Download - BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
1/54
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian
yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai
salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia.
Secara umum, diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun
meninggal setiap tahunnya di dunia dimana sekitar 20% meninggal karena diare.[1
!ndonesia sebagai negara berkembang memiliki angka kejadian penyakit
tropis cukup tinggi pada balita. Diare menjadi masalah kesehatan masyarakat di
!ndonesia, karena morbiditas dan mortalitas"nya yang masih tinggi. Sur#ei
morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen $esehatan dari tahun
2000 sd 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. &ada tahun 2000 !' diare
(01 1000 penduduk, tahun 200( naik menjadi ()* 1000 penduduk, tahun 200+
naik menjadi *2( 1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi *111000 penduduk.[2
Salah satu langkah dalam pencapaian target D-s /-oal ke"* adalah
menurunkan kematian anak menjadi 2( bagian dari tahun 10 sampai pada
2015. erdasarkan Sur#ei $esehatan 'umah 3angga /S$'3, Studi ortalitas
dan 'iset $esehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bah4a diare masih
menjadi penyebab utama kematian balita di !ndonesia. &enyebab utama kematian
akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana
kesehatan. ila tidak diatasi ntuk menurunkan kematian karena diare perlu tata
laksana yang cepat dan tepat.[2
1
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
2/54
erdasarkan Data dan !n6ormasi $esehatan dari $ementerian $esehatan &ada
3ahun 2011, bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok
umur dengan pre#alensi tertinggi terdeteksi pada anak balita /1"* tahun yaitu
1+,)%. &re#alensi diare lebih banyak di perdesaan dibandingkan perkotaan, yaitu
sebesar 10% di perdesaan dan ),* % di perkotaan. Diare cenderung lebih tinggi
pada kelompok pendidikan rendah dan bekerja sebagai petaninelayan dan buruh.
[2
Diare merupakan permasalahan kesehatan di masyarakat dengan jumlah kasus
diare di 7a4a 3engah setiap tahunnya memiliki rata"rata diatas *0%, hal ini
menunjukkan bah4a kasus diare pada balita masih tetap tinggi dibandingkan
golongan umur lainnya[22. &ada tahun 2011, jumlah kasus diare di (5
kabupatenkota di 7a4a 3engah sebanyak 8(.555 penderita. Dengan cakupan
penemuan diare sebesar *8,5%, Data selama lima tahun terakhir menunjukkan
bah4a cakupan penemuan diare masih di ba4ah target yang diharapkan yaitu
sebesar 80%, Incidence Rate /!' sebesar 1,5% dengan Case Fatality Rate
/9:' sebesar 0.021%. &ada tahun 2012 cakupan penemuan dan penanganan
diare sebesar *2,++% lebih rendah dibanding tahun 2011 yaitu sebesar 5),%.
&roporsi kasus diare di 7a4a 3engah tahun 201* sebesar ),8%. ;al ini
menunjukkan penemuan dan pelaporan masih perlu ditingkatkan. $asus yang
diketemukan maupun yang diobati di layanan pemerintah maupun s4asta belum
semua terlaporkan.[(
Diare merupakan salah satu dari 10 besar masalah kesehatan tahunan di $ota
Semarang dengan jumlah kasus sebanyak (*.5( penderita dan 10.251 penderita
2
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
3/54
diantaranya berusia balita. &ro6il $esehatan $ota Semarang 3ahun 201*,
menyebutkan penderita Diare dari tahun 2010 < 201* terus meningkat namun
pada tahun 201* mengalami penurunan, hal ini disebabkan program &erilaku
;idup ersih dan Sehat /&;S yang sudah dicanangkan sudah diterapkan dalam
kegiatan sehari hari.[*
=ilayah kerja puskesmas 'o4osari meliputi lima kelurahan yaitu kelurahan
'o4osari, eteseh, ulusan, $eramas, dan kelurahan 3embalang. erdasarkan
data terakhir dari &uskesmas 'o4osari, jumlah kasus diare pada tahun 2015
sebanyak 18,+% kasus dari (.0+2 balita. 3ingginya kejadian diare di $elurahan
'o4osari disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tingkat pendidikan, status
pekerjaan !bu, dan tingkat pengetahuan !bu terhadap kejadian diare pada balita.
&ada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di kelurahan 'o4osari,
sebanyak +0,+% rata"rata pendidikan !bu sampai tingkat lanjut dimana semakin
tinggi tingkat pendidikan !bu maka semakin rendah risiko balita terkena diare.
Selain itu sebanyak )5,8% pekerjaan !bu adalah !bu rumah tangga dimana status
pekerjaan ibu /bekerja atau tidak bekerja dan 4aktu bekerja !bu di luar rumah
berhubungan dengan kejadian diare pada balita, serta sebanyak 5*,5%
pengetahuan !bu tentang diare dalam kategori kurang dimana pengetahuan !bu
mengenai diare dengan kategori baik berisiko rendah terhadap kejadian diare pada
balita. &adatnya penduduk di kota akan mengakibatkan semakin kurang
memadainya sarana dan prasarana permukiman. egitu juga terjadi di kelurahan
'o4osari, kondisi tempat tinggal yang buruk, banyaknya timbunan sampah rumah
tangga di berbagai tempat tinggal sekitar 4arga, serta menurunnya kualitas
(
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
4/54
in6astruktur jalan, ditambah dengan buruknya kondisi lingkungan sekitar rumah
4arga akibat genangan air hujan menambahkan sulitnya akses jalan ke rumah
4arga. uruknya pengelolaan sektor sampah /limbah padat dan limbah cair serta
kurangnya pengelolan dan pemeliharaan terhadap in6rastruktur yang terbangun
semakin memperburuk kondisi yang sudah ada, selain itu permasalahan lainnya
yaitu susahnya memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
5/54
Dari data tersebut di atas, banyak 6aktor !bu yang mempengaruhi kejadian
diare pada balita diantaranya adalah tingkat pendidikan !bu, pekerjaan !bu dan
pengetahuan !bu. :aktor !bu tersebut merupakan 6aktor yang dapat diperbaiki
sehingga dapat menekan angka kejadian diare pada balita.
erdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian rapid
sur#ey terkait studi kasus tentang beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada
balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota
Semarang.
1.2 Perumusan Masalah
$ejadian diare menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat. $ota
Semarang memiliki () puskesmas yang tersebar diberbagai kecamatan salah
satunya &uskesmas 'o4osari. Dimana data terakhir jumlah kasus diare pada
tahun 2015 sebanyak 18,+% kasus dari (.0+2 balita. $elompok umur balita
menempati urutan tertinggi dari kelompok umur lainnya pada kejadian diare di
4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang.
erbagai 6aktor yang berkaitan dengan kejadian diare antara lain 6aktor
pendidikan !bu, pekerjaan !bu dan pengetahuan !bu. 'endahnya tingkat
pendidikan !bu berkontribusi dalam tingginya kejadian diare pada balita.
Selanjutnya 6aktor pekerjaan !bu dimana status pekerjaan ibu /bekerja atau tidak
bekerja dan 4aktu bekerja !bu di luar rumah berhubungan dengan kejadian diare
pada balita. $urangnya pengetahuan !bu mengenai diare berisiko tinggi terhadap
kejadian diare pada balita.
5
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
6/54
erdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
>agaimana gambaran beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita di
4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang pada
tahun 201+?@
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
ntuk menganalisis beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita
di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, $ota Semarang.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. endeskripsikan pendidikan !bu, pekerjaan !bu, pengetahuan !bu, dan
kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,
kecamatan 3embalang, $ota Semarang.
b. elakukan analisis keterkaitan pendidikan !bu dengan kejadian diare
pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan
3embalang, $ota Semarang.
c. elakukan analisis keterkaitan pekerjaan !bu dengan kejadian diare
pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan
3embalang, $ota Semarang.
d. elakukan analisis keterkaitan pengetahuan !bu dengan kejadian diare
pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan
3embalang, $ota Semarang.
+
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
7/54
1. Man!aat Penelitian
1..1 Bagi "#u Balita
enambah pengetahuan dan penatalaksanaan sederhana tentang kejadian
diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang,
kota Semarang.
1..2 Bagi $akultas Kesehatan Mas%arakat Uni&ersitas Di'(neg(r(
erupakan re6erensi tentang penatalaksanaan kejadian diare pada balita di
4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang.
1..3 Bagi Puskesmas )eksi Pengen*alian Pen%akit Menular +P2M,
Dapat memberikan masukkan tentang penatalaksanaan dan perencanaan
terkait kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,
kecamatan 3embalang, kota Semarang.
1.. Bagi Peneliti
enambah pengalaman penelitian khususnya rapid survey pada kasus
kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan
3embalang, kota Semarang.
1.- uang Lingku' Penelitian
1.-.1 Lingku' Keilmuan
idang yang terkait dengan penelitian ini adalah kesehatan masyarakat
dengan peminatan biostatistika dan kependudukan khususnya rapid survey.
