658.368) 58.875.416.425 9.137.607.046 (183.591.634.901)
Pengakuan aktiva pajak penghasilan ditangguhkan Perusahaan adalah berdasarkan perkiraan dari
manajemen akan hasil di masa mendatang termasuk perkiraan atas tingkat produksi dan harga
komoditi atas produk Perusahaan, waktu dan sifat penyelesaian atas kewajiban pajak tangguhan
Perusahaan serta strategi perencanaan pajak. Berdasarkan perkiraan tersebut, manajemen
berpendapat bahwa kemungkinan besar Perusahaan tidak dapat merealisasikan aktiva pajak
tangguhannya yang timbul dari rugi fiskal kumulatif. Oleh karena itu, manajemen membentuk
penyisihan penilaian masing-masing sebesar Rp 615.881.612.845 dan Rp 1.114.465.256.609 yang
dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dan jumlah yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak efektif terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan adalah sebagai
berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi 1.113.898.779.644 (2.188.689.483.709)
Rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum
pajak penghasilan (60.552.047.161) 107.712.213.406
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan 1.053.346.732.483 (2.080.977.270.303)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
56
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Keuntungan (kerugian) pajak pada tarif yang berlaku
28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008 294.937.085.095 (624.293.180.888)
Kerugian (keuntungan) pajak pada tarif yang berlaku
28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008 (362.449.558.133) 563.070.447.848
Koreksi penilaian atas perubahan tarif pajak dari
28% menjadi 25% pada tahun 2009 dan
30% menjadi 28% pada tahun 2008 (18.021.835.606) (12.141.916.629)
Pengaruh pajak atas beban yang tidak
diperkenankan / (penghasilan kena pajak final) 7.312.956.123 5.715.160.492
Penghasilan pajak Perusahaan (78.221.352.521) (67.649.489.177)
Penghasilan pajak Anak Perusahaan 9.332.177.177 (363.534.335)
Jumlah penghasilan pajak (68.889.175.344) (68.013.023.512)
e. Penghasilan (Beban) Pajak
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Beban pajak penghasilan kini :
Perusahaan – –
Anak perusahaan – –
– –
Penghasilan (beban) pajak tangguhan :
Perusahaan 78.221.352.521 67.649.489.177
Anak perusahaan (9.332.177.177) 363.534.335
68.889.175.344 68.013.023.512
Jumlah penghasilan pajak 68.889.175.344 68.013.023.512
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
57
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak
a. Perusahaan
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/501/07/092/09, Perusahaan
tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00010/540/07/092/09, Perusahaan
tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/203/07/092/09, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 64.277.446. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan
tahun 2007.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00012/204/07/092/09, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 20.622.616.789. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan
tahun 2007.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode
Pebruari 2007 sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal
Pajak No. 00114/507/07/092/09, Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/277/07/092/09, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 1.504.120. Kewajiban pajak tersebut telah
dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun
2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
58
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
a. Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00022/406/07/092/09, Perusahaan
mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 19.814.611.141. Atas lebih bayar tersebut
telah dikompensasikan dengan kewajiban pajak lainnya untuk tahun buku 2007 sebesar
Rp 20.688.398.355. Dan sisanya sebesar Rp 873.787.214 telah dibayarkan pada bulan
Juni 2009.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00018/501/06/092/08, Perusahaan
tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00011/240/06/092/08, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.396.508. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan
badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/203/06/092/08, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 156.167.021,60. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan
badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/204/06/092/08, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 9.957.040.582. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan
badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/277/06/092/08, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.279.156. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan
badan tahun 2006.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
59
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
a. Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/406/06/092/08, Perusahaan
mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 13.582.293.818. Kewajiban pajak tersebut
telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan hutang pajak lainnya tahun 2006
sebesar Rp 10.240.883.266,60. Dan sisa atas lebih bayar sebesar Rp 3.341.410.551,40
sudah diterima pada tanggal 22 April 2008.
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB)
Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal
23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan
Pajak No. 00003/203/07/502/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang
pajak sebesar Rp 554.779. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April
2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal
21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan
Pajak No. 00004/201/07/502/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang
pajak sebesar Rp 531.029. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April
2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat
Ketetapan Pajak No. 00025/203/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 68.691.419. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
60
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Pasal 26 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat
Ketetapan Pajak No. 00005/204/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 69.852.510. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat
Ketetapan Pajak No. 00009/240/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 51.045.540. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat
Ketetapan Pajak No. 00016/201/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 39.191.907. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya
Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk
tahun 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00061/406/07/431/09, Anak
Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 3.660.437.912. Kelebihan
bayar pajak tersebut pada tanggal 17 April 2009 telah dikompensasikan dengan kurang
bayar kewajiban kewajiban perpajakan Perusahaan dan sebesar Rp 228.918.382 telah
diterima melalui Bank BCA cabang Menara Karya pada tanggal 27 April 2009.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya
Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak
No. 00064/101/05/052/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak
sebesar Rp 45.920.086. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April
2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
61
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya
Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak
No. 00008/277/07/431/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak
sebesar Rp 31.498.480. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April
2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya
Bekasi mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk
periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak
No. 00043/107/07/431/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak
sebesar Rp 2.976.128. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009
dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00179/101/07/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 50.772.725. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21
untuk periode Januari sampai dengan Juli 2008. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal
Pajak No. 00088/101/08/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang
pajak sebesar Rp 2.388.363. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 1998. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00013/109/98/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 2.636.430. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
62
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2000. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00021/109/00/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 2.090.754. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada
tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan
Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00029/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp299.322. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00031/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 5.550.647. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada
tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan
Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00030/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 628.802. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Agustus 2002. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00016/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 695.406. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
63
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2005. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00027/109/05/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 300.472. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17
April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan
tahun 2007.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 26 untuk periode Desember 1997. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00005/109/97/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 118.595. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Maret 2001. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00027/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 300.472. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17
April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan
tahun 2007.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Juni 2002. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00015/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 19.242.681. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Mei 2003. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00032/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 60.802.358. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
64
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2003. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00031/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 142.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode September 2004. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00011/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 558.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan
Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2004. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00010/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 27.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan.
Pada tanggal 19 Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun
2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S-134/WPN.22/KP.1603/2008,
Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 339.675.640.
Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan. Kewajiban pajak tersebut
telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak
Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00003/503/06/433/08, Anak
Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk
periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal
Pajak No. 00022/201/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang
pajak sebesar Rp 23.556.381. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal
17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan
perusahaan tahun 2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
65
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun
2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/504/06/433/08, Anak
Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai
tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk
tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00111/406/06/054/08, Anak
Perusahaan (TJ) mempunyai lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 21.438.744.
Lebih bayar pajak ini telah dikompensasi dengan hutang pajak lainnya pada tanggal
28 Maret 2008.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2)
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00021/240/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan
hutang pajak sebesar Rp 53.340.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak
Perusahaan. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan
mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21
untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00037/201/06/054/08,
Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 160.497.577.
Kewajiban pajak ini telah dipindahbukukan pada tanggal 28 Maret 2008 sebesar
Rp 21.438.744 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun
2006. Dan sisanya sebesar Rp 139.058.833 telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009
dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
66
22. PERPAJAKAN (Lanjutan)
f. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23
untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat
Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai
tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 22 Oktober 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan
untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S-
07/WPJ.22/KP.1604/2007, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak
sebesar Rp 398.053.120. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April
2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun
2007.
g. Administrasi
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia. Perusahaan melaporkan Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunannya berdasarkan perhitungan sendiri. Pihak fiskus dapat
melakukan penilaian kembali dan memperbaharui pajaknya dalam waktu 5 tahun sejak
tanggal pajak tersebut terhutang.
Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah Republik Indonesia menyetujui peraturan
perundang-undangan mengenai pajak penghasilan yang telah direvisi. yang efektif berlaku
mulai 1 Januari 2009. Revisi mencakup perubahan tarif efektif pajak dari 30% pada tahun
2008 menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. Ini berpengaruh
terhadap pajak penghasilan kini pada tahun 2009, dan revisi ini juga akan berpengaruh pada
pajak penghasilan tangguhan yang sebelumnya menggambarkan pengurangan tarif pajak
efektif.
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Bunga 720.019.597.144 674.979.048.315
Listrik 18.033.882.977 21.267.663.076
Dipindahkan 738.053.480.121 696.246.711.391
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
67
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
Pindahan 738.053.480.121 696.246.711.391
Transportasi 7.144.653.860 9.553.363.639
Sewa 1.158.690.427 1.306.595.800
Gaji 257.466.510 840.532.302
Lain-lain 832.387.687 1.207.798.887
Jumlah 747.446.678.605 709.155.002.019
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta mengenai biaya keterlambatan pembayaran listrik sebesar Rp 10.827.190.937. Perusahaan
menyetujui untuk mengakui hutang dan membayar biaya keterlambatan listrik tersebut dengan secara
angsuran setiap bulannya dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2009. Pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008, saldo hutang biaya keterlambatan listrik masing-masing sebesar Rp Nihil
dan Rp 5.413.595.468.
Pada bulan Pebruari 2010, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengajukan tuntutan kepada
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk pengembalian hutang listrik selama bulan Desember 2003
sampai dengan September 2004 sebesar Rp 2.821.800.525.
24. HUTANG LANCAR LAIN-LAIN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pinjaman untuk pesangon 40.345.843.127 40.345.843.127
Pengangkutan pembelian 17.881.557.779 17.212.949.585
Uang muka penjualan 12.884.039.891 33.092.771.060
Asuransi 5.663.989.875 6.661.849.503
Lain-lain 14.931.906.574 18.542.515.861
Jumlah 91.707.337.246 115.855.929.136
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited
(US$ 20.243.570 pada tahun 2009 dan
US$ 19.541.847 pada tahun 2008) 190.289.560.544 213.983.222.773
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
68
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR (Lanjutan)
Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi Rencana Perdamaian (Composition Plan)
yang telah disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan diratifikasi oleh Pengadilan
Niaga. Pada tanggal 29 September 2006, hutang tidak terjamin yang terdiri dari Bank, PT Bina Prima
Perdana, sewa guna usaha dan wesel bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke dalam
wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed rate notes) dan berada dibawah pengawasan
(Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang tidak terjamin setelah restrukturisasi masing-
masing sebesar US$ 20.243.570 (setara dengan Rp 190.289.560.544) and US$ 19.541.847 (setara
dengan Rp 213.983.222.773), yang terdiri dari hutang pokok US$ 18.670.630 (setara dengan
Rp 175.503.922.000 untuk tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 204.443.398.500 untuk tanggal
31 Desember 2008) ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 1.572.940 (setara dengan
Rp 14.785.638.544) pada tahun 2009 dan US$ 871.217 (setara dengan Rp 9.539.824.273) pada tahun
2008 yang akan dilunasi selama 9 tahun dari tanggal restrukturisasi sebagai berikut :
Tahun
2009 5,0%
2010 17,5%
2011 17,5%
2012 17,5%
2013 20,0%
2014 22,5%
Suku bunga hutang restrukturisasi adalah sebagai berikut :
Tahun Suku bunga
2006 2% setahun
2007 2% setahun
2008 2% setahun
2009 dan selanjutnya 4% setahun
Berdasarkan hasil rapat antara Perusahaan (Peminjam) dan The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited (Pemberi Pinjaman) tanggal 30 Januari 2009, Pemberi pinjaman setuju untuk
menunda tanggal angsuran pokok pinjaman atas hutang tidak terjamin dan wesel bayar untuk jangka
waktu 3 (tiga) tahun dengan mengganti tanggal angsuran pokok hutang sebagai berikut :
Tahun
2012 5,0%
2013 17,5%
2014 17,5%
2015 17,5%
2016 20,0%
2017 22,5%
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
69
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beban bunga atas hutang tidak
terjamin dan wesel bayar masing-masing sebesar Rp 7.640.230.628 dan Rp 3.773.203.863.
26. PINJAMAN MODAL KERJA
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
Damiano Investments BV. Belanda
(US$ 36.645.085 untuk tahun 2009 dan
US$ 36.277.924 untuk tahun 2008) 344.463.801.162 397.243.266.705
Berdasarkan Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur, Damiano Investments BV,
Belanda setuju untuk menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 15.000.000 kepada
Perusahaan. Suku bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% setahun sampai dengan
diimplementasikannya Rencana Perdamaian. Setelah implementasi tingkat suku bunga dan
pembayaran pokok pinjaman akan mengikuti surat hutang baru. (Catatan 25). Disamping pinjaman
modal kerja diatas. Damiano Investments BV, Belanda juga telah memberikan pinjaman modal kerja
sebesar US$ 10.687.669,23 kepada Perusahaan dengan suku bunga sebesar 15% setahun.
Damiano Investments BV, Belanda juga memberikan pinjaman uang muka sebesar US$ 3.336.000.
Kemudian, berdasarkan perjanjian penghentian tertanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV,
Belanda setuju untuk memindahkan pinjaman uang muka ke dalam perjanjian pinjaman modal kerja.
Berdasarkan penghentian perjanjian tanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV, Belanda juga
setuju untuk memindahkan jumlah pokok hutang atas fasilitas pre-finance dari Catora International
BV, Belanda beserta bunganya masing-masing sebesar US$ 4.000.000 dan US$ 2.399.255 ke dalam
perjanjian pinjaman modal kerja.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Agustus 2008 dan 19 September 2008, Perusahaan
mendapatkan tambahan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda masing-masing
sebesar US$ 700.000 dan US$ 155.000.
Kemudian, sepanjang tahun 2009, Damiano Investments BV, Belanda juga menyediakan pinjaman
modal kerja sebesar US$ 1.625.000 sebagai bagian dari Perjanjian Pinjaman diatas. Sebagian dari
pinjaman modal kerja ini yaitu sebesar US$ 1.257.839 telah dibayarkan oleh Perusahaan pada tahun
yang sama.
Pada tahun 2009 dan 2008, pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda
menggunakan piutang usaha, persediaan dan piutang usaha tidak lancar Perusahaan sebagai jaminan
(Catatan 6, 8 dan 11).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
70
26. PINJAMAN MODAL KERJA (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beban bunga atas
pinjaman modal kerja dari Damiano Investment BV, Belanda masing-masing sebesar
Rp 44.523.143.318 dan Rp 37.145.541.511.
27. HUTANG USAHA, TIDAK LANCAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Citra Indah Textiles 39.491.541.493 39.491.541.493
PT Texmaco Micro Indoutama 80.457.768 80.457.768
Jumlah 39.571.999.261 39.571.999.261
Rincian hutang usaha, tidak lancar menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rupiah 39.571.999.261 39.571.999.261
Hutang usaha, tidak lancar merupakan hutang atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan jasa
maklon.
28. HUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Bima Peranan Busana 13.653.484.229 13.653.484.229
PT Perkasa Heavyndo Engineering 1.062.557.586 1.062.557.586
PT Waniaindah Busana Tbk 128.200.000 128.200.000
PT Kreasi Kekar 43.659.874 38.659.874
Jumlah 14.887.901.689 14.882.901.689
Hutang lain-lain, tidak lancar merupakan uang muka kepada Anak Perusahaan dalam mata uang
Rupiah dengan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayaran.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
71
29. HUTANG SEWA GUNA USAHA
Perusahaan Sewa Guna Usaha Jenis aktiva 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PT Perjahl Leasing Indonesia Mesin pabrik 11.596.949.284 13.509.212.200
PT Piranti Mulia Bisnisindo Mesin pabrik 10.952.756.203 12.758.795.791
PT Hanil Bakrie Finance Corporation Mesin pabrik 9.120.542.700 10.624.461.975
PT Koexim Mandiri Finance Kendaraan. Mesin pabrik 5.661.986.411 6.595.611.829
PT GE Astra Finance Mesin pabrik 3.096.989.707 3.607.663.542
Jumlah 40.429.224.305 47.095.745.337
Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun (40.429.224.305) (47.095.745.337)
Bagian jangka panjang – –
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, suku bunga dan periode sewa guna usaha Anak
Perusahaan adalah sebagai berikut :
Penyewa Suku bunga Jatuh tempo
Anak Perusahaan (TJ)
PT Hanil Bakrie Finance Corp. SIBOR + 2% 2007
PT Koexim Mandiri Finance SIBOR + 2.55% 2004
PT Perjahl Leasing Indonesia SIBOR + 2.8125% 2003
PT Piranti Mulia Bisnisindo SIBOR + 2% 2005
PT GE Astra Finance SIBOR + 4.75% untuk tahun 1999 dan
SIBOR + 2.75% dari tahun 2000 sampai
2002
2002
Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang per 31 Desember 2009 and 2008
adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Tahun yang berakhir 31 Desember 45.979.130.663 53.560.795.829
Jumlah pembayaran minimum 45.979.130.663 53.560.795.829
Dikurangi : Bunga sewa guna usaha (5.549.906.358) (6.465.050.492)
Hutang sewa guna usaha (Note 48) 40.429.224.305 47.095.745.337
Dikurangi : Bagian hutang sewa guna usaha yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun (40.429.224.305) (47.095.745.337)
Hutang sewa guna usaha jangka panjang – –
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
72
29. HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan)
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 21 Maret 2006 dan perjanjian serah terima tanggal 12 Juli
2006, PT Exim SB Leasing (dalam likuidasi) telah menjual tagihan-tagihannya kepada PT Piranti
Mulia Bisnisindo.
Pada tahun 2007, PT Koexim Mandiri Finance mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi
Jakarta untuk pengembalian aset guna usahanya. Sampai dengan saat ini, tidak terdapat perkembangan
lebih jauh atas tuntutan dari PT Koexim Mandiri Finance kepada Anak Perusahaan.
30. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Hutang kredit pembiayaan 311,443,762 421.726.512
Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun (156,641,665) (268.263.996)
Bagian jangka panjang 154,802,097 153.462.516
Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Mercedes E-Class 240 Elegance Sedan
Luxury) dengan harga beli sebesar Rp 580.000.000, dan suku bunga sebesar 10% setahun, dibayar
secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 28 Pebruari 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar
Rp 24.166.669 dan Rp 169.166.674.
Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda New Accord) dengan harga beli
sebesar Rp 146.428.000, dan suku bunga sebesar 8% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya
terhitung dari tanggal 25 Januari 2008 sampai dengan 25 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 73.213.999.
Berdasarkan perjanjian tanggal 5 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda All New CRV) dengan harga beli
sebesar Rp 200.200.000, dan suku bunga sebesar 8,25% setahun, dibayar secara cicilan setiap
bulannya terhitung dari tanggal 30 Agustus 2008 sampai dengan 30 Juli 2012. Pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp 129.295.843
dan Rp 179.345.839.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
73
30. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan)
Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari
PT Toyota Astra Financial Services untuk membeli sebuah mobil (Toyota Innova) dengan harga beli
sebesar Rp 164.850.000, dan suku bunga sebesar 6,00% setahun, dibayar secara cicilan setiap
bulannya terhitung dari tanggal 30 Desember 2009 sampai dengan 30 Nopember 2011. Pada tanggal
31 Desember 2009, saldo hutang kredit pembiayaan sebesar Rp 157.981.250.
Jumlah beban bunga atas hutang kredit pembiayaan yang telah dibayar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 72.580.250 dan Rp 62.115.841.
31. MODAL SAHAM
Berdasarkan akta notaris Januar Tirtaamidjaja, SH. No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984, modal dasar
Perusahaan adalah sebesar Rp 15.000.000.000 yang terdiri dari 600 lembar saham dengan nilai
nominal sebesar Rp 25.000.000 per lembar. Modal ditempatkan sebesar Rp 7.500.000.000 atau
sebanyak 300 lembar saham dan yang telah disetor penuh sebesar Rp 1.500.000.000 atau sebanyak 60
lembar saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 100 tanggal
27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana perubahan Modal Dasar
dari semula Rp 8.500.000.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan
Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi Rp 4.174.224.000.000.
Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 12 tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH
No. 111 tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut :
• Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000.
• Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C) dengan nilai nominal Rp 2 per saham
berdasarkan konversi hutang menjadi modal. Saham baru sebesar 43.144.238.750 lembar untuk
kreditur tidak terjamin dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan sisanya sebanyak
40.340.241.250 lembar saham untuk kreditur terjamin.
• Membukukan agio saham hasil konversi saham menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di
Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
74
31. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2006, modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari
247.145.100.800 lembar saham dengan pengelompokkan sebagai berikut :
• 17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
• 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
• 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 2 per saham.
Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari
4.393.920.000 lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar saham seri C.
Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
reverse stock yang dilakukan dengan rasio 20 berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto, SH
No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Modal saham
Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham dengan
pengelompokan sebagai berikut :
850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham.
7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 40 per saham.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.
Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas :
219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 2.196.960.000.000.
1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 1.890.975.522.000.
2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 86.288.478.000.
Dan susunan pemegang saham pada tanggal 21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai
berikut :
Jumlah lembar Persentase Jumlah
Pemegang Saham Saham kepemilikan Rp
%
Saham seri A 219.696.000 5,15 2.196.960.000.000
Saham seri B 1.890.975.522 44,30 1.890.975.522.000
Saham seri C 2.157.211.950 50,55 86.288.478.000
Jumlah 4.267.883.472 100,00 4.174.224.000.000
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
75
31. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 24 Maret
2009 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24 Maret 2009, notaris di
Jakarta, Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan
(Management Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham yang dikeluarkan adalah
sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor (sebanyak 118.845.397 lembar saham
seri C). Akta notaris ini ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus
2009. Berdasarkan rencana Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia melalui surat
tertanggal 17 Maret 2009, program ini akan diimplementasikan pada periode sebagai berikut :
Periode Periode Implementasi
I 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2009
II 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2009
III 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2010
IV 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2010
V 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2011
VI 5 (lima) hari bursa dimulai dari 3 Oktober 2011
VII 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Pebruari 2012
Tapi sampai dengan Maret 2010, program ini belum diimplementasikan karena Perusahaan akan
melakukannya pada akhir periode implementasi (1 Pebruari 2012).
