Download - Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian Orang bilang, menyusun instrumen penelitian itu tidaklah mudah, orang juga bilang kalau penelitian itu begitu sulit, bahkan banyak orang meminta bantuan orang lain untuk menyusun instrumen penelitian mereka dengan harga yang tidak sedikit. Lewat blog ini, Anda akan tahu bahwa tidak ada yang sulit di dunia ini, tergantung bagaimana cara anda menyikapinya, maksud saya harus ada keinginan untuk berbuat (belajar dan belajar...), sama seperti halnya, bahwa tidak ada yang gratisan di dunia ini, kecuali udara dan sinar matahari yang jumlahnya melimpah. Lantas bagaimana caranya menyusun instrumen penelitian? Langkah-langkah berikut akan membantu Anda untuk lebih mudah memahami apa yang kita bicarakan disini: 1. Lakukan pengkajian literatur sebanyak mungkin terkait dengan variabel atau masalah
yang ingin anda teliti. 2. Dari sekian banyak teori yang ada dalam literatur yang anda baca itu, tidak semuanya
dipasang dalam landasan teori, tetapi teori yang mana yang menurut anda lebih sesuai untuk anda gunakan dalam penelitian anda (untuk penelitian kuantitatif), tetapi kalau penelitian kualitatif, teori-teori yang anda baca ini hanya sebagai pengarah saja, karena kita tidak bertujuan untuk menguji teori yang ada, namun lebih cenderung bertujuan untuk melahirkan teori baru yang dibangun berdasarkan fakta/data.
3. Dari teori-teori yang anda peroleh melalui kajian literatur tersebut, di dalamnya pasti menyangkut unsur atau elemen atau dimensi-dimensi yang membangun teori tersebut, misalnya teori kinerja guru. Kinerja Guru ini memiliki dimensi-dimensi yang membangunnya seperti : (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatif, (d) kemampuan, dan (e) komunikasi. (penulis mengacu kepada teorinya Mitchell (1978). dan pastikan bahwa anda juga melakukan hal ini dengan baik. sekali lagi pilih salah satu teori yang menurut anda dapat mendukung penelitian anda.
4. Jabarkan dimensi-dimensi tersebut ke dalam sub dimensi atau indikator-indikator (penunjuk).
5. Setelah itu buatlah pertanyaan untuk masing-masing indikator Ke lima langkah ini sebenarnya sama dengan langkah menyusun kisi-kisi instrumen. Nah itu dia, sebelum menyusun instrumen jangan lupa, agar pekerjaan anda lebih terarh dan terukur, buatlah dulu kisi-kisi (rancangan) instrumen anda. Selanjutnya langkah yang berikutnya adalah: 6. Lakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap tes atau kuesioner yang sudah anda
buat pada point 5. 7. Validitas adalah kemampuan alat ukur (instrumen) untuk mengukur apa yang hendak
diukur dalam hal ini kinerja guru, sedangkan reliabilitas adalah keajegan, ketetapan, alat ukur bila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada kondisi atau tempat yang berbeda.
8. Dari point 6, anda akan tahu mana soal yang baik dan tidak baik, soal-soal yang baik inilah yang akan anda gunakan sebagai instrumen dalam penelitian anda.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
CONTOH APLIKASI:
1. Pengertian Kinerja
Untuk melihat hakikat kinerja guru, terlebih dahulu dikemukakan pandangan para
pakar tentang apa sebenarnya kinerja itu.
Whitmore (1997:104) mengemukakan bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-
fungsi yang dituntut dari seseorang. Pengertian ini menurut Whitmore merupakan
pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil. Oleh karena itu, ia
mengemukakan pengertian kinerja yang dianggap representatif untuk menggambarkan
tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. Menurutnya, kinerja yang nyata
jauh melampaui apa yang diharapkan, yakni kinerja yang menetapkan standar-standar
tertinggi orang itu sendiri, selalu standar yang melampaui apa yang dimaui atau
diharapkan orang lain. Dengan demikian menurut Whitmore, kinerja adalah suatu
perbuatan, suatu prestasi atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan
nyata.
