1
Buletin KS-NFBS No 01/2012
BULETIN KS-NFBS Media Komunikasi Komite Sekolah
Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Nomor Perdana, tahun 2012
RAPAT KERJA PENGURUS
KS-NFBS 2011-2013
Oleh: Atiek Mappasawang, Sekretaris KS-NFBS
(Serang, 14 Maret 2012) Di pagi hari sabtu (9
Maret 2012) yang indah di sebuah Villa di desa
cinangka, banyak kendaraan parkir di depan
sebuah sekolah SDIT yang dikelilingi bendungan,
persawahan hutan dan dan bendungan yang
sejuk dipandang mata, mengingatkan kepada
kita akan keagungan kepada Sang Pencipta
alam ini. Rupanya dalam dua hari ini sabtu dan
minggu tanggal 10-11 maret 2012 akan
berlangsung perhelatan fenomenal Rapat Kerja
Komite Sekolah NFBS yang pertama dengan
tema MELALUI PROGRAM KERJA KOMITE
SEKOLAH, KITA TINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN NFBS MENJADI SEKOLAH YANG
TERBAIK DI INDONESIA.
Peserta begitu antusias meyongsong raker ini,
tidak kurang 25 orang yang tercatat dalam
daftar hadir (belum termasuk yg tidak tanda
tangan daftar hadir) ditambah lagi dengan
keikutsertaan keluarga anak, istri atau suami
yang menambah kehangatan suasana
silaturahim keluarga besar NFBS di Villa yang
bernama An-Nadzir ini milik seorang tokoh di
desa Cinangka, kompleks Villa ini terdiri dari
PENANGGUNG JAWAB :
KETUA KS-NFBS
REDAKTURPELAKSANA :
A. FANAR SYUKRI, PH.D
DAFTAR ISI
Rapat Kerja
Pengurus KS-NFBS
2012-2013 …..1
Daftar Pengurus KS-
NFBS 2012-2013 …6
Sekilas milis NFBS ..8
Diskusi menarik di
milis NFBS: makan di
asrama …………….10
Kita Bangsa Besar
yang akan mendunia
…………………….16
Kisah Masjid Abdul
Malik ………………..20
Gunakan Usia
Emasmu ……………22
PPM dan Belajar
Mendulang Makna ..28
Kutunggu
Kedatanganmu,
Ramadhanku …… 31
2
Buletin KS-NFBS No 01/2012
banyak bangunan mulai dari sekolah SDIT,
bungalow, ruang rapat, tempat wudhu ( tertulis
donation from UAE) dan masjid yang indah
serta juga tidak ketinggalan saung tempat
mancing ikan.....jadi kayaknya sangat
rugi....rugi....rugi....bagi para undangan yang
tidak sempat hadir dalam acara ini.
Awalnya kami ragu apakah kami dapat dengan
mudah menemukan lokasi ini, jadi khawatir
terlambat mengikuti acara raker, selepas
shubuh kami langsung meluncur dari Jakarta
dengan berbekal sedikit pengetahuan peta
lokasi, rupanya masyarakat sekitar begitu
paham akan lokasi tempat ini, sehingga kami
dengan mudah menemukannya alhamdulillah...
Kami disambut dengan ramah dan cerita-cerita
tentang lokasi yang indah dan asri ini oleh ibu
Yuyun istri Haji Mas'a pemilik Villa tersebut.
Dari KITA untuk KiTA oleh KITA begitu mungkin
pikir peserta rapat, karena kita semua
undangan bahu membahu mulai dari pasang
backdrop spanduk acara, membereskan kursi,
mengatur meja rapat, pasang sound system
dan juga proyektornya...
3
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Rapat dibuka oleh MC yang juga sekretaris KS-
NFBS, dengan didahului pembacaan ayat-ayat
kitab suci Al-Quran dengan penuh kekhusyukan,
dilanjutkan dengan laporan ketua KS-NFBS dan
selanjutnya pengarahan dari Yayasan. Raker
berjalan dengan khidmat, dimulai dengan
sharing program tentang mutu pendidikan oleh
kepala sekolah SMP yang berisi tentang target
dan pencapaian program yang telah
berlangsung selama ini. standar mutu SMP
tidak hanya meliputi bidang science, berpikir
ilmiah (lomba), kompetensi akademik siswa
hingga standard mutu karakter islam, Sharing
program kerja mutu pendidikan ini begitu
menarik bagi peserta, SMP NFBS telah banyak
mencapai kemajuan...., kita doakan semoga
lebih baik ditahun-tahun mendatang.
Setelah itu tidak mau ketinggalan juga
pemaparan program kerja sekolah SMA,
dimulai dengan pemaparan sasaran, program,
indikator dan kegiatan serta penanggung
jawabnya. sasaran program meliputi kesiswaan
dan akademik. Dilaporkan bahwa tahun lalu
(tahun 2011) siswa lulusan SMA NFBS
75%masuk perguruan tinggi negeri dan
diharapkan meningkat menjadi 80% tahun ini
(2012). Jalur undangan PTN perlu diperbaiki
mekanismenya karena masih sedikit yg diterima
lewat jalur ini, karena penerapan model yg
masih perlu disempurnakan, namun secara
umum peserta raker dapat melihat betapa
seriusnya sekolah SMA mempersiapkan
lulusannya agar bisa masuk perguruan tinggi
negeri... semoga Allah SWT memudahkan.....
Amiiin demikian laporan pandangan mata dari
perhelatan RAKER NFBS bagian pertama
���������
Daftar Pengurus
Harian KS-NFBS 2012-
2013
Ketua:
Hendratno
Wakil Ketua
Jhonny ZA
Sekretaris:
Masnawati
Mappasawang
Bendahara:
Heniwidyani
���������
4
Buletin KS-NFBS No 01/2012
nantikan laporan selanjutnya.... wassalam,
Atiek Mappasawang
*****
(Serang, 20 Maret 2012) Dalam laporan kali ini (laporan ke-2) akan
disampaikan paparan bidang pembinaan santri, keasramaan dan osis
SMA-SMP serta komentar Alumni KANS terhadap almamaternya...
Dalam paparannya kepala bidang pembinaan santri dan asrama Dr.Oni
Sahroni meyampaikan OUTCOME pembinaan santri adalah terciptanya
TAQWIM sebagai dasar pengembangan karakter islami yaitu santri yang
cerdas, sholeh dan Muslih dengan pendekatan 3 Proses yang pertama
adalah pengembangan proses MASPLIN (masjid dan kedisiplinan)
dengan target 80% santri rajin beribadah dan disiplin aturan aturan
PANTAS, yang kedua proses pengembangan kehidupan dalam asrama
dengan target 80% terbiasa hidup bersih, teratur, jujur, konsisten dan
mandiri serta yang ketiga adalah proses Tarbawi dengan target 100%
daya dukung manhaj Tarbiyah NF terpenuhi dan 40% Santri berani dan
aktif mengaktualisasikam perannya dalam dakwah.
Subhanallah, Luar biasa...., begitu barangkali komentar para ortu
santri..., jika outcome ini berhasil dicapai...apalagi bisa 100% semua...
he.. he... untuk itu peran orang tua santri juga tidak kalah pentingnya
untuk mendukung target OUTCOME ini. Banyak hal menarik yang
disampaikan oleh Ustad Oni yang 15 tahun sekolah di Mesir ini yang
perlu didukung oleh para orang tua santri, misalnya PROTAP mencium
dan memegang kepala santri sambil mendoakannya...,semboyan 3 S,
mentoring khalaqoh dan juga program-program lainya misalnya ada
pekan ibadah, pekan belajar wudlu, pekan belajar dzikir, pekan
berpakaian islami dan ada pekan belajar mandiri (hari tanpa aturan.... )
di mana santri menerapkan ilmu yang telah diajarkan tanpa pengaturan
lagi oleh pembimbingnya....
Ustadz Oni juga menyampaikan bahwa BINSAN telah memiliki program
Internalisasi karakter Islami, berikut Raportnya dan presentasi data
karakter santri secara rutin..., jadi sebenarnya para orang tua santri
bisa mengetahui bagaimana perkembangan karakter islami anaknya...
laporan yang dimiliki ustadz ONi sangat detail lho......
5
Buletin KS-NFBS No 01/2012
misalnya para orang tua santri bisa mengetahui laporan tentang
apakah anaknya rajin shalat di Masjid, apakah anaknya qiyamulail....
dan sebagainya.... Cuma ustadz Oni kesulitan kapan waktunya hal
tersebut dapat disampaikan kepada orang tua santri .... ( mungkin para
orang tua santri punya usulan silahkan.....!)
Program pengembangan karater santri ini juga diimplementasikan
dalam Kegiatan reguler santri...., tengok saja jadwal anak kita mulai dari
hari ahad hingga hari sabtu pekan berikutnya...., dimulai dari bangun
tidur di pagi hari jam 03.30 dilanjutkan Qiyamulail, berzikir dan shalat
shubuh hingga jam 05.15 setelah itu ada piket pagi lalu sarapan dan
persiapan sekolah hingga jam 06.30 dan dilanjutkan sekolah hingga jam
12.00 setelah sholat dhuhur, makan siang, remedial, eskul, bimbel
hingga15.30 dilajutkan sholat ashar, dzikir, khalakoh, mentoring. piket
sore, mandi dan makan dilanjutkan sholat magrib dan Tahfidz hingga
sholat isya sampai jam 20.00 dilanjutkan belajar mandiri hingga 21.30
istihat tidur... para orang tua santri mungkin bertanya..... apakah anak-
anaknya dapat mengikuti jadwal reguler ini dengan baik.... di sinilah
mungkin ... peran orang tua saat mengunjungi dan berinteraksi dengan
anaknya dapat menggali sejauh mana partisipasi anaknya dan
mendiskusikannya dengan BINSAN untuk peningkatan
pengembangan karakter islami anaknya....