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan
catatan pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom
adalah sebagai berikut :
2 0 0 9
Jumlah lembar Persentase Jumlah
Pemegang Saham Saham kepemilikan Rp
%
Saham Seri A:
PT Multikarsa Investama 131.394.719 5,53 1.313.947.195.000
Publik (masing-masing dibawah 5%) 88.301.281 3,71 883.012.805.000
Jumlah 219.696.000 9,24 2.196.960.000.000
Saham Seri B: – – –
Saham Seri C:
Damiano Investments BV, Belanda 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800
Lain-lain 510.167.416 21,46 20.406.696.620
Yang belum diambil 204.182.314 8,60 8.167.292.080
Jumlah 2.157.211.950 90,76 86.288.477.500
Jumlah 2.376.907.950 100,00 2.283.248.477.500
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
76
31. MODAL SAHAM (Lanjutan)
2 0 0 8
Jumlah lembar Persentase Jumlah
Pemegang Saham Saham kepemilikan Rp
%
Saham Seri A:
PT Multikarsa Investama 131.394.719 5,53 1.313.947.195.000
Publik (masing-masing dibawah 5%) 88.301.281 3,71 883.012.805.000
Jumlah 219.696.000 9,24 2.196.960.000.000
Saham Seri B: – – –
Saham Seri C:
Damiano Investments BV, Belanda 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800
Lain-lain 508.428.217 21,39 20.337.128.680
Yang belum diambil 205.921.513 8,67 8.236.860.020
Jumlah 2.157.211.950 90,76 86.288.477.500
Jumlah 2.376.907.950 100,00 2.283.248.477.500
Saham Seri C yang belum diambil merupakan saham baru yang belum ditukarkan oleh kreditur
(melalui The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong – custodian).
sehingga nama pemegang sahamnya belum didaftarkan di PT Datindo Entrycom (administrator
saham).
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, SH, Spn, No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebagian
saham PT Multikarsa Investama sebanyak 2.454.081.290 saham (atau 122.704.064 saham setelah
penggabungan saham) telah dijual kepada PT Bina Prima Perdana. Namun menurut catatan yang
dibuat oleh PT Datindo Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa Investama.
Bapak Seeniappa Jegatheesan adalah Direktur Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008 dengan
kepemilikan saham sejumlah 2.388 lembar saham dari jumlah modal disetor pada tahun 2009 dan
2008.
Saham baru seri C (43.144.238.750 lembar saham) yang dikeluarkan sebagai hasil dari konversi
hutang menjadi modal telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2007.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
77
32. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Selisih antara nilai nominal dengan hasil
penjualan saham Perusahaan pada penawaran
umum kepada masyarakat di tahun 1990 25.800.000.000 25.800.000.000
Biaya emisi saham (13.807.386.447) (13.807.386.447)
11.992.613.553 11.992.613.553
Selisih antara nilai nominal dari hasil
Konversi hutang ke modal di tahun 2006 5.574.513.535.500 5.574.513.535.500
Jumlah 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053
Menurut usulan restrukturisasi (Rencana Perdamaian), Perusahaan akan menerbitkan sebanyak
16.780.718.747 lembar saham seri C kepada para kreditur tidak terjamin dan 26.363.520.000 lembar
saham seri C untuk Damiano Investments BV, Belanda, sehubungan dengan konversi hutang menjadi
saham sebesar Rp 5.660.802.013.000.
Berdasarkan perubahan anggaran dasar Perusahaan tanggal 4 Juli 2006 melalui akta notaris Aulia
Taufani, SH No. 12, Perusahaan telah mencatat saham yang akan diterbitkan sebesar
Rp 5.660.802.013.000. modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 86.288.477.500 dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 5.574.513.535.500.
33. MANFAAT PENSIUN
Perusahaan dan Anak Perusahaan (TJ) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk
semua karyawan tetap lokalnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan
penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Texmaco Group (DPTG) yang akta pendiriannya telah
disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya
No Kep.239/KM.17/1993 tanggal 22 Oktober 1993. Pendiri DPTG adalah Grup Texmaco, dimana
Perusahaan dan TJ merupakan salah satu mitra pendiri.
Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-026/KM.10/2007 tanggal 22
Pebruari 2007, Dana Pensiun Texmaco Group telah dibubarkan terhitung 31 Desember 2006.
Persetujuan hasil penyelesaian likuidasi Dana Pensiun Texmaco Group telah disetujui oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia melalui surat keputusan No. KEP-165/KM.10/2007, dan manajemen
percaya bahwa seluruh kewajiban manfaat pensiun telah diselesaikan dan dibayarkan oleh Dana
Pensiun Texmaco Group kepada karyawan yang bersangkutan. Sehingga, saldo kewajiban pada
tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 11.159.119.044 dihapuskan dan dibebankan sebagai
pendapatan lain-lain pada laporan rugi laba konsolidasi tahun lalu.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
78
34. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000
mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi
tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan
dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran
diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut.
Kemudian pada bulan April 2003 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 menggantikan Keputusan No. KEP-150/Men/2000. Sehubungan
dengan hal ini, pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan membukukan cadangan uang
jasa karyawan masing-masing sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Biaya jasa kini 5.100.165.564 4.717.707.959
Biaya bunga 7.502.064.103 5.618.013.788
Biaya jasa lalu 1.665.322.019 2.625.694.148
Kerugian kurtailmen dan penyelesaian 440.035.651 463.632.659
Jumlah 14.707.587.337 13.425.048.554
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Nilai kini kewajiban 76.553.569.269 80.453.834.687
Biaya jasa lalu yang belum diakui (21.946.024.812) (24.051.382.482)
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui 5.260.402.433 (5.019.302.450)
Kewajiban bersih 59.867.946.890 51.383.149.755
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Saldo awal 51.383.149.755 40.890.401.313
Pembayaran manfaat (6.222.790.202 ) (2.932.300.112)
Beban tahun berjalan 14.707.587.337 13.425.048.554
Saldo akhir 59.867.946.890 51.383.149.755
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
79
34. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN (Lanjutan)
Perhitungan aktuaria untuk cadangan uang jasa karyawan Perusahaan tersebut di atas telah dihitung
oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan
menggunakan asumsi sebagai berikut :
Tingkat diskonto : 10,70% p.a di tahun 2009 dan 12,00% p.a di tahun 2008
Tingkat Mortalita : The 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table
Tingkat kenaikan gaji : 8% p.a di tahun 2009 dan 2008
Usia Pensiun Normal : 55 tahun
Tingkat kemungkinan
pengunduran diri : 0% - 1%
Metode pendanaan : Projected Unit Credit
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah
memadai dan juga berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup
kewajiban yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Anak Perusahaan telah membukukan cadangan uang jasa
karyawan masing-masing sebesar Rp 14.122.915.094 dan Rp 15.527.562.366 berdasarkan jumlah
yang terhutang kepada karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dalam
perhitungannya, Anak Perusahaan tidak menggunakan aktuaris independen untuk menghitung
cadangan uang jasa karyawan tersebut.
35. CADANGAN UMUM
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam
akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No. 402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji,
SH, notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan umum sebesar Rp 8.280.000.000 dari saldo laba,
guna memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak membuat tambahan cadangan karena kerugian yang
dialami Perusahaan.
