Transcript
Page 1: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Contoh Laporan Studi Lingkungan Contoh Studi Lingkungan

Tuesday, March 29, 2011

Contoh Laporan Pengelolaan Lingkungan

  5.1        UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengelolaan lingkungan yang dilakukan merupakan suatu usaha untuk mengatasi dampak-dampak yang akan timbul dan mempengaruhi komponen-komponen lingkungan. Dampak yang timbul akibat dari kegiatan konstruksi dan operasional RSUD Cimacan. Tujuan dari upaya pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan secara konsisten adalah untuk :

•      Meningkatkan mutu pengelolaan lingkungan hidup di rumah sakit •      Mengurangi kuantitas limbah rumah sakit dengan kualitas tidak melampaui nilai

ambang batas.•      Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku segenap unsur yang terlibat dalam

pengelolaan rumah sakit tentang pentingnya pengelolaan lingkungan rumah sakit

Beberapa dampak yang terjadi akibat kegiatan rumah sakit dapat dihilangkan karena adanya peraturan dan perundangan yang mengatur prosedur pengelolaan dan pemantauan yang harus dilakukan oleh rumah sakit. Penyusunan standar prosedur pengelolaan dan pemantauan berbagai instalasi pelayanan di rumah sakit yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan sanksi dicabutnya izin operasional rumah sakit.

5.1.1   PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Pada prinsipnya, teknik pengelolaan lingkungan yang akan diterapkan di RSUD

Cimacan adalah petunjuk atau pedoman pengelolaan yang berkaitan dengan

pengoperasian rumah sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan berupa

Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Kesehatan dan Keputusan Dirjen.

a.    Pelayanan Radiologi

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.

  Peraturan Pemerintah RI No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi

Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

Page 2: Contoh Laporan Studi Lingkungan

  Pedoman Pelayanan Radiologi RSUD Cimacan mengacu kepada Peraturan

Pemerintah RI No. 29 tahun 2008 tentang Izin Perijinan Pemanfaatan Sumber

Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir serta Peraturan Kepala BAPETEN Nomor

21/Ka-BAPETEN/XII-02 tentang Program jaminan Kualitas Instalasi Radioterapi.

  Prosedur Penanganan Limbah Instalasi Radiologi berdasarkan Peraturan

Pemerintah RI No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif serta

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 01-P/Ka-

Bapeten/I-03 tentang Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik.

  Limbah pelayanan dan tata cara pengangkutan :

-          Limbah radioaktif dari Instalasi Radiologi dikumpulkan dan ditempatkan pada

wadah pengumpul yang memiliki karakter dan label keterangan yang sesuai

dengan ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

-          Limbah radioaktif diangkut untuk dikelola oleh pihak instansi yang berwenang.

Pengangkutan dilakukan dengan tata cara yang telah ditentukan pada Peraturan

Pemerintah RI No. 26 tahun 2002 tentang Keselamatan Pengangkutan Zat

Radioaktif.

b.    Pelayanan Sanitasi Pengelolaan Linen

  Pedoman Pelayanan Sanitasi Pengelolaan Linen berdasarkan pada Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Lampiran 1.

  Kegiatan sanitasi linen meliputi penanganan dan pengangkutan linen, pencucian

linen kotor, penanganan linen bersih serta pemeriksaan sanitasi pengelolaan linen.

  Monitoring pelayanan linen meliputi faktor lingkungan (suhu, kelembaban,

kebisingan, angka kuman udara ruang, dan lain-lain), kualitas air bersih dan

kualitas air limbah.

Page 3: Contoh Laporan Studi Lingkungan

c.    Dekontaminasi Melalui Sterilisasi dan Disinfeksi

  Pedoman Dekontaminasi Melalui Disinfeksi dan Sterilisasi disusun berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Sterilisasi merupakan suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana

pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adanya mikroorganisme hidup pada

batang tersebut. Kegiatan sterilisasi melingkupi sterilisasi alat medis dan

pemeriksaan sanitasi dengan peralatan seperti autoclave, ultrasonic cleaner, glave

condisioner, check linen table, sewing machine, sterilisator gas ETD, water

treatment, oven, api bunsen, api lampu spritus, steam. Pelaksanaan program

sterilisasi dilaksanakan 3 bulan sekali.

  Disinfeksi adalah proses menurunkan jumlah mikro organisme penyebab peyakit atau

yang berpotensi potongan dengan cara fisika atau kimiawi. Kegiatan desinfeksi

meliputi desinfeksi ruangan, desinfeksi permukaan alat-alat medis dan non medis

dan pemeriksaan sanitasi. Pelaksanaan program dilakukan setiap harian, mingguan,

bulanan dan triwulan sesuai dengan kebutuhan.

  Monitoring disinfeksi dan sterilisasi dilakukan secara berkala minimal 3 bulan sekali.

d.    Higiene Dan Sanitasi Makanan Minuman

  Peraturan Menteri Kesehatan No. 712/Menkes/Per/XI/1992 tentang

Persyaratan Kesehatan Jasa Boga.

  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Pengelolaan yang dilakukan adalah sanitasi kualitas air dan penanganan limbah,

sanitasi ruangan pengolahan makanan (konstruksi dapur dan tata letak), sanitasi

bahan makanan, alat, pencucian alat, penyimpanan bahan makanan, makanan jadi,

pemasakan, penyajian makanan serta kontaminasi makanan.

e.    Penyehatan Ruang Bangunan Dan Halaman Rumah Sakit

Page 4: Contoh Laporan Studi Lingkungan

  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Pelaksanaan penyehatan ruang bangunan  dan halaman rumah sakit meliputi

pengukuran kualitas udara (suhu, kelembaban, debu, kebisingan dan bakteriologi

udara) dan pengawasan fisik ruang (pencahayaan, ventilasi dan disinfeksi ruang).

f.     Pengendalian Serangga Tikus Dan Binatang Pengganggu Lainnya

  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Menekan populasi serangga dan binatang pengganggu lainnya yang terdapat di

lingkungan rumah sakit yang keberadaannya dapat menimbulkan gangguan

kesehatan. Lingkup kegiatan adalah pengendalian kecoak, rayap, nyamuk, lalat,

kutu busuk, tikus.

g.    Pengelolaan Limbah Cair

  Pedoman Pengelolaan Dan Pemantauan Limbah Cair disusun berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.

  Proses pengolahan limbah cair mengalami beberapa tahap perlakuan :

o   Pengumpulan limbah cair dari sumbernya

o   Pre-treatment pada ruang tertentu untuk limbah yang berasal dari Instalasi Gizi,

Laundry, Laboratorium dan Radiologi

o   Monitoring bak kontrol, bak penampungan dan jaringan perpipaan limbah cair

o   Proses pengolahan limbah cair di unit pengolahan

o   Hasil proses pengolahan limbah cair harus sesuai baku mutu limbah cair

o   Pembuangan hasil pengolahan limbah cair harus sesuai baku mutu limbah cair

rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

58/MenLH/XII/1995

o   Pembuangan hasil pengolahan dialirkan ke danau-danau eksisting.

Page 5: Contoh Laporan Studi Lingkungan

h.    Pengelolaan Limbah Padat

  Pedoman Pengelolaan Dan Pemantauan Limbah Padat disusun berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Penanganan sampah medis di ruangan/unit penghasil harus sesuai dengan protap

dimana sampah medis sebelum dibawa ke tempat pengolahan harus ditempatkan

sesuai dengan standar antara lain :

o   Sampah Medis Non Tajam (kasa, kapas, perban, kateter, slang infus, plester, masker,

jaringan tubuh) ditempatkan/dimasukan di tong sampah dan dilapisi kantong plastik

warna kuning

o   Sampah Medis Tajam (jarum suntik, ampul, lancet, mes, pisau, gunting) dimasukkan

ke tempat khusus jarum warna kuning yang diberi larutan clorin serta dilapisi

kantong plastik

o   Sampah Bahaya Beracun (citotoxis, chemotherapy, bahan kimia) dimasukkan ke

dalam bak sampah kuning dilapisi kantong plastik ungu

o   Sampah Medis Radioaktif dimasukkan dalam bak sampah dengan lapis kantong

plastik warna merah (bekerjasama dengan BATAN)

o   Sampah Medis dari Farmasi yang meliputi obat-obatan dan reagen kadaluwarsa bila

mungkin dikembalikan ke agen dan bila tidak memungkinkan dibakar di Insinerator

o   Sampah Medis Khusus (HIV, SARS dll) dimasukkan ke bak sampah dilapisi kantong

plastik, diikat dan diisi label.

o   Semua limbah B3 dilakukan pencatatan dan pelaporan dengan mengacu pada

KepMenLH No. 18 jo 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun.

  Kereta pengangkut sampah diberi label sampah medis dan non medis serta sampah

medis tidak boleh campur dengan sampah non medis. Petugas pengangkut harus

memakai Alat Perlindungan Diri (APD) seperti pakaian khusus, sarung tangan,

sepatu boot dan masker. Begitu pula operator Insinerator .

  Pengisian sampah ke dalam bak sampah tidak boleh melebihi ¾ dari volume bak

sampah. Bak sampah habis dipakai dari ruangan harus direndam dengan kaporit

60% selama 15 menit. Pemusnahan sampah medis dibakar di insinerator dengan

Page 6: Contoh Laporan Studi Lingkungan

suhu 1000oC ke atas. Abu hasil Insinerator serta sampah non medis di TPS RS

diangkut ke TPA oleh Dinas Kebersihan Pemerintah Kota.

i.     Pengelolaan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis

Pengelolaan laboratorium mikrobiologi dan biomedis mengacu pada Keputusan

Menteri Kesehatan RI No. 1244/Menkes/SK/XII/1994 tentang Pedoman

Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis.

j.     Pengendalian Infeksi Nosokomial

  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit Lampiran 1.

