2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Bumi Hijau Lestari,
Puji syukur dan ucapan terimakasih kami sampaikan mengawali kegiatan Green School Festival 2018 ini melalui penulisan modul kegiatan sebagai panduan dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hijau dan kesehatan sekolah. Kegiatan Green School Festival 2018 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Kota Malang dalam meningkatkan partisipasi warga sekolah untuk terlibat secara langsung terhadap kepedulian lingkungan sekolah yang sehat dan hijau sesuai Visi misi Kota Malang sebagai kota yang Bermartabat.
Green School Festival 2018 diselenggarakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pen-didikan Kota Malang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Malang melalui tim konsultan yang ahl dibidang pendidikan dan lingkungan, Pada tahun ini menyelenggarakan kembali kegiatan tersebut da-lam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hijau yang sehat dan lestari.
Tim penyelenggara Green School Festival (GSF) pada tahun ini mengembangkan konsep penilaian Adiwiyata dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui pendekatan partisipatif berbasis isu lingkungan hijau yang merupakan pengembangan konsep dari tim Green School Festival 2018. Warga sekolah dan masyarakat di Kota Malang diajak untuk bersama-sama berupaya mengembangkan sekolah melaui upaya peningkatan lingkungan hijau dan sehat melalui pembelajaran lingkungan hijau dan kesehatan sekolah yang bertujuan untuk memberikan penguatan pendidikan karakter (PPK) dan perilaku ramah lingkungan dalam semua aspek. Secara Khusus ditujukan untuk warga sekolah. Perilaku ramah lingkun-gan perlu dimulai dari pembelajaran di sekolah. Program ini berupa rangkaian kegiatan workshop dan proses implementasi penataan lingkungan hijau dan sehat di sekolah dengan berupaya melibatkan seluruh stakeholder, untuk memetakan, merencanakan, mengimplementasikan, dan menilai kondisi, serta potensi lingkungan hijau yang ada di sekolah melalui aktifi tas pembelajaran aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Event kegiatan Green School Festival 2018 menggunakan metode Participatory Eco-Education Apraisal (PEAA) dan metode inkuiri adalah sebuah metode pemetaan sosial dan lingkungan yang biasa digunakan untuk pemetaan swadaya pada program pemberdayaan masyarakat yang digunakan untuk memetakan masalah dan potensi lingkungan hijau dan kesehatan di sekolah. Peserta akan diajari untuk memetakan, membuat penilaian, persoalan lingkungan yang ada di sekolah untuk kemudian diajak ber-sama-sama mencari solusi (Eco-School Mapping) sekaligus membuat perencanaan Eco-School Plan-ning dan mengimplementasikan (Eco School Implementation) tersebut secara partisipatif.
Sedangkan kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah menggunakan metode Inkuri yakni proses pembelajaran ilmiah di lingkungan sekolah dengan menggunakan pembelajaran partisipatif par-ticipatory dengan fokus pada 4 (empat) kompetensi/ 4C yaitu: critical thinking and problem solving, creativity, communication skills, and ability to work collaboratively) dengan
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH2
Event Green School Festival 2018 terdapat kegiatan lomba majalah dinding tig Dimensi, literasi ber-tema lingkungan dan kesehatan sekolah. Green School Festival 2018 ini diikuti oleh seluruh sekolah SD dan SMP di Kota Malang. Diadakannya program Green School Festival 2018 ini, diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muda yang memiliki karakter peduli terhadap lingkungan sebagaimana program penguatan pendidikan karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Agar pelaksanaan Green School festival dengan metode Partisiptory Eco-Eduaction Aprraisal (PEAA) mudah dipahami dan diterapkan oleh sekolah-sekolah dengan tiga indikator tersebut yaitu Pemetaan Sekolah Ekologis (Eco-School Mapping), Perencanaan Sekolah Ekologis (Eco-School Planning) dan Im-plementasi Sekolah Ekologis (Eco-School Implementation), tim panitia menyusun modul tutorial sebagai panduan dalam menyusun pemetaan lingkungan di sekolah. Untuk itu dilibatkanlah tim ahli dari pergu-ruan tinggi negeri, aktivis lingkungan hidup dan para pihak yang memiliki kompetensi sebagai tim lapa-ng yang akan memandu dan menjaga konten lingkungan hidup yang ada. Tim ahli yang dilibatkan terdiri dari beberapa tenaga ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk menyusun konsep, metode yang relevan, mendesain pelaksanaan workshop, dan bersama radar Malang serta Dinas Pendidikan Kota Malang menyusun metode penjurian.
Akhir kata, bumi hijau lestari adalah rumah kita, tempat kita berpijak dan bergantung. Untuk menjala-ni kehidupan tentu kita sangat bergantung pada bumi seisinya. Bumi yang lestari merupakan anugerah terbesar yang diciptakan Allah SWT untuk manusia. Dengan demikian, sudah menjadi tugas kita untuk menjaga, mempertahankan, melestarikan bumi kita agar tetap hijau dan lestari demi anak cucu generasi di masa yang akan datang.
Salam sehat bumi hijau lestari
Wassallammualaikum. Wr. Wb.
Tim Penyusun,
Malang, ..... Juli 2018
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 3
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................................... iKATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3TENTANG PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)..................................... 4LANDASAN HUKUM ........................................................................................................................... 79 ISU STRATEGIS ................................................................................................................................ 8
1. PETA UMUM SEKOLAH ............................................................................................................. 82. SAMPAH DAN POLUSI ............................................................................................................... 93. ENERGI .......................................................................................................................................... 94. AIR DAN LIMBAH CAIR ............................................................................................................. 105. TANAMAN HIJAU ........................................................................................................................ 106. RESIKO .......................................................................................................................................... 117. KANTIN SEHAT ............................................................................................................................ 128. USAHA KESEHATAN SEKOLAH ............................................................................................... 129. LITERASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI ............................................................................... 13
LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH ............................................................................................ 14CATATAN TAMBAHAN ....................................................................................................................... 26CONTOH MASALAH, POTENSI DAN ALTERNATIF SOLUSI ...................................................... 28
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH4
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) DAN NAWACITA Hakikat dan substansi penguatan pendidikan karakter sudah diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal 1 Undang-Undang Sisdiknas tersebut dikemukakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang-kan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ke-cerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, be-rakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dilandasi oleh Undang-undang tersebut, kemudian diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada setiap satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini sejalan dengan agenda Nawacita pengua-tan karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental.
TENTANG LINGKUNGAN HIJAU DAN KESEHATAN SEKOLAHKualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pengajaran semata, namun juga dipengaruhi
oleh factor kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Kondisi lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan fi sik peserta didik dan merupakan salah satu dari pembentukan karakter peserta didik dalam mencintai lingkungan. Sekolah sehat merupakan amanat dari Undang-Un-dang yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang usaha untuk mewujudkan masyarakat se-hat. Berdasarkan Undang-Undang tersebut sekolah memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi warganya.
Berdasarkan Peraturan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6/X/PB/2014, Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2014, Menteri Agama RI Nomor 41 Tahun 2014, Menteri Dalam Negeri RI Nomor 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah) setiap satuan pendidikan berkewajiaban untuk peningkatan mutu pendidikan dan prestasi belajar yang memperhatikan perilaku dan lingkungan hidup yang sehat, perlu pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di setiap sekolah.
Pembangunan karakter peserta didik untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan diseki-tarnya, pemerintah mengembangan melalui perlombaan Adiwiyata yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata.
Berdasarkan peraturan dan program pemerintah diatas, Tim penyusun mengembangkan dalam ben-tuk event kegiatan Greeen School Festifal 2018 (GSF) kota Malang yang bertujuan mengembangkan karakter peserta didik untuk peduli terhadap lingkungan hijau dan kesehatan sekolah..
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 5
TENTANG METODE INKUIRI & PEEAKonservasi lingkungan adalah upaya yang perlu diprioritaskan untuk era saat ini. Pendidikan lingkun-
gan perlu ditempuh untuk membangun sumber daya manusia sebagai agen perubahan di bidang lingkungan. Raditloaneng dan Chawawa (2016: 99) memaparkan bahwa pendidikan lingkungan hidup dapat dilakukan kepada siapa pun (democratization of environmental education) dengan menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA adalah sebuah paradigma sekaligus alat yang dapat mengajak masyarakat menjalani long life learning menuju pembangunan berkelanjutan.
PRA memiliki akar metodologis yaitu penelitian partisipatif, antropologi terapan, dan penelitian lapa-ngan pada sistem pertanian, agroekosistem dan rapid rural appraisal. Chambers (1994: 1437) menya-takan bahwa PRA merupakan pendekatan dan metode yang memungkinkan penduduk lokal untuk meningkatkan dan berbagi pengetahuan tentang kondisi kehidupan kemudian melakukan perenca-naan dan tindakan untuk memperoleh kemajuan dan kesejahteraan.
Participatory Rural Appraisal menekankan pada proses belajar langsung dari masyarakat setempat. Dengan demikian, metode ini dapat mereproduksi pengetahuan oleh masyarakat sendiri bukan oleh orang luar. Karena kesuksesannya memetakan permasalahan masyarakat, Participatory Eco-Education Apraisal (PEAA) sebagai pengembangan dari Participatory Rural Appraisal adalah sebuah metode pemetaan kondisi lingkungan sekolah yang dilakukan oleh stakeholder (seluruh warga sekolah) secara mandiri. Dengan pemetaan partisipatif ini, warga sekolah sebagai aktor yang paling mengetahui kondisi lingkungan sekolah dapat mengidentifi kasi masalah lingkungan sekolah, berbagi gagasan kemudian merencanakan tindakan untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekolah agar menjadi hijau dan lestari.
