Transcript

CATATAN KASUS DAN PEMBINAAN SISWA

NoHari/ TglMasalahPenyelesaianT. TanganKet

Permainan untuk bimbingan kelompok

BEBERAPA GAMES (PERMAINAN) YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

1. Permainan Dalam Ruangana. Dasi MerahPermainan ini dimainkan dalam ruangan, tujuannya adalah untukmenumbuhkan kebersamaan antara siswa. Yang menjadi instruktur dalampermainan ini adalah konselor. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk game ini adalah : Empat buah dasi berwarna merah Empat buah dasi berwarna hijauCara memainkan : Siswa duduk berhadapan dengan dibatasi meja belajar sebanyak empat kelompok. Masing-masing kelompok yang sudah duduk berhadapan diberikan masing-masing dua dasi. Baris pertama dasi merah dan barisan yang didepannya dasi hijau. Dasi hijau diberikan pada anak di baris pertama sebelah kanan dan dasi merah diberikan kpd anak di baris kedua sebelah kiri. Sambil memutarkan sebuah lagu yang ceria, anak yangmemegang dasi hijau memberikan dasi yang ditangannya kepada anak yang berada di sebelah kirinya dan anak yang memegang dasi merah memberikan kepada anak yang berada disebelah kanannya. Dalam waktu yang tidak ditentukan konselor akan memberhentikan music yang diputar, dan masing-masing anak harus berhasil memasangkan dasi yang ada di tangannya. Yang pertama selesai memasangkan dasi tidak mendapatkan sanksi permainan, sedangkan anak yang yang lainnya harus menyebutkan benda yang benda berwarna hijau yang ada dalam ruangan tersebut (untuk anak yang memegang dasi hijau) dan anak yang memegang dasi merah menyebutkan benda yang berwarna merah.

b. Batak, jawa, dan melayuPermainan ini dimainkan dalam ruangan, tujuan dari game ini adalah untuk melatih konsentrasi dan menilai kedekatan antara para konseli. Cara bermainnya adalah : konselor atau salah satu konseli menceritakan sebuah cerita yang didalamnya ada beberapa suku yang berperan. Sementara itu seluruh peserta meletakkan tangan dipinggang. Ketika konselor menyebutkan kata jawa, batak, ataupun minang atau boleh juga marga yang ada di tiga suku tersebut maka seorang siswa yang ditunjuk harus menunjukkan orang yang terkait dengan kata yang dimaksud dengan jarak tiga anak ke kanan, ke kiri, ke depan, dan kesamping.2. Permainan Outdoora. Huruf Permainan ini dimainkan di luar ruangan (outdoor). Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih kecepatan konseli.Cara bermain: masing-masing anak memiliki badge yang bertuliskan gelar kesukaannya. seluiruh konseli membentuk formasi U. konselor menyebut nama salah seorang konseli maka seluruh anak harus membentuk formasi huruf awal dari gelar anak tersebut sambil meneriakkan gelar itu.

b. THR (Tebar hadiah rihlah)Permainan ini bertujuan untuk memupuk kiebersamaa para konseli. Bahan yang dibutuhkan: Satu kajang karton manila yang digunting dengan ukuran 10 x 15 cm. Spidol 3 bungkus snack. 5 buah bendera.Cara bermain : seluruh anak dibagi menjadi lima kelompok. 3 bungkus snack diletakkan di tempat yang berbeda-beda yang tidak seorang pun peserta tahu. Masing-masing kelompok harus berjalan seirama menuju garis finish tempat bendera berada dan harus mengambil peta THR yaitu kertas undian yang salah beberapa diantaranya merupakan gambar petunjuk dimana THR nya berada yang harus dijemput dengan berjelan bersama-sama dengan langkah yang sama atau seirama. Setiap kelompok boleh mengambil maksimal 3 kertas sampai mendapatkan kertas berisi peta THR. Dan kelompok yang tidak mematuhi aturan harus mengulang misinya dari awal. \

c. Bola di ujung telunjuk Permainan ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kerja sama, kekompakan, dan konsentrasi. Permainaan ini dimainkan berkelompok dan menggunakan bahan-bahan yang sederhana saja. Permainan ini hanya membutuh bola kaki yang terbuat dari plastik. Prosedur permainan :a. Bentuk kelompok 5-8 orangb. Kelompok mengangkat ketua kelompok dan membuat yel-yel singkat sesuai tema yang yang sudah ditentukan sebelumnya dalam waktu 10 menit.c. Kelompok-kelompok tersebut mengatur jarak masing-masing dan membentuk formasi lingkaran dengan tangan kanan menengadah ke tengah formasi dan di rapatkan sehingga membentuk sebuah bidang datar yang bulat.d. Setelah terbentuknya formasi tersebut maka bola oleh instruktur di letakkan di atas bidang tersebut.e. Dan perintah selanjutnya dari instruktur adalah menyuruh peserta untuk mengangkat bola dengan teluntuk mereka pada satu titik tengah.Pelanggaran terhadap permainan ini adalah: Bola jatuh ke tanah, apabila hal ini terjadi maka gerakan akan di ulangi dari peletakan bola. Menggunakan tangan yang lain untuk memperlancar mengangkat bola di ujung telunjuk.

