Transcript
Page 1: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

BUDIDAYA KEPITING BAKAU (Scylla serrata)

UNTUK MENINGKATKAN POTENSI HASIL

PERIKANAN

PENDAHULUAN

Latar belakang

Berkembangnya pangsa pasar kepiting bakau (Scylla serrata) baik di dalam maupun di

luar negeri adalah suatu tantangan untuk meningkatkan produksi secara berkesinambungan.

Dengan mengandalkan produksi semata dari alam/tangkapan jelas sepenuhnya dapat diharapkan

kesinambungan produksinya. Untuk itu perlu adanya usaha budidaya bagi jenis crustacea yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi. Usaha budidaya kepiting bakau harus didukung oleh

tersedianya lahan yang bebas polusi, benih dan kemampuan pengelolaan secara teknis maupun

manajemen. Lahan pemeliharaan dapat menggunakan tambak tradisional sebagaimana dipakai

untuk memelihara udang atau bandeng.

Kepitng bakau merupakan salah satu komoditas perikanan pantai yang mempunyai nilaI

ekonomis penting. Pada mulanya kepiting bakau hanya dianggap hama oleh Petani tambak,

karena sering membuat kebocoran pada pematang tambak. Tetapi setelah mempunyai nilai

ekonomis yang cukup tinggi, maka keberadaannya banyak diburu dan ditangkap oleh nelayan

untuk penghasilan tambahan dan bahkan telah mulai dibudidayakan secara tradisional di tambak.

Mengingat permintaan pasar ekspor akan kepiting bakau yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun maka usaha ekstensifikasi budidaya kepiting bakau mulai dirintis dibeberapa daerah.

Sebagai komoditas ekspor kepiting memiliki harga jual cukup tinggi baik dipasaran dalam

maupun luar negeri, namun tergantung pada kualitas kepiting (ukuran tingkat kegemukan).

Untuk dapat menghasilkan kepiting yang gemuk diperlukan waktu yang cukup pendek yaitu 10 –

20 hari. Harga jual kepiting gemuk menjadi lebih tinggi dengan demikian dapat meningkatkan

nilai tambah bagi petani. Sekarang budidaya kepiting dikalangan nelayan yang berada dekat

dengan bakau sangat banyak karena dapat sebagai tambahan ekonominya. Kendala yang

dihadapi para nelayan yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia nelayan untuk membudidayakan.

Page 2: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

Jenis Kepiting Bakau yang banyak di budidayakan adalah jenis

Scylla transquebarica.

Jenis kepiting bakau yang mempunyai nilai ekonomis tinggi antara lain :

1. Scylla serrata, jenis ini mempunyai ciri warna

2. Scylla oceanica, berwarna kehijauandan terdapat garis berwarna coklat pada

hampir seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian perut.

3. Scylla transquebarica

berwarna coklat pada kaki

Dari ketiga jenis kepiting tersebut diatas,

berukuran lebih kecil dibandingkan kedua jenis lainnya. Tetapi dari segi harga dan minta

pembeli, jenis pertama tadi lebih unggul.

1.1.

yang banyak di budidayakan adalah jenis Scylla serrata, Scylla

Jenis kepiting bakau yang mempunyai nilai ekonomis tinggi antara lain :

, jenis ini mempunyai ciri warna keabu-abuan sampai warna

kemerah-merahan.

, berwarna kehijauandan terdapat garis berwarna coklat pada

hampir seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian perut.

Scylla transquebarica, berwarna kehijauan sampai kehitaman dengan sedikit garis

berwarna coklat pada kaki renangnya.

Dari ketiga jenis kepiting tersebut diatas, Scylla serrata pada umur yang sama umumnya

berukuran lebih kecil dibandingkan kedua jenis lainnya. Tetapi dari segi harga dan minta

pembeli, jenis pertama tadi lebih unggul.