Metode Inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang ber-sifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah) menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan. Inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mesaimilasi suatu kon-sep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan (Oemar Mahalik, 2001:219) Berikut gambaran metode Inkuiri sistem PEAA yang akan dilaksanakan:
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH6
Tabel 1 :Metode Inkuiri dalam Sistem Kerja Participatory Eco-Education Appraisal
INPUT Adanya masalah lingkungan disekolah hasil temuan peserta didik
adanya rumusan masalah yang harus dipecahkan
potensi untuk menyelesaikan maslah,
adanya stakeholder yang bisa dilibatkan, dan
Workshop Participatory Eco-Education Apraisal
PROSES Pemetaan Sekolah Ekologis (Eco-School Mapping)
Perencanaan Sekolah Ekologis (Eco-School Planning)
Implementasi Sekolah Ekologis (Eco-School Implementation)
OUTPUT Peta Kesimpulan
Kegiatan-kegiatan untuk perencanaan
Produk Karya inovatif peserta didik
OUTCOME Dokumen perencanaan sekolah yang mengakomodir permasalahan ekologis (lingkungan)
Kemampuan memahami masalah lingkungan dan merencanakan tindak lanjut ke dalam sistem perencanaan sekolah
IMPACT Sekolah yang hijau sehat dan lestari
Kota Malang Hijau dimulai dari lingkungan sekolah
Pemanfaatan inovasi peserta didik
Participatory Eco-Eduaction Aprraisal (PEAA) sebagai metode yang memudahkan stakeholder se-kolah dalam merencanakan pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan sekolah melalui beberapa tahapan yaitu Pemetaan Sekolah Ekologis (Eco-School Mapping), Perencanaan Sekolah Ekologis (Eco-School Planning) dan Implementasi Sekolah Ekologis (Eco-School Implementation), dengan tujuan akhir sekolah yang makin hijau, lestari dan ramah lingkungan.
Metode Inkuiri sebagai sarana pembelajaran ilmiah peserta didik, agar mampu menggali masalah dan potensi berdasarkan hasil-hasil temuan, perumusan masalah, hipotesis atau jawaban sementara, menarik kesimpulan, dan berkarya menciptakan produk inovatif atau menciptakan situasi baru yang bermanfaat untuk kenyamanan proses belajar mengajar. Metode Inkuiri menjadi salah satu model dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan mental.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 7
LANDASAN HUKUM1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2016 tentang program pembiasaan budi pekerti (PBP)
6. Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6/X/PB/2014, Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2014, Menteri Agama RI Nomor 41 Tahun 2014, Menteri Dalam Negeri RI Nomor 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah)
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/ Menkes/SK/XH/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.
11. Keputusan bersama Tanggal 3 Juni 2005 antara KNLH dan Departemen Pendidikan Nasional Nomor: KEP. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor: 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH8
9 ISU STRATEGISUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup. Di sisi lain setiap orang memiliki hak untuk:
Mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
Berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perun-dang-undangan.
Melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6/X/PB/2014, Menteri Kes-ehatan Nomor 73 Tahun 2014, Menteri Agama RI Nomor 41 Tahun 2014, Menteri Dalam Negeri RI No-mor 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah/Madra-sah) sekolah dan tim pembina di wilayah berkewajiban mengembangkan usaha kesehatan sekolah dalam rangka meningkingkatkan derajat kesehatan peserta didik.
Mengacu pada hak dan kewajiban tersebut maka setiap orang tidak terkecuali warga sekolah juga berkewajiban dan memiliki hak-hak yang berhubungan dengan lingkungan. Sekolah menjadi tempat yang sangat strategis untuk media pendidikan kesehatan sekolah dan lingkungan hidup.
Dengan demikian dilakukan pemetaan isu-isu lingkungan yang sesuai untuk konteks sekolah se-bagaimana penjelasan berikut:
1. PETA UMUM SEKOLAHPemetaan Lingkungan hijau dan peningkatan kesehatan sekolah pada dasarnya suatu metode kreat-
if dalam pengelolaan lingkungan melalui kebijakan sekolah (visi dan misi) yang diwujudkan dalam model pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dengan melibatkan seluruh stakeholder seko-lah, yaitu: guru, siswa, orang tua, dan pemerhati pendidikan khususnya dalam lingkungan dan keseha-tan sekolah.
Pemetaan sekolah adalah suatu kerangka kerja dan proses yang dapat digunakan untuk menentu-kan dan membuat prioritas isu dan masalah lingkungan serta rencana aksi yang bisa dilakukan untuk pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dengan dilandasi oleh peningkatan derajat kesehatan pe-serta didik dan penguatan pendidikan karakter (PPK) di Sekolah. Beberapa isu utama tentang lingkun-gan yang diangkat, di antaranya tentang energi, sampah, polusi, tanaman hijau, kantin sehat, air dan limbah cair, dan risiko, kesehatan sekolah, dan literasi teknologi informasi.
Peta Umum Sekolah menggunakan dasar peta atau denah sekolah, misalnya ruang kelas, laborato-rium, Perpustakaan, UKS, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman tentang situasi lingkungan organisasi terkini. Salah satu output dari pemetaan sekolah adalah menghasilkan rumusan rekomendasi kegiatan atau upaya yang dapat dilakukan sekolah guna mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan sekolah sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan perubahan iklim yang berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan di sekolah.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 9
Kegiatan yang dilakukan antara lain mendata permasalahan lingkungan dan kesehatan sekolah sekaligus mencari solusinya yang dilakukan oleh siswa dan guru dengan pendamping tenaga ahli. Guru dan siswa diajarkan untuk mencari masalah dan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Berdasarkan masalah yang ada kemudian dicari penyebab dan pemecahan masalahnya untuk jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu dilakukan pula pencarian terhadap potensi yang ada di lingkungan tersebut.
2. SAMPAH DAN POLUSISampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya aktifi tas yang cenderung
merusak lingkungan dan udara di sekitarnya. Mendengar kata sampah dan polusi, tentu terlintas da-lam pikiran tentang setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk menyengat dan tak elok dipan-dang dan menganggu kesegaran udara di Sekolah. Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya aktifi tas yang cenderung merusak lingkungan dan udara di sekitarnya.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sampah dapat membawa dampak buruk baik bagi kesehatan maupun bagi kelestarian lingkungan. Bila sampah dibuang secara tidak teratur atau ditumpuk tanpa ada pen-gelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga atau tikus yang membawa kuman penyakit.
Beberapa langkah sederhana untuk mengatasi dan mengantisipasi penumpukan sampah di lingkun-gan sekolah diantaranya adalah:
Menghabiskan (tidak menyisakan) makanan
Menghindari pemakaian barang-barang dengan umur pakai yang pendek
Menghindari pembakaran sampah dilingkungan sekolah
Memilih produk kemasan yang besar
Memilih produk-produk refi ll (isi ulang)
Membawa kantong sendiri ketika membeli sesuatu di kantin atau koperasi siswa.
Memilah dan mendaur ulang sampah.
3. ENERGIWilayah Indonesia memiliki sumber daya alam dan potensi energy yang berlimpah, baik didalam
tanah atau dipermukaan tanah. Beberapa diantaranya dapat dikembangkan menjadi energy alternative atau energy terbarukan, contohnya energy matahari, air, angina dan sampah sebagai pengganti atau alternative lain dari bahan bakar minyak yang setiap tahun terus menurun dan menyusut.
Diperkirakan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilakukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau pencipta-an energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghe-mat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.
Untuk masa depan yang berkelanjutan, perlu adanya perubahan dalam pengelolaan sumber energi. Da-lam skenario ini, semua teknologi mengenai produksi energi, transportasi, konstruksi, pertanian, dll, harus lebih efektif dan efi sien. Dengan cara ini, pemakaian energi akan dikurangi baik dengan cara penghematan maupun memanfaatkan sumber energi terbarukan dan bahan yang didaur ulang digunakan kembali. Model semacam ini dirasa penting mengingat pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH10
Beberapa langkah nyata dan sederhana dalam isu energi untuk sekolah ekologis diantaranya adalah:
Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergan-tian, dan tidak berlebihan.
Menggunakan lampu hemat energi misalnya memilih lampu neon dari pada lampu bohlam.
Menggunakan penerang alami secara optimal di siang hari. Mengatur jendela selain sebagai venti-lasi juga sebagai pencahayaan
Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
Mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
Menggunakan alat kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ru-angan dan kulkas dengan freon yang ramah lingkungan
Mendesain gedung hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, seh-ingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
Menyosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
Memakai jenis bahan pakaian yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
4. AIR DAN LIMBAH CAIRAir merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia. Terganggunya daur air
akan menyebabkan terganggunya keseimbangan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penggunaan air secara berlebihan. Oleh karena itu, seko-lah seharusnya dapat menjadi tempat pendidikan dan pengajaran untuk melestarikan sumber daya air.
Ketersediaan air bersih di sekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan dapat mencapai ratusan bahkan ribuan orang, kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi.
