Transcript
  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    1/25

    BIOLOGI PERIKANAN(SIFAT DAN KEBIASAAN HIDUP)

    OLEH :

    MIFTAHUL KHAIR KADIM, S.Pi , M.P.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    2/25

    Modul : 2 (Sifat dan Kebiasaan Hidup)

    1. Pergerakan Aktivitas Renang2. Ruaya/Migrasi

    3. Kebiasaan Makan dan Cara Makan.

    4. Schoaling (pengelompokan)

    Tujuan Pembelajaran Khusus :

    1. Menjelaskan pergerakan/kemampuan aktivitas renang pada ikan.

    2. Menjelaskan jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ruaya

    ikan.

    3. Menjelaskan kebiasaan ikan makan dan cara ikan makan.

    4. Menjelaskan pembantukan schoaling pada ikan.

    Jml. Pertemuan : 2 kali

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    3/25

    I. PERGERAKAN AKTIVITAS RENAG PADA IKAN :

    1. Scombriform : perenang capat, tenaga penggerak pada ekor, bentuk ekor

    seperti bulan sabit, batang ekornya sangat kuat menyerupai linggir (kill)

    pada batang ekor. Contoh : Ikan Tuna, Tenggiri.

    2. Carangiform : kecepatan renang pada waktu permulaan bergerak

    menerkam mangsa, kecepatan berenang dapat berlangsung lama, namun

    tidak bisa terus menerus.

    3. Anguliiform : pergerakan tubuh seolah-olah membentuk gelombang. Arah

    gerak hewan ini berlawanan dengan arah gelombang yang dibentuknya.Contoh : Belut.

    http://imgres/http://imgres/http://imgres/
  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    4/25

    4. Ostaciform : terdapat pada ikan yang berbentuk kaku seperti kotak kayu,sehingga tidak dapat menggunakan sirip dan ekornya. Contoh : ikan buntal (Tetrodontidae)dan

    Mola-mola (Molidae)

    5. Jet Propulsion : pergerakannya dengan cara menyemprotkan air kesuatu arah tertentu sehingga

    hewan tersebut bergerak ke arah yang berlawanan dengan air yang disemprotkan.

    Contoh : cumi-cumi, ubur-ubur (jelly fish) dan gurita (Octopus)

    Peningkatan aktivitas renang ikan pada siang maupun malam hari telah banyak

    diteliti. Ikan bertulang rawang (Elasmobrach) dan ikan bertulang sejati (Teleos) : dogfish

    (Scyliorhynus canicula), skate (Raja batis), pari (R. calavata) spotted sea pech ( Epinephelus rubra),

    banded sea pech (Sargus cephalus) lebih aktif pada malam hari. Belanak (Mugil cephalus), kakap

    merah (Pagella centrodontus) dan Pagrus-pagrus) pada malam hari mengapung pasif sedikit di atas

    dasar. Jenis sea bass (Morone labrax) tenang beristirahat di bawah permukaan air pada malam hari.

    Para ahli menyimpulkan : aktifitas berenang pada ikan bervariasi sesuai jenis, situasi dan kondisi

    tertentu. Yuen, (1966) dalam Gunarso, (1985) : kecepatan renag ikan dari jenis Thunnuidae :

    cakalang, yellowfin, blue fin dan albakora antara 0,82525 m/dt (tergantung aktivitas dan ukuran

    ikan.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    5/25

    Ikan hering dalam bentuk kelompok bergerk menuju daerah pemijahan mereka 6

    10 mil/24 jam, ketika sudah dekat dengan daerah yang dituju kecepatannya

    meningkat menjadi sekitar 2440 mil/24 jam.

    Poddibny (1969) dalamGunarso (1985), ikan sturgeon (Acipencer quldenstdtii,Brandt) berenang dengan kecepatan yang tidak teratur dalam ruaya mereka,

    dalam keadaan biasa sekitar 7,2 km/jam, sedangkan kecepatan makimal 9,6

    km/jam.

    Kecepatan ranang bergantung besar kecilnya ukuran ikan (kec. Renang ikan = kec.

    mutlak per akar kuadrat panjang ikan (V/panjang).Ikan perenang cepat (Shark, Thunnus), nilai koefisien = 70, Salmon, mackerel = 30

    60, perenang sedang (hering, cod & gremullet) = 2050, perenang agak lambat

    (bream) = 1020, perenang lambat = 510, dan ikan perenang sangat lambat

    (moon fish) < 5 (Niikolsky, 1963).