36. PENYELESAIAN ATAS KLAIM ASURANSI. BERSIH
Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini berkaitan dengan penyelesaian klaim asuransi atas persediaan
yang rusak masing-masing sebesar Rp 726.736.811 dan Rp 97.453.652.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
80
37. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 2.376.907.950 8.649.303.894
Laba (rugi) bersih yang digunakan dalam
perhitungan laba per saham 1.182.787.954.988 (2.120.676.460.197)
Laba (rugi) bersih per saham dasar 498 (245)
38. PENJUALAN BERSIH
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Lokal
Yarn 1.284.015.392.397 1.574.961.199.317
Fibre 1.019.345.937.811 851.682.548.664
Chips 264.975.874.107 315.534.776.304
Fleece (Knitting) 9.777.590.867 9.861.522.010
Bonded (Coating) 2.596.392.672 443.343.908
Polyester – 36.292.046.579
Suiting – 361.877.981
Others 46.269.599 294.950.831
2.580.757.457.453 2.789.432.265.594
Ekspor
Yarn 739.971.101.490 763.306.795.770
Fibre 137.538.612.333 98.831.812.454
Fleece (Knitting) 22.914.501.748 47.731.502.301
Chips 16.077.283.099 24.847.647.834
PTA 12.217.922.916 5.977.732.500
Garment 2.002.584.800 9.983.041.661
Bonded (Coating) – 133.731.098
Others 27.254.944 324.479.370
930.749.261.330 951.136.742.988
Jumlah 3.511.506.718.783 3.740.569.008.582
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
81
38. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan)
Pada tahun 2009 dan 2008, total penjualan bersih fleece, bonded dan garment masing-masing sebesar
Rp 37.291.070.087 dan Rp 36.993.439.596 merupakan penjualan kepada pihak ketiga. Produk ini
diproduksi oleh Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) berdasarkan sistem maklon.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pada tahun 2009, penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha
adalah penjualan kepada PT Manggala Indo Pratama sebesar Rp 366.784.306.236 (10,42%) dari
jumlah pendapatan usaha.
Pada tahun 2008, penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha
adalah penjualan kepada PT Dhanarmas Concern sebesar Rp 439.356.710.679 (11,71%) dari jumlah
pendapatan usaha.
39. PENDAPATAN USAHA LAINNYA
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Barang pembantu rusak 7.109.019.559 6.055.824.121
Produk tidak standar dan lainnya 1.872.433.919 4.237.423.018
Bahan pembantu – 94.113.640
Jumlah 8.981.453.478 10.387.360.779
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari
jumlah pendapatan usaha.
40. BEBAN POKOK PENJUALAN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Bahan baku yang digunakan 2.025.306.582.074 2.317.419.959.877
Upah buruh langsung 63.054.694.904 65.006.251.080
Beban pabrikasi (Catatan 41) 1.394.955.556.857 1.430.235.721.118
Jumlah beban produksi (dipindahkan) 3.483.316.833.835 3.812.661.932.075
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
82
40 .BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Jumlah beban produksi (pindahan) 3.483.316.833.835 3.812.661.932.075
Persedian barang dalam proses
Pada awal tahun 40.226.279.653 64.748.022.808
Pada akhir tahun (45.066.289.569) (40.226.279.653)
Beban pokok produksi 3.478.476.823.919 3.837.183.675.230
Persediaan barang jadi
Pada awal tahun 173.686.531.676 217.096.342.047
Pembelian 57.522.699.095 88.174.236.946
Pada akhir tahun (145.296.009.825) (173.686.531.676)
Beban pokok penjualan 3.564.390.044.865 3.968.767.722.547
Pada tahun 2009 dan 2008, bahan baku yang digunakan mencakup bahan baku yang digunakan untuk
produk fleece, bonded dan garment masing-masing sebesar Rp 12.004.216.504 dan
Rp 19.246.496.293.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pada tahun 2009, pembelian dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah
sebagai berikut :
2 0 0 9
Rp Percentage
PT Cipta Karya 844.414.442.261 33,76%
PT Polychem Indonesia 499.246.614.968 19,96%
Kolmar Petrochemicals AG. Switzerland 307.470.715.349 12,29%
Pada tahun 2008, pembelian dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah
sebagai berikut :
2 0 0 8
Rp Percentage
PT Cipta Karya 771.284.278.334 12.78%
PT Polychem Indonesia 673.630.278.165 11.17%
Kolmar Petrochemicals AG. Switzerland 618.391.647.669 10.25%
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
83
41. BEBAN PABRIKASI
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Beban penyusutan aset tetap 507.577.455.854 504.489.657.573
Bahan pembantu 408.432.191.033 408.918.328.558
Listrik dan gas 363.671.980.060 351.268.326.607
Pengangkutan 30.691.803.332 27.403.022.569
Biaya proses (jasa maklon) 18.801.996.030 23.158.830.851
Sewa 17.301.860.526 19.910.390.238
Perbaikan dan pemeliharaan 15.890.719.446 16.090.867.845
Asuransi 8.684.397.347 9.287.154.695
Lain-lain 23.903.153.229 69.709.142.182
Jumlah 1.394.955.556.857 1.430.235.721.118
Pada tahun 2009 dan 2008, biaya maklon kepada Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) masing-
masing sebesar Rp 5.011.734.745 dan Rp 3.550.567.800.
Pada tahun 2009 dan 2008, biaya sewa mencakup biaya sewa mesin dan gedung kepada Anak
Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) masing-masing sebesar Rp 6.386.155.759 dan
Rp 11.118.179.000.
42. BEBAN PENJUALAN
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Beban ekspor 48.825.491.066 63.812.501.032
Pemasaran 40.866.578.234 47.178.593.683
Pengangkutan 39.296.473.280 44.037.397.196
Iklan dan promosi 340.418.273 198.967.700
Lain-lain 1.418.852.669 1.446.035.492
Jumlah 130.747.813.522 156.673.495.103
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
84
43. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Gaji dan tunjangan 48.042.566.431 46.411.177.076
Beban pajak 22.488.798.444 11.564.495.766
Uang jasa karyawan 14.707.587.337 13.425.048.554
Perjalanan 8.488.332.978 7.204.004.729
Jasa professional 8.287.460.086 5.427.092.693
Sewa 8.242.799.681 8.126.464.821
Komunikasi 4.278.394.861 4.537.567.760
Peralatan kantor 3.138.938.819 3.191.671.610
Penyisihan piutang ragu-ragu 2.218.744.484 10.685.743.309
Perbaikan dan pemeliharaan 1.751.649.943 4.646.652.969
Listrik dan air 1.047.575.348 366.647.508
Perjamuan dan representasi 832.881.084 754.208.401
Beban penyusutan aset tetap 455.325.136 716.772.516
Asuransi 408.846.881 5.285.575.547
Lain-lain 15.257.933.578 21.389.507.331
Jumlah 139.647.835.091 143.732.630.590
44. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Beban bunga atas :
Pinjaman modal kerja 44.523.143.318 37.145.541.511
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 7.640.230.628 3.773.203.863
Pinjaman jangka pendek 1.260.475.163 2.055.442.189
Hutang kredit pembiayaan 72.580.250 62.115.841
Jumlah beban bunga 53.496.429.359 43.036.303.404
Beban administrasi bank 4.026.466.977 4.127.257.114
Jumlah 57.522.896.336 47.163.560.518
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
85
45. PENGHASILAN BUNGA
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Jasa giro dan lain-lain 568.006.669 555.812.235
46. PENDAPATAN LAIN-LAIN. BERSIH
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Potongan pembelian bahan kimia 4.376.571.010 3.177.096.880
Penerimaan dari penyisihan piutang ragu-ragu 7.510.752.400 2.201.051.426
Penghapusan hutang dana pension – 11.159.119.044
Klaim VAT dari customer – (1.849.013.873)
Lain-lain 138.438.688 1.215.366.436
Jumlah 12.025.762.098 15.903.619.913
47. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Nama pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Sifat hubungan
istimewa perusahaan
Transaksi
PT Multikarsa Investama Pemegang saham Pinjaman, pemegang saham
PT Wismakarya Prasetya Perusahaan afiliasi Pembelian
Damiano Investments BV, Belanda Pemegang saham Pinjaman, pemegang saham
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan
dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilaksanakan
pada tingkat harga dan persyaratan yang normal seperti dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi
