Download - Bimbingan Karir
ELEMEN KOMPETENSI :
Memahami pengembangan dan perencanaan karir
TUJUAN MATA KULIAH :1. Memahami proses perkembangan karir2. Memahami perencanaan pengembangan karir yang dapat
mengoptimalkan potensi diri.
MATERI :1. Pengertian dan ruang lingkup bimbingan karir2. Berbagai pendekatan teoretik dan terapannya dalam bimbingan
karir3. Faktor individual dan lingkungan yang berpengaruh pada studi,
pekerjaan serta pengisian waktu luang.4. Perencanaan berbagai alternatif pengembangan karir di sekolah,
pekerjaan, komunitas khusus dan pada masa pensiun.5. Bimbingan dan konseling karir.
BAHAN PEMBELAJARAN
1. Herr, E.I & Cramer,S.H. Career Guidance and Counseling Through The Life Span, Systematic Approach. Boston : Little Brown, 1984
2. Healy, C.C. Career Development, Counseling Through The Life Stage, Boston: Allyn & Bacon, 1982
3. Sharf, R.S Applying Career Development Theory to Counseling. California : Brooks/ Cole Publ. Co., 1992
4. Dewa Ketut Sukardi & Desak Made Sumiati. Panduan perencanaan Karir. Surabaya : Usaha Nasional, 1993
5. Depnaker. Buku Petunjuk Jabatan. Jakarta : Depnaker, 1989
6. Depnaker. Kamus Jabatan Nasional. Jakarta : Depnaker, 1989, 1987, 1988
7. Mohammad thayeb Manrihu. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : Bumi Aksara, 1992
8. Gibson R.L & Mitchell MH. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta Pustaka Pelajar 2010
BIMBINGAN KARIR = BIMBINGAN + KARIR
BIMBINGAN :Bantuan yang diberikan kepada individu secara berkesinambungan dan sistematis, dari pembimbing (konselor) kepada yang dibimbing (koseli) agar kemampuan diri yang dibimbing dapat berkembang secara optimal dalam segenap peranan kehidupan.
Bantuan yang diberikan bisa berupa pemberian informasi, nasihat, petunjuk, pengarahan, konseling, penyaluran dan penempatan.
KONSELING :Bantuan yang diberikan kepada klien/ sekelompok klien dari konselor, dengan cara tatap muka agar klien (konseli) tersebut mencapai perwujudan diri dalam segenap kehidupan (peran dan aspek kehidupannya)
KARIR :Bukan berkenaan dengan pekerjaan atau jabatan saja tetapi kegiatan-kegiatan peranan yang diperankan seseorang sepanjang hayat dalam kehidupannya.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR :Membantu individu-individu dari semua tingkat usia dalam mengambil keputusanyang sangat penting bagi dirinya, yaitu karir yang akan menyita sebagian besar masa hidupnya dalam mempersiapkan dan terjun di dalamnya.
MENURUT SUPER (1951)Proses membantu seseorang mengembangkan dan menerima gambaran diri dan peranannya yang terintegrasi dan adekwat dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dan mengkonversikannya ke dalam relitas dengan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat.
MENURUT CRITES (1969)Bimbingan dan konseling karir, bisa sebagai suatu kondisi perlakuan (menjawab masalah-masalah vocational) atau sebagai suatu variabel stimulus (edukatif/ me-maksimalkan perkembangan)
1.Konseling Umum (a) Pengetahuan tentang teori dan teknik konseling(b) Kemampuan menggunakan teknik konseling(c) Trampil dalam membina hubungan produktif dengan klien(d) Kemampuan membantu klien dalam mengambil keputusan
2. INFORMASI :(a) Pengetahuan tentang sumber pendidikan, pelatihan dan
kecenderungan pekerjaan, lapangan kerja.(b) Mengetahui tentang konsep dasar yang berkaitan dg konseling karir, perkembangan karir, jalur dan pola karir.(c) Teori perkembangan karir dan pengambilan keputusan(d) Perancangan sumber dan teknik bagi kelompok khusus.(e) Strategi dlm mendapatkan & menyebarluaskan informasi karir
KOMPETENSI KOSELOR KARIR
3. ASSESMENT INDIVIDUAL DAN KELOMPOK : (a) Memahami teknik dan pengukuran kepribadian (b) Memahami strategi yang digunakan dalam evaluasi prestasi kerja, keefektifan individual dan program. (c) Kemampuan menafsirkan data hasil pengukuran.
4. PENGELOLAAN ATAU ADMINISTRASI : (a) Pengetahuan tentang rancangan program, pengiraan kebutuhan,pelaksanaan tujuan pengembangan karir. (b) Pengetahuan tentang konsep dan gaya kepemimpinan yg digunakan dlm program pengembangan karir. (c) Kemampuan mempersiapkan anggaran, waktu pelaksanaan dan merancang kegiatan pelaksaan pengembangan karir.
5. IMPLEMENTASI :(a) Dapat mengadopsi perencanaan perubahan strategi
pelaksanaan program pengembangan karir.(b) Kemampuan melaksanakan program pengembangan karir
individual dan kelompok.
