Transcript

PRAKTIKUM II BLEEDING TIME & CLOTTING TIME 1. Metode a. Bleeding Time : metode ivy dan metode duke b. Clotting Time : metode Lee & White 2. Tujuan Untuk mengetahui teknik-teknik dalam faal homeostasis Untuk mengetahui waktu yang terukur sejak timbulnya sampai berhentinya perdarahan (Bleeding Time) Untuk mengetahui waktu yang diperlukan darah untuk membeku (Clotting Time) 3. Prinsip Pemeriksaan a. Bleeding time Metode Ivy : Manset tekanan darah dipasang di lengan pasien di atas siku, tekanan dinaikkan dan dipertahankan konstan sesuai prosedur. Satu (atau dua) insisi standard dibuat dipermukaan volar lengan bawah. Lama waktu yang dibutuhkan untuk berhentinya perdarahan dicatat sebagai Masa Perdarahan (Bleeding time). Metode Duke : Dibuat luka standar pada daun telinga dan dicatat lama waktu pendarahan. b. Clotting time Metode Lee & white : Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian dibiarkan membeku. Selang waktu dari saat pengambilan darah sampai saat darah membeku dicatat sebagai masa pembekuan. 4. Dasar teori a. Bleeding Time Bleeding time (BT) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya luka atau trauma, dimana trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk bekuan. Bleeding time digunakan untuk pemeriksaan penyaring hemostasis primer atau interaksi antara trombosit dan pembuluh darah dalam membentuk sumbat hemostatik, pasien dengan perdarahanyang memanjang setelah luka, pasien dengan riwayat keluarga gangguan perdarahan. Bleeding Time dilakukan untuk menilai factor-faktor hemostatis yang letakknya extravaskuler dimana keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh. Ada beberapa metode dalam Bleeding Time yaitu : a. Metode ivy Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy, tekanan darah manset ditempatkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg. Sebuah pisau bedah atau pisau bedah yang digunakan untuk melakukan tusukan luka di bagian lengan bawah. Perangkat, pisau otomatis pegas paling umum digunakan untuk membuat potongan berukuran standar. Kawasan ditikam dipilih sehingga tidak ada vena superfisialis. Ini pembuluh darah, karena ukuran mereka, mungkin kali pendarahan lagi, terutama pada orang dengan pendarahan cacat. Waktu dari ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah berhenti diukur dan disebut waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik, handuk kertas digunakan untuk membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika pendarahan telah berhenti sepenuhnya. Nilai normal untuk bleeding time adalah 1-6 menit. Tes bleeding Time di lakukan untuk mengetahui aktivitas pembekuan darah dan mendiagnosa masalah pendarahan. Nilai normal untuk bleeding time adalah 1-6 menit. 2. Metode duke Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk untuk menyebabkan perdarahan. Metode Duke menggunakan lanset steril, dengan lokasi di cuping telinga 1 luka standar, dan memiliki waktu pendarahan normal 1-3 menit. Dengan metode ini, pasien ditusuk dengan jarum atau pisau bedah khusus, terutama pada cuping atau ujung jari, setelah swabbed dengan alcohol. Tusukan adalah sekitar 3-4 milimeter. Tiap 30 detik selanjutnya, hisap tetesan darah dengan kertas saring. Metode ivy menggunakan lanset steril/template tensimeter 40 mmHg, dengan lokasi di volar lengan bawah 2 luka standar (61 mm, jarak 1 cm), dengan waktu pendarahan normal yaitu 1-7 menit. Seperti dalam metode Ivy, tes ini waktunya dari awal pendarahan sampai pendarahan benar-benar berhenti. Kerugian dengan metoda Duke adalah bahwa tekanan pada vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang dapat diandalkan. Keuntungan dengan metode Duke adalah bahwa bekas luka tidak tetap setelah ujian. Metode lain dapat menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana luka tersebutdibuat. Namun, ini adalah sebagian besar perhatian kosmetik. Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan pasien untuk tes ini. daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan dengan alkohol. alkohol harus ditinggalkan di kulit cukup lama untuk membunuh bakteri pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan karena alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat. Nilai normal: 1-3 menit dgn batas toleransi 3-6 menit b. Clotting Time Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan. Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat pasien pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan. Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku, itu berarti kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen disfungsional). Jika seorang pasien yang menerima heparin( substansi yang berasal dari bisa ular reptilas)e disebut digunakan bukan trombin. Reptilase memiliki tindakan yang mirip dengan trombin tetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh heparin. Trombin waktu dapat diperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin, antikoagulan lupus.Dalam bidang tes koagulasi, Clotting time adalah salah satu yang paling prosedural sederhana. Setelah membebaskan plasma dari seluruh darah dengan sentrifugasi, Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. bekuan ini terbentuk dan terdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi. Waktu antara penambahan trombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagai Clotting time. Nilai normal penetapan masa pembekuan (Clotting Time/CT) 6-14 menit. 5. Alat dan Bahan a. Bleeding Time Metode ivy : 1. stopwatch 2. kertas saring3. tensimeter 4. lancet 5. kapas 6. alkohol 70% Metode Duke : 1. Hemolet/Lanset 2. 2.Stop watch 3. 3. Kapas/Tissu 4. 4. Kertas saring dan 5. Alkohol 70%. b. Clotting Time 1. Tabung reaksi 2. Stopwatch 3. Spuit 4. Kapas alcohol 70%. 5. Turniket 6. Cara Kerja a. Bleeding Time Metode ivy : 1. pasang tensimeter pd lengan atas pasien pada lipatan atas lengan. Tekanan diatur 40mmHg, dan tahan supaya konstan 2. desinfeksi permukaan lengan kira2 5-7 cm dibawah lipatan 3. kulit ditegangkan dgn menarik dari belakang lengan, kemudian tusuk dgn lancet kedalaman 3mm, bukan diatas jalur vena. Buat luka yg lain dgn jarak 2cm drai luka yg pertama. Stopwatch dihidupkan 4. selang 30detik, darah dari luka tusukan ditempel dgn pinggiran kertas saring tanpa menyentuh kulit 5. ulangi setiap 30detik pada kertas saring mengelilingi lingkaran 6. saat darh berhenti, stopwatch dimatikan dan waktu dicatat 7. rata2 dari kedua luka tusukan dilaporkan sbg hasil pemeriksaan Metode duke :1. cuping telinga pasien didesinfeksi dgn alcohol 70% 2. cuping telinga dijepit kuat2 dgn ibu jari dan telunjuk tangan kiri kemudian ditusuk dgn lancet yg cukup dalam.segera syowatch dinyalakan 3. darah yg keluar ditempel dgn kertas saring pada 30 detik. (kertas saring tidak boleh menempel pada luka) 4. ulangi setiap 30 detik pada daerah kertas saring yg berbeda-beda mengelilingi tepian lingkaran kertas saring 5. pada saat darah tidak keluar lagi, matikan stopwatch, catat waktunya b. Clotting Time 1. 2. 3. 4. 5. Sediakan 3 tabung reaksi pada rak tabung Tangan diluruskan dan tidak boleh bengkok dan lengan dikepalkan. Tangan pasien dibersihkan dengan kapas alcohol 70 % Ambil darah vena. Tuangkan darah tersebut ke dalam tabung reaksi masing 1 ml (segera jalankan stopwatch pada saat darah tampak dalam jarum dan lakukan dengan cepat). Mulailah mengamati tabung. Angkat keluar tabung secara tegak lurus lalu miringkan. Perhatikan darah, masih bergerak atau diam. Lakukan hal ini pada setiap tabung selang waktu 30 detik sampai terlihat darah dalam tabung tidak lagi bergerak (sudah membeku). 6. Catat hasil pengamatan 7. Sebab Hasil Meningkat & Sebab Hasil Menurun Bleeding Time memanjang pada gangguan fungsi trombosit atau jumlah trombosit dibawah 100.000/ mm3. Pemanjangan BT menunjukkan adanya defek hemostasis, termasuk didalamnya trombositopenia (biasanya dibawah 100.000/ mm3), gangguan fungsi trombosit heriditer, defek vaskuler kegagalan vasokonstriksi), Von Willebrand's disease, disseminated intravascular coagulation (DIC), defek fungsi trombosit (Bernard-Soulier disease dan Glanzmanns thrombasthenia) , obat-obatan (aspirin/ ASA, inhibitor siklooksigenase, warfarin, heparin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), beta-blockers, alkohol, antibiotika) dan hipofibrinogenemia. Trombositopenia akibat defek produksi oleh sumsum tulang menyebabkan pemanjangan Bleeding Time lebih berat dibandingkan trombositopenia akibat destruksi berlebih trombosit. Pasien dengan von Willebrands disease hasil BT memanjang karena faktor von Willebrand merupakan trombosit agglutination protein. Bleeding Time normal tidakmenyingkirkan kemungkinan terjadinya perdarahan hebat pada tindakan invasif. 8. Probandus Nama : Umur : Jenis Kelamin : 9. Hasil Pemeriksaan 10. Kesimpulan


Top Related