Download - Buku Pedoman Pendidikan
1
BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN 2010/2011 JURUSAN DAN PROGRAM STUDI
KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG AGUSTUS 2010
2
KATA PENGANTAR
Sebagai amanah dari Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktek kedokteran, maka tahun 2006 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
telah menerbitkan dua buku standar penting yang berhubungan dengan
profesi dokter. Dua buku standar yang dimaksud adalah Standar Pendidikan
Profesi Dokter dan Standar Kompetensi Dokter. Tujuan dari penerbitan dua
buku standar tersebut adalah sebagai referensi bagi institusi pendidikan
kedokteran, Departemen Pendidikan Nasional, organisasi profesi, kolegium
dokter, rumah sakit pendidikan, Departemen Kesehatan, dan stake holders
lain untuk tujuan pengelolaan. Bagi institusi pendidikan kedokteran dua buku
standar tersebut merupakan referensi dalam menyelenggarakan pendidikan
kedokteran yang baik. Sedangkan bagi institusi lain dapat digunakan untuk
meningkatkan profesionalisme para pelaku di dunia kedokteran. Secara
ringkas bahwa kandungan dari buku standar pendidikan profesi dokter adalah
berisi berbagai ketentuan minimal yang meliputi sarana dan prasarana yang
harus tersedia pada setiap institusi pendidikan kedokteran sehingga
memungkinkan dan mampu menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang
berkualitas. Sedangkan kandungan dari buku Standar Kompetensi Dokter
adalah kompetensi minimal yang harus dicapai oleh lulusan dari setiap
institusi pendidikan kedokteran.
Fakultas Kedokteran Unissula sejak tahun 2005 telah
menyelenggarakan pendidikan kedokteran sesuai dengan buku standar KKI
tersebut. Bentuk implementasinya adalah menggunakan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada
seluruh tingkat pendidikan baik preklinik maupun klinik. Tentu pelaksanaan
KBK-PBL di FK Unissula tidak ditetapkan secara sefihak oleh FK Unissula
sendiri, melainkan sudah mendapatkan persetujuan dari Health Works
Services (HWS) Dikti. Penetapan HWS Dikti dilakukan setelah tim dari FK
Unissula melakukan presentasi tentang kesiapan pelaksanaan KBK-PBL di
depan HWS Dikti pada tahun 2005 di Jakarta, yang kemudian ditindaklanjuti
dengan visitasi langsung tim dari HWS Dikti ke FK Unissula sehingga tahun
akademik 2005/2006 KBK-PBL di FK Unissula secara resmi dimulai.
3
Sesuai dengan buku Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
Perguruan Tinggi yang dikeluarkan oleh Dikti Departemen Pendidikan
Nasional dan Surat Keputusan Rektor Unissula nomor : 1748/A.3/SA/IV/2007
tentang Penetapan dan Pemberlakuan Pedoman System Penjaminan Mutu
Unissula, maka perlu diterbitkan buku Pedoman Pendidikan tahun 2009/2010
Jurusan dan Program Studi Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran
Unissula. Penerbitan buku Pedoman Pendidikan ini selain dimaksudkan untuk
kepentingan pengendalian mutu, memberikan kepastian dan pelayanan
standar dalam pembelajaran, juga dapat dipakai sebagai referensi dan
memberi kemudahan kepada pimpinan, dosen, mahasiswa, dan stake holders
lain dalam mengikuti proses pembelajaran dengan standar KBK-PBL. Untuk
itu sebagai Dekan FK Unissula saya menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang tinggi kepada semua fihak yang terlibat dalam
penyusunan dan penerbitan buku Pedoman Pendidikan th. 2009/2010 ini.
Sebagai manusia biasa tentu jauh dari kesempurnaan, dan menurut
pepatah lama bahwa tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu saya
menyadari penuh bahwa dalam penerbitan buku Pedoman Pendidikan tahun
2009/2010 ini tentu masih terdapat berbagai kekurangan. Mengacu pada
berbagai kekurangan tersebut maka kritik dan saran yang tulus dan
membangun sangat dihargai.
Semarang, Agustus 2009
Dekan Fak. Kedokteran Unissula
Ttd
Dr.dr.H. Taufiq R. Nasihun, M.Kes,Sp.And.
4
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ii Daftar Isi iv Bab I PENDAHULUAN
Sejarah singkat 1
Bab II
JATI DIRI, VISI, MISI DAN TUJUAN A. Jati Diri B. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi
5 5 5
Bab III
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI A. Struktur Organisasi B. Tugas Pokok dan Tugas Integrasi
8 8 8
Bab IV
BIDANG AKADEMIK A. Tujuan Pendidikan dokter B. Kompetensi Lulusan C. Kurikulum, Metode Pembelajaran dan Evaluasi
(Assessment) D. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran E. Program Pendidikan Profesi Dokter
23 23 24
26 40 48
Bab V
BIDANG KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM A. Pendaftaran, registrasi dan registrasi ulang B. Peraturan pembiayaan C. Alur Pembayaran Pembiayaan Pendidikan D. Prasarana dan Sarana
56 56 58 59 60
Bab VI
BIDANG KEMAHASISWAAN, KEGIATAN ILMIAH DAN PENJAMINAN MUTU A. Kode Etik Mahasiswa B. Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan C. Organisasi Kemahasiswaan D. Kegiatan Ilmiah E. Kegiatan Penjaminan Mutu
61
61 61 61 62 62
Bab VII
BIDANG KERJA SAMA, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN A. Kerja sama Institusi B. Profil Rumah Sakit Pendidikan Utama C. Profil Rumah Sakit jejaring D. Pengabdian Masyarakat
63
63 64 65 66
Bab VIII
DAFTAR PEJABAT STRUKTURAL, DOSEN TETAP, DAFTAR DOSEN TIDAK TETAP DAN DAFTAR KARYAWAN A. Daftar Pejabat Struktural B. Daftar Dosen C. Daftar Karyawan
67
67 68 72
Bab IX PENUTUP 74 Lampiran 75
5
Bab I
PENDAHULUAN
Sejarah singkat
Fakultas kedokteran Universitas Islam Sultan Agung didirikan pada
tanggal 10 Oktober 1963. Kurang lebih 17 bulan setelah berdirinya
Universitas Islam Sultan Agung pada tanggal 20 Mei 1962 dan kemudian
mendapat SK terdaftar No 74/B.S.T/P/64 tanggal 28 Pebruari 1964 yang
ditandatangani oleh Moh. Sa’id pejabat Kepala Biro Perguruan Tinggi Swasta
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
Pendirian Fakultas Kedokteran Unissula ini didorong oleh tuntutan
kebutuhan dan minat masyarakat yang sangat besar terhadap keberadaan
Fakultas Kedokteran. Pada tahun itu satu-satunya Fakultas Kedokteran yang
ada di Jawa Tengah adalah Fakultas Kedokteran UNDIP yang hanya mampu
menampung 100 mahasiswa dari 3000 pendaftar calon mahasiswa,
sementara itu kebijakan yang ada terasa mempersulit calon-calon mahasiswa
dari Jawa Tengah untuk bisa diterima di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kondisi tersebut membuat berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula
langsung mendapatkan dukungan dari masyarakat terutama masyarakat
Jawa Tengah dan mendapatkan persetujuan penuh dari pejabat-pejabat
resmi pada waktu itu, baik di Semarang maupun yang ada di Jakarta.
Berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula ini juga tidak lepas dari upaya para
pendiri untuk ikut serta bersama-sama pemerintah mencetak dokter dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Bangunan fisik Fakultas Kedokteran terletak di Jalan Raya Kaligawe
Km.4 Semarang. Sejak awal berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula telah
memiliki teaching hospital yang berada dalam satu naungan YBWSA (
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung) yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung
dan lokasinya bersebelahan dengan Fakultas Kedokteran. Hal ini sekaligus
memberi keuntungan di dalam kelancaran proses belajar mengajar baik yang
berada di kampus (tingkat sarjana) maupun di klinik (kepaniteraan
klinik/koass).
6
Menilik dari usianya Fakultas Kedokteran Unissula sudah tergolong
cukup dewasa karena sudah berusia 44 tahun. Selama 44 tahun
perjalanannya Fakultas Kedokteran telah mengalami pahit getir
menyelenggarakan pendidikan, terutama pelaksanaan ujian negara.
Alhamdulillah dengan diberlakukannya Sistem Akreditasi untuk seluruh
program studi di perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, Fakultas
Kedokteran Unissula sejak tanggal 7 September 2006 telah memperoleh
status terakreditasi dengan peringkat A. Status Akreditasi tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) No. 014/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2006. Dengan status terakreditasi
peringkat A tersebut, Fakultas Kedokteran Unissula berhak
menyelenggarakan sistem pendidikan, termasuk di dalamnya sistem evaluasi
/ ujian secara mandiri, artinya sampai tingkat profesi dokter sudah tidak ada
lagi ujian negara.
Sejak berdirinya, Fakultas Kedokteran Unissula sudah beberapa kali
mengalami perubahan system pendidikan. Mulai tahun 1964 diberlakukan
Sistem Paket. Selanjutnya mulai tahun 1979/1980 diberlakukan Sistem Kredit
Semester (SKS). Dalam system ini lama pendidikan diubah dari 6,5 tahun
(Program Sarjana 6,5 tahun dan Program Profesi 2 tahun) menjadi 6 tahun
(Program Sarjana 3,5 tahun dan Program Profesi 1,5 tahun) dan pada masa
itu masih terdapat ujian negara tingkat sarjana dan tingkat profesi sehingga
lulus dokter bisa menjadi lama.
Seiring berkembangnya IPTEK di dalam proses pendidikan kedokteran
dan kurikulum nasional perguruan tinggi yaitu kurikulum berbasis kompetensi,
maka pada tahun 2005 FK Unissula melakukan inovasi pendidikan, yaitu
menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan menggunakan metode
pendekatan belajar berdasarkan masalah (PBL/Problem-based learning)
secara penuh. Dalam menentukan metode pendekatan PBL secara penuh ini,
beberapa pertimbangan dasar pendidikan yang digunakan antara lain:
adanya paradigma pendidikan yang berbasis keluaran (outcome based
education) dan pergeseran strategi pendekatan yang dipakai dalam kurikulum
yaitu dari teacher-centered, information gathering, dicipline based, hospital
based, uniform, and apprenticeship based ke student centered, problem
7
based, integrited, community based, elective, and systematic (SPICES
model).
Menurut teori human information processing ada tiga prinsip penting
yang harus diperhatikan dalam proses pencarian informasi dalam belajar
mengajar, yaitu mengaktifkan prior knowledge, encoding specificity, and
elaboration of knowledge. Tiga prinsip tersebut sangat sesuai dengan
kurikulum yang disusun berdasarkan problem (PBL), mengingat PBL
memungkinkan mahasiswa sejak tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ketiga prinsip tersebut. Oleh
karena itu pilihan kita dalam inovasi kurikulum ini adalah PBL.
Di dalam pendekatan sistem PBL ini mahasiswa diperkenalkan dengan
metode pembelajaran dalam bentuk tutorial (small group discussion)
menggunakan modul-modul. Di dalam modul-modul tersebut terdapat
integrasi diantara masing-masing disiplin ilmu baik antara ilmu biomedik, ilmu-
ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik dan ilmu kedokteran komunitas.
Sistem ini juga mengajak mahasiswa dituntut aktif di dalam memperoleh
pengetahuan yaitu dengan menentukan sendiri tujuan belajar. Melalui metode
pendekatan PBL ini maka lama pendidikan berubah dari 6 tahun menjadi 5
tahun, yaitu 3,5 tahun tingkat sarjana dan 1,5 tahun tingkat profesi dokter.
Dalam sistem ini setelah menyelesaikan studi selama 5 tahun mahasiswa
berhak menyandang gelar dokter, sedangkan untuk dapat melakukan praktek
terlebih dahulu lulusan dokter harus mengikuti program internship selama 1
tahun di unit-unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit.
Mahasiswa di dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran harus
menyelesaikan 26 modul dan beberapa mata kuliah dasar umum (pancasila
dan kewarganegaraan, IT, bahasa inggris, agama islam, kewirausahaan, dan
karya tulis ilmiah) yang ditempuh selama 3,5 tahun.
Setelah diterbitkannya Standar Kompetensi Dokter yang disusun untuk
memperbarui KIPDI II tahun 1994 yang sudah saatnya diganti maka Fakultas
Kedokteran Unissula pada tahun 2007 menggunakan standar tersebut
sebagai acuan di dalam menyusun kurikulum.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran telah bekerja sama dengan
banyak fihak, diantaranya dengan Fakultas Kedokteran Undip, Rumah Sakit
Tentara, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kabupaten, Dinas Kesehatan dan
8
lain-lain. Disamping itu, Fakultas Kedokteran juga bekerja sama dengan
Pemerintah Negeri Belanda dalam pengembangan Teaching Hospital,
Pendidikan Dokter dan Perawat, serta tindakan preventif kuratif.
9
Bab II
JATI DIRI, VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Jati Diri
Program Studi (PS) : Strata 1 (S-1) Kedokteran
Jurusan : Kedokteran Umum
Fakultas : Kedokteran
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung
Bulan & Tahun : 02 - 1964
Penyelenggaraan PS :
Pertama Kali :
Nomor SK Pendirian PS : 74/B.S.T/P/64
Tanggal SK : 28 Februari 1964
Pejabat Penandatangan SK : St. Muh. Said (Kepala Biro Perguruan
Tinggi
Swasta)
Akreditasi : A (SK BAN-PT No. 014/BAN-PT/Ak-X/
: S1/IX/2006.)
B. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi
1. Visi
Fakultas Kedokteran Unissula memiliki visi yang sejalan dengan visi
lembaga yaitu:
“Fakultas Kedokteran terkemuka dalam membangun generasi khaira
ummah, mengembangkan iptek bidang kedokteran dan kesehatan atas
dasar nilai-nilai Islam, dan membangun peradaban Islam menuju
masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT dalam kerangka
rahmatan lil’alamin”.
2. Misi
Fakultas Kedokteran Unissula memiliki misi yaitu menyelenggarakan
pendidikan kedokteran dalam rangka dakwah islamiyah yang
berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal, dengan:
10
a. Melaksanakan proses rekonstruksi dan pengembangan iptek bidang
kedokteran dan kesehatan atas dasar nilai-nilai Islam secara
konsisten dan berkelanjutan untuk kemajuan pendidikan dan
kesehatan masyarakat sejalan dengan perkembangan kebutuhan
menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.
b. Mendidik dan mengembangkan sumber daya insani yang islami pada
semua program pendidikan tinggi ilmu kedokteran dalam rangka
membangun generasi khaira ummah tafaqquh fiddin yang selamat
menyelamatkan, dan menjunjung tinggi etika kedokteran Islam,
dengan kualitas kecendekiawanan dan kepakaran standar tertinggi,
siap melaksanakan tugas kepemimpinan dan dakwah.
c. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam
membangun peradaban Islam melalui upaya memajukan kesehatan
menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.
d. Mengembangkan gagasan dan kegiatan agar secara dinamik
senantiasa siap melakukan perbaikan kelembagaan sesuai dengan
hasil rekonstruksi dan pengembangan Iptek bidang kedokteran dan
kesehatan atas dasar nilai-nilai Islam, dan perkembangan
masyarakat.
3. Tujuan
Fakultas Kedokteran Unissula memiliki tujuan:
a. Membentuk jamaah pendidik yang bertaqwa tafaqquh fiddin, dengan
kualitas kecendekiawanan dan kepakaran di bidang kedokteran dan
kesehatan standar tertinggi dan kesetaraan universal, yang selamat
menyelamatkan, menjunjung tinggi etika kedokteran Islam,
menguasai nilai-nilai dasar Islam dan Islam untuk disiplin ilmu
kedokteran dan kesehatan, bahasa Inggris dan teknologi informasi,
istiqamah melaksanakan tugas kependidikan, pengembangan iptek,
kepemimpinan dan dakwah.
b. Melaksanakan pendidikan kedokteran dan kesehatan pada program
Sarjana, Magister, Profesi, dan Doktor dan kegiatan pendidikan
lainnya yang sejalan dengan kebutuhan menuju masyarakat sehat
sejahtera yang dirahmati Allah SWT.
