BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.64,2010
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : P.08/Menhut-II/2010 TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010-2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga Negara menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Negara (Renstra-K/L) sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN);
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 2
Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 3
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014;
8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 64/Menhut-II/2008;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010 – 2014.
Pasal 1 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010–2014 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
Pasal 2 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan ini menjadi acuan dalam penyusunan Renstra unit kerja eselon I dan eselon II lingkup Kementerian Kehutanan, serta Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan Anggaran Kementerian Kehutanan sampai dengan tahun 2014.
Pasal 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Kehutanan menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) unit kerja eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.
Pasal 4 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan menjadi arahan dalam hal penentuan kebijakan dan strategi pembangunan sektor kehutanan daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bidang kehutanan.
Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 4
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2010 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PATRIALIS AKBAR
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 5
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi kepemerintahan yang lebih berdaya dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan kehutanan, maka disusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Berdasarkan susunan perencanaan, Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 adalah kerangka umum pembangunan sektor yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, yang merupakan periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.
Renstra ini merupakan kerangka kerja Kementerian Kehutanan dalam pelaksaanaan pembangunan sektor kehutanan sebagai bagian integral dari pelaksanaan pembangunan nasional. Selanjutnya, Renstra ini menjadi acuan untuk seluruh unit kerja pada jajaran Kementerian Kehutanan dalam menyusun Renstra serta Rencana Kerja (Renja) tahunannya, yang merupakan terjemahan lebih rinci dari pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan secara keseluruhan. Implementasi lebih lanjut, Renstra Kementerian Kehutanan ini menjadi arahan dalam penetapan kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan di daerah yang dilaksanakan oleh satuan-satuan kerja perangkat daerah di bidang kehutanan.
Guna tercipta satu kesatuan yang utuh dari pola dan mekanisme perencanaan, diinstruksikan kepada seluruh pimpinan unit kerja pada jajaran Kementerian Kehutanan, serta instansi kehutanan pada jararan pemerintah daerah agar didalam menyusun rencana kerja instansi, secara konsisten mengacu pada dokumen Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan petunjuk dalam mewujudkan visi, misi serta pencapaian sasaran yang ditetapkan di dalam Renstra ini.
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ZULKIFLI HASAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.08/Menhut-II/2010 Tanggal : 27 Januari 2010
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................................... iii
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Umum................................................................................................... 1
1. Landasan Pembangunan Kehutanan............................................... 1 2. Alur Pikir dan Asumsi ..................................................................... 2 3. Sistematika Renstra Tahun 2010-2014 ........................................... 3
B. Kondisi Saat ini ...................................................................................... 3
1. Kawasan, Ekosistem dan Pemanfaatan ........................................... 3 2. Pencapaian Renstra Tahun 2005-2009 ........................................... 6
C. Organisasi ............................................................................................. 20
D. Permasalahan ....................................................................................... 20
E. Kondisi Yang Diinginkan ........................................................................ 21
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014..... ............................ 23
A. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................ 23
B. Nilai Dasar Rimbawan .......................................................................... 25
C. Analisis Strategis .................................................................................. 25
D. Sasaran Strategis.................................................................................. 29
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................................. 31
A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ................................................... 31
B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan... ....................... 35
1. Kebijakan Prioritas .......................................................................... 35 2. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja ......................................... 35
C. Pembiayaan ......................................................................................... 56
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 58
LAMPIRAN .................................................................................................................. 60
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 7
DAFTAR SINGKATAN
AAC : Annual Allowable Cut BLU : Badan Layanan Umum BMN : Barang Milik Negara CITES : Convention on International Trade in Endangered Species COP : Conference of Party DAS : Daerah Aliran Sungai DR : Dana Reboisasi DBH-DR : Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi DSS : Decision Support System FAHHBK : Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu FAKB : Faktur Angkutan Kayu Bulat FAKO : Faktur Angkutan Kayu Olahan Ganis/Wasganis : Tenaga Teknis / Pengawas Tenaga Teknis GERHAN/GNRHL : Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan HA : Hutan Alam HH : Hasil Hutan HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu HKm : Hutan Kemasyarakatan HR : Hutan Rakyat HT : Hutan Tanaman HTI : Hutan Tanaman Industri HTR : Hutan Tanaman Rakyat IPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International Timber Trade Council IUPHHK : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHBK : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu IUPHHK-RE : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem IUPHHK-HA : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam IUPHHK-HT : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Jasling : Jasa Lingkungan KHDTK : Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan KPHP : Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi KPHK : Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KSDA : Konservasi Sumber Daya Alam LHA : Laporan Hasil Audit LOA : Logged Over Area MPA : Masyarakat Peduli Api
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 8
MMP : Masyarakat Mitra Polhut PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PHL : Pengelolaan Hutan Lestari PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PNS : Pegawai Negeri Sipil PPNS : Penyidik Pegawai negeri Sipil Polhut : Polisi Kehutanan PSDH : Provisi Sumber Daya Hutan PUHH : Penata Usahaan Hasil Hutan RKAKL : Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga Renja : Rencana Kerja RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RTk : Rencana Teknik RHL : Rehabilitasi Hutan dan Lahan TPTI : Tebang Pilih Tanam Indonesia SAL : Surat Angkutan Lainnya Silin : Silvikultur Intensif SKAU : Surat Keterangan Angkutan Asal Usul Kayu SKSHH : Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan SKSKB : Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat SPAS : Stasiun Pengamatan Air Sungai SPORC : Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat SMART : Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis SNI : Standar Nasional Indonesia SVLK : Sistem Verifikasi Legalitas Kayu SIMPUHH : Sistem Informasi Penata Usahaan Hasil Hutan TN : Taman Nasional
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 9
RINGKASAN EKSEKUTIF
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014 disusun berdasarkan kondisi saat ini dan permasalahan serta isu-isu strategis dalam pembangunan kehutanan ke depan. Dalam Renstra ini disusun formulasi visi dan misi Kementerian Kehutanan dalam lima tahun kedepan yang merupakan acuan dalam menetapkan tujuan, sasaran strategis, kebijakan prioritas, program dan kegiatan serta indikator kinerja.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, telah menetapkan arah dan strategi pembangunan yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan difokuskan pada prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Selain itu, tugas Kementerian Kehutanan terkait dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, khususnya dalam substansi inti Sumberdaya Manusia yang gayut dengan penataan dan pembinaan pegawai Negeri Sipil (PNS) dan harmonisasi regulasi. Tugas Kementerian Kehutanan juga terkait dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Ketahanan Pangan dan Infrastruktur, khususnya berhubungan dengan substansi inti pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum dan pengelolaan tata ruang secara terpadu.
Dari perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara bersamaan akan memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Prioritas pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian diarahkan pada 2 (dua) prioritas bidang, yaitu:
1. Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan 2 (dua) fokus prioritas, terdiri dari:
a. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri.
b. Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, dengan 4 (empat) fokus prioritas, meliputi:
a. Pemantapan kawasan hutan. b. Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan. c. Peningkatan fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). d. Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di atas ditetapkan visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, yaitu “Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan”. Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan, dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada:
1. Pemantapan kawasan hutan. 2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). 3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan. 4. Konservasi keanekaragaman hayati. 5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan. 6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. 7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan. 8. Penguatan kelembagaan kehutanan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 10
Berdasarkan prioritas pembangunan di atas, maka ditetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014, yaitu:
1. Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 kilometer yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.
2. Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH.
3. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia sebanyak 1 paket. 4. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 5. Ijin usaha pemanfaatan hutan alam dan restorasi ekosistem pada areal bekas tebangan (logged over
area/LOA) seluas 2,5 juta ha. 6. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. 7. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan penurunan konflik, perambahan
kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.
8. Pengelolaan konservasi ekosistem, tumbuhan dan satwa liar sebagai potensi plasma nutfah pada 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya.
9. Rencana pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas. 10. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 1,6 juta hektar. 11. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta hektar. 12. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 13. Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan
sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. 14. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan administrasi kehutanan bagi 15.000 orang
peserta aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. 15. Rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22
judul. 16. Laporan keuangan Kementerian Kehutanan dengan opini “wajar tanpa pengecualian” mulai tahun
2012 sebanyak 1 judul per tahun. 17. Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola, 1 paket
Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun 2010-2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu:
1. Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan. 2. Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi. 3. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan. 4. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat. 5. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan. 6. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara Kementerian Kehutanan. 7. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan.
Untuk pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, serta guna mencapai indikator-indikator kinerja utama dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, direncanakan pembiayaan sebesar Rp.30.533,90 milyar.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
1. Landasan Pembangunan Kehutanan
Pembangunan kehutanan Indonesia diselenggarakan berlandaskan pada mandat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yaitu pengurusan sumberdaya alam hutan sebagai satu kesatuan ekosistem. Terdapat tiga dimensi utama dalam penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan, yaitu, pertama adalah keberadaan lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan dalam luasan yang cukup dan sebaran spasial yang proporsional. Entitas yang mencirikan dimensi kawasan adalah mantapnya status hukum kawasan hutan serta tersedianya data dan informasi kondisi serta potensi sumberdaya hutan yang menjadi prasyarat dalam pengelolaan hutan lestari. Dimensi kedua berupa keberadaan wujud biofisik hutan berupa tumbuhan dan satwa serta wujud abiotik yang berada pada lahan yang diperuntukan sebagai kawasan hutan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Entitas yang mencirikan dalam pengelolaan biofisik hutan adalah revitalisasi dan transformasi manfaat ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hutan menjadi barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada tingkat lokal, nasional dan global secara berkelanjutan. Revitalisasi dan transformasi aneka manfaat hutan tersebut meliputi peningkatan pemanfaatan potensi lahan maupun hasil-hasil produksi barang dan jasa, konservasi sumberdaya alam termasuk perlindungan dan pengamanan hutan, serta pemulihan fungsi hutan melalui upaya-upaya rehabilitasi dalam bentuk reboisasi/restorasi atau penghutanan kembali kawasan hutan yang terdegradasi, dan penghijauan atau penanaman pohon-pohon pada lahan kritis di luar kawasan hutan, serta reklamasi yaitu penanaman pohon pada kawasan hutan bekas penggunaan untuk kegiatan-kegiatan di luar kehutanan. Dimensi ketiga adalah tata kelola sumberdaya hutan baik menyangkut aspek kelola ekonomi, kelola ekologi/lingkungan maupun kelola sosial, yang menjadi ciri dan fungsi sumberdaya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan secara utuh. Dimensi yang menjadi mandat penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan di atas diimplementasikan dalam empat upaya pokok, yaitu 1) perencanaan hutan, 2) pengelolaan hutan, 3) penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan, dan 4) pengawasan dan pengendalian, yang secara keseluruhan ditujukan guna mewujudkan pengelolaan hutan lestari untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat.
Posisi strategis sumberdaya hutan dalam konteks pembangunan nasional memiliki dua fungsi utama, yaitu yang pertama peran hutan dalam pembangunan ekonomi terutama dalam menyediakan barang dan jasa yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional, daerah dan masyarakat. Yang kedua adalah peran hutan dalam pelestarian lingkungan hidup dengan menjaga keseimbangan sistem tata air, tanah dan udara sebagai unsur utama daya dukung lingkungan dalam sistem penyangga kehidupan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 sektor kehutanan dituntut untuk memiliki peran, baik dalam pembangunan ekonomi maupun pembangunan lingkungan. Dari sisi pembangunan ekonomi, sektor kehutanan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, pendapatan negara, dan perolehan devisa secara nyata. Dari sisi pembangunan lingkungan, sektor kehutanan baik langsung maupun tidak langsung, dituntut untuk dapat memberikan dukungan untuk terselenggaranya pembangunan sektor lain (pertanian dan pangan, pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, tenaga kerja, keuangan/perbankan, infrastruktur pekerjaan umum, pariwisata, dll) secara berkelanjutan melalui penyediaan produk dan jasa ekologi termasuk di
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 12
dalamnya stabilitas tata lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah dan pengaturan tata air dan udara. Dalam konteks sisi pembangunan lingkungan ini, peran kehutanan sangat nyata dalam lingkup regional/lokal, nasional dan global terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Berdasarkan prinsip keutuhan, keterpaduan dan berkelanjutan, maka penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 pada prinsipnya tetap melanjutkan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan sebelumnya yang secara spesifik dirumuskan: 1) Pemantapan kawasan hutan, 2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), 3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan, 4) Konservasi keanekaragaman hayati, 5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan, 6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan, 7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan, dan 8) Penguatan kelembagaan kehutanan.
Kesinambungan penetapan sasaran pembangunan kehutanan tahun 2005-2009 menjadi pertimbangan penting dalam penetapan sasaran pembangunan tahun 2010-2014, yang merupakan bagian dari pelaksanaan periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. Perumusan lingkup pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 ini, dilakukan berdasarkan arahan prioritas pembangunan nasional di sektor kehutanan dalam RPJMN Tahun 2010-2014. Guna menjawab permasalahan, tantangan dan isu-isu strategis dalam pengelolaan sumberdaya hutan di Indonesia, Kementerian Kehutanan melakukan restrukturisasi program dan kegiatan, untuk lebih memperjelas ukuran-ukuran kinerja yang ingin dicapai pada periode lima tahun kedepan, serta mempertajam prioritas-prioritas sasaran sesuai dengan embanan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan.
2. Alur Pikir dan Asumsi
Dalam rangka menjaga kesinambungan penetapan pencapaian hasil-hasil pembangunan di bidang kehutanan, maka proses penetapan sasaran pembangunan kehutanan tahun 2010-2014 diformulasikan dalam skema sebagaimana gambar di bawah.
Gambar 1. Skema Proses Perumusan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014
Asumsi dasar yang menjadi kerangka pikir di atas adalah:
a. Kebijakan Nasional dalam RPJMN Tahun 2010-2014 menjadi acuan dalam perumusan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.
b. Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 menjadi acuan seluruh unit/satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan dan satuan-satuan kerja perangkat daerah di bidang kehutanan.
c. Berdasarkan struktur organisasi Kementerian Kehutanan.
Capaian Target Renstra Kemenhut Th. 2005-2009
Renstra Kemenhut Th. 2005 - 2009
Gap Target Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014
Permasalahan dan isu-isu strategis kehutanan
Evaluasi
Arahan kerangka pembangunan nasional: RPJMN Tahun 2010 -2014
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 13
d. Tersedia input proses khususnya sumberdaya manusia (SDM) pelaksana dan dana/anggaran. e. Ketersediaan regulasi untuk mendukung struktur program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Sistematika Renstra Tahun 2010-2014
Ruang lingkup isi Renstra Kementerian Kehutanan adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR, merupakan pengantar umum Menteri Kehutanan.
BAB I. PENDAHULUAN, merupakan penjelasan secara garis besar dari materi Renstra. Bab ini memuat Landasan Pembangunan Kehutanan, Posisi dan Ruang Lingkup Pembangunan Kehutanan, Alur Penyusunan dan Asumsi dasar, dan Sistematika Renstra Tahun 2010-2014. Selanjutnya disajikan kondisi saat ini untuk menetapkan kondisi yang diinginkan dalam lima tahun mendatang berdasarkan embanan tugas dan fungsi unit kerja Kementerian Kehutanan saat ini, pencapaian Renstra Tahun 2005-2009, serta permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kehutanan. Guna penetapan visi, misi, sasaran serta kebijakan, maka dilakukan analisis strategis terhadap kondisi yang telah diuraikan di atas.
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014. Bab ini menyajikan perumusan Kementerian Kehutanan dalam melaksanakan embanan dalam lima tahun kedepan, yang dimulai dari penetapan pernyataan visi sebagai wujud keinginan yang hendak dicapai, dan pilihan cara mencapai visi berupa pernyataan misi, serta perumusan sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja utama pencapaian Renstra Kementerian Kehutanan dalam lima tahun kedepan sampai dengan akhir tahun 2014.
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. Bagian ini menguraikan arahan kebijakan nasional berupa prioritas pembangunan nasional dan pembangunan bidang, serta arahan kebijakan Kementerian Kehutanan yang diawali dengan perumusan kebijakan prioritas yang dilanjutkan dengan perumusan program dan kegiatan serta indikator kinerja utama sebagai sasaran masing-masing program dan kegiatan tersebut.
BAB IV. PENUTUP, merupakan gambaran umum kondisi pelaksanaan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, serta arah dari dokumen Renstra dalam tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan.
LAMPIRAN, yang merupakan matriks/tabulasi rencana strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.
B Kondisi Saat Ini
1. Kawasan, Ekosistem dan Pemanfaatan Sumberdaya Hutan
Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 menyebutkan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Selanjutnya disebutkan pula bahwa kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Undang-Undang mengamanatkan bahwa hutan merupakan karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai Negara, memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang. Mandat tersebut merupakan landasan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 14
konstitusi dalam pengurusan dan pemanfaatan hutan di Indonesia yang tercantum di dalam undang-undang tentang kehutanan tersebut.
Saat ini kawasan hutan di Indonesia meliputi areal kurang lebih seluas 136,88 juta hektar, termasuk kawasan konservasi perairan. Sebagai negara yang terletak pada kawasan tropis dunia, hutan Indonesia yang berdasarkan penelitian terdiri dari 15 formasi hutan dimana sebagian besar didominasi oleh tipe hutan hujan tropis. Hutan tropis Indonesia dikenal sebagai tempat megadiversity sehingga menjadi pusat konsentrasi keragaman hayati, baik di daratan maupun perairan. Hutan di Indonesia adalah habitat bagi kurang lebih 38.000 jenis tumbuhan termasuk 27.500 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga di dunia, yang separuhnya merupakan jenis endemik Indonesia), 515 spesies mamalia (12% jenis mamalia dunia), 511 spesies reptilia (7,3% dari jenis reptilia dunia), 270 spesies amphibia, 1.531 jenis burung (17% spesies burung dunia), 2.827 jenis binatang tak bertulang, kupu-kupu sebanyak 121 spesies (44% jenis endemik), serta lebih dari 25% spesies ikan air laut dan air tawar di dunia. Disamping itu, Indonesia memiliki tumbuhan palma sebanyak 477 spesies (47% endemik) dan kurang lebih 3.000 jenis spesies tumbuhan penghasil bahan berkhasiat obat. Diantara berbagai jenis tumbuhan dan satwa di atas beberapa diantaranya merupakan jenis-jenis yang baru ditemukan, terutama di kawasan-kawasan hutan di daerah Papua.
Untuk melindungi spesies tumbuhan dan satwa liar dari ancaman kepunahan yang merupakan bagian dari konservasi sumberdaya alam, pemerintah telah menetapkan 58 jenis tumbuhan dan 236 jenis satwa yang terancam punah dan harus dilakukan perlindungan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis dan Tumbuhan dan Satwa. Dalam upaya menangani perdagangan tumbuhan dan satwa yang mendekati kepunahan, Indonesia telah menandatangani konvensi CITES dan mendaftarkan sebanyak 1.053 jenis tumbuhan dan 1.384 jenis satwa dalam Appendix I dan II.
Dalam rangka mempertahankan ekosistem dan keanekaragaman-hayatinya, sampai dengan tahun 2005, pemerintah telah menetapkan kawasan konservasi daratan dan laut sebanyak 535 unit yang hingga tahun 2009 terdapat sebanyak 527 unit kawasan konservasi daratan dan laut, meliputi 50 unit Taman Nasional (TN), 118 unit Taman Wisata Alam (TWA), 22 unit Taman Hutan Raya (Tahura), 14 unit Taman Buru (TB), 248 unit Cagar Alam (CA), dan 75 unit Suaka Margasatwa (SM). Untuk kawasan konservasi laut telah ditetapkan sebanyak 7 unit Taman Nasional, 5 unit Cagar Alam, 2 unit Suaka Margasatwa, dan 14 unit Taman Wisata Alam. Pengurangan jumlah unit kawasan konservasi tersebut dikarenakan adanya penyerahan 8 unit kawasan konservasi laut kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang meliputi Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Kepulauan Pieh, TWAL Gili Ayer Gili Meno Gili Trawangan (Gili Matra), TWAL Kapoposang, Cagar Alam Laut (CAL) Banda, CAL Aru Tenggara, SML Kepulauan Raja Ampat, SML Kepulauan Panjang, dan TWAL Padaido.
Tercatat sampai dengan tahun 2004, lahan yang kritis di seluruh wilayah Indonesia seluas 30,19 juta ha, meliputi kategori kritis seluas 23,31 juta ha dan sangat kritis seluas 6,89 juta ha. Sebagian lahan kritis di atas berada pada daerah aliran sungai (DAS) prioritas yang perlu segera dilakukan rehabilitasi, dimana dari 458 DAS prioritas diantaranya 282 DAS merupakan prioritas I dan II.
Uraian berkenaan dengan konteks lingkungan di atas, sangat erat kaitannya dengan tujuan pembangunan milenium (millennium development goals/MDGs) Indonesia, dimana sektor kehutanan termasuk dalam tujuan pembangunan milenium ketujuh, yaitu “memastikan kelestarian lingkungan”. Dalam tujuan tersebut ditetapkan target ke-9 yakni “memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang”. Pada target tersebut terdapat indikator yang terkait langsung dengan sektor kehutanan, meliputi: 1) rasio luas kawasan tertutup pepohonan terhadap luas daratan, dan 2) rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan luas kawasan hutan,
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 15
kawasan lindung dan kawasan konservasi dan hutan rakyat terhadap luas daratan, yang merupakan bagian dari indikator hijau (green indicator). Pada tataran global, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan tropis terluas, terlibat secara aktif dalam pembahasan instrumen kehutanan global yang menetapkan kewajiban dan peluang negara anggota di berbagai konvensi internasional, baik yang secara hukum mengikat (legally binding) maupun yang tidak mengikat (non legally binding). Yang secara hukum mengikat meliputi Convention on Biological diversity (CBD), United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), dan United Nation Convention to Combat Desertification (UNCCD). Sedangkan yang secara hukum tidak mengikat antara lain Rio Declaration, Forest Principle (authoritative Statement of Principles for A Global Consensus on Management, Conservation, and Sustainable Development), Agenda 21 tentang rencana komprehensif program pembangunan berkelanjutan memasuki abad 21, dimana masalah kehutanan di elobarasi pada Bab XI mangatasi deforestasi (combating deforestation). Peran strategis instrumen kehutanan global tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan nasional dalam penyusunan kesepakatan kebijakan dan standar internasional dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan serta sebagai referensi penyusunan kebijakan dan standar pengelolaan hutan nasional yang selaras dan sejalan dengan kehutanan global, yang pada giliriannya menjadi basis kesepakatan kerjasama internasional di bidang kehutanan.
Berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya hutan, memasuki era tahun 1970, yang merupakan periode awal pembangunan lima tahunan nasional, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kayu tropis komersial di dunia. Dalam pemanfaatan kayu tersebut tercatat kurang lebih 120 famili tumbuhan yang terdiri dari 267 spesies sebagai penghasil komoditas kayu. Disamping itu, Indonesia dikenal juga sebagai penghasil terbesar komoditas rotan di dunia. Dalam konteks pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), terdapat beberapa jenis produk yang merupakan komoditas penting perdagangan seperti terpentin, gondorukem/getah damar, jelutung, tengkawang, kemiri, sutera alam, gaharu, sarang burung walet, berbagai jenis tanaman obat dan rempah, serta berbagai jenis lain komoditas perdagangan, baik di dalam negeri maupun ekspor.
Pemanfaatan kayu yang dimulai pada tahun 1967 yang didorong dengan diterbitkannya undang-undang tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), telah menempatkan sektor kehutanan sebagai penggerak ekonomi nasional. Indonesia telah merebut pasar ekspor kayu tropis dunia yang diawali dengan ekspor kayu bulat/log. Sejalan dengan berkembangnya industri pengolahan kayu yang sangat pesat sejak ditetapkan kebijakan larangan ekspor kayu bulat tahun 1985, Indonesia menjadi negara pengekspor kayu gergajian, kayu lapis dan produk industri kayu lainnya. Selama tahun 1992-1997 tercatat perolehan devisa negara sebesar US$.16,0 milyar sebagai sektor penghasil devisa kedua setelah minyak dan gas bumi. Pada tahun 2003, ekspor hasil hutan tercatat sebesar US$.6,6 milyar atau sekitar 37% dari ekspor non migas.
Selanjutnya penerimaan negara dari sektor kehutanan yang berasal dari dana reboisasi (DR), provisi sumberdaya hutan (PSDH), iuran hak pengusahaan hutan (IHPH) termasuk hutan tanaman industri (HTI), ekspor satwa, denda pelanggaran, pungutan pariwisata alam, pada tahun 1999 mencapai Rp.3,3 trilyun. Kondisi penerimaan tersebut menurun menjadi Rp.2,72 trilyun pada tahun 2003 sejalan dengan pengurangan jatah tebangan dari hutan alam, termasuk penurunan luasan areal pemanfaatan hasil hutan kayu. Meskipun penerimaan negara dibidang kehutanan pada beberapa tahun terakhir relatif sama, namun tidak sebesar dibandingkan dengan penerimaan ketika tingkat produksi kayu sebelumnya yang sangat besar. Akan tetapi kegiatan perekonomian dari usaha-usaha dibidang kehutanan masih tetap memberikan kontribusi penting khususnya pada pembangunan di daerah penghasil kayu dan hasil hutan lainnya. Kondisi selanjutnya, meskipun produksi kayu bulat dari hutan alam cenderung tetap rendah pada beberapa tahun terakhir, namun produksi kayu dari hutan tanaman dan hutan rakyat serta hasil hutan bukan kayu menunjukan peningkatan yang cukup baik.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 16
Terkait dengan kondisi industri kehutanan, pada tahun 2003 terdapat 1.881 unit industri, terdiri dari 1.618 unit sawmill dengan kapasitas intake sebesar 11,05 juta m3, 107 unit playmill dengan kapasitas intake sebesar 9,43 juta m3, 6 unit pulpmill dengan kapasitas intake sebesar 3,98 juta m3, 78 industri blockboard dengan kapasitas sebesar 2,08 juta m3, dan 73 unit industri pengolahan kayu lainnya dengan kapasitas sebesar 3,15 juta m3. Terhadap angka kebutuhan bahan baku berdasarkan kapasitas terpasang industri kehutanan, kondisi saat ini menunjukan adanya ketimpangan antara kebutuhan tersebut dengan kemampuan penyediaan bahan baku dari produksi kayu bulat. Kondisi ini antara lain mendorong terjadinya pencurian kayu di hutan negara, serta menurunnya kinerja industri yang menyebabkan antara lain menurunnya dan bahkan penghentian produksi oleh beberapa industri pengolahan hasil hutan.
Dengan kondisi sumberdaya hutan yang secara kualitas semakin menurun, maka esensi pembangunan kehutanan dalam 20 tahun kedepan dimulai dari awal periode Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), adalah mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang masih ada, melalui penerapan secara ketat kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari, termasuk mencegah laju kerusakan, serta melakukan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan yang telah terdegradasi guna memulihkan fungsi dan/atau meningkatkan produktivitasnya.
Sejalan dengan upaya-upaya pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dari 220 juta penduduk Indonesia (tahun 2003), 48,8 juta orang diantaranya tinggal di pedesaan sekitar kawasan hutan, dan kurang lebih 10,2 juta secara struktural termasuk kategori miskin/tertinggal. Penduduk tersebut sebagian bermata pencaharian langsung dari hutan yang ada disekitarnya, sedangkan yang bekerja disektor swasta kurang lebih 3,4 juta orang. Secara tradisi, pada umumnya masyarakat yang bermata pencaharian langsung dari hutan melakukan pemanfaatan berbagai jenis produk-produk hasil hutan, baik kayu maupun non kayu seperti damar, gaharu, rotan dan lebah madu.
Upaya untuk meningkatkan kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan yang dilakukan pemerintah antara lain melalui Pembangunan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) oleh para pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (IUPHH)/Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di luar Pulau Jawa dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Pulau Jawa, serta bentuk pemberdayaan masyarakat lainnya seperti melalui kegiatan hutan kemasyarakatan, hutan rakyat dan hutan desa.
2. Pencapaian Renstra Tahun 2005-2009
Pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2005-2009 menjadi salah satu acuan dalam penetapan sasaran program dan kegiatan-kegiatan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Disamping itu, Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 disusun dengan mengacu pada kerangka arah kebijakan dan strategi, utamanya terhadap prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, serta berbagai persoalan permasalahan di bidang kehutanan, isu-isu dan lingkungan strategis kehutanan kedepan.
Realisasi pelaksanaan pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2005-2009 merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan kehutanan, yang telah dijabarkan lebih lanjut di dalam berbagai program dan kegiatan-kegiatan pembangunan Kementerian Kehutanan. Gambaran umum pencapaian kegiatan Kehutanan dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:
Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal
Implementasi kebijakan di atas ditempuh melalui 2 (dua) program, yaitu 1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, dan 2) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 17
Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, yang merupakan salah satu fungsi ketertiban dan keamanan, dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan kawasan hutan dan hasil hutan guna menjamin hak-hak negara dan masyarakat atas manfaat sumberdaya hutan. Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini meliputi pengamanan hutan yang lebih ditekankan pada penguatan kelembagaan pengamanan hutan dan operasi-operasi pengamanan hutan.
Penguatan kelembagaan pengamanan hutan meliputi aspek pengembangan kemampuan personil pengamanan hutan baik personil pemerintah maupun pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan. Sampai dengan pertengahan tahun 2009 tercatat jumlah polisi kehutanan (Polhut) sebanyak 7.519 orang, terdiri dari yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) pusat sebanyak 3.025 orang dan 4.494 orang adalah PNS pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). Sebanyak 1.000 orang dari personil Polhut tersebut telah dilakukan peningkatan kemampuan dan kapasitasnya untuk menjadi personil Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC). Basis kerja satuan ini terdapat pada 11 brigade di 11 provinsi yang rawan kejahatan kehutanan, yaitu Brigade Kanguru di Provinsi Papua, Brigade Kasuari di Provinsi Papua Barat, Brigade Anoa di Provinsi Sulawesi Selatan, Brigade Enggang di Provinsi Kalimantan Timur, Brigade Kalaweit di Provinsi Kalimantan Tengah, Brigade Bekantan di Provinsi Kalimantan Barat, Brigade Elang di DKI Jakarta, Brigade Siamang di Provinsi Sumatera Selatan, Brigade Harimau di Provinsi Jambi, Brigade Beruang di Provinsi Riau, dan Brigade Macan Tutul di Provinsi Sumatera Utara. Dari jumlah personil SPORC di atas, telah dilakukan penegakan disiplin akibat melakukan tindakan pelanggaran kepada sebanyak 51 orang personil.
Meskipun Brigade SPORC tersebut berada pada 11 provinsi, namun fungsional tugasnya dapat dilakukan secara lintas provinsi sesuai dengan eskalasi kebutuhan pengamanan hutan dan hasil hutan. Disamping pembentukan satuan khusus, satuan pengamanan hutan Polhut ”reguler” senantiasa tetap ditingkatkan kemampuannya melalui pembinaan serta pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat untuk aspek kepolisian maupun diklat teknis dan administrasi kehutanan yang relevan dengan tugas dan fungsinya.
Untuk terus memperkuat upaya-upaya perlindungan hutan, dalam periode tahun 2005-2009, telah dilakukan rekruitmen Polhut sebanyak 572 orang. Sedangkan untuk tugas-tugas penyidikan atas tindak pidana kejahatan di bidang kehutanan, sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat 1.656 orang tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan, penyegaran, magang di kantor Polisi, bimbingan teknis dan supervisi serta pembentukan Forum Komunikasi PPNS di 7 provinsi. PPNS tersebut secara aktif melakukan tugas-tugas penyidikan dan utamanya ditempatkan pada satuan-satuan kerja di lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA).
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Polhut termasuk SPORC dan PPNS telah diadakan peningkatan sarana prasarana pengamanan, antara lain berupa kendaraan operasional patroli roda-4 sebanyak 193 unit, kendaraan operasional patroli roda-2 sebanyak 549 unit, speed boat sebanyak 29 unit, perahu karet sebanyak 19 unit, kapal patroli cepat (36 meter) sebanyak 1 unit, pesawat ultra ringan sebanyak 8 unit, senjata api sebanyak 3.700 pucuk terdiri dari senjata api laras pendek sebanyak 500 pucuk dan laras panjang sebanyak 3.000 pucuk serta molot sebanyak 200 pucuk.
Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengamanan hutan, sampai dengan tahun 2009 telah dibentuk 40 unit pengaman hutan swakarsa (Mansyarakat Mitra Polhut/MMP). Kepada para personil pada unit-unit MMP tersebut telah diberikan kegiatan pembinaan termasuk pendidikan dan pelatihan, yang tugas dan fungsinya lebih ditekankan pada aspek pengamanan preventif dan persuasif.
Ditingkat lapangan, pengamanan hutan dilakukan melalui berbagai operasi pengamanan baik yang bersifat preventif maupun represif. Operasi pengamanan preventif dilakukan utamanya melalui
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 18
kegiatan patroli pengamanan. Sedangkan kegiatan-kegiatan pengamanan represif telah dilakukan operasi reguler dan operasi gabungan terutama di provinsi-provinsi yang rawan pencurian kayu dengan melibatkan anggota Polhut termasuk SPORC, PPNS dan anggota Kepolisian. Untuk kegiatan pro yustisia, dalam kurun waktu tahun 2005-2008 telah dilakukan penyidikan dan pemberkasan lengkap sebanyak 3.423 kasus atas tindakan illegal logging, perambahan, perdagangan illegal tumbuhan dan satwa liar (TSL), kebakaran, dan penambangan illegal, diantaranya sebanyak 1.802 kasus telah dilimpahkan kepada pengadilan dengan status berkas lengkap (P.21). Sedangkan vonis pengadilan telah dijatuhkan untuk sebanyak 970 kasus. Khusus penanganan kasus illegal logging, dari tahun 2005–2009 terdapat sebanyak 3.083 kasus, diantaranya 1.491 kasus sudah berstatus berkas lengkap (P. 21) dan telah dilimpahkan ke pengadilan. Sedangkan yang telah mendapatkan penjatuhan vonis pengadilan adalah sebanyak 578 kasus.
Dalam rangka meningkatkan dukungan pengamanan hutan dan pemberantasan illegal logging, upaya-upaya pembinaan kelembagaan dilakukan antara lain melalui kerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Karantina Pertanian, Pusat Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementeraian Keuangan, dan Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakat Kementerian Hukum dan HAM, serta aparat pengamanan fungsional yaitu Polri, TNI AL dan Kejaksaan baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Kerjasama kelembagaan utamanya meliputi kegiatan-kegiatan tukar menukar informasi, operasi pengamanan, pembinaan kemampuan personil dan penanganan perkara. Dalam skala internasional, penanggulangan kejahatan yang bersifat transnasional, telah dilakukan diplomasi antar negara serta kerjasama antara pemerintah dengan non pemerintah, antara lain kerjasama bilateral tentang pemberantasan illegal logging, kerjasama regional, dan kerjasama internasional.
Program kedua untuk implementasi kebijakan prioritas Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal adalah Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan. Pelaksanaan program ini dimaksudkan untuk meningkatkan upaya-upaya penertiban peredaran hasil hutan melalui pelaksanaan penatausahaan hasil hutan (PUHH) guna menjamin hak-hak negara atas hasil hutan. Kegiatan yang dilakukan pada program ini adalah Pengendalian Peredaran Hasil Hutan. Sedangkan upaya-upaya strategis yang dilakukan pada tahun 2005-2009 adalah:
a. Pembuatan dan pengendalian distribusi dokumen Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) di seluruh provinsi (33 provinsi). Sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2007, rata-rata setiap tahun diadakan pencetakan blanko dokumen SKSHH sebanyak 2 juta set. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka kebutuhan pencetakan blanko dokumen SKSHH berupa SKSKB menjadi berkurang, dan dialihkan tugas dan tanggung jawabnya kepada perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk mencetak sendiri dokumen Faktur Angkutan Kayu Bulat (FAKB), Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO), Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu (FAHHBK) dan Surat Angkutan Lainnya (SAL), berdasarkan prinsip self assesment untuk melakukan pengangkutan kayu bulat, olahan dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Untuk pengangkutan kayu milik rakyat digunakan dokumen legalitas berupa blanko dokumen Surat Keterangan Angkutan Asal Usul Kayu (SKAU), dimana sejak tahun 2006 dokumen tersebut dicetak oleh Kementerian Kehutanan. Namun setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-II/2007, sejak tahun 2008 dokumen SKAU dicetak dan didistribusikan oleh Dinas Kehutanan Provinsi.
b. Pembuatan dan operasionalisasi sistem informasi penatausahaan hasil hutan (PUHH) dan iuran kehutanan secara on-line antara perusahaan pemegang ijin, instansi kehutanan mulai dari kabupaten, provinsi sampai dengan nasional. Dalam jangka panjang sistem PUHH akan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 19
disempurnakan dengan pengembangan sistem informasi PUHH/PSDH-DR on-line yang telah dibangun sejak tahun 2006. Pada tahun 2007 sistem ini dikembangkan dengan dilengkapi handheld, barcode printer dan pita barcode yang ditempatkan di sejumlah IUPHHK-HA. Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 45/Menhut-II/2009, sejak tanggal 1 September 2009 sistem informasi (SI) PUHH on-line wajib dilakukan oleh semua IUPHHK-HA dengan jumlah annual allowable cut (ACC) sebanyak 60.000 m3 atau lebih.
c. Pembentukan dan penyegaran tenaga teknis penguji dan pengawas penguji hasil hutan baik kayu maupun non kayu melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan tenaga teknis pengujian, baik dari unsur masyarakat, perusahaan, dan pengawas penguji pada instansi kehutanan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 58/Menhut-II/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2007 jo. PP Nomor 3 Tahun 2008, sampai dengan September 2009 telah dikeluarkan nomor register Tenaga Teknis (Ganis) sebanyak 1.216 orang dan Pengawas Tenaga Teknis (Wasganis) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) sebanyak 1.932 orang.
d. Pengawasan pengukuran dan pengujian atas seluruh hasil hutan berupa kayu bulat, kayu olahan dan non kayu di seluruh provinsi (33 provinsi)
e. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang penata-usahaan hasil hutan.
Revitalisasi Sektor Kehutanan Khususnya Industri Kehutanan
Kebijakan prioritas Revitalisasi Sektor Kehutanan Khususnya Industri Kehutanan Tahun 2005-2009 dilaksanakan melalui Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah Pengelolaan hutan produksi yang tidak dibeban hak/ijin pemanfaatan, Pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan alam, Pengembangan hutan tanaman dan hutan tanaman rakyat (HTR), dan Restrukturisasi industri primer kehutanan.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan, telah dilakukan upaya-upaya dalam rangka penyiapan areal hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan tersebut untuk dapat dikelola dalam bentuk unit-unit pemanfaatan. Disamping itu, telah dilakukan penyusunan rancangan kawasan-kawasan hutan produksi untuk dikelola dalam kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP).
Untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan alam, sampai dengan Desember 2008 terdapat 308 unit ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam (IUPHHK-HA) dengan areal kerja seluas 26.171.601 hektar (ha). Dibandingkan dengan kondisi bulan yang sama pada tahun 2007, jumlah unit IUPHHK-HA tersebut menurun sebanyak 16 unit (4,9%) dengan penurunan areal kerja seluas 2.099.442 ha (7,4%).
Dari jumlah unit dan luasan areal kerja IUPHHK-HA di atas, pada periode tahun 2004-2008 tingkat poduksi kayu bulat rata-rata sebesar 5,18 juta m3 per tahun. Sedangkan produksi kayu bulat dari tebangan lainnya (pemanfaatan kayu dan ijin sah lainnya) rata-rata sebanyak 2,90 juta m3 per tahun. Secara keseluruhan tingkat rata-rata produksi kayu bulat dari hutan produksi alam adalah sebesar 8,07 juta m3 per tahun. Guna meningkatkan produktivitas dari hutan alam produksi melalui sistem tebang pilih tanam Indonesia (TPTI), maka sampai dengan tahun 2008 telah dilakukan sistem silvikultur intensif (Silin) di 25 lokasi IUPHHK-HA dengan areal seluas 52,3 ribu ha. Selain dengan pengembangan sistem Silin, pembinaan hutan produksi alam bekas tebangan telah dilakukan penanaman pengayaan pada areal seluas 16,9 ribu ha. Terkait dengan rangkaian kegiatan pengembangan pemanfaatan hutan produksi alam oleh pemegang IUPHHK di atas, jumlah investasi kumulatif sampai dengan tahun 2008 adalah sebesar Rp.11,67 trilyun, yaitu berdasarkan 155 unit pemegang IUPHHK yang menyampaikan laporan investasi.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 20
Untuk kegiatan pembinaan pengembangan hutan tanaman industri (HTI), sampai dengan tahun 2008 terdapat 227 unit ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (IUPHHK-HT)/HTI dengan areal kerja seluas 10,04 juta ha, terdiri dari kategori Surat Keputusan (SK) unit HTI definitif sebanyak 165 unit dengan luas 7,15 juta ha, SK sementara sebanyak 32 unit dengan luas 633,68 ribu ha, dan SK pencadangan sebanyak 30 unit dengan luas 2,25 juta ha. Untuk tahun 2009 diharapkan terdapat 32 unit HTI SK sementara dengan luas 633,68 ribu ha yang ditetapkan sebagai SK definitif. Dengan luasan areal izin tersebut, tingkat produksi kayu bulat dari HTI pada tahun 2008 adalah sebesar 24,51 juta m3, sedangkan dalam 5 tahun terakhir rata-rata produksi adalah sebesar 15,77 juta m3. Nilai investasi pembangunan HTI sampai dengan tahun 2008 dari 32 unit perusahaan pemegang IUPHHK-HT/HTI yang melaporkan investasinya adalah sebesar Rp.12,05 trilyun.
Gambar 2. Produksi kayu bulat hutan alam dan hutan tanaman (juta m3)
Guna meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pengembangan produksi hasil hutan kayu, telah dikembangkan pola hutan tanaman rakyat (HTR) yang dilaksanakan oleh masyarakat/ kelompok masyarakat termasuk koperasi di luar badan usaha milik swasta (BUMS) dan badan usaha milik negara (BUMN). Sampai dengan akhir tahun 2009, diharapkan terdapat pencadangan areal HTR seluas 149,28 ribu ha. Investasi berupa penyaluran dana kredit bergulir untuk pembangunan HTI (masyarakat) dan HTR akan dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kehutanan.
Berkenaan dengan kegiatan industri pengolahan hasil hutan, sampai dengan tahun 2008 terdapat 227 unit industri pengolahan kayu dengan kapasitas terpasang lebih dari 6.000 m3/tahun. Total kapasitas izin produksi dari unit-unit industri tersebut adalah sebanyak 23,40 juta m3/tahun. Dari kegiatan industri pengolahan kayu tersebut terdapat penyerapan tenaga kerja langsung kurang lebih sebanyak 205,3 ribu orang, Sedangkan kumulatif nilai investasinya adalah kurang lebih sebesar Rp.16,56 trilyun.
Gambaran tingkat produksi kayu olahan dalam negeri rata-rata per tahun berdasarkan tingkat produksi tahun 2008 adalah:
a. Kayu lapis : 3.353.479 m3 b. Veeneer : 427.257 m3 c. Kayu gergajian : 530.688 m3 d. Pulp : 4.784.733 ton e. Chipswood : 278.320 m3
Tingkat produksi ini menunjukkan kecenderungan sejak tahun 2004, kecuali produksi pulp.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 21
Gambar 3. Rata-rata produksi 3 jenis kayu olahan utama dalam negeri (ribu m3)
Dari tingkat produksi industri pengolahan di atas, jumlah volume dan nilai ekspor masing-masing komoditas pada tahun 2008, adalah:
a. Kayu lapis sebanyak 1.250.947 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.2.055.526.139 b. Veeneer sebanyak 11.482 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.30.096.339 c. Kayu gergajian sebanyak 50.917 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.55.301.908 d. Particleboard sebanyak 4.244 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.1.140.930 e. Pulp sebanyak 2.436.869 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$. 1.425.342.204 f. Chipwood sebanyak 95.024 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$. 6.192.515
Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Sampai dengan tahun 2004, lahan kritis di seluruh wilayah Indonesia tercatat seluas 30,19 juta ha, meliputi kategori kritis seluas 23,31 juta ha dan sangat kritis seluas 6,89 juta ha. Sedangkan dalam 3 tahun terakhir laju degradasi hutan, yang meliputi deforestrasi dan degradasi fungsi tercatat rata-rata seluas 1,08 juta ha per tahun, menurun dari kurang lebih rata-rata 2,8 juta ha per tahun pada priode akhir tahun 1990-an dan memasuki era tahun 2000-an.
Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan konservasi sumberdaya alam, sampai saat ini terdapat kawasan hutan konservasi seluas 27,2 juta ha, atau kurang lebih 20% dari luas kawasan hutan di Indonesia. Pemanfaatan kawasan konservasi lebih banyak diarahkan pada pemanfaatan “produk” jasa dari ekosistem hutan, yang secara garis besar berupa:
a. Jasa penyediaan untuk menghasilkan berbagai komoditas kebutuhan manusia termasuk obat-obatan, sumber genetik, air, dll,
b. Jasa pengaturan untuk menjaga kualitas iklim, udara, air, erosi dan mengontrol berbagai aspek biologis di muka bumi,
c. Jasa kultural dalam membentuk identitas budaya, hubungan sosial, peninggalan pusaka, wisata, dll, dan
d. Jasa pendukung dalam membentuk formasi tanah, produk oksigen, habitat, dan siklus mineral.
Pelaksanaan dari kebijakan prioritas Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan dilakukan melalui dua program, yaitu Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam, dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam ditujukan untuk meningkatkan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui kegiatan pengelolaan DAS yang utamanya berupa pemantapan perencanaan, monitoring dan evaluasi, koordinasi dan sinkronisasi tata guna lahan DAS, serta peningkatan kelembagaan pengelolaan DAS. Sedangkan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 22
Alam diarahkan untuk meningkatkan upaya-upaya konservasi melalui kegiatan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam.
Dalam kaitannya dengan pengelolaan DAS, pada tahun 2008 telah disusun rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan DAS. Implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut, akan disusun Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu yang akan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan. Berdasarkan pedoman tersebut dalam tahun 2009 akan disusun Rencana Pengelolaan DAS terpadu untuk 36 unit DAS Prioritas. Secara keseluruhan, diharapkan sebanyak 108 unit DAS Prioritas di Indonesia dapat diselesaikan penyusunan rencana Pengelolaan DAS terpadunya sampai dengan akhir tahun 2014.
Dalam rangka pemulihan kondisi dan fungsi lahan-lahan kritis, khususnya pada DAS prioritas, sejak tahun 2003 telah dicanangkan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2008 adalah penanaman pada kawasan hutan (reboisasi) seluas 906.969 ha. Sedangkan kegiatan rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan melalui kegiatan penghijauan telah dilakukan pembuatan hutan rakyat seluas 1.102.912 ha dan penghijauan lingkungan pada lahan-lahan publik seperti sekolah, turus jalan, mesjid, taman kota, telah dilakukan penanaman sebanyak 504,2 juta bibit pohon. Dalam rangka kampanye menanam guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam Gerhan, telah dilakukan penanaman dengan tema “Indonesia Menanam”, dan “Wanita Menanam dan Memelihara Pohon”, serta penanaman oleh instansi pemerintah, swasta dan kelompok-kelompok/lembaga-lembaga masyarakat, dengan realisasi penanaman sampai dengan tahun 2008 sebanyak 108,95 juta bibit pohon. Disamping itu, guna memulihkan kerusakan lahan pasca kegiatan penambangan telah dilakukan upaya reklamasi lahan bekas tambang seluas 21.380 ha. Dengan demikian, secara keseluruhan dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan dan reklamasi, sejak tahun 2003 telah dilakukan penanam pada areal seluas 2.009.881 ha.
Berkenaan dengan kegiatan konservasi sumberdaya hutan telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, berupa pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengeloaan taman nasional termasuk taman nasional model dan kawasan konservasi lainnya, pengelolaan keanekaragaman hayati, dan pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam. Dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan, pemantauan di seluruh Indonesia pada tahun 2005 terdeteksi sebanyak 40.197 titik api (hotspot), tahun 2006 sebanyak 146.264 hotspot atau mengalami peningkatan yang tajam sebesar 263%, tahun 2007 terdeteksi sebanyak 37.909 hotspot atau menurun kembali secara tajam dibandingkan dengan tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 terdeteksi sebanyak 30.616 hotspot atau turun lagi dari tahun 2007. Namun demikian pada kondisi tahun 2009 terdeteksi sebanyak 39.463 hotspot, atau terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya yang diakibatkan terjadi musim kemarau yang lebih panjang di Indonesia. Berdasarkan angka tahunan titik api dari tahun 2000-2009, rata-rata jumlah hotspot dalam 5 tahunan untuk tahun 2000-2004 adalah sebanyak 40.492 titik, sedangkan untuk tahun 2005-2009 adalah sebanyak 58.890 titik. Secara umum di seluruh Indonesia hotspot terdeteksi sebagian besar berada pada lahan-lahan di luar kawasan hutan atau sebanyak 77,39%, sedangkan yang berada dalam kawasan hutan sebanyak 22,61%, termasuk di kawasan konservasi terdeteksi sebanyak 2,28%.
Jumlah tahunan hotspot sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim tahunan, yaitu kondisi tahun kering atau tahun basah. Gambar 4 di bawah menunjukan jumlah titik api tahunan dalam 10 tahun terakhir, dimana jumlah titik api terbanyak terdapat pada tahun 2006 yang menunjukan tahun terkering dalam 10 tahun terakhir. Selain dipengaruhi oleh tingkat kekeringan, intensitas titik api dan kejadian kebakaran hutan dan lahan sangat dipengaruhi oleh upaya-upaya pengendalian pada tatanan pencegahan melalui langkah-langkah preventif seperti deteksi dini dan upaya persuasif kepada masyarakat.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 23
Gambar 4. Keadaan hotspot tahun dan rata-rata 5 dalam tahunan dalam 10 tahun terakhir
Upaya pengendalian kebakaran lahan dan hutan dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan pemantapan kelembagaan brigade pengendalian kebakaran hutan Manggala Agni, pencegahan kebakaran hutan, dan pemadaman kebakaran hutan yang dilakukan pada daerah-daerah rawan kebakaran hutan. Kegiatan peningkatan kapasitas dan pemantapan kelembagaan antara lain dibentuknya Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) di 10 provinsi rawan kebakaran, yaitu provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dengan jumlah personil sebanyak 1.560 orang. Dengan adanya pembentukan daerah operasi (Daops) baru Manggala Agni di Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan Timur, saat ini terdapat kekuatan Manggala Agni mencapai 1.590 orang. Untuk operasionalisasi unit Manggala Agni tersebut telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang tersebar di 30 Daops pada 10 Provinsi daerah rawan kebakaran. Selain itu telah terbentuk Manggala Agni di Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional (BTN) yang kawasannya sering terjadi kebakaran di 21 unit pelaksana teknis (UPT) dengan jumlah regu sebanyak 42 unit, dan jumlah personil 630 orang, serta di Perum Perhutani sebanyak 60 orang. Disamping itu telah dibentuk 4 unit Regu Pasukan Gajah yang terlatih yang dapat dioperasionalkan untuk kegiatan-kegiatan pengendalian kebakaran.
Untuk meningkatkan efektivitas penekanan jumlah hotspot telah dilakukan kegiatan pencegahan kebakaran melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, yang sampai dengan tahun 2009 telah terbentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 5.157 orang. Keberadaan MPA tersebut adalah sebagai pendukung Brigade Manggala Agni dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan di 8 lokasi Daops pada 30 unit BKSDA dan BTN yang kawasannya rawan kebakaran. Selanjutnya telah dilakukan pembuatan unit-unit percontohan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dengan memanfaatkan material yang sering dibakar untuk diproses menjadi kompos dan briket arang yang telah dikembangkan di 8 lokasi, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, dan Jawa Tengah. Untuk penyebarluasan informasi dan peningkatan kesadaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan kampanye dan penyuluhan melalui media masa di radio dan televisi serta penyebaran leaflet, banner, spanduk, booklet dan lain-lain. Guna mengintensifkan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan koordinasi dengan para pihak, menjelang musim kemarau dan kegiatan bimbingan teknis pencegahan kebakaran lahan dan hutan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 24
yang dilakukan di perusahaan pemegang ijin usaha dibidang kehutanan (IUPHHK hutan alam dan hutan tanaman/HTI), dengan sekaligus melakukan pendataan dan monitoring terhadap kepedulian dan kesiap-siagaan dari masing-masing perusahaan.
Dalam upaya pemadaman kebakaran, Brigade Manggala Agni telah menjadi tumpuan dan andalan dimana pada setiap kejadian kebakaran lahan dan hutan, brigade tersebut telah menunjukan peran aktif dalam upaya pemadaman. Hal tersebut merupakan kontribusi yang nyata dengan mengingat tugas pokok dan fungsi Manggala Agni adalah melakukan pengendalian kebakaran di kawasan konservasi. Dukungan pemadaman melalui udara dilakukan dengan pengeboman air dengan helikopter dan pembuatan hujan buatan. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kerjasama antara lain dengan pihak Polri, BNPB, BPPT, Pemda dan Para Pihak dari unsur swasta. Berdasarkan hasil evaluasi, operasi pemadaman yang paling efektif adalah memberikan dukungan untuk penguatan pemadaman darat (ground force), sedangkan patroli udara dengan helikopter Polri cukup efektif untuk membuat unsur ”takut dan jera” kepada para pembakar lahan dan hutan.
Dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi, sampai dengan pertengahan tahun 2009 telah dilakukan pengelolaan pada 50 unit taman nasional dengan luas 16,33 juta hektar (ha), cagar alam sebanyak 248 unit (4,5 juta ha), suaka margasatwa sebanyak 75 unit (5,1 juta ha), taman wisata alam sebanyak 118 unit (750 ribu ha), taman buru 14 unit (225 ribu ha), dan taman hutan raya 22 unit (344 ribu ha), yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain pemantapan kelembagaan berupa pembentuk 21 taman nasional model melalui Surat Keputusan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Nomor SK.128/IV-Sek/HO/2006 tanggal 25 Juli 2006, yaitu untuk Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, TN Gunung Kerinci Seblat, TN Way Kambas, TN Bukit Barisan Selatan, TN Ujung Kulon, TN Kepulauan Seribu, TN Gunung Gede Pangrango, TN Gunung Halimun Salak, TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TN Bali Barat, TN Gunung Rinjani, TN Komodo, TN Kelimutu, TN Tanjung Putting, TN Betung Kerihun, TN Wakatobi, TN Lore Lindu, TN Bunaken, dan TN Wasur. Selanjutnya sedang diproses pembentukan unit kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007, yaitu 10 unit Taman Nasional (TN), yaitu TN Berbak, TN Ujung Kulon, TN Gunung Halimun Salak, TN Tanjung Puting, TN Kutai, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TN Bali Barat, TN Gunung Rinjani, dan TN Bunaken.
Untuk percepatan pengelolaan kawasan konservasi yang lebih efektif telah dilaksanakan kegiatan restorasi ekosistem dikawasan konservasi yang berlokasi di TN Sembilang, TN Gede Pangrango, TN Gunung Halimun Salak, TN Bromo Tengger Semeru, TN Ciremai dan TN Manupeu Tanah Daru. Selain itu dilaksanakan program penghapusan utang melalui skema Debt for Nature Swap (DNS) yang saat ini telah memasuki tahun ke-III dengan Lokasi di TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat dan TN Bukit Barisan Selatan. Nilai pinjaman yang akan dikonversi dengan program tersebut adalah sebesar 12,5 juta Euro, dengan ketentuan Pemerintah Indonesia menyediakan dana sebesar 50% dari nilai hutang tersebut atau sebesar 6,25 juta Euro untuk kegiatan selama 5 tahun (2007-2011). Realisasi DNS sampai dengan tahun 2008 (tahun ke dua) adalah sebesar Rp.26,5 millyar dari Rp.42 milyar pagu yang telah ditetapkan. Selanjutnya saat ini sedang dalam proses program penghapusan hutang pada sebesar USD.19,6 juta yang akan dilaksanakan dengan mekanisme Trust Fund dengan melibatkan lembaga sosial masyaralkat (LSM) sebagai fasilitator program tersebut. Untuk mempertahankan kawasan konservasi di “jantung” Kalimantan telah dilaksanakan inisiatif kerjasama 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam melalui program Heard of Boneo (HoB) yang dokumennya telah ditandatangani pada tanggal 12 Februari 2007, dengan tujuan utama untuk mempertahankan keberlanjutan manfaat salah satu hutan tropis terbaik di dunia yang masih tersisa di Kalimantan untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Terkait dengan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah, sedang disusun rencana aksi pengelolaan konservasi sebagai tindak lanjut dari penerbitan Peraturan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 25
Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2008 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah.