Undangan peserta Raker KS-NFBS juga dihadiri oleh Alumni dan OSIS
SMP-SMA...., salah seorang perwakilan alumni yang masuk SMP
sebagai alumni pertama tahun 1999, menyampaikan bahwa situasi
NFBS (dulu ketika yang bersangkutan bersekolah) jauh berbeda
dibandingkan sekarang, sudah lebih maju dan berkembang, tidak hanya
secara fisik namun juga program sekolahnya sangat baik... namun
alumni juga mengkritisi pengisian kegiatan waktu luang oleh para santri
saat ini...., contohnya kalau dulu para santri saat waktu luang.... kreatif
mengisi kegiatannya dengan masuk hutan.... keluar pantai...., sekarang
saat waktu luang... para santri kelihatanya banyak menggunakan laptop
komputer untuk main game atau nonton video...., syukur-syukur kalau
laptopnya dibuat mengakses internet untuk mencari ilmu atau bahkan
membuat program aplikasi komputer yang dapat meningkatkan
ketrampilan.....
6
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Tak ketinggalan juga giliran OSIS SMP-SMA menyampaikan
presentasinya dengan antusias... bayangkan saja... program kerja OSIS
yang telah dibuatnya tak kurang dari 46 Program Kerja yang berkaitan
denga Tholib dan 32 Program kerja yang berkaitan dengan Tholibah
yang meliputi Seminar, jurnalistik, kesenian, Olahraga.... ada liga
Basket....Liga LPI..... hingga melukis tembok kolam renang...., OSIS juga
kreatif menggalang dana... contohnya saja untuk salah satu
kegiatannya OSIS menargetkan mengumpulkan dana hingga 120 juta
rupiah dan saat ini OSIS telah berhasil mengumpulkan 26 jutaan,
caranyapun unik... misalnya dengan cara menjual hasil karya seni
ataupun bingkisan, anggota OSIS misalnya diharapkan dapat
berkontribusi 125 ribuan rupiah dengan caranya masing-masing.....
OSIS berharap para orang tua santri dapat membantu mensukseskan
program kegiatannya secara moril dan materi....
Raker KS-NFBS ini memang sangat melelahkan...., namun dengan tekad
dan semangat ingin memajukan NFBS menjadi sekolah terbaik di
indonesia...., semua para undangan tetap mengikuti rapat ini dengan
khidmat...., para koordinator asrama juga hadir menyimak
penyampaian materi dan menambahkan informasi kejelasan tentang
perlunya peningkatan pembinaan karakter islami...,
Selanjutnya Pak Fanar selaku salah seorang anggota dewan penasehat
menyampaikan pentingnya POSITIONING KS-NFBS dalam berinteraksi
dengan para Stake-Holder, pak Fanar menyampaikan bahwa fungsi KS
harus jelas yaitu sebagai advisory agency, suppoting agency, controling
agency dan mediator agency, sehingga diharapkan Program Kerja KS-
NFBS dapat mengacu pada positioning ini.
Pak Fanar juga menyampaikan makalah dari PROF Syamsir Abduh (yang
berhalangan hadir), makalah tentang MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
PESANTREN TERPADU, menurutnya MUTU.... dapat diartikan sebagai
agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan
konsumen/ pelanggan, untuk mencapai MUTU diperlukan pendekatan
PARADIGMA BARU 5 Pilar (otonomi, akuntabilitas, akreditasi, evaluasi
dan terakhir penerapan konsep AHLI)... untuk itu dalam makalahnya
disarankan Program Kerja KS yang akan ditetapkan hendaklah
menggunakan PARADIGMA BARU ini didahului dengan analisis SWOT
(kondisi saat ini, lingkungan strategis, peluang dan kendala ) dan Pak
7
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Fanar juga menambahkan pendekatan BSC ( balance score card ) agar
ke-10 stake-holder (yg meliputi santri, orangtua santri, yayasan,
sekolah ........hingga pemerintah) dapat TERPUASKAN..., karena satu
saja di antara para stake holder ini tidak terpuaskan akan menjadi
masalah...!
demikian Laporan Pandangan Mata Raker KS-NFBS bagian kedua kali
ini...
Pengurus Komite Sekolah SMP Islam dan SMA Islam
Nurul Fikri Boarding School Periode 2011 – 2013
Penasihat:
1. Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri
2. Prof. Dr. Ir. H. Syamsir Abduh
3. Agus Fanar Syukri, PhD
Pengurus Harian
Ketua : Hendratno, SP, MM.
Wakil Ketua : Ir. Jhonny, ZA, MMSI.
Sekretaris : Masnawati Mappasawang, SH, M.Kn
Wakil Sekretaris I : dr. Erliano Sufarnap
Wakil Sekretaris II : Irmawati, S.Pd.
Bendahara : Heniwidyani,S.Si
Wakil Bendahara I : Hj. Fatimah Tamsil Linrung
Wakil Bendahara II : Riyadi Nurohman
Koord Kelas SMP : Nurul Aini
Koord Kelas SMA : Ir. Supriadi
Koord asrama Tholib ; Ir. Padlis Awang
Koord asrama Tholibah : Yuli Suryandari, S.PdI
Bidang – Bidang :
1. Bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan
Ketua : Lukman Ibrahim
Anggota : Nurul Aini
8
Buletin KS-NFBS No 01/2012
2. Bidang Peningkatan Karakter SDM Sekolah baik Guru, Karyawan dan
Santri
Ketua : Alvin
Anggota : Yuli Suryandari, SpdI
3. Bidang Jaringan Kerja sama dan Sistem Informasi
Ketua : HR. Herman Salam
Anggota : Ir. Supriyadi
4. Bidang Peningkatan Kapasitas Orang Tua dan Silaturahim
Ketua : Ir. Fadlis Awang
Anggota : dr. Erliano S
5. Bidang Penggalian dana dan kegiatan sosial
Ketua : H. Masrukhin, SE
Anggota : Riyadi Nurohman
SEKILAS MILIS NFBS Oleh: A. Fanar Syukri, Ph.D
Milis NFBS yang
beralamat di
didedikasikan untuk seluruh
stakeholders (pemangku
kepentingan) yang terlibat
dalam pengembangan NFBS,
termasuk di dalamnya para
Ustadz, Ustadzah, Orang Tua
Santri, Pengurus Yayasan,
dan para Thalib (santri putra) maupun Tholibah (santri putri) beserta para
alumninya.
Nurul Fikri Boarding School (NFBS) - berada di Pondok Pesantren Modern
Ibnu Salam adalah pondok pesantren modern yang dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Ibnu Salam Nurul Fikri, berada pada area lebih dari 60 hektar di
Cinangka, Serang, Banten. Sekolah NFBS terdiri dari SMP dan SMA, dengan
sistem asrama, dikelola secara profesional untuk menghasilkan putra-putri
terbaik yang Insya Allah akan menjadi pemimpin ummat di masa mendatang.
9
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Milis dibuat 12 April 2005, saat ini telah beranggotakan 545 email address,
dengan anggota paling banyak adalah orang tua santri. Email yang
dikirimkan oleh para anggota milis dari tahun ke tahun, dari bulan ke
bulan, dapat ditunjukkan di tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah email di milis NFBS tahun 2005-2012
Untuk bergabung ke milis
NFBS, cukup dengan
mengirimkan email kosong
ke nfbs-
[email protected] dari email address Anda. Setelah Anda
menjadi anggota, maka segala topik diskusi yang melibatkan orang tua
santri, manajemen yayasan, manajemen pesantren, ustadz, ustadzah,
alumni, juga santri sendiri akan dapat ikuti.
Milis KHUSUS untuk pengurus Komite Sekolah NFBS adalah ks-nfbs-
[email protected] silakan dimanfaatkan untuk berkomunikasi
dengan pengurus komite sekolah NFBS.
10
Buletin KS-NFBS No 01/2012
DISKUSI MENARIK DI MILIS NFBS:
MAKAN DI ASRAMA
Catatan Redaksi: tulisan ini adalah rangkuman hasil diskusi di milis NFBS, yang
sangat menarik, dan penting untuk diketahui oleh para orang tua & santri, dan
semoga dapat diperbaiki di masa yang akan datang.
Bermula dari email Ibu Vera, bunda-nya Dhanie Atha yang tinggal di
asrama Utsman Bin Affan (UBA), yang menceritakan bahwa beberapa
minggu di asrama UBA para santri bergiliran jatuh sakit. mungkin asrama
lain juga. gejalanya panas tinggi naik turun, sakit perut, mual. sebagian
kena tipus.
(gambar ilustrasi, sumber:
tribunnews.com)
Dari hasil pengamatan bu Vera,
sepertinya kebiasaan makan
para santri kemungkinan yg
menjadi penyebab. jam makan
tidak dilakukan serempak.
Tidak ada ruang makan yg
memadai supaya para santri
bisa makan bersama-sama, seperti yg dicontohkan Nabi. Santri yang
makan lebih dulu, setelah mengambil jatah lupa tidak menutup tempat
nasi dan lauk, akhirnya santri yg makan belakangan harus rela makan
makanan yang sudah dicicipi kucing dan lalat; bahkan terkadang malah
harus berbagi lauk dengan kucing, karena lauk sdh digigit sebagian oleh
kucing.
Lalu bu Vera dan beberapa Bapak-bapak yang anak-anaknya tinggal di
asrama UBA beserta ustadz/wali asrama berandai-andai: seandainya ada
semacam dapur umum / ruang makan luas yg bisa menampung para
santri utk makan bersama, mempraktekkan cara Nabi makan, tentu
bukan hanya kenyang perut yg didapat, tetapi juga keberkahan, dan
kesehatan.