d. Membawa bola bersama-samaPermainan ini melatih ketelitian siswa dan memancing kedisiplinan dan kehati-hatian siswa dalam berbuat sesuatu. Prmainan ini dilakukan diluar ruangan (out door).Petunjuk permainan: Alat dan bahan:- Bola kaki plastic 5 buah- 15 batang sumpitPetunjuk permainan:a. Konselor atau instruktur menginstruksikan siswa atau peserta untuk membentuk 5 kelompok. Siswa laki-laki dengan sesamanya dan siswa perempuan dengan sesamanya juga.b. Instruktur menginstruksikan seluruh anggota kelompok untuk membentuk kekompakan dalam kelompoknya dan mengangkat seorang pemimpin dalam kelompok. Sementara itu instruktur membuat garis start dan finish sebanyak 5 lintasan dengan jarak masing-masing 2 meter kiri-kanan.c. Pemimpin kelompok mengambil bahan permainan ke instruktur ( I buah bola kaki plastic dan 3 batang sumpit).d. Seluruh kleompok di instruksikan untuk menempati garis start yang sudah dibuat instruktur dan membentuk lingkaran.e. Masing-masing kelompok bersiap-siap untuk membawa bola hingga ke garis finish. f. Bola dibawa bersama-sama diatas jari telunjuk seluruh anggota kelompok, sementara 3 batang sumpit dipegang oleh pemimpin kelompok atau anggota lainnya.g. Setelah sampai bola diletakkan diatas 3 batang sumpit yang diberdirikan. h. Kelompok yang menyelesaikan misi llebih cepat dan tepat ditentukan sebagai pemenang permainan.Pelangggaran terhadap permainan :- Bola jatuh ke tanah saat dibawa diatas jari telunjuk menuju garis finish maka harus diulang dari garis start.- Bola jatuh ke tanah saat akan diberdirikan diatas sumpit, maka harus di ulang dari garis start.e. Satu Dan DuaPermainan ini brtujuan untuk memancing keaktifan siswa dan untuk memastikan siswa atau anggota kelompok masih konsentrasi atau mengikuti kegiatan atau pembelajaran yang dibuat. Permainan ini tidak membutuhkan pementukan kelompok. Permainan ini dimainkan sebagai ice breaking.Prosedur permainan:a. Pemandu atau instruktur atau guru menginstruksikan siswa untuk menghitung barisan sampai dua. Siswa yang pertama mengatakan satu dan yang disampingnya mengatakan dua dan seterusnya dilanjutkan.b. Setelah hitungan selesai instruktur menginstruksikan yel-yel untuk kelompok yang mendapat skor satu dan dua.c. Setiap kali instruktur mengucapkan kata satu maka anak yang memiliki skor satu harus meneriakkan yel-yel yang sudah ditentukan, dan begitu juga sebaliknya.d. Anak yang tidak melaksanakan instruksi dari nstruktur akan dianggap melanggar peraturan kelompok dan diberikan sanksi.

3. Permainan Lesehan a. Mata angin dudukPermainan ini dimainkan untuk melatih konsentrasi peserta.Cara bermain: seluruh peserta duduk later U dan berjarak setengah meter kiri kanan. Konselor menginstruksikan timur maka peserta harus menghadap ke barat namun meneriakkan kata timur, dan begitu sebaliknya untuk kata barat dan selatan serta utara. Anak yang salah akan diberikan sangsi bermain peran.b. Panti pijitPermainan ini dimainkan untuk menghilangkan kejenuhan peserta.Alat yang dibutuhkan adalah pemutar music dan speaker.Cara bermain : selih anak membentuk lingkaran, masing-masing anak meletakkan kedua tangannya di bahu teman yang di depannya. Sambil mendengarkan lagu yang bernuansa alam atau damai atau motivasi tangan bergerak mengusuk bahu teman yang didepan. Setelah separuh music telah selesai arah diganti, sehingga semua peserta mendapat giliran mengusuk dan dikusuk.

KISAH ANGKA-ANGKATujuan: 1. Agar peserta mengenal satu sama lain 2. Menghilangkan kekakuan dalam kelompokJumlah pemain: 8-10 orangSasaran: Remaja1. Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis)2. Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya untuk menyahut ya!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa.3. Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar benar mengingat nomor urutnya masing masing.4. Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka angka. Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras keras kepada seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai ramai oleh peserta lain.5. Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh.6. Mulai bercerita, misalnya : saudara saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejaklima bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulahtigabulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan olehdelapanorang panitia .. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka angka nomor urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ).7. Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia)

Permainan 2AMIR NANA SAYA INI SPIDOLTujuan : menghafal nma masing masing pesertaDurasi: 10-20 menitMateri: sebuah spidol.Prosedur: 1. Semua peserta duduk dikursi tanpa meja dalam bentuk lingkaran.Instruktur memperkenalkan nama dirinya kemudian instruktur memberikan sebuah spidol pada slah satu peserta.2. Peserta yang menerima spidol lalu menerima spidol ini lalu memberikan spidol dpa orang disebelahnya sambil berkata nama saya ..... ,spidol ini saya terima dari ...( nama Instruktur ).3. Peserta berikutnya meneruskan spidol pada disebelahnya dengan berkata spidol ini saya berikan kepadamu, spidol ini saya terima dari Amir, dan Amir menerimanya dari ( nama Instruktur)4. Demikian bergiliran sehingga tiap peserta harus selalu mengingat nama2 peserta sebelumnya.5. Apabila kelompok terdiri lebih dari 10 orang sebaiknya permainan ini diulang lagi sampai setiap orang hafal nama smua peserta dalam kelompok. Ada baiknya tempat duduk atau posisinya ditukar dahulu sebelum permainan diulang.

