Download - Bisnis ritel di indonesia
BISNIS RITEL DI INDONESIAMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis di Indonesia
Dosen Pengampu : Murry Harmawan S.E. M.Sc
Kelompok 7
Nama Anggota :
1. Beni Subekti (132210082)2. Ana Irma Riyana (132210100)3. Wahid Nur Hadi (132210111)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya kami
dapat diperkenankan menyelesaikan makalah Bisnis di Indonesia. Selain sebagai tugas, makalah
ni dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang pengertian Ritel, dan planning
perusahaan Ritel di Indonesia.
Selama proses pembuatan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, untuk itu dari hati yang paling dalam
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Murry Hermawan yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar. Semoga
makalah ini bisa menuntun pada langkah yang lebih baik dan memberi manfaat yang positif.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………….................. 4
A. Latar Belakang ………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………. 7
C. Tujuan ……………………………………………….... 7
D. Manfaat ……………………………………………….. 7
BAB II ISI………………………………………………………….. 8
A. Pembahasan ………………………………………….. 8
BAB III PENUTUP………………………………………………… 11
A. Kesimpulan …………………………………………… 12
B. Saran ………………………………………………….. 12
C. Daftar Pustaka ………………………………………... 13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini pemasaran barang atau jasa umumnya tidak dapat dikerjakan
langsung dari produsen kepada konsumen, melainkan harus melalui beberapa
perantara yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen yang dikenal dengan
sebutan lembaga saluran distribusi (saluran pemasaran). Sebagai mata rantai terakhir
dari saluran pemasaran tersebut adalah pengecer (retailer). Retailing (pedagang
eceran) merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menyampaikan barang dari
produsen ke konsumen.
Bangkitnya bisnis ritel, baik besar maupun ritel kecil sebagai arena berbelanja
berupa pusat-pusat petokoan, supermarket, hypermarket, minimarket, departement
store dan plaza, bermunculan di berbagai kota besar dan kota kecil. Hal tersebut tidak
lepas dari tuntutan kebutuhan masyarakat yang ingin serba praktis, cepat dan
menghemat waktu, dan nyaman, kondisi ini didorong oleh semakin maraknya
berbagai bisnis baru yang membuka peluang timbulnya bisnis ritel baik peritel besar
maupun peritel kecil.
Bisnis ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin ramai dan persaingan
bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi
halangan bagi para pengusaha ritel untuk menambah jumlah outletnya diberbagai
wilayah, apalagi setelah meningkatnya sejumlah supermarket/minimarket baru dari
berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan program-program tertentu yang
diyakini mampu mengajak masyarakat untuk berbelanja di perusahaannya, sangat
berpengaruh terhadap omzet penjualan dan pengadaan barang dari bisnis ritel yang
selalu menunjukan kenaikan tajam.
4
Bisnis Ritel di Indonesia sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu Ritel
Tradisional dan Ritel Modern. Namun seiring berjalannya waktu, ritel tradisional
banyak ditinggalkan oleh para konsumen. Sehingga peningkatan bisnis ritel modern di
Indonesia melonjak tajam. Adapun perbedaan bisnis retail tradisional dengan bisnis
retail modern adalah bisnis retail tradisional adalah bisnis yang dibangun dan dikelola
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan
Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa
toko, kios, los dan tenda yangdimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah,
swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan
proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Seperti pasar tradisional,
toko kelontong, dan lain-lain. Berikut ini tipe bisnis retail berdasarkan besar-kecilnya
gerai :
1. MINI MARKET
Produk yang dijual : kebutuhan rumah tangga sehari-hari (makanan, minuman)
Jumlah produk : < 5000 item
Luas gerai : max 400 m2
Area parkir : terbatas
Potensi penjualan : max 200 jt
Contohnya : Alfamart, Indomart, kiki, alfamidi dll.
2. SUPER MARKET
Produk yang dijual : kebutuhan rumah tangga dan fashion.
Jumlah produk : 5000-25.000 item
Luas gerai : 400-5000 m2
Area parkir : sedang
Potensi penjualan : 200 jt – 10 miliar
Contohnya : Carrefour, Yogya, Griya, dll.
5
3. HYPER MARKET
Produk yang dijual : kebutuhan rumah tangga, fashion, furniture dll.
Jumlah produk : > 25.000 item
Luas gerai : > 5000 m2
Area parkir : Sangat besar dan memadai
Potensi penjualan : > 10 miliar
Contohnya : Hypermarket, SOHO dll.