    Sedangkan menurut Magnuson dalam Gunarso (1985), Euthynnus affinis pada

    keadaan tidak dijumpai makanan kecepatan renang rata-rata 80 cm/dt pada

    siang hari dan 83 cm/dt pada malam hari, pada saat memburu makanan 108

    cm/dt , pada siang hari dan 93 cm/dt pada malam hari. Sedangkan kuatrenangnya dalam usaha mencari makanan dapat mencapai 35 km/12 jam.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    6/25

    Burst speed = lompatan renang ikan ketika menghadapi predator, memburu mangsa,

    menghindari alat tangkap. Burst speed terbatas pada ikan menjelang titik kelelahannya.

    Spesies Panjang Rata-rata(cm) Kemampuan renang sampailetih x pj. tubuh

    Clupea harengus

    (Herring)

    Gadus morhua (Cod)

    Malanogrammus aeglefinus

    (Haddock)Merlangius merlangius

    (Whiting)

    Pseudopleuronectus americanus

    (Winter flounder)

    Salmo trutta

    (Sea trout)

    Scomber scombrus(Mackerel)

    Sebastes marines

    (Redfish)

    20 -25

    12 -14

    48 -56

    40

    1518

    2022

    22 -23

    32

    362536

    16 - 17

    1121

    151

    128

    143

    254

    600

    975

    496293

    400

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    7/25

    II. RUAYA/MIGRASI :

    Perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan tertentu

    sebelum dan sesudahnya, ke daerah-daerah dimana mereka menemukan kondisi yang

    diperlukan dalam fase tertentu dari daur hidupnya.

    - Ikan yang bukan peruaya : ikan yang tidak pernah meninggalkan habitatnya.

    - Ikan peruaya : ada dlm habitat tertentu dlm waktu tertentu dan pada waktu lain

    meninggalkan habitatnya untuk : memijah, mencari makan, mencari daerah yang

    lebih baik untuk kelangsungan hidupnya.

    Baberapa spesies ikan tdk menghuni satu habitat saja baik musiman maupun pd tahap

    perkembangan hidupnya.

    Jenis-jenis Ruaya Ikan :

    - Amfibiotik : melakukan ruaya dari air laut ke air tawar atau sebaliknya.

    - Holobiotik : tidak melakukan ruaya, selama hidupnya tinggal di air tawar atau di air laut

    saja, namun beberapa menjadi peruaya.

    - Diadrom : melakuakn ruaya untuk berpijah.

    - Amfidrom : melakukan ruaya untuk mencari makan.

    - Potamodrom : hidup dan mengadakan ruaya di air tawar saja (sungai & danau)

    - Oseanodrom : hidup di laut dan melakukan ruaya di laut.

    - Batidrom : beruaya di perairan dalam.

    - Brakheadrom : beruaya di perairan dangkal.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    8/25

    Diadrom terdiri dari dua macam :

    1. Katadrom : beruaya dr air tawar ke laut untuk berpijah.

    2. Anadrom : beruaya dr air laut ke air tawar untk berpijah. Klp anadrom :

    ikanfluvial (seluruh hidupnya tinggal dlm aliran, bilamana akan berpijah

    menuju ke daerah hulu. Adfluvial, tinggal di perairan tenang bila berpijah kehulu.

    Ikan holobiotik terdiri dari : patamodrom dan oseanodrom. Patamodrom

    terdiri dari lakustrin, adfluvial dan fluvial. Ikan lakustrin ada yg batidrom dan

    brakheadrom.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    9/25

    MACAM-MACAM HABITAT YANG DIHUNI OLEH IKAN

    Nama Kelompok Sifat Umum Habitat yg Dihuni

    Penghuni Laut

    - Laut DalamAbysal

    Bathypelagic

    Archibenthic

    - Laut Dangkal

    Benthic

    Oceanic

    Pelagic

    Benthopelagic

    Coastal

    Estuarine

    Dromous (aliran) :

    - Catadromous (ikut aliran)

    - Anadromous (menentangaliran)

    Andromous fluvial

    Katadromousfluvial

    Air Tawar :

    - Lacustrine (penghuni danau)

    - Fluvial (penghuni aliran)

    - Adfluvial (ke air mengalir)

    Tempatnya gelap dan dingin di samudera dalam

    Tempatnya remang-remang, masih dingin, diatasnya samudera dalam.