11
c. Membentuk generasi khaira ummah tafaqquh fiddin dengan
penguasaan ilmu kedokteran dan kesehatan standar kesetaraan
universal, yang selamat menyelamatkan, menjunjung tinggi etika
kedokteran Islam, menguasai nilai-nilai dasar Islam dan Islam untuk
disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan, bahasa Inggris dan teknologi
informasi, siap melaksanakan tugas kepemimpinan dan dakwah.
d. Mewujudkan partisipasi aktif dalam upaya membangun masyarakat
dan peradaban Islam, melalui studi dan penelitian intensif, bermutu,
dan relevan, menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah
SWT.
e. Menyelenggarakan silaturrahim yang intensif dengan Islamic studies
dan Islamic center di seluruh dunia dalam pengembangan ilmu
kedokteran dan ilmu kedokteran Islam.
f. Menjadi rujukan dalam pendidikan, penelitian, dan pelayanan
kedokteran dan kesehatan masyarakat dalam rangka membangun
peradaban Islam.
g. Melaksanakan proses evaluasi diri dan penjaminan mutu secara
teratur dan berkelanjutan.
h. Melaksanakan proses yang konsisten dalam penyempurnaan
kelembagaan, administrasi dan sistem informasi manajemen untuk
menunjang kualitas pembinaan, dan pengembangan fakultas di
bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
i. Bekerjasama dengan menejemen Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RISA) mewujudkan RISA sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama
yang berkualifikasi B Plus untuk 5 tahun ke depan (2010), dan A Plus
untuk 10 tahun ke depan (2015).
12
Bab III
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
A. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran Universitas islam Sultan Agung
yang telah disahkan oleh rapat senat Fakultas Kedokteran pada tanggal 12
Mei 2009 mempunyai susunan sebagaimana terlampir ( Lampiran1)
B. Tugas Pokok dan Tugas Integrasi Tugas pokok dan tugas integrasi dari berbagai jabatan struktur organisasi tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel Tugas Pokok dan Tugas Integrasi
JABATAN TUGAS POKOK TUGAS INTEGRASI
Dekan Membantu Rektor di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan tugas-tugas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat fakultas meliputi : a. Memahami peraturan perundang-
undangan , menetapkan kebijakan umum dan menetapkan renstra fakultas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi
b. Memimpin penyelenggaraan pendidikan penelitaian dan pengabdian masyarakat
c. Membina dosen , tenaga administrasi dan mahasiswa
d. Membina hubungan institusional dengan lingkungan dan alumni untuk pengembangan unissula
Ketua Senat Fakultas
Wakil Dekan I Bidang Akademik
Membantu Dekan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan tugas-tugas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan di tingkat fakultas yang meliputi: 1. Perencanaan operasional di bidang
pendidikan
Ketua Medical Education Unit (MEU)
13
2. Penerimaan mahasiswa baru 3. Penyelenggaraan proses belajar
dan mengajar 4. Pembinaan dan peningkatan
kualitas pendidikan 5. Pengaturan dan pengawasan
transkrip akademik dan ijasah 6. Penetapan formasi dan kualifikasi
dosen dan tenaga penunjang akademik
7. Penyelenggaraan evaluasi diri dan akreditasi
8. Monitoring, evaluasi dan laporan berkala di bidang pendidikan
9. Pengembangan tekhnologi informasi dan sistem informasi fakultas
10. Koordinasi pengembangan materi perpustakaan dengan Ka. Perpustakaan
11. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya insani dalam bidang akademik
12. Penggembang program study jurusan , program Strata dua/tiga dan program study baru
13. Koordinasi penggembangan kurikulum dengan Komite kurikulum
14. Membuat peraturan akademik berkoordinasi dengan komite kurikulum
Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan
- Membantu Dekan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi : 1. Membagi staf administrasi dan
keuangan ke dalam devisi-devisi kerja
2. Melakukan pelatihan dan pengembangan kemampuan staf administrasi dan keuangan
3. Melakukan Pengawasan dan pembinaan staf administrasi dan keuangan
4. Dibantu Kepala Tata Usaha melakukan koordinasi kerja antar devisi-devisi kerja administrasi dan keuangan
- Membantu Dekan dalam
14
pengembangan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
- Dibantu Kepala Perpustakaan melakukan : 1. Perencanaan pengembangan
sarana dan prasarana perpustakaan
2. Pelatihan dan pengembangan staf perpustakaan
- Membantu Dekan dalam pengelolaan sistim perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP4) fakultas
- Pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja fakultas
- Monitoring dan evaluasi anggaran pendapatan dan belanja fakultas
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
- Membantu Dekan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bidang kemahasiswaan meliputi : 1. Dibantu Pembina masing-masing
organisasi kemahasiswaan melakukan pengaturan dan pengawasan kinerja organisasi kemahasiswaan
2. Dibantu Pembina masing-masing organisasi kemahasiswaan melakukan peningkatan prestasi organisasi kemahasiswaan ;
3. Mengembangkan budaya akademik Islami bagi mahasiswa
4. Meningkatakan kesejahteraan mahasiswa melalui perolehan beasiswa
5. Merencanakan pendistribusian pendanaan kegiatan kemahasiswaan;
6. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana kemahasiswaan
- Dibantu Koordinator Karya Tulis Ilmiah : 1. merancang dan melaksanakan
sistim pemenuhan tugas akhir mahasiswa berupa karya tulis ilmiah.
2. Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam lomba-lomba karya Ilmiah,
15
PIMNAS dan MAWAPRES - Membantu Dekan dalam penelusuran dan peningkatan kemampuan Alumni
- Membantu Dekan dalam mengembangkan jaringan organisasi alumni
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan berkala kegiatan kemahasiswaan dan alumni
Wakil Dekan IV Bidang RS. Pendidikan dan Kerja sama
- Membantu Dekan dalam hal perencanaan dan pengembangan RS. Pendidikan dalam : 1. Manajemen RS. Pendidikan 2. Sarana dan prasarana RS.
Pendidikan 3. Material Pembelajaran Klinik
- Membantu Dekan dalam hal perencanaan kerja sama dengan RS. Jejaring
- Membantu Dekan dalam perencanaan kerja sama dengan Instansi lain untuk kepentingan pendidikan FK Unissula
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan berkala perkembangan RS. Pendidikan dan kerja sama Institusi
- Membantu Dekan dalam perencanaan pengabdian masyarakat
Wakil Direktur bidang Pendidikan Rumah Sakit Islam Sultan Agung (teaching hospital).
Ketua Komite Kurikulum
- Membantu dekan di dalam perancangan, evaluasi dan pengembangan kurikulum fakultas yang meliputi: 1. merancang makro, meso dan
mikrokurikulum fakultas 2. mengevaluasi kurikulum yang
sedang belangsung 3. mengembangkan kurikulum
- Mengkoordinir anggota tim kurikulum dalam hal tugas dan tanggungjawab pekerjaan (merancang, mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum fakultas)
- Berkoordinasi dengan bagian terkait dengan materi Modul
- Berkoordinasi dengan ketua MEU terkait dengan implementasi kurikulum
- Berkoordinasi dengan komisi akademik preklinik dan tim Modul
16
terkait pendampingan (review) pembuatan mikrokurikulum
- Berkoordinasi dengan komisi akademik klinik dan Ketua Bagian terkait dengan materi pembelajaran klinik
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan berkala terkait dengan pelaksanaan kurikulum
Ketua Komite Bioetika
- Mengembangkan bioetika yang sesuai dengan etika Islam.
- Memberikan masukan kepada Pimpinan Fakultas tentang materi pengajaran bioetika yang telah diselaraskan dengan etika Islam.
- Melakukan penilaian professional behaviour terhadap sikap dan prilaku dalam proses pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan.
- Memberikan rekomendasi kepada Pimpinan Fakultas menyangkut hasil penilaian professional behaviour untuk ditindaklanjuti.
- Merumuskan pedoman tentang penilaian professional behaviour.
- Melaksanakan ethical clearance terhadap usulan penelitian.
- Merumuskan pedoman tentang pelaksanaan ethical clearance.
- Mengikuti pertemuan-pertemuan (baik regional, nasional maupun internasional) yang membahas masalah-masalah bioetika.
- Memberikan masukan bagi
pengembangan pendidikan bioetika
dan etika kedokteran yang sesuai
dengan etika Islam.
- Education: Melakukan edukasi terhadap staf tentang isu-isu seputar pembuatan keputusan etik dan tentang cara memanfaatkan Komisi Bioetik.
- Multidisciplinary Discussion: Memberikan kesempatan bagi terwujudnya partisipasi interdisiplin guna klarifikasi nilai dan penentuan prioritas dalam menyelesaikan konflik.
- Resource Allocation:
17
Memberikan rekomendasi kepada institusi tentang kebijakan yang harus ditempuh guna mempertahankan kualitas pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan.
- Institutional Commitment: Mengekpresikan semangat institusi berkaitan dengan misi, filosofi, imej dan identitas islami.
- Policy Formulation: Mengembangkan kebijakan dan pedoman sehubungan dengan isu-isu etik.
- Consultation: Membantu staf dalam mengambil keputusan etik yang sulit.
Ketua MEU Membantu wakil dekan bidang
akademik di dalam pelaksanaan
kurikulum Kedokteran Umum yang
meliputi:
1. Persiapan dan penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran dengan mengkoordinasikan kerja komisi-komisi yang ada di MEU
2. Monitoring dan evaluasi formatif 3. Pengembangan tekhnologi
informasi dan sistem informasi fakultas
4. Pengembangan perpustakaan 5. Pengembangan sarana dan
prasarana pendidikan 6. Pengembangan sumber daya insani
dalam bidang akademik
Sekretaris MEU
- membantu ketua MEU dalam melaksanakan tugas dalam program kerja penyelenggaraan kegiatan pendidikan
- merencanakan ke tata usahaan, keuangan dan administrasi pelaksanaan program
- penanggungjawab koordinasi pelaksanaan komunikasi organisasi
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan berkala terhadap pelaksanaan program pembelajaran PBL
Koordinator Akademik pre-klinik
- Membuat kalender akademik - Mengkoordinasikan kerja Komisi-komisi dalam pelaksanaan Modul
Koordinator preklinik mahasiswa reguler
18
- Berkoordinasi dengan tim Modul guna penjadwalan waktu pelaksanaan modul dan remidial modul.
- Berkoordinasi dengan ketua tim modul dalam penilaian pencapaian sasaran pembelajaran modul
- Berkoordinasi dengan tim Modul dalam menentukan pelaksanaan ujian mid dan akhir modul.
- Berkoordinasi dengan komisi skill lab dalam menetukan waktu pelaksanaan ujian ketrampilan.
- Berkoordinasi dengan komisi evaluasi dan tim modul dalam hal yudisium
- Melaksanakan administrasi di pendidikan preklinik berupa pendaftaran ulang mahasiswa, pendaftaran remidial modul, pembuatan dan penyaluran KHS ke dosen wali, pembuatan DKN, menyiapkan transkrip mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus dalam proses pendidikan kedokteran
- Mengatur Pembagian perwalian bagi mahasiswa baru
Koordinator Akademik Klinik
- Melaksanakan program kurikulum kepaniteraan klinik
- Melaksanakan administrasi di kepaniteraan klinik berupa pendaftaran koass, pengaturan siklus koass.
- Mengusulkan SK pengangkatan koordinator klinik dan dosen pembimbing klinik di RS Jejaring.
- mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana penujang belajar mengajar di Kepaniteraan Klinik baik di RS utama maupun di RS jejaring
- menerima hasil rekapitulasi nilai dari departemen dan melaporkan hasil keseluruhan rekapitulasi nilai ke Ka.MEU
- Berkoordinasi dengan ketua bagian/departemen dan komisi evaluasi melaksanaan ujian sumatif bagi mahasiswa klinik di RS. Pendidikan Utama
- mengevaluasi kegiatan pelaksanaan
Koordinator klinik mahasiswa reguler
19
kepaniteraan klinik - berkoordinasi dengan komite Bioetik untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran peraturan-peraturan Kepaniteraan klinik
- memvalidasi buku raport mahasiswa dalam rangka yudisium
- menyusun program pengembangan kemampuan SDI
- menyelenggarakan pertemuan berkala dengan seluruh pembimbing klinik di RS Pendidikan Utama dan RS Jejaring
Komisi Sumber Daya Insani
- Membantu ketua MEU dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan divisi sumber daya insani yang meliputi: 1. Identifikasi kebutuhan pendidikan
pelatihan bagi tim modul, tutor dan instruktur serta dosen dalam mengajar.
2. Perencanaan kegiatan penggembangan kemampuan staff terkait proses belajar dan mengajar
3. Pengaturan dan pengawasan, kemampuan tutor dalam kegiatan tutorial, instruktur dalam kegiatan skill lab, dosen dalam kegiatan perkuliahan
4. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan kemampuan tutor dan instruktur
Komisi Evaluasi
- Berkoordinasi dengan tim modul dalam pelaksanaan ujian teori
- Berkoordinasi dengan komisi skill lab dalam pelaksanaan ujian ketrampilan
- Bertanggung jawab terhadap rekapitulasi penilaian pada setiap hasil ujian modul
- Berkoordinasi dengan komisi akademik preklinik dan tim modul dalam hal yudisium
- Berkoordinasi dengan bagian untuk menilai validitas dan reliabilitas soal
- Membuat bank soal - Merkoordinasi dengan komisi akademik preklinik, komisi skill lab, komisi sumber daya insani, komisi
20
sarana dan prasarana terkait kegiatan monev pelaksanaan pembelajaran PBL
- Melaporkan hasil monev kepada Ka. MEU setiap semester.
Komisi sarana dan prasarana
- Membantu ketua MEU dalam perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan sarana dan prasarana yang meliputi: 1. perencanann operasional kegiatan 2. berkoordinasi dengan ketua modul
dan komisi skill lab terkait penyediaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan berlangsung
3. berkoordinasi dengan tim pembelian alat-alat guna membeli peralatan yang dibutuhkan
4. menyediakan media pengajaran untuk kegiatan skill lab
5. melayani mahasiswa dalam menyediakan tempat dan alat untuk belajar mandiri.