11
Buletin KS-NFBS No 01/2012
memang kelihatannya sepele, hanya cara makan, tp kalau bisa
mencontoh cara Nabi, insya Allah akan memperkaya pengalaman
spiritual para santri.
kalau sdh makan bersama, lauk apa pun insya Allah terasa lezat. Jadi
para santri gak perlu lagi masak indomie krn lauknya 'gak jelas' - gak
jelas rasanya atau gak jelas bentuknya, tulis bu Vera mengakhiri
emailnya, dan penuh mengharap bahwa insya Allah pengandaian Bapak
& Ibu para orang tua di asrama UBA ini juga diaamiini oleh
abun/ustadz/ustadzah/yayasan/pejabat yg berwenang lainnya.
Ibu Yusfiana Alfi, Orang tua zaidan, kelas 7, yang tinggal di asrama UBA
juga, menceritakan bahwa kebetulan, zaidan, anak beliau adalah salah
satu yg sakit. Alhamdulillah bukan termasuk yang sakit thypus. Tp
sempat 4 hari tidak sekolah, panas naik turun. Setelah bicara dari hati ke
hati mengakulah dia bahwa memang dia sangat tidak berselera sarapan.
Ujung-ujungnya -jika sangat lapar- dia makan di kantin jam istirahat.
Makan siang+ malam, sama saja. Sekedar pengganjal rasa lapar. Sangat
kurang untuk ukuran anak yang dalam masa pertumbuhan.
MAKAN BERSAMA
Bu Yusfi juga setuju dengan
usulan bu vera, agar anak-
anak yang tinggal di asrama
makan bersama di ruang
makan -bukan di kamar- bisa
menambah selera makan dan
kedisiplinan anak tentang
jam makan. Jadi tidak ada yg
makan belakangan,atau tidak
kebagian makanan dan
sebagainya. (ilustrasi, sumber: fotopage.com)
Ustadz Idris sebagai Direktur Operasional menyampaikan terima kasih
atas masukan bu Vera, dan berharap semoga berandai-andainya tidak
termasuk yang dilarang Nabi. Alhamdulillah... Asrama Sofiyah
merupakan type asrama terakhir yang dinyatakan tepat untuk menjadi
12
Buletin KS-NFBS No 01/2012
percontohan asrama yang lainnya, karena pada area tengah asrama
atasnya tertutup bagian tengahnya saja, sehingga dapat digunakan
sebagai ruang makan bersama seasrama.
Rencananya semua asrama yg bertype asrama UBA akan direnovasi
seperti asrama Sofiyah. Sekarang ini sedang dimulai dari asrama Ali Bin
Abi Tholib. mohon bantuan dan dukungan serta doanya, semoga proses
Renovasi Asrama berjalan lancar dan tepat waktu, ust Idris menjelaskan.
Pak Budi Sulistiyo menanyakan ke ust Idris Azhar, apakah maksudnya
pengelola asrama itu wali asrama? Kemudian mengusulkan agar ada
lomba antar asrama tentang kebersihan, kenyemanan dan kesehatan
para santri, juga lingkungan asrama, sehingga yg pemenang asrama akan
menjadi kebanggaan dan reputasi bagi pengelola/wali asrama ybs, bila
perlu ada reward-nya.
Ust Idris Azhar menjawab bahwa lomba asrama sudah terlaksana,
bahkan ada piala bergilir-nya segala.
(ilustrasi, sumber: ahsanfle.wordpress.com)
Bapak Dibiansyah Hamid - ayah Aditya R Hamid kelas VII , asrama UBA
memperkuat pendapat bu Vera bahwa beberapa kali beliau
mengunjungi asrama ananda di UBA saat jam makan memang membuat
13
Buletin KS-NFBS No 01/2012
pak Dibiansyah cukup kaget.. Anak-anak sepertinya sudah terbiasa
makan di sembarang tempat, ada yang di teras, ada yang di tempat
tidur, ada yang sedikit lebih sopan di kursi belajar dalam kamarnya,
bahkan banyak yang di lantai dalam kamar sambil rebahan. Pak Dibi
berpikir … mungkin ada yang di halaman atau lapangan? setelah
biasanya mereka ambil makanan yang disediakan di dapur asrama.
Belum lagi soal kebersihan juga menjadi satu hal yang sulit dijaga dan
diperhatikan lewat cara makan seperti sekarang ini. Anak-anak pasti
cenderung meninggalkan tempat makanan di dapur dalam keadaan
terbuka. Mudah2an nggak saingan dengan kucing (dan lalat) seperti
yang disebutkan bu Vera di emailnya.
Rasanya kita memang perlu menaruh perhatian lebih dalam hal ini,
untuk mendidik anak-anak kita makan dengan adab makan Rasulullah.
Rasulullah sangat tidak mengajarkan kita makan sambil berdiri, berjalan
dll.
Ustadz di asramapun, saat pak DIbi pernah bicarakan juga setuju dengan
kesulitan mengatur cara makan anak-anak, walau sudah berusaha terus
menerus menegur anak-anak. Cuma pak Dibi berpikir memang kembali
ke fasilitas yang tersedia.
Ide makan bersama akan insyaAllah banyak manfaatnya bagi
(pendidikan) anak-anak kita. Selain menjaga kebersihan, kebersamaan
salah satunya, melatih tanggung jawab bagi yang bertugas kurvey,
mendidik adab makan Rasulullah yang pasti. Dan pasti bisa dihindari hal-
hal yang dilarang nabi (seperti banyak kebiasaan cara makan kita di luar
komunitas kita saat ini), dll.
Kalau dapur umum belum bisa direalisasikan, minimal sementara dapur
kecil asrama juga sementara bisa disulap jadi tempat makan bersama
yang cukup bagus, walau sepertinya masih terlalu kecil?
Pak Budi Sulistyo kembali menanggapi bahwa beliau sangat sependapat
dengan usulan ibu Vera dan Bapak Ibu yang lain, dengan mata kepala
pak Budi sendiri juga menyaksikan kondisi yg di ceritakan ibu Vera,
kebetulan pak Budi dda dinas Dan sempat menengok anak saya di
14
Buletin KS-NFBS No 01/2012
asrama umar pas jam makan siang, saya perhatikan tingkat higienis
sangat jauh karena situasi cara makan yg berkeroyokan Dan asal
mengambil serta lingkungan Adanya banyak lalat mungkin juga kucing,
saya sangat prihatin sekali dg kondisi tsb terutama utk kesehatan anak-
anak kita tersayang yg kita percayakan sepenuhnya ke pihak asrama
atau sekolahan.
Ternyata dugaan pak Budi memang benar, anak beliau menjadi salah
satu korban, dg sakit di opname di Jakarta selama 1 pekan dg indikasi
awal tipus, dan ternyata DB, mudah-mudaan diskusi kita ini membawa
hikmah bagi kita semua baik pihak ortu maupun pihak sekolah agar para
santri tdk banyak yg jatuh sakit dan proses belajar para santri tidak akan
terganggu.
Pak Budi juga sependapat apabila setiap kamar Ada semacam
dapur/meja makan khusus untuk anak-anak makan atau pun di tengah-
tengah asrama dg anak-anak makan harus dijaga kenyamanan dan
kebersihannya.
Alhamdulilah, setelah membaca masukan dari para orang tua santri,
ustadz Idris Azhar sebagai Direktur Operasional NFBS menyatakan
bahwa rencana pihak sekolah untuk membuat pilot proyek yg terbaik
seperti asrama asyafiah serta masukan dan saran dari bapak/ibu
sekalian ...saya sangat bersyukur bahwa kita masih memikirkan
kesehatan Dan kenyamanan anak-anak santri tersayang kita.
Mengingat banyaknya asrama yg harus di renovasi serta mempercepat
pelaksanaan renovasi ruang makan bersama di tengah-tengah / teras
asrama yg kadang-kadang kalau hujan juga sangat licin serta
membahayakan anak-anak santri, maka Pak Budi mohon maaf kalau
mengusulkan agar kita para orang tua santri bisa mendukung proyek ini
sepenuhnya Dan bisa Memberikan donatur pembiayaan pembangunan
secara bersama-sama.
15
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Akan lebih mudah Dan ringan beban apa bila kita laksanakan bersama-
sama atau gotong royong, Hal ini hanya sekedar utk kebaikan Dan
kesehatan anak-anak santri kita tersayang serta dg maksud. ' kebersihan
adalah sebagian Dari iman' ini Akan tertanam terrhadap anak-anak
santri.
VAKSINASI
Ada juga masukan
tambahan dari Ibu
Noer'Aida, ortu Kelas 8,
yang menyarankan
bahwa ada baiknya anak-
anak kita divaksinasi Anti
Thyphus sehingga bila
pun akan terkena tidak
akan parah karena sudah
mempunyai anti bodinya.
Hal ini disarankan oleh dokter ketika anak beliau akan masuk sekolah
berasrama... karena bukan hanya karena kondisi makanan yang
tercemar lalat dsb.... tetapi karena kebanyakan anak-anak kalau sudah
lelah dan ngantuk kemudian melihat makanan kurang berselera (apalagi
untuk anak keas 7 dan 10 masih home sick lah dan membandingkan
dengan makanan di rumah ...)
penyakit typhus bisa datang tanpa diundang... kalo sudah terkena
akibatnya jadi panjang... tidak bisa mengikuti pelajaran dengan tenang...
kembali ke asrama menjadi gamang... karena banyak pelajaran yang
tertinggal dan tugas menghadang... :)
vaksinasi bisa dilakukan oleh siapa saja (anak-anak, mahasiswa, atau kita
yang sudah agak berumur...) dan diulang setiap 3 tahun satu kali....
