Transcript

Proposal Profesi 2008

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Pendidikan Eka Harap Palangka Raya Yayasan Eka Harap Palangka Raya didirikan pada tahun 1987 bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di bidang pengembangan sumberdaya manusia kesehatan melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan.Sejak tahun ajaran 1989/1990 Yayasan Eka Harap telah mendirikan Sekolah Perawat Kesehatan Eka Harap Palangka Raya berdasarkan izin Departemen Kesehatan tanggal 24 Juni 1989 No.148/Kep/Diknakes/VI/1989 tentang penyelenggaraan Sekolah Perawat Kesehatan Eka Harap Palangka Raya. Program pendidikan ini berlangsung selama 10 angkatan dengan jumlah lulusan sebanyak 450 orang yang seluruhnya sudah mengabdikan diri sebagai petugas kesehatan Pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Sejak tahun ajaran 1999/2000 Sekolah Perawat Kesehatan Eka Harap tidak lagi menerima siswa baru karena mempersiapkan diri untuk konversi ke Akademi Keperawatan.Berdasarkan hasil akreditasi institusi Diknakes dengan surat Keputusan Nomor: KS/00/02/4/3/4267, tanggal 31 Desember 1999 tentang hasil akreditasi SPK Eka Harap Palangka Raya degan nilai 81,34 strata B, maka SPK Eka Harap Palangka Raya dapat ditingkatkan statusnya (dikonversikan) menjadi Akademi Keperawatan Eka Harap Palangka Raya dengan surat Rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah tanggal 14 Februari 2000, Nomor: DL.02.02.3.0284, dan penyelenggaraan AKPER Eka Harap Palangka Raya didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, Nomor: HK.00.06.1.3.0724.1 tentang izin penyelenggaraan. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan terjangkau maka sumber daya tenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan perlu segera ditingkatkan. Upaya peningkatan sumber daya tersebut bersifat menyeluruh, terutama meliputi aspek pelayanan secara professional, pendidikan sebagai pendidikan profesi, riset, ilmiah, dan aspek kehidupan profesi. Melalui pengembangan yang bersifat menyeluruh ini diharapkan akan membawa dampak perubahan atau inovasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan status kesehatan masyarakat di masa depan. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan sumberdaya kesehatan terutama tenaga S1 Keperawatan, telah didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) khususnya program studi S1 Keperawatan di Palangka Raya, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Repulik Indonesia, tanggal 1 Oktober 2009, No: 162/D/O/2009, Tentang Pengalihan Pembinaan Akademi Keperawatan Eka Harap di Palangka Raya dari Departemen Kesehatan ke Departemen Pendidikan Nasional, Pemberian ijin penyelenggaraan Program-program studi baru dan Perubahan bentuk Akademi Keperawatan Eka Harap di Palangka Raya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Eka Harap di Palangka Raya yang diselenggarakan oleh Yayasan Eka Harap Palangka Raya. Program studi S1 Keperawatan telah terakreditasi BAN-PT No. 017/BAN-PT/Ak-XV/S1/VI/2012 tentang status, nilai, peringkat dan masa berlaku hasil akreditasi program sarjanan di perguruan tinggi. Saat ini Program Studi S1 Keperawatan telah membuka Program Lanjutan yaitu Program Profesi Ners yang diselenggarakan mulai tahun ajaran 2014-2015 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 225/E/O/2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Profesi Ners Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya. Program pendidikan profesi Ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan. Pendidikan profesional ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

1.2 Visi, Misi STIKES Eka Harap Palangka Raya 1.2.1 Visi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka HarapMenjadi pusat pendidikan kesehatan yang Pancasilais, profesional, unggul dan dapat berkompetisi secara nasional maupun Internasional di tahun 2020.

1.2.2 Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap1) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan pada jenjang D3 dan S1 serta pendidikan profesi.2) Melakukan berbagai pengembangan pelayanan kesehatan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, berkerjasama dengan berbagai pihak terkait.3) Melakukan berbagai kegiatan pengembangan dan penelitian guna pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.

1.3 Tujuan STIKES Eka Harap Palangka Raya1) Menghasilkan tenaga kesehatan yang Pancasilais, profesional, unggul dan dapat berkompetisi secara nasional maupun internasional.2) Ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.3) Menghasilkan penelitian dan berbagai temuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan.

1.4 Visi, Misi Program Studi S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya1.4.1 Visi Menjadi Pusat Pendidikan Tenaga Keperawatan yang Pancasilais, Profesional, Unggul dalam Bidang Keperawatan Komunitas dan dapat Berkompetisi Secara Nasional Maupun Internasional pada Tahun 2020.