Salah satu contoh solusi mengatasi masalah pengguna air bersih yang berlebihan adalah di Beri tu-lisan-tulisan tips menghemat air di sekitar keran air, agar saat mencuci tangan, air tidak dibiarkan terus mengalir. Siapkan tempat atau ember yang khusus digunakan untuk mencuci tangan. Anda cukup men-gambil satu gayung untuk sekali cuci tangan
5. TANAMAN HIJAUDemi terciptanya lingkungan yang asri dengan udara yang sejuk, kondisi tanaman yang ada di se-
kolah harus diperhatikan. Menghirup udara yang sejuk dan segar merupakan suatu bentuk kenikmatan dan akan mendukung proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah dengan tanaman hijau yang asri dan rindang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kondisi tanaman hijau yang terawat akan menciptakan rasa nyaman dan lebih jauh akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Terjaganya tanaman hijau di sekolah antara lain berfungsi untuk melestarikan fl ora dan fauna, pengen-dalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim, memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah,
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 11
mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air den-gan cara intersepsi, infi ltrasi, evaporasi dan transpirasi. Dengan demikian penghijauan lingkungan sekolah sebagai unsur “hutan sekolah” perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksa-naan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.
Pembudidayaan tanaman sebagai media pembelajaran sekolah, dan pemanfaatan tanaman, makanan sayuran dan lain-lain. Secara spesifi k tanaman hijau di sekolah berperan dan berfungs sebagai berikuti :
Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
Sebagai paru-paru sekolah. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasil-kan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;
Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;
Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi sat-wa yang hidup di sekitarnya;
Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fi sik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);
Media pembelaran bagi peserta didik dalam mengenal manfaat dari tanaman
Keindahan (estetika);
Kesehatan (hygiene);
Rekreasi dan pendidikan (edukatif).
6. RESIKOPemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan
dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondis-inya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Sarana prasarana sekolah merupakan barang yang tidak bisa bertahan selamanya. Ketika sarana prasarana semakin tua maka tingkat kerusakan tentu meningkat. Dengan adanya sarana maupun prasa-rana yang rusak tentu resiko kecelakaan yang menimpa warga sekolah juga meningkat. Dengan demiki-an, sarana dan prasarana sekolah mutlak harus dijaga dan dipelihara demi keselamatan bersama dan terwujudnya tujuan pendidikan. Secara spesifi k tujuan pemeliharaan Sarana Prasarana adalah:
Untuk mengoptimalkan usia pakai sarana prasarana
Untuk menjamin kesiapan operasional sarana prasarana untuk mendukung kelancaran peker-jaan sehingga diperoleh hasil yang optimal
Untuk menjamin ketersediaan sarana prasarana yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin dan teratur
Untuk menjamin keselamatan warga sekolah yang menggunakan sarana prasarana.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH12
7. KANTIN SEHATPengelolaan Kantin Sehat di Sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan usaha
kesehatan bagi peserta didik di lingkungan sekolah . kantin sehat adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seko-lah dalam rangka memberikan pelayanan kepada peserta didik atau unsur sekolah lainnya yang membutuhkan makanan dan minuman sehat sehingga proses belajar mengajar di Sekolah dapat mencapai tujuan maksimal. Secara spesifi k kualitas pelayanan kantin sehat, dan ramah lingkungan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Kantin tidak menjual makanan/ minuman yang mengandung bahan pengawet, pengenyal, pe-warna, perasa yang tidak sesuai dengan standart kesehatan
Kantin tidak menjual yang tercemar, terkontaminasi, dan kadaluarsa
Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan seperti plastic, Styrofoam, alumunium foil.
Kantin mempunyai tempat pembuangan sampah padat dan cair
Ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan, dan mencuci peralatan makan
Tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan
8. USAHA KESEHATAN SEKOLAHSehatnya suatu bangsa tergantung pada sumber daya manusianya, dimana anak usia sekolah merupa-
kan generasi penerus yang akan membuat Indonesia sehat. Maka, diperlukan program yang langsung ber-hubungan dengan pembelajaran kesehatan di sekolah, yaitu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Pembinaan program UKS menurut WHO adalah mengenalkan pendekatan sekolah, mempromosikan kesehatan (health promoting school), artinya semua komunitas yang ada disekolah saling bekerja samadalam mempromosikan kesehatan dan memberi perlindungan kesehatan bagi peserta didik.
Secara umum tujuan diselenggaranya program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkat-kan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat seh-ingga memungkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sedangkan secara khusus pembinaan UKS adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup: penurunan an-gka kesakitan peserta didik, peningkatan kesehatan peserta didik, meningkatkan cakupan pelayanan kese-hatan terhadap peserta didik. diantara masalah dalam peningkatan kesehatan sekolah adalah:
Meningkatnya jumlah peserta didik yang absen karena sakit
Jarak saluran pembuangan limbah dengan kantin berdekatan
Adanya saluran pembuangan air yang terbuka
Adanya tempat sampah yang tidak tertutup
Banyaknya penjual makanan yang mengandung bahan-bahan pewarna dan pengawet makanan
Kurangnya slogan dan himbauan mengenai pentingnya menjaga kesehatan
Belum adanya pendidikan kesehatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
Belum adanya budaya bersih, rapi, dan indah pada peserta didik di lingkungan sekolah
Belum adanya program bimbingan dan penyuluhan kesehatan dari sekolah
Belum adanya ventilasi udara diruangan UKS
Kurangnya fasilitas dan obat-obatan PPPK
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 13
Contoh Potensi; Terbentuknya Kader Kesehatan Sekolah “Dokter Cilik”
Adanya Program pemberian makanan tambahan
Adanya materi ajar kesehatan sekolah
Adanya pemberian ketrampilan pertolongan pertama pada penyakit dan P3K
Adanya Media tanaman TOGA/ apotik hidup dilingkungan sekolah sebagai sarana pembelaja-ran kesehatan
Program penyuluhan kesehatan secara berkala
Adanya poster/ himbauan tentang kesehatan
Tempat cuci tangan disetiap depan ruang kelas
Sekolah telah menerapkan kawasan bebas asap rokok, miras dan narkoba
Adanya kelengkapan sarana dan prasaran UKS
Adanya program 3M plus dan lingkungan sekolah bebas jentik
Letak sekolah berdekatan dengan lembaga kesehatan
Adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait
9. LITERASI DAN TEKNOLOGI INFORMASIGeliat literasi melalui media social menjadi trend baru dikalangan peserta didik mudahnya akses
teknologi informasi memungkinan peserta didik untuk menyebarkan kampanye lingkungan hijau men-jadi kreatif, pendidik dan peserta didik lebih mudah menginformasikan hal apapun tanpa harus menjadi penulis secara professional
Kegiatan pembelajaran lingkungan hijau dan sehat ini penting untuk dipublikasikan kepada mas-yarakat, dengan melibatkan peran aktif peserta didik dan seluruh warga sekolah, terutama publika-si tentang pelaksanaan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan tentang tema-tema lingkungan, kesehatan sekolah, dan inovasi pemanfaatan media pembelajaran di sekolah yang ramah lingkungan dan meningkatkan kesehatan bagi peserta didik.
Contoh masalah tentang isu literasi dan teknologi informasi adalah:
Contoh Masalah Literasi terbatas pada aspek pengetahuan (kognitif)
Kampanye tentang lingkungan hijau terbatas pada publikasi melalui media majalah dinding
Tema lingkungan kurang diminati Dan belum banyak dimuat di media teknologi informasi
Belum adanya publikasi kegiatan pembelajaran lingkungan sehat di media social (website, face-book, Instagram, dll)
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH14
Contoh Potensi: Informasi berbagai berita tentang lingkungan hijau, ide-ide tips meningkatkan kualitas lingkun-
gan hijau selalu rutin diupload web site, face book, tweeter dll
Informasi tentang jenis-jenis makanan yang berbahaya di media social
Adanya klinik hidup sehat oleh pendidik melalui media teknologi informasi
Informasi dan tips cara-cara mengolah limbah diupload pada website, WA, face book, tweeter dll
Perloman menulis antar kelas secara berkala bertema lingkungan hijau untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekitar sekolah dan memacu perilaku hidup sehat
LANGKAH YANG HARUS DITEMPUH
Bentuklah tim yang terdiri atas guru, staf dan siswa
Berikan pengarahan detail sebelum tim melakukan pengamatan sesuai materi yang diberikan pada saat Workshop.
Bagilah tim berdasarkan 9 kelompok sesuai dengan isu:
Tentukan ketua kelompok dan masing-masing kelompok harus mempelajari peta sekolah ter-lebih dahulu.
Buatlah peta sekolah di kertas ukuran A3 dan digandakan sebanyak 9 lembar. Jika sekolah terdiri dari 2 lantai atau lebih, maka peta dibuat per lantai tapi tetap disajikan dalam 1 kertas ukuran A3.
Diperbolehkan menggunakan denah sekolah yang telah ada.
Tempelkan denah sekolah di atas kertas dengan ukuran yang lebih besar, misalnya kertas kar-ton, kertas manila, kertas ukuran A1.
Masing-masing kelompok memiliki denah yang sudah tertempel di kertas yang lebih besar.
Peta Umum Sekolah
Sampah dan Polusi
Energi
Air dan Limbah Cair
Tanaman Hijau
Resiko
Kantin Sehat
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Literasi dan Teknologi Informasi
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 15
Gambar 1 : Contoh Denah Sekolah Layout Portrait
Gambar 2 : Contoh Denah Sekolah Layout Lanscape
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH16
Keliling ke seluruh lingkungan sekolah, amati kondisi berdasarkan 9 isu yang akan ditangani oleh masing-masing kelompok.
Berhenti di tempat yang terdapat masalah atau potensi.