Bertolak dari pandangan Whitmore di atas, kinerja menuntut adanya
pengekspresian potensi seseorang, dan pengekspresian ini menuntut pengambilan
tanggung jawab atau kepemilikan yang menyeluruh. Jika tidak, maka hal itu tidak akan
menjadi potensi seseorang, tetapi sebagian akan menjadi miliki orang lain. Oleh karena
itu, pengarahan dari pimpinan, dalam hal ini kepala sekolah, akan menjadi penting dalam
rangka mengoptimalkan potensi seseorang. Pengarahan dari pimpinan, misalnya dalam
bentuk memerintah, menuntut, memberikan instruksi, membujuk dengan ancaman yang
jelas atau tersembunyi. Tidak bisa menghasilkan kinerja optimum yang tahan lama,
walaupun mungkin bawahan bisa menjalankan pekerjaan itu.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Pandangan lain, seperti dikemukakan Ptricia King (1993:19) bahwa kinerja adalah
aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya.
Mengacu dari pandangan ini, dapat diinterpretasikan bahwa kinerja seseorang
dihubungkan dengan tugas rutin yang dikerjakannya. Sebagai seorang guru, misalnya,
tugas rutinnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Hasil yang
dicapai secara optimal dari tugas mengajar itu merupakan kinerja seorang guru. Berbeda
dengan pendapat Patricia King, pakar lain Mitchall Terence (1978) memandang bahwa
kinerja atau performance merupakan hasil interaksi atau berfungsinya unsur-unsur
motivasi, kemampuan, dan persepsi pada diri seseorang. Pandangan yang hampir senada
dikemukakan McDaniel (Dokumen internet, t.t: 2) yang mengemukakan bahwa kinerja
adalah interaksi antara kemampuan seseorang dengan interaksinya. Berdasarkan
pandangan ini dapat ditegaskan bahwa kinerja merupakan penjumlahan antara
kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang. Dalam kaitannya dengan kinerja
guru, kinerja mereka dapat terrefleksi dalam tugasnya sebagai seorang pengajar dan
sebagai seorang pelaksana administrator kegiatan mengajarnya. Atau dengan kata lain,
kinerja guru dapat dilihat pada kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menilai
proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi etos kerja dan disiplin profesional
guru.
Mengacu dari tugas yang berkaitan dengan kinerja guru sebagaimana disebutkan di
atas, dapat dikemukakan bahwa terdapat dua tugas guru yang dijadikan acuan kinerja
guru. Kedua tugas itu adalah tugas yang berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran,
dan tugas yang berkaitan dengan penataan, perencanaan yang berkaitan dengan tugas
pembelajaran.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dipilah menjadi dua yakni kegiatan mengajar
dan kegiatan belajar di mana masing-masing kegiatan tersebut memiliki makna yang
berbeda. Kegiatan mengajar dilakukan oleh satu orang guru atau lebih, sedangkan
kegiatan belajar dilakukan oleh pebelajar baik secara individu ataupun kelompok. Untuk
melihat lebih jauh perbedaan kedua konsep tersebut, Degeng (1989:5) mendefinisikan
kedua istilah tersebut sebagai berikut, pengajaran adalah upaya membelajarkan siswa,
sedangkan belajar adalah pengkaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah
dimiliki siswa. Dengan demikian, kegiatan pengajaran merupakan kegiatan guru untuk
mengorganisir berbagai sumber belajar, yang dalam pandangan Association for
Educational Communication and Technology (AECT) (lihat Satgas Definisi dan
Terminologi AECT, 1986:2) yang menyatakan sumber belajar tersebut meliputi (a)
pesan, (b) orang, (c) bahan, (d) peralatan, (e) teknik, dan (f) latar atau lingkungan.
Sedangkan kegiatan belajar pada prinsipnya adalah upaya bagaimana memberikan
sesuatu pengetahuan terbaru kepada siswa dengan jalan mengaitkannya dengan sejumlah
pengetahuan yang telah mereka miliki.
