Transcript

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENTINGNYA PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI ) EKSLUSIF PADA TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 1 TAHUN DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Riset

Disusun oleh Gabriela Enryana NIM : 30140109011

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS BANDUNG 2011

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini tepat pada waktunya. Proposal penelitian ini berjudul TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENTINGNYA PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI ) EKSLUSIF PADA TUMBUH

KEMBANG BAYI USIA 1 TAHUN DI DESA CINUNUK

KABUPATEN BANDUNG

TAHUN 2012 proposal ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Pada penyusunan proposal penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tommy Hendrawan Anggen,SKM,MKM selaku dosen mata ajar Riset Keperawatan. 2. 3. Bagian Perpustakaan yang telah menyediakan buku-buku referensi. Keluargaku tercinta, mama, papi, kakakku, dan dua adikku yang sangat aku sayangi. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal penelitian ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca agar proposal penelitian ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya.

Bandung, Januari 2012 Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

i ii

BAB I PENDAHULUAN A. B. C. Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan Penelitian 2 2 2 3 3 1 2

1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. E. F. Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Peneliti Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. a. b. B. 1. 2. 3. 4. Konsep Pengetahuan Pengertian Pengetahuan Domain Kognitif dalam Pengetahuan Proses Perilaku Adaptasi Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Konsep Filariasis Pengertian Filariasis Etiologi Filariasis Tanda dan Gejala Filariasis Pencegahan Filariasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

C. Kerangka Kerja D. Definisi Operasional E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data F. Instrumen Penelitian G. Prosedur Penelitian H. Teknik Analisis Data I. J. Metode Pengolahan Data Etika Penelitian

K. Tempat Penelitian L. Waktu Penelitian

Dafar Pustaka

20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Meningkatnya angka pernikahan diusia dini pada masyarakat perdesaan dapat mempengaruhi pemikiran suatu komunitas itu sendiri, salah satu dampak yang terjadi adalah dalam hal pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. Salah satu tempat yang masyarakatnya menikah muda adalah di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. Berlatar belakang pendidikan yang masih rendah, tingkat perekonomian yang masih dibawah garis kemiskinan dan banyaknya masyarakat yang menikah diusia dini membuat masyarakat kurang memperhatikan kesehatan. Dan salah satunya adalah mengenai pemberian ASI ekslusif. Masyarakat di Desa Cinunuk khususnya para ibu kurang mempedulikan pentingnya pemberian ASI ekslusif kepada bayi mereka. Pada masyarakat di Desa Cinunuk, tidak mengenal tentang pemberian ASI ekslusif. Mereka hanya mengetahui ASI hanya diberikan semenjak bayi lahir dan ketika bayi berumur sekitar 4 bulan, bayi dapat diberikan makanan tambahan seperti pisang dan kadang mereka memberikan air putih, air teh manis, serta air tajin. Hal ini sungguh sangat memperihatinkan mengingat di zaman yang semakin maju dengan segala teknologi yang serba canggih, tetapi tidak diikuti dengan perkembangan proses pikir dalam suatu masyarakat termasuk salah satunya masyarakat khususnya para ibu di Desa Cinunuk. Melihat hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI terhadap tumbuh kembang bayi pada ibu menyusui di Wilayah Puskesmas Pembantu Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena diatas, peneliti dapat merumuskan masalah, yaitu Bagaimana tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung tahun 2012

C.

Pertanyaan Penelitian Bagaimana tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung tahun 2012.

D.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai tahun 2012 2. Tujuan Khususa.

pentingnya pemberian ASI

ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung

Mengidentifikasi karateristik ibu (usia, jumlah anak, pendidikan, status

pekerjaan) yang memberikan ASI ekslusif pada bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI eklusif pada

bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

E.