(c) Kemampuan melaksanakan upaya hubungan masyarakat dalam program pengembangan karir.
(d) Kemampuan program pengembangan karir percontohan dalam berbagai bidang dengan mengaplikasikan sumber karir yg komprehensif.
(a) Pengetahuan tentang strategi & model konsultasi.
(b) Kemampuan mengemas konsultasi karir yg efektif untuk mempengaruhi individu, masyarakat umum, kelompok bisnis dan profesional.
(c) Kemampuan menyampaikan tujuan dan hasil program pengembangan karir pada key person.
(d) Kemampuan mengemas data dg pembiayaan yg efektif untk kegiatan konseling & pengembangan karir.
6.KONSULTASI
7. Bantuan Karier= Bimbingan Karir• Pendekatan pengembangan karir menyorot aspek
pengembangan kepribadian , yg menyatakan bl sseorang semestinya memiliki pengalaman &pemahaman ttt di setiap thp perkembangan yg akan menyediakan fondasi tepat untuk perencanaan karier dan pengambilan keputusan selanjutnya.
• Fokus bukan ke tahapan hidup ttt, ttp meluas ke seluruh jangkauan usia.
• Di Lembaga Spt Pusat2 karier komunitas & pusat karir unt populasi tertentu fokus hampir diarahkan secara eksklusif pada kebutuhan karir individu.
• Para konselor yg bekerja di kantor pemerintahan & layanan rehabilitasi memiliki tanggungjawab yg jelas untuk menyediakan bimbingan &konseling karier.
• Para konselor di program yg lebih luas seperti lembaga komunitas, SMP, SMA, PT diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berorientasi- karier populasi yang dilayani.
• DEFINISI &KLARIFIKASI• Karier (career): jumlah total pengalaman kerja ssorg di dlm
kategori pekerjaan umum spt mengajar, akuntansi, pengobatan atau penjualan
• Pekerjaan (occupation): Sebuah aktivitas specifik dari kerja atau karya.
• Pengembangan Karier (career development): Aspek dari perkembangan total individu yg menitikberatkan pembelajaran, persiapan,cara memasuki dan kemajuan di dunia kerja.
Konseling untuk Perencanaan Karir& Pengambilan Keputusan
• Pendidikan Karier (Career education). Pengalaman pendidikan terencana yg memfasilitasi pengembangan karier sseorang dan mempersiapkan masuk ke dunia kerja. Totalitas pengalaman dimana sseorg belajar dan mempersiapkan diri unt terlibat di dlm pekerjaan sebagai bagian dari cara memperoleh penghasilan. Tanggungjawab utama sekolah dg fokus kpd pembelajaran, perencanaan dan persiapan memasuki sebuah karier.
• Bimbingan Karier (Career guidance); Aktifitas dilakukan konselor diberbagai lingkup dg tujuan menstimulasi & memfasilitasi perkmb karier sso di sepanjang usia bekerjaanya . Aktifitas ini meliputi bantuan dlm perencanaan karier, pengambilan keputusan & penyesuaian diri.
• Pelatihan Karier (Career Coaching).Membantu Ind menetapkan tujuan, mengidentifikasikan proseduruntuk mencapai tujuan, dan mengevaluasi perkembangan menuju pencapaian tujuan.”Pelatih juga memberi nasehat dan menguatkan klien untk ‘tetap berada di jalurnya’.
• Informasi Pekerjaan (occupational information). Data ttg pelatihan dan program pendidikan terkait, karier,pola karier, kecenderungan dan peluang bagi pekerjaan ttt.
• Lapangan Kerja (vocation). Penawaran kesempatan untuk bekerja di bidang ttt.
• Pendidikan kerja (vocational education).Pendidikan yg merupakan persiapan bagi sebuah karier di sebuah pekerjaan atau bidang teknis ttt.
Devinisi yg agak terbatas ini mungkin berada diakhir kontinum.
Contohnya, karier kadang didefinisikan jml total pengalaman dan gaya hidup ssorg, sedang pendidikan karier dilihat sbg semua aktifitas dan pengalaman terencana yg mempersiapkan ssorg untk bekerja.
Hrs dicatat bhw pengembangan, pendidikan dan konseling karier saling berkaitan.Ketika pendidikan karier menstimulasi pengembangan karier, maka konseling karier menyediakan arahan bagi pendidikan dan pengembangan karier itu sendiri.
Konselor hrs juga menyadari kalau penddk karier dan program yg merupakan pelengkap konseling karier mestinya berlandaskan pd tugas perkemb shg tdk trbatas pd kelompok usia ttt. Pengembangan karier sepanjang hayat adl yg tepat bg kondisi saat ini &prospek masa depan.
TEORI PEMILIHAN DAN PERKEMBANGAN KARIR
A. TEORI STRUKTURAL1. Trait-factor2. Teori Holland3. Sistem-sistem Sosioekonomik
B. TEORI-TEORI DEVELOPMENT.1. Perilaku Okupasional dari ROE2. Pilihan Okupasional dari Ginzberg3. Perkembangan Karir dari SUPER4. Perkembangan karir orang dewasa5. Pengambilan keputusan6. Belajar sosial dari KRUMBOLTZ7. Cognitive-Behavioral
C. TEORI PSIKOANALISA
TEORI TRAIT-FACTOR.