    Tempatnya di atas atau dekat dasar di bawah ujung continental shelf.

    Tempatnys di atas atau dekat dasar continental self.

    Jauh dari darat, di permukaan atau dekat permukaan samudera

    Pengembara di samudera dekat permukaan.

    Secara bermusim menghuni dasar sampai ke permukaan.

    Tidak pernah jauh dari pantai.

    Daerah kuala, toleran terhadap perubahan salinitas.

    Dewasa di air tawar atau payau, berpijah di lautan.

    Dewasa di lautan, berpijah di air tawar.

    Menentang arus dengan atau tanpa danau.

    Melawan arus dari danau, anaknya di danau.

    Seluruh hidupnya di air tenang.

    Seluruh hidupnya di air mengalir.

    Hidup dlm danau, melawan arus untuk berpijah.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    10/25

    1. Jenis-jenis Ruaya Ikan

    - Ruaya Pemijahan : penyesuaian tempat paling menguntungkan untuk perkembangan

    telur dan larva. Tidak ada gangguan predator, manusia, misalnya bendungan dll.

    - Ruaya ke daerah pembesaran : dari daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan

    makanan untuk kelangsungan hidupnya (untuk pertumbuhan survival). Misalnya nenerbandeng mengadakan ruaya denatant (searah dg. arus) ke daerah pantai, larva ikan

    sidat beruaya secara pasif ke darah pembesaran, mis : di pantai Pelabuhan Ratu dan

    Cilacap. Bila sudah dewasa ruaya diteruskan ke sungai dan daerah mkanan untuk

    kelangsungan hidupnya.

    - Ruaya pengungsian : untuk menghindarkan diri dari tempat yang kondisinya kurang

    baik dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Pada daerah yangbermusim empat ikan melakukan ruaya overwintering (meninggalkan daerahnya

    selama musim dingin).

    Perpindahan ikan akibat perubahan faktor lingkungan tergantung kepada kemampuan

    ikan tersebut untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan lingkungan

    1). Ikan eury : ikan yang toleransainya besar terhadap perubahan lingkungan.

    2). Ikan steno : ikan yang toleransinya kecil terhadap perunagah lingkungan.

    3). Eurythermal /stenothermal : toleran besar/kecil terhadap perubahan suhu.

    4). Euryhalin /stenohalyne : toleran besar/kecil terhadap perubahan kadar garam.

    5). Euryphag /stenophag : toleran besar/kecil terhadap perubahan makanan

    Ruaya pemijahan, pembesaran, mencari makanan dan ruaya musim dingin semuanya

    saling berhubungan dalam perkembangan biologis ikan.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    11/25

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ruaya Ikan

    - Faktor dalam : sekresi kelenjar hormon dan lainnya yg saling berhubungan

    dengan faktor luar (untuk pemijahan)

    - Faktor luar : faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung

    berperan terhadap aktivitas ruaya ikan.

    Taxis : pergerakan ikan yang disebabkan oleh faktor luar (sbg. perangsang).

    Kelompok Gerakan Nama Gerakan Perangsang

    Alimetal taxis

    (trophotaxis)

    Sensor Taxis

    Reproduktif Taxis

    1. Bromotaxis

    2. Branchiotaxis

    3. Thermotaxis

    1. Phototaxis

    2. Chimiotaxis

    a. Halotaxisb. Osmotaxis

    3. Rheotaxis

    Gamotaxis

    - nutris

    - pernapasan

    - suhu

    - cahaya

    - garam-garam terlarut- bau dari onyek terendam (makanan)

    - arus

    - Lawan jenis

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    12/25

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    13/25

    III. KEBIASAAN MAKAN DAN CARA MAKAN

    Kebiasaan makan (food habits) mencakup : kualitas dan kuantitas makanan yang

    dimakan oleh ikan (dapat menjelaskan daur hidup, besar populasi, pertumbuhan,kondisi serta tingkat kegemukan ikan). Pada waktu masih berukuran kecil (larva)

    makanannya adalan plankton setelah dewasa berubah, kecuali ikan yang

    makanannya tetap plankton. Mis : tembang, layang.