Berkenaan dengan pengelolaan keanekaragaman hayati telah dilakukan kegiatan antara lain penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam mendukung Program Good Governance melalui perolehan sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan Pebruari 2008. Hasil tersebut adalah berdasarkan hasil audit eksternal pihak ketiga badan registrar yang mempunyai reputasi internasional. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan konservasi jenis dan genetik telah dilaksanakan pelepas-liaran satwa liar dilindungi/endemic ke habitat alamnya dari hasil penangkaran, sitaan, rampasan atau penyerahan langsung dari masyarakat, seperti jalak bali (Leucopsar rotchildii) yang merupakan hasil penangkaran di habitat alaminya di TN Bali Barat sebanyak 92 ekor, kura-kura leher ular (Chelodina miccordi) hasil penangkaran di habitat alaminya di Pulau Rote sebanyak 46 ekor, owajawa (Hylobathes moloch) ke habitat alaminya di TN Gunung Gede Pangrango, translokasi 5 ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan 1 ekor dari Jambi, yang “terlibat” konflik dengan manusia, ke TN Bukit Barisan Selatan. Selain itu telah dilakukan pengembalian orangutan yang dibawa keluar negeri secara illegal sebanyak 53 ekor dari Thailand, 4 ekor dari Malaysia, dan 2 ekor dari Vietnam, pengembalian 1 ekor anak orangutan sumatera hasil breeding di Perth Zoo Australia, pengembalian 1 ekor anak badak Sumatera (Dicherorhinus sumatrensis) hasil breeding dari Cincinnati Zoo Amerika Serikat ke Sumatra Rhino Sanctuary di TN Way Kambas, pelepasliaran 1 ekor macan tutul yang “berkonflik” dalam kawasan hutan lindung di wilayah Kabupaten Pandeglang, dan pelepasliaran burung elang jawa hasil penyerahan dari masyarakat di kawasan TN Gunung Gede Pangrango.
Guna meningkatkan kapasitas pengelolaan konservasi jenis dan genetik, telah disusun Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) 2007-2017 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut-II/2007), Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2007), Strategy and Action Plan for The Conservation of Rhinos in Indonesia 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2007), Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-IV/2007), Strategi Konservasi Curik/Jalak Bali (Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor SK.150/IV/Set-3/2007). Sementara itu dengan adanya fakta di lapangan dimana sering terjadi konflik antara manusia dan satwa liar yang menimbulkan kerugian harta benda maupun keselamatan jiwa manusia dan atau satwa liar, telah disusun Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa Liar melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2008.
Dalam kaitan dengan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar (TSL), sampai dengan 2009 tercatat sejumlah 316 perusahaan penangkar TSL, terdiri atas 124 unit penangkaran ikan arwana, 31 unit penangkaran buaya, 30 unit penangkaran burung, 53 unit penangkaran/transplantasi karang hias, 3 unit penangkaran moluska, 17 unit penangkaran tumbuhan, 31 unit penangkaran reptil, 20 unit penangkaran mamalia, dan 9 unit penangkaran insekta. Guna penyelamatan satwa liar, telah dilakukan pelestarian eksitu satwa-satwa yang dilindungi di 36 unit lembaga konservasi (3 unit taman safari, 6 unit kebun binatang, 2 unit museum zoologi, 14 unit taman satwa dan 11 taman satwa khusus). Dari kegiatan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar telah dilakukan ekspor dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu tahun 2005 sebesar Rp.171.159.219,-, tahun 2006 sebesar Rp.2.382.735.790,-, tahun 2007 sebesar Rp.2.629.838.120,-, tahun 2008 sebesar Rp. 2.263.629.160,- dan tahun 2009 (hingga oktober 2009) sebesar Rp.3.769.632.000,-. Penarikan PNBP tersebut didasarkan pada harga patokan TSL yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.
Dalam rangka pengembangan pariwisata alam, sampai dengan pertengahan tahun 2009 terdapat 25 unit Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) yang berada pada 9 (sembilan) unit kawasan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 26
taman nasional, 15 unit berada di kawasan taman wisata alam, dan 1 unit berada di kawasan taman buru. Sedangkan yang masih dalam tahap pengajuan permohonan ijin berjumlah 12 pemohon, dan yang dalam tahap izin prinsip berjumlah 15 pemohon. Dari kegiatan pengembangan pariwisata alam dimaksud, dalam tahun 2008 telah diperoleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari tiket masuk kunjungan wisatawan sebesar Rp.6,42 milyar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2007, dan akan terus ditingkatkan sejalan dengan peningkatan kapasitas pengembangan pariwisata alam. Dari kegiatan pariwisata alam, selain dapat memberikan manfaat kepada negara berupa PNBP, kegiatan tersebut telah memberikan manfaat ganda terhadap penerimaan daerah dan penerimaan masyarakat secara luas sebagai manfaat ganda jasa wisata alam yang memacu tumbuhnya jasa-jasa lainnya seperti jasa transportasi, hotel dan penginapan, makanan/minuman, industri khususnya kerajinan, dan lain-lain bentuk jasa, yang keseluruhannya merupakan nilai langsung dan tidak langsung kegiatan pariwisata alam. Guna meningkatkan kapasitas pengelolaan pariwasata alam tersebut akan terus dilakukan pengembangan potensi pariwisata termasuk sarana dan prasarana, serta kapasitas pengelolaan khususnya promosi wisata.
Terkait dengan pengelolaan hutan secara terpadu melalui peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan hutan yang berpotensi mendukung pembangunan kehutanan berkelanjutan (sustainable forest management) baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan, perlu melibatkan berbagai stakeholders diantaranya kader konservasi, kelompok pecinta alam dan kelompok swadaya masyarakat/kelompok profesi. Gambaran mitra bina cinta alam saat ini adalah jumlah kader konservasi sebanyak 38.319 orang, kelompok pencinta alam sebanyak 1.317 unit, dan kelompok swadaya masyarakat/kelompok profesi 84 kelompok, dimana mereka berperan sebagai inisiator, motivator, fasilitator, dan dinamisator upaya konservasi sumberdaya alam hutan dan ekosistem setempat.
Perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam perspektif konservasi sumberdaya alam berupa pembinaan masyarakat desa di sekitar kawasan konservasi, saat ini terdapat sebanyak 2.931 desa dengan jumlah warga sebanyak kurang lebih 1,6 juta orang. Guna pengembangan pemberdayaan masyarakat tersebut telah dibangun 132 Model Desa Konservasi, terdiri dari 77 desa binaan Balai Taman Nasional (BTN) dan 55 desa di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dalam dan Sekitar Kawasan Hutan
Jumlah desa yang berhubungan dengan kawasan hutan saat ini tercatat sebanyak 31.957 desa, yang terdistribusi di dalam kawasan hutan sebanyak 1.305 desa (4,08%), tepi kawasan hutan sebanyak 7.943 (24,86%) dan di sekitar kawasan hutan sebanyak 22.709 (71,06%). Provinsi terbanyak untuk desa di dalam kawasan hutan adalah Kalimantan Tengah (sebanyak 208 desa), dan Jawa Tengah (sebanyak 1.581 desa di tepi kawasan hutan dan 6.795 desa di sekitar kawasan hutan).
Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kebijakan prioritas Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Dalam dan Sekitar Kawasan Hutan, dilakukan melalui kegiatan pengembangan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui pengembangan hutan kemasyarakatan, hutan rakyat, hutan desa, dan pengembangan desa konservasi. Selanjutnya peningkatan usaha perekonomian masyarakat dilakukan melalui pengembangan komoditas kehutanan berupa kayu dan non kayu/hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti rotan, getah-getahan, buah-buahan, umbi-umbian, serta usaha jasa pariwisata alam.
Dalam rangka pengembangan hutan kemasyarakatan (HKm) sampai dengan tahun 2008 telah dilakukan pengembangan pengelolaan HKm berupa penetapan dan pemberian ijin areal HKm
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 27
sebanyak 57 unit dengan areal seluas 8,8 ribu ha, fasilitasi kemitraan, fasilitasi masyarakat dalam pengelolaan HKm, serta fasilitasi pembentukan kelompok tani HKm. Usaha masyarakat di bidang kehutanan serta sejalan dengan upaya rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan (penghijauan), telah dibuat hutan rakyat (HR) seluas 86,32 ribu ha yang dilakukan oleh 864 unit kelompok tani. Guna meningkatkan penguatan kapasitas kelembagaan kelompok tani dalam pengelolaan HR telah dilakukan peningkatan keterampilan petani dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan masyarakat, pendampingan dan pembinaan kelompok tani HR sebanyak 360 unit, pembuatan rancangan model kemitraan sebanyak 40 unit, pembuatan HR seluas 22,86 ribu ha. Terkait dengan pengembangan hutan desa, telah dilakukan fasilitasi pengelolaan hutan desa untuk 1 unit lembaga, penetapan areal kerja hutan desa seluas 2,36 ribu ha, dan fasilitasi kemitraan hutan desa sebanyak 1 unit. Sedangkan dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) telah dibentuk sentra HHBK sebanyak 10 unit, penetapan HHBK unggulan sebanyak 6 jenis, fasilitasi produksi HHBK sebanyak 10 unit, penguatan kelembagaan petani HHBK, dan pengembangan kemitraan industri dan petani HHBK, serta mendorong pengembangan industri pengolahan HHBK.
Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat yang terkait dengan kegiatan usaha pemanfaatan hutan produksi telah dilakukan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) serta kegiatan bina desa hutan yang dilakukan melalui kemitraan dengan perusahaan pengelola dan pemegang ijin pemanfaatan hutan produksi. Terkait dengan kegiatan konservasi sumberdaya alam telah dilakukan pengembangan desa konservasi sebanyak 132 unit. Sedangkan guna memberikan akses masyarakat terhadap usaha ekonomi dibidang kehutanan termasuk aspek permodalannya pada Kementerian Kehutanan telah dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang akan memberikan fasilitasi kelembagaan serta permodalan kepada masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman industri (HTI) dan hutan tanaman rakyat (HTR). Untuk kegiatan tersebut, mulai tahun 2008 pada BLU telah menyediakan dana usaha sebesar Rp.1,4 trilyun dan untuk tahun 2009 akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp.1,7 trilyun.
Pemantapan Kawasan Hutan
Implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang kelima yaitu Pemantapan Kawasan Hutan yang dilaksanakan melalui Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan adalah pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan dan pembentukan wilayah pengelolaan dan perubahan kawasan hutan dengan kegiatan utama pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). Sedangkan kegiatan-kegiatan yang merupakan pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, meliputi pengembangan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi hutan dan pengembangan informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta perencanan dan pembinaan prakondisi pengelolaan hutan.
Dalam rangka penetapan kawasan hutan, sampai dengan akhir tahun 2008 telah diselesaikan kajian terhadap perubahan kawasan hutan di 12 provinsi dan penyusunan draft peta penunjukkan kawasan hutan sebanyak 8 provinsi, yaitu Riau dan Kalimantan Tengah serta 6 provinsi pemekaran. Sedangkan provinsi-provinsi yang belum dilakukan penyelesaian paduserasi dan penunjukkan kawasan hutan diharapkan dapat diselesaikan dalam tahun 2009. Untuk kegiatan penataan batas kawasan hutan, realisasi pembuatan tata batas dari tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah sepanjang 2.340 km. Secara kumulatif sampai dengan triwulan III tahun 2009, pelaksanaan tata batas kawasan hutan yang telah dilaksanakan seluruhnya adalah sepanjang + 219.606 km atau 77,91% dari target sepanjang 282.873 km. Pelaksanaan tata batas diprioritaskan pada kawasan hutan konservasi, hutan lindung dan wilayah-wilayah yang rawan konflik serta perambahan kawasan hutan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 28
Berkenaan dengan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan di luar kehutanan, dalam tahun 2008 telah dilakukan penelaahan dan memberikan pertimbangan teknis sebanyak 30 unit lokasi. Jumlah tersebut meningkat 30,4% dibanding kegiatan yang sama pada tahun 2007. Sedangkan penyelesaian kompensasi penggunaan kawasan hutan dalam tahun 2008 telah dilakukan penyelesaian administrasi pada 109 lokasi atau 40% dari jumlah permohonan. Untuk tahun 2009 diharapkan dapat dilakukan penyelesaian kompensasi penggunaan lahan di 10 lokasi, identifikasi areal tambang untuk batubara, biji besi dan emas di 3 kabupaten, dan penelaahan penggunaan kawasan hutan di 10 lokasi.
Untuk pelepasan kawasan hutan, hingga tahun 2007 dilakukan pelepasan untuk pemukiman transmigrasi sebanyak 256 unit (956,7 ribu ha) dan tahap ijin prinsip pelepasan sebanyak 436 unit dengan areal seluas 605,20 ribu ha. Sedangkan untuk areal usaha budidaya perkebunan telah diterbitkan keputusan pelepasan kawasan hutan sebanyak 12 unit (228,2 ribu ha) dan tahap pencadangan sebanyak 11 unit seluas 93,3 ribu Ha.
Dalam rangka alih fungsi kawasan hutan, dalam tahun 2008 telah dilakukan pengkajian terpadu pada 8 lokasi, dan penyelesaian tukar menukar kawasan hutan untuk kegiatan pembangunan di luar kehutanan sebanyak 19 lokasi. Disamping itu, telah dilakukan penanganan permasalahan hukum bidang keplanologian kehutanan di 32 lokasi. Guna mengharmoniskan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan proses penggunaan kawasan hutan, dilakukan pemutakhiran dan rekonsiliasi data dengan pihak-pihak terkait melalui rapat koordinasi dan konsultasi.
Guna meningkatkan kapasitas dan pemantapan pengelolaan kawasan hutan dan sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, telah dilakukan proses pembentukan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) khususnya Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan hutan Produksi (KPHP) di seluruh Indonesia kecuali DKI dan wilayah kerja Perum Perhutani di Pulau Jawa. Sedangkan untuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK), telah dimulai penyiapan rumusan kebijakan untuk transformasi unit-unit taman nasional menjadi KPHK. Progres pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2008 adalah pembuatan Rancang Bangun KPH sebanyak 23 provinsi, arahan pencadangan KPH (KPHP dan KPHL) oleh Badan Planologi Kehutanan sebanyak 15 provinsi, pengusulan penetapan wilayah KPH (KPHP dan KPHL) oleh Gubernur kepada Menteri Kehutanan sebanyak 4 provinsi, dan penetapan wilayah KPH oleh Menteri Kehutanan sebanyak 1 (satu) provinsi. Hingga tahun 2009, diharapkan dapat diselesaikan pembuatan rancang bangun KPH (sebanyak 27 provinsi), arahan pencadangan KPH (KPHP dan KPHL) sebanyak 27 provinsi, pengusulan penetapan wilayah KPH (KPHP dan KPHL) sebanyak 28 provinsi dan penetapan wilayah KPH oleh Menteri Kehutanan sebanyak 28 provinsi.
Implementasi pembangunan KPH di lapangan ditempuh melalui pendekatan pembangunan KPH model yang pada hakekatnya merupakan KPH persiapan menuju KPH yang operasional. Target pembangunan KPH model dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah satu unit di tiap provinsi atau sebanyak 23 unit di 22 provinsi (khusus Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 2 unit KPH) yang terdiri dari KPHK sebanyak 2 unit, KPHL 6 unit dan KPHP 15 unit. Dalam tahun 2009 akan diselesaikan pembangunan KPH model sebanyak 5 unit di 5 provinsi yang terdiri dari KPHL sebanyak 1 unit dan KPHP 4 unit.
Untuk mendukung keseluruhan kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan telah dilakukan pengembangan informasi sumberdaya hutan tingkat nasional, tingkat wilayah dan tingkat unit pengelolaan, penyediaan data dasar antara lain berupa input dan updating data spasial, pembuatan peta tematik serta pengembangan database pengukuhan kawasan hutan, dan pembangunan jaringan sistem informasi kehutanan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 29
Pendukung Kebijakan Prioritas
Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaksanaan 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di atas, telah dilakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan dimaksud berupa penyelenggaraan tata administrasi pemerintahan, pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, serta pengawasan dan pengendalian. Aspek-aspek penyelenggaraan dukungan pelaksanaan kebijakan prioritas tersebut dilaksanakan melalui Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara, Program Penelitian dan Pengembangan Iptek, dan Program Pendidikan Kedinasan.
Bagian dari pelaksanaan Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik adalah pelaksanaan tugas-tugas rutin administrasi tata kepemerintahan berupa pembinaan dan pengembangan pegawai serta operasionalisasi perkantoran pada seluruh unit kerja di lingkup Kementerian Kehutanan. Kegiatan-kegiatan lain yang merupakan fungsi pemerintahan umum antara lain pengelolaan barang milik negara, pengelolaan administrasi keuangan, penyelenggaraan perencanaan, monitoring dan evaluasi, penyempurnaan dan pengembangan peraturan perundangan-undangan serta organisasi, penyelenggaraan kerjasama internasional, pengembangan informasi kehutanan, pengendalian pembangunan kehutanan, serta pengembangan dan pembinaan standardisasi kehutanan dan lingkungan.
Untuk menciptakan penyelenggaraan tata kelola administrasi pemerintahan dan pembangunan di lingkup Kementerian Kehutanan, dalam tahun 2008 telah dilakukan audit kinerja dan audit khusus. Disamping itu, telah dilakukan review laporan keuangan dan tindak lanjut hasil audit.
Upaya-upaya dalam rangka penyediaan paket Iptek baik berupa informasi ilmiah dan teknologi terapan, untuk opsi masukan pembuatan kebijakan maupun perbaikan dalam berbagai aspek pengelolaan hutan, dilakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan (litbang) kehutanan. Pencapaian kegiatan litbang kehutanan tahun 2008 antara lain berupa penyediaan produk Iptek untuk peningkatan kualitas hutan produksi, rehabilitasi lahan kritis, reklamasi lahan bekas tambang, peningkatan kualitas dan produksi hutan tanaman melalui bioteknologi dan pemuliaan tanaman hutan, pengelolaan DAS, pengelolaan kawasan konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan hutan rakyat, budidaya dan pemanfaatan HHBK, teknologi pengolahan hasil hutan, pemanfaatan jasa hutan terutama air dan karbon, serta informasi ilmiah yang terkait dengan dinamika ekosistem hutan dan sifat dasar hasil hutan. Guna memasyarakatkan hasil-hasil litbang kehutanan serta meningkatkan kualitas hasil litbang, dalam tahun 2008 telah dilakukan gelar teknologi, pameran, publikasi ilmiah, kerjasama kelitbangan, serta sertifikasi manajemen mutu organisasi dan laboratorium.
Dalam rangka memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan telah dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikap melalui kegiatan penyuluhan kehutanan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyuluhan Pertanaian, Perikanan dan Kehutanan (PPK), sampai dengan tahun 2008 di tingkat provinsi telah terbentuk 21 unit Badan Koordinasi Penyuluhan, sedangkan di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk Badan Penyuluhan pada 223 kabupaten/kota. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas penyuluhan, kepada seluruh pejabat fungsional Penyuluh Kehutanan diberikan biaya/dana operasional bulanan serta peningkatan sarana dan prasarana penyuluhan berupa kendaraan operasional roda 2 (motor) serta perangkat media penyuluhan.
Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan hutan antara lain dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan (diklat). Kegiatan diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan ditujukan bagi pegawai Kementerian Kehutanan, pegawai kehutanan pada satuan kerja perangkat daerah kehutanan (provinsi dan kabupaten/kota), pegawai pada instansi pemerintah terkait di luar Kementerian Kehutanan, serta masyarakat yang menjadi para pihak pada
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 30
sektor kehutanan. Guna menyiapkan tenaga teknis terampil tingkat menengah, mulai tahun 2008 telah dirintis penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan sebanyak 5 unit yang berlokasi di Pekanbaru Provinsi Riau, Kadipaten Provinsi Jawa Barat, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, dan Manokwari Provinsi Papua Barat.
C. Organisasi
Secara struktur Kementerian Kehutanan saat ini terdiri dari 7 unit eselon I-A, meliputi 1 unit Sekretriat Jenderal, 1 unit Inspektorat Jenderal, 4 unit Direktorat Jenderal, dan 1 unit Badan. Selain itu terdapat unit eselon I-B, terdiri dari 5 bidang Staf Ahli Menteri (SAM) dan 3 bidang Staf Khusus Menteri (SKM). Tiap unit eselon I-A membawahi beberapa unit eselon II-A, serta unit pelaksana teknis (UPT) setingkat unit eselon II-B dan III-A. Struktur organisasi jabatan unit eselon I lingkup Kementerian Kehutanan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 5. Struktur Organisasi Jabatan lingkup Kementerian Kehutanan
D. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi saat ini dan menjadi landasan dalam perumusan dan penetapan program, kegiatan dan sasaran/target dalam menetapkan indikator kinerja, adalah sebagai berikut:
1. Belum semua kawasan hutan baik batas luar maupun batas fungsi dilakukan tata batas. 2. Belum semua kawasan hutan dikelola dalam unit-unit pengelolaan, khususnya pada kawasan hutan
produksi dan hutan lindung di luar Pulau Jawa. 3. Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan maupun hasil-hasilnya, termasuk
ancaman kebakaran hutan dan lahan. 4. Sebagian masyarakat belum memahami pentingnya upaya-upaya konservasi sumberdaya alam,
khususnya dalam konteks pelestarian jenis-jenis flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya. 5. Lahan kritis termasuk kategori sangat kritis masih luas yang berdampak pada menurunnya daya
dukung DAS, terutama dalam kaitannya dengan sistem tata air dalam hubungannya dengan masalah bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor.
6. Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwata alam guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi jasa hutan.
Menteri Kehutanan
Sekretaris Jenderal Inspektur Jenderal
Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam
Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial
Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan
Direktur Jenderal Bina Produksi
Kehutanan
Direktur Jenderal Planologi
Kehutanan
Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan: 1. Bidang Perekonomian 2. Bidang Kelembagaan 3. Bidang Penanganan Perkara 4. Bidang Lingkungan Hidup 5. Bidang Kemitraan
Staf Khusus Menteri (SKM) Kehutanan: 1. Bidang Sosial 2. Bidang Pengamanan Hutan 3. Bidang Percepatan Revitalisasi
Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 31
7. Kesenjangan antara suply dan demand bahan baku industri kehutanan, khususnya kayu, yang belum secara optimal disediakan dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat, disamping masih rendahnya efisiensi produksi industri hasil hutan.
8. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat dan hutan kemasyakatan secara struktur belum secara nyata mendorong pengembangan/pemberdayaan perekonomian masyarakat.
9. Minat investasi di bidang kehutanan yang kurang kondusif karena sering terhambat oleh permasalahan tenurial, tumpang tindih peraturan (pusat dengan daerah), dan kurangnya insentif permodalan, perpajakan dan retribusi.
10. Kurangnya data informasi kehutanan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan para pihak. 11. Pengembangan Iptek kehutanan belum secara optimal menunjang untuk kebutuhan informasi
dalam menetapkan kebijakan dan operasionalisasi teknis pengelolaan hutan di lapangan. 12. Kapasitas kelembagaan kehutanan yang masih terbatas termasuk kapasitas (kualitas dan kuantitas)
sumberdaya manusia SDM, baik pada tatanan pemerintah terutama pemerintah kabupatan/kota, serta masyarakat khususnya yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
E. Kondisi Yang Diinginkan
Pada prinsipnya secara garis besar kondisi sumberdaya hutan yang diinginkan dalam lima tahun mendatang adalah makin membaiknya kualitas sumberdaya hutan dan meningkatnya manfaat hutan. Indikator membaiknya kualitas sumberdaya hutan adalah menurunnya deforestasi dan degradasi hutan serta terselenggaranya upaya-upaya rehabilitasi. Sedangkan indikator meningkatnya manfaat hutan ditandai dengan meningkatnya kontribusi hutan terhadap perekonomian nasional berupa pendapatan domestik bruto (PDB), penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha masyarakat, serta meningkatnya kualitas lingkungan hidup termasuk dalam konteks mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global.
Berdasarkan kluster fungsi hutan, kondisi sumberdaya hutan serta kelembagaan yang diinginkan adalah:
Ekologi
1. Berkurangnya deforestasi sumberdaya hutan. 2. Kawasan hutan yang mantap melalui koordinasi dan sinkronisasi tata ruang, pengukuhan dan
opimalisasi tata guna hutan, antara lain dalam mendukung pembangunan infrastruktur. 3. Keberadaan dan penutupan hutan terjamin sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung dan
produksi), termasuk dalam kaitannya dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 4. Proses ekosistem esensial berjalan optimal serta keanekaragaman hayati dan sumberdaya hutan
terjaga, serta terpulihkannya ekosistem hutan rawa dan gambut. 5. Menurunnya gangguan keamanan hutan dan hasil hutan serta berkurangnya kejadian kebakaran
hutan dan lahan. 6. Daerah aliran sungai (DAS) berfungsi secara optimal sehingga dapat mengurangi resiko bencana
alam berupa banjir, longsor dan kekeringan. 7. Kawasan hutan tetap yang dikelola oleh institusi permanen pada tingkat tapak.
Ekonomi
1. Kontribusi kehutanan terhadap pendapatan produk domestik bruto (PDB) dari hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan meningkat secara proporsional dan bertahap.
2. Penyerapan tenaga kerja pada bidang pemanfaatan hutan, industri pengolahan hasil hutan, konservasi dan jasa lingkungan meningkat.
3. Pendapatan riil masyarakat yang berusaha dalam pemanfaatan produk dan jasa hutan dan kehutanan, terutama yang berada di dalam dan sekitar hutan semakin baik.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 32
4. Aneka usaha kehutanan oleh usaha kecil, menengah, koperasi dan masyarakat semakin luas, serta terjalin hubungan usaha besar, menengah, kecil, koperasi dan masyarakat yang makin harmonis dan terintegrasi.
5. Tercukupinya kebutuhan bahan baku industri kehutanan secara berkelanjutan. 6. Ekspor komoditas hasil hutan dan industri pengolahan hasil hutan terus meningkat.
Sosial
1. Manfaat hutan bagi masyarakat meningkat dan terdistribusi secara berkeadilan. 2. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan meningkat secara proporsional. 3. Akses masyarakat khususnya masyarakat lokal dan masyarakat adat secara proporsional
terakomodir. 4. Kualitas kesejahteraan masyarakat (kesehatan, pendidikan, perumahan, lingkungan, dll) di dalam
dan sekitar hutan semakin baik, termasuk dalam kaitannya dengan upaya-upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal terutama di kawasan perbatasan.
Kelembagaan
1. Terwujudnya reformasi birokrasi pada Kementerian Kehutanan dan instansi kehutanan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), sehingga organisasi berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi embanannya.
2. Kelembagaan pengelolaan hutan pada tingkat lapangan dalam kesatuan pengelolaan hutan makin mantap.
3. Regulasi dan kebijakan cukup memadai dan berjalan efektif. 4. Lembaga non pemerintah menjadi bagian penting dalam pembangunan kehutanan. 5. Jejaring kerja terbangun secara memadai. 6. Sumberdaya manusia kehutanan pada sektor pemerintah dan masyarakat kualitasnya terus
meningkat. 7. Pengawasan dan pengendalian berjalan efektif. 8. Tersedia produk Iptek yang handal dalam pengelolaan hutan. 9. Tersedia dukungan sarana dan prasarana serta dana yang cukup dan profesional.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 33
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014
A. Visi, Misi dan Tujuan
Hutan di Indonesia yang sangat luas merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan warisan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Karunia dan warisan ini perlu dikelola secara bijak, terencana, optimal dan bertanggung jawab sesuai dengan daya dukungnya, serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup guna menjamin pemanfaatan hutan berkelanjutan, yang ditujukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan di masa kini dan masa mendatang. Pernyataan ini mengandung nilai-nilai yang menjadi asas pembangunan kehutanan sekaligus tujuan pemanfaatan sumberdaya hutan. Pemanfaatan sumberdaya hutan ini harus dilaksanakan berdasarkan rasionalitas dan optimalitas yang dilaksanakan secara bertanggung jawab guna menjamin kelestarian dan keseimbangan ekosistem, serta pembangunan berkelanjutan secara berkeadilan.
Hutan bukan hanya sekedar sekumpulan pepohonan yang mampu menyediakan kayu, akan tetapi sebagai ekosistem penyangga kehidupan. Hutan di Indonesia bukan saja sebagai penyangga kehidupan bagi masyarakat setempat, melainkan penyangga kehidupan bagi masyarakat seluruh bangsa, dan bahkan komunitas global. Hal tersebut dikarenakan hutan di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh sumberdaya alam lainnya, antara lain:
1. Keanekaragaman sumberdaya hayati. Didalam hutan tropika terdapat beraneka ragam kehidupan yang secara bersama-sama membentuk mata rantai kehidupan yang bermanfaat bagi manusia. Berbagai macam species flora dan fauna serta sistem abiotik yang membentuk hutan, memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di muka bumi. Guna mempertahankan kelimpahan keanekaragaman hayati tersebut memerlukan ruang dalam luasan tertentu yang bukan saja untuk mencapai ukuran ekonomi (economies of size), tetapi juga agar mata rantai kehidupan dapat berjalan normal.
2. Keragaman peluang pemanfaatan. Hutan tropika yang dikenal sebagai mega diversity menyimpan banyak peluang manfaat dan menciptakan peluang usaha yang tidak terkira jumlahnya. Saat ini kemampuan kita untuk memanfaatkan kekayaan alam hutan Indonesia masih terbatas, sehingga masih lebih banyak lagi peluang pemanfaatan yang belum tergali, dan bahkan belum diketahui. Pengalaman memperlihatkan, bahwa kekenyalan usaha kehutanan adalah karena adanya keanekaragaman hayati. Pada mulanya pemanfaatan hasil hutan hanya berupa kayu yang bersifat komersial. Sejalan dengan kemajuan Iptek, jenis kayu-kayuan yang pada saat dulu belum memiliki nilai ekonomi atau sebagai lesser known species, saat ini memiliki nilai ekonomi tinggi atau sangat tinggi, dan bahkan hasil hutan bukan kayu serta berbagai satwa liar seperti kupu-kupu sampai dengan gajah, dan jasa lingkungan memberikan nilai ekonomi yang sangat besar. Oleh karena itu, keberadaan keanekaragaman hayati perlu dijamin guna kelangsungan pemanfaatan sumberdaya hutan bagi sebesar-besar kesejahteraan manusia.
3. Kepentingan antar generasi. Hutan bukanlah warisan dari generasi terdahulu kepada generasi sekarang, melainkan generasi masa kini “meminjam” kepada generasi mendatang. Oleh karena itu, generasi mendatang berhak mendapatkan warisan dengan kondisi hutan yang yang sama, bahkan lebih baik, dari generasi sekarang. Dengan demikian pemanfaatan sumberdaya hutan oleh generasi sekarang harus selaras dengan keperluan dan kepentingan generasi mendatang.
4. Memerlukan waktu yang panjang. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui apabila pemanfaatannya tidak melampai daya dukungnya. Akan tetapi, untuk memulihkan nilai hutan yang sudah mengalami kerusakan memerlukan waktu yang relatif panjang. Lamanya waktu proses pemulihan ini menyebabkan tingginya resiko dan ketidakpastian untuk
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 34
mendapatkan investasi. Terlebih lagi manakala faktor keterpencilan menjadi pertimbangan investasi karena pada umumnya hutan-hutan terletak di daerah yang dukungan sarana dan prasarannya masih sangat terbatas.
5. Kepentingan umum. Manfaat keberadaan hutan diperlukan oleh semua lapisan masyarakat di dalam satu negara bahkan masyarakat di negara lain sekalipun. Hutan bukan saja memberikan hasil berupa barang, tetapi juga memberikan jasa, seperti supply oksigen, tata air dan penyerapan serta penyimpanan karbon. Dengan demikian, sumberdaya hutan dapat digolongkan sebagai common property resources, yang keberadaannya menjadi tanggung jawab semua pihak.
6. Interaksi dengan masyarakat. Adalah realita sosial bahwa di sekitar hutan terdapat komunitas yang peri kehidupannya berinteraksi dengan keberadaan hutan. Didalam lingkungan komunitas tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma budaya yang berpotensi untuk mendukung pengelolaan hutan secara lestari. Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya hutan tidak dapat meniadakan realita interaksi masyarakat dengan hutan.
Karakter-karakter sumberdaya hutan di Indonesia di atas menunjukan bahwa hutan mempunyai kedudukan, fungsi, dan peran yang sangat penting dan teramat vital bagi kehidupan sosial budaya, perekonomian, serta kelestarian dan kualitas lingkungan hidup. Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya hutan harus dilakukan secara lestari guna memenuhi fungsi sosial, ekonomi dan ekologi secara bersama-sama dan optimal.
Berangkat dari kondisi sumberdaya hutan di Indonesia ini, maka dalam Rencana Strategi Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 ditetapkan visi yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan. Visi tersebut merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian Kehutanan pada akhir tahun 2014. Guna mewujudkan visi tersebut, ditetapkan upaya-upaya yang sistematis yang dituangkan sebagai misi Kementerian Kehutanan. Dalam rangka menyelaraskan penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang menjadi bagian dari proses pembangunan nasional, maka perumusan visi dan misi Kementerian Kehutanan, mengacu pada kerangka umum pembangunan nasional yang dituangkan dalam RPJMN Tahun 2010-2014, serta tugas dan fungsi yang menjadi embanan Kementerian Kehutanan.
Berdasarkan arahan umum kerangka pembangunan nasional, tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan, serta permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kehutanan dalam lima tahun kedepan, maka visi Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014 dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan adalah:
Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan
Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi dan tujuan masing-masing misi, ditetapkan sebagai berikut:
1. Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan informasi kehutanan. Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepastian kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari.
2. Meningkatkan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) untuk memperkuat kesejahteraan rakyat sekitar hutan dan keadilan berusaha. Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi pengelolaan hutan produksi.
3. Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam. Misi tersebut bertujuan menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan dalam penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam.
4. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) sehingga dapat meningkatkan optimalisasi fungsi ekologi, ekonomi dan sosial DAS.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 35
5. Misi ini bertujuan meningkatkan kondisi, fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan dikelola secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatkan ketersediaan produk teknologi dasar dan terapan serta kompetensi SDM dalam mendukung penyelenggaraan pengurusan hutan secara optimal. Misi ini bertujuan untuk menyediakan informasi ilmiah dalam pengelolaan hutan lestari, baik dalam tatanan perumusan kebijakan maupun kegiatan teknis pengelolaan hutan di lapangan, serta tersedianya SDM kehutanan yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan kehutanan.
7. Memantapkan kelembagaan penyelenggaraan tata kelola kehutanan Kementerian Kehutanan. Tujuan utama misi ini adalah penyediaan perangkat peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan hutan lestari, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bidang kehutanan dan terlaksananya tertib administrasi pada Kementerian Kehutanan.
B. Nilai Dasar Rimbawan
Dalam rangka penyelenggaraan kehutanan sebagai bagian dari pembangunan nasional dan untuk perwujudan serta menjunjung tinggi moral dan etika sebagai insan yang mengemban tugas dalam pengelolaan hutan, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kehutanan Nomor SE.01/Menhut-II/2008 telah ditetapkan 9 (sembilan) Nilai Dasar Rimbawan, meliputi: 1) jujur, 2) tanggung jawab, 3) disiplin, 4) Ikhlas, 5) visioner, 6) adil, 7) Peduli, 8) Kerjasama, dan 9) Profesional. Nlai dasar tersebut merupakan spirit dan jiwa para rimbawan khususnya yang bertugas pada jajaran Kementerian Kehutanan, dalam menyelenggarakan masing-masing tugas dan tanggungjawabnya.
C. Analisis Strategis
Terhadap kondisi saat ini, ruang lingkup tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan dan permasalahan dalam pembangunan kehutanan, maka dirumuskan analisis strategis sebagaimana pada tabel di bawah. Tabel 1 di bawah merupakan analisis terhadap lingkungan strategis berupa lingkungan internal meliputi kekuatan (stengthen) dan kelemahan (weakness), serta lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 36
Tabel 1. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan: 1. Kementerian Kehutanan memiliki
kewenangan dalam pengurusan hutan
2. Kepastian pembiayaan dari APBN 3. Kawasan hutan yang luas dengan
keanekaragaman hayati tinggi 4. Tersedia sarana dan prasarana
pengelolaan kawasan hutan (gedung, kendaraan dan perlengkapan lainnya)
5. Peraturan perundangan dalam pengurusan hutan
Kelemahan: 1. Laju deforestasi dan degradasi yang cukup
tinggi, luasnya lahan kritis dan LOA, serta masih banyaknya Hotspot , penebangan liar dan peredaran TSL illegal
2. Resiko investasi yang tinggi karena jangka waktunya panjang
3. Produksi kayu dari hutan alam yang cenderung turun
4. Kapasitas SDM dalam pengelolaan hutan masih rendah
5. Ekosistem tropika yang unik dan rapuh, serta remote area
Peluang: 1. Tumbuhnya investasi hutan alam,
hutan tanaman dan industri 2. Lapangan kerja di Sektor
Kehutanan yang cenderung meningkat
3. Semakin tingginya komitmen terhadap pengurusan hutan dari kementerian / lembaga lain
4. Pendanaan APBN yang semakin berorientasi terhadap kinerja
5. Dana dan bantuan luar negeri untuk membantu pengurusan hutan
Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang: 1. Optimalisasi pemanfaatan SDH 2. Peningkatan kemandirian
masyarakat dalam pengelolaan hutan
3. Mendorong investasi dalam usaha di bidang kehutanan
4. Pengembangan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pemanfaatan HHBK dan TSL
5. Peningkatan pendanaan pembangunan
Strategi menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang: 1. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya
dukung DAS 2. Revitalisasi industri kehutanan 3. Reformasi birokrasi 4. Menyediakan insentif dan kemudahan
dalam usaha dibidang kehutanan 5. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
sektor kehutanan
Ancaman: 1. Konflik lahan dan tekanan
terhadap kawasan konservasi semakin menganggu peran hutan sebagai penyangga kehidupan dan menimbul-kan fragmentasi habitat satwa.
2. Pemekaran wilayah yang membutuh kan penyediaan lahan
3. Tingginya jumlah penduduk yang tertinggal disekitar hutan
4. Ketidakseimbangan antara kebutuhan konsumsi dan penyediaan produk HH
5. Pengelolaan DAS dan kelembagaan pengelolaan DAS masih lemah
Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman: 1. Pemantapan kawasan hutan untuk
menjamin pengelolaan hutan lestari
2. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
3. Penguatan kapasitas pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) dalam pengelolaan hutan
4. Pengamanan hutan dan penanggulangan kebakaran hutan
5. Desentralisasi kehutanan
Strategi memperkecil kelemahan untuk mengatasi ancaman: 1. Penguatan kelembagaan kehutanan 2. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan 3. Rasionalisasi luas kawasan hutan 4. Peningkatan kapasitas penegak hukum
dalam penanggulangan gangguan kawasan hutan
5. Peningkatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)
Berdasarkan analisis lingkungan strategi, maka dilakukan penilaian hasil identifikasi dengan hasil sebagaimana pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Penilaian Hasil Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Identifikasi penilaian
Keterkaitan
Jumlah Urutan Visi
Misi Nilai
1 2 3 4 5 6
Kekuatan – Peluang
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan 4 3 4 4 2 2 2 3 24 4
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan hutan
2 2 2 2 2 1 2 2 15 13
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 37
Identifikasi penilaian
Keterkaitan
Jumlah Urutan Visi
Misi Nilai
1 2 3 4 5 6
Mendorong investasi dalam usaha di bidang kehutanan 2 1 3 1 2 1 1 2 13 15
Pengembangan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pemanfaatan HHBK dan TSL
4 1 1 3 1 3 1 2 16 12
Peningkatan pendanaan pembangunan 2 1 1 1 1 2 2 2 12 16
Kelemahan – Peluang
Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS 4 3 3 4 4 3 3 2 26 2
Revitalisasi industri bidang kehutanan 4 2 4 2 2 2 2 2 20 9
Reformasi birokrasi 3 1 1 1 1 2 3 2 14 14
Menyediakan insentif dan kemudahan dalam usaha dibidang kehutanan
4 2 4 1 1 2 2 2 18 10
Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan 4 3 3 3 3 3 2 2 23 5
Kekuatan – Ancaman
Pemantapan kawasan hutan untuk menjamin pengelolaan hutan lestari
4 4 3 3 4 3 3 3 27 1
Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya 4 4 3 4 3 2 2 3 25 3
Penguatan kapasitas pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) dalam pengelolaan hutan
2 1 1 1 1 1 2 2 11 17
Pengamanan hutan dan penanggulangan kebakaran hutan
4 3 3 4 2 2 2 2 22 6
Destralisasi kehutanan 1 1 1 1 1 1 2 2 10 18
Kelemahan - Ancaman
Penguatan kelembagaan kehutanan 2 2 2 2 2 3 4 3 20 8
Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan 3 3 3 3 3 2 2 2 21 7
Rasionalisasi luas kawasan hutan 1 1 1 1 1 1 1 1 8 20
Peningkatan kapasitas penegak hukum dalam penanggulangan gangguan kawasan hutan
1 1 1 1 1 1 1 2 9 19
Peningkatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) 3 2 2 2 2 2 2 2 17 11
Tabel 3. Langkah-Langkah Strategis
No. Kebijakan Program Kegiatan
1. Pemantapan kawasan hutan
Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
• Penyusunan Rencana Makro Kawasan • Pembangunan KPH • Pengukuhan kawasan hutan • Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan • Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk
pembangunan di luar kegiatan kehutanan
2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
• Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan • Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS • Pengembangan Perhutanan Sosial • Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan
Reklamasi Hutan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 38
No. Kebijakan Program Kegiatan
3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
• Penyidikan dan Perlindungan Hutan • Pengendalian Kebakaran Hutan
4. Konservasi keanekaragaman hayati
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
• Pengembangan Konservasi Kawasan dan Ekosistem esensial Lainnya
• Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik • Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata
alam
5.
Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
• Peningkatan Perencanaan Pengelolaan hutan Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman • Peningkatan Tertib Peradaran Hasil Hutan dan Iuran
Kehutanan • Peningkatan usaha industri primer kehutanan
6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
• Pengembangan Perhutanan Sosial
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
• Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
• Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
• Penyuluhan kehutanan • Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana
Bergulir Pembiayaan Pembangunan Kehutanan
7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan
Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan
• Penelitian Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
• Pengendalian Kebakaran Hutan
Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
• Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
• Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
• Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
• Pembinaan dan koordinasi kerjasama luar negeri
8. Penguatan kelembagaan kehutanan
Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan
• Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam
• Penelitian dan Pengembangan Hutan Produksi • Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan • Penelitian Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 39
No. Kebijakan Program Kegiatan
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan
• Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Inspektorat I-IV
• Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasikan KKN
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kemenhut
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
• Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Kementerian Kehutanan
• Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian • Pembinaan dan koordinasi kerjasama luar negeri • Pengelolaan keuangan, penyaluran dan pengembalian dana
bergulir untuk pembiayaan pembangunan hutan tanaman • Penyelenggaraan dan pembinan tata hukum dan organisasi
Kementerian Kehutanan • Penyelenggaraan ketatausahaan dan rumah tangga serta
administrasi BMN • Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan
dan SDM kehutanan lainnya • Penyuluhan kehutanan • Pembinaan standardisasi dan evaluasi pengelolaan
lingkungan kehutanan • Penyiaran dan penyebarluasan informasi program
pembangunan kehutanan • Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I-IV
Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen RLPS
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen PHKA
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen BPK
D. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan tujuannya. Sasaran strategis Kementerian Kehutanan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 kilometer yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.
2. Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH.
3. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia sebanyak 5 judul. 4. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 5. Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi Ekosistem
(IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha. 6. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. 7. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan penurunan konflik, perambahan
kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 40
8. Biodiversitas dan ekosistem yang berada pada 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya dikelola dan dimanfaatkan secara wajar.
9. Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 DAS prioritas. 10. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 1,6 juta hektar. 11. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta hektar. 12. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 13. Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan
sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. 14. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan administrasi kehutanan bagi 15.000 orang
peserta aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. 15. Rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22
judul. 16. Laporan keuangan Kementerian Kehutanan dengan opini “wajar tanpa pengecualian” mulai tahun
2012 sebanyak 1 judul per tahun. 17. Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola, 1 paket.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 41
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, dititik beratkan pada prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Fokus prioritas pembangunan tersebut diarahkan pada upaya-upaya yang berkaitan dengan konservasi sumberdaya hutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, disertai penguasaan dalam pengelolaan resiko bencana guna mengantisipasi perubahan iklim.
Substansi inti pelaksanaan prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana dalam RPJMN yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan meliputi:
1. Perubahan iklim. Indikator penting dalam substansi inti ini adalah:
a. Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut. Indikator dimaksud diwujudkan secara langsung maupun tidak langsung melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan berupa:
1) Penyusunan rencana makro kawasan hutan. 2) Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan. 3) Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi. 4) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. 5) Penyidikan dan perlindungan hutan. 6) Pengendalian kebakaran hutan. 7) Pengembangan perhutanan sosial. 8) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 9) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 10) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 11) Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan 12) Reformasi birokrasi dan tata kelola
b. Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500.000 hektar per tahun. Sasaran tersebut secara langsung atau tidak langsung akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan, antara lain:
1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 2) Pengembangan perhutanan sosial. 3) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 4) Pengembangan perbenihan tanaman hutan. 5) Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. 6) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. 7) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 8) Penelitian dan pengembangan produktivitas hutan.
c. Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana iuran hak pemanfaatan hutan (IHPH), provisi sumberdaya hutan (PSDH), dan dana reboisasi (DR). Kegiatan-kegiatan di lingkup Kementerian Kehutanan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan indikator substansi inti tersebut adalah:
1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 42
2) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 3) Peningkatan tertib peredaran dan iuran hasil hutan. 4) Perlindungan dan pengamanan hutan. 5) Pengendalian kebakaran hutan. 6) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 7) Konservasi spesies dan genetik. 8) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 9) Penyelenggaraan administrasi keuangan Kementerian Kehutanan 10) Koordinasi perencanaan dan evaluasi Kementerian Kehutanan.
2. Pengendalian kerusakan lingkungan dengan indikator pencapaian substansi inti dimaksud adalah:
a. Penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun. Kegiatan-kegiatan yang secara langsung ataupun tidak langsung terkait untuk pencapaian indikator tersebut meliputi:
1) Pengendalian kebakaran hutan. 2) Perlindungan dan pengamanan hutan. 3) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 4) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman.
b. Penghentian kerusakan lingkungan di 11 Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana mulai tahun 2010 dan seterusnya. Sebelas unit DAS dimaksud, merupakan prioritas lokasi, namun tidak terbatas, yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk penghentian kerusakan lingkungan, antara lain:
1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 2) Pengembangan perhutanan sosial. 3) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 4) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 5) Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. 6) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 7) Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan
3. Penanggulangan bencana, dengan indikator berupa peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan bahaya kebakaran hutan di 33 provinsi. Kegiatan pada Kementerian Kehutanan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai indikator substansi inti penanggulangan bencana tersebut adalah:
a. Pengendalian kebakaran hutan. b. Perlindungan dan pengamanan hutan. c. Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. d. Penyuluhan kehutanan. e. Penyiaran dan penyebarluasan informasi pembangunan kehutanan.
Selain kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan tahun 2010-014 juga terkait dengan pelaksanaan 3 (tiga) prioritas pembangunan nasional lainnya, yaitu: 1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, 2) Ketahanan Pangan, dan 3) Infrastruktur.
Substansi inti yang terkait dengan prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola adalah:
1. Sumber Daya Manusia. Indikator substansi inti ini yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan adalah penyempurnaan pengelolaan pegawai negeri sipil (PNS) yang meliputi sistem rekruitmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 43
terpusat selambat-lambatnya 2011. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai indikator substansi inti tersebut adalah:
a. Penyelenggaraan administrasi dan penataan kepegawaian Kementerian Kehutanan. b. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada masing-masing unit
eselon I lingkup Kementerian Kehutanan. c. Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya.
2. Regulasi. Indikator yang terkait dalam substansi inti dimaksud adalah percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah implementasi pembangunan, diantaranya penyelesaian 12.000 peraturan daerah, selambat-lambatnya 2011. Sedangkan kegiatan-kegiatan pada Kementerian Kehutanan untuk mendukung pencapaian indikator substansi inti dimaksud meliputi:
a. Penyelenggaraan dan pembinaan tata hukum dan organisasi Kementerian Kehutanan. b. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada masing-masing unit
eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.
Terkait dengan pelaksanaan prioritas pembangunan Ketahanan Pangan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Kehutanan yang berkaitan dengan substansi inti lahan adalah Pengembangan Kawasan dan Tata Ruang Pertanian. Indikator yang terkait substansi inti tersebut adalah penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, dengan kegiatan utama yang akan dilaksanakan berupa pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan.
Dalam rangka pelaksanaan prioritas pembangunan Infrastruktur, Kementerian kehutanan terkait dengan substansi inti berupa Tanah dan Tata Ruang. Indikator pada susbtansi inti ini adalah konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu. Kegiatan-kegiatan guna mendukung pencapaian indikator tersebut antara lain:
1. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. 2. Pengukuhan kawasan hutan. 3. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan. 4. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 5. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi.
Berkenaan dengan prioritas bidang pembangunan dalam RPJMN Tahun 2010-2014, Kementerian Kehutanan berkaitan dengan pelaksanaan prioritas pembangunan Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Untuk pelaksanaan prioritas bidang pembangunan tersebut terdapat 2 (dua) arah utama, yaitu: 1) pemanfaatan sumberdaya alam dalam mendukung pembangunan ekonomi, dan 2) peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan ekonomi, sektor kehutanan termasuk dalam prioritas bidang pembangunan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Prioritas bidang tersebut, pembangunan kehutanan diarahkan pada 2 (dua) fokus prioritas, yaitu:
1. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri. Kegiatan untuk melaksanakan fokus prioritas pembangunan bidang tersebut adalah :
a. Peningkatan pengelolaan hutan tanaman b. Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi c. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi d. Peningkatan usaha industri primer kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 44
e. Pengembangan perhutanan sosial
2. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. Kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan fokus prioritas pembangunan bidang tersebut adalah:
a. Peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan iuran hasil hutan. b. Litbang hasil hutan. c. Litbang peningkatan produktivitas hutan.
3. Peningkatan kapasitas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan kegiatan yang berkaitan dengan fokus prioritas tersebut adalah :
a. Penyuluhan kehutanan. b. Penyelenggaraan diklat aparatur Kemenhut dan SDM kehutanan lainnya.
Sedangkan dalam upaya peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, pembangunan kehutanan termasuk dalam prioritas pembangunan Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Pembangunan kehutanan pada prioritas pembangunan bidang tersebut diarahkan pada 4 (empat) fokus prioritas, yaitu:
1. Pemantapan kawasan hutan. Pada fokus prioritas tersebut akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, meliputi:
a. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. b. Pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). c. Pengukuhan kawasan hutan. d. Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan. e. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan
kehutanan.
2. Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan, dengan 5 (lima) kegiatan, yakni:
a. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. b. Pengembangan konservasi spesies dan genetik. c. Penyidikan dan perlindungan hutan. d. Pengendalian kebakaran hutan. e. Pengembalian pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam.
3. Peningkatan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). Pada fokus prioritas pembangunan tersebut akan dilaksanakan 4 (empat) kegiatan, yaitu:
a. Pengembangan perbenihan tanaman hutan. b. Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). c. Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas.
4. Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan, meliputi:
a. Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. b. Penelitian dan pengembangan kebijakan kehutanan dan perubahan iklim.
Kegiatan-kegiatan di lingkup Kementerian Kehutanan, selain merupakan kegiatan prioritas pembangunan nasional serta pembangunan bidang juga merupakan bagian dari pembangunan lintas bidang yang berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan ikim global. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung, yang merupakan respon terhadap upaya-upaya penanggulangan dampak negatif perubahan iklim, antara lain :
a. Penyidikan dan perlindungan hutan. b. Pengendalian kebakaran hutan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 45
c. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. d. Peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan iuran hasil hutan. e. Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. f. Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. g. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi. h. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. i. Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan. j. Pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). k. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan. l. Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). m. Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di daerah aliran sungai
(DAS) Prioritas. n. Pengembangan perhutanan sosial. o. Penelitian dan pengembangan kebijakan kehutanan dan perubahan iklim. p. Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. q. Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan
Indikator kegiatan-kegiatan sebagai implementasi dari substansi inti prioritas pembangunan nasional serta berdasarkan prioritas bidang pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam RPJMN Tahun 2010-2014 yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan, selanjutnya diuraikan pada bagian Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan.
B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan
1. Kebijakan Prioritas
Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, dalam 5 (lima) tahun kedepan Kementerian Kehutanan menetapkan 8 (delapan) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi:
a. Pemantapan Kawasan Hutan. b. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). c. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan. d. Konservasi Keanekaragaman Hayati. e. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan. f. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan. g. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan. h. Penguatan Kelembagaan Kehutanan.
2. Pogram, Kegiatan dan Indikator Kinerja
Untuk mengimplementasikan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di atas, maka dalam tahun 2010-2014 Kementerian Kehutanan akan melaksanakan 7 pogram, terdiri dari 4 jenis program teknis kehutanan dan 3 jenis program dukungan administratif. Program dan kegiatan-kegiatan serta indikator kinerja utama setiap program dan kegiatan tersebut adalah:
a. Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
Permasalahan
Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:
1) Perencanaan kawasan hutan belum terintegrasi secara komprehensif. 2) Data dan informasi sumberdaya hutan belum mantap.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 46
3) Belum seluruh kawasan hutan terbagi dan terkelola dalam unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH).
4) Peta penunjukan kawasan hutan provinsi belum terjabarkan/ ditindaklanjuti dengan peta mikro penunjukan kawasan hutan kabupaten/kota, sehingga belum menjadi acuan yang mantap dalam penetapan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten / kota.
5) Kawasan hutan yang telah dilepaskan statusnya untuk sektor lain belum termanfaatkan secara optimal.
6) Hak-hak pihak lain dalam kawasan hutan belum teridentifikasi secara detail sehingga masuk dalam kawasan hutan.
7) Legitimasi batas kawasan hutan masih lemah baik secara hukum maupun fisik di lapangan.
8) Konflik penggunaan lahan di dalam kawasan hutan belum seluruhnya terselesaikan secara efektif.
Tujuan
Tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan serta rencana makro kehutanan guna terwujudnya kemantapan kawasan hutan dalam unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH), sehingga terdapat pengakuan atas status hukum dan fungsi kawasan hutan, serta terkendalinya penggunaan dan pemanfaatan kawasan.
Outcome/hasil
Terjaminnya kepastian kawasan hutan sehingga pengelolaan sumberdaya hutan dapat dilaksanakan secara lebih optimal, efektif dan efisien. Kondisi ini antara lain sebagai prakondisi dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari, serta secara tidak langsung menjadi bagian dalam penanganan terhadap isu-isu perubahan iklim.
Indikator kinerja utama
1) Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini tingkat nasional sebanyak 5 judul.
2) Ijin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), paling tinggi 80% dari pemohon.
3) Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan dan penataan ruang sebanyak 4 judul.
4) Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.
5) Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan 100%. 6) Penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di 28 provinsi.
Potensi hambatan
1) Akurasi data dan infomasi sumberdaya hutan belum sampai pada tingkat detail untuk operasionalisasi pengelolaan hutan.
2) Konflik kepentingan penggunaan kawasan hutan termasuk resistensi para pihak dalam mengakomodir kepentingannya.
3) Pemahaman terhadap konsep, proses dan operasionalisasi KPH masih beragam. 4) Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar para pihak untuk mencapai kesepakatan.
Kegiatan-kegiatan
1) Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 47
Output/keluaran dari pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah tersedianya perencanaan kawasan hutan secara optimal yang meliputi rencana makro kawasan hutan, penataan ruang, statistik dan pengembangan jaringan komunikasi data kehutanan. Sedangkan indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan dan penataan ruang sebanyak 4 judul.
b) Persetujuan substansi teknis kehutanan dalam revisi rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRW) di seluruh Indonesia (33 provinsi).
c) Bahan kebijakan perencanaan ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan hutan sebanyak 3 judul, dan data strategis kehutanan sebanyak 5 judul.
2) Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan output/ keluaran berupa terwujudnya pengelolaan kawasan hutan dalam unit-unit pengelolaan, baik kawasan hutan konservasi, hutan produksi maupun hutan lindung. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan KPH meliputi:
a) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) di seluruh Indonesia (33 provinsi).
b) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) di 28 provinsi. c) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) di 28 provinsi. d) Peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan pengelolaan hutan (KPH)
sebanyak 4 judul. e) Peta areal kerja dan peta pencadangan ijin usaha kehutanan, meliputi ijin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu - hutan tanaman/hutan alam/restorasi ekosistem (IUPHHK-HT/HA/RE), hutan kemasyarakatan (HKm), hutan tanaman rakyat (HTR), hutan desa (HD), terselesaikan 90%.
3) Pengukuhan Kawasan Hutan
Kegiatan di atas akan menghasilkan keluaran (output) berupa terselesaikannya penataan batas kawasan serta terkendalinya perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan. Indikator-indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.
b) Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan seluruhnya (100%). c) Penetapan kelompok hutan yang telah selesai tata batas temu gelang sebanyak 75%. d) Rekomendasi tentang perubahan fungsi kawasan hutan terselesaikan sebanyak 75%. e) Penerbitan surat keputusan tentang pelepasan kawasan hutan terselesaikan
sebanyak 75%.
4) Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan
Ouput/keluaran pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan adalah tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan yang meliputi hasil inventarisasi, pemantauan, pemetaan, dan pengelolaan jaringan data spasial, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini tingkat nasional sebanyak 5 judul.
b) Data dan informasi potensi kayu di kawasan hutan tingkat nasional sebanyak 5 judul.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 48
c) Data dan informasi pendugaan carbon kawasan hutan tingkat nasional sebanyak 5 judul.
d) Basis data spasial sumberdaya hutan yang terintegrasi sebanyak 5 kali update.
5) Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan
Pelaksanaan kegiatan diatas adalah untuk menghasilkan output/ keluaran berupa terkendalinya penggunaan kawasan hutan sesuai dengan persyaratan teknis dan ketentuan yang berlaku. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:
a) Ijin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) paling tinggi 80% dari pemohon.
b) Data dan informasi penggunaan kawasan hutan tersedia di 33 provinsi. c) Wajib bayar tertib melakukan membayar PNBP penggunaan kawasan hutan minimal
sebanyak 80%. d) Peraturan perundangan tentang pengendalian dan penertiban penggunaan kawasan
hutan tanpa ijin sebanyak 1 judul.
6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
Keluaran (output) pelaksanaan kegiatan di atas adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan berjalan secara efektif dan efisien, baik ditingkat pusat maupun daerah, yang menjadi bagian untuk mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola. Indikator kinerja utama pelaksanaan kegiatan tersebut berupa:
a) Rencana strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 1 judul, dan Rencana Kerja Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
b) Dokumen Anggaran/Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 58 satuan kerja per tahun.
c) Data pengelolaan dan penyelenggaraan kepegawaian untuk 260 orang per tahun. d) Laporan barang milik negara sebanyak 40 judul. e) Paket kebijakan di bidang planologi kehutanan sebanyak 30 judul.
b. Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
Permasalahan
Beberapa permasalahan esensial yang terkait dengan pelaksanaan Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi di atas antara lain:
1) Masih kurangnya jaminan kepastian dan keamanan investasi untuk berusaha dibidang kehutanan antara lain akibat belum memadainya instrumen peraturan perundang-undangan, dan masih belum mantapnya pembagian status kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2) Belum adanya pengelola kawasan hutan produksi di tingkat tapak dalam bentuk kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP), sehingga mengakibatkan antara lain tidak ‘terurusnya’ kawasan hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin.
3) Masih kurangnya data dan informasi areal untuk usaha hutan tanaman rakyat (HTR). 4) Penyelenggaraan tertib peredaran hasil hutan dapat memungkinkan timbulnya ekonomi
biaya tinggi. 5) Kemampuan negara untuk menjamin hak-hak negara atas hasil hutan kayu belum
optimal.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 49
6) Koordinasi pengelolaan hutan produksi serta hasil-hasilnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum mantap.
7) Belum seimbangnya kapasitas terpasang industri pengolahan hasil hutan kayu dengan kemampuan penyediaan bahan baku dari hutan alam produksi, hutan tanaman dan hutan rakyat.
Tujuan
Optimalisasi pengelolaan hutan produksi secara lestari, sehingga meningkatkan produksi dan diversifikasi hasil hutan serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan. Kegiatan-kegiatan serta indikator utama dalam program ini baik langsung maupun tidak langsung respon terhadap isu perubahan iklim.
Outcome/hasil
1) Peningkatan investasi usaha pemanfaatan hutan produksi dan daya saing industri primer hasil hutan.
2) Peningkatan produksi dan diversifikasi hasil hutan.
Indikator kinerja utama
1) Areal hutan produksi tertata dalam unit-unit pengelolaan berupa KPHP dan usaha pemanfaatan (ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu-hutan alam/hutan tanaman/IUPHHK-HA/HT, IUPHH bukan kayu/IUPHH restorasi ekosistem/IUPHH jasa lingkungan).
2) Produksi dan diversifikasi usaha pemanfaatan pada hutan alam produksi meningkat sebesar 5%, terdiri dari hasil hutan kayu, bukan kayu, jasa lingkungan, dan restorasi ekosistem.
3) Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi Ekosistem (IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha.
4) Kinerja usaha pemanfaatan hutan tanaman dan intensitas pemanfaatan hutan produksi meningkat (penambahan tanaman pada hutan tanaman seluas 2.650.000 ha).
5) Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan secara tertib sesuai ketentuan yang berlaku dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat 10%.
6) Kinerja industri pengolahan hasil hutan meningkat (50% produk bersertifikat legalitas kayu).
Potensi hambatan
1) Resistensi pihak-pihak tertentu atas pemanfaatan hutan dan hasil hutan produksi yang mengedepankan kepentingan-kepentingan jangka pendek.
2) Perbaikan/penyempurnaan instrumen kelembagaan, khususnya peraturan peundang-undangan, dan pengembangan Iptek dan SDM Kehutanan, memerlukan waktu yang relatif lama.
3) Minat investasi dibidang pemanfaatan hutan produksi relatif kurang karena jangka kapital dan margin return yang relatif lama, dan interest biaya/bunga pinjaman yang relatif tinggi.
4) Bahan baku dalam negeri industri pengolahan hasil hutan kurang terjamin.
Kegiatan-kegiatan
1) Peningkatan Perencanaan Pengelolaan hutan Produksi
Output/keluaran dari pelaksanaan legiatan di atas adalah areal hutan produksi tertata baik dalam kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) maupun unit-unit usaha
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 50
pemanfaatan hutan produksi. Indikator kinerja utama terwujudnya output dimaksud adalah:
a) Terbentuknya KPHP pada kawasan-kawasan hutan produksi. b) Tersedianya areal calon/usulan pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk unit-unit
usaha pemanfaatan pada 26 provinsi.
2) Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi
Output/keluaran dari kegiatan peningkatan hutan alam produksi adalah peningkatan produksi dan diversifikasi hasil hutan alam. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:
a) Produksi hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan meningkat sebesar 5%.
b) Unit Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) bersertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) meningkat sebesar 50%.
c) 50% produksi penebangan bersertifikat legalitas kayu. d) Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi
Ekosistem (IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha.
3) Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman
Kegiatan di atas akan menghasilkan output/keluaran berupa peningkatan produksi hutan tanaman. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:
a) Penambahan areal ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman (HTI/HTR) seluas 3 juta ha. b) Penambahan areal tanaman pada hutan tanaman (hutan tanaman industri/HTI dan
hutan tanaman rakyat/HTR) seluas 2,65 juta ha. c) Sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) sebanyak 50 unit manajemen hutan
tanaman.
4) Peningkatan Tertib Peradaran Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib sesuai ketentuan yang berlaku, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pemanfaatan hutan produksi meningkat 10%.
b) Implementasi sistem informasi manajemen penatausahaan hasil hutan (SIM PUHH) secara on line di seluruh unit manajemen IUPHHK dan IUIPHHK.
5) Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan peningkatan usaha industri primer kehutanan adalah meningkatnya kinerja industri pengolahan hasil hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Pemenuhan bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat menjadi 75%. b) Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. c) Efisiensi penggunaan bahan baku industri meningkat sebesar 10% (rata-rata 2% per
tahun).
6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 51
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan (BPK) berjalan secara efektif dan efisien, baik di pusat maupun di daerah. Kegiatan tersebut adalah menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan ini adalah:
a) Tersusunnya program dan anggaran pada 57 unit kerja per tahun. b) Data pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan terpantau
secara periodik pada 57 unit kerja per tahun. c) Tersusunnya dan terpatuhinya ketentuan-ketentuan hukum bidang Bina Produksi
Kehutanan sebanyak 1 paket per tahun. d) Tersedianya sarana dan prasarana kerja untuk mendukung tugas-tugas pada pada 24
unit kerja per tahun
c. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
Permasalahan
Beberapa permasalahan utama yang terkait dengan pelaksanaan program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan, antara lain:
1) Konflik kawasan konservasi masih marak yang tercermin dari perambahan dan penguasaan lahan secara illegal.
2) Peredaran dan penguasaan tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi secara illegal masih banyak.
3) Masih terjadinya pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal. 4) Belum adanya teknologi yang tepat guna dalam pembukaan lahan tanpa bakar. 5) Modal sosial penanggulangan kebakaran lahan dan hutan masih lemah, sehingga
kepedulian untuk penanggulangannya oleh pihak-pihak di luar kehutanan masih kurang. 6) Potensi dan penilaian terhadap pemanfaatan jasa lingkungan kehutanan dan wisata alam
masih kecil, sehingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pendapatan masyarakat dari kegiatan tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan potensinya.
Tujuan
Meningkatkan ‘kemandirian’ pengelolaan kawasan konservasi, terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati, dan hak-hak negara atas kawasan dan hasil hutan, serta meningkatnya penerimaan negara dan masyarakat dari kegiatan konservasi sumberdaya alam. Beberapa kegiatan dalam program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan sangat erat kaitannya dalam merespon terhadap isu-isu perubahan iklim, utamanya dalam hal menekan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan.
Outcome/hasil
Biodiversity dan ekosistemnya berperan significant sebagai penyangga ketahanan ekologis dan penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat bangsa dalam pergaulan global.
Indikator kinerja utama
1) Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri membiayai seluruh atau sebagian program pengembangan konservasi dalam bentuk BLU sebanyak 12 unit, DNS, trust fund, dan kolaborasi sebanyak 4 unit.
2) Populasi spesies yang terancam punah meningkat sebesar 3% dari kondisi populasi tahun 2008 sesuai kondisi biologis dan kesediaan habitat.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 52
3) Penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan, perdagangan tumbuhan dan satwa liar/TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran hutan) pada tahun berjalan dapat diselesaikan minimal 75%.
4) Hotspot (titik api) di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun.
5) Pangsa pasar wisata alam dalam pasar wisata nasional meningkat secara signifikan sebesar 40%
Potensi hambatan
1) Potensi jenis dan jumlah keanekaragaman hayati belum diketahui secara pasti. 2) Assessment nilai manfaat kawasan konservasi masih rendah. 3) Kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat di dalam dan sekitar kawasan
konservasi secara struktural masih tertinggal. 4) Kapasitas institusi penanggulangan kebakaran hutan di tingkat lapangan kasih kurang. 5) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian spesies yang dilindungi, sehingga
masih maraknya perburuan liar dan penguasaan jenis tumbuhan dan satwa liar secara illegal.
6) Keperluan dukungan pembiayaan yang sangat besar.
Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan terdiri dari:
1) Pengembangan Konservasi Kawasan dan Ekosistem Esensial Lainnya
Kegiatan tersebut akan menghasilkan output berupa peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan 50 unit tanam nasional/TN dan 477 unit kawasan konservasi/KK lainnya (cagar alam/CA, suaka margasatwa/SM, taman buru/TB dan hutan lindung/HL) dan ekosistem esensial lainnya. Indikator kinerja utama pencapaian output/keluaran tersebut adalah:
a) Konflik dan tekanan terhadap kawasan taman nasional dan kawasan konservasi lainnya (CA, SM dan TB) dan HL menurun sebanyak 5%.
b) Pengelolaan ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan meningkat sebesar 10%.
c) Penanganan perambahan kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas (Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah).
d) Restorasi ekosistem kawasan konservasi, 4 lokasi. e) Peningkatan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi melalui pengelolaan
berbasis resort di 51 TN prioritas. f) Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi ekosistem gambut, 8 provinsi. g) Meningkatnya efektifitas pengelolaan kawasan konservasi di area HoB (TN Kayan
Mentarang, TN Bukit Baka Bukit Raya, TN Danau Sentarum, TN Betung Kerihun, CA Muller).
2) Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah meningkatnya kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan produk tumbuhan dan satwa liar (TSL), dengan indikator kinerja utama berupa:
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 53
a) Populasi spesies terancam punah meningkat sebesar 3% dari kondisi tahun 2008 sesuai ketersediaan habitat.
b) Penangkaran dan pemanfaatan jenis keanekaragaman hayati secara lestari meningkat 5%.
c) Kerjasama internasional dan konvensi dibidang konservasi keanekaragaman hayati sebanyak 1 paket per tahun.
d) Penyelenggaran skema DNS 2 aktifitas. e) Penguatan kapasitas aparatur dalam upaya mitigasi dan evakuasi satwa akibat
bencana kebakaran hutan di 10 provinsi.
3) Penyidikan dan Perlindungan Hutan
Kegiatan Penyidikan dan Perlindungan Hutan akan menghasilkan ouput/keluaran berupa meningkatnya pengamanan kawasan hutan, hasil hutan dan jaminan terhadap hak negara atas hutan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:
a) Kasus hukum perambahan kawasan konservasi terselesaikan sebanyak 20%. b) Penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan,
perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) pada tahun berjalan dapat diselesaikan minimal 75%.
c) Tunggakan perkara (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) terselesaikan sebanyak 25% per tahun.
d) Peningkatan kapasitas penanganan kasus kejahatan kebakaran hutan di 10 provinsi.
4) Pengendalian Kebakaran Hutan
Keluaran/output kegiatan di atas adalah meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun dari rerata 2005-2009
b) Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dalam 5 tahun dibanding kondisi rerata 2005-2009
c) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan resiko, mitigasi dan penanganan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS (10 propinsi).
5) Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, dengan indikator kinerja utama antara lain:
a) Pengusahaan pariwisata alam meningkat 60% dibandingkan tahun 2008, dan ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan air baru sebanyak 25 unit.
b) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di bidang pengusahaan pariwisata alam meningkat 100% dibandingkan tahun 2008.
c) Peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan konservasi tertentu meningkat menjadi minimal Rp.800.000,- per bulan per kepala keluarga (atau sebesar 30%) melalui upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.
d) Pelaksanaan demonstration activity REDD di 2 kawasan konservasi (hutan gambut). e) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan wisata alam di sekitar kawasan
konservasi pada 27 provinsi.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 54
6) Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konsevasi Alam
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PHKA berjalan secara efektif dan efisien baik di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:
a) Kapasitas kelembagaan pengelolaan kawasan konservasi meningkat dari 16 unit pelaksana teknis (UPT) menjadi 77 UPT.
b) Pembentukan 6 UPT baru Direktorat Jenderal PHKA di Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Maluku Utara.
c) Kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumber daya alam hutan dan eksosistemnya dengan sumber dana bersifat hibah, non komersial, asistensi teknik dan program penghapusan hutang melalui DNS meningkat setiap tahunnya minimal 2 dokumen per tahun.
d) Tersedianya peraturan perundangan bidang konservasi sumber daya alam hutan dan ekosistemnya yang bersifat komprehensif dalam mendukung dinamika lapangan, 3 dokumen per tahun.
e) Tersedianya dokumen program dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan pada 6 satker pusat dan 77 satker UPT serta 33 Dinas Provinsi, 580 dokumen.
f) Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri membiayai seluruh atau sebagian program pengembangan konservasi dalam bentuk BLU sebanyak 12 unit, DNS, trust fund, dan kolaborasi sebanyak 4 unit.
d. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Permasalahan
Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:
1) Lemahnya prakondisi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang dicirikan antara lain masih beragamnya pemahaman dan persepsi pembangunan berbasis DAS, standar penggunaan fungsi lahan belum tegas, koordinasi dan keterpaduan pada tingkat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi antar sektor mulai tingkat nasional, provinsi sampai dengan kabupaten/kota belum efektif.
2) Kapasitas pelayanan birokrasi dalam pengembangan perhutanan sosial masih kurang, yang ditunjukan antara lain dengan adanya kerumitan ketentuan dan prosedur administrasi pemberdayaan masyarakat, termasuk mengakomodasi kelompok masyarakat adat.
3) Unit kerja dan prosedur pengurusan pengembangan dan pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) belum efektif, sehingga menyebabkan ketidakpastian pemanfaatan HHBK khususnya oleh masyarakat.
4) Kelembagaan masyarakat di tingkat petani dalam pengembangan hutan rakyat masih lemah, serta kapasitas kelembagaan pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) untuk fasilitasi pengembangan hutan rakyat masih kurang.
5) Belum mantapnya kelembagaan pengelolaan benih tanaman hutan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 55
6) Data dan informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat, sehingga dapat menyulitkan dalam membuat perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat.
Tujuan
Pengelolaan sumberdaya lahan oleh para pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat) yang berbasis DAS dilakukan secara terintegrasi, sehingga daerah aliran sungai (DAS) berfungsi lebih efektif, serta perekonomian masyarakat berbasis usaha-usaha pengembangan komoditas kehutanan meningkat.
Outcome/hasil
Berkurangnya lahan kritis pada DAS Prioritas sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dalam usaha komoditas kehutanan. Beberapa indikator output kegiatan-kegiatan dalam program di atas baik langsung dan tidak langsung terkait dengan isu-isu pengelolaan perubahan iklim.
Indikator kinerja utama
1) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis termasuk hutan mangrove, gambut dan rawa pada DAS Prioritas seluas 1,6 juta ha.
2) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha.
3) Fasilitasi pembangunan hutan rakyat seluas 250.000 ha. 4) Fasilitasi penetapan areal sumber benih di seluruh bioregion seluas 6.000 ha, dan
pengelolaan areal sumber benih yang telah ada seluas 4.500 ha. 5) Fasilitasi penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 6) Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas.
Potensi hambatan
1) Masih kurangnya kapasitas unit kerja di tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang melakukan koordinasi keterpaduan pengelolaan DAS, serta ketersedian peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan DAS terpadu.
2) Ekslusivisme peran dan fungsi antar sektor “pengguna” lahan yang berbasis DAS. 3) Kapasitas kelembagaan dalam penyediaan benih dan bibit yang berkualitas dan memadai
masih kurang. 4) Kapasitas (kemampuan dan minat) investasi masyarakat, termasuk dukungan lembaga-
lembaga investasi, terhadap usaha komoditas kehutanan masih relatif rendah. 5) Penyuluhan (tenaga penyuluh yang handal dan program penyuluhan yang efektif) masih
sangat kurang. 6) Ketersediaan produk dan penerapan Iptek dalam pengembangan komoditas kehutanan
masih kurang.
Kegiatan-kegiatan
1) Pengembangan Perhutanan Sosial
Output/keluaran kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial adalah meningkatnya pengelolaan hutan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut antara lain:
a) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha.
b) Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm. c) Fasilitasi 50 unit kemitraan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 56
d) Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi. e) Fasilitasi pembangunan hutan rakyat seluas 250.000 Ha. f) Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra hasil hutan bukan kayu (HHBK)
unggulan di 30 kabupaten. g) Fasilitasi penetapan areal kerja hutan desa (HD) seluas 500.000 ha.
2) Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah ketersediaan materi genetik, sumber benih, dan benih berkualitas yang memadai, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Areal sumber benih seluas 4.500 ha terkelola secara baik. b) Fasilitasi pembangunan areal sumber benih seluas 6.000 ha. c) Pengembangan seed for people, 1 paket per tahun d) Pengembangan sentra bibit , 1 paket per tahun
3) Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Output/keluaran kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS prioritas. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas b) Terbangun baseline data pengelolaan DAS di 36 BPDAS. c) Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 Balai Pengelolaan DAS (BPDAS).
4) Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha. b) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000
ha. c) Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5.000 ha. d) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas
295.000 ha.
5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut di atas adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) berjalan secara efektif dan efisien baik di unit pusat maupun di unit daerah, dan menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:
a) Peraturan perundang-undangan bidang RLPS (UU 1 buah, PP/Perpres/Permenhut 12 buah, Pedoman/NSPK 70 buah.
b) Infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan kegiatan RLPS yang efektif dan efisien di 50 Satker.
c) Terselenggaranya pembinaan penguatan kelembagaan bidang RLPS, 33 provinsi. d) Aparat Ditjen RLPS yang terlatih, pusat dan daerah di bidang RLPS, 50 satker. e) Tata kelola pemerintahan yang baik sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk
menjamin kinerja yang optimal di 50 satker. f) SIM RLPS, 1 unit.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 57
g) Kerjasama lembaga nasional dan internasional di 4 bidang kegiatan RLPS per tahun.
e. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan
Permasalahan
Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:
1) Program-program penelitian dan pengembangan (litbang) kehutanan belum mecerminkan kebutuhan riil pengguna Iptek di bidang kehutanan.
2) Sebagian besar hasil riset masih dalam skala laboratorium. 3) Hasil-hasil riset masih sedikit yang menjadi informasi/produk Iptek yang tepat guna di
tingkat lapangan. 4) Kapasitas tenaga penelitian dan pengembangan, khususnya di tingkat lapangan,
belum optimal. 5) Sarana dan prasarana penelitian masih kurang.
Tujuan
Terwujudnya manajemen penelitian dan pengembangan yang efektif dan efisien, serta penyediaan produk Iptek kehutanan sebagai dasar penetapan kebijakan dan pelaksanaan teknis pengelolaan hutan.
Outcome/hasil
Minimal 60% hasil penelitian dan pengembangan kehutanan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan, pengelolaan teknis kehutanan dan pengayaan ilmu pengetahuan, termasuk pengembangan kebijakan dan teknis yang berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim.
Indikator kinerja utama
1) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebanyak 7 judul.
2) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebanyak 6 judul.
3) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul.
4) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.
Potensi hambatan
1) Kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan kehutanan (institusi, program, dan SDM, dan saran dan prasarana) masih belum optimal.
2) Budaya penggunaan hasil penelitian dan pengembangan kehutanan masih kurang. 3) Transfer teknologi dari penghasil ke penggunan Iptek masih belum optimal. 4) Pembiayaan kegiatan dan pengembangan kehutanan relatif besar. 5) Kelembagaan pengelolaan intellectual property right terhadap hasil penelitian dan
pengembangan masih belum optimal.
Kegiatan-kegiatan
1) Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 58
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah tersedia dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. Sedangkan indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Iptek dasar dan terapan bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul.
b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul.
2) Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan
Output/keluaran berupa ketersediaan dan permanfaatkannya Iptek dasar dan terapan hutan tanaman. Indikator kinerja utama pencapaian ouptut tersebut antara lain berupa:
a) Iptek dasar dan terapan bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebanyak 6 judul.
b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan tanaman dan HHBK sebanyak 6 judul.
3) Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Ouptut/keluaran pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan adalah ketersediaan dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan yang bidang pengolahan hasil hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul
b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul
4) Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim
Output/keluaran kegiatan tersebut di atas adalah ketersediaan dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan lansekap hutan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan kebijakan kehutanan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul
b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkanoleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.
5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan secara efektif dan efisien baik pada unit kerja di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian dalam mendukung perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Sedangkan indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Rencana program dan anggaran sebanyak 20 satuan kerja per tahun. b) Laporan dan evaluasi sebanyak 20 unit kerja per tahun. c) Sarana dan prasarana perkantoran pada 20 unit kerja per tahun. d) Pembinaan pegawai sebanyak 1.702 orang per tahun. e) Tata laksana keuangan, umum, kerjasama, dan desiminasi pada 20 unit kerja per
tahun.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 59
f. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan
Permasalahan
Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan, antara lain:
1) Profesionalisme tenaga fungsional auditor yang berkaitan dengan kompetensi, kapabilitas dan integritasnya masih terbatas, sehingga pelayanan pengawasan belum maksimal.
2) Lemahnya implementasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), sehingga hambatan, penyimpangan dan pelanggaran belum dapat dicegah secara dini.
3) Hasil audit Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum sepenuhnya ditindaklanjuti.
Tujuan
Peningkatan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan yang bersih dan efisien.
Outcome/hasil
Terwujudnya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Kehutanan, serta mendorong perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola Kementerian Kehutanan.
Indikator kinerja utama
1) Laporan hasil audit reguler sebanyak 1.200 laporan 2) Laporan hasil audit khusus sebanyak 125 laporan 3) Laporan hasil reviu laporan keuangan 195 laporan. 4) Laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan.
Potensi hambatan
1) Pelaksanaan pengawasan untuk tata pemerintahan yang baik terkait dengan reformasi birokrasi belum optimal.
2) Implementasi terhadap perubahan paradigma pengawasan dari yang bersifat watchdog menjadi agent of change (agen perubahan) dalam rangka perbaikan manajemen belum berjalan secara efektif.
3) Pelaksanaan pengawasan berbasis kinerja belum berjalan secara maksimal.
Kegiatan-kegiatan
1) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I
Output/keluaran kegiatan di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan-satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat I. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Review laporan keuangan sebanyak 65 laporan c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat I sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5
judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.
2) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 60
Output/keluatan kegiatan dimaksud di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat II. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 50 laporan. c) Recana Kerja (Renja) Inspektorat II sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5
judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.
3) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III
Output/hasil kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat III. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 35 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat III sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5
judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul
4) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV
Output/keluaran kegiatan tdi atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat IV. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 45 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat IV sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5
judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.
5) Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit terhadap kasus yang diduga berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Hasil audit khusus sebanyak 125 laporan. b) Hasil identifikasi khusus, serta pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket),
masing-masing sebanyak 125 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat khusus sebanyak 5 judul, usulan PKPT
sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.
6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
Output/keluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud di atas adalah terselenggaranya tata kelola administrasi Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola birokrasi dan tata kelola, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Renstra Inpektorat Jenderal Kemenhut 1 judul, Renja Inpektorat Jenderal Kemenhut 5 judul, dokumen RKAKL/DIPA 5 judul, dokumen PKPT 5 judul, dan data informasi pengawasan 5 judul.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 61
b) Laporan lingkup Inspektorat Jenderal Kemenhut sebanyak 120 laporan (5 laporan keuangan, 5 LAKIP, 5 laporan APIP, 5 laporan tahunan, 10 laporan semesteran, 20 laporan triwulan, 60 laporan bulanan, 5 laporan kepegawaian, dan 5 laporan barang milik negara/BMN).
c) Laporan pencermatan kegiatan Kementerian Kehutanan sebanyak 200 laporan, laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan, dan laporan pemutakhiran data sebanyak 25 laporan.
d) Peraturan bidang pengawasan sebanyak 30 dokumen dan bulletin pengawasan sebanyak 20 edisi.
e) Pembinaan pegawai sebanyak 1.300 orang dan diklat pengembangan SDM sebanyak 700 orang .
g. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
Permasalahan
Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:
1) Penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara belum efektif sehingga opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan belum mencapai kategori wajar.
2) Piutang atas pinjaman Dana Reboisasi (DR) masih cukup besar. 3) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara (BMN) belum akuntabel secara
optimal. 4) Jumlah pegawai Kementerian Kehutanan baik kualitas maupun kuantitas belum
memadai. 5) Peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan belum sepenuhnya
mengakomodir perkembangan pembangunan kehutanan secara menyeluruh. 6) Kapasitas evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dan kegiatan
Kementerian Kehutanan masih kurang. 7) Kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kehutanan untuk pegawai
pemerintah daerah yang menangani kehutanan serta masyarakat masih sangat kurang.
8) Jumlah tenaga penyuluh serta tata hubungan kerja penyuluhan kehutanan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat belum mencukupi.
9) Masih banyak produk hasil hutan belum memenuhi standard mutu sesuai dengan standard yang berlaku, serta pengelolaan lingkungan di bidang kehutanan kurang efektif.
10) Pengendalian pembangunan kehutanan pada tingkat regional belum sepenuhnya efektif.
11) Persepsi masyarakat terhadap terhadap kehutanan masih beragam. 12) Posisi Indonesia di bidang kehutanan pada forum internasional masih harus
ditingkatkan. 13) Instrumen penyelenggaraan penyaluran kredit pembangunan HTI dan HTR oleh
Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kehutanan masih belum berjalan efektif.
Tujuan
Terwujudnya tata kelola administrasi penyelenggaraan kepemerintahan Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien.
Outcome/hasil
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 62
Meningkatnya tata kelola administrasi pemerintahan Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, serta mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola.
Indikator kinerja utama
1) Opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan tahunan “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 1 judul per tahun.
2) Terselesaikannya pinjaman/piutang sebanyak 80%. 3) Dokumen rencana kerja dan anggaran sebanyak 269 satuan kerja. 4) Terselesaikan status hukum BMN Kementerian Kehutanan, termasuk asset eks Kantor
Wilayah Kementerian Kehutanan di 15 provinsi. 5) Rancangan Undang-undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah bidang kehutanan
sebanyak 22 judul. 6) Pelayanan administrasi kepegawaian secara akurat dan tepat waktu sebanyak 50.000
dokumen kepegawaian. 7) Pertemuan multi pihak dan sosialisasi kebijakan pembangunan kehutanan sebanyak
75 kali. 8) Pendidikan dan pelatihan kehutanan teknis dan administrasi kehutanan minimal
sebanyak 15.000 orang peserta untuk aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya.
9) Rancangan standard nasional Indonesai (SNI) produk dan proses bidang kehutanan sebanyak 30 judul.
10) Peningkatan penyelenggaraan kerjasama luar negeri bidang kehutanan. 11) Rencana pembangunan kehutanan regional, 4 regional dan evaluasi pembangunan
kehutanan regional, 4 regional. 12) Penyaluran kredit pembangunan hutan tanaman industri (HTI) dan hutan tanaman
Rakyat (HTR) seluas 324.625 ha.
Potensi hambatan
1) Koordinasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan Kementerian Kehutanan belum optimal.
2) Kecenderungan pagu anggaran Kementerian Kehutanan berdasarkan jumlah anggaran tahun-tahun sebelumnya sehingga belum memenuhi kebutuhan riil sesuai recana.
3) Persepsi masyarakat terhadap hutan dan kehutanan sangat beragam tergantung dari kepentingan masing-masing, tidak dalam satu persepsi dimana hutan sebagai ekosistem penyangga kehidupan.
4) Kapasitas SDM aparat kehutanan pusat dan daerah serta masyarakat masih kurang.
Kegiatan-kegiatan
1) Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Kementerian Kehutanan, dengan output/keluaran berupa terselenggaranya koordinasi perencanaan dan evaluasi Kementerian Kehutanan secara baik dan mantap. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:
a) Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 1 judul, serta Rencana Kerja (Rencana Kerja) Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 5 judul (1 judul per tahun).
b) Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) dan dokumen anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebanyak 269 satuan kerja per tahun.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 63
c) Laporan Kinerja Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan Lima Tahun masing-masing 1 judul, dan Laporan Kinerja Tahunan Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 5 judul (1 judul per tahun).
d) Data dan informasi perencanaan Kementerian Kehutanan sebanyak 1 paket per tahun.
2) Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian, dengan ouput/keluaran berupa terselenggaranya tertib dan pelayanan administrasi kepegawaian Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Pelayanan administrasi kepegawaian secara akurat dan tepat waktu kurang lebih sebanyak 50.000 dokumen.
b) Pengembangan kapasitas SDM/pegawai sebanyak 17.697 orang. c) Pengembagan instrumen pengelolaan kepegawaian sebanyak 10 jenis. d) Penguatan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) berbasis
internet, 1 paket per tahun.
3) Penyelenggaraan dan Pembinaan Tata Hukum dan Organisasi Kementerian Kehutanan. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah mantapnya tata hukum dan organisasi di lingkup Kementerian Kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Rancangan Undang-Undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22 jenis.
b) Laporan evaluasi dan penelaahan hukum bidang pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, konservasi sumberdaya alam, dan prakondisi pengelolaan hutan, sebanyak 4 paket per tahun.
c) Bantuan hukum bidang perdata, tata usaha negara dan pidana sebanyak 3 paket per tahun.
d) Pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi pusat, unit pelaksana teknis, dan pembinaan desentralisasi, perbaikan pelayanan publik dan kebijakan publik serta pengawasan melekat, sebanyak 6 paket per tahun.
4) Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Kementerian Kehutanan, dengan output/keluaran berupa tertibnya pelaksanaan administrasi keuangan Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terselesaikannya pinjaman/piutang sebesar 80%. b) Laporan keuangan Kementerian Kehutanan sebanyak 5 judul (1 judul setiap
tahun), dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dimulai dari laporan keuangan tahun 2011 dan seterusnya.
c) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp.15 trilyun. d) Laporan keuangan dan perbendaharaan sebanyak 33 provinsi.
5) Penyelenggaraan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Perlengkapan Kementerian Kehutanan. Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tertibnya pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan pengelolaan barang milik negara (BMN) Kementerian Kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Laporan sistem akuntansi barang milik negara (SIMAK BMN) Kementerian Kehutanan secara akuntabel dan tepat waktu sebanyak 221 satuan kerja per tahun.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 64
b) Serifikasi ahli pengadaan barang dan jasa bagi para pejabat pembuat komitmen (PPK) dan panitia/pejabat pengadaan barang dan jasa di Kementerian Kehutanan sebanyak 1.000 orang.
c) Sertifikasi tanah milik Kementerian Kehutanan di 5 lokasi (Mangala Wanabakti, Kanci, Cimanggis, Kramatjati, dan Rumpin).
d) Status pencatatan barang milik negara (BMN) eks Kantor Wilayah Kementerian Kehutanan di 15 provinsi terselesaikan.
e) Administrasi persuratan Kementerian Kehutanan 2 kegiatan, yaitu Sistem Informasi Kearsipan (SIK), dan Pedoman Tata Naskah Dinas.
6) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan Sumberdaya Manusia Kehutanan Lainnya. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah meningkatnya kualitas dan kapasitas aparatur Kementerian Kehutanan serta SDM Kehutanan lainnya, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan administrasi kehutanan minimal sebanyak 15.000 orang peserta.
b) Pendidikan menengah kehutanan sebanyak 1.440 orang siswa. c) Pendidikan pasca sarjana jenjang S2 dan S3 sebanyak 325 orang lulusan. d) Sertifikat ISO 9001:2007 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan, 5 unit.
7) Penyuluhan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Pembentukan 500 kelompok masyarakat produktif mandiri. b) Peningkatan kapasitas 4.500 orang penyuluh kehutanan. c) Kampanye Indonesia Menanam (KMI) pada 33 provinsi. d) Kemitraan/jejaring kerja penyuluhan kehutanan sebanyak 5 paket.
8) Pembinaan Standardisasi dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah berkembangnya penerapan standard produk dan proses di bidang kehutanan dan meningkatnya pengelolaan lingkungan kehutanan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:
a) Rancangan Standard Nasional Indonesia (SNI) bidang kehutanan untuk 30 jenis produk.
b) SNI yang siap diselaraskan dengan standar internasional sebanyak 20 judul. c) Satuan pengelola hutan milik swasta dan milik rakyat terdampingi untuk
melaksanakan pengelolaan hutan lestari dan mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional sebanyak 40 unit.
d) Satuan kerja lingkup Kementerian kehutanan terdampingi untuk menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standard internasional sabanyak 20 unit.
e) Rekomendasi kebijakan pengelolaan lingkungan kehutanan sebanyak 15 paket.
9) Pembinaan dan Koordinasi Kerjasama Luar Negeri. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah meningkatnya peran dan posisi Indonesia di bidang kehutanan, sedangkan kinerja utama pencapaian ouput tersebut berupa:
a) Partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama internasional (bilateral, multilateral dan regional) di bidang kehutanan sebanyak 3 paket per tahun.
b) Komitmen kerjasama internasional di bidang kehutanan (bilateral, multilatareal, regional, dan multipihak) sebanyak 3 paket per tahun.
c) Kerjasama baru bilateral sebanyak 5 negara dan multipihak sebanyak 3 lembaga.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 65
d) Laporan monitoring dan evaluasi kerjasama internasional (bilateral, multilateral dan regional) sebanyak 3 paket per tahun.
10) Penyiaran dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah memperkuat pemahaman dan komitmen masyarakat terhadap pembangunan kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Liputan kegiatan Menteri Kehutanan dan Pejabat Kementerian Kehutanan, pemberitaan isu-isu strategis dan jumpa pers Menteri kehutanan dan Pejabat Kementerian Kehutanan dengan media masa sebanyak 100 kali.
b) Pameran pembangunan kehutanan sejumlah 65 kali. c) Pertemuan dan sosialisasi kebijakan pembangunan kehutanan sejumlah 75 kali. d) Menyiapkan bahan rapat Menteri Kehutanan pada acara rapat kerja dengan DPR
RI dan DPD RI sejumlah 50 kali. e) Pelayanan data dan informasi pembangunan kehutanan, 1 paket.
11) Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana Bergulir Pembiayaan Pembangunan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah fasilitasi dan ketersediaan pembiayaan pembangunan kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Penyaluran kredit pembangunan hutan tanaman (hutan tanaman industri/HTI dan hutan tanaman rakyat/HTR) seluas 324.625 ha.
b) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum (BLU) sebanyak 5 judul.
c) Penilaian kelayakan permohonan pinjaman sebanyak 570 proposal.
12) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional I, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 1 judul.
b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 1 judul.
d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
13) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional II. Output/keluaran kegiatan di atas adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional II, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 1 judul.
b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 1 judul.
d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 66
14) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional III, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 1 judul.
b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 1 judul.
d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
15) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV. Output/keluaran kegiatan di atas adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional IV, dengan indikator kinerja utama berupa:
a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 1 judul.
b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).
c) Laporan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 1 judul. d) Laporan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 5 judul (1
judul per tahun).
C. Pembiayaan
Pembiayaan untuk pelaksanaan 7 program dan 49 kegiatan diuraikan dalam Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 di atas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Indikasi alokasi pembiayaan untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp.30.533,90 milyar, dengan perincian sebagaimana pada tabel di bawah.
Tabel 4. Indikasi Kebutuhan Pembiayaan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 sumber dana APBN.
No. Program dan Kegiatan Pembiayaan (Rp. milyar)
1 Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan 1.798,36 1.1 Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan 298,46 1.2 Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 189,02 1.3 Pengukuhan Kawasaan Hutan 393,36 1.4 Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan
(Hibah LN) 283,89
94,15 1.5 Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan 53,46 1.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan 486,02 2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi 1.587,93
2.1 Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi 275,66 2.2 Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman 249,49 2.3 Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan 325,53 2.4 Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan 121,69 2.5 Peningkatan Perencanaan Pengelolaan Hutan Produksi 100,47 2.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Bina Produksi Kehutanan 515,09 3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan 6.715,18
3.1 Pengembangan Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial (Hibah LN)
1.309,25 77,23
3.2 Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik (DNS)
162,91 300,00
3.3 Penyidikan dan Perlindungan Hutan (Hibah LN)
776,61 59,95
3.4 Pengendalian Kebakaran Hutan 1.275,00 3.5 Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam 464,69
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 67
No. Program dan Kegiatan Pembiayaan (Rp. milyar)
3.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
2.294,75
4 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungan (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat 16.130,98 4.1 Pengembangan Perhutanan Sosial 6.239,18 4.2 Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan 109,44 4.3 Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 721,87 4.4 Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
(Hibah LN) 8.115,00
107,45 4.5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial 838,03
5 Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan 1.109,21 5.1 Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam 120,19 5.2 Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan 158,18 5.3 Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan 109,74 5.4 Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim 113,40 5.5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan 607,70 6 Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenhut 215,54
6.1 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I 15,77 6.2 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II 16,76 6.3 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III 18,58 6.4 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV 18,11 6.5 Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN 20,82 6.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan 125,49 7 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal Kementerian
Kehutanan 2.976,69
7.1 Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Dep. Kehutanan (Hibah LN)
134,41 -
7.2 Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian Kementerian Kehutanan 93,49 7.3 Penyelenggaraan dan Pembinaan Tata Hukum dan Organisasi Kementerian Kehutanan 55,63 7.4 Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Dep. Kehutanan 276,38 7.5 Penyelenggaraan Ketatusahaan, Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Perlengkapan Kementerian Kehutanan 879,78 7.6 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM Kehutanan Lainnya 761,16 7.7 Penyuluhah Kehutanan 407,20 7.8 Pembinaan Standardisasi dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Kehutanan 39,01 7.9 Penyiaran dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Kehutanan 70,55
7.10 Pembinaan dan Koordinasi Kerjasama Luar Negeri 93,19 7.11 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I 22,82 7.12 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional II 23,33 7.13 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III 22,45 7.14 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV 43,25 7.15 Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana Bergilir Pembiayaan Pembangunan Hutan
Tanaman 46,10
- Rupiah - DNS
- Hibah LN
29.900,33 300,00 333,57
J U M L A H 30.533,90
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 68
BAB IV
P E N U T U P
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2014. Penyusunan format Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 mengacu pada struktur perencanaan pembangunan yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan Renstra, serta sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan yang merupakan bagian dari reformasi perencanaan pembangunan nasional.
Sebagai dokumen perencanaan lima tahun, Renstra Kementerian Tahun 2010-2014, telah dirumuskan visi yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai sampai dengan akhir masa Renstra, serta misi yang merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, dan tujuan masing-masing misi serta sasaran strategis pembangunan kehutanan tahun 2010-2014. Berdasarkan rumusan tersebut maka ditetapkan kebijakan prioritas agar sasaran strategis dari misi dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Berdasarkan kebijakan prioritas tersebut selanjutnya dirumuskan program yang merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan, sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi embanan unit-unit eselon I lingkup Kementerian Kehutanan. Sesuai dengan pedoman restrukturisasi program dan kegiatan, maka setiap unit eselon I-A melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap 1 (satu) program dan setiap eselon II-A melaksanakan 1 (satu) jenis kegiatan. Penetapan program dan kegiatan tersebut disertai dengan indikator kinerja utama (IKU)/key performance indicator (KPI), yang merupakan ukuran terhadap pencapaian pelaksanaan setiap program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun kedepan.
Selanjutnya penetapan indikator-indikator kinerja baik program maupun kegiatan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, telah memastikan ketercapaian setiap indikator dalam substansi inti masing-masing prioritas pembangunan nasional dalam Buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan. Selain itu, indikator kinerja dalam Renstra Kementerian Kehutanan juga telah memastikan pencapaian target pembangunan prioritas bidang dalam Buku II RPJMN Tahun 2010-2014 yakni Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Dalam konteks perumusan dan penetapan program dan kegiatan serta indikator-indikatornya telah mempertimbangkan sebagai respon terhadap pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan guna mewujudkan kelestarian pemanfaatan sumberdaya hutan, serta respon terhadap pengarusutamaan perubahan iklim menuju penurunan emisi karbon sektor kehutanan sebesar kurang lebih 13% pada tahun 2020 melalui upaya-upaya sistematis dalam skema mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Pencapaian target-target di atas dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan input proses khususnya berupa anggaran, serta penataan peraturan perundangan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra. Terkait dengan kerjasama luar negeri, bentuk-bentuk kerjasama baik kerjasama teknis maupun kerjasama finansial diarahkan guna mendukung pencapaian hasil-hasil pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra.
Keberhasilan pencapaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 di atas, akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas kinerja pimpinan serta jajaran pelaksana pada seluruh unit-unit kerja di lingkup Kementerian Kehutanan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan rencana kerja tersebut, maka secara berkala dilakukan monitoring dan evaluasi, serta pengawasan dan pengendalian yang dituangkan dalam dokumen pelaporan termasuk pelaporan hasil audit kinerja.
Dana yang diperlukan untuk membiayai 7 program dan 49 kegiatan yang tertuang dalam Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014 sebesar Rp. 36,601 Trilyun (Pusat, Daerah dan UPT).
Pada akhirnya diharapkan bahwa keseluruhan penyelenggaraan kepemerintahan umum dan pembangunan pada sektor kehutanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2010-2014, dapat
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 69
memberikan kontribusi yang nyata bagi penyelenggaraan kepemerintahan serta keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang. Dengan kerja keras, etos dan budaya kerja yang tinggi serta keseriusan seluruh penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan pada jajaran Kementerian Kehutanan, maka harapan yang dikemukakan di atas akan dapat terwujud, dalam kerangka kelestarian hutan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan akan tertunaikan.
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 71
Lampiran 1 Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Tahunan Kementerian Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 72
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upia
h)
No.
PROG
RAM
/K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut y
ang
diha
rapk
an)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n 5.8
82,59
5.9
64,19
6.0
00,91
6.3
27,34
6.3
58,87
1. Pe
ning
kata
n Pe
man
faat
an
Huta
n Pr
oduk
si Pe
ningk
atan i
nves
tasi u
saha
pe
manf
aata
n huta
n pr
oduk
si da
n ind
ustry
prim
er ha
sil h
utan,
serta
pe
ningk
atan
prod
uksid
an
diver
sifika
si ha
sil h
utan.
§ Ar
eal h
utan
pro
duks
i ter
tata
da
lam u
nit-u
nit p
enge
lolaa
n be
rupa
KPH
P da
n us
aha
pem
anfa
atan
(IUP
HHK-
HA/H
T/HH
BK/R
E/Ja
sling
) §
Prod
uksi
dan
dive
rsifi
kasi
us
aha p
eman
faat
an p
ada
huta
n ala
m p
rodu
ksi
men
ingk
at (s
ebes
ar 5
%
terd
iri d
ari h
asil h
utan
ka
yu/H
HBK/
Jasli
ng)
§ Ki
nerja
usa
ha p
eman
faat
an
huta
n ta
nam
an d
an
inte
sita
s pem
anfa
atan
hu
tan
prod
uksi
men
ingk
at
(luas
tana
man
ber
tam
bah
2,65
juta
Ha)
§
Pen
atau
saha
an h
asil
huta
n da
n iu
ran
kehu
tana
n be
rjalan
terti
b se
suai
kete
ntua
n (P
NBP
men
ingk
at
10%
) §
Eksp
or h
asil h
utan
m
enin
gkat
(50%
pro
duk
bers
ertif
ikat l
egali
tas k
ayu)
29
8,83
309,
70
316,8
0 32
8,41
334,1
9
a. Pe
ningk
atan
Pen
gelol
aan
Hutan
Tan
aman
Pe
ningk
atan p
rodu
ksi h
utan
tana
man
§ Pe
namb
ahan
area
l ijin
usah
a pe
manf
aata
n huta
n tan
aman
(H
TI/H
TR) s
eluas
3 jut
a ha
§ Pe
namb
ahan
area
l tana
man
pa
da h
utan
tanam
an (H
TI/H
TR)
selua
s 2,65
juta
ha.
§ Se
rtifika
si Pe
ngelo
laan
Huta
n Pr
oduk
si Le
stari p
ada
50 un
it m
anaje
men
hutan
tana
man
450.0
00 h
a 45
0.000
ha
5 un
it
1000
.000 h
a 10
00.00
0 ha
17 u
nit
1.50
0.000
ha
1.50
0.000
ha
28 u
nit
2.250
.000 h
a 2.1
00.00
0 ha
37 un
it
3.000
.000 h
a 2.6
50.00
0 ha
50 un
it
44,72
47
,51
49,89
52
,38
55,00
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 73
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upia
h)
No.
PROG
RAM
/K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
b. Pe
ningk
atan
Pen
gelol
aan
Huta
n Al
am P
rodu
ksi
Penin
gkat
an p
rodu
ksi d
an
diver
sifika
si hu
tan
alam
§
Prod
uksi
hasil
hut
an
kayu
/buk
an ka
yu/ja
sa
lingk
unga
n se
besa
r 5 %
§
Unit I
UPHH
K be
rser
tifika
t PH
PL m
ening
kat 5
0 %
§
50%
pro
duks
i pen
eban
gan
bers
ertifi
kat L
egali
tas K
ayut
§
Pene
rbita
n IU
PHHK
-HA/
RE
pada
are
al be
kas t
eban
gan
(LOA
) selu
as 2,
5 jut
a ha
1%
10%
10
%
300.
000
ha
2%
20%
20
%
650.
000
ha
3%
30%
30
%
1.10
0.00
0 ha
4%
40%
40
%
1.75
0.00
0 ha
5%
50%
50
%
2.50
0.00
0 ha
48,69
52
,66
55,2
9 58
,06
60,9
6
c. Pe
ningk
atan
per
enca
naan
pe
ngelo
laan h
utan
pro
duks
i ar
eal h
utan
pro
duks
i terta
ta b
aik
dalam
kesa
tuan
pen
gelol
aan
huta
n pr
oduk
si (K
PHP)
mau
pun
unit-
unit
usah
a pe
man
faat
an h
utan
pro
duks
i
§ Te
rben
tukn
ya K
PHP
pada
se
luruh
kaw
asan
hut
an
prod
uksi
§ Te
rsed
ianya
are
al ca
lon/u
sulan
pe
man
faat
an h
utan
pro
duks
i da
lam b
entu
k unit
-unit
usa
ha
pada
26
prov
insi.
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
19,42
19
,81
20,0
1 20
,61
20,6
3
d.
Penin
gkat
an te
rtib
pere
dara
n ha
sil h
utan
dan
iur
an h
asil h
utan
Pena
taus
ahaa
n ha
sil h
utan
dan
iur
an ke
huta
nan
berja
lan te
rtib
sesu
ai ke
tent
uan
• PN
BP d
ari in
vesta
si pe
man
faata
n hu
tan
prod
uksi
men
ingka
t seb
esar
10%
•
Imple
men
tasi S
IM P
UHH
seca
ra o
nline
di s
eluru
h un
it m
anag
emen
t IUP
HHK
dan
IPHH
K
2%
20%
4%
40%
6%
60%
8%
80%
10%
10
0%
62,92
64
,18
64,8
2 66
,76
66,8
4
e. Pe
ningk
atan
usa
ha in
dustr
i pr
imer
kehu
tana
n Pe
ningk
atan
eks
por i
ndus
tri h
asil
huta
n §
Peme
nuha
n ba
han
baku
dar
i hu
tan
tana
man
dan
limba
h m
ening
kat 7
5%
§ Pr
oduk
indu
stri h
asil h
utan
ya
ng b
erse
rtifik
at le
galita
s kay
u m
ening
kat
50%
§
Efisi
ensi
peng
guna
an b
ahan
ba
ku in
dustr
i men
ingka
t se
besa
r 10
% (
rata
-rata
2%
per t
ahun
)
15%
10
%
2%
30%
20
%
4%
45%
30
%
6%
60%
40
%
8%
75%
50
%
10%
23,52
23
,99
24,2
3 24
,96
24,9
9
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 74
TARG
ET K
UMUL
ATIF
ALOK
ASI A
NGGA
RAN
BASE
LINE
KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
(M
iliar
Rup
iah)
No.
PROG
RAM
/KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
f. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Ditje
n Bi
na
Prod
uksi
Kehu
tana
n
§
Ters
usun
nya
prog
ram
dan
an
ggar
an p
ada 5
7 unit
kerja
pe
r tah
un
§ Da
ta pe
laksa
naan
kegia
tan
Dire
ktora
t Jen
dera
l Bina
Pr
oduk
si Ke
hutan
an te
rpan
tau
seca
ra p
eriod
ik pa
da 57
unit
kerja
per t
ahun
§
Ters
usun
nya
dan t
erpa
tuhiny
a ke
tentua
n-ke
tentu
an hu
kum
bid
ang
Bina
Pro
duks
i Ke
huta
nan s
eban
yak 1
pake
t pe
r tah
un
§ Te
rsed
ianya
sara
na ke
rja
untu
k men
duku
ng tu
gas-t
ugas
pa
da pa
da 24
unit
kerja
per
tahun
57 un
it ker
ja 57
unit k
erja
1 pa
ket
24 un
it ker
ja
57 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
1 pak
et
24 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
1 pa
ket
24 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 u
nit ke
rja
57 u
nit ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
99,56
10
1,55
10
2,57
105,
64
105,
77
2. Pe
renc
anaa
n M
akro
Bi
dang
Keh
utan
an d
an
Pem
anta
pan
Kawa
san
Huta
n
Terja
min
nya k
epas
tian
kawa
san
huta
n se
hing
ga d
apat
ber
fung
si se
cara
opt
imal
§ Da
ta da
n in
form
asi
geos
pasia
l das
ar te
mati
k ke
huta
nan
terkin
i tin
gkat
na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul
§ Iji
n pi
njam
pak
ai ka
wasa
n hu
tan d
enga
n ko
mpe
nsas
i PN
BP p
aling
ting
gi 80
% d
ari
pem
ohon
§
Renc
ana m
akro
kehu
tanan
te
ntan
g pe
rlind
unga
n da
n ko
nser
vasi
sum
berd
aya
alam
, pem
anfa
at, r
ehab
ilita
si hu
tan d
an la
han
dan
pena
taan
ruan
g se
bany
ak 4
judu
l §
Tata
bat
as ka
wasa
n hu
tan
sepa
njan
g 25
.000 K
m, t
erdi
ri da
ri ba
tas l
uar d
an b
atas
fu
ngsi
kawa
san
huta
n §
Penu
njuk
an ka
wasa
n hu
tan
prov
insi
ters
elesa
ikan
100%
§
Kepu
tusa
n Me
nter
i Ke
huta
nan
tenta
ng
pene
tapa
n wi
layah
Kes
atua
n Pe
ngelo
laan
Huta
n Pr
oduk
si (K
PHP)
dan
Kes
atuan
Pe
ngelo
laan
HUtan
Lin
dung
(K
PHL)
di 2
8 pro
pins
i
33
1,25
345,5
5 35
8,84
378,0
8 38
4,65
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 75
a.
Peng
ukuh
an K
awas
an
Huta
n Ta
ta b
atas k
awas
an hu
tan s
erta
terke
ndali
nya p
erub
ahan
fung
si da
n pe
runt
ukan
kawa
san
huta
n
§ Ta
ta ba
tas k
awas
an h
utan
se
panja
ng 2
5.00
0 km
, ter
diri
dari
bata
s lua
r dan
bata
s fun
gsi k
awas
an h
utan
§
Kepu
tusa
n pe
nunju
kan
kawa
san
huta
n pr
opins
i se
lesai
(100
%)
§ Pe
neta
pan k
elom
pok h
utan
ya
ng te
lah se
lesai
tata
batas
tem
u ge
lang
seba
nyak
75%
§
Reko
men
dasi
tent
ang
peru
baha
n fun
gsi k
awas
an
huta
n ter
seles
aikan
nya
seba
nyak
75%
§
Pena
ngan
an b
erup
a pe
nerb
itan
Sura
t kep
utus
an
tenta
ng p
elepa
san
kawa
san
huta
n ter
seles
aikan
seba
nyak
75
%
3.40
0 km
20
%
15
%
15%
15
%
8000
km
40%
30
%
30%
30
%
12.0
00 km
60
%
45%
45
%
45%
18.0
00 km
80
%
60%
60
%
60%
25.0
00 km
100%
75%
75%
75%
70,64
76
,01
79,8
1 83
,40
83,5
0
b.
Pem
bang
unan
Kes
atua
n Pe
ngelo
laan
Huta
n (KP
H)
Terw
ujudn
ya p
enge
lolaa
n kaw
asan
hu
tan d
alam
unit
-unit
pen
gelol
aan,
ba
ik ka
wasa
n hu
tan
kons
erva
si,
hutan
pro
duks
i mau
pun h
utan
lin
dung
§ Pe
neta
pan
wilay
ah ke
satu
an
peng
elolaa
n hu
tan
prod
uksi
(KPH
P) d
i 28
prov
insi
§ Pe
neta
pan
wilay
ah ke
satu
an
peng
elolaa
n hu
tan
kons
erva
si (K
PHK)
di s
eluru
h Ind
ones
ia §
Pene
tapa
n wi
layah
kesa
tuan
pe
ngelo
laan
huta
n lin
dung
(K
PHL)
di 2
8 pr
ovins
i §
Pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
peny
eleng
gara
an
kesa
tuan
pen
gelol
aan
huta
n (K
PH) s
ebna
yak 4
judu
l §
Peta
are
al ke
rja d
an p
eta
penc
adan
gan (
IUPH
HK-H
T da
n HA
, HKm
, HTR
) sele
sai 9
0%.
4 Pr
ov
4 Pr
ov
4 Pr
ov
2 Ju
dul
15%
10 P
rov
10 P
rov
10 P
rov
3 Jud
ul 30
%
16 P
rov
16 P
rov
16
Pro
v
4 Ju
dul
50
%
22 P
rov
22 P
rov
22 P
rov
4 Jud
ul
70%
28 P
rov
28
Pro
v
28 P
rov
4
Judu
l
90%
36,10
36
,82
37,5
6 39
,25
39,3
0
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 76
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
c. Pe
nyus
unan
renc
ana
makr
o ka
wasa
n hu
tan
Pere
ncan
aan k
awas
an h
utan
seca
ra
optim
al ya
ng m
elipu
ti ren
cana
mak
ro
kawa
san h
utan
, pen
ataan
ruan
g,
statis
tik d
an pe
ngem
hang
an ja
ringa
n ko
munik
asi d
ata ke
hutan
an
§ Re
ncan
a mak
ro ke
huta
nan
tent
ang
perlin
dung
an d
an
kons
erva
si SD
A, p
eman
faata
n,
reha
bilita
si hu
tan d
an la
han,
da
n pe
nata
an ru
ang
seba
nyak
4
judul
§ Pe
rsetu
juan
subs
tans
i tekn
is ke
huta
nan
dalam
revis
i RT
RWP
di se
luruh
Indo
nesia
§
Baha
n ke
bijak
an p
eren
cana
an
ruan
g,, p
eman
faata
n da
n pe
ngen
dalia
n pe
man
faat
an
ruan
g ka
wasa
n hu
tan
seba
nyak
3 jud
ul da
n da
ta
strat
egis
kehu
tanan
seba
nyak
5
judul.
1 jud
ul 50
%
2 jud
ul
2 jud
ul 70
%
4 jud
ul
3 jud
ul 80
%
6 jud
ul
4 jud
ul 90
%
7 jud
ul
4 jud
ul 10
0%
8
judul
57,00
58
,14
59,3
0 61
,97
62,0
5
d.
