Transcript

Cek Sistem Pelumasan Pada Mobil Merawat sistem pelumasan berarti menambah awet usia kendaraan.

Sistem pelumasan mobil sangat diperlukan di beberapa bagian kendaraan seperti pelumasan mesin, pelumasan kopling, pelumasan suspensi dan lain-lain. Merawat sistem pelumasan berarti menambah awet usia kendaraan. Berikut ini prosedur pelumasan Mobil Anda sesuai jarak tempuh dan waktu pemakaian :

1. Setiap 750 km atau seminggu sekalio Periksa pelumasan minyak mesin. Cek permukaan minyak mesin menggunakan tongkat celup.

2. Setiap 5.000 km atau 3 bulan sekalio Ganti minyak mesin sebanyak 3/4 liter.

3. Setiap 10.000 km atau 6 bulan sekalio Periksa permukaan minyak kopling dalam reservoir kopling dan minyak rem. Tinggi permukaan harus 6 mm di bawah lubang tutup pengisi. o Gantilah elemen saringan minyak dan bersihkan.

4. Setiap 20.000 km atau setahun sekalio o o o Lakukan pelumasan pada generator dan distributor. Periksa permukaan minyak dalam bak roda kemudi. Periksa permukaan minyak dalam bak percepatan. Ganti saringan udara yang menggunakan model kertas. Apabila menggunakan yang model kawat cukup dicuci dan beri minyak. o Bersihkan saringan udara ventilasi lemari engkol

5. Setiap 50.000 km atau 30 bulan sekali.o Lumasi lengan suspensi roda dan sambungan peluru dengan pistol pelumas yang berisi gemuk khusus. o Lumasi bantalan roda depan.

http://www.oto.co.id/infootomotif/Tips_detail.asp?ContentID=OTO2307052002520-360266

Tips: Cara Mudah Memantau Kondisi Sistem Pelumasan MobilPosted on February 17, 2011 by rajufebrian

Perhatikan kondisi oli mesin JAKARTA, 17 Februari 2011 - Oli atau minyak pelumas bagi mesin mobil memiliki peranan sangat penting. Kerja berbagai komponen khususnya mesin akan berantakan, manakala pelumasan tidak terjadi dengan sempurna. Selain mobil akan rusak, juga dibutuhkan biaya yang tidak kecil untuk memperbaikinya. Oleh karena itu melakukan perawatan rutin secara benar terhadap sistem pelumasan mesin mobil, merupakan cara yang tepat, tutur Yogie SW, mekanik Cipondoh Motor, Cipondoh, Tangerang, Kamis (17/2). Namun, agar perawatan atau pemeliharaan sistem tersebut berlangsung dengan baik dan benar, Anda juga harus memahami gejala atau tanda-tanda sistem masih dalam kondisi normal atau sebaliknya. Ada beberapa tanda yang cukup mudah dikenali serta apa faktor penyebabnya, kata Budiyandi, Service Advisor Cipondoh Motor. Mengenali gejala atau tanda kondisi sistem pelumasan yang paling gampang adalah dengan melihat jumlah atau volume oli melalui tongkat ukuran oli. Hanya, cara seperti itu belumlah cukup. Sebab, normal tidaknya sistem pelumasan mesin tidak hanya ditentukan oleh jumlah oli yang masih sesuai dengan standar saja.