1.-.2 Lingku' "lmiah
Studi kasus tentang beberapa 6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita
di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, kota Semarang
pada bulan 7anuari " aret 201+.
)
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
8/54
1.-.3 Lingku' )asaran
Sasaran pada penelitian rapid survey ini adalah sebagian !bu balita di
4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kecamatan 3embalang, $ota Semarang.
1.-. Lingku' Met(*e
etode yang digunakan jenis rapid surveydengan desain penelitian cross
sectional study.
1.-.- Lingku' L(kasi
Rapid survey ini dilakukan di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari,
kecamatan 3embalang, $ota Semarang.
1.-./ Lingku' 0aktu 'enelitian
=aktu penelitian yakni pada bulan 7anuari " aret 201+.
1.-. Lingku' usti!ikasi
&enelitian dengan banyaknya re6erensi yang mendukung tentang kejadian
diare pada balita.
8
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
9/54
BAB ""
T"NAUAN PU)TAKA
2.1 Diare
2.1.1 De!inisi Diare
Diare adalah suatu perubahan bentuk konsistensi tinja yang lembek hingga
encer dengan 6rekuensi lima kali atau lebih dalam sehari disertai dengan tinja
yang berdarah, berbuih dan berlendir. Diare disebabkan oleh beberapa 6aktor
yaitu 6aktor psikologis dan penyakit dimana 6aktor psikologis yang dimaksud
berhubungan dengan tingkat stress pada seseorang, sedangkan 6aktor penyakit
yang dapat menyebabkan diare antara lain rhinitis baik akut maupun kronis yang
tertelan, batuk dan Atitis edia Bkut /AB.[+
Cebih dari 0% penyebab diare akut adalah agen penyebab in6eksi dan
akan disertai dengan muntah, demam dan nyeri pada abdomen. 10% lagi
disebabkan oleh pengobatan, intoksikasi, iskemia dan kondisi lain.[)
2.1.2 Eti(l(gi Diare
tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa 6aktor, yaitu E
2.1.2.1 $akt(r "n!eksi
akteri /Shigella, Salmonela, Golongan Vibro, Baccilus Cereus,
Colostridium Perringens, Staphilococ !saurus, Camylobacter,
"eromonas
Firus /Rotavirus, #or$al% & #or$al% li%e agent, "denovirus
&arasit
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
10/54
&rotoGoa /'ntamuba (istolytica, Giardia )ambia, Balantidium
Coli, Crypto Sparidium
9acing perut /"scaris, *hricuris, Strongyloides, Blastissistis
(uminis
Bacilus Cereus, Clostridium Perringens
2.1.2.2 $akt(r Mala#s(r#si
alabsorbsi karbohidratE disakarida /intoleransi laktosa, maltose
dan sukrosa, monosakarida /intoleransi glukosa, 6ruktosa dan
galaktosa. &ada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah
intoleransi laktrosa.
alabsorbsi lemak
alabsorbsi protein
2.1.2.3 Alergi
2.1.2. Keraunan
$eracunan bahan kimia
$eracunan oleh racun yang dikandung dan diproduksiE
7aGad renik,"lgae
!kan, buah"buahan, sayur"sayuran.[)
2.1.2.- $akt(r 'sik(l(gis
:aktor yang didasari oleh tingkat stress pada seseorang, balita yang
mengalami stress makan rentan terkena diare
10
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
11/54
2.1.2./ $akt(r umur #alita
Semakin muda usia balita maka daya tahan tubuhnya terhadap diare
semakin rendah, terlebih apabila giGinya kurang dan berada di lingkungan
yang kurang memadai.
2.1.2. $akt(r lingkungan
Diare merupakan merupakan salah satu gejala penyakit yang berbasis
lingkungan. Dua 6aktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan
tinja. $edua 6aktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.
Bpabila 6aktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui
makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.[8
2.1.3 E'i*emi(l(gi Diare
enurut Departemen $esehatan '! /200(, insidensi diare di !ndonesia
pada tahun 2000 adalah (01 per 1000 penduduk untuk semua golongan umur
dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk golongan umur balita. Cause Speciic
+eath Rate/9SD' diare golongan umur balita adalah sekitar * per 1000 balita.
$ejadian diare pada anak laki"laki hampir sama dengan anak perempuan. Di
negara yang sedang berkembang, insiden yang tinggi dari diare merupakan
kombinasi dari sumber air yang tercemar, kekurangan protein dan kalori yang
menyebabkan turunnya daya tahan tubuh.[
&enyakit ini ditularkan secara ecaloralmelalui makanan dan minuman
yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan penderita tinja dimana
berhubungan dengan &erilaku ;idup ersih dan Sehat /&;S.[
11
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
12/54
2.1.3.1 Pen%e#a# Diare
&enyebab diare biasanya terjadi melaluiaecal oralantara lain melalui
makananminuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja
penderita. eberapa 6aktor yang dapat menyebabkan diare, antara lainE
a. 3idak memberikan BS! eksklusi6 secara benar. &ada bayi yang tidak diberi
BS! eksklusi6 risiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang
diberi BS! eksklusi6 penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat
juga lebih besar.
b. $etidaktepatan cara membersihkan botol susu memperbesar risiko
pencemaran bakteri penyebab diare pada balita.
c. &enggunaan air minum yang tercemar. &encemaran dapat terjadi pada
sumber air atau pada tempat penyimpanan air yang tidak tertutup.
d. 3idak membiasakan mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah
membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak.
e. embuang tinja /termasuk tinja bayi pada tempatnya. Sering
beranggapan bah4a tinja bayi tidaklah berbahaya, padahal sesungguhnya
mengandung bakteri dalam jumlah besar. Sementara itu kotoran binatang
dapat menyebabkan in6eksi pada manusia.[10
2.1.3.2 $akt(r Lingkungan
Diare merupakan salah satu gejala penyakit yang berbasis lingkungan.
:aktor yang dominan, yaitu sarana jamban keluarga sehat dengan syarat
sebagai berikutE
a. 3idak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10"
15 meter dari sumber air minumH
12
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
13/54
b. 3idak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikusH
c. 9ukup luas dan landaimiring ke arah lubang jongkok sehingga tidak
mencemari tanah disekitarnyaH
d. udah dibersihkan dan aman penggunaannyaH
e. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan ber4arnaH
6. 9ukup peneranganH
g. Cantai kedap airH
h. Fentilasi cukup baikH dan
i. 3ersedia air dan alat pembersih.[2(
2.1.3.3 $akt(r Praktik
&erilaku ;idup ersih dan Sehat /&;S adalah 4ujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikan &;S, salah satunya
adalah mencuci tangan dengan sabun. inimnya &erilaku ;idup ersih dan
Sehat /&;S yang rendah pada masyarakat merupakan salah satu penyebab
diare, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci
tangan dengan sabun.[2*
2.1.3. Penegahan Diare
&ada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum
yakniE pencegahan tingkat pertama /&rimary &re#ention yang meliputi
promosi kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua
/Secondary Prevention yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang
tepat, dan pencegahan tingkat ketiga /tertiary prevention yang meliputi
pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.[12
1(
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
14/54
a. &encegahan &rimer
&encegahan primer diare dapat ditujukan pada 6aktor penyebab,
lingkungan dan 6aktor pejamu. ntuk 6aktor penyebab dilakukan berbagai
upaya agar mikroorganisme penyebab diare dihilangkan. &eningkatan air
bersih dan sanitasi lingkungan, perbaikan lingkungan biologis dilakukan
untuk memodi6ikasi lingkungan
b. &encegahan Sekunder
&encegahan tingkat kedua ini ditujukan kepada anak yang telah
menderita diare atau yang terancam akan menderita yaitu dengan
menentukan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, serta
untuk mencegah terjadinya akibat samping dan komplikasi. &rinsip
pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit
/rehidrasi dan mengatasi penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh
banyak 6aktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang.
&engobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien. Abat
diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas
penyebab diare seperti bakteri atau parasit, obstipansia untuk
menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang membantu
menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. Sebaiknya jangan
mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan
menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal
bakteri, parasit. &emberian kemoterapeutika memiliki e6ek samping dan
sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter.
1*
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
15/54
c. &encegahan 3ersier
&encegahan tingkat ketiga adalah penderita diare jangan sampai
mengalami kecatatan dan kematian akibat dehidrasi. 7adi pada tahap ini
penderita diare diusahakan pengembalian 6ungsi 6isik, psikologis
semaksimal mungkin. &ada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi
dan limitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari diare. Cimitasi
merupakan pencegahan yang dilakukan apabila gejala yang dialami belum
6atal. 'ehabilitasi juga dilakukan terhadap mental penderita dengan tetap
memberikan kesempatan dan ikut memberikan dukungan secara mental
kepada anak. Bnak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan
6isik juga kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam
berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan.[12
2.2 $akt(r isik( Keja*ian Diare
2.2.1 $akt(r karakteristik
2.2.1.1 Pen*i*ikan "#u
&engetahuan merupakan hal penting dalam pembentukan tindakan dan
sebelum tindakan terjadi proses diantaranya, kesadaran, tertatik, menimbang
dan terbentuk perilaku. Bngka kesakitan sangat berbeda jumlahnya pada
pendidikan rendah dan pekerjaan tidak memadai. ;ampir semua penyakit
teridenti6ikasi di antara populasi dengan tingkat pendidikan rendah, dan bila
dibandingkan dengan pendidikan tinggi perbedaan itu tampak nyata.