Inve
ntaris
asi d
an
pema
ntau
an su
mbe
rday
a hu
tan
Data
dan
infor
mas
i sum
ber d
aya
hutan
yang
meli
puti :
hasil
inv
entar
isasi,
pem
anta
uan,
pe
meta
an d
an pe
ngelo
laan
jaring
an
data
spas
ial
§ Da
ta d
an in
form
asi g
eosp
asial
da
sar t
emati
k keh
utan
an te
rkini
tingk
at na
siona
l seb
anya
k 5
judul
§ Da
ta d
an in
form
asi p
oten
si ka
yu d
i kaw
asan
hut
an tin
gkat
nasio
nal s
eban
yak 5
judu
l §
Data
dan
info
rmas
i pen
duga
an
carb
on ka
wasa
n hu
tan t
ingka
t na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul
§ Ba
sis d
ata
spas
ial su
mbe
rday
a hu
tan y
ang
terint
egra
si se
bany
ak 5
kali u
pdat
e
1 jud
ul 1
judul
1 jud
ul 1
kali
2 jud
ul 2 j
udul
2 jud
ul 2 k
ali
3 jud
ul 3
judul
3 jud
ul 3
kali
4 jud
ul 4 j
udul
4 jud
ul 4 k
ali
5 jud
ul 5
judul
5 jud
ul 5 k
ali
64,48
69
,49
74,9
8 81
,44
87,65
e.
Peng
enda
lian
peng
guna
an
kawa
san
huta
n unt
uk
pemb
angu
nan
di lua
r ke
giatan
kehu
tanan
terla
ksan
anya
pen
ggun
aan
kawa
san
hutan
sesu
ai de
ngan
per
syar
atan
tekn
is da
n ke
tent
uan
yang
berla
ku
§ Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san
Huta
n de
ngan
kom
pens
asi
pene
rimaa
n bu
kan
pajak
(P
NBP)
pali
ng tin
ggi 8
0% d
ari
pem
ohon
§
Waji
b bay
ar te
rtib
mem
baya
r PN
BP P
engg
unaa
n Ka
wasa
n Hu
tan
minim
al 80
%
§ Da
ta d
an in
form
asi
peng
guna
an ka
wasa
n hu
tan
ters
edia
di 32
pro
vinsi
§ Pe
ratu
ran
peru
ndan
gan u
ntuk
pe
ngen
dalia
n da
n pe
nerti
ban
peng
guna
an ka
wasa
n hu
tan
tanp
a ijin
seba
nyak
1 jud
ul
15%
15
%
6 Pr
ov
1 Ju
dul
30%
30
%
12 P
rov
1 Jud
ul
45%
45
%
18 P
rov
1 Ju
dul
60%
60
%
26 P
rov
1 Jud
ul
80%
80%
32 P
rov
1 Jud
ul
10,21
10
,41
10,6
2 11
,10
11,1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 77
f..
Duku
ngan
Man
agem
en d
an
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen
Plan
ologi
Kehu
tana
n
•
Renc
ana
strat
egis
(Ren
stra)
Di
rekto
rat J
ende
ral K
ehuta
nan
seba
nyak
1 ju
dul d
an R
enca
na
Kerja
Di
rekto
rat
Jend
eral
Plan
ologi
Kehu
tanan
seba
nyak
5
judul
(1 ju
dul p
er ta
hun)
. •
Doku
men
An
ggar
an/D
afta
r Isi
an P
elaks
anaa
n An
ggar
an
(DIP
A) d
an R
enca
na K
egiat
an
dan
Angg
aran
Ke
ment
erian
/Lem
baga
(R
KA-
K/L)
lin
gkup
Di
rekto
rat
Jend
eral
Plan
ologi
Kehu
tana
n se
bany
ak 2
90 sa
tuan
ker
ja (5
8 sa
tuan
kerja
per
tahu
n)
• Da
ta
peng
elolaa
n da
n pe
nyele
ngga
raan
ke
pega
waian
untu
k 26
0 o
rang
pe
r tah
un.
• La
pora
n ba
rang
milik
neg
ara
seba
nyak
40
judul
(8 ju
dul p
er
tahu
n)
• Ke
bijak
an d
i bida
ng pl
anolo
gi ke
huta
nan
seba
nyak
30 j
udul
1 Re
nstra
1
Renja
58
Sat
ker
260 O
rg
8 jud
ul 6
judul
1 Re
nja
58 S
atke
r 26
0 Or
g 8
judul
12 ju
dul
1 Re
nja
58 S
atke
r 26
0 Or
g 8
judul
18 ju
dul
1 Re
nja
58 S
atke
r 26
0 Or
g 8
judul
24 ju
dul
1 Ren
ja 58
Sat
ker
260
Org
8 jud
ul 30
judu
l
92,82
94
,68
96,5
7 10
0,92
10
1,04
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 78
TARG
ET K
UMUL
ATIF
ALOK
ASI A
NGGA
RAN
BASE
LINE
KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
(M
iliar
Rup
iah)
No.
PROG
RAM
/KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
3. Ko
nser
vasi
Kean
ekar
agam
an H
ayati
da
n Pe
rlind
unga
n H
utan
Biod
ivers
ity
dan
ekos
istem
nya
berp
eran
sig
nifik
an
seba
gai
peny
angg
a ke
taha
nan
ekol
ogis
dan
peng
gera
k ek
onom
i riil
serta
pe
ngun
gkit
mar
taba
t ba
ngsa
da
lam p
egau
lan g
loba
l
§ Ta
man
nas
iona
l dan
ka
wasa
n ko
nser
vasi
lainn
ya
yang
pot
ensi
kean
ekar
agam
an h
ayati
nya
tingg
i, ter
dapa
t spe
sies
langk
a dan
flag
ship
, ata
u m
empu
nyai
fung
si pe
lindu
ng
hulu
sung
ai, d
an at
au
mem
iliki
pote
nsi w
isata
alam
sig
nifik
an, s
udah
dap
at ma
ndiri
mem
biay
ai se
luru
h at
au se
bagi
an p
rogr
am
peng
emba
ngan
kon
serv
asi
dalam
ben
tuk B
LU se
bany
ak
12 u
nit,
DNS,
trus
t fun
d, d
an
kolab
oras
i seb
anya
k 4 u
nit
§ Po
pulas
i kea
neka
raga
man
ha
yati
dan
spes
ies ya
ng
teran
cam
pun
ah m
enin
gkat
3%
dar
i kon
disi
tahu
n 20
08
sesu
ai ko
ndisi
bio
logi
s dan
ke
sedi
aan
habi
tat
§ Ka
sus b
aru
tinda
k pi
dana
ke
hutan
an (i
llega
l logg
ing,
pe
ram
baha
n, p
erda
gang
an
tum
buha
n da
n sa
twa
liar(T
SL) il
egal,
pe
nam
bang
an ile
gal d
an
keba
kara
n hu
tan
) pe
nang
anan
nya t
erse
laika
n m
inim
al 75
%
§ Ho
tspo
t (tit
ik ap
i) di
pul
au
Kalim
anta
n, p
ulau
sum
atera
, da
n pu
lau su
lawes
i be
rkur
ang
20%
setia
p tah
un
§ Me
ning
katn
ya d
estin
asi
wisa
ta ala
m ya
ng d
apat
berp
eran
dala
m p
asar
wisa
ta
nasio
nal
1.3
54,21
1.3
51,04
1.3
45,98
1.3
36,34
1.3
27,60
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 79
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
a.
Peng
emba
ngan
Kaw
asan
Ko
nser
vasi
dan
Ekos
istem
Es
ensia
l
Men
ingka
tnya
pe
ngelo
laan
dan
pend
ayag
unaa
n 50
un
it ta
man
nasio
nal
dan
477
unit
kawa
san
kons
erva
si lai
nnya
(CA,
SM
, TB,
dan
HL
) dan
ekos
istem
ese
nsial
.
§ Ko
nflik
dan
teka
nan
terh
adap
ka
wasa
n ta
man
nas
ional
dan
kawa
san
kons
erva
si lai
nnya
(C
A, S
M, T
B) d
an H
L men
urun
se
bany
ak 5%
§
Peng
elolaa
n ek
osist
em
esen
sial
seba
gai
peny
angg
a ke
hidup
an m
ening
kat 1
0%.
§ Pe
nang
anan
pe
ram
baha
n ka
wasa
n hu
tan
pada
12
pr
ovins
i prio
ritas
(Sum
ut, R
iau,
Jam
bi,
Sums
el,
Sum
bar,
Lam
pung
, Ka
ltim,
Kalte
ng,
Kalse
l, Ka
lbar,
Sultra
, da
n Su
lteng
) §
Resto
rasi
ekos
istem
kaw
asan
ko
nser
vasi,
4 lo
kasi
§ Pe
ningk
atan
efek
tifita
s pe
ngelo
laan
kawa
san
kons
erva
si m
elalui
pen
gelol
aan
berb
asis
reso
rt di
51 T
N pr
iorita
s §
Penin
gkat
an pe
ngelo
laan
kawa
san
kons
erva
si ek
osist
em
gam
but,
8 pro
vinsi
§ M
ening
katn
ya e
fektifi
tas
peng
elolaa
n ka
wasa
n ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan
Men
tara
ng, T
N Bu
kit
Baka
Buk
it Ray
a, T
N Da
nau
Senta
rum,
TN
Betun
g Ke
rihun
, CA
Mull
er)
1%
2%
2 Pr
ov
0 lok
asi
10 T
N 0
prov
insi
3 Pr
ovins
i
2%
4%
4 Pr
ov
1 lok
asi
20 T
N 2
Prov
insi
3 Pr
ovins
i
3%
6%
6 Pr
ov
2 lok
asi
30 T
N 4
Prov
insi
3 Pr
ovins
i
4%
8%
9 Pr
ov
3 lok
asi
40 T
N 6
Prov
insi
3 Pr
ovins
i
5%
10%
12
Pro
v 4
lokas
i 51
TN
8 Pr
ovins
i 3
Prov
insi
267,5
2 27
2,87
27
8,32
28
1,11
28
1,45
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 80
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
b.
Peny
idika
n da
n Pe
rlindu
ngan
Hut
an
Men
ingka
tnya
pe
ngam
anan
ka
wasa
n hu
tan,
has
il hu
tan
dan
jamina
n ter
hada
p ha
k ne
gara
ata
s hu
tan
§ Ka
sus
baru
tin
dak
pidan
a ke
huta
nan
(illeg
al log
ging,
pera
mbah
an,
perd
agan
gan
TSL,
illega
l, pe
nam
bang
an
illega
l da
n ke
baka
ran)
pe
nang
anan
nya
terse
lesaik
an
mini
mal
seba
nyak
75%
§
Tung
gaka
n pe
rkara
(ill
egal
loggin
g,
pera
mbah
an,
perd
agan
gan
TSL
illega
l, pe
namb
anga
n ille
gal
dan
keba
kara
n)
terse
lesaik
an
seba
nyak
25%
per
tahu
n §
Kasu
s huk
um pe
ram
baha
n ka
wasa
n ko
nser
vasi
ters
elesa
ikann
ya se
bany
ak
20%
§
Penin
gkat
an ka
pasit
as
pena
ngan
an ka
sus k
ejaha
tan
keba
kara
n hu
tan d
i 10
prov
insi
15%
25
%
4%
10 P
rovin
si
30%
43
,7%
8%
10
Pro
vinsi
45%
57
,8%
12
%
10 P
rovin
si
60%
68
,4%
16
%
10 P
rovin
si
75%
76
,3%
20%
10
Pro
vinsi
162,0
2 16
5,26
16
8,57
17
0,25
17
0,45
c. Pe
ngem
bang
an ko
nser
vasi
spes
ies d
an g
enet
ik M
ening
katn
ya
kuali
tas
kons
erva
si ke
anek
arag
aman
hay
ati d
an p
rodu
k tu
mbuh
an d
an sa
twa
liar
§ Po
pulas
i spe
sies
tera
ncam
pu
nah m
ening
kat s
ebes
ar 3
%
dari
kond
isi ta
hun 2
008 s
esua
i ke
ters
ediaa
n ha
bitat
§
Pena
ngka
ran
dan
pema
nfaa
tan
jenis
kean
ekar
agam
an ha
yati
seca
ra le
stari
men
ingka
t 5%
§
Kerja
sam
a int
erna
siona
l da
n ko
nven
si di
bidan
g ko
nser
vasi
kena
kera
gam
an
haya
ti se
bany
ak 1
pake
t per
tahu
n §
Terse
lengg
aran
ya s
kem
a DN
S Ke
huta
nan,
2 ak
tifitas
§
Peng
uatan
kapa
sitas
apa
ratu
r da
lam up
aya
mitig
asi d
an
evak
uasi
satw
a akib
at be
ncan
a ke
baka
ran
hutan
di 1
0 pr
ovins
i
0%
1%
1 pa
ket
0 ak
tifitas
2
Prov
insi
1%
2%
1 pa
ket
2 ak
tifita
s 10
Pro
vinsi
1,5%
3%
1
pake
t 2
aktifi
tas
10Pr
ovins
i
2%
4%
1 pa
ket
2 ak
tifita
s 10
Pro
vinsi
3%
5%
1 pa
ket
2 ak
tifitas
10
Pro
vinsi
90,01
92
,56
93,2
1 93
,54
93,58
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 81
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
d.
Peng
enda
lian k
ebak
aran
hu
tan
Menin
gkat
kan
sistem
pe
nceg
ahan
pe
mada
man,
pena
nggu
langa
n, da
mpa
k keb
akar
an h
utan d
an la
han
§ Ho
tspot
di
Pulau
Kali
man
tan,
Pulau
Su
mater
a da
n Pu
lau
Sulaw
esi b
erku
rang
20%
setia
p tah
un d
ari re
rata
2005
-200
9 §
Luas
kawa
san h
utan
yang
ter
baka
r dite
kan h
ingga
50%
da
lam 5
tahun
diba
nding
ko
ndisi
rera
ta 20
05-2
009
§ Pe
ningk
atan k
apas
itas a
para
tur
peme
rinta
h dan
mas
yara
kat
dalam
pena
nggu
langa
n ba
haya
ke
baka
ran h
utan
di 3
0 DAO
PS
(10 P
rovin
si)
20%
10
%
6 DAO
PS
36%
20
%
12 D
AOPS
48,8%
30
%
18 D
AOPS
59,2%
40
%
24 D
AOPS
67,2%
50
%
30 D
AOPS
300,
00
275,
00
250,0
0 23
0,00
220,0
0
e. Pe
ngem
bang
an
pema
nfaata
n jas
a lin
gkun
gan d
an w
isata
alam
Menin
gkat
nya
pem
anfaa
tan
jasa
lingk
unga
n dan
wisa
ta ala
m §
Peng
usah
aan
pariw
isata
alam
me
ningk
at
sebe
sar
60%
dib
andin
gkan
tahu
n 20
08, d
an
ijin u
saha
pem
anfaa
tan
jasa
lingk
unga
n air
bar
u se
bany
ak
25 un
it. §
PNBP
dibi
dang
pen
gusa
haan
pa
riwisa
ta ala
m me
ningk
at 10
0%
diban
dingk
an
tahu
n 20
08.
§ Pe
ningk
atan
pend
apata
n ma
syar
akat
di se
kitar
kaw
asan
ko
nser
vasi
terten
tu me
ningk
at me
njadi
mini
mal R
p 800
.000
,00
per b
ulan
per k
epala
kelu
arga
(a
tau
sebe
sar
30%
) me
lalui
upay
a-up
aya
pemb
erda
yaan
ma
syar
akat.
§
Pelak
sana
an d
emon
strati
on
activ
ity R
EDD
di 2 k
awas
an
kons
erva
si (h
utan g
ambu
t) §
Penin
gkata
n pem
berd
ayaa
n ma
syar
akat
dan w
isata
alam
di se
kitar
kawa
san k
onse
rvasi
pada
29 pr
ovins
i
5 Unit
20
%
6%
0 KK
29 P
rovin
si
10 U
nit
40%
12
%
0 KK
29 P
rovin
si
15 U
nit
60%
18
%
1 KK
29 P
rovin
si
20 U
nit
80%
24
%
1 KK
29 P
rovin
si
25 U
nit
100%
30
%
2 KK
29 P
rovin
si
90
,00
91,80
93
,64
94,57
94
,69
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 82
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upia
h)
No.
PROG
RAM
/K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut y
ang
diha
rapk
an)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
f. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
inny
a Di
tjen
Perlin
dung
an
Huta
n da
n Ko
nser
vasi
Alam
•
Kapa
sitas
ke
lemba
gaan
pe
ngelo
laan
kawa
san
kons
erva
si m
ening
kat
dari
16
UPT
men
jadi 7
7 UP
T
• Pe
mbe
ntuk
an 6
UPT
bar
u Di
tjen
PHKA
di
Prop
insi
Kepu
lauan
Ri
au,
Bang
ka
Belitu
ng,
Bant
en,
Sulaw
esi
Bara
t, Go
ront
alo d
an M
aluku
Uta
ra
• Ke
rjasa
ma
dan
kem
itraa
n bid
ang
kons
erva
si su
mbe
r day
a ala
m h
utan
dan
ek
osist
emny
a de
ngan
su
mbe
r da
na
bers
ifat
hibah
, no
n ko
mer
sial,
dan
tech
nical
assis
tenc
e da
n pr
ogra
m
peng
hapu
san
huta
ng
mela
lui
DNS
men
ingka
t se
tiap
tahu
nnya
, m
inim
al 2
doku
men
per
tahu
n
• Te
rsed
ianya
pe
ratu
ran
peru
ndan
gan
bidan
g ko
nser
vasi
sum
ber
daya
alam
hu
tan
dan
ekos
istem
nya
yang
ber
sifat
ko
mpr
ehen
sif
dalam
m
endu
kung
din
amika
lapa
ngan
, 3 d
okum
en p
er ta
hun
• Te
rsed
ianya
do
kum
en
prog
ram
da
n an
ggar
an
serta
lap
oran
ev
aluas
i da
n ke
uang
an p
ada
6 s
atke
r pu
sat d
an 7
7 sa
tker
UPT
ser
ta 3
3 Di
nas
Prov
insi,
580
doku
men
•
Tam
an n
asion
al da
n ka
wasa
n ko
nser
vasi
lainn
ya y
ang
pote
nsi
kean
ekar
agam
an
haya
tinya
ting
gi, te
rdap
at s
pesie
s lan
gka
dan
flags
hip,
atau
m
empu
nyai
fung
si pe
lindu
ng h
ulu s
unga
i, da
n at
au m
emilik
i po
tens
i wi
sata
alam
sign
ifikan
, su
dah
dapa
t m
andir
i m
embia
yai
selur
uh a
tau
seba
gian
pr
ogra
m
peng
emba
ngan
ko
nser
vasi
dalam
ben
tuk
BLU
seba
nyak
12
unit
, DNS
, tru
st fun
d, d
an k
olabo
rasi
seba
nyak
4 u
nit
25 U
PT
6 UP
T 2
doku
men
3
doku
men
11
6 do
kum
en
2 un
it
35 U
PT
6 UP
T 4
doku
men
6
doku
men
23
2 dok
umen
5
unit
45 U
PT
6 UP
T 6
doku
men
9
doku
men
34
8 do
kum
en
8 un
it
55 U
PT
6 UP
T 8
doku
men
12
dok
umen
46
4 do
kum
en
10 u
nit
61 U
PT
6 UP
T 10
dok
umen
15
dok
umen
58
0 do
kum
en
12 u
nit
444,
66
453,
55
462,
24
466,
87
467,
43
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 83
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upia
h)
No.
PROG
RAM
/K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
4. Pe
ning
kata
n Fu
ngsi
dan
Da
ya D
ukun
g DA
S Be
rbas
is P
embe
rday
aan
Mas
yara
kat
Berk
uran
gnya
lah
an k
ritis
pad
a DA
S Pr
iorit
as
sehi
ngga
da
pat
men
gura
ngi r
esik
o be
ncan
a al
am,
dan
men
ingk
atka
n ke
seja
hter
aan
mas
yara
kat
dala
m
usah
a ko
mod
itas
kehu
tana
n
§ Fa
silita
si da
n pe
laksa
naan
re
habil
itasi
huta
n da
n lah
an
kritis
te
rmas
uk
huta
n m
angr
ove,
gam
but
dan
rawa
pa
da D
AS P
riorit
as s
eluas
2,5
jut
a ha
. §
Fasil
itasi
pene
tapa
n ar
eal k
erja
peng
elolaa
n hu
tan
kem
asya
raka
tan
(HKm
) se
luas
1 jut
a ha
. §
Fasil
itasi
pem
bang
unan
hut
an
raky
at
untu
k ba
han
baku
ind
ustri
pe
rtuka
ngan
se
luas
250.
000
ha.
§ Fa
silita
si pe
neta
pan
area
l su
mbe
r be
nih
di se
luruh
bio
regio
n se
luas
6.00
0 ha
, dan
pe
ngelo
laan
area
l su
mbe
r be
nih y
ang
telah
ada
selu
as
4.50
0 ha
. §
Renc
ana
peng
elolaa
n DA
S te
rpad
u pa
da 1
08 u
nit D
AS
prior
itas.
§ Fa
silita
si pe
neta
pan
area
l ker
ja hu
tan
desa
selua
s 500
.000
ha.
3.
098,0
7 3.
106,
43
3.11
5,92
3.3
92,4
8 3.
418,
07
a. Pe
nyele
ngga
raan
Re
habi
litasi
Huta
n da
n La
han,
dan
Rek
lamas
i Hu
tan
di DA
S Pr
iorita
s
berk
uran
gnya
lah
an
kritis
m
elalui
re
habil
itasi
dan
rekla
mas
i huta
n §
Fasil
itasi
dan
pelak
sana
an
reha
bilita
si hu
tan
pada
DAS
pr
iorita
s selu
as 8
00.0
00 h
a.
§ Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kr
itis
pada
DA
S pr
iorita
s se
luas
500.
000
ha.
§ Fa
silita
si pe
ngem
bang
an
huta
n ko
ta se
luas 5
000
ha.
§ Fa
silita
si re
habil
itasi
huta
n m
angr
ove,
gam
but d
an ra
wa
selua
s 295
.000
ha
160.
000
Ha
100.
000
Ha
1.00
0 Ha
60
.000
Ha
320.
000
Ha
200.
000
Ha
2.00
0 Ha
12
0.00
0 Ha
480.
000
Ha
300.
000
Ha
3.00
0 Ha
18
0.00
0 Ha
640.
000
Ha
400.
000
Ha
4.00
0 Ha
24
0.00
0 Ha
800.
000
Ha
500.
000
Ha
5.00
0 H
a 29
5.00
0 Ha
1.54
1,49
1.54
1,49
1.
541,
49
1.79
6,49
1.
801,
49
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 84
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihara
pkan
) IN
DIKA
TOR
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
b. Pe
ngem
bang
an P
erhu
tanan
So
sial
menin
gkatn
ya
peng
elolaa
n hu
tan
melal
ui pe
mber
daya
an m
asya
raka
t §
Fasil
itasi
pene
tapan
ar
eal
kerja
pe
ngelo
laan
huta
n ke
masy
arak
atan
(HKm
) se
luas 2
juta
ha
§ Fa
silita
si 50
0 ke
lompo
k/unit
ijin
usah
a pen
gelol
aan H
Km
§ Fa
silita
si 50
unit
kem
itraan
us
aha H
Km
§ Fa
silita
si du
kung
an
kelem
baga
an
keta
hana
n pa
ngan
di 3
2 prov
insi
§ Fa
silita
si pe
mban
guna
n hu
tan ra
kyat
Kemi
traan
untu
k ba
han
baku
ka
yu
indus
tri pe
rtuka
ngan
selu
as 2
50.00
0 Ha
§
Fasil
itasi
pemb
entuk
an d
an
berfu
ngsin
ya
sentr
a HH
BK
Ungg
ulan d
i 30 k
abup
aten
§ Ar
eal k
erja
huta
n de
sa se
luas
500.0
00 h
a
400.0
00 H
a 10
0 Klpk
10
Unit
4 P
rov
50.00
0 Ha
6 Kab
10
0.000
Ha
800.0
00 H
a 20
0 Klpk
20
Unit
8 P
rov
100.0
00 H
a 12
Kab
20
0.000
Ha
1.200
.000 H
a 30
0 Klpk
30
Unit
16
Pro
v 15
0.000
Ha
18 K
ab
300.0
00 H
a
1.600
.000 H
a 40
0 Klpk
40
Unit
22
Pro
v 20
0.000
Ha
24 K
ab
400.0
00 H
a
2.000
.000 H
a 50
0 Klpk
50
Unit
32
Pro
v 25
0.000
Ha
30 K
ab
500.0
00 H
a
1.238
,40
1.240
,40
1.243
,40
1.248
,40
1.268
,58
c. Pe
ngem
bang
an pe
rben
ihan
tanam
an hu
tan
keter
sedia
an m
ateri
gene
tik, s
umbe
r be
nih,
dan
benih
ber
kuali
tas y
ang
mema
dai
§ Ar
eal
sumb
er b
enih
selua
s 4.5
00
ha
terke
lola
seca
ra
baik
§ Fa
silita
si pe
mba
ngun
an a
real
sumb
er b
enih
selua
s 6.0
00
ha
§ Pe
ngem
bang
an
Seed
for
Pe
ople
1 pak
et pe
r tah
un
§ Pe
ngem
bang
an s
entra
bibi
t 1
pake
t/tah
un
4.500
Ha
1.200
Ha
1 pak
et 1 p
aket
4.500
Ha
2.100
Ha
1 pak
et 1 p
aket
4.500
Ha
3.300
Ha
1 pak
et 1 p
aket
4.500
Ha
4.500
Ha
1 pak
et 1 p
aket
4.500
Ha
6.000
Ha
1 pak
et 1 p
aket
20,86
21
,28
21,70
22
,79
22,82
d. Pe
mbina
an
peny
eleng
gara
an
peng
elolaa
n DAS
Terse
lengg
arany
a pe
ngelo
laan
DAS
seca
ra te
rpad
u pad
a DAS
prior
utas
§ Re
ncan
a pen
gelol
aan D
AS
terpa
du di
108 D
AS pr
iorita
s §
Terba
ngun
nya
base
line d
ata
peng
elolaa
n D
AS d
i 10
8 BP
DAS
§ Te
rsedia
nya
data
dan
peta
lahan
kritis
di 3
6 BPD
AS
22 D
AS
7 BPD
AS
7 BPD
AS
43 D
AS
43 B
PDAS
14
BPD
AS
68 D
AS
68 B
PDAS
21
BPD
AS
93 D
AS
93 B
PDAS
28
BPD
AS
108 D
AS
108 B
PDAS
36
BPD
AS
137,5
9 14
0,34
143,1
5 15
0,31
150,4
9
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 85
TARG
ET K
UMUL
ATIF
ALOK
ASI A
NGGA
RAN
BASE
LINE
KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
(M
iliar
Rup
iah)
No.
PROG
RAM
/KEG
IATA
N PR
IORI
TAS
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
e. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Ditje
n Re
habil
itasi
Laha
n dan
Per
huta
nan
Sosia
l
§
Pera
tura
n per
unda
ng-
unda
ngan
bida
ng R
LPS
(UU
1 bua
h,PP/
Perp
res/P
erme
n-hu
t 12 b
uah,
pe
doma
n/NSP
K 70
buah
) §
Infra
struk
tur y
ang
mend
ukun
g pe
nyele
ngga
raan
kegia
tan
RLPS
yang
efek
tif da
n efi
sien
di 50
satke
r §
Terse
lengg
aran
ya
pem
binaa
n pen
guat
an
kelem
baga
an bi
dang
RLP
S,
33 P
rovin
si §
Apar
at D
itjen R
LPS
yang
ter
latih,
pus
at d
an d
aera
h di
bidan
g RL
PS, 5
0 Sa
tker
§ Ta
ta ke
lola p
emer
intah
an
yang
baik
sesu
ai ke
rang
ka
refo
rmas
i biro
kras
i untu
k me
njami
n kine
rja ya
ng
optim
al di
50 sa
tker
§ SI
M R
LPS,
1 un
it §
Kerja
sama
lem
baga
nas
ional
dan
inter
nasio
nal d
i 4 bi
dang
ke
giatan
RLP
S pe
r ta
hun
2 Pe
rmen
hut
50 sa
tker
33 P
rovin
si
50 S
atker
50
Satk
er
1 Un
it 4
Bida
ng
4 Per
menh
ut
50 sa
tker
33 P
rovin
si 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
7 Pe
rmen
hut
50 sa
tker
33 P
rovin
si
50 S
atke
r 50
Sat
ker
1 Un
it 4
Bida
ng
9 Per
menh
ut
50 sa
tker
33 P
rovin
si 50
Sat
ker
50 S
atke
r 1 U
nit
4 Bida
ng
12 P
erm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
vinsi
50
Sat
ker
50 S
atke
r 1 U
nit
4 Bida
ng
159,7
3 16
2,92
16
6,18
174,
49
174,
70
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 86
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
5. Pe
nelit
ian
dan
Peng
emba
ngan
Ke
men
teria
n Ke
huta
nan
Mini
mal
60%
has
il pen
elitia
n da
n pe
ngem
bang
an ke
huta
nan
dapa
t di
man
faat
kan
dalam
pen
gam
bilan
ke
bija
kan,
pen
gelo
laan
tekn
is ke
huta
nan
dan
peng
ayaa
n ilm
u pe
nget
ahua
n, te
rmas
uk
peng
emba
ngan
kebi
jakan
dan
te
knis
yang
ber
kaita
n de
ngan
isu-
isu p
erub
ahan
iklim
§ Ip
tek d
asar
dan
tera
pan
yang
di
man
faat
kan
oleh
pen
ggun
a un
tuk b
idan
g hu
tan
alam
, bi
odive
rsita
s dan
pe
ngelo
laan
DAS
seba
nyak
7 ju
dul
§ Ip
tek d
asar
dan
tera
pan
yang
di
man
faat
kan
oleh
pen
ggun
a bi
dang
hut
an ta
nam
an d
an
HHBK
seba
nyak
6 ju
dul
§ Ip
tek d
asar
dan
tera
pan
yang
di
man
faat
kan
oleh
pen
ggun
a bi
dang
pen
golah
an h
asil
huta
n se
bany
ak 5
judu
l §
Ipte
k das
ar d
an te
rapa
n ya
ng
dim
anfa
atka
n ol
eh p
eggu
na
bida
ng la
nsek
ap h
utan
, pe
ruba
han
iklim
dan
ke
bijak
an k
ehut
anan
se
bany
ak 7
judu
l
21
2,26
21
6,51
22
0,84
229,6
7 22
9,94
a. Pe
neliti
an d
an
Peng
emba
ngan
Keb
ijaka
n Ke
hutan
an d
an P
erub
ahan
Ikl
im.
Keter
sedia
an
dan
terma
nfaa
tkan
iptek
da
sar
dan
terap
an
bidan
g lan
seka
p hu
tan,
adap
tasi
dan
mitig
as
peru
baha
n ikl
im,
dan
kebij
akan
kehu
tana
n
§ Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan
yang
dih
asilk
an
pada
bid
ang
lanse
kap
huta
n, pe
ruba
han
iklim
dan
keb
ijaka
n ke
hutan
an
seba
nyak
7 jud
ul §
Iptek
das
ar d
an te
rapa
n ya
ng
diman
faatk
an o
leh p
engg
una
pada
bida
ng la
nsek
ap h
utan,
peru
baha
n ikl
im d
an ke
bijak
an
kehu
tana
n seb
anya
k 7 ju
dul.
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
21,70
22
,13
22,58
23
,48
23,5
1
b. Pe
neliti
an d
an
Peng
emba
ngan
Ko
nser
vasi
dan R
ehab
ilitas
i Su
mber
daya
Alam
.
terse
dia d
an te
rman
faatka
nnya
Ipte
k da
sar d
an te
rapa
n kon
serv
asi d
an
reha
bilita
si su
mbe
rday
a alam
• Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan y
ang
dihas
ilkan
bida
ng hu
tan a
lam,
biodiv
ersit
as d
an pe
ngelo
laan
DAS,
7 jud
ul.
• Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan y
ang
diman
faatka
n oleh
pen
ggun
a bid
ang
hutan
alam
, bio
diver
sitas
dan
peng
elolaa
n DA
S se
bany
ak 7
judul.
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
23,00
23
,46
23,93
24
,89
24,9
2
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 87
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
c. Pe
neliti
an d
an
Peng
emba
ngan
Has
il Hu
tan
keter
sedia
an d
an te
rman
faatka
nnya
IP
TEK
dasa
r da
n ter
apan
bida
ng
peng
olaha
n has
il huta
n
§ Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan
yang
dih
asilk
an p
ada b
idang
pe
ngola
han h
asil h
utan
seba
nyak
5 jud
ul §
Iptek
das
ar d
an te
rapa
n ya
ng
diman
faatk
an o
leh p
engg
una
bidan
g pe
ngola
han h
asil h
utan
seba
nyak
5 jud
ul
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
21,00
21
,42
21,85
22
,72
22,7
5
d.
Pene
litian
dan
Pe
ngem
bang
an
Penin
gkat
an P
rodu
ktivit
as
Huta
n
keter
sedia
an d
an pe
manfa
atan
IPTE
K da
sar d
an te
rapa
n huta
n tan
aman
§ Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan
bidan
g hu
tan ta
nama
n dan
ha
sil hu
tan b
ukan
kayu
(H
HBK)
seba
nyak
6 ju
dul
§ Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan y
ang
diman
faatka
n oleh
pen
ggun
a bid
ang
hutan
tana
man d
an
HHBK
seba
nyak
6 jud
ul
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
30,27
30
,88
31,49
32
,75
32,7
9
e. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Bad
an P
eneli
tian
dan
Peng
emba
ngan
Ke
huta
nan
•
Renc
ana p
rogr
am d
an
angg
aran
seba
nyak
20 sa
tuan
kerja
per t
ahun
. •
Lapo
ran d
an E
valua
si se
bany
ak 2
0 unit
kerja
per
tah
un.
• Sa
rana
dan
pras
aran
a pe
rkant
oran
pada
20 un
it ker
ja pe
r tah
un
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.7
02 o
rang
per t
ahun
•
Tata
laksa
na ke
uang
an,
umum
, ker
jasam
a, da
n de
simina
si pa
da 20
unit
kerja
pe
r tah
un.
20 S
atker
20
unit k
erja
20 un
it ker
ja 1.7
02 O
rg
20 un
it ker
ja
20 S
atker
20
unit k
erja
20 un
it ker
ja 1.7
02 O
rg
20 un
it ker
ja
20 S
atker
20
unit k
erja
20 un
it ker
ja 1.7
02 O
rg
20 un
it ker
ja
20 S
atker
20
unit k
erja
20 un
it ker
ja 1.7
02 O
rg
20 un
it ker
ja
20 S
atker
20
unit k
erja
20 un
it ker
ja 1.7
02 O
rg
20 un
it ker
ja
116,
29
118,
62
120,9
9 12
5,83
125,9
8
6. Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pe
laks
anaa
n Tu
gas
Tekn
is La
inny
a Se
kret
ariat
Jend
eral
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n
54
6,56
592,7
2 59
9,44
617,
99
619,9
9
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 88
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
a. Ko
ordin
asi P
eren
cana
an
dan E
valua
si Ke
mente
rian
Kehu
tanan
§
Renc
ana S
trateg
is Ke
ment
erian
Keh
utana
n dan
Se
kreta
riat J
ende
ral
Keme
nter
ian K
ehuta
nan
masin
g-ma
sing
1 jud
ul, se
rta
Renc
ana K
erja
Keme
nteria
n Ke
huta
nan d
an S
ekre
tariat
Je
nder
al Ke
mente
rian
Kehu
tana
n mas
ing-m
asing
5 jud
ul (1
judu
l per
tahu
n)
§ Re
ncan
a Ker
ja Ke
giatan
dan
An
ggar
an
Keme
nter
ian/Le
mbag
a (RK
A K/
L) d
an do
kume
n ang
gara
n Da
ftar I
sian P
elaks
anaa
n An
ggar
an se
bany
ak 26
9 sa
tuan k
erja
per t
ahun
§
Lapo
ran K
inerja
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n dan
Sek
retar
iat
Jend
eral
Keme
nteria
n Ke
huta
nan L
ima T
ahun
ma
sing-
masin
g 1 j
udul,
dan
La
pora
n Kine
rja T
ahun
an
Keme
nter
ian K
ehuta
nan d
an
Sekre
taria
t Jen
dera
l Ke
ment
erian
Keh
utana
n ma
sing-
masin
g 5 j
udul
§ Da
ta da
n info
rmas
i pe
renc
anaa
n Kem
enter
ian
Kehu
tana
n seb
anya
k 1 pa
ket
per t
ahun
.
2 Ren
stra
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 4 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja
269 D
IPA
2 lap
oran
1 p
aket
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
24,23
26
,76
27,03
28
,18
28,21
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 89
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihara
pkan
) IN
DIKA
TOR
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
b. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
dan P
enata
an
Kepe
gawa
ian
§
Pelay
anan
admi
nistra
si ke
pega
waian
seca
ra ak
urat
dan t
epat
waktu
seba
nyak
50
.000 d
okum
en
§ Pe
ngem
bang
an ka
pasit
as
SDM/
pega
wai s
eban
yak
17.69
7 ora
ng
§ Pe
ngem
baga
n ins
trume
n pe
ngelo
laan k
epeg
awaia
n se
bany
ak 1
0 jen
is §
Peng
uatan
Sist
em In
forma
si Ma
najem
en K
epeg
awaia
n (S
IMPE
G) be
rbas
is int
erne
t, 1
pake
t per
tahu
n
10.00
0 dok
17
.697 p
eg
2 jen
is 1 p
aket
20.00
0 dok
17
.697 p
eg
4 jen
is 1 p
aket
30.00
0 dok
17
.697 p
eg
6 jen
is 1 p
aket
40.00
0 dok
17
.697 p
eg
8 jen
is 1 p
aket
50.00
0 dok
17
.697 p
eg
10 je
nis
1 pak
et
16,15
18
,90
19,09
19
,66
19,69
c. Pe
nyele
ngga
raan
dan
Pemb
inaan
Tata
Huk
um
dan O
rgan
isasi
Keme
nteria
n Keh
utana
n
§
Ranc
anga
n Und
ang-
Unda
ng
dan R
anca
ngan
Per
atura
n Pe
merin
tah b
idang
kehu
tanan
se
bany
ak 2
2 dok
umen
s. §
Lapo
ran e
valua
si da
n pe
nelaa
han h
ukum
bida
ng
pema
nfaata
n huta
n, pe
nggu
naan
kawa
san h
utan,
kons
erva
si su
mber
daya
alam
, pe
nggu
naan
kawa
san h
utan,
seba
nyak
4 pa
ket p
er ta
hun
§ Ba
ntuan
huku
m bid
ang
perd
ata, t
ata us
aha n
egar
a dan
pid
ana s
eban
yak 3
pake
t per
tah
un
§ Pe
ngem
bang
an ke
lemba
gaan
da
n keta
talak
sana
an or
ganis
asi
pusa
t, un
it pela
ksan
a tek
nis,
dan p
embin
aan d
esen
tralis
asi,
perb
aikan
pelay
anan
publi
k da
n keb
ijaka
n pub
lik se
rta
peng
awas
an m
eleka
t, se
bany
ak 6
pake
t per
tahu
n
4 jen
is 4 p
aket
3 pak
et 6 p
aket
8 jen
is 4 p
aket
3 pak
et 6 p
aket
12 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
18 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
22 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
9,80
11,20
11
,31
11,65
11
,67
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 90
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
d.
Peny
eleng
gara
an
Adm
inistr
asi K
euan
gan
Keme
nteria
n Keh
utana
n
§
Peng
emba
lian
pinjam
an/pi
utang
seba
nyak
71
unit p
erus
ahaa
n ter
seles
aikan
se
besa
r 80%
§
Lapo
ran k
euan
gan
Keme
nter
ian K
ehuta
nan
deng
an op
ini w
ajar t
anpa
pe
ngec
ualia
n mula
i lapo
ran
tahun
2011
, seb
anya
k 5 ju
dul
(1 ju
dul s
etiap
tahu
n)
§ La
pora
n keu
anga
n dan
pe
rben
daha
raan
seba
nyak
33
prop
insi
15%
1 j
udul
33 P
rov
30%
1 j
udul
33 P
rov
45%
1 j
udul
33 P
rov
60%
1 j
udul
33 P
rov
80%
1 j
udul
33 P
rov
51,94
54
,85
55,40
57
,06
57,13
e. Pe
nyele
ngga
raan
Ke
tatau
saha
an,
Keru
mahta
ngga
an d
an
Peng
elolaa
n Per
lengk
apan
Ke
mente
rian K
ehuta
nan.
§
Lapo
ran S
IMAK
BMN
Ke
ment
erian
Keh
utana
n sec
ara
akun
tabel
dan t
epat
waktu
se
bany
ak 2
21 sa
tuan
kerja
per
tah
un
§ Se
rifika
si ah
li pen
gada
an
bara
ng d
an ja
sa ba
gi pe
jabat
pemb
uat k
omitm
en (P
PK) d
an
panit
ia/pe
jabat
peng
adaa
n di
Keme
nter
ian K
ehuta
nan
seba
nyak
1.00
0 ora
ng
§ Se
rtifika
si tan
ah m
ilik
Keme
nter
ian K
ehuta
nan d
i 5
lokas
i (Ma
ngala
Wan
abak
ti, Ka
nci, C
iman
ggis,
Kra
matja
ti, da
n Ru
mpin)
§
Statu
s pen
catan
an B
MN ek
s Ka
ntor W
ilaya
h Kem
enter
ian
Kehu
tana
n di 1
5 pro
vinsi
terse
lesaik
an.
§ Ad
minis
trasi
persu
ratan
Ke
ment
erian
Keh
utana
n 2
kegia
tan, y
aitu S
istem
Inf
orma
si Ke
arsip
an (S
IK),
dan
Pedo
man T
ata N
aska
h Dina
s.
221 S
atker
20
0 Org
5 l
okas
i 5 P
rov
1 Keg
221 S
atker
40
0 Org
5 l
okas
i 10
Prov
2 K
eg
221 S
atke
r 60
0 Org
5 l
okas
i 15
Pro
v 2 K
eg
221 S
atker
80
0 Org
5 l
okas
i 15
Pro
v 2 K
eg
221 S
atker
1.0
00 O
rg
5 lok
asi
15 P
rov
2 Keg
157,
98
176,
40
178,1
6 18
3,51
183,7
3
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 91
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upia
h)
No.
PROG
RAM
/K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
f. Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ndidi
kan
dan
Pelat
ihan
Apar
atur
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n da
n SD
M
Kehu
tana
n La
innya
Men
ingka
tnya
kuali
tas d
an ka
pasit
as
SDM
Dep
rate
men
Keh
utan
an se
rta
SDM
kehu
tana
n lai
nnya
(Pem
da d
an
Mas
yara
kat)
§ Pe
nyele
ngga
raan
SMK
ke
huta
nan
1.44
0 sis
wa
§ Di
klat t
eknis
dan
adm
inistr
asi
15.0
00 o
rang
pes
erta
§
Kary
asisw
a lul
us st
udi S
2/S3
se
bany
ak 3
25 o
rang
sisw
a §
Serti
fikas
i ISO
9001
: 20
07
Seko
lah M
enen
gah
Kejur
uan
(SM
K) K
ehut
anan
seba
nyak
5
unit
285
siswa
30
00 o
rang
65
sisw
a 0
unit
570
siswa
60
00 o
rang
13
0 sis
wa
1 un
it
855
siswa
90
00 o
rang
19
5 sis
wa
3 un
it
1140
sisw
a 12
000
oran
g 26
0 sis
wa
4 un
it
1440
sisw
a 15
000
oran
g 32
5 sis
wa
5 un
it
143,7
0 15
0,90
152,
41
156,
98
157,
17
g..
Peny
uluha
n ke
huta
nan
Penin
gkat
an ke
sada
ran d
an
parti
sipas
i mas
yara
kat d
alam
pem
bang
unan
kehu
tana
n se
rta
penin
gkat
an ke
sejah
tera
an
mas
yara
kat
§ Pe
mbe
ntuk
an 5
00 ke
lompo
k m
asya
raka
t pro
dukt
if man
diri
§ Pe
ningk
atan
kapa
sitas
4.5
00
oran
g pe
nyulu
h ke
huta
nan
§ Ka
mpa
nye
Indon
esia
Men
anam
(KM
I) pa
da 3
3 pr
ovins
i §
Kem
itraa
n/jej
aring
kerja
pe
nyulu
han
kehu
tana
n se
bany
ak 5
pak
et
100
Klpk
90
0 Or
g 33
Pro
v 1
Pake
t
200
Klpk
1.
800
Org
33 P
rov
2 Pa
ket
300
Klpk
2.
700
Org
33 P
rov
3 Pa
ket
400
Klpk
3.
600
Org
33 P
rov
4 Pa
ket
500
Klpk
4.
500
Org
33 P
rov
5 Pa
ket
76,74
80
,76
81,5
7 84
,01
84,1
2
h. Pe
mbin
aan
Stan
daris
asi
dan
Evalu
asi P
enge
lolaa
n Lin
gkun
gan
Kehu
tana
n
§
Ranc
anga
n St
anda
rd N
asion
al Ind
ones
ia (S
NI) b
idang
ke
huta
nan
seba
nyak
30
prod
uk
§ SN
I yan
g sia
p dis
elara
skan
de
ngan
stan
dar i
nter
nasio
nal
seba
nyak
20
judul
§ Sa
tuan
pen
gelol
a hu
tan
milik
sw
asta
dan
milik
raky
at
terd
ampin
gi un
tuk
mela
ksan
akan
pen
gelol
aan
huta
n les
tari
dan
men
dapa
tkan
serti
fikat
nas
ional
mau
pun
inter
nasio
nal s
eban
yak 4
0 un
it
§ Sa
tuan
kerja
lingk
up
Kem
ente
rian
kehu
tana
n te
rdam
pingi
untuk
men
erap
kan
siste
m m
anaje
men
mut
u se
suai
stand
ard
inter
nasio
nal
saba
nyak
20
unit
§ Re
kom
enda
si ke
bijak
an
peng
elolaa
n lin
gkun
gan
kehu
tana
n se
bany
ak 1
5 pa
ket
6 pr
oduk
4
judul
8 un
it 4
unit
3 pa
ket
12 p
rodu
k 8
judul
16 u
nit
8 un
it 6
pake
t
18 p
rodu
k 12
judu
l 24
unit
12
unit
9
pake
t
24 p
rodu
k 16
judu
l 32
unit
16
unit
12
pak
et
30 p
rodu
k 20
judu
l 40
unit
20
unit
15
pak
et
7,54
7,69
7,
77
8,00
8,
01
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 92
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
i. Pe
mbina
an d
an K
oord
inasi
Kerja
sama
Lua
r Neg
eri
§
Partis
ipasi
Indon
esia
dalam
for
um ke
rjasa
ma in
terna
siona
l (b
ilater
al, m
ultila
tera
l dan
re
giona
l) di b
idang
kehu
tanan
se
bany
ak 3
pake
t per
tahu
n §
Komi
tmen
kerja
sam
a int
erna
siona
l di b
idang
ke
hutan
an (b
ilater
al,
multil
atar
eal, r
egion
al, d
an
multip
ihak)
seba
nyak
5 pa
ket
§ Ke
rjasa
ma b
aru b
ilater
al se
bany
ak 5
nega
ra d
an
multip
ihak s
eban
yak 3
lemb
aga
§ La
pora
n mon
itorin
g da
n ev
aluas
i ker
jasam
a int
erna
siona
l (bila
teral,
mu
ltilat
eral
dan r
egion
al)
seba
nyak
3 pa
ket p
er ta
hun
3 pak
et 1 p
aket
1 neg
ara
1 lem
baga
3 p
aket
3 pak
et 2 p
aket
2 neg
ara
2 lem
baga
3 p
aket
3 pak
et 3 p
aket
3 neg
ara
3 lem
baga
3 p
aket
3 pak
et 4 p
aket
4 neg
ara
3 lem
baga
3 p
aket
3 pak
et
5 pak
et
5 neg
ara
3 lem
baga
3 p
aket
16,43
18
,76
18,95
19
,52
19,5
4
j. Pe
nyiar
an d
an
Peny
ebar
luasa
n Info
rmas
i Pe
mban
guna
n Keh
utan
an
§
Liputa
n keg
iatan
Men
teri
Kehu
tana
n dan
Peja
bat
Keme
nhut,
pemb
erita
an is
sue-
issue
stra
tegis
dan
jumpa
per
s Me
nteri k
ehuta
nan d
an P
ejaba
t Ke
menh
ut de
ngan
med
ia ma
sa
sejum
lah 10
0 kali
§
Pame
ran
pemb
angu
nan
kehu
tanan
sejum
lah 65
kali
§ Pe
rtemu
an d
an so
sialis
asi
kebij
akan
pem
bang
unan
ke
hutan
an se
jumlah
75 ka
li §
Meny
iapka
n bah
an ra
pat
Mente
ri Keh
utana
n pad
a aca
ra
rapa
t ker
ja de
ngan
DPR
RI d
an
DPD
RI se
jumlah
50 k
ali
§ Pe
layan
an d
ata d
an in
forma
si pe
mban
guna
n keh
utana
n, 1
pake
t
20 ka
li 13
kali
15 ka
li 10
kali
1 Pak
et
40 ka
li 26
kali
30 ka
li 20
kali
1 Pak
et
60 ka
li 39
kali
45 ka
li 30
kali
1 Pak
et
80 ka
li 52
kali
60 ka
li 40
kali
1 Pak
et
100 k
ali
65 ka
li 75
kali
50 ka
li 1 P
aket
12,04
14,30
14
,44
14,88
14
,89
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 93
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
k. Pe
ngelo
laan K
euan
gan,
Peny
alura
n da
n Pe
ngem
balia
n Dan
a Be
rguli
r Pem
biaya
an
Pemb
angu
nan K
ehut
anan
§
Peny
alura
n kre
dit
pemb
angu
nan h
utan t
anam
an
(huta
n tan
aman
indu
stri d
an
hutan
tana
man r
akya
t) se
luas
324.6
25 h
a §
Renc
ana B
isnis
dan a
ngga
ran
(RBA
) Bad
an La
yana
n Umu
m (B
LU) s
eban
yak 5
judu
l §
Penil
aian k
elaya
kan
perm
ohon
an p
injam
an
seba
nyak
570
prop
osal
64.92
5 ha
1 j
udul
114 p
ropo
sal
129.8
50 h
a 2 j
udul
228 p
ropo
sal
194.7
75 h
a 3 j
udul
342 p
ropo
sal
259.7
00 h
a 4 j
udul
456 p
ropo
sal
324.6
25 h
a 5 j
udul
570 p
ropo
sal
9,85
10,80
10
,91
11,24
11
,25
l. Pe
ngen
dalia
n Pe
mban
guna
n Keh
utan
an
Regio
nal I
§
Renc
ana s
trateg
is (R
enstr
a)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal I
seba
nyak
1 jud
ul §
Renc
ana K
erja
(Ren
ja)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal I
seba
nyak
5 jud
ul §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l I se
bany
ak 1
judul
§ La
pora
n mon
itorin
g da
n ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Ke
huta
nan R
egioa
nl I
seba
nyak
5 jud
ul.
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
4,41
4,50
4,5
4 4,6
8 4,6
9
m.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehut
anan
Re
giona
l II
§
Renc
ana s
trateg
is (R
enstr
a)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
seba
nyak
1 ju
dul
§ Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l II se
bany
ak 5
judu
l §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l II se
bany
ak 1
judu
l §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tana
n Reg
ioanl
II se
bany
ak 5
judul.
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
4,51
4,60
4,65
4,79
4,79
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 94
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
n. Pe
ngen
dalia
n Pe
mban
guna
n Keh
utan
an
Regio
nal II
I
§
Renc
ana s
trateg
is (R
enstr
a)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
I seb
anya
k 1 ju
dul
§ Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l III s
eban
yak 5
judu
l §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l III s
eban
yak 1
judu
l §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tana
n Reg
ioanl
III se
bany
ak 5
judul.
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
4,34
4,43
4,47
4,61
4,61
o. Pe
ngen
dalia
n Pe
mban
guna
n Keh
utan
an
Regio
nal IV
§
Renc
ana s
trateg
is (R
enstr
a)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal IV
seba
nyak
1 jud
ul §
Renc
ana K
erja
(Ren
ja)
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal IV
seba
nyak
5 jud
ul §
Lapo
ran m
onito
ring
dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Re
giona
l IV se
bany
ak 1
judul
§ La
pora
n mon
itorin
g da
n ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Ke
huta
nan R
egioa
nl IV
se
bany
ak 5
judul.
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 1 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 2 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 3 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 4 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
1 jud
ul 5 j
udul
6,90
7,87
8,7
5 9,2
3 10
,50
7. Pe
ngaw
asan
dan
Pe
ningk
atan
Aku
ntabil
itas
Apar
atur K
emen
terian
Ke
hutan
an
§
Terw
ujudn
ya pe
ngaw
asan
dan
pe
ningk
atan a
kunta
bilita
s ap
aratu
r Kem
enter
ian
Kehu
tana
n, se
rta m
endo
rong
pe
rwuju
dan r
efor
masi
birok
rasi
dan
tata k
elola
Keme
nteria
n Ke
huta
nan
41
,41
42
,24
43
,08
44
,38
44
,43
a. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n da
n Ad
mini
stras
i pad
a Wila
yah
Kerja
Insp
ektor
at I
•
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r se
bany
ak 3
00 la
pora
n •
Lapo
ran h
asil r
evieu
lapo
ran
keua
ngan
seba
nyak
65
lapor
an
• Re
nja In
spek
torat
I seb
anya
k 5
judul,
usula
n PKP
T se
bany
ak
5 jud
ul, la
pora
n tah
unan
se
bany
ak 5
judul
60 la
pora
n 13
lapo
ran
1 Ren
ja 1 P
KPT
1 lap
.tahu
na
120
lapor
an
26 la
pora
n 2 R
enja
2 PKP
T 2 l
ap.ta
huna
n
180
lapor
an
39 la
pora
n 3 R
enja
3 PKP
T 3 l
ap.ta
huna
n
240
lapor
an
52 la
pora
n 4 R
enja
4 PKP
T 4 l
ap.ta
huna
n
300
lapor
an
65 la
pora
n 5 R
enja
5 PKP
T 5 l
ap.ta
huna
n
3,03
3,09
3,15
3,25
3,25
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 95
b Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n da
n Ad
mini
stras
i pad
a W
ilaya
h Ke
rja In
spek
tora
t II
•
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler
seba
nyak
300
lapo
ran
•
Lapo
ran
hasil
revie
u lap
oran
ke
uang
an se
bany
ak 5
0 lap
oran
•
Renja
Insp
ekto
rat I
I seb
anya
k 5
judul,
usu
lan P
KPT
seba
nyak
5 ju
dul, l
apor
an
tahu
nan
seba
nyak
5 ju
dul
60 la
pora
n
10 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
120
lapor
an
20 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
180
lapor
an
30 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
240
lapor
an
40 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
300
lapor
an
50 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
3,22
3,
28
3,35
3,
45
3,45
c Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n da
n Ad
mini
stras
i pad
a W
ilaya
h Ke
rja In
spek
tora
t III
•
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler
seba
nyak
300
lapo
ran
•
Lapo
ran
hasil
revie
u lap
oran
ke
uang
an se
bany
ak 3
5 lap
oran
§
Renja
Insp
ekto
rat I
II se
bany
ak
5 jud
ul, u
sulan
PKP
T se
bany
ak
5 jud
ul, la
pora
n ta
huna
n se
bany
ak 5
judu
l
60 la
pora
n
7 lap
oran
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
120
lapor
an
14 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
180
lapor
an
21 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
240
lapor
an
28 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
300
lapor
an
35 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
3,57
3,
64
3,71
3,
83
3,83
d Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n da
n Ad
mini
stras
i pad
a W
ilaya
h Ke
rja In
spek
tora
t IV
•
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler
seba
nyak
300
lapo
ran
•
Lapo
ran
hasil
revie
u lap
oran
ke
uang
an se
bany
ak 4
5 lap
oran
•
Renja
Insp
ekto
rat I
V se
bany
ak
5 jud
ul, u
sulan
PKP
T se
bany
ak 5
judu
l, lap
oran
ta
huna
n se
bany
ak 5
judu
l
60 la
pora
n
9 lap
oran
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
120
lapor
an
18 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
180
lapor
an
27 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
240
lapor
an
36 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
300
lapor
an
45 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
3,48
3,
55
3,62
3,
73
3,73
e Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ka
sus P
elang
gara
n ya
ng
Berin
dikas
i KKN
•
Lapo
ran
hasil
aud
it khu
sus
seba
nyak
125
lapo
ran
• La
pora
n ha
sil id
entifi
kasi
khus
us se
rta p
engu
mpu
lan
baha
n da
n ke
tera
ngan
(p
ulbak
et) m
asing
-mas
ing
seba
nyak
125
lapo
ran
•
Renja
Insp
ekto
rat k
husu
s se
bany
ak 5
judu
l, usu
lan
PKPT
seba
nyak
5 ju
dul,
lapor
an ta
huna
n se
bany
ak 5
jud
ul
25 la
pora
n
25 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
50 la
pora
n
50 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
75 la
pora
n
75 la
pora
n
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
100
lapor
an
100
lapor
an
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
125
lapor
an
125
lapor
an
1 Re
nja
1 PK
PT
1 lap
.tahu
nan
4,00
4,
08
4,16
4,
29
4,29
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 96
TARG
ET K
UMUL
ATIF
AL
OKAS
I ANG
GARA
N BA
SELI
NE K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
(Mili
ar R
upiah
) No
. PR
OGRA
M /K
EGIA
TAN
PRIO
RITA
S
SASA
RAN
(Has
il Ou
tcom
es/
Outp
ut ya
ng d
ihar
apka
n)
INDI
KATO
R
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
f Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Insp
ektor
at
Jend
eral
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n
•
Rens
tra In
pekto
rat J
ende
ral
Kem
enhu
t 1 ju
dul, R
enja
Inpek
torat
Jend
eral
Kem
enhu
t 5
judul,
dok
umen
RKA
KL/D
IPA
5 jud
ul, d
okum
en P
KPT
5 jud
ul da
n dat
a info
rmas
i pe
ngaw
asan
5 jud
ul •
Lapo
ran
lingk
up It
jen
Kem
enhu
t 120
lapo
ran
(Lak
ip,
APIP
, Tah
unan
, Bula
nan,
Tr
iwula
n, se
mes
teran
, Ke
pega
waian
dan
lapo
ran
BMN)
•
Lapo
ran
penc
erma
tan
kegia
tan K
emen
hut 2
00
lapor
an, la
pora
n pe
man
taua
n tin
dak l
anjut
has
il aud
it 300
lap
oran
dan
lapo
ran
pem
utakh
iran
data
25 la
pora
n •
Pera
tura
n bid
ang
peng
awas
an
30 d
okum
end
an bu
lletin
pe
ngaw
asan
20 e
disi
• Pe
mbin
aan
pega
wai s
eban
yak
1.30
0 ora
ng d
an d
iklat
pe
ngem
bang
an S
DM
seba
nyak
700
oran
g
1 Re
nstra
1 Re
nja
1 PK
PT
24 La
pora
n
105
lapor
an
6 pe
ratu
ran
4 bu
lletin
Dikla
t 140
or
ang
2 Re
nja
2 PK
PT
48 L
apor
an
210
lapor
an
12 p
er a
tura
n
8 bu
lletin
Dikla
t 280
or
ang
3 Re
nja
3 PK
PT
72 L
apor
an
315
lapor
an
18 p
er a
tura
n
12 b
ulleti
n
Dikla
t 420
or
ang
4 R
enja
4 PK
PT
96 L
apor
an
420
lapor
an
24 p
er a
tura
n
16 b
ullet
in
Dikla
t 560
or
ang
5 Ren
ja
5 PKP
T 12
0 La
pora
n
525
lapor
an
30 p
er a
tura
n
20 b
ullet
in
Dikla
t 700
or
ang
24,1
1 24
,59
25,0
8 25
,84
25,87
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 97
Lampiran 2 PRIORITAS NASIONAL 2010-2014 (RPJM BUKU I)
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Prioritas 5 : Ketahanan Pangan Prioritas 6 : Infrastruktur Peioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
Kementerian Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 98
MATR
IKS
RPJM
BUK
U I K
EMEN
TERI
AN K
EHUT
ANAN
Pr
iorit
as 1:
Ref
orm
asi B
irokr
asi d
an T
ata K
elola
TARG
ET K
UMUL
ATIF
PE
MBIA
YAAN
TAH
UNAN
(Rp.
