Download - Bindo - Makalah Edit
PERAN PASTA GIGI DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN GIGI
DISUSUN OLEH:
ATIKAH DARA GHAISANI
201211030 / A
KELOMPOK 2
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2012
Peran Pasta Gigi dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Atikah Dara Ghaisani *)
*) Mahasiswi Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama)
Abstrak
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui secara luas
tentang perannya pasta gigi untuk kesehatan gigi. Padahal kondisi gigi juga
berpengaruh besar pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hasil survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2011) Departemen Kesehatan RI menunjukkan
bahwa penyakit gigi dan mulut ,termasuk karies dan penyakit periodontal,
merupakan masalah yang cukup tinggi sebesar 60% yang dikeluhkan oleh
masyarakat.
Cara yang paling sederhana namun paling penting untuk kesehatan gigi
adalah dengan cara menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Sikat gigi
menggunakan pasta gigi memiliki banyak fungsi yaitu dapat membersihkan gigi,
memoles permukaan gigi, menyegarkan nafas, untuk menghilangkan atau
mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara
kesehatan gusi. Pasta gigi memiliki komposisi yang sangat bermanfaat untuk
kesehatan gigi yaitu agen Polishing (penggosok), agen Moistener (pelembab),
agen deterjen dan Foaming (pembuat busa), agen pengikat, pemanis, Flavour
(pemberi rasa) dan pengawet. Pasta gigi pun juga memiliki berbagai jenis pasta
gigi antara lain pasta gigi untuk karies, pasta gigi untuk herbal dan khusus
hipersensitivitas. Masyarakat harus pandai memilih pasta gigi yang tepat untuk
digunakan. Yang dimaksud dengan pasta gigi yang tepat adalah pasta gigi yang
mengandung Flouride dan komposisi yang sesuai ketentuan WHO. Dengan
demikian penggunaan pasta gigi sangat berperan dalam pemeliharaan kesehatan
gigi.
Pendahuluan
Masyarakat Indonesia masih banyak yang mengabaikan kesehatan giginya.
Mungkin karena letaknya yang tertutup dan tersembunyi. Padahal kondisi gigi
juga berpengaruh besar pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hasil survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2011) Departemen Kesehatan RI menunjukkan
bahwa penyakit gigi dan mulut ,termasuk karies dan penyakit periodontal,
merupakan masalah yang cukup tinggi sebesar 60% yang dikeluhkan oleh
masyarakat1. Oleh karena itu, sesuai dengan UU Kesehatan 23/ 1992 pasal 20
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan upaya kesehatan2.
Dengan pemeliharaan kesehatan, salah satunya yaitu upaya peningkatan kesehatan
gigi yang dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek pengetahuan, kesadaran
masyarakat, dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
pemeliharaan3. Namun sebagian besar orang masih saja kurang memiliki
kesadaran dan sering mengabaikan kondisi kesehatan gigi mereka secara
keseluruhan4.
Cara yang paling sederhana namun paling penting untuk kesehatan gigi
adalah dengan cara menyikat gigi. Telah diketahui bahwa untuk menyikat gigi
dengan pasta gigi sebagai penunjang untuk memelihara kesehatan gigi yang tidak
dapat diabaikan. Karena pasta gigi memiliki kandungan-kandungan yang banyak
dan memiliki fungsinya antara lain untuk membersihkan permukaan gigi,
mengurangi plak, menyegarkan mulut, dan memelihara kesehatan gusi. Menurut
Academy of General Dentistry, Untuk mendapatkan gigi bersih, fluoride adalah
suatu keharusan menyikat gigi dengan pasta gigi ber-fluoride dua kali sehari dapat
mengurangi kerusakan gigi sebanyak 40 persen5.
Dengan demikian, dalam makalah ini akan membahas mengenai peran
pasta gigi dalam memelihara kesehatan gigi. Agar masyarakat mengetahui
bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dengan menggunakan pasta gigi.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu
bagaimana peran pasta gigi dalam pemeliharaan kesehatan gigi? dan bagaimana
cara memilih pasta gigi yang baik untuk digunakan?
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana peran pasta gigi dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan untuk mengetahui cara memilih pasta gigi yang baik untuk
digunakan.
Berdasarkan hasil penulisan makalah ini, manfaat bagi penulis adalah
untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengetahui apa saja peran pasta gigi
dalam kesehatan gigi. Manfaat bagi masyarakat adalah agar masyarakat
mengetahui secara luas bagaimana cara memelihara kesehatan gigi dengan
menggunakan pasta gigi dan cara memilih pasta gigi yang baik untuk digunakan.