Permainan 3KONSENTRASI KESEIMBANGAN OTAK KANAN DAN KIRIPermainan ini untuk mencairkan suasana dalam pemberian layanan,pertama siswa disuruh konsentrasi dan memperhatikan guru pembimbing dan melakukan apa yang dilakukan guru pembimbing contoh: ketika guru pembimbing mengatakan sentuh kepala tapi guru pembimbing mengecoh dengan menyentuh bagian lain,siswa harus menyentuh bagian yang benar yang dikatakan oleh guru pembimbing bukan yang disentuh guru pembimbing,hal ini ditujukan untuk melatih konsentrasi siswa.

Permainan 4BERHITUNG KELIPATAN UNTUK MENGENALTujuan :Mengenal lebih jauh anggota kelompok (konsentrasi)Tempat :Di dalam ruang kelas, peserta duduk melingkar membentuk kelompok 10 orangWaktu :15 menitProsedur :1. PendahuluanFasilitator memberikan penjelasan lisan kepada peserta tentang tujuan, prosedur dan contoh. Apabila ada yang kurang jelas, peserta dapat mengajukan pertanyaan.2. Pelaksanaana. Peserta masuk kedalam kelompok 10 orang.b. Kemudian duduk melingkar sesuai kelompok masing masingc. Setiap anggota kelompok di suruh berhitung kemudian setiap ada kelipatan angka tertentu peserta di suruh menyebutkan namanya d. Tergantung dari fasilitator mau mulai dari barisan yang di inginkane. Angka kelipatan sebisa mungkin di acak agar setiap peserta bisa konsentrasi dan mendapat giliran menyebutkan namaf. Bagi yang tidak konsentrasi dan lupa boleh di beri hukuman sesuai kesepakatan kelompok.Permainan 5GAJAH SEMUTPermainan ini digunakan untuk melatih keseimbangan otak kanan dan kiri serta melatih konsentrasi. Prosedur :1. Fasilitator menjelaskan prosedurn kepada anggota.2. Apabila Fasilitator menyebutkan Gajah maka anggota harus menjawab besar namun tangannya membentuk lingkaran kecil.3. Apabila fasilitator menyebutkan kataSemut maka anggota harus menjawab kecil namun tangannya membentuk lingkaran besar.4. Fasilitator akan menunjuk salah satu anggota untuk menjawab kata fasilitator tersebut.Permaian 6ACAK ACAK KOSENTRASI

Tujuan 1. Mencairkan / menghidupkan suasana2. Melatih konsentrasi Durasi : 5 10 Menit Prosedur 1. Peserta / anggota kelompok diminta untuk berdiri2. Ketua kelompok menjelaskan aturan main dari acak acak konsentrasi yaitu:a. Ketika ketua kelompok menepuk tangan satu kali itu bararti ayam b. Ketika ketua kelompok menepuk tangan dua kali itu berarti itik c. Ketika ketua kelompok diam tidak menepuk tangan itu berarti bebek 3. Ketua kelompok mengulangi instruksi / mencoba permainan sampai peserta mengerti, ketika sudah mengerti permainan dapat dimulai.4. Setelah peserta mengerti, ketua kelompok juga memberitahukan kepada peserta bahwa bagi peserta yang salah dalam permainan tersebut akan diberikan sanksi.

Permainan 7CERMIN DEWALatihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.

Prosedur :1. Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.2. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.3. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.Permainan 8

MUTIARA DALAM KERANGGames ini termasuk dalam kategori fun games. Sangat cocok sebagai ice breaking (game untuk memecah kebekuan peserta outbound). Fun dan penuh dengan keceriaan.Cara permainan :1. Pertama-tama peserta outbound dibuat dalam suatu lingkaran besar.2. Instruktur outbound memberikan aturan permainan dalam keadaan peserta posisi lingkaran besar.3. Bila instruktur berkata 2 dan 5, artinya seluruh peserta membentuk kelompok, 2 orang berada di dalam lingkaran, sedangkan 5 orang berada di luar lingkaran4. Bila instruktur berkata 5 dan 3 artinya seluruh peserta membentuk kelompok dengan 5 orang berada di dalam lingkaran, sedangkan 3 orang berada di luar lingkaran.5. Peserta yang tidak mendapatkan kelompok harus keluar dari permainan untuk mendapatkan hukuman ala outbound.6. Games ini dapat digunakan untuk mencari kelompok secara acakTujuan permainan :1. Melatih peserta outbound training untuk cepat dalam bertindak2. Melatih peserta outbound training untuk memiliki komunikasi yang efektif

Permaianan 9LANJUTKAN CERITAKUTujuan : Melatih kemampuan bercerita dan berimajenasiBidang Bimbingan : Pribadi, SosialWaktu: 30 menitAlat/ bahan : -Langkah permainan:1. Duduk yang rapat dan berderet-deret panjang atau dalam bentuk lingkaran.2. Fasilitator memulai cerita dengan tema bebas.3. Ditengah-tengah cerita, fasilitator menghentikan ceritanya, dan menunjuka salah satu dari peserta secara acak untuk melanjutkan ceritanya.4. Kemudian peserta secara acak melanjutkan cerita dari peserta yang lain.5. Permainan terus berlanjut sampai semua peserta mendapatkan giliran bercerita.6. Peserta diminta berekpresi dan berintonasi dalam cerita.