1.1. Gambar kepiting bakau

Scylla serrata, Scylla oceanic,

abuan sampai warna hijau

, berwarna kehijauandan terdapat garis berwarna coklat pada

, berwarna kehijauan sampai kehitaman dengan sedikit garis

pada umur yang sama umumnya

berukuran lebih kecil dibandingkan kedua jenis lainnya. Tetapi dari segi harga dan minta

Page 3: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

Tujuan

Tujuan makalah ini bagi mahasiswa yaitu agar mengetahui apa itu kepiting bakau

dan bagaimana cara membudidayakanya. Sedangkan untuk masyarakat agar menjadi satu

pedoman supaya bias membudidayakan kepiting bakau bahkan bias mengekspor ke Negara

tetengga.

TINJAUAN PUSTAKA

Tingkah Laku dan Kebiasaan Kepiting Bakau

Secara umum tingkah laku dan kebiasaan kepiting bakau yang dapat diamati adalah sbb:

Suka berendam dalam lumpur dan membuat lubang pada dinding atau pematang tambak

pemeliharaan. Dengan mengetahui kebiasaan ini, maka kita dapat merencanakan atau

mendesain tempat pemeliharaan sedemikian rupa agar kemungkinan lolosnya kepiting yang

dipelihara sekecil mungkin.

Kanibalisme dan saling menyerang, sifat inilah yang paling menyolok pada kepiting

sehingga dapat merugikan usaha penanganan hidup dan budidayanya. Karena sifatnya yang

saling menyerang ini akan menyebabkan kelulusan hidup rendah dan menurunkan

produktivitas tambak. Sifat kanibalisme ini yang paling dominan ada pada kepiting jantan,

oleh karena itu budidaya monosex pada produksi kepiting akan memberikan kelangsungan

hidup lebih baik.

Molting atau ganti kulit. Sebagaimana hewan jenis crustacea, maka kepiting juga

mempunyai sifat seperti crustacea yang lain, yaitu molting atau ganti kulit. Setiap terjadi

ganti kulit, kepiting akan mengalami pertumbuhan besar karapas maupun beratnya.

Umumnya pergantian kulit akan terjadi sekitar 18 kali mulai dari stadia instar sampai

dewasa. Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi dan gerakan yang cukup

kuat, maka bagi kepiting dewasa yang mengalami pergantian kulit perlu tempat yang cukup

luas. Pertumbuhan kepiting akan terlihat lebih pesat pada saat masih muda, hal ini berkaitan

dengan frekuensi pergantian kulit pada saat stadia awal tersebut. Periode dan tipe frekuensi

Page 4: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

ganti kulit penting artinya dalam melakukan pola usaha budidaya yang terkait dengan desain

dan konstruksi wadah, tipe budidaya dan pengelolaanya.

Kepekaan terhadap Polutan

Kualitas air sangat berpengaruh terhadap ketahanan hidup kepiting. Penurunan mutu air

dapat terjadi karena kelebihan sisa pakan yang membusuk. Bila kondisi kepiting lemah,

misalnya tidak cepat memberikan reaksi bila dipegang atau perutnya kosong bila dibelah,

kemungkinan ini akibat dari menurunnya mutuair. Untuk menghindari akibat yang lebih

buruk lagi, selekasnya pindahkan kepiting ke tempat pemeliharaan lain yang kondisi airnya

masih segar.

\

Page 5: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

PEMBAHASAN

Lokasi Budidaya

Tambak pemeliharaan kepiting diusahakan mempunyai kedalaman 0,8-1,0 meter dengan

salinitas air antara 15-30 ppt.Tanah tambak berlumpur dengan tekstur tanah liat berpasir (sandy

clay) atau lempung berliat (silty loam) dan perbedaan pasang surut antara 1,5-2 meter.

Disamping syarat seperti tersebut diatas, pada prinsipnya tambak pemeliharaan bandeng maupun

udang tradisional dapat digunakan sebagai tempat pemeliharaan kepiting. Faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pemeliharaan kepiting, antara lain : Air yang

digunakan bebas dari pencemaran dan jumlahnya cukup. Tersedia pakan yang cukup dan

terjamin kontinyuitasnya. Terdapat sarana dan prasaranaproduksi dan pemasarannya. Tenaga

yang terampil dan menguasai teknis budidaya kepiting.