1.4.2 Misi1) Menyelenggarakan pendidikan keperawatan jenjang S1. 2) Melakukan berbagai kegiatan pengembangan dan penelitian guna pengembangan ilmu dan teknologi dibidang keperawatan/kesehatan.3) Melakukan berbagai pengembangan pelayanan keperawatan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, bekerjasama dengan berbagai pihak dan menggunakan berbagai sumber, baik lokal, regional, nasional maupun internasional.

1.5 Tujuan Program Studi S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya1) Menghasilkan sarjana keperawatan (Ners) yang Pancasilais, profesional, unggul dan dapat berkompetisi secara nasional maupun internasional.2) Ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat3) Menghasilkan penelitian dan berbagai temuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelayanan keperawatan / kesehatan.

1.6 Tujuan Diadakannya Praklinik Keperawatan Tujuan pendidikan tahap Praklinik adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan professional sebagai berikut:1) Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.2) Melaksanakan asuhan keperawatan dari masalah yang sederhana sampai masalah yang kompleks secara tuntas melalui pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi baik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai batas kewenangan, tanggungjawab dan kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan.3) Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kulitas asuhan keperawatan.4) Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggungjawab dengan menunjukkan sikap kepemimpinan.

BAB 2IDENTITAS & PENGELOLA INSTITUSI

2.1 Lokasi Institusi STIKES Eka Harap Palangka Raya Jalan Beliang No. 110 Palangka Raya, Kalimantan TengahTelp/Fax (0536) 3227707

2.2 SK Penyelenggaraan Program StudiProgram Studi Ners diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 225/E/O/2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Profesi Ners Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

2.3 Pengelola Program Studi S1 Keperawatan Ners STIKES Eka Harap Palangka Raya

Ketua : Dra. Mariaty Darmawan, MMPembantu Ketua I: Maria Adelheid Ensia, S.Pd.Pembantu Ketua II: Mariaty A. Sangkai, S.Pd. Pembantu Ketua III: Sarah H. Rintuh, M.Pd. Ketua Program Studi: Ns. Putria Carolina, M.Kep.Sekretaris Program Studi: Ns. Vina Agustina, S.Kep. M.Kep.

Koordinator Praklinik KeperawatanPraklinik Keperawatan II : Rimba Aprianti, S.Kep.,Ns.

BAB 3KURIKULUM & KOMPETENSI

Pendidikan SI keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai perawat. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Program pendidikan profesi Ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan. Artinya, tahap ini dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana keperawatan sengan beban studi minimal 36 SKS (mengacu pada PP no. 4 pendidikan kedinasan) atau setara magister (SK Mendiknas No. 232/U/2000 pasal 5 ayat 2). Pendidikan tahap profesi keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan menjalankan fungsi advokasi kepada klien, membuat keputusan legal etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan.

3.1 Profil Lulusan Pendidikan Profesi Tahap pendidikan profesi lebih difokuskan pada profil sebagai:1) Care Provider (profil sebagai peneliti dan pendidik terintegrasi dalam profil care provider).2) Manager asuhan keperawatan.3) Community Leader

3.2 Kompetensi Lulusan Pendidikan Tahap Profesi Guna menjamin kualitas lulusan agar dapat beerkompetisi secara global diperlukan patokan dalam penentuan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang Ners di berbagai institusi penyelenggaran pendidikan Ners di seluruh Indonesia. Kompetensi ini dijabarkan ke dalam unit kompetensi:

3.2.1 Kompetensi lulusan pendidikan tahap profesi difokuskan kepada kemampuan:1) Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal.2) Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas dengan menggunakan hasil penelitian serta menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan. 3) Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.4) Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

3.2.2 Unit kompetensi lulusan pendidikan tahap profesi 1) Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan.2) Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. 3) Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab4) Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien di tatanan klinik dan komunitas.5) Mampu menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.6) Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktior lain dari setiap klien yang unik7) Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebuttuhan kesehatan klien.8) Mampu mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.9) Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan.10) Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.11) Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.12) Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik13) Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko14) Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan15) Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankabn akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan16) Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.17) Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.18) Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.19) Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.20) Mampu bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas.21) Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek promotif, preventif, kuratif dan rehablitatif.22) Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementasri sesuai dengan kebutuhan klien.23) Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.24) Mampu merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan secara berkelompok.25) Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok.26) Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.27) Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya.28) Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.29) Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi ruangan.