Dan diharapkan, masyarakat bisa lebih mengetahui kandungan-kandungan apa
saja yang terdapat dalam pasta gigi.
Definisi pasta gigi
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi,
biasa digunakan dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga
disebut odol. Sebenarnya odol adalah salah satu merek pasta gigi asal
Jerman yang dibawa oleh para tentara Hindia Belanda. Walaupun merek ini sudah
berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, akhirnya nama odol telah
menjadi nama generik untuk pasta gigi. Penggunaan pasta gigi adalah salah satu
cara yang digunakan masyarakat sampai saat ini, hampir diseluruh dunia, yang
bertujuan untuk meningkatkan kebersihan gigi dan rongga mulut.
Fungsi pasta gigi
Pasta gigi yang digunakan dengan sikat gigi jelas memiliki fungsi untuk
kesehatan gigi yaitu membersihkan gigi, memoles permukaan gigi dan
menyegarkan nafas. Karena dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi,
bakteri-bakteri yang terdapat pada gigi akan hilang. Selain itu pasta gigi juga
dapat menghilangkan plak gigi. Plak gigi adalah suatu lapisan tipis terdiri dari
berbagai jasad renik yang terbentuk pada permukaan gigi beberapa saat setelah
gigi berkontak dengan saliva6. Plak gigi tersebut memang tidak akan bisa hilang
secara total, bukan berarti plak bukan lapisan yang sulit untuk dibersihkan.
Namun plak tersebut akan hilang bila melakukan secara rutin menggosok gigi
menggunakan pasta gigi. Karena dengan menggunakan pasta gigi akan
mengurangi akumulasi plak. Didalam pasta gigi terdapat enzim, yaitu ada didalam
fluoride yang fungsinya untuk meremineralisasi gigi, memperputih gigi dan
mencegah osteoporesisi pada gigi atau memperkuat gigi.
Pasta gigi juga memiliki fungsi untuk menghilangkan atau mengurangi
bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gusi.
Karena pasta gigi merupakan komponen yang mengandung zat pembersih. Secara
umum pasta gigi mengandung flouride yang salah satu fungsinya dapat melawan
bakteri7. Sehingga dengan menggunakan pasta gigi adalah cara yang sederhana
untuk menghilangkan bau mulut.
Komposisi pasta gigi
Setelah mengetahui fungsi-fungsi dari pasta gigi, sudah jelas bahwa
pasta gigi memiliki banyak komposisi8. Sebuah pasta gigi pada umumnya
memiliki komposisi seperti dibawah ini. Berikut komposisi pasta gigi beserta
fungsi-fungsinya:
1. Agen Polishing (penggosok).Merupakan salah satu bahan terpenting
pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel makanan yang
menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada
gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen
ini. Agen yang sering digunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat,
alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll.
2. Agen Moistener (pelembab).Biasanya ditambahkan ke dalam pasta
gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang
sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.
3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa).Berfungsi untuk
membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan
yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir).
Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat
pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril
sulfat dan magnesium lauril sulfat.Berfungsi untuk membantu aksi agen
dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga
berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang
digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan
deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan
magnesium lauril sulfat.
4. Agen pengikat.Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya
pemisahan bahan pasta. Yang lazim digunakan adalah :- Pati (Starch).- Gum
tragacanth.- Sodium alginat (Manucol SA).- Modified Irish Moss (Sangat
bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).- Sintetik seperti : Propilen glukol.
5. Pemanis.Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering
digunakan adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga
dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.
6. Flavour (Pemberi rasa).Untuk memberikan aroma atau rasa pada
pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk
menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak
peppermint.
7. Pengawet.Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan
berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya
adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.
Jenis-jenis Pasta Gigi
Jenis-jenis pasta gigi memiliki beragam jenis dan masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Jenis-jenis pasta gigi diantara lain, pasta gigi anti
karies, pasta gigi herbal dan pasta gigi hipersensitivita9.
1. Pasta gigi anti karies
Pasta gigi yang kini beredar pada umumnya mengandung flour dalam
bentuk Natrium fluoride (NaF), Stanium Fluoride (SnF) dan Sodium
monofluorofosfat (NaMNF). Pasta gigi yang mengandung fluoride sangat efektif
dalam mencegah / mengendalikan karies pada gigi dan sangat berperan penting
dalam peningkatan kesehatan gigi. Contoh pasta gigi anti karies adalah Pepsodent.