Berdasarkan analisis kegiatan mengajar dan belajar sebagaimana disebutkan ini,
makin jelas tugas guru tidaklah ringan, tetapi merupakan tugas rutin yang merupakan
suatu proses mencakup serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
antara guru dan siswa merupakan suatu keniscayaan. Dalam hal ini, interaksi mempunyai
arti luas, tidak sekadar hubungan antara guru dan siswa, tetapi merupakan interaksi yang
edukatif, di mana di dalamnya terjadi penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang
sedang belajar.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Bagi Entwistle (1981), mengajar merupakan suatu usaha guru dalam mengelola
perhatian dan waktu siswa yang dimulai dari awal sampai akhir di dalam kelas. Peranan
guru dalam mengelola proses belajar mengajar, (dalam Carin, 1997), antara lain adalah
sebagai fasilitator, yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif
sehingga memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran, mengembangkan bahan
belajar dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar agar tujuan
belajar dapat dicapai.
Penciptaan kondisi belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran
tersebut, bagi guru tidak cukup hanya meningkatkan profesionalisme semata dalam arti
penguasaan keahlian di bidang studi yang diajarkannya, akan tetapi juga dituntut agar
guru mampu melakukan administrasi penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan
kemampuan profesionalisme guru dalam arti keahlian bidang studi serta kemampuan
menata administrasi penunjang pembelajaran, dapat diprediksi bahwa kinerja guru yang
bersangkutan adalah baik.
Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkap di atas, dapat dikatakan bahwa
kinerja guru adalah interaksi antara kemampuan seseorang guru dengan interaksinya
sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang dengan kemampuan itu ia dapat mengelola
proses belajar mengajar secara maskimal.
2. Aspek-aspek Kinerja Guru
Mengacu pada dua bidang tugas guru yang dikemukakan serta pandangan atas
kinerja di atas, maka Mitchell (1978) merinci cakupan wilayah kinerja atas 5 faktor
dominan, yakni (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatif, (d)
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
kemampuan, dan (e) komunikasi. Selanjutnya, menurut Tollah (1993:78), terdapat tiga
kriteria dasar yang berkaitan dengan kinerja guru, yaitu: (1) proses, (2) karakteristik-
karakteristik guru, dan (3) hasil atau produk yaitu perubahan sikap siswa. Dalam proses
belajar mengajar, kinerja guru dapat dilihat pada kualitas kerja yang dilakukan berkaitan
dengan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kompetensi guru yang profesional.
Dalam hal ini, indikator kinerja guru yang lebih gayut dalam tulisan ini adalah seperti
dirumuskan dalam Lokakarya Pendidikan Nasional (Tollah, 1993) yang meliputi: (1)
menguasai bahan, (2) mengelola proses belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4)
menggunakan media atau sumber belajar, (5) menguasai landasan pendidikan, (6)
merencanakan program pengajaran, (7) memimpin kelas, (8) mengelola interaksi belajar
mengajar, (9) melakukan penilaian hasil belajar siswa, (10) menggunakan berbagai
metode dalam pembelajaran, (11) memahami dan melaksanakan fungsi dan layanan
bimbingan penyuluhan, (12) memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan
(13) memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
KISI-KISI INSTRUMEN KINERJA GURU
Dalam landasan teori telah dipaparkan bahwa kinerja mutlak dimiliki guru
sekolah menengah atas, agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kinerja
guru tersebut dapat dilihat dalam lima dimensi yang disertai indikator sebagai berikut:
1. Dimensi Kualitas Kerja
Indikator:
a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat;
b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti;
c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran;
d. Menerapkan hasil penelitian dalam pembelajaran.
2. Dimensi Ketepatan/Kecepatan Kerja
Indikator:
a. Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;
b. Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa;
c. Menyelesaikan program pengajaran sesuai dengan kalender akademik.
3. Dimensi Inisiatif Dalam Bekerja
Indikator:
a. Menggunakan media dalam pembelajaran;
b. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran;
c. Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik;
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
d. Menciptakan hal-hal yang baru yang lebih efektif dalam menata administrasi
sekolah.