Mily
ar)
No.
SUBS
TANS
I INTI
/ PR
OGRA
M (x.
x) / K
EGIA
TAN
(x.x.x
) IN
DIKA
TOR
KINE
RJA
(OUT
PUT)
20
10
2011
20
12
2013
20
14
2010
20
11
2012
20
13
2014
To
tal
A SU
MBER
DAYA
MAN
USIA
1
Peny
empu
rnaa
n pe
ngelo
laan
PNS
yang
m
elipu
ti sis
tem re
krui
tmen
, pe
ndidi
dkan
, pen
empa
tan,
prom
osi,
dan
mut
asi s
ecar
a ter
pusa
t sela
mba
t-lam
batn
ya 20
11
1.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Kem
enhu
t
1.1.1
Peny
eleng
graa
n adm
inistr
asi d
an
pena
taan k
epeg
awaia
n Kem
enhu
t •
Pelay
anan
ad
minis
trasi
kepe
gawa
ian
seca
ra a
kura
t dan
tepa
t wak
tu se
bany
ak
50.00
0 dok
umen
•
Peng
emba
ngan
kap
asita
s SD
M/pe
gawa
i se
bany
ak 17
.697 o
rang
• Pe
ngem
baga
n ins
trume
n pe
ngelo
laan
kepe
gawa
ian se
bany
ak 10
jenis
•
Peng
uatan
Sist
em In
forma
si Ma
najem
en
Kepe
gawa
ian (S
IMPE
G) be
rbas
is int
erne
t, 1 p
aket
per t
ahun
10.00
0 do
k 17
.697
peg
2 jen
is 1 p
aket
20.00
0 do
k 17.69
7 pe
g 4 j
enis
1 pak
et
30.00
0 do
k 17
.697
peg
6 jen
is 1 p
aket
40.00
0 do
k 17.69
7 pe
g 8 j
enis
1 pak
et
50.00
0 do
k 17
.697
peg
10 je
nis
1 pak
et
16,15
18
,90
19,09
19
,66
19,69
93
,49
1.1.2
Peny
eleng
gara
an D
iklat
apara
tur da
n SDM
ke
hutan
an la
innya
•
Peny
eleng
gara
an S
MK K
ehuta
nan 1
.440
oran
g sisw
a •
Dikla
t tekn
is da
n ad
minis
trasi,
15.00
0 oran
g pes
erta
• Ka
rya si
swa l
ulus s
tudi S
2/S3 s
eban
yak
325 o
rang
sisw
a •
Sertif
ikat IS
O 90
01 : 2
007 S
ekola
h Me
neng
ah K
ejuru
an (S
MK) K
ehuta
nan
seba
nyak
5 un
it
285
siswa
3.0
00 O
rg 65
sisw
a 0 U
nit
570 s
iswa
6.000
Org
130 s
iswa
1 unit
855 s
iswa
9.000
Org
195 s
iswa
3 unit
1.140
sis
wa
12.00
0 Or
g 26
0 sisw
a 4 u
nit
1.440
sis
wa
15.00
0 Or
g 32
5 sisw
a 5 u
nit
143,7
0 15
0,90
152,4
1 15
6,98
157,1
7 76
1,16
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 99
1.2
Peren
cana
an m
akro
bidan
g keh
utana
n dan
pe
manta
pan
1.2.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Ditje
n Plan
ologi
Kehu
tanan
• Re
ncan
a str
ategis
(R
enstr
a) Di
rekto
rat
Jend
eral K
ehuta
nan
seba
nyak
1 ju
dul d
an
Renc
ana
Kerja
Di
rekto
rat
Jend
eral
Plan
ologi
Kehu
tanan
seb
anya
k 5
judul
(1
judul
per t
ahun
). •
Doku
men
Angg
aran
/Daft
ar Isi
an
Pelak
sana
an
Angg
aran
(D
IPA)
da
n Re
ncan
a Ke
giatan
da
n An
ggara
n Ke
mente
rian/L
emba
ga (
RKA-
K/L)
ling
kup
Dire
ktora
t Je
nder
al Pl
anolo
gi Ke
hutan
an
seba
nyak
290
satu
an k
erja
(58
satua
n ke
rja pe
r tah
un)
• Da
ta pe
ngelo
laan
dan
peny
eleng
garaa
n ke
pega
waian
untuk
260 o
rang p
er ta
hun.
• La
pora
n bara
ng m
ilik ne
gara
seba
nyak
40
judul
(8 ju
dul p
er ta
hun)
•
Kebij
akan
di bi
dang
plan
ologi
kehu
tanan
se
bany
ak 30
judu
l
1 Ren
stra
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
6 jud
ul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
12 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
18 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
24 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
30 ju
dul
92,82
94
,68
96,57
10
0,92
101,0
4 48
6,02
1.3
Penin
gkata
n pem
anfaa
tan hu
tan pr
oduk
si
1.3.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Ditje
n BPK
•
Tersu
sunn
ya p
rogra
m da
n an
ggar
an p
ada
57 un
it ker
ja pe
r tah
un
• Da
ta pe
laksa
naan
ke
giatan
Di
rekto
rat
Jend
eral
Bina
Pr
oduk
si Ke
hutan
an
terpa
ntau
seca
ra p
eriod
ik pa
da 5
7 un
it ke
rja pe
r tah
un
• Te
rsusu
nnya
dan
terp
atuhin
ya k
etentu
an-
keten
tuan
huku
m bid
ang
Bina
Pro
duks
i Ke
hutan
an se
bany
ak 1
pake
t per
tahu
n •
Terse
diany
a sar
ana k
erja
untuk
me
nduk
ung t
ugas
-tuga
s pad
a pad
a 24 u
nit
kerja
per t
ahun
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
99,56
10
1,55
102,5
7 10
5,64
105,7
7 51
5,09
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 100
1.4
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti dan
pe
rlindu
ngan
hutan
1.4.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Ditje
n PHK
A •
Kapa
sitas
ke
lemba
gaan
pe
ngelo
laan
kawa
san
kons
ervas
i me
ningk
at da
ri 16
UP
T me
njadi
77 U
PT
• Pe
mben
tukan
6 U
PT b
aru
Ditje
n PH
KA d
i Pr
opins
i Ke
pulau
an
Riau
, Ba
ngka
Be
litung
, Ba
nten,
Sulaw
esi
Bara
t, Go
ronta
lo da
n Malu
ku U
tara
• Ke
rjasa
ma
dan
kemi
traan
bid
ang
kons
erva
si su
mber
day
a ala
m hu
tan d
an
ekos
istem
nya
deng
an
sumb
er
dana
be
rsifat
hib
ah,
non
kome
rsial,
da
n tec
hnica
l as
sisten
ce
dan
prog
ram
pe
ngha
pusa
n hu
tang
melal
ui DN
S me
ningk
at se
tiap
tahun
nya,
minim
al 2
doku
men p
er ta
hun
• Te
rsedia
nya
pera
turan
pe
rund
anga
n bid
ang
kons
erva
si su
mber
da
ya a
lam
hutan
dan
eko
sistem
nya
yang
ber
sifat
komp
rehe
nsif d
alam
mend
ukun
g din
amika
lap
anga
n, 3 d
okum
en pe
r tah
un
• Te
rsedia
nya
doku
men
prog
ram
dan
angg
aran
se
rta
lapor
an
evalu
asi
dan
keua
ngan
pad
a 6
satk
er p
usat
dan
77
satke
r UP
T se
rta 3
3 Di
nas
Prov
insi,
580
doku
men
• Ta
man
nasio
nal d
an k
awas
an k
onse
rvasi
lainn
ya
yang
po
tensi
kean
ekar
agam
an
haya
tinya
ting
gi, te
rdap
at sp
esies
lang
ka
dan
flags
hip,
atau
memp
unya
i fun
gsi
pelin
dung
hulu
sun
gai,
dan
atau
memi
liki
poten
si wi
sata
alam
signif
ikan,
suda
h da
pat
mand
iri me
mbiay
ai se
luruh
atau
se
bagia
n pr
ogra
m pe
ngem
bang
an
kons
erva
si da
lam b
entuk
BLU
seb
anya
k 12
unit
, DNS
, tru
st fu
nd, d
an k
olabo
rasi
seba
nyak
4 un
it
25 U
PT
6 UPT
2 do
kume
n 3 do
kume
n 11
6 do
kume
n 2 u
nit
35 U
PT
6 UPT
4 do
kume
n 6 do
kume
n 23
2 do
kume
n 5 u
nit
45 U
PT
6 UPT
6 do
kume
n 9 do
kume
n 34
8 do
kume
n 8 u
nit
55 U
PT
6 UPT
8 do
kume
n 12
do
kume
n 46
4 do
kume
n 10
unit
61 U
PT
6 UPT
10
do
kume
n 15
do
kume
n 58
0 do
kume
n 12
unit
444,
66
453,
55
462,
24
466,
87
467,4
3 2.
294,
75
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 101
1.5
Penin
gkata
n fun
gsi d
an da
ya du
kung
DAS
be
rbas
is pe
mber
daya
an m
asya
raka
t
1.5.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Ditje
n RLP
S •
Pera
turan
pe
rund
ang-u
ndan
gan
bidan
g RL
PS (U
U 1
buah
,PP/
Perp
res/P
erme
nhut
12 bu
ah, p
edom
an/N
SPK
70 bu
ah)
• Inf
rastru
ktur
yang
me
nduk
ung
peny
eleng
gara
an
kegia
tan
RLPS
ya
ng
efekti
f dan
efisi
en di
50 sa
tker
• Te
rselen
ggar
anya
pem
binaa
n pe
ngua
tan
kelem
baga
an bi
dang
RLP
S, 33
Prov
insi
§
Apara
t Ditje
n RLP
S ya
ng te
rlatih
, pus
at da
n dae
rah d
i bida
ng R
LPS,
50 S
atker
§
Tata
kelol
a pem
erint
ahan
yang
baik
sesu
ai ke
rang
ka re
forma
si bir
okra
si un
tuk
menja
min k
inerja
yang
optim
al di
50
satke
r §
SIM
RLPS
, 1 un
it §
Kerja
sama
lemb
aga n
asion
al da
n int
erna
siona
l di 4
bida
ng ke
giatan
RLP
S pe
r tah
un
2 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
4 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v.
50 S
atker
50 S
atker
1 Unit
4 B
idang
7 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er 50
Satk
er 1 U
nit
4 Bida
ng
9 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
12
Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
159,7
3 16
2,92
166,1
8 17
4,49
174,7
0 83
8,03
1.6
Pene
ltian d
an pe
ngem
bang
an ke
hutan
an
1.6.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Bad
an Li
tbang
Ke
hutan
an
• Re
ncan
a pr
ogra
m da
n an
ggar
an s
eban
yak
20 sa
tuan k
erja
per ta
hun.
• La
pora
n da
n Ev
aluas
i seb
anya
k 20
unit
ke
rja pe
r tah
un.
• Sa
rana
dan
pras
aran
a pe
rkanto
ran
pada
20
unit k
erja
per t
ahun
•
Pemb
inaan
pega
wai s
eban
yak 1
.702 o
rang
per t
ahun
•
Tata
laksa
na ke
uang
an, u
mum,
kerja
sama
, da
n des
imina
si pa
da 20
unit k
erja
per
tahun
.
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20 un
it ke
rja
20 un
it ke
rja
1.702
Org
20 un
it ke
rja
20 S
atker
20 un
it ke
rja
20 un
it ke
rja
1.702
Org
20 un
it ke
rja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
116,2
9 11
8,62
120,9
9 12
5,83
125,9
8 60
7,70
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 102
1.7
Peng
awas
an da
n pen
ingka
tan
akun
tabilit
as ap
aratu
r Kem
enhu
t
1.7.1
Du
kung
an m
anaje
men d
an p
elaks
anaa
n tug
as te
knis
lainn
ya Itj
en K
emen
hut
• Re
nstra
Inp
ektor
at J
ende
ral K
emen
hut
1 jud
ul, R
enja
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Kem
enhu
t 5
judul,
dok
umen
RKA
KL/D
IPA
5 jud
ul,
doku
men
PKPT
5 ju
dul d
an d
ata in
forma
si pe
ngaw
asan
5 jud
ul •
Lapo
ran
lingk
up
Itjen
Kem
enhu
t 12
0 lap
oran
(La
kip,
APIP
, Ta
huna
n, Bu
lanan
, Tr
iwula
n, s
emes
teran
, Ke
pega
waian
dan
lap
oran
BMN
) •
Lapo
ran
penc
erma
tan k
egiat
an K
emen
hut
200
lapor
an,
lapor
an p
eman
tauan
tind
ak
lanjut
has
il au
dit 3
00 la
pora
n da
n lap
oran
pe
mutak
hiran
data
25 la
pora
n •
Pera
tura
n bid
ang
peng
awas
an
30
doku
mend
an bu
lletin
pen
gawa
san 2
0 edis
i •
Pemb
inaan
pega
wai s
eban
yak 1
.300
oran
g da
n dikl
at pe
ngem
bang
an S
DM se
bany
ak
700 o
rang
1 Ren
stra
1 Ren
ja 1 P
KPT
24
Lapo
ran
105
lapor
an
6 pera
turan
4 b
ulleti
n Di
klat 1
40
oran
g
2 Ren
ja 2 P
KPT
48
Lapo
ran
210
lapor
an
12 pe
r atu
ran
8 bull
etin
Dikla
t 280
or
ang
3 Ren
ja 3 P
KPT
72
Lapo
ran
315
lapor
an
18 pe
r atu
ran
12 bu
lletin
Di
klat 4
20
oran
g
4 Re
nja
4 PKP
T 96
La
pora
n 42
0 lap
oran
24
per
atura
n 16
bulle
tin
Dikla
t 560
or
ang
5 Ren
ja 5 P
KPT
120
Lapo
ran
525
lapor
an
30 pe
r atu
ran
20 bu
lletin
Di
klat 7
00
oran
g
24,1
1 24
,49
25,08
25
,84
25,87
12
5,49
B RE
GULA
SI
1 Pe
rcep
atan h
arm
onisa
si da
n sikr
onisa
si pe
ratu
ran p
erun
dang
an di
tingk
at pu
sat
mau
pun d
aera
h hing
ga te
rcap
ai ke
selar
asan
arah
imple
men
tasi
pem
bang
unan
, dian
taran
ya
peny
elesa
ian 12
.000 p
eratu
ran d
aera
h,
selam
bat-l
amba
tnya
tahu
n 20
11
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 1031.
1 Du
kung
an m
anaje
men d
an p
elaks
anaa
n tug
as te
knis
lainn
ya K
emen
hut
1.1.1
Pe
nyele
nggr
aan d
an pe
mbina
an ta
ta hu
kum
dan o
rganis
asi K
emen
hut
• Ra
ncan
gan
Unda
ng-U
ndan
g da
n Ra
ncan
gan
Pera
tura
n Pe
mer
intah
bida
ng
kehu
tanan
seba
nyak
22 do
kume
ns.
• La
pora
n ev
aluas
i dan
pen
elaah
an h
ukum
bid
ang
pema
nfaa
tan h
utan,
peng
guna
an
kawa
san
hutan
, ko
nserv
asi
sumb
erda
ya
alam,
pe
nggu
naan
ka
wasa
n hu
tan,
seba
nyak
4 pa
ket p
er ta
hun
• Ba
ntuan
huku
m bid
ang p
erda
ta, ta
ta us
aha
nega
ra d
an p
idana
seb
anya
k 3
pake
t per
tah
un
• Pe
ngem
bang
an ke
lemba
gaan
dan
ketat
alaks
anaa
n orga
nisas
i pus
at, un
it pe
laksa
na te
knis,
dan
pemb
inaan
de
sentr
alisa
si, p
erba
ikan p
elaya
nan
publi
k da
n keb
ijaka
n pub
lik se
rta p
enga
wasa
n me
lekat,
seba
nyak
6 pa
ket p
er ta
hun
4 jen
is 4 p
aket
3 pak
et 6 p
aket
8 jen
is 4 p
aket
3 pak
et 6 p
aket
12 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
18 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
22 je
nis
4 pak
et 3 p
aket
6 pak
et
9,80
11,20
11
,31
11,65
11
,67
55,63
1.2
Pere
ncan
aan m
akro
bida
ng ke
huta
nan d
an
pema
ntapa
n
1.2.1
Du
kung
an m
anaje
men d
an p
elaks
anaa
n tug
as te
knis
lainn
ya D
itjen P
lanolo
gi Ke
hutan
an
• Re
ncan
a str
ateg
is (R
enstr
a)
Dire
ktora
t Je
nder
al Ke
hutan
an s
eban
yak
1 jud
ul da
n Re
ncan
a Ke
rja
Dire
ktora
t Je
nder
al Pl
anolo
gi Ke
hutan
an s
eban
yak
5 jud
ul (1
jud
ul pe
r tah
un).
• Do
kum
en
Angg
aran
/Daft
ar
Isian
Pe
laksa
naan
An
ggar
an
(DIP
A)
dan
Renc
ana
Kegia
tan
dan
Angg
aran
Ke
mente
rian/L
emba
ga (
RKA-
K/L)
ling
kup
Dire
ktora
t Je
nder
al Pl
anolo
gi Ke
huta
nan
seba
nyak
290
sat
uan
kerja
(58
sat
uan
kerja
per t
ahun
) •
Data
peng
elolaa
n da
n pe
nyele
ngga
raan
ke
pega
waian
untuk
260
oran
g per
tahu
n. •
Lapo
ran b
aran
g milik
nega
ra se
bany
ak 40
jud
ul (8
judu
l per
tahu
n)
Kebij
akan
di b
idang
plan
ologi
kehu
tana
n
1 Ren
stra
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
6 jud
ul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
12 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
18 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
24 ju
dul
1 Ren
ja 58
Satk
er
260 O
rg 8 j
udul
30 ju
dul
92,8
2 94
,68
96,57
10
0,92
101,0
4 48
6,02
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 104
1.3
Penin
gkata
n pe
manfa
atan
hutan
pr
oduk
si
1.3.1
Du
kung
an
mana
jemen
dan
pe
laksa
naan
tuga
s tek
nis la
innya
Ditje
n BP
K
• Te
rsusu
nnya
pro
gram
dan
ang
gara
n pa
da 5
7 un
it ke
rja p
er
tahun
•
Data
pela
ksan
aan
kegia
tan D
irekto
rat J
ende
ral B
ina P
rodu
ksi
Kehu
tanan
terp
antau
sec
ara
perio
dik p
ada
57 u
nit k
erja
per
tahun
•
Tersu
sunn
ya
dan
terpa
tuhiny
a ke
tentua
n-kete
ntua
n hu
kum
bidan
g Bina
Pro
duks
i Keh
utana
n seb
anya
k 1 pa
ket p
er ta
hun
• Te
rsedia
nya s
aran
a ke
rja un
tuk m
endu
kung
tuga
s-tug
as p
ada
pada
24 un
it ker
ja pe
r tah
un
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
57 un
it ke
rja
57 un
it ke
rja
1 pak
et 24
unit
kerja
99,5
6 10
1,55
10
2,57
10
5,64
105,7
7 51
5,09
1.4
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
ha
yati d
an
perlin
dung
an hu
tan
1.4.1
Du
kung
an
mana
jemen
dan
pe
laksa
naan
tuga
s tek
nis la
innya
Ditje
n PH
KA
• Ka
pasit
as
kelem
baga
an
peng
elolaa
n ka
wasa
n ko
nser
vasi
menin
gkat
dari 1
6 UPT
men
jadi 7
7 UPT
•
Pem
bentu
kan
6 UP
T ba
ru D
itjen
PHKA
di P
ropin
si Ke
pulau
an
Riau
, Ban
gka
Belitu
ng, B
anten
, Sula
wesi
Bara
t, Go
ronta
lo da
n Ma
luku U
tara
• Ke
rjasa
ma d
an ke
mitra
an bi
dang
kons
erva
si su
mber
daya
alam
hu
tan d
an e
kosis
temny
a de
ngan
sum
ber d
ana
bersi
fat h
ibah,
non
kome
rsial,
da
n tec
hnica
l as
siste
nce
dan
prog
ram
peng
hapu
san
huta
ng m
elalui
DNS
men
ingka
t seti
ap ta
hunn
ya,
minim
al 2 d
okum
en p
er ta
hun
• Te
rsedia
nya
pera
turan
per
unda
ngan
bida
ng ko
nser
vasi
sumb
er da
ya a
lam h
utan
dan
ekos
istem
nya y
ang b
ersif
at ko
mpre
hens
if da
lam m
endu
kung
dina
mika
lapa
ngan
, 3 do
kume
n per
tahu
n •
Terse
diany
a do
kume
n pr
ogra
m d
an a
ngga
ran
serta
lapo
ran
evalu
asi d
an k
euan
gan
pada
6
satke
r pus
at da
n 77
satk
er
UPT
serta
33 D
inas P
rovin
si, 58
0 dok
umen
•
Tama
n na
siona
l dan
kaw
asan
kon
serv
asi la
innya
yang
pot
ensi
kean
ekar
agam
an h
ayati
nya
tingg
i, ter
dapa
t spe
sies l
angk
a da
n fla
gship
, ata
u me
mpun
yai f
ungs
i peli
ndun
g hu
lu su
ngai,
dan
ata
u me
milik
i po
tensi
wisa
ta ala
m sig
nifika
n, su
dah
dapa
t ma
ndiri
memb
iayai
selur
uh
atau
seba
gian
prog
ram
peng
emba
ngan
kon
serva
si da
lam b
entu
k BL
U se
bany
ak 1
2 un
it, DN
S, tr
ust f
und,
dan k
olabo
rasi
seba
nyak
4 un
it
25 U
PT
6 UPT
2 do
kume
n 3 do
kume
n 11
6 do
kume
n 2 u
nit
35 U
PT
6 UPT
4 do
kume
n 6 do
kume
n 23
2 do
kume
n 5 u
nit
45 U
PT
6 UPT
6 do
kum
en
9 doku
men
34
8 do
kum
en
8 unit
55 U
PT
6 UPT
8 do
kume
n 12
do
kume
n 46
4 do
kume
n 10
unit
61 U
PT
6 UPT
10
do
kum
en
15
doku
men
58
0 do
kum
en
12 un
it
444,6
6 45
3,55
46
2,24
466,8
7 46
7,43
2.294
,75
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 1051.
5 Pe
ningk
atan
fungs
i dan
day
a duk
ung D
AS
berb
asis
pemb
erda
yaan
mas
yara
kat
1.5.1
Du
kung
an m
anaje
men d
an p
elaks
anaa
n tug
as te
knis
lainn
ya D
itjen R
LPS
• Pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an
bidan
g RL
PS (U
U 1
buah
,PP/
Perp
res/P
erme
nhut
12 bu
ah, p
edom
an/N
SPK
70 b
uah)
•
Infra
struk
tur
yang
m
endu
kung
pe
nyele
ngga
raan
ke
giatan
RL
PS
yang
efe
ktif d
an ef
isien
di 50
satke
r •
Ters
eleng
gara
nya
pemb
inaan
pen
guata
n ke
lemba
gaan
bida
ng R
LPS,
33 P
rovins
i §
Apar
at Di
tjen R
LPS
yang
terla
tih, p
usat
dan d
aera
h di b
idang
RLP
S, 50
Satk
er
§ Ta
ta ke
lola p
emer
intah
an ya
ng ba
ik se
suai
kera
ngka
refor
masi
birok
rasi
untuk
m
enjam
in kin
erja
yang
opti
mal d
i 50
satke
r §
SIM
RLPS
, 1 un
it §
Kerja
sam
a lem
baga
nasio
nal d
an
inter
nasio
nal d
i 4 bi
dang
kegia
tan R
LPS
per
tahun
2 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
4 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v.
50 S
atker
50
Satk
er
1 Unit
4 B
idang
7 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
9 Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
12
Perm
enhu
t 50
satke
r 33
Pro
v. 50
Satk
er
50 S
atker
1 U
nit
4 Bida
ng
159,7
3 16
2,92
16
6,18
17
4,49
174,7
0 83
8,03
1.6
Pene
ltian
dan p
enge
mban
gan k
ehut
anan
1.
6.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Bad
an Li
tbang
Ke
hutan
an
• Re
ncan
a pr
ogra
m da
n an
ggar
an s
eban
yak
20 sa
tuan k
erja
per t
ahun
. •
Lapo
ran
dan
Evalu
asi s
eban
yak
20 u
nit
kerja
per t
ahun
. •
Sara
na d
an p
rasa
rana
per
kant
oran
pad
a 20
unit k
erja
per t
ahun
•
Pemb
inaan
pega
wai s
eban
yak 1
.702
oran
g pe
r tah
un
• Ta
ta la
ksan
a keu
anga
n, um
um, k
erjas
ama,
dan d
esim
inasi
pada
20 un
it ker
ja pe
r tah
un.
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
20 S
atker
20
unit
kerja
20
unit
kerja
1.7
02 O
rg 20
unit
kerja
116,2
9 11
8,62
12
0,99
12
5,83
125,9
8 60
7,70
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 106
1.7
Peng
awas
an da
n pen
ingka
tan
akun
tabilit
as ap
aratu
r Kem
enhu
t
1.7.1
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pelak
sana
an
tugas
tekn
is lai
nnya
Itjen
Kem
enhu
t •
Rens
tra I
npek
torat
Jend
eral
Keme
nhut
1 jud
ul, R
enja
Inpek
torat
Jend
eral
Keme
nhut
5 jud
ul, d
okum
en R
KAKL
/DIP
A 5
judul,
do
kume
n PK
PT 5
judu
l dan
data
infor
masi
peng
awas
an 5
judul
• La
pora
n lin
gkup
Itje
n Ke
menh
ut 12
0 lap
oran
(Lakip
, API
P, T
ahun
an, B
ulana
n, Tr
iwula
n, se
meste
ran,
Kepe
gawa
ian d
an
lapora
n BMN
) •
Lapo
ran
penc
erma
tan k
egiat
an K
emen
hut
200
lapor
an,
lapora
n pe
manta
uan
tinda
k lan
jut h
asil a
udit
300
lapora
n da
n lap
oran
pemu
takhir
an da
ta 25
lapo
ran
• Pe
ratur
an
bidan
g pe
ngaw
asan
30
do
kume
nd an
bulle
tin pe
ngaw
asan
20 ed
isi
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.30
0 oran
g da
n dikl
at pe
ngem
bang
an S
DM se
bany
ak
700 o
rang
1 Ren
stra
1 Ren
ja 1 P
KPT
24
Lapo
ran
105
lapor
an
6 pera
turan
4 b
ulleti
n Di
klat 1
40
oran
g
2 Ren
ja 2 P
KPT
48
Lapo
ran
210
lapor
an
12 pe
r atu
ran
8 bull
etin
Dikla
t 280
or
ang
3 Ren
ja 3 P
KPT
72
Lapo
ran
315
lapor
an
18 pe
r atu
ran
12 bu
lletin
Di
klat 4
20
oran
g
4 Re
nja
4 PKP
T 96
La
pora
n 42
0 lap
oran
24
per
atura
n 16
bulle
tin
Dikla
t 560
or
ang
5 Ren
ja 5 P
KPT
120
Lapo
ran
525
lapor
an
30 pe
r atu
ran
20 bu
lletin
Di
klat 7
00
oran
g
24,11
24
,49
25,08
25
,84
25,87
12
5,49
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 107
Prio
ritas
5: K
etah
anan
Pan
gan
TARG
ET K
UMUL
ATIF
PE
MBIA
YAAN
TAH
UNAN
(Rp.
Mily
ar)
No.
SUBS
TANS
I INTI
/ PR
OGRA
M (x.
x) / K
EGIA
TAN
(x.x.x
) IN
DIKA
TOR
KINE
RJA
(OUT
PUT)
20
10
2011
20
12
2013
20
14
2010
20
11
2012
20
13
2014
To
tal
A LA
HAN,
PEN
GEMB
ANGA
N KA
WAS
AN,
DAN
TATA
RUA
NG P
ERTA
NIAN
1 Pe
nataa
n reg
ulasi
untu
k men
jamin
ke
past
ian h
ukum
atas
laha
n per
tania
n
1.1
Peren
cana
an m
akro
bidan
g keh
utana
n dan
pe
manta
pan k
awas
an hu
tan
1.1.1
Peng
enda
lian p
engg
unaa
n kaw
asan
hutan
un
tuk pe
mban
guna
n di lu
ar ke
giatan
ke
hutan
an
• Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san H
utan
deng
an
komp
ensa
si pe
nerim
aan n
egar
a buk
an
pajak
(PNB
P) pa
ling t
inggi
80%
dari
pemo
hon
• W
ajib b
ayar
tertib
mem
baya
r PNB
P Pe
nggu
naan
Kaw
asan
Huta
n mini
mal
80%
; •
Data
dan
infor
masi
peng
guna
an k
awas
an
hutan
terse
dia di
32 pr
ovins
i •
Perat
uran p
erun
dang
an un
tuk
peng
enda
lian d
an pe
nertib
an pe
nggu
naan
ka
wasa
n huta
n tan
pa iji
n seb
anya
k 1 ju
dul
16%
15
%
6 prov
1 j
udul
32%
30
%
12 pr
ov
1 jud
ul
48%
45
%
18 pr
ov
1 jud
ul
64%
60
%
26 pr
ov
1 jud
ul
80&
80%
32
prov
1 j
udul
10,21
10
,41
10,62
11
,10
11,11
53
,46
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 108
Prio
ritas
6: In
frastr
uktu
r
TARG
ET K
UMUL
ATIF
PE
MBIA
YAAN
TAH
UNAN
(Rp.
Mily
ar)
No.
SUBS
TANS
I INTI
/ PR
OGRA
M (x.
x) / K
EGIA
TAN
(x.x.x
) IN
DIKA
TOR
KINE
RJA
(OUT
PUT)
20
10
2011
20
12
2013
20
14
2010
20
11
2012
20
13
2014
To
tal
A TA
NAH
DAN
TATA
RUA
NG
1 Ko
nsoli
dasi
kebij
akan
pena
ngan
an da
n pe
manfa
atan t
anah
untuk
kepe
nting
an
umum
seca
ra me
nyelu
ruh d
ibawa
h satu
ata
p dan
peng
elolaa
n tata
ruan
g sec
ara
terpa
du
1.1
Peren
cana
an m
akro
bidan
g keh
utana
n da
n pem
antap
an ka
wasa
n huta
n
1.1.1
Peny
usun
an re
ncan
a mak
ro ka
wasa
n hu
tan
• Re
ncan
a mak
ro ke
hutan
an te
ntang
pe
rlindu
ngan
dan
kons
ervas
i sum
ber d
aya
alam,
pema
nfaata
n, re
habil
itasi
hutan
dan
lahan
, dan
pena
taan r
uang
seba
nyak
4 jud
ul
• Pe
rsetuj
uan s
ubsta
nsi te
knis
kehu
tanan
da
lam re
visi R
TRW
P di
selur
uh In
done
sia
(33 P
rop.)
•
Baha
n keb
ijaka
n per
enca
naan
ruan
g, pe
manfa
atan d
an pe
ngen
dalia
n pe
manfa
atan r
uang
kawa
san h
utan
seba
nyak
3 jud
ul da
n data
strat
egis
kehu
tanan
seba
nyak
5 jud
ul.
1 jud
ul 50
%
2 jud
ul
2 jud
ul 70
%
4 jud
ul
3 jud
ul 80
%
6 jud
ul
4 jud
ul 90
%
7 jud
ul
4 jud
ul 10
0%
8 jud
ul
57,00
58
,14
59,30
61
,97
62,05
29
8,46
1.1.2
Peng
ukuh
an ka
wasa
n huta
n •
Tata
batas
kawa
san h
utan s
epan
jang
25.00
0 km,
terdi
ri dar
i bata
s lua
r dan
batas
fun
gsi k
awas
an hu
tan
• Ke
putus
an
penu
njuka
n ka
wasa
n hu
tan
provin
si se
lesai
(100
%).
• Pe
netap
an
kelom
pok
hutan
ya
ng
telah
se
lesai
tata
batas
tem
u ge
lang
seba
nyak
75
%.
• Re
kome
ndas
i ten
tang
peru
baha
n fun
gsi
kawa
san
hutan
ter
seles
aikan
se
bany
ak
75%
. •
Sura
t kep
utusa
n ten
tang p
elepa
san
kawa
san h
utan t
erse
lesaik
an se
bany
ak 75
%
3.400
km
20%
15
%
15%
15
%
8.000
km
40%
30
%
30%
30
%
12.00
0 km
60
%
45%
45
%
45%
18.00
0 km
80
%
60%
60
%
60%
25.00
0 km
10
0%
75%
75
%
75%
70,64
76
,01
79,81
83
,40
83,50
39
3,36
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 109
1.1.3
Peng
enda
lian
peng
guna
an ka
wasa
n hu
tan un
tuk
pemb
angu
nan d
i luar
ke
giatan
kehu
tanan
• Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san H
utan
deng
an ko
mpen
sasi
pene
rimaa
n neg
ara b
ukan
pajak
(PNB
P) pa
ling t
inggi
80%
da
ri pem
ohon
•
Waji
b bay
ar te
rtib m
emba
yar P
NBP
Peng
guna
an K
awas
an
Hutan
mini
mal 8
0%;
• Da
ta da
n inf
orma
si pe
nggu
naan
kaw
asan
huta
n ter
sedia
di
32 pr
ovins
i •
Pera
turan
peru
ndan
gan u
ntuk p
enge
ndali
an da
n pen
ertib
an
peng
guna
an ka
wasa
n huta
n tan
pa iji
n seb
anya
k 1 ju
dul
16%
15
%
6 pro
v 1 j
udul
32%
30
%
12 pr
ov
1 jud
ul
48%
45
%
18 pr
ov
1 jud
ul
64%
60
%
26 pr
ov
1 jud
ul
80&
80%
32
prov
1 j
udul
10,21
10
,41
10,62
11
,10
11,11
53
,46
1.2
Penin
gkata
n pem
anfaa
tan
hutan
prod
uksi
1.2.1
Penin
gkata
n per
enca
naan
pe
ngelo
laan h
utan
prod
uksi
• Te
rben
tukny
a KPH
P pa
da se
luruh
kawa
san h
utan p
rodu
ksi
• Te
rsedia
nya a
real c
alon/
usula
n pem
anfaa
tan hu
tan
prod
uksi
dalam
bentu
k unit
-unit
usa
ha pa
da 2
6 pro
pinsi
20%
t 20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
t 80
%
100%
10
0%
19,42
19
,81
20,01
20
,61
20,63
10
0,47
1.3
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti da
n per
lindu
ngan
hutan
1.3.1
Peng
emba
ngan
kawa
san
kons
erva
si da
n eko
sistem
es
ensia
l lainn
ya
§ Ko
nflik
dan t
ekan
an t
erha
dap k
awas
an ta
man
nasio
nal d
an
kawa
san k
onse
rvasi
lainn
ya (C
A, S
M, T
B) da
n HL
men
urun
seba
nyak
5%
§ Pe
ngelo
laan
ekos
istem
es
ensia
l se
baga
i pe
nyan
gga
kehid
upan
men
ingka
t 10%
. §
Pena
ngan
an p
eram
baha
n ka
wasa
n hu
tan p
ada
12 p
rovin
si pr
iorita
s (S
umut,
Riau
, Jam
bi, S
umse
l, Su
mbar
, Lam
pung
, Ka
ltim, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Sult
ra, d
an S
ulten
g) §
Resto
rasi
ekos
istem
kawa
san k
onse
rvasi,
4 lok
asi
§ Pe
ningk
atan e
fektifi
tas pe
ngelo
laan k
awas
an ko
nser
vasi
melal
ui pe
ngelo
laan b
erbas
is res
ort di
51 T
N pr
iorita
s §
Penin
gkata
n pen
gelol
aan k
awas
an ko
nser
vasi
ekos
istem
ga
mbut,
8 pr
ovins
i §
Menin
gkatn
ya ef
ektifi
tas pe
ngelo
laan k
awas
an ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan M
entar
ang,
TN B
ukit B
aka B
ukit R
aya,
TN D
anau
Sen
tarum
, TN
Betun
g Ker
ihun,
CA M
uller)
1%
2%
2 Pro
v 0 l
okas
i 10
TN
0 pro
vinsi
3 Pro
vinsi
2%
4%
4 Prov
1 l
okas
i 20
TN
2 Prov
insi
3 Prov
insi
3%
6%
6 Prov
2 l
okas
i 30
TN
4 Prov
insi
3 Prov
insi
4%
8%
9 Pro
v 3 l
okas
i 40
TN
6 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
5%
10%
12
Pro
v 4 l
okas
i 51
TN
8 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
253,
57
13,9
5
258,
64
14,2
3
263,
81
14,5
1
266,
45
14,6
6
266,7
7
14,68
1.30
9,25
72,0
3
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 110
Prio
ritas
9: L
ingk
unga
n Hi
dup
dan
Peng
elolaa
n Be
ncan
a
TARG
ET K
UMUL
ATIF
PE
MBIA
YAAN
TAH
UNAN
(Rp.
Mily
ar)
No.
SU
BSTA
NSI IN
TI /
PROG
RAM
(x.x)
/ KEG
IATA
N (x.
x.x)
INDI
KATO
R KI
NERJ
A (O
UTPU
T)
2010
20
11
2012
20
13
2014
20
10
2011
20
12
2013
20
14
Tota
l
A
PERU
BAHA
N IK
LIM
1 Pe
ning
katan
kebe
rday
aan
peng
elolaa
n lah
an g
ambu
t
1.1
Penin
gkat
an p
eman
faatan
huta
n pr
oduk
si
1.1.1
Penin
gkat
an p
enge
lolaa
n hu
tan al
am
prod
uksi
• Pe
ningk
atan
peng
enda
lian
prod
uksi
kayu
pa
da a
real
kerja
IUPH
HK-H
A/HT
di h
utan
gamb
ut, 1
pak
et
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pak
et 1 p
aket
* *
* *
* *
1.2
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
hay
ati d
an
perlin
dung
an hu
tan
* *
* *
* *
1.2.1
Peng
emba
ngan
Kaw
asan
Kon
serva
si da
n Ek
osist
em E
sens
ial
• Pe
ningk
atan
pen
gelol
aan
ekos
istem
esen
sial
hutan
gam
but s
ebag
ai pe
nyan
gga k
ehidu
pan,
1 pa
ket
• Pe
ningk
atan
pen
gelol
aan
kawa
san
kons
erva
si ek
osist
em ga
mbu
t, 8 p
rovin
si
1 pa
ket
0 Pr
ov.
1 pa
ket
2 Pr
ov.
1 pa
ket
4 Pr
ov.
1 pak
et 6 P
rov.
1 pak
et 8 P
rov.
* *
* *
* *
1.2.2
Peny
idika
n da
n pe
rlindu
ngan
huta
n •
Penin
gkat
an p
enga
man
an hu
tan ko
nser
vasi
di hu
tan ga
mbu
t dar
i illeg
al log
ging,
perb
urua
n da
n lain
-lain,
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pak
et
1 pak
et *
* *
* *
*
1.2.3
Peng
enda
lian
keba
kara
n hu
tan
• Pe
nuru
nan
hot s
pot d
i huta
n ga
mbu
t, 1 p
aket
• Pe
ningk
atan
kapa
sitas
apa
ratu
r pem
erint
ah
dan m
asya
raka
t dala
m us
aha p
engu
rang
an
resik
o, mi
tigas
i dan
pen
anga
nan b
ahay
a ke
baka
ran
huta
n di D
AOPS
yan
g ter
dapa
t hu
tan ga
mbu
t, 1 p
aket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pa
ket
1 pak
et
1 pak
et 1 p
aket
1 p
aket
* *
* *
* *
1.2.4
Peng
emba
ngan
pem
anfaa
tan ja
sa
lingk
unga
n dan
wisa
ta al
am
§ Pe
laksa
naan
dem
onstr
ation
activ
ity R
EDD
di 2
kawa
san k
onse
rvasi
(huta
n gam
but)
0 KK
0
KK
1 KK
1 K
K 2 K
K *
* *
* *
*
1.3
Penin
gkat
an fu
ngsi
dan
daya
duk
ung
DAS
berb
asis
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t
* *
* *
* *
1.3.1
Peny
eleng
gara
an R
HL da
n re
klama
si hu
tan
di DA
S pr
iorita
s •
Fasil
itasi
reha
bilita
si hu
tan ga
mbut
selua
s 12
0.000
ha
24.00
0 ha
48.00
0 ha
72
.000
ha
96.0
00 h
a 12
0.00
0 ha
75
75
75
75
75
37
5
1.4
Pene
litian
dan p
enge
mban
gan
Keme
nhut
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 111
1.4.1
Litba
ng ke
bijak
an ke
hutan
an da
n pe
ruba
han i
klim
• Pe
nyed
iaan i
ptek d
asar
dan t
erap
an
peng
elolaa
n lah
an ga
mbut,
1 pa
ket
1 pak
et
1 pak
et
1 pak
et
1 pak
et
1 pak
et
Ba
gian d
ari in
dikato
r mas
ing-m
asing
kegia
tan
*) ba
gian d
ari al
okas
i ang
gara
n seti
ap ke
giatan
2
Peni
ngka
tan
hasil
reha
bilit
asi s
eluas
50
0.000
ha p
er ta
hun
2.1
Penin
gkata
n pem
anfaa
tan hu
tan
prod
uksi
2.1.1
Penin
gkata
n pen
gelol
aan h
utan a
lam
prod
uksi
• Pr
oduk
si ha
sil hu
tan ka
yu/bu
kan k
ayu/j
asa
lingk
unga
n men
ingka
t seb
esar
5%
•
Unit I
UPHH
K be
rsertif
kat P
HPL m
ening
kat
50%
•
50%
prod
uksi
pene
bang
an be
rsertif
ikat
Lega
litas K
ayu
• Pe
nerb
itan I
UPHH
K-HA
/-RE
pada
area
l bek
as
teban
gan (
LOA)
selua
s 2,5
juta
Ha
1%
10%
10
%
300.0
00
Ha
2%
20%
20
%
650.0
00
Ha
3%
30%
30
%
1.100
.000
Ha
4%
40%
40
%
1.750
.000
Ha
5%
50%
50
%
2.500
.000
Ha
48,69
52
,66
55,29
58
,06
60,96
27
5,66
2.1.2
Penin
gkata
n pen
gelol
aan h
utan
tanam
an
• Pe
namb
ahan
area
l ijin
usah
a pem
anfaa
tan
hutan
tana
man (
HTI/H
TR) s
eluas
3,0
juta
ha
• Pe
namb
ahan
area
l tana
man p
ada h
utan
tanam
an (H
TI/H
TR) s
eluas
2,65
juta
ha
• Se
rtifika
si P
enge
lolaa
n Huta
n Pro
duks
i Le
stari p
ada 5
0 unit
man
ajeme
n huta
n tan
aman
450.0
00
ha
450.0
00
Ha
5 unit
1.000
.000
ha
1.000
.000
Ha
17 un
it
1.500
.000
ha
1.500
.000
Ha
28 un
it
2.250
.000
ha
2.100
.000
Ha
37 un
it
3.000
.000
ha
2.650
.000
Ha
50 un
it
44,72
47,51
49,89
52,38
55,00
249,4
9
2.1.3
Penin
gkata
n per
enca
naan
peng
elolaa
n hu
tan pr
oduk
si •
Terb
entuk
nya K
PHP
pada
selur
uh ka
wasa
n hu
tan pr
oduk
si •
Terse
diany
a are
al ca
lon/ u
sulan
pema
nfaata
n hu
tan pr
oduk
si da
lam be
ntuk u
nit-u
nit u
saha
pa
da 2
6 pro
pinsi
20%
t 20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
t 80
%
100%
10
0%
19,42
19
,81
20,01
20
,61
20,63
10
0,47
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 112
2.2
Penin
gkat
an fu
ngsi
dan
daya
duk
ung
DAS
berb
asis
pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t
2.2.1
Peng
emba
ngan
per
hutan
an so
sial
• Fa
silita
si pe
ngelo
laan
dan
pene
tapa
n ar
eal
kerja
huta
n ke
mas
yara
kata
n (HK
m) s
eluas
2,0
juta H
a •
Fasil
itasi
500 k
elomp
ok/un
it iji u
saha
pe
ngelo
laan
HKm
•
Fasil
itasi
50 u
nit ke
mitra
an
• Fa
silita
si du
kung
an ke
lemba
gaan
keta
hana
n pa
ngan
di 3
2 pro
pinsi
•
Fasil
itasi
pem
bang
unan
huta
n ra
kyat
selua
s 25
0.000
Ha
• Fa
silita
si pe
mbe
ntuk
an d
an b
erfun
gsiny
a se
ntra H
HBK
Ungg
ulan
di 30
kabu
pate
n •
Fasil
itasi
pene
tapan
area
l ker
ja hu
tan d
esa
selua
s 500
.000
ha
400.0
00
Ha
100 K
lpk
10 U
nit
4 Pr
ov.
50.00
0 Ha
6 Ka
b. 10
0.000
ha
800.0
00
Ha
200 K
lpk
20 U
nit
8 Pr
ov.
100.0
00
Ha
12 K
ab
200.0
00
ha
1.20
0.000
Ha
30
0 Kl
pk
30 U
nit
16 P
rov.
150.
000
Ha
18 K
ab
300.
000
ha
1.600
.000
Ha
40
0 Kl
pk
40 U
nit
22 P
rov.
20
0.00
0 Ha
24
Kab
40
0.00
0 ha
2.000
.000
Ha
500
Klpk
50
Unit
32
Pro
v. 25
0.00
0 Ha
30
Kab
50
0.00
0 ha
1.23
8,40
1.2
40,40
1.
243,
40
1.248
,40
1.268
,58
6.23
9
2.2.2
Pemb
inaan
pen
yelen
ggar
aan
peng
elolaa
n DA
S •
Renc
ana
peng
elolaa
n DAS
terp
adu
di 10
8 DA
S pr
iorita
s •
Pem
bang
unan
bas
e line
data
peng
elolaa
n DA
S di
108 u
nit B
PDAS
•
Data
dan p
eta l
ahan
kritis
di 3
6 unit
BPD
AS
22 D
AS
7 un
it 7
unit
43 D
AS
43 un
it 14
unit
68 D
AS
68 u
nit
21 un
it
93 D
AS
93 u
nit
28 u
nit
108
DAS
108 u
nit
36 u
nit
137,
59
140,3
4 14
3,15
15
0,31
150,
49
721,8
7
2.2.3
Peng
emba
ngan
per
benih
an ta
nam
an
huta
n •
Area
l sum
ber b
enih
selua
s 4.
500
ha te
rkelo
la se
cara
baik.
•
Fasil
itasi
pem
bang
unan
are
al su
mber
ben
ih se
luas 6
.000
ha.
• Pe
ngem
bang
an se
ed fo
r peo
ple,
1 pak
et pe
r ta
hun
• Pe
ngem
bang
an se
ntra
bibit ,
1 pa
ket p
er
tahu
n
4.50
0 ha
1.
200
ha
1 pa
ket
1 pa
ket
4.50
0 ha
2.
100
ha
1 pa
ket
1 pa
ket
4.50
0 ha
3.30
0 ha
1 pa
ket
1 pa
ket
4.500
ha
4.500
ha
1 pak
et 1 p
aket
4.500
ha
6.000
ha
1 pak
et 1 p
aket
20,8
6 21
,28
21,70
22
,79
22,8
2 10
9,44
A.2.2
.4 Pe
nyele
ngga
raan
RHL
dan
rekla
masi
huta
n di
DAS
prior
itas
• Fa
silita
si da
n pe
laksa
naan
reha
bilita
si hu
tan
pada
DAS
prio
ritas
selua
s 800
.000
ha
• Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kritis
pada
DAS
pr
iorita
s selu
as 5
00.0
00 h
a •
Fasil
itasi
peng
emba
ngan
hut
an ko
ta se
luas
5.00
0 Ha
•
Fasil
itasi
reha
bilita
si hu
tan m
angr
ove,
gam
but
dan r
awa s
eluas
295
.000
ha
160.0
00
Ha
100.0
00
Ha
1.00
0 Ha
60
.000 H
a
320.0
00
Ha
200.0
00
Ha
2.00
0 Ha
12
0.000
Ha
480.
000
Ha
300.
000
Ha
3.00
0 Ha
180.0
00
Ha
640.
000
Ha
400.
000
Ha
4.000
Ha
240.0
00
Ha
800.
000
Ha
500.
000
Ha
5.000
Ha
295.
000
Ha
1.52
0,00
21
,49
1.520
,00
21,49
1.52
0,00
21
,49
1.775
,00
21,49
1.780
,00
21,49
8.115
,00
107,4
5
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 113A.
2.3
Pene
litian
dan p
enge
mban
gan
Keme
nhut
A.2.3
.1 Lit
bang
kons
erva
si da
n re
habil
itasi
SDA
• Ipt
ek d
asar
dan
ter
apan
yan
g dih
asilk
an
bidan
g hu
tan
alam,
bio
diver
sitas
da
n pe
ngelo
laan D
AS se
bany
ak 7
judul
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n ole
h pen
ggun
a bida
ng hu
tan al
am,
biodiv
ersit
as da
n pen
gelol
aan D
AS se
bany
ak
7 jud
ul
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
23,0
0 23
,46
23,93
24
,89
24,92
12
0,19
A.2.3
.2 Lit
bang
Pen
ingka
tan P
rodu
ktivit
as
Hutan
•
Iptek
da
sar
dan
terap
an
bidan
g hu
tan
tanam
an d
an h
asil h
utan
buka
n ka
yu (H
HBK)
se
bany
ak 6
judul.
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n ole
h pen
ggun
a bida
ng hu
tan ta
nama
n da
n HH
BK se
bany
ak 6
judul
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
30,2
7 30
,88
31,49
32
,75
32,79
15
8,18
A.3
Pene
kana
n laj
u de
fore
stas
i sec
ara
sung
guh-
sung
guh
dian
tara
nya
mela
lui k
erja
sam
a lin
tas k
emen
teria
n te
rkai
t ser
ta o
ptm
ialis
asi d
an
efisi
ensi
pen
dana
an s
eper
ti IHP
H,
PSDH
dan
DR
A.3.1
Pe
ningk
atan
pema
nfaat
an hu
tan
prod
uksi
A.3.1
.1 Pe
ningk
atan
tertib
pere
dara
n has
il hu
tan da
n iur
an ke
hutan
an
• P
NBP
dari p
eman
faatan
huta
n pro
duks
i me
ningk
at se
besa
r 10%
•
Imple
ment
asi S
IM P
UHH
seca
ra on
line d
i se
luruh
unit m
anag
emen
IUPH
HK da
n IPH
HK
2%
20%
4%
40%
6%
60%
8%
80%
10%
10
0%
62,9
2 64
,18
64,82
66
,76
66,84
32
5,53
A.3.2
Pe
ningk
atan
fungs
i dan
day
a duk
ung
DAS
berb
asis
pem
berd
ayaa
n ma
syar
akat
A.3.2
.1 Pe
mbina
an pe
nyele
ngga
raan
pe
ngelo
laan D
AS
• Re
ncan
a pe
ngelo
laan D
AS te
rpad
u di
108
DAS
prior
itas
• Pe
mban
guna
n ba
se lin
e data
peng
elolaa
n DA
S di
108 B
PDAS
•
Data
dan p
eta la
han k
ritis d
i 36 u
nit B
PDAS
22 D
AS
7 unit
7 u
nit
43 D
AS
43 un
it
14 un
it
68 D
AS
68 un
it 21
unit
93 D
AS
93 un
it 28
unit
108 D
AS
108 u
nit
36 un
it
137,5
9 14
0,34
14
3,15
15
0,31
150,4
9 72
1,87
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 114A.