&endidikan menentukan tingkat kesehatan seseorang. &endidikan dapat
15
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
16/54
memperbaiki perilaku kesehatan serta membantu mencegah penyakit. 3ingkat
pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan !bu tentang penanganan diare.[1(
2.2.1.2 Pekerjaan
!bu rumah tangga atau ibu yang tidak bekerja diluar rumah lebih
banyak memiliki banyak 4aktu untuk mendampingi balitanya sendiri dengan
penuh perhatian sehingga bisa memantau perilaku sehat balita, maka bisa
mengurangi resiko terjadinya diare pada balita.[1*
2.2.2 $akt(r Perilaku
2.2.2.1 Pengetahuan "#u
enurut Iotoatmodjo /200(, pengetahuan /%no$ledge adalah hasil
tahu dari manusia yang sekedar menja4ab pertanyaan >=hat@. &engetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. &enginderaan, penciuman, rasa,
dan raba. &engatahuan atau kogniti6 merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang /o#ert beha#ior.[15
o $ontribusi pengetahuan !bu terhadap kejadian diare E
&engetahuan mengenai pola asuh anak.
&engetahuan mengenai pola asuh yang dimaksud di sini yaitu
ditekankan pada pola asuh yang bisa mengurangi resiko terjadinya
diare pada anak, misalnya !bu mengasuh sendiri anaknya dengan
penuh perhatian sehingga bias memantau perilaku sehat anak. Bnak
yang kurang perhatian dan penga4asan sering berperilaku kurang
sehat,misalnya sering memasukkan mainan atau jari kotor ke mulut,
1+
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
17/54
bermain pasir atau tanah, jalan tanpa alas kaki dan sebagainya. ;al
tersebut jika dibiarkan bisa memicu terjadinya diare pada anak. Aleh
sebab itu, !bu harus mengetahui dan memahami hal"hal apa saja yang
bisa menyebabkan diare pada anak sehingga bisa dilakukan
pencegahan.
&engetahuan mengenai penyediaan dan pemberian asupan anak.
&engetahuan !bu dalam hal ini yaitu !bu benar"benar tahu jenis
makanan yang diberikan kepada anaknya sesuai umur anak, cara
mengolah dan menyediakannya. ila !bu melakukan semua dengan
benar maka resiko terjadinya diare pada anak bisa berkurang.
&engetahuan tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan alat
makan.
Cingkungan dan alat makan yang kotor merupakan sumber dari
penyakit terutama diare. Aleh sebab itu dibutuhkan pemahaman dan
pengetahuan yang baik dari !bu untuk pencegahan diare pada anak
dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan alat makan anak.
2.2.2.2 )ika' "#u
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat dilihat secara
langsung tetapi hanya dapat dita6sirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. Sikap secara nyata me4ujudkan konotasi adanya kesesuaian reaksi
terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan atau perilaku, masih merupakan reaksi
tertutup dan bukan merupakan reaksi tingkah laku yang terbuka.[15
1)
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
18/54
o $ontribusi sikap !bu terhadap kejadian diare E
ila !bu bersikap peduli terhadap kebutuhan kesehatan anak maka
resiko terjadinya diare bisa dicegah. isalnya sikap peduli tentang pola
asuh anak yang baik, sikap peduli terhadap pentingnya kebersihan
lingkungan dan alat makan anak, sikap peduli untuk selalu menyediakan
asupan sehat untuk anak dan sebagainya.
2.2.3 Praktik "#u
&raktik adalah bentuk tindakan nyata yang dapat dilihat. ntuk
ter4ujudnya sikap menjadi tindakan nyata diperlukan 6aktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkinkan, antara lainE 6asilitas, sumber daya, dana,
4aktu, pekerjaan, dukungan keluarga, dan lingkungan sosial.[15
o $ontribusi praktik !bu terhadap kejadian diare E
&emberian susu 6ormula yang kurang benar untuk anak.
ila anak diberi susu 6ormula harus disesuaikan antara jenis susu
6ormula dengan umur anak. $andungan susu 6ormula yang tidak sesuai
dengan umur anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah
pencernaan seperti diare. Aleh sebab itu !bu rumah tangga harus benar"
benar cermat memilih susu untuk anaknya. Selain itu alat yang
digunakan untuk memberi susu 6ormula juga harus terjamin
kebersihannya. ila menggunakan dot sebaiknya setelah digunakan
harus segera dicuci dan direbus sebelum digunakan kembali. ila !bu
rumah tangga sudah melakukan hal tesebut kemungkinan munculnya
diare pada anak bisa dihindari.
18
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
19/54
3idak membersihkan payudara saat akan menyusui anak
Bnak balita yang masih menyusu !bunya beresiko diare bila !bu
tidak membersihkan mamae sebelum menyusui. Aleh sebab itu !bu
perlu membersihkan mamae terutama daerah putting dan areola
mamae yang berkerak /kotoran menempel sebeum menyusui anaknya
untuk mencegah terjadinya diare.
embiarkan anak B sembarangan
asyarakat belum seluruhnya menggunakan jamban. ;al tersebut
kadang menyebabkan mereka B sembarangan, baik di pekarangan
rumah atau di jamban yang tidak mempunyai septic tang. ;al ini bisa
memudahkan munculnya diare terutama pada anak"anak. Aleh sebab
itu penting perhatian dan penga4asan dari !bu rumah tangga untuk
selalu menganjurkan dan mengajari anaknya B di jamban dan
menggunakan sabun setelahnya untuk mencegah resiko terjadinya
diare.
2.2. $akt(r Pela%anan kesehatan
2.2..1 De!inisi Pela%anan Kesehatan
&elayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama"sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat.[1+
1
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
20/54
2.2..2 Tem'at 'ela%anan kesehatan
3empat pelayanan kesehatan adalah suatu lokasi atau area dimana
petugas kesehatan dapat memberikan layanan dan in6ormasi kesehatan kepada
masyarakat. 7enis atau tempat layanan kesehatan memiliki 6asilitas yang
berbeda"beda, serta letaknya harus strategis dan mudah dijangkau oleh
masyarakat.[1+
o $ontribusi !bu dengan tempat pelayanan kesehatan terhadap kejadian diare
3ersedianya tempat pelayanan kesehatan di 4ilayah sekitar
pemukiman penduduk mengambil andil yang besar terhadap kejadian
diare. ila tempat pelayanan kesehatan tersedia, hal ini dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana !bu dari sang balita meman6aatkan tempat
pelayanan kesehatan tersebut seperti berkonsultasi kepada dokter terkait
masalah kesehatan sang anak, #itamin apa yang baik untuk anak,
bagaimana caranya agar anak kebal dari kuman"kuman penyakit, dan
segera berobat bila anak terserang penyakit. $eakti6an !bu dari sang balita
untuk berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan dapat berkontribusi
menurunkan kejadian diare pada sang balita, dikarenakan !bu dari sang
balita banyak mendapat in6ormasi tentang kesehatan anak dari para
ahlinya sehingga si !bu tidak perlu panik jika sang balita mengalami tanda"
tanda terkena diare.
2.2..3 Akses Pela%anan Kesehatan
$emampuan suatu rumah tangga untuk mengakses pelayanan
kesehatan berkaitan dengan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan serta
kemampuan ekonomi untuk membayar biaya pelayanan. &elayanan kesehatan
20
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
21/54
sangat sensiti6 terhadap perubahan situasi ekonomi. -angguan situasi ekonomi
akan menggangu aksesibilitas masyarakat dan keluarga terhadap pelayanan
kesehatan, contohnyaE pelayanan imunisasi, pera4atan berkaitan dengan
pertumbuhan, morbiditas, dan mortalitas anak. Bkses ke pelayanan kesehatan
dilihat dari jarak dan 4aktu tempuh serta biaya yang dikeluarkan untuk
mencapai pelayanan kesehatan. 7arak merupakan ukuran jauh dekatnya dari
rumahtempat tinggal seseorang ke pelayanan kesehatan terdekat. 7arak tempat
tinggal ke pelayanan kesehatan merupakan salah satu penghambat dalam
meman6aatkan pelayanan kesehatan. erbagai alasan akses ke pelayanan
kesehatan terdekat yang sulit seperti angkutan umum yang tidak mencapai
sarana kesehatan, letak cukup jauh dan terpencil, sehingga untuk mengakses
pelayanan kesehatan harus dengan menggunakan sarana transportasi lain
seperti ojek atau berjalan kaki.[1+
o $ontribusi !bu dengan akses pelayanan kesehatan terhadap kejadian diare
Bkses ke pelayanan kesehatan dapat berkontribusi terhadap
kejadian diare pada balita. 7ika di suatu daerah terdapat beberapa balita
menderita diare dan akses keluarga ke pelayanan kesehatan sulit untuk
dijangkau serta kemampuan ekonomi keluarga tidak mencukupi, maka
dapat menyebabkan morbiditas kasus diare di daerah tersebut bisa
meningkat.