Individu sebagai suatu orgnisasi kapasitas & sifat-sifat lainnya yang dapat diukur dan dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan program latihan atau okupasi
Individu mremiliki sifat, minat, bakat dan hasil belajar serta ciri-ciri kepribadian yang dapat diidentifikasikan melalui alat-alat objektif seperti tes atau inventory psikologi lainnya, profilnya menggambarkan potensiindividu.
Teori tentang kepribadian-kepribadian danlingkungan kerja.Holland merumuskan teori perkembangan karir di dasarkan atas:6 tipe kepribadian, yaitu :
1.Tipe Realistik (R)2.Tipe Inverstigatif (I)3.Tipe Artistik (A)4.Tipe Sosial (S)5.Tipe Enterprising (E)6.Tipe Convensional (C).
TEORI HOLLAND
• Iapun membagi lingkungan ke dalam 6 tipe seperti tersebut di atas.
• Induvidu merupakan produk dari bawaan dan lingkungannya.
• Tiap-tiap tipe kepribadian tersebut mempunyai Lingkungan, Ciri-ciri Kepribadian
• dan Tingkah laku khasnya masing-masing.• Masing-masing saling hubungan antara ke-6
tipe kepribadian dan lingkungan • Menghasilkan 3 asumsi, yaitu Konsistensi,
Diferensiasi dan Kongruensi.
1. Tipe Realistik (R); aktif, memerlukan manipusi eksplisit, teratur, sistematik terhadap objek/ alat/ mesin-mesin dan juga binatang. Ciri-ciri khusus : praktikalis, stabilitas, konformis dan teknis.
2. Tipe Investigatif (I); aktif, memerlukan penyelidikan observational, simbolis, sistematik dan kreatif terhadap fenomena fisik/ biologis Ciri-ciri khusus : ahli kimia, ahli fisika, bilogis, dll.
3. Tipe Artistik (A); aktif, ambigus, bebas, menciptakan produk-produk lukisan, drama, karangan. Ciri-ciri khususs : emosional, imajinatif, impulsif dan murni.
4. Tipe Enterprising (E); aktif memanipulasi terhadap orang lain, untuk memperoleh tujuan ekonomik atau organisasi. Ciri-ciri khusus : ambisius, dominan, optimisme, sosiable.
5. Tipe Konvensional (C); aktif, memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, sistematis. Ciri-ciri khusus : efisiensi, keteraturan, praktikalis dan kontrol diri yang kuat.
6. Tipe Sosial (S); aktif melibatkan orang lain seperti membantu, mengajar dan menyediakan bantuan. Ciri-ciri khusus : Kerjasama, bersahabat, persuasif dan bijaksana.
Selain tipe kepribadian, Holland-pun membahas mengenai LIngkungan.
Ada 6 tipe lingkungan, yaitu
- Lingkungan Realistik (R)- Lingkungan Invertigatif (I)- Lingkungan Artistik (A)- Lingkungan Sosial (S)- Lingkungan Enterprising (E)- LIngkungan Conventional (C)
Masing-masing tipe kepribadian akan mencari lingkungan yang sesuai.
Contoh : Tipe R, dalam kehidupan sehari-hari menyenangi pekerjaan atau melaksanakan hobinya dengan menggunakan alat, mesin atau binatang, untuk itu ia harus memiliki kompetensi bekerja dengan alat atau mesin tersebut. Lingkungan yang sesuai tentu saja yang dapat menyediakan fasilitas yang berhubungan dengan hobinya. Masalah nilai ekonomis, sosial dan estetis dikesampingkan.
SISTEM SOSIOEKONOMIK..
Berpendapar bahwa latar belakang sosioekonomik seseorang banyak mempengaruhi pilihan okupasional yang dipertimbangkan dan dilakukannya. Yang dimaksud adalah pendapat/ okupasi dari orang tua, pendidikan orang tua, ras, kelompok etnik, agama, lingkungan tempat tinggal, stabilitas keluarga, nilai-nilai kelompok, lingkungan sekolah dan lain-lain.
Jadi, pilihan okupasi seseorang lebih dipengaruhi oleh sistem sosioekonomiknya.
LIPSELT (1962)
Konselor harus memahami faktor-faktor sosial terhadap perkembangan karir individu, diantaranya :
- Keanggotaan kelas sosial- Pengaruh keluarga- Lingkungan sekolah- Masyarakat (nilai-nilai kelompok, pengaruh-
pengaruh khusus)- Pressure Group (LSM, organisasi-organisasi
lain)- Persepsi peran (Pemimpin, pengikut)
TEORI MYERS-BRIGGS
Individu mengamati dunia, kemudian ia mengambil
keputusan yang didasarkan atas persepsi-nya tentang
dunia yang diamatinya. Di dalam mengambil
keputusan tersebut, individu mempertimbangkan
objek, peristiwa, orang atau gagasan yang
dipersepsinya itu. Menurut Myers-Briggs kegiatan
mental terutama tertuju pada kedua peristiwa atau
gejala psikis itu yaitu : PERCEIVING & JUDGING.