6. Mengendalikan program pemeliharaan bidang sarana dan prasarana.
7. Melaksanakan pengawasan dan supervisi.
Komisi Skill Lab - Mengkoordinasikan dengan anggota komisi skill lab tentang tugas dan tanggung jawab
- Melaksanakan koordinasi dengan bagian-bagian yang terlibat dalam kegiatan skill lab
- Melaksanakan koordinasi dengan komisi sarana dan prasarana dalam hal pengadaan alat-alat dan ruangan skill lab yang akan digunakan
- Melaksanakan koordinasi dengan komisi evaluasi terkait review soal ujian ketrampilan dan rekapitulasi nilai
- Melaksanakan koordinasi dengan komisi terkait jadwal pelaksanaan kegiatan skill lab dan materi keterampilan medik yang akan diujikan
- Menggembangkan pasien simulasi bekerjasama dengan departemen klinik
- Menyusun matrix ujian ketrampilan
21
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian dan yudisium ketrampilan
Ketua Tim modul:
- Membantu komite kurikulum dalam merancang dan mengembangkan mikrokurikulum (buku modul)
- Membantu MEU dalam melaksanakan dan evaluasi modul yang meliputi: 1. berkoordinasi dengan departemen
terkait materi modul, materi soal dan penentuan standart setting kelulusan mahasiswa
2. berkoordinasi dengan komisi evaluasi terkait pelaksanaan ujian teori serta review soal
3. berkoordinasi dengan komisi akademik preklinik, sarana dan prasarana terkait dalam pelaksanaan tutorial, praktikum, skill lab dan perkuliahan
4. berkoordinasi dengan komisi SDI terkait penyediaan tutor dan instruktur
5. berkoordinasi dengan tutor dan instruktur yang terlibat, terkait, pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian sasbel
6. berkordinasi dengan komisi skill lab berkaitan dengan pelaksanaan ujian ketrampilan
Ketua Bagian/Departemen
- Membantu WD I, WD II,WD III dan WD IV dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan kegiatan bagian yang meliputi: 1. Perencanaan operasional bagian 2. Penyelenggaraan kegiatan
pendidikan berupa perkuliahan, praktikum dan keterampilan medik
3. Mengembangkan materi bahan ajar, praktikum, skill lab
4. Mengembangkan riset dibagiannya dan berkoordinasi dengan unit pengembangan riset
5. Pengaturan dan penetapan tugas masing-masing anggota bagian
6. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan bagian
7. Berkoordinasi dengan tim modul
22
dalam menentukan standart setting kelulusan modul
8. Pengembangan staf 9. Berkoordinasi dengan Tim modul
dalam menyusun soal ujian modul 10. Menunjuk kordik dalam rangka
kerjasama dengan departemen yang sama pada RS pendidikan dan RS jejaring
11. Menentukan kelulusan dokter muda di bagian tersebut
12. Berkoordinasi dengan komisi akademi klinik dalam melaksanakan kepaniteraan klinik
Koordinator Karya Tulis Ilmiah
Membantu Wakil Dekan III, bidang Kemahasiswaan dalam :
1. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan kegiatan karya tulis Ilmiah Mahasiswa dalam tugas akhir.
2. menyiapkan dosen pembimbing yang akan dipilih oleh mahasiswa baik sebagai dosen pembimbing 1 maupun pembimbing 2
3. mengkoordinir dan menyiapkan mahasiswa dan dosen pembimbing dalam rangka kegiatan PIMNAS, MAWAPRES dan Lomba-lomba karya Ilmiah Mahasiswa yang lain baik skala regional maupun Internasional
Koordinator Pembina kemahasiswaan
Membantu wakil Dekan III dalam mengkoordinir kerja pembina kegiatan kemahasiswaan dalam hal :
1. Perencanaan kegiatan kemahasiswaan
2. Perencanaan penganggaran kegiatan kemahasiswaan
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
4. Pendampingan pendelegasian kegiatan kemahasiswaan
5. Berkoordinasi dengan Koordinator Karya Tulis Ilmiah untuk mempersiapan pertisipasi mahasiswa dalam Kegiatan PIMNAS dan MAWAPRES
Koordinator Membantu Wakil Dekan IV, Bidang
23
Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama
kerjasama dan RS. Pendidikan di dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pengabdian masyarakat dan kerjasama yang meliputi:
1. perencanaan operasional kegiatan pengabdian masyarakat dan desa binaan
2. penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat
3. perencanaan kerjasama dengan instansi pendidikan dan non pendidikan baik di bidang akademik maupun pengabdian masyarakat
Ketua Unit Penjaminan Mutu
- Membantu dekan, antara lain, untuk: 1. Mengembangkan penjaminan
mutu fakultas. 2. Melakukan sosialiasi penjaminan
mutu di bagian. 3. Memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan penjaminan mutu. 4. Melakukan konsultasi dan
pendampingan pelaksanaan penjaminan mutu.
5. Mengkoordinir pelaksanaan audit internal yang meliputi : a. melakukan audit sistem dengan
mengkajiulang dokumen b. mempersiapkan checklist c. membuat jadwal visitasi d. melaksanakan audit lapangan
(audit kepatuhan) e. membuat laporan audit
- Membantu wakil dekan bidang akademik dalam melaksanakan evaluasi internal maupun eksternal di fakultas.
Ketua Unit Bimbingan dan Konseling
Membantu dekan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan tugas-tugas kegiatan bimbingan dan konseling di tingkat fakultas yang meliputi:
1. Merencanakan operasional Unit Bimbingan dan Konseling
2. Menyelenggarakan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa
3. menyelenggarakan kegiatan dalam rangka meningkatakan performa mahasiswa
4. pengembangan kegiatan
24
bimbingan dan konseling
Ketua Unit Tehnologi Informasi
- Merencanakan, mengoperasionalkan dan mengembangkan jaringan tehnologi informasi dalam bentuk webside sesuai standar internasional
- Berkoordinasi dengan Wakil Dekan I dalam mengembangkan software yang sesuai dengan sistim pembelajaran dan administrasi PBL
Ketua Unit Pengembangan Riset
- Merencanakan pelatihan riset - Mengembangkan aktivitas kelompok – kelompok studi
- Berkoordinasi dengan ketua Bagian dalam mengembangan sarana dan prasarana laboratorium penelitian
- Mengembangkan kemampuan staf dosen dalam memperoleh dana penelitian DP2M Dikti
- Mengembangkan Jurnal Ilmiah sebagai wahana publikasi hasil akreditasi yang terakreditasi
Kepala Perpustakaan - Berkoordinasi dengan Wakil Dekan I dalam menyediakan sumber belajar baik yang berupa buku referensi maupun berbentuk referensi elektronik
- Mengatur regulasi layanan Perpustakaan
- Berkoordinasi dengan Wakil Dekan II dalam hal : 1. peningkatan sarana dan prasarana
perpustakaan 2. Pembinaan dan pengembangan
staf perpustakaan
Kepala Tata Usaha - Membantu Wakil Dekan II di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi : 1. Membagi staf administrasi dan
keuangan ke dalam devisi-devisi kerja
2. Melakukan pelatihan dan pengembangan kemampuan staf administrasi dan keuangan
3. Melakukan Pengawasan dan pembinaan staf administrasi dan keuangan
4. Melakukan koordinasi kerja antar devisi-devisi kerja administrasi dan keuangan
25
- Membantu Wakil Dekan II dalam pengembangan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
26
Bab IV
BIDANG AKADEMIK
A. Tujuan Pendidikan Dokter
Tujuan pendidikan dokter di Indoneisa ialah mendidik mahasiswa
melalui serangkaian pengalaman belajar menyelesaikan suatu kurikulum,
sehingga mempunyai cukup pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam
bidang keprofesionalannya, untuk :
1. Melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan
Pancasila, mencakup
a. Mengenal, merumuskan dan menyususn prioritas masalah
kesehatan masyarakat sekarang dan yang akan datang, serta
berusaha dan bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah
tersebut melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi program-
program yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
b. Memecahkan masalah kesehatan penderita dengan menggunakan
pengetahuan, ketrampilan klinik dan laboratorium serta observasi
dan pencatatan yang baik untuk mengidentifikasikan, mendiagnosa,
melakukan tindakan medik, melakukan usaha pencegahan,
meminta konsultasi, mengerjakan usaha rehabilitasi etika
kedokteran, dan mengingat aspek jasmani, rohani dan sosial
budaya.
c. Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dan tenaga lainnya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat
d. Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu tim kesehatan.
e. Menyadari bahwa sistem pelayanan kesehatan yang baik adalah
suatu faktor penting dalam ekosistem yang dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat.
f. Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk meningkatkan
taraf kesehatannya.
2. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu
kedokteran sesuai dengan bakatnya, dengan berpedoman pada
pendidikan sepanjang hayat.
27
3. Menilai kegiatan profesinya secara berkala, menyadari keperluan untuk
menambah pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang
serasi, serta menilai kemajuan yang telah dicapai secara kritis.
4. Mengembangkan ilmu kesehatan, khususnya ilmu kedokteran dengan
ikut serta dalam pendidikan dan penelitian serta mencari penyelesaian
masalah kesehatan penderita, masyarakat dan sistem pelayanan
kesehatan, khususnya pelayanan dan asupan medis.
5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang
diperlukan untuk kelangsungan profesinya seperti intregritas, rasa
tanggung jawab, dapat dipercaya serta menaruh perhatian dan
penghargaan terhadap sesama manusia, sesuai dengan etika
kedokteran.
6. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif dan
bersikap terbuka, dapat menerima perubahan dan berorientasi kemasa
depan serta mendidik dan mengajak masyarakat kearah sikap yang
sama.
7. Sebagai dokter lulusan Unissula dalam menjalankan tugasnya seperti
tersebut diatas senantiasa berorientasi pada wawasan lingkungan dan
dijiwai dakwah islamiyah.
B. Kompetensi Lulusan
Kompetensi Luaran Fakultas Kedokteran Unissula ditetapkan
berdasarkan Standar Kompetensi Dokter oleh Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI) pada tanggal 28 September 2006, dan Standar Luaran Unissula yang
ditetapkan oleh Unissula, maka pengembangan kurikulum disesuaikan
dengan kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa sesuai
perkembangan IPTEK.
Standar Kompetensi dokter yang disusun oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) dirumuskan dengan mengacu peran dan tugas dokter
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) strata
pertama, sesuai dengan penjelasan Kebijakan Pembangunan Kesehatan di
Indonesia.
28
Standar Kompetensi Dokter merupakan standar minimal yang harus
dimiliki pada saat menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Menurut SK
Mendiknas No. 045/U/2002, yang dimaksud dengan kompetensi adalah
‘seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung-jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu’.
Tujuh area kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar
Kompetensi Dokter oleh Konsil Kedokteran Indonesia, yakni:
1. Komunikasi Efektif
2. Ketrampilan Klinis
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan
pasien
Unissula menambah satu area kompetensi
8. Penerapan nilai-nilai dasar keislaman menuju terciptanya generasi
khoiro ummah
Selain itu, Unissula juga menetapkan kompetensi lulusan yang harus
dicapai oleh mahasiswa yang telah dididik di Unissula, yaitu:
1. Pendidikan agama Islam
2. Bahasa asing (Inggris dan Arab)
3. Teknologi Informasi
4. Kepemimpinan dan kewirausahaan
5. Keilmuan (Pengetahuan dan Teknologi sesuai disiplin ilmu yang
ditekuni)
Elemen-elemen kompetensi terdiri dari:
1. landasan kepribadian
2. penguasaan ilmu dan ketrampilan
3. kemampuan berkarya
4. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai
29
5. pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan
keahlian dalam berkarya.
Dengan menguasai Standar Kompetensi Dokter, maka diharapkan yang
bersangkutan akan mampu:
- melaksanakan tugas atau pekerjaan profesinya dengan baik
- mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik
- segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi
sesuatu yang berbeda dengan rencana semula
- menggunakan masalah yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
di bidang profesinya dengan melaksanakan tugas dalam kondisi yang
berbeda.
C. Kurikulum, Metode Pembelajaran dan Evaluasi (Assessment)
1. Kurikulum
a. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap sarjana
kedokteran dan tahap profesi dokter. Tahap sarjana kedokteran
dilakukan dalam 7 semester atau setara 144 sks dan diakhiri dengan
gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Tahap profesi dokter dilakukan
dalam 3 semester atau setara 38,5 sks dan diakhiri dengan gelar
dokter (dr). Total keseluruhan pendidikan adalah 10 semester atau 5
tahun.
Tahap sarjana kedokteran setiap satu semester terdiri dari 3-5
modul, waktu pelaksanaan tiap modul bervariasi antara 3-6 minggu.
Pada Tahap profesi dilaksanakan selama 3 semester terdiri dari 14
bagian kepaniteraan klinik yang meliputi: masing-masing bagian
waktu pelaksana bervariasi antara 2-9 minggu.
b. Isi Kurikulum
Total keseluruhan kurikulum program studi 100% mencakup
80% berasal dari Standar Kompetensi Dokter dan 20% dari muatan
lokal (Standar Pendidikan Dokter, 2006). Isi kurikulum meliputi
prinsip-prinsip metode ilmiah, ilmu biomedik, ilmu kedokteran klinik,
30
ilmu humaniora, dan ilmu kedokteran komunitas yang disesuaikan
dengan Standar Kompetensi Dokter.
Pada tahap sarjana kedokteran, isi kurikulum disusun
menggunakan pendekatan modul-modul dengan tema tertentu dan
non modul. Untuk matakuliah modul berjumlah 26 modul sedangkan
mata kuliah non modul berjumlah 6 mata kuliah. Masing-masing
modul mempunyai durasi waktu sekitar 3-6 minggu. Oleh karena
Unissula menggunakan sistem kredit semester (SKS), maka
penghitungan beban dari masing-masing modul juga dinyatakan
dengan satuan kredit semester (sks). Waktu penyelesaian satu modul
berkisar antara 3-6 minggu dan tiap minggu setara dengan 1 (satu)
sks. Penetapan bobot setiap modul tergantung dari besarnya lingkup
pembahasan pada modul bersangkutan. Materi kurikulum lokal
Fakultas Kedokteran Unissula berupa penambahan satu area
kompetensi yaitu Islam Disiplin Ilmu yang merupakan salah satu
implementasi visi dan misi baik dari universitas maupun fakultas
kedokteran sendiri. Untuk materi kurikulum lokal disebar dan
dimasukkan ke dalam modul-modul.
Pada tahap profesi dokter, kurikulum disusun berdasarkan
departemen-departemen (Departemen Based) yang ada di klinik. Ada
14 departemen. Masing-masing departemen bervariasi di dalam
penyelesaian belajar, antara 2-9 minggu. Penetapan waktu
penyelesaian belajar di departemen tersebut didasarkan pada
pencapaian kompetensi yang diharapkan pada standar kompetensi
dokter. Penghitungan beban dari masing-masing departemen
dinyatakan dengan sks. Masing-masing departemen waktu
penyelesaian kegiatan pembelajaran bervariasi antara 2-9 minggu
dan tiap dua minggu setara dengan 1 (satu) sks.
c. Kurikulum Map
Peta kurikulum pendidikan dokter fakultas kedokteran unissul
sebagaimana terlampir (lampiran 2)
2. Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Fase pre klinik
31
Beberapa metode pembelajaran akan diterapkan untuk mencapai
sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan modul
tahap pendidikan sarjana kedokteran, metode pembelajaran yang
diterapkan diantaranya adalah :
a. Diskusi kelompok (tutorial)/ SGD (small group discussion)
Tutorial (SGD) adalah kegiatan diskusi yang melibatkan
mahasiswa, dosen sebagai fasilitator (tutor) dan skenario sebagai
pemicu diskusi. Kegiatan ini merupakan kegiatan utama dalam PBL.
Anggota kelompok tutorial pada tiap kelompok terdiri atas 10 sampai
12 orang mahasiswa yang ditetapkan secara acak. Tugas anggota
dalam tiap kelompok adalah mendiskusikan masalah secara
bersama-sama yang dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang
dipilih oleh mahasiswa sendiri. Kelompok tersebut akan belajar
bersama sepanjang satu modul dan akan ditetapkan kembali secara
acak pada pembelajaran modul berikutnya.
SGD ini dijadwalkan seminggu dua kali pertemuan. Setiap
pertemuan durasi waktu ditetapkan selama 2x50 menit. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam proses diskusi digunakan
metode tujuh langkah (seven jump steps). Adapun metode tujuh
langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat
istilah yang belum jelas, cantumkan sebagai tujuan
pembelajaran kelompok.
2) Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3) Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok
memperoleh penjelasan yang beragam mengenai persoalan
yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang
telah anda miliki.
4) Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas
persoalan yang anda diskusikan dengan menggunakan concept
mapping.
5) Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan
dalam diskusi tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok
(Learning issue/ learning objectives).
32
6) Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda
butuhkan guna menjawab Learning issue yang telah anda
tetapkan.
7) Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh
anggota kelompok, sintesakan dan diskusikan temuan tersebut
agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif)
untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
Pada tutorial hari pertama difungsikan untuk menganalisis
masalah yang ada di skenario, mendiskusikan skenario tersebut
dengan menggunakan prior knowledge mahasiswa serta menentukan
berbagai learning issu yang harus dipelajari oleh kelompok (langkah
ke 1-5). Selanjutnya mahasiswa belajar mandiri (langkah ke 6).
Mahasiswa diharapkan untuk menghabiskan empat sampai enam jam
setiap minggunya pada proses belajar mandiri diluar kelompok untuk
meneliti informasi, pengetahuan dan konsep terbaru terkait dengan
topik yang dipelajarinya.
Pada tutorial kedua, setiap siswa diharuskan untuk menjelaskan
hasil dari kegiatan belajar mandiri yang dilakukannya kepada
kelompok (langkah ke 7). Pelaksanaan tutorial kedua sebaiknya
dilaksanakan setelah materi kuliah, praktikum dan skill lab.
Harapannya setelah mengikuti ketiga kegiatan tersebut dapat
mengkristalisasi pengetahuan mereka terhadap materi pada minggu
tersebut.
Dalam diskusi hendaknya memperhatikan aspek pertanyaan
yang perlu ditekankan seperti apa yang perlu diketahui, apa yang
sudah diketahui dan yang diharapkan untuk diketahui setelah diskusi.
b. Kuliah pakar/ ceramah ahli
Kuliah pakar adalah suatu kegiatan pemberian informasi
interaktif yang dilakukan oleh seorang pakar dalam bentuk kuliah
perseorangan. Perkuliahan disusun berdasarkan topik-topik di dalam
modul atau muncul dari sasaran pembelajaran masing-masing lembar
belajar mahasiswa (LBM) modul. Perkuliahan dalam PBL digunakan
untuk:
33
1) Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai
relevansi dan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda
terhadap tema modul.
2) Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum
efeknya terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali
mahasiswa mencoba untuk mengerti materi lewat diskusi atau
belajar mandiri.
3) Mencegah atau mengoreksi adanya misconception pada waktu
mahasiswa berdiskusi atau belajar mandiri.
4) Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang
materi tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan
agar mahasiswa menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak
dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya pada saat diskusi
kelompok agar lebih interaktif.
c. Panel expert
Panel expert adalah suatu kegiatan perkuliahan interaktif yang
dilaksanakan dalam bentuk panel (terdiri dari beberapa expert di
bidang ilmunya yang berkaitan dengan materi modul).
Panel expert ini bertujuan untuk mencegah atau mengoreksi
adanya misconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau belajar
mandiri pada pertengahan (tengah) modul dan akhir modul. Materi
panel expert pertengahan modul terkait topik dan sasaran
pembelajaran LBM yang dilaksanakan sebelum ujian pertengahan
modul dan materi panel expert akhir modul terkait topik dan sasaran
pembelajarn LBM yang dilaksanakan sebelum ujian akhir modul yang
dirasa mahasiswa layak untuk didiskusikan atau diklarifikasi.
d. Praktikum
Praktikum adalah suatu metode pembelajaran di laboratorium
kedokteran dasar yang meliputi: Lab. Kimia, fisika, Biologi, patologi
klinik, patologi anatomi, anatomi, histologi, fisiologi, mikrobiologi,
parasitologi, biokimia, dan farmakologi.
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses
belajar lewat ilustrasi dan aplikasi praktek terhadap apa yang
34
mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan kuliah. Alasan
lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat penemuan
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Durasi waktu
pelaksanaan praktikum di sesuaikan dengan kegiatan skill lab.
e. Keterampilan klinik medik (Skill Lab)
Keterampilan klinik medik adalah suatu metode pembelajaran
untuk keterampilan. Dilaksanakan bertempat di skill lab. Mahasiswa
mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan-
keterampilan medik (komunikasi, keterampilan klinis, dan
keterampilan lainnya) tersebut sejak tahun pertama belajar di
kedokteran. Pratikum ini berjalan secara komprehensif dengan modul.
Dalam satu kelompok keterampilan terdapat 10-12 orang mahasiswa
yang di bimbing oleh seorang instruktur terlatih.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri adalah proses dimana mahasiswa secara
mandiri atau berkelompok mencari sumber belajar atau referensi
untuk menjawab masalah-masalah pembelajaran baik melalui
perpustakaan maupun internet.
Fase Klinik
Pendidikan klinik menerapkan 2 konsep pendidikan yaitu
experiential learning dan adult learning. Konsep Experiential learning
menekankan pembelajaran berdasarkan pengalaman sebelumnya yang
kemudian disesuaikan dengan praktek nyata di lapangan.
Pengembangan berikutnya dilakukan melalui diskusi atau refleksi kasus
dengan pembimbing, staf atau rekan-rekan mahasiswa. Adult Learning
(belajar orang dewasa) mempunyai karakteristik; Lebih mandiri,
meskipun pada beberapa situasi boleh memilih untuk tergantung pada
pengaja, Pengalaman hidup menjadi sumber pembelajaran yang penting
(lebih mudah belajar melalui pengalaman), Kebutuhan belajar
tergantung siswa, Belajar lebih berbasis masalah
Berdasarkan pemaparan konsep dasar pendidikan klinik tersebut di
atas, maka metode pembelajaran dalam hal ini adalah kegiatan belajar
di klinik yang dianjurkan antara lain: small group discussion (tutorial
35
klinik), bedside teaching, presentasi kasus, jurnal reading, ketrampilan
procedural, mini lecture.
a. TUTORIAL KLINIK (CLINICAL TUTORIAL)
Tutorial atau diskusi kelompok kecil merupakan salah satu metode
pembelajaran yang memerlukan peran aktif dari dokter muda. Dosen
pembimbing klinik berperan sebagai tutor yang bertugas untuk
membimbing dan mengarahkan diskusi. Sedangkan Kasus pasien nyata
yang dijumpai di klinik merupakan topik pemicu diskusi. Langkah-
langkah dalam tutorial klinik :
� Langkah 1. Mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi pasien
dan mengajukan pertanyaan klinis.
� Langkah 2. Melakukan brainstorming untuk menganalisis
permasalahan yang dihadapi pasien dengan menggunakan prior
knowledge.
� Langkah 3. Menyusun penjelasan secara skematis dan menentukan
learning issues
� Langkah 4. Belajar Mandiri untuk memperoleh jawaban learning
issue yang telah ditetapkan bersama. Diutamakan menggunakan
prinsip evidence based medicine.
� Langkah 5. Jabarkan temuan informasi yang anda peroleh saat
melakukan belajar mandiri. Sintesakan dan diskusikan dengan
sesama anggota kelompok untuk menyusun penjelasan secara
menyeluruh dan pemecahan permasalahan.
Kegiatan tutorial klinik ini dilakukan dalam dua sesi; langkah 1-3
dilakukan pada sesi pertama dan langkah 5 dilakukan pada sesi ke 2.
b. BEDSIDE TEACHING
Bedside teaching merupakan komponen essensial dari clinical
training sudah dilakukan sejak lama. Dalam pendidikan klinis pasien
merupakan guru, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam Osler 1903: “no
teaching without the patient for a text, and the best teaching is often that
taught by the patient himself”(Bliss, 1999). Keuntungan dari bedside
teaching adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan semua pancaindera mereka (pendengaran, penglihatan,
penghidu dan peraba) untuk mempelajari pasien dan permasalahannya.
36
Karakteristik inilah yang akan membantu siswa untuk mengingat situasi
klinik dalam pembelajaran.
Rangkaian kegiatan bedside teaching merupakan siklus
pembelajaran di klinik yang mengacu pada Clinical learning cycle :
� Tahap Preparation
Beberapa orang beranggapan bahwa tahap preparation
(persiapan) merupakan area yang sangat membutuhkan perhatian
serius sebelum peserta didik berhadapan langsung dengan pasien. Di
program pendidikan profesi dokter (undergraduate programe) tahap
persiapan ini dapat diisi dengan pemberian bekal ketrampilan di skills
lab.
� Tahap Briefing
Tahap briefing perlu dilakukan sebelum melihat pasien langsung
(clinical interaction), tahap ini merupakan pengorganisasian kegiatan
lebih lanjut. Pada tahap ini dibuat perencanaan mengenai apa yang
dapat mereka pelajari selama berinteraksi dengan pasien beserta
karakteristik penyakitnya.
� Tahap Clinical Encounter
Pada tahap ini, peserta didik akan berinteraksi langsung dengan
pasien. Fase ini memiliki pengaruh paling kuat terhadap
pembelajaran karena mereka akan mendapatkan pengalaman yang
jelas tentang penyakit dan karakteristiknya.
� Tahap Debriefing
Tidak semua peserta didik memahami apa yang terjadi pada
fase clinical exposure. Debriefing berfungsi untuk mereview apa yang
terjadi selama berinteraksi dengan pasien: apa yang dilihat, didengar
dan dirasakan? bagaimana data ini diintepretasikan? apa yang dapat
dipelajari dari pasien ini? Oleh karenanya peran dari pembimbing
klinik sangat diperlukan untuk menyadarkan mereka tentang apa
yang sebenarnya terjadi pada pasien berdasarkan hasil temuan
pemeriksaan fisik, laboratorium, ekspresi wajah pasien, dll. Tempat
pelaksanaan tahap dibrefieng dapat dilakukan jauh dari pasien,
terutama untuk mendiskusikan permasalahan pasien lebih rinci.
37
Pada bedside teaching, dianjurkan untuk menggunakan “five-step
micro skills model”. Urutan langkah-langkah tersebut adalah :
1) Get commitment
Pada tahap ini pembimbing klinik berusaha membuat
dokter muda mawasdiri terhadap informasi/data pasien yang
sudah mereka dapatkan serta bagaimana mengintepretasikan
data/informasi tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah
meminta dokter muda untuk membacakan status pasien yaitu
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang yang
terdapat dalam medical record. Kemudian pembimbing klinik
mengajukan pertanyaan :
“Menurut anda apa yang terjadi pada pasien ini? Dari hasil foto
CT- Scan ini kira-kira penyulit apa yang akan muncul?”
“Apa rencana yang akan anda lakukan kepada pasien ini?”
2) Probe for supporting evidence
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui tingkat
pemahaman terhadap pengetahuan yang sudah mereka
peroleh. Cara untuk mengetahui tingkat pemahaman adalah
dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat klarifikasi terkait
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh dokter muda. Dalam
hal ini pembimbing klinik menanyakan data-data apa saja yang
mendukung pernyataan dokter muda.
3) Reinforce what was done right
Pemberian feedback positif dapat meningkatkan
kepercayaan diri dokter muda dalam mengani pasien maupun
dalam mengemukakan pendapat.
4) Help Learner identify and give guidance about omissions and
errors
Pada langkah ini, pembimbing klinik membantu mahasiswa
untuk mengidentifikasi kesalahan yang telah dilakukan oleh
dokter muda yaitu dengan menunjukkan kesalahan yang
dilakukan oleh dokter muda. Tujuannya adalah supaya
kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Namun demikian
38
dalam menyampaikan feed back (komentar) sebaiknya tidak
terkesan menyalahkan.
5) Teach general rules
Memberitahu dokter muda mengenai apa yang biasanya
terjadi terkait dengan kasus (penyakit) yang dialami oleh pasien
dapat memberi masukan kepada dokter muda yang masih
sedikit memiliki pengalaman klinik. Masukan/informasi tersebut
dapat dijadikan pertimbangan oleh peserta didik dalam
mengelola pasien
c. CASES PRESENTATION (PRESENTASI KASUS)
Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang
sering dilakukan di ruang diskusi. Pada kegiatan ini, mahasiswa
mempresentasikan kasus pasien yang dijumpai oleh dokter muda
selama melakukan kegiatan di poli rawat jalan, UGD maupun rawat inap.
Dokter muda membuat catatan status pasien sesuai dengan format
catatan medis pasien untuk RS pendidikan. Pada saat melakukan
presentasi kasus, Dokter Muda akan dinilai dengan menggunakan form
penilaian Case-based Discussion (CbD).
d. JOURNAL READING
Merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar yang menggunakan
journal/ artikel penelitian sebagai sumber belajar dan bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
terkini. Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menganalisis,
menjelaskan dan menyimpulkan isi dari journal yang mereka baca serta
mempresentasikannya dalam suatu forum pembelajaran.
3. Evaluasi (Assessment)
Evaluasi hasil belajar mahasiswa didefinisikan sebagai suatu
proses untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk
membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan mahasiswa,
kurikulum dan kebijakan pendidikan. Evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dalam pendidikan. Desain sistem evaluasi hasil
belajar mahasiswa harus konkruen dengan tujuan pendidikan dan
disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Metode/instrumen
39
yang digunakan harus memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, objektif,
diskriminatif, komprehensif, aplikatif dan mempunyai pengaruh yang baik
terhadap proses belajar mahasiswa.
Tujuan evaluasi hasil belajar mahasiswa adalah untuk menilai
apakah seorang mahasiswa telah menguasai kompetensi atau belum
yang telah ditetapkan dalam kurikulum sehingga berdasarkan hasil
evaluasi tersebut dapat diambil keputusan terhadap mahasiswa
tersebut, memberikan umpan balik hasil belajar kepada mahasiswa,
memotivasi mahasiswa, dan untuk mengevaluasi keberlangsungan
proses belajar mengajar.
a. Metode Evaluasi
Assessment memegang peran penting dalam proses pendidikan
kedokteran, dalam kehidupan mahasiswa kedokteran dan dalam
lingkup sosial yaitu adanya sertifikasi kompetensi dokter yang akan
merawat pasien. Masyarakat akan menilai kualitas dokter lulusan
institusi pendidikan kedokteran (Shumway & Harden, 2003)
Berdasarkan tingkat kompetensi dalam Piramid Miller, ada
beberapa metode ujian yang dapat dipergunakan. Berikut adalah
gambar piramid Miller beserta jenis uji yang dapat dipergunakan
sebagai referensi.
Piramid Miller
Gambar 2. Piramida miller dan bentuk assessment
MCQs, Short answer, essay, orals
exam
PMPs, MEQs, EMIs, Case analysis,
orals exam
OSCE, Mini CEX, Direct observation
Observation of the doctor at work in
the real world, Portfolio
40
Merujuk pada piramid Miller maka pada tahap pendidikan
sarjana diterapkan metode assessment MCQs (Multiple Choise
Questions)untuk penilain Knowledge dan OSCE (Objective Structural
Clinical Examination) untuk penilaian Skills Lab. Pada Pendidikan
tahap klinik metode assessment yang digunakan lebih diutamakan
berdasarkan observasi langsung di tempat kerja dan saat bedside
teaching. Tanpa observasi langsung, pembimbing tidak dapat
memperoleh data yang akurat untuk memberikan feedback. Metode
assessment yang dapat digunakan dalam pendidikan klinik
diantaranya adalah OSCE, DOPs (Direct Observasional Procedural
Skill), Mini-CEX untuk ujian keterampilan klinik dan MCQ, Ujian Oral
terstruktur, CbD (Case based Discussion) untuk ujian knowledge.
b. Standart Setting Penilaian
Sejalan dengan Kurikulum berbasis Kompetensi ini, maka
standar penilaian didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan.
Penetapan standard seperti ini disebut dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Baku (PAB), atau criterion-
reference test. Sistem penilaian PAP digunakan untuk menilai
kemampuan mahasiswa secara mutlak (absolut) terhadap suatu
patokan.