3.3.2
Peng
enda
lian k
ebak
aran
hutan
§
Hotsp
ot di
Pula
u Kali
manta
n, Pu
lau S
umate
ra da
n Pu
lau S
ulawe
si be
rkura
ng 2
0% s
etiap
tahu
n da
ri re
rata
2005
-200
9 §
Luas
kawa
san h
utan y
ang t
erba
kar d
iteka
n hing
ga
50%
dalam
5 tah
un di
band
ing ko
ndisi
rera
ta 20
05-
2009
•
Penin
gkata
n kap
asita
s apa
ratur
peme
rintah
dan
masy
arak
at da
lam us
aha p
engu
rang
an re
siko,
mitig
asi d
an pe
nang
anan
baha
ya ke
baka
ran h
utan
di 30
DAO
PS (
10 pr
opins
i)
20%
10
%
6
DAOP
S
36,0%
20
%
12
DAOP
S
48,8%
30
%
18
DAOP
S
59,2%
40
%
24
DAOP
S
67,2%
50
%
30
DAOP
S
300,
00
275,
00
250,
00
230,
00
220,
00
1.27
5,00
A.3.3
.3 Pe
ngem
bang
an ka
wasa
n ko
nser
vasi
dan e
kosis
tem es
ensia
l §
Konfl
ik da
n tek
anan
ter
hada
p ka
wasa
n tam
an
nasio
nal d
an ka
wasa
n kon
serva
si lai
nnya
(CA,
SM,
TB
) dan
HL m
enur
un se
bany
ak 5%
§
Peng
elolaa
n ek
osist
em
esen
sial
seba
gai
peny
angg
a keh
idupa
n men
ingka
t 10%
. §
Pena
ngan
an p
eram
baha
n ka
wasa
n hu
tan p
ada
12
prov
insi
prior
itas
(Sum
ut, R
iau,
Jamb
i, Su
msel,
Su
mbar,
Lam
pung
, Kalt
im, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Su
ltra, d
an S
ulten
g) §
Resto
rasi e
kosis
tem ka
wasa
n kon
serva
si, 4
lokas
i §
Penin
gkata
n efek
tifitas
peng
elolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
melal
ui pe
ngelo
laan b
erba
sis re
sort
di 51
TN
prior
itas
§ Pe
ningk
atan p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si ek
osist
em ga
mbut,
8 pr
ovins
i §
Menin
gkatn
ya ef
ektifi
tas pe
ngelo
laan k
awas
an
kons
erva
si di
area
HoB
(TN
Kaya
n Men
taran
g, TN
Bu
kit B
aka B
ukit R
aya,
TN D
anau
Sen
tarum
, TN
Betun
g Ker
ihun,
CA M
uller
)
1%
2%
2 Pro
v 0 l
okas
i 10
TN
0 pro
vinsi
3 Pro
vinsi
2%
4%
4 Prov
1 l
okas
i 20
TN
2 Prov
insi
3 Prov
insi
3%
6%
6 Pro
v 2 l
okas
i 30
TN
4 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
4%
8%
9 Pro
v 3 l
okas
i 40
TN
6 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
5%
10%
12
Prov
4 l
okas
i 51
TN
8 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
253,
57
13,9
5
258,
64
14,2
3
263,
81
14,5
1
266,
45
14,6
6
266,
77
14,6
8
1.30
9,25
72,0
3
A.3.3
.4 Ko
nserv
asi s
pesie
s dan
gene
tik
§ Po
pulas
i spe
sies
teran
cam
puna
h men
ingka
t se
besa
r 3%
dari k
ondis
i tahu
n 200
8 ses
uai
keter
sedia
an ha
bitat
§ Pe
nang
kara
n dan
pema
nfaata
n jen
is ke
anek
araga
man h
ayati
seca
ra le
stari m
ening
kat
5%
§ Ke
rjasa
ma in
terna
siona
l dan
kon
vens
i di b
idang
ko
nser
vasi
kena
kera
gama
n ha
yati
seba
nyak
1
pake
t per
tahu
n §
Terse
lengg
aran
ya
skem
a DN
S Ke
hutan
an,
2 ak
tifitas
§
Peng
uatan
kapa
sitas
apar
atur d
alam
upay
a mi
tigas
i dan
evak
uasi
satw
a akib
at be
ncan
a ke
baka
ran hu
tan di
10 pr
ovins
i
0%
1%
1 pak
et 0 a
ktifita
s 2 P
rovin
si
1%
2%
1 pak
et 2 a
ktifita
s 10
Pr
ovins
i
1,5%
3%
1 p
aket
2 akti
fitas
10
Prov
insi
2%
4%
1 pak
et 2 a
ktifita
s 10
Pr
ovins
i
3%
5%
1 pak
et 2 a
ktifita
s 10
Pr
ovins
i
30,01
60
,00
32,56
60
,00
33,21
60
,00
33,54
60
,00
33,58
60
,00
162,9
1 30
0,00
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 115
A.3.4
Du
kung
an da
n man
ajeme
n dan
pe
laksa
naan
tuga
s tek
nis la
innya
Ke
menh
ut
A.3.4
.1 Pe
nyele
ngga
raan a
dmini
stras
i ke
uang
an K
emen
hut
• Pe
ngem
balia
n pin
jaman
/piuta
ng s
eban
yak
71 u
nit
peru
saha
an te
rseles
aikan
sebe
sar 8
0%
• La
pora
n ke
uang
an
Keme
nteria
n Ke
hutan
an
deng
an o
pini
wajar
tan
pa p
enge
cuali
an m
ulai
laora
n tah
un 2
011,
seba
nyak
5 j
udul
(1 jud
ul se
tiap t
ahun
) •
Lapo
ran k
euan
gan d
an pe
rben
daha
raan
seba
nyak
33
prop
insi
15%
1 j
udul
33 P
rov
30%
1 j
udul
33 P
rov
45%
1 j
udul
33 P
rov
60%
1 j
udul
33 P
rov
80%
1 j
udul
33 P
rov
51,94
54
,85
55,40
57
,06
57,13
27
6,38
A.3.4
.2 Ko
ordina
si pe
renc
anaa
n dan
ev
aluas
i Kem
enhu
t •
Renc
ana
Stra
tegis
Keme
nteria
n Ke
hutan
an d
an
Sekre
tariat
Je
ndera
l Ke
mente
rian
Kehu
tanan
ma
sing-m
asing
1 j
udul,
sert
a Re
ncan
a Ke
rja
Keme
nteria
n Ke
hutan
an d
an S
ekret
ariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Ke
hutan
an m
asing
-mas
ing 5
judu
l (1
judul
per t
ahun
) •
Renc
ana
Kerja
Ke
giatan
da
n An
ggara
n Ke
mente
rian/L
emba
ga (
RKA
K/L)
dan
dok
umen
an
ggar
an D
aftar
Isian
Pela
ksan
aan
Angg
aran
seba
nyak
269 s
atuan
kerja
per t
ahun
•
Lapo
ran
Kine
rja
Keme
nteria
n Ke
hutan
an
dan
Sekre
tariat
Jend
eral K
emen
terian
Keh
utana
n Lim
a Ta
hun
masin
g-mas
ing
1 jud
ul,
dan
Lapo
ran
Kine
rja T
ahun
an K
emen
terian
Keh
utana
n da
n Se
kretar
iat
Jend
eral
Keme
nteria
n Ke
hutan
an
masin
g-mas
ing 5
judul
• Da
ta da
n info
rmas
i per
enca
naan
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
seba
nyak
1 pa
ket p
er tah
un.
2 Ren
stra
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 4 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja
269 D
IPA
2 lap
oran
1 p
aket
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
2 Ren
ja 26
9 DIP
A 2 l
apor
an
1 pak
et
24,23
40
,00
26,76
50
,00
27,03
60
,00
28,18
40
,00
28,21
30
,00
134,4
1 22
0,00
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 116
B PE
NGEN
DALIA
N KE
RUSA
KAN
LINGK
UNGA
N
1 Pe
nuru
nan
jum
lah h
otsp
ot
keba
kara
n hut
an se
besa
r 20%
pe
r tah
un
1.1
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti da
n per
lindu
ngan
hutan
1.1.1
Peny
idika
n dan
perlin
dung
an hu
tan §
Kasu
s ba
ru
tinda
k pid
ana
kehu
tanan
(ill
egal
loggin
g, pe
ramba
han,
perda
gang
an T
SL,ill
egal,
pe
namb
anga
n ille
gal
dan
keba
karan
) pe
nang
anan
nya
terse
lesaik
an m
inima
l seb
anya
k 75
%
§ Tu
ngga
kan
perka
ra (i
llega
l log
ging,
pera
mbah
an,
perd
agan
gan
TSL
illega
l, pen
amba
ngan
illeg
al da
n ke
baka
ran)
terse
lesaik
an se
bany
ak 25
% pe
r tah
un
§ Ka
sus h
ukum
pera
mbah
an ka
wasa
n kon
serva
si ter
seles
aikan
nya s
eban
yak 2
0%
§ Pe
ningk
atan k
apas
itas p
enan
gana
n kas
us
kejah
atan k
ebak
aran h
utan d
i 10 p
rovin
si
15%
25
%
4%
10
Prov
insi
30%
43
,7%
8%
10
Prov
insi
45%
57
,8%
12%
10
Pr
ovins
i
60%
68
,4%
16%
10
Pr
ovins
i
75%
76
,3%
20%
10
Pr
ovins
i
150,4
1 11
,61
153,4
2 11
,84
156,4
9 12
,08
158,0
5 12
,20
158,2
4 12
,21
776,6
1 59
,95
1.1.2
Peng
enda
lian k
ebak
aran
hutan
§
Hotsp
ot di
Pula
u Kali
manta
n, Pu
lau S
umate
ra da
n Pu
lau S
ulawe
si be
rkuran
g 20
% s
etiap
tahu
n da
ri rer
ata 20
05-2
009
§ Lu
as ka
wasa
n huta
n yan
g ter
baka
r dite
kan h
ingga
50
% da
lam 5
tahun
diba
nding
kond
isi re
rata 2
005-
2009
•
Penin
gkata
n kap
asita
s apa
ratur
peme
rintah
dan
masy
arak
at da
lam us
aha p
engu
rang
an re
siko,
mitig
asi d
an pe
nang
anan
baha
ya ke
baka
ran h
utan
di 30
DAO
PS (
33 pr
opins
i)
20%
10
%
6
DAOP
S
36,0%
20
%
12
DAOP
S
48,8%
30
%
18
DAOP
S
59,2%
40
%
24
DAOP
S
67,2%
50
%
30
DAOP
S
300,
00
275,
00
250,
00
230,
00
220,0
0 1.
275,
00
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 117
1.1.3
Pe
ngem
bang
an ka
wasa
n ko
nser
vasi
dan e
kosis
tem es
ensia
l §
Konfl
ik da
n tek
anan
ter
hada
p ka
wasa
n tam
an
nasio
nal d
an ka
wasa
n kon
serva
si lai
nnya
(CA,
SM,
TB
) dan
HL m
enur
un se
bany
ak 5%
§
Peng
elolaa
n ek
osist
em
esen
sial
seba
gai
peny
angg
a keh
idupa
n men
ingka
t 10%
. §
Pena
ngan
an p
eram
baha
n ka
wasa
n hu
tan
pada
12
prov
insi
prior
itas
(Sum
ut, R
iau,
Jamb
i, Su
msel,
Su
mbar
, Lam
pung
, Kalt
im, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Su
ltra, d
an S
ulten
g) §
Resto
rasi
ekos
istem
kawa
san k
onse
rvas
i, 4 lo
kasi
§ Pe
ningk
atan e
fektifi
tas p
enge
lolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
melal
ui pe
ngelo
laan b
erba
sis re
sort
di 51
TN
prior
itas
§ Pe
ningk
atan p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si ek
osist
em ga
mbut,
8 pr
ovins
i §
Menin
gkat
nya e
fektifi
tas p
enge
lolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan
Menta
rang
, TN
Bukit
Bak
a Buk
it Ray
a, TN
Dan
au S
enta
rum,
TN
Betun
g Ker
ihun,
CA M
uller
)
1%
2%
2 Pro
v 0 l
okas
i 10
TN
0 pro
vinsi
3 Pro
vinsi
2%
4%
4 Pro
v 1 l
okas
i 20
TN
2 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
3%
6%
6 Pro
v 2 l
okas
i 30
TN
4 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
4%
8%
9 Pro
v 3 l
okas
i 40
TN
6 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
5%
10%
12
Pro
v 4 l
okas
i 51
TN
8 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
253,5
7 13
,95
258,6
4 14
,23
263,8
1 14
,51
266,4
5 14
,66
266,7
7 14
,68
1.309
,25
72,03
1.2
Penin
gkata
n pe
manfa
atan
hutan
pr
oduk
si
1.2.1
Pe
ningk
atan
peng
elolaa
n hu
tan
tanam
an
§ Pe
namb
ahan
area
l ijin
usah
a pem
anfaa
tan hu
tan
tanam
an (H
TI/H
TR) s
eluas
3 jut
a ha
§
Pena
mbah
an ar
eal ta
nama
n pad
a hu
tan ta
nama
n (H
TI/H
TR) s
eluas
2,65
juta
ha.
§ Se
rtifika
si Pe
ngelo
laan H
utan
Prod
uksi
Lesta
ri pa
da 5
0 unit
man
ajeme
n huta
n tan
aman
450.0
00
ha
450.0
00
ha
5 unit
1000
.000
ha
1000
.000
ha
17 un
it
1.500
.000
ha
1.500
.000
ha
28 un
it
2.250
.000
ha
2.100
.000
ha
37 un
it
3.000
.000
ha
2.650
.000
ha
50 u
nit
44,7
2 47
,51
49,89
52
,38
55,00
24
9,49
2 Pe
ngeh
entia
n ker
usak
an
lingk
unga
n ter
mas
uk d
i 11 D
AS
yang
rawa
n be
ncan
a
2.1
Penin
gkata
n fun
gsi d
an d
aya
duku
ng D
AS be
rbas
is pe
mber
daya
an m
asya
raka
t
2.1.1
Pe
mbina
an pe
nyele
ngga
raan
pe
ngelo
laan D
AS
• Re
ncan
a pen
gelol
aan D
AS te
rpad
u di 1
08 D
AS
prior
itas
• Pe
mban
guna
n ba
se lin
e da
ta pe
ngelo
laan
DAS
di 10
8 BPD
AS
• Da
ta da
n pe
ta lah
an kr
itis di
36 B
PDAS
22 D
AS
7 unit
7 u
nit
43 D
AS
43 un
it 14
unit
68 D
AS
68 un
it 21
unit
93 D
AS
93 un
it 28
unit
108 D
AS
108 u
nit
36 un
it
137,5
9 14
0,34
14
3,15
15
0,31
150,4
9 72
1,87
2.1.2
Pe
nyele
ngga
raan
RHL
dan
rekla
masi
huta
n di D
AS p
riorita
s •
RHL d
i 13 D
AS (K
alsel,
Jamb
i, Sum
bar,
Jatim
, Ja
bar,
DKI,
Bante
n, Ri
au, S
umse
l, DIY
, Jate
ng,
Sulte
ng, L
ampu
ng da
n Ben
gkulu
)
118.3
00
ha
218.6
75
ha
318.9
50
ha
435.7
75
ha
552.6
00
ha
* *
* *
* *
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 1182.1
.3 Pe
ngem
bang
an pe
rhuta
nan s
osial
•
Fasil
itasi
peng
elolaa
n da
n pe
netap
an a
real k
erja
hutan
kema
syar
akata
n (H
Km)
di 13
DAS
(Kals
el,
Jamb
i, Su
mbar
, Jati
m, J
abar,
DKI
, Ban
ten, R
iau,
Sums
el, D
IY,
Jaten
g, Su
lteng
, La
mpun
g da
n Be
ngku
lu)
• Fa
silita
si pe
mban
guna
n huta
n rak
yat 1
3 DAS
(K
alsel,
Jamb
i, Sum
bar,
Jatim
, Jab
ar, D
KI,
Bante
n, Ri
au, S
umse
l, DIY
, Jate
ng, S
ulten
g, La
mpun
g dan
Ben
gkulu
) •
Fasil
itasi
pene
tapan
area
l ker
ja hu
tan de
sa 13
DA
S (K
alsel,
Jamb
i, Sum
bar, J
atim,
Jaba
r, DK
I, Ba
nten,
Riau
, Sum
sel, D
IY, J
ateng
, Sult
eng,
Lamp
ung d
an B
engk
ulu)
• Fa
silita
si hu
tan ra
kyat
di 13
DAS
(Kals
el, Ja
mbi,
Sumb
ar, J
atim,
Jaba
r, DKI
, Ban
ten, R
iau, S
umse
l, DI
Y, Ja
teng,
Sulte
ng, L
ampu
ng da
n Ben
gkulu
)
400.0
00
Ha
52.10
0 ha
69.20
0 ha
36.50
0 ha
800.0
00
Ha
135.5
00
ha
122.6
00
ha
73.00
0 ha
1.200
.000
Ha
236.3
00
ha
160.3
00
ha
109.5
00
ha
1.600
.000
Ha
359.0
00
ha
18
8.000
ha
14
6.000
ha
2.000
.000
Ha
485.5
00
ha
211.7
00
ha
182.5
00
ha
* *
* *
* *
2.2
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti da
n per
lindu
ngan
hutan
2.2.1
Peng
emba
ngan
kawa
san
kons
erva
si da
n eko
sistem
esen
sial §
Konfl
ik da
n tek
anan
ter
hada
p ka
wasa
n tam
an
nasio
nal d
an ka
wasa
n kon
serva
si lai
nnya
(CA,
SM,
TB
) dan
HL m
enur
un se
bany
ak 5%
§
Peng
elolaa
n ek
osist
em
esen
sial
seba
gai
peny
angg
a keh
idupa
n men
ingka
t 10%
. §
Pena
ngan
an pe
ramb
ahan
kawa
san
hutan
pad
a 12
pro
vinsi
prior
itas
(Sum
ut, R
iau,
Jamb
i, Su
msel,
Su
mbar
, Lam
pung
, Kalt
im, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Su
ltra, d
an S
ulten
g) §
Resto
rasi
ekos
istem
kawa
san k
onse
rvasi,
4 lok
asi
§ Pe
ningk
atan e
fektifi
tas pe
ngelo
laan k
awas
an
kons
erva
si me
lalui
peng
elolaa
n ber
basis
reso
rt di
51 T
N pr
iorita
s §
Penin
gkata
n pen
gelol
aan k
awas
an ko
nser
vasi
ekos
istem
gamb
ut, 8
prov
insi
§ Me
ningk
atnya
efek
tifitas
peng
elolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan M
entar
ang,
TN
Bukit
Bak
a Buk
it Ray
a, TN
Dan
au S
entar
um, T
N Be
tung K
erihu
n, CA
Mull
er)
1%
2%
2 Pro
v 0 l
okas
i 10
TN
0 pro
vinsi
3 Pro
vinsi
2%
4%
4 Prov
1 l
okas
i 20
TN
2 Prov
insi
3 Prov
insi
3%
6%
6 Prov
2 l
okas
i 30
TN
4 Prov
insi
3 Prov
insi
4%
8%
9 Pro
v 3 l
okas
i 40
TN
6 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
5%
10%
12
Pro
v 4 l
okas
i 51
TN
8 Pro
vinsi
3 Pro
vinsi
253,5
7 13
,95
258,6
4 14
,23
263,8
1 14
,51
266,4
5 14
,66
266,7
7 14
,68
1.309
,25
72,03
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 119
2.3
Penin
gkata
n pe
manfa
atan
hutan
pr
oduk
si
2.3.1
Pe
ningk
atan
peng
elolaa
n hu
tan
alam
prod
uksi
• Pr
oduk
si ha
sil h
utan k
ayu/b
ukan
kayu
/jasa
lin
gkun
gan m
ening
kat s
ebes
ar 5
%
• Un
it IUP
HHK
berse
rtifka
t PHP
L me
ningk
at 50
%
• 50
% pr
oduk
si pe
neba
ngan
ber
sertif
ikat L
egali
tas
Kayu
•
Pene
rbita
n IUP
HHK-
HA/R
E pa
da ar
eal b
ekas
teb
anga
n (LO
A) se
luas 2
,5 jut
a ha
1%
10%
10
%
300.0
00
Ha
2%
20%
20
%
650.0
00
Ha
3%
30%
30
%
1.100
.000
Ha
4%
40%
40
%
1.750
.000
Ha
5%
50%
50
%
2.500
.000
Ha
48,6
9 52
,66
55,29
58
,06
60,96
27
5,66
2.4
Pene
litian
dan p
enge
mban
gan
Keme
nhut
2.4.1
Lit
bang
kons
erva
si da
n re
habil
itasi
SDA
• Ipt
ek d
asar
dan
tera
pan
yang
diha
silka
n bid
ang
hutan
alam
, biod
iversi
tas d
an p
enge
lolaa
n DA
S se
bany
ak 7
judul
•
Iptek
das
ar da
n ter
apan
yang
dim
anfaa
tkan o
leh
peng
guna
bida
ng hu
tan al
am, b
iodive
rsitas
dan
peng
elolaa
n DA
S se
bany
ak 7
judu
l
20%
20
%
40%
40
%
60%
60
%
80%
80
%
100%
10
0%
23,0
0 23
,46
23,93
24
,89
24,92
12
0,19
2.5
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pe
laksa
naan
tuga
s tek
nis la
innya
Ke
menh
ut
2.5.1
Pe
nyele
ngga
raan
Dikl
at ap
arat
ur
Keme
nhut
dan S
DM ke
hutan
an
lainn
ya
• Pe
nyele
ngga
raan
SMK
Keh
utan
an 1.
440 o
rang
sis
wa
• Di
klat te
knis
dan
admi
nistra
si, 15
.000 o
rang
pese
rta
• Ka
rya si
swa l
ulus s
tudi
S2/S
3 seb
anya
k 32
5 or
ang s
iswa
• Se
rtifika
t ISO
9001
: 200
7 Sek
olah M
enen
gah
Kejur
uan (
SMK)
Keh
utan
an se
bany
ak 5
unit
285
siswa
3.0
00 O
rg 65
sisw
a 0 U
nit
570 s
iswa
6.000
Org
130 s
iswa
1 unit
855 s
iswa
9.000
Org
195 s
iswa
3 unit
1.140
sis
wa
12.00
0 Or
g 26
0 sisw
a 4 u
nit
1.440
sis
wa
15.00
0 Or
g 32
5 sisw
a 5 u
nit
143,7
0 15
0,90
15
2,41
15
5,98
157,1
7 76
1,16
2.5.2
Pe
nyulu
han k
ehuta
nan
• Pe
mben
tuka
n 500
kelom
pok M
asya
raka
t Pro
dukti
f Ma
ndiri
•
Penin
gkata
n kap
asita
s 4.50
0 ora
ng p
enyu
luh
Kehu
tanan
•
Kamp
anye
Indo
nesia
Men
anam
(KI
M) d
i 33
prov
insi ti
ap ta
hun
• Ke
mitra
an/je
jaring
kerja
peny
uluha
n keh
utana
n se
bany
ak 5
pake
t
100 K
lpk
900 O
rg 33
Pro
v. 1 P
aket
200 K
lpk
1.800
Org
33 P
rov.
2 Pak
et
300 K
lpk
2.700
Org
33 P
rov.
3 Pak
et
400 K
lpk
3.600
Org
33 P
rov.
4 Pak
et
500 K
lpk
4.500
Org
33 P
rov.
5 Pak
et
76,7
4 80
,76
81,57
84
,01
84,12
40
7,20
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 120
C PE
NANG
GULA
NGAN
BEN
CANA
1
Peni
ngka
tan k
apas
itas a
para
tur
pem
erin
tah d
an m
asya
raka
t da
lam u
saha
pen
gura
ngan
re
siko,
miti
gasi
dan p
enan
gana
n ba
haya
keb
akar
an h
utan
1.1
Kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti da
n per
lindu
ngan
hutan
1.1.1
Peng
enda
lian k
ebak
aran
hutan
•
Penin
gkata
n kem
ampu
an ap
arat
dan m
asya
raka
t da
lam pe
nang
gulan
gan k
ebak
aran h
utan,
1 pak
et pe
r tah
un
1 Pak
et
1 Pak
et
1 Pak
et
1 Pak
et
1 Pak
et
* *
* *
* *
1.1.2
Peny
idika
n dan
perlin
dung
an hu
tan
• Pe
ningk
atan p
enan
gana
n kas
us ke
jahata
n ke
baka
ran h
utan,
1 pak
et pe
r tah
un
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et *
* *
* *
*
1.2
Duku
ngan
man
ajeme
n dan
pe
laksa
naan
tuga
s tek
nis la
innya
Ke
menh
ut
1.2.1
Peny
eleng
garaa
n Dikl
at ap
aratu
r Ke
menh
ut da
n SDM
kehu
tanan
lai
nnya
• Di
klat a
para
tur da
n mas
yarak
at da
lam
pena
nggu
langa
n keb
akar
an hu
tan, 1
pake
t per
tah
un
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et *
* *
* *
*
1.2.2
Peny
uluha
n keh
utana
n •
Peny
uluha
n pen
angg
ulang
an ke
baka
ran h
utan
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et *
* *
* *
* 1.2
.3 Pe
nyiar
an da
n pen
yeba
rluas
an
infor
masi
pemb
angu
nan k
ehuta
nan
• Ka
mpan
ye pe
nang
gulan
gan k
ebak
aran
hutan
, 1
pake
t per
tahun
1 P
aket
1 Pak
et 1 P
aket
1 Pak
et 1 P
aket
* *
* *
* *
Ba
gian d
ari in
dikato
r mas
ing-m
asing
kegia
tan
*) ba
gian d
ari al
okas
i ang
gara
n seti
ap ke
giatan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 121
Lampiran 3a Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional – Kementerian Kehutanan Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 122
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M P
ER P
ROPI
NSI R
EGIO
NAL I
SUM
ATER
A
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I
/ PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Uta
ma
Satu
an
Regi
onal
I NA
D Su
m
ut
Sum
ba
r Ri
au
Jam
bi
Sum
sel
Beng
ku
lu
Lam
pu
ng
Babe
l Ke
pri
DIRE
KTOR
AT JE
NDER
AL
PLAN
OLOG
I KEH
UTAN
AN
Prog
ram
: Pe
renc
anaa
n Mak
ro B
idang
Ke
hutan
an da
n Pe
man
tapa
n Ka
wasa
n Hut
an
Kegi
atan
:
• Ta
ta ba
tas k
awas
an h
utan
sepa
njang
25.0
00 km
, ter
diri d
ari
batas
luar
dan
bat
as fu
ngsi
kawa
san
huta
n Km
8.0
00
750
1.00
0 1.
000
1.00
0 1.0
00
1.00
0 75
0 1.
000
300
200
• Ke
putu
san p
enun
jukan
kawa
san
hutan
prov
insi s
elesa
i (10
0%).
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
• Pe
neta
pan k
elom
pok h
utan
yang
telah
seles
ai ta
ta ba
tas te
mu
gelan
g seb
anya
k 75%
. %
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Re
kome
ndas
i tenta
ng pe
ruba
han f
ungs
i kaw
asan
hutan
ter
seles
aikan
seba
nyak
75%
. %
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
1. P
engu
kuha
n Ka
wasa
n Hut
an
• Su
rat k
eputu
san t
enta
ng p
elepa
san k
awas
an h
utan
terse
lesaik
an se
bany
ak 75
%
%
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Pe
neta
pan w
ilaya
h KPH
P di
28 p
rovin
si
Prop
insi
8 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 •
Pene
tapa
n wila
yah k
esat
uan p
enge
lolaa
n hu
tan
kons
erva
si (K
PHK)
di s
eluru
h Ind
ones
ia.
*) W
ilaya
h KP
HK tid
ak d
ipisa
hkan
ber
dasa
rkan a
dmini
stras
i pe
mer
intah
an p
rovin
si
Prop
insi
18
*) *)
*) *)
*) *)
*) *)
*) *)
• Pe
neta
pan w
ilaya
h kes
atua
n pen
gelol
aan
huta
n lin
dung
(KPH
L)
di 28
prip
insi.
Prop
insi
8 1
1 -
1 1
1 1
1 -
1
• Pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an pe
nyele
ng-g
araa
n kes
atuan
pe
ngelo
laan h
utan
(KPH
) seb
anya
k 4 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
2. Pe
mba
ngun
an K
esat
uan
Peng
elolaa
n Hu
tan
(KPH
)
• Pe
ta ar
eal k
erja
dan
peta
penc
adan
gan
(IUPH
HK-H
T da
n HA
, RE
, HKm
, HTR
, Hut
an D
esa)
seles
ai 90
%.
%
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 123
• Re
ncan
a ma
kro
kehu
tana
n ten
tang
per
lindu
ngan
dan
ko
nser
vasi
sumb
er d
aya a
lam, p
eman
faata
n, re
habil
itasi
hutan
da
n lah
an, d
an p
enata
an ru
ang
seba
nyak
4 jud
ul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
rsetu
juan
subs
tans
i tekn
is ke
huta
nan d
alam
revis
i RTR
WP
di se
luruh
Indo
nesia
(33
prop
insi)
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
3 P
enyu
suna
n Re
ncan
a Ma
kro
Kawa
san
Hutan
• Ba
han
kebij
akan
pere
ncan
aan r
uang
, pem
anfa
atan
dan
peng
ndali
an pe
manf
aata
n rua
ng ka
wasa
n hu
tan s
eban
yak 3
jud
ul da
n da
ta str
ateg
is ke
hutan
an se
bany
ak 5
judu
l.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta d
an in
form
asi g
eosp
asial
das
ar te
mati
k keh
utan
an te
rkini
tin
gkat
nasio
nal s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Da
ta d
an in
form
asi p
oten
si ka
yu d
i kaw
asan
hut
an tin
gkat
na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta da
n im
form
asi p
endu
gaan
carb
on ka
wasa
n hu
tan
tingk
at
nasio
nal s
eban
yak 5
judu
l. Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
4. Inv
entar
isasi
dan
Pem
antau
an
Sum
berd
aya H
utan
• Ba
sis d
ata s
pasia
l sum
berd
aya h
utan
yang
terin
tegra
si se
bany
ak 5
kali u
pdat
e Ka
li -
- -
- -
- -
- -
- -
• Izi
n Pi
njam
Pak
ai Ka
wasa
n Hut
an d
enga
n kom
pens
asi
pene
rimaa
n ne
gara
buka
n paja
k (PN
BP) p
aling
tingg
i 80%
dar
i pe
rmoh
onan
%
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
• W
ajib
baya
r ter
tib m
emba
yar P
NBP
Peng
guna
an K
awas
an
Hutan
mini
mal 8
0%;
%
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
• Da
ta da
n inf
orm
asi p
engg
unaa
n ka
wasa
n hu
tan
terse
dia di
32
prov
insi
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
5. P
enge
ndali
an P
engg
unaa
n Ka
wasa
n Hu
tan U
ntuk
Pem
bang
unan
di L
uar K
egiat
an
Kehu
tana
n
• Pe
ratu
ran
peru
ndan
gan
untu
k pen
gend
alian
dan p
ener
tiban
pe
nggu
naan
kawa
san h
utan
tanp
a ijin
seba
nyak
1 jud
ul Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 124
• Re
ncan
a str
ategis
(Ren
stra)
Dire
ktora
t Jen
dera
l Keh
utana
n se
bany
ak 1
judul
dan
•
Renc
ana
Kerja
Dire
ktora
t Jen
dera
l Plan
ologi
Kehu
tana
n se
bany
ak 5
judul
(1 ju
dul p
er ta
hun)
.
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Do
kume
n Ang
gara
n/Da
ftar I
sian
Pelak
sana
an A
ngga
ran
(DIP
A)
dan
Renc
ana
Kegia
tan
dan
Angg
aran
Kem
enter
ian/Le
mba
ga
(RKA
-K/L
) ling
kup D
irekto
rat J
ende
ral P
lanolo
gi Ke
huta
nan
seba
nyak
290
satu
an ke
rja (5
8 sa
tuan
kerja
per
tahu
n)
Satke
r /
tahu
n
15
1 3
1 1
1 2
1 1
2 2
• Da
ta pe
ngelo
laan d
an pe
nyele
ngga
raan
kepe
gawa
ian un
tuk
1.300
oran
g Or
ang
199
- 80
-
- -
79
- -
14
26
• La
pora
n bar
ang
milik
neg
ara s
eban
yak 4
0 jud
ul (8
judu
l per
tah
un)
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
6. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen P
lanolo
gi Ke
huta
nan
• Ke
bijak
an di
bida
ng p
lanolo
gi ke
huta
nan
seba
nyak
30 j
udul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 125
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pusa
t Re
gion
al II
DKI
Ban
ten
Jaba
r Ja
te
ng
Jatim
DI
Y Ba
li NT
B NT
T DI
REKT
ORAT
JE
NDER
AL P
LANO
LOGI
KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
renc
anaa
n Mak
ro
Bida
ng K
ehuta
nan d
an
Pema
ntapa
n Kaw
asan
Hu
tan
Kegi
atan
:
• Ta
ta ba
tas ka
wasa
n huta
n sep
anjan
g 25.0
00
km, te
rdiri
dari b
atas l
uar d
an ba
tas fu
ngsi
kawa
san h
utan
Km
- 2.0
00
- -
- -
- -
500
1.250
1.2
50
• Ke
putus
an pe
nunju
kan k
awas
an hu
tan
prov
insi s
elesa
i (100
%).
%
- 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
• Pe
netap
an ke
lompo
k huta
n yan
g tela
h se
lesai
tata b
atas t
emu g
elang
seba
nyak
75
%.
%
- 75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Re
kome
ndas
i tenta
ng pe
ruba
han f
ungs
i ka
wasa
n huta
n ter
seles
aikan
seba
nyak
75%
. %
-
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
1. P
engu
kuha
n Kaw
asan
Hu
tan
• Su
rat ke
putus
an te
ntang
pelep
asan
kawa
san
hutan
terse
lesaik
an se
bany
ak 75
%
%
- 75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 126•
Pene
tapan
wila
yah K
PHP
di 28
prov
insi
Prop
insi
18
2 -
- -
- -
- -
- 1
• Pe
netap
an w
ilaya
h kes
atuan
peng
elolaa
n hu
tan ko
nser
vasi
(KPH
K) di
selur
uh
Indon
esia.
*)
KPH
K tid
ak di
pisah
kan b
erdas
arkan
wi
layah
admi
nistra
si pe
merin
tahan
Prop
insi
67
20
*) *)
*) *)
*) *)
*) *)
*)
• Pe
netap
an w
ilaya
h kes
atuan
peng
elolaa
n hu
tan lin
dung
(KPH
L) di
28 pr
ipins
i. Pr
opins
i 18
2
- -
- -
- -
- -
1
• Pe
ratur
an pe
runda
ng-u
ndan
gan p
enye
leng-
garaa
n kes
atuan
peng
elolaa
n huta
n (KP
H)
seba
nyak
4 jud
ul.
Judu
l 4
- -
- -
- -
- -
- -
2. Pe
mban
guna
n Ke
satua
n Pen
gelol
aan
Hutan
(KPH
)
• Pe
ta ar
eal k
erja d
an pe
ta pe
ncad
anga
n (IU
PHHK
-HT
dan H
A, R
E, H
Km, H
TR, H
utan
Desa
) sele
sai 9
0%.
%
- 90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
• Re
ncan
a mak
ro ke
hutan
an te
ntang
pe
rlindu
ngan
dan
kons
ervas
i sum
ber d
aya
alam,
pema
nfaata
n, re
habil
itasi
hutan
dan
lahan
, dan
pena
taan r
uang
seba
nyak
4 jud
ul
Judu
l 4
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
rsetuj
uan s
ubsta
nsi te
knis
kehu
tanan
da
lam re
visi R
TRW
P di
selur
uh In
done
sia
(33 pr
opins
i)
Prop
insi
- 9
1 1
1 1
1 1
1 1
1
3 P
enyu
suna
n Ren
cana
Ma
kro K
awas
an H
utan
• Ba
han k
ebija
kan p
erenc
anaa
n rua
ng,
pema
nfaata
n dan
peng
ndali
an pe
manfa
atan
ruang
kawa
san h
utan s
eban
yak 3
judu
l dan
da
ta str
ategis
kehu
tanan
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta da
n info
rmas
i geo
spas
ial da
sar t
emati
k ke
hutan
an te
rkini
tingk
at na
siona
l seb
anya
k 5 j
udul
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta da
n info
rmas
i pote
nsi k
ayu d
i kaw
asan
hu
tan tin
gkat
nasio
nal s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• Da
ta da
n imf
ormas
i pen
duga
an ca
rbon
ka
wasa
n huta
n ting
kat n
asion
al se
bany
ak 5
judul.
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
4. Inv
entar
isasi
dan
Pema
ntaua
n Su
mber
daya
Huta
n
• Ba
sis da
ta sp
asial
sumb
erda
ya hu
tan ya
ng
terint
egra
si se
bany
ak 5
kali u
pdate
Kali
5 -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 127
• Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san H
utan
den
gan
komp
ensa
si pe
nerim
aan n
egar
a bu
kan p
ajak
(PNB
P) pa
ling t
inggi
80%
dari p
ermo
hona
n
%
- 80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
• W
ajib b
ayar
terti
b mem
baya
r PNB
P Pe
nggu
naan
Kaw
asan
Huta
n mini
mal
80%
; %
-
80
- -
- -
- -
- -
-
• Da
ta da
n info
rmas
i pen
ggun
aan
kawa
san
hutan
terse
dia d
i 32 p
rovin
si
Prop
insi
- 8
- 1
1 1
1 1
1 1
1
5. P
enge
ndali
an
Peng
guna
an K
awas
an
Hutan
Untu
k Pe
mban
guna
n di L
uar
Kegia
tan K
ehuta
nan
• Pe
ratur
an p
erun
dang
an u
ntuk p
enge
ndali
an
dan p
ener
tiban
peng
guna
an ka
wasa
n huta
n tan
pa iji
n seb
anya
k 1 ju
dul
Judu
l 1
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Dire
ktora
t Je
nder
al Ke
huta
nan s
eban
yak 1
judu
l dan
•
Renc
ana K
erja
Dire
ktora
t Jen
dera
l Plan
ologi
Kehu
tana
n se
bany
ak 5
judul
(1 ju
dul p
er
tahun
).
Judu
l
Judu
l
1 5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Do
kum
en A
ngga
ran/D
aftar
Isian
Pe
laksa
naan
Ang
gara
n (DI
PA) d
an R
enca
na
Kegia
tan da
n An
ggar
an
Kem
ente
rian/L
emba
ga (R
KA-K
/L) lin
gkup
Di
rekto
rat J
ende
ral P
lanolo
gi Ke
hutan
an
seba
nyak
290
satua
n ker
ja (5
8 sa
tuan k
erja
per t
ahun
)
Satke
r /
tahun
6
12
1 1
1 1
1 2
2 1
2
• Da
ta pe
ngelo
laan d
an pe
nyele
ngga
raan
ke
pega
waian
untu
k 1.3
00 or
ang
Oran
g 43
9 14
3 -
- -
- -
62
64
- 17
• La
pora
n bar
ang m
ilik ne
gara
seba
nyak
40
judul
(8 ju
dul p
er ta
hun)
Ju
dul
40
- -
- -
- -
- -
- -
6. Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pela
ksan
aan T
ugas
Te
knis
Lainn
ya D
itjen
Plan
ologi
Kehu
tana
n
• Ke
bijak
an di
bida
ng pl
anolo
gi ke
hutan
an
seba
nyak
30 j
udul
Judu
l 30
-
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 128
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
II KAL
IMAN
TAN
Na
sion
al Re
gion
al III
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Reg
iona
l III
Kalti
m
Kals
el Ka
lteng
Ka
lbar
DI
REKT
ORAT
JEND
ERAL
PL
ANOL
OGI K
EHUT
ANAN
Pr
ogra
m :
Pere
ncan
aan M
akro
Bida
ng
Kehu
tanan
dan P
eman
tapan
Ka
wasa
n Huta
n Ke
giat
an :
• Ta
ta ba
tas ka
wasa
n huta
n sep
anjan
g 25.0
00 km
, ter
diri d
ari b
atas l
uar
dan b
atas f
ungs
i kaw
asan
hutan
Km
8.0
00
2.000
2.0
00
2.000
2.0
00
• Ke
putu
san p
enun
jukan
kawa
san h
utan p
rovin
si se
lesai
(100
%).
%
100
100
100
100
100
• Pe
neta
pan k
elom
pok h
utan y
ang t
elah s
elesa
i tata
batas
temu
gela
ng
seba
nyak
75%
. %
75
75
75
75
75
• Re
kom
enda
si ten
tang p
erub
ahan
fung
si ka
wasa
n huta
n ter
seles
aikan
se
bany
ak 75
%.
%
75
75
75
75
75
1. P
engu
kuha
n Ka
wasa
n Huta
n
• Su
rat k
eputu
san t
entan
g pele
pasa
n kaw
asan
huta
n ter
seles
aikan
se
bany
ak 75
%
%
75
75
75
75
75
• Pe
neta
pan w
ilaya
h KPH
P di
28 pr
ovins
i Pr
opins
i 4
1 1
1 1
• Pe
neta
pan w
ilaya
h kes
atua
n pen
gelol
aan h
utan k
onse
rvasi
(KPH
K) di
se
luruh
Indo
nesia
. *)
KPHK
tidak
dipis
ahka
n ber
dasa
rkan a
dmini
stras
i pem
erint
ahan
Prop
insi
10
*) *)
*) *)
• Pe
neta
pan w
ilaya
h kes
atua
n pen
gelol
aan h
utan l
indun
g (KP
HL) d
i 28
pripi
nsi.
Prop
insi
4 1
1 1
1
• Pe
ratur
an pe
rund
ang-
unda
ngan
pen
yelen
g-ga
raan
kesa
tuan
peng
elolaa
n huta
n (KP
H) se
bany
ak 4
judul.
Ju
dul
- -
- -
-
2. Pe
mban
guna
n Ke
satua
n Pe
ngelo
laan H
utan
(KPH
)
• Pe
ta ar
eal k
erja
dan p
eta p
enca
dang
an (I
UPHH
K-HT
dan H
A, R
E, H
Km,
HTR,
Huta
n Des
a) se
lesai
90%
. %
90
90
90
90
90
3 P
enyu
suna
n Ren
cana
Mak
ro
Kawa
san H
utan
• Re
ncan
a mak
ro ke
hutan
an te
ntang
perlin
dung
an da
n ko
nser
vasi
sumb
er da
ya al
am, p
eman
faatan
, reh
abilit
asi h
utan d
an la
han,
dan
pena
taan r
uang
seba
nyak
4 jud
ul
Judu
l -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 129
• Pe
rsetuj
uan s
ubsta
nsi te
knis
kehu
tanan
dalam
revis
i RTR
WP
di se
luruh
Ind
ones
ia (3
3 prop
insi)
Prop
insi
4 1
1 1
1
• Ba
han k
ebija
kan p
erenc
anaa
n rua
ng, p
eman
faatan
dan p
engn
dalia
n pe
manfa
atan r
uang
kawa
san h
utan s
eban
yak 3
judu
l dan
data
strate
gis
kehu
tanan
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
• Da
ta da
n info
rmas
i geo
spas
ial da
sar t
emati
k keh
utana
n terk
ini ti
ngka
t na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
• Da
ta da
n info
rmas
i pote
nsi k
ayu d
i kaw
asan
hutan
tingk
at na
siona
l se
bany
ak 5
judul
Ju
dul
- -
- -
-
• Da
ta da
n imf
orma
si pe
ndug
aan c
arbo
n kaw
asan
hutan
tingk
at na
siona
l se
bany
ak 5
judul.
Ju
dul
- -
- -
-
4. Inv
entar
isasi
dan
Pema
ntaua
n Sum
berd
aya
Hutan
• Ba
sis da
ta sp
asial
sumb
erday
a huta
n yan
g teri
ntegr
asi s
eban
yak 5
kali
upda
te Ka
li -
- -
- -
• Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san H
utan
deng
an ko
mpen
sasi
pene
rimaa
n ne
gara
buka
n paja
k (PN
BP) p
aling
tingg
i 80%
dari p
ermoh
onan
%
t 80
80
80
80
80
• W
ajib b
ayar
tertib
mem
baya
r PNB
P Pe
nggu
naan
Kaw
asan
Huta
n mi
nimal
80%
; %
80
80
80
80
80
• Da
ta da
n info
rmas
i pen
ggun
aan k
awas
an hu
tan te
rsedia
di 32
prov
insi
Prop
insi
4 1
1 1
1
5. P
enge
ndali
an P
engg
unaa
n Ka
wasa
n Huta
n Untu
k Pe
mban
guna
n di L
uar
Kegia
tan K
ehuta
nan
• Pe
ratura
n per
unda
ngan
untuk
peng
enda
lian d
an pe
nertib
an pe
nggu
naan
ka
wasa
n huta
n tan
pa iji
n seb
anya
k 1 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Dire
ktorat
Jend
eral
Kehu
tanan
seba
nyak
1 jud
ul da
n •
Renc
ana K
erja
Direk
torat
Jend
eral
Plan
ologi
Kehu
tanan
seba
nyak
5 jud
ul (1
judu
l per
tahun
).
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
• Do
kume
n Ang
gara
n/Daft
ar Isi
an P
elaks
anaa
n Ang
garan
(DIP
A) da
n Re
ncan
a Keg
iatan
dan A
ngga
ran K
emen
terian
/Lemb
aga (
RKA-
K/L)
lingk
up D
irekto
rat J
ende
ral P
lanolo
gi Ke
hutan
an se
bany
ak 29
0 satu
an
kerja
(58 s
atuan
kerja
per ta
hun)
Satke
r / tah
un
9 4
2 1
2
• Da
ta pe
ngelo
laan d
an pe
nyele
ngga
raan
kepe
gawa
ian un
tuk 1.
300 o
rang
Oran
g 20
2 62
84
0
56
• La
pora
n bar
ang m
ilik ne
gara
seba
nyak
40 ju
dul (8
judu
l per
tahu
n)
Judu
l -
- -
- -
6. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen P
lanolo
gi Ke
hutan
an
• Ke
bijak
an di
bida
ng pl
anolo
gi ke
hutan
an se
bany
ak 30
judu
l Ju
dul
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 130
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Sulu
t Su
l ten
g Su
ltra
Sulse
l Su
l bar
Go
ront
alo
Malu
ku
Mlk
Utar
a Pa
pua
Papu
a Ba
rat
DIRE
KTOR
AT JE
NDER
AL
PLAN
OLOG
I KEH
UTAN
AN
Prog
ram
: Pe
renc
anaa
n Mak
ro B
idang
Ke
hutan
an d
an P
eman
tapan
Ka
wasa
n Hu
tan
Kegi
atan
:
• Ta
ta ba
tas ka
wasa
n huta
n sep
anjan
g 25.0
00 km
, ter
diri d
ari b
atas l
uar d
an ba
tas fu
ngsi
kawa
san h
utan
KM
7.
000
500
750
500
1.00
0 75
0 50
0 50
0 75
0 75
0 1.0
00
• Ke
putus
an pe
nunju
kan k
awas
an hu
tan p
rovin
si se
lesai
(100
%).
% 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
• Pe
netap
an ke
lompo
k huta
n ya
ng te
lah se
lesai
tata
batas
temu
gelan
g seb
anya
k 75%
. %
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Re
kome
ndas
i tenta
ng p
erub
ahan
fung
si ka
wasa
n hu
tan te
rsele
saika
n seb
anya
k 75%
. %
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
1. P
engu
kuha
n Kaw
asan
Huta
n
• Su
rat k
eputu
san t
entan
g pe
lepas
an ka
wasa
n huta
n ter
seles
aikan
seba
nyak
75%
%
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Pe
netap
an w
ilaya
h KPH
P di
28 pr
ovins
i Pr
opins
i 5
- 1
- 1
- 1
1 1
- -
• Pe
netap
an w
ilaya
h kes
atuan
peng
elolaa
n huta
n ko
nser
vasi
(KPH
K) di
selur
uh In
done
sia.
*)
KPHK
tidak
dipis
ahka
n ber
dasa
rkan a
dmini
stras
i pe
mer
intah
an
Prop
insi
19
*) *)
*) *)
*) *)
*) *)
*) *)
• Pe
netap
an w
ilaya
h kes
atuan
peng
elolaa
n huta
n lin
dung
(KPH
L) di
28 pr
ipins
i. Pr
opins
i 5
- 1
- 1
- 1
1 1
- -
• Pe
ratu
ran p
erun
dang
-und
anga
n pen
yelen
g-ga
raan
ke
satu
an pe
ngelo
laan h
utan (
KPH)
seba
nyak
4 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
2. Pe
mba
ngun
an K
esatu
an
Peng
elolaa
n Huta
n (KP
H)
• Pe
ta ar
eal k
erja
dan p
eta p
enca
dang
an (I
UPHH
K-HT
da
n HA,
RE,
HKm
, HTR
, Huta
n Des
a) se
lesai
90%.
%
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 131
• Re
ncan
a mak
ro ke
hutan
an te
ntan
g pe
rlindu
ngan
dan
ko
nser
vasi
sumb
er d
aya a
lam, p
eman
faata
n, re
habil
itasi
hutan
dan l
ahan
, dan
pen
ataan
ruan
g se
bany
ak 4
judu
l
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
rsetu
juan s
ubsta
nsi te
knis
kehu
tana
n da
lam re
visi
RTRW
P di
selur
uh In
done
sia (
33 p
ropin
si)
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
3 P
enyu
suna
n Ren
cana
Mak
ro
Kawa
san
Huta
n
• Ba
han
kebij
akan
per
enca
naan
ruan
g, pe
manfa
atan
dan p
engn
dalia
n pem
anfa
atan r
uang
kawa
san h
utan
seba
nyak
3 ju
dul d
an d
ata st
rateg
is ke
huta
nan
seba
nyak
5 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta da
n inf
orma
si ge
ospa
sial d
asar
tem
atik
kehu
tanan
terki
ni tin
gkat
nasio
nal s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Da
ta da
n inf
orm
asi p
otens
i kay
u di
kawa
san h
utan
tingk
at na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Da
ta da
n im
form
asi p
endu
gaan
carb
on ka
wasa
n hu
tan
tingk
at na
siona
l seb
anya
k 5 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
4. In
vent
arisa
si da
n Pe
man
tauan
Sum
berd
aya
Huta
n
• Ba
sis da
ta sp
asial
sum
berd
aya h
utan
yang
terin
tegr
asi
seba
nyak
5 ka
li upd
ate
Kali
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Izi
n Pinj
am P
akai
Kawa
san H
utan
den
gan
komp
ensa
si pe
nerim
aan n
egar
a buk
an p
ajak (
PNBP
) pa
ling t
inggi
80%
dari p
ermo
hona
n
%
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
• W
ajib
baya
r ter
tib m
emba
yar P
NBP
Peng
guna
an
Kawa
san
Huta
n mini
mal 8
0%;
%
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
• Da
ta da
n inf
orm
asi p
engg
unaa
n kaw
asan
huta
n ter
sedia
di 3
2 pro
vinsi
Pr
opins
i 10
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
5. P
enge
ndali
an P
engg
unaa
n Ka
wasa
n Hu
tan U
ntuk
Pe
mba
ngun
an di
Luar
Ke
giata
n Keh
utan
an
• Pe
ratur
an p
erun
dang
an un
tuk pe
ngen
dalia
n dan
pe
nerti
ban p
engg
unaa
n ka
wasa
n huta
n tan
pa iji
n se
bany
ak 1
judu
l
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 132
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Dire
ktora
t Jen
dera
l Ke
huta
nan
seba
nyak
1 ju
dul d
an
• Re
ncan
a Ker
ja Di
rekto
rat J
ende
ral P
lanolo
gi Ke
huta
nan
seba
nyak
5 ju
dul (
1 jud
ul pe
r tah
un).
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Do
kum
en A
ngga
ran/
Dafta
r Isia
n Pe
laksa
naan
An
ggar
an (D
IPA)
dan
Renc
ana K
egiat
an da
n An
ggar
an K
emen
teria
n/Le
mbag
a (R
KA-K
/L) lin
gkup
Di
rekto
rat J
ende
ral P
lanolo
gi Ke
hutan
an se
bany
ak
290 s
atuan
kerja
(58 s
atuan
kerja
per
tahu
n)
Satke
r /
tahun
17
2
2 1
2 1
2 2
1 2
2
• Da
ta pe
ngelo
laan d
an p
enye
lengg
araa
n ke
pega
waian
un
tuk 1.
300
oran
g Or
ang
317
64
12
- 89
-
14
57
- 56
25
• La
pora
n bar
ang m
ilik n
egar
a se
bany
ak 4
0 jud
ul (8
jud
ul pe
r tah
un)
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
6. D
ukun
gan
Mana
gem
en d
an
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen P
lanolo
gi Ke
huta
nan
• Ke
bijak
an d
i bida
ng p
lanolo
gi ke
huta
nan s
eban
yak 3
0 jud
ul Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 133
Lampiran 3b
Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional – Kementerian Kehutanan
Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 134
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al I
NAD
Sum
ut
Su
m
bar
Riau
Ja
mbi
Su
mse
l Be
ng
kulu
La
m
pung
Ba
bel
Kepr
i
DIRE
KTOR
AT JE
NDER
AL
BINA
PRO
DUKS
I KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
ningk
atan P
eman
faatan
Hu
tan P
rodu
ksi
Kegi
atan
:
• Pe
namb
ahan
area
l ijin
usah
a pe
manfa
atan h
utan t
anam
an
(HTI
/HTR
) selu
as 3.
000.0
00 ha
Ha
1.064
.825
24.90
0 15
5.000
13
5.000
12
5.000
20
0.000
14
9.925
75
.000
90.00
0 11
0.000
-
• Pe
namb
ahan
area
l tana
man
pada
hutan
tana
man (
HTI/H
TR)
selua
s 2.65
0.000
ha
Ha
1.066
.000
- 21
.550
6.500
24
0.000
22
9.000
41
2.450
-
156.5
00
- -
1. Pe
ningk
atan
Peng
elolaa
n Huta
n Ta
nama
n
• Se
rtifika
si P
enge
lolaa
n Huta
n Pr
oduk
si Le
stari p
ada 5
0 unit
ma
najem
en hu
tan ta
nama
n
Unit
33
- 2
1 15
4
8 1
2 -
-
• Pr
oduk
si ha
sil hu
tan ka
yu/bu
kan
kayu
/jasa
lingk
unga
n men
ingka
t se
besa
r 5%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Un
it IUP
HHK
berse
rtifka
t PHP
L me
ningk
at 50
%
%
50
- 50
50
50
50
50
50
-
- -
2. Pe
ningk
atan
Peng
elolaa
n Huta
n Alam
Pr
oduk
si
• 50
% pr
oduk
si pe
neba
ngan
be
rsertif
ikat L
egali
tas K
ayu
%
50
- 50
50
50
50
50
50
-
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 135
• Te
rsusu
nnya
dan t
erpa
tuhin
ya
keten
tuan-
kete
ntua
n huk
um bi
dang
Bi
na P
rodu
ksi K
ehuta
nan s
eban
yak 1
pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya s
aran
a ke
rja u
ntuk
mend
ukun
g tug
as-tu
gas p
ada p
ada 2
4 un
it ker
ja pe
r tah
un
Unit k
erja
6 1
1 -
1 1
1 -
1 -
-
• Pe
nerb
itan I
UPHH
K-HA
/RE
pada
are
al be
kas t
eban
gan
(LOA
), se
luas 2
,5 jut
a Ha
Ribu
Ha
24
3 -
- 80
-
163
- -
- -
-
• Te
rben
tukn
ya K
PHP
pada
selur
uh
kawa
san
huta
n pro
duks
i Un
it 20
-
- 4
- -
- -
5 11
-
• Te
rsedia
nya
area
l calo
n/usu
lan
pem
anfaa
tan h
utan
prod
uksi
dalam
be
ntuk
unit-u
nit u
saha
pad
a 26 p
ropin
si
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• P
NBP
dari i
nves
tasi
pem
anfaa
tan
huta
n pro
duks
i men
ingka
t seb
esar
10%
%
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
• Im
pleme
ntasi
SIM
PUHH
seca
ra on
line
di se
luruh
unit
man
agem
en IU
PHHK
da
n IP
HHK
Unit
2 -
- 1
1 -
- -
- -
-
• Pe
menu
han
baha
n bak
u da
ri huta
n tan
aman
dan
limba
h men
ingka
t men
jadi
75%
%
75
- 75
-
75
75
75
75
75
- 75
• Pr
oduk
si ind
ustri
hasil
huta
n yan
g be
rsertif
ikat le
galita
s kay
u men
ingka
t 50
%
%
50
- 50
-
50
50
50
50
50
- 50
• Ef
isien
si pe
nggu
naan
bah
an ba
ku
indus
tri m
ening
kat s
ebes
ar 1
0% (r
ata-
rata
2% pe
r tah
un)
%
10
- 10
-
10
10
10
10
10
- 10
• Te
rsusu
nnya
prog
ram
dan a
ngga
ran
pada
57 u
nit ke
rja pe
r tah
un
Unit k
erja
16
2 2
1 2
2 2
1 2
1 1
• Da
ta pe
laksa
naan
kegia
tan D
irekto
rat
Jend
eral
Bina
Pro
duks
i Keh
utana
n ter
panta
u se
cara
per
iodik
pada
57 u
nit
kerja
per
tahu
n
Unit k
erja
16
2 2
1 2
2 2
1 2
1 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 136
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M P
USAT
DAN
PER
PRO
PINS
I REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pusa
t Re
gion
al II
DKI
Ban
ten
Jaba
r Ja
ten
g Ja
tim
DIY
Bali
NTB
NTT
DIRE
KTOR
AT
JEND
ERAL
BIN
A PR
ODUK
SI K
EHUT
ANAN
Pr
ogra
m :
Penin
gkata
n Pem
anfa
atan
Huta
n Pro
duks
i Ke
giat
an :
• (P
enam
baha
n ar
eal i
jin u
saha
pe
manf
aata
n hu
tan t
anam
an H
TI/H
TR)
selua
s 3.0
00.00
0 ha
Ha
- 13
0.52
5 -
- -
- -
525
- 60
.000
70
.000
• Pe
namb
ahan
are
al ta
nam
an pa
da hu
tan
tana
man
(HTI
/HTR
) selu
as 2.
650.
000 h
a
Ha
- 20
8.60
0 -
- -
- -
550
- 68
.050
14
0.00
0
1. P
ening
kata
n Pe
ngelo
laan H
utan
Tana
man
• Se
rtifik
asi P
enge
lolaa
n Hut
an P
rodu
ksi
Lesta
ri pa
da 5
0 unit
man
ajeme
n hu
tan
tana
man
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 137
• Pr
oduk
si ha
sil h
utan
kayu
/buk
an ka
yu/ja
sa
lingk
unga
n men
ingka
t seb
esar
5%
%
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Un
it IUP
HHK
berse
rtifka
t PHP
L men
ingka
t 50
%
%
- -
- -
- -
- -
- -
-
• 5
0% p
rodu
ksi p
eneb
anga
n be
rserti
fikat
Le
galita
s Kay
u %
-
- -
- -
- -
- -
- -
2. P
ening
kata
n Pe
ngelo
laan H
utan
Alam
Pr
oduk
si
• Pe
nerb
itan I
UPHH
K-HA
/RE
pada
are
al be
kas t
eban
gan
(LOA
), se
luas 2
,5 jut
a Ha
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Te
rben
tukn
ya K
PHP
pada
selur
uh
kawa
san
huta
n pro
duks
i Un
it -
13
- -
- -
- 1
- 12
-
3. P
ening
kata
n Pe
renc
anaa
n Pe
ngelo
laan H
utan
Pr
oduk
si
• Te
rsedia
nya
area
l calo
n/usu
lan
pem
anfa
atan
huta
n pr
oduk
si da
lam
bent
uk u
nit-u
nit u
saha
pad
a 26
prop
insi
Prop
insi
- 2
- -
- -
- -
- 1
1
• P
NBP
dari i
nves
tasi
pema
nfaa
tan h
utan
prod
uksi
men
ingka
t seb
esar
10%
%
- 10
-
10
10
10
10
10
- -
- 4.