3.3 Struktur Kurikulum Pengembangan kurikulum pendidikan tahap profesi terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang menyelenggarakan program pendidikan profesi. Kurikulum institusi pendidikan tahap profesi terdiri dari 60% kurikulum inti dan 40% kurikulum institusional.

StaseMata KuliahJumlah SKS

IntiInstitusi Jumlah

IKeperawatan Medikal Bedah538

IIKeperawatan Anak224

IIIKeperawatan Maternitas314

IVKeperawatan Jiwa224

VManajemen Keperawatan213

VIKeperawatan Gawat Darurat 213

VIIKeperawatan Gerontik202

VIIIKeperawatan Keluarga dan Komunitas448

221436

Penatalaksanaan : Stase I - VIII dapat dilaksanakan secara paralel dan tidak ada prasyarat karena diasumsikan setiap lulusan pendidikan tahap akademik telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk tahap profesi.

3.4 Proses Kegiatan Belajar Dalam Pencapaian KompetensiKegiatan dalam tahap profesi dilaksanakan dalam program internsif meliputi tahap observasi, tahap bimbngan, dan tahap mandiri berfokus pada:

No.Penilaian KompetensiIndikator

1.Proses KeperawatanMahasiswa menyelesaikan masalah klien (individu, keluarga, masyarakat) dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi.

2.Pendidikan KesehatanMahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan klien untuk melakukan pencegahan primer, sekunder, dan tertier

3.Legal EtikMahasiswa memilih tindakan sesuai SOP, tanggung jawab, dan kewarganegaraannya

4.Fungsi AdvokasiMahasiswa dapat bertindak untuk membela kepentingan (hak hak) pasien

5.Lintas BudayaMahasiswa mengidentifikasi masalah klien yang terkait dengan budaya serta penyelesaiaannya

6.Keterampilan TeknisMahasiswa melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SOP

7.Melakukan Terapi Modalitas atau KomplementerMahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan klien.

BAB 4DESKRIPSI MATA KULIAH

4.1 Deskripsi Mata KuliahBerikut ini deskripsi mata kuliah dan kompetensi yang akan dilaksanakn oleh mahasiswa Program Profesi Ners pada stase keperawatan medikal bedah, stase keperawatan anak, stase keperawatan maternitas, stase keperawatan gawat darurat dan stase manajemen keperawatan.

4.1.1 Deskripsi Mata Kuliah dan Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada orang dewasa. Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya.Adapun kompetensi yang diharapkan setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan medikal bedah, mahasiswa memiliki kemampuan untuk :1) Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa.2) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.4) Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa ditatanan klinik.5) Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.6) Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.7) Mengkolaborasi berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dewasa.8) Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standart yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.9) Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa.10) Memberikan asuhan yang berkualitas scara holistik, kontinyu dan konsiten.11) Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.12) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.13) Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.14) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.15) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.16) Mengembangkan potensi diiri untuk meningkatkan kemampuan profesional.17) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.18) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.

4.1.2 Deskripsi Mata Kuliah dan Kompetensi Keperawatan AnakPraktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia (neonatus, bayi, toddler, prasekolah, sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ditatanan klinik.Adapun kompetensi yang diharapkan setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan medikal bedah, mahasiswa memiliki kemampuan untuk :1) Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga.2) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.4) Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik.5) Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam konteks keluarga.6) Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak dalam konteks keluarga.7) Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien anak.8) Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga.9) Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.10) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien anak dalam konteks keluarga.11) Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).12) Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sehat di masyarakat.13) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.14) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.15) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.16) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.17) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.

4.1.3 Deskripsi Mata Kuliah dan Kompetensi Keperawatan Maternitas Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan maternitas dal;am konteks keluarga.Praktik profesi keperawatan maternitas dilakukan secara bertahap dimulai dari prenatal, intranatal dan post natal serta yang mengalami masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan. Adapun kompetensi yang diharapkan setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan maternitas, mahasiswa memiliki kemampuan untuk : 1) Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan pasca melahirkan serta yang mengalami masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan dean keluarganya.2) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam tim kerja.3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.4) Menggunakan proses keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan pasca melahirkan serta yang mengalami masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan.5) Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal: merencanakan program keluarga berencana.6) Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.7) Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu hamil, melahirkan, pasca melahirkan, masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan.8) Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.9) Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan maternitas.10) Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.11) Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.12) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.13) Memberikann dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.14) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.15) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.16) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.17) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.

