Download - BKPM M.GI 2013.docx
BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA
(BPKM)MODUL GASTROINTESTINAL
Dibuat berdasarkan Buku Pedoman Pengajaran Modul Gastrointestinal Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA2012-2013
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI HALAMAN
Pendahuluan
Karakteristik mahasiswa
3
5
Sasaran Pembelajaran
Lingkup Bahasan
Daftar Rujukan
Metode Pengajaran
Matriks Kegiatan
6
8
14
18
22
Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia2. Sarana dan Prasarana
Evaluasi
22
2428
29
Lampiran 1: Pemicu 31
Lampiran 2: Problem Based Learning 32
PENDAHULUAN
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 2
Penyakit sistem gastrointestinal masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang masih cukup tinggi. Penyakit diare yang merupakan salah satu gejala infeksi saluran gastrointestinal, adalah penyebab kematian ketiga, yaitu sebesar 9,6%. Sedangkan pada BALITA diare menduduki peringkat pertama (Riskesdas 2007). Selain infeksi ada beberapa penyebab penyakit sistem gastrointestinal yaitu neoplasma, stres, inflamasi, hormonal dan lain lain. Menurut WHO penyakit menular masih akan menjadi masalah kesehatan selama faktor lingkungan dan perilaku yang mempengaruhi kejadian tersebut belum dapat dikendalikan dengan baik.
Untuk menurunkan angka kejadian, mengenal secara dini, mengelola dan mencegah terjadinya efek lanjut penyakit sistem gastrointestinal, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dokter tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan etiologi penyakit, patofisiologi dan patogenesis, kelainan organ/sistem tubuh, gejala klinis yang timbul, dan penentuan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Lulusan FKUI diharapkan dapat menegakkan diagnosis, serta memahami tata laksana termasuk melakukan pencegahan primer dan sekunder gangguan sistem gastrointestinal yang menjadi masalah nasional.
Modul Gastrointestinal merupakan modul semester IV Kurikulum Fakultas 2005 dengan 5 SKS yang akan diberikan selama 6 minggu. Dengan dilandasi pengertian dan pengetahuan mengenai berbagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perjalanan penyakit sistem gastrointestinal maka mahasiswa kedokteran diharapkan dapat menggunakannya untuk mengembangkan pola pikir ilmiah dan aplikasi klinis di tingkat lanjut.
Tujuan Modul
Tujuan Pendidikan Dokter FK UNTAN ialah mendidik mahasiswa melalui serangkaian pengalaman belajar untuk menyelesaikan suatu kurikulum pendidikan. Lulusan diharapkan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku profesional sebagai seorang dokter yang mampu memberikan pelayanan kesehatan strata pertama dengan menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan global.
Khusus dalam Modul Gastrointestinal, sebagai calon dokter praktek yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan prinsip kedokteran keluarga, maka mahasiswa perlu dibekali beban:
1. Pengetahuan dasar sistem gastrointestinal.2. Ketrampilan dasar dalam deteksi kelainan/penyakit sistem gastrointestinal.3. Pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menjalankan upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif kelainan/penyakit sistem gastrointestinal.
Pembelajaran dan pengajaran modul ini dilaksanakan pada tahap II semester IV selama 6 minggu.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 3
Tujuan Umum:Pada akhir pembelajaran modul ini mahasiswa diharapkan:
1. Mempunyai kompetensi komunikasi efektif, belajar mandiri, memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang pembelajaran.
2. Menguasai ilmu dasar dan ilmu klinik dasar di bidang gastrointestinal dan menerap-kannya dalam pengelolaan masalah klinis dan kegawatan sistem gastrointestinal, serta menjalankan upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif kelainan/penyakit sistem gastrointestinal.
3. Mampu melakukan riset serta mengembangkan etika, moral dan profesionalisme dalam kaitannyadengan masalah sistem gastrointestinal.
Tujuan Khusus:Setelah menyelesaikan modul sistem gastrointestinal mahasiswa diharapkan:
1. Mampu menganalisis data sekunder pasien dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik dasar.
2. Mampu memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium dan penunjang lain, serta menafsirkan hasilnya.
3. Mampu menegakkan diagnosis dari data sekunder dan menyusun rencana tatalaksana masalah sistem gastrointestinal yang meliputi tatalaksana medik dan bedah.
4. Mampu melaksanakan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tatalaksana masalah gastrointestinal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tatalaksana.
5. Mampu mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi yang menyangkut masalah gastrointestinal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi serta tindak pencegahan dan promosi kesehatan.
6. Mampu mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan dengan masalah gastrointestinal dan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinik dalam memutuskan masalah etik yang terkait dengan kelainan/penyakit sitem gastrointestinal.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 4
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Prasyarat Mahasiswa yang dapat mengikuti modul ini adalah mahasiswa yang telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I – General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 5
SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran pembelajaran terminal
Setelah menyelesaikan modul ini, bila dihadapkan pada data sekunder masalah klinis, laboratorium dan epidemiologik penyakit pada sistem gastrointestinal, mahasiswa yang telah menjalani modul gastrointestinal diharapkan mampu menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit tersebut, menegakkan diagnosis, memilih jenis pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan tahap penyakit beserta interpretasinya, merencanakan penatalaksanaan rasional berdasarkan etiologi, serta tindakan pencegahannya dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan modul ini: 1. Bila mahasiswa dihadapkan pada data sekunder masalah klinis, laboratorium dan
epidemiologik penyakit pada sistem gastrointestinal, mahasiswa mampu : a. merumuskan masalah kesehatan pasien.b. menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan
jaringan sistem gastrointestinal.c. menjelaskan patogenesis, patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau
keadaan patologik dalam sistem gastrointestinal.d. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit gastrointestinal.e. menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
gastrointestinal (farmakodinamik dan farmakokinetik dll.). f. menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem
gastrointestinal (medis dan bedah). g. menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem gastrointestinal beserta alasan
yang mendasarinya. h. mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem gastrointestinal melalui
sistem teknologi informasi (IT system).i. melakukan penilaian kritis (critical appraisal) tulisan dan makalah tentang
sistem gastrointestinal.j. Melakukan analisis etik tentang prosedur, tindakan dan sikap perilaku
terhadap pasien, keluarga, sejawat dan masyarakat dalam lingkup gangguan sistem gastrointestinal.
k. menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem gastointestinal serta rencana penanggulangannya.
l. menjelaskan kegawat daruratan dalam penyakit gastrointestinal serta rencana penanggulangannya.