Pen
ingka
tan T
ertib
Pe
reda
ran
Hasil
Hut
an
dan
Iura
n Ha
sil H
utan
•
Imple
men
tasi S
IM P
UHH
seca
ra on
line d
i se
luruh
unit m
anag
emen
IUPH
HK d
an
IPHH
K
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 138
• Pe
men
uhan
bah
an b
aku
dari h
utan
ta
nam
an d
an lim
bah m
ening
kat m
enjad
i 75
%
%
- 75
75
75
75
75
75
-
- -
-
• Pr
oduk
si ind
ustri
hasil
huta
n ya
ng
berse
rtifik
at leg
alitas
kayu
men
ingka
t 50%
%
-
50
50
50
50
50
50
- -
- -
2. P
ening
kata
n Usa
ha
Indu
stri P
rimer
Ke
hutan
an
• Ef
isien
si pe
nggu
naan
baha
n bak
u ind
ustri
m
ening
kat s
ebes
ar 1
0% (r
ata-
rata
2% p
er
tahu
n)
%
- 10
10
10
10
10
10
-
- -
-
• Te
rsusu
nnya
prog
ram
dan
angg
aran
pada
57
unit k
erja
per t
ahun
Un
it ker
ja 6
12
2 1
1 1
2 1
2 1
1
• Da
ta pe
laksa
naan
kegia
tan D
irekto
rat
Jend
eral
Bina
Pro
duks
i Keh
utana
n te
rpan
tau se
cara
perio
dik pa
da 57
unit
ke
rja p
er ta
hun
Unit k
erja
6 12
2
1 1
1 2
1 2
1 1
• Te
rsusu
nnya
dan
terpa
tuhiny
a ke
tentu
an-
keten
tuan
huk
um bi
dang
Bina
Pro
duks
i Ke
hutan
an se
bany
ak 1
pake
t per
tahu
n
Pake
t 1
- -
- -
- -
- -
- -
3. D
ukun
gan
Mana
gem
en
dan P
elaks
anaa
n Tu
gas T
eknis
Lain
nya
Ditje
n Bi
na P
rodu
ksi
Kehu
tanan
• Te
rsedia
nya
sara
na ke
rja un
tuk
men
duku
ng tu
gas-t
ugas
pad
a pa
da 2
4 un
it ker
ja pe
r tah
un
Unit k
erja
6 3
1 -
- -
1 -
1 -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 139
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
201
0-20
14
PER
PROG
RAM
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L III K
ALIM
ANTA
N
Nasio
nal
Regi
onal
III
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
R
egio
nal II
I Ka
ltim
Kalse
l Ka
lteng
Ka
lbar
DI
REKT
ORAT
JEND
ERAL
BI
NA P
RODU
KSI
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Penin
gkat
an P
eman
faata
n Hu
tan P
rodu
ksi
Kegi
atan
:
• (P
enam
baha
n ar
eal i
jin us
aha p
eman
faatan
huta
n tan
aman
HTI
/HTR
) se
luas 3
.000
.000 h
a Ha
77
0.000
26
5.000
23
0.00
0 15
5.000
12
0.000
• Pe
nam
baha
n are
al ta
nam
an p
ada h
utan
tana
man
(HTI
/HTR
) selu
as
2.650
.000 h
a
Ha
952.9
00
240.0
00
166.
050
10.9
50
535.0
00
1. P
ening
kata
n Pen
gelol
aan
Hutan
Tan
aman
• Se
rtifika
si P
enge
lolaa
n Huta
n Pro
duks
i Les
tari p
ada
50 u
nit
mana
jemen
huta
n tan
aman
Un
it 15
9
2 2
2
• Pr
oduk
si ha
sil h
utan k
ayu/
buka
n kay
u/jas
a ling
kung
an m
ening
kat
sebe
sar
5%
%
5 5
5 5
5
• Un
it IUP
HHK
berse
rtifka
t PHP
L men
ingka
t 50%
%
50
50
50
50
50
•
50%
pro
duks
i pen
eban
gan b
erse
rtifika
t Leg
alitas
Kay
u %
50
50
50
50
50
2. Pe
ningk
atan P
enge
lolaa
n Hu
tan A
lam P
rodu
ksi
• Pe
nerb
itan I
UPHH
K-HA
/RE
pada
are
al be
kas t
eban
gan (
LOA)
, selu
as
2,5 ju
ta Ha
Ri
bu H
a
1.276
30
6 19
5 67
5 10
0
• Te
rben
tukn
ya K
PHP
pada
selur
uh ka
wasa
n hut
an p
rodu
ksi
Unit
- -
- -
- 3.
Pen
ingka
tan P
eren
cana
an
Peng
elolaa
n Hut
an P
rodu
ksi
• Te
rsedia
nya a
real
calon
/usu
lan p
eman
faata
n huta
n pro
duks
i dala
m be
ntuk
unit-u
nit us
aha p
ada 2
6 pro
pinsi
Prop
insi
4 1
1 1
1
• P
NBP
dari i
nves
tasi p
eman
faata
n huta
n pr
oduk
si m
ening
kat s
ebes
ar
10%
%
10
10
10
10
10
4.
Penin
gkat
an T
ertib
Pe
reda
ran
Hasil
Hut
an da
n Iu
ran H
asil H
utan
•
Imple
menta
si SI
M P
UHH
seca
ra on
line d
i selu
ruh
unit m
anag
emen
IU
PHHK
dan
IPHH
K Un
it 54
30
1
19
4
5. Pe
ningk
atan
Usa
ha In
dustr
i Pr
imer
Keh
utana
n
• Pe
menu
han b
ahan
bak
u da
ri huta
n tan
aman
dan l
imba
h men
ingka
t me
njadi
75%
%
75
75
75
75
75
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 140
• Pr
oduk
si ind
ustri
hasil
huta
n yan
g ber
serti
fikat
legali
tas ka
yu m
ening
kat
50%
%
50
50
50
50
50
2.
• Ef
isien
si pe
nggu
naan
baha
n ba
ku in
dustr
i men
ingka
t seb
esar
10%
(ra
ta-ra
ta 2%
per t
ahun
) %
10
10
10
10
10
• Te
rsusu
nnya
pro
gram
dan
angg
aran
pad
a 57
unit
kerja
per t
ahun
Un
it ker
ja 8
2 2
2 2
• Da
ta pe
laksa
naan
kegia
tan D
irekto
rat J
ende
ral B
ina P
rodu
ksi
Kehu
tana
n ter
panta
u sec
ara
perio
dik pa
da 5
7 unit
kerja
per t
ahun
Un
it ker
ja 8
2 2
2 2
• Te
rsusu
nnya
dan
terp
atuhin
ya ke
tentu
an-ke
tentua
n huk
um bi
dang
Bina
Pr
oduk
si Ke
huta
nan s
eban
yak 1
pake
t per
tahu
n Pa
ket
- -
- -
-
3. D
ukun
gan M
anag
emen
dan
Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Ditje
n Bi
na P
rodu
ksi
Kehu
tana
n
• Te
rsedia
nya s
aran
a ker
ja un
tuk m
endu
kung
tuga
s-tug
as p
ada
pada
24
unit k
erja
per t
ahun
Un
it ker
ja 4
1 1
1 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 141
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Su
lut
Sul
teng
Sultr
a Su
lsel
Sul b
ar
Goro
ntalo
Ma
lu ku
Ml
k Ut
ara
Papu
a Pa
pua
bara
t DI
REKT
ORAT
JE
NDER
AL B
INA
PROD
UKSI
KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
ningk
atan
Pema
nfaa
tan H
utan
Prod
uksi
Kegi
atan
:
• (P
enam
baha
n are
al iji
n usa
ha
pema
nfaata
n hu
tan ta
nam
an
HTI/H
TR) s
eluas
3.00
0.00
0 ha
Ha
1.03
4.650
11
5.000
13
9.65
0 45
.000
65
.000
55
.000
200.0
00
95.0
00
65.00
0 17
5.000
80
.000
• Pe
nam
baha
n are
al tan
aman
pa
da hu
tan ta
nama
n (HT
I/HTR
) se
luas 2
.650
.000 h
a
Ha
422.5
00
12.0
00
- 54
.500
30
.500
-
- 65
.000
10
.500
250.0
00
-
1. Pe
ningk
atan
Pe
ngelo
laan H
utan
Tana
man
• Se
rtifika
si P
enge
lolaa
n Huta
n Pr
oduk
si L
esta
ri pad
a 50 u
nit
man
ajeme
n huta
n tan
aman
Unit
2 -
- -
1 -
- -
1 -
-
• Pr
oduk
si ha
sil h
utan k
ayu/
buka
n ka
yu/ja
sa lin
gkun
gan m
ening
kat
sebe
sar
5%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Un
it IUP
HHK
berse
rtifka
t PHP
L m
ening
kat 5
0%
%
50
50
50
50
- 50
50
50
50
50
50
• 5
0% pr
oduk
si pe
neba
ngan
be
rsertif
ikat L
egali
tas K
ayu
%
50
50
50
50
- 50
50
50
50
50
50
2. Pe
ningk
atan
Pe
ngelo
laan H
utan
Alam
Pro
duks
i
Pene
rbita
n IUP
HHK-
HA/R
E pa
da
area
l bek
as te
bang
an (L
OA),
selua
s 2,5
juta H
a
Ribu
Ha
981
50
48
120
- 67
80
-
- 61
6 -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 142
• Te
rben
tukny
a KP
HP pa
da
selur
uh ka
wasa
n hu
tan pr
oduk
si Un
it 70
5
- 15
-
3 -
- -
31
16
3. Pe
ningk
atan
Pe
renc
anaa
n Pe
ngelo
laan H
utan
Prod
uksi
•
Terse
diany
a are
al ca
lon/u
sulan
pe
manfa
atan h
utan p
rodu
ksi
dalam
bentu
k unit
-unit
usah
a pa
da 26
prop
.
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• P
NBP
dari i
nves
tasi
pema
nfaata
n hu
tan pr
oduk
si m
ening
kat s
ebes
ar 10
%
%
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
4. Pe
ningk
atan
Ter
tib
Pere
dara
n Ha
sil H
utan
dan
Iuran
Has
il Huta
n
• Im
pleme
ntasi
SIM
PUH
H se
cara
on
line d
i selu
ruh u
nit
man
agem
en IU
PHHK
dan
IPHH
K
Unit
33
- 3
- -
- -
3 4
11
12
• Pe
menu
han
baha
n bak
u dar
i hu
tan ta
nama
n dan
limba
h m
ening
kat m
enjad
i 75%
%
75
- 75
-
75
- -
75
75
75
75
• Pr
oduk
si ind
ustri
hasil
huta
n ya
ng be
rsertif
ikat le
galita
s kay
u m
ening
kat 5
0%
%
50
- 50
-
50
- -
50
50
50
50
5. Pe
ningk
atan
Usa
ha
Indus
tri P
rimer
Ke
hutan
an
• Ef
isien
si pe
nggu
naan
baha
n ba
ku in
dustr
i men
ingka
t seb
esar
10
% (r
ata-ra
ta 2%
per t
ahun
)
%
10
- 10
-
10
- -
10
10
10
10
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 143
• Te
rsusu
nnya
prog
ram da
n an
ggar
an pa
da 57
unit k
erja p
er tah
un
Unit k
erja
15
1 2
1 2
1 1
2 1
2 2
• Da
ta pe
laksa
naan
kegia
tan
Dire
ktorat
Jend
eral
Bina
Pr
oduk
si Ke
hutan
an te
rpanta
u se
cara
perio
dik pa
da 57
unit
kerja
per t
ahun
Unit k
erja
15
1 2
1 2
1 1
2 1
2 2
• Te
rsusu
nnya
dan t
erpa
tuhiny
a ke
tentua
n-ke
tentua
n huk
um
bidan
g Bina
Pro
duks
i Keh
utana
n se
bany
ak 1
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
5. Du
kung
an
Mana
geme
n dan
Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Ditje
n Bi
na P
rodu
ksi
Kehu
tanan
• Te
rsedia
nya s
aran
a ker
ja un
tuk
mend
ukun
g tug
as-tu
gas p
ada
pada
24 un
it ker
ja pe
r tah
un
Unit k
erja
5 -
1 -
1 -
- 1
- 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 144
Lampiran 3c Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 145
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
SUM
ATER
A
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al I
NAD
Sum
ut
Su
m
bar
Riau
Ja
mbi
Su
m
sel
Beng
ku
lu
Lam
pu
ng
Babe
l Ke
pri
DIRE
KTOR
AT JE
NDER
AL
PERL
INDU
NGAN
HUT
AN
DAN
KONS
ERVA
SI A
LAM
Prog
ram
: Ko
nser
vasi
Kean
ekar
agam
an H
ayati
da
n Pe
rlindu
ngan
Huta
n Ke
giata
n :
• Ko
nflik
dan t
ekan
an te
rhad
ap ka
wasa
n tam
an
nasio
nal d
an ka
wasa
n kon
serva
si lai
nnya
(ca
gar a
lam/C
A, su
aka m
arga
satw
a/SM,
tama
n bu
ru/T
B) d
an hu
tan lin
dung
/HL m
enur
un
seba
nyak
5%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Pe
ngelo
laan e
kosis
tem e
sens
ial se
baga
i pe
nyan
gga k
ehidu
pan m
ening
kat 1
0%
%
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
• Pe
nang
anan
pera
mbah
an ka
wasa
n hu
tan pa
da
12 pr
ovins
i prio
ritas (
Sumu
t, Riau
, Jam
bi,
Sums
el, S
umba
r, La
mpun
g, Ka
ltim, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Sult
ra da
n Sult
eng)
Prop
insi
6 -
1 1
1 1
1 -
1 -
-
• Re
stora
si ek
osist
em ka
wasa
n kon
serva
si, 1
pake
t per
tahu
n (4 l
okas
i)
lokas
i 1
- -
- -
- 1
- -
- -
1. Pe
ngem
bang
an K
awas
an
Kons
erva
si da
n Ek
osist
em E
sens
ial
• Pe
ningk
atan
efek
tifita
s pen
gelol
aan
kawa
san
kons
erva
si me
lalui
peng
elolaa
n ber
basis
reso
rt di
51 T
aman
Nas
ional
Prior
itas
TN
12
1 1
1 3
3 1
- 2
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 146
• Pe
ningk
atan p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si ek
osist
em
gamb
ut, 8
prov
insi
Prov
insi
3 -
- -
1 1
1 -
- -
-
• Me
ningk
atnya
efek
tifitas
peng
elolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan M
entar
ang,
TN B
ukit
Baka
Buk
it Ray
a, TN
Dan
au S
entar
um, T
N Be
tung
Kerih
un, C
A Mu
ller)
prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Ka
sus b
aru t
indak
pida
na ke
hutan
an (I
llega
l Log
ging,
Pera
mbah
an, P
erda
gang
an T
umbu
han d
an S
atwa
Liar/T
SL Ill
egal,
Pen
amba
ngan
Illeg
al da
n Keb
akar
an)
pena
ngan
anny
a ter
seles
aikan
mini
mal s
eban
yak 7
5%
%
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Tu
ngga
kan p
erka
ra (Ill
egal
Logg
ing, P
eram
baha
n, Pe
rdag
anga
n TSL
Illeg
al, P
enam
bang
an Ill
egal
dan
Keba
kara
n) te
rseles
aikan
seba
nyak
25%
per t
ahun
%
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
• Ka
sus h
ukum
pera
mbah
an ka
wasa
n kon
serva
si ter
seles
aikan
seba
nyak
20%
%
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
• Pe
ningk
atan k
apas
itas p
enan
gana
n kas
us ke
jahata
n ke
baka
ran h
utan d
i 10 p
rovin
si
Prov
insi
5 -
1 -
1 1
1 -
- -
1
• Po
pulas
i kea
neka
raga
man h
ayati
dan s
pesie
s te
ranca
m pu
nah m
ening
kat s
ebes
ar 3%
dari k
ondis
i tahu
n 200
8 se
suai
kond
isi bi
ologis
dan k
esed
iaan h
abita
t
%
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3
• Pe
nang
kara
n dan
pema
nfaata
n jen
is ke
anek
arag
aman
ha
yati s
ecar
a les
tari m
ening
kat 5
%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Ke
rjasa
ma in
terna
siona
l dan
konv
ensi
di bid
ang
kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti seb
anya
k 1 pa
ket p
er tah
un
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 147
• Te
rselen
ggar
anya
skem
a DNS
kehu
tanan
, 2 ak
tifitas
Ak
tifitas
6
- 1
1 2
1 1
- 2
- -
• Pe
ngua
tan ka
pasit
as ap
aratu
r dala
m up
aya m
itigas
i dan
ev
akua
si sa
twa a
kibat
benc
ana k
ebak
aran
hutan
di 10
pr
ovins
i
Prov
insi
5 -
1 -
1 1
1 -
- -
1
• Ho
tspot
di P
ulau K
alima
ntan,
Pulau
Sum
atera
dan P
ulau
Sulaw
esi b
erku
rang
20%
setia
p tah
un
%
20
15
20
15
25
25
25
15
15
15
10
• Lu
as ka
wasa
n huta
n yan
g ter
baka
r dite
kan h
ingga
50%
dib
andin
gkan
kond
isi ta
hun 2
008
%
10
5 10
10
15
15
15
5
5 5
5
• Pe
ningk
atan k
apas
itas a
para
tur pe
merin
tah da
n ma
syar
akat
dalam
usah
a pen
gura
ngan
resik
o, mi
tigas
i da
n pen
anga
nan b
ahay
a keb
akar
an hu
tan di
30 D
AOPS
(3
3 pro
pinsi)
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Pe
ngus
ahaa
n par
iwisa
ta ala
m me
ningk
at 60
%
diban
dingk
an ta
hun 2
008,
dan i
jin us
aha p
eman
faatan
jas
a ling
kung
an ai
r bar
u seb
anya
k 25 u
nit
%
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
• PN
BP di
bidan
g pen
gusa
haan
pariw
isata
alam
menin
gkat
100%
diba
nding
kan t
ahun
2008
%
10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
• Pe
ningk
atan p
enda
patan
mas
yarak
at di
sekit
ar ka
wasa
n ko
nser
vasi
terten
tu me
ningk
at me
njadi
minim
al Rp
.800.0
00,-
per b
ulan p
er ke
pala
kelua
rga (
atau
sebe
sar 3
0%) m
elalui
upay
a-upa
ya pe
mber
daya
an
masy
arak
at
%
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
• Pe
laksa
naan
dem
onstr
ation
activ
ity R
EDD
di 2 k
awas
an
kons
erva
si (h
utan g
ambu
t) Pr
ovins
i -
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
ningk
atan p
embe
rdaya
an m
asya
raka
t dan
wisa
ta ala
m di
sekit
ar ka
wasa
n kon
serva
si pa
da 29
prov
insi
Prov
insi
8 1
1 1
1 1
1 1
1 0
0
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 148•
Kapa
sitas
kelem
baga
an p
enge
lolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
menin
gkat
dari 1
6 UP
T m
enjad
i 77
UPT
Unit
14
2 1
2 1
3 2
1 2
- -
• Pe
mben
tuka
n 6 U
PT b
aru D
itjen P
HKA
di Pr
opins
i Kep
ulaua
n Riau
, Ban
gka B
elitun
g, Ba
nten,
Sulaw
esi B
arat
, Gor
ontal
o da
n Malu
ku
Utar
a
Unit
2 -
- -
- -
- -
- 1
1
• Ke
rjasa
ma d
an ke
mitra
an bi
dang
kons
erva
si su
mnb
erda
ya a
lam h
utan d
an e
kosis
temny
a de
ngan
sum
ber d
ana b
ersif
at hib
ah, n
on
kom
ersia
l dan
tech
nical
assis
tanc
e, da
n pr
ogra
m pe
ngha
pusa
n hu
tan m
elalui
DNS
m
eingk
at se
tiap t
ahun
nya,
minim
al 2 d
okum
en
per t
ahun
Doku
men
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
bid
ang
kons
erva
si su
mbe
rday
a ala
m hu
tan
dan
ekos
istem
nya y
ang
bersi
fat ko
mpre
hens
if da
lam m
endu
kung
dina
mika
lapa
ngan
, 3
doku
men
per t
ahun
Doku
men
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya d
okum
en p
rogr
am d
an a
ngga
ran
serta
lapo
ran
evalu
asi d
an ke
uang
an p
ada 6
sa
tker p
usat
dan 7
7 sa
tker U
PT se
rta 33
dina
s pr
ovins
i, 580
dok
umen
Doku
men
14
5 15
15
15
20
25
15
10
20
5
5
6. D
ukun
gan M
anag
emen
da
n Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Ditje
n Pe
rlindu
ngan
Huta
n dan
Ko
nser
vasi
Alam
• Ta
man
Nas
ional
dan
kawa
san
kons
erva
si lai
nnya
yang
pot
ensi
kean
ekar
agam
an
haya
tinya
tingg
i, ter
dapa
t spe
sies l
angk
a da
n fla
gship
, ata
u mem
puny
ai fun
gsi p
elind
ung h
ulu
sung
ai, d
an a
tau m
emilik
i pote
nsi w
isata
alam
sig
nifika
n, su
dah
dapa
t man
diri m
embia
yai
selur
uh a
tau s
ebag
ian pr
ogra
m pe
ngem
bang
an
kons
erva
si da
lam be
ntuk
BLU
seba
nyak
12
unit,
DNS,
trus
t fund
dan
kolab
oras
i seb
anya
k 4
unit
Unit
1 -
- -
- -
- -
1 -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 149
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pusa
t Re
gion
al II
DKI
Ban
ten
Jaba
r Ja
te
ng
Jatim
DI
Y Ba
li NT
B NT
T DI
REKT
ORAT
JE
NDER
AL
PERL
INDU
NGAN
HUT
AN
DAN
KONS
ERVA
SI
ALAM
Pr
ogra
m :
Kons
erva
si Ke
anek
arag
aman
Hay
ati
dan P
erlin
dung
an H
utan
Kegi
atan
:
• Ko
nflik
dan t
ekan
an te
rhada
p kaw
asan
tam
an na
siona
l dan
kawa
san k
onse
rvasi
lainn
ya (c
agar
alam
/CA,
suak
a ma
rgas
atwa/S
M, ta
man b
uru/T
B) da
n huta
n lin
dung
/HL m
enur
un se
bany
ak 5%
%
- 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Pe
ngelo
laan e
kosis
tem es
ensia
l seb
agai
pe
nyan
gga k
ehidu
pan m
ening
kat 1
0%
%
- 10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
• Pe
nang
anan
pera
mbah
an ka
wasa
n huta
n pa
da 12
prov
insi p
riorita
s (Su
mut, R
iau,
Jamb
i, Sum
sel, S
umba
r, La
mpun
g, Ka
ltim,
Kalte
ng, K
alsel,
Kalb
ar, S
ultra
dan S
ulten
g)
Prop
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
1. Pe
ngem
bang
an
Kawa
san K
onse
rvasi
dan E
kosis
tem
Esen
sial
a. Re
storas
i eko
sistem
kawa
san k
onse
rvasi,
1 pa
ket p
er ta
hun p
er pr
opoin
si (4
loka
si)
lokas
i -
3 -
- 1
- 1
- -
- 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 150
• Pe
ningk
atan e
fekti
fitas p
enge
lolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
mela
lui pe
ngelo
laan b
erba
sis
reso
rt di
51 T
aman
Nas
ional
Prior
itas
TN
- 18
1
1 3
3 4
0 1
1 4
• Pe
ningk
atan p
enge
lolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
ekos
istem
gam
but,
8 pro
vinsi
Prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
1.
• Me
ningk
atny
a efe
ktifita
s pen
gelol
aan
kawa
san k
onse
rvasi
di ar
ea H
oB (T
N Ka
yan
Menta
rang
, TN
Bukit
Bak
a Buk
it Ray
a, TN
Da
nau S
entar
um, T
N Be
tung
Ker
ihun,
CA
Mulle
r)
Prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Ka
sus b
aru
tinda
k pida
na ke
hutan
an (I
llega
l Lo
gging
, Per
amba
han,
Perd
agan
gan
Tum
buha
n dan
Satw
a Liar
/TSL
Illeg
al,
Pena
mban
gan I
llega
l dan
Keb
akar
an)
pena
ngan
anny
a ter
seles
aikan
mini
mal
seba
nyak
75%
%
- 75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Tu
ngga
kan
perka
ra (I
llega
l Log
ging,
Pera
mbah
an, P
erda
gang
an T
SL Ill
egal,
Pe
namb
anga
n Ille
gal d
an K
ebak
aran
) ter
seles
aikan
seba
nyak
25%
per t
ahun
%
- 25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
• Ka
sus h
ukum
per
amba
han k
awas
an
kons
erva
si te
rseles
aikan
seba
nyak
20%
%
-
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
2. Pe
nyidi
kan d
an
Perlin
dung
an H
utan
• Pe
ningk
atan k
apas
itas p
enan
gana
n kas
us
kejah
atan
keba
kara
n hu
tan d
i 10 p
rovin
si
Prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Po
pulas
i kea
neka
raga
man h
ayati
dan
sp
esies
tera
ncam
puna
h men
ingka
t seb
esar
3%
dari k
ondis
i tahu
n 200
8 ses
uai k
ondis
i bio
logis
dan
kese
diaan
habit
at
%
- 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3.
Pen
gemb
anga
n Ko
nser
vasi
Spes
ies da
n Ge
netik
• Pe
nang
kara
n dan
pem
anfa
atan j
enis
kean
ekar
agam
an h
ayat
i sec
ara l
esta
ri me
ningk
at 5%
%
- 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 151
• Ke
rjasa
ma in
terna
siona
l dan
konv
ensi
di bid
ang k
onse
rvasi
kean
ekar
agam
an ha
yati
seba
nyak
1 pa
ket p
er tah
un
Pake
t 1
- -
- -
- -
- -
- -
•
Terse
lengg
aran
ya sk
ema D
NS ke
hutan
an, 2
ak
tifitas
Ak
tifitas
1
- -
1 -
- -
- -
- -
•
Peng
uatan
kapa
sitas
apar
atur d
alam
upay
a mi
tigas
i dan
evak
uasi
satw
a akib
at be
ncan
a ke
baka
ran h
utan d
i 10 p
rovin
si
Prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
4. P
enge
ndali
an
Keba
kara
n Huta
n •
Hotsp
ot di
Pula
u Kali
manta
n, Pu
lau
Suma
tera d
an P
ulau S
ulawe
si be
rkura
ng
20%
setia
p tah
un
%
- 20
15
25
25
25
25
10
10
20
25
•
Luas
kawa
san h
utan y
ang t
erba
kar d
iteka
n hin
gga 5
0% di
band
ingka
n kon
disi ta
hun
2008
%
10
10
5 15
10
15
10
5
5 10
15
•
Penin
gkata
n kap
asita
s apa
ratur
peme
rintah
da
n mas
yara
kat d
alam
usah
a pen
gura
ngan
re
siko,
mitig
asi d
an pe
nang
anan
baha
ya
keba
kara
n huta
n di 3
0 DAO
PS (
33 pr
opins
i)
Prop
insi
- 9
1 1
1 1
1 1
1 1
1
5. P
enge
mban
gan
Pema
nfaata
n Jas
a Lin
gkun
gan d
an W
isata
Alam
• Pe
ngus
ahaa
n par
iwisa
ta ala
m me
ningk
at 60
% di
band
ingka
n tah
un 20
08, d
an iji
n us
aha p
eman
faatan
jasa
lingk
unga
n air b
aru
seba
nyak
25 un
it
%
- 60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
•
PNBP
dibid
ang p
engu
saha
an pa
riwisa
ta ala
m me
ningk
at 10
0% d
iband
ingka
n tah
un
2008
%
- 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
•
Penin
gkata
n pen
dapa
tan m
asya
raka
t di
sekit
ar ka
wasa
n kon
serva
si ter
tentu
menin
gkat
menja
di mi
nimal
Rp.80
0.000
,- pe
r bu
lan pe
r kep
ala ke
luarg
a (ata
u seb
esar
30
%) m
elalui
upay
a-up
aya p
embe
rday
aan
masy
arak
at
%
- 30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
•
Pelak
sana
an de
mons
tratio
n acti
vity R
EDD
di 2 k
awas
an ko
nser
vasi
(huta
n gam
but)
Kawa
san
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 152
• Ka
pasit
as ke
lemba
gaan
peng
elolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
menin
gkat
dari 1
6 UPT
men
jadi 7
7 UP
T
Unit
- 19
2
1 1
4 2
1 2
2 4
• Pe
mben
tukan
6 U
PT ba
ru Di
tjen P
HKA
di Pr
opins
i Kep
ulaua
n Riau
, Ban
gka B
elitun
g, Ba
nten,
Sulaw
esi B
arat,
Gor
ontal
o dan
Malu
ku
Utar
a
Unit
- 1
- 1
- -
- -
- 1
1
• Ke
rjasa
ma da
n kem
itraan
bida
ng ko
nser
vasi
sumn
berd
aya a
lam hu
tan da
n eko
sistem
nya
deng
an su
mber
dana
bersi
fat hi
bah,
non
kome
rsial
dan t
echn
ical a
ssist
ance
, dan
pr
ogra
m pe
ngha
pusa
n huta
n mela
lui D
NS
meing
kat s
etiap
tahu
nnya
, mini
mal 2
doku
men
per t
ahun
Doku
men
10
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya p
eratur
an pe
rund
ang-
unda
ngan
bid
ang k
onse
rvasi
sumb
erda
ya al
am hu
tan da
n ek
osist
emny
a yan
g ber
sifat
komp
rehe
nsif
dalam
men
duku
ng di
nami
ka la
pang
an, 3
do
kume
n per
tahu
n
Douk
unen
15
-
15
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya d
okum
en pr
ogra
m da
n ang
gara
n se
rta la
pora
n eva
luasi
dan k
euan
gan p
ada 6
sa
tker p
usat
dan 7
7 satk
er U
PT se
rta 33
dina
s pr
ovins
i, 580
doku
men
Doku
men
30
205
15
10
25
25
30
10
15
15
30
6. Du
kung
an
Mana
geme
n dan
Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Ditje
n Pe
rlindu
ngan
Huta
n da
n Kon
serva
si Al
am
• Ta
man N
asion
al da
n kaw
asan
kons
erva
si lai
nnya
yang
poten
si ke
anek
arag
aman
ha
yatin
ya tin
ggi, t
erda
pat s
pesie
s lan
gka d
an
flags
hip, a
tau m
empu
nyai
fungs
i peli
ndun
g hulu
su
ngai,
dan a
tau m
emilik
i pote
nsi w
isata
alam
signif
ikan,
suda
h dap
at ma
ndiri
memb
iayai
selur
uh at
au se
bagia
n pro
gram
peng
emba
ngan
ko
nser
vasi
dalam
bentu
k BLU
seba
nyak
12
unit,
DNS,
trus
t fun
d dan
kolab
oras
i seb
anya
k 4
unit
Unit
- 3
- -
1 -
1 -
- -
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 153
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
II KAL
IMAN
TAN
Na
sion
al Re
gion
al III
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Reg
iona
l III
Kalti
m
Kals
el Ka
lteng
Ka
lbar
DI
REKT
ORAT
JEND
ERAL
PE
RLIN
DUNG
AN H
UTAN
DAN
KO
NSER
VASI
ALA
M Pr
ogra
m :
Kons
erva
si Ke
anek
arag
aman
Ha
yati d
an P
erlin
dung
an H
utan
Ke
giat
an :
• Ko
nflik
dan t
ekan
an te
rhad
ap ka
wasa
n tam
an na
siona
l dan
kawa
san
kons
erva
si lai
nnya
(cag
ar al
am/C
A, su
aka m
arga
satw
a/SM,
tama
n bu
ru/T
B) d
an hu
tan l
indun
g /HL
men
urun
seba
nyak
5%
%
5 5
5 5
5
• Pe
ngelo
laan e
kosis
tem es
ensia
l seb
agai
peny
angg
a keh
idupa
n me
ningk
at 10
%
%
10
10
10
10
10
• Pe
nang
anan
pera
mbah
an ka
wasa
n huta
n pad
a 12 p
rovin
si pr
iorita
s (S
umut,
Riau
, Jam
bi, S
umse
l, Sum
bar,
Lamp
ung,
Kaltim
, Kalt
eng,
Kalse
l, Kalb
ar, S
ultra
dan
Sult
eng)
Prop
insi
4 1
1 1
1
a. Re
stora
si ek
osist
em ka
wasa
n kon
serva
si, 1
pake
t per
tahu
n per
prop
insi
(4 Lo
kasi)
pa
ket
- -
- -
-
• Pe
ningk
atan e
fektifi
tas p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si me
lalui
peng
elolaa
n ber
basis
reso
rt di
51 T
aman
Nas
ional
Prior
itas
TN
8 2
- 2
4
• Pe
ningk
atan p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si ek
osist
em ga
mbu
t, 8
prov
insi
Prov
insi
4 1
1 1
1
1. Pe
ngem
bang
an K
awas
an
Kons
erva
si da
n Eko
sistem
Es
ensia
l
• Me
ningk
atnya
efek
tifita
s pen
gelol
aan k
awas
an ko
nser
vasi
di ar
ea H
oB
(TN
Kaya
n Men
taran
g, TN
Buk
it Bak
a Buk
it Ray
a, TN
Dan
au S
entar
um,
TN B
etung
Ker
ihun,
CA M
uller
)
Prov
insi
3 1
- 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 154
• Ka
sus b
aru
tinda
k pida
na ke
hutan
an (I
llega
l Log
ging,
Peram
baha
n, Pe
rdag
anga
n Tu
mbuh
an da
n Satw
a Liar
/TSL
Illeg
al, P
enam
bang
an
Illega
l dan
Keb
akar
an) p
enan
gana
nnya
terse
lesaik
an m
inima
l seb
anya
k 75
%
%
75
75
75
75
75
• Tu
ngga
kan p
erka
ra (I
llega
l Log
ging,
Pera
mbah
an, P
erda
gang
an T
SL
Illega
l, Pen
amba
ngan
Illeg
al da
n Keb
akar
an) t
erse
lesaik
an se
bany
ak
25%
per t
ahun
%
25
25
25
25
25
• Ka
sus h
ukum
pera
mbah
an ka
wasa
n kon
serva
si ter
seles
aikan
seba
nyak
20
%
%
20
20
20
20
20
1. Pe
nyidi
kan
dan P
erlin
dung
an
Huta
n
• Pe
ningk
atan k
apas
itas p
enan
gana
n kas
us ke
jahata
n keb
akar
an hu
tan di
10
prov
insi
Prov
insi
4 1
1 1
1
• Po
pulas
i kea
neka
raga
man h
ayati
dan s
pesie
s te
ranc
am pu
nah
menin
gkat
sebe
sar 3
% da
ri kon
disi ta
hun 2
008 s
esua
i kon
disi b
iolog
is da
n kes
ediaa
n hab
itat
%
3 3
3 3
3
• Pe
nang
kara
n da
n pem
anfaa
tan je
nis ke
anek
arag
aman
haya
ti sec
ara
lestar
i men
ingka
t 5%
%
5
5 5
5 5
• Ke
rjasa
ma in
terna
siona
l dan
konv
ensi
di bid
ang k
onse
rvasi
kean
ekar
agam
an ha
yati s
eban
yak 1
pak
et pe
r tah
un
Pake
t -
- -
- -
• Te
rselen
ggar
anya
skem
a DNS
kehu
tanan
, 2 a
ktifita
s Ak
tifita
s -
- -
- -
3. P
enge
mban
gan K
onse
rvasi
Spes
ies da
n Gen
etik
• Pe
ngua
tan ka
pasit
as a
parat
ur d
alam
upay
a mitig
asi d
an ev
akua
si sa
twa
akiba
t ben
cana
keba
kara
n hu
tan di
10 p
rovin
si
Prov
insi
4 1
1 1
1
• Ho
tspot
di P
ulau K
alima
ntan,
Pulau
Sum
atera
dan
Pula
u Sula
wesi
berku
rang
20%
setia
p tah
un
%
20
15
15
25
25
• Lu
as ka
wasa
n huta
n yan
g ter
baka
r dite
kan
hingg
a 50%
diba
nding
kan
kond
isi ta
hun 2
008
%
10
5 5
15
15
4. P
enge
ndali
an K
ebak
aran
Hu
tan
• Pe
ningk
atan k
apas
itas a
para
tur pe
mer
intah
dan m
asya
raka
t dala
m us
aha p
engu
rang
an re
siko,
mitig
asi d
an pe
nang
anan
baha
ya ke
baka
ran
hutan
di 3
0 DAO
PS (
33 pr
opins
i)
Prop
insi
4 1
1 1
1
• Pe
ngus
ahaa
n par
iwisa
ta ala
m me
ningk
at 60
% di
band
ingka
n tah
un 20
08,
dan i
jin us
aha p
eman
faata
n jas
a ling
kung
an ai
r bar
u seb
anya
k 25 u
nit
%
60
60
60
60
60
5. P
enge
mban
gan
Pema
nfaata
n Jas
a Lin
gkun
gan
dan W
isata
Alam
•
PNBP
dibid
ang p
engu
saha
an pa
riwisa
ta ala
m m
ening
kat 1
00%
dib
andin
gkan
tahu
n 200
8 %
10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 155
• Pe
ningk
atan
pen
dapa
tan m
asya
raka
t di s
ekita
r kaw
asan
kons
erva
si te
rtentu
men
ingka
t men
jadi m
inima
l Rp.
800.0
00,-
per b
ulan p
er ke
pala
kelua
rga
(ata
u seb
esar
30%
) mela
lui up
aya-
upay
a pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t
%
30
30
30
30
30
•
Pelak
sana
an de
mons
tratio
n acti
vity R
EDD
di 2
kawa
san k
onse
rvasi
(huta
n gam
but)
Kawa
san
1 -
- 1
-
•
Penin
gkat
an p
embe
rday
aan m
asya
raka
t dan
wisa
ta ala
m di
sekit
ar ka
wasa
n kon
serva
si pa
da 2
9 pro
vinsi
Prov
insi
4 1
1 1
1
6. D
ukun
gan M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen P
erlin
dung
an
Hutan
dan K
onse
rvasi
Alam
• Ka
pasit
as ke
lemba
gaan
peng
elolaa
n kaw
asan
kons
erva
si me
ningk
at
dari
16 U
PT m
enjad
i 77 U
PT
Unit
11
3 1
3 4
•
Pemb
entuk
an 6
UPT
baru
Ditje
n PHK
A di
Prop
insi K
epula
uan R
iau,
Bang
ka B
elitu
ng, B
anten
, Sula
wesi
Bara
t, Gor
ontal
o dan
Malu
ku U
tara
Unit
- -
- -
-
•
Kerja
sam
a da
n kem
itraan
bida
ng ko
nser
vasi
sumn
berd
aya a
lam h
utan
dan
ekos
istem
nya d
enga
n sum
ber d
ana b
ersif
at hib
ah, n
on ko
mersi
al da
n tec
hnica
l ass
istan
ce, d
an p
rogr
am p
engh
apus
an hu
tan m
elalui
DNS
m
eingk
at se
tiap t
ahun
nya,
minim
al 2 d
okum
en p
er ta
hun
Doku
men
-
- -
- -
•
Terse
diany
a pe
ratur
an p
erun
dang
-und
anga
n bida
ng ko
nser
vasi
sum
berd
aya
alam
huta
n dan
ekos
istem
nya
yang
ber
sifat
kom
preh
ensif
da
lam m
endu
kung
dina
mika
lapa
ngan
, 3 d
okum
en pe
r tah
un
Doku
men
-
- -
- -
•
Terse
diany
a do
kum
en pr
ogra
m da
n an
ggar
an se
rta la
pora
n eva
luasi
dan
keua
ngan
pada
6 sa
tker p
usat
dan 7
7 satk
er U
PT se
rta 3
3 dina
s pr
ovins
i, 580
doku
men
Doku
men
80
20
10
20
30
•
Tama
n Nas
ional
dan
kawa
san
kons
erva
si lai
nnya
yang
pote
nsi
kean
ekar
agam
an h
ayati
nya t
inggi,
terd
apat
spes
ies la
ngka
dan
flags
hip,
atau
mem
puny
ai fu
ngsi
pelin
dung
hulu
sung
ai, d
an at
au m
emilik
i pot
ensi
wisa
ta ala
m si
gnifik
an, s
udah
dapa
t man
diri m
embia
yai s
eluru
h ata
u se
bagia
n pr
ogra
m p
enge
mba
ngan
kons
erva
si da
lam b
entuk
BLU
se
bany
ak 12
unit,
DNS,
trus
t fun
d dan
kolab
oras
i seb
anya
k 4 u
nit
Unit
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 156
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M P
ER P
ROPI
NSI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
sion
al Re
gion
al IV
ES
ELON
I /
PROG
RAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al
IV
Sulu
t Su
l te
ng
Sultr
a Su
lsel
Sul
bar
Goro
ntalo
Ma
lu
ku
Mlk
Utar
a Pa
pua
Papu
a ba
rat
DIRE
KTOR
AT
JEND
ERAL
PE
RLIN
DUNG
AN
HUTA
N DA
N KO
NSER
VASI
AL
AM
Prog
ram
: Ko
nser
vasi
Kean
ekar
agam
an
Haya
ti dan
Pe
rlindu
ngan
Huta
n Ke
giat
an :
• Ko
nflik
dan t
ekan
an te
rhad
ap ka
wasa
n tam
an
nasio
nal d
an ka
wasa
n kon
serva
si lai
nnya
(cag
ar
alam
/CA,
suak
a mar
gasa
twa/S
M, ta
man
buru
/TB)
dan h
utan l
indun
g /HL
men
urun
se
bany
ak 5%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
• Pe
ngelo
laan e
kosis
tem es
ensia
l seb
agai
pe
nyan
gga
kehid
upan
men
ingka
t 10%
%
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
• Pe
nang
anan
pera
mbah
an ka
wasa
n huta
n pad
a 12
prov
insi p
riorita
s (Su
mut,
Riau
, Jam
bi,
Sums
el, S
umba
r, La
mpun
g, Ka
ltim, K
alten
g, Ka
lsel, K
albar
, Sult
ra da
n Sult
eng)
Prop
insi
2 -
1 1
- -
- -
- -
-
1. Pe
ngem
bang
an
Kawa
san
Kons
erva
si da
n Ek
osist
em
Esen
sial
a. Re
stora
si ek
osist
em ka
wasa
n kon
serva
si, 1
pake
t per
tahu
n per
prop
oinsi
(4 lo
kasi)
lokas
i -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 157
• Pe
ningk
atan
efek
tifita
s pen
gelol
aan k
awas
an
kons
erva
si m
elalui
pen
gelol
aan b
erba
sis re
sort
di 51
Tam
an N
asion
al pr
iorita
s
TN
13
2 2
2 2
0 0
1 1
2 1
•
Penin
gkat
an p
enge
lolaa
n kaw
asan
kons
erva
si ek
osist
em ga
mbut,
8 pr
ovins
i Pr
ovins
i 1
- -
- -
- -
- -
1 -
•
Men
ingka
tnya
efek
tifitas
pen
gelol
aan
kawa
san
kons
erva
si di
area
HoB
(TN
Kaya
n Men
tara
ng,
TN B
ukit B
aka
Bukit
Ray
a, TN
Dan
au S
entar
um,
TN B
etung
Ker
ihun,
CA M
uller
)
Prov
insi
- -
- -
- -
- -
- -
-
2. P
enyid
ikan d
an
Perlin
dung
an
Huta
n
• Ka
sus b
aru t
indak
pida
na ke
hutan
an (I
llega
l Lo
gging
, Per
amba
han,
Perd
agan
gan
Tum
buha
n da
n Satw
a Lia
r/TSL
Illeg
al, P
enam
bang
an Ill
egal
dan K
ebak
aran
) pen
anga
nann
ya te
rseles
aikan
m
inima
l seb
anya
k 75%
%
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
•
Tung
gaka
n per
kara
(Ille
gal L
oggin
g, Pe
ram
baha
n, Pe
rdag
anga
n TS
L Ille
gal,
Pena
mban
gan I
llega
l dan
Keb
akar
an)
terse
lesaik
an se
bany
ak 2
5% p
er ta
hun
%
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
•
Kasu
s huk
um p
eram
baha
n ka
wasa
n kon
serva
si te
rseles
aikan
seba
nyak
20%
%
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
•
Penin
gkat
an ka
pasit
as p
enan
gana
n ka
sus
kejah
atan
keba
kara
n hu
tan
di 10
prov
insi
Prov
insi
1 -
- -
1 -
- -
- -
-
3. P
enge
mban
gan
Kons
erva
si Sp
esies
dan
Gene
tik
• Po
pulas
i kea
neka
raga
man h
ayati
dan s
pesie
s te
ranc
am p
unah
men
ingka
t seb
esar
3% da
ri ko
ndisi
tahu
n 20
08 se
suai
kond
isi b
iolog
is da
n ke
sedia
an h
abita
t
%
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3
•
Pena
ngka
ran
dan
pem
anfa
atan j
enis
kean
ekar
agam
an ha
yati s
ecar
a les
tari m
ening
kat
5%
%
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
•
Kerja
sam
a int
erna
siona
l dan
konv
ensi
di bid
ang
kons
erva
si ke
anek
arag
aman
haya
ti seb
anya
k 1
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 158
• Te
rselen
ggar
anya
skem
a DNS
kehu
tanan
, 2
aktifi
tas
Aktifi
tas
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Pe
ngua
tan ka
pasit
as ap
aratu
r dala
m up
aya
mitig
asi d
an e
vaku
asi s
atwa a
kibat
benc
ana
keba
kara
n hu
tan d
i 10 p
rovin
si
Prov
insi
1 -
- -
1 -
- -
- -
-
• Ho
tspot
di P
ulau K
alim
antan
, Pula
u Sum
atera
da
n Pula
u Sula
wesi
berku
rang
20%
setia
p tah
un
%
20
10
20
15
25
25
20
20
20
15
10
• Lu
as ka
wasa
n huta
n yan
g ter
baka
r dite
kan
hingg
a 50%
diba
nding
kan k
ondis
i tahu
n 200
8 %
10
10
10
10
15
15
10
5
5 5
5
4. P
enge
ndali
an
Keba
kara
n Hut
an
• Pe
ningk
atan k
apas
itas a
para
tur pe
merin
tah d
an
masy
arak
at da
lam us
aha p
engu
rang
an re
siko,
mitig
asi d
an p
enan
gana
n bah
aya
keba
kara
n hu
tan di
30 D
AOPS
(33
prop
insi)
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Pe
ngus
ahaa
n pa
riwisa
ta ala
m me
ningk
at 60
%
diban
dingk
an ta
hun 2
008,
dan i
jin us
aha
pema
nfaata
n jas
a ling
kung
an ai
r bar
u seb
anya
k 25
unit
%
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
• PN
BP di
bidan
g pen
gusa
haan
pariw
isata
alam
menin
gkat
100%
diba
nding
kan t
ahun
2008
%
10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
• Pe
ningk
atan p
enda
patan
mas
yara
kat d
i sek
itar
kawa
san k
onse
rvasi
terte
ntu m
ening
kat m
enjad
i mi
nimal
Rp.8
00.00
0,- pe
r bula
n per
kepa
la ke
luarg
a (at
au se
besa
r 30%
) mela
lui u
paya
-up
aya p
embe
rday
aan m
asya
raka
t
%
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
• Pe
laksa
naan
dem
onstr
ation
activ
ity R
EDD
di 2
kawa
san k
onse
rvasi
(hut
an ga
mbut)
Ka
wasa
n -
- -
- -
- -
- -
- -
5. P
enge
mban
gan
Pema
nfaata
n Ja
sa Li
ngku
ngan
da
n Wisa
ta Al
am
• Pe
ningk
atan p
embe
rday
aan m
asya
raka
t dan
wi
sata
alam
di se
kitar
kawa
san k
onse
rvasi
pada
29
prov
insi
Prov
insi
8 1
1 1
1 -
- 1
1 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 159
• Ka
pasit
as ke
lemba
gaan
peng
elolaa
n kaw
asan
ko
nser
vasi
men
ingka
t dar
i 16 U
PT m
enjad
i 77
UPT
Unit
17
3 2
3 2
- -
2 1
2 2
• Pe
mben
tukan
6 UP
T ba
ru Di
tjen P
HKA
di Pr
opins
i Kep
ulaua
n Riau
, Ban
gka B
elitu
ng,
Bante
n, Su
lawes
i Bar
at, G
oron
talo
dan M
aluku
Ut
ara
Unit
3 -
- -
- -
1 -
1 -
1
• Ke
rjasa
ma da
n kem
itraa
n bida
ng ko
nser
vasi
sumn
berd
aya a
lam hu
tan da
n eko
sistem
nya
deng
an su
mbe
r dan
a ber
sifat
hibah
, non
ko
mersi
al da
n tec
hnica
l ass
istan
ce, d
an pr
ogra
m pe
ngha
pusa
n huta
n mela
lui D
NS m
eingk
at se
tiap t
ahun
nya,
minim
al 2
doku
men p
er ta
hun
Doku
men
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya
pera
turan
peru
ndan
g-un
dang
an
bidan
g kon
serva
si su
mber
daya
alam
hutan
dan
ekos
istem
nya y
ang
bersi
fat ko
mpr
ehen
sif da
lam
mend
ukun
g din
amika
lapa
ngan
, 3 d
okum
en pe
r tah
un
Doku
men
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Te
rsedia
nya
doku
men p
rogr
am da
n an
ggar
an
serta
lapo
ran e
valua
si da
n keu
anga
n pad
a 6
satke
r pus
at da
n 77 s
atker
UPT
serta
33 d
inas
prov
insi, 5
80 do
kume
n
Doku
men
15
0 20
20
20
20
5
5 15
10
20
15
6. Du
kung
an
Mana
geme
n dan
Pe
laksa
naan
Tu
gas T
eknis
La
innya
Ditje
n Pe
rlindu
ngan
Hu
tan d
an
Kons
erva
si Al
am
• Ta
man N
asion
al da
n kaw
asan
kons
erva
si lai
nnya
yang
poten
si ke
anek
arag
aman
hay
atiny
a tin
ggi, t
erda
pat s
pesie
s lan
gka d
an fla
gship
, atau
me
mpun
yai fu
ngsi
pelin
dung
hulu
sung
ai, da
n ata
u mem
iliki p
otens
i wisa
ta ala
m sig
nifika
n, su
dah d
apat
man
diri m
embia
yai s
eluru
h atau
se
bagia
n pro
gram
peng
emba
ngan
kons
erva
si da
lam be
ntuk B
LU se
bany
ak 12
unit,
DNS,
trus
t fu
nd da
n kola
bora
si se
bany
ak 4
unit
Unit
1 -
- -
1 -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 160
Lampiran 3d Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 161
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
201
0-20
14
PER
PROG
RAM
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L I S
UMAT
ERA
Na
siona
l
Regi
onal
I ES
ELON
I / P
ROGR
AM
/ KEG
IATA
N In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
I NA
D Su
m
ut
Sum
bar
Ri
au
Jam
bi
Sum
sel
Beng
ku
lu
Lam
pu
ng
Babe
l Ke
pri
DIRE
KTOR
AT
JEND
ERAL
RE
HABI
LITA
SI L
AHAN
DA
N PE
RHUT
ANAN
SO
SIAL
Pr
ogra
m :
Penin
gkat
an F
ungs
i dan
Da
ya D
ukun
g DAS
Be
rbas
is Pe
mber
daya
an
Masy
arak
at Ke
giat
an :
•
Fasil
itasi
dan p
elaks
anaa
n reh
abilit
asi
hutan
pada
DAS
prior
itas s
eluas
800.0
00
ha
Ha
311.
088
21.6
50
79.86
3 46
.950
24.10
0 31
.050
52.20
0 20
.800
27.20
0 6.4
50
825
• Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kritis
pada
DA
S pr
iorita
s selu
as 5
00.00
0 ha
Ha
19
4.46
1 13
.53
1 49
.914
29.34
4 15
.063
19.40
6 32
.625
13.03
1 17
.000
4.031
51
6
• Fa
silita
si pe
ngem
bang
an h
utan
kota
selua
s 5.00
0 Ha
Ha
1.179
,6
26,4
00
163,3
00
66,90
0 92
,000
45,50
0 57
,500
27,30
0 68
,900
31,80 0
600
1. Pe
nyele
ngga
raan
Re
habil
itasi
Hutan
da
n Lah
an, d
an
Rekla
masi
Hutan
di
DAS
Prior
itas
• Fa
silita
si re
habil
itasi
hutan
man
grov
e, ga
mbut
dan
rawa
selua
s 295
.000 h
a Ha
11
4.73
1 7.
983
29.44
9 17
.313
8.887
11
.450
19.24
9 7.6
88
10.03
0 2.3
78
304
2 P
enge
mba
ngan
Pe
rhuta
nan
Sosia
l
• Fa
silita
si pe
netap
an ar
eal k
erja
dan
peng
elolaa
n huta
n kem
asya
raka
tan
(HKm
) selu
as 2.
000.0
00 ha
Ha
580.
200
26.4
00
163.3
00
66.90
0 92
.000
45.50
0 57
.500
27.30
0 68
.900
31.80 0
600
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 162
• Fa
silita
si 50
0 kelo
mpok
/unit i
jin us
aha
peng
elolaa
n HKm
Ke
lompo
k 43
5 30
60
45
30
60
30
15
75
30
30
• Fa
silita
si 50
unit k
emitra
an
Un
it 13
-
1 1
2 2
- 2
5 -
- •
Fasil
itasi
duku
ngan
kelem
baga
an
ketah
anan
pang
an di
32 p
ropin
si
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Fa
silita
si pe
mban
guna
n hut
an ra
kyat
selua
s 250
.000 H
a H
a 35
.000
- -
- 15
.000
- 20
.000
- -
- -
• Fa
silita
si pe
mben
tukan
dan b
erfun
gsiny
a se
ntra H
HBK
Ungg
ulan
di 30
kabu
paten
Ka
bupa
ten
4
- 1
- -
1 -
- 1
1 -
• Fa
silita
si pe
netap
an ar
eal k
erja
hutan
de
sa se
luas 5
00.00
0 ha
Ha
236.
500
9.30
0 30
.900
36.20
0 45
.200
39.00
0 72
.900
- -
2.700
30
0
• Ar
eal s
umbe
r ben
ih se
luas 4
.500
ha
terke
lola s
ecar
a ba
ik.
Ha
1.000
10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0
• Fa
silita
si pe
mban
guna
n are
al su
mber
be
nih se
luas 6
.000 h
a. Ha
2.0
00
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
• Pe
ngem
bang
an se
ed fo
r peo
ple, 1
pa
ket p
er ta
hun (
100 L
okas
i) Lo
kasi
8
- -
- -
- 8
- -
- -
3. Pe
ngem
bang
an
Perb
eniha
n Tan
aman
Hu
tan
• Pe
ngem
bang
an se
ntra b
ibit ,
1 pak
et pe
r tah
un (7
Unit
) Un
it 1
- -
- -
- 1
- -
- -
• Re
ncan
a pen
gelol
aan
DAS
terpa
du di
10
8 DAS
prior
itas
Unit
33
4 9
5 4
1 1
3 2
2 2
• Te
rban
gunn
ya b
ase l
ine da
ta pe
ngelo
laan D
AS di
36 un
it BPD
AS
Unit
29
4 6
5 4
1 1
3 2
2 1
4. Pe
mbina
an
Peny
eleng
gara
an
Peng
elolaa
n DAS
• Te
rsedia
nya d
ata da
n peta
laha
n kriti
s di
36 un
it BPD
AS
Unit
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 163
• Pe
ratur
an pe
rund
ang-
unda
ngan
bida
ng
RLPS
(UU
1 bua
h, PP
/Per
pres
/Per
men
hut 1
2 Bua
h, Pe
doma
n/NSP
K 70
buah
)
Pera
turan
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Inf
rastr
uktu
r yan
g men
duku
ng
peny
eleng
gara
an ke
giatan
RLP
S ya
ng
efekti
f dan
efisi
en di
50 s
atke
r
Satke
r 12
1
2 1
1 1
2 1
1 1
1
• Te
rselen
ggar
anya
pemb
inaan
pen
guata
n ke
lemba
gaan
bida
ng R
LPS,
33 pr
opins
i Pr
opins
i 10
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
• Ap
arat
Ditje
n RL
PS ya
ng te
rlatih
, pus
at da
n da
erah
di b
idang
RLP
S, 5
0 Sat
ker
Satke
r 12
1
2 1
1 1
2 1
1 1
1
• Ta
ta ke
lola p
emer
intah
an ya
ng b
aik
sesu
ai ke
rang
ka re
form
asi b
irokra
si un
tuk m
enjam
in kin
erja
yang
opti
mal d
i 50
satke
r
Satke
r 12
1
2 1
1 1
2 1
1 1
1
• SI
M RL
PS, 1
unit
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
5. Du
kung
an
Man
agem
en d
an
Pelak
sana
an T
ugas
Te
knis
Lainn
ya D
itjen
Reha
bilita
si La
han
dan
Perh
utan
an
Sosia
l
• Ke
rjasa
ma le
mbag
a nas
ional
dan
inter
nasio
nal d
i 4 bi
dang
kegia
tan R
LPS
Bi
dang
-
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 164
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pusa
t Re
gion
al II
DKI
Ban
ten
Jaba
r Ja
teng
Ja
tim
DIY
Bali
NTB
NTT
DIRE
KTOR
AT
JEND
ERAL
RE
HABI
LITAS
I LAH
AN
DAN
PERH
UTAN
AN
SOSI
AL
Prog
ram
: Pe
ningk
atan F
ungs
i dan
Da
ya D
ukun
g DAS
Be
rbas
is Pe
mbe
rday
aan
Mas
yara
kat
Kegi
atan
:
• Fa
silita
si da
n pe
laksa
naan
reha
bilita
si hu
tan
pada
DAS
prior
itas s
eluas
80
0.00
0 ha
Ha
- 95
.250
- 4.