Ketidakberesan pada sistem pelumasan juga bisa dilihat dari kondisi oli dan tanda-tanda di komponen mobil, ujar Budi. Lantas apa saja cara yang paling gampang? Berikut tips dari Budi untuk Anda : 1. Percikan di lubang pengisian Cara ini sangat mudah dan murah, karena bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Langkah pertama, hidupkan mesin mobil. Setelah itu, buka tutup lubang pengisian oli dan kemudian amati. Pastikan Anda melihat cairan oli yang seperti busa di permukaan lubang, atau ada percikan cairan oli yang muncul di permukaan lubang, kata Yogie. Bila Anda mendapati hal itu, berarti sistem pelumasan mesin masih normal. Sebaliknya bila tidak ada tanda-tanda seperti itu, berarti sistem pelumasan mengalami masalah. Ada kemungkinan kerusakan. Sedikitnya ada dua kemungkinan: Pertama, Pompa oli lemah atau rusak Secara teknis, sistem kerja pelumasan sangat tergantung pada pompa oli. Peranti ini akan menekan atau memompa oli untuk disalurkan ke berbagai komponen agar terlumasi, ujar Yogie. Sehingga, bila pompa lemah atau rusak maka semburan oli ke komponen tidak akan terjadi. Salah satu pertanda yang paling mudah diamati adalah adanya percikan oli ke permukaan lubang pengisian. Minimal, oli muncul ke permukaan lubang pengisian, kata Yogie. Bila hal itu terjadi, maka beberapa komponen dari logam seperti piston, ring piston, atau blok silinder dan lain-lain akan rusak. Oleh karena disarankan untuk melakukan overhaul pompa oli atau menggantinya bila telah aus. Kedua, Saringan atau filter dan saluran oli tersumbat Saringan oli tersumbat karena pemilik mobil kerap terlambat atau sengaja membiarkan tidak mengganti oli. Padahal oli yang telah lama banyak sekali membawa kotoran dan kemungkinan besar serbuk logam akibat gesekan komponen mesin. Selain itu, oli yang telah kadaluwarsa sangat rentan bersenyawa dengan udara dan menghasilkan butiran-butiran kotoran. Berbagai kotoran yang berupa butiran, meski ukurannya sangat kecil, berpotensi menyumbang saringan dan saluran oli.

Oleh karena itu sangat disarankan untuk sering membersihkan saringan atau saluran oli. Membersihkan saluran oli bisa menggunakan cairan flushing, dan anti saringan oli bila sudah waktunya atau bila kondisi oli telah kotor meskipun belum saatnya ganti, ujar Yogie. 2. Amati asap dari knalpot Cara lain yang cukup gampang untuk mengetahui sistem pelumasan mesin masih normal atau tidak adalah dengan melihat kepulan asap di knalpot. Bila banyak asap tebal putih atau hitam yang pekat keluar dari knalpot berarti ada kemungkinan sistem pelumasan terganggu. Mengapa demikian? Karena ada oli yang merembes ke ruang bakar dan ikut terbakar di saat campuran bahan bakar dan udara terbakar di ruang bakar. Oli yang terbakar akan menimbulkan asap pekat, kata Yogie. Bila oli merembes berarti volumenya berkurang. Sedangkan seiring dengan berkurangnya volume, maka proses pelumasan komponen-komponen mesin juga tidak berlangsung sempurna. Oli merembes karena karet seal atau gasket di sambungan bagian-bagian mesin rusak atau sudah aus. Karena itu segera ganti seal itu, ujar Yogie. Namun, sebelum membuat kesimpulan bahwa itu terjadi adanya kebocoran oli mesin, Anda wajib memeriksa booster rem. Sebab, asap pekat dari knalpot bisa saja disebabkan oleh karet booster rem bocor karena robek dan minyak rem di bagian itu merembes dan menetes ke ruang bakar. Minyak itu ikut terbakar dan menghasilkan asap pekat. Bila, ternyata di booster rem tidak ada persoalan, Anda boleh menyimpulkan bahwa telah terjadi ketidakberesan di oli mesin. 3. Oli berubah warna Ketidakberesan sistem pelumasan, tidak semata-mata disebabkan oleh volume oli yang berkurang tetapi juga kualitas oli yang sudah tidak bagus. Oli yang telah bereaksi dengan zat lain, baik air, udara, atau zat lain unsur-unsur pokoknya akan rusak. Walhasil, minyak pelumas itu tidak berfungsi maksimal dalam melumasi komponenkomponen mesin. Akibatnya, piston, ring piston, blok silinder, dan lain-lain rusak. Warna yang umum terjadi, bila oli telah rusak karena terkontaminasi atau bereaksi dengan unsur lain adalah putih seperti lemak atau susu, serta kecokelatan seperti kopi susu. Umumnya, warna seperti itu karena oli telah bercampur dengan air, minyak lain, atau udara karena mobil yang lama tidak digunakan, tutur Yogie.