Standard setting yang dipergunakan di FK Unissula adalah
Metode Kompromi. Metode Judgment borderline adalah metode yang
paling umum dipakai untuk menentukan standart yang
mengkompromikan antara keputusan ahli (dosen) yang dilakukan
sejak sebelum pengajaran dimulai dan nilai yang diperoleh
mahasiswa setelah pelaksanaan penilaian/ujian. Adanya penggunaan
metode tersebut didalam standar setting akan terlihat bahwa
penilaian batas lulus atau tingkat penguasaan minimum masing-
masing modul akan berbeda. Mahasiswa yang memperoleh nilai pada
titik potong atau di atasnya dinyatakan lulus sedangkan yang
memperoleh nilai dibawah titik potong dinyatakan tidak lulus. Lulus
maksudnya adalah pernyataan bahwa siswa telah mencapai nilai
standar minimal suatu kompetensi (pengetahuan, keterampilan,
sikap) selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan tidak
41
lulus maksudnya adalah siswa belum mencapai nilai standar minimal
suatu kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Evaluasi berkala
1) Setiap semester
Bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan mahasiswa
dalam proses belajar selama satu semester, selanjutnya dilakukan
pendampingan (perwalian) untuk merencanakan proses belajar di
semester berikutnya supaya kegiatan belajarnya lebih terencana
dan terstruktur
2) Evaluasi hasil belajar mahasiswa 2 (dua) tahun pertama
Bertujuan untuk menentukan apakah mahasiswa tersebut
bisa mengambil modul di tahun berikutnya (tahun ketiga) atau tidak
dengan ketentuan sebagai berikut :
� Mahasiswa dapat mengambil modul pada tahun ketiga jika telah
lulus minimal 9 modul
� Bagi mahasiswa tersebut, modul yang tidak lulus dengan nilai
D,CD dan C dapat diperbaiki melalui kegiatan remedial
� Mahasiswa yang lulus kurang dari 9 modul, pada tahun ketiga
hanya boleh mengulang/mengambil modul yang belum lulus
dengan nilai E tersebut.
3) Evaluasi hasil belajar mahasiswa Akhir Program Pendidikan
Sarjana
Bertujuan untuk menentukan apakah mahasiswa bisa
melanjutkan pendidikannya ke tingkat profesi. Mahasiswa dapat
melanjutkan pendidikan ke tingkat profesi apabila lulus pada
tingkat sarjana.
4) Evaluasi hasil belajar akhir “Batas waktu jenjang masa studi/ Drop
Out (DO)”
Mahasiswa yang mengalami permasalahan studi akan
mendapatkan :
� Peringatan pertama yang akan diberikan pada akhir semester
keempat (berdasarkan hasil evaluasi tahun kedua).
42
Mahasiswa selanjutnya dikirim ke Unit Bimbingan Konseling
untuk mendapatkan bimbingan.
� Peringatan kedua yang diberikan pada akhir semester ke tujuh
(berdasarkan hasil evaluasi belajar semester tujuh).
Mahasiswa selanjutnya dikirim ke Unit Bimbingan Konseling
untuk mendapatkan bimbingan.
� Peringatan ketiga yang akan diberikan pada akhir semester ke
12, dan mahasiswa disarankan untuk pindah ke
fakultas/jurusan lain.
� Apabila syarat-syarat kelulusan sarjana tidak terpenuhi, pada
akhir semester ke 14, mahasiswa dianggap tidak mampu dan
diharuskan mengundurkan diri dari Fakultas Kedokteran
Unissula.
Sebagai catatan : Cuti akademik dengan ijin Dekan tidak
diperhitungkan, sedangkan cuti akademik tanpa ijin tetap
diperhitungkan sebagai masa studi.
D. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran
1. Kurikulum Program Pendidikan Sarjana Kedokteran
Di dalam Problem based learning ini, mahasiswa mengikuti
kegiatan pendidikan sesuai dengan modul dalam semester yang
bersangkutan. Rata-rata mahasiswa akan menempuh 17-24 sks dalam 1
(satu) semester. Disamping kegiatan pembelajatan melalui modul,
mahasiswa juga menempuh mata kuliah non modul dan Karya Tulis
Ilmiah. Adapun rincian modul dan mata kuliah non modul setiap
semester digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 1. Rincian Modul dan Mata Kuliah non ModulProgram Pendidikan
Sarjana
Mata Kuliah Modul MK Non Modul ∑
Semeste
r
Judul Modul sk
s
MK sk
s
sk
s
43
1
1. Ketrampilan belajar
dan berfikir kritis
2. Komunikasi
3. Bio-psiko-sosio
kultural
4. Prioritas masalah
kesehatan di
Indonesia
5. Kepedulian
terhadap
masyarakat dan
lingkungan
4
4
3
4
3
1. Agama Islam 1
2. Pancasila dan
kewarganegar
aan
3. IT
2
2
2
24
2 6. Hematopoetin
7. Sistem Imun dan
kulit
8. Hormonal dan
metabolisme
9. Gerak dan
muskulus skeletal
4
5
5
5
1. Agama Islam
2
2 21
3 10. Kardiovaskuler
11. Pernafasan
12. Pencernaan
6
6
6
1.Kewirausahaa
n
2 20
4 13. Enterohepatik
14. Penyakit tropis
15. Sistem saraf
16. Metodologi
Penelitian
5
4
5
5
1. Bahasa
Inggris
2 21
5 17. Urogenetalia
18. Reproduksi
19. Tumbuh
Kembang, Geriatri
dan Degeneratif
6
6
6
Karya Tulis
Ilmiah
4 22
6 20. Perilaku dan Jiwa
21. KB dan
Kependudukan
22. Penglihatan
23. Pendengaran,
5
4
5
5
19
44
Penciuman dan
Tenggorok
7 24. Sistem Kesehatan
Nasional
25. Kegawatdaruratan
Medis
26. Elective:
Managemen
Rumah Sakit/
Obat Tradisional
6
6
5
17
Total Mata Kuliah Modul 128
sks
Total MK Non
Modul
16
sks
144
sks
2. Peraturan akademik Program PBL Sarjana Kedokteran
a. Umum
� Mahasiswa yang berhak mengikuti proses pembelajaran adalah
mahasiswa yang telah melalukan registrasi sebagaimana yang
ditentukan dalam ketentuan administrasi dan keuangan.
� Mahasiswa harus mengikuti kegiatan pada program pendidikan
sarjana (Tutorial, kuliah-kuliah, praktikum, Laboratorium
keterampilan dan kegiatan-kegiatan lain), sesuai dengan rencana
studinya secara tertib dan teratur atas dasar ketentuan-ketentuan
yang berlaku
� Mahasiswa wajib mematuhi norma dan menghormati dosennya
serta bertanggung jawab atas ketertiban, ketenangan kelas pada
saat sebang dilangsungkannya kuliah, praktikum atau kegiatan
akademik lainnya
b. Aktifitas Pembelajaran
1) Kuliah pakar/Kuliah Islam dan disiplin ilmu
� Kehadiran kuliah minimal 75 % dari yang dijadualkan.
45
� Mahasiswa tidak diperkenankan terlambat lebih dari 15 menit
dan tidak diperkenankan meninggalkan kuliah sebelum kuliah
selesai atau tanpa ijin dari dosen yang bersangkutan
� Di dalam ruang kuliah dilarang merokok dan membuang sampah
sembarangan serta bertingkah laku tidak sopan
2) Tutorial/ Small Group Discussion
� Kehadiran tutorial minimal 80 % dari yang dijadualkan.
� Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai berdasarkan waktu
kedatangan, aktifitas interaksi dan kesiapan materi dalam
diskusi
� Nilai diskusi tutorial akan menyumbang 15% dari keseluruhan
nilai total knowledge
� Di dalam proses diskusi, mahasiswa akan difasilitasi oleh tutor.
Tutor berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi ini.
� Sebelum kegiatan diskusi berlangsung untuk modul baru, Setiap
kelompok diskusi menentukan aturan main diskusi yang isinya
terkait tata-tertib dan sanksi.
� Setiap mahasiswa harus mentaati aturan main diskusi yang
telah disepakati kelompok diskusi
� Ketentuan tentang tata cara kegiatan berdiskusi akan dijelaskan
pada kegiatan Pekan Ta’aruf Fakultas Kedokteran Unissula
yang diselenggarakan oleh pihak Fakultas Kedokteran Unissula
3) Praktikum
� Hadir 5 menit sebelum acara praktikum dimulai dan
mengenakan jas lab sebelum masuk laboratorium
� Selama kegiatan praktikum berlangsung mahasiswa dilarang
meninggalkan ruangan skill lab tanpa ijin dosen di bagian
laboratorium tersebut
� Kehadiran praktikum 100 % dari yang dijadualkan.
� Ketentuan praktikum lain yang belum tercantum disini akan
diatur oleh masing-masing bagian laboratorium.
4) Keterampilan Klinik Medik (Skill Lab)
� Hadir 5 menit sebelum kegiatan keterampilan medik dimulai dan
mengenakan jas lab sebelum masuk ruang skill lab
46
� Selama kegiatan keterampilan medik berlangsung mahasiswa
dilarang meninggalkan ruangan skill lab tanpa ijin instruktur
� Kehadiran keterampilan klinik medik 100 % dari yang
dijadualkan.
5) Belajar mandiri
Kegiatan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang
ditemui pada kegiatan belajar yang lain, yang dilakukan sendiri-
sendiri maupun berkelompok tanpa dihadiri tutor atau instruktur.
6) Kegiatan pembelajaran susulan
� Kegiatan pembelajaran susulan dilakukan untuk memfasilitasi
mahasiswa dalam memenuhi batas minimal kehadiran baik
kuliah, tutorial, praktikum maupun skill lab yang belum terpenuhi
oleh karena alasan sakit yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter, tugas kemahasiswaan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari Wakil Dekan III atau sebab-sebab
lain yang dapat diterima oleh MEU.
� Kegiatan susulan diberlakukan untuk mahasiswa yang minimal
kehadiran telah mencapai 50%.
� Kegiatan pembelajaran susulan harus sudah selesai
dilaksanakan dalam waktu 2 minggu setelah modul yang
bersangkutan selesai diselenggarakan.
� Mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran susulan
harus membawa surat pengantar dari MEU untuk diserahkan
kepada Tim Modul
7) Kuliah non Modul
Ketentuan kuliah non modul disesuaikan dengan penyelenggara
kuliah tersebut.
c. Evaluasi dan Penilaian Hasil belajar
1) Penilaian Modul
� Evaluasi Knowledge terdiri atas :
• Penilaian harian pada tutorial
• Penilaian pada aktivitas praktikum
• Ujian Tengah Modul
47
• Ujian Akhir Modul
� Evaluasi Skill terdiri atas :
• Penilaian aktivitas Skill Lab
• Nilai OSCE
Penentuan nilai (skor) akhir adalah:
Nilai Akhir Modul =
(Nilai total knowledge x sks knowledge)+(nilai total skill x sks Skill lab)
sks Modul
Penjabaran masing-masing nilai total knowledge dan nilai total skill sebagai
berikut:
- Nilai total knowledge = (nilai SGD/tutorial x 15%)+(nilai
Praktikum x 10%)+(nilai ujian tengah modul x 25%)+(nilai ujian
akhir modul x 50%)
- Nilai total skill = (nilai setiap kegiatan skill lab x 25%)+(nilai
OSCE x 75%)
2) Ketentuan kelulusan modul
� Tidak lulus modul atau nilai E apabila tidak memenuhi 80%
kehadiran kegiatan SGD, 75% Kuliah dan atau tidak memenuhi
100% kehadiraan kegiatan praktikum, skill lab
� Nilai modul D apabila telah memenuh ikehadiran pada proses
kegiatan modul tetapi nilai ujian total knowledge dan total OSCE
dibawah Nilai Batas lulus (NBL)
� Nilai Modul C apabila telah memenuhi kehadiran pada proses
kegiatan modul dan Nilai Total Knowledge Lulus tetapi nilai
Total OSCA dibawah Nilai Batas lulus (NBL)
� Nilai modul CD apabila telah memenuhi kehadiran pada proses
kegiatan modul dan Nilai Total OSCA lulus tetapi nilai ujian total
knowledge dibawah Nilai Batas Lulus (NBL)
48
� Lulus Modul atau BC atau B atau AB atau A apabila telah
memenuhi kehadiran pada proses kegiatan modul dan nilai akhir
modul sama dengan atau diatas Nilai Batas lulus (NBL)
� NBL ditentukan dengan Judgment borderline, sedangan
peringkat A, AB, B dan BC ditentukan berdasarkan standar
deviasi.
3) Penilaian Kuliah Non Modul
Penilaian kuliah non modul secara umum terdiri dari nilai
tugas, ujian tengah dan akhir semester dengan sistem penilaian
sebagai berikut :
Penilaian skor akhir:
� Mata Kuliah PAI terdiri dari:
Proses dan tugas (30%) + ujian Mid (30%) + akhir semester
(40%)
� Mata Kuliah Kewirausahaan terdiri dari:
Proses dan tugas (50%) + ujian mid (25%) + akhir semester
(25%)
� Mata Kuliah Bahasa Inggris terdiri dari :
50% Nilai total Mid semester (proses: 5%, tugas: 10% ujian mid
semester: 35%) + 50% Nilai total akhir semester (proses: 5%,
tugas: 10% ujian akhir semester: 35%
� Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan terdiri dari:
Proses dan tugas (30%) + ujian Mid (30%) + akhir semester
(40%)
4) Ketentuan kelulusan kuliah non modul
� NBL masing-masing mata kuliah non modul ditentukan oleh
masing-masing penyelenggara kuliah
� Nilai tidak lulus adalah nilai dibawah NBL dengan peringkat
E,D,CD dan C
� Nilai lulus adalah nilai diatas NBL dengan peringkat BC, B, AB
dan A.
49
d. Program remidiasi
Program remediasi diselenggarakan tiap akhir semester
akademik dengan kegiatan yang equivalen dengan kegiatan modul
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Mahasiswa yang berhak mengikuti program remidial adalah
mahasiswa yang nilai modulnya D, CD, C dan mahasiswa yang
menginginkan perbaikan nilai modul (BC).
2) Tiap penyelenggaraan program remidial mahasiswa hanya
diperbolehkan mengambil maksimal 4 modul
3) Kriteria kelulusan program remediasi sama dengan kriteria
kelulusan modul dengan nilai maksimal B
4) Mahasiswa hanya boleh mengikuti program remediasi sebanyak 3
kali pada modul yang sama.
5) Mahasiswa dengan nilai modul D, CD dan C apabila telah
dinyatakan tidak lulus remedial 3 kali pada modul yang sama,
maka dinyatakan gugur modul dan harus mengulang proses.
Mahasiswa tersebut tidak boleh lagi mengikuti program remidiasi
pada modul yang sama dan diharuskan mengulang modul pada
saat modul yang bersangkutan diselenggarakan.
6) Mahasiswa yang mengikuti program remidiasi untuk perbaikan nilai
(BC), apabila telah dinyatakan tidak lulus remediasi 3 kali pada
modul yang sama, maka Mahasiswa tersebut tidak boleh lagi
mengikuti program remidial pada modul yang sama dan nilai modul
yang diakui adalah nilai yang terbaik.
e. Karya Tulis Ilmiah (KTI)
1) Karya Tulis Ilmiah merupakan salah satu persyaratan wajib bagi
mahasiswa FK Unissula untuk lulus sarjana kedokteran
2) Karya Tulis Ilmiah (4 sks) dapat ditempuh setelah mahasiswa
dinyatakan lulus pada modul 16 (Metodologi Penelitian) yang
didalamnya memuat metodologi penelitian dan penulisan karya
ilmiah.
3) KTI dilakukan secara individu
50
4) Prosedur usulan KTI, pembimbingan, ujian KTI dan administrasi
diatur di dalam buku panduan penulisan dan bimbingan karya tulis
ilmiah mahasiswa.