Permainan 10DONGENG GERAKAN

Tujuan : Menghidupkan suasanaWaktu: 5 10 menitLangkah permainan:1. Fasilitator akan menceritakan sebuah dongeng kepada para anggota.2. Disetiap dongeng yang diceritakan fasilitator apabila ada kata Ayam maka semua anggota harus mengepak ngepakan sayapnya seperti ayam. Apabila ada kata Itik maka seluruh anggota harus bergoyang itik. Dan apabila ada kata monyet maka seluruh anggota harus menggaruk garuk rambutnya.3. Fasilitator mendongeng dengan imajinasinya sendiri dan terdapat kata kata tersebut.4. Peserta berhenti memperagakan apabila fasilitator sudah berlanjut ke kata kata lain.PESONA NUANSA PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAKLabel: permainan anak indonesia, permainan anak tradisional, permainan tradisional.

Permainan anak tradisional yang dimiliki oleh anak anak Nusantara memang banyak sekali ragamnya. permainan yang berkaitan dengan ketangkasan , kesabaran , emosional, keterampilan, kecermatan dan kecerdasan otak. Permainan anak memiliki kekhasan tersendiri di setiap daerah. Inilah sebagian permainan tradisional yang populer pada masa itu yang ada di nusantara. Di bawah ini hanya sebagian kecil dari permainan anak yang di miliki negeri ini dan permainan anak ini hampir di setiap daerah mempunyai nama yang berbeda.

Permainan petak-umpet / Jethungan / yangoyango / jilumpet / tak umpet Permainan ingkling / engklek / Dampu / sondah-mandah (sunda-manda), jling-jlong Permainan ular naga / sledur-sledur/ancak-ancak alis/ oray-orayan Permainan gobagsodor / galah asin Permainan Congkak atau dakon Permainan egrang / kaki panjang Permainan Bentengan/rerebonan Permainan nekeran / gundu / kelereng Permainan patil lele/pakle / benthikPermainan gangsing Permainan bekelan Permainan lompat tali,dll

Atau ada juga yang hanya sekedar mendendangkan lagu-lagu dolanan semacam permainan berikut

Permainan jamuran, Permainan cublak-cublak suweng, Permainan kidang talun Permainan wak-wak gung,dll

Beberapa Permainan anak tradisional tersebut sudah sangat asing ditelinga anak-anak zaman sekarang. Permainan itu mengingatkan pada kenangan memori para orang tua tentang masa lampau mereka sewaktu masih kecil. Terutama yang tinggal di pedesaan.

Harus diakui, seiring dengan majunya teknologi, anak-anak yang tinggal di kota-kota besar semakin asing dengan permainan tradisional yang sebetulnya banyak bermuatan rangsangan positif. Bila keadaan ini terus berlanjut, besar kemungkinan permainan-permainan tradisional itu kelak tak lagi dikenal, apalagi dimainkan oleh anak-anak. Hal ini tentu tidak terjadi begitu saja, karena biasanya orang tualah yang lupa memperkenalkan permainan di masa kecilnya kepada anak-anak. "Sebaliknya, suatu permainan akan terus bertahan jika kita menurunkannya secara estafet ke anak kita, lalu dari anak kita diturunkan lagi ke cucu kita, dan selanjutnya."

Imbas permainan modern yang mengandalkan aneka bentuk dan jenis menarik bukan satu satunya faktor yang mengalahkan pamor permainan tradisional. Jangan lupa, makin sempitnya areal atau lahan tempat anak bermain di alam bebas, serta makin sibuknya anak dalam aktivitas sehari-hari juga membuat permainan tradisional ini makin terlupakan.

Ditambah lagi, stimulus yang anak dapatkan setiap waktu selalu bernuansa modern, seperti pergi ke mal, makan di resto yang menyediakan menu modern, atau belajar dengan memakai sarana komputer. Tak heran bila anak-anak kita, apalagi cucu-cucu kita nanti semakin miskin dalam pengalamannya bermain permainan tradisional.

ANEKA MANFAAT

Hampir semua permainan tradisional harus dilakukan dengan teman, membutuhkan ruang terbuka (outdoor), dan kebanyakan harus dimainkan di arena yang cukup luas. Anak-anak kadang juga harus berusaha dulu sebelum bisa melakukan salah satu permainannya, seperti membuat gambar atau membuat alatnya. Variasi untuk satu jenis mainan pun tidak banyak penampilannya juga tak semenarik permainan modern.

Walaupun begitu, permainan seperti engklek, congklak, dan petak umpet sebetulnya bisa juga dimainkan di dalam ruangan. Jadi, permainan tradisional pun sebetulnya bersifat fleksibel atau bisa dimainkan di mana saja. Galah asin, misalnya, meskipun lebih seru dimainkan di luar ruang, tapi kalau situasi tidak memungkinkan, bisa saja dimainkan di dalam ruang. Hanya saja tempatnya harus luas, di lapangan bulu tangkis atau aula, misalnya.

Karena permainan tradisional umumnya dilakukan berkelompok, maka permainan ini otomatis mengajarkan kebersamaan, seperti dalam gobak sodor, engklek ataupun lompata tali. Ada juga permainan tradisional yang bisa dimainkan secara indi vidu selain bersama teman-teman, seperti yoyo, layang-layang, dan ketapel.

Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan sportivitas dan aturan main yang disepakati bersama. Dengan gerakan-gerakan seperti berlari, berkelit, melompat, atau menaikturunkan tangan, fisik anak pun dilatih secara aktif. Jadi, dengan bermain permainan tradisional anak bisa mengasah kemampuan motorik, baik kasar maupun halus, serta gerak refleksnya.

Contoh sederhananya, dalam permainan galah asin, selain gerakan motorik, anak juga dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang degan cepat untuk mengambil keputusan terbaik agar bisa menangkap lawan. Permainan seperti congklak, bahkan merangsang anak menggunakan strategi. Anak harus pandai menentukan poin atau biji di lubang mana yang harus diambil terlebih dahulu agar bisa mengumpulkan biji lebih banyak dari lawan.

Melihat manfaat-manfaat di atas, sebenarnya permainan tradisional ini penting dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang. Selain untuk memperoleh manfaat yang tidak bisa didapat dari permainan modern, juga untuk mendapatkan wacana lain yang bisa membuat hidup anak lebih kaya dan berdinamika. Terlebih, keterampilan fisik mempunyai kaitan erat dengan bekerjanya fungsi-fungsi saraf.

Uniknya lagi, permainan tradisional Indonesia mempunyai waktu main tertentu, ada yang hanya bisa dilakukan di sore hari, siang hari, atau malam hari. Contoh, permainan Gatok dari Aceh yang menggunakan biji pinang dan tangan sebagai pelenting buah pinang, akan seru jika dilakukan di sore hari. Sementara permainan Nsya Asya/Tok Asya dari Papua, atau balapan menggelindingkan rotan yang dibentuk seperti ban, biasanya dilakukan pagi hari. Satu lagi, permainan oray-orayan dari Jawa Barat paling seru jika dimainkan kala terang bulan.

Gimana ya????????????????

Permainan anak tardisional diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Hal ini menunjukkan bahwa permainan tersebut mengandung makna edukatif yang mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang terkonversi dan terkodifikasi dari nilai-nilai moral etika yang dianut oleh masyarakatnya. Dapat juga dikatakan befungsi untuk mempertaankan nilai-nilai dengan cara memasukkan makna dalam berbagai sifat, bentuk, dan jenis permainan.Terobosan-terobosan yang dapat dilakukan secara nyata dapat dilakukan melalui pertama memasukkan dalam kurikulum sekolah dasar sebagai pembentuk jiwa anak. Anak cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang diajarkan melalui media permainan, daripada hanya mendengarkan guru ceramah dan siswa disuruh mencatat.Kedua, para pakar dan ahli budaya menciptakan bentuk kreasi baru dari permainan tradisional sehingga tidak dikatakan sebagai ketinggalan zaman, pakar seni yang mampu menciptakan kreasi baru baik dalam bentuk dolanan maupun tembang dolanan anak dalam kemasan baru dan bernuansa kekinian, tetapi tetap memperhatikan keaslian dari permainan anak tradisional tersebut.Ketiga, peran serta masyarakat dalam upaya sosialisasi kampanye kembali pada budaya sendiri, karena kajian-kajian mapun penelitian-penelitian tentang permainan anak tradisional tidk akan bermanfaat tanpa dipraktekkan dan didukung oleh masyarakat. Akhir-akhir ini mulai banyak festival-festival dolanan anak tradisional, namun hal ini belum cukup untuk mengangkat nilai-nilai yang terkandung tanpa partisipasi semua kalangan.

Jika kepedulian terhadap kekayaan budaya tidak pernah terlintas dalam pikiran kita, bahkan membiarkan ia terkubur oleh arus modernisasi dan gedung-gedung pencakar langit. Pada suatu waktu nanti ia akan dikenang sebagai sesuatu yang pernah dimiliki oleh nenek moyang kita dan hanya menjadi kajian para sejarawan, budayawan, maupun antropolog.