4. Dimensi Kemampuan Dalam Bekerja
Indikator:
a. Mampu dalam memimpin kelas;
b. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar;
c. Mampu melakukan penilaian hasil belajar siswa;
d. Menguasai landasan pendidikan
5. Dimensi Komunikasi
Indikator:
a. Melaksanakan layanan bimbingan belajar;
b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;
c. Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar;
d. Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran.
Instrumen kinerja ini disusun dalam bentuk kuesioner objektif, di mana kepada
responden akan diberikan beberapa butir soal dengan lima alternatif jawaban.
Selanjutnya responden diminta untuk memilih satu jawaban yang dianggap paling
sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Materi kuesioner disesuaikan dengan kinerja
yang dikaji melalui teori para pakar serta disesuaikan dengan situasi guru sekolah
menengah atas yang menjadi subjek uji coba.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Tabel 01:
Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru Matematika SMA Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah
Butir 1. Kualitas Kerja
a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat;
b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti;
c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran;
d. Menerapkan hasil penelitian dalam pembelajaran.
1,2,3 4,5 6 7
3 2 1 1
2. Kecepatan/Ketepatan Kerja
a. Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran
b. Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa
c. Menyelesaikan program pengajaran sesuai kalender akademik
8,11,12 9,13,14 15,16,17,18
3 3 4
3. Insiatif Dalam Kerja a. Menggunakan media dalam pembelajaran
b. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran
c. Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik
d. Menciptakan hal-hal yang baru yang lebih efektif dalam menata administrasi sekolah
19,20,21 22,23,24,25 26,27,28 29,30,31
3 4 3 3
4. Kemampuan Kerja a. Mampu memimpin kelas b. Mampu mengelola insteraksi
belajar mengajar c. Mampu melakukan penilaian
hasil belajar siswa d. Menguasai landasan pendidikan
32,33 34,35,36,37,38 10 39
2 5 1 1
5. Komunikasi a. Melakukan layanan bimbingan belajar
b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran
c. Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar
d. Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran
40,41 42 43,44 45,46
2 1 2 2
Jumlah 46
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
KUESIONER KINERJA GURU
I. PENGANTAR
1. Angket ini diedarkan kepada Anda dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan tugas perkuliahan “Psikometrika Pendidikan” di Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja-Bali. Infromasi yang diharapkan disini berkenaan dengan kinerja guru sekolah menengah atas.
2. Informasi yang diperoleh dari Anda sangat berguna bagi kami untuk belajar menganalisis tentang kinerja guru sekolah menengah atas.
3. Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan memenuhi tugas perkuliahan. Untuk itu, Anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.
4. Partisipasi Anda memberikan informasi sangat kami harapkan
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pertanyaan/pernyataan berikut, kami mohon kesediaan Anda untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda, lalu bubuhkan tanda “Check list” (√ ) pada kolom yang tersedia.
3. Mohon setiap pernyataan dapat diisi seluruhnya. 4. Contoh Pengisian
ALTERNATIF JAWABAN
No Pernyataan SS S KK K TP
1. Saya menyiapkan rencana pembelajaran sebelum mengajar
√
Keterangan :
SS = Sangat Sering S = Sering KK = Kadang-kadang K = Kurang TP = Tidak Pernah
Misalkan Anda melakukannya sangat sering kegiatan itu, maka pilihan Anda adalah memberikan tanda check list pada kolom “SS”. Sebagaimana pada contoh ini.
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
III. DAFTAR PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN
No Pernyataan SS S KK K TP
1. Sebelum mengajar saya menyiapkan rencana pembelajaran.
2. Rencana pembelajaran, saya susun berdasarkan analisis kemampuan awal siswa
3. Sebelum memulai pengajaran pada awal caturwulan, saya mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa
4. Menilai pekerjaan siswa saya lakukan secara obyektif
5. Soal-soal yang saya berikan untuk siswa, saya mengambilnya dari bank soal yang sudah ada dan saya sudah pernah ajarkan
6. Dalam menjelaskan materi pembelajaran, saya sangat hati-hati untuk menghindari penjelasan konsep yang keliru.
7. Hasil-hasil penelitian tentang perbaikan pembelajaran yang saya ikuti dalam seminar dan saya baca, saya terapkan dalam pembelajaran.