    Pengelompokan ikan berdasarkan makanannya :

    pemakan plankton, pemakan tanaman, pemakan dasar, pemakan detritus,

    predator (ikan buas) dan pemakan campuran. Namun banyak ikan yang mampu

    menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya dalam rangka untuk

    mempertahankan hidupnya.

    Untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan digunakan metoda analisa isi perut.

    Kwalitas dan kwantitas makanan tersebut ditentukan dengan berbagai metoda :a. Metoda jumlah : menghitung jumlah setiap jenis organisme yang terdapat

    pada alat pencernaan ikan.

    b. Metoda frekwensi kejadian : menghitung persentase makanan yang terdapat

    pada bagian-bagian alat pencernaan tertentu saja.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    14/25

    c. Metoda persen perkiraan tumpukan : masing-masing organisme yg sejenis

    dikelompokkan dan dihitung persentasenya terhadap jml total makanan yg

    ada.

    d. Metoda volumetrik : menghitung persentase (dlm volume) setiap jenisorganisme terhadap volume total makanan yg dijumpai dlm pencernaan.

    e. Metoda gravimetri : sama dg metoda voluletrik hanya saja presentase

    diperoleh dalam ukuran berat (Effendie, 1977).

    Makanan dapat dikelompokkan :

    a. Makanan pokok : makan yg frekuensi kejadian dan volumenya cukup besar.

    b. Makanan tambahan : makan yg frekuensi kejadian besar namun volumenya

    kecil.

    c. Makanan insidentil (pelengkap) : makan yg frekuensi kejadian maupun

    volumenya kecil.

    Berdasarkan makanannya ikan dikelompokkan :

    - euryphagic : ikan pemakan bermacam-macam jenis makanan.

    - stenophagic : ikan pemakan makanan yang jenisnya sedikit.

    - monophagic : ikan yg hanya satu macam jenis makanannya.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    15/25

    Penggolongan berdasarkan jenis makanannya menurut

    Mujiman (1993)

    yaitu :

    1.Herbivora.Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan-bahannabati misalnya ikan tawes (Puntius javanucus), ikan nila (Osteochilus hasseli),

    ikan bandeng 9Chanos chanos).

    2.Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari bahan-

    bahan hewani misalnya ikan belut (Monopterus albus), ikan lele (Clariasbatrachus), ikan kakap (Lates calcarifer).

    3.Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari bahan-bahannabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang

    tersedia misalnya ikan mujair (Tilapia mossambica), ikan mas (Ciprinus carpio),

    ikan gurami (Ospronemus goramy).

    4.Pemakan plankton.Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu memakanplankton, baik fitoplankton atau zooplankton misalnya ikan terbang (Exocoetus

    volitans), ikan cucut (Rhinodon typicus).

    5.Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam air, baik yang berasal

    dari tumbuhan maupun hewan misalnya ikan belanak (Mugil sp.).

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    16/25

    Selain penggolongan ikan seperti tersebut sebelumnya, Kottelat, et al.

    (1993) membedakan ik an berdasarkan jenis makanannya menjadi tujuh

    golongan. Ketujuh kelompok ikan tersebut yaitu :

    a)Herbivora A (endogenus). Golongan ikan yang memakan bahan tumbuhanyang hidup di air atau di dalam lumpur, misal alga, hifa jamur, alga biru. Ikangolongan ini tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut

    sehingga dapat menyaring fitoplankton. Ikan ini tidak mempunyai lambung yang

    benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot yang kuat, mengekskresi

    asam, mudah mengembang, dan terdapat di bagian muka alat pencernak

    makanannya. Bentuk usus ikan golongan ini panjang berliku-liku dan dindingnyatipis.

    b)Herbivora B (eksogenus). Golongan ikan yang memakan bahan makanandari tumbuhan yang jatuh ke dalam air, misal buah-buahan, biji-bijian, daun. Bahan

    makanan ini sangat penting bagi ikanikan di sungai. Oleh sebab itu hilangnya

    vegetasi di sepanjang tepi sungai sangat berpengaruh bagi komunitas ikan secara

    umum.c)Predator 1 (endogenus). Golongan ikan yang memakan binatang-binatang airkecil, misal nematoda, rotifera, endapan plankton dan invertebrata lain berupa

    detritus di dalam lumpur atau pasir.

    d)Predator 2 (endogenus). Golongan ikan yang memakan larva serangga ataubinatang air kecil lainnya.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    17/25

    e) Predator 3. Golongan ikan yang memakan binatang air yang lebih besar,misal udang, siput, kepiting kecil yang umumnya berada di dasar air.

    f) Predator 4. golongan ikan yang memakan ikan-ikan lainnya.

    g) Omnivora. Golongan ikan yang memakan bahan makanan yang berasaldari binatang dan tumbuhan. Ikan golongan ini mempunyai sistem

    pencernakan antara bentuk herbivora dan karnivora.