  Pencegahan yang dilakukan adalah :

  Pencucian tangan

  Dekontaminasi terhadap peralatan yang tercemar atau telah dipergunakan sebelum

peralatan tersebut menjalani proses lebih lanjut

  Pembersihan/pencucian semua alat yang akan didisinfeksi atau disterilkan untuk

menghilangkan semua bahan organik (darah dan jaringan) dan sisa lainnya.

  Disinfeksi adalah menghilangkan semua mikroba tetapi spora mungkin masih ada

  Sterilisasi merupakan upaya menghancurkan mikroba termasuk spora bakteri

(Bacillus subtilis, Clostridium tetani dan lain-lain)

5.1.2   TAHAP PRAKONSTRUKSI

Pada tahap prakonstruksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.      Kegiatan pembebasan lahan dengan pemilik lahan (telah dilakukan pembebasan

lahan dengan status Hak pakai dan sertifikatnya terlampir)

2.      Pengumpulan/pembuatan surat-surat perijinan untuk lokasi rencana

pengembangan RSUD Cimacan. Pada pelaksanaan pembangunan RSUD Cimacan

akan dikoordinasikan dengan pihak terkait (Dinas Tata Ruang dan Permukiman

Kabupaten Cianjur).

Page 7: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.1.3    TAHAP KONSTRUKSI5.1.3.1      Komponen Fisik5.1.3.1.1 Kualitas Udara

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dikelola adalah peningkatan kadar debu di udara sekitar tapak

dan emisi gas buang kendaraan proyek di sekitar jalur mobilisasi.

b.      Sumber Dampak

  Pematangan lahan, yang menggunakan berbagai peralatan berat seperti jack

hammer, stamper, backhoe, bulldozer.

  Mobilisasi peralatan berat dan material kerja, yang menggunakan kendaraan

pengangkut.

  Kegiatan pembangunan fisik RSUD Cimacan dan berbagai sarana pendukungnya

yang menggunakan mesin-mesin konstruksi dan peralatan berat lainnya.

Page 8: Contoh Laporan Studi Lingkungan

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pengelolaan adalah :

Kualitas Udara Ambien : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41

tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Emisi Genset : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 13/Men

LH/III/1995 tentang Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

Emisi Kendaraan : PERMEN LH No 5 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi

Gas Buang.

d.      Tujuan Pengelolaan

Mencegah terjadinya penyebaran debu ke permukiman penduduk.

Mengurangi dampak yang timbul dari mobilisasi material dan peralatan

e.      Upaya Pengelolaan

Pematangan Lahan   dan Pembangunan Fisik Rumah Sakit:

Memberi pagar pembatas proyek di sekeliling tapak

Melakukan penyiraman di sekeliling tapak jika pematangan lahan dan

pembangunan fisik rumah sakit dilakukan pada musim kemarau.

Mobilisasi Peralatan dan material :

Perawatan mesin kendaraan sehingga dapat terjaga kualitas emisinya.

Menggunakan kendaraan yang lulus uji emisi.

Membersihkan kendaraan pengangkut tanah urug di lokasi pengangkutan

maupun pengurugan sebelum masuk ke jalan raya.

Truk pengangkut material ditutup dengan terpal

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pemberian pagar pembatas dan penyiraman dilakukan di sekeliling tapak

proyek

Perawatan kendaraan dilakukan di lokasi proyek

Page 9: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Pembersihan tanah urug dilakukan di lokasi pengangkutan maupun

pengurugan di tapak lokasi

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.3.1.2 Kebisingan

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dikelola adalah peningkatan kebisingan di sekitar tapak proyek

dan permukiman penduduk.

b.      Sumber Dampak

  Persiapan dan pematangan lahan

  Mobilisasi peralatan berat dan material kerja

  Kegiatan pembangunan fisik Rumah Sakit dan berbagai sarana pendukungnya.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pengelolaan adalah Kep. Men.LH No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

d.      Tujuan Pengelolaan

  Mencegah terjadinya penyebaran kebisingan ke lingkungan.

  Melokalisir penyebaran kebisingan

  Mengurangi dampak yang timbul dari kebisingan

e.      Upaya Pengelolaan

Pematangan Lahan   dan Pembangunan Fisik Rumah Sakit :

Page 10: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Memberi pagar pembatas (barrier) proyek di sekeliling tapak untuk

mereduksi kebisingan

Kegiatan pematangan lahan dan pembangunan fisik rumah sakit dilakukan

pada siang hari.

Mobilisasi Peralatan dan material :

  Perawatan mesin kendaraan secara rutin sehingga dapat terjaga tingkat

kebisingannya.

  Kecepatan mobil pengangkut material dan peralatan 20-30 Km/jam

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

  Pemberian pagar pembatas di sekeliling tapak proyek

  Perawatan kendaraan dilakukan di lokasi proyek

  Pembatasan kecepatan kendaraan dilakukan di sepanjang jalur mobilisasi

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung.

Page 11: Contoh Laporan Studi Lingkungan

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.3.1.3 Peningkatan Air Larian

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan ditimbulkan berupa meningkatnya air larian dari kegiatan

pematangan lahan dan pembangunan fisik rumah sakit pada tahap konstruksi.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah pematangan lahan dan pembangunan fisik rumah sakit

tahap konstruksi sehingga koefisien run off lahan menjadi besar yang

mengakibatkan air saluran sulit meresap ke dalam tanah dan mengalir sambil

mengikis tanah lalu masuk ke dalam badan air.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang digunakan adalah meningkatnya volume air larian di sekitar lokasi

proyek yang diakibatkan oleh kegiatan pematangan lahan dan pembangunan fisik

RSUD Cimacan.

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan lingkungan adalah mengendalikan volume air larian yang

berpotensi menimbulkan banjir di sekitar lokasi kegiatan proyek.

e.      Upaya Pengelolaan

  pembuatan drainase sementara di sekitar lokasi pematangan lahan dan dialirkan ke

kolam penampungan sementara yang berfungsi seperti sumur resapan dan atau

biopori. Air yang tidak tertampung akan mengalir ke drainase eksisting untuk

selanjutnya dialirkan ke sungai Paragajen.

  Melakukan pengontrolan terhadap saluran drainase pada musim hujan.

  Segera setelah kegiatan konstruksi, lahan yang terbuka ditutup / ditanami dengan

tumbuhan (berupa rumput dan pohon). Alternatif tanaman yang disarankan

tanaman keras yang berasal dari daerah setempat (lokal) atau dapat juga ditanami

Page 12: Contoh Laporan Studi Lingkungan

dengan tanaman keras yang sering di tanam sebagai tanaman pelindung jalan

seperti : angsana (Pterocarpus indicus), Trembesi (Samanea saman), Pohon sabun

(Filicium decipiens), Flamboyan (Delonix regia), Spathodea campanulata,  bambu

jepang (Dracaena surculosa), dan mahooni (Sewitenia mahagoni).

  Melakukan tebang pilih, dimana pohon tidak ditebang semua, hanya lahan  untuk

bangunan saja yang pohonnya ditebang

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Lokasi pengelolaan adalah di sekitar lokasi tapak pematangan lahan dan

pembangunan RSUD Cimacan.

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan adalah selama waktu konstruksi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.3.2      Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

5.1.3.2.1 Peluang Kerja dan Kesempatan Berusaha

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah peluang kerja dan kesempatan berusaha sehingga

dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak dari aspek peluang kerja adalah perekrutan tenaga kerja pada

tahap konstruksi.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur untuk pengelolaan adalah jumlah/prosentase penduduk lokal yang

bekerja di proyek pengembangan RSUD Cimacan.

d.      Tujuan Pengelolaan

Page 13: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Pengelolaan ditujukan untuk mengatur sedapat mungkin agar dampak positif yang

bermanfaat menjadi tidak terganggu dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh

masyarakat sekitar.

Page 14: Contoh Laporan Studi Lingkungan

e.      Upaya Pengelolaan

Perekrutan Tenaga Kerja

  Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

  Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar lokasi RSUD Cimacan sesuai

dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan

yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

  Membuat perjanjian kerja tertentu antara pekerjaan dengan kontraktor yang

diketahui oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur

untuk menghindarkan perselisihan hubungan kerja pada saat konstruksi selesai

sesuai dengan Kepmenker No. 220/Men/2003

  Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja awal dan akhir kontrak untuk

mengetahui kondisi tenaga kerja, apakah benar - benar sesuai dengan bunyi Pasal

8 ayat (1) Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

  Setiap tenaga kerja diasuransikan dengan Program Jamsostek sesuai dengan UU No.3

Tahun 1993

  Memperhatikan syarat - syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam

tempat kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1994

  Kontraktor pengerjaan harus mempunyai sistem mengenai keselamatan kerja (SMK3)

sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003

  Tidak melakukan pemutusan hubungan kerja dengan para pekerja kontraktor selama

mereka bekerja dengan baik sampai kegiatan konstruksi berakhir.

  Setelah kegiatan konstruksi selesai dilakukan, semua tenaga kerja yang di PHK

akibat dari habisnya pekerjaan harus melaksanakan ketentuan sebagimana diatur

dalam Undang – Undang No. 13 Tahun 2003

Peluang Berusaha

  Memberi kesempatan kepada masyarakat yang akan membuka usaha yang

menunjang bagi pekerja konstruksi seperti jasa catering, tempat penginapan dan

lain sebagainya tanpa tanpa mengganggu kegiatan proyek hingga kegiatan operasi

rumah sakit.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di sekitar Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas

Kabupaten Cianjur.

Page 15: Contoh Laporan Studi Lingkungan

g.      Waktu Pengelolaan

Penyebaran informasi hendaknya dilakukan 1 bulan sebelum perekrutan tenaga

kerja dilakukan dan pengelolaannya dilakukan selama masa konstruksi.

h.      Pembiayaan

Biaya upah ditanggung oleh kontraktor pelaksana.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur.