Manfaat Penelitian 1. Teoretis Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan keperawatan anak khususnya mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. 2. Praktis a. Bagi ibu yang mempunyai bayi usia 1 tahun

Khususnya ibu menyusui diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI ekslusuif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. b. Bagi peneliti Sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dibangku kuliah terutama pada mata ajar keperawatan anak dan maternitas. c. Bagi mahasiswa STIKes Santo Borromeus Hasil penelitian ini dapat memberikan dan menambah bacaan atau kepustakaan bagi mahsiswa STIKes Santo Borromeus Bandung tentang tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. d. Bagi Desa Cinunuk Kabupaten Bandung Desa Cinunuk dapat menggalakan para ibu untuk mendukung pemberian ASI ekslusif yang dapat bermanfaat pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun.

F.

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berjudul tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung tahun 2012 Pengumpulan data direncanakan pada akhir Mei 2012 pada ibu-ibu menyusui yang memiliki bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan karena mengingat betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif yang dapat berdampak pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner akan disebarkan pada ibu-ibu menyusui yang memiliki bayi usia 1 tahun di Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Faktor Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Menurut Bloom (bloom, 1975), pengetahuan adalah pemberian bukti oleh seseorang melalui proses pengikat atau pengenalan informasi, ide yang sudah diperoleh sebelumnya. Bloom mengelompokan pengetahuan ke dalam ranah kognitif dan menempatkan sebagai urutan pertama dari ranah kognitif, karena pengetahuan merupakan unsur dasar untuk membentuk tingkat-tingkat ranah sebelumnya yang meliputi pemahaman, penerapan, analisis, sinetesis dan penelitian. Menurut Skiner, seperti diikuti oleh Notoatmodjo (Notoatmodjo, 1993), bila seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai satu bidang tertentu dengan lancar dan baik secara lisan dan tulisan, maka dikatakan mengetahui bidang itu. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan pengetahuan. Sementara itu Notoatmodjo (2003) membagi tingkat pengetahuan sebagai berikut : a.Tahu (Know) Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (Comprehension) Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyelesaikan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)

d.

Analisis (Analysis)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (Synthesis)

Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkatan di atas.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu mengenai Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif Pada Tumbuh Kembang Bayi Usia 1 tahun Sehubungan dengan faktor pengetahuan di atas maka sangat pentingnya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun yang nantinya akan mempengaruhi kehidupannya kelak di masa yang akan datang. Adapun dampak-dampak negative yang kelak akan terjadi pada seseorang apabila pada saat bayi tidak mendapatkan ASI secara cukup antara lain: berkurangnya daya tahan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan dari semua sel-sel pada tubuhnya tidak maksimal, resiko terjadi kurang gizi. Untuk itu mengingat betapa pentingnya peranan pemberian ASI dalam mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas hidup sesorang maka diperlukan kesadaran dan pengetahuan yang lebih untuk memberikan ASI terhadap generasi-generasi muda penerus bangsa kita. B. Pengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah bahan makanan alami, ideal, dan fisiologis, mengandung nutriet lengkap dengan komposisi yang sesuai bagi bayi yang lahir dengan cukup umur dalam bulanbulan pertama kehidupan mereka. ASI adalah bahan makanan alamiah bagi bayi yang lahir dengan cukup umur dalam bulan-bulan pertama kehidupannya (Nelson, 1987:267). ASI adalah minuman yang terbaik untuk bayi karena mengandung zat-zat yang sesuai untuk bayi, menurut waktu dan isi (FKPP, 1997:13) ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein dan garam-garam organik yang disekresi kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi (Soetjiningsih, 1997:20). Berdasarkan dari tiga pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan ASI adalah makanan alami yang terbaik untuk bayi yang komposisinya telah mengandung nutrient yang sesuai bagi bayi menurut waktu dan isinya.