Disain dan Konstruksi Tambak

Apabila perlakuan terhadap kepiting selama masa pemeliharaan kurang baik, seperti :

mutu air kurang diperhatikan, makanan tidak mencukupi maka pada saat kepiting tersebut

mencapai kondisi biologis matang telur akan berusaha meloloskan diri, dengan jalan memanjat

dinding/pagar atau dengan cara membuat lubang pada pematang. Untuk menghindari hal

tersebut, maka konstruksi pematang dan pintu air perlu diperhatikan secermat mungkin. Pada

pematang dapat dipasang pagar kere bambu atau dari waring, hal ini akan mengurangi

kemungkinan lolosnya kepiting. Pemasangan pagar kere bambu atau waring pematang yang

kokoh (lebar 2-4 meter) dilakukan diatas pematang bagian pinggir dengan ketinggian sekitar 60

cm. Pada tambak yang pematangnya tidak kokoh, pemasangan pagar dilakukan pada kaki dasar

pematang dengan tinggi minimal 1 meter

Pemilihan Benih Kepiting Bakau

Kesehatan benih merupakan satu diantara factor yang menunjang keberhasilan

dalam usaha penggemukan kepiting. Oleh sebab itu pemilihan dan pengelolaan benih

harus benar dan tepat. Kesehatan benih juga bisa dilihat dari kelengkapan kaki-kakinya.

Hilangnya capit akan berpengaruh pada kemampuan untuk memegang makanan yang

Page 6: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

dimakan serta kemampuan sensorisnya. Walaupun pada akhirnya setelah ganti kulit maka

kaki yang baru akan tumbuh tetapi hal ini memerlukan waktu, belum

kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang tidak bisa jalan karena sedang ganti kulit

sering menjadi mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka harus dipilih benih yang

mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yang kurang sehat warna

kemerah-merahan dan pudar serta pergerakannya lamban.

Pengangkutan Benih Kepiting Bakau

Walaupun kepiting bakau

namun cara pengangkutan yang salah

mengurangi sintasan. Pengangkutan benih sebaiknya

kurang sinar matahari. Terekposenya benih kepiting ke dalam

dehidrasi yang pada akhirnya cairan dalam tubuh kepiti

menyebabkan kematian. Tingginya kematian benih setelah sampai tempat

disebabkan karena benih yang dibeli

hari oleh pedagang pengumpul. Biasanya

penampungan tanpa air. Wadah yang dipakai dalam

menyebabkan panas dan letakkan kepiting dalam posisi hidup.Wadah

1 m dan lebar 60 cm dapat menyimpan ben

untuk benih yang diikat.Lakukan penyiraman sebanyak 2

berkadar garam 10 - 25 ppt, selama pengangkutan 5

dimakan serta kemampuan sensorisnya. Walaupun pada akhirnya setelah ganti kulit maka

kaki yang baru akan tumbuh tetapi hal ini memerlukan waktu, belum

kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang tidak bisa jalan karena sedang ganti kulit

sering menjadi mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka harus dipilih benih yang

mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yang kurang sehat warna

merahan dan pudar serta pergerakannya lamban.

Kepiting Bakau

Walaupun kepiting bakau merupakan hewan yang tahan terhadap perubahan

pengangkutan yang salah bisa menyebabkan kematian dalam jumlah

mengurangi sintasan. Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan sewaktu suhu udara rendah dan

sinar matahari. Terekposenya benih kepiting ke dalam sinar matahari bisa menimbulkan

akhirnya cairan dalam tubuh kepiting akan keluar semuanya sehingga

Tingginya kematian benih setelah sampai tempat

disebabkan karena benih yang dibeli memang sudah lemah akibat sudah ditampung

hari oleh pedagang pengumpul. Biasanya kematian kepiting terjadi setelah hari ke

penampungan tanpa air. Wadah yang dipakai dalam pengangkutan kepiting sebaiknya tidak

panas dan letakkan kepiting dalam posisi hidup.Wadah sterofoam dengan panjang

menyimpan benih sebanyak 100 - 150 ekor

yang diikat.Lakukan penyiraman sebanyak 2 - 3 kali penyiraman dengan air

selama pengangkutan 5 - 6 jam.