Di akhir diskusi, A Fanar Syukri ortu M. Irfan F (kelas 10) & Yumna N.
F (kelas 7) mengemukakan pendapatnya bahwa hidup berasrama
memang ada kelebihan dan kekurangan, tetapi bila bisa dikelola dengan
16
Buletin KS-NFBS No 01/2012
lebih baik, insyaAlloh akan menjadi pembelajaran yang luar biasa
baiknya. Sebaliknya ... bila tidak dikelola dg baik, maka yang biasanya
baik, akan terpengaruh utk bertindak praktis & ego-sentris.
Mungkin pengalaman berikut bisa menjadi salah satu referensi
perbaikan. Mungkin bukan hanya tempat semata, tetapi aturan, sistem
& komitmen bersama yg lebih penting.
Bapak Fanar pernah menginap di sebuah perguruan tinggi kedinasan
(PTK) sebuah lembaga pemerintah, yang mahasiswa/i-nya diseleksi dari
ribuan orang, diambil hanya 40 orang tiap angkatan. Walaupun usianya
memang lebih matang dibandingkan dg siswa/i SMA apalagi SMP, tetapi
sistem hidup bersama di asrama, termasuk aturan makannya, sangat
menginspiratif PTK-PTK lainya untuk menirunya, karena dipakai sebagai
salah satu sarana pembentukan karakter mahasiswa/i.
Untuk aturan makan di PTK tsb:
(1) waktu utk makan pagi, siang, malam hanya diberi waktu 15 menit.
(2) makan harus bersama-sama di aula utk 180 orang (mahasiswa &
pamong), 1 meja ada 8 orang, masing-masing tingkat 2 orang (tingkat 1 2
orang, tingkat 2 2 orang dst sampai tingkat 4), utk keakraban senior-
yunior. kecuali bagi yang sakit.
(3) pembagian tugas mengambil nasi, lauk, piring, buah dsb diatur
dengan sistem piket; termasuk saat membereskannya.
(4) setelah makan, khususnya makan malam ... ada kultum/tausyiyah,
dari pamong ataupun dari senior.
Nah, selain rencana perbaikan infrastuktur di masing-masing asrama,
mungkin aturan waktu makan, kebersamaan, piket & (bila perlu) ada
kultum ... bisa dijadikan referensi perbaikan di NFBS. Mungkin bisa
dimulai setelah masuk tahun ajaran baru yang akan datang.
Hanya masukan saja, semoga ada yang bisa mengambil manfaat. Pak
Fanar mengakui bahwa beliau termasuk yang ikut mengurut dada, ketika
anak-anak/santri NFBS, yang makannya di bagian akhir, tidak
mendapatkan lauk, bahkan juga nasi, sayurnya tinggal kuahnya saja;
akhirnya harus bikin mie atau jajan ... menurut saya koq bagaimanaaaa
begitu ya. Tinggal bersama di asrama, ahsannya bisa dimanfaatkan utk
17
Buletin KS-NFBS No 01/2012
mendidik karakter setiap anak tentang akhlak makan, itsar, berbagi
bersama, dsb. InsyaAlloh ... berat di awalnya, tetapi setelah 1-2 bulan,
insyaAlloh akan ada perbaikan yg cukup signifikan.
Bunda Hasyim, orang tua kelas 8B, sangat setuju permasalahan tentang
makan ini diangkat di millis ini, karena sudah sangat sering saya melihat
makanan anak-anak terbuka dan berantakan serta dikerubuni lalat di
dapur. Bunda Hasyim hanya bisa mengurut dada saat menyaksikannya,
terutama di Asrama Tholib tingkat SMP.
Peran wali Asrama sangat dibutuhkan dalam masalah ini, beberapa
tahun yang lalu saya pernah mengusulkan agar wali Asrama dibebas
tugaskan dalam mengajar di kelas, tetapi mendapatkan penghasilan
yang setara dgn guru-guru yang mengajar di kelas. Tugas wali asrama
sangat berat untuk mengawasi anak-anak yang sangat membutuhkan
perhatian, bimbingan dan komunikasi dengan wali asrama. Karena Peran
wali Asrama adalah sebagai
penganti kita orang tua
yang menitipkan putra-
putrinya untuk mondok dan
bersekolah disini. Kondisi
saat ini untuk bisa bertemu
sama wali asrama saja
sangat susah karena
padatnya kesibukan beliau
di luar asrama, apalagi
dalam memperhatikan jam-
jam makan dan ketertiban
lainnya di Asrama.
(ilustrasi, sumber: http://dewiultralight08.wordpress.com)
Semua masukan dari para orang tua, ditanggapi secara positif oleh
manajemen operasional NFBS, dan berjanji akan diperbaiki di masa yang
akan datang. Para orang tua, para santri, di tahun ajaran baru bisa
melihat kembali suasana makan para santri di asrama, apakah memang
akan ada perubahan yang signifikan? Semoga.
18
Buletin KS-NFBS No 01/2012
TULISAN PARA SANTRI (catatan redaksi: Tulisan-tulisan para santri berikut ini, beberapa adalah hasil pengerjaan
tugas membuat teks pidato tentang fakta multikultural masyarakat indonesia, dan
analisis solusi untuk mengatur & mentransformasikan kemultikulturalan itu menuju
indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera; dan dikirimkan ke milis NFBS. Atau tulisan
orijinal santri tentang apa yang dirasakannya, dan dituangkan dalam bentuk tulisan opini,
yang menggugah. Syukron kepada ustadz pengampu pelajaran, juga para santri yang
telah mengerjakan tugas-tugas dengan sangat baik.)
KITA, BANGSA BESAR YANG AKAN MENDUNIA!
Oleh : Ahmad Wildan & Ihkam Aufar Zauhari, Kelas 11 IPS 1
Indonesia adalah serpihan
mozaik keajaiban sebuah bentuk
kesatuan. Percampuran berbagai
perbedaan yang disatukan lewat
sebuah semboyan serta semangat
perubahan. Tidak terasa Indonesia
telah berlari sejauh ini. Melewati
berbagai rintangan serta cobaan,
diterpa berbagai badai serta topan.
Ingatkah saudara-saudara
sekalian, ketika dulu patih gajah
mada berhasil menyatukan nusantara yang dulu kala masih terpecah-
pecah. Sudah sekian ratus masehi nusantara ini terus hidup, berganti
dari generasi ke generasi. Kini telah kita pijak angka 66 tahun indonesia
merdeka. Indonesia semakin terisi oleh bermacam-macam karakter,
semakin banyak ragam kebudayaan di indonesia ini, mulai dari yang
tradisional hingga yang modern. dan itu membuat persatuan yang dulu
mungkin disatukan oleh patih gajah mada menjadi retak. Hampir
dimana-mana kita lihat banyak pertikaian maupun pertempuran antar
suku yang melibatkan putra-putra kebanggaan negeri ini! Yang
melibatkan para orang-orang pemelihara adat indonesia.
19
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Berbagai konflik bernuansa agama terus terjadi sejak negara
didirikan. Konflik itu memuncak di awal reformasi ketika terjadi
kerusuhan masal, ratusan gereja dan tempat usaha etnis Tionghoa
dibakar, dirusak, dan dijarah. Pada bulan Mei 1998, kerusuhan
bernuansa SARA menewaskan lebih dari 1000 orang. Kerusuhan Timor-
Timur, Poso, Ambon, Sambas, dan lainnya, adalah sebagian dari daftar
panjang kerusuhan yang dilatarbelakangi oleh konflik agama dan etnik.
Fenomena yang terjadi di negeri tercinta ini sebenarnya telah
dirumuskan obat penawarnya lewat sebuah kata-kata
“multikulturalisme”, sebuah kata yang jika kita di implementasikan
dalam kehidupan kita niscaya dapat menjadi solusi nyata untuk
Indonesia. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Multikultural
dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu
kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat
multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal
dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri
khas tersendiri yang
mampu membedakan
antara satu masyarakat
dengan masyarakat yang
lain. Setiap masyarakat
akan menghasilkan
kebudayaannya masing-
masing yang akan
menjadi ciri khas bagi
masyarakat tersebut.
Dari sinilah muncul istilah
multikulturalisme.
(ilustrasi, sumber: tubasmedia.com)
Banyak definisi mengenai multikulturalisme, di antaranya
multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia -yang
kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan-
yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keragaman,
20
Buletin KS-NFBS No 01/2012
pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat.
Menurut Azyumardi Azra, seorang cendekiawan Indonesia,
multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang
kemudian diwujudkan dalam “politics of recognition”. Lawrence Blum
mengungkapkan bahwa multikulturalisme mencakup suatu
pemahaman, penghargaan dan penilaian atas budaya seseorang, serta
penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain.
Berbagai pengertian mengenaimultikulturalisme tersebut
dapatdisimpulkan bahwa inti dari multikulturalisme adalah mengenai
penerimaan dan penghargaan terhadap suatu kebudayaan, baik
kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang lain. Setiap orang
ditekankan untuk saling menghargai dan menghormati setiap
kebudayaan yang ada di masyarakat. Apapun bentuk suatu
kebudayaan harus dapat diterima oleh setiap orang tanpa membeda-
bedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain.
Penerimaan serta penghargaan terhadap suatu kebudayaan
merupakan sikap yang harus kita tanamkan dari buaian hingga akhir
zaman! Bagaimana tidak?!?
Dengan total luas wilayah 1,904,569 km2, terdiri dari 13.487 pulau,
Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, tercampur
dengan penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya
adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab dimana mereka sudah lama
datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan
menetap menjadi bagian dari Nusantara.
Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa. Angka
ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah
melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat
Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.Indonesia memiliki
sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang
berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India,
Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.