tersebut meliputi antara lain :
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
86
47. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Persentase
terhadap jumlah
Aset/ Kewajiban
Pendapatan/ Beban
2 0 0 9 2 0 0 8 2009 2008
Rp Rp % %
Piutang usaha 268.722.447.175 271.747.584.046 5,88 5,53
Uang muka pembelian 213.843.087.858 163.670.545.490 4,68 3,33
Piutang hubungan istimewa 426.365.868.504 426.365.868.504 9,33 8,33
Hutang usaha 23.973.696.632 23.007.572.596 0,19 0,16
Beban pabrikasi 18.705.809.539 18.524.406.715 0,78 0,30
48 ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Mata uang Mata uang
Asing Ekuivalen asing Ekuivalen
Rp Rp
Aset
Kas dan setara kas US$ 5.208.681 48.961.601.775 2.131.045 23.334.939.139
SGD 3.612 24.198.141 2.431 18.491.438
EUR 230 3.107.229 – –
NOK 1.108 1.457.397 1.108 1.564.883
Piutang usaha :
Pihak ketiga US$ 28.631.006 269.131.459.25 24.181.563 264.788.117.483
Piutang usaha, tidak lancar
Pihak ketiga US$ 6.894.975 64.812.766.974 6.894.975 75.499.978.550
Piutang lain-lain, tidak lancar
Pihak ketiga US$ 5.579.991 52.451.912.862 5.579.991 61.100.898.494
Rekening bank yang
dibatasi penggunaannya US$ 1.274.386 11.979.231.505 1.274.386 13.954.530.317
Jumlah aset 447.365.735.134 438.698.520.304
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
87
48. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Mata uang Mata uang
Asing Ekuivalen asing Ekuivalen
Rp Rp
Kewajiban
Hutang bank
Pihak ketiga US$ 43.409.360 408.047.983.987 51.421.523 563.065.672.758
Hutang terjamin
Pihak ketiga US$ 805.630.342 7.572.925.216.114 805.630.342 8.821.652.246.433
EUR 15.688.978 211.953.855.640 15.688.978 242.120.331.107
YEN 3.001.711.400 305.290.878.655 3.001.711.400 363.896.872.680
CHF 45.902 417.138.985 45.902 475.039.534
Pinjaman jangka pendek US$ 22.963.248 215.854.534.778 22.963.248 251.447.569.349
Hutang usaha :
Pihak ketiga US$ 33.113.108 311.263.214.231 13.612.226 149.053.872.298
YEN 2.752.863 279.978.046 9.584.696 1.159.748.204
SGD 93.406 625.681.892 45.245 345.595.214
CHF 8.874 80.644.130 175 1.811.033
GBP 9.677 146.262.957 13.945 220.365.115
EUR 97.461 1.316.670.086 192.369 2.968.736.854
Hutang tidak terjamin dan
wesel bayar US$ 20.243.570 190.289.560.544 19.541.847 213.983.222.773
Pinjaman modal kerja US$ 36.645.085 344.463.801.162 36.277.924 397.243.266.705
Hutang lancar lainnya
Pihak ketiga US$ 2.459.173 23.116.228.452 4.285.584 46.927.146.101
Beban masih harus dibayar US$ 65.933.548 619.775.353.772 67.196.678 735.803.625.621
Wesel bayar US$ 16.141.085 151.726.201.724 16.141.085 176.744.883.924
Hutang sewa guna usaha US$ 4.300.981 40.429.224.305 4.300.981 47.095.745.337
Hutang pembelian aset tetap US$ 30.476 286.476.750 30.476 333.714.938
Total kewajiban 10.398.288.906.210 12.014.539.465.978
Kewajiban bersih (9.950.923.171.076) (11.575.840.945.674)
49. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya ke dalam dua segmen usaha primer
dan sekunder sebagai berikut :
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
88
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Continued)
Industri kimia Pertenunan
dan dan Perdagangan Jasa
2009 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total
(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
PENJUALAN SEGMEN :
Penjualan eksternal 3.481.324.669 39.163.503 – – – 3.520.488.172
Penjualan antar segmen 1.380.061.135 13.238.060 – – (1.393.299.195) –
Jumlah penjualan segmen 4.861.385.804 52.401.563 – – (1.393.299.195) 3.520.488.172
HASIL
Hasil segmen (43.901.873)
Beban usaha yang tidak dapat
dialokasikan (270.395.648)
Rugi usaha (314.297.521)
Penghasilan lain-lain. bersih 1.428.196.301
Laba sebelum pajak penghasilan 1.113.898.780
Penghasilan pajak 68.889.175
Laba bersih 1.182.787.955
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
NERACA :
Aset segmen (5.299.885.051) (327.641.406) (1.502.827) (7.136.650.384) 8.196.056.014 (4.569.623.654)
Kewajiban segmen 13.178.480.093 2.055.048.716 12.160.697 7.162.220.062 (9.958.228.005) 12.449.681.563
INFORMASI LAINNYA :
Pengeluaran modal (2.255.006) – – – – (2.255.006)
Penyusutan dan amortisasi (501.401.016) (13.001.856) – – – (514.402.872)
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
PENJUALAN SEGMEN :
Dalam negeri 3.955.553.629 27.484.477 – – (1.393.299.195) 2.589.738.911
Luar negeri 905.832.175 24.917.086 – – – 930.749.261
Jumlah 4.861.385.804 52.401.563 – – (1.393.299.195) 3.520.488.172
ASET SEGMEN :
Dalam negeri 5.180.024.076 289.014.244 1.502.827 – (1.034.018.251) 4.436.522.896
Luar negeri 119.860.975 38.627.162 – 7.136.650.384 (7.162.037.763) 133.100.758
Jumlah 5.299.885.051 327.641.406 1.502.827 7.136.650.384 (8.196.056.014) 4.569.623.654
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
89
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Industri kimia Pertenunan
dan dan Perdagangan Jasa
2009 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total
(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000
PENGELUARAN MODAL :
Dalam negeri (2.255.006 ) – – – – (2.255.006)
Industri kimia Pertenunan
dan dan Perdagangan Jasa
2008 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total
(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
PENJUALAN SEGMEN :
Penjualan eksternal 3.641.918.428 109.037.941 – – – 3.750.956.369
Penjualan antar segmen 1.660.334.202 26.663.545 – – (1.686.997.747) –
Jumlah penjualan segmen 5.302.252.630 135.701.486 – – (1.686.997.747) 3.750.956.369
HASIL
Hasil segmen (217.811.353)
Beban usaha yang tidak dapat
dialokasikan (300.406.126)
Rugi usaha (518.217.479)
Beban lain-lain. bersih (1.670.472.005)
Rugi sebelum pajak penghasilan (2.188.689.484)
Penghasilan pajak 68.013.023
Rugi bersih (2.120.676.461)
INFORMASI SEGMEN
USAHA (PRIMER)
NERACA :
Aset segmen (5.634.407.551) (352.381.639) (1.343.917) (8.313.438.480) 9.388.581.397 (4.912.990.190)
Kewajiban segmen 12.965.116.787 2.128.010.212 12.160.697 8.343.224.434 (9.468.512.400) 13.979.999.730
INFORMASI LAINNYA :
Pengeluaran modal (18.157.691) – – – – (18.157.691)
Penyusutan dan amortisasi (501.353.089) (29.544.618) – – – (530.897.707)
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
PENJUALAN SEGMEN :
Dalam negeri 4.408.964.162 77.853.211 – – (1.686.997.747) 2.799.819.626
Luar negeri 893.288.468 57.848.275 – – – 951.136.743
Jumlah 5.302.252.630 135.701.486 – – (1.686.997.747) 3.750.956.369
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
90
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Industri kimia Pertenunan
dan dan Perdagangan Jasa
2008 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total
(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000
INFORMASI SEGMEN
GEOGRAFIS (SEKUNDER)
ASET SEGMEN :
Dalam negeri 5.456.508.413 312.002.927 1.343.917 – (1.075.142.917) 4.694.712.340
Luar negeri 177.899.138 40.378.712 – 8.313.438.480 (8.313.438.480) 218.277.850
Jumlah 5.634.407.551 352.381.639 1.343.917 8.313.438.480 (9.388.581.397) 4.912.990.190
PENGELUARAN MODAL :
Dalam negeri (18.157.691 ) – – – – (18.157.691)
50. IKATAN
Pada tanggal 14 Mei 1990, Perusahaan menandatangani “Memorandum of Understanding”
dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat. untuk mendirikan perusahaan patungan (joint
venture) yang khusus memproduksi polyster chips dan fibre di Indonesia dengan nama
PT Eastindo Polymertama, yang didirikan berdasarkan akta No. 68 tanggal 17 Oktober 1991 dari
Esther Daniar Iskandar, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1990.HT.01.01.Th.92
tanggal 28 Pebruari 1992. Perusahaan bersama Eastman Kodak Company, Amerika Serikat telah
memutuskan untuk menunda kegiatan usaha PT Eastindo Polymerta sampai pada waktu yang
akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai saat ini, kedua pemegang saham
memutuskan untuk menunda sisa penyetoran modal (Catatan 14).