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.3.2.2 Kecemburuan Sosial

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah keresahan sosial dalam bentuk kecemburuan

sosial yang berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat karena tidak semua

penduduk usia kerja dapat ikut serta dalam kegiatan konstruksi karena

keterbatasan lowongan kerja.

b.      Sumber Dampak

kegiatan perekrutan tenaga kerja konstruksi dimana jumlah tenaga kerja konstruksi

yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah pelamar.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur untuk pengelolaan adalah persepsi masyarakat terhadap proses

perekrutan tenaga kerja konstruksi (ada tidaknya indikasi kecemburuan sosial).

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan dilakukan pengelolaan adalah mencegah kecemburuan sosial yang

berakibat munculnya konflik sosial sehingga menimbulkan persepsi negatif

terhadap kegiatan pembangunan RSUD Cimacan.

e.      Upaya Pengelolaan

         Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

         Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar lokasi RSUD Cimacan

sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang

Page 16: Contoh Laporan Studi Lingkungan

pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD

Cimacan.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas.

Page 17: Contoh Laporan Studi Lingkungan

g.      Waktu Pengelolaan

Sosialisasi dilakukan ± 1 bulan sebelum penerimaan tenaga kerja dan

pengelolaannya dilakukan selama kegiatan konstruksi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.3.3      Komponen Transportasi

5.1.3.3.1 Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dihasilkan adalah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas

khususnya di Jalan Raya Cipanas dan di tapak proyek.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi alat dan material konstruksi.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah tingkat kemacetan dan jumlah

kecelakaan yang terjadi setiap tahun di Jalan Raya Cipanas.

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan adalah mengurangi terjadinya kemacetan dan kecelakaan

khususnya di sekitar pintu masuk dan pintu keluar rumah sakit yang diakibatkan

mobilisasi alat dan material untuk pembangunan RSUD Cimacan.

e.      Upaya Pengelolaan

         Mengatur waktu mobilisasi kendaraan pengangkut alat dan material konstruksi

pada saat lalu lintas tidak padat. 

         Melakukan pengelolaan aspek transportasi dengan cara memberi rambu-rambu

sederhana di sekitar Jalan Raya Cipanas yang terkena jalur mobilisasi kendaraan

proyek, mengatur jadwal, ritasi dan tonase jumlah kendaran proyek

         Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Page 18: Contoh Laporan Studi Lingkungan

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

         Pengaturan jadwal, jumlah, ritasi dan tonase kendaraan proyek dilakukan di

sepanjang jalur transportasi.

         Pemasangan rambu-rambu dilakukan pada radius 500 m Jalan Raya Cipanas

menuju gerbang masuk Rumah Sakit, serta di beberapa titik di dalam area Rumah

Sakit yang terkena jalur mobilisasi kendaraan proyek    

g.      Waktu Pengelolaan

Waktu pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan pembuatan rambu-rambu menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Umum dan

Binamarga Kabupaten Cianjur.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur dan Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4   TAHAP OPERASIONAL5.1.4.1      Komponen Fisik5.1.4.1.1 Kualitas Udara

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dikelola adalah emisi gas buang pada insinerator, kendaraan

petugas dan pengunjung, dan Bau dari TPS sampah domestik.

b.      Sumber Dampak

Pembakaran limbah padat di insinerator.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pengelolaan adalah :

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 13/Men LH/III/1995

tentang Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

d.      Tujuan Pengelolaan

Page 19: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Mencegah terjadinya penyebaran gas buang ke permukiman penduduk dan

mengganggu kenyamanan pasien.

Page 20: Contoh Laporan Studi Lingkungan

e.      Upaya Pengelolaan

Menggunakan insinerator dengan suhu pembakaran di atas 1000 oC.

Menempatkan insinerator jauh dari ruang perawatan

Memperhatikan arah angin dominan untuk mengarahkan cerobong

insinerator

Pembakaran dilakukan pada saat arah angin tidak ke pemukiman penduduk

Menggunakan insinerator dengan ketinggian tertentu yang memenuhi

satandar keamanan dan kesehatan.

Tinggi cerobong insinerator 7 m

Menggunakan insinerator dengan sistem smoge list

Pengaturan terhadap alur keluar masuk kendaraan petugas dan pengunjung

Pengaturan jadwal pengambilan sampah dari TPS.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di ruang insinerator dan ruang genset.

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan selama  rumah sakit beroperasi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.1.2 Kualitas Air

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang muncul dari kegiatan operasi RSUD Cimacan adalah

menurunnya kualitas air tanah dan air permukaan jika limbah cair rumah sakit tidak

terkelola dengan baik.

b.      Sumber Dampak

kegiatan pembuangan limbah cair RSUD Cimacan yang sudah diproses dalam IPAL

ke lingkungan.

Page 21: Contoh Laporan Studi Lingkungan

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pengelolaan adalah :

         Limbah cair kegiatan rumah sakit : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI

No. 58/Men LH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah 

Sakit.

         Kualitas air tanah : Peraturan Menteri Kesehatan No 416/PER/IX/1990 lampiran II

tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih, Keputusan Menteri

Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air Minum.

         Kualitas air permukaan : Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Pengelolaan dan

Pengendalian Pencemaran Air, Lampiran II

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan dari pengelolaan lingkungan adalah agar air buangan limbah cair rumah

sakit tidak menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan air permukaan.

e.      Upaya Pengelolaan

Upaya Pengelolaan Lingkungan, agar air buangan limbah cair rumah sakit tidak

menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan air permukaan adalah dengan

cara :

         Pengelolaan limbah rumah sakit mengacu pada peraturan perundangan yang

berlaku seperti :

  Kepmenkes RI No : 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah

Sarana Kesehatan

  KepMenKes RI No : 1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit

  Keputusan Dirjen P2M dan PLP No. HK.00.06.6.44 Tahun 1993 tentang Pesyaraatan

dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit

  Keputusan Menteri KLH No. 58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cairan

Rumah Sakit

         Pendekatan teknologi system pengolahan limbah cair di IPAL sebelum dibuang ke

badan air

         Memastikan efektivitas kinerja IPAL bisa mengurangi konsentrasi limbah cair

sebelum dibuang ke badan air (sungai Paragajen)

         Melakukan perawatan IPAL dan drainase secara berkala

Page 22: Contoh Laporan Studi Lingkungan

         Melakukan perbaikan IPAL sesegera mungkin bila hasil uji air limbah ada parameter

yang melebihi baku mutu

         Menempatkan operator khusus yang mempunyai keahlian mengelola IPAL rumah

sakit

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di sekitar IPAL, saluran drainase, serta lingkungan RSUD

Cimacan.

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan selama RSUD Cimacan beroperasi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.1.3 Kualitas Tanah

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dikelola adalah residu pembakaran di insinerator.

b.      Sumber Dampak

Kegiatan pembakaran limbah medis di insinerator.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pengelolaan adalah :

Limbah B3 : Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999.

d.      Tujuan Pengelolaan

Mencegah terjadinya pencemaran tanah akibat abu insinerator.

e.      Upaya Pengelolaan

Melakukan tes TCLP pada abu insinerator, jika memenuhi baku mutu abu

insinerator akan ditimbun di bak kedap air di sekitar lokasi.

Page 23: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Jika abu insinerator tidak melebihi baku mutu maka akan dilakukan

pengelolaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999

Adapun tata laksana/prosedur dari kegiatan pengelolaan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No. 18 tahun 1999 adalah :

1.      Kegiatan reduksi limbah, dengan proses (house keeping) yang meliputi substitusi

bahan, modifikasi proses, serta upaya reduksi limbah B3 lainnya

2.      Kegiatan Pengemasan, yaitu memberikan kemasan limbah B3 wajib diberi simbol

dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3.

3.      Penyedian lahan khusus tempat penyimpanan limbah B3, seperti :

o  lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir , tidak rawan bencana dan di luar

kawasan lindung serta sesuai dengan rencana tata ruang

o  rancangan bangunan disesuaikan dengan jumlah. karakteristik limbah B3 dan upaya

pengendalian pencemaran lingkungan.

4.      Kegiatan pengumpulan, yaitu dengan :

o   memperhatikan karakteristik limbah B3;

o   mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3 kecuali

untuk toksikologi;

o   memiliki perlengkapan untuk penanggulangan terjadinya kecelakaan;

o   memiliki konstruksi bangunan kedap air dan bahan bangunan disesuaikan dengan

karakteristik limbah B3;

o   mempunyai lokasi pengumpulan yang bebas banjir.

5.      Kegiatan pengangkutan, pihak rumah sakit dapat bekerja sama dengan pihak

ketiga yang telah memiliki ijin pengangkutan dan pemanfaatan limbah B3 sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di bak timbun.

g.      Waktu Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan selama  rumah sakit beroperasi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 24: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.2      Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

5.1.4.2.1 Peluang Kerja dan Kesempatan Berusaha

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah adanya peluang kerja dan kesempatan berusaha

sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

b.      Sumber Dampak

Perekrutan tenaga kerja pada tahap operasi dan adanya peluang kerja dan

kesempatan berusaha

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dari pengelolaan dampak ini adalah jumlah/prosentase penduduk lokal

yang bekerja di RSUD Cimacan.

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan dari pengelolaan lingkungan adalah menjaga agar dampak positif yang

bermanfaat menjadi tidak terganggu dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh

masyarakat sekitar.

e.      Upaya Pengelolaan

Upaya Pengelolaan Lingkungan, agar peluang kerja bisa dimanfaatkan oleh

masyarakat sekitar adalah dengan cara :

Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

Memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar RSUD Cimacan untuk

menjadi karyawan di RSUD Cimacan sesuai dengan spesifikasi dan

kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan

yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

Setiap tenaga kerja diasuransikan dengan Program Jamsostek sesuai dengan

UU No.3 Tahun 1993

Memperhatikan syarat - syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan

dalam

Page 25: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Memberi ijin bagi masyarakat untuk membuka usaha di lokasi publik RSUD

Cimacan sesuai dengan peraturan yang diteTapakan dan tidak mengganggu

kegiatan operasional rumah sakit.

      Peluang Berusaha :

Memberi kesempatan kepada masyarakat yang akan membuka usaha yang

menunjang bagi pekerja konstruksi seperti jasa catering, tempat penginapan

dan lain sebagainya tanpa tanpa mengganggu kegiatan proyek hingga

kegiatan operasi rumah sakit.