2. Bila mahasiswa diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan pada sistem gastrointestinal, mahasiswa mampu :
a. menyusun anamnesis yang sesuai dengan masalah b. melakukan pemeriksaan fisis pada kelainan sistem gastrointestinal.c. menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan sistem gastrointestinal
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 6
d. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem gastrointestinal.
e. menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. menyusun rencana tata laksana masalah/penyakit gastrointestinal secara komprehensif (termasuk rencana terapi, pencegahan, rehabilitasi dan rujukan)
3. Bila mahasiswa diberikan masalah sistem gastrointestinal dalam satu masyarakat/ komunitas masyarakat, mahasiswa mampu:
a. menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit gastrointestinal dalam komunitas atau masyarakat tersebut.
b. menentukan faktor penyebab dan atau faktor-faktor terkait kelainan/penyakit gastrointestinal (risk factors, precipitating factors, underlying factors) dan dapat menghubungkan faktor-faktor tersebut dengan kelainan/penyakit gastrointestinal yang didapat.
c. membuat suatu rencana penyelesaian pencegahan primer dan sekunder (5 tingkat pencegahan), pengobatan dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit gastrointestinal pada komunitas atau masyarakat.
4. Bila mahasiswa diberikan masalah sistem gastrointestinal yang merupakan masalah nasional dalam masyarakat, mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana masalah tersebut (terutama diare dan malnutrisi) sesuai dengan standar yang ditetapkan dan perkembangan pengetahuan terkini terkait gastrointestinal.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 7
LINGKUP BAHASAN
Kelainan sistem gastrointestinal terbanyak di Indonesia
Pengetahuan mengenai definisi, etiopatogenesis, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tata laksana dari 10 masalah :
1. Diare 2. Dispepsia 3. Nyeri perut 4. Refluks 5. Disfagia6. Keganasan 7. Malnutrisi8. Ikterus 9. Perdarahan saluran cerna 10. Asites
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
I.Sistem Gastrointestinal
1. Embriologi 1.1. Pembentukan saluran dan kelenjar gastrointestinal dari lapisan embrional (entoderm)
1.2. Kelainan perkembangan saluran gastrointestinal1.3. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kelainan fungsi pencernaan
2. Anatomi Organ
2.1. Mulut, lidah, gigi geligi, kelenjar ludah, esofagus, lambung,
duodenum, jejunum, ileum, apendiks, kolon, sigmoid, rektum, anus, hati, vesika felea, pankreas2.1. Sistem vaskularisasi, getah bening dan persarafan
organ- organ tersebut di atas
3. Histologi Organ
3.1. Mulut3.2. Esofagus3.3. Lambung3.4. Usus halus3.5. Usus besar - anus3.6. Hati 3.7. Kandung empedu3.8. Pankreas
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 8
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
4. Fisiologi4.1.Mekanisme
kerja sistem gastrointestinal pada proses penyediaan dan imbangan energi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dalam mempertahankan homeostasis
4.2.Mekanisme kerja hormon sistem gastrointestinal
4.3.Sistem imun pada sistem gastrointestinal
4.4.Mekanisme gangguan saluran gastrointestinal
4.1.1. Proses pencernaan secara mekanik dan enzimatik pada saluran gastrointestinal dan hepatopankreatobilier
4.1.2. Proses absorbsi nutrien, air, dan elektrolit di saluran gastrointestinal
4.1.3. Proses penampungan dan pemindahan sisa makanan di usus besar serta mekanisme defekasi
4.2.1. Hormon-hormon yang berperan dalam proses pencernaan
4.2.2. Sekresi hormon : gastrin, kolesistokinin, sekretin4.2.3. Pengaruh keseimbangan hormon pada proses
pencernaan
4.3.1. Mekanisme imun non-spesifik4.3.2. Mekanisme imun spesifik
4.4.1. Gangguan motilitas dan muntah4.4.2. Diare4.4.3. Konstipasi
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 9
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
5. Biokimia5.1.Pencernaan
karbohidrat, lemak, protein dalam saluran gastrointestinal mulai dari mulut sampai usus halus
5.2.Penyerapan hasil pencernaan karbohidrat, lipid dan protein
5.3.Pembusukan (putrefaction) sisa pencernaan
5.4.Metabolisme porfirin
5.5.Metabolisme xenobiotik
5.1.1. Pencernaan karbohidrat, lemak dan protein dalam saluran gastrointestinal
5.1.2. Pencernaan karbohidrat mulai dalam mulut sampai bentuk yang dapat diserap dalam usus halus
5.1.2.1. Pencernaan lipid mulai dari mulut sampai bentuk yang dapat diserap dalam usus halus
5.1.2.1.1. Peran empedu pada pencernaan lipid5.1.2.2. Pencernaan protein mulai dari lambung sampai
bentuk yang dapat diserap dalam usus halus5.1.2.2.1. Sekresi dan peran HCl lambung pada
pencernaan protein
5.2.1. Penyerapan hasil pencernaan karbohidrat lemak dan protein melalui mukosa usus halus
5.2.2. Penyerapan monosakarida hasil pencernaan karbohidrat melalui usus halus
5.2.3. Penyerapan hasil pencernaan lemak melalui usus halus
5.2.3.1. Peran empedu pada penyerapan lemak5.2.4. Penyerapan hasil pencernaan protein melalui usus
halus
5.3.1. Pembusukan sisa pencernaan karbohidrat, lemak dan protein dalam usus besar
5.3.2. Fungsi serat dalam saluran cerna
5.4.1. Sintesis hem5.4.2. Katabolisme hem menjadi pigmen empedu
5.5.1. Biotranformasi senyawa eksogen dan endogen