1. Komposisi ASI a. Colostrum ialah ASI yang keluar sesudah kelahiran sampai kira-kira 6 hari setelah persalinan. Isi dan susunannya sangat berbeda dari susu persalinan atau susu biasa. Berat jenisnya 1040-1060 Mengandung 67 kalori / 100 cc Mengandung banyak zat antibody komposisi ASI Lemak 3,6 % Protein 3,7 % Laktosa 5,1 % Mineral 0,4 0,2% KaNa dan Cl lebih banyak dibanding air susu yang keluar kemudian. b. Air Susu Peralihan / Transisi 7 hari setelah kelahiran colostrums akan berubah menjadi susu biasa. Perubahan ini terjadi secara bertahap memakan waktu 1-3 minggu.

c. Air Susu Ibu yang Biasa Setelah air susu peralihan maka pengeluaran ASI selanjutnya disebut ASI biasa, komposisi ASI sebagai berikut:

Lemak 3,8% Protein 1,6 % Laktosa 7 % Mineral 0,2% Berat Jenisnya 1030-1032 Mengandung 75 kalori / 10cc

2. Keuntungan Pemberian ASI Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu yang habis melahirkan karena: a. Colostrum mengandung zat antibody yang berguna untuk mencegah beberapa penyakit infeksi. b. Dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar bebas bakteri dan dalam suhu yang sesuai, tanpa menggunakan alat bantu. c. Tidak akan terjadi kesalahan dalam penyediaan. d. Mengandung zat-zat makanan yang sesuai denga kondisi dicerna dan diserap dalam saluran pencernaan bayi. e. Ekonomis karena tidak memerlukan biaya untuk penyediaan. f. Mencegah terjadinya keadaan gizi salah (marasinus kelebihan makanan dan obesitas) g. Kemungkinan bayi menjadi kejang karena hipokal semua sangat sedikit. 3. Mengukur Kecukupan ASI pada Bayi Untuk melihat apakah bayi cukup mendapat ASI atau tidak, dapat dilakukan suatu cara yaitu dengan uji kebasahan. Ibu perlu memperhatikan berapa kali bayi kencing dalam satu hari. Dalam satu hari bayi harus kencing 1 x atau lebih, dan air seni biasanya tidak berwarna atau berwarna kuning pucat. Bila bayi hanya menyusu dan ia kencing 6x sehari, berarti ia cukup mendapatkan ASI. Bila ibu memberikan bayi air atau minuman lain, uji ini tidak ada manfaatnya (F. Savage King, 1993). Timbang bayi untuk memeriksa kenaikan berat badan yang tertera pada Kartu Menuju Sehat (KMS, dapat menjadi barometer apakah bayi cukup mendapat ASI atau tidak. Bayi yang sehat pertambahan berat badannya antara setengah sampai satu kilogram per bulan atau paling sedikit 125 g dalam seminggu (F. Savage King, 1993). bayi sehingga mudah

4. Cara Meningkatkan Asupan ASI a. cukup. b. Ibu harus diusahakan untuk beristirahat lebih banyak dan mencoba bersantai saat Ibu harus diberi kepercayaan dan dibuat merasa bahwa ia akan menghasilkan ASI yang

menyusui bayinya. c. d. e. f. g. Ibu harus makan makanan yang bergizi dan minum yang banyak Bayi harus dekat dengan ibu dan ditangani ibu sesering mungkin Menyusui bayi lebih sering Ibu harus menyusui bayinya walaupun pada malam hari Bila diketahui ada perangsang ASI setempat yang bermanfaat, ibu dianjurkan untuk

menggunakannya.

B. Tumbuh Kembang Bayi (0-1 tahun) 1. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitaituf dapat diukur dan mudah diobeservasi. Dimana setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh baik secara fisik maupun struktur dalam arti sebagian atau menyeluruh. Pola pertumbuhan fisik hampir sama untuk setiap manusia, namun meskipun demikian pola pertumbuhan sedikit berbea pada beberapa tahapan. Misalnya pertumbuhan cepat terjadi pada masa bayi dan remaja. Namun pertumbuhan akan lambat pada masa toddler. Indicator dari pertumbuhan antara lain : berat badan, tinggibadan, ukuran tulang, gigi, dan lain-lain.