2.2.. Peran Pen%uluh Kesehatan
&eran penyuluh kesehatan adalah sebagai pemberi in6ormasi spesi6ik
guna derajat kesehatan masyarakat oleh petugas kesehatan dan tokoh
masyarakat.[12
21
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
22/54
2.2..- Mutu Pela%anan Kesehatan
$onsep arber 7ohnson di negara maju digunakan dalam manajemen
rumah sakit untuk menilai e6isiensi manajemen pera4atan. $onsep ini
membutuhkan ketertiban sistem pencatatan dan pelaporan maupun sikap
penilaian kesembuhannya. !ndikator"indikator yang digunakan meliputi antara
lainE
a. Bed -ccupancy Rate /A' yaitu presentase pemakaian tempat tidur
pada satuan 4aktu tertentu, indicator ini memberikan gambaran tentang
tinggi rendahnya tingkat peman6aatan tempat tidur di rumah sakit. Iilai
parameter ideal dari A' adalah antara +0"85%.
b. "verage )ength o Stay /BCAS yaitu rata"rata lama ra4atan seorang
pasien. !ndikator ini di samping memberikan gambaran tingkat e6isiensi
juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum BCAS
ideal antara +" hari.
c. Bed *urn -ver /3A yaitu 6rekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali
dalam satu satuan 4aktu tertentu /biasanya 1 tahun tempat tidur di rumah
sakit dipakai. !ndikator ini memberikan gambaran tingkat e6isiensi dari
pemakaian tempat tidur. !dealnya selama satu tahun, 1 tempat tidur dipakai
rata"rata sebanyak *0"50 kali.
d. *urn -ver Interval /3A! yaitu rata"rata hari, tempat tidur tidak ditempati
dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. !ndikator ini juga memberikan
gambaran tingkat e6isiensi dari penggunaan tempat tidur. !dealnya tempat
tidur kosong hanya dalam 4aktu 1"( hari.
22
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
23/54
Brea arber 7ohnson adalah area yang dibatasi oleh empat indikator
tersebut di atas. 7ika keempat nilai indikator tersebut digabungkan hasilnya
merupakan satu titik. Suatu pelayanan kesehatan dapat dikatakan e6isien bila
titik tersebut berada di area e6isien arber 7ohnson. Brea e6isiensi arber
7ohnson adalah area yang memenuhi keempat indikator sebagai berikutE A'
J )5%, 3A!E 1"( hari, BCAS J ( dan 3A K80.[2+
2.2.- $akt(r Lingkungan
2.2.-.1 )arana Air Bersih
Bir dikatakan bersih apabila memenuhi syarat diantaranya tidak
terdapat bakteri .coli, tidak berasa, tidak berbau, tidak ber4arna dan tidak
mengandung bahan berbahaya dan beracun /( seperti 3imbal, Brsen, esi,
3embaga, Seng dan sebagainya. Sebagian besar kuman in6eksius penyebab
diare ditularkan melalui jalur oral. $uman"kuman tersebut dapat ditularkan
dengan masuk ke dalam mulut melalui cairan atau benda yang tercemar
dengan tinja, misalnya air minum, tangan ataupun jari"jari, makanan didalam
panci yang telah dicuci dengan air yang tercemar maupun terkontaminasi oleh
bakteri'. coli.[)
Bdanya bakteri '.coli pada air yang dikonsumsi masyarakat
mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia dikarenakan sanitasi
lingkungan masyarakat yang buruk.[10 Diperlukan sumber air bersih yang
tidak tercemar bakteri '.colibaik secara kualitas maupun kuantitas. Sumber
air bersih yang tidak tercemar bakteri '.coli akan mengurangi tertelannya
2(
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
24/54
kuman penyebab diare. 3ersedianya air penting untuk membiasakan
masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.[)
o $ontribusi !bu terhadap sarana air bersih terhadap kejadian diare
Bir sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya. &enggunaan air dalam keluarga perlu dikelola agar
air tidak secara percuma terbuang"buang. &eran !bu dalam peman6aatan
sarana air bersih di keluarga memiliki andil besar, hal ini terkait dengan
akti#itas seorang !bu yang membutuhkan air untuk memasak, mencuci,
membersihkan rumah, dan sebagainya. $ontribusi !bu rumah tangga
sebagai pengambil keputusan dalam menggunakan air sangat penting
karena dapat memicu terjadinya diare pada balita.
2.2.-.2 )aluran Pem#uangan Air Lim#ah
Sarana pembuangan air limbah /seperti air bekas mandi, bekas cuci
pakaian, perabot, bahan makanan, dan lain"lain dimaksudkan agar tidak ada
air yang tergenang di sekitar rumah, sehingga tidak menjadi tempat
perindukan binatang penular penyakit /vector atau dapat mencemari
lingkungan maupun sumber air. &eran !bu rumah tangga menjadi penting,
karena !bu harus memastikan air limbah rumah tangga sudah dibuang
mengalir secara benar menuju saluran pembuangan air limbah /S&BC yang
tertutup. paya yang dapat dilakukan dalam mencegah penularan diare adalah
dengan membuat saluran pembuangan air limbah /S&BC yang tertutup dan
2*
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
25/54
selalu menjaga sanitasi saluran pembuangan air limbah agar tidak ada
genangan air dan menjadi media penularan diare pada balita. [1)
2.2.-.3 )arana Pem#uangan )am'ah
3empat pembuangan sampah harus memenuhi syarat"syarat yang telah
ditentukan dengan tujuan agar tempat sampah tidak menjadi sarang atau tempat
bekembangbiaknya binatang penular penyakit /vector. paya yang dapat
dilakukan masyarakat agar tempat pembuangan sampah tidak menjadi sarang
#ektor penyakit adalah dengan menyediakan dan menutup tempat sampah
rapat"rapat. Sedangkan bagi masyarakat yang membuang sampah di kebun,
disarankan untuk membakar dan menutup dengan tanah agar tidak dihinggapi
lalat. &elaksanaan pengelolaan sampah meliputi beberapa phase
penyelenggaraan, dan pada phase pembuangan akhir terdiri dari beberapa
macam metode, yaituE /1 &hase penyediaan atau phase penampungan /2
&hase pengumpulan dan pengangkutanH /( &hase pembuangan. acam"
macam metode pembuangan akhir adalahE /1 &embuangan sampah terbukaH
/2 &embuangan sampah dalam badan airH /( &embuangan sampah dirumah"
rumah bersama air kotor masuk ke instalasi pembuangan air kotor dengan
didahului pemotongan sampahH /* &embuangan sampah dengan cara diolah
menjadi komposH dan /5 &embuangan sampah melalui instalasi pembakaran.[1)
o $ontribusi Sarana &embuangan Sampah 3erhadap $ejadian Diare
$ebersihan lingkungan yang baik dapat dilihat dari tersedianya
sarana pembuangan sampah baik di lingkungan rumah maupun di
25
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
26/54
lingkungan 4ilayah pemukiman, dimana hal tersebut mengambil andil yang
besar terhadap kejadian diare. Cingkungan rumah yang kotor, tidak
tersedianya sarana pembuangan sampah, bilapun ada sarana pembuangan
sampah tetapi tidak tertutup, dan 4arga sekitar yang membuang sampah di
kebun tidak membakar dan mengubur sampah. ;al"hal yang demikian
dapat menjadi sarang atau tempat berkembang biaknya binatang penular
penyakit /vector diare. &ribadi !bu yang apik dan bersih dalam
meman6aatkan dengan baik sarana pembuangan sampah di sekitar
lingkungan rumah dapat berkontribusi menurunkan kejadian diare pada
balita.
2.2.-. am#an )ehat
7amban sehat adalah 6asilitas pembuangan tinja yang e6ekti6 untuk
memutus rantai pembuangan penularan penyakit. paya yang dapat dilakukan
masyarakat dalam pencegahan diare dengan memperhatikan perilaku hidup
bersih dan sehat /&;S. [1)
enurut Depkes '!, syarat sebuah jamban keluarga dikategorikan
jamban sehat jika memenuhi persyaratan sebagai berikutE
1. 3idak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan tinja
paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur /sumber air. &erkecualian jarak
ini menjadi lebih jauh pada kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait
dengan porositas tanah. 7uga akan berbeda pada kondisi topogra6i yang
menjadikan posisi jamban di atas muka dan arah aliran air tanah.