2. Pasta gigi herbal
Penambahan herbal pada pasta gigi diharapkan dapat menghambat
pertumbuhan plak. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan beberapa jenis
herbal yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Pasta gigi herbal berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti: lidah buaya, jeruk nipis, dan daun sirih, maka
bahan tersebut bersifat aman dan alami sehingga bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan bakteri plak.
3. Pasta gigi hipersensitivitas
Hipersensitivitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit,
berupa rasa sakit yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang terbuka saat
menerima stimulus yang berasal dari luar. Jenis bahamn yang digunakan dalam
pasta gigi ini adalah Potassium citrate dan Stronsium chloride. Contohnya adalah
Colgate Sensitive, Sensodyne.
Cara memilih pasta gigi
Sebagai pengguna pasta gigi tidak bisa sembarangan menggunakannya,
namun ada cara-cara untuk memilih pasta gigi yang baik10, yaitu:
1. Pastikan dalam komposisi pasta gigi tersebut terdapat flouride. Karena
menggosok gigi dengan pasta gigi ber-fluoride dua kali sampai tiga kali
sehari dapat meningkatkan kesehatan gigi.
2. Pasta gigi yang aman untuk anak-anak mengandung flouride antara 250-
500 ppm dan flouride ini tidak boleh tertelan oleh anak-anak. Sedangkan
untuk dewasa kandungan flouride tidak melebihi batas maksimum yaitu
1000 ppm.
3. Pada iklan-iklan pasta gigi di tv modelnya memegang sikat gigi yang
dipenuhi pasta gigi. Menurut E Jane Crocker, memencet pasta gigi
sebanyak itu (katakan, sepanjang 2 cm) tidak akan membuat gigi lebih
bersih daripada jika hanya menuang 1 cm pasta gigi. Menggunakan pasta
gigi seperlunya akan dapat menghemat pasta gigi yang digunakan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa peran pasta gigi
sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi. Dilihat dari sisi fungsinya sudah jelas
bahwa sikat gigi dapat membersihkan gigi, memoles permukaan gigi,
menyegarkan nafas. Pasta gigi juga memiliki fungsi untuk menghilangkan atau
mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara
kesehatan gusi. Dengan rajin menggosok gigi menggunakan pasta gigi secara
rutin, otomatis gigi akan bersih, bau nafas akan segar dan plak-plak yang terdapat
pada gigi sedikit demi sedikit akan berkurang.Kesehatan gigi juga dipengaruhi
oleh cara pemilihan pasta gigi yang tepat. Pasta gigi yang tepat itu adalah pasta
gigi yang mengandung flouride dan komposisi-komposisi lainnya yang
penyusunannya sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh WHO.
Saran
Saran penulis ditujukan kepada pemerintah agar memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pengetahuan penggunaan pasta gigi sebagai tindakan awal
untuk mencegah penyakit gigi. Kepada masyarakat tanamkanlah kebiasaan
menggosok gigi sejak dini secara rutin 2-3 kali dalam sehari, agar terciptanya
kesehatan gigi.
Referensi
1. Departemen Kesehatan RI: Laporan hasil survei penyakit periodontal dan karies gigi Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT).Jakarta.2011
2. Undang-undang Republik Indonesia: Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Tersedia di: http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?czoyNToiZD0xOTAwKzkyJmY9dXUyMy0xOTkyLmh0bSI7
3. Departemen Kesehatan RI: Laporan hasil survey penyakit periodontal dan karies gigi tahun 1999-2003. Jakarta. 2005
4. Pratiwi.Gigi sehat merawat gigi sehari-hari. 2007. Jakarta: Kompas
5. Academy of General Dentistry. 2007. Tersedia di: http://www.knowyourteeth.com/infobites/abc/article/Default.asp?abc=M&iid=312&aid=1266
6. Ristiae. Memelihara kesehatan gigi dan mulut (online). 2012. (diakses 03 Oktober 2012) Tersedia di: http://dentalhealthcare.wordpress.com/2009/03/14/dental-plaque-plak-gigi/#more-4
7. Felicia N. Masalah Utama pada gigi dan mulut. 2010. Jakarta: Kompas
8. Khinanti. Kandungan pasta gigi pada umumnya (online). 2011. (diakses 03 Oktober 2012) Tersedia di: http://www.tanyapepsodent.com/kandungan-pasta-gigi-pada-umumnya)
9. R Armi. Pasta gigi sebegai salah satu media dalam menjaga kesehatan rongga mulut. 2011. Hal. 15-18
10. Kusumasari Citra. Konsultasi Kesehatan Gigi dan Mulut.2012. Jakarta: Kompas