dimakan serta kemampuan sensorisnya. Walaupun pada akhirnya setelah ganti kulit maka

lagi adanya sifat

kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang tidak bisa jalan karena sedang ganti kulit

sering menjadi mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka harus dipilih benih yang

mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yang kurang sehat warna karapas akan

tahan terhadap perubahan lingkungan

jumlah banyak atau

dilakukan sewaktu suhu udara rendah dan

sinar matahari bisa menimbulkan

semuanya sehingga

tujuan biasanya

memang sudah lemah akibat sudah ditampung beberapa

kepiting terjadi setelah hari ke-4 dalam

pengangkutan kepiting sebaiknya tidak

sterofoam dengan panjang

penyiraman dengan air

Page 7: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

Penebaran Benih Kepiting Bakau

Pada lokasi penghasil kepiting tangkapan dari alam, pada musim benih untuk budiadaya

tradisional petani hanya mengandalkan benih kepiting yang masuk secara alami pada saat pasang

surut air. Setelah beberapa bulan mulai dilakukan panen selektif dengan memungut kepiting

yang berukuran siap jual. Dapat juga kepiting yang sudah mencapai ukuran tersebut dilepas

kembali ke dalam petak pembesaran untuk memperoleh ukuran atau kegemukan yang lebih

besar. Pada budidaya polikultur dengan ikan bandeng, ukuran benih kepiting dengan berat 20-50

gram dapat ditebar dengan kepadatan 1000-2000 ekor/Ha, dan ikan bandeng gelondongan yang

berukuran berat 2-5 gram ditebar dengan kepadatan 2000-3000 ekor/Ha. Pada budidaya sistem

monokultur benih kepiting dengan ukuran seperti tersebut diatas ditebar dengan kepadatan 5000-

15000 ekor/Ha.

Pemeliharan Kepiting Bakau

Penempatan karamba dalam petak tambak disarankan diletakkan didekat pintu

masuk/keluar air. Posisi karamba sebaiknya menggantung berjarak 15 cm dari dasar perairan

yang tujuannya agar sisa pakan yang tidak termakan jatuh ke dasar perairan tidak mengendap di

dalam karamba. Diusahakan seminggu 2 kali karamba dipindah dari posisi semula hal ini

bertujuan agar terjadi sirkulasi/pergantian air. Kegiatan dalam pemeliharaan setelah penebaran

dilakukan : Pemberian pakan rucah lebih diutamakan dalam bentuk segar sebanyak 5 -10% dari

berat badan danndiberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore/malam hari. Penggantian air

dilakukan bila terjadi penurunan kualitas air. Sampling dilakukan setiap 5 hari untuk mengetahui

perkembangan pertumbuhan dan kesehatan kepiting. Dengan pengelolaan pakan yang cermat,

cocok dan tepat jumlah maka dalam tempo 10 hari pertumbuhan kepiting bisa diketahui.

Pemberian Pakan yang Diberikan kepada Kepiting Bakau

Berbagai jenis pakan seperti : ikan rucah, usus ayam, kulit sapi, kulit kambing, bekicot,

keong sawah, dll. dari jenis pakan tersebut, ikan rucah segar lebih baik ditinjau dari fisik maupun

kimiawi dan peluang untuk segera dimakan lebih cepat karena begitu ditebar tidak akan segera

dimakan oleh kepiting. Pemberian pakan pada usaha pembesaran hanya bersifat suplemen

dengan dosis sekitar 5%. Lain halnya pada usaha kepiting bertelur dan penggemukan, pemberian

Page 8: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

pakan harus lebih diperhatikan dengan dosis antara 5-15% dari erat kepiting yang dipelihara.