2+
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
27/54
2. 3idak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke
penampungan tinja. ;al ini dapat dilakukan dengan menutup lubang
jamban atau dengan sistem leher angsa.
(. Bir seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah
disekitarnya. ;al ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban
dengan luas minimal 1L1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup ke
arah lubang jamban.
*. Bman digunakan, mudah dibersihkan, untuk itu harus dibuat dari bahan"
bahan yang kuat dan tahan lama.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air, dan ber4arna
terang.
+. 9ukup penerangan
). Cantai kedap air
8. Cuas ruangan cukup atau tidak terlalu rendah
. Fentilasi cukup baik
10. 3ersedia air dan alat pembersih.
7ambankakus dapat di bedakan atas beberapa macamE
a. 7amban cemplung adalah jamban yang tempat penampungan tinjanya
dibangun diba4ah tempat injakan atau di ba4ah bangunan jamban. :ungsi
dari lubang adalah mengisolasi tinja sedemikian rupa sehingga tidak di
mungkinkan penyebaran dari bakteri secara langsung ke pejamu yang baru.
7enis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu lama
2)
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
28/54
karena tidak terlalu dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya
1,5"( meter.
b. 7amban empang /-verhung )atrine adalah jamban yang di bangun di atas
empang, sungai ataupun ra4a. 7amban model ini ada yang kotorannya
tersebar begitu saja, yang bisanya di pakai untuk ikan, ayam.
c. 7amban kimia /chemical toilet
7amban model ini biasanya di bangun pada tempat"tempat rekreasi, pada
transportasi seperti kereta api, pesa4at terbang dan lain" lain. Disini tinja
disen6aksi dengan Gat"Gat kimia seperti caustic soda dan pembersihannya di
pakai kertas tisue /toilet paper. 7amban kimia si6atnya sementara, karena
kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang lagi.
d. 7amban leher angsa /angsa latrine
7amban leher angsa adalah jamban leher lubang closet berbentuk lengkung,
dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat
mencegah bau busuk serta masuknya binatang"binatang kecil. 7amban
model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
lingkungan.[25
o $ontribusi Sarana 7amban 3erhadap $ejadian Diare
7amban merupakan salah satu komponen penting yang harus ada
disetiap rumah, jamban digunakan sebagai tempat pembuangan tinja.
Sarana jamban yang baik dan memenuhi syarat diantaranya adalah jarak
antara lubang penampungan kotoran dengan sumber air bersih atau sumur
lebih dari 10 meter. 7ika tidak, maka akan mengakibatkan kuman penyebab
28
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
29/54
diare yang berasal dari tinja sehingga dapat mencemari sumber air bersih
yang digunakan orang untuk keperluan sehari"hari. &erilaku masyarakat
yang masih rendah akan pentingnya meman6aatkan jamban yang tersedia,
dapat menyebabkan berbagai masalah muncul masalah kesehatan salah
satunya yaitu diare. Dengan demikian, kontribusi !bu balita dalam
meman6aatkan jamban yang tersedia dengan memperhatikan perilaku hidup
bersih dan sehat /&;S merupakan salah satu hal penting untuk dapat
menurunkan kejadian diare pada balita.
2.2./ $akt(r Balita
2.2./.1 Umur Balita
3ingginya angka diare pada anak balita yang berusia semakin muda
dikarenakan semakin rendah usia anak balita, maka daya tahan tubuhnya
terhadap diare semakin rendah, terlebih jika status giGinya kurang dan berada
dalam lingkungan yang kurang memadai.[)
$ejadian diare pada kelompok umur kurang dari enam bulan
cenderung rendah, karena pada umur tersebut bayi masih mendapat BS! dari
!bunya, belum diberikan makanan tambahan, dan bayi masih berada
dipangkuan !bunya sehingga pendampingan !bu ke bayi dapat dikontrol bila
bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Dengan demikian tingkat
imunitas tinggi yang diperoleh langsung dari BS! sehingga risiko terkena diare
lebih rendah.[)
2
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
30/54
2.3Rapid Survey
etode sur#ey cepat pertama kali dikembangkan pada proyek 'panded
Programme on Immuni/ation dari =;A. etode ini menerapkan rancangan
sampel klaster dua tahap dengan pemilihan klaster pada tahap pertama secara
probability proportionate to si/e. &emilihan sampel pada tahap kedua, yaitu
pemilihan sampel rumah tangga dilakukan dengan cara random sederhana /simple
random atau dengan menerapkan sistem rumah terdekat.[18
Saat ini telah banyak sekali terjadi perkembanan pada metode sur#ei cepat.
:rerich /18 mengembangkan metode sur#ei cepat ini dengan meman6aatkan
mikro komputer dan kemungkinan aplikasi metode sur#ei ini pada masalah
kesehatan lain. !niversity Research Corporation /1( telah membuat model
sur#ei cepat yang dapat digunakan pada tingkat &uskesmas. Bria4an M :rerichs
/1* telah mengembangkan perangkat lunak 9sur#ey yang dapat digunakan
untuk merancang sampel pada sur#ei cepat. Center o +isease Control /1*
telah menambahkan modul 9Sampel untuk keperluan analisis data sur#ei cepat.
Semua pegembangab metode sur#ei cepat ini tentu semakin mempermudah
pelaksanaan sur#ei cepat di samping meningkatkan akurasi hasilnya.[18
ji coba metode sur#ei cepat di !ndonesia juga telah banyak dilakukan.
C4anga dan Bbiprojo /18) telah melakukan uji banding antara sur#ei cepat
dengan metode sur#ei berdasarkan cara acak sederhana. &andu 'ionon dan !4an
Bria4an dalam uji coba mtode sur#ei cepat di $abupaten ogor membuktikan
bah4a dengan menggunakan metode ini in6ormasi tentang program pemeriksaan
kehamilan di masyarakat dapat diperoleh dalam 4aktu 2 minggu. ji coba metode
(0
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
31/54
sur#ei cepat di empat $abupaten di 7a4a arat oleh :$"! juga membuktikan
kemungkinan peman6aatan metode ini pada tingkat $abupaten.[18
Dengan berbagai perkembangam yang ada pada sur#ei cepat dan hasil uji coba
lapangan, dapat disimpulkan bah4a metode ini layak untuk diterapkan sebagai
metode pengumpulan in6ormasi yang brasal dari masyarakat /population based
inormation pada tingkat kabupaten. Secara garis besar dapat dikatakan bah4a
ciri khas dari sur#ei cepat adalahE
1. Dipergunakan untuk mengukur kejadian yang sering terjadi di masyarakat.
2. &engambilan sampel secara klaster dua tahap, dimana untuk tiap
kabupaten diambil sebanyak (0 klaster pada masing"masing klaster
diambil sebanyak ) sampai 10 responden.
(. 7umlah pertanyaan dibatasi, 20"(0 pertanyaan saja
*. 'ancangan sampel, pemasukan, pengolahan dan analisis data dilakukan
dengan bantuan komputer.
5. =aktu sejak pelasanaan sampai pelaporan singkat, 2"( minggu saja
+. ;asil ser#ei disajikan dengan memakai teknik statistik yang sederhana
dengan tetap memperhatikan kaidah statistik yang berlaku.[18
2.3.1 Langkah4Langkah Pelaksanaan )ur&ei 5e'atCangkah"langkah untuk pelaksanaan sur#ei cepat tidak berbeda dengan
sur#ei pada umumnya. Dari beberapa pengalaman melaksanakan uji coba sur#ei
cepat maka ada bebeapa langkah yang perlu diperhatikanE
1. enentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas di daerah tersebut
dan menentukan tujuan pelaksanaan sur#ei secara jelas dan rinci.esar
masalah dapat diketahui dari beberapa sumber in6ormasi seperti misalnya
(1
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
32/54
rendahnya pencapaian target suatu program, kendala yang ditemui dalam
pelaksanaan kegiatan, atau dari pertemuan rutin, melakukan kelompok
diskusi intensi6 dan lain"lain.
2. enentukan besar dan metode sampel. enentukan besar dan metode
sampel. &engambilan sampel pada rapid survey menggunakan teknik
sampling &&S /Probability Proporsional Sampling, dengan 2 tahapE
3ahap ! E encari 9S3 /Cluster Sampling3erpilih
3ahap !! E encari S'S /Simple Random Sampling yang
bertujuan untuk mengetahui sampel mana yang akan digunakan.