5) Pelaksanan Karya Tulis Ilmiah diatur dan dilaksanakan oleh
Koordinator Karya Tulis Ilmiah.
f. Kriteria Lulus Sarjana Kedokteran (S.Ked) didalam rapat yudicium
adalah :
1) Telah lulus semua modul
2) Telah lulus semua mata kuliah non modul
3) Telah dinyatakan lulus KTI
4) Indek Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2.50
5) Nilai TOEFL ≥ 450
g. Predikat kelulusan
1) Dengan Pujian (CumLaude) apabila IPK 3.50 – 4.00
2) Sangat Memuaskan apabila IPK 2.75 – 3.49
3) Memuaskan apabila IPK 2.50 – 2.74
h. Cuti Studi
Cuti studi bagi mahasiswa Program pendidikan Sarjana
Kedokteran disesuaikan dengan peraturan Universitas Islam Sultan
Agung. Dapat diakses lewat www. Unissula.ac.id.
3. Alur kegiatan program PBL
Alur kegiatan program PBL sebagaimana terlampir (Lampiran 3)
4. Alur kegiatan Mahasiswa PBL
Alur kegiatan akademik mahasiswa program PBL sebagaimana
terlampir (lampiran 4)
5. Jadwal Kegiatan PBL
Jadwal kegiatan PBL terlampir (lampiran 5)
E. Program Pendidikan Profesi Dokter
1. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter
Pada tahap pendidikan klinik, kurikulum disusun berdasarkan
bagian-bagian yang ada di klinik yaitu ada 14 bagian. Masing-masing
bagian bervariasi di dalam penyelesaian belajar, antara 2-9 minggu.
51
Jumlah total waktu keseluruhan yang digunakan untuk menyelesaikan
pendidikan klinik adalah 81 minggu. Tujuh puluh tujuh minggu digunakan
untuk rotasi klinik, sedangkan 4 minggu digunakan sebagai minggu
peralihan. Minggu peralihan ini dapat digunakan Dokter Muda untuk
persiapan rotasi berikutnya atau menyelesaikan ujian di bagian yang
belum lulus. Penetapan waktu penyelesaian belajar di masing-masing
bagian didasarkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan
standar kompetensi dokter.
Di dalam sistem departement based ini, Dokter Muda mengikuti
kegiatan pendidikan sesuai dengan rotasi pada departemen/ bagian
yang bersangkutan. Adapun rincian beban studi pendidikan klinik
tercantum dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3. Beban studi pendidikan klinik FK Unissula
No Kode Bagian pendidikan klinik Waktu (minggu)
SKS
1 Ilmu Penyakit Dalam 9 4,5
2 Ilmu Bedah 9 4,5
3 Ilmu Kesehatan Anak 9 4,5
4 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
9 4,5
5 Ilmu Kesehatan Masyarakat 9 4,5
6 Ilmu Penyakit Mata 4 2
7 Ilmu Penyakit THT 4 2
8 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
4 2
9 Ilmu Penyakit Saraf 4 2
10 Ilmu Kesehatan Jiwa 4 2
11 Ilmu Kedokteran Kehakiman 4 2
12 Radiologi 4 2
13 Anesthesi 2 1
14 Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
2 1
JUMLAH 77 38,5
2. Peraturan akademik Kepaniteraan klinik
a. Prasyarat mengikuti program pendidikan profesi dokter
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula diperkenankan
mengikuti kepaniteraan klinik jika:
52
1) Dinyatakan lulus tahap sarjana kedokteran
2) Dinyatakan lulus pada ujian OSCE Komprehensif
3) Telah mengikuti pembekalan persiapan kepaniteraan klinik dengan
menunjukkan sertifikat
4) Telah mengucap sumpah janji mahasiswa dihadapan Direktur RS
Pendidikan dan Dekan Fakultas Kedokteran
Untuk selanjutnya, peserta kepaniteraan klinik disebut sebagai Dokter
muda
b. Pendaftaran
1) Dokter muda mendaftar kepaniteraan klinik secara online untuk
memperoleh jadwal putaran/siklus rotasi klinik.
2) Dokter muda melakukan daftar ulang dilakukan setiap satu
semester sekali (18 minggu)
3) Pendaftaran melampirkan bukti pembayaran asli
c. Pembayaran biaya kepaniteraan klinik
1) Besarnya biiaya kepaniteraan klinik berdasarkan siklus bagian
besar atau siklus bagian kecil yang ditetapkan oleh Fakultas dan
dapat dilihat di pengumuman bagian klinik
2) Biaya tersebut dibayarkan ke Bank BPD paling lambat 4 minggu
sebelum siklus yang akan berjalan.
d. Penentuan kelompok
1) Pembentukan kelompok ditentukan oleh koordinator klinik
2) Jumlah maksimal dokter muda di setiap bagian ditentukan oleh
Koordinator Klinik berdasarkan rasio jumlah pembimbing dengan
jumlah peserta didik yang tertuang di dalam standar pendidikan
dokter Indonesia.
3) Penentuan tempat kepaniteraan klinik ditetapkan 2 minggu
sebelum pelaksanaan.
e. Pengaturan Rotasi Klinik (stase)
1) Dokter muda harus mengikuti jadwal rotasi klinik yang telah
ditentukan oleh koordinator klinik
2) Tidak diperkenankan bertukar tempat stase maupun jadwal rotasi
yang telah dibuat oleh koordinator klinik
53
3) Pengumuman kelompok dan jadwal rotasi klinik dapat dilihat di
web site e-learning www.fkunissula.ac.id
f. Proses kegiatan kepaniteraan klinik
1) Pakaian
� Berpenampilan rapih. Bagi laki-laki tidak diperkenankan
berambut panjang (gondrong). Tidak diperkenankan mewarnai
rambut kecuali dengan warna hitam dan coklat gelap (dark
brown), kuku tidak panjang.
� Mengenakan pakaian tugas semi jas warna putih berlengan
pendek, bersih dan rapih serta mamakai tanda pengenal (name
tag)
� Bagi muslimah mengenakan busana muslimah sesuai dengan
aturan BUDAI
� Bagi laki-laki : mengenakan pakaian kemeja dan celana kain.
Tidak diperkenankan memakai kaos oblong maupun kaos
berkerah celana jeans dan celana pendek.
� Memakai sepatu tertutup dan berkaos kaki, tidak diperkenankan
memakai sandal maupun sepatu sandal.
2) Kehadiran
� Hadir setiap hari kerja (Senin – Sabtu) pada pukul 06.30 – 14.00
WIB di RS Pendidikan Utama dan RS jejaring dan mengisi daftar
hadir
� Mengikuti kegiatan jaga di bagian-bagian tertentu sesuai dengan
jadwal jaga yang telah disepakati bersama dan mengisi daftar
hadir jaga
3) Ijin/ ketidakhadiran dan cuti kepaniteraan klinik
� Jika berhalangan hadir, harus ada pemberitahuan awal secara
lisan kepada dosen pembimbing klinik dengan menyebutkan
alasan yang jelas dan disusul pemberitahuan secara tertulis
(surat ijin dari orang tua/ wali, surat keterangan sakit dari dokter
pemerintah) selambat-lambatnya 3 hari setelah ketidak hadiran.
� Apabila surat ijin dari orang tua/wali atau surat keterangan sakit
dari dokter pemerintah terbukti palsu maka dokter muda akan
54
dikenakan sanksi akademik sesuai peraturan yang berlaku di
Fakultas Kedokteran Unissula.
� Pengajuan cuti kepaniteraan klinik dilaksanakan sebelum
penentuan tempat rotasi ditetapkan. Lama maksimal cuti
akademik disesuaikan dengan peraturan cuti akademik
Universitas Islam Sultan Agung.
� Bagi Dokter Muda yang meninggalkan kegiatan pada stase
bagian yang telah ditetapkan oleh koordinator klinik dengan
alasan ijin selama 2 – 12 hari kerja untuk bagian besar atau
2 – 6 hari kerja untuk bagian kecil harus mengulang stase
bagian tersebut selama jumlah hari yang ditinggalkan.
� Bagi Dokter Muda yang meninggalkan kegiatan pada stase
bagian yang telah ditetapkan oleh koordinator klinik dengan
alasan cuti maupun ijin lebih dari 12 hari kerja untuk bagian
besar atau 6 hari kerja untuk bagian kecil harus mengulang
stase bagian tersebut di akhir rotasi klinik.
� Dokter muda yang mengundurkan diri dari kegiatan
kepaniteraan klinik pada siklus yang sedang berjalan atau
meninggalkan kegiatan kegiatan kepaniteraan klinik tanpa ijin
akan dikenakan sanksi berupa penundaan siklus berikutnya
selama masa kepaniteraan klinik yang ditinggalkan.
4) Bimbingan/ Supervisi
� Definisi supervisi klinik
Pemantauan, bimbingan dan feedback terhadap perkembangan
pribadi, profesi dan pendidikan dalam konteks pelayanan dokter-
pasien. Hal tersebut meliputi kemampuan untuk mengantisipasi
kekuatan dan kelemahan seorang dokter terhadap situasi klinik
tertentu untuk memaksimalkan keselamatan pasien
� Pembimbing/Supervisor
• Supervisor akademik adalah dosen tetap FK Unissula yang
juga bertugas sebagai dokter praktek spesialis di RS
Pendidikan Utama (RS Islam Sultan Agung)
55
• Supervisor klinik adalah dokter praktik spesialis, dokter mitra,
serta dokter umum jaga UGD di RS jejaring dan di RS
pendidikan utama yang telah diangkat sebagai dosen
pembimbing klinik kontrak melalui SK Rektor
• Setiap dokter muda akan dibimbing oleh 1 orang pembimbing
akademik (supervisor akademik) dan 1 orang pembimbing
klinik (supervisor klinik)
• Setiap supervisor Akademik membimbing maksimal 15 orang
dokter muda
• Setiap supervisor klinik membimbing maksimal 5 orang dokter
muda
� Waktu Pembimbingan
• Kegiatan supervisi akademik minimal dilakukan setiap 1
minggu sekali.
• Waktu pertemuan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara supervisor dengan dokter muda
• Kegiatan supervisi klinik dilakukan selama dokter muda
menempuh kepaniteraan klinik.
• Waktu kegiatan supervisi sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati bersama. Frekuensi tatap muka dan jenis kegiatan
supervisi mengacu pada ketentuan yang telah disusun oleh
bagian
� Tujuan Pembimbingan
• Supervisor akademik akan memantau pencapaian
kompetensi oleh dokter muda selama mengikuti kepaniteraan
klinik melalui refleksi pembelajaran, penilaian log book,
pemberian feedback.
• Supervisor klinik akan memberikan bimbingan tutorial klinik,
bedside teaching, mengajarkan ketrampilan procedural klinik,
melakukan penilaian formatif dan summatif , memberikan
feedback.
� Tempat pelaksanaan Pembimbingan
56
• Tempat pelaksanaan supervisi klinik di poli rawat jalan,
bangsal, UGD, ruang kelas, skills lab.
• Selama mengikuti kepaniteraan klinik, dokter muda
diharuskan selalu bersikap dan bertindak sesuai Kode Etik
Kedokteran Indonesia
5) Ujian
� Pelaksanaan penilaian formatif
• Pelaksanaan penilaian formatif diserahkan kepada bagian
tempat Dokter Muda menjalani stase.
• Dokter Muda wajib mengikuti penilaian formatif
� Syarat pelaksanaan ujian summatif/ akhir bagian
• Dokter Muda diperkenankan mengikuti ujian akhir bagian bila
telah memenuhi penilaian proses (penilaian formatif dan
penugasan serta prosentase kehadiran yang ditentukan oleh
bagian) dengan menyerahkan buku kegiatan harian (Log
Book) kepada koordinator pendidikan bagian masing-masing.
• Dokter Muda mendaftarkan diri ke koordinator klinik bagian.
� Ketentuan mengulang ujian/ ujian susulan
• Jika Dokter Muda memiliki tingkat penguasaan 53-59,9%
maka mahasiswa tersebut mengulang ujian summatif.
• Jika Dokter Muda memiliki tingkat penguasaan 46-52,9%
maka mahasiswa tersebut mengulang rotasi klinik selama
setengah masa stase rotasi bagian yang mengulang dan
diikuti ujian perbaikan
• Jika Dokter Muda memiliki tingkat penguasaan di bawah 46%
maka mahasiswa tersebut mengulang keseluruhan rotasi
klinik selama masa stase rotasi bagian yang mengulang dan
diikuti ujian perbaikan
6) Yudisium
� Yudisium bagian
Yudisium dilakukan maksimal 1 minggu setelah pelaksanaan
ujian summatif. Yudisium tidak harus dihadiri oleh Dokter Muda
57
dan pengumuman yudisium dapat dilihat di papan pengumuman
dan website www.fkunissula.ac.id
� Yudisium akhir rotasi klinik
Yudisium fakultas diadakan 4 kali dalam satu tahun sebelum
sumpah dokter pada periode tersebut.
3. Siklus kepaniteraan klinik
Siklus awal kepaniteraan ditentukan kemudian oleh Koordinator
akademik Klinik setelah mahasiswa klinik / dokter muda telah mendapat
pembekalan pendidikan klinik.
Tabel 4. Rotasi klinik dan waktu tempuh bagian
Ilmu Penyakit Dalam 9 minggu
Radiologi 4 minggu
Forensik 4 minggu
Ilmu Kandungan dan Kebidanan 9 minggu
I.P. Saraf 4 Minggu
Ilmu Kesehatan Jiwa 4 minggu
Ilmu Kesehatan Anak 9 minggu
THT 4 minggu
I.P. Mata 4 minggu
Bedah 9 minggu
Gilut 2 minggu
Anaesthesi 2 Minggu
Ilmu Kulit & Kelamin 4 minggu
IKM 9 minggu
Untuk melihat secara keseluruhan rotasi klinik dapat dilihat pada Curriculum Mapping Academic
4. Alur kegiatan Klinik
Alur Kegiatan pendidikan klinik PBL sebagaimana terlampir (lampiran 6)
58
Bab V
BIDANG KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM
A. Pendaftaran, Registrasi dan Registrasi Ulang
Pengaturan tata cara pendaftaran, registrasi dan registrasi ulang di
fakultas kedokteran unissula mengacu pada peraturan Unissula
1. Pendaftaran dan Registrasi
No. LOKASI/ TEMPAT KEGIATAN
1. Tempat Pendaftaran a. Meminta penjelasan dari petugas pendaftaran.
b. Mendapat slip biaya pendaftaran
2. Bank Jateng a. Mengisi slip pembayaran. b. Membayar biaya pendaftaran. c. Mendapat bukti pebayaran
3. Tempat Pendaftaran a. Menunjukkan bukti pembayaran. b. Memperoleh formulir pendaftaran dan
Map/ berkas informasi pendaftaran. c. Mengisi formulir pendaftaran. d. Memeriksakan ke petugas
pendaftaran di cek kebenaran isian formulir (diparaf petugas) dilengkapi berkas : d.1. Fotocopy Ijazah/STTB/STK yang
telah dilegalisir. d.2. Daftar NEM/Nilai UAN yang telah
dilegalisir. d.3. Pas Foto ukuran 2x3 sebanyak 4
lembar. e. Menyerahkan berkas dan isian
formulir bukti pembayaran ke petugas untuk mendapatkan Tanda Peserta Ujian SPMB.
f. Mendapatkan Tanda Peserta Ujian SPMB.
g. Menyerahkan surat pernyataan kesanggupan biaya pendidikan (diserahkan paling lambat sebelum tanggal Ujian SPMB).
59
4. Tempat ujian seleksi di Kampus UNISSULA
a. Menuju tempat test yang dipandu oleh petugas.
b. Masuk ruangan dan menempati kursi yang telah ditentukan.
c. Mengikuti ujian seleksi masuk. d. Yudicium ujian seleksi masuk.
5. BAAKSI bagian loket Fakultas
a. Mengambil berkas registrasi. b. Mengisi berkas Registrasi.