Dari waktu ke waktu jumlah pasar modern cenderung mengalami
pertumbuhan positif sedangkan pasar tradisional cenderung mengalami
pertumbuhan negatif. Dalam periode enam tahun terakhir, dari tahun 2007–2012,
jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57%
per tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak
10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di
hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja
diikuti dengan pertumbuhan penjualan. Untuk penyebaran toko, paling banyak di
Pulau Jawa dengan 57 persen, dan Sumatera dengan 22 persen, sisanya 21 persen
ada di pulau lain. Bisnis ritel lebih cepat tumbuh di pinggiran kota, karena
banyaknya pemukiman di lokasi tersebut. Daerah inilah yang menjadi target dari
ritel modern jenis minimarket.
Berdasarkan sebaran geografisnya, gerai-gerai Pasar Modern tersebut
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pada 2008, dari sekitar 11.866 gerai Pasar Modern,
sekitar 83% diantaranya berlokasi di Pulau Jawa. Propinsi DKI Jakarta, Jawa
Barat dan Jawa Timur senantiasa menjadi daerah dengan jumlah gerai Pasar
Modern terbanyak. Terkonsentrasinya gerai-gerai Pasar Modern di Pulau Jawa
tidak lepas dari kondisi dimana konsentrasi penduduk dan pusat perekonomian
Indonesia memang berada di pulau ini. Jumlah pusat perdagangan modern di
Indonesia, baik hipermarket, supermarket, minimarket, hingga convenience store,
meningkat hampir 7,4% selama periode 2003-2005. Dari total 1.752.437 gerai
6
pada tahun 2003 menjadi 1.881.492 gerai di tahun 2005. Hal tersebut justru
berbanding terbalik dengan pertumbuhan ritel tradisional yang tumbuh negatif
sebesar delapan persen per tahunnya selama periode tahun 2003-2005. Sekalipun
mengalami penurunan jumlah toko yang menjual barang-barang konsumen
sebesar 1,3 persen dari tahun 2010, jumlah toko di Indonesia merupakan terbesar
kedua di dunia setelah India. Jumlah toko (tradisional dan modern) di Indonesia
mencapai 2,5 juta toko. Untuk penyebaran toko, paling banyak di Pulau Jawa
dengan 57 persen, dan Sumatera dengan 22 persen, sisanya 21 persen ada di pulau
lain. Ritel modern tumbuh 38 persen dengan 18.152 toko di Indonesia,
dibandingkan tahun 2009. Dari jumlah tersebut, sekitar 16.000 toko merupakan
minimarket. Namun format ritel modern lainnya, seperti supermarket justru turun
6 persen, sedangkan hypermarket tumbuh 23 persen dengan 154 toko.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan bisnis retail?
2) Bagaimana sejarah dan berkembangnya mini market Alfamart?
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
bisnis retail dan mengetahui sejarah dan berdirinya mini market Alfamart
D. MANFAAT
Semoga dengan di buatnya makalah ini bisa menambah wawasan kita mengenai
bisnis ritel di Indonesia dan sebagai acuan dalam pembuatan makalah berikutnya.
7
BAB IIISI
A. PEMBAHASAN
Sejarah Singkat Alfamart
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari – hari
yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal
berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan barang – barang
konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya
dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur
kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30%
dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).
PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan
pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo
sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart
pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi
merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM
Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi lain,
perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius pasar
minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa. Pada tanggal 1 januari 2002,
kepemelikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham PT. HM
Sampoerna 70% dan PT. Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa
minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 januari 2003. Pada tahun 2005 jumlah
gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1293 gerai hanya dalam 6 tahun, semua toko
berada di pulau Jawa.
8
Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur
kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima
(40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang
memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai
mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan
publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai dengan penambahan
jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki Pasar Bali.
Motto, Visi, Misi dan Budaya Alfamart
MOTTO
“Belanja Puas, Harga Pas”
VISI
“Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta
mampu bersaing secara global”.
MISI
Memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumen dengan berfokus pada produk
dan pelayanan yang berkualitas unggul.
Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang di lakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku dan etika bisnis yang tertinggi.
Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya.
9
BUDAYA
1. Integritas yang tinggi.
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4. Kerjasama Team.
5. Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
Beberapa langkah Alfamart untuk mendekatkan diri dan memberikan fasilitas lebih
kepada pelanggan
Member adalah sebutan untuk para pelanggan setia alfamart. Para member alfamart akan
mendapatkan beberapa macam keuntungan dan kejutan spesial dari alfamart seperti :
1. Hematku dan Kalender Belanja
Program ini adalah program khusus Member Alfamart, dimana member akan mendapatkan
potongan harga khusus member untuk produk-produk tertentu sesuai dengan periode promosi.