Tandai pada peta, tempat terjadinya masalah atau temuan potensi.
Beri keterangan di samping peta mengenai masalah dan potensi yang sebelumnya sudah ditandai.
Gambar 3 : Contoh peta yang sudah ditandai dan diberi keterangan
Dokumentasikan dengan foto, dan berikan penjelasan mengenai masalah yang telah ditandai sebelumnya.
Cari sebab masalah, mungkin diperlukan pula kajian terhadap dokumen perencanaan dan evaluasi sekolah untuk melihat apakah masalah yang ditemukan sudah pernah diatasi atau sudah diren-canakan untuk diatasi sebelumnya
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 17
Gambar 4 : Alat Dokumentasi
Beri skor sesuai bobot (berat atau ringannya masalah).
Buatlah skoring (penilaian) awal untuk hasil pengamatan di lapangan dan ditandai sesuai dengan masing-masing level seperti berikut ini :
Level skoring (penilaian) untuk kategori Masalah dengan warna merah :
Masalah Ringan
Masalah Sedang
Masalah Berat
Cari potensi yang dapat mendukung penyelesaian masalah atau potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan. Atau analisa kenapa potensi selama ini tidak diman-faatkan dengan baik.
Level Skoring (penilaian) untuk kategori potensi dengan warna hijau :
Baru ditemukan potensi
Potensi cukup bagus
Potensi sangat bagus
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH18
Untuk mempermudah menandai masalah dan potensi gunakan stiker (tanda) berikut:
PETA UMUM SEKOLAH
Contoh Masalah: Belum adanya kebijakan, kurikulum dan peraturan sekolah tentang lingkungan
hijau
Kurangnya kepedulian warga sekolah terhadap isu lingkungan
Kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran berwawasan lingkun-gan hijau
Belum adanya kebijakan dan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran
Contoh Potensi: Inovasi pembelajaran berwawasan lingkungan hijau
Kebijakan berwawasan lingkungan hijau (anggaran dan program kegiatan)
Adanya peraturan internal sekolah tentang pembiasan peduli lingkungan
Adanya kegiatan pembiasaan menjaga kebersihan kelas
SAMPAH dan POLUSI
Contoh Masalah : Kurangnya tempat sampah di beberapa titik lokasi sekolah
Pembuangan sampah tidak terjadwal dengan baik sehingga sampah sering menumpuk
Asap dapur kantin yang masuk ke ruang kelas karena terlalu dekatnya dapur kantin dengan ruang kelas.
Bau got karena jarangnya got sekolah dibersihkan
Contoh Potensi Pengolahan sampah menjadi pupuk tanaman.
Daur ulang sampah menjadi souvenir yang bernilai jual
Larangan merokok di area lingkungan sekolah
ENERGI
Contoh Masalah : AC Aula sekolah sering lupa dimatikan
Lampu di parkiran sering lupa dimatikan
Komputer kadang lupa dimatikan
Contoh Potensi Lampu yang digunakan di ruang guru hemat energi
Monitor komputer di Lab. Komputer menggunakan Monitor LED yang hemat energi.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 19
AIR DAN LIMBAH CAIR
Contoh Masalah : Kran air yang bocor
Penggunaan air yang boros seperti membiarkan kran air di kamar mandi terbu-ka padahal air sedang tidak digunakan.
Daerah resapan air di lingkungan sekolah kurang.
Contoh Potensi Memiliki sistem drainase yang baik.
Tandon air rajin dibersihkan sehingga kualitas kebersihan air terjaga.
Adanya biopori yang bermanfaat untuk resapan air
Menggunakan grass blok (paving berlubang)
TANAMAN HIJAU
Contoh Masalah : Adanya tanaman yang kurang terawat/kering
Halaman sekolah terlihat gersang dan tandus
Kurangnya pemanfaatan lahan terbuka hijau
Tanaman tidak dilengkapi poster/papan nama tanaman
Contoh Potensi Budidaya tanaman obat keluarga, sayuran, buah dll di lingkungan sekolah
Adanya tanaman Polutan (tanaman penyerap polusi)
Taman sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lahan kosong untuk budidaya tanaman
Pengelolaan tanaman halaman sekolah untuk penyerap polusi
Setiap depan kelas dipenuhi pot-pot tanaman
Peraturan internal pengelolaan tanaman di setiap kelas
Kegiatan rutin pembiasaan merawat tanaman disetiap kelas
Poster jenis-jenis tanaman
Poster himbauan untuk merawat tanaman
Adanya tanaman
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH20
RESIKO
Contoh Masalah : Atap kelas jebol
Tangga terlalu curam
Kabel listrik di parkiran kondisi kabelnya terbuka sehingga tidak aman
Adanya atap sekolah yang bocor
Adanya atap sekolah yang hampir ambruk
Adanya talang sekolah yang rusak
Adanya sampah daun di atas talang
Adanya dinding yang retak
Adanya dinding yang berlubang
Contoh Potensi : Banyak tripleks dan kayu bekas untuk membenahi atap sementara
KANTIN SEHAT
Contoh Masalah : Kantin tidak menjual makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet,
pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standart kesehatan
Kantin tidak menjual yang tercemar, terkontaminasi, dan kadaluarsa
Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan seperti plastic, Styrofoam, alumunium foil.
Asap dapur kantin yang masuk ke ruang kelas karena terlalu dekatnya dapur kantin dengan ruang kelas.
Contoh Potensi Adanya pengawasan kantin secara berkala
Adanya bimbingan/ pelatihan kepada petugas kantin
Kantin mempunyai tempat pembuangan sampah padat dan cair
Ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan, dan mencuci peralatan makan
Tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 21
USAHA KESEHATAN
SEKOLAH
Contoh Masalah : Meningkatnya jumlah peserta didik yang absen karena sakit
Jarak saluran pembuangan limbah dengan kantin berdekatan
Banyaknya penjual makanan yang mengandung bahan-bahan pewarna dan pen-gawet makanan
Tidak ada slogan dan himbauan mengenai pentingnya menjaga kesehatan
Belum adanya pendidikan kesehatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
Belum adanya budaya bersih, rapi, dan indah pada peserta didik di lingkungan sekolah
Belum adanya program bimbingan dan penyuluhan kesehatan dari sekolah
Administrasi dan data-data UKS belum terupdate
Tidak adanya ventilasi udara yang memadai diruangan UKS
Kurangnya fasilitas dan obat-obatan PPPK
Adanya saluran air yang tidak tertutup
Adanya tempat sampah yang tidak tertutup
Contoh Potensi; Terbentuknya Kader Kesehatan Sekolah “Dokter Cilik”
Adanya program pemberian ketrampilan P3P dan P3K
Adanya program pemeriksaan kesehatan secara berkala
Adanya program pemberian makanan tambahan
Adanya materi ajar tentang kesehatan (buku pegangan guru dan peserta didik
Adanya tim pelayanan bimbingan dan konseling kesehatan
Adanya Media tanaman TOGA/ apotik hidup dilingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran kesehatan yang diberi label.
Adanya program 3M plus dan lingkungan sekolah bebas jentik nyamuk
Program penyuluhan kesehatan secara berkala
Adanya poster/ himbauan tentang kesehatan
Tempat cuci tangan disetiap depan ruang kelas
Sekolah telah menerapkan kawasan bebas asap rokok, bebas narkoba, dan miras
Adanya kelengkapan sarana dan prasaran UKS
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH22
LITERASI DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Contoh Masalah Kampanye tentang lingkungan hijau terbatas pada publikasi media majalah dinding
Tema lingkungan kurang diminati
Belum adanya media teknologi informasi yang dijadikan sebagai sarana pembe-lajaran lingkungan hijau
literasi sekolah terbatas pada aspek pengetahuan (kognitif)
Belum adanya publikasi kegiatan pembelajaran lingkungan sehat di media social (website, facebook, Instagram, dll)
Contoh Potensi: Informasi berbagai berita tentang lingkungan hijau, ide-ide tips meningkatkan
kualitas lingkungan hijau selalu rutin diupload web site, face book, tweeter dll
Adanya konsultasi pembelajaran lingkungan melalui media informasi teknologi
Adanya sosialisasi tentang jenis-jenis makanan yang berbahaya di media social
Adanya klinik hidup sehat oleh pendidik melalui media teknologi informasi
Informasi dan tips cara-cara mengolah limbah diupload pada website atau media teknologi lainya.
lomba menulis antar kelas secara berkala bertema lingkungan hijau untuk mening-katkan kesadaran lingkungan sekitar sekolah dan memacu untuk berperilaku bersih
Buat rencana solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Gambar 5 : Penjelasan dan Skor Masalah, Sebab, Potensi dan Rencana Solusi.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 23
Diskusikan temuan dan gagasan solusi antar kelompok yang sebelumnya mengerjakan isu yang ber-beda-beda. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Masing-masing tim yang sudah terbagi dalam 9 kelompok issue.
2. Masing-masing kelompok membahas temuan-temuan kondisi di lapangan dan membuat rencana solusi dalam mengatasi kondisi yang mengalami masalah ataupun perencanaan-perencanaan pro-gram peningkatan kualitas lingkungan.
3. Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi 2 grup, yaitu sebagai penjaga stand dan pengunjung stand4. Penjaga stand bertugas menjelaskan peta issue Eco-School Mapping dan rencana solusi yang telah
dibuat kelompoknya kepada pengunjung stand dari kelompok lain dan mencatat masukan ide dari pengunjung stand, hasil dokumentasi foto waktu pengamatan 9 isu di lapangan bisa ditunjukkan untuk menjadi bahan diskusi bagi semua kelompok.