Dengan fakta yang telah saya paparkan tadi, jelas bahwa
pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan kita di negeri Indonesia
21
Buletin KS-NFBS No 01/2012
tercinta ini bukan hanya sebatas artifisial saja, tapi harus bisa di
implementasikan secara nyata dalam realita!
Saudara-saudara senasib sepenanggungan, sudah saatnya kita,
saya selaku presiden berserta jajaran pemerintahan, bersama anda,
selaku rakyat Indonesia, bersatu! Menanamkan rasa penerimaan serta
penghargaan tidaklah dapat dilakukan hanya dalam hitungan bulan,
rasa itu haruslah tertanam dalam-dalam yang dimulai saat kita masih
belia, serta ditanamkan bersama-sama oleh kita semua!
Rakyatku tersayang, Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang
masih beranjak dewasa, sehingga dalam perjalanannya masih banyak
hal yang harus kita bantu agar bisa berkembang secara bersama-sama.
Rakyatku yang selalu di ridhoi oleh Allah, sudah saatnya kita
berangkat dari berbagai macam masalah-masalah yang dikarenakan
kita belum dapat menerima perbedaan. Mari kita maanfaatkan
keanekaragaman yang kita miliki agar negara indonesia maju. Marilah
jadikan menerima perbedaan sebagai satu kekuatan bersama yang
nantinya akan menyebabkan persatuan seluruh ragam suku budaya
sehingga Indonesia dapat menakhlukan ego pribadi untuk selanjutnya
mengekspansi keseluruh penjuru bumi!
Akhir kata, saya sebagai
presiden republik Indonesia,
mewakili segenap jajaran
menteri dan politisi di negeri
ini, berkomitmen, akan
berusaha melaksanakan apa
yang baru saja saya katakan,
saya harap, seluruh rakyat
Indonesia dapat mencontoh
perilaku saya sehingga
persatuan Indonesia dapat
benar-benar terlaksana. MERDEKA!
22
Buletin KS-NFBS No 01/2012
KISAH MASJID ABDUL MALIK
Oleh: MUHAMMAD RUHIYAT HARIRIE, SANTRI KELAS 10
Assalamualaikum Wr Wb
Selamat serta keberkahan
semoga tetap Allah
limpahkan pada kita semua
selaku hambanya dan
semoga kita di golongkan
hambanya yang selalu taat
menjalankan kewajiban
kepadanya.
Allah SWt berfirman dalam
surat At-Taubah ayat 18
"sesungguhnya yang
memakmurkan masjid Allah
hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan
hari kemudian, serta tetap
melaksanakan shalat,
menunaikan zakat dan tidak
takut kepada apapun kecuali
Allah. Maka mudah-
mudahan mereka termasuk
orang-orang yang mendapat petunjuk" juga dalam surat al-jin Allah
mengingatkan kita yang berbunyi "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu
hanyalah untuk Allah semata, Maka janganlah kamu menyembah apapun di
dalamnya selain Allah".
Jika kita semua melihat dan meninjau kembali arti dari 2 ayat tersebut,
disitu jelas bahwasannya Allah SWt mengatakan bahwa masjid adalah
tempat yang amat mulia, tempat dimana kita bersujud, bernaung dan
berteduh. tahun 2004 silam, tatkala tsunami di Aceh melanda, ribuan
23
Buletin KS-NFBS No 01/2012
rumah luluh lantah rata dengan tanah, namun sebuah keajaiban dan
mukjizat ternyata ratusan masjid disana tidak satupun yang rusak dan rata
dengan tanah. ini sungguh menjadi gambaran bahwasannya Allah akan
menjadikan rumahnya (masjid) sebagai tempat yang aman bagi siapa-siapa
yang senantiasa tunduk pada perintahnya.
akhir-akhir ini, NF tengah dilanda dengan hujan yang cukup sering dengan
curah hujan yang cukup besar. dengan besarnya curah hujan tersebut,
ternyata bukan hanya membawa dampak positif, namun juga membawa
dampak negatif. kurang lebih sudah hampir 1 tahun saya merasakan
bersekolah di NF dari bulan-bulan awal kedatangan saya, saya merasakan
ada hal yang janggal di NF ini. sebuah pesantren besar namun ternyata
masjidnya tidak terawat dengan baik. ketika hujan datang, banyak sekali
langit-langit masjid yang mengeluarkan air yang bocor akibat hujan yang
cukup deras sehingga membuat jamaah yang sholat di masjid abdul malik
(masjid tholib) menjadi tidak khusyu dalam beribadah.
melihat fenomena tersebut, saya agak sedikit tertegun dan termenung,
apakah layak kita disebut sebagai umat nabi muhammad yang senantiasa
mengharapkan syafaatnya namun kita tidak peduli dengan fenomena yang
terjadi dan peringatan Allah Swt dengan membiarkan masjid yang menjadi
tempat kita sujud, dan beribadah kepada sang illahi rabbi rusak dan tak
terawat.
saya tidak menyalahkan siapapun, namun kita sebagai muslim harusnya
sadar dan tergerak hati kita saat melihat fenomena ini dan bersegera
mencari ampunan Allah akibat kelalaian kita.
saya bukanlah siapa-siapa disini, saya hanyalah seorang anak kecil atau
remaja yang sok-sokan menggurui, namun apa salahnya kita mengambil
hikmah dari seorang anak kecil selama itu benar dan baik bagi perubahan
kita dan umat ini. ingatkah kisah konstantinopel yang takluk oleh islam,
ingatkah kisah perang uhud, ingatah kisah penaklkan andalusia, mesir dan
24
Buletin KS-NFBS No 01/2012
tempat lainnya. ya, itu semua tak lain di organisir oleh seorang tokoh yang
tak lain adalah seorang pemuda yang prihatin akan keadaan umatnya.
maka dari itu tak ada salahnya mari kita sama-sama bermuhasabah dan
berkaca pada diri kita dan sudah sepatutnya kita bertanya pada diri kita
"APAKAH LAYAK KITA DIGOLONGKAN SEBAGAI HAMBANYA YANG TAAT
DAN BERSYUKUR, TETAPI KITA TIDAK MENGHIRAUKAN PERINGATAN DARI
ALLAH SWT ?"
wallahu alam bish shawab
alhaqqu mirrabbikum wa laa takunanna minal mumtarin
wassalamualaikum wr wb
25
Buletin KS-NFBS No 01/2012
TULISAN ORANG TUA SANTRI
Gunakan Usia Emasmu Oleh: Sudarmono Moedjari
Wakil Orang Tua Santri NFBS
Anak-anakku yang kami
cintai.
Pertama, atas nama
seluruh orang tua santri,
kami ucapkan Selamat
atas keberhasilan kalian
menyelesaikan masa studi
di SMP/SMA NFBS. Bagi
yang belum selesai, tidak
usah berkecil hati, pintu
surga tidak ditutup hanya
gara-gara engkau gagal dalam ujian nasional. Berupayalah secara sabar, tawakal,
dan istiqomah. Bukankah yang buruk menurut pandanganmu belum tentu buruk
pula dimata Allah? Yakinlah bahwa dibelakang kegagalan tersebut tersembunyi
mutiara-mutiara kehidupan yang masih tersimpan. Setelah gagal 999 kali, Alfa
Thomas Edison – pendiri General Electric masih berani berujar, “aku berhasil
menemukan kegagalan yang ke 999”.
Tentu kami juga ucapkan terima kasih kepada Yayasan NFBS, para Asatidz,
karyawan dan seluruh sivitas NFBS atas jerih payahnya menggembleng anak-
anak kami, pagi-siang-malam, 24 jam sehari, 7 hari perminggu, hari terik
maupun hujan deras, tanpa kenal lelah tanpa kenal bosan untuk menghantarkan
anak-anak menuju usia emas, di kellas SMA dan Perguruan Tinggi nanti.
Kami tahu, anak-anak kami bukanlah anak-anak yang manis-manis. Segala
kenakalan anak-anak menempel erat di anak-anak, ngobrol sepanjang hari, main
26
Buletin KS-NFBS No 01/2012
di sana-sini, SMS ke sana – ke mari. Asatidz tidak pernah bosan-bosannya
mengarahkan anak-anak kami, untuk tetap setia pada tujuan awal menjadi calon
imam yang sholeh (immamul muttaqien). Semoga semua jerih payah ini semua
tercatat sebagai amal jariyah.
Anak-anakku,
Usia perak telah kau
lalui. Tangis rindu
rumah telah lama lewat,
kemanjaan pada
kemudahan fasilitas
dirumah telah kau
lupakan, televisi sudah
tidak menjadi fardhu
‘ain yang harus selalu
mendampingimu seperti
3 tahun lalu. Masa menangis berjamaah di kamar Wali Asrama menjadi cerita-
cerita masa lalu. Rengekan minta ditunggu terus oleh ayah-ibu juga sudah
berlalu. Nazmi pun semakin gendut, Rizkipun semakin kekar.
Engkau sekarang sudah mandiri! Bahkan engkau sudah tidak takut lagi pada
PANTAS, Mahkamah Bahasa, bahkan Dewan Mahkamah. Dahulu Dewan
Mahkamah bagaikan hantu yang menyeramkan. Sekarang semua sudah menjadi
teman akrab, karena engkau sudah pandai meng-ngatasi semua aturan-aturan
itu dengan berbagai akalmu, yang kadang keluar dari akal bulus.
Hukuman yang diberikan para asatidz sudah tidak mempan lagi. Hukuman
bersih-bersih telah kau anggap bagaikan mahasiswa yang sedang bakti kampus.
Hukuman berdiri didepan kelas sudah kau anggap bagaikan laki-laki gagah
dengan tangan keatas dan rantai putus, seperti lelaki kekar di monomen patung
pembebasan Irian Barat. Usai hukuman, kau anggap bagaikan Sukarno sedang
keluar dari Penjara Sukamiskin.