6. Gizi6.1.Makro dan
Mikronutrien
6.2. Metabolisme
6.3. Kebutuhan Nutrien
6.1.1. Bahan makanan sumber karbohidrat, lemak dan protein6.1.2. Bahan makanan sumber vitamin6.1.3. Bahan makanan sumber mineral
6.2.1. Interelasi metabolisme zat-zat gizi6.2.2. Kebutuhan akan zat-zat gizi dan daftar angka
kecukupan zat-zat gizi yang dianjurkan6.2.3. Empat sehat lima sempurna
6.3.1. Menyusun menu
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 10
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
II. Penyakit Sistem Gastrointestinal
7.1. Penyakit saluran gastrointestinal
7.1.1. Keluhan/gejala klinis yang timbul pada penyakit saluran gastrointestinal
7.1.2. Patofisiologi dan patogenesis penyakit saluran gastrointestinal
7.1.3. Etiologi 7.1.3.1. Penyakit infeksi (virus, bakteri, jamur, dan parasit)7.1.3.1.1. Rotavirus, Calcivirus, Norwalk, Herpes zooster7.1.3.1.2. E. coli, Salmonella sp, Shigella sp, Vibrio sp,
Campylobacter sp, Yersinia sp., Clostridium perfringens, Clostridium botulinum, Clostridium difficile, Bacillus cereus, Bacteriodes fragilis, Staphylococcus aureus, Helicobacter pylori
7.1.3.1.3. Candida sp 7.1.3.1.4. Protozoa (Entamoba histolytica, E.coli, Giardia
lamblia dan Blastocystis hominis)7.1.3.1.5. Helmin/cacing (Trichuris trichiura,Taenia
saginata, Schistosoma japonicum dan Echinococcus granulosus)
7.1.3.2. Penyakit non-infeksi (vaskuler, malabsorpsi, inflamasi, obstruksi)
7.1.3.3. Neoplasma7.1.3.4. Kelainan kongenital saluran gastrointestinal
7.1.4. Perubahan parameter laboratorium/jenis pemeriksaan laboratorium
7.1.5. Persiapan penderita/pengambilan bahan dan transportasi ke laboratorium
7.1.6. Pemeriksaan laboratorium (Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Mikrobiologi dan Parasitologi)
7.1.7. Pemeriksaan radiologi, pencitraan lain, dan pemeriksaan penunjang lain (endoskopi dll)
7.1.8. Interpretasi hasil Tata laksana
7.1.8.1. Medis (farmakologi dan non-farmakologi)7.1.8.2. Bedah
7.1.9. Komplikasi7.1.10. Pemantauan7.1.11. Prognosis7.1.12. Pencegahan (vaksinasi dll)
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 11
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
7.2. Penyakit kelenjar liur dan hepato-pankreatobilier
7.2.1. Keluhan/gejala klinis yang timbul pada kelainan kelenjar liur dan penyakit hepatopankreatobilier
7.2.2. Patofisiologi dan patogenesis penyakit kelenjar liur dan hepatopankreatobilier
7.2.3. Etiologi7.2.3.1. Penyakit infeksi (virus, bakteri, jamur, dan
parasit)7.2.3.1.1. Hepatitis (A,B,C,D,E), Cytomegalo virus ,
Rubella, dan Herpes7.2.3.1.2. E. coli, Salmonella sp, kuman anaerob
(Bacteriodes fragilis dll)7.2.3.1.3. Candida sp 7.2.3.1.4. Protozoa (Entamoba histolytica) dan
Toxoplasmosis 7.2.3.1.5. Helmin/cacing (Schistosoma japonicum)
7.2.3.2. Penyakit noninfeksi (vaskuler,inflamasi, obstruksi)
7.2.3.3. Neoplasma7.2.3.4. Kelainan kongenital
7.2.4. Perubahan parameter laboratorium/jenis pemeriksaan laboratorium
7.2.5. Persiapan penderita/pengambilan bahan dan transportasi ke laboratorium
7.2.6. Pemeriksaan laboratorium (Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Mikrobiologi dan Parasitologi)
7.2.7. Pemeriksaan radiologi dan pencitraan lain 7.2.8. Interpretasi hasil 7.2.9. Tata laksana
7.2.9.1. Medis (farmakologi dan non-farmakologi)7.2.9.2. Bedah
7.2.10. Komplikasi 7.2.11. Pemantauan7.2.12. Prognosis7.2.13. Pencegahan (vaksinasi dll)
8. Farmakologi8.1. Farmakologi
obat saluran cerna
8.2. Farmakokinetik
8.1.1. Mekanisme kerja obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan sistem gastrointestinal
8.1.2. Indikasi dan kontraindikasi8.1.3. Efek samping
8.2.1. Berbagai istilah/parameter farmakokinetik8.2.1. Kurva kadar-waktu8.2.2. Faktor yang mempengaruhi absorpsi obat di saluran
cerna8.2.3. Berbagai bentuk sediaan obat8.2.4. Hati dan metabolisme obat
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 12
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
9. Mulut dan Gigi9.1.Dampak kelainan gigi dan mulut terhadap sistem gastrointestinal
9.2 Oklusi statis & dinamis
9.3. Pengunyahan yang tidak sempurna
9.1.1 jaringan keras9.1.1.1 gigi geligi dan jaringan penyanggahnya9.1.1.2 komponen tulang dan persendiannya
9.1.2 jaringan lunak & persyarafannya
9.2.1 normal oklusi & maloklusi9.2.2 Penelanan serta tahapannya
9.3.1 Dampak pengunyahan yang tidak sempurna
10. Kedokteran Komunitas
10.1 Pencegahan
10.2. Epidemilogi penyakit sistem gastrointestinal
10.1.1. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat10.1.2. Perlindungan dini 10.1.3. Pembatasan ketidakmampuan 10.1.4. Rehabilitasi10.1.5. Promosi Kesehatan
10.2.1. Prevalensi dan insidens10.2.2. Konsep Triad Gordon 10.2.3. Faktor-faktor risiko dan studi identifikasi10.2.5. Penyebaran penyakit dalam menegakkan
diagnosis10.2.6. Evidence based medicine dalam mendirikan
diagnosis 11. Psikiatri
Aspek psikiatrik dari kasus gangguan pencernaan
11.1. Hubungan antara gangguan sistem gastrointestinal dengan gejala mental– emosional
11.2. Mengenali stresor psikososial 11.3. Mengenali aspek psikiatrik dari kasus gangguan sistem gastrointestinal 11.4. Tata laksana kasus
12. Forensik
Aspek forensik kasus keracunan per oral
Mampu mengenali isu dan dilemma etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan dengan masalah gastrointestinal dan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar dan sumber lain dalam menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut
121. Keracunan yang terjadi melalui sistem gastrointestinal122. Gambaran keracunan lewat sistem gastrointestinal
pada korban hidup dan korban mati123. Diagnosa keracunan pada korban hidup dan mati
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 13
LINGKUP BAHASAN
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
13. Rehabilitasi Medik
131. Disfagia
132. Neurogenic bowel dysfunction and management
11.1.1. Population11.1.2. Incidence11.1.3. Multidisciplinary approach11.1.4. Normal swallow process11.1.5. Component of swallow13.1.6. Complication 13.1.7. Aspiration13.1.8. Causes of aspiration13.1.9. Warning signs13.1.10. Bedside Evaluation13.1.11. Instrumental techniques13.1.12. Goals13.1.13. Medical Rehabilitation Management
131. Introduction132. Epidemiology133. Prevalence134. Bowel Anatomy and Function (Normal)135. Pathophisiology : Neurogenic Bowel dysfunction136. Lower Motor Neurogenic Bowel (LMNB)137. Evalution 138. Diagnostic Testing139. Management1310. Complications
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 14
DAFTAR RUJUKAN
JUDUL BUKU PENULIS PENERBITTAHUN/EDISI
ANATOMI
1. Gray’s Anatomy for Students
Richard L Drake, Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchell
Elsevier, Philadelphia 2005
2. Human Anatomy. Marie B.E.N, Mallat J Benyamin Cummings 3rd ed. 2001
3. Clinical Anatomy Snell, R.S. Lipincott-William WilkinsTokyo
7th ed. 2004
HISTOLOGI
1. A Textbook of Histology Fawcett DW Chapman & Hall, New York
12th ed. 1994
2. Basic Histology Luiz Carlos Junqueira McGrawHill Companies, New York
2003
3. Histology and Cell Biology
Abraham L Kierszenbaum Mosby Elsevier, Philadelphia
2007
FISIOLOGI
1. Human Physiology from Cells to Systems
Sherwood L Brooks/Cole, Cengange Learning
2011/7th ed
2. Human Physiology an integrated approach
Silverthorn DU Pearson Education Inc 2010/5th ed
3. Human Anatomy and Physiology
Marieb EN, Hoehn K Pearson Education Inc 2010/8th ed
BIOKIMIA
1. Harper’s Illustrated Biochemistry
Murray RH, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW
McGraw-Hill International 26th ed. 2003
2. Basic Medical Biochemistry A Clinical Approach
Lieberman, M andMarks A
Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia
3th ed. 2009(Copyright)
ILMU GIZI
1. Krause’s Food & Diet Therapy
Mahan LKEscott-Stump S
W.B. Saunders Company 2008/12th ed
2. Modern Nutrition in Health and Disease
Shike M, Williams and Wilkins
2006/10th ed
IKK
1. Control of Communicable Disease in Man
Benenson, AS Washington DC. APHA 1990/15th edition
2. A Study Guide to Epidemiology and Biostatistics
Morton, RF., Hebel, JR Baltimore, Univ.Park Press 1979
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 15
JUDUL BUKU PENULIS PENERBITTAHUN/EDISI
PATOLOGI ANATOMI
1. The Oral Cavity and the Gastrointestinal Tract
2. The Gastrointestinal
Tract in Pathologic Basis of Disease
3. The Gastrointerstinal Tract
4. The Liver and the Biliar Tract in Pathologic Basis of Disease
5. Pancreas in Pathological Basis of The Diseases
6. The Liver and Biliary Tract
Crawford JM, Kumar V
Turner JR
Mitros FS, Rubin E
Crawford JM, Liu C
Hruban RH, Donahue CI
Rubin R, Rubin E
Saunders; p.543-90.
Saunders; p.763-831
Lippincot Williams & Wilkins; p.549-616
Saundersp.833-90
Saunders; p.891-904
Lippincot Williams & Wilkins; p.617-73
2003/7th
edition
2010/8th
edition
2008/5th
edition
2010/8th
edition
2010/8th
edition
2008/5th
edition
FARMAKOLOGI
1. Basic and Clinical Pharm Basic and Clinical Pharmacology 1.1. Pharmacokinetics &
Pharmacodynamics: rational dosing & time course of drug action
1.2. Drug biotransformation
Katzung BG Mc Graw Hill. 2007/10th ed
2. Farmakologi dan Terapia. Pengantar farmakologi
b. Farmakokinetik klinik c. Kemoterapi parasit
Ganiswara, SG (ed) Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
2007/5th ed
PARASITOLOGI
1. Principles and Practice of Clinical Parasitology
Gillespie SH, Pearson RD. John Wiley & Sons, Ltd 2001
2. Medical Parasitology John DT, Petri WA. Elsevier 2006/9th ed
3. Medical Parasitology Arora DR, Arora B. CBS Publishers & Distributors
2005/2nd ed
4. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, edisi ke-4
Staf Pengajar Dep. Parasitologi FKUIEditor Inge Sutanto dkk
FKUI, 2008 2008/4th ed
MIKROBIOLOGI
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 16
1. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology
Brooks, G.F., KC Carroll, JS Butel S.A. Morse.
Lange Medical Book/McGraw-Hill, Toronto
2007/ 24rd ed
2. Mims’ Medical Microbiology
Goering RV, HM Dockrell, M.Zuckerman, D.Wakelin, Im.Roitt, C.Mims, PL.Chiodini
Mosby, Elsevier 2008/ 4th ed
3. Mandell, Douglas and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases
Mandell GL, JE Bennett, R Dolin
ELSEVIER 2005/ 6th ed
JUDUL BUKU PENULIS PENERBITTAHUN/EDISI
RADIOLOGI DIAGNOSTIK
1. Pencitraan Diagnostik (Diagnostic Imaging)
Staf Pengajar Radiodiagnostik FKUI
Balai Penerbit FKUI Jakarta
2005
FORENSIK
1. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Kedokteran Forensik FKUI
1997/ cetakan kedua
REHABILITASI MEDIK
1. Evaluation and treatment of swallowing disorder
2. Physical Medicine & Rehabilitation: Principles and Practice.
Logemann JA
Delisa J.A.
