Download - CEKUNGAN KUTAI

Transcript
Page 1: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 1/6

CEKUNGAN KUTAI

Lingkungan stratigrafi Indonesia yang ada sekarang ini tidak lepas dari

 pengaruh sedimentasi yang terjadi di masa lampau. Daerah kepulauan Indonesia

yang pada awal Tersier merupakan daratan yang menjadi satu dengan paparan

sunda sampai hingga kini yang telah berpisah-pisah menjadi gugusan pulau-pulau.

Ini terbukti dari hasil sedimentasi dan penemuan fosil-fosil. Sejak permulaan Tersier 

fosil-fosil di Indonesia tidak bisa disamakan dengan fosil-fosil dari Eropa. Fauna di

Indonesia termasuk fauna indo-fasifik. Fauna indi-fasifik meliputi daerah-daerah

India!irma Filipina Iran dan kepulauan ke"il di sebelah baratnya #Indonesia$

%ustralia &tara. Di daerah-daerah tersebut fosil-fosilnya bisa disamakan. 'iri-"iri

lapisan Tersier di Indonesia sebagai berikut (

). lapisan sedimennya tebal sekali sekitar )* sampai )+ km

+. perlipatan sangat kuat

,. litologinya monoton pengendapan lambat sehingga sulit sekali untuk dibedakan

antara lapisan yang satu dengan yang lain.

. pada umumnya merupakan endapan flyseh.. kandungan fosilnya ke"il jika dibandingkan dengan lapisannya.

/. singkapan-singkapan lapisannya terbatas karena lapuk dan tertutup 0egetasi.

1erbeek dan 1ennema #)23/$ membagi lapisan Tersier Indonesia

 berdasarkan litologinya menjadi dua siklus sedimentasi yang dipisahkan oleh bidang

diskondansi yaitu lapisan 4eogen #lapisan muda$ dan lapisan 5aleogen #lapisan tua$

5embagian stratigrafi Tersier Indonesia juga dilakukan berdasarkan analisis

5aleontologi yaitu berdasarkan kandungan fosil foraminifera seperti yang

dikemukakan oleh 1an der 1lerk dan &mbgro0e #)3+6$ moluska seperti yang

telah dikemukakan oleh 7artin #)3,,$ koral dll.

%tas dasar siklus sedimentasi 5aleogen dan 4eogen stratigrafi Tersier di

Indonesia terbagi atas dua kelompok yaitu stratigrafi 5aleogen dan stratigrafi

 4eogen.

Dalam hal ini penulis hanya akan membahas mengenai stratigrafi Tersier di

daerah "ekungan 8utai. Lapisan 5aleogen di 8alimantan tersingkap "ukup luas di

 beberapa wilayah 8alimantan !arat-Tengah dan di 8alimantan Timur. Di

)

Page 2: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 2/6

8alimantan !arat pada umumnya merupakan endapan air dangkal berbentuk lensa

sedangkan di wilayah 8alimantan Timur merupakan endapan marin. Di bagian

8alimantan Tengah merupakan endapan darat-flufial.

Kalimantan Timur

5ada daerah ini hasil endapan tersingkap "ukup baik seperti di daerah

!ulungan yang telah dikenal sebagai Formasi Sungai 9rang. Formasi Formasi

7arah Formasi Seilor dan Formasi Tempilan dengan Formasi Sungai 9rang

sebagai Formasi dengan umur paling tua.

a. Formasi Sungai 9rang

Tersusun atas endapan sedimen klastik yang terlipat setebal beberapa ribu meter

terutama tersusun dari batupasir mika dengan sejumlah sisipan napal dan batu

gamping. Fosil-fosil foraminifera besar banyak ditemukan pada batu gamping

seperti Camerina pengaronensis, C. Mammilla (FICHTEL et MOLL$ Assilina

orientalis, A. Granulosa var minor, Discocyclina javana, D. Fitchi, D. Dispansa

yang menunjukkan umur Ta atau Eosen !awah. Data-data menunjukkan bahwa

Formasi ini mungkin dapat dikorelasikan dengan Formasi Tikung di daerah Tidung

dan Formasi !atupasir di daerah 7angkalihat 5enisula. Formasi Sungai 9rangmenutup tidak selaras lapisan 5ra-Tersier dan di bagian atasnya ditutupi Formasi

7arah yang berumur Eosen %tas.

 b. Formasi 7arah

Endapannya tersingkap jelas di daerah !ulungan yang tersusun dari ribuan meter 

 batupasir mika dengan sisipan batugamping dan napal yang mengandung

foraminifera besar yangt menunjkkan umur Tb #Eosen %tas$. Formasi ini dapat

dikorelasikan dengan 4apal Toballar !awah di 7angkalihat 5enisula dan dengan

Formasi Tulit di daerah Tidung yang mempunyai kandungan fosil Numulites dan

 Discocyclina tanpa Assilina sehingga menunjukkan umur Tb atau Eosen %tas.