4.1.4 Deskripsi Mata Kuliah dan Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat.Praktik profesi keperawatan gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu system (organ) ataupun beberapa system (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.Adapun kompetensi yang diharapkan setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan gawat darurat, mahasiswa memiliki kemampuan untuk :1) Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan kepeerawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.2) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.3) Menggukan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.4) Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.5) Mengunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usian dalam keadaan gawat darurat.6) Mengkkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.7) Mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatifagar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD.8) Mengembangkan pola fikir kritis, logis dan etis dalam mengambangkan asuhan keperawtan pada klien dalam berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage)9) Menjalankan fungsi advokasi pada klien berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.10) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melaui penggunaan strategi manajemen kualias dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat 11) Melaksakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.12) Memberikan dukungan kepada tim asuhan keperawatan dengan mempertahankan akontibilitas asuhan keperawatan yang diberikan.13) Mewujutkan lingkungan bekerja yang kondusif14) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional15) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.16) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperatan

4.1.5 Deskripsi Mata Kuliah dan Kompetensi Manajemen KeperawatanPraktik profesi Manajemen Keperawatan merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen & kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan saat ini.Praktik profesi manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengearahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai gaya kepemimpinan yang efektif. Selama praktek mahasiswa memprakarsai perubahan yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.Adapun kompetensi yang diharapkan setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa memiliki kemampuan untuk :1) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.2) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab3) Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manjemen keperawatan.4) Merencakana kebutuhan sarana dan prasarana ruagan keperawatan secara kelompok.5) Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara kelompok 6) Mencegah dan menyelesaikan konflik didalam tim7) Memberikan pengarahan kepada anggota timnya.8) Melakukan superfisi terhadap anggota timnya.9) Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.10) Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan.11) Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.12) Mempertahankan lingkungan aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manageman kualitas dan managemen resiko13) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.14) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif 15) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional 16) Berkontribusi dalam mengembangan profesi keperawatan 17) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien

4.2 Metoda pembelajaran 1) Pre dan post conference 2) Tutorial individual 3) Diskusi kasus 4) Pendelegasian kewenangan bertahap 5) Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi keperawatan terkini6) Problem solving for better health (PSBH)7) Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

4.3 Metoda Evaluasi 1) Log book2) Direct Observasional of Prosedure Skill3) Critical insidence report

4) Problem Solving Skill5) Kasus lengkap, kasus singkat

4.4 Target Pencapaian

Selama melaksanakan praktik klinik Program Profesi Ners, mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mencapai target kompetensi pengelolaan asuhan keperawatan dan target keterampilan (dalam buku terpisah). Berikut pengalaman praktik yang ingin dilaksanakan serta target pencapaian oleh mahasiswa Program Profesi Ners dalam pengelolaan asuhan keperawatan :

4.4.1 Target Stase Keperawatan Medikal Bedah No.Pengalaman Praktik yang ingin dicapaiTarget

1. Melaksanakan pre conference Pre conference dilaksanakan setiap kali mendapat kasus baru sebelum mengelola pasien pada awal dinas di semua ruangan lokasi praktik. Pre conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep pada tinjauan pustaka dan manajemen keperawatan pada kasus yang akan dikelola.

2. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah a. Tinjauan teoritisb. Tinjauan kasus 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem gastrointestinal atau endokrin (Ruang A atau B). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem urologi (Ruang A atau B). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem muskuloskeletal (Ruang D). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem integumen (Ruang D). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem kardiovaskular (Ruang ICCU). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem persyarafan (Ruang H). 1 kasus kelolaan dengan masalah pada sistem pernafasan (Ruang G).

3. Melaksanakan asuhan keperawatan (laporan kasus singkat) Ruang Hemodialisa 1 kasus kelolaan 1 pendidikan kesehatan pada individu / keluarga Ruang Operasi 1 kasus kelolaan 1 pendidikan kesehatan pada individu / keluarga

4. Melaksanakan pendidikan kesehatan oleh kelompok. 1 kali pada masa dinas pada setiap ruangan praktik.

5.Seminar atau diskusi kelompok kecil. 1 kali pada ruang medikal (Ruang A / B / G / H) 1 kali pada ruang medikal (Ruang ICCU / OK / HD) 1 kali pada ruang bedah (Ruang D / E)

6.Melakukan post conference Post conference dilaksanakan setiap kali selesai mengelola kasus di semua ruangan lokasi praktik. Post conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang telah dikelola.

7. Ujian kasus kelolaan 1 kali pada setiap stase sesuai dengan jadwal ujian yang akan dikeluarkan oleh koordinator Program Profesi Ners.