    Dalam hubungannya dengan ketersediaan makanan, penyebaran ikan

    disebabkan oleh :

    - ketersediaan makanan.

    - pilihan ikan itu sendiri.- faktor-faktor fisik yg mempengaruhinya.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    18/25

    Cara Makan

    Cara makan (feeding habits) : kebiasaan cara memakan pd ikan dihubungkan dg bentuk

    tubuh yg khusus dan fungsional morfologi dari tengkorak, rahang dan alat pencernaan

    makannya.- ikan herbivor tdk mempunyai kemampuan mencerna makanan selain dr tumbuhan,

    perlu mengekstraksi nutrien dlm usus yg panjang sebagai penahan makanan dlm jml

    besar dan waktu yg lama.

    - ikan carnivor ususnya pendek.

    Cara makan mencakup : waktu, tempat dan cara ikan mendapatkan makanannya.Adanya makanan di dalam perairan dipengaruhi oleh kondisi biotik dan abiotik.

    Cara ikan mendapatkan makanannya dibagi dalam beberapa tipe :

    a. Menyaring (filter feeder) : jika makanannya terdiri dari organisme halus yg hanyut

    terbawa arus, mis : plankton.

    - hewan yg hidupnya melekat/menempel ; menyaring makan jika makan tsb melaluitubuhnya (inactive filter feeding), mis : hewan pembentuk terumbu karang

    (colentrata).

    - hewan yg aktif menyaring makannya (active filter feeding) : tdk tinggal diam, bergerak

    menangkap makan yg terbawa arus. Mis : layang, lemuru, paus. Termasuk tritip

    (cirripedia) hidup menempel akan tetapi aktif menggerak-gerakkan rambut getarnya

    agar air yg mengandung makanan melalui tubuhnya.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    19/25

    b. Pemakan detritus (detritus feeder ) : pada fase larva bersifat planktonis, setelah

    dewasa hidup menetap. Contoh : beberapa jenis kerang-kerangan (bivalvae) memiliki

    sphon yg panjang.

    c. Memarut (browsing) : memarut/menggerogoti makanannya. Mis : ikan kakatua

    (sparidae), limpet (menggerogoti lumut pada batu karang)d. Pemangsa (predator) : bergerak cepat menangkap mangsa (tuna), ada pula yg kurang

    pandai berenang. Indera penglihatan dan penciumannya tajam. Mis : ikan hiu,

    setuhuk (Xyphias gladius), yg mengutamakan penciuman mis : alu-alu (Sphyrnidae)

    Kebanyakan ikan mencari makan meggunakan indera penglihatan. Pembauan dan

    persentuhan dilakukan oleh ikan pemakan dasar dlm perairan yg kurang cahaya atau

    keruh.Berdasarkan kebiasaan hidup dlm lingkungannya ikan mempunyai letak mulut yg berbeda-

    beda :

    - inferior (dibawah kepala) : golongan Elasmobrachia, Acipencer, Polyodon.

    - terminal (di ujung kepala) : seperti kebanyakan ikan.

    - superior (di bagian atas) : ikan Hyporanphus.

    Selain letaknya, bentuk mulut ikan bervariasi dan perlengkapan lainnya seperti gigi atauperaba lainnya.

    Feeding priodicity : masa ikan mengambil makanan dalam 24 jam, ada yg satu atau dua

    kali, ada yg satu jam atau dua jam, bahkan ada yg terus menerus.