27
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Jaman “ngumpet” di lemari buku, sudah engkau lewati. Urunan beli HP bekas,
untuk siap-siap bila ada razia handphone, dan menyerahkan HP bekas untuk
menyimpan HP yang bagus sudah menjadi cerita indah.
Jam Praktek di Bengkel Elektronik, menjadi idolamu. Ya, saya yakin engkau lebih
senang bila NFBS tidak membuat Bengkel Elektronik baru selain di komplek
Tholib. Bagimu pertemuan di BE menjadi melting point antara dirimu dengan
dirinya yang ada diseberang danau. Alangkah senangnya dirimu bila jam
pelajaran BE santri diseberang, tepat dengan jam istirahat.
Sebelum engkau tinggalkan pesantren ini, sudahkah pesan-pesan yang kau tulis
di saung telah kau hapus? Ingatlah papan-papan di saung telah menorehkan
sebagian nafas-nafas kehidupanmu di NF ini.
Kerjasama yang terjalin baik antar sahabat sudah menjadi solidaritas yang
mendarah daging. Suatu nilai yang patut dibanggakan. Tetapi dengan solidaritas
pula, kadangkala pertarungan antar angkatan bisa terjadi. Bahkan 3 hari
menjelang UAN pun tidak menjadi masalah, bila darah telah mendidih.
Bila 3 tahun lalu, engkau selalu telpun ke rumah dengan cara mis-call. Saat ini
para Tholib tidak saja mengenal mis call, tetapi juga sudah mengenal call-miss.
Dulu para tholib bertemu tholibah dengan malu-malu, sekarang bahkan tholibah
sudah berani menatap muka para tholib.
Anak-anakku,
Itu semua adalah dinamika selama 3 tahun di sini (NFBS). Saatnya kau tatap
masa depanmu dengan lebih jernih. Tongkat masa depanmu tergantung pada
dirimu sendiri. Ingatlah 3 tahun kedepan, di tingkat SMA/Perguruan Tinggi
adalah periode usia emasmu. Engkau jadi apa tergantung bagaimana engkau
menggoreskan pena hidupmu pada tahun-tahun itu. Tidak bisa kau
mengandalkan bapak/ibumu, tidak bisa kau mengandalkan usadz dan ustadzhah.
Meskipun bagi yang di NF, PANTAS tetap ada, itu hanyalah alat kontrol belaka.
Semua tergantung padamu. Karena engkaulah pemilik hidupmu.
28
Buletin KS-NFBS No 01/2012
Engkau tak akan kenal Christiano Ronaldo seperti sekarang ini, bila Christiano
tidak masuk ke Club Sporting pada usia sekitar 16 tahun. Dan di club inilah
Chistiano harus berlatih mengasah kemampuan untuk mengikuti kejuaraan Piala
UEFA Dibawah Usia 17 Tahun. Bila pada akhir kejuaraan dia dilirik oleh Gerarld
Huller, boss dari FC Liverpool . Tak bisa dipungkiri Sporting adalah titik balik
Chistiano menuju pemain bintang. Dan saat itu dia berusia 16 tahun! Seperti
usia-usiamu saat ini.
Aku takut andaikata orang ini datang ke sini, engkau semua termasuk para
tholibah jadi histeris (pasti engkau akan bilang, imanku belum kuat, kalau
menghadapi orang semacam ini) . Tetapi engkau tidak akan kenal Stevan
Gerrard andaikan dia tidak mau menjadi “school boy”, anak gawang yang
disuruh ke sana ke mari, ambil bola di sana-sini di Club Liverpoll. Jika pada umur
pada umur 17 dia tidak mengambil keputusan untuk menandadatangai kontrak
profesional dengan Liverpoll, pasti dunia bola tidak akan berputar sekencang
sekarang ini.
Engkau tidak akan kenal Fernando Alonso, andaikata Adrian Campos, Boss
Minardi F1 tidak memberi kesempatan pada Alonso untuk test kemampuan
balapnya. Dan itu terjadi pada bulan oktober 1998, ketika Alonso berusia 17
tahun. Tentu Andrian Compos tidak akan memberikan kesempatan pada Alonso
bila Alonso tidak memenangi Piala Dunia Balap Karting Yunior tahun 1996. Dan
tentu Alonso tidak akan memenangkan semua pertandingannya hanya dengan
ngobrol dan SMS-an melulu.
Engkau kenal Lewis Hamilton? Warga Inggris keturunan Grenada ini, sekarang
menjadi pembicaraan hangat warga dunia. Pekan lalu dia memecahkan kembali
rekor F1 sebagai pembalap termuda dan tercepat didunia, ketika 2 pekan
berturut-turut memenangkan arena balap di Kanada dan Indianapolis AS. Tahun
2001, ketika Lewis Hamilton masih bersuia 16 tahun, Michael Schumacher
berujar ”Dia adalah pembalap yang sangat berkualitas, sangat kuat, dan masih
berumur 16 tahun. Andaikata dia menunjukkan kemampuannya secara terus-
menerus, dia akan memperkaya kazanah F1”. Tentu penasbian ini tidak
didapatkan dengan bermain-main di Cilegon Super Mall seharian. Bintang F1
29
Buletin KS-NFBS No 01/2012
yang saat ini sedang berkibar, memecahkan hampir semua record yang pernah
dicapai oleh pembalap manapun selama 100 tahun terakhir.
Anak-anakku semua manusia dewasa harus melewati umur-umur emas ini. Dan
hanya mereka yang berhasil melalui umur emas dengan gilang-gemilang yang
boleh mendapatkan berlian. Di SMA-lah babak final kehidupanmu ditorehkan. Di
SMA pulalah engkau harus memilih perguruan tinggi kelas mana yang boleh
engkau ikuti. Italia tidak akan pernah juara dunia bila dalam babak final, spirit
juangnya lemah, kedisipilannya lemah, pemainnya SMS-an melulu, pacaran
melulu, ngobrol melulu, kena DM melulu.
Anak-anakku,
Sebenarnya Allah sangat sayang kepadamu, telah banyak nikmat yang engkau
dapatkan dari Allah. Bercerminlah pada Hee Ah Lee. Terlahir dengan hanya 4 jari,
satu tangan hanya 2 jari, seperti kepiting. Sementara kakinya hanya sebatas
lutut, dua-duanya. Untuk tetap hidup dan berguna, dia harus berjuang siang dan
malam. Untuk dapat memainkan piano, oleh gurunya dia dipaksa belajar persis
seperti orang normal lainnya. Dengan keterbatas tersebut, untuk dapat
memainkan karya Chopin Fantasie Impromptu, Hee harus berlatih lima sampai
sepuluh jam sehari selama lima tahun. Jauh lebih berat daripada engkau
menghafal tahfiz Juz Amma. Itupun sebagian dari engkau menyelesaikannya
pada saat injury, atau engkau sebagian tholibah menyelesaikan dengan
earphone menempel di telinga, dan kable tertutup jilbab, sementara tanganmu
sibuk memegang-megang tuts MP3 player.
Ingatlah, dalam redupnya lampu malam, Hee berujar lirih “Teman-teman ada
yang mengatai aku sebagai hantu atau monster. Tetapi, aku menerima itu,”
Kisah ini harus kita jadikan ibror, betapa gigihnya dia menantang beratnya
cobaan.
Bila saat ini Hee mampu memainkan Ode to Joy karya Beethoven, Ballade Pour
Adeline, Hungarian Dance dari Brahms dengan sangat sempurna di konser-
konser kelas dunia. Kau harus ingat, umur Hee masih 21 tahun, dan untuk
30
Buletin KS-NFBS No 01/2012
mengatasi semua kendala, dia harus kerja keras, penuh disiplin, dan spirit yang
pantang menyerah. Dengan tegar Hee mampu berujar “Terlahir cacat itu bagiku
merupakan anugerah spesial dari Tuhan. Aku sampaikan pesan padamu semua
bahwa kalian bisa melakukan apa pun”
Bila Hee yang cacat bisa melakukan itu semua, bila Christiano, Ronaldo, Steven
Gerrard, Fernando Alonso, Lewis Hamilton yang kafir bisa melakukan prestasi
luar biasa. Kau yang Muslim pasti bisa! Rubahlah wajah dunia menjadi wajah
Muslim. Isilah usia emasmu ini menjadi lompatan kehidupanmu kedepan.
Perang Badar mengajarkan kita, hanya dengan 313 pasukan Muslim bisa
mengalahkan 10.000 pasukan musuh. Spirit menjadi kata kunci. Dan spirit abadi
hanyalah spirit untuk mendapatkan Ridho Allah.
Selamat Berjuang, Allahu Akbar.
(Catatan redaksi: tulisan ini adalah sambutan wakil orang tua di acara tasyakuran kelulusan tahun
2007 yll, yang berisi refleksi salah seorang orang tua santri NFBS, untuk buah hatinya yang lulus
SMP NFBS 2007, dan saat ini telah mencoba menorehkan tinta emasnya di lembaga pendidikan
papan atas di Indonesia dan Dunia, seperti Nazmi sudah di Jurusan Elektro ITS, Ulum di Jurusan
Jurnalistik - FIKOM UNPAD, Habibie kuliah di Jerman, Reza Rahardian di Psikologi UNAIR, Reza
Bahtera di UGM, dll. Semoga mereka tetap istiqomah dengan NFBS way-nya! Amiin x3. Juni 2012)
31
Buletin KS-NFBS No 01/2012
BERITA NFBS PPM dan Belajar Mendulang Makna
Oleh: ustadz Abu Usamah UTR
Ahad 13 Mei 2012, ba’da maghrib @ masjid Abdul Malik,
seorang thalib berbagi pengalaman tentang apa saja yang Ia dapatkan selama
sepekan di desa PPM dimana Ia ditempatkan. Dengan gaya cueknya Ia
bercerita tentang berbagai hikmah yang Ia dan teman-teman kelompoknya
dapatkan. Di esok paginya, sesuai jadwal jam mengajar, saya masuk di kelas 11
IPS thalibah, walau tidak saya minta secara khusus, di akhir-akhir sesi mengajar,
menggebu-gebu para thalibah bergantian menceritakan pengalaman mereka
selama PPM di desa masing-masing.