PERCEIVING dilakukan dengan dua cara :
- SENSING (Pengindraan)/ S-
- INTUITION (Intuisi) /N
Sensing merujuk pada penglihatan, pendengaran,
penciumam, pengecapan dan perabaan.
Intuition (firasat) merujuk pada insight.
JUDGING dilakukan dengan dua cara :
- THINKING/ T
- FEELING/ F.
Thinking merujuk pada penganalisaan dan pengobjektifan akan segala sesuatu yang dipersepsi dengan menggunakan kaidah analisis objektif dan logis.
Feeling meruijuk pada empathi dan nilai-nilai kemanusiaan (pribadi)/ subjektif.
Kombinasi dari 4 kemampuan tersebut, menjadi 4 macam tipe kepribadian :
- Sensing – Thinking - Sensing – Feeling- Intuition – Thinking- Intuition – Feeling
Kemudian Myer Briggs menggunakan istilah sikap untuk mengacu cara individu mengarahkan energi fisiknya. Ia menggambarkan 2 sikap yaitu : INTEROVERT (I) dan EKSTROVERT (S).
Maka terbentuklah 16 tipe kepribadian sebagai berikut :
J P
T F T F
IS ISTJ ISFJ ISTP ISFP
N INTJ INFJ
ES ESTJ ESFJ
N ENFJ ENTP
TEORI DEVELOPMENT
TEORI PERILAKU OKUPASIONAL DARI ANNE ROE.
Anne Roe “Psychology of Occupation”.Merumuskan serangkaian hipotesis
untuk memperhitungkan penentu-penentu minat anak sejak dini. Penentu minat tersebut berupa: Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia dan pengalaman penerimaam dan penolakkan serta konsentrasi emosional keluarga.
ROE mengklasifikasikan pekerjaan menjadi 2 bidang, yaitu :
(a) Bidang perkerjaan yang berorientasi pada manusia.
(b) Bidang pekerjaan yang berorientasi pada gejala alam.
Add (a) – Pelayanan : dokter, psikolog, guru, pekerja sosial, konselor, perawat, dll - Kontak bisnis : insurance sales, sales executive dll. - Organisasi : Kepala pemerintaha, anggota DPR/ MPR - Kebudayaan umum : Pengacara, jurnalis/ wartawa, budayawan dll. - Enterteinment/ Art : pemusik, peneri, penyanyi, dll.
Add (b)- Teknologi : insinyur, pilot, electrician, operator computer
- Science : sarjana Fisika, Kimia, Biologi.
- Outdor : Petani, perkebunan, peternakan, dll.
TEORI OKUPASIONAL DARI GINZBERG.Konsepsi dasar :1. Pilihan okupasi berkembang sejak periode 10 s/d
15 tahun
2. Proses tersebut sebagain besar tidak berubah.
3. Pilihan okupasi adalah gabungan antara minat, kapasitas, nilai dan kesempatan.
4. 3 periode dalam pilihan okupasi adalah fantasi, tentatif dan realistik.
5. Faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan okupasi adalah nilai-nilai individu, faktor emosional, taraf dan jenis pendidikan dan lingkungan.
Fantasy : Merasa dapat melakukan apa saja yang mereka kerjakan.
Tentatif : Sub tahap minat, kapasitas dan nilai-nilai.
Realistis : Sub tahap eksplorasi, Kristalisasi, Spesifikasi.
Konsepsi Perkembangan Karir dari Donald E. Super
Karir merupakan suatu proses yang terbentang, bukan merupakan kejadian sesaat
2 konsep utama dalam teori Super adalah:
LIFE ROLEPeranan individu pada tahapan-tahapan perkembangan kehidupan
LIFE STAGETahapan-tahapan perkembangankarir dari masa kanak-kanak hing-ga masa tua, dimana masing-ma-masing tahap dicirikan oleh tugastugas yang spesifik
Kematangan Karir:Seberapa jauh penguasaan seseorang terhadap tugas-tugas perkembangankarir pada tingkatan umurnya atau efektivitasnya dalam menanggulangi masalah-masalah khas dari tahapan hidupnya
GROWTH EXPLORATION ESTABLISHMENT MAINTENANCE DECLINE
- Fantasy (4-10 tahun)
- Interest (11-12 tahun)
- Capacity (13-14 tahun)
Tugas-tugas:Mengembangkan gam-baran tentang macam-macam orang.
Mengembangkan orientasiterhadap dunia kerja danmemahami makna daridunia kerja
- Tentative (15-17 tahun) Tugas-tugas: Mengkristalisasikan prefe rensi vocational
- Transisi (18-21 tahun) Tugas-tugas: Menspesifikasikan preferensi vocational
- Trial-Little Commitment (22-24/25 tahun) Tugas-tugas: Menerapkan preferensi vocational
- Trial-Commitment and Stabilization (25-30 thn)
- Advancement (31-44 thn)
Tugas-tugas: Konsolidasi dan pengembangan.
(44 tahun)
Tugas-tugas:Mempertahankan statusyang dicapai dan keuntungan.