Berdasarkan surat tanggal 30 Juni 2008 antara PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo
Eka Perkasa Tbk) dan PT Kahatex. Perusahaan setuju untuk membayar klaim atas PPN Keluaran
tahun 2002 dan 2003 sejumlah Rp 1.849.013.873 (Catatan 46) secara angsuran setiap bulannya
dari bulan September 2008 sampai dengan Juni 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan
dapat menerima kembali klaim tersebut jika PT Kahatex berhasil melakukan restitusi pajaknya.
Sampai dengan sekarang, status klaim ini masih dalam proses.
51. PERJANJIAN PENTING
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dan maklon dengan PT Texmaco
Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 12 bulan dan dapat diperbaharui. Perjanjian ini dibuat
karena Anak Perusahaan tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk melayani permintaan dari
pelanggan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya yang terdiri dari biaya
maklon, sewa gedung dan sewa mesin kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Biaya maklon
diperhitungkan berdasarkan hasil produksi.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
91
51. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Perusahaan mengadakan pembaharuan perjanjian maklon dengan
PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 3 bulan dan dapat diperbaharui. Berdasarkan
perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya maklon sebesar US$ 1,20 per yard dengan hasil
produksi minimum sebesar 100.000 yards kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Jika
Perusahaan tidak dapat mencapai hasil produksi minimum tersebut, maka Perusahaan harus membayar
biaya maklon berdasarkan hasil produksi dan uang muka untuk produksi 100.000 yards kepada PT
Texmaco Jaya Tbk untuk menutupi biaya konversi yang ada di PT Texmaco Jaya Tbk.
Kemudian berdasarkan pembaharuan perjanjian maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk tanggal
23 Oktober 2009, Perusahaan setuju untuk memperpanjang periode maklon untuk 7 bulan dan dapat
diperbaharui.
52. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN LALU
Manajemen perusahaan membuat penyesuaian terhadap hal dibawah ini :
Perusahaan mencatat keuntungan akibat pembatalan atas biaya pendanaan atas hutang bank
sebesar Rp 144.360.174.669 dan keuntungan dari rugi kurs yang belum direalisasi sebesar
Rp 17.086.564.778 di tahun 2008 (Catatan 16).
Berdasarkan PSAK No. 25, jumlah koreksi atas kesalahan yang berhubungan dengan tahun
sebelumnya harus dilaporkan dengan mengkoreksi saldo awal dari saldo laba (akumulasi defisit).
Ringkasan dari akun yang disajikan kembali adalah sebagai berikut :
Dilaporkan
sebelumnya Disajikan kembali
Rp Rp
Neraca konsolidasi
Biaya yang masih harus dibayar 870.601.741.466 709.155.002.019
Akumulasi defisit (17.100.216.843.256) (16.938.770.103.809)
Laporan laba rugi konsolidasi
Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank (144.360.174.669)
Rugi kurs, bersih (1.631.330.617.988) (1.614.244.053.210)
Rugi bersih (2.282.123.199.644) (2.120.676.460.197)
Laporan perubahan ekuitas konsolidasi
Akumulasi defisit per 31 Desember 2008 (17.100.216.843.256) (16.938.770.103.809)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
92
53. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa revisi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). Standar yang akan mempengaruhi Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan
adalah sebagai berikut :
PSAK 26 (Revisi 2008) – Biaya Pinjaman. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2010.
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. Berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2010.
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Perubahan Arus Kas. Berlaku efektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi. Berlaku efektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 5 (Revisi 2009) – Operasional Segmen. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 12 (Revisi 2009) – Kepemilikan Perusahaan Patungan. Berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi pada Perusahaan Asosiasi. Berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan Akuntansi.
Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset Tetap. Berlaku efektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 57 (Revisi 2009) – Pencadangan, Kewajiban Diestimasi dan Aset Kontinjensi. Berlaku
efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
93
53. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU (Lanjutan)
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, Aset yang akan dijual dan Operasional yang
dihentikan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Saat ini Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap
Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan belum menentukan dampaknya terhadap posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas dan arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan.
54. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. Rincian akun tersebut adalah
sebagai berikut :
Laporan terdahulu Disajikan kembali Jumlah Keterangan
Rp
Piutang usaha – pihak yang
mempunyai hubungan istimewa Piutang usaha, tidak lancar 156.445.457.932 Penyajian yang lebih tepat
Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain, tidak lancar 218.915.202.483 Penyajian yang lebih tepat
Hutang hubungan istimewa Hutang lain-lain, tidak lancer 14.882.901.689 Penyajian yang lebih tepat
55. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan laporan keuangan utama.
Informasi keuangan tambahan PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk)
(induk Perusahaan saja) ini, dimana investasi pada Anak Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas,
disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha induk Perusahaan saja. Informasi keuangan tambahan
PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) berikut ini harus dibaca
bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo
Eka Perkasa Tbk) dan Anak Perusahaan (lampiran 1 sampai dengan lampiran 5).
Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan saja dengan laporan keuangan
konsolidasi tidak material, maka catatan atas laporan keuangan, induk Perusahaan saja tidak disajikan
dalam informasi keuangan tambahan ini.
56. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan
diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2010.