Pembukaan usaha hanya diperbolehkan di luar area pembangunan RSUD

Cimacan.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

      Lokasi pengelolaan lingkungan di Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan

Cipanas.

g.      Waktu Pengelolaan

Penyebaran informasi hendaknya dilakukan 1 bulan sebelum perekrutan tenaga

kerja dan pengelolaannya dilakukan selama masa operasi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur.

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.2.2 Kecemburuan Sosial

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah kecemburuan sosial akibat dari peluang kerja dan

kesempatan berusaha yang terbatas.

b.      Sumber Dampak

Perekrutan tenaga kerja operasional RSUD Cimacan

Page 26: Contoh Laporan Studi Lingkungan

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur untuk pengelolaan adalah persepsi masyarakat terhadap perekrutan dan

kesempatan berusaha (indikasi kecemburuan sosial).

d.      Tujuan Pengelolaan

Tujuan dilakukan pengelolaan adalah mencegah kecemburuan sosial yang

berakibat munculnya konflik sosial sehingga menimbulkan persepsi negatif

terhadap kegiatan operasional RSUD Cimacan.

e.      Upaya Pengelolaan

         Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

         Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar lokasi RSUD Cimacan

sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang

pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD

Cimacan.

         Memberi ijin bagi masyarakat untuk membuka usaha di lokasi publik RSUD

Cimacan sesuai dengan peraturan yang diteTapakan dan tidak mengganggu

kegiatan operasional rumah sakit.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pengelolaan dilakukan di Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas.

g.      Waktu Pengelolaan

Waktu pengelolaan dilakukan minimal 1 (satu) bulan sebelum perekrutan tenaga

kerja dilakukan dan pengelolaannya dilakukan selama masa operasi.

Page 27: Contoh Laporan Studi Lingkungan

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur.

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.2.3 Kekhawatiran Masyarakat

a.      Jenis Dampak

Kekhawatiran masyarakat akan potensi berkembangnya vektor penyakit.

b.      Sumber Dampak

Limbah kegiatan operasional rumah sakit (cair, padat dan gas) tidak terkelola

dengan baik. 

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dampak adalah keluhan yang diterima pemrakarsa dan persepsi

masyarakat terkait pengelolaan limbah kegiatan operasional rumah sakit.

d.      Tujuan Pengelolaan

Pengelolaan ditujukan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat  dan

memastikan efektivitas pengelolaan limbah kegiatan operasional rumah sakit.

e.      Upaya Pengelolaan

         Melakukan sosialisasi kepada penduduk tentang pengelolaan-pengelolaan yang

dilakukan oleh pihak RSUD Cimacan.

         Melakukan pengelolaan limbah rumah sakit berdasarkan peraturan dan

perundangan yang berlaku untuk kegiatan operasional rumah sakit seperti :

  Kepmenkes RI No : 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah

Sarana Kesehatan

  KepMenKese RI No : 1203/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit

  Keputusan Dirjen P2M dan PLP No. HK.00.06.6.44 Tahun 1993 tentang Persyaratan

dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit

Page 28: Contoh Laporan Studi Lingkungan

  Keputusan Menteri KLH No. 58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cairan

Rumah Sakit

Page 29: Contoh Laporan Studi Lingkungan

         Pengelolaan Insinerator

  Menggunakan insinerator dengan suhu pembakaran di atas 1000 ºC.

  Menempatkan insinerator jauh dari ruang perawatan

  Memperhatikan arah angin dominan untuk mengarahkan cerobong insinerator

  Pembakaran dilakukan pada saat arah angin tidak ke pemukiman penduduk

  Menggunakan insinerator dengan ketinggian tertentu yang memenuhi standar

keamanan dan kesehatan.

  Tinggi cerobong insinerator 7 m

  Melakukan perawatan insinerator secara rutin

  Melakukan tes TCLP pada abu insinerator, jika memenuhi baku mutu abu insinerator

akan ditimbun di bak kedap air di sekitar lokasi.

  Jika abu insinerator tidak memenuhi baku mutu maka akan dilakukan pengelolaan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999

         Pengelolaan Limbah Cair (lihat sub bab 3.2.1.1 Penurunan Kualitas Air)

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Lokasi pengelolaan lingkungan adalah di IPAL, insinerator, saluran drainase dan

lingkungan RSUD Cimacan. Sosialisasi dilakukan kepada warga di lingkungan RT

terdekat di sekitar RSUD Cimacan.

g.      Waktu Pengelolaan

Dilakukan selama RSUD Cimacan beroperasi.

h.      Pembiayaan

Pelaksana dan pembiayaan upaya pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab

RSUD Cimacan.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.1.4.3      Komponen Transportasi5.1.3.3.1 Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dihasilkan adalah kemacetan lalu lintas khususnya di sekitar

Jalan Raya Cipanas dan jalan akes lain di lingkungan Rumah Sakit seiring dengan

meningkatnya jumlah kendaraan pengunjung RSUD Cimacan.

Page 30: Contoh Laporan Studi Lingkungan

b.      Sumber Dampak

Tolok ukur dampak ini adalah tingkat kemacetan dan jumlah kecelakaan yang

terjadi setiap tahun di Jalan Raya Cipanas khususnya di sekitar RSUD Cimacan dan

jalan di dalam lingkungan Rumah Sakit.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dampak yang digunakan adalah rendahnya tingkat kemacetan dan tidak

adanya kecelakaan yang terjadi akibat mobilisasi kendaraan pengunjung.

d.      Tujuan Pengelolaan

Mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan di sekitar pintu masuk dan pintu

keluar rumah sakit yang diakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan pengunjung

RSUD Cimacan.

e.      Upaya Pengelolaan

         Menambah rambu lalu lintas di sekitar rumah sakit seperti memasang warning light

di akses masuk rumah sakit di Jalan Raya Cipanas dan jalan-jalan internal di

lingkungan Rumah Sakit

         Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

f.        Lokasi/Tapak Pengelolaan

Pemasangan rambu-rambu dilakukan pada radius 500 m Jalan Raya Cipanas

menuju gerbang masuk Rumah Sakit serta di beberapa titik di dalam area Rumah

Sakit yang merupakan jalan akses menuju rumah sakit.

g.       Waktu Pengelolaan

Dilakukan selama RSUD Cimacan beroperasi.

h.      Pembiayaan

Biaya untuk pembuatan rambu-rambu menjadi tanggung jawab RSUD Cimacan

dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Cianjur.

i.         Instansi Pengelola

Pelaksana     : Kontraktor dan Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur dan Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

        

Page 31: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Tabel 5.1 Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

A. TAHAP KONSTRUKSIa. Komponen Fisik1. Kualitas

Udara Pematangan

lahan, yang menggunakan berbagai peralatan berat seperti jack hammer, stamper, backhoe, bulldozer.

Mobilisasi peralatan berat dan material kerja, yang menggunakan kendaraan pengangkut.

Kegiatan pembangunan fisik RSUD Cimacan dan berbagai sarana pendukungnya yang menggunakan mesin-mesin konstruksi dan peralatan berat lainnya.

      Mencegah terjadinya penurunan kualitas udara terutama penyebaran debu ke permukiman penduduk.

      Mengurangi dampak yang timbul dari mobilisasi material dan peralatan

Pematangan Lahan   dan Pembangunan Fisik Rumah Sakit:

      Memberi pagar pembatas proyek di sekeliling tapak

      Melakukan penyiraman di sekeliling tapak jika pematangan lahan dan pembangunan fisik rumah sakit dilakukan pada musim kemarau.

Mobilisasi Peralatan dan material :

      Perawatan mesin kendaraan sehingga dapat terjaga kualitas emisinya.

      Menggunakan kendaraan yang lulus uji emisi.

      Membersihkan kendaraan pengangkut tanah urug di lokasi pengangkutan maupun pengurugan sebelum masuk ke jalan raya.

      Pemberian pagar pembatas dan penyiraman dilakukan di sekeliling tapak proyek

      Perawatan kendaraan dilakukan di lokasi proyek

      Pembersihan tanah urug dilakukan di lokasi pengangkutan maupun pengurugan di tapak lokasi

Selama kegiatan konstruksi berlangsung

RSUD Cimacan.

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

2. Kebisingan       Persiapan dan pematangan lahan

      Mobilisasi peralatan berat dan material kerja

      Kegiatan pembangunan fisik Rumah Sakit dan berbagai sarana pendukungnya.

      Penggunaan genset

      Mencegah terjadinya penyebaran kebisingan ke lingkungan.

      Melokalisir penyebaran kebisingan

      Mengurangi dampak yang timbul dari kebisingan

Pematangan Lahan   dan Pembangunan Fisik Rumah Sakit :

      Memberi pagar pembatas proyek di sekeliling tapak untuk mereduksi kebisingan

      Kegiatan pematangan lahan dan pembangunan fisik rumah sakit dilakukan pada siang hari.

      Memberi rumah genset atau menggunakan silent genset.

Mobilisasi Peralatan dan material :

      Perawatan mesin kendaraan secara rutin sehingga dapat terjaga

      Pemberian pagar pembatas di sekeliling tapak proyek

      Perawatan kendaraan dilakukan di lokasi proyek

      Pembatasan kecepatan kendaraan dilakukan di sepanjang jalur mobilisasi

Selama kegiatan konstruksi berlangsung

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 32: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

untuk kegiatan konstruksi

tingkat kebisingannya      Kecepatan mobil

pengangkut material dan peralatan 20-30 Km/jam

3. Peningkatan Air Larian

      pematangan lahan sehingga koefisien run off lahan menjadi besar yang mengakibatkan air saluran sulit meresap ke dalam tanah dan mengalir sambil mengikis tanah lalu masuk ke dalam badan air.