(. engembangkan alat pengumpul data. &engumpulan data dapat dilakukan
dengan menggunakan kuesioner atau pengukuran dengan alat tertentu. 7ika
ada kebutuhan untuk memasukkan beberapa topik atau kelompok sasaran
dalam sur#ei, maka perencanaan alat pengumpul data sangat penting. ;al ini
dapat dilakukan dengan mengembangkan pola kuesioner sistem modul. ji
coba /pretest instrumen perlu dilaksanakan. jicoba sebaiknya dilakukan
terhadap kelompok kecil responden yang kira"kira karakteristiknya hampir
sama dengan karakteristik populasi sasaran sur#ei. jicoba dimaksudkan
untuk memastikan apakah pertanyaan yang ada pada kuesioner mudah
dimengerti dan tidak punya arti ganda, serta mengetahui apakah alur
pertanyaan sudah baik. Dalam ujicoba kuesioner sebaiknya pe4a4ancara
sudah diikutsertakan karena masukan dari pe4a4ancara ini sangat berguna
sekali pada saat perbaikan kuesioner dan pengumpulan data. elalui ujicoba
maka sudah dapat diperkirakan berapa lama sebuah kuesioner dapat
(2
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
33/54
diselesaikan /perkiraan 4aktu. Dengan demikian maka kita sudah dapat
memperkirakan berapa banyak pe4a4ancara yang akan dibutuhkan sesuai
dengan alokasi 4aktu, daya dan dana yang tersedia.
*. &engorganisasian dan pelaksanaan sur#ey. Arganisasi pelaksana sur#ei dapat
dibuat lebih rinci, termasuk jumlah pe4a4ancara yang dibutuhkan.
&embagian tugas diantara pelaksana sur#ei cepat harus jelas dan lugas agar
tidak terjadi keterlambatan dalam proses pengumpulan, pengolahan dan
analisis data.
5. Bnalisis, interpretasi dan laporan. Data yang telah terkumpul dalam 4aktu
satu sampai dua hari harus sudah dimasukkan ke dalam komputer. 7ika
6asilitas tersedia tentu akan lebih baik jika data dapat langsung dimasukkan
ke komputer di lapangan dengan menggunakan computer noteboo%.Bkurasi
data harus diperhatikan dalam proses pemasukan data. an6aatkanlah
6asilitas"6asilitas yang ada pada pi !n6o untuk mengurangi kesalahan pada
saat data dimasukkan ke komputer. &roses analisis data hanya dilakukan
setelah peneliti yakin bah4a data sudah bebas dari kesalahan.
Bnalisis data harus dilakukan dengan perangkat lunak yang sesuai. ntuk
keperluan analisis sederhana, prosedur yang dibutuhkan tidak sulit. Bnalisis
statistik deskripti6 dilakukan dengan 9"SB&C pada 9"S'FN. Iamun
untuk analisis lanjut, seperti analisis statistik multi#ariat sangat tidak
dianjurkan untuk dilakukan tanpa bantuan seorang ahli statistik, karena
sampai saat ini belum ada perangkat lunak yang cukup sederhana untuk
melakukan analisis tersebut.
((
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
34/54
;asil sur#ei cepat dapat dilaporkan menurut urutan pertanyaan pada
kuesioner. 9ara pelaporan dibuat dengan melaporkan temuan utama lebih
dahulu. ;asil sur#ei cepat dapat dilaporakan dalam bentuk tabel dan gra6ik.
&ada umumnya, laporan sur#ei cepat berisiE
a. 7udul, penulis, 4aktu sur#ei, kata pengantar, da6tar isiH
b. Bbstrak yang berisi temuan utama dalam implikasinyaH
c. $eterangan tentang masalah penelitian, berisikan latar belakang dan
masalah yang ditelitiH
d. 3ujuan sur#eyH
e. etodologiE berisikan keterangan singkat tentang indikator utama yang
diukur, populasi, sampel, alat pengukuran, prosedur analisis, dan jad4alH
6. ;asilE berisika deskripsi singkat tentang temuan sur#ei cepat, dibagi atas
beberapa telaah termasuk didalamnya tabel dan gra6ik yang pentingH
g. Diskusi berisikan interpretasi hasil sur#ei dan implikasinya terhadap
program kesehatan di masa mendatangH
h. $esimpulan berisi ringkasan temuan penting dari sur#eyH
i. Saranrekomendasi berisi alternati6 tindakan bagi perencanaanpengelolaan
program atau penelitian lanjutH
j. Da6tar pustaka berisikan da6tar bacaan yang digunakan untuk menyusun
laporan sur#eyH dan
k. Campiran berisi kuesioner atau instrumen yang digunakan.
+. &engembangan kegiatan program lanjutan
(*
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
35/54
!mplikasi dan rekomendasi yang diberikan tidak selamanya dapat segera
dilaksanakan, untuk itu perlu dibuat rencana kegiatan lanjutannta sebagai
tahapan yang terpisah dan merupakan bagian dari tujuan sur#ei. 'encana
tersebut tidak perlu rinci, namun harus meliputiE
a. B&B, yaitu bentuk kegiatan yang akan diambil harus spesi6ik
entuk kegiatan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data mengenai 6aktor !bu terhadap kejadian
diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari.
b. S!B&B, yaitu siapa yang akan bertangggung ja4ab untuk setiap kegiatan
$egiatan penelitian sur#ey cepat yang akan dilaksanakan dipertanggung
ja4abkan oleh pihak dosen pengampu mata kuliah sur#ey cepat.
c. $B&BI, yaitu 4aktu untuk memulai dan selesainya program
&enelitian sur#ey cepat dilaksanakan pada bulan 7anuari hingga aret
201+.
d. D!BIB, yaitu lokasi kegitaan akan dilaksanakan
Cokasi penelitian sur#ey cepat akan dilaksanakan di 4ilayah kerja
puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota Semarang.
e. B-B!BIB, yaitu prosedur yang akan diikuti
&rosedur penelitian su#ey cepat beberapa 6aktor ibu dengan kejadian
diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas ro4osari kecamatan
tembalang kota semarang yaitu sebagai berikutE
(5
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
36/54
i. engurus surat periGinan penelitian untuk kecematan, kelurahan,
puskesmas, Dinas $esahatan $ota, dan Direktorat $esatuan angsa
dan &olitikH
ii. elakukan prasur#ey untuk pengambilan data sekunder /data
kesehatan dan data ji4a di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osariH
iii. enentukan kasus yang akan diteliti. erdasarkan data kesehatan
yang diperoleh dari 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari, kasus diare
pada balita termasuk sepuluh besar permasalahan kesehatan
masyarakat. Aleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian sur#ey cepat terkait studi kasus tentang beberapa 6aktor
!bu dengan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas
ro4osari kecamatan tembalang kota SemarangH
i#. enyusun proposal penelitian terkait studi kasus tentang beberapa
6aktor !bu dengan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja
puskesmas ro4osari kecamatan tembalang kota SemarangH
#. enyusun kuesioner dengan jumlah 20 sampai (0 pertanyaanH
#i. enentukan klaster sampel terpilih dan tabel random sampling
menggunakan aplikasi 9Sur#eyH
#ii. 3urun kelapangan dengan memba4a peralatan yang dibutuhkan
/laptop, tabel random, koin, surat iGinH
#iii. enyusun mappingH
iL. enentukan sampel terpilih menggunakan teknik simple random
sampling /S'SH
(+
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
37/54
L. elakukan pengolahan dataH
Li. elakukan analisis dataH
Lii. embuat laporan dengan syarat harus ada tujuh lampiran yang
terdiri dari kuesioner, klaster sampling terpilih, tabel random,
mapping, hasil pengolahan data, print out dari epi in6o, print out dari
9Sampel.
6. S' DBNB, yaitu yang ada dan mungkin diperlukan untuk
melaksanakan kegitan yang direncanankan. &enelitian memerlukan
sumber daya manusia dan aplikasi yang diperlukan untuk mengambil,
mengolah dan menganalisis data.
;al"hal di atas perlu diperhatikan agar prinsip >!n6ormasi untuk 3indakan@
/Inormation or "ction dapat terlaksana, jangan sampai laporan sur#ei tersebut
hanya terseimpan di lemari tanpa digunakan untuk perencanaan program
kesehatan. Sehubungan dengan itu maka rencana kegiatan lanjut peru
dibicarakan dengan seksama dengan pengelola program yang bersangkutan
dengan memperhatikan in6ormasi lain yang ada di tingkat $abupaten.[18
()
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
38/54
2. Kerangka Te(ri
(8
&erilakuE
&engetahuan !bu
Sikap !bu
&raktek !bu
Cingkungan
Sarana Bir ersih
Saluran &embuangan Bir
Cimbah
Sarana &embuangan Sampah
Sarana 7amban
&elayanan $esehatanE
3empat &elayanan $esehatan
Bkses &elayanan $esehatan
&eran &enyuluh $esehatan
utu &elayanan $esehatan
$arakteristikE
&endidikan !bu
&ekerjaan !bu
$ejadian Diare pada alita
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
39/54
BAB """
MET6D6L67" PENEL"T"AN
3.1 Kerangka K(nse'
Fariabel ebas Fariabel 3erikat
7am#ar 3.1$erangka $onsep
:aktor pendidikan !bu, pekerjaan !bu, dan pengetahuan !bu merupakan 6aktor
yang berkontribusi dengan kejadian diare pada balita.