2. Perkembangan Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh atau perubahan atau ekspansi yang bertahap, dari tahapan yang lebih sederhana ketahapan yang lebih kompleks. Perkembangan dapat terlihat dari aspek perilaku pertumbuhan, mislanya : kemampuan berjalan, berbicara, berlari, dan lain-lain.

3. Periode Perkembangan Anak

Periode perkembangan anak pada tahap bayi yaitu pada usia 0-1 tahun yaitu perkembangan fisik lebih cepat dan relative terus bertumbuh dan berkembang. a. Karakteristik fisik pada usia 0- 6 bulan adalah : 1) Berat Badan a) Berat badan akan menjadi dua kali lipat pada usia 6 bulan. b) Berat badan bayi bertambah kira-kira 0,6 kg per bulan. 2) Panjang Badan a) Panjang badan rata-rata saat berumur 6 bulan adalah 65 cm. b) Panjang badan meningkat dengan kecepatan 2,5 cm per tahun. 3) Lingkar Kepala a) Lingkar kepala mencapai 42,5 cm pada usia 6 bulan. b) Lingkar kepala meningkat 1,25 cm per bulan. b. Karakteristik fisik pada usia 6-12 bulan adalah : 1) Berat badan a) Berat badan menjadi tiga kali lipat ppad usia 1 tahun b) Perkiraan berat badan pada usia 1 tahun adalah 10 kg. c) Bayi menambah berat badannya 0,456 kg per bulan. 2) Panjang Badan a) Bagian tubuh yang mengalami pertumbuhan terpesat adalah badan. b) Bayi bertumbuh 1,25 cm per bulan. c) Panjang badan total meningkat 50% pada usia 1 tahun.

3) Lingkar kepala Lingkar kepala meningkat 0,6 cm per bulan c. Perkembangan Motorik Kasar 1) Usia 1-4 bulan a) Dapat mengangkat kepala sampai tengkurap. b) Dapat duduk sebentar dengan ditopang. c) Dapat duduk dengan kepala tegak. d) Jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri.

e) Kontrol kepala sempurna. f) Mengangkat kepala sambil berbaring terlentang. g) Berguling dari terlentang ke miring. h) Posisi lengan dan tungkai kurang flexi. i) Berusaha untuk merangkak. 2) Usia 4-8 bulan a) Menahan kepala tegak terus-menerus. b) Berayun kedepan dan kebelakang. c) Berguling dari terlentang ke tengkurap. d) Dapat duduk dengan bantuan selama interval singkat. 3) Usia 8-12 bulan a) Duduk dari posisi tegak tanpa bantuan. b) Dapat berdiri tegak dengan bantuan. c) Menjelajah. d) Berdiri tegak tanpa bantuan walaupun hanya sebentar. e) Membuat posisi merangkak. f) Merangkak. g) Berjalan dengan bantuan. d. Perkembangan Motorik Halus 1) Usia 1-4 bulan a) Melakukan usaha yang bertujuan memengang suatu objek. b) Mengikuti objek dari sisi ke sisi. c) Mencoba memegang benda tapi terlepas. d) Memasukan benda ke dalam mulut. e) Memperhatikan tangan dan kaki f) Memegang benda dengan kedua tangan. g) Menahan benda ditangan walaupun hanya sebentar. 2) Usia 4-8 bulan a) Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang.