Dengan menunjukkan Kartu Member di kasir saat melakukan pembayaran, maka otomatis
Member akan mendapatkan potongan harga untuk produk-produk tersebut. Untuk info produk
HematKu dan Kalender Belanja terdapat di leaflet Alfamart yang terbit setiap dua minggu sekali
atau poster yang ada di Alfamart terdekat.
2. Spesialku dan Hadiahku
Sesuai dengan namanya, Specialku merupakan produk-produk special yang di hadirkan hanya
untuk Member Alfamart. Produk-produk SpesialKu ini, hanya dapat di beli oleh Member
Alfamart dengan menunjukkan Kartu Member pada saat melakukan pembayaran di kasir.
Sedangkan HadiahKu adalah program hadiah langsung atau undian yang hanya dapat diikuti oleh
Member Alfamart. Member akan mendapatkan token yang akan di undi untuk mendapatkan
10
hadiah tertentu atau Member akan mendapatkan hadiah langsung sesuai dengan program atau
promo yang sedang berlangsung. Member dapat mengetahui jumlah token melalui SMS ke
nomor 0817-111-234 dengan mengetik : TOKEN (spasi) Nomor Kartu atau dengan
menghubungi Sahabat Alfamart di (021) 500959.
3. Special Big Program for “Member Alfamart”
Program ini adalah program promo khusus member dengan periode yang relatif lebih panjang,
minimal 1 bulan,program ini khusus untuk member, mekanisme program bisa berupa Fair
(misalnya P&G fair, Kalbe Nutritional fair,dll) ataupun Program tahunan khusus member yang
tentunya sudah sangat dikenal “Bukti Kasih Untuk Anda” yang dikenal dengan BKUA
4. Redemption For “Member Alfamart”
Program ini merupakan program tahunan untuk Member Alfamart. Dimana Member akan
mendapatkan poin setiap berbelanja min. Rp.50.000 pada periode yang sedang berlangsung.
Member dapat menukarkan poin-poin tersebut dengan hadiah ekslusif dan menarik pada periode
yang telah ditentukan. Member dapat mengetahui jumlah poin melalui SMS ke nomor 0817-111-
234 dengan mengetik : POIN (spasi) Nomor Kartu atau dengan menghubungi Sahabat
Alfamart di (021) 500959
5.Member Alfamart” Thematic Promo
Promo ini adalah kejutan khusus untuk memperingati hari-hari tertentu (misalnya: Hari
Valentine, Hari Pelanggan Nasional, Hari Batik Nasional, dll). Promo ini hanya dapat diikuti
oleh Member Alfamart dengan menunjukkan Kartu Member (Kartu AKU, A Card atau Kartu
AKU BNI).
Alfamart Sahabat Indonesia
Program Alfamart Sahabat Indonesia menaungi seluruh inisiatif dan inspirasi kegiatan dan
tanggung jawab sosial dari perseroaan untuk memberikan nilai tambah kepeda perseroan kepada
masyarakat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa bisnis ritel di indonesia sedang
berkembang dengan baik, hal itu di buktikan dengan jumlah penduduk indonesia yang
mencapai 250 jt jiwa merupakan peluang yang besar bagi berkembangnya bisnis ritel
di indonesia, apalagi dengan kelas menegahnya yang cukup besar sehingga daya beli
masyarakat pun menjadi meningkat dan cendrung memiliki tingkat konsumsi yang
tinggi. Hal itu bisa di manfaatkan oleh para pebisnis ritel untuk membuka cabang
baru di berbagai daerah di Indonesia.
B. SARAN
Makalah ini banyak kekurangannya oleh karena itu kami butuh masukan dari Pak
Murry Harmawan, sehingga makalah ini bisa benar-benar sempurna dan bisa di
manfaatkan oleh orang banyak sebagai penambah wawasan.
12
DAFTAR ISI
Sujana, ST Asep. 2005. MANAJEMEN RITEL MODERN. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kartajaya, Hermawan. 1999. Mark Plus On Strategy. Gramedia. Jakarta.
http://olpage.blogspot.com/2013/09/perkembangan-bisnis-retail-indonesia.html
Perkembangan “Bisnis Retail Indonesia”
http://retnohapsarini.blogdetik.com/index.php/2010/11/02/perkembangan-bisnis-ritel-di-indonesia/
13
14
15
16
17