- Deceleration (65-70 thn)
- Retirement (71 thn lebih)
Tugas-tugas:Perlambatan, pemutusandan pensiun.
Konsepsi dari SUPER
Teori Perkembangan Karir dari SUPER
Perkembangan Karir masa kanak-kanak/ masa pertumbuhan (4 – 12 tahun) adalah sebagai berikut : -lihat bagan !
Keingintahuan (curiosity): merupakan kebutuhan utama. Curiosity akan berkembang apabila kebutuhan fisik/ sosial individu berubah. Melalui curiosity, fantasi berkembang. Rasa ingin tahu dan fantasi pada anak adalah penting dan harus dikembangkan, terutama pada tahun-tahun permulaan sekolah (TK/ SD)
• Eksplorasi, mengacu pada tindangan penelusuran, penyelidikan atau pemeriksaan; mengarah pada tingkah laku. Perilaku eksplorasi mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan karir.
• Informasi : anak mempelajari dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Ini mempunyai arti penting bagi perkembangan anak
Piaget – Vigotsky – Ericson mengemukakan pendangan yang berbeda mengenal perolehan pengetahuan pada masa anak (usia sekolah)
PIAGET :Membagi 4 tahap Perkembangan kognitif anak :1. Sensory-motor 2. Pra operasional3. Kongkrit opera- sional4. Formal Operasi- onal
VIGOTSKY (1986)Berdasarkan arah sa-Sasaran aktivitas (loading activity) mem-Bagi 3 masa :1. Objek manipulasi (1 – 3 tahun)2. Playing games (3-7 tahun)3. Learning (7-11 tahun)
ERICSON Membagi perkembangan manusiaatas 8 masa :1. Bayi : percaya X tidak percaya (harapan)2. Early childhood: otonomiX malu (penguasaan diri)3. Bermain: inisiatif X takut salah (tujuan)4. Sekolah: Rajin X inferioritas (Kompeten)5. Pubertas: identiras egoX peran kacau (kesetiaan)6. Dewasa muda: intimX isolasi (cinta kasih)7. Dewasa tengah: generativitas X stagnasi (memelihara)8. Usia tua: integritas egoX ego rusak (bijaksana)
4. Tokoh Panutan (Key figure); orang dewasa merupakan model yang memegang peranan penting bagi anak di dalam belajar tentang dunia kerja dan pembentukan konsep diri.
Key Figure : orang tua, guru, tokoh dewasa lainnya yang biasa jadi publik figure.
5. Pengendalian Internal & Eksternal; jika berhasil akan menghasilkan rasa otonomi atau mandiri (konsep diri positif)
6. Perkembangan MInat; merupakan hasil perkembangan dari eksplorasi dan identifikasi serta imitasi tokoh panutan, bisa di sekolah/ diluar sekolah.
7. Perspektif waktu/ Time Perspektif; pengembangan penghayatan waktu yang akan terjadi/ waktu yang akan datang.
8. Konsep diri dan perencanaan karir; mulai pada masa kanak-kanak akhir. Anak mulai memahami bahwa dirinya berbeda dengan orang lain (minatnya mulai jelas, mencari pengalaman sesuai dengan minatnya). Hal ini berkembang melalui; informasi, motivasi, minat, eksplorasi, pengendalian diri, time perspektif.
(HAVIGHURST- NOICC, 1986)
DEWASA AWAL :
-Memilih pasangan -Belajar hidup dengan pasangan
-Mengelola rumah tangga-Membesarkan anak
-Memulai okupasi-Tanggung jawab sebagai Warga
Negara
DEWASA MADYA :-Memperoleh tanggung jawab
sebagai warna negara-Memelihara rumah tangga
-Membimbing remajamengembangkan waktu luang-Penyesuaian pada perubah-
an-perubahan
DEWASA LANJUT:-Menyesuaikan diri dengankesehatan atau pendapatan
menurun.-Menyesuaian diri kepada
kehilangan pasangan.-Memenuhi kewajiban-
kewajiban sosial.-Berafiliasi dengan kelompok
seusiannya.-Penyesuaian diri kepada
pengunduran diri.
PERKEMBANGAN KARIR ORANG DEWASA
TEORI PSIKOANALISA
Minat seseorang merupakan suatu respon pemuasan kebutuhan ego; ego ingin dikenal dan diakui statusnya.
Pemilihan karir pada dasarnya merupakan manifestasi dari kebutuhan tak sadar (kebutuhan ego).
Misalnya : Orang yang memiliki kecenderungan agresif
memiliki karir sebagai polisi..
Dalam kaitan ini, konselor hendaknya dapat mengenalisis kecenderungan-kecenderungan tidak sadar klien kemudian membantu klien untuk memperoleh pemuasan kebutuhan-kebutuhannya itu secara wajar dan bermakna. Bimbingan karir menurut Psikoanalisa hendaknya dapat membantu inidivu mencapai perwujudan diri/ kepribadiannya secara seimbang.