6. Bank Jateng UNISSULA a. Membayar biaya pendidikan yang sudah ditentukan sbb. :
a.1. Biaya Tetap / Fixed Cost a.2. Uang Pangkal a.3. Dana Pengembangan Institusi DPI) a.4. SPP a.5. Paket Ta’aruf a.6. Biaya Matakuliah Teledukasi a.7. Biaya Kegiatan kemahasiswaan
7. Rumah Sakit Islam Sultan Agung
d. Check-Up kesehatan
8. BAAKSI bagian loket Fakultas
a. Memeriksakan (cek) kebenaran isian berkas registrasi ke petugas registrasi dilengkapi dengan :
a.1 Bukti pembayaran Biaya Tetap/Fixed Cost.
a.2 Bukti pembayaran Uang Pangkal. a.3 Bukti pembayaran Dana
Pengembangan Institusi (DPI). a.4 Bukti pembayaran SPP. a.5 Bukti pembayaran Paket Ta’aruf. a.6 Bukti pembayaran Kegiatan
Kemahasiswaan. a.7 Bukti Check-Up kesehatan. a.8 Fotocopy Ijazah/STTB yang telah
60
dilegalisir 2 lembar. a.9 Pas Foto berwarna ukuran 2x3
sebanyak 5 lembar a.10 Surat keterangan Domisili di
Semarang a.11 Menyerahkan berkas registrasi ke
petugas registrasi (diparaf petugas registrasi).
a.12 Menerima Kartu Tanda Mahasiswa Sementara sebagai bukti telah registrasi.
9. Kampus UNISSULA Mengikuti kegiatan Pekan Ta’aruf
10. Fakultas Mengikuti perkuliahan
2. Registrasi Ulang
Mahasiswa diwajibkan melakukan registrasi ulang pada setiap
semester, ketentuan tentang registrasi ulang sebagaimana diatur oleh
ketentuan registrasi Universitas Islam Sultan Agung.
Alur daftar ulang sebagaimana terlampir (lampiran 7)
B. Peraturan Pembiayaan
No. Jenis Biaya Pendidikan
Ketentuan
1. Dana Pengembangan Institusi (DPI)
1.1 DPI dikenakan satu kali selama menjadi mahasiswa pada satu Program Studi di UNISSULA.
1.2 Pembayaran DPI dapat diangsur selama 1 tahun dengan ketentuan minimal 25% di bayar pada saat registrasi. Sisanya 75% diangsur 50% sebelum Ujian mid semester 1 (pertama) dan 15% sebelum Ujian akhir semester 1 (pertama) dan 5% di bayar sebelum Ujian mid semester II (dua) dan 5% di bayar sebelum Ujian akhir semester II (dua).
2. Uang Pangkal Uang pangkal dikenakan satu kali selama menjadi mahasiswa pada satu Program Studi di UNISSULA
61
3. Biaya Tetap Per Semester / Fixed Cost
Dikenakan tiap semester, dibayar waktu registrasi dan registrasi ulang
4. Biaya SPP Per sks 1.1 Di bayar sesuai dengan jumlah sks yang diambil disetiap semester.
1.2 SPP mulai semester II (dua) dan selanjutnya, minimal di bayar 10 sks pada saat registrasi ulang dan sisanya harus sudah lunas sebelum ujian akhir semester.
5. Paket Ta’aruf/ Orientasi Ke-UNISSULA-AN
Hanya dikenakan 1 (satu) kali selama studi di UNISSULA, di bayar waktu registrasi semester I
6. Biaya Kegiatan Kemahasiswaan
Dikenakan tiap semester, di bayar waktu registrasi
7. Biaya Mata Kuliah Teledukasi IT Literacy
Setiap mahasiswa wajib mengikuti mata kuliah Teledukasi IT-Literacy, di bayar pada semester I atau II
8. Biaya Mata Kuliah Bahasa Inggris/Toefl
Setiap mahasiswa sebelum lulus wajib memperoleh TOEFL dengan nilai minimal 450.
9. Biaya Praktikum Di bayar sesuai dengan jumlah sks praktikum yang diambil di tiap semester
C. Alur Pembayaran Pembiayaan Pendidikan
Pembayaran biaya pendidikan (SPP) dilakukan persemester
berdasarkan beban sks yang diambil dan dibayarkan sesuai alur
sebagaimana terlampir (lampiran 8) serta pelunasan DPI dilakukan sesuai
alur sebagaimana terlampir (lampiran 9)
D. Sarana dan Prasarana
• Ruang kuliah yang dilengkapi AC,LCD, PC dan Sound System
• Ruang SGD (Small Group Discussion) yang dilengkapi AC,LCD, PC dan
CCTV
• Ruang dan Peralatan Skill Lab
• Laboratorium
• Perpustakaan (elektronik dan buku)
• Hot Spot Area
• Ruang Pertemuan Serba Guna
62
• Ruang Bimbingan Konseling
• Teaching Hospital
63
Bab VI
BIDANG KEMAHASISWAAN, KEGIATAN ILMIAH DAN
PENJAMINAN MUTU
F. Kode Etik Mahasiswa
Kode etik mahasiswa diatur dalam SK Rektor Unissula
G. Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan
Pedoman kegiatan kemahasiswaan diatur dalam peraturan tersendiri yang
dikeluarkan berdasarkan SK Dekan.
H. Organisasi Kemahasiswaan
1. Lembaga Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteeran Unissula mempunyai 2 lembaga kemahasiswaan
yang merupakan bentuk organisasi non struktural Fakultas Kedokteran
yaitu :
DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) atau disebut Dewan Syuro’ yang
merupakan lembaga perwakilan mahasiswa untuk unsur angkatan;
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) atau disebut Dewan Tanfizd yang
merupakan lembaga pelaksana kegiatan kemahasiswaan dalam
memenuhi kebutuhan akan minat, bakat dan kesejahteraan serta
hubungan kerjasama antar mahasiswa baik tingkat nasional maupun
internasional.
2. Badan Semi Otonom (BSO) yaitu organisasi kemahasiswaan yang sifat
nya berupa kegiatan minat dan bakat yang terdiri atas :
a. MAPADOKS ( Mahasiswa Pecinta Alam Kedokteran Sultan Agung )
b. BAI ( Badan Amalan Islam )
c. Enchepalon ( Club Bola Basket Mahasiswa FK Unissula )
d. Transferin ( Majalah Mahasiswa FK Unissula )
e. PSFK ( Persatuan Sepak Bola Mahasiswa FK Unissula )
I. Kegiatan Ilmiah Dosen dan Mahasiswa
64
1. Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) adalah kegiatan akademik berupa penelitian
dan penulisan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dibawah bimbingan Dosen pembimbing dalam rangka
memenuhi dan memuntaskan proses pembelajaran ditingkat Sarjana
Kedokteran (S.Ked) yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa dengan
pembobotan sebesar 4 sks.
Aturan yang mengenai pelaksanaan KTI ini diatur tersendiri didalam
buku pedoman Karya Tulis Ilmah yang dikeluarkan oleh Koordinator
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Unissula.
2. Kegiatan Ilmiah Mahasiswa dan Dosen juga diadakan dalam rangka
pemenuhan minat dan kegemaran serta dalam rangka keterlibatan atau
keikutsertaan dalam kegiatan Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES)
dan kegiatan Kreatifitas Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) maupun
kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan
baik oleh KOPERTIS, DP2M Dikti dan lembaga-lembaga yang lainnya.
J. Kegiatan Penjaminan Mutu
Dalam rangka menjamin kualitas input – proses – Output pendidikan di
Fakultas Kedokteran Unissula sebagaimana diatur didalam UU RI no 20
tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pemerintah RI no 19 tahun
2005 tentang SNP maka Fakultas Kedokteran Unissula telah memiliki
Gugus Penjaminan Mutu yang terdiri dari Unit Penjaminan Mutu dan Audit
Internal yang bertugas langsung dibawah Dekan dalam rangka monev,
penyediaan data EPSBED, Evaluasi Internal dan Akreditasi Eksternal.
65
Bab VII
BIDANG KERJA SAMA, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
E. Kerja sama Institusi
Kerja sama Institusi dibangun dalam rangka pemenuhan wahana
pendidikan baik pendidikan pre klinik maupun pendidikan klinik. Oleh
karena itu kerja sama Institusi Fakultas kedokteran Unissula dengan
beberapa Pemerintah daerah Kabupaten/Kota dan Departemen Kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan Rumah Sakit Pendidikan.
• pengertian RS Pendidikan (“Teaching Hospital”) adalah RS yang juga
digunakan untuk pendidikan kedokteran.
• fungsi RS Pendidikan : RS yang merupakan jejaring Institusi Pendidikan
Kedokteran & digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik untuk
memenuhi modul pendidikan dalam rangka mencapai kompetensi
berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran.
Berdasarkan hal tersebut maka disusun standar RS Pendidikan menjadi :
1. Standar RS Pendidikan Utama.
2. Standar RS Pendidikan Afiliasi.
3. Standar RS Pendidikan Satelit.
� RS Pendidikan Utama adalah RS Jejaring Institusi Pendidikan
Kedokteran yang digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik
peserta didik untuk memenuhi seluruh atau sebagian besar modul
pendidikan dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan Standar
Pendidikan Profesi Kedokteran.
� RS Pendidikan Afiliasi (Eksilensi) adalah RS Khusus atau RS Umum
dengan unggulan tertentu yang menjadi pusat rujukan pelayanan
medik tertentu.
� RS Pendidikan Satelit adalah RS jejaring Institusi Pendidikan
Kedokteran dan jejaring RS Pendidikan Utama yang digunakan
sebagai wahana pembelajaran klinik
66
F. Profil Rumah Sakit Pendidikan Utama
Profil RS Islam Sultan Agung
1. Nama Rumah Sakit : RS Islam Sultan Agung 2. Status Kepemilikan : Yayasan 3. Alamat : Jl. Raya Kaligawe KM. 4 4. Kecamatan : Genuk 5. Kabupaten : Semarang 6. Propinsi : Jawa Tengah 7. Jumlah Tempat Tidur : 206 TT 8. No. Telp. : 024 – 6580019 Fax. 024 – 6581928 Full timer Part timer 9. Tenaga Medis : 1. Jumlah Dokter Umum 6 orang 3 orang 2. Jumlah Dokter Gigi 1 orang 3 orang 3. Jumlah Dokter Spesialis 37 orang 85 orang 4. Jumlah Dokter Seluruhnya 44 orang 91 orang Full timer 10. Tenaga Paramedis : 1. Jumlah Paramedis Keperawatan 165 orang 2. Jumlah Bidan 2 orang 3. Jumlah Paramedis Non Keperawatan 48 orang 4. Jumlah Paramedis seluruhnya 215 orang 11. Tenaga Non Medis : 1. Apoteker 2 orang 2. Sarjana Lain 19 orang 3. Lain-lain 120 orang 4. Jumlah Tenaga Non Medis seluruhnya 141 orang 12. Total tenaga : 356 orang 13. Jenis Pelayanan : 1. Penyakit Dalam
Spesialis yang ada 1.1. Kardiologi 1.2. Endokrinologi 1.3. Gastroenterologi & Hepatologi 1.4. Nefrologi 1.5. Geriatri 1.6. Ginjal & Hipertensi 1.7. Infeksi & Penyakit Tropik 2. Penyakit Anak 2.1. Hematologi 2.2. Gastroenterologi 2.3. Kardiologi 2.4. Pulmonologi 2.5. Syaraf 2.6. Nefrologi 3. Penyakit Bedah 3.1. Gastroenterologi 3.2. Toraks Kardiovaskuler 3.3. Onkologi 3.4. Orthopaedi 3.5. Bedah Syaraf 3.6. Urologi 4. Penyakit Kebidanan & Kandungan 5. Penyakit Syaraf 6. Penyakit Mata
67
7. Penyakit Telinga, Hidung & Tenggorok 8. Penyakit Gigi/Bedah Mulut & Rahang 9. Penyakit Kulit & Kelamin
Data StatistikData StatistikData StatistikData Statistik 15. Angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 76,11 % 16. Lama hari rawat (LOS) 5,17 hari 17. Jumlah pasien rawat inap tahun yang lalu 9.975 pasien 18. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan rata-rata per hari 187 pasien 19. Jumlah kunjungan pasien di Unit Gawat Darurat rata-rata 38,19 pasien
20. Apakah rumah sakit 1. Mahasiswa Kedokteran V Ya Tidak
Menjadi tempat 2. Dokter spesialis Ya V Tidak
Pendidikan untuk 3. Keperawatan Ya Tidak
a. SPK Ya V Tidak
b. Akademi Perawat V Ya Tidak
c. Sarjana V Ya Tidak
d. Pasca Sarjana V Ya Tidak
4. Lain-lain 21. Angka kematian bersih (NDR) 12 pasien permil 22. Angka kematian kotor (GDR) 24 pasien permil
G. Profil Rumah Sakit jejaring
� RS Pendidikan Satelit:
1. RUMKIT III BWT Semarang
2. RSU KOTA Semarang
3. RSUD H Soewondo Kendal
4. RSUD RAA Soewondo Pati
5. RSUD dr. H. Soedjati Purwodadi
6. RSUD Swadana Kudus
7. RSUD Sunan Kalijaga Demak
8. 8. RSUD Tugurejo Semarang
9. 9. RST Magelang
� RS/PKM/BK Afiliasi:
1. RSJ Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang
2. RSJ Prof Dr. Soeroyo Magelang
3. RSJ D Surakarta
4. RS Dr Karyadi Semarang
5. RS Bhayangkara Semarang
6. DKK Semarang : PKM Ngalian /Genuk/Pandanaran/Halmahera
68
7. Bapelkes Salaman/Karantina Laut
8. BKIM Semarang
H. Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula
didasarkan pada 3 hal :
1. Sebagai wahana pembelajaran mahasiswa sebagai perwujudan dari
community oriented medical education, berupa penyuluhan maupun
survey-survey kesehatan.
2. Sebagai penerapan hasil-hasil penelitian Dosen
3. Sebagai apresiasi terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat baik berupa pengobatan massal, khitan massal maupun
bantuan terhadap korban-korban bencana alam ( disaster ).
Bab VIII
DAFTAR PEJABAT STRUKTURAL, DOSEN TETAP, DOSEN TIDAK
TETAP DAN DAFTAR KARYAWAN
A. DAFTAR PEJABAT STRUKTURAL dan Ketua Komite, Unit di
lingkungan Fak. Kedokteran Unissula
69
Dekan : Dr.dr. H. Taufiq R. Nasihun,M.Kes.,Sp.And
Wakil Dekan I : dr. H. Iwang yusup,M.Si
Wakil Dekan II : Dra. Eni Widayati,M.Si
Wakil Dekan III : dr. Hj. Pujiati Abbas,Sp.A
Wakil Dekan IV : dr. Hj. Nur Anna C. Sa’diyah,SpPD
Ka. MEU : dr. H. Iwang yusup,M.Si
Sekretaris MEU : Dra. Endang Lestari,M.Pd.,M.Pd.Ked
Koordinator Akademik Pre Klinik : dr. H. Muhtarom,M.Kes
Koordinator Akademik Klinik : dr. Hj. Pasid Herlisa,Sp.KK
Koordinator Kerja sama dan
Pengabdian Masyarakat : dr. Ophi Indira Desanti,MPH
Koordinator Karya Tulis Ilmiah : dr. H. Hadi Sarosa,M.Kes
Komisi Sumber Daya Insani : dr. Hj. Andriana TWWS,M.Si.Med,Sp.THT-
KL
Komisi Evaluasi : dr. Minidian Fasitasari, MSc
Komisi Skill Labs : dr. Hj. Ika Rosdiana,Sp.RM
Komisi Sarana dan Prasarana : Drs. H. Purwito sugeng P,M.Kes
Ka. TU : Santoso Asmai,SE
Ka. Perpustakaan : Dra. Indrasari Dharmawan
Ka. Komite Kurikulum : dr. H. Yani Istadi
Ka. Komite Bioetik : dr. H. Sofwan Dachlan, Sp. F (K)
Ka. Unit Penjaminan Mutu : dr. Dian Apriliana Rahmawati
Ka. Unit Bimbingan dan
Konseling : dr. H. Ahmadi NH,SpKJ
Ka. Unit Pengembangan Riset : Dra. Hj. Atina Hussaana,M.Si.,Apt
Ka. Unit Tehnologi Informasi : Adityo Wibowo,ST, M.Eng
B. DOSEN TETAP FK UNISSULA
Dosen Tetap Berpendidikan S3
No. Nama Jab.Fungsional akademik
Progres/Bag
1 Dr.dr.H.M.Rofiq Anwar, Sp. PA Lektor Kepala PA 1
2 Dr.dr.H.Taufiq Lektor Kepala*) BioKim 1
70
R.Nasihun,M.Kes.,Sp. And.