5. Pengunjung Stand bergerak menuju stand kelompok lain, memberi ide dan masukan serta mengkri-tisi hasil pengamatan issue serta program rencana aksi yang telah dibuat kelompok lain
6. Pengunjung stand bergerak menuju stand kelompok lain, Kelompok 1 menuju Kelompok 2, Kelompok 2 menuju Kelompok 3 dan seterusnya hingga semua kelompok saling mengunjungi dan mengkritisi hasil Peta Issue Green SchoolMapping di tiap-tiap kelompok
7. Pengunjung stand kembali ke kelompoknya ketika proses mengunjungi semua stand kelompok lain telah selesai
8. Masing-masing kelompok berdiskusi dan merumuskan solusi dari ide-ide baru dan masukan yang peroleh dari sesi “Saling mengunjungi stand”
9. Seluruh hasil diskusi didokumentasikan dalam bentuk peta kesimpulan di kertas ukuran A1
Buatlah Peta Kesimpulan yang dilengkapi dengan Skoring Awal dari 9 isu Eco-School Mapping dengan cara mengumpulkan semua hasil pengamatan dari 9 isu dan dituangkan ke dalam 1 peta.
Peta kesimpulan awal ini memuat denah sekolah dan masalah-masalah yang terjadi beserta skor (bobot) beratnya masalah.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH24
Gambar 6 : Contoh Peta Kesimpulan Awal
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 25
Rencana aksi pada setiap isu bisa dibuat dalam bentuk karya/produk inovatif dalam bentuk konsep, miniature, media buatan, visual dll sebagai pembelajaran peserta didik.
Rencana aksi sekolah adalah rumusan strategi perbaikan secara sistemik baik jangka pendek (reak-tif) maupun jangka panjang (antisipatif dan proaktif).
Perlu mengkaji dokumen perencanaan sekolah guna menganalisa masalah dan solusi jangka pan-jang.
Libatkan seluruh stakeholder sekolah (guru, murid, karyawan, komite sekolah) untuk merumuskan rencana aksi sekolah. Perlu rapat-rapat atau pertemuan yang melibatkan berbagai pihak untuk membuat perencanaan yang baik dan mengakomodir ide-ide.
Pada tahap ini solusi yang ditetapkan dalam pemetaan bisa dikaji kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan dan dokumen-dokumen perencanaan sekolah.
Lakukan aksi nyata untuk sekolah yang hijau dan lestari berdasarkan rumusan rencana aksi sekolah.
Aksi pada setiap isu bisa dibuat dalam bentuk karya/produk inovatif dalam bentuk konsep, minia-ture, media buatan, visual dll sebagai pembelajaran peserta didik.
Aksi bisa berupa proses perbaikan pada lingkungan sekolah atau koordinasi/ rapat/ pertemuan un-tuk merumuskan perencanaan sekolah yang pro-lingkungan.
BUAT PETA KESIMPULAN AKHIR Setelah melaksanakan perencanaan dan implementasi Eco-Education, berikan skoring (pembobo-
tan) akhir pada kegiatan-kegiatan implementasi tindak lanjut.
Pembobotan akhir dilakukan dengan memberikan tanda berikut:
Aksi baru dimulai tahap awal
Aksi sudah selesai dilaksanakan
Selain dilaksanakan, juga ada rencana solusi yang masuk dalam dokumen
perencanaan sekolah
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH26
Gambar 7 : Contoh Peta Kesimpulan Akhir
CATATAN TAMBAHAN1. Peserta diwajibkan menampilkan yel-yel kampanye hijau lestari pada saat kunjungan juri. Yel-yel ini
masuk dalam poin tambahan penilaian.
2. Peserta wajib bergabung dalam group komunitas “GSFCommunity2018”
3. Peserta wajib melakukan kampanye Sekolah Hijau Lestari melalui media sosial seperti Facebook, Instagram atau youtube. Kampanye melalui media sosial di-tag ke akun-akun Green School Festival.
Peserta diwajibkan follow instagram GSFCommunity2018
Peserta diwajibkan Add Akun Halaman GSFComunity2018
Peserta diwajibkan Add Group FB Green GSFCommunity2018
4. Peserta dianjurkan melakukan kampanye hijau lestari dan berbagi tips dalam pengembangan seko-lah lingkungan hijau dan sehat.
5. Peserta bisa menampilkan Lagu, Puisi, Mading, atau Alat peraga (seperti spanduk, banner, poster dll) tentang kampanye lingkungan dan sekolah sehat.
6. Setiap informasi yang disebar melalui media sosial facebook dan instagram perlu ditambahkan Tagar atau hashtag #GreenSchoolFestivsl2018
7. Peserta menyiapkan materi yang akan dipresentasikan di Grand Final Green School Festival bila sekolah terpilih sebagai nominator/ fi nalis.
8. Peserta bisa membuat yel-yel penyemangat untuk acara Grand Final sekolahnya agar semua kom-ponen sekolah bisa terlibat dengan antusias.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 27
DAFTAR BACAAN
Chambers, Robert. 1994. Participatory Rural Appraisal (PRA): Challenges, Potentials and Paradigm. World Development Journal Vol. 22, No. 10, pp. 1437-1454, 1994.
Easton, David. 1987. Systems Analysis in Political Science: A Marxist Critique of David Easton. New Delhi: Uppal Publishing House.
Raditloaneng, Wapula dan Morgan Chawawa. 2016. Lifelong Learning for Poverty Eradication. Ber-lin: Springer.
Peraturan Presiden Momor 78 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH28
CONTOH MASALAH, POTENSI DAN ALTERNATIF SOLUSI
PETA UMUM SEKOLAH
Masalah Belum adanya kebijakan, kurikulum dan peraturan-peraturan di sekolah
tentang lingkungan hijau
Kurangnya kepedulian warga sekolah terhadap isu lingkungan
Kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran berwawasan lingkun-gan hijau
Kurangnya kepedulian warga sekolah terhadap pentingnya pembelajaran lingkungan hijau kepada peserta didik
Potensi Inovasi pembelajaran berwawasan lingkungan hijau
Kebijakan berwawasan lingkungan hijau (anggaran dan program kegiatan)
Pengembangan SDM sekolah melalui delegasi pada pelatihan, workshop, dan seminar tentang lingkungan hijau
Keterlibatan komite sekolah dalam pengambilan kebijakan program kegia-tan lingkungan hijau
Alternatif Solusi Sekolah membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan wawasan
lingkungan hijau
Memanfaatkan media pembelajaran di lingkungan sekolah baik secara te-knologi (buatan) maupun media disekitar lingkungan sekolah
Mendelegasikan guru dan siswa pada kegiatan workshop, pelatihan, dan seminar tentang lingkungan hijau
Melibatkan seluruh warga sekolah dalam merumuskan kebijakan sekolah tentang lingkungan hijau
SAMPAH dan POLUSI
Masalah Kebiasaan membuang sampah sembarangan di lokasi-lokasi tertentu, sehing-
ga berpotensi menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak populasi hewan pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.