Untuk hal tersebut maka konselor harus membantu klien untuk menemukan pola-pola perilaku vocational yang berperan sebagai wujud mekanisme dinamika kepribadiannya, dorongan-dorongan kebutuhan tidak sadar dapat dipenuhi/ dipuaskan melalui keberhasilan karir dalam perjalanan hidupnya.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan :• Approach cognitive• Economic• Matematik• Secial Learning
Teori Ekonomi KEYNESIAN :“ Seseorang memilih tujuan karir/ pekerjaan yang akan
memaksimalkan hasil dan meminimalkan kerugian”Hasil (keuntungan) dan kerugian tidak selalu uang, tetapi
sesuatu yang bernilai bagi individu (prestise, mobilitas sosial)
Individu dibimbing untuk memprediksi alternatif yang memberikan paling banyak reward untuk investasinya.
Decision Making Paragidma : (Pitz & Harren 1980)
• Sasaran pembuatan keputusan
• Pilihan alternatif
• Solusi/ outcomes dari tiap alternatif
• Outcomes dinilai
URUTAN DECISION MAKING :
1. Pendefinisian masalah
2. Alternatif
3. Perolehan informasi
4. Memproses informasi
5. Membuat rencana dan memilih tujuan
6. Mengimplementasikan dan mengevaluasi rencana.
Bimbingan karir untuk populasi khusus
Kelompok khusus ini dipisahkan berdasarkan kondisi-kondisi sosial, psikologis, rasial dan seksual.
1. KAUM WANITA.Partisipasi kaum wanita dalam dunia kerja dari tahun ke tahun terus meningkat. Ada 20 fakta mengenai pekerja wanita berdasarkan catatan “the women’s bureau of the United States Departement of Labor”
2. GOLONGAN MINORITASKeanggotaan dalam suatu kelompok minoritas sering mengakibatkan suatu jenis diskriminasi. Dua masalah utama yang sering timbul: diskriminasi dan stereotype
3 KELOMPOK YANG BERNASIB KURANG BERUNTUNGMasalah ini sering timbul karena kekurangan ketrampilan di sekolah dasar, biasa diakibatkan karena kelemahan pribadi atau ketidakmampuan.Konseling dilakukan tidak saja pada siswa, tetapi pada orang tua, lembaga-lembaga atau wali-walinya.
4. DEWASA MUDA DAN DEWASA TUAHal ini merupakan kondisi khusus yang khas pada usia-usia ini. Dimana pada kondisi usia dewasa muda berada dalam puncaknya kerja dan usia dewasa tua merupakan penurunan kemempuan kerja.
5. INDIVIDU-INDIVIDU YANG CACAT.Handicap dan disability memerlukan penanganan khusus.Konselor bertanggung jawab mengevaluasi potensi, merencanakan program, memantau program dan bekerjasama dengan orang tua, lembaga. Dll
6. ORANG-ORANG YANG BERBAKAT.Orang yang memiliki kemampuan intelektual yang superior atau memiliki bakat yang luar biasapun harus ditangani secara khusus, biasanya mereka punya masalah khusus dengan lingkungan disekitarnya.
RINGKASAN MODEL, METODE DAN MATERI MACAM2 KONSELING KARIR
DIAGNOSIS
PROSES
HASIL
Perlakuan yang diberi-kan tergantung masalah
Klien
-Analisis data klien-Membantu klien dalam mengambil keputusan
-Tidak ada diagnosis--Setiap klien mempu-
nyai vacationalproblem
Merupakan dasardari treatment.
-Sesuai dengan prosespsikoterapi
--Klien menemukan dirinya dan kebutuh-
-an2nya
-Exploration-Pengambilan keputus
an scr kritis--Tingkat kearah per-
ubahan
-Self concept-- Reorganized self
-Career decision making
-Memp. Perubahan positif atas keprib.
klien.
-Terselesaikan masalahklien
--Membantu klien agarmemahami dirinya
TRAIT-AND-FACTOR CLIENT CENTERED PSYCHODIAGNOSTIK
TEKNIKWAWANCR
INTERPRETASI TES
PENGG. INFORMASI
KERJA
-Raport--self understanding
--penyusunan programkerja
- mencari rujukan
Membantu klien untukmelakukan penghaya
tan gambaran diridalam peranan pekerjaannya
-Clarification-Comparison
-Interpretation ofwish-defence
TRAIT AND FACTOR CLIENT CENTERED PSYCHODIAGNOSIS
Penafsiran hasil-hasiltes oleh pihak yang
berwenang
Tes dilakukan bilabetul-betul dibutuhkan
-Klien, alat tes-Tes, informasi diag.-Memverbalisasikan
interpret. Tes.
-Apabila klien memerlukannya
- Informs. tsb. Betul-betul bermakna
bagi klien
-Analisa kebut. dari pekerjaan
-Pend. sifat dan faktor,membandingkan
karaktrstk indvd dan pekerjaan
-Penyediaan informasi-Penys. kembali atas
pilihan yang tidak tepat- Klien aktif dlm prosesPengambilan keputsn
DIAGNOSIS
PROSES
HASIL
-Problem appaisal-Person appraisal
-Prognotic appraisal “Super”
-Menjawab permasalahan klien dan mengapa
hal itu terjadi.
-Latar belakang masalah-Pernyatan masalah
-Pemecahan masalah Merupakan integrasi
dari model2 sebelumnya
-Conditioning & instru-mental learning.