8. Dalam menjelaskan materi pelajaran saya memberikan contoh-contoh pada kehidupan riil yang dialami siswa sehari-hari.
9. Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada saat menjelaskan materi.
10. Hasil-hasil pekerjaan siswa yang telah dinilai, saya kembalikan sebagai balikan bagi siswa untuk melihat di mana kelemahannya
11. Saya berusaha memberikan materi pelajaran yang mengacu pada buku-buku baru sesuai kurikulum yang berlaku.
12. Saya aktif mengikuti seminar-seminar pembelajaran untuk saya terapkan dalam pembelajaran di kelas.
13. Saya menetapkan materi ajaran berdasarkan karakteristik siswa.
14. Untuk melihat karakteristik siswa, pada
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
awal semester, saya mengadakan tes kemampuan akademik.
15. Agar materi ajaran dapat diselesaikan sesuai kalender akademik, maka saya membuat rencana pertemuan dari awal sampai akhir.
16. Rencana pertemuan yang telah saya susun, saya usahakan untuk saya minta tepati sehingga materi benar-benar rampung dalam semester itu.
17. Jika saya ada pekerjaan lain di sekolah, ketua kelas saya minta bantuan untuk menyalin materi di papan tulis.
18. Tugas-tugas yang saya berikan kepada siswa, saya kumpulkan tepat waktu dan setelah dinilai dikembalikan lagi kepada siswa.
19. Dalam mengajar saya berusaha menggunakan media pembelajaran.
20. Media pembelajaran yang saya gunakan, saya sesuaikan dengan materi pembelajaran.
21. Jika tidak tersedia media pembelajaran di sekolah, saya berusaha membuat sendiri.
22. Biasanya pembelajaran di kelas saya berikan dalam bentuk kelompok.
23. Tugas-tugas individu saya berikan dalam bentuk pekerjaan rumah.
24. Dalam memberikan materi pelajaran biasanya saya kaitkan dengan kehidupan nyata.
25. Setiap akhir semester, siswa saya ajak wisata ke tempat-tempat bersejarah.
26. Data-data siswa saya atur dengan baik. 27. Data perkembangan belajar siswa
biasanya saya atur sendiri, sehingga waktu saya butuhkan tersedia dengan rapi.
28. Satuan pelajaran untuk setiap kali pertemuan, biasanya saya sudah atur dengan baik.
29. Semua buku administrasi kelas sesuai pedoman yang dianjurkan, saya siapkan dengan baik.
30. Biasanya saya mengatur administrasi sekolah dan kelas dengan menciptakan
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
cara yang baru yang mudah saya pahami. 31. Buku-buku administrasi pengelolaan kelas
yang diminta kepala sekolah saya siapkan dengan baik.
32. Saya berusaha melakukan perbuatan yang menjadi panutan siswa
33. Agar siswa dapat menggunakan waktu belajarnya dengan baik, saya membentuk kelompok belajar siswa dan saya memantau kegiatan itu.
34. Jika ada kelas yang gurunya berhalangan hadir, saya berusaha memberikan tugas untuk mereka kerjakan.
35. Sebelum memulai pelajaran di kelas, biasanya saya mengajarkan siswa untuk berdoa bersama
36. Setiap kali mengajar, saya adakan tanya jawab dengan siswa.
37. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik, langsung saya katakan “bagus” anda termasuk anak pintar.
38. Siswa yang kurang mampu mengikuti penjelasan secara bersama-sama di kelas, saya berikan penjelasan secara tersendiri.