Kemauan makan kepiting muda biasanya lebih besar, karena pada periode ini dibutuhkan

sejumlah makanan yang cukup banyak untuk pertumbuhan dan proses ganti kulit. Kemauan

makan akan berkurang pada saat kepiting sedang bertelur, dan puncaknya setelah telur keluar

sepertinya kepiting berpuasa.

Pemanenan kepiting Bakau

Pemeliharaan kepiting di karamba dapat dilakukan selama 15 hari, tergantung pada

ukuran benih dan laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan oleh jenis pakan yang diberikan dan

kualitas air tambak. Untuk memanen kepiting digunakan alat berupa seser baik untuk tujuan

pemanenan total maupun selektif. Pelaksanaan panen harus dilakukan oleh tenaga terampil untuk

menangkap dan kemudian mengikatnya. Selain itu tempat dan waktu penyimpanan sebelum

didistribusikan kepada konsumen menentukan kesegaran dan laju dehidrasi karena kehilangan

berat sekitar 3 - 4%dapat menyebabkan kematian.

Pasca Panen Kepiting Bakau

Salah satu hal yang menguntungkan dalam penanganan kepiting setelah dipanen adalah

kemampuannya bertahan hidup cukup lama pada kondisi tanpa air. Namun demikian,

penanganan yang kurang baik tetap saja akan menurunkan kondisi kesehatannya dan dapat

menyebabkan kematian. Apabila kepiting setelah dipanen langsung dimasukkan kedalam

keranjang dengan mengikat capit, kaki jalan dan kaki renangnya yang merupakan alat gerak yang

cukup kuat, maka kepiting tersebut akan saling capit satu dengan yang lainnya. Kondisi

demikian akan menimbulkan kerusakan secara fisik pada tubuh kepiting dan mempengaruhi

kondisi fisiologis yang akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Untuk mengatasi keadaan

tersebut kepiting yang baru ditangkap harus segera diikat sebelum dimasukkan ke dalam

keranjang.

Page 9: BUDIDAYA  KEPITING BAKAU

Cara pengikatan kepiting yang baru ditangkap dapat dilakukan seperti dibawah ini :

1. Pengikatan kedua capit dan seluruh kaki-kakinya

2. Pengikatan capitnya saja dengan satu tali

3. Pengikatan masing-masing capit dengan tali terpisah

tali pengikat dapat menggunakan tali rafia atau jenis tali lainnya yang cukup kuat. Setelah

kepiting diikat, baik pengikatan capitnya saja maupun pengikatan seluruh kaki-kakinya akan

mempermudah penanganan dan pengangkutannya Penanganan kepiting yang telah disusun

dalam keranjang yang perlu mendapat perhatian ialah tetap menjaga suhu dan kelembaban.

Usahakan suhu tidak lebih tinggi dari 26°C dan kelembaban yang baik adalah 95%. Cara yang

dapat dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembaban ideal bagi kelangsungan hidup kepiting

selama dalam pengangkutan ialah : elupkan kepiting ke dalam air payau (salinitas 15-25‰)

selama kurang lebih 5 menit sambil digoyang-goyangkan agar kotoran terlepas. Setalah kepiting

disusun kembali di dalam wadah. tutuplah wadah dengan karung goni basah.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa para pembudidaya kepiting bakau dalam

membudidayakanya harus dengan system yang sudah ada. Budidaya kepiting bakau sangat

mudah diterapakn oleh para pembudidaya karena teknik budidayanya tidak begitu sulit mulai

dari pemilihan lokasi, desain konstruksi tambak, pemilihan benih, pengangkutan benih,

penebaran benih, pemaliharan, pemanenan, dan sampai pasca panen. Kepiting bakau pada saat

ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi tidak hanya didalam negeri bahkan bias diekspor ke luar

negeri. Dalam hal ini kepiting bakau juga dapat meningkatkan hasil perikanan


Top Related