    Feeding periodicity ikan nokturnal aktif pd malam hari sejak terbenam matahari sampai

    pagi. Ikan diurnal pada siang hari. Jika kondis lingkungan buruk feeding periodicity dapat

    berubah bahkan dapat menyebabkan terhentinya pencarian makanan.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    20/25

    IV. SCHOALING (PENGELOMPOKAN)

    Pengelompokan merupakan penomena biososial dengan elemen-elemen

    penyebabnya sebagai suatu pendekatan yg bersifat timbal balik. Saling tertarik

    ini didasari oleh proses syaraf yang lebih tinngi, sesuai dg perbedaan spesies,

    respon terhadap tanda-tanda khusus, penyaringan, mekanisme, faktor

    pengalaman dll (Shaw, 1969 dalam, Effendie, 1977).

    Tujuannya : untuk memperkuat pertahanan, mengacaukan perhatian pemangsa

    dll.

    Ciri-ciri Ikan yang Membentuk Kelompok :a. Umur dan ukuran relatif sama

    b. Mempunyai tujuan sama, mis : mencari makan, mencari daerah yang cocok,

    mencari daerah untuk memijah, dll.

    c. Kecepatan beranang relatif sama karena ukuran dan umur relatif sama.

    d. Untuk jenis tertentu : dalam rangka memperkuat pertahanan. Mis : ikan teri,layang, kembung dan japuh, sedangkan ikan pemangsa : tongkol dan tuna.

    Ikan yg bersifat soliter, terpisah-pisah (tidak berkelompok), biasanya sifat ini

    dimiliki oleh ikan pemangsa. Contoh : ikan kerapu, kakap merah dan hiu.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    21/25

    - Bentuk pengelompokan ada yg bersifat sementara : ditandai dg reaksi mereka terhadap

    rangsangan yg dihasilkan sesuatu keadaan hanya bersifat sementara, pengelompokan

    dan penyebarannya sesuai dengan perubahan faktor sekeliling yg cepat.

    - Bentuk pengelompokan yg sejati : sifat pengelompokannya mempunyai tingkat

    kestabilan yg lebih tinggi terhadap keadaan sekeliling yg bagaimanapun variasinya.

    Hal-hal yang menyebabkan ikan membentuk schoal :

    1. Sebagai perlindungan diri dari predator.

    2. Mencari dan menangkap mangsa.

    3. Pemijahan.

    4. Musim dingin.5. Ruaya dan pergerakan.

    6. Pengaruh faktor sekeliling.

    Bentuk schoal bervariasi menurut jenisnya :

    - Kelompok cakalang yg akan memakan umpan dg baik berada pada suatu formasi

    yg teratur, kecepatan dan arah renang sama, membentuk riakan ripples yg sama.- Sedangkan ikan yg tidak akan memakan umpan dengan baik (poorly biting schoal)

    biasanya berada pada suatu formasi yg tidak teratur, arah gerak tidak tetap, cenderung

    membentuk kelompok-kelompok kecil, olakan-olakan yg besar di permukaan, loncatan

    terlihat pada bagian tepi schoal, umumnya akan segera menyelam bila didekati oleh

    kapal.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    22/25

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    23/25

    Tugas : Tulis nama jenis-jenis ikan, amati jenis makanan utamanya dan makanan

    tambahannya. Selanjutnya jelaskan cara makan, kebiasaan makan dan sifat

    makannya masing-masing.

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    24/25

    Tugas Kelompok

    Ketentuan :

    Review Jurnal yg di berikan Dosen.

    Dipresentasikan dalam Ppt.

    Dibuat dlm Makalah.

    Makalah Huruf Times New Roman 12

    1,5 Spasi

    Jumlah Halaman ditentukan

    Kertas A4

    Tidak perlu dijilid, cukup distaplessaja

    Dilarang Meng-Copy Paste

    keseluruhan isi jurnal ke dalam

    makalah.

    Literatur dilampirkan di makalah

    Dikumpulkan sebelum UTS Bioper

    Makalah Bioper

    Format:

    -Judul

    -Pendahuluan Min. 2 hal)

    -Tinjauan Pustaka Min 12. Hal)

    a. Klasifikasi n Morfologi

    b. Sekilas ttg penelitian di Jurnal

    utama

    c. Metode penelitian Jurnal utama.

    d. Hasil dan Pembahasan,

    ditunjang dgn litelatru dr jurnal lain, buku,

    artikel)

    -Penutup Min. 1 hal)

    -Daftar Pustaka Min. ada 1 jurnal, min 3

    Buku, dan Artikel)

  • 7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf

    25/25


Top Related