Contoh Skenario Bimbingan Kelompok

Skenario Bimbingan Kelompok

Tahap PembentukanKo : Selamat pagi anak-anak, mari silakan duduk,,, Terima kasih atas kedatangannya, Ibu sangat mengharapkan sekali kedatangan kalian kesini. Ki 1: Ya bu sama-sama.Ko: Bagaimana kabar kalian, apakah semuanya baik-baik saja?Ki 2: Ya bu, kami baik-baik saja, bagaimana dengan Ibu sendiri?Ko: I,m very good today, hahahaKi 3: Wah, Ibu canggih juga ya bisa bahasa Inggris, heheheKo : Iya dong, biarpun Ibu sudah tua begini tapi jiwa masih anak ABGKi 4: Haha, Ibu bisa-bisa sajaKo: Kalian ini sudah saling mengenal semua belum??Ki 5: Iya memang kebetulan ada beberapa yang sudah saya kenal, tapi ada juga yang belum buKi 6: Benar bu, soalnya kan kami dari kelas yang berbeda-bedaKi 7: Kalau saya sih bu sudah familiar dengan wajah teman-teman tapi masih belum kenal, hehe soalnya sering berpapasan kalau lagi di kantin bu Ko: Wah, kalau begitu supaya kita bisa lebih akrab lagi, bagaimana kalau kita saling memperkenalkan diri. Tapi sebelum kita memperkenalkan diri dan melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok ini, sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu agar kegiatan kita berjalan dengan lancar .Ki 8: Iya, saya setuju buKo: Oke, Ibu mempunyai cara yang lebih menarik untuk memperkenalkan diri. Ini disebut dengan Rangkaian Nama , apa diantara kalian sudah ada yang tahu permainan ini ?Ki 9: Sepertinya belum bu, iya gak teman-teman?Ki 10: Betul tuh bu, kita belum tau, memangnya seperti apa bu permainannya?Ko: Begini intinya, kalian akan duduk secara melingkar dan orang pertama akan memperkenalkan diri dan menyebutkan satu warna favoritnya, setelah itu orang kedua akan mengulangi lagi warna favorit dari orang pertama, setelah itu menyebutkan nama dan warna favoritnya juga, dan begitu seterusnya. Jadi orang yang terakhir memperkenalkan dirinya akan menyebutkan semua warna favorit dari teman-teman sebelumnya yang sudah memperkenalkan diriKi 11: Menarik sekali sepertinya bu, ayo kita mulai saja buKi 12: Bu, bagaimana kalau kita memberikan hukuman bagi yang salah untuk menyanyiKo: Boleh juga ide kamu, bagaimana anak-anak?Ki 13: Tidak masalah bu, biar seru heheheKo: Baiklah mari kita mulai, ayo kamu yang pertama

(Kegiatan perkenalan telah selesai)Ko: Anak-anak, apakah diantara kalian ada yang tahu apa itu bimbingan kelompok atau kalian sudah ada yang pernah mengikuti bimbingan kelompok?Ki 14: Belum tahu buKo: Hmmm, mungkin dari kalian ada yang sudah tahu apa yang diimaksud bimbingan?Ki 15: Kalau menurut saya bimbingan itu adalah pemberian bantuan kepada seseorang untuk mengenali dirinya dan lingkungannya buKo: Benar apa yang dikatakan oleh Ki 15, bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang, dalam proses konseling pemberi bimbingan biasa disebut sebagai konselor, dan yang menerima bimbingan disebut konseli, untuk membantu mengenali dirinya baik kelebihan dan kelemahannya dan juga mengenal keadaan lingkungannya. Apa ada yang mau menambahkan lagi ?Ki 7: Saya mau menambahkan, bahwa bimbingan itu bertujuan agar siswa bisa mencapai perkembangan hidupnya atau beraktualisasi dengan baik .Ko: Tepat sekali, jadi bisa kita simpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli dalam rangka mengenali pribadinya sendiri, lingkungannya dan dapat mencapai perkembangan hidupnya serta beraktualisasi dengan baik.Ki: Oh jadi begitu ya bu (sambil mengangguk-anggukkan kepalanya) Ko: Nah, setelah kita mengetahui apa itu bimbingan, apa ada yang tahu apa itu kelompok?Ki 9: Menurut saya, kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang tujuan samaKi 2: Kalau menurut saya, kelompok adalah sekumpulan orang yang saling memiliki keterikatan emosional antar anggota, memiliki tujuan yang sama dan terdapat norma atau aturan di dalamnya .Ko Bagus sekali apa yang teman-teman kalian sampaikan, jadi kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau lebih anggota dengan keterikatan emosional yang memiliki tujuan yang sama dan menerapkan norma yang diterapkan untuk semua anggota. Satu lagi yang paling penting dalam sebuah kelompok adalah adanya seorang pemimpin .

Ki 3: Ohhh, jadi begitu ya bu, lalu bimbingan kelompok itu apa bu?Ko: Oke, jadi bimbingan kelompok itu adalah salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya.Ki: Hmmmm(menganggukkan kepalanya)Ko: Saya rasa kalian sekarang sudah paham apa itu bimbingan kelompok, mungkin diantara kalian ada yang bisa menyebutkan apa saja tujuan dari bimbingan kelompok ?Ki 15: Tujuan bimbingan kelompok adalah agar kita bisa bersikap terbuka dan berani mengemukakan pendapat Ki 8: Tujuannya adalah untuk dapat membina hubungan baik antar teman di dalam kelompokKi 11: Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk dapat bersikap tenggang rasa dan menghargai orang lainKi 5: Kalau menurut saya tujuan dari bimbingan kelompok adalah untuk dapat mengenali dirinya dalm hubungannya dengan kelompok Ko: Bagus sekali anak-anak, tepuk tangan untuk kita semua. Sepertinya kalian semua sudah sangat paham dengan apa itu tujuan dari bimbingan kelompok, nah sekarang Ibu akan menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan bimbingan kelompok.Ko: Cara pelaksanaan bimbingan kelompok adalah a. Masing-masing anggota kelompok dalam bimbingan kelompok secara bebas dan sukarela berbicara, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap, saran, serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.b. Mendengarkan dengan baik bila anggota kelompok berbicara, yaitu setiap salah satu anggota kelompok menyampaikan tanggapan, maka anggota kelompok lainnya memperhatikannya.c.Dalam kegiatan bimbingan kelompok, kita akan membahas sebuah topic permasalahan.d. Dalam bimbingan kelompok topic dibagi menjadi 2, yaitu topic bebas dan topic tugas. Topic bebas adalah topic yang dipilih oleh anggota kelompok, sedangkan topic tugas adalah topic yang dipilih oleh pemimpin kelompok. Tetapi dalam kesempatan ini kita akan menggunakan topic tugas, jadi Ibu yang akan menentukan topik apa yang akan kita bahas dalam bimbingan kelompok ini.e. Mengadakan evaluasi setelah kegiatan bimbingan kelompok berakhir. Ko: Setelah Ibu jelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok tadi apa kalian sudah paham?Ki: Sudah buKo: Perlu kalian ketahui juga, dalam bimbingan kelompok ini juga terdapat asa-asas seperti asas kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan dan kerahasiaan .Ki 6: Jadi bimbingan kelompok ini bersifat rahasia ya bu?Ko: Iya, jika memang ada sesuatu hal dalam bimbingan kelompok ini yang berkaitan dengan pribadi kalian dan perlu untuk dirahasiakan, maka masing-masing kalian harus bisa menjaga apa yang telah kita bicarakan dalam bimbingan kelompok ini agar tidak menjadi pembicaraan umum. Ki 6: Beress itu bu, heheheKo: Well, mungkin kita perlu penyegaran kembali ya biar suasana tidak membosankan.Ki : Setuju, setuju (Bersorak sorai)