". Formasi Seilor 

8andungan fosil foraminifera besar Camerina fitcheli-intermedia, elerostegina

articulata, Fasclolites !avanus yang menunjukkan endapan 4eritik berumur 

9ligosen !awah. 7enutup Formasi !ratan dan ditutupi Formasi4apal 7angkabua

di daerah Salim-!atu !ulungan Tengah dan Formasi Tempilan

+

Page 3: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 3/6

d. Formasi Tempilan

Endapannya tersingkap baik di sunga Tempilan di d:aerah Tidung tersusun dari

lapisan tipis batupasir napal dan serpih dengan napal yang semakin ke atas akan

semakin tebal. 7engandung foraminifera besar Camerina fistcheli-intermedia

(MICHELOTTI$  "epidocyclina #$ulipidina% papuaensis CHAPMAN

 eterostegina ruida SCHWAGER yang menunjukkan umur Td #9ligosen %tas$.

7enutupi Formasi Seilor se"ara selaras di daerah Tidung dan tidak selaras di

daerah Salimbatu %n"am-!ulungan.

e. Formasi Tabalar 

5enelitian Leupoid dan 0.d. 1lerk #)3,)$ yang membagi Formasi ini ke dalam tiga

 bagian (

&pper Tabalar 7ari berumur 9ligosen !awah

Lower Tabalar 7ari berumur Eosen %tas

%nggota batupasir berumur Eosen !awah

!agian atas Formasi ini ditutupi oleh Formasi Dolomit yang berumur 9ligosen

%tas. &ntuk kandungan fosil Lower Tabalar 7ari #;ona !awah$ dengan

 Discocyclina omphalus dan untuk &pper Tabalar 7ari #;ona %tas$ dengan &iplanispira o'sura

Kalimantan Barat dan Tena!

&mumnya endapan di dearah ini merupakan endapan "ampuran dan terdiri

dari beberapa fasies litologi. Fasies-fasies tersebut antara lain (

Fasies 7elawi #5ahang Selatan$

7erupakan endapan dalam lingkungan delta dan paralis antara pegunungan

Semitau dan pegunungan S"hwanner seluas ,* < )** km. Fasies ini tersusun atas

 batuan konglomerat batupasir kuarsa batubara batulempung mengandung fosil

,

Page 4: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 4/6

seperti %r"a 'orbula 'yrene dll. dan 0ertebrataseperti 'oeromorus

%nthro"otherium yang menunjukkan dengan %sia Tenggara yang menunjukkan

lingkungan darat.

Fasies !atupasir 5lato

Tersusun dari endapan flufiatil dan marin "ontinen litoral mengandung batubara

memiliki lingkungan endapan "ampuran dari (

Lingkungan marin ( tersingkap di daerah utara merger dengan Formasi 8etungau

Lingkungan payau ( tersingkap di daerah selatan #Dataran Tingggi 7adi$

Lingkungan darat ( tersingkap di daerah barat #5egunungan 7uller$

Fasies 8etungau

Endapan tersusun dari batupasir dan lempung yang mengandung 'yrena dan foram

 besar yang diendapkan dalam lingkungan marin di daerah ini tidak terkena intrusi.

Fasies 1ulkanik Darat

Endapan tersusun atas bagian bawah konglomerat ke bagian atas batupasir serpih

napal dan bagian teratas batugamping mengandung fosil  &orelis, Camerina,

 Assilina, Discocyclina yang menunjukkan umur Tab. Di daerah ini terkena intrusi

 basalt andesit dasit. Fasies Filitik 

Endapan tersingkap di daerah Embaluh yang tersusun atas serpih filit batupasir 

kuarsa yang terlipat kuat dan terkena dinamometamorfosa lapisan ini mengandung

fosil-fosil yang sama dengan Fasies 1ulkanik Darat yang berumur 5ermokarbon

Trias %tas dan 8apur.

Fasies Fayau

Endapan tersusun atas batulempung batupasir arkosa sisa-sisa tanaman lensa-

lensa batubara mengandung fosil Melania, Cyrena, Cerethium. &mur Fasies ini

sama dengan Fasies 7elawi.

Fasies Lebang

Endapan terdiri dari batulempung tipis yang terendapkan dalam "ekungan darat #air 

dangkal$.

Fasies Silat

Page 5: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 5/6

Endapan tersingkap di dearah selatan Semitau diendapkan dalam lingkungan

lagoon #air dangkal$. Endapan ini tersusun atas batulempung yang mengandung

fosil litoral dan bentuk lensa-lensa.

Tapi dari beberapa fesies tadi di atas hanya Formasi 7elawi 8etungau dan

!atupasir 5lato saja yang telah lebih se"ara lanjut di teliti.