-Mengurangi pola tingkah-laku maladjusted
-Memberikan kemudahanpengembangan karir
-Pengembangan penyesuaian diri
Peningkatan/ perbaikanpenyesuaian diri umum
dalam kehidupan
-Mengurangi anxiety-Kemampuan decision
making-Pencegahan masalah
-Pengambilan keputsan& reality testing
-Titik berat pada prosesyang dapat dicapai
klien
-Goodstain, menekankanpada peranan penting
kecemasan-Krumboltz, menfokuskan
analisa perilaku
DEVELOPMENTAL BEHAVIORAL KOMPREHENSIF
TEKNIKWAWANCR
PENGG. INFORMASI
KERJA
INTERPRE-TASI TES
Dilakukan secara bersiklus & dinamis
Interaksi antara kliendan konselor dengan menggunakan teknik
interview
-Psikoterapi-Menguatkan respon
Klien.
Dilakukan bersama-sama antar klien
dan konselor
Hampir diabaikan sejak digunakannyaperbedaan individu
dalam bertingkah laku
-Deskripsi pola-pola karir dari pekerjaan
-Membimbing klien Untuk membuat pilih
an karir-Mengakumulasikangambaran pekerjaan
dengan fakta
Mengembangkan pe-rangkat karir untuk
pengambilan keputusan
-Memaksimalkan nilaidari tes dalam DM
-Meramalkan ketepat-an testing
DEVELOPMENTAL BAHAVIORAL KOMPREHENSIF
BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH DASAR
DASAR :a. Perilaku memilih pada masa remaja/ dewasa dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman yang berlangsung pada masa anak.b. Banyak materi dan teks digunakan di sekolah, menggambarkan
dunia kerja/ pendidikan di masa depan.c. Memahami potensi-potensi/ kelemahan/ ketrampilan diri yang
akan dikembangkan.
(1) Kenali karakteristik anak.(Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Dasar)- Kebutuhan-kebutuhan anak- Potensi-potensi anak.
(2) Konselor dan Bimbingan KarirPeranannya harus disesuaikan pada sifat dan kebutuhan anak.Pengenalan karir dapat dikenalkan secara tidak langsung melalui materi-materi yang ada di dalam kurikulum sekolah, melalui kegiatan belajar/mengajar maupun ekstra kurikuler.Tujuan : Mengenalkan dan memberikan pengalaman kepada anak.
PROGRAM BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH DASAR
NORRIS (1963)TK : Mengenal kegiatan bekerja ibunya, ayahnya dan keluarga lainnya.Kls I : Pekerjaan yang ada disekitarnya (rumah, sekolah)Kls II : Pelayanan yang diberikan oleh instansi (toko, kontor pos, RS)Kls III : Transportasi, komunikasi, perusahaan-perusahaan besarKls IV : Pekerjaan Industri Tingkat NasionalKls V : Pekerjaan Industri Raksasa Nasional/ MultinasionalKls VI : Belajar kehidupan di negara tetangga.
BANK (1969) TK : Mengenal model peranan yang ada di SekolahKls I : Mengenal model peranan pelayanan makanan (toko, grosir)Kls II : Mengenal model pelayanan kesehatan Kls III : Peranan Kesehatan/ Kecantikan, Kebersihan, Perlindungan.Kls IV : Peranan Penyelenggaraan TransportasiKls V : Peranan Penyelenggaraan KomunikasiKls VI : Peranan penyelenggaraan Bisnis.
BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH
GINZBERG dan kawan-kawan (1951) membagi perkembangan pilihan karir atas 3 tahap :
1. Tahap FANTASI (6-10 thn)2. Tahap TENTATIF (11-18 thn)
a. Tahap perkembangan minatb. Tahap perkembangan kemampuan/ kapasitasc. Tahap perkembangan nilai-nilai.d. Tahap transisi
3. Tahap RELISTIK (19 thn ke atas) a. Tahap eksplorasi
b. Tahap kristalisasic. Tahap spesifikasi
TUJUAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH.
GINZBERG dan PRITCHARD1. Murid mengenali karakteristik dirinya (minat/
kemampuannya)2. Mengenali sifat-sifat pekerjaan, dampaknya bagi dirinya
(keuntungan/ kerugian, ---- penilaian)3. Mengidentifikasi pelbagai bidang pendidikan yang
tersedia. Mengenal arti personal dan sosial (occupational structure)
4. Mengidentifikasi keputusan-keputusan mendatang.5. Melakukan pilihan bidang-bidang pekerjaan.6. Dapat membedakan major occupation.7. Memilih pendidikan/ pelatihan sesuai dengan tujuan
tentatif pengembangan karir.
PROGRAM BIMBINGAN KARIR
Ada yang diintergrasikan ke dalam kurikulum pelajaran, ada yang diselenggarakan sendiri.