Pro-Ed Inc. Texas
Lippincott Williams & Wilkins. New Jersey
1998
2005/4th edition
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 17
JUDUL BUKU PENULIS PENERBITTAHUN/EDISI
PATOLOGI KLINIK
1. Fundamentals of urine and body fluids analysis
2. Penuntun labaoratorium klinik
3. Gastrointestinal and Liver disease. Pathophysiology/ diagnosis /management
4. Laboratory diagnosis of gastrointestinal and pancreatic disorders. (Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory methods)
Brunzel NA
Gandasoebrata R
Sleisinger
Mc Pherson RA, Pincus MR editors
Saunders, Philadelphia; p.281-92Dian Rakyat, Jakarta; p. 180-5Saunders, Philadelphia;p. 131-54
Elseviers Saunders, Philadelphia
2004/2nd edition2004/11th
edition2002
2007, 21th edition
ILMU KESEHATAN ANAK
1. Nelson’s Textbook of Pediatrics
RE Behrman RM CliegmanAM Arvin
WB Saunders CompanyPhiladelphia
2005 / 18th
ed2. Pediatric Gastrointestinal
and Liver DiseaseRobert WyllieJeffrey S Hyams
WB Saunders CompanyThe Netherlands
2006 / 3rd ed
3. Nutrition in Pediatrics: Basic Science & Clinical Applications
WA WalkerJB WatkinsC Duggan
BC DeckerHamilton
2003 / 3rd ed
4. Management of severe malnutrition
WHO WHOGeneva
2002 / 4th ed
ILMU PENYAKIT DALAM
1. Harrison’s Principles of Internal Medicine
John J cush, Kenneth D, Brand Antonio J Reginato, et al.
Mc Graw Hill 2005/16th ed
2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (vol. 1 & 2)
Aru Sudoyo dkk Pusat Penerbitan Penyakit Dalam FKUI/RSCM
2009/ed 2
ILMU BEDAH
1. Maingot’s Abdominal Operations
Zinner MJ and Ashley SW Mc Graw Hill 2007/11th ed
2. Sabiston Textbook of Surgery
Townsend CM, Beauchamp, Evers BM & Mattox KL
Sounders, An Imprint of Elsevier
2004
ILMU GIGI dan MULUT
1. Management of Temporomandibular disorders and occlusion
2. Functional occlusion from TMJ to smile design
Jeffrey P. Okeson
Peter E. Dawson,DDS
Mosby
Mosby
2003/5th Edition
2007/1st Edition
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 18
METODE PENGAJARAN
Metode pembelajaran yang digunakan pada Modul Gastrointestinal adalah pembelajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi dengan menggunakan pendekatan metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM) sebagai metode pengajaran utama serta metode pembelajaran lainnya seperti praktikum, kuliah. Dalam metode pengajaran BDM tercakup diskusi kelompok (DK), kegiatan mandiri dan pleno termasuk presentasi kelompok dan disukusi terbuka serta pelurusan/masukan oleh nara sumber.
Metode pengajaran meliputi :1. Orientasi Bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup gastrointestinal dan dampak masalah dalam kehidupan serta pengelolaannya dalam ilmu kedokteran.
a. Kuliah (25 topik/40 jam)Kuliah pengantar Modul Gastrointestinal:Tinjauan umum penyakit gastrointestinal dan pengantar Modul Gastrointestinal (K1) 1 jamAnatomi sistem gastrointestinal (K2) 2 jamFisiologi sistem gastrointestinal (K3)2jam Histologi sistem gastrointestinal(K4) 2 jamBiokimia sistem gastrointestinal (K5) 2 jam Patologi Anatomi sistem gastrointestinal (K6) 2 jamPemeriksaan laboratorium sistem gastrointestinal (K7) 2 jamMikroba penyebab infeksi sistem gastrointestinal (K8) 2 jamParasit penyebab infeksi sistem gastrointestinal (K9) 2 jamTatalaksana nutrisi gangguan sistem gastrointestinal pada dewasa (K10) 1 jamTatalaksana nutrisi gangguan sistem gastrointestinal pada anak (K11) 1 jamEpidemiologi dan pencegahan penyakit gastrointestinal dan hati di masyarakat(K12) 1 jamPenyakit dan kelainan sistem hepatobilier (K13) 1 jam Penyakit dan kelainan sistem gastroenterologi dan pankreatobilier (K14) 2 jamDampak kelainan gigi dan mulut terhadap sistem gastrointestinal dan status gizi(K15) 2 jamPenyakit dan kelainan sistem gastrointestinal dan pankreato-hapatobilier anak(K15)2 jamObat-obat saluran cerna (K16)1 jamFarmakokinetik: Metabolisme obat (K17) 1 jamPencitraan sistem gastrointestinal (K18) 1 jam
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 19
Evaluasi dan rehabilitasi gangguan menelan, inkontinensia alvi dan konstipasi (K19)1 jamPenyakit dan kelainan sistem gastrointestinal dan pankreato-hepatobilier di bidang bedah anak (K20) 2 jamPenyakit dan kelainan sistem gastrointestinal dan pankreatobilier di bidang bedah (K21) 2 jamKelainan gastrointestinal pada bidang psikiatri (K22)1 jamAspek forensik kasus keracunan per oral (K23) 1 jamRiset (K24) 1 jamProfessional Development Etik (K25)1 jam
b. Pemicu PBL (Problem Based Learning) Terdiri atas 4 pemicu dengan berbagai topik kelainan saluran gastrointestinal atas dan bawah serta sistem pankreatohepatobilier, dengan penekanan diskusi pada ilmu-ilmu kedokteran dasar.
c. Diskusi topik khusus (DTK)Diskusi topik khusus diserahkan kepada setiap departemen.
2. Latihan a. Praktikum
Praktikum modul Gastro intestinal akan dilaksanakan yaitu: Anatomi, Histologi, Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik. Mahasiswa diharapkan telah mempersiapkan diri dengan mempelajari bahan praktikum, dan akan diselenggarakan pre-tes sebelum pelaksanaan praktikum sebagai pra-syarat mahasiswa mengikuti praktikum.Mahasiswa dibagi dalam empat kelompok besar dan setiap 1 kelompok besar terdapat 2 kelompok kecil. Setiap 1 kelompok kecil praktikum terdiri dari + 10 mahasiswa yang akan dibimbing oleh seorang instruktur praktikum. Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum. Ujian praktikum dilaksanakan secara tertulis.
Tujuan umum praktikum adalah
1. Memahami dan mampu menjelaskan kaitan ilmu/teori yang dipelajari dengan suatu problem dalam ini penyakit.
2. Mendiagnosis (identifikasi) dan mendiferensiasi sediaan yang diberikan pada saat praktikum berdasarkan informasi yang didapatkan dalam teori.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan, baik dalam bentuk gambar, skema, kurva maupun dalam bentuk hasil perhitungan statistik.
4. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
5. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 20
Kegiatan/Jadwal praktikum: Lihat matriks
b. Presentasi kasus: Pleno Pemicu I – IV @ 3 jam
c. Pemutaran Film/Slides
Pemutaran film/slides dengan judul Pemeriksaan Fisik Abdomen dan NGT dilaksanakan di ruang Kuliah dan akan dipandu oleh seorang narasumber.
d. KKD Kuliah pengantar Pemeriksaan Fisik Abdomen dan NGT dilaksanakan di ruang Kuliah dan akan dipandu oleh seorang narasumber dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
3. Umpan balikUmpan Balik bertujuan untuk memberikan input kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa. 1. Ujian Formatif, dilaksanakan 2 kali2. Observasi: penilaian diri dan teman dalam diskusi kelompok, dilakukan oleh
mahasiswa dan fasilitator3. Penilaian diskusi kelompok oleh fasilitator4. Laporan kegiatan praktikum
B. SUMBER PEMBELAJARAN
Sumber pembelajaran berupa: Buku Teks Narasumber Sumber lain seperti jurnal ilmiah, internet dll Pedoman Kegiatan Laboratorium / Praktikum
C. MEDIA INSTRUKSIONAL
Media instruksional yang digunakan: Power point
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 21
MATRIKS KEGIATANMinggu I
Waktu Senin, 11/2/13 Selasa,12/2/13 Rabu, 13/2/13 Kamis, 14/2/13 Jum'at,15/2/13 Sabtu, 16/2/1307.30-08.20 K- Pendahuluan08.20.09.1009.10-10.0010.00-10.1010.10-11.0011.00-11.5011.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at) ISHOMA13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at)13.50-14.40 K-Epidemiologi Peny GI K-Pengantar KKD
(14.20-15.10, Jum'at) Pem. Fis Abdo14.40-15.30
Minggu IIWaktu Senin, 18/2/13 Selasa, 19/2/13 Rabu, 20/2/13 Kamis, 21/2/13 Jum'at, 22/2/13 Sabtu, 23/2/13
07.30-08.2008.20.09.10 K-Psikiatri Sistem GI09.10-10.0010.00-10.1010.10-11.00 Peny & Kel GI K-Dampak kel.Gigi & Mulut 11.00-11.50 pada Anak thd GI11.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at)13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at)13.50-14.40 K-Hepatologi
(14.20-15.10, Jum'at)14.40-15.30
DK1PI K-Fisiologi DK2 P1
MANDIRI
P-Anatomi (C/D)
P-Anatomi (A/B)P-Histologi (A/B) K-Farmakologi 1
K-Anatomi K-Biokimia K-Histologi K-Biokimia
MANDIRI
P-Anatomi II (C/D)
P-Histologi (C/D)
K-Farmakologi 2K-Peny GI & Pankreatobilier
DK1P2 KKD Pem Fis Abdo K-Mikrobiologi DK2P2
P-Anatomi II (A/B) P-Mikrobiologi (A/B)
P-Mikrobiologi (C/D)
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 22
Minggu IIIWaktu Senin, 25/2/13 Selasa,26/2/13 Rabu,27/2/13 Kamis, 28/2/13 Jum'at,1/3/13 Sabtu, 2/3/13
07.30-08.20 Mandiri08.20.09.10 K-Pengantar KKD Peny & Kel GI09.10-10.00 NGT pada Bedah10.00-10.1010.10-11.0011.00-11.5011.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at) ISHOMA13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at) K-Tatalaksana 13.50-14.40 nutrisi ggn GI
(14.20-15.10, Jum'at) dewasa & anak14.40-15.30
Minggu IVWaktu Senin, 4/3/13 Selasa, 5/3/13 Rabu, 6/3/13 Kamis, 7/3/13 Jum'at, 8/3/13 Sabtu, 9/3/13
07.30-08.2008.20.09.10 K-pengantar KKD K-Rehabilitasi Ggn 09.10-10.00 Pem. Rektum menelan10.00-10.1010.10-11.0011.00-11.5011.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at)13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at)13.50-14.40
(14.20-15.10, Jum'at)14.40-15.30 Mandiri
P-PA (C/D) PLENO 3RISET PLENO 4 MANDIRI
Mandiri
P-Parasit II C/D) PLENO 2 PLENO 1
SUMATIF 1
MANDIRI
MANDIRI
DK1P4
KKD Pem. Rektum Proff Development Etik RISET
K-PA K-Pencitraan sistem GI
P-PA (A/B) DK2P4
K-Parasitologi DK1P3
KKD NGT P-Parasit I (A/B) P-Parasit II (A/B)
DK2P3
P-Parasit I C/D)
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 23
Minggu VWaktu Senin, 11/3/13 Selasa, 12/3/13 Rabu, 13/3/13 Kamis, 14/3/13 Jum'at,15/3/13 Sabtu, 16/3/13
07.30-08.2008.20.09.1009.10-10.0010.00-10.1010.10-11.0011.00-11.5011.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at) ISHOMA13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at)13.50-14.40
(14.20-15.10, Jum'at)14.40-15.30
Minggu VIWaktu Senin, 18/3/13 Selasa, 19/3/13 Rabu, 20/3/13 Kamis, 21/3/13 Jum'at, 22/3/13 Sabtu, 23/3/13
07.30-08.2008.20.09.1009.10-10.0010.00-10.1010.10-11.0011.00-11.5011.50-13.00
(11.50-13.30, Jum'at)13.00-13.50
(13.30-14.20, Jum'at)13.50-14.40
(14.20-15.10, Jum'at)14.40-15.30
K- PK
P-PK (A) P-PK (B) P-PK (C) P-PK (D)
MANDIRI
SUMATIF II
MANDIRI
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
UJIAN KKD UJIAN KKD UJIAN PRAKTIKUM UJIAN PRAKTIKUM
MANDIRI
MANDIRILIBUR NYEPI
Review KKD Review Praktikum Review Anatomi
K : KuliahDK : Diskusi KelompokP : Praktikum
Anat : Dilaksanakan di Lab AnatomiHisto : Dilaksanakan di Lab MikroskopisPar : Dilaksanakan di Lab MikroskopisMikro : Dilaksanakan di Lab MikroskopisPK : Dilaksanakan di Lab RS Jejaring
KKD : Ketrampilan Klinik DasarM : Mandiri
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 24
SUMBER DAYA MANUSIA
TIM PELAKSANA MODUL GASTROINTESTINAL 2012 - 2013
Nama Nomor HP Email
Penasehat Dr. Ita Armyanti 08115701026 [email protected]
Penanggung jawab 1
Dr. Abror Irsan, MMR 081393985785 [email protected]
Penanggung jawab 2
Dr. Diana Natalia 081382311690 [email protected]
Sekretariat Siti Ramadhia, SE, MM
08125702181 [email protected]
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 25
TOPIK KULIAH DAN PENGAJAR
A.KULIAHNo. Kuliah
Judul Perkuliahan Jam Kuliah
Narasumber
MATERI GASTROINTESTINALK1 Pengantar modul gastrointestinal 1 jam PSPD (dr. Abror I /dr.