3.2 enis Penelitian
7enis penelitian ini menggunakan rapid survey dengan pendekatan cross
sectional study. &ada pendekatan cross sectional study, tiap subjek penelitian
hanya diobser#asi sekali atau pada saat penelitian saja. &endekatan ini mampu
untuk melihat hubungan antara #ariabel bebas /#ariabel independen dan #ariabel
terikat /#ariabel dependen dengan pengumpulan data dilakukan pada saat yang
bersamaan. $ekuatan desain ini disamping murah juga mudah dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui beberapa 6aktor kejadian diare
pada balita di 4ilayah kerja puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota
Semarang.[1
(
&endidikan !bu
&ekerjaan !bu
&engetahuan !bu
$ejadian diare
pada balita
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
40/54
3.3 8aria#el Penelitian
3.3.1 8aria#el terikat
$ejadian diare pada balita
3.3.2 8aria#el #e#as
a. &endidikan !bu
b. &ekerjaan !bu
c. &engetahuan !bu
3. De!inisi 6'erasi(nal
N( 8aria#el De!inisi
6'erasi(nal
Kateg(ri )kala
Pengukuran
1. Fariabel ebas
&endidikan
!bu
7enjang pendidikan
6ormal terakhir
yang pernah dicapai
oleh seorang !bu.
Semakin tinggi
pendidikan 6ormal
!bu yang ditempuh,
maka !bu semakin
memperhatikan
pola asuh balita.
1. Canjut
/&endidikan
tingkat SB
sampai dengan
&erguruan
3inggi
2. Dasar
/&endidikan
tingkat SD
sampai dengan
S& [+
Iominal
&ekerjaan
!bu
$eseharian
akti#itas !bu dalam
pendampingan
1. 3idak
2. Na[+
Iominal
*0
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
41/54
terhadap pola asuh
pada balita
termasuk dalam
kebersihan
&engetahuan
!bu
&emahaman !bu
mengenai segala
sesuatu tentang
diare meliputi
de6inisi,
penatalaksanaan,
pencegahan, gejala,
dan penyebab diare.
1. Na
2. 3idak [+
Iominal
2. Fariabel
3erikat
$ejadian
diare pada
anak balita
'i4ayat kejadian
diare pada balita
sebelum dilakukan
penelitian
1. 3idak
2. Na[+
Iominal
1.- P('ulasi *an )am'el
i. &opulasi target dalam sur#ei ini adalah balita yang berada di 4ilayah kerja
puskesmas 'o4osari kecamatan 3embalang kota Semarang sebanyak
(,0+2 balita.
ii. Sampel
*1
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
42/54
a. enentukan besar dan metode sampel. &engambilan sampel pada
rapid survey menggunakan teknik sampling &&S /Probability
Proporsional Sampling, dengan 2 tahapE
3ahap ! E encari 9S3 /Cluster Sampling3erpilih
3ahap !! E encari S'S /Simple Random Sampling yang
bertujuan untuk mengetahui sampel mana yang akan digunakan.
b. esar Sampelesar sampel tiap kluster telah ditentukan yaitu ) responden. aka
dapat diperoleh dari (0 kluster keseluruhan jumlah responden adalah
210 responden.
c. &engambilan Sampel
Dilakukan dengan menggunakan metode &! oleh enneth /1*
dengan cara penentuan rumah per satu jalan tertentu dalam memilih
satu rumah secara acak sebagai rumah pertama yang didatangi,
berikutnya adalah rumah terdekat.[21
Secara sistematis langkahnya adalah sebagai berikutE
1 &eneliti begerak sebagai pe4a4ancara. Di kluster '3 terpilih,
pe4a4ancara harus pergi ke tengah kluster. Di tengah kluster ini
dilakukan pelemparan koin 'p 500," dengan sisi bergambar burung
garuda. Brah yang ditunjukkan oleh kepala burung garuda, ke arah
tersebutlah pe4a4ancara berjalan sampai batas kluster.
2 &eneliti membuat peta rumah sambil berjalan. Cetaknya hanya
pada kanan dan kiri jalan saja. 7ika terdapat persimpangan jalan
*2
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
43/54
maka penelitimelakukan pelemparan koin kembali untuk
menentukan arah.
( 'umah yang telah dipetakan diberi nomor sehingga lebih
memudahkan dalam tahap selanjutnya.
* &emilihan rumah pertama yang di datangi untuk 4a4ancara
digunakan dengan bantuan koin untuk menunjukkan arah juga
tabel random untuk menentukan nomor rumah dalam
pemilihannya.
5 Dengan mata terpejam nomor rumah yang pertama dapat dipilih,
diletakkan jari tangan kanan pada tabel tersebut. Bngka pada jari
telunjuk atau nomor rumah pertama sebagai sampel.
+ Datangi rumah pertama yang terpilih tersebut jika ada sampel yang
memenuhi syarat, dilakukan 4a4ancara. 7ika tidak, datangi rumah
berikutnya.
) 'umah berikut yang harus di datangi adalah rumah terdekat
dengan rumah yang telah di datangi /baik yang dilakukan
4a4ancara atau tidak. 'umah terdekat adalah rumah yang antar
pintunya paling dekat.
8 Dalam tahap 4a4ancara yang dilakukan harus sampai selesai,
4a4ancara dilakukan pada ) unit rumah pada !bu yang memiliki
balita. nit sampel yang digunakan pada tingkat kluster adalah
jumlah '3.[21
*(
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
44/54
3./ Pengum'ulan Data
3./.1 )um#er Data Primer
Sumber data primer diperoleh melalui 4a4ancara dan obser#asi langsung
pada !bu yang memiliki balita dengan menggunakan kuesioner.
3./.2 )um#er Data )ekun*er
a. Data geogra6is 4ilayah kerja &uskesmas 'o4osari yang meliputi
$elurahan ulusan, $elurahan $ramas, $elurahan eteseh,
$elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari. Data geogra6is ini
mencakup data topogra6i, batas 4ilayah, batas kelurahan di 4ilayah
kerja &uskesmas 'o4osari.
b. Data kependudukan $elurahan ulusan, $elurahan $ramas,
$elurahan eteseh, $elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari.
c. Data kesakitan 4ilayah kerja &uskesmas 'o4osari pada tahun 2015
yang meliputi $elurahan ulusan, $elurahan $ramas, $elurahan
eteseh, $elurahan 3embalang, dan $elurahan 'o4osari.
d. Sumber data yang berisi dengan #ariabel penting yang mendukung
#ariabel dalam penelitian, terdiri dari E
1 &endidikan !bu
2 &ekerjaan !bu
( &engetahuan !bu
**
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
45/54
3. Peng(lahan Data
3..1 E*iting
diting merupakan tahap dimana peneliti melakukan pemeriksaan kembali
terhadap kelengkapan isi kuesioner. 3ahap editing dilakukan di tempat
pengumpulan dan pengolahan data dengan memperbaiki kesalahan penulisan
ja4aban responden dalam pengisian kuesioner.[21
3..2 K(*ing
3ahap selanjutnya setelah edit adalah koding, tahap ini merupakan tahap
yang dilakukan dengan pemberian kode pada atribut dari #ariabel yang ada di
kuesioner. &ada tahap koding peneliti menyesuaikan dengan kasus.[21
3..3 Entri Data
&eneliti dalam tahap entri data harus memindahkan data ke dalam 6ile
komputer dengan bantuan program so6t4are komputer pi !n6o #ersi +.
Cangkah"langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut sebagai berikutE[21
a. &embuatan Struktur :ile Data
&rogram &D digunakan untuk pembuatan struktur 6ile data yang
merupakan program pengolahan data /4ord processing sederhana yang
dipakai dalam proses entri data. &ada saat membuat kuesioner dengan
menggunakan bantuan &D maka data yang telah dibuat disimpan dengan
tipe data .OS. &embuatan struktur 6ile data pada 6ormat &D dilakukan
dengan cara mengetikkan kembali dan tiap pertanyaan dibuat nama #ariabel.
Fariabel inilah yang nantinya pada saat analisis dapat dikenali komputer.
Struktur 6ile data hanya dipakai untuk cetakan /template untuk membuat
6ile datanya.
*5
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
46/54
b. &embuatan :ile Data
&rogram I3' dalam &! + dipakai untuk memasukkan data dan
disimpan dalam bentuk .'9. &ada program ini, 6ile data dibentuk langsung
secara otomatis dari kuesioner yang dibuat dalam &D pi !n6o
menggunakan 6ile data untuk menyimpan data.
c. &enyuntingan Struktur :ile Data
Dalam tahap penyuntingan struktur 6ile data dilakukan apabila diperlukan
perbaikan dari struktur 6ile data yang telah dibuat. :ile ini membantu proses
entri data yaitu dipakai untuk mencegah masuknya data dari luar nilai angka
yang sudah ditentukan, menetukan jangkauan ja4aban alur loncatan
pertanyaan dan pengkodean secara otomatis dari 6ile data. :ile ini
mempunyai ekstensi .9;$.
d. &emasukan Data
&ada saat 6ile data dan 6ile check telah selesai dibuat, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses pemasukan data yang diperoleh dari kuesioner.
e. &enyuntingan Data
&ada tahap penyuntingan peneliti melakukan sunting data. ;al ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat memasukkan data, yang
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu program I3' atau BIBCNS!S.[21
3.. Ta#ulasi
engelompokan data dari hasil yang sudah di entry, tabel tunggalganda
yang dimuat dalam tabel distribusi.