Lampiran-1
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
(INDUK PERUSAHAAN)
NERACA
31 Desember 2009 dan 2008
94
A S E T
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 61.535.283.406 25.554.173.438
Investasi jangka pendek 3.500.000.000 3.500.000.000
Piutang usaha
Pihak ketiga 279.109.672.287 262.584.728.175
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 410.708.693.704 414.517.196.614
Piutang lain-lain 5.043.616.819 3.815.422.098
Persediaan 457.252.353.016 407.553.827.472
Uang muka pembelian 245.937.124.918 179.723.460.431
Pajak dibayar di muka 84.688.222.794 52.812.013.451
Biaya dibayar di muka 6.657.155.331 8.239.532.471
Jumlah aset lancar 1.554.432.122.275 1.358.300.354.150
ASET TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 1.297.995.314.444 1.313.466.945.509
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 10.579.437.205 11.671.036.671
Piutang usaha, tidak lancar, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 41.555.369.591 pada
tahun 2009 dan Rp 46.655.118.257 pada tahun 2008 156.449.568.797 156.445.457.932
Piutang lain-lain, tidak lancar, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.600.852.736
pada tahun 2009 dan 2008 130.293.892.823 139.048.843.482
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 7.569.174.813.507 pada tahun 2009 dan
Rp 7.067.773.797.397 pada tahun 2008 2.147.549.051.438 2.646.695.062.002
Uang muka investasi dalam proyek perusahaan patungan 5.914.525.920 5.914.525.920
Aset lain-lain 2.189.069.332 2.865.325.583
Jumlah asset tidak lancar 3.750.970.859.959 4.276.107.197.099
JUMLAH ASET 5.305.402.982.234 5.634.407.551.249
Lampiran-2
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(d/h. PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
(INDUK PERUSAHAAN)
NERACA
31 Desember 2009 dan 2008
95
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 408.047.983.987 563.065.672.758
Hutang terjamin 9.435.139.803.808 10.772.697.204.168
Hutang usaha
Pihak ketiga 334.490.690.680 171.730.814.655
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.965.378.462 23.063.380.355
Hutang pajak 19.852.961.889 19.750.689.223
Beban masih harus dibayar 540.447.343.900 486.315.613.235
Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 156.641.665 268.263.996
Hutang lancar lain-lain 32.608.169.328 52.586.293.043
Jumlah kewajiban lancar 10.773.708.973.719 12.089.477.931.433
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 190.289.560.544 213.983.222.773
Pinjaman modal kerja 344.463.801.162 397.243.266.705
Kewajiban pajak tangguhan 150.181.963.385 228.403.315.906
Hutang kredit pembiayaan 154.802.097 153.462.516
Cadangan uang jasa karyawan 45.745.031.796 35.855.587.389
Akumulasi kerugian Anak Perusahaan yang
melebihi nilai investasi 1.680.916.758.544 1.736.300.304.382
Jumlah kewajiban tidak lancar 2.411.751.917.528 2.611.939.159.671
EKUITAS (DEFISIENSI)
Modal saham
Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan nilai nominal
Rp 10.000 per saham untuk Seri A, Rp 1.000 per saham
untuk Seri B dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada
tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 219.696.000 saham
Seri A dan 2.157.211.950 saham Seri C pada tahun
2009 and 2008 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500
Tambahan modal disetor 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan (4.950.019.100 ) (4.950.019.100)Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 11.341.556.543 7.177.880.689
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali (221.924.188 ) (221.924.188)
Saldo laba (akumulasi defisit)
Telah ditentukan penggunaannya 8.280.000.000 8.280.000.000
Belum ditentukan penggunaannya (15.764.262.148.821 ) (16.947.050.103.809)
Jumlah ekuitas (defisiensi) (7.880.057.909.013 ) (9.067.009.539.855)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(DEFISIENSI) 5.305.402.982.234 5.634.407.551.249
Lampiran-3
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
(INDUK PERUSAHAAN)
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
96
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali)
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA
Penjualan bersih 3.511.506.718.783 3.672.755.382.640
Pendapatan usaha lainnya 8.980.998.933 9.330.295.408
Jumlah pendapatan usaha 3.520.487.717.716 3.682.085.678.048
BEBAN POKOK PENJUALAN (3.564.343.140.880) (3.906.427.066.442)
RUGI KOTOR (43.855.423.164) (224.341.388.394)
BEBAN USAHA
Beban penjualan (127.417.870.842) (153.367.655.280)
Beban umum dan administrasi (126.797.416.218) (120.419.106.429)
Jumlah beban usaha (254.215.287.060) (273.786.761.709)
RUGI USAHA (298.070.710.224) (498.128.150.103)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bagian laba (rugi) bersih Anak Perusahaan 51.219.869.984 (107.348.679.071)
Penghasilan bunga 562.408.327 427.494.678
Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank (63.146.801.683) –
Beban bunga dan administrasi bank (56.215.134.457) (44.864.172.555)
Laba (rugi) kurs, bersih 1.465.078.751.291 (1.542.979.615.804)
Penyelesaian atas klaim asuransi 726.736.811 97.453.652
Pendapatan lain-lain, bersih 4.411.482.418 4.469.719.829
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain, bersih 1.402.637.312.691 (1.690.197.799.271)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.104.566.602.467 (2.188.325.949.374)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Kini – –
Tangguhan 78.221.352.521 67.649.489.177
Jumlah penghasilan pajak 78.221.352.521 67.649.489.177
LABA (RUGI) BERSIH 1.182.787.954.988 (2.120.676.460.197)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 498 (245)
Lampiran-4
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
(INDUK PERUSAHAAN)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
97
Saldo laba (akumulasi defisit)
Modal saham
Tambahan
modal disetor
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas
anak perusahaan
Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan
Selisih
restrukturisasi
entitas
sepengendali
Telah
ditentukan
penggunaannya
Belum
ditentukan
penggunaannya
Jumlah ekuitas
(defisiensi)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)
Selisih kurs karena penjabaran
Laporan keuangan – – – (4.112.637.246) – – – (4.112.637.246)
Rugi bersih tahun berjalan
(disajikan kembali) – – – – – – (2.120.676.460.197) (2.120.676.460.197)
Saldo per 31 Desember 2008
(disajikan kembali) 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.689 (221.924.188) 8.280.000.000 (16.947.050.103.809) (9.067.009.539.855)
Selisih kurs karena penjabaran
Laporan keuangan – – – 4.163.675.854 – – – 4.163.675.854
Laba bersih tahun berjalan – – – – – – 1.182.787.954.988 1.182.787.954.988
Saldo per 31 Desember 2009 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.341.556.543 (221.924.188) 8.280.000.000 (15.764.262.148.821) (7.880.057.909.013)
Lampiran-5
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk
(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk)
(INDUK PERUSAHAAN)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
98
DD
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 3.394.874.247.763 3.683.368.369.637
Pembayaran kas kepada pemasok (1.190.044.161.718 ) (1.468.731.711.642)
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (101.762.519.829 ) (105.734.702.570)
Pembayaran kas operasi lainnya, bersih (126.154.065.370 ) (123.286.359.425)
Kas yang diperoleh dari operasi 1.976.913.500.846 1.985.615.596.000
Penghasilan bunga 561.578.768 427.494.678
Pembayaran bunga dan administrasi bank (34.717.035.325 ) (26.027.091.876)
Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 1.575.708.669 97.453.652
Pembayaran pajak penghasilan (115.132.420.327 ) (26.378.371.766)
Penerimaan hasil restitusi pajak 3.341.410.551
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.829.201.332.631 1.937.076.491.239
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aset tetap (17.634.691.201)
Penambahan aset lain-lain (23.325.127 ) (285.045.149)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (23.325.127 ) (17.919.736.350)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang bank (1.573.118.620.614 ) (1.914.462.769.000)
Penerimaan (pembayaran) hutang hubungan istimewa (20.645.373.808 ) 12.832.199.788
Pembayaran piutang hubungan istimewa (228.343.350.833 ) (8.064.628.933)
Penerimaan piutang lain-lain, tidak lancar 765.176.808 746.578.686
Penerimaan dari pinjaman modal kerja 5.845.040.863 7.882.390.000
Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan (402.663.000 ) (107.558.842)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (1.815.899.790.584 ) (1.901.173.788.301)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 13.278.216.920 17.982.966.588
PENGARUH SELISIH KURS 22.702.893.048 (22.222.519.516)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 25.554.173.438 29.793.726.366
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 61.535.283.406 25.554.173.438
AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG
TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :
Perolehan aset tetap pemilikan langsung melalui
hutang kredit pembiayaan 219.800.000 523.000.000
Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak
terjamin dan wesel bayar 5.245.814.271 4.296.254.619