4.4.2 Target Stase Keperawatan Gawat Darurat No.Pengalaman Praktik yang ingin dicapaiTarget

1. Melaksanakan pre conference Pre conference dilaksanakan setiap kali mendapat kasus baru. Pre conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep pada tinjauan pustaka dan manajemen keperawatan pada kasus yang akan dikelola.

2. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat c. Tinjauan teoritisd. Tinjauan kasus Ruang IGD 1 kasus kelolaan meliputi : Pengkajian gawat darurat yang meliputi primary dan secondary survey. Melaksanakan sistem triage. Intervensi sampai dengan evaluasi. Ruang ICU 1 kasus kelolaan dengan masalah keperawatan kritis.

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan oleh kelompok 1 kali pada masa dinas pada ruang ICU.

5.Melakukan post conference Post conference dilaksanakan setiap kali selesai mengelola kasus di semua ruangan lokasi praktik. Post conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep teoritis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang telah dikelola.

6.Ujian kasus kelolaan 1 kali pada setiap stase sesuai dengan jadwal ujian yang akan dikeluarkan oleh koordinator Program Profesi Ners.

7.Seminar atau diskusi kelompok kecil. 1 kali pada masa dinas di ruag IGD atau ICU

4.4.3 Target Stase Keperawatan Maternitas No.Pengalaman Praktik yang ingin dicapaiTarget

1. Melaksanakan pre conference Pre conference dilaksanakan setiap kali mendapat kasus baru. Pre conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep pada tinjauan pustaka dan manajemen keperawatan pada kasus yang akan dikelola.

2. Asuhan Keperawatan Maternitas a. Tinjauan teoritisb. Tinjauan kasus Ruang C 1 kasus kelolaan dengan masalah gangguan pada sistem reproduksi (Cancer Cervix, Cancer Mamae, PMS, dll. ) Ruang Perinatologi1 kasus kelolaan bayi baru lahir fiiologis atau patologis. Puskesmas Pahandut1 kasus kelolaan pada ibu hamil fisiologis atau patologis.

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan oleh kelompok. 1 kali dengan topik KB hormonal 1 kali dengan topik KB nonhormonal

5.Melakukan post conference Post conference dilaksanakan setiap kali selesai mengelola kasus di semua ruangan lokasi praktik. Post conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep teoritis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang telah dikelola.

6.Ujian kasus kelolaan 1 kali pada setiap stase sesuai dengan jadwal ujian yang akan dikeluarkan oleh koordinator Program Profesi Ners.

7.Seminar atau diskusi kelompok kecil. 1 kali pada masa dinas dilaksanakan di Puskesmas Pahandut.

4.4.4 Target Stase Keperawatan Anak No.Pengalaman Praktik yang ingin dicapaiTarget

1. Melaksanakan pre conference Pre conference dilaksanakan setiap kali mendapat kasus baru. Pre conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep pada tinjauan pustaka dan manajemen keperawatan pada kasus yang akan dikelola.

2. Asuhan Keperawatan Anak c. Tinjauan teoritisd. Tinjauan kasus 2 kasus kelolaan dengan masalah pada keperawatan anak.

3. Melaksanakan pendidikan kesehatan oleh kelompok. 1 kali pada masa dinas dilaksanakan di ruang F.

5.Melakukan post conference Post conference dilaksanakan setiap kali selesai mengelola kasus di semua ruangan lokasi praktik. Post conference meliputi responsi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan konsep teoritis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang telah dikelola.

6.Ujian kasus kelolaan 1 kali pada setiap stase sesuai dengan jadwal ujian yang akan dikeluarkan oleh koordinator Program Profesi Ners.

7.Seminar atau diskusi kelompok kecil. 1 kali pada masa dinas dilaksanakan di Ruang F.

BAB VEVALUASI PRAKTIK

EVALUASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEGIATAN PROFESI NERS

Item PenilaianLevel KemampuanPengetahuan

KetrampilanSikapKet.