Tempat pembuangan akhir sampah di sekolah belum tersedia
Di lokasi-lokasi tertentu, sering kali warga sekolah yang membuang sampah di taman maupun selokan
Semakin banyaknya sampah plastik di sekolah, karena kantin sekolah lebih banyak menjual makanan-makanan instan berkemasan plastik
Ada lokasi-lokasi tertentu yang berpotensi banyak sampah (seperti di kan-tin), tapi tempat sampah yang tersedia kurang
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 29
Ada kelas yang belum memiliki tempat sampah
Laci di bawah meja siswa seringkali berisi sampah
Belum ada pemilahan sampah di sekolah, belum tersedianya tempat-tem-pat sampah khusus untuk memilah sampah organik dan non-organik, atau sampah basah dan sampah kering
Sudah ada tempat-tempat sampah khusus untuk memilah sampah, tapi warga sekolah tidak disiplin untuk membuang sampah sesuai jenisnya di tempat sampah yang benar
Daun-daun kering dibakar, karena tidak tahu cara untuk mengolahnya, ataupun tidak ada tempat untuk mengolah sampah taman
Sampah pembalut wanita dibuang ke dalam kloset WC
Belum ada sistem piket kerja bakti membersihkan sampah yang terjadwal, membuat sampah menumpuk
Ada lokasi-lokasi tertentu yang agak jauh, di mana tempat sampah sering lupa dikosongkan secara berkala, membuat sampah menumpuk
Seringkali terdapat bau sampah menyengat di sekitar dapur atau kantin sekolah
Terdapat sampah-sampah plastik yang menimbulkan air menggenang dan tidak meresapnya air hujan ke dalam tanah
Terdapat bau got dan septictank yang sangat mengganggu
Di tempat-tempat tertentu sering kali terjadi bau busuk dari sampah
Seringkali terjadi asap dapur dari kantin yang menyengat
Seringkali terjadi bau amis dari kantin
Banyak staf yang merokok di sembarang tempat
Seringkali sampah dibakar di pekarangan sekolah
Potensi Sudah tersedianya tempat-tempat sampah untuk pemilahan sampah, sep-
erti sampah organik dan sampah non organik, atau pemilihan sama ker-tas-plastik-kaca
Sudah adanya jadwal piket harian untuk pembersihan sampah di sekitar ruang kelas
Sekolah sudah melakukan proses daur ulang sampah taman untuk diolah menjadi pupuk kompos
Di tempat-tempat yang berpotensi banyak sampah (seperti di sekitar kantin sekolah) tersedia tempat-tempat sampah dalam jumlah yang cukup
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH30
Sudah ada aturan yang dipasang di tempat-tempat publik larangan mem-buang sampah berikut ketentuan denda atau sanksi bagi yang melanggar
Sampah kertas dari proses mengeprint yang salah sudah dikumpulkan tersendiri, balik kertas yang masih kosong bisa dimanfaatkan kembali untuk menulis
Sudah ada himbauan bagi siswa agar tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah
Letak kantin yang jauh dari lingkungan ruangan belajar-mengajar
Sudah ada pengumuman aturan larangan merokok di lingkungan sekolah
Sudah ada pengumuman aturan larangan membakar sampah di halaman sekolah
Sudah ditanami tanam-tanaman yang berbau wangi seperti kemuning, sedap malam, kenanga, kantil, bunga tanjung, di area-area yang sering ber-bau busuk, seperti got dan septictank
Sudah ada program berkala membersihkan got-got yang sering berbau
Alternatif Solusi Memperbanyak tanaman Polutan untuk penyerapan polusi
Membakar sampah diluar jam sekolah
Sekolah mengkampanyekan penerapan gerakan 4R (Recycle, Reuse, Re-duse, Replace)
Kurangi penggunaan plastik (jika menggunakan plastik usahakan plastik yang mudah terurai dalam tanah)
Dikampanyekan gerakan kesadaran membuang sampah pada tempatnya
Diterapkan peraturan sekolah tentang larangan membuang sampah sem-barangan dengan denda atau sanksi bagi yang melanggar aturan
Memperbanyak tempat-tempat sampah di sekolah, minimal satu tempat sampah di tiap kelas, tempat sampah di kamar mandi, dan beberapa tempat sampah di ruang-ruang publik
Diadakan kerja bakti harian yang terjadwal
Memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi gas Metan
Sekolah ikut bank sampah
Sekolah ikut asuransi sampah
Pemanfaatan sampah taman diolah menjadi pupuk organik, dan siswa ber-gantian untuk terlibat dalam proses pengolahannya
Kantin tidak menyediakan tisu, sediakan saja beberapa lap, dan dipasang him-bauan untuk mengurangi penggunaan tisu dan membawa sapu tangan prib-adi. Perlu diketahui bahwa di seluruh dunia ini setiap harinya ditebang sekitar 27.000 batang pohon untuk memproduksi kertas-kertas termasuk tisu
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 31
Perlu dilakukan program penghematan kertas di sekolah, dan memanfaat-kan kembali kertas setengah pakai (satu sisi terpakai, satu sisi belum ter-pakai). Perlu kita ketahui, satu ton kertas (jenis HVS) = 400 rim kertas = 2000 lembar kertas, diproduksi dari 24 batang pohon. Proses produksi satu ton kertas sendiri akan menghasilkan 2,6 ton gas CO2 (setara dengan gas buang mobil yang dihidupkan selama 6 bulan), dan menghasilkan 72.200 liter limbah cair, 1 ton limbah padat
Memilah sampah organik dan anorganik.
Sampah-sampah yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah yang cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan keset atau kertas karon didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca didaur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah
ENERGI
Masalah Penggunaan banyak stop kontak pada sebuah terminal listrik secara bersa-
maan yang melebihi muatan stop kontak tersebut
Seringkali banyak lampu dinyalakan diruangan yang tidak luas
Penggunaan lampu TL atau lampu pijar yang tidak hemat energi
Lampu taman ataupun lampu di ruang publik sering lupa dimatikan di pagi hari setelah menyala semalaman
Mesin fotocopy sering dibiarkan hidup terus pada saat tidak digunakan
Seringkali komputer tidak terpakai dibiarkan menyala
Printer seringkali lupa dimatikan setelah digunakan
AC seringkali lupa dimatikan saat ruangan tidak dipakai
Remote AC hilang sehingga menyebabkan siswa malas mematikan AC
Remote LCD proyektor hilang , sehingga LC proyektor sering tidak dimati-kan saat tidak digunakan
Terlalu banyak penggunaan kendaraan bermotor di sekolah, banyak siswa menggunakan mobil
Potensi Sudah menjadi aturan bagi siswa untuk setiap pagi piket membuka jendela/
ventilasi sebagai pengganti pemakaian kipas angin atau AC
Sudah menjadi aturan yang tertulis di ruang kelas bahwa siswa harus membu-ka gorden agar sinar matahari dapat menerangi ruang kelas
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH32
Di dekat komputer sudah tertulis pengingatan untuk mematikan komputer saat tidak digunakan
Sudah ada tata tertib penghematan listrik di kelas-kelas
Sudah terdapat pengumuman-pengumuman kecil yang mengingatkan siswa agar selalu mematikan lampu ruang kelas yang mendapat sinar matahari
Sudah ada penggunaan energi alternatif sebagai pengganti listrik PLN
Sudah terpasang himbauan agar siswa sebaliknya menggunakan sepeda un-tuk pergi ke sekolah
Sudah terpasang himbauan agar siswa sebaliknya menggunakan sepeda un-tuk pergi ke sekolah
Sudah terpasang himbauan agar siswa memanfaatkan angkutan umum se-bagai alat transportasi ke sekolah
Penggunaan sensor cahaya sebagai saklar otomatis untuk menghidupkan dan mematikan lampu-lampu di taman dan ruang publik
Alternatif Solusi Padamkan lampu apabila ruangan tidak dipakai.
Padamkan lampu pada siang hari
Mengganti lampu dengan lampu hemat energy
Kurang penerangan listrik yang berlebihan
Atur letak perabot agar tidak menghalangi cahaya lampu dalam ruangan
Jika ada ruangan yang lumayan cukup luas, dan ketika kita menggunakannya sebagaian maka aturlah penerangannya , tidak usah semua lampu dinyalakan.
Menyalakan lampu halaman/taman bila hari benar-benar telah mulai gelap. Ma-tikan semua halaman/taman bila hari sudah mulai terang kembali.
Bersihkan secara periodik kaca jendela . Kaca jendela yang bersih akan me-neruskan cahaya lebih banyak.
Bersihkan secara periodik bola lampu / tabung lampu beserta refl ektornya agar supaya bersih agar tidak mengurangi cahaya.
Aturlah jarak tanam dan jenis pohon yang ditanam di sekolah , sehingga keadaan sekolah tetap nampak rindang di luar ruangan dan semua ruangan tetap mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup
Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
Nyalakan AC hanya saat ada orang saja dan saat kondisi sedang panas. Jan-gan lupa menutup semua pintu dan jendela.
Hindari menggunakan AC saat pagi hari antara pukul 06.00 – 09.00. Di indo-nesia , Suhu udara pada jam tersebut masih cukup sejuk.
Gunakan pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 33
Kontrol temperature dengan thermostat
Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
Hindari menempatkan sesuatu yang menghalangi sirkulasi udara
Bersihkan fi lter AC ,coil kondensor dan sirip AC secara teratur.
Lakukan service dan pengecekan berkala setiap 3-6 bulan sekali untuk meng-hindari banyaknya debu yang menempel pada alat penyaringan . Semakin banyak Debu yang menempel pada alat penyaringan/penyedot udara AC , maka semakin berat AC berfungsi .Sehingga semakin besar energi listrik yang digunakan untuk hasil/pendinginan yang tidak maksimal.
Mengantur suhu ruangan secukupnya , tidak menyetel AC terlalu dingin . Pas-tikan ketika AC digunakan , pengatur suhu menunjukan 24-26 sderajat celcius. Ingat, semakin rendah pengaturan suhu pada AC, maka semakin banyak ener-gi listrik yang digunakan.
Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung, Agar efek pendingin tidak berkurang.
Mematikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama
Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas)
Gunakan tangki penampung air dan nyalakan pompo air hanya bila air di dalam tangki hampir habis , atau gunakan sistem kontrol otomatis.
Gunakan pelampung air di penampungan . Lebih baik bila gunakan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh .
Pilihlah jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memiliki tingkat efi siensi yang tinggi
Sering terjadi pompa bekerja terus menerus , padahal tidak ada pemaikan.
Rencanakan penggunaan komputer sehingga semua kegiatan dapat disele-saikan dalam satu waktu, dan matikan komputer saat tidak lagi digunakan.
Pertimbangkan menggunakan monitor Computer yang lebih kecil. Monitor 14” menggunakan 40% energi lebih rendah dibandingkan monitor 17”.
Aktifk an mode standby/sleep dan pengaturan penggunaan energy pada kom-puter dan laptop yang digunakan.
Matikan monitor saat tidak digunakan. Jangan aktifk an screensaver. Screensav-er tidak menghemat energi kecuali jika kita menggunakan monitor monokrom.
Gunakan printer inkjet daripada laser. Kendati lebih lambat daripada printer la-ser, inkjet menggunakan energi lebih sedikit 80& - 90& daripada printer laser.
Matikan printer dan semua perangkat pelengkap lainnya saat tidak dipakai. Jangan lupa cabut juga kabel powernya.
Saat menggunakan laptop, pastikan mencabut charger saat penunjuk baterai pada laptop sudah penuh.
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH34
Kurangi tingkat pencahayaan ruangan pada saat bekerja menggunakan komputer.
Gunakan jaringan dan bagi-pakai printer apabila memungkinkan.
Gunakan e-mail sebagai alternatif memo dan fax.
Jangan banyak menggunakan fotocopy
Untuk di kantin, perlu dipilih lemari es dengan ukuran / kapasitas yang sesuai.
Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat, bukalah pintu lemari es seperlunya.
Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (jangan terlalu sesak).
Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (Kompor, Sinar matahari langsung).
AIR DAN LIMBAH CAIR
Masalah Pemakaian gayung di kamar mandi
Adanya pipa kran air yang bocor
Di dapur kantin sering kali petugas kantin mencuci piring dengan kran terbuka
Seringkali kran air tidak tertutup dengan sempurna
Seringkali kegiatan menyiram tanaman dilakukan siang hari
Sumur pompa juga sumber keborosan
Penggunaan bak mandi dan ember yang bocor
Seringkali limbah air hujan menggenang tidak terserap tanah atau tersalurkan ke got drainase
Ada lokasi-lokasi di mana limbah air dari dapur sekolah/kantin menggenang
Saluran air buangan dari kamar mandi buntu
Air minum galon tidak habis, menyisahkan sedikit air di galonnya
Adanya rembesan dan luapan air di tembok setelah kamar mandi
Jarak septictank dan sumur terlalu dekat, sehingga sumur tercemar
Potensi Adanya pemanfaatan limbah air wudu untuk budi daya ikan air tawar dan budi
daya sayur dengan System Aquaponik
Sudah ada pemanfaatan limbah air wudu untuk siram-siram tanaman
Sudah ada penampungan air hujan agar tidak terbuang percuma
Sudah ada lubang-lubang biopori
Sudah dibuat sumur resapan
Sudah dilakukan kerja bakti rutin untuk membersihkan got dan saluran-saluran air
Sudah dibuat biofi lter (kolam fi lter berisi tanaman air, pasir, kerikil, arang) untuk menyaring air buangan dari kamar mandi agar dapat dimanfaatkan kembali untuk kolam ikan, atau untuk mengepel
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 35
Sudah ada program rutin berkala untuk mengecek kondisi keran-keran dan pipa-pipa air
Sudah menggunakan saklar otomatis untuk menghidupkan dan mematikan pompa air dengan menggunakan pelampung di tandon air, agar air di tandon tidak meluber karena lupa dimatikan
Alternatif Solusi Beri tulisan-tulisan tips menghemat air di sekitar keran air, agar saat men-
cuci tangan, air tidak dibiarkan terus mengalir. Siapkan tempat atau ember yang khusus digunakan untuk mencuci tangan. Anda cukup mengambil satu gayung untuk sekali cuci tangan
Jangan mencuci piring dan gelas di tempat cuci piring di bawah kran air mengalir. Di dapur disediakan tiga bak cuci atau tiga ember. Saat akan mencuci piring, isi masing-masing bak dengan air, dan cucilah piring secara bertahap, bak pertama untuk piring yang masih sangat kotor sekaligus dis-abun, kemudian dipindah dibilas di bak kedua, dan dibilas lagi di bak ketiga
Mengatasi limbah cair kantin
Memilah limbah cair makanan dan cucian
Tidak membuang limbah minyak goreng dan makanan-makanan sisa di sal-uran air karena dapat membuat saluran air tersumbat
Terdapat saluran got yang menampung air limbah sabun ataupun limbah kimia lainnya
Gunakan kulkas dan AC yang tak menghasilkan air bila digunakan. Produk jenis ini biasanya juga hemat energi
Saat menyiram tanaman, hanya siram rumput, tanaman dan pepohonan saja. Kita tidak perlu menyiram seluruh halaman rumah yang tertutup semen atau ubin, kecuali bila memang benar-benar diperlukan untuk menghilangkan debu
Jika membayar air pada PDAM, monitor penggunaan air dan cocokan tagi-han setiap bulan. Dari situ kita bisa mengukur apakah penggunaannya su-dah hemat atau malah boros
Siram tanaman di pagi atau sore hari saat cuaca lebih sejuk agar air tidak cepat menguap akibat terik sinar matahari. Siram seperlunya saja
Untuk membersihkan lantai sekolah dari sampah sebaiknya gunakan sapu, jangan air
Membuat sumur resapan dan tidak menghabiskan semua lahan sekolah dengan disemen. Ini adalah untuk mempertahankan air hujan dapat mere-sap, dan agar sumber air tetap berlimpah di musim kering
Tidak memotong rumput terlalu pendek karena rumput yang lebih tinggi akan mengurangi penguapan air
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH36
Perbanyak lahan resapan (biopori) di halaman sekolah
Perbaiki kran air yang bocor karena satu kran yang bocor dapat membuat kita kehilangan 75 liter air/hari
Letakkan ember atau tempat penampungan di bawah kran air wudu, air yang tertampung bisa digunakan untuk keperluan lain
Memonitor penggunaan air setiap harinya agar penggunaan air lebih ter-kontrol
Membuat tanaman gantung untuk taman di sekolah, dan susun tanaman lainnya, satu kali siram untuk 2 tanaman sekaligus
Memanfaatkan air pembuangan dari mesin pendingin kulkas atau AC untuk mengepel lantai
Menampung air hujan dan memanfaatkannya kembali untuk bersih-bersih atau yang lainnya
Hiasi taman sekolah dengan tanaman yang hanya membutuhkan sedikit air seperti kaktus, dll
Menanam tanaman langsung di tanah, bukan di pot karena tanaman di pot membutuhkan konsumsi air lebih banyak
Gunakan kran sentuh di sekolah, perlu diketahui air yang dihemat dari penggunaan kran ini bisa mencapai 85%
Mencegah terjadinya penyumbatan pada pipa saluran air pembuangan
TANAMAN HIJAU
Masalah Adanya tanaman yang kurang terawat/kering
Halaman sekolah terlihat gersang dan tandus
Kurangnya pemanfaatan lahan terbuka hijau
Tanaman tidak dilengkapi poster/papan nama tanaman
Potensi Budidaya tanaman obat keluarga, sayuran, buah dll di lingkungan sekolah
Adanya tanaman Polutan (tanaman penyerap polusi)
Taman sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lahan kosong untuk budidaya tanaman
Pengelolaan tanaman halaman sekolah untuk penyerap polusi
Setiap depan kelas dipenuhi pot-pot tanaman
Peraturan internal pengelolaan tanaman di setiap kelas
Kegiatan rutin pembiasaan merawat tanaman disetiap kelas
Poster jenis-jenis tanaman
Poster himbauan untuk merawat tanaman
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 37
Adanya tanaman hias, sayuran, dan obat keluarga yang terawat
Sudah dibuatnya biopori di lingkungan sekolah
Sekolah sudah selalu menggunakan pupuk organik untuk taman sekolah
Adanya green house sebagai media pembelajaran
Alternatif Solusi Membuat Gerakan tanam 1000 pohon di sekolah
Menggalakan kegiatan siram tanaman sebelum masuk ruangan kelas se-bagai bentuk upaya pembiasaan oleh peserta didik
Menanam tanaman yang bisa menyerap polutan seperti tanaman Aloe Vera
Tanaman Pakis Boston (Nephrolepsisexaltatabostoniesis), tanaman ekso-tis yang anggun dengan daun melengkung dan berjumbai ini melepaskan kelembapak ke udara, dan menghilangkan polusi udara seperti benzena, formal dehidadanxilena. Selain itu tentunya juga menyediakan udara bersih didalam ruangan
Mewajibkan seluruh siswa membawa tanaman untuk selanjutnya menjadi tanggungjawab siswa dalam proses perawatannya
Membuat peraturan/ jadwal piket khusus perawatan tanaman hijau
Memasang poster-poster jenis tanaman dan manfaatnya sebagai media pem-belajaran
Untuk kondisi udara maupun tanah baik, idealnya ruang terbuka hijau disediakan disebuah kawasan, minimal 30% dari total keseluruhan luasan kawasan.