b) Mengeksplorasi benda yang sedang dipegang. c) Mengambil objek dengan tangan tertangkup. d) Mampu menahan kedua benda dikedua tangan secara simultan. e) Menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan. f) Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain. 3) Usia 8-12 bulan a) Melepas objek dengan jari lurus. b) Mampu menjepit benda c) Melambaikan tangan. d) Menggunakan tangannya untuk bermain. e) Menempatkan objek kedalam wadah. f) Makan biscuit sendiri. g) Minum dari cangkir dengan bantuan. h) Menggunakan sendok dengan bantuan. i) Makan dengan jari. j) Memegang krayon dan membuat coretan-coretan diatas kertas. e. Perkembangan Sensorik 1) Usia 0-1 bulan a) Membedakan rasa manis dan asam. b) Menarik diri dari stimulus yang menyakitkan. c) Membedakan bau (mampu mendeteksi bau ibu) d) Memalingkan kepala dari bau yang tidak disukai. e) Membedakan bunyi berdasarkan perbedaan nada, frekuensi, dan durasi. f) Berespon terhadap perubahan cahaya. g) Mulai dapat melacak objek tetapi mudah juga kehilangan objek tersebut. h) Lebih berfokus pada wajah manusia dibandingkan benda-benda lain yang ada dalam satu lapang pandang. i) Mempunyai ketajaman penglihatan 20/400, mampu berfokus pada objek yang berada pada jarak 20 cm.

j) Terdiam jika mendengar bunyi suara. 2) Usia 1-4 bulan a) Membeda-bedakan wajah dan suara ibu dari suara-suara perempuan lain. b) Menunjukkan pelacakan visual yang akurat. c) Membeda-bedakan antar pola penglihatan. d) Membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak dikenal. 3) Usia 4-8 bulan a) Berespon terhadap perubahan warna. b) Mengikuti objek dari garis tengah kesamping. c) Mengikuti objek dalam berbagai arah. d) Mencoba mencari sumber bunyi. e) Berusaha mengkoordinasikan tangan dan mata. f) Indera penciuman sudah berkembang dengan baik. g) Mencapai batas ketajaman penglihatan dewasa. h) Berespon terhadap suara yang tidak terlihat. i) Menunjukkan pilihan rassa. 4) Usia 8-12 bulan a) Persepsi ke dalam telah meningkat. b) Mengenali namanya sendiri. f. Perkembangan Bahasa 1) Usia 1 bulan a) Membuat suara seperti huruf hidup b) Membuat suara merengek ketika sedang kesal. c) Membuat suara berdeguk ketika sedang kenyang. d) Tersenyum sebagai respon terhadap pembicaraan orang dewasa. 2) Usia 1-4 bulan a) Bersuara dan tersenyum. b) Dapat membuat bunyi huruf hidup. c) Bersuara.

d) Berceloteh. 3) Usia 4-8 bulan a) Menggunakan vokalisasi yang semakin banyak. b) Menggunakan kata-kata yang terdiri dari dua suku kata (buu-buu). c) Dapat membuat dua bunyi vocal bersamaan (baba). 4) Usia 8-12 bulan a) Mengucapkan kata-kata pertama. b) Menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek, orang, dan aktivitas. c) Menirukan berbagai bunyi kata. d) Dapat mengucapkan serangkaian suku kata. e) Memahami arti larangan seperti jangan. f) Berespon terhadap panggilan dan orang-orang yang merupakan anggota keluarga dekat. g) Menunjukkan infleksi kata-kata yang nyata. h) Menggunakan tiga kosakata. i) Menggunakan kalimat satu kata. g. Perilaku Sosialisasi 1) Usia 0-1 bulan Bayi tersenyum tanpa membeda-bedakan 2) Usia 1-4 bulan a) Terenyum pada wajah manusia b) Waktu tidur dalam seahri lebih sedikit dari pada waktu terjaga c) Membentuk siklus tidur bangun d) Menangis menjadi sesuatu yang berbeda e) Membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak dikenal f) Senang menatap wajah-wajah yang dikenalnya g) Diam saja jika ada orang asing. 3) Usia 4-8 bulan a) Mulai terpaksa jika ada orang asing

b) Mulai bermain dengan mainan c) Takut akan kehadiran orang asing d) Mudah frustasi e) Memukul-mukulkan lengan dan kaki sedang kesal. 4) Usia 8-12 bulan a) Bermain permainan yang sederhan (cilukba) b) Menangis jika dimarahi. c) Membuat permainan sederhana dengan gaya tubuh. d) Menujukkan peningkatan ansietas terhadap perpisahan. e) Lebih menyukai figure pemberi asuhan daripada orang dewasa lainnya. f) Mengenali anggota keluarga.

4. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi a. Perkembangan Psikoseksual (Tahap Oral) Tahap bayi usia 1 tahun Freud mengelompokkan pada tahap oral dimana bayi hanya berfokus pada tubuh yaitu pada mulutnya. Pada tahap ini ada 5 hal yang mempengaruhi yaitu : Tugas perkembangan : bayi hanya pada gratifikasi dasar (makanan,

kehangatan,dan kenyamanan) yang dipenuhi oleh pemberi assuhan yang primer. Krisis perkembangan : pada saat penyapihan bayi dipaksa untuk menghentikan

kesenangannya untuk minum ASI atau menyusu dari botol. Keterampilan koping yang umum : menghisap, menangis, berceloteh, memukul, dab bentuk

perilaku lainnya sebagai respon terhadap iritan. Kebutuhan Fisik : menggeneralisasikan sensasi tubuh yang menyenangkan, meskipun

berfokus pada kebutuhan oral, bayi mendaptkan kesenangan fisik dari digendong, ditimang, diayun, dan menghisap. Bermain : stimulasi taktil diberikan melalui aktivitas pengasuhan.

b.

Perkembangan Psikososial ( Percaya vs Tidak Percaya) Tahap bayi (0-1tahun), Ericson mengelompokkan pada perkembangan psikososial: percaya vs tidak percaya. Pada fase ini ada empat hal yang mempengaruhi yaitu :

Tugas perkembangan : perkembangan rasa percaya terhadap pemberi asuhan primer. Krisis perkembangan : akan muncul saat pemberian ASI pada bayi, apakah

dispaih atau melalui susu botol. Masing-masing dapat memberikan dampak tersendiri bagi bayi. Bermain : interaksi dengan pemberi asuhan, sehingga membentuk dasar-dasar

perkembangan hubungan dikemudian hari. Peran Orang tua : bayi merumuskan sikap dasar terhadap kehidupan berdasarkan

pengalamannya bersama orang tua, orang tua dapat dianggap sebagai seseorang yang dapat dipercaya, konsisten, selalu ada dan penyayang (rasa percaya) atau kebalikannya yang negative (rasa tidak percaya). c. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif menurut Piaget pada pembahasan inni masuk kedalam tahap I

Sensorimotorik (lahir 2 tahun). Karakteristik utama perkembangan intelektual pada tahapan sensorikmotorik, anak menggunakan sitem penginderaan system motorik dan benda untuk mengenali lingkungannya. Dimana bayi akan diberi rangsangan positif dan akan member respon. Reflek yang ada adalah makan, bersin, gerak motorik.

BAB III METODE PENELITIANA. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif untuk suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran atau deskriptif yang menggambarkan variablevariabel penelitian tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 1 tahun di Wilayah Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

B.

Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai cirri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep penelitian tertentu. (Notoatmodjo.2005:70) Adapun variable penelitian yang diambil hanya 1 variabel yang disebut variable tunggal. Variable tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu mengenai pentingya pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

C. 1.

Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling Populasi Populasi adalah subyek yang hendak diteliti dan memiliki sifat-sifat yang sama menurut (Notoatmodjo, 2002).

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam. 2003: 93). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 1 tahun di Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung yang berjumlah 37 orang dari 185 orang.

2.

Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (S. Notoatmodjo, 2002:79),besarnya sampel dalam penelitian yaitu di ambil antara 10 15% atau 20 25% maka sampel yang diambil adalah 185 x 20% = 37 orang yang menjadi sampel. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel accidental. Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah : a. b. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1tahun yang bersedia diteliti Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Desa

Cinunuk Kabupaten Bandung. c. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1 tahun yang memberikan ASI.