123412341234

Prerequisite :1. Laporan pendahuluan:Penguasaan tentang kasus yang akan dikelola2. Kemampuan berkomunikasi terapeutika. Mampu memperlihatkan sikap empatib. Mampu mendengarkan secara aktifc. Mampu meberikan respon verbal dan non verbal (sentuhan, bahasa tubuh) berdasarkan kebutuhan klien3. Mampu mempersiapkan Ruang, Alat dan Tempat

C1 C6

A1 A4

P1 P4

Komponen Kemampuan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Klinik1. Pengkajian :a. Melakukan pengkajian secara holistik, tepat dan akurat pada klien pada berbagai tingkat usia melalui pendekatan sistematik;b. Melakukan anamnesa untuk mendapatkan riwayat kesehatan c. Melakukan pemeriksaan fisik dengan tepatd. Mengenali abnormalitas hasil pemeriksaan penunjang untuk mendukung menetapkan masalah keperawatan sebagai landasan dalam merumuskan diagnosa keperawatan2. Diagnosa Keperawatan Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil pengkajiana. Mengenal masalahb. Menganalisa datac. Merumuskan masalah dan faktor penyebab dan faktor resiko3. Perencanaan: Menyusun perencanaan keperawatana. Menentukan prioritas masalahb. Menentukan tujuan c. Menentukan kriteria keberhasiland. Menetapkan tindakan keperawatan yang dapat mengatasi masalah baik bersifat mandiri maupun kolaboratif dengan mempertimbangkan aspek budaya etik, dan legal4. Implementasia. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai prosedur (SOP) dengan memperhatikan prioritas dan patient safety pada klien dengan berbagaib. Menyampaikan pesan dengan tepat dan jelasc. Melakukan kolaborasi dengan tim kes.d. Melakukan tindakan melalui kegiatan observasi, dan mandiri,e. Memberikan pendidikan kesehatan5. Evaluasi1) Melakukan evaluasi keperawatan, menilai :a. Perkembangan kondisi klienb. Memodifikasi, merubah intervensi keperawatan sesuai kebutuhan klien2) Mendokumentasikan asuhan keperawatana. Menuliskan data secara sistematis dan jelas yang menggambarkan kondisi pasien yang sesungguhnyab. Mendokumentasikan dengan menggunakan ITc. Membuat catatan tentang perkembangan keadaan pasien dan menuliskan rencana tindak lanjut untuk pasien

Penilaian :1:Bimbingan penuh dan supervisi ketat2:Supervisi ketat3:Bimbingan minimal4:Mandiri

Level Kemampuan Berdasarkan Taxonomi Bloom Ranah Kognitif (C1-C6)C1:Knowledge/mampu mengetahui

C2: Comprehension /menguasai (mampu menjelaskan)

C3:Application/menerapkan (mampu mengaplikasikan)

C4:Analyses/menganalisis (mampu menguraikan menjadi beberapa komponen)

C5:Syntesis/mensintesis (mampu menarik kesimpulan berbagai komponen tidak berhubungan menjadi suatu yang dapat dijelaskan)

C6:Evaluation/Menilai (mampu membuat keputusan dengan nilai sesuatu atau cara)

Ranah Afektif (A1-A4)A1:Receiving (mampu menerima)

A2:Responding (mampu berespon)

A3:Characterisation (mampu mengkarakterisasi)

A4:Organisation (mampu mengorganisasikan)

Ranah Psikomotor (P1-P4)P1:Perceptual Abilities (kemampuan persepsi)

P2:Physical Abilities (kemampuan fisik)

P3:Skilled Movements (pergerakan terlatih)

P4:Non-discursive communication (kemampuan berkomunikasi tanpa gangguan)

BAB 6PEMBELAJARAN TAHAP PROFESI

6.1 Metode dan Strategi PembelajaranSebagai pendidikan profesi, pendidikan keperawatan memiliki landasan profesi yang kokoh yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan dan ilmu-ilmu penunjang serta menumbuh kembangkan ketrampilan dasar dan kemampuan sebagai perawat professional. Memiliki landasan profesi yang kokoh bermakna menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku dan kemampuan professional keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan ilmiah masa pertumbuhan dan membina landasan profesi keperawatan ini disebut sebagai sosialisasi atau adaptasi professional. Adaptasi professional bagi peserta didik yang dilaksanakan dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan keperawatan dilakukan dalam tatanan nyata pelayanan/ asuhan keperawatan, dimana juga terdapat komunitas professional yang syarat dengan model peran (role model) dengan suasana dan lingkungan yang kondusif untuk perubahan perilaku peserta didik.

6.2 Metode pembelajaran yang digunakan meliputi:1. PreConferenceMengevaluasi kesiapan peserta didik melalui laporan pendahuluan.2. ConferencePelaksanaan pembelajaran membaca status pasien, melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi.3. Post ConferenceMengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan rekomendasi untuk pencapaian kompetensi yang harus dicapai pada hari berikutnya.