RESIKO Masalah Adanya atap sekolah yang bocor
Adanya atap sekolah yang hampir ambruk
Adanya talang sekolah yang rusak
Adanya sampah daun di atas talang
Adanya dinding yang retak
Adanya dinding yang berlubang
Adanya dinding yang lembab dan basah
Adanya lantai yang tidak rata
Adanya lantai yang retak atau berlubang
Adanya tangga yang tidak dilengkapi pegangan tangan
Adanya tangga yang terlalu miring
Adanya tangga yang terlalu sempit
Adanya tangga yang lebar injakan terlalu sempit
Adanya tangga yang tinggi
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH38
Adanya saklar yang rusak
Adanya kabel-kabel yang berserakan tidak teratur
Adanya penggunaan stop kontak yang berlebihan
Adanya kabel yang mengelupas
Seringkali terjadi aliran listrik tidak stabil
Adanya tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air dan menjadi berkembangbiaknya jentuk-jentik nyamuk
Kebersihan kantin sekolah yang sering kurang diperhatikan
Kantin sekolah menjual makanan yang mengandung zat aditif, zat pewarna buatan, zat kimia berbahaya
Kantin sekolah menjual minuman ringan yang banyak mengandung pemanis buatan
Letak sekolah berdekatan dengan mall (resiko sosial)
Letak sekolah berdekatan dengan kawasan industri (resiko polusi udara ataupun polusiair)
Potensi Rangka atap yang sudah tidak terbuat dari kayu
Adanya pengecekan kebersihan dan kondisi atap ataupun talang
Penggunaan cat dinding sudah waterproof agar tidak terjadi rembesan air
Sudah ada jadwal piket yang teratur untuk membersihkan lantai
Pembangunan tangga yang sudah diperhitungkan tentang standart nya oleh ahlinya seperti arsitek yang berpengalaman
Pemasangan instalasi listrik sudah dilakukan oleh tenaga profesional dan diawasi oleh PLN
Sudah tersedia sumber listrik yang banyak sehingga colokan di setiap kon-tak tidak menumpuk
Pemasangan barang-barang elektronik sudah diberi jarak aman
Sudah ada papan pengumuman peringatan tentang bahaya genangan air yang bisa menyebabkan penyakit
Sudah rutin diadakan pemeriksaan untuk penyakit yang disebabkan oleh adanya genangan air contohnya demam berdarah
Bak kamar mandi yang menjadi tempat genangan air sudah diberi obat abate di dalam kamar mandi
Sudah ada larangan menjual zat aditif di kantin
Sudah ada program kantin hanya menjual makanan-makanan sehat
Sudah rutin dilakukan kontrol kesehatan makanan di dalam sekolah
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 39
Ke hiegenis an sudah menjadi aturan dalam semua proses pembuatan makanan dan minuman di kantin
Dan lain lain
Alternatif Solusi Rutin mengecek keadaan atap dan talang agar terhindar dari resiko tersum-
batnya saluran talang dan untuk mencegah terjadinya atap yang tiba-tiba runtuh karena kayu yang lapuk
Harus rutin membersihkan atap-atap agar tidak kotor dan tidak dihuni oleh hewan seperti laba-laba
Segera diperbaiki jika ada kerusakan gedung meski hanya sedikit
Bersihkan daun-daun kering atau kotoran yang terdapat di atap
Periksa jika ada bagian-bagian atap yang bocor
Jika menggunakan atap metal atau asbes periksalah jika ada baut-baut (paku) yang lepas, kencangkan atau ganti baut yang longgar atau lepas. Periksa bagian luar atap jika terdapat bercak-bercak yang menunjukkan tanda-tanda kelembaban. Pada daerah berangin, periksa bagian-bagian yang menahan atap, dinding, dan beranda (baut, sekrup, paku, dan sam-bungan-sambungan) apakah dalam keadaan baik
Bersihkan talang air di sekeliling bangunan dari daun-daun kering dan koto-ran-kotoran yang dapat menyumbat jalannya air, terutama pada musim hujan
Periksa langit-langit (plafond) jika terdapat bercak-bercak yang menunjuk-kan adanya kebocoran
Pelihara kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan rayap dan serang-ga lainnya. Apabila dinding menggunakan cat minyak atau cat tahan air, maka dinding dapat dibersihkan dengan menggunakan sikat dan air bersih
Apabila ditemukan lantai yang tidak rata seharusnya segera digantidengan yang baru
Jika lantai terbuat dari panel kayu periksa balok lantai kayu serta panel-pan-elnya dari serangan rayap, pembusukan, dan sebagainya. Perbaiki, ganti, atau cat ulang (vernish) sesuai kerusakan yang terjadi
Periksa keadaan lantai yang terbuat dari keramik, jika ada kerusakan segeralah diperbaiki
Disaat membangun tangga di lingkungan sekolah harusnya sesuai dengan standart keamanan yang baik bagi para siswa
Ruang-ruang di lantai atas hendaknya selalu berpagar dengan tinggi yang cukup, dan kondisi yang tidak lapuk/ berkarat, agar tidak beresiko memba-hayakan keselamatan siswa, khususnya anak-anak
Selalu mengecek keadaan tangga secara rutin
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH40
Ada poster warning di bangunan tangga untuk reminder bagi warga seko-lah agar para warga sekolah selalu berhati-hati jika berjalan di tangga
Pada saat mengepel lantai tangga harap segera dikeringkan agar tidak licin dan tidak membahayakan para pengguna tangga
Komponen dan peralatan listrik yang dipakai menggunakan bahan dengan kualitas yang baik
Memberi jarak aman antara satu titik listrik dengan titik yang lain
Pembagian daya harus disesuaikan dengan kebutuhan listrik per ruangan
Pemerataan ruangan yang cekung (bergelombang)
Pembersihan barang-barang yang berpotensi membuat genangan air
Menutup tempat penampungan air agar tidak bisa digunakan untuk berkem-bangbiaknya nyamuk
Membuat lubang resapan biopori
Penyuluhan hal ciri-ciri makanan yang mengandung zat aditif dan bahaya mengkonsumsi zat aditif
Zat aditif dilarang keras masuk ke lingkup sekolah
Sanksi keras terhadap pengelola kantin yang menjual makanan ataupun minuman yang mengandung zat aditif
Kenali beberapa zat aditif yang sering ditambahkan dalam produk makanan dengan memeriksa label kemasannya
Sering mengadakan audit dadakan ke kantin dan jika ada kantin yang menggunakan zat adiktif bisa segera ditindaklanjuti
Alangkah baiknya jika rutin memberikan info ditempel di mading mengenai makanan apa saja yang berbahaya
KANTIN SEHAT
Masalah Kantin tidak menjual makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet,
pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standart kesehatan
Kantin tidak menjual yang tercemar, terkontaminasi, dan kadaluarsa
Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan seper-ti plastic, Styrofoam, alumunium foil.
Asap dapur kantin yang masuk ke ruang kelas karena terlalu dekatnya dapur kantin dengan ruang kelas
Potensi Kantin mempunyai tempat pembuangan sampah padat dan cair
Ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan, dan mencuci peralatan makan
Tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penya-jian makanan
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH 41
Alternatif Solusi Sosialisai kepada penjual makanan kantin agar menjual makanan yang di-
anjurkan oleh Kementerian Kesehatan
Membuat poster tentang makanan sehat
Melakukan pengawasan secara berkala oleh guru dan komite, kemudian hasilnya dilaporkan kepada kepala sekolah
Himbauan untuk tidak menjual makanan dan minuman yang dikemas den-gan bahan plastik
Melakukan pembinaan terhadap penjual dikantin tentang pentingnya men-jual makanan bergizi kepada peserta didik
USAHA KESEHATAN
SEKOLAH
Masalah ; Meningkatnya jumlah peserta didik yang absen karena sakit
Tempat penampungan air di WC dipenuhi bintik-bintik nyamuk
Jarak saluran pembuangan limbah dengan kantin berdekatan
Banyaknya yang membawa makanan mengandung bahan-bahan pewarna dan pengawet makanan dari luar lingkungan sekolah
Tidak adanya slogan dan himbauan mengenai pentingnya menjaga kesehatan
Belum adanya pembelajaran kesehatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
Tempat penampungan sampah berdekatan dengan ruang kelas
Adanya barang-barang bekas disekitar kelas
Adanya tempat-tempat genangan air
Belum adanya budaya bersih, rapi, dan indah pada peserta didik di lingkungan sekolah
Belum adanya program bimbingan dan penyuluhan kesehatan dari sekolah
Administrasi dan data-data UKS belum terupdate
Tidak adanya ventilasi udara yang memadai diruangan UKS
Kurangnya fasilitas dan obat-obatan PPPK
Potensi; Terbentuknya Kader Kesehatan Sekolah “Dokter Cilik”
Adanya tim bimbingan dan konseling kesehatan
Adanya Media tanaman TOGA/ apotik hidup dilingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran kesehatan
Program penyuluhan kesehatan secara berkala
Adanya poster/ himbauan tentang kesehatan
Tempat cuci tangan disetiap depan ruang kelas
Sekolah telah menerapkan kawasan bebas asap rokok dan narkoba
Adanya kelengkapan sarana dan prasaran UKS
2018
DINAS PENDIDIKANKOTA MALANG
BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN HIJAU DIMULAI DARI SEKOLAH42
Alternatif Pengembangan potensi Rutin mensosialisasikan pentingnya pola hidup sehat di sekolah
Memberikan reward kepada peserta didik dan orang tua yang menjalankan pola hidup bersih dan sehat di sekolah
Membentuk tim kader kesehatan yang mewakili masing-masing kelas
Mengadakan lomba antar kelas dengan tema kesehatan sekolah
Memberikan pembelajaran kesehatan sekolah pada intrakurikuler dan ek-strakurikuler
Sekolah mengembangkan program-program UKS bersama Tim Pembina di tingkat Kelurahan
Bekerjasama dengan lembaga kesehatan dan perguruan tinggi
LITERASI DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Masalah Terbatasnya refrensi buku yang terkait dengan tema-tema lingkungan
Belum adanya pembelajaran/ pelatihan literasi lingkungan
Belum adanya informasi tentang kegiatan lingkungan hijau di internal dan eksternal sekolah
Tema lingkungan kurang diminati Dan belum banyak dimuat di majalah dinding sekolah atau media teknologi informasi
Potensi Informasi berbagai berita tentang lingkungan hijau dan perilakau hidup sehat
di sekolah, ide-ide tips meningkatkan kualitas lingkungan hijau selalu rutin di-pasang di majalah dinding sekolah, upload web site, face book, tweeter dll
Informasi tentang jenis-jenis makanan yang berbahaya di area kantin
Informasi dan tips cara-cara mengolah limbah dipasang di majalah dinding
lomba menulis antar kelas secara berkala bertema lingkungan hijau untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekitar sekolah dan memacu untuk ber-perilaku bersih
Alternatif Solusi Membuat pelatihan literasi yang melibatkan guru dan siswa
Mempublikasikan seluruh kegiatan lingkungan hijau di sekolah
Membuat media cetak sekolah (Tabloid, majalah dinding dll)
Menambahkan refrensi buku-buku bertema lingkungan
Mengadakan kerjasama dengan media