Namun, ada penyebab lain meski jarang terjadi yaitu, karena silinder head melenting atau melengkung karena mesin overheating. Silinder head tidak lagi menempel rapat dengan blok silinder. Sehingga ada celah di antara keduanya. Walhasil, air radiator yang terdapat di water jacket merembes dan bercampur dengan oli. Saat itulah oli bereaksi secara kimiawi dengan unsur hydrogen yang ada di air. Bila itu terjadi, maka fungsi oli untuk melumasi komponen mesin tidak terjadi secara maksimal. http://rajufebrian.wordpress.com/2011/02/17/tips-cara-mudah-memantau-kondisi-sistempelumasan-mobil/

Sistem pelumasan mesin

Navigation: Main page Sepeda Motor - Pemasangan dan MerakitPrint this page

Author: Ridwan seluruh peralatan yang bergerak didalam suatu motor bakar selalu mengadakan pergesekan, untuk mengatasinya diperlukan minyak pelumas tidak diperhatikan

pada suatu motor bakar, maka akan mengakibatkan : a) bagian peralatan yang bergesekan akan cepat aus

b) timbulnya panas yang berlebihan c) tenaga mesin berkurang d)dan timbul karat

pelumasan yang teratur dan selalu memperhatikan mutu minyak pelumas dapat memperpanjang usia motor terhadap kerusakan karena terhindar dari : a) keausan silinder b) terbakarnya bantalan c) pengotoran busi d) kemacetan cincin torak e) pelumpuran f) deposit g) pemborosan bahan bakar

karena itu fungsi pelumasan meliputi pekerjaan sebagai berikut: a) melumas bagian-bagian yang bergerak untuk mengurangi keausan dan kerugian daya gesek. b) meredam kejutan-kejutan antara bantalan dan bidang-bidang lumas lainnya sehingga mengurangi kebisingan suara motor dan memperpanjang usia mesin c) menyumbat baik rongga-rongga yang terdapat diantara cincin-cincin torak dan dinding silinder d) membantu mendinginkan mesin dengan menghanyutkan panas yagn timbul akibat gesekan e) membantu membersihkan bidang-bidang lumas dengan jalan menghanyutkan abu atau pasir-pasir akibat gesekan.

bagian-bagian yang penting dari motor yang memerlukan pelumasan ialah: a) dinding silinder dan torak b) bantalan poros engkol dan batang penggerak c) bantalan poros kam d) mekanisme katup e) pena poros f) kipas angin

g) pompa h) mekanisme pengapian

dalam pasaran minyak pelumas kekentalan sering diukur dengan angka SAE(society automotif engineer), misal SAE10 (ENCER SEKALI) SAE20 (lebih kental). makin besar angka SAEnya maka minyak pelumas makin kental. minyak pelumas makin encer bila dipanaskan dan makin kental bila di dinginkan, karena tiu makin rendah temperatur motor makin sukar di start. http://www.otomotif.web.id/sistem-pelumasan-mesin-a13.html

Sistem pelumasan

Navigation: Main page Mobil - Fungsi dan KegunaanPrint this page

Author: Ridwan di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak, Untuk mencegah keausan akibat gesekan pada bagian yang bergerak maka disalurkanlah minyak pelumas (oli) melaluisistem pelumasan.

Minyak pelumas selain berfungsi mencegah keausan akibat gesekan, juga dapat membantu mendinginkan mesin, memperbaiki kerapatan antara ring piston dengan dinding silinder, mencegah karat dan membersihkan bagianp-bagian mesin.

Komponen-komponen sistem pelumasan a) Pompa oli Pompa oli berfungsi mengisap oli dan menyalurkannya ke bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi.

Saringan oli Saringan oli berfungsi menyaring kotoran yang terdapat dalam oli. Saringan oIi dipasang di

luar mesin, agar mudah melakukan pertiannya.

Katup pengatur tekanan oli

Katup pengatur tekanan oli (oil pressure relief valve), berfungsi mengatur tekanan oli yang disalurkan ke sistem pelumasan. Pada tekanan minyak yang tinggi (rpm tinggi, katup akan membuka dan kelebihan oli akan disalurkan ke bak oIi melalui lubang by pass.Sehingga tekanan oli yang masuk ke sistem pelumasan dapat dibatasi besarnya. http://www.otomotif.web.id/sistem-pelumasan-a33.html


Top Related