6.3 Penetapan Wahana PraktikWahana praktik adalah suatu institusi dimasyarakat dimana peserta didik melaksanakan praktik disituasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan ketrampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal.Wahana praktik program profesi ners mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya pada stase keperawatan medikal bedah, stase keperawatan gawat darurat, stase maternitas dan stase keperawatan anak adalah di BLUD RS Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. 1) Stase keperawatan medikal bedah dilalui pada ruang : Penyakit dalam wanita (Rg. B) dan penyakit dalam pria (Rg. A) masing-masing selama 2 minggu. Bedah (Rg. D) selama 4 minggu. Ruang penyakit paru (Rg. G) selama 2 minggu. Ruang penyakit syaraf, THT, Mata dan Gilut (Rg. H) selama 2 minggu. Ruang penyakit jantung (ICCU) selama 2 minggu. Ruang Hemodialisa selama 1 minggu. Ruang Operasi selama 1 minggu.

2) Stase keperawatan gawat darurat dilalui pada ruang : IGD selama 2 minggu ICU selama 2 minggu 3) Stase keperawatan maternitas dilalui pada : Ruang C selama 1 minggu Ruang Perinatologi selama 1 minggu Puskesmas Pahandut selama 2 minggu4) Stase keperawatan Anak dilalui pada ruang F selama 4 minggu.

6.4 Sistem EvaluasiAdapun sistem evaluasi yang digunakan selama tahap profesi ners ini adalah dengan menggunakan beberapa indikator / alat ukur, yaitu:1) Pre & post conference2) Laporan Asuhan Keperawatan (individu)3) Resume kasus harian (individu)4) Pendidikan kesehatan (individu atau kelompok)5) Pelaksanaan terapi modalitas6) Seminar kelompok 7) Ujian Kasus kelolaan

BAB 7PEMBIMBING & MAHASISWA

7.1 PembimbingPembimbing program profesi ners terdiri dari pembimbing akademik dan pembimbing klinik. Pemilihan pembimbing klinik didasarkan pada tingkat pendidikan, kompetensi dan pengalaman yang dimiliki (pengalaman dibidang masing-masing). Setiap ruangan atau tempat praktik memiliki pembimbing klinik. Setiap pembimbing akademik dan pembimbing klinik bersinergi untuk membimbing mahasiswa dengan saling melakukan komunikasi yang efektif. Komunikasi tersebut dilaksanakan dengan menuliskan bagian kegiatan yang akan dan sudah dicapai mahasiswa serta mengevaluasi setiap mahasiswa melalui buku komunikasi bimbingan.

7.2 MahasiswaMahasiswa program Ners adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan program akademik selama delapan semester dan dinyatakan lulus pada yudisium. Mahasiswa yang mengikuti praktik profesi Ners angkatan I Tahun Ajaran 2014 - 2015 ini berjumlah 43 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 14 orang dan perempuan sebanyak 30 orang (daftar nama terlampir).

BAB 8TATA TERTIB

8.1 Prasyarat Program Profesi1) Mahasiswa telah lulus program akademik.2) Menyelesaikan persyaratan administratif program profesi.3) Dinyatakan lulus pada pra pendidikan program profesi.4) Telah dikukuhkan sebagai mahasiswa program ners.

8.2 Peraturan Program Profesi1) Kehadiran / Presensi(1) Praktik klinik dimulai hari senin sampai dengan hari sabtu. Ketentuan khusus akan ditetapkan oleh Koordinator Praktik Profesi Ners STIKes Eka Harap Palangka Raya. (2) Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu : Pukul 07.00 14.00 WIB untuk shift pagi Pukul 14.00 21.00 WIB untuk shift sore Pukul 21.00 07.00 WIB untuk shift malam(3) Waktu istirahat disesuaikan dengan kegiatan diruangan.(4) Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100%.(5) Dalam 1 (satu) hari praktik berlaku 1 (satu) kali dinas / shift.(6) Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat pratik tanpa seijin pembimbing.(7) Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktik lebih dari waktu istirahat yang telah ditentukan wajib mengganti jam praktik sebanyak waktu praktik yang ditinggalkan.(8) Mahasiswa yang terlambat datang mengikuti praktik dengan alasan apapun wajib memberitahukan kepada pembimbing dan diharuskan menambah jam praktik sesuai dengan banyaknya waktu yang tertinggal dari jadwal yang telah ditentukan.(9) Mahasiswa yang tidak hadir praktik wajib melaporkan secara lisan dan tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing.(10) Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan dari dokter dan diserahkan kepada pembimbing. (11) Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktik dengan alasan ijin atau sakit harus mendapat ijin dari pembimbing dan yang bersangkutan wajib menggati hari praktik sejumlah hari yang ditinggalkan.(12) Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan kepada pembimbing diwajibkan mengganti hari praktik 2x hari praktik yang ditinggalkan.(13) Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari tanpa pemberitahuan kepada pembimbing wajib mengulang praktik pada lokasi tersebut.(14) Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama 5 hari tanpa pemberitahuan kepada pembimbing & alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan maka dinyatakan tidak lulus pada stase tersebut.(15) Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik harus membawa surat pengantar dari koordinator program profesi Ners.(16) Penggantian hari praktik untuk satu bagian dilakukan pada hari libur antar tahap program profesi.(17) Selama praktik tidak diperbolehkan menggunakan: Laptop, HP/Blackberry, Ipad, kecuali hanya untuk kepentingan yang mendesak atau sebagai kebutuhan selama praktik dengan seijin pembimbing.(18) Dilarang merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, mencoret-coret dinding, memindahkan barang dari tempat yang telah ditentukan tanpa ijin, menghilangkan barang/alat inventarisasi. Bila terjadi maka praktikan mendapat sanksi tidak diperbolehkan praktik di Puskesmas dan mendapatkan sanksi dari pihak institusi.