Formasi !atupasir 5lato

5ertama kali dikemukakan oleh 7olengraaf #)3**$ yang tersingkap di

dataran tinggi 7adi antara Sungai 8apuas dan Sungai 7elawi. Tersusun dari

endapan terestial batupasir kuarsa dan batupasir arkosa yang berstruktur sedimen

cross-bedded  yang kadang-kadang terdapat pula konglomerat dengan sisipan

 batulempung dan batubara. Endapan ini memiliki arah penyebaran ke arah selatan

yang begabung dengan endapan payau Formasi 7elawi dan ke arah utara ke dalam

endapan Tersier marin dari 8alimantan Tengah.

Fosil-fosil seperti Cyrena  pengaronensis BOETTGER  dan C. &orneensis

("ERBEEK# yang menunjukkan umur Eosen !awah ditemukan di dalam endapan

marin yang menutup selaras Formasi ini sedang Formasi ini sendiri tidak ditemukan

fosil. Fosil  Melania dan Co'icula  juga ditemukan di dalam Fasies Silat #0an!emmelen )33$ yang merupakan bagian Formasi !atupasir 5lato di daerah

Dataran Tinggi 7adi. Formasi !atupasir 5lato di daerah ini terletak tidak sejajar di

atas formasi batuan 5ra-Tersier yang terlipat kuat.

Formasi 7elawi

;eyimans 0an E. #)3,3$ yang pertamakali mengemukakan Formasi ini

dalam risetnya di daerah aliran sungai 7elawi di sebelah timur Sintang 8alimantan

!arat. Formasi ini di"irikan dengan sejumlah besar berma"am sedimen klastik yang

fasiesnya berubah "epat baik ke arah 0ertikal maupun hori=ontal. 8arakteristik 

fasies yang berbeda membagi Formasi ini ke dalam dua anggota yaitu Formasi

7elawi sebagai anggota bawah dan %nggota !atulempung Lebang sebagai

anggota atas. 'iri khas pada anggota bawah adalah adanya perubahan fasies

litologi sedangkan anggota atas di"irikan dengan batulempung Lebang yang

tersebar luas. Se"ara garis besar Formasi 7elawi tersusun atas batuan utama serpih

Page 6: CEKUNGAN KUTAI

7/17/2019 CEKUNGAN KUTAI

http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-kutai-568e2c409659c 6/6

 batulempung dan batupasir kemudian napal batupasir gampingan batugamping

 pasiran dan sisipan lignit dan sisa tanaman. Sedangkan %nggota !atulempung

Lebang terutama tersusun atas serpih-batulempung sisipan batupasir arkosa dan

napal pasiran dengan warna merah sebagai warna khas dari anggota ini.

8eseluruhan formasi ini memiliki ketebalan sekitar ** hingga 36** meter

sedangkan pada penampang di Sungi 7entatai men"apai ketebalan +,* meter.

Struktur sedimen batupasir yang cross-bedded   dan ripple-marks  dapat

terlihat di bagian timur 'ekungan 7elawi dan bergabung dengan Formasi

!atupasir 5lato. Se"ara umum fasies dari Formasi 7elawi akan mengalami

 perubahan se"ara lateral dan 0ertikal ke arah timur menjadi bentuk yang pasiran

sedangkan ke arah barat akan berubah menjadi semakin bersifat gampingan tetapi

ke arah 0ertikalnya menjadi batulempung dengan warna merah darah bintik-bintik 

kuning dari %nggota !atulempung Lebang dan se"ara berangsur ke dalam Formasi

!atulempung 5lato. Se"ara susunan perlapisan Formasi 7elawi menutup lapisan

7eso=oikum yang terlipat se"ara tidakselaras dan ditutupi oleh Formasi !atupasir 

5lato se"ara selaras dengan Formasi !atupasir 5lato itu sendiri sesungguhnya

merupakan penyebaran lateral bagian atas dari Formasi 7elawi atau memilikihubungan interfingering  #menjemari$. 7elihat dari hal itu diketahui bahwa lapisan

ini berumur Tersier !awah #Eosen dan 9ligosen$

&ntuk kandungan fosil Formasi ini dikenal dengan fauna-faunanya yang

menunjukkan lingkungan litoral-neritik walaupun ditemukan juga fosil 0ertebrata

yang menunjukkan lingkungan terestrial. Fauna-fauna 7elawi yang dimaksud

yaitu(  Arca #&ar'atia% melaviensis MARTIN$ Cor'ula dajasensis KRAUSE

Cyrena #&atissa% su'rotunda KRAUSE$ C. #&% su'trigonalis KRAUSE$

 Melania melaviensis MARTIN   (aludomas crassa KRAUSE   (. grasilis

KRAUSE dan )eptifer cf. denticulatus LAMARCK .

/


Top Related