3.

Teknik Sampling Sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sample akan mewakili keseluruhan yang ada dengan menggunakan tehnik sampling. (Hidayat, 2003: 35). Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel secara acak sederhana (Simple random sampling). Simple random sampling artinya setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. ( Arikunto. 2006 )

D.

Kerangka Kerja Pengumpulan data

Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1 tahun

Kriteria inklusi :

Ibu menyusui yang mempunyai bayi 1 tahun yang bersedia diteliti Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1 tahun yang memberikan ASI

Kriteria eklusi :

Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1tahun yang tidak bersedia diteliti Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1tahun yang tidak berkunjung ke Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 1tahun yang tidak memberikan ASI.

Pengakajian data Pengumpulan data : kuesioner

Pengolahan data

Analisa data

Hasil Olahan Data

Keterangan :

: yang diteliti

: yang tidak diteliti

E. Definisi Operasional F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan melalui wawancara dan mengisi kuisioner yang diajukan kepada responden yang ditujukan pada para ibu menyusui di wilayah Pukesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung, melalui langkah : a. Langkah Persiapan 1) Mempersiapkan Instrumen Penelitian

2) Melakukan penjajakan kepada responden untuk kemungkinan dilakukan penelitian. 3) Menentukan waktu untuk melaksanakan penelitian. b. Langkah Pelaksanaan Setelah dilakukan Persiapan penelitian maka dilakukan Pelaksanaan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Memperbanyak kuisioner. 2) Responden adalah sampel dari populasi para ibu menyusui di wilayah Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung dan menetapkan subjek penelitian 20 responden yang dipilih secara kebetulan ada. 3) Setelah didapatkan subjek dengan jumlah 20 responden, jawaban akan dianalisis. 4) Setelah kuesioner diisi maka diperoleh data yang kemudian dilakukan tabulasi data yang didapatkan dari hasil kuesioner tersebut. 5) Kemudian dilakukan analisis data berdasarkan data yang diperoleh. 2. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner yang diberikan kepada responden, dengan responden penelitian yaitu para ibu menyusui yang ada di wilyah Puskemas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung dan secara objektif langsung melalui wawancara dengan responden dari para ibu menyusui yang ada di wilyah Puskemas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung.

G. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan adalah dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertutup berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada para ibu menyusui di wilayah Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung yang sebelumnya telah bersedia menjadi responden. Pertanyaan yang diberikan terbagi atas 2 tingkat yakni untuk tingkat pengetahuan dan pemahaman dengan pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala Guttman yang merupakan skala kumulatif, skala ini digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Skala Guttman yang digunakan adalah jawaban untuk pertanyaan benar dan salah, jika jawaban benar diberi nilai 1 dan jika jawaban salah diberi nilai 0. Petanyaan meliputi Pengertian ASI dan Manfaat ASI dengan nomor soal terlihat pada tabel berikut : Tabel 2. Daftar Kisi-Kisi Pengetahuan No. 1 2 Pengetahuan Pengertian ASI Manfaat ASI Jumlah Soal 10 10 No. Soal 1-10 11-20

H. Prosedur Penelitian 1. Persiapan

a. Mencari masalah untuk diangkat dalam penelitian b. Membuat judul berdasarkan masalah c. Melakukan studi pendahuluan d. Membuat rancangan proposal penelitian e. Membuat kuesioner f. Membuat proposal penelitian g. Melakukan presentasi proposal h. Melakukan proses bimbingan / konsultasi

2.