Diana N)K2 Anatomi sistem gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. Sy. Yanti)K3 Fisiologi sistem gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. Willy H)K4 Histologi sistem gastrointestinal 2 jam Histologi FKUIK5 Biokimia sistem gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. Andriani)K6 Patologi anatomi sistem gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. In’am)K7 Pemeriksaan Lab sistem gastrointestinal 2 jam SpPKK8 Mikroba penyebab infeksi gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. Mardhia)K9 Parasit penyebab infeksi sistem gastrointestinal 2 jam PSPD (dr. Diana N)K10 Tatalaksana nutrisi gangguan sistem
gastrointestinal pada dewasa1 jam PSPD (Agustina A,
MPH) K11 Tatalaksana nutrisi gangguan sistem
gastrointestinal pada anak1 jam PSPD (Agustina A,
MPH)K12 Epidemiologi dan pencegahan penyakit
gastrointestinal dan hati di masyarakat1 jam Dr. Petrus H, SpPD
K13 Penyakit dan kelainan sistem hepatobilier 1 jam Dr. Petrus H, SpPD K14 Penyakit dan kelainan sistem gastrointestinal
dan pakreatobilier2 jam Dr. Petrus H, SpPD
K15 Dampak kelainan gigi dan mulut terhadap sistem gastrointestinal dan status gizi
2 jam SpBM
K16 Obat-obat saluran cerna 1 jam PSPD (dr. Iit F)K17 Farmakokinetik: Metabolisme Obat 1 jam PSPD (dr. Iit F)K18 Pencitraan sistem gastrointestinal 1 jam SpRadK19 Evaluasi dan rehabilitasi gangguan menelan,
inkontinensia alvi dan konstipasi1 jam SpRM
K20 Penyakit dan kelainan sistem gastrointestinal pada anak
2 jam PSPD (dr. Rini, Sp.A)
K21 Penyakit dan kelainan gastrointestinal pada bidang bedah
2 jam SpB
K22 Kelainan gastrointestinal pada bidang psikiatri 2 jam RSK (dr. Jendaria, SpKJ)
K23 Aspek forensik kasus keracunan per oral 1 jam SpFK23 RISET 2 jam PSPD (Agustina A,
MPH)K24 Professional Development Etik 2 jam PSPD (dr. Mardhia)
TOTAL 40 jam
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 26
B.DISKUSI KELOMPOKNo. Pemicu Jumlah Jam Fasilitator1. DK 1 Pemicu 1 2 PSPD (6)2. DK 2 Pemicu 1 2 PSPD (6)3. DK 1 Pemicu 2 2 PSPD (6)4. DK 2 Pemicu 2 2 PSPD (6)5. DK 1 Pemicu 3 2 PSPD (6)6. DK 2 Pemicu 3 2 PSPD (6)7. DK 1 Pemicu 4 2 PSPD (6)8. DK 2 Pemicu 4 2 PSPD (6)
TOTAL 16
C. NARASUMBER PLENO No. Pemicu Jumlah Jam Narasumber1. Pleno Pemicu 1 3 PSPD 2. Pleno Pemicu 2 3 Dr. Petrus H, SpPD3. Pleno Pemicu 3 3 Dr. Petrus H, SpPD4. Pleno Pemicu 4 3 Dr. Petrus H, SpPD
TOTAL 12
D.PEMBIMBING PRAKTIKUMNo. Praktikum Jumlah Jam Narasumber1. Anatomi I (4 kali) 8 PSPD(dr.Sy.Nurul Yanti) 2. Anatomi II (4 kali) 8 PSPD(dr.Sy.Nurul Yanti)3. Histologi (4 kali) 8 Histologi FKUI4. Patologi Anatomi (4 kali) 8 PSPD (dr. In’am)5. Patologi Klinik (4 kali) 86. Mikrobiologi (4 kali) 8 PSPD (dr. Mardhia)7. Parasitologi I (4 kali) 8 PSPD (dr. Diana N)8. Parasitologi II (4 kali) 8 PSPD (dr. Diana N)
TOTAL 64
E. KKDNo Topik KKD Jumlah Jam Narasumber1. Kuliah Pendahuluan Pemeriksaan Fisik Abdomen 1 Dr. Petrus H, SpPD2. KKD Pemeriksaan Fisik Abdomen (2 kali) 4 PSPD (4)3. Kuliah Pendahuluan Insersi NGT 1 PSPD (dr. Diana N)4. Insersi NGT (2 kali) 4 PSPD (4)5. Kuliah Pendahuluan Pemeriksaan Rektum 1 PSPD (dr. In’am)6. Pemeriksaan Rektum (2 kali) 4 PSPD (4)
TOTAL 15
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 27
SARANA & PRASARANAi. SARANA
No Jenis Jumlah Unit1 Buku Rancangan Pengajar (BRP) 2 Buah2 Buku Pedoman Staf Pengajar (BPSP) 25 Buah3 Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) 80 Buah
5 Buku Penuntun Praktikum: Anatomi, Histologi, Faal, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi dan Parasitologi
5 Buah
6 Film (pemeriksaan abdomen dan pemasangan NGT) 1 Buah7 Komputer dengan sambungan internet 1 Unit8 Alat Bantu Mangajar (AVA) :
- OHP- Slide projector- (In Focus) Multimedia projector- White board- Flip chart- Komputer- USB/Flash disc- Audio-video player- Video anamnesis
111882211
UnitUnitUnitBuahBiahBuahBuahBuahBuah
9 Bahan Habis pakai :1. Alat tulis kantor2. Bahan (reagen, dsb)3. Sewa peralatan4. Voucer (untuk komunikasi) 3 (50.000) Buah
ii. PRASARANAa. KULIAHSatu ruang kuliah besar di kampus FK Untan dengan fasilitas memadai dan cukup untuk menampung satu angkatan
b. DISKUSIDiskusi Kelas dilaksanakan di 6 ruang diskusi di lingkungan FK UNTAN yang dapat menampung @ 10-13 mahasiswa.