( Kegiatan diselingi dengan ice breaking)

Tahap Peralihan

Ko: Bagaimana, sudah merasa fresh kembali anak-anak?Ki: Sudah bu (serempak)Ko: Oke, sekarang kita lanjutkan kembali, tapi jangan lupa untuk mengemukakan apa yang kalian pikirkan dan rasakan, karena itu merupakan salah satu tujuan bimbingan kelompok yang telah kita bicarakan tadiKi: Oke bu Sippp Iya buKo: Itu baru anak muda yang penuh semangat, nah pada kesempatan kali ini Ibu telah memilih satu topik yang Ibu rasa cukup penting bagi kalian Ki 1: Topiknya tentang apa bu?Ko: Kali ini Ibu akan membahas tentang SNMPTNKi 8: Wah, iya bu saya senang sekali kalau kita membahas topik itu buKo: Saya rasa kalian sangat antusias sekali ya dengan topik ini. Apa kalian sudah siap semua untuk memulai bimbingan kelompok ini?Ki : Siiiiaaapppp bu Siap lahir dan batin bu, hehehe (ditanggapi dengan sorak sorai dengan Ki lainnya)Ko: Hahaha, kamu antusias sekali ya sepertinya. Dalam bimbingan kelompok kali ini kita akan membahas tentang apa itu SNMPTN, bagaimana pelaksanaannya, dan apa saja syarat yang dibutuhkan.Ki 3: Oke bu, langsung saja kita mulai.

Tahap Kegiatan

Ko: Baiklah, tapi sebelum kita membahasnya, mungkin kalian ada yang mau berpendapat apa sih pentingnya topik yang kita bahas saat ini?Ki 9: Penting sekali bu, karena mungkin sebagian dari kita belum tahu apa itu yang namanya SNMPTN.Ki 7: Saya setuju bu dengan apa yang dikatakan Ki 9, kemarin saya mendengar teman-teman saya di les membicarakan tentang SNMPTN, tapi saya tidak tahu apa itu SNMPTNKi 4: Haha, katrok she kamu (disambut tawa oleh semua Ki)Ki 7: Hehe, memang kalian semua sudah tau apa itu SNMPTN? Hayoohayooo??Ko: Berarti tepat sekali ya kalau Ibu mengangkat tema ini?Ki 10: Benar bu, selain itu juga kita kan sudah kelas tiga SMA dan sebentar lagi melanjutkan ke Perguruan Tinggi .Ko: Oh iya, apakah semuanya yang ada disini akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi?Ki: Iyaaaa.(serempak)Ko: Baiklah mungkin ada diantara kalian yang sudah tahu apa itu kepanjangan dari SNMPTN?Ki 1: Saya bu (mengangkat tangan)Ko: Iya silahkan Ki 1Ki 1: Terima kasih bu, satahu saya SNMPTN itu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, benar gak bu?Ko: Iya benar apa yang dikatakan teman kalian, bahwa SNMPTN itu adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, jadi seleksi ini serempak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Namun belakangan ini, SNMPTN dibagi menjadi dua jalur, ada yang tahu apa saja?Ki 4: SNMPTN jalur undangan dan SNMPTN jalur tes bu.Ko: Iya benar sekali, ada lagi mungkin yang tahu apa bedanya SNMPTN undangan dengan SNMPTN jalur tes?Ki 3: Setahu saya SNMPTN jalur undangan dikhususkan untuk anak-anak tertentu saja sedangkan SNMPTN jalur tes siapa saja bisa ikutKi 11: SNMPTN jalur tes dibagi menjadi tiga pilihan kategori bu, IPA, IPS dan IPC.

( Konselor membahas dan mengupas topik secara tuntas dan berusaha mempertahankan keadaan kondusif dalam kelompok )

(Selingan dengan ice breaking)Ko: Setelah mengetahui seluk beluk tentang SNMPTN tadi komitmen atau langkah apa yang saja yang akan kalian lakuan?Ki 12: Mungkin saya minta pendapat orang tua dulu berkenaan kategori IPA, IPS, atau IPC yang akan saya ambil buKi 2: Kalau saya akan mencoba untuk belajar IPS, karena saya ingin mendaftar IPC sedangkan saya dari jurusan IPAKi 9: Iya bu, saya juga akan memilih IPC, karena saya ingin mendaftar kedokteran sekaligus mencoba untuk mendaftar di jurusan HukumKo: Baiklah, kalian harus bisa membuat komitmen sendiri berkenaan dengan tujuan yang ingin kalian capai dalam SNMPTN .