PPM merupakan singkatan dari Praktik Pengabdian Masyarakat, sebuah
program anyar yang digulirkan unit Pembinaan Santri Pesantren Ibnu Salam.
Selama sepekan, dengan dibagi menjadi beberapa kelompok, para santri kelas
11 disebar di berbagai desa di sekitar Cinangka hingga Sirih. Sejak Senin hingga
Ahad mereka mencoba beraktualisasi di masyarakat, menghasilkan
pengalaman berharga yang belum pernah mereka rasakan.
Walau tidak full mendampingi 24 jam selama 7 hari di Kamasan, saya
merasakan betul bahwa para santri selama diterjunkan di desa merasa
sangat enjoy dengan peran mereka. Mengajar siswa SD hingga SMP atau yang
sederajat, belajar mengaji Qur’an di TPA atau rumah para guru ngaji selepas
maghrib, dan kegiatan-kegiatan lain yang penuh manfaat menjadi sensasi yang
32
Buletin KS-NFBS No 01/2012
benar-benar mereka nikmati. Dan saya yakin itu pula yang dirasakan oleh
santri-santri yang ditempatkan di desa lain dari program PPM ini.
Tentang kedalaman kesan maupun keberhargaan makna terhadap
keberadaan mereka selama mengabdi di wilayah masing-masing menjadi
sesuatu yang bagi saya pribadi sangat menggetarkan sekaligus mengharukan.
Hal itu dapat saya rasakan saat dalam jenak-jenak membersamai mereka
dalam beberapa malam di posko PPM desa Kamasan. Mereka bercerita
tentang kegiatan selama seharian bersama para murid madrasah diniyah dan
tsanawiyah. Tentang murid-murid diniyah yang lincah dan jenaka. Tentang
santri pengajian yang antusias saat dikisahkan sebuah cerita. Tentang plastik
besar berisi makanan hasil kiriman kelompok santri pengajian. Tentang tingkah
polah mereka yang nge-fans pada kakak santri PPMnya. Bahkan saat suatu pagi
saya ikut merasakan menu breakfast asli masakan beberapa santri PPM.
Kesemuanya menjadi suatu pengalaman unik dan menggetarkan hati bagi saya
secara pribadi. Terlebih saat menghadiri acara perpisahan PPM yang menandai
usainya masa pengabdian mereka di desa Kamasan. Bergerombol para murid
yang pernah mereka ajar seperti merasa berat berpisah dengan kakak-kakak
yang selama sepekan belajar bersama mereka.
Memungut makna. Ya, sepekan keberadaan para santri di berbagai
desa pada program PPM ini bagi saya menginspirasikan satu hal tersebut.
Dalam waktu yang sangat singkat ini mereka belajar tentang berbagai macam
hal dari suatu makna hidup yang sebetulnya telah mereka dapatkan sehari-hari
dalam kehidupan mereka, baik secara khusus sebagai santri NF, atau secara
umum sebagai insan makhluk ciptaan-Nya. Dalam masa itu mereka belajar
33
Buletin KS-NFBS No 01/2012
tentang nikmatnya bersekolah dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dari
adik-adik mereka di desa PPM. Belajar tentang proses mendidik yang ternyata
tidak mudah, yang harapannya, karenanya mereka dapat mengambil hikmah
untuk tidak bersikap sulit dalam prosesnya untuk dididik, baik oleh gurunya di
sekolah, atau oleh orang tua mereka di rumah. Belajar tentang nikmatnya
memiliki orang tua yang sangat perhatian terhadap pendidikan anak-anak
mereka. Belajar tentang betapa senangnya dihargai, dihormati dan dirindukan
oleh murid-murid, yang harapannya pula mereka juga dapat melakukan hal
yang sama pada guru-guru mereka di sekolah atau di manapun. Belajar
tentang betapa gembiranya saat mengajarkan sesuatu yang sesuatu itu
dimengerti dan diikuti oleh para murid mereka. Belajar tentang betapa
terenyuhnya saat kita tahu bahwa orang lain begitu merindukan dan
mengharapkan kehadiran kita, dan bukan sebaliknya yakni membenci dan
tidak menginginkan kita bersama mereka. Belajar, belajar dan belajar, ada
begitu banyak pelajaran dalam masa mereka terjun ke masyarakat selama PPM
ini.
Terdapat bermacam hikmah yang dapat mereka petik dari kegiatan ini,
sebagaimana saratnya makna berharga yang tanpa sadar sebetulnya dapat
mereka temukan dalam keseharian hidup mereka selama ini. Semoga masa
satu pekan ini menjadi periode waktu mereka meraih percepatan ilmu
mengenai kebijaksanaan dalam kehidupan yang karenanya mereka berhak
untuk lebih dini meraih mimpi sebagai pribadi pemimpin para orang-orang
yang bertakwa. Amiin...Amiin...Ya Rabbal ‘Aalamiin.
(sumber foto: osissmainurulfikri.tamblr.com)
34
Buletin KS-NFBS No 01/2012
RENUNGAN
KUTUNGGU KEDATANGANMU, RAMADHANKU…
oleh: ustadz Abu Usamah UTR
Sya’ban sudah datang
Ramadhan segera menjelang
Persiapkan dengan matang
Tingkatkan ibadah mulai dari sekarang
Tidak terasa, sebentar
lagi kita kembali bersua
dengan Ramadhan nan suci.
Sepertinya baru beberapa
saat yang lalu kita berucap
selamat jalan kepada bulan
penuh keberkahan dengan
sama-sama kita bersuka
cita di hari raya
kemenangan. Saat ini,
dalam waktu yang tidak
lama lagi,insyaAlloh kita
akan bertemu dengan bulan yang tersimpan banyak keutamaan bulan
Ramadhan. Harapan kita semua, semoga kita termasuk yang diberikan
kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadhan tahun ini dan juga tahun-
tahun setelahnya. Pun permohonan kita, semoga kita semua dapat
memanfaatkan bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan-ramadhan
sebelumnya, sehingga kita semua dapat menjadi seorang hamba yang
senantiasa lebih baik dari Ramadhan ke Ramadhan, dari saat ini hingga
berakhirnya takdir kehidupan, amin ya Robbal ‘aalamiin.
Tentunya, ada berbagai rasa dan makna, termasuk juga persiapan
yang sudah kita punya terkait dengan bulan Ramadhan yang akan segera kita
jelang kedatangannya. Banyak dari kita yang sudah jauh-jauh hari sudah
bersiap diri, baik itu persiapan ruhani maupun juga persiapan jasmani, tidak
35
Buletin KS-NFBS No 01/2012
lupa pula persiapan yang menyangkut dimensi fikri (keilmuwan). Semua itu
ditandai dengan banyak melakukan ibadah-ibadah “pemanasan” menjelang
Ramadhan. Menjaga kondisi tubuh, serta rajin mengikuti kajian-kajian jelang
Ramadhan dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penyambutan
bulan Ramadhan. Selain itu, mungkin banyak dari kita yang bersikap biasa
saja dalam meyongsong bulan mulia. Ketika ditanyakan kepada mereka apa
yang sudah dipersiapkan dalam menyambut Ramadhan, mereka akan
menjawab, “Ramadhan ini seperti Ramadhan sebelumnya, pokoknya dijalani
saja apa adanya”. Sementara itu, mungkin banyak juga dari kita yang kurang
peduli, bahkan bisa jadi tidak ngeh kalau Ramadhan akan datang sebentar
lagi. Tapi, dimanapun posisi kita dalam pembagian umat Islam dalam
menghadapi Ramadhan yang terrepresentasikan dalam tiga golongan di atas,
besar harapan semoga tulisan ini menjadi pemantik semangat kita untuk
kemudian melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut Ramadhan.
Bila kita mencoba membuka lembar sejarah kaum shalih terdahulu,
kita akan menjumpai persiapan mereka yang luar biasa dalam menyongsong
Ramadhan. Ibadah-ibadah harian mereka tambah volume pelaksanaannya,
baik itu sholat-sholat nafilah, maupun juga puasa sunnah. Mereka juga
memulai sedikit demi sedikit mengurangi aktifitas ‘amaliyah mereka seperti
berjual beli dan sebagainya. Walaupun bukan sebuah cela jika memang
seorang hamba tetap berfokus pada urusan keduniaannya, selama itu tidak
menyisihkan dan melupakan urusan akhiratnya. Singkatnya, mereka betul-
betul berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjalani Ramadhan dalam
kondisi yang prima. Semua itu mereka lakukan tidak lain agar mereka
menjadi orang-orang yang dapat meraih keberkahan Ramadhan yang salah
satunya adalah mendapatkan keutamaan malam lailatul qodhar,malam yang
disebut qur’an lebih baik daripada seribu bulan.