2) Seragam(1) Kegiatan Profesia. Seragam yang dikenakan sesuai dengan ketentuan pendidikan, tanda pengenal, skort dengan logo STIKes Eka Harap Palangka Raya, Kap putih untuk perempuan, sepatu hitam dengan hak maksimal 3 cm dan tidak bersuara.b. Bagi yang dinas diruang khusus (ICU, ICCU, OK) mengenakan seragam khusus dan membawa sandal bersih (baru) yang khusus dipakai untuk ruang tersebut.c. Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan berlebihan.d. Rambut rapi, bagi mahasiswa perempuan wajib disanggul (harnet).(2) Praktik Lapangan a. Seragam yang dikenakan sesuai dengan ketentuan pendidikan, tanda pengenal, kap putih untuk perempuan, jas almamater, tanda pengenal.b. Menggunakan kaos lapangan sesuai ketentuan.

Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir.

3) Peralatan Praktik Klinik(1) Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan praktik klinik yang menunjang praktik klinik yang meliputi: stetoskop, jam tangan, penlight, refleks hammer, meteran kain, masker, sarung tangan dan lain-lain terkait kelengkapan dinas. (2) Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan praktik klinik pada saat praktik klinik dengan seijin pembimbing diberikan waktu untuk mengambil perlengkapan praktik klinik tersebut. (3) Waktu yang diperlukan untuk mengambil alat praktik klinik tersebut wajib diganti dan ditambahkan pada akhir jam praktik.

4) Pelaksanaan Program Profesi(1) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi ruangan.(2) Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat pre conference atau laporan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan topik yang telah ditentukan, diwajibkan untuk menulis ulang laporan dan wajib untuk mengganti jam dinas yang digunakan untuk menulis laporan ulang tersebut.(3) Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conference dan post conference dinyatakan tidak hadir.(4) Laporan kasus harus dibawa setiap hari.(5) Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat post conference atau laporan tidak lengkap dengan ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak hadir.

5) Ujian(1) Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan kehadiran 100% di masing-masing bagian.(2) Ujian klinik atau lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan profesi disetiap departemen.(3) Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian.(4) Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan dari masing-masing bagian.(5) Mahasiswa yang dinayatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk memperbaiki atau mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan kesepakatan dengan penguji.(6) Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan sakit atau ijin disertai dengan surat yang dapat dipertanggungjawabkan diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada bagian yang bersangkutan.(7) Hal-hal menyangkut ujian susulan atau ujian perbaikan sepenuhnya menjadi kewenangan Koordinator Profesi dan penguji.

6) Sumber Referensi (1) Selama program profesi mahasiswa wajib membawa buku panduan profesi.(2) Selama praktik mahasiswa diwajibkan membawa literatur sesuai dengan topik kasus yang diambil. (3) Mahasiswa yang tidak membawa literatur yang sesuai dengan topik yang sesuai dengan topik yang dipilih dengan seijin pembimbing diberikan waktu untuk mengambil literatur yang sesuai.(4) Waktu yang dipergunakan untuk mengambil literatur wajib diganti dan ditambahkan pada akhir jam praktik.

Segala ketentuan yang tidak tercantum di dalam tata tertib ini, akan dirapatkan kemudian di bagian Program Studi S1 Keperawatan Ners yang akan ditetapkan oleh Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.

5Buku Pedoman Program Profesi Ners 2014STIKes Eka Harap Palangka Raya


Top Related