c. PRAKTIKUMPraktikum dilaksanakan di ruang praktikum berkapasitas 30 – 40 mahasiswa. Ruang praktikum yang digunakan adalah ruang praktikum Anatomi dan ruang praktikum Mikroskopis.
d. KKD: 8 ruang pemeriksaan @ untuk 10 mahasiswa
e. UJIAN : dilaksanakan di satu ruang kuliah besar di kampus FK Untan dengan fasilitas memadai dan cukup untuk menampung satu angkatan
iii. PERPUSTAKAAN
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 28
EVALUASIA. Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP)
Evaluasi dilakukan dalam bentuk ujian tulis, observasi, catatan mahasiswa serta pengisian angket oleh mahasiswa dan fasilitator. Ujian dilakukan dua kali pada setiap modul, berupa ujian hasil soal pilihan jamak(SPJ)/MCQ. Observasi dilakukan dengan menggunakan check-list untuk menilai aktivitas, argumentasi, interaksi, sopan santun dalam berkomunikasi dan berdiskusi.
Untuk mengikuti ujian sumatif mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagi berikut:jumlah kehadiran minimal 80% kegiatan diskusi kelompok dan 100% kegiatan praktikum
Instrumen EHP:a. MCQ
1. Jumlah soal paling banyak 20/sk2. Tipe soal I (soal vignette pilihan jamak (5 pilihan jawab) dengan satu jawaban benar)
b. Observasi harian1. Observasi diskusi kelompok oleh fasilitator
c. Buku Tugas1.Sesuai dengan langkah-langkah PBL(lihat lampiran)2.Laporan Praktikum dan Diskusi
Evaluasi Hasil Pembelajaran IndividuNilai modul/Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP) perorangan mahasiswa ditentukan berdasarkan proses dan hasil pendidikan menggunakan instrumen sbb:
40% knowledge-based assessment (UAS) yang terdiri atas o ujian Sumarif 1 20%o ujian Sumatif 2 20%
30% knowledge-based assessment (UTS) yang terdiri ataso Ujian praktikum 15%o Ujian KKD 15%
20% penilaian berbasis proses yang terdiri ataso Observasi diskusi kelompok 5%o Observasi praktikum (pre tes) 5%o Laporan kelompok diskusi 5%o Laporan praktikum 5%
10% kehadiran yang berdasarkan Daftar Hadir Kegiatan
Mahasiswa dinyatakan lulus Modul Gastrointestinal jika nilai perhitungan akhir dan setiap komponen minimal 55 (C)
Kisaran Nilai:Nilai Angka Nilai Huruf GPA
80 – 10070 – 7960 – 6950 – 59
< 49
ABCDE
4.003.002.001.000.00
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 29
B. Evaluasi Program Pendidikan (EPP)
Parameter keberhasilan pelaksanaan Modul Gastrointestinal ditetapkan sbb: - Evaluasi Program
Dinyatakan sukses apabila 90% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B minus dan rata-rata 2.70
- Evaluasi Proses Program Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%. Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor, narasumber, fasilitator.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 30
LAMPIRAN
Pemicu I: Nyeri Ulu Hati
Pria, 35 tahun, sering marah-marah di rumah tanpa alasan yang jelas. Sejak 1 hari yang lalu mengeluh nyeri ulu hati disertai mual dan muntah. Sejak 1 bulan yang lalu penderita mengeluh sering sesak napas dan rasa terbakar di dada. Pasien hanya mengkonsumsi jamu tolak angin tapi tak ada perbaikan. Malam hari sering terbangun karena nyeri dada (dada terasa terhimpit, sulit bernapas) dan juga perut sering kembung. Pasien juga mengeluh batuk-batuk kering dan nafsu makan menurun. Sejak usia 10 tahun pasien sering mengeluh nyeri perut berulang, disertai mulut terasa asam dan sering menelan air liurnya. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Pemicu II: Diare dan Muntah
Nina, 10 bulan, 7kg (berat lahir 3kg), mengalami diare dan muntah selama 4 hari. Diare cair 8-10 kali per hari @ ⅓-½ gelas, berwarna kuning, berbau asam, tanpa darah ataupun lendir. Muntah 4-6 kali per hari berisi susu, perut kembung, dan demam. Awalnya Tuti tampak rewel dan kehausan, tetapi sejak 3 jam sebelum ke IGD ia mulai lemas BAK terakhir 8 jam sebelum masuk IGD.
Pemicu III: Kegawatdaruratan Abdomen
Seorang pria 24 tahun datang dengan keluhan nyeri perut ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Nyeri ulu hati berpindah ke perut kanan bawah. Makin lama nyeri terasa di seluruh perut dan semakin berat diikuti dengan muntah dan mual. Bila berjalan terasa sakit di perut kanan bawah. Pasien juga mengeluh demam.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri lepas (+), nyeri tekan (+), suhu 38,5oC, Tekanan darah 120/80 mmHg, HR 100x/menit.
Pemicu IV: Radang Hati
Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke RS karena badan makin lemas sejak satu minggu ini. Sejak satu bulan ini nafsu makan makin berkurang, meriang, dan menjadi kurus. Pasien adalah pengguna narkoba suntik.
Pemeriksaan fisik: berat badan 38 kg, tinggi 160 cm, sadar, konjungtiva pucat, mata kuning, suhu 38oC.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 31
LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING :
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.
Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang
memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan
yang sudah dimiliki.6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber
pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari
(pengetahuan lama dan baru).9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan
menerapkannya pada masalah lain.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 32
C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA
Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.
Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa
membaca sendiri.3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada,
atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan
yang Saudara miliki.9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).
Belajar mandiri (BM)
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara.
Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.
Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)
1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut
sumber bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 33
TIM PENYUSUNModul Gastrointestinal
TIM MODUL FK – Universitas Indonesia :
Nurul Akbar
Diah Rini Handjari
Pramita Gayatri
Trinovita Andraini
July Kumalawati
Lucky H Moehario
Ika Ningsih
Lia Damayanti
Marcellus Simadibrata
Rizal S Bahar
Ermita I. Ilyas
Ria Margiana
TIM MODUL FK –Universitas Tanjungpura :
Diana Natalia
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 34
Abror Irsan
Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa Modul Gastrointestinal TA 2012/2013
Page 35