39. Dalam pelaksanaan tugas mengajar saya berpedoman pada aturan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
40. Saya membuat jadwal tersendiri untuk membimbing siswa yang mengalami masalah dalam belajar.
41. Bagi siswa yang bermasalah dalam pelajaran tertentu, saya adakan bimbingan khusus
42. Siswa-siswa yang pemalu, saya berikan tugas dan hasilnya dibacakan di depan kelas.
43. Dalam mengajar, saya memberikan materi-materi yang baru yang sesuai dengan perkembangan siswa.
44. Saya menggunakan berbagai teknik dalam mengajar, misalnya memulai pelajaran dengan jalan bertanya terlebih dahulu, lalu menjelaskan materinya.
45. Saya selalu minta kepada teman saya untuk menilai segala kekurangan saya
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
dalam mengajar. 46. Setiap kali ada masukan untuk perbaikan
pengajaran, saya perhatikan dan saya gunakan dalam proses pembelajaran.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN KINERJA GURU
a. Validitas Isi (Content Validity)
Untuk mengetahui tingkat validitas isi (Penilaian pakar terlampir) digunakan rumusan
Gregory (2000:98-99):
DCBA
DIsiValiditas
+++=.
Keterangan:
A = sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevan
B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai/pakar
D = sel yang menunjukkan kedua pakar/penilai menyatakan relevan
Format Penilaian Pakar
No Dimensi/Indikator Butir Soal Relevan Kurang Relevan
Tabulasi silang (2x2)
Pakar I Tidak Relevan Skor (1-2)
Relevan Skor (3-4)
Tidak Relevan Skor (1-2)
(A)
(B)
Pakar II Relevan Skor (3-4)
(C)
(D)
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
Tabulasi Data Hasil Penilaian Pakar
Penilaian Pakar I Penilaian Pakar II Kurang Relevan (skor 1-2)
Relevan Skor (3-4)
Kurang Relevan (skor 1-2)
Relevan Skor (3-4)
11,17,24,25,34,42
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 12,13,14,15,16,18, 19,20,21,22,23,26, 27,28,29,30,31,32,33, 35,36,37,38,39,40,41, 43,44,45,46
17,22,25,34 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,18, 19,20,21,23,24,26, 27,28,29,30,31,32,33, 35,36,37,38,39,40,41, 43,44,45,46
Tabulasi silang (2x2)
Pakar I Kurang Relevan Skor (1-2)
Relevan Skor (3-4)
Kurang Relevan Skor (1-2)
(A) 3
(B) 1
Pakar II Relevan Skor (3-4)
(C) 2
(D) 40
DCBA
DIsiValiditas
+++=.
40213
40.
+++=IsiValiditas = 0,869
dari hasil perhitungan di atas didapatkan koefisien validitas isi instrumen kinerja
guru matematika adalah 0,869 atau dibulatkan menjadi 0,90
Validitas isi yang dianggap memuaskan menurut Cronbach (1970:135) adalah “yang
tertinggi yang dapat anda peroleh”. Hal ini dipertegas lagi dengan pernyataannya
bahwa koefisien yang berkisar antara 3,0 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan
kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan (Cronbach,
1970:429).
Dengan demikian validitas isi instrumen kinerja guru dapat dikategorikan
SANGAT MEMUASKAN
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
b. Validitas Butir
Validitas butir kuesioner kinerja Guru Matematika SMA dipertimbangkan
berdasarkan koefisien korelasi antara skor total dengan skor item. Mengingat
kuesioner Kinerja Guru bersifat non tes, maka statistik korelasi yang digunakan
adalah statistik korelasi product moment (Guilford, 1973:85) sebagai berikut:
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
X = Skor item
Y = Skor Total
N = Jumlah responden
Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan harga rxy ke tabel r
product moment, dengan ketentuan rxy dikatakan valid apabila rhit > rtabel pada
taraf signifikansi 5%.
Kuesioner kinerja Guru Matematika ini diujicobakan terhadap 30 orang guru
matematika SMA/MA, yaitu: SMAN 1 Sukamulia, SMAN 1 Sikur, SMAN 1
Sakra, SMAN 1 Selong, MA NW Pancor, SMA NW Pancor, dan MA Muallimin
NW Pancor. Perhitungannya menggunakan bantuan program Mikrosoft Excel.
(Hasil perhitungan terlampir).