Mengendalikan volume air larian yang berpotensi menimbulkan banjir di sekitar lokasi kegiatan proyek

      pembuatan drainase sementara di sekitar lokasi pematangan lahan dan dialirkan ke kolam penampungan sementara yang berfungsi seperti sumur resapan dan atau biopori. Air yang tidak tertampung akan mengalir ke drainase eksisting untuk selanjutnya dialirkan ke sungai Paragajen.

      Melakukan pengontrolan terhadap saluran drainase pada musim hujan.

      Segera setelah kegiatan konstruksi, lahan yang terbuka ditutup / ditanami dengan tumbuhan (berupa rumput dan pohon). Alternatif tanaman yang disarankan tanaman keras yang berasal dari daerah setempat (lokal) atau dapat juga ditanami dengan tanaman keras yang sering di tanam sebagai tanaman pelindung jalan seperti : angsana (Pterocarpus indicus), Trembesi (Samanea saman), Pohon sabun (Filicium decipiens), Flamboyan (Delonix regia), Spathodea campanulata,  bambu jepang (Dracaena surculosa), dan mahooni (Sewitenia mahagoni).

      Melakukan tebang pilih, dimana pohon tidak ditebang semua, hanya lahan  untuk bangunan saja yang pohonnya ditebang

Di sekitar lokasi tapak pematangan lahan dan pembangunan RSUD Cimacan.

Selama waktu konstruksi berlangsung

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

b. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya1. Peluang

Kerja dan Usaha

Perekrutan tenaga kerja pada kegiatan konstruksi

Untuk mengatur sedapat mungkin agar dampak positif yang bermanfaat menjadi tidak terganggu dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat

Perekrutan Tenaga Kerja

       Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

       Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat

Sekitar Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas

Penyebaran informasi hendaknya dilakukan 1 bulan sebelum perekrutan tenaga kerja dilakukan dan pengelolaannya dilakukan selama masa

Biaya upah ditanggung oleh kontraktor pelaksana

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 33: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

sekitar sekitar lokasi RSUD Cimacan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

       Membuat perjanjian kerja tertentu antara pekerjaan dengan kontraktor yang diketahui oleh Disnakertrans Kabupaten Cianjur untuk menghindarkan perselisihan hubungan kerja pada saat konstruksi selesai sesuai dengan Kepmenker No. 220/Men/2003

       Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja awal dan akhir kontrak untuk mengetahui kondisi tenaga kerja, apakah benar - benar sesuai dengan bunyi Pasal 8 ayat (1) Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

       Setiap tenaga kerja diasuransikan dengan Program Jamsostek sesuai dengan UU No.3 Tahun 1993

       Memperhatikan syarat - syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1994

       Kontraktor pengerjaan harus mempunyai sistem mengenai keselamatan kerja (SMK3) sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003

       Tidak melakukan pemutusan hubungan kerja dengan para pekerja kontraktor selama mereka bekerja dengan baik sampai kegiatan konstruksi berakhir.

       Setelah kegiatan konstruksi selesai dilakukan, semua tenaga kerja yang di PHK akibat dari habisnya pekerjaan harus melaksanakan ketentuan sebagimana

konstruksi

Page 34: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

diatur dalam Undang – Undang No. 13 Tahun 2003

Peluang Berusaha

      Memberi kesempatan kepada masyarakat yang akan membuka usaha yang menunjang bagi pekerja konstruksi seperti jasa catering, tempat penginapan dan lain sebagainya tanpa tanpa mengganggu kegiatan proyek hingga kegiatan operasi rumah sakit.

2. Kecemburuan Sosial

Kegiatan perekrutan tenaga kerja konstruksi dimana jumlah tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah pelamar

Mencegah terjadinya kecemburuan sosial yang berakibat munculnya konflik sosial sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap kegiatan pembangunan RSUD Cimacan

      Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

      Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar lokasi RSUD Cimacan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas

Sosialisasi dilakukan ± 1 bulan sebelum penerimaan tenaga kerja dan pengelolaannya dilakukan selama kegiatan konstruksi

RSUD Cimacan.

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

c. Komponen Transportasi1. Kemacetan

dan Kecelakaan Lalu Lintas

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material konstruksi

Mengurangi terjadinya kemacetan dan kecelakaan khususnya di sekitar pintu masuk dan pintu keluar rumah sakit yang diakibatkan mobilisasi alat dan material untuk pembangunan RSUD Cimacan

       Mengatur waktu mobilisasi kendaraan pengangkut alat dan material konstruksi pada saat lalu lintas tidak padat.

       Melakukan pengelolaan aspek transportasi dengan cara memberi rambu-rambu sederhana di sekitar Jalan Raya Cipanas yang terkena jalur mobilisasi kendaraan proyek, mengatur jadwal, ritasi dan tonase jumlah kendaran proyek

       Melakukan

Jalan akses menuju area proyek pembangunan  RSUD Cimacan di sekitar Jalan Raya Cipanas

Selama tahap konstruksi berlangsung

Pelaksana dan pembiayaan pembuatan rambu-rambu menjadi tanggung jawab RSUD Cimacan dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 35: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

perbaikan jalan yang rusak akibat mobilisasi kendaraan proyek khususnya di sekitar Jalan Raya Cipanas.

       Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

B. TAHAP OPERASIONALa. Komponen Fisik1. Kualitas

UdaraPembakaran limbah padat di insinerator

Mencegah terjadinya penurunan kualitas udara yang berasal dari penyebaran gas buang ke permukiman penduduk dan mengganggu kenyamanan pasien

      Menggunakan insinerator dengan suhu pembakaran di atas 1000 oC.

      Menempatkan insinerator jauh dari ruang perawatan

      Memperhatikan arah angin dominan untuk mengarahkan cerobong insinerator

      Pembakaran dilakukan pada saat arah angin tidak ke pemukimana penduduk

      Menggunakan insinerator dengan ketinggian tertentu yang memenuhi satandar keamanan dan kesehatan.

      Tinggi cerobong insinerator 7 m

      Menggunakan insinerator dengan sistem smoge list

Di ruang insinerator dan ruang genset

Selama  rumah sakit beroperasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

2. Kualitas Air Kegiatan pembuangan limbah cair RSUD Cimacan yang sudah diproses dalam IPAL ke lingkungan

Agar air buangan limbah cair rumah sakit tidak menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan air permukaan

       Pengelolaan limbah rumah sakit mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku seperti :

  Kepmenkes RI No : 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Sarana Kesehatan

  KepMenKes RI No : 1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

  Keputusan Dirjen P2M dan PLP No. HK.00.06.6.44 Tahun 1993 tentang Pesyaraatan dan

Sekitar IPAL dan saluran drainase serta lingkungan RSUD Cimacan

Selama RSUD Cimacan beroperasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 36: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit

  Keputusan Menteri KLH No. 58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cairan Rumah Sakit

       Pendekatan teknologi system pengolahan limbah cair di IPAL sebelum dibuang ke badan air

       Memastikan efektivitas kinerja IPAL bisa mengurangi konsentrasi limbah cair sebelum dibuang ke badan air (sungai Paragajen)

       Melakukan perawatan IPAL dan drainase secara berkala

       Melakukan perbaikan IPAL sesegera mungkin bila hasil uji air limbah ada parameter yang melebihi baku mutu

       Menempatkan operator khusus yang mempunyai keahlian mengelola IPAL rumah sakit

       Memastikan kapasitas tempat pembuangan limbah IPAL dan saluran drainase kegiatan rumah sakit cukup memadai untuk menghindari terjadinya limpasan pada musim hujan

Page 37: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

       Melakukan monitoring terhadap saluran drainase

3. Kualitas Tanah

Kegiatan pembakaran limbah medis di insinerator

Mencegah terjadinya pencemaran tanah akibat abu insinerator

      Melakukan tes TCLP pada abu insinerator, jika memenuhi baku mutu, abu insinerator akan ditimbun di bak kedap air di sekitar lokasi

      Jika abu insinerator tidak melebihi baku mutu maka akan dilakukan pengelolaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 Adapun tata laksana/prosedur dari kegiatan pengelolaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 adalah :1. Kegiatan reduksi limbah, dengan proses (house keeping) yang meliputi substitusi bahan, modifikasi proses, serta upaya reduksi limbah B3 lainnya2.Kegiatan Pengemasan, yaitu memberikan kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3.

        3. Penyedian lahan khusus tempat penyimpanan limbah B3, seperti :

o   lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir , tidak rawan bencana dan di luar kawasan lindung serta sesuai dengan rencana tata ruang

o   rancangan bangunan disesuaikan dengan jumlah. karakteristik limbah B3 dan upaya pengendalian pencemaran lingkungan.

        4.Kegiatan pengumpulan, yaitu dengan :

  memperhatikan karakteristik limbah B3;

  mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3 kecuali untuk toksikologi;

  memiliki perlengkapan untuk penanggulangan

Di bak timbun sementara

selama  rumah sakit beroperasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 38: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

terjadinya kecelakaan;  memiliki konstruksi

bangunan kedap air dan bahan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah B3;

  mempunyai lokasi pengumpulan yang bebas banjir.5.Kegiatan pengangkutan, pihak rumah sakit dapat bekerja sama dengan pihak ketiga yang telah memiliki ijin pengangkutan dan pemanfaatan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya1. Peluang

Kerja dan Kesempatan Berusaha

Perekrutan tenaga kerja pada tahap operasi dan adanya peluang kerja dan kesempatan berusaha

Menjaga agar dampak positif yang bermanfaat menjadi tidak terganggu dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat sekitar

Peluang Kerja      Melapor keperluan

tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

      Memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar RSUD Cimacan untuk menjadi karyawan di RSUD Cimacan sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

      Setiap tenaga kerja diasuransikan dengan Program Jamsostek sesuai dengan UU No.3 Tahun 1993

      Memperhatikan syarat - syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam

      Memberi ijin bagi masyarakat untuk membuka usaha di lokasi publik RSUD Cimacan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan tidak mengganggu kegiatan operasional rumah sakit.Peluang Berusaha

      Memberi kesempatan kepada masyarakat yang akan membuka usaha yang menunjang bagi pekerja konstruksi

Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas

Penyebaran informasi hendaknya dilakukan 1 bulan sebelum perekrutan tenaga kerja dan pengelolaannya dilakukan selama masa operasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 39: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

seperti jasa catering, tempat penginapan dan lain sebagainya tanpa tanpa mengganggu kegiatan proyek hingga kegiatan operasi rumah sakit.