Tahap Pengakhiran

Ko: Ibu kira kalian semua sudah cukup paham mengenai SNMPTN, jadi kita akhiri saja bimbingan kelompok kali ini. Tapi sebelumnya Ibu ingin mendengar kesan dan pesan kalian selama mengikuti kegiatan bimbingan ini Ki 15: Terima kasih bu, dengan mengikuti bimbingan kelompok ini saya sudah mengerti dan paham apa itu SNMPTNKi 14: Benar bu, saya juga menjadi tahu bahwa saya bisa menggunakan nilai raport saya untuk mendaftar SNMPTN jalur undangan.Ki 7: Iya bu, saya juga merasa senang bisa mendapat informasi baru dan teman baru, hehe.Ko: Baiklah, Ibu kira kalian sudah bisa mengambil manfaat dari kegiatan bimbingan kelompok ini. Berkaitan dengan topik yang telah kita bahas tadi, perlukah sekiranya kita mengadakan bimbingan kelompok lagi?Ki 13: Saya rasa apa yang Ibu sampaikan sudah cukup jelas dan lengkap, jadi tidak perlu diadakan bimbingan kelompok lagiKi 4: Benar bu, tapi mungkin kalau kami mengalami kesulitan apakah Ibu bersedia membantu kami?Ko: Dengan senang hati Ibu akan membantu kalian.Ko: Baiklah kalau begitu Ibu ucapkan terima kasih atas partisipasi kalian dalam kegiatan ini, semoga apa yang telah kita diskusikan hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua, amin. Sebelum kita mengakhiri bimbingan kelompok kali ini ada baiknya kita berdoa dulu, berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa mulaiselesai.

(Kegiatan perpisahan dilakukan dengan bersalam-salaman)

Contoh Satlan BK Bimbingan Kelompok SMPContoh Satlan BK Bimbingan Kelompok SMP

SATUAN LAYANANBIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI 1 .............2012 - 2013

Tugas Perkembangan : 3 Mencapai hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria atau wanita

Sekolah : SMP NEGERI 1....................Kelas/Semester : VII / 1Tahun : 2012 2013

A.Bahasan/Topik Permasalahan:Mewujudkan pengaruh postif dan menghindari pengaruh yang negatif dari hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar

B. Bidang bimbingan :Bimbingan kelompok

C. Jenis layanan :Penempatan dan penyaluran

D. Fungsi layanan :Pemahaman

E. Kompetensi yang ingin di capai:Siswa dapat mewujudkan pengaruh postif dan menghindari pengaruh yang negatif dari hubungan teman sebaya terhadap kegiatan belajar

F. Uraian Kegiatan

1. Strategi Penyajian EksplorasiGuru pembimbing memperlihatkan beberapa youtube tentang Kelompok belajar ElaborasiGuru pembimbing meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi dan membentuk kelompok belajar yang baik KonfirmasiGuru pembimbing menjelaskan tentang kelompok belajar yang baik

2. Metode:Ceramah, lihat youtube dan diskusi

3. Materi:Kelompok belajar

G. Tempat Penyelenggaraan :Ruag kelas

H. Alokasi Waktu:4 Jam Pelayanan

I. Pihak yang disertakan:Guru PKn

J. Alat dan Perlengkapan:Alat tulis, buku refrensi dan Laptop serta infokus

K. rencana tindak lanjut:- Melaksanakan bimbingan kelompok

- Melaksanakan konseling Individu

L. rencana Penilaian:Laiseg, Laijapan, Laijapen

............... Juli 2012

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Selogiri Guru Pembimbing Kls 7

........................... ..................................

uatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Dari awal sampai akhir akan saya jabarkan disini sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses pemberian Layanan Bimbingan Kelompok. Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan, yaitu:Tahap I PembentukanTahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota. Memberikan penjelasan tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan main yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini. Jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti bagaimana cara menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan kepada seluruh anggota agar orang lain tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada mereka.Tahap II PeralihanTahap kedua merupakan jembatan antara tahap pertama dan ketiga. Ada kalanya jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota kelompok dapat segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya para anggota kelompok enggan memasuki tahap kegiatan keompok yang sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Dalam keadaan seperti ini pemimpin kelompok, dengan gaya kepemimpinannya yang khas, membawa para anggota meniti jembatan itu dengan selamat.Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu: 1) Menjelaskan kegiaatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya; 2) menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya; 3) membahas suasana yang terjadi; 4) meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota; 5) Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama.Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin, yaitu:1. Menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka2. Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau mengambil alih kekuasaannya.3. Mendorong dibahasnya suasana perasaan.4. Membuka diri, sebagai contoh dan penuh empati.Tahap III KegiatanTahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok. ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati.Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:1. Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan.2. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu3. Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.4. Kegiatan selingan.Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan.Tahap IV PengakhiranPada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu. Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali untuk melakukan kegiatan. Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:1. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.2. Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.3. Membahas kegiatan lanjutan.4. Mengemukakan pesan dan harapan.Setelah kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari (dalam suasana kelompok), pada kehidupan nyata mereka sehari-hari.


Top Related