Dosen Tetap Berpendidikan Sp. 1/S2
No. Nama Jab.Fungsional akademik
Progres/Bag
1 dr.Danis Pertiwi,MSi.Med, Sp. PK
Asisten Ahli PK 1
2 dr.Hj.Andriana TWWS, MSi.Med.,Sp.THT-KL
Asisten Ahli *) THT 1
3 dr.Hj.Kun Wirastuti,M.Kes,Sp. S.
- Saraf 1
Dosen Tetap Berpendidikan Sp. 1
No. Nama Jab.Fungsional akademik
Progres/Bag
1 dr.dr.H.Muktasim Billah, Sp. S. Lektor Kepala Saraf 2
2 dr.H.R.Soemadi,Sp.THT-KL Lektor THT 2
3 dr.H.Ahmadi NH, Sp. KJ Lektor Jiwa 1
4 dr.H.Setyo Trisnadi, Sp. F Lektor Forensik 1
5 dr. H. Harka Prasetya, Sp. M Asisten Ahli Mata 1
6 dr. H. Ahmad Fuadi, Sp. B. Asisten Ahli Bedah 1
7 dr.Hj.Pujiati,Sp. A. Asisten Ahli Anak 1
8 dr.Hj.Nur Anna C. Sadyah, Sp. PD
Asisten Ahli IPD 1
9 dr.Hj.Pasid Harlisa, Sp.KK Asisten Ahli *) KulKel 1
10 dr.Agung Sulistyanto,Sp. THT-KL
Asisten Ahli *) THT 3
11 dr.AM Sita Pritasari,Sp. M. - Mata 2
12 dr.Wignyo Santosa, Sp. An. - Anastesi 1
13 dr. Erwin Budi Cahyono, Sp.PD - IPD 2
14 dr. Elly Noerhidayati, Sp. KJ - Jiwa 2
15 dr. H. Saugi Abduh, Sp. PD - IPD 3
16 dr. Hesti Wahyuningsih K, Sp. KK
- KulKel 2
17 dr.Azizah Retno Kustiyah, Sp.A. - Anak 2
18 dr.Sri Priyantini Mulyani,Sp.A - Anak 3
19 dr.Christina Indrajati, Sp. M. - Mata 3
20 dr.H. Ika Rosdiana, Sp. RM - Saraf 3
21 dr.Prabowo Wicaksono YP, Sp. An
- Anestesi 2
22 dr. Titik Yuliastuti, Sp. Rad - Radiologi 1
23 dr. Hj. Durotul Jannah,SpS - Saraf 4
Dosen Tetap Berpendidikan S2
No. Nama Jab.Fungsional Akademik
Progres/Bag
71
1 Ir. Titiek Sumarawati, M. Kes. Lektor Kepala S3/Kimia 1
2 dr.H..Qathrunnada Djam’an, Msi. Med.
Lektor Kepala Farma 1
3 dr.H.Imam D. Mashoedi,M.Kes. Epid
Lektor Kepala S3/Parasit 1
4 dr. H. M. Agus Supriyono, M. Kes.
Lektor Kepala PA 2
5 dr.H.Iwang Yusuf, Msi Lektor Bio 1
6 Endang Lestari, S.S.MPd.MPd.Ked.
Lektor B. Inggris
7 dr. H. Sampurna, M. Kes. Lektor PK 2
8 dr. H. Mashudi AM, M.Kes. Lektor Farma 2
9 dr. Hj. Chodidjah, M. Kes. PA Lektor S3/Anato 1
10 dr.H.Hadi Sarosa, M.Kes. Lektor Faal 1
11 Dra. Eni Widayati,MSi. Asisten Ahli Kimia 2
12 Drs.H.Israhnanto Isaradji, MSi. Asisten Ahli S3/Bio 2
13 dr.H.Muhtarom, M.Kes. Asisten Ahli Faal 2
14 dr.H;.Joko Wahyu Wibowo, M.Kes.
Asisten Ahli Gizi 1
15 Drs.H.Purwito Soegeng P. M.Kes.
Asisten Ahli Fisika 1
16 dr. Minidian Fasitasari, MSc. Asisten Ahli Gizi 2
17 dr.H.Alexander Alif Nu’man,M.Kes.
Asisten Ahli Parasit 2
18 Dra.Hj.Atina Hussaana,MSi.Apt. Asisten Ahli S3/Farma 3
19 dr.Ophi Indria Desanti, MPH Asisten Ahli IKM 1
20 dr.H.Tjatur Semboso, MS (PH) Asisten Ahli *) S3/IKM 2
21 dr. Erna Mirani, MSi. Med. - Biokim 2
22 Putri Rokhima Ayunigtyas,S.Psi,MHPSY
- Jiwa 3
23 Siti Thomas Zulaikhah,SKM,M.Kes.
- IKM 3
Dosen Tetap Berpendidikan S1
No. Nama Jab.Fungsional Akademik
Progres/Bag
1 dr. Hj. Utari, PA Lektor Anato 2
2 dr. Kristanto Muliana Lektor IKM 4
3 dr. Gunawan Purnama Lektor *) Biokim 3
4 Dra. Hj. Edijanti Goenarwo, Apt. Lektor Farma 4
5 Drg. Yayun Siti Rochmah Asisten Ahli Sp1/Gilut 1
6 dr.Hj.Nika Bellarinatasari Asisten Ahli Sp1/Mata 4
7 dr. Menik Sahariyani Asisten Ahli S2/Parasit 3
8 dr. H. Yani Istadi Asisten Ahli S2/Anato 3
9 dr. H. Agung Putra Asisten Ahli *) PA 3
10. dr.H.Yulice Soraya Nur Intan Asisten Ahli (B.Diambil)
Sp1/Obgin1
11 dr. H. Soemarno - Sp1/PA 4
72
12 dr. Bagus Herlambang - S2/PK 3
13 dr. Apriliana Rahmawatie - S2/Bioki 4
14 dr. Masfiyah - Mikro 1
15 dr. Mochammad Sofwan - S2/Fisika 2
16 dr. Meidona Nurul Milla - Anato 4
17 dr. Ridho Wahyutomo - Mikro 2
18 dr. Susilorini - PA 5
19 dr. Riat Al Khoir - Sp1/PK 4
20 Dina Fatmawati,SSi - Bio 3
Ket *) Baru di UNISSULA Σ 2+3+23+23+20 =71 Dosen Tetap Konrak Berpendidikan Sp. 1
No. Nama Jab.Fungsional Akademik
Progres/Bag
1 Prof. dr. H. Pasijan Rochmatullah, Sp. PD
Guru Besar IPD 1
2 dr. H. Isa Ansor Ridwan, Sp. PD Lektor Kepala IPD 2
3 dr. H. Sofwan Dachlan, Sp. F (K) Lektor Kepala Forensik 1
4 dr. H. Dachlan Adjie, Sp. R. Lektor Kepala *) Radiologi 1
5 dr. H. Abd. Rakub, Sp. B Lektor Kepala Bedah 1
6 dr.H.R.Agoestono, Sp.A. Lektor Kepala Anak 1
7 dr. H. M. Soerjono, Sp. An Lektor Kepala *) Anastesi 1
8 dr. H. Djoko Untung Trihadi, Sp. R. Lektor Kepala Radiologi 2
9 dr. H. Bambang Soegeng, Sp. B. - Bedah 2
10 dr. Rusdima Udi, Sp. BM - Gilut 1
11 dr. H. Hamidun Kosim, Sp. OG - Obgyn 1
12 dr. Gunawan Kuswondo, Sp. OG - Obgyn 2
Dosen Tetap Kontrak S2
No. Nama Jab. Fungsional Akademik
Progres/Bag
1 Prof. dr. H. R. Djoehari, M. M. Guru Besar IPD 3
2 Suparmi,Ssi,M.Si - Bio 1
3 dr. Budioro, MPH Lektor Kepala IKM 1
Dosen Tetap Kontrak S1
No. Nama Jab.Fungsional Akademik
Progres/Bag
1. dr. H. M. Purnama Lektor Mikro 1
2. Dra. Indrasari Dharmawan - Bio 2
Σ 12+3+2 = 17 total (Σ 71+18 = 89)
Bagian Tetap Kontrak
73
Biologi 3 2
Fisika 2 0
Kimia 2 0
Anatomi-Histo 4 0
Biokimia 4 0
Faal 2 0
Mikrobiologi 2 1
Parasitologi 3 0
Patologi Klinik 4 0
Patologi Anatomi 5 0
Farmakologi 4 0
Gizi 2 0
IPD 3 3
IKA 3 1
I.Bedah 1 2
ObsGyn 1 2
Saraf 4 0
THT 3 0
Mata 4 0
Kulit dan Kelamin 2 0
Radiologi 1 2
Jiwa 3 0
Forensik 1 1
Anastesi 2 1
Gigi dan Mulut 1 1
IKM 4 1
Bagian Bahasa Inggris 1 0
71 17
C. DAFTAR KARYAWAN
Nama Alamat
Adityo Wibowo, ST Tegal Wareng 352 C Semarang
Agung Endra Nugroho Jl.Sedompyong III/8 Kemijen Semarang
Ahmad Badarudin Kalikondang RT.06 RW.01 Demak
Ahmad Sulaikhan Sembung Harjo RT.08 RW.VI Genuk Semarang
74
Arif Soefianto, SE Randusari Pos II no.336 RT.02 RW.02 Semarang
Budi Hartini Jl.Badak V Kecil no.27 Semarang
Dedi Sutardi Sayung RT.01 RW.03 Kec.Sayung-Demak
Dewi Yulianti, A.Md. Jl.Karang Asem VI Trimulyo RT.03 RW.02 Genuk
Didik Imam Suhardi Jl.Merpati III no.9 Ungaran
Dwi Haryanto Jl.Kakap Kp.Mlayu Manis 238 RT.01 RW.04 Semarang
Edy Riyanto Jl.Genuk Sari RT.05 RW.06 no.35 Semarang
Eko Andriyani, SE Perum Griya Dempel Baru Kav.158 Muktiharjo Semarang
Eva Lutfiana, A.Md. Jl.Sedayu Indah II no.49 RT.02 RW.02 Bangetayu Wetan
Fariansyah, SH Jl.Petek Kp.Cirebonan Besar 677 Semarang
Hanik Ngafiani,SKM Rumdin PLP Jl.Singosari 20 no.74A Semarang
Haning Sukardiono,Amd Blimbing RT.01 RW.01 Desa Blimbing Kendal
Hastuti Rahayu Genuksari RT.01 RW.04 Genuksari Semarang
Ida Puji Susilowati,Amd Jl.Karang Asem VI Trimulyo RT.03 RW.02 Genuk
Iskartono, BE Perum Dolog E-76 Tlogosari Wetan Semarang
Isnani Multi Kristini Jl.Kusumawardani VI/K.18 Semarang
Kamami Jl.Ratan cilik Banjardowo Genuk Semarang
Kaslani J.Jangli Krajan RT.01 RW.06 Semarang
M. Mustakiem, A.Md. Jl.Sedompyong IV no.25 Semarang
M. Yanuar Bintoro, S.S Kp.Sampangan I No.24 RT.3 RW.5 Demak
Marfuatun Sedayu Melati RT.05 RW.01 Bangetayu Kulon-Genuk
Mulyono, SE Jl.Meranti Timur Dalam IV/119 Banyumanik Semarang
Nur Sahid, Amd Pokoh RT.02 RW.01 Banyurejo-Tempel-Sleman
Nur Santi, SE Jl.Sido Mulyo VI no.2 Tlogosari Semarang
Nurul Faedah, SH Parang Kusumo VIII/26 Tlogosari Semarang
Nuzul Rahmawati,S.Kom Jl.Pandean Tamanharjo 76 Semarang
Rohmat Mukayat Desa Penanggulan Kec.Pegandon-Kab.Kendal
Sahid Jl.Sedayu Kulon RT.04 RW.01 Bangetayu Kulon Smg
Santosa Asmai, SE Jl.Karangrejo no.107 RT.08 RW.02 Semarang
Sartono, BSc Jl.Hayam Wuruk H-55 Semarang
Suharno Glendang Watu Agung RT.3 RW.3 Kab.Semarang
Sukamto Bawen Kel.Poncorejo Srumbung Semarang
Sulastri Jl.Menoreh Raya RT.04 RW.07 Sampangan Semarang
Tarmono Karang Kimpul RT.04 RW.08 Gajahmungkur Semarang
Udi Mulyanto, Amd Kp.Penthul RT.04 RW.02 no.33 Kel.Tinjomoyo-Banyumanik
Uswatun Khasanah, A.Md Wonorejo RT.07 RW.03 Karang Anyar Demak
Wahyu Dwi Martanto, A.Md Tempelrejo RT.9 RW.2 Batan Banyudono Boyolali
Widodo Kp.Ngablak Indah RT.06 RW.04 Genuk Semarang
Yufrita Laksiningtyas, A.Md. Desa Bantir RT.01 RW.04 Weleri-Kendal
Yunita Haryanti,SE Jl.Tegalsari Perbalan RT.02/RW.03 no.55 Semarang
75
76
Bab IX
PENUTUP
Buku pedoman pendidikan ini disusun untuk mempermudah
mahasiswa dalam memahami dan merencanakan kegiatan pembelajaran
serta mampu memahami peraturan-peraturan yang berlaku sehingga
mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran selama di fakultas
kedokteran Unissula dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Buku pedoman ini mengikat civitas akademika Fakultas Kedokteran
Unissula dan dapat diperbaharuhi untuk proses perbaikan atas kesalahan dan
penyesuaian terhadap perubahan peraturan yang berlaku dikemudian hari.
Segala sesuatu yang belum diatur dan dirinci didalam buku pedoman
pendidikan ini akan dibuat dalam aturan tersendiri.
77
Lampiran
Gambar 1. Struktur Organisasi Fakultas Kedokteran Unissula
78
Lampiran
Gambar 3. Alur kegiatan program PBL
79
Lampiran
Gambar 4. Alur kegiatan mahasiswa program PBL
80
Lampiran
Gambar 5. Alur kegiatan Mahasiswa Pendidikan Klinik PBL
81
Lampiran 7.
Perwalian
Pengisian
KRS
KRS
Pembayaran
SPP
Slip Pembayaran
SPP
Registrasi
ulang di loket
FK
KRS
Slip Pembayaran SPP
Pengisian BIODATA dan KRS Mandiri
Di PERPUS ELEKTRONIK / INTERNET
Gambar 6. Alur daftar ulang setiap semester
82
Lampiran 8.
Gambar 7. Alur pembayaran biaya pendidikan (SPP)
Mulai
Mahasiswa mengambil slip pembayaran di loket FK (untuk
pembayaran SPP)
Mahasiswa membayar DPI dan SPP ke Bank BPD Capem
Unissula
Mahasiswa menyerahkan slip pembayaran dari BPD ke Bag.
Loket Keuangan FK
Petugas loket merekap/mencatat sesuai dengan slip pembayaran
Bagian Keuangan Membuat Laporan ke WD II
Selesai
83
Lampiran 9.
Gambar 8. Alur Pelunasan DPI