      Pembukaan usaha hanya diperbolehkan di luar area Pembangunan RSUD Cimacan

2. Kecemburuan Sosial

Perekrutan tenaga kerja operasional RSUD Cimacan

Mencegah kecemburuan sosial yang berakibat munculnya konflik sosial sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap kegiatan operasional RSUD Cimacan

       Melapor keperluan tenaga kerja ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur sesuai dengan Keppres No. 4 Tahun 1980.

       Memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar lokasi RSUD Cimacan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang pekerjaan yang ada melalui leaflet yang diteruskan kepada RT sekitar RSUD Cimacan.

       Memberi ijin bagi masyarakat untuk membuka usaha di lokasi publiK RSUD Cimacan sesuai dengan peraturan yang diteTapakan dan tidak mengganggu kegiatan operasional rumah sakit

Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas

Waktu pengelolaan dilakukan minimal 1 (satu) bulan sebelum perekrutan tenaga kerja dilakukan dan pengelolaannya dilakukan selama masa operasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

3. Kekhawatiran Masyarakat

Limbah kegiatan operasional rumah sakit  (cair, padat dan gas) tidak terkelola dengan baik

Untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat  dan memastikan efektivitas pengelolaan limbah kegiatan operasional rumah sakit

       Melakukan sosialisasi kepada penduduk tentang pengelolaan-pengelolaan yang dilakukan oleh pihak RSUD Cimacan.

       Melakukan pengelolaan limbah rumah sakit berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku untuk kegiatan operasional rumah sakit seperti :

Kepmenkes RI No : 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Sarana Kesehatan

KepMenKese RI No : 1203/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Keputusan Dirjen P2M dan PLP No. HK.00.06.6.44 Tahun 1993 tentang Persyaratan dan Petunjuk

IPAL, insinerator, saluran drainase dan lingkungan RSUD Cimacan. Sosialisasi dilakukan kepada warga Rumah Sakit dan lingkungan RT terdekat di sekitar RSUD Cimacan

Selama RSUD Cimacan beroperasi

RSUD Cimacan

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 40: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit

Keputusan Menteri KLH No. 58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cairan Rumah Sakit

       Pengelolaan Insinerator Menggunakan insinerator

dengan suhu pembakaran di atas 1000 oC.

Menempatkan insinerator jauh dari ruang perawatan

Memperhatikan arah angin dominan untuk mengarahkan cerobong insinerator

Pembakaran dilakukan pada saat arah angin tidak ke pemukiman penduduk

Menggunakan insinerator dengan ketinggian tertentu yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan

Tinggi cerobong insinerator 7 m

Melakukan perawatan insinerator secara rutin

Melakukan tes TCLP pada abu insinerator, jika memenuhi baku mutu abu insinerator akan ditimbun di bak kedap air di sekitar lokasi.

Jika abu insinerator tidak memenuhi baku mutu maka akan dilakukan pengelolaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999

       Pengelolaan Limbah Cair (lihat sub bab 3.2.1.1 Penurunan Kualitas Air)

c. Komponen Transportasi1. Kemacetan

dan Kecelakaan Lalu Lintas

Tingkat kemacetan dan jumlah kecelakaan yang terjadi setiap tahun di Jalan Raya Cipanas khususnya di sekitar RSUD Cimacan dan jalan di

Mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan di sekitar pintu masuk dan pintu keluar rumah sakit yang diakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan pengunjung RSUD Cimacan

        Menambah rambu lalu lintas di sekitar rumah sakit seperti memasang warning light di akses masuk rumah sakit di Jalan Raya Cipanas dan jalan-jalan internal di lingkungan Rumah Sakit

        Melakukan

Pemasangan rambu-rambu dilakukan pada radius 500 m Jalan Raya Cipanas menuju gerbang masuk Rumah Sakit serta di beberapa titik di dalam area Rumah Sakit yang merupakan jalan akses menuju rumah

Selama RSUD Cimacan beroperasi

Biaya untuk pembuatan rambu-rambu menjadi tanggung jawab RSUD Cimacan dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Page 41: Contoh Laporan Studi Lingkungan

NO

JENIS DAMPAK PENTING

SUMBER DAMPAK

TUJUAN PENGELOLAAN UPAYA PENGELOLAAN LOKASI

PENGELOLAAN

WAKTU PENGELOLAA

N

PEMBIAYAAN PELAKSA

dalam lingkungan Rumah Sakit

koordinasi dengan instansi terkait

sakit Cianjur

Gambar 5.1 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi

Page 42: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Gambar 5.2 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi

Page 43: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.2       UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Pemantauan lingkungan dilakukan untuk mengetahui hasil kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan seperti yang telah tertuang di Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan melihat ada tidaknya perubahan lingkungan akibat dampak dari pengelolaan yang kurang tepat. Tujuan dari upaya pemantauan lingkungan yang dilaksanakan secara konsisten adalah untuk :

•      Meningkatkan mutu pengelolaan lingkungan hidup di rumah sakit.•      Monitoring parameter lingkungan sehingga dampak negatif dapat cepat diatasi.

5.2.1   PENDEKATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pemantauan lingkungan dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil kegiatan

pengelolaan lingkungan yang telah tertuang di dalam UKL dan untuk mengetahui

ada tidaknya dampak lingkungan yang muncul akibat pengelolaan yang kurang

tepat. Beberapa peraturan yang digunakan dalam pemantauan adalah :

a.    Pelayanan Radiologi

  Prosedur Penanganan Limbah Instalasi Radiologi berdasarkan Peraturan

Pemerintah RI No. 27 tahun 2002 serta berdasarkan Keputusan Kepala

Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 01-P/Ka-Bapeten/I-03 tentang Pedoman

Dosis Pasien Radiodiagnostik.

  Pemantauan dilakukan dengan pengawasan terhadap limbah yang dihasilkan oleh

Instalasi Radiologi dan instalasi lainnya yang bersifat radioaktif, penempatan,

pemberian label serta pengangkutan menuju tempat pengolahan.

b.    Pelayanan Sanitasi Pengelolaan Linen

  Pedoman Pelayanan Sanitasi Pengelolaan Linen berdasarkan pada Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004

tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Lampiran 1.

  Monitoring pelayanan linen meliputi faktor lingkungan (suhu, kelembaban,

kebisingan, kadar debu, angka kuman udara ruang, dan lain-lain), kualitas air bersih

dan kualitas air limbah.

c.    Pemantauan Dekontaminasi Melalui Sterilisasi dan Disinfeksi

  Pemantauan yang dilakukan  meliputi pemeriksaan alat medis sebelum dan sesudah

sterilisasi oleh petugas sanitasi; pemeriksaan udara ruangan CSSD untuk angka dan

Page 44: Contoh Laporan Studi Lingkungan

jenis kuman; pemeriksaan ruang, alat medis dan non medis sebelum dan sesudah

disinfeksi untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme; pemeriksaan angka

kuman pada udara ruangan yang sudah didisinfeksi sesuai program; pemeriksaan

kadar debu, suhu dan kelembaban.

  Monitoring disinfeksi dan sterilisasi dilakukan secara berkala minimal 3 bulan sekali.

d.    Higiene Dan Sanitasi Makanan Minuman

  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004

tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Lampiran 1.

  Pemantauan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan penjamah makanan,

pemeriksaan alat dan sampel makanan.

e.    Penyehatan Ruang Bangunan Dan Halaman Rumah Sakit

  Pemantauan yang dilakukan meliputi monitoring hasil pemeriksaan pengukuran

kualitas ruang dan bangunan dibandingkan dengan standar baku mutu yang

berlaku dan evaluasi yang ditekankan pada tingkat kepuasan pengguna jasa rumah

sakit (pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit).

f.     Pengendalian Serangga Tikus Dan Binatang Pengganggu Lainnya

  Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan terhadap pengendalian kecoak,

rayap, nyamuk, lalat, kutu busuk, tikus.

g.    Pemantauan Limbah Padat

  Monitoring dan evaluasi pengelolaan limbah padat dilakukan secara rutin berkala

yang meliputi :

  Harian dengan melihat laporan penugasan kerja petugas sampah dengan parameter

ada tidaknya sampah yang diangkut, volume sampah dan kecukupan bak sampah.

  Bulanan dengan melihat hasil pengukuran kepadatan lalat.

  Adanya keluhan masyarakat mengenai bau di lingkungan RSUD Cimacan

h.    Pemantauan Infeksi Nosokomial

  Monitoring atau pemantauan dilakukan oleh Panitia Pengendali Infeksi Nosokomial di

setiap ruangan dan dilakukan pencatatan.

Page 45: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.2.2   TAHAP KONSTRUKSI

5.2.2.1      Komponen Fisik

5.2.2.1.1 Kebisingan

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dipantau adalah peningkatan kebisingan di sekitar proyek dan

permukiman penduduk.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah dari kegiatan pematangan lahan dan pembangunan fisik

RSUD Cimacan.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang dipakai untuk pemantauan adalah Kep. Men. LH No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ditimbulkan

dari kegiatan pematangan lahan dan pembangunan RSUD Cimacan di sumber

bising dan penyebarannya ke permukiman penduduk terdekat.

e.      Metode Pemantauan

Metode/cara pemantauan dengan melakukan pengukuran kebisingan dengan

menggunakan sound level meter pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan di sumber bising (genset, dan alat berat lainnya), sekeliling

tapak proyek, lingkungan Rumah Sakit dan pemukiman penduduk pada radius 50 m

dari pagar pembatas proyek.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan dilakukan 1 kali dalam setahun selama konstruksi berlangsung.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.2.2      Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

5.2.2.2.1 Peluang Kerja dan Usaha

a.      Jenis Dampak

Page 46: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Jenis dampak yang timbul adalah lapangan kerja dan berusaha, yaitu pada saat

mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi diperkirakan sekitar 195 orang

tenaga kerja kasar dapat terlibat dalam pekerjaan konstruksi dalam jangka waktu

pekerjaan yang relatif lama. Selain itu, ada kontraktor dan suplier lokal yang juga

berpartisipasi dan bekerja sama dengan pemrakarsa dalam pekerjaan konstruksi.