*+
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
47/54
3.9 Analisis Data
Setelah proses pemasukkan data selesai, langkah selanjutnya adalah analisis
data. Bnalisis data dilakukan secara deskripti6 dan analitik menggunakan aplikasi
epi in6o.
3.9.1 Analisis Uni&ariat
Semua #ariabel penelitian antara lain pendidikan !bu, pekerjaan !bu,
pengetahuan !bu dan kejadian diare pada balita di 4ilayah kerja puskesmas
'o4osari dibuat pada tabel distribusi 6rekuensi, menggunakan narasi dan gra6ik
atau diagram yang disesuaikan dengan skala data.
3.9.2 Analisis Bi&ariat
Dalam analisis i#ariat terdapat dua jenis analisis yaitu analisis deskripti6
dan analitik.
a. Bnalisis deskripti6 dilakukan dengan cara membuat 6rekuensi tabel
gandatabel tabulasi silang /crosstab yang terdiri dari 6aktor pendidikan !bu,
pekerjaan !bu dan pengetahuan !bu yang dikaitkan dengan kejadian diare
pada balita.
b. Bnalisis analitik meliputi penghitungan +esain 'ect /+e0, Conident
Interval /CI, danRate o (omogenity 1R-(0dengan program 9Sample dari
pi !n6o.
1 +esain 'ect /+e0merupakan perbandingan antara pengambilan
sampel secara sederhana dibagi dengan pengambilan sampel secara
kompleks.
2 Conident Interval/9!
*)
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
48/54
Conident Interval adalah tingkat keakuratan sampel yang diambil
apakah sudah dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.3ujuannya ntuk melihat data yang dibuat dengan suatu
batasan atau inter#al yaitu batasan nilai minimum /Co4er 9on6ident
Ce#elC9C dan batasan maksimum /pper 9on6ident 9C
menggunakan derajat kepercayaan 5%.
!nterpretasi E Semakin mendekati satu titik inter#al yang diperoleh C9C
dengan 9C maka ketepatan sur#ei yang dilakukan semakin
baik.Iotasinya E ah4a sampel yang diambil menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.
20 Rate o (omogenity 1R-(0
Dalam hal ini bertujuan untuk mengukur derajat kesamaan /degree o
someness sampel di dalam kluster dibanding dengan derajat kesamaan
antar kluster. aka selain itu, 'A; juga berguna untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan !bu
terhadap kejadian diare pada balita.
'umus E
$eterangan E
'A;ERate o (omogenity
de66 E+esign eect
m E 'ata"rata jumlah responden dari setiap kluster
*8
'A; P
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
49/54
Iilai berkisar 0"1
!nterpretasi E
7ika 'A; semakin mendekati 0 berarti #ariabel /pendidikan,
pekerjaan, dan pengetahuan !bu dalam kluster sangat beragam
/ber#ariasitidak rata atau #ariabel antar kluster homogen /merata.
7ika 'A; semakin mendekati 1 berarti #ariabel /pendidikan,
pekerjaan, dan pengetahuan !bu dalam kluster sangat homogen atau
#ariabel antar kluster heterogen. .[21
*
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
50/54
Kuesi(ner Penelitian
)tu*i Kasus Tentang Be#era'a $akt(r "#u Dengan Keja*ian Diare Pa*a
Balita Di :ila%ah Kerja Puskesmas (0(sari; Keamatan Tem#alang; K(ta
)emarang anuari4Maret 2
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
51/54
11.Diare dapat tertular pada balita karena perilaku
keluarga yang tidak sehat
1 0
12.Diare hanya dapat mengancam pertumbuhan giGi
balita
0 1
1(.alita perlu dia4asi perilakunya agar tidak terkena
diare
1 0
1*.Ia6su makan yang meningkat merupakan gejala
diare
0 1
15.Aralit digunakan sebagai pertolongan pertama pada
diare
1 0
1+.&enggunaan air minum isi ulang menjadi 6aktor
utama gejala diare
0 1
1).Diare mudah menyerang balita karena ditularkan
le4at media yang dekat dengan manusia.
1 0
18.Diare dapat menyerang balita karena penggunaan air
minum yang sehat.
0 1
1.&engolahan makanan yang tidak higienis dapat
menyebakan diare
1 0
20.alita dapat terserang oleh diare karena balita
diberikan BS! oleh ibu
0 1
21.Diare dapat menyerang balita di rumah karena
kondisi lingkungan di sekitar rumah yang tidak sehat
1 0
22.
Diare tidak bersi6at 6atal karena tidak menyebabkan
kematian0 1
2(.Diare dapat tertular pada balita karena tempat
pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat
1 0
2*.
alita di rumah dapat tertular diare karena ibu tidak
mencuci tangan terlebih dahulu ketika akan memberi
makan pada balita
1 0
25. &emberian BS! dihentikan apabila balita terkena 0 1
51
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
52/54
diare
2+.
ila anak muntah saat diberi oralit maka pengobatan
dihentikan0 1
2).
alita dapat terserang diare karena balita diberikan
susu 6ormula dengan botol susu yang digunakan
berulang"ulang lebih dari dua jam
1 0
28.&enambahan cairan tubuh oleh oralit merupakan
salah satu upaya pengobatan untuk diare
0 1
52
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
53/54
DA$TA PU)TAKA
1. Destri, agdarina. 2010. 3orbiditas dan 3ortalitas +iare pada Balita di
Indonesia *ahun 45554556.
2. Buletin 7endela +ata dan Inormasi Situasi +iare di Indonesia. 7akartaE
$ementerian $esehatan '!, 2011.
(. &ro6il $esehatan 7a4a 3engah 201*.
*. &ro6il $esehatan $ota Semarang 201*.
5. Iurari6 . Pengelolaan "ir )imbah +omesti% 8*esis9. SemarangE agister
Cingkungan ni#ersitas Diponegoro, 2008.+. Iugroho, 'D. +iba$a%an Saat :uliah +an :onsul Proposal Rapid Survey.
SemarangE :$ ID!&, 201+.
). Sinthamurni4aty. Fa%torFa%tor Risi%o :e;adian +iare "%ut pada Balita
1Studi :asus di :abupaten Semarang0 8*esis9. SemarangE ni#ersitas
Diponegoro, 200+.
8. Siti 'ia Iingsih."suhan :epera$atan Penya%it +iiare +i Pus%esmas Ra$at
Inap +i%sriy 3ariat. 201+.
. Suharyono, Dkk. Gastroenterologi "na% Pra%tis. Balai Penerbit F: !I,
7akarta, 200(.
10. Bdisasmito, =. Fa%tor Resi%o +iare Pada Bayi dan Balita di Indonesia.
Systemic Revie$ Penelitian "%ademi% Bidang :esehatan 3asyara%at,
ni#ersitas !ndonesia. 7akarta, 200).
11. Soebagyo.+iare "%ut Pada "na%. SurakartaE ni#ersitas Sebelas aret &ress.
12. =idjaja. 3engatasi +iare dan :ecemasan Pada Balita. 7akarta E $a4an
&ustaka, 2002.
1(. Sander, B.(ubungan Fa%tor Sosio Budaya dengan :e;adian +iare di +esa
Candinegoro :ecamatan
-
7/26/2019 BISMILLAH-REVISI-TERAKHIR acc.doc
54/54
18. Bri4an, i4an. "pli%asi survey cepat. DepokE :akultas $esehatan asyarakat
ni#ersitas !ndonesia Dan &usat Data $esehatan Depertemen $esehatan '!,
1).
1. Iotoatmodjo, S. Promosi :esehatan dan Ilmu Perila%u. 7akarta E 'ineka
9ipta, 200).
20. Nayuk :arida, . Pengantar Pangan dan Gi/i. 7akartaE &enebar S4adaya,
200*.
21. Bgushybana, : dan &urnami, 9ahya 3. 'pi Ino 4554 dan SPSS !ntu%
Penelitian :esehatan.adan &enerbit ni#ersitas Diponegoro, 200+.
22. Dinas $esehatan 'epublik !ndonesia 3ahun 2002.
2(. Departemen $esehatan 'epublik !ndonesia 3ahun 200*.2*. $usma4atai, A. (ubungan Perila%u (idup Bersih dan Sehat +engan
:e;adian +iare Pada Balita !sia =2 *ahun Studi :asus +i +esa *ego$anu