Pelaksanaan

a. Melakukan uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner b. Melakukan perbaikan kuesioner c. Mendapatkan sampel d. Menyebarkan kuesioner e. Menarik kembali kuesioner f. Memeriksa kelengkapan kuesioner 3. Penyelesaian

a. Melakukan pengolahan dan analisa data b. Menarik kesimpulan c. Membuat laporan hasil penelitian d. Menyajikan hasil pengolahan data e. Mempresentasikan / publikasi hasil penelitian I. Teknik Analisa Data Analisa yang dilakukan oleh peneliti yaitu analisis deskriptif yang artinya suatu prosedur pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk table atau grafik serta menyajikannya dalam bentuk persentase. (Nursalam,2003:124) Untuk mendapatkan deskripsi tentang pengetahuan klien terhadap hal hal yang harus dilakukan dengan mengkategorikan responden menjadi beberapa tingkatan pengetahuan. Setelah didapatkan nilai dari semua item, maka tingkatan pengetahuan responden dapat diketahui dengan menggunakan rumus distribusi proporsi : P= x x100% n

Keterangan : p x n = Persentase jawaban responden. = Jumlah jawaban responden. = Jumlah nilai maksimal jawaban responden

Setelah data ditabulasi selanjutnya diinterprestasikan dengan menggunakan skala : 1. 2. Apabila 0 % Apabila 1 5 % : Tak seorang pun dari responden. : Sebagian hampir tidak ada.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apabila 6 24% Apabila 25 49% Apabila 50% Apabila 51 74% Apabila 75 89% Apabila 90 99% Apabila 100%

: Sebagian kecil. : Kurang dari setengahnya. : Setengahnya. : Lebih dari setengahnya. : Sebagian besar. : Hampir seluruhnya. : Seluruhnya.

Setelah menafsirkan setiap tahap pengetahuan dilakukan mencari rata- rata prosentase pada tahap kemudian dilakukan klasifikasi dimana : Baik Cukup Kurang : Bila didapatkan hasil 76 100%. : Bila didapatkan hasil 60 75 %. : Bila didapatkan hasil kurang dari 60 %.

(Arikunto, 2002 : 313).

J.

Metode Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data peneliti adalah : 1. Editing Meneliti kembali angket mengenai kelengkapan dan relevansi jawaban 2. Koding Penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data yang telah diedit sehingga memudahkan dalam analisis data. 3. Tabulasi Untuk mengetahui karakteristik sampel dalam bentuk tabel-tabel. 4. Analiting Menganalisa data-data dalam tabel dan dianalisis secara narasi .

K. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat perlu adanya rekomendasi dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi/lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan, barulah memulai penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Informed Consent Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. 2. Anonimity (Tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

L. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang akan diambil sebagai obyek penelitian adalah di lingkungan Puskesmas Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. Dikarenakan lingkungan di sekitar puskesmas tersebut banyak ibu-ibu menyusui dengan latar belakang pendidikan yang masih rendah, dan tingkat perekonomian yang masih dibawah garis kemiskinan dan banyaknya masyarakat yang menikah diusia dini membuat masyarakat kurang memperhatikan kesehatan.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus Bandung

Program Studi DIII Keperawatan

Responden Yth, Saya adalah mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus yang sedang mengadakan penelitian tentang tingkat pengethauan ibu mengenai pentingnya pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung tahun 2012. Penelitian ini merupakan bagian dari karya tulis yang sedang saya selesaikan. Mohon kesediaan Anda untuk secara sukarela menjawab pertanyaan berikut secara jujur dan benar. Semua informasi yang diterima sebagai hasil pengisian kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan unytuk kepentingan akademis semata yang hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan Desa Cinunuk dalam hal pemberian ASI ekslusif pada tumbuh kembang bayi usia 1 tahun. Terima Kasih atas partisipasi Anda dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKAAlimul, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta

Hidayat,Aziz Alimul.2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku cet.1. Jakarta: Rineka Cipta Ridwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Riyanto, Agus, dkk. 2007. Belajar mudah SPSS untuk penelitian kesehatan. Bandung: Dewa Ruchi Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta : Nuha Medika Hidayat, Dede Rahmat. 2009. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta :Trans Infomedika


Top Related