Bulan Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh mereka
yang memiliki kecendrungan iman. Mereka betul-betul mengistimewakan
bulan ini dibandingkan bulan-bulan selainnya. Mereka selalu
memiliki azzam (tekad); “Apabila Alloh menyampaikanku nanti di bulan suci,
maka akan aku pergunakan sebaik mungkin untuk peningkatan kualitas
penghambaanku kepada Alloh SWT”. Oleh karena itu sejak jauh hari mereka
mempersiapkan dengan sungguh-sungguh diri mereka, agar ketika Alloh
mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, mereka akan
36
Buletin KS-NFBS No 01/2012
menjalaninya dengan sepenuh kekhusyu’an. Mereka pun mengamalkan do’a
yang pernah rosululloh contohkan sebelum memasuki fase Ramadhan, “Ya
Alloh, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami di
bulan Ramadhan”
Namun, jika kita coba memperhatikan realitas masyarakat kita,
khususnya saat-saat menjelang kedatangan Ramadhan, kita akan melihat
sebuah kondisi dimana mereka bersiap diri, tetapi persiapan yang dimaksud
bukan persiapan ruhani, jasmani dan fikri seperti yang terpaparkan di atas,
melainkan persiapan seputar kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya tidak
terkait secara mutlak dengan esensi dari aktifitas amal ibadah di bulan
Ramadhan. Kita mungkin dapat melihat kondisi-kondisi dimana menjelang
memasuki bulan Ramadhan, pasar-pasar yang menyediakan kebutuhan
pangan begitu ramai diserbu oleh masyarakat. Pun itu bertambah padat
membludak ketika sudah memasuki masa-masa akhir bulan Ramadhan dan
mendekati Idul Fitri hari kemenangan. Kebutuhan yang laris manis terjual dan
diborong oleh masyarakat pun tidak sebatas kebutuhan pangan, tetapi juga
kebutuhan-kebutuhan akan sandang. Seperti inilah budaya yang menjangkiti
masyarakat menjelang Ramadhan dan ketika Ramadhan. Ramadhan sebagai
bulan yang penuh keutamaan kehilangan maknanya sebagai bulan khusus
dimana Alloh mengobral pahala dan mengampuni dosa. Kita tersibukkan
dengan urusan dunia yang sesungguhnya tidak terkait secara esensi dengan
Ramadhan. Memang jika kita mencoba menyoroti dari segi ilmu ekonomi hal
ini dapat dicarikan alasan rasionalisasi. Dimana Ramadhan dengan segala
kebutuhan yang mengiringinya merupakan suatu momentum peningkatan
aktifitas ekonomi. Hal ini memang dapat kita insyafi bersama, tetapi tidak
kita toleransi jika kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan di bulan
Ramadhan sudah mengarah kepada bentuk-bentuk konsumerisasi. Segala
macam makanan kita konsumsi, pakaian-pakaian yang sebetulnya tidak
terlalu urgen untuk kita miliki pun akhirnya kita beli. Dalihnya, agar nanti
Ramadhan dan Idul Fitri bisa memakai baju baru untuk dipakai
bersilaturrahmi ke sanak famili. Hal ini yang seharusnya kita camkan bersama.
Agar nanti Ramadhan yang akan kita sapa dalam waktu yang tidak seberapa
lama tidak kehilangan esensinya.
Lalu, bentuk-bentuk amal ibadah seperti apa yang dapat kita
lakukan untuk menyongsong kehadiran Ramadhan? Setidaknya ada beberapa
37
Buletin KS-NFBS No 01/2012
aktifitas ibadah yang dapat kita lakukan untuk menghadapi dan
mempersiapkan diri sebelum kita menyapa Ramadhan. Aktifitas-aktifitas itu
meliputi penambahan amalan ketaatan kepada Alloh, maupun amalan-
amalan shalih yang dimensinya horizontal, yaitu hubungan antar sesama
warga masyarakat. Kita dapat menyambut keberkahan Ramadhan dengan
melakukan berbagai amalan seperti:
1. Puasa senin dan Kamis atau bahkan Puasa Daud
2. Tilawah Al-Qur’an
sesuai dengan
kesanggupan kita dalam
sehari
Jika hanya sanggup satu
lembar silahkan
dilaksanakan. Jika sanggup
3 lembar akan lebih baik.
Jika dapat melaksanakan
setengah atau satu juz
sehari, itupun lebih baik
lagi. Usahakan minimal ada
beberapa ayat Al-qur’an
yang kita baca dalam seharinya.
3. Perbanyak istighfar, dzikir dan do’a
Hal ini dapat kita lakukan di setiap saat tanpa memerlukan waktu yang
khusus. Selagi kita bekerja kita dapat berdoa. Saat sedang kuliah ataupun
belajar, kita bisa sambil beristighfar. Pun saat kita sedang berfikir, usahakan
didalamnya juga kita menyisipkan unsur dzikir. Segala keadaan bisa kita
barengi dengan amalan-amalan ketaatan.
4. Memakmurkan masjid dengan sholat berjama’ah
Ramadhan disamping bulan yang Alloh sediakan berjuta keutamaan juga
menjadi momentum syiar keIslaman. Salah satu medianya adalah ibadah
sholat lima waktu berjamaah. Kita pun dapat melatih diri kita untuk dapat
menjadi hamba yang berhasil meraih keutamaan Ramadhan dengan
merajinkan diri kita sholat berjamaah ke masjid dalam setiap harinya. Hal itu
bisa kita lakukan mulai dari saat ini juga.
38
Buletin KS-NFBS No 01/2012
5. Memelihara lisan, sikap, pandangan, dan pergaulan
beberapa hama keimanan adalah keempat hal yang tersebut di atas.
Rosululloh pernah bersabda tentang orang yang berpuasa tapi yang didapat
hanya lapar dan dahaga. Hal itu disebabkan diantaranya jika seseorang tidak
dapat menjaga lisan, sikap, pandangan dan pergaulan. Maka mulai saat ini
kita dapat melatih diri, agar pasca Ramadhan kita dapat merubah pribadi kita
menjadi lebih baik lagi.
6. Menutup aurat secara benar
Terutama bagi wanita, ada kaidah-kaidah syar’i bagaimana menutup aurat
secara sempurna. Busana taqwa yang
membuat seorang wanita lebih
mempesona, itu sangat lebih baik
dibanding mempertontonkan aurat
mereka yang membuat wanita seperti
tidak berharga. Dengan Ramadhan
banyak orang yang berhasil merevolusi
diri. Bagi wanita ada revolusi yang
sungguh sangat berarti, yaitu ketika
mereka menyadari dan mengamalkan
etika berbusana secara syar’i.
7. Mengurangi konsumsi rokok
Untuk yang ini lebih banyak diserukan
kepada kaum laki-laki. Siapapun dari kita
akan mengakui bahwa dalam setiap
batang rokok yang dihisap tidak ada
manfaatnya sama sekali, yang terjadi
justru kemudharatan yang jumlahnya tak
terhitung lagi. Maka mari kita mulai
menyadari diri, dan kita tinggalkan
kebiasaan buruk kita yang salah satunya
yaitu mengkonsumsi rokok
8. Meminta dan memberi maaf,
serta berbuat baik kepada semua orang
Menjadi seseorang yang baik tidak
39
Buletin KS-NFBS No 01/2012
akan mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan
pula. Seseorang tidak bisa tidak harus
bergaul dengan orang lainnya. Berbuat
kebaikan dan dikenal sebagai orang yang
senantiasa melakukan kebaikan akan
menyisakan satu rahasia penyebab utama
kebahagiaan dalam kehidupan.
Semua yang tersebutkan di atas dapat kita
lakukan sebagai latihan kita dalam
menggapai Ramadhan yang penuh dengan
keberkahan. Salah satu ciri keberkahan
adalah ketika kita dapat menambah kebaikan
dalam segala apapun bentuknya. Ramadhan
ini bisa jadi menjadi Ramadhan yang terakhir
untuk dapat kita nikmati. Maka kita harus
mempersiapkannya sebaik mungkin.
Disamping beberapa hal di atas kita juga
dapat melakukan amalan ketaatan lainnya.
Memperbaiki dan membina hubungan
dengan tetangga, bersilaturrahmi kepada
sahabat saudara serta orang tua, berinfak
dengan sedikit harta yang kita punya, bahkan
walau dengan tersenyum dan senantiasa
menunjukkan wajah ceria di hadapan setiap
manusia. Semuanya dapat kita lakukan untuk
mempersiapkan diri dan menjaga kondisi
sebelum kita memasuki bulan Ramadhan.
Maka saat ini kita coba berazzam atas diri,
agar Ramadhan kali ini kita jadikan lebih
berarti. Revolusi dalam kebaikan, selama
hayat masih dikandung Ramadhan. Wallohu
A’lam Bish-Showwab.
CATATAN AKHIR
REDAKSI
Memulai sesuatu sungguh
terasa berat, apalagi bila hal
yang dikerjakan adalah
sesuatu yang BESAR, perlu
perhatian khusus, padahal ada
tugas-tugas lain yang
prioritasnya lebih tinggi.
Dalam suasana demikianlah
Buletin KS-NFBS ini dilahirkan.
Sekretaris KS-NFBS, bu Atiek
Mappasawang telah
membantu membuatkan
outline isi buletin, bahkan juga
jadwal persiapannya. Tetapi
para pengurus KS-NFBS yang
juga diminta menjadi redaksi
buletin, merupakan orang-
orang yang sangat sibuk di
tempat kerja masing-masing,
sehingga ketika tenggat
waktunya sudah mendekat,
akhirnya baru menggeliat &
bergerak. Itu pun belum
mencukupi untuk
mengumpulkan tulisan-tulisan
yang layak muat di edisi
perdana ini.
Dengan memuji Alloh SWT
pula-lah, akhirnya buletin ini
dapat terbit sesuai yang
direncanakan, yaitu di hari
tasyakuran NFBS, ahad 24 Juni
2012. Semoga berkah! Redaksi menerima artikel/tulisan yang sesuai
dengan visi & misi NFBS. Silakan kirimkan ke ks-
[email protected]. Redaksi berhak
menyunting tanpa mengubah isi tulisan.