Tabel 03: Ringkasan hasil perhitungan uji validitas butir instrumen kinerja guru
No. Item
r hitung r tabel
Keterangan
1 0.592 0.361 Valid
2 0.477 0.361 Valid
3 0.395 0.361 Valid
4 0.477 0.361 Valid
5 0.395 0.361 Valid
6 0.586 0.361 Valid
7 0.638 0.361 Valid
8 0.321 0.361 Drop
9 0.701 0.361 Valid
10 0.653 0.361 Valid
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
11 0.731 0.361 Valid
12 0.592 0.361 Valid
13 0.477 0.361 Valid
14 0.428 0.361 Valid
15 0.586 0.361 Valid
16 0.638 0.361 Valid
17 0.701 0.361 Valid
18 0.330 0.361 Drop
19 0.731 0.361 Valid
20 0.701 0.361 Valid
21 0.757 0.361 Valid
22 0.731 0.361 Valid
23 0.477 0.361 Valid
24 0.343 0.361 Drop
25 0.701 0.361 Valid
26 0.757 0.361 Valid
27 0.731 0.361 Valid
28 0.592 0.361 Valid
29 0.315 0.361 Drop
30 0.395 0.361 Valid
31 0.184 0.361 Drop
32 0.638 0.361 Valid
33 0.701 0.361 Valid
34 0.757 0.361 Valid
35 0.731 0.361 Valid
36 0.701 0.361 Valid
37 0.356 0.361 Drop
38 0.731 0.361 Valid
39 0.731 0.361 Valid
40 0.757 0.361 Valid
41 0.731 0.361 Valid
42 0.701 0.361 Valid
43 0.757 0.361 Valid
44 0.731 0.361 Valid
45 0.586 0.361 Valid
46 0.731 0.361 Valid
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa item soal yang valid sebanyak 40 item
soal, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23,
25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, dan 46.
Sedangkan item soal yang dinyatakan tidak valid (drop) sebanyak 6 item soal
yaitu butir nomor: 8, 18, 24, 29, 31, dan 37
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
c. Reliabilitas Butir Instrumen Kinerja Guru
Untuk mengetahui tingkat keajegan (reliabilitas) kuesioner kinerja guru
matematika dilakukan dengan membuang item yang tidak valid, selanjutnya
ditentukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi, 1996:104)
sebagai berikut:
( )
−
−=
∑2
22
111 t
it
SD
SDSD
k
kr
Keterangan:
k = banyaknya butir tes
SDt2 = Varian skor total
SDi2 = Varian skor butir ke-i
Perhitungannya dengan menggunakan bantuan program Mikrosoft Excel. (Hasil
perhitungan terlampir)
Tabel 04: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Intrumen Kinerja Guru Matematika
Jumlah Butir (k)
Varian Total
(2tSD )
Varian Butir
(2iSD ) ∑ 2
iSD
40 565.77 0.67 35.11
0.81
1.17
0.81
1.17
0.70
1.58
0.82
0.83
0.81
0.67
0.81
1.32
0.70
1.58
0.82
0.81
0.82
0.71
0.81
0.81
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com
Muhammad Ali Gunawan
0.82
0.71
0.81
0.67
1.17
1.58
0.82
0.71
0.81
0.82
0.81
0.81
0.71
0.81
0.82
0.71
0.81
0.70
0.81
Nilai yang diperoleh dari tabel di atas, dimasukkan ke dalam rumus Alpha Cronbach :
( )
−
−=
∑2
22
111 t
it
SD
SDSD
k
kr
96.077.565
11.3577.565
140
4011 =
−
−=r
Dari hasil perhitungan di atas didapat r11 = 0,96 dengan menggunakan kriteria derajat
reliabilitas alat ukur yang digunakan yaitu: kriteria yang dibuat oleh J. Guilford
(1973), sebagai berikut:
20,011 ≤r derajat reliabilitas Sangat Rendah
40,020,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Rendah
60,040,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Sedang
80,060,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Tinggi
00,180,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Sangat Tinggi
Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas alat ukur yang digunakan tersebut
dikategorikan SANGAT TINGGI.