Peluang lainnya yaitu dengan adanya kegiatan konstruksi dan datangnya pekerja-

pekerja dari luar daerah, warga sekitar mendapatkan tambahan kesempatan

berusaha untuk membangun usaha penunjang bagi pekerja konstruksi tanpa

mengganggu kegiatan konstruksi seperti jasa catering, tempat penginapan, dan

sebagainya. 

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari perekrutan tenaga kerja dan kesempatan berusaha

pada proyek pengembangan RSUD Cimacan.

c.       Tolok Ukur

Jumlah penduduk sekitar yang bekerja di proyek dan tingkat kesejahteraan pekerja

serta jumlah usaha yang dibuka penduduk untuk menunjang kegiatan konstruksi.

d.      Tujuan Pemantauan

         Untuk mengetahui upaya–upaya pemrakarsa dan kontraktor lokal dalam membantu

penduduk lokal untuk memanfaatkan peluang kerja dan lapangan berusaha.

         Untuk mengetahui jumlah penduduk lokal yang direkrut dalam pekerjaan

konstruksi.

         Untuk mengetahui motivasi penduduk dan upaya yang dilakukan dalam

memanfaatkan peluang kerja  dan peluang usaha.

         Untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen dalam mengelola peluang

kerja dan usaha agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk lokal

sesuai dengan kapasitas mereka.

e.      Metode Pemantauan

Melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data primer.

Data Primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap responden melalui

kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Informasi dan data yang perlu

digali lebih dalam, akan didapat dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan kunci. Data yang telah diolah dengan teknik tabulasi akan digolongkan

dalam persentase serta dilakukan analisis dengan descriptive analysis, yaitu

Page 47: Contoh Laporan Studi Lingkungan

interpretasi terhadap kecenderungan yang ada serta dikaitkan teori-teori sosial

yang ada.

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah

diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Variabel dominan dalam studi ini adalah

karakteristik sosial ekonomi penduduk, yaitu wiraswasta, petani, buruh tani dan

pegawai swasta.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah Desa Cimacan dan Palasari,

Kecamatan Cipanas.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan dilakukan 1 kali dalam setahun selama konstruksi berlangsung.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.2.2.2 Kecemburuan Sosial

a.      Jenis Dampak

Kecemburuan sosial akibat dari  penerimaan tenaga kerja.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah dari perekrutan tenaga kerja pada tahap konstruksi

Pembangunan RSUD Cimacan.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur untuk pemantauan adalah ada tidaknya kecemburuan sosial dan

persepsi masyarakat tentang proses perekrutan tenaga kerja konstruksi.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui sedini mungkin terhadap ada

tidaknya gejolak sosial akibat kecemburuan sosial.

e.      Metode Pemantauan

Page 48: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data primer.

Data Primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap responden melalui

kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Informasi dan data yang perlu

digali lebih dalam, akan didapat dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan kunci. Data yang telah diolah dengan teknik tabulasi akan digolongkan

dalam persentase serta dilakukan analisis dengan descriptive analysis, yaitu

interpretasi terhadap kecenderungan yang ada serta dikaitkan teori-teori sosial

yang ada.

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah

diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Variabel dominan dalam studi ini adalah

karakteristik sosial ekonomi penduduk, yaitu wiraswasta, petani, buruh tani dan

pegawai swasta.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah Desa Cimacan dan Palasari,

Kecamatan Cipanas.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan dilakukan 1 kali dalam setahun selama konstruksi berlangsung.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.3   TAHAP OPERASIONAL

5.2.3.1      Komponen Fisik

5.2.3.1.1 Kualitas Udara

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak adalah emisi gas buang pada insinerator dan genset.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak berasal dari pembakaran limbah padat di insinerator dan

penggunaan genset untuk sumber listrik cadangan.

c.       Tolok Ukur

Page 49: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 13/Men LH/III/1995 tentang

Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

d.      Tujuan Pemantauan

Mengetahui ada kinerja insinerator dan genset sehingga dampak yang ditimbulkan

bisa diminimasi.

e.      Metode Pemantauan

Metode yang digunakan yaitu dengan cara melakukan pengukuran langsung (insitu)

dengan cara mengambil sampel dan dianalisis di laboratorium. Parameter yang

dipantau adalah : Amonia (NH3), Gas Clorin (Cl2), Hidrogen Klorida (HCl), Hidrogen

Flourida (HF), Nitrogen Oksida (NO2), opasitas, partikel/debu, Sulfur Dioksida (SO2),

total sulfur tereduksi (H2S) dan dioksin.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan adalah cerobong insinerator dan genset.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan adalah RSUD Cimacan dengan periode 1 kali setiap 3 bulan.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.3.1.2 Kualitas Air

a.      Jenis Dampak

Dampak yang dipantau adalah kualitas air limbah, kualitas air tanah, dan kualitas

air permukaan.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan pembuangan limbah cair RSUD Cimacan yang

sudah diproses dalam IPAL ke lingkungan.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang digunakan adalah :

         kualitas air limbah parameter fisik-kimia dan bakteriologis yang dipantau mengacu

pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 58/MenLH/12/1995 yaitu BOD5,

COD, TSS, pH, Amoniak, phosphate, kuman golongan coli dan E.coli.

Page 50: Contoh Laporan Studi Lingkungan

         Kualitas air permukaan (sungai Paragajen) tempat pembuangan air dari IPAL

parameter fisik-kimia dan bakteriologis yang dipantau mengacu pada PP No. 82

Tahun 2001 yaitu temperatur, TDS, TSS, pH, BOD, COD, total Phosphat sebagai P,

NO3 sebagai N, Kobalt, Boron, Khrom (VI), Tembaga, Besi, Mangan, Seng Khlorida,

Sianida, Fluorida, NO2 sebagai N, Sulfat, Khlorin Bebas, Belerang sebagai H2S,

Koliform Tinja, Total Koliform, Minyak dan lemak, deterjen sebagai MBAS, senyawa

fenol sebagai fenol.

         Kualitas air tanah di dalam lokasi rumah sakit dan permukiman penduduk terdekat

parameter fisik-kimia dan bakteriologis yang dipantau mengacu pada PerMenKes No

416/PER/IX/1990 lampiran II dan KepMenKes RI No. 907/MENKES/SK/VIII/2002 yaitu

bau, rasa, suhu, warna, kekeruhan, TSS, pH, DO, klorida (Cl-), nitrat (sebagai NO2-N),

sulfat (SO4), minyak dan lemak, besi (Fe) total, mangan (Mn), dan total coli.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah mengetahui sedini mungkin adanya pencemaran air

tanah dan air permukaan akibat pembuangan limbah cair kegiatan rumah sakit.

e.      Metode Pemantauan

         Untuk memantau pencemaran air (IPAL) yaitu dengan mengambil sampel air dari

outlet IPAL kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu KepMen LH No. 58

Tahun 1995.

         Untuk memantau kualitas air permukaan yaitu dengan mengambil sampel air di

outlet tempat pembuangan air dari IPAL kemudian hasilnya dibandingkan dengan

baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 (Kelas II) yaitu Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

         Untuk memantau kualitas air tanah yaitu dengan mengambil sampel air tanah

kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu PerMenKes No

416/PER/IX/1990 lampiran II tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Bersih dan KepMenKes RI No. 907/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Syarat-syarat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah :

         air limbah di inlet dan outlet IPAL RSUD Cimacan

         air permukaan di Sungai Paragajen tempat pembuangan IPAL

         air tanah penduduk dan rumah sakit.

Page 51: Contoh Laporan Studi Lingkungan

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan adalah :

         air limbah          : 1 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         air permukaan : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         air tanah           : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.3.1.3 Kualitas Tanah

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang dipantau adalah residu pembakaran di insinerator.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan pembakaran limbah medis di insinerator.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur yang digunakan adalah :

  Limbah B3 : Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999.

d.      Tujuan Pemantauan

  Mengetahui kandungan B3 dalam abu insinerator agar tidak mencemari tanah.

e.      Metode Pemantauan

  Pengambilan sampel  abu pembakaran insinerator dan dianalisis di laboratorium

dengan parameter yang dianalisis : Arsen (As), Benzene, Cadmium (Cd), Timbal

(Pb), Raksa (Hg), Seng (Zn), Selenium (Se), Perak (Ag)

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan kualitas abu pembakaran di insinerator.

g.      Waktu Pemantauan

Pemantauan air limbah dilakukan 3 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Page 52: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.2.3.2      Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

5.2.3.2.1 Peluang Kerja dan Kesempatan Berusaha

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah peluang kerja dan lapangan berusaha. Untuk

peluang kerja, meskipun volume peluang kerja kecil, namun keterlibatan penduduk

lokal ini penting untuk menunjukkan pada penduduk lain bahwa rekruitmen tenaga

kerja pada pengoperasian secara maksimal melibatkan penduduk lokal.

Demikian pula dengan peluang membuka usaha seperti kantin di zona publik sesuai

peraturan yang berlaku di rumah sakit atau memasok barang-barang di kantin.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dari pemantauan adalah :

         Frekuensi peluang kerja bagi penduduk lokal yang dapat dimanfaatkan oleh

penduduk sesuai dengan kapasitas pendidikan dan keterampilannya.

         Upaya yang dilakukan pemrakarsa dalam memaksimalkan lapangan kerja dan

peluang berusaha bagi penduduk.

         Persepsi masyarakat

d.      Tujuan Pemantauan

         Mengetahui upaya-upaya pemrakarsa dalam membantu penduduk lokal

         Mengetahui jumlah penduduk lokal yang direkrut

         Mengetahui motivasi penduduk dan upaya yang dilakukan dalam memanfaatkan

peluang kerja.