1. Memperbandingkan data statistik struktur pasar tenaga kerja tahun 80an dengan sekarang.
2. Mengidentifikasikan pekerjaan yang bergerak dalam bidang barang dan jasa.
3. Mendaftar kegiatan/ hobi, olah raga .. dll, dan ketrampilan apa yang dibutuhkan.
4. Mendiskusikan resiko yang dihadapi dari pekerjaan.5. Mendeskripsikan proses pengambilan keputusan yang pernah
dilakukannya.6. Latihan kebiasaan belajar dan bekerja.7. ‘The Student Days’8. Pekerjaan yang sudah tidak ada, karena perkembangan
teknologi9. Hubungan antara mata pelajaran yang diajarkan dengan
pengetahuan/ ketrampilan yang diperlukan.
BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS (slta)
Pada masa ini, eksplorasi sudah mulai lebih mengarah, disebut juga sebagai ‘penjelajah karir’ (14-24 thn)
Terbagai atas 3 fase :- Fase Kristalisasi- Fase Spesifikasi- Fase Implementasi
SLTA : Kristalisasi menuju ke spesifikasi.Dengan ciri-ciri bahwa mulai melakukan penelaahan terhadap diri sendiri (self-
examination) dan mencoba berbagai peran. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:1. Harus menjangkau seluruh siswa SLTA2. Kekhususan dan komprehensif dari perencanaan BK3. Mencakup pembiasaan belajar, perencanaan pendidikan dan karir, teknik
mencari pekerjaan, dll4. Harapan masyarakat (menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan)5. Ketrampilan verbal dan konseptual (lebih dipentingkan)6. Melakukan kegiatan lain di masyarakat yang lebih luas.
Bimbingan karir di perguruan tinggi
Alasan memasuki Perguruan Tinggi (PT), menurut HERR & CRAMER :1. Untuk kepuasan diri2. Untuk mengejar karir3. Untuk menghindarBudaya mahasiswa :1. Collegaite : mengejar kesenangan2. Vocational : mengejar ketrampilan dan diploma3. Akademik : mengejar pengetahuan4. Non Konformis : mencari identitasMereka yang memiliki kelas sosioekonomik tinggi, maka peluang
memasuki PT lebih besar.Hasil dari PT : dari segi penghasilan dalam dunia kerja, lulusan PT
lebih tinggi daripada lulusan SLTA.
TUJUAN BIMBINGAN KARIR DI PERGURUAN TINGGI
1. Bantuan dalam memilih bidang studi2. Bantuan dalam penilaian diri dan analisis diri3. Bantuan dalam memahami dunia kerja4. Bantuan dalam mengambil keputusan5. Bantuan dalam memasuki dunia kerja6. Bantuan dalam menemukan kebutuhan-kebutuhan unik berbagai
sub. Populasi.
Ada 4 pendekatan utama dalam melaksanakan BK di Perguruan Tinggi(HERR & CRAMER 2984) :1. Mata kuliah, lokakarya, seminar-seminar2. Aktivitas kelompok3. Konseling4. Program penempatan
BIMBINGAN KARIR DI TEMPAT KERJA
HUBUNGAN ANTARA KEEFEKTIFAN KARIR DAN ORGANISASI
Keefektifan karir Keefektifan Organisasi
1. Prestasi kerja 1. Pencapaian Tujuan2. Adaptabilitas 2. Adaptasi3. Sikap positif thd Karir 3. Integrasi orang-orang ke dalam peranan kerja4. Kesadaran identitas 4. Pemeliharaan pola budaya
TAHAPAN-TAHAPAN KARIR :
1. Tahap ENTRY2. Tahap SOSIALISASI3. Tahap MID-CAREER4. Tahap LATE-CAREER(lihat buku Prof. Moh. Thayeb hal 178-179)
BANTUAN BIMBINGAN KARIR DI MASYARAKAT 1. Mengeliminasi perilaku-perilaku yang menyimpang2. Bantuan pencegahan dan pengembangan untuk mecapai
kematangan3. Membantu dalam mengambil keputusan.Ad 3. Gelatt (1962) mengemukakan strategi pengambilan keputusan yang
disingkat menjadi DECIDE (Data, Evaluation and Counseling In Decision-making Effectiveness)
Sedangkan TOLBERT (1980)Mengajukan langkah-langkah dalam mengambil keputusan sebagai
berikut :1. Maksud, klien perlu mengambil keputusan dan ia mempunyai
paling sedikit dua pilihan2. Informasi. Mengidentifikasi informasi tentang pilihan-pilihan3. Kemungkinan-kemungkinan. Semua kemungkinan tindakan
diidentifikasi4. Kemungkinan hasil. Konsekuensi yang mungkin dari setiap
alternatif diperiksa.5. Peluang hasil. Kemungkinan setiap konsekuensi diprediksi.6. Nilai-nilai. Keinginan pribadi dari setiap konsekuensi dinilai7. Keputusan. Melakukan keputusan untuk pilihan yang di ambil8. Umpan balik dan evaluasi.
Ada 2 jenis bantuan/ konseling yang diberikan :1. Konseling Individual2. Konseling Kelompok
(Baca buku Prof. Moh. Thayeb hal 184-199).
1. Nama tokoh2. Peranan/ Karir3. Perjanan Karirnya4. Hambatan dan peluang5. Posisi Pengembangan Karirnya6. Analisa berdasarkan sudut pandang Bimbingan Karir.