         Rekomendasi  kepada manajemen dalam pengelolaan peluang kerja dan usaha

e.      Metode Pemantauan

Untuk mengetahui frekuensi lapangan kerja dan motivasi penduduk untuk

memanfaatkan peluang kerja dan usaha serta hambatan-hambatannya

pengumpulan data dengan cara survei. Untuk mengetahui jumlah pekerja dan

persentase penduduk lokal pencatatan terhadap data milik pengelola RSUD

Cimacan.

Melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data primer.

Data Primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap responden melalui

kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Informasi dan data yang perlu

Page 53: Contoh Laporan Studi Lingkungan

digali lebih dalam, akan didapat dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan kunci. Data yang telah diolah dengan teknik tabulasi akan digolongkan

dalam persentase serta dilakukan analisis dengan descriptive analysis, yaitu

interpretasi terhadap kecenderungan yang ada serta dikaitkan teori-teori sosial

yang ada.

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah

diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Variabel dominan dalam studi ini adalah

karakteristik sosial ekonomi penduduk, yaitu wiraswasta, petani, buruh tani dan

pegawai swasta.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Pemantauan dilakukan di lingkungan RT terdekat sekitar lokasi RSUD Cimacan

Desa Cimacan dan Palasari, Kecamatan Cipanas.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan dilakukan dengan frekuensi 1 tahun sekali selama RSUD

Cimacan beroperasi.

h.      Instansi Pemantauan

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur dan Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Page 54: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.2.3.2.2 Kecemburuan Sosial

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul adalah kecemburuan sosial.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah dari perekrutan tenaga kerja pada pengoperasian RSUD

Cimacan.

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur untuk pemantauan adalah ada tidaknya kecemburuan sosial dan

persepsi masyarakat terkait proses perekrutan tenaga kerja operasional rumah

sakit.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui sedini mungkin terhadap ada

tidaknya gejolak sosial akibat kecemburuan sosial.

e.      Metode Pemantauan

Untuk mengetahui adanya kecemburuan serta gejolak sosial di masyarakat,

pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data primer dan data

sekunder. Melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data

primer. Data Primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap responden

melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Informasi dan data yang

perlu digali lebih dalam, akan didapat dengan melakukan wawancara mendalam

dengan informan kunci. Data yang telah diolah dengan teknik tabulasi akan

digolongkan dalam persentase serta dilakukan analisis dengan descriptive analysis,

yaitu interpretasi terhadap kecenderungan yang ada serta dikaitkan teori-teori

sosial yang ada.

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah

diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Variabel dominan dalam studi ini adalah

karakteristik sosial ekonomi penduduk, yaitu wiraswasta, petani, buruh tani dan

pegawai swasta.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah Desa Cimacan dan Palasari,

Kecamatan Cipanas.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan dilakukan 1 tahun sekali selama RSUD Cimacan beroperasi.

Page 55: Contoh Laporan Studi Lingkungan

h.      Instansi Pemantau

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

5.2.3.2.3 Kekhawatiran Masyarakat

a.      Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan adalah kekhawatiran masyarakat akan potensi

berkembangnya vektor penyakit jika limbah kegiatan operasional rumah sakit  (cair,

padat dan gas) tidak terkelola dengan baik..

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah kegiatan operasional rumah sakit berpotensi menghasilkan

limbah padat, cair dan gas. 

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dampak adalah adanya keluhan yang diterima pemrakarsa dan persepsi

masyarakat terkait pengelolaan limbah kegiatan operasional rumah sakit, serta

pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pemrakarsa.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui sedini mungkin kekhawatiran

masyarakat dan mencegah kemungkinan terjadi pencemaran.

e.      Metode Pemantauan

         Memantau pelaksanaan dan efektivitas pengelolaan limbah rumah sakit

berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku untuk kegiatan operasional

rumah sakit.

         Melakukan pemantauan kualitas air limbah, air tanah dan air permukaan (lihat sub

bab 5.3.1.2 Kualitas Air)

         Mengukur gas emisi insinerator yang sudah dibuat sampling point kemudian

dibandingkan dengan KepMen LH No. 13 Tahun 1995 Lampiran V B mengenai baku

mutu emisi sumber tidak bergerak. Parameter yang diukur adalah Gas Klorin (Cl2),

Nitrogen Oksida (NO2), Opasitas, Partikel, Sulfur Dioksida (SO2), Total Sulfur

Tereduksi (H2S), Arsen (As), Kadmium (Cd), Seng (Zn) dan timbah hitam (Pb).

         Melakukan tes TCLP pada abu insinerator, jika memenuhi baku mutu abu

insinerator akan ditimbun di bak kedap air di sekitar lokasi. Jika abu insinerator

Page 56: Contoh Laporan Studi Lingkungan

tidak memenuhi baku mutu maka akan dilakukan pengelolaan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999

         Untuk memantau kemungkinan timbulnya kekhawatiran dan persepsi dari

masyarakat dan warga Rumah Sakit terkait kemungkinan terjadinya pencemaran,

maka melakukan pengumpulan data dengan cara survei. Jenis data berupa data

primer. Data Primer dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap responden

melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Informasi dan data yang

perlu digali lebih dalam, akan didapat dengan melakukan wawancara mendalam

dengan informan kunci. Data yang telah diolah dengan teknik tabulasi akan

digolongkan dalam persentase serta dilakukan analisis dengan descriptive analysis,

yaitu interpretasi terhadap kecenderungan yang ada serta dikaitkan teori-teori

sosial yang ada.

         Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah

diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Variabel dominan dalam studi ini adalah

karakteristik sosial ekonomi penduduk, yaitu wiraswasta, petani, buruh dan pegawai

swasta.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup terkait pengelolaan limbah yang dilakukan

rumah sakit dilakukan di dalam areal RSUD Cimacan, sedangkan pemantauan

kekhawatiran dilakukan terhadap warga Rumah Sakit dan permukiman penduduk

terdekat.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan adalah :

         air limbah                                : 1 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         air permukaan                         : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         air tanah                                  : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         emisi insinerator                      : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         test TCLP                                 : 6 bulan sekali selama rumah sakit beroperasi

         Kekhawatiran                          : 1 tahun sekali selama rumah sakit beroperasi

h.      Instansi Pemantau

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Page 57: Contoh Laporan Studi Lingkungan

5.2.3.3      Komponen Transportasi

5.2.3.3.1 Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas

a.      Jenis Dampak

Dampak penting yang muncul adalah kemacetan lalu lintas  khususnya di sekitar

Jalan Raya Cipanas dan jalan akes lain di lingkungan Rumah Sakit seiring dengan

meningkatnya jumlah kendaraan pengunjung RSUD Cimacan.

b.      Sumber Dampak

Sumber dampak adalah peningkatan aktivitas kendaraan pengunjung rumah sakit.

Page 58: Contoh Laporan Studi Lingkungan

c.       Tolok Ukur

Tolok ukur dampak adalah kemacetan dan jumlah kecelakaan lalu lintas yang

terjadi per tahun.

d.      Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui efektivitas rambu-rambu yang ada

terhadap kemacetan dan angka kecelakaan yang terjadi di sekitar pintu masuk dan

keluar rumah sakit.

e.      Metode Pemantauan

Untuk memantau tingkat kemacetan lalu lintas yang terjadi di lokasi yaitu dengan

melakukan analisis LHR dan menganalisis data sekunder angka kecelakaan/tahun di

sekitar pintu masuk dan keluar rumah sakit yang didapat dari ditlantas (direktorat

lalu lintas) setempat dan membandingkannya dengan angka kecelakaan sebelum

pembangunan rumah sakit.

f.        Lokasi/Tapak Pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah Jalan Raya Cipanas sebagai gerbang

masuk Rumah Sakit, serta di beberapa titik di dalam area Rumah Sakit yang

merupakan jalan akses menuju rumah sakit.

g.      Waktu Pemantauan

Waktu pemantauan adalah selama kegiatan operasi dengan frekuensi satu tahun

sekali.

h.      Instansi Pemantau

Pelaksana     : Pemrakarsa (RSUD Cimacan)

Pengawas     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Pelaporan     : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur

Diposkan oleh Ngudi utomo di 4:04 AM 0 komentar Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz Label: Pengelolaan Rumah Sakit Newer Posts Older Posts Home Subscribe to: Posts (Atom)

Cara gampang dapetin Uang

Dfatar gratis, baca IKLAN dapat UANG Klik disini :"http://klikajadeh.com/?r=kudelajadeh">

Page 59: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Be the first to announce the news!!News tickers and Widgets

Amazon Contextual Product Ads

Addthis Sharing Gadget

Adsense Indonesia

Digital Camera

Amazon Contextual Product Ads

Amazon Contextual Product Ads

http://w w w .blogg blogger 8 2 3

true false true http://w w w .blogg 0 WbQ8QiJfUvA

Page 60: Contoh Laporan Studi Lingkungan

Username:

Password: (?)

Followers

Blog Archive

▼   2011 (2) o ►   May (1)

Perbedaan AMDAL dan UKL-UPL o ▼   March (1)

Contoh Laporan Pengelolaan Lingkungan

►   2010 (2) o ►   November (1)

Menunggu adalah hal yang sangat membosankan o ►   July (1)

Buku Sekolah Elektronik SD

►   2009 (2) o ►   June (2)

AsiaBersama.Com - Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Kita... POKOK POKOK PIKIRAN DALAM MEMBUAT LAPORAN STUDI

LI...

Ebook Internet Marketing

Click Here!

Kumpulin Duit Dengan ASIABERSAMA

Inilah Jalan Untuk Ngumpulin Duit seiring berjalannya waktu, Berjalan pula Duit ke Rekening Kita, Ketik Link di dibawah ini :www.ASIABERSAMA.COM/KUDEL

Nice Ebook

Click Here!

Sign in


Top Related