450
8.77
5 6.
325
13.6
00
450
2.75
0 10
.150
48
.750
• Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kritis
pad
a DA
S pr
iorita
s selu
as 5
00.0
00 h
a Ha
-
59.53
1 -
2.78
1 5.
484
3.95
3 8.5
00
281
1.71
9 6.
344
30.4
69
• Fa
silita
si pe
ngem
bang
an h
utan
kota
se
luas 5
.000
Ha
Ha
- 58
9 9
28
55
40
85
3 1
63
305
1.
Peny
eleng
gara
an
Reha
bilita
si Hu
tan
dan
Laha
n, d
an R
eklam
asi
Huta
n di D
AS P
riorit
as
• Fa
silita
si re
habil
itasi
huta
n man
grov
e, ga
mbu
t dan
rawa
selua
s 295
.000
ha
Ha
- 35
.124
166
1.64
1 3.
236
2.33
2 5.0
15
0 1.
014
3.74
3 17
.977
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
dan
pe
ngelo
laan
hutan
kem
asya
raka
tan
(HKm
) selu
as 2.
000.0
00 ha
Ha
- 19
6.300
-
- -
- -
1.700
3.
200
24.8
00
166.
600
• Fa
silita
si 50
0 ke
lompo
k/unit
ijin u
saha
pe
ngelo
laan H
Km
Kelom
pok
- 18
0 -
- -
- -
45
15
75
45
• Fa
silita
si 50
unit
kem
itraan
Un
it -
10
- -
- -
- 1
2 3
4
2 P
enge
mba
ngan
Pe
rhuta
nan
Sosia
l
• Fa
silita
si du
kung
an ke
lemba
gaan
ke
taha
nan
pang
an di
32 p
ropin
si
Prop
insi
- 7
- -
1 1
1 1
1 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 165•
Fasil
itasi
pem
bang
unan
huta
n rak
yat
selua
s 250
.000
Ha
Ha
- 10
0.000
-
- 50
.000
25
.000
25
.000
-
- -
-
• Fa
silita
si pe
mbe
ntuka
n da
n be
rfung
sinya
sentr
a HHB
K Un
ggula
n di
30 ka
bupa
ten
Kabu
pa
ten
- 22
-
- 6
6 1
4 3
2 -
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
hut
an
desa
selua
s 500
.000
ha
Ha
- 61
.600
- -
- -
- -
3.30
0 5.
100
53.2
00
• Ar
eal s
umbe
r ben
ih se
luas 4
.500
ha
terke
lola
seca
ra ba
ik.
Ha
- 1.
500
- 25
0 25
0 25
0 25
0 25
0 10
0 10
0 50
• Fa
silita
si pe
mba
ngun
an a
real
sum
ber
benih
selua
s 6.0
00 ha
. Ha
-
600
- 75
75
75
75
75
75
75
75
• Pe
ngem
bang
an se
ed fo
r peo
ple, 1
pa
ket p
er ta
hun
(100
Lok
asi)
Loka
si
- 43
-
- 25
-
- -
18
- -
3.Pe
ngem
bang
an
Perb
eniha
n Ta
nama
n Hu
tan
• Pe
ngem
bang
an se
ntra
bibit ,
1 p
aket
per t
ahun
(7 U
nit)
Unit
- 3
- -
2 -
- -
1 -
-
• Re
ncan
a pe
ngelo
laan D
AS te
rpad
u di
108
DAS
prior
itas
Unit
- 37
-
- 6
18
1 5
2 3
2
• Te
rban
gunn
ya b
ase l
ine da
ta
peng
elolaa
n DAS
di 3
6 un
it BPD
AS
Unit
- 36
-
- 6
14
4 5
2 2
3
4. P
embin
aan
Peny
eleng
gara
an
Peng
elolaa
n DAS
• Te
rsedia
nya d
ata d
an p
eta la
han k
ritis d
i 36
unit
BPD
AS
Unit
- 7
- -
1 1
1 1
1 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 166
• Pe
ratur
an p
erun
dang
-und
anga
n bid
ang
RLPS
(UU
1 bua
h, PP
/Per
pres
/Per
men
hut 1
2 Bua
h, Pe
doma
n/NSP
K 70
bua
h)
Pera
turan
70
-
- -
- -
- -
- -
-
• In
frastr
uktur
yang
men
duku
ng
peny
eleng
gara
an ke
giatan
RLP
S ya
ng
efek
tif da
n efis
ien di
50 s
atke
r
Satke
r 5
15
1 -
3 3
2 1
3 1
1
• Te
rselen
ggar
anya
pemb
inaan
pe
ngua
tan k
elemb
agaa
n bida
ng R
LPS,
33
prop
insi
Prop
insi
1 7
- -
1 1
1 1
1 1
1
• Ap
arat
Ditje
n RLP
S ya
ng te
rlatih
, pus
at da
n dae
rah d
i bida
ng R
LPS,
50 S
atke
r Sa
tker
5 14
-
1 -
3 3
2 1
3 1
• Ta
ta ke
lola
pem
erint
ahan
yang
baik
sesu
ai ke
rang
ka re
form
asi b
irokra
si un
tuk m
enjam
in kin
erja
yang
opti
mal
di 50
satke
r
Satke
r 5
14
- 1
- 3
3 2
1 3
1
• SI
M RL
PS, 1
unit
Un
it 1
- -
- -
- -
- -
- -
5. D
ukun
gan M
anag
emen
da
n Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Ditje
n Re
habil
itasi
Laha
n dan
Pe
rhut
anan
Sos
ial
• Ke
rjasa
ma l
emba
ga n
asion
al da
n int
erna
siona
l di 4
bida
ng ke
giatan
RLP
S
Bida
ng
4 -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 167
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
II KAL
IMAN
TAN
Na
siona
l Re
gion
al III
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Reg
iona
l III
Kaltim
Ka
lsel
Kalte
ng
Kalb
ar
DIRE
KTOR
AT JE
NDER
AL
REHA
BILI
TASI
LAHA
N DA
N PE
RHUT
ANAN
SOS
IAL
Prog
ram
: Pe
ningk
atan
Fun
gsi d
an D
aya
Duku
ng D
AS B
erba
sis
Pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t Ke
giat
an :
•
Fasil
itasi
dan p
elaks
anaa
n re
habil
itasi
huta
n pa
da D
AS pr
iorita
s selu
as
800.
000
ha
Ha
206.
200
82.7
00
24.25
0 16
.150
83
.100
• Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kritis
pad
a DAS
prio
ritas
selua
s 50
0.000
ha
Ha
85.6
88
8.50
0 15
.156
10.0
94
51.9
38
• Fa
silita
si pe
ngem
bang
an h
utan
kota
selua
s 5.0
00 H
a Ha
1.
289
517
152
101
519
1.
Peny
eleng
gara
an
Reha
bilita
si Hu
tan
dan
Laha
n, d
an R
eklam
asi
Huta
n di
DAS
Prior
itas
• Fa
silita
si re
habil
itasi
huta
n man
grov
e, ga
mbu
t dan
rawa
selua
s 295
.000
ha
Ha
18
6.11
2 5.
015
8.942
5.
955
166.
200
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
dan
pen
gelol
aan
huta
n kem
asya
raka
tan
(HKm
) selu
as 2
.000
.000
ha
Ha
1.07
5.10
0 25
0.80
0 92
.700
243.
500
488.
100
• Fa
silita
si 50
0 kelo
mpo
k/unit
ijin u
saha
pen
gelol
aan H
Km
Kelom
pok
195
30
60
45
60
• Fa
silita
si 50
unit k
emitra
an
Unit
4 1
- 2
1 •
Fasil
itasi
duku
ngan
kelem
baga
an ke
taha
nan
pang
an d
i 32
prop
insi
Prop
insi
4 1
1 1
1 •
Fasil
itasi
pemb
angu
nan h
utan
raky
at se
luas 2
50.0
00 H
a Ha
88
.000
22
.000
22
.000
22.0
00
22.0
00
• Fa
silita
si pe
mben
tuka
n da
n ber
fung
sinya
sentr
a HH
BK U
nggu
lan d
i 30
kabu
pate
n
Kabu
pa
ten
2 -
1 1
-
2 P
enge
mban
gan P
erhu
tana
n So
sial
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
hut
an d
esa
selua
s 500
.000
ha
Ha
12
1.30
0 42
.800
-
- 78
.500
•
Area
l sum
ber b
enih
selua
s 4.5
00 h
a ter
kelol
a sec
ara
baik.
Ha
75
0 18
0 18
0 18
0 21
0 •
Fasil
itasi
pemb
angu
nan a
real
sum
ber b
enih
selua
s 6.0
00 h
a. Ha
1.
000
250
250
250
250
• Pe
ngem
bang
an se
ed fo
r peo
ple, 1
pake
t per
tahu
n (10
0 Lok
asi)
Loka
si 16
-
16
- -
3.Pe
ngem
bang
an P
erbe
nihan
Ta
nam
an H
utan
•
Peng
emba
ngan
sentr
a bib
it , 1
pak
et pe
r tah
un (7
Unit
) Un
it 1
- 1
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 168
• Re
ncan
a pen
gelol
aan
DAS
terp
adu d
i 108
DAS
prior
itas
Unit
8 1
2 3
2 •
Terb
angu
nnya
bas
e line
data
peng
elolaa
n DAS
di 3
6 unit
BPD
AS
Unit
8 1
2 3
2 4.
Pem
binaa
n Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ngelo
laan D
AS
• Te
rsedia
nya d
ata d
an p
eta la
han k
ritis d
i 36 u
nit B
PDAS
Un
it 4
1 1
1 1
• Pe
ratu
ran
peru
ndan
g-un
dang
an bi
dang
RLP
S (U
U 1 b
uah,
PP/P
erpr
es/P
erm
enhu
t 12 B
uah,
Pedo
man/N
SPK
70 bu
ah)
Pera
turan
-
- -
- -
• Inf
rastr
uktur
yang
men
duku
ng p
enye
lengg
araa
n keg
iatan
RLP
S ya
ng
efekti
f dan
efisi
en di
50 sa
tker
Satke
r 5
1 2
1 1
• Te
rselen
ggar
anya
pem
binaa
n pen
guata
n kele
mba
gaan
bida
ng R
LPS,
33
pro
pinsi
Prop
insi
4 1
1 1
1
• Ap
arat
Ditje
n RL
PS ya
ng te
rlatih
, pus
at da
n dae
rah
di bid
ang R
LPS,
50
Satke
r Sa
tker
5 1
2 1
1
• Ta
ta ke
lola
pem
erint
ahan
yang
baik
sesu
ai ke
rang
ka re
form
asi b
irokra
si un
tuk m
enjam
in kin
erja
yang
optim
al di
50 sa
tker
Satke
r 5
1 2
1 1
• SI
M RL
PS, 1
unit
Un
it -
- -
- -
5. D
ukun
gan M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya D
itjen
Reha
bilita
si La
han d
an P
erhu
tanan
Sos
ial
• Ke
rjasa
ma le
mbag
a nas
ional
dan i
ntern
asion
al di
4 bida
ng ke
giatan
RL
PS
Bida
ng
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 169
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM
/ KEG
IATA
N In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Su
lut
Sul
teng
Sultr
a Su
lsel
Sul b
ar
Goro
nta
lo
Malu
ku
Ml
k Ut
ara
Papu
a Pa
pua
bara
t DI
REKT
ORAT
JE
NDER
AL
REHA
BILIT
ASI L
AHAN
DA
N PE
RHUT
ANAN
SO
SIAL
Pr
ogra
m :
Penin
gkata
n Fun
gsi d
an
Daya
Duk
ung D
AS
Berb
asis
Pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t Ke
giat
an :
• Fa
silita
si da
n pe
laksa
naan
reha
bilita
si hu
tan p
ada D
AS p
riorit
as se
luas
800.
000
ha
Ha
187.
413
6.90
0 2.6
50
55.45
0 16
.100
5.
763
7.90
0 15
.900
6.42
5 58
.900
11
.425
• Fa
silita
si re
habil
itasi
lahan
kritis
pad
a DA
S pr
iorita
s selu
as 5
00.0
00 h
a Ha
11
7.13
6 4.
313
1.656
34
.656
10.0
63
3.60
2 4.
938
9.93
8 4.
016
36.8
13
7.14
1
• Fa
silita
si pe
ngem
bang
an h
utan
kota
se
luas 5
.000 H
a Ha
1.
171
43
17
347
101
36
49
99
40
368
71
1. Pe
nyele
ngga
raan
Re
habil
itasi
Hutan
da
n La
han,
dan
Rekla
mas
i Huta
n di
DAS
Prior
itas
• Fa
silita
si re
habil
itasi
huta
n man
grov
e, ga
mbu
t dan
rawa
selua
s 295
.000
ha
Ha
69.10
7 2.
544
977
20.44
7 5.9
37
2.12
5 2.
913
5.86
3 2.
369
21.7
19
4.21
3
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
dan
pe
ngelo
laan
huta
n kem
asya
raka
tan
(HKm
) selu
as 2
.000
.000
ha
Ha
135.
300
21.30
0 -
- 57
.900
-
22.00
0 -
34.10
0 -
-
• Fa
silita
si 50
0 ke
lompo
k/unit
ijin u
saha
pe
ngelo
laan H
Km
Kelom
pok
195
- 45
30
30
-
30
30
-. -
30
2 P
enge
mban
gan
Perh
utana
n Sos
ial
• Fa
silita
si 50
unit
kemi
traan
Unit
12
1 4
3 1
- -
- 1
2 -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 170
• Fa
silita
si du
kung
an ke
lemba
gaan
ke
taha
nan
pang
an di
32 p
ropin
si
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Fa
silita
si pe
mba
ngun
an h
utan
raky
at
kem
itraa
n per
tuka
ngan
selua
s 250
.000
Ha
Ha
-
-
- -
- -
- -
- -
-
• Fa
silita
si pe
mbe
ntuka
n dan
be
rfung
sinya
sent
ra H
HBK
Ungg
ulan
di 30
kabu
pate
n
Kabu
pa
ten
1 -
- -
1 -
- -
- -
-
• Fa
silita
si pe
neta
pan a
real
kerja
huta
n de
sa se
luas 5
00.0
00 ha
Ha
79
.100
12.30
0 -
24.50
0 18
.400
-
10.90
0 1.
100
2.00
0 9.9
00
-
• Ar
eal s
umbe
r ben
ih se
luas 4
.500
ha
terke
lola s
ecar
a baik
. Ha
1.
250
150
150
200
150
150
200
70
60
60
60
• Fa
silita
si pe
mba
ngun
an a
real
sum
ber
benih
selua
s 6.00
0 ha.
Ha
750
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
• Pe
ngem
bang
an se
ed fo
r peo
ple, 1
pa
ket p
er ta
hun
(100
Loka
si)
Pake
t 33
-
- -
24
- -
9 -
- -
3. Pe
ngem
bang
an
Perb
eniha
n Tan
aman
Hu
tan
• Pe
ngem
bang
an se
ntra
bibit ,
1 p
aket
per t
ahun
(7 U
nit)
Pake
t 1
- -
- 1
- -
- -
- -
• Re
ncan
a pen
gelol
aan D
AS te
rpad
u di
108
DAS
prior
itas
Unit
24
3 2
3 2
1 -
3 3
4 3
• Te
rban
gunn
ya b
ase l
ine d
ata
peng
elolaa
n DAS
di 3
6 unit
BPD
AS
Unit
32
3 4
3 5
3 2
3 3
3 3
4. P
embin
aan
Peny
eleng
gara
an
Peng
elolaa
n DAS
• Te
rsedia
nya d
ata d
an pe
ta la
han k
ritis d
i 36
unit
BPD
AS
Unit
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 171
• Pe
ratu
ran p
erun
dang
-und
anga
n bid
ang
RLPS
(UU
1 bua
h, PP
/Per
pres
/Per
menh
ut 12
Bua
h, Pe
doma
n/NSP
K 70
buah
)
Pera
turan
-
- -
- -
- -
- -
- -
• Inf
rastr
uktur
yang
men
duku
ng
peny
eleng
gara
an ke
giatan
RLP
S ya
ng
efekti
f dan
efisi
en di
50 sa
tker
Satke
r 13
1
1 1
3 1
1 2
1 1
1
• Te
rselen
ggar
anya
pem
binaa
n pe
ngua
tan k
elemb
agaa
n bid
ang R
LPS,
33
pro
pinsi
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Ap
arat
Ditje
n RL
PS ya
ng te
rlatih
, pus
at da
n da
erah
di b
idang
RLP
S, 50
Satk
er
Satke
r 13
1
1 1
3 1
1 2
1 1
1
• Ta
ta ke
lola p
emer
intah
an ya
ng ba
ik se
suai
kera
ngka
refor
masi
birok
rasi
untu
k men
jamin
kiner
ja ya
ng o
ptima
l di
50 sa
tker
Satke
r 13
1
1 1
3 1
1 2
1 1
1
• SI
M RL
PS, 1
unit
Un
it -
- -
- -
- -
- -
- -
5. D
ukun
gan
Mana
geme
n dan
Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Ditje
n Re
habil
itasi
Laha
n da
n Per
hutan
an
Sosia
l
• Ke
rjasa
ma le
mba
ga na
siona
l dan
int
erna
siona
l di 4
bida
ng ke
giatan
RLP
S
Bida
ng
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 172
Lampiran 3e Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 173
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
SUM
ATER
A
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al I
NAD
Sum
ut
Su
m
bar
Riau
Ja
mbi
Su
m
sel
Beng
ku
lu
Lam
pu
ng
Babe
l Ke
pri
BADA
N PE
NELIT
IAN
DAN
PENG
EMBA
NGAN
KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n Ke
giat
an :
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n pad
a bid
ang
lanse
kap h
utan,
peru
baha
n ikli
m da
n ke
bijak
an ke
hutan
an se
bany
ak 7
judul
Judu
l -
- 2
- 3
- 4
- -
- -
1. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kebij
akan
Keh
utana
n dan
Pe
ruba
han I
klim
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkano
leh
peng
guna
pada
bida
ng la
nsek
ap hu
tan,
peru
baha
n ikli
m da
n keb
ijaka
n keh
utana
n se
bany
ak 7
judul
Judu
l -
- 2
- 3
- 4
- -
- -
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n bida
ng
hutan
alam
, biod
iversi
tas da
n pen
gelol
aan D
AS
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l -
- 5
- -
- -
- -
- -
2. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kons
erva
si da
n Re
habil
itasi
Sumb
erda
ya
Alam
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n ole
h pen
ggun
a bida
ng hu
tan al
am, b
iodive
rsitas
da
n pen
gelol
aan D
AS se
bany
ak 7
judul
Judu
l -
- 5
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 174
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n pad
a bid
ang
peng
olaha
n has
il huta
n seb
anya
k 5
judul
Judu
l -
- 1
- -
- -
- -
- -
3. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an H
asil
Hutan
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n ole
h pen
ggun
a bida
ng pe
ngola
han h
asil h
utan
seba
nyak
5 jud
ul
Judu
l -
- 1
- -
- -
- -
- -
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n bida
ng hu
tan ta
nama
n da
n has
il huta
n buk
an ka
yu (H
HBK)
seba
nyak
6 jud
ul.
Judu
l -
- -
- 2
- 3
- -
- -
4. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Penin
gkata
n Pr
oduk
tivita
s Huta
n
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkan
oleh p
engg
una b
idang
hutan
tana
man d
an
HHBK
seba
nyak
6 jud
ul
Judu
l -
- -
- 2
- 3
- -
- -
• Re
ncan
a pro
gram
dan
angg
aran
seba
nyak
20
satua
n ke
rja pe
r tah
un.
Satke
r -
- 1
- 1
- 1
- -
- -
• La
poran
dan E
valua
si se
bany
ak 20
unit k
erja
per t
ahun
. Sa
tker
- -
1 -
1 -
1 -
- -
-
• Sa
rana
dan p
rasa
rana
perka
ntora
n pad
a 20 u
nit
kerja
per t
ahun
Sa
tker
- -
1 -
1 -
1 -
- -
-
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.70
2 ora
ng pe
r tah
un
Oran
g -
- 92
-
52
- 92
-
- -
-
5. Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pela
ksan
aan T
ugas
Te
knis
Lainn
ya B
adan
Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kehu
tanan
• Ta
ta la
ksan
a keu
anga
n, um
um, k
erjas
ama,
dan
desim
inasi
pada
20 un
it ker
ja pe
r tah
un.
Unit
- -
1 -
1 -
1 -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 175
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pusa
t Re
gion
al
II DK
I Ba
n ten
Ja
bar
Ja
teng
Jatim
DI
Y Ba
li NT
B NT
T
BADA
N PE
NELIT
IAN
DAN
PENG
EMBA
NGAN
KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kem
ente
rian K
ehuta
nan
Kegi
atan
:
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dih
asilk
an pa
da
bidan
g lan
seka
p hut
an, p
erub
ahan
iklim
dan
ke
bijak
an ke
huta
nan
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l 7
- -
- 4
3 -
1 -
2 2
1.
Pene
litian
dan
Peng
emba
ngan
Ke
bijak
an K
ehuta
nan
dan
Peru
baha
n Ikl
im
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang
diman
faatka
noleh
pe
nggu
na p
ada
bidan
g lan
seka
p huta
n, pe
ruba
han
iklim
dan
kebij
akan
kehu
tanan
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l 7
- -
- 4
3 -
1 -
2 2
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dih
asilk
an bi
dang
hu
tan a
lam, b
iodive
rsitas
dan
pen
gelol
aan D
AS
seba
nyak
7 ju
dul
Judu
l 7
- -
- -
4 -
- -
- 4
2. P
eneli
tian
dan
Peng
emba
ngan
Ko
nser
vasi
dan
Reha
bilita
si Su
mbe
rday
a Al
am
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkan o
leh
peng
guna
bida
ng hu
tan a
lam, b
iodive
rsitas
dan
pe
ngelo
laan D
AS se
bany
ak 7
judul
Judu
l 7
- -
- -
4 -
- -
- 4
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dih
asilk
an pa
da
bidan
g pen
golah
an ha
sil h
utan s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
5 -
- -
- -
- -
- -
- 3.
Pen
elitia
n da
n Pe
ngem
bang
an H
asil
Hutan
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang
diman
faatka
n oleh
pe
nggu
na b
idang
peng
olaha
n has
il hut
an se
bany
ak
5 jud
ul
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 176
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n bida
ng hu
tan t
anam
an d
an
hasil
huta
n buk
an ka
yu (H
HBK)
seba
nyak
6 jud
ul.
Judu
l 6
- -
- 4
- -
2 -
2 2
4. P
eneli
tian
dan
Peng
emba
ngan
Pe
ningk
atan
Pr
oduk
tivita
s Huta
n
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkan o
leh
peng
guna
bida
ng hu
tan t
anam
an d
an H
HBK
seba
nyak
6 ju
dul
Judu
l 6
- -
- 4
- -
2 -
2 2
• Re
ncan
a pr
ogra
m da
n ang
gara
n seb
anya
k 20
satu
an ke
rja p
er ta
hun.
Satke
r 5
- -
- 2
1 -
1 -
1 1
• La
pora
n dan
Eva
luasi
seba
nyak
20 u
nit ke
rja pe
r tah
un.
Satke
r 5
- -
- 2
1 -
1 -
1 1
• Sa
rana
dan
pra
sara
na pe
rkant
oran
pada
20 u
nit
kerja
per t
ahun
Sa
tker
5 -
- -
2 1
- 1
- 1
1
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.7
02 o
rang
per
tahun
Or
ang
547
- -
- 14
0 80
-
131
- 45
77
5. D
ukun
gan M
anag
emen
da
n Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Bad
an
Pene
litian
dan
Peng
emba
ngan
Ke
huta
nan
•
Tata
laksa
na ke
uang
an, u
mum
, ker
jasam
a, da
n de
simina
si pa
da 20
unit
kerja
per
tahu
n.
Unit
5 -
- -
2 1
- 1
- 1
1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 177
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
201
0-20
14
PER
PROG
RAM
PER
PRO
PINS
I REG
IONA
L III K
ALIM
ANTA
N
Nasio
nal
Regi
onal
III
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
R
egio
nal II
I Ka
ltim
Ka
lsel
Kalte
ng
Kalb
ar
BADA
N PE
NELI
TIAN
DAN
PE
NGEM
BANG
AN
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Pene
litian
dan
Pen
gemb
anga
n Ke
mente
rian K
ehuta
nan
Kegi
atan
:
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n pad
a bida
ng la
nsek
ap hu
tan, p
erub
ahan
ikl
im da
n keb
ijaka
n keh
utana
n seb
anya
k 7 ju
dul
Judu
l -
3 2
- -
1. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an K
ebija
kan
Kehu
tanan
dan P
erub
ahan
Ikl
im
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkano
leh pe
nggu
na pa
da bi
dang
lans
ekap
hu
tan, p
eruba
han i
klim
dan k
ebija
kan k
ehuta
nan s
eban
yak 7
judu
l Ju
dul
- 3
2 -
-
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n bida
ng hu
tan al
am, b
iodive
rsitas
dan
peng
elolaa
n DAS
seba
nyak
7 ju
dul
Judu
l -
3 -
- -
2. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an K
onse
rvasi
dan R
ehab
ilitas
i Sum
berd
aya
Alam
•
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n oleh
peng
guna
bida
ng hu
tan al
am,
biodiv
ersit
as da
n pen
gelol
aan D
AS se
bany
ak 7
judul
Judu
l -
3 -
- -
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g diha
silka
n pad
a bida
ng pe
ngola
han h
asil h
utan
seba
nyak
5 jud
ul Ju
dul
- 1
- -
- 3.
Pene
litian
dan
Peng
emba
ngan
Has
il Huta
n •
Iptek
dasa
r dan
tera
pan y
ang d
iman
faatka
n oleh
peng
guna
bida
ng pe
ngola
han h
asil
hutan
seba
nyak
5 jud
ul Ju
dul
- 1
- -
-
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n bida
ng hu
tan ta
nama
n dan
hasil
hutan
buka
n kay
u (HH
BK)
seba
nyak
6 jud
ul.
Judu
l -
2 2
- -
4. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an P
ening
katan
Pr
oduk
tivita
s Huta
n
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfaa
tkan o
leh pe
nggu
na bi
dang
hutan
tana
man
dan H
HBK
seba
nyak
6 jud
ul Ju
dul
- 2
2 -
-
• Re
ncan
a pro
gram
dan a
ngga
ran s
eban
yak 2
0 satu
an ke
rja pe
r tah
un.
Satke
r -
2 1
- -
• La
pora
n dan
Eva
luasi
seba
nyak
20 u
nit ke
rja pe
r tah
un.
Satke
r -
2 1
- -
• Sa
rana d
an pr
asar
ana p
erka
ntora
n pad
a 20 u
nit ke
rja pe
r tah
un
Satke
r -
2 1
- -
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.70
2 ora
ng pe
r tah
un
Oran
g -
152
83
- -
5. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya B
adan
Pen
elitia
n dan
Pe
ngem
bang
an K
ehuta
nan
•
Tata
laksa
na ke
uang
an, u
mum,
kerja
sama
, & de
simina
si pa
da 2
0 unit
kerja
per t
h th
Unit
- 2
1 -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 178
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Su
lut
Sulte
ng
Sultr
a Su
lsel
Sul
bar
Goro
ntalo
Ma
lu
ku
Mlk
Utar
a Pa
pua
Papu
a ba
rat
BADA
N PE
NELIT
IAN
DAN
PENG
EMBA
NGAN
KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n Ke
giata
n :
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapan
yang
diha
silka
n pad
a bid
ang l
anse
kap h
utan,
perub
ahan
iklim
dan
kebij
akan
kehu
tanan
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l -
- -
- 3
- -
- -
- 5
1. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kebij
akan
Keh
utana
n da
n Peru
baha
n Ikli
m
•
Iptek
dasa
r dan
terap
an ya
ng di
manfa
atkan
oleh
peng
guna
pada
bida
ng la
nsek
ap hu
tan,
perub
ahan
iklim
dan k
ebija
kan k
ehuta
nan
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l -
- -
- 3
- -
- -
- 5
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapan
yang
diha
silka
n bida
ng
hutan
alam
, biod
iversi
tas da
n pen
gelol
aan D
AS
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l -
5 -
- 6
- -
- -
- 6
2. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Kons
ervas
i dan
Re
habil
itasi
Sumb
erda
ya A
lam
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapan
yang
dima
nfaatk
an ol
eh
peng
guna
bida
ng hu
tan al
am, b
iodive
rsitas
dan
peng
elolaa
n DAS
seba
nyak
7 jud
ul
Judu
l -
5 -
- 6
- -
- -
- 6
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapan
yang
diha
silka
n pad
a bid
ang p
engo
lahan
hasil
hutan
seba
nyak
5 jud
ul Ju
dul
- -
- -
1 -
- -
- -
-3.
Pene
litian
dan
Peng
emba
ngan
Has
il Hu
tan
• Ipt
ek da
sar d
an te
rapan
yang
dima
nfaatk
an ol
eh
peng
guna
bida
ng pe
ngola
han h
asil h
utan
seba
nyak
5 jud
ul
Judu
l -
- -
- 1
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 179
• Ip
tek da
sar d
an te
rapa
n bida
ng hu
tan ta
nama
n da
n has
il huta
n buk
an ka
yu (H
HBK)
seba
nyak
6 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
4. Pe
neliti
an da
n Pe
ngem
bang
an
Penin
gkata
n Pr
oduk
tivita
s Huta
n
• Ip
tek da
sar d
an te
rapa
n yan
g dim
anfa
atkan
oleh
pe
nggu
na bi
dang
huta
n tan
aman
dan
HHB
K se
bany
ak 6
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a pr
ogra
m da
n ang
gara
n seb
anya
k 20
satua
n ker
ja pe
r tah
un.
Satke
r -
1 -
- 1
- -
- -
- 1
• La
pora
n da
n Ev
aluas
i seb
anya
k 20 u
nit ke
rja p
er
tahu
n.
Satke
r -
1 -
- 1
- -
- -
- 1
• Sa
rana
dan
pras
aran
a per
kant
oran
pad
a 20
unit
kerja
per t
ahun
Sa
tker
- 1
- -
1 -
- -
- -
1
• Pe
mbina
an p
egaw
ai se
bany
ak 1.
702 o
rang
per
tahu
n Or
ang
- 39
-
- 10
1 -
- -
- -
71
5. Du
kung
an
Man
agem
en da
n Pe
laksa
naan
Tug
as
Tekn
is La
innya
Bad
an
Pene
litian
dan
Peng
emba
ngan
Ke
hutan
an
•
Tata
laks
ana k
euan
gan,
umum
, ker
jasam
a, da
n de
simina
si pa
da 20
unit k
erja
per t
ahun
. Un
it -
1 -
- 1
- -
- -
- 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 180
Lampiran 3f Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 181
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
SUM
ATER
A
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al I
NAD
Sum
ut
Su
m
bar
Riau
Ja
mbi
Su
m
sel
Beng
ku
lu
Lam
pu
ng
Babe
l Ke
pri
INSP
EKTO
RAT
JEND
ERAL
KE
MENT
ERIA
N KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
ngaw
asan
dan
Penin
gkat
an A
kunt
abilit
as
Apar
atur K
emen
teria
n Ke
huta
nan
Kegi
atan
:
• La
pora
n ha
sil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lap
oran
La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n ha
sil re
vieu l
apor
an ke
uang
an
seba
nyak
65 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
1. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
W
ilaya
h Ke
rja In
spek
torat
I •
Renja
Insp
ekto
rat I
seba
nyak
5 ju
dul,
• us
ulan P
KPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
• La
pora
n ha
sil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lap
oran
La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n ha
sil re
vieu l
apor
an ke
uang
an
seba
nyak
50 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
2. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
W
ilaya
h Ke
rja In
spek
torat
II •
Renja
Insp
ekto
rat II
seba
nyak
5 jud
ul,
• us
ulan P
KPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 182
• La
pora
n ha
sil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lap
oran
La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n ha
sil re
vieu l
apor
an ke
uang
an
seba
nyak
35 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
3. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
W
ilaya
h Ke
rja In
spek
torat
III
•
Renja
Insp
ekto
rat II
I seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan P
KPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00
lapor
an
Lapo
ran
-
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n ha
sil re
vieu l
apor
an ke
uang
an
seba
nyak
45 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- -
- -
- -
-
4. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
W
ilaya
h Ke
rja In
spek
torat
IV
• Re
nja In
spek
torat
IV se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PKP
T se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran
hasil
aud
it khu
sus s
eban
yak 1
25
lapor
an
Lapo
ran
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n ha
sil id
entifi
kasi
khus
us se
rta
peng
umpu
lan ba
han d
an ke
teran
gan (
pulba
ket)
seba
nyak
125 l
apor
an
Lapo
ran
-
- -
- -
- -
- -
- -
5. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ka
sus P
elang
gara
n yan
g Be
rindik
asi K
KN
• Re
nja In
spek
torat
khus
us se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PKP
T se
bany
ak 5
judul,
lapo
ran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Lapo
ran
- -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 183
• Re
nstra
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 1
judu
l, •
Renja
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 5
judu
l, •
Doku
men
RKA
KL/D
IPA
5 jud
ul,
• Do
kum
enj P
KPT
5 jud
ul da
n
• Da
ta in
form
asi p
enga
wasa
n 5 j
udul
Judu
l Ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - - •
Lapo
ran
lingk
up Itj
en D
ephu
t 120
lapo
ran
(Lak
ip, A
PIP,
Tah
unan
, Bula
nan,
Triw
ulan,
sem
este
ran,
Kepe
gawa
ian d
an la
pora
n BM
N)
Lapo
ran
-
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n pe
ncer
mata
n ke
giata
n Dep
hut 2
00
lapor
an,
• lap
oran
pem
anta
uan t
indak
lanju
t has
il aud
it 30
0 lap
oran
dan
•
lapor
an p
emuta
khira
n da
ta 25
lapo
ran
Lapo
ran
Lapo
ran
La
pora
n
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
• Pe
ratu
ran
bidan
g pen
gawa
san
30 d
okum
en
• da
n bull
etin p
enga
wasa
n 20
edisi
Do
kume
n ed
isi
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- -
6. Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pela
ksan
aan T
ugas
Te
knis
Lainn
ya
Insp
ekto
rat J
ende
ral
Kem
ente
rian K
ehuta
nan
• Pe
mbin
aan p
egaw
ai se
bany
ak 1.
300
oran
g da
n •
diklat
pen
gem
bang
an S
DM se
bany
ak 70
0 or
ang
Oran
g Or
ang
- -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 184
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
Na
siona
l Pu
sat d
an R
egio
nal II
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Pu sat
Regi
onal
II DK
I Ba
n te
n Ja
bar
Ja
teng
Ja
tim
DIY
Bali
NTB
NTT
INSP
EKTO
RAT
JEND
ERAL
KE
MEN
TERI
AN
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Peng
awas
an da
n Pe
ningk
atan A
kunta
bilita
s Ap
aratu
r Kem
enter
ian
Kehu
tanan
Ke
giat
an :
• La
pora
n has
il aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00 la
pora
n
Lapo
ran
300
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n keu
anga
n seb
anya
k 65
lapo
ran
Lapo
ran
65
- -
- -
- -
- -
- -
1. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
W
ilaya
h Ker
ja Ins
pekto
rat I
• Re
nja In
spek
torat
I seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan P
KPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
5 5 5
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lapo
ran
La
pora
n 30
0 -
- -
- -
- -
- -
- •
Lapo
ran h
asil r
evieu
lapo
ran k
euan
gan s
eban
yak
50 la
pora
n La
pora
n 50
-
- -
- -
- -
- -
- 2.
Peng
awas
an T
erha
dap
Kine
rja, K
euan
gan d
an
Admi
nistra
si pa
da
Wila
yah K
erja
Inspe
ktora
t II
• Re
nja In
spek
torat
II seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan P
KPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
5 5 5
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 185•
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00 la
pora
n
Lapo
ran
30
0 -
- -
- -
- -
- -
- •
Lapo
ran
hasil
revie
u lap
oran
keua
ngan
seba
nyak
35
lapo
ran
Lapo
ran
35
-
- -
- -
- -
- -
- 3.
Peng
awas
an T
erha
dap
Kine
rja, K
euan
gan
dan
Adm
inistr
asi p
ada
Wila
yah
Kerja
In
spek
tora
t III
• Re
nja In
spek
tora
t III s
eban
yak 5
judu
l, •
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
5 5 5
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran
hasil
aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00 la
pora
n
Lapo
ran
30
0 -
- -
- -
- -
- -
- •
Lapo
ran
hasil
revie
u lap
oran
keua
ngan
seba
nyak
45
lapo
ran
Lapo
ran
45
-
- -
- -
- -
- -
- 4.
Peng
awas
an T
erha
dap
Kine
rja, K
euan
gan
dan
Adm
inistr
asi p
ada
Wila
yah
Kerja
In
spek
tora
t IV
• Re
nja In
spek
tora
t IV
seba
nyak
5 jud
ul,
• us
ulan
PKPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
5 5 5
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran
hasil
aud
it khu
sus s
eban
yak 1
25
lapor
an
12
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n ha
sil id
entifi
kasi
khus
us se
rta
peng
umpu
lan b
ahan
dan
kete
rang
an (p
ulbak
et)
seba
nyak
125
lapo
ran
Lapo
ran
12
5 -
- -
- -
- -
- -
-
5. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ka
sus P
elang
gara
n ya
ng B
erind
ikasi
KKN
• Re
nja In
spek
tora
t khu
sus s
eban
yak 5
judu
l, •
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
lapo
ran t
ahun
an
seba
nyak
5 ju
dul
Lapo
ran
5 5
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 186
• Re
nstra
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 1
judu
l, •
Renja
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 5
judu
l, •
Doku
men
RKA
KL/D
IPA
5 jud
ul,
• Do
kum
enj P
KPT
5 jud
ul da
n
• Da
ta in
form
asi p
enga
wasa
n 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
1 5 5 5 5
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - - •
Lapo
ran
lingk
up Itj
en D
ephu
t 120
lapo
ran
(Lak
ip,
APIP
, Tah
unan
, Bula
nan,
Triw
ulan,
sem
este
ran,
Ke
pega
waian
dan
lapo
ran B
MN)
Lapo
ran
12
0 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n pe
ncer
mat
an ke
giata
n Dep
hut 2
00
lapor
an,
• lap
oran
pem
anta
uan t
indak
lanju
t has
il aud
it 300
lap
oran
dan
•
lapor
an pe
muta
khira
n da
ta 2
5 lap
oran
Lapo
ran
Lapo
ran
La
pora
n
200 300 25
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Pera
tura
n bida
ng p
enga
wasa
n 30
dok
umen
•
dan
bulle
tin p
enga
wasa
n 20
edisi
Do
kume
n ed
isi
30
20
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
6. Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pela
ksan
aan T
ugas
Te
knis
Lainn
ya
Insp
ekto
rat J
ende
ral
Kem
ente
rian K
ehuta
nan
• Pe
mbina
an p
egaw
ai se
bany
ak 1.
300
oran
g dan
•
diklat
pen
gem
bang
an S
DM se
bany
ak 7
00 o
rang
Or
ang
Oran
g
1.3 00
700
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 187
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M P
ER P
ROPI
NSI R
EGIO
NAL I
II KAL
IMAN
TAN
Na
siona
l Re
gion
al III
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Reg
ional
III Ka
ltim
Kalse
l Ka
lteng
Ka
lbar
IN
SPEK
TORA
T JEN
DERA
L KE
MENT
ERIA
N KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Pe
ngaw
asan
dan P
ening
katan
Ak
untab
ilitas
Apa
ratur
Ke
ment
erian
Keh
utana
n Ke
giat
an :
• La
pora
n has
il aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- •
Lapo
ran h
asil r
evieu
lapo
ran
keua
ngan
seba
nyak
65 la
pora
n La
pora
n
- -
- -
- 1.
Peng
awas
an T
erha
dap
Kine
rja, K
euan
gan
dan
Adm
inistr
asi p
ada W
ilaya
h Ke
rja In
spek
tora
t I
• Re
nja In
spek
torat
I seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan
PKPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an se
bany
ak 50
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
2. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
Wila
yah
Kerja
Insp
ekto
rat I
I
• Re
nja In
spek
torat
II seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan
PKPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an se
bany
ak 35
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
3. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
Wila
yah
Kerja
Insp
ekto
rat I
II
• Re
nja In
spek
torat
III se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an se
bany
ak 45
lapo
ran
Lapo
ran
-
- -
- -
4. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ki
nerja
, Keu
anga
n dan
Ad
minis
trasi
pada
Wila
yah
Kerja
Insp
ekto
rat I
V
• Re
nja In
spek
torat
IV se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 188
• La
pora
n has
il aud
it khu
sus s
eban
yak 1
25 la
pora
n La
pora
n -
- -
- -
• La
pora
n has
il ide
ntifik
asi k
husu
s ser
ta pe
ngum
pulan
baha
n da
n ke
teran
gan (
pulba
ket)
seba
nyak
125 l
apor
an
Lapo
ran
-
- -
- -
5. Pe
ngaw
asan
Ter
hada
p Ka
sus P
elang
gara
n ya
ng
Berin
dikas
i KKN
• Re
nja In
spek
torat
khus
us se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
lapo
ran t
ahun
an se
bany
ak 5
judul
Lapo
ran
-
- -
- -
• Re
nstra
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 1
judu
l, •
Renja
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 5
judu
l, •
Doku
men R
KAKL
/DIP
A 5 j
udul,
•
Doku
menj
PKPT
5 jud
ul da
n •
Data
infor
mas
i pen
gawa
san 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - - •
Lapo
ran l
ingku
p Itje
n Dep
hut 1
20 la
pora
n (L
akip,
API
P, T
ahun
an,
Bulan
an, T
riwula
n, se
mes
teran
, Kep
egaw
aian d
an la
pora
n BMN
) La
pora
n
- -
- -
-
• La
pora
n pen
cerm
atan k
egiat
an D
ephu
t 200
lapo
ran,
•
lapor
an p
eman
taua
n tind
ak la
njut h
asil a
udit 3
00 la
pora
n da
n
• lap
oran
pem
utakh
iran
data
25 la
pora
n
Lapo
ran
La
pora
n La
pora
n
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Pera
tura
n bida
ng pe
ngaw
asan
30 d
okum
en
• da
n bu
lletin
pen
gawa
san 2
0 ed
isi
Doku
men
ed
isi
- - - -
- - - -
- -
6. Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya In
spek
torat
Jend
eral
Keme
nter
ian K
ehuta
nan
• Pe
mbina
an pe
gawa
i seb
anya
k 1.30
0 ora
ng da
n •
diklat
peng
emba
ngan
SDM
seba
nyak
700 o
rang
Or
ang
Oran
g - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 189
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Su
lut
Sul
teng
Su
ltra
Sulse
l Su
l ba
r Go
ront
alo
Malu ku
Mlk
Utar
a Pa
pua
Papu
a ba
rat
INSP
EKTO
RAT
JEND
ERAL
KE
MEN
TERI
AN
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Peng
awas
an d
an
Penin
gkata
n Aku
ntab
ilitas
Ap
arat
ur K
emen
teria
n Ke
hutan
an
Kegi
atan
:
• La
pora
n has
il aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00
lapor
an
Lapo
ran
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an
seba
nyak
65 la
pora
n La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
1.
Peng
awas
an
Terh
adap
Kine
rja,
Keua
ngan
dan
Ad
mini
stras
i pad
a W
ilaya
h Ke
rja
Insp
ekto
rat I
• Re
nja In
spek
tora
t I se
bany
ak 5
judu
l, •
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lap
oran
La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an
seba
nyak
50 la
pora
n La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
2. P
enga
wasa
n Te
rhad
ap K
inerja
, Ke
uang
an d
an
Adm
inistr
asi p
ada
Wila
yah
Kerja
In
spek
tora
t II
• Re
nja In
spek
tora
t II se
bany
ak 5
judul,
•
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 190
• La
pora
n has
il aud
it reg
uler s
eban
yak 3
00
lapor
an
Lapo
ran
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an
seba
nyak
35 la
pora
n La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
3. Pe
ngaw
asan
Te
rhad
ap K
inerja
, Ke
uang
an d
an
Adm
inistr
asi p
ada
Wila
yah
Kerja
In
spek
tora
t III
• Re
nja In
spek
tora
t III s
eban
yak 5
judu
l, •
usula
n PK
PT se
bany
ak 5
judul,
•
lapor
an ta
huna
n seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit r
egule
r seb
anya
k 300
lap
oran
La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n has
il rev
ieu la
pora
n ke
uang
an
seba
nyak
45 la
pora
n La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
4. Pe
ngaw
asan
Te
rhad
ap K
inerja
, Ke
uang
an d
an
Adm
inistr
asi p
ada
Wila
yah
Kerja
In
spek
tora
t IV
• Re
nja In
spek
tora
t IV
seba
nyak
5 jud
ul,
• us
ulan
PKPT
seba
nyak
5 jud
ul,
• lap
oran
tahu
nan s
eban
yak 5
judu
l
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Lapo
ran h
asil a
udit k
husu
s seb
anya
k 125
lap
oran
La
pora
n -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n has
il ide
ntifik
asi k
husu
s ser
ta
peng
umpu
lan b
ahan
dan
kete
rang
an
(pulb
aket)
seba
nyak
125 l
apor
an
Lapo
ran
- -
- -
- -
- -
- -
-
5. Pe
ngaw
asan
Te
rhad
ap K
asus
Pe
langg
aran
yang
Be
rindik
asi K
KN
•
Renja
Insp
ekto
rat k
husu
s seb
anya
k 5 ju
dul,
• us
ulan
PKPT
seba
nyak
5 jud
ul, la
pora
n tah
unan
seba
nyak
5 jud
ul
Lapo
ran
Judu
l - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 191
• Re
nstra
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 1
judu
l, •
Renja
Inpe
ktora
t Jen
dera
l Dep
hut 5
judu
l, •
Doku
men
RKA
KL/D
IPA
5 jud
ul,
• Do
kum
enj P
KPT
5 jud
ul da
n
• Da
ta in
form
asi p
enga
wasa
n 5 j
udul
Judu
l Ju
dul
Judu
l Ju
dul
Judu
l
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - - •
Lapo
ran l
ingku
p Itje
n Dep
hut 1
20 la
pora
n (L
akip,
API
P, T
ahun
an, B
ulana
n, Tr
iwula
n, se
mes
teran
, Kep
egaw
aian d
an la
pora
n BM
N)
Lapo
ran
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n pen
cerm
atan
kegia
tan D
ephu
t 200
lap
oran
, •
lapor
an p
eman
taua
n tind
ak la
njut h
asil
audit
300
lapo
ran d
an
• lap
oran
pem
utakh
iran
data
25 l
apor
an
Lapo
ran
La
pora
n
Lapo
ran
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - - •
Pera
tura
n bid
ang
peng
awas
an 3
0 dok
umen
•
dan
bulle
tin p
enga
wasa
n 20
edisi
Do
kum
en
edisi
- -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
6. Du
kung
an
Man
agem
en d
an
Pelak
sana
an T
ugas
Te
knis
Lainn
ya
Insp
ekto
rat J
ende
ral
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n
• Pe
mbin
aan p
egaw
ai se
bany
ak 1.
300 o
rang
•
diklat
pen
gemb
anga
n SDM
seba
nyak
700
or
ang
Oran
g Or
ang
- -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 192
Lampiran 3g Rencana Strategis 2010-2014
Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan Program Dukungan Managemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 193
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
SUM
ATER
A
Nasio
nal
Re
gion
al I
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Sa
tuan
Re
gion
al I
NAD
Sum
ut
Su
m
bar
Riau
Ja
mbi
Su
mse
l Be
ng
kulu
La
m
pung
Ba
bel
Kepr
i
SEKR
ETAR
IAT
JEND
ERAL
KE
MEN
TERI
AN
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Duku
ngan
Man
agem
en
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Te
knis
Lainn
ya
Kem
ente
rian K
ehuta
nan
Kegi
atan
:
• Re
ncan
a St
rateg
is Ke
mente
rian K
ehuta
nan
dan
Sekre
tariat
Jend
eral
Kem
ente
rian K
ehuta
nan m
asing
-ma
sing
1 jud
ul, se
rta
• Re
ncan
a Ke
rja K
emen
teria
n Keh
utan
an da
n Sek
reta
riat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n mas
ing-m
asing
5 jud
ul (1
judu
l per
tahu
n)
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ke
rja K
egiat
an d
an A
ngga
ran
Kem
ente
rian/L
emba
ga (R
KA K
/L) da
n do
kum
en a
ngga
ran
Dafta
r Isia
n Pela
ksan
aan A
ngga
ran
seba
nyak
269 s
atuan
ke
rja p
er ta
hun
Satke
r 57
5
10
4 8
7 8
3 6
3 3
• La
pora
n Kine
rja K
emen
terian
Keh
utana
n da
n Sek
retar
iat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n Lim
a Tah
un m
asing
-ma
sing
1 jud
ul, da
n
• La
pora
n Kine
rja T
ahun
an K
emen
teria
n Keh
utana
n dan
Se
kretar
iat Je
nder
al Ke
men
teria
n Keh
utana
n mas
ing-
masin
g 5 j
udul
Judu
l
Judu
l
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
1. K
oord
inasi
Pere
ncan
aan d
an
Evalu
asi K
emen
terian
Ke
huta
nan
• Da
ta da
n info
rmas
i per
enca
naan
Kem
ente
rian K
ehut
anan
se
bany
ak 1
pake
t per
tahu
n. Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 194
•
Lapo
ran K
inerja
Kem
enter
ian K
ehuta
nan
dan S
ekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Ke
hutan
an Li
ma T
ahun
mas
ing-m
asing
1 jud
ul, da
n •
Lapo
ran K
inerja
Tah
unan
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
dan S
ekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n mas
ing-m
asing
5 j
udul
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Data
dan i
nform
asi p
eren
cana
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n seb
anya
k 1
pake
t per
tahu
n.
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
2. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
dan
Pena
taan K
epeg
awaia
n
• Pe
layan
an ad
minis
trasi
kepe
gawa
ian
seca
ra ak
urat
dan t
epat
waktu
seba
nyak
50
.000 d
okum
en
Doku
men
11.40
5 1.1
97
2.135
74
3 1.4
95
1.451
1.7
64
545
1.887
80
10
8
•
Peng
emba
ngan
kapa
sitas
SDM
/pega
wai
seba
nyak
17.69
7 ora
ng
Oran
g 3.9
06
405
712
261
551
507
609
190
593
35
44
•
Peng
emba
gan i
nstru
men p
enge
lolaa
n ke
pega
waian
seba
nyak
10 je
nis
Jenis
-
- -
- -
- -
- -
- -
•
Peng
uatan
Sist
em In
forma
si Ma
najem
en
Kepe
gawa
ian (S
IMPE
G) be
rbas
is int
erne
t, 1 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
3. Pe
nyele
ngga
raan
dan
Pemb
inaan
Tata
Huk
um
dan O
rgan
isasi
Keme
nteria
n Keh
utana
n
• Ra
ncan
gan U
ndan
g-Un
dang
dan
Ranc
anga
n Per
atura
n Pem
erint
ah
bidan
g keh
utana
n seb
anya
k 22
doku
mens
.
Doku
men
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran e
valua
si da
n pen
elaah
an
huku
m bid
ang p
eman
faatan
hutan
, pe
nggu
naan
kawa
san h
utan,
kons
erva
si su
mber
daya
alam
, pen
ggun
aan k
awas
an
hutan
, seb
anya
k 4 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Bantu
an hu
kum
bidan
g per
data,
tata
usah
a neg
ara d
an pi
dana
seba
nyak
3 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 195
•
Peng
emba
ngan
kelem
baga
an da
n ke
tatala
ksan
aan o
rgan
isasi
pusa
t, unit
pe
laksa
na te
knis,
dan p
embin
aan
dese
ntrali
sasi,
perb
aikan
pelay
anan
pu
blik d
an ke
bijak
an pu
blik s
erta
peng
awas
an m
eleka
t, seb
anya
k 6 pa
ket
per t
ahun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
4. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
Keua
ngan
Ke
mente
rian K
ehuta
nan
• Pe
ngem
balia
n pinj
aman
/piuta
ng
seba
nyak
71 un
it per
usah
aan
terse
lesaik
an se
besa
r 80%
%
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran k
euan
gan K
emen
terian
Ke
hutan
an, d
enga
n opin
i waja
r tan
pa
peng
ecua
lian m
ulai la
pora
n tah
un 20
11,
seba
nyak
5 jud
ul (1
judu
l seti
ap ta
hun)
Judu
l / tah
un
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran k
euan
gan d
an pe
rben
daha
raan
se
bany
ak 33
prop
insi
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
5. Pe
nyele
ngga
raan
Ke
tatau
saha
an,
Keru
mahta
ngga
an da
n Pe
ngelo
laan
Perle
ngka
pan
Keme
nteria
n Ke
hutan
an.
• La
pora
n SIM
AK B
MN K
emen
terian
Ke
hutan
an se
cara
akun
tabel
dan t
epat
waktu
seba
nyak
221 s
atuan
kerja
per
tahun
Satke
r 47
4
9 3
7 6
7 2
5 1
3
•
Serifi
kasi
ahli p
enga
daan
bara
ng da
n jas
a bag
i peja
bat p
embu
at ko
mitm
en
(PPK
) dan
panit
ia/pe
jabat
peng
adaa
n di
Keme
nteria
n Keh
utana
n seb
anya
k 1.00
0 or
ang
Oran
g 20
0 16
38
12
28
24
28
8
20
4 12
•
Sertif
ikasi
tanah
milik
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
di 5
lokas
i (Man
ggala
W
anab
akti,
Kanc
i, Cim
angg
is,
Kram
atjati
, dan
Rum
pin)
Loka
si
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 196
•
Statu
s pen
catan
an B
MN ek
s Kan
tor
Wila
yah K
emen
terian
Keh
utana
n di 1
5 pr
ovins
i terse
lesaik
an.
Prop
insi
5 -
- -
- 1
1 1
1 -
-
•
Admi
nistra
si pe
rsura
tan K
emen
terian
Ke
hutan
an 2
kegia
tan, y
aitu S
istem
Inf
orma
si Ke
arsip
an (S
IK),
dan P
edom
an
Tata
Nask
ah D
inas.
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
6. Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ndidi
kan d
an
Pelat
ihan A
para
tur
Keme
nteria
n Keh
utana
n da
n SDM
Keh
utana
n La
innya
• Pe
nyele
ngga
raan
SMK
Keh
utana
n 1.44
0 or
ang s
iswa
Oran
g 30
0 -
- -
300
- -
- -
- -
• Di
klat te
knis
dan a
dmini
stras
i, 15.0
00
oran
g pes
erta
Oran
g 3.3
90
- -
1.620
1.7
70
- -
- -
- -
• Ka
rya si
swa l
ulus s
tudi S
2/S3 s
eban
yak
325 o
rang
sisw
a Or
ang
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Se
rtifika
t ISO
9001
:2007
, 5 un
it SMK
Ke
hutan
an
Unit
1 -
- -
1 -
- -
- -
-
7. Pe
nyulu
han K
ehuta
nan
• Pe
mben
tukan
500 k
elomp
ok M
asya
raka
t Pr
oduk
tif Ma
ndiri
Ke
lompo
k 13
0 10
20
10
15
15
15
20
15
5
5
• Pe
ningk
atan k
apas
itas 4
.500 o
rang
pe
nyulu
h Keh
utana
n Or
ang
1.200
75
20
0 15
0 20
0 10
0 20
0 10
0 10
0 50
25
• Ka
mpan
ye In
done
sia M
enan
am (
KIM)
di
33 pr
ovins
i tiap
tahu
n Pr
opins
i 10
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
• Ke
mitra
an/je
jaring
kerja
peny
uluha
n ke
hutan
an se
bany
ak 5
pake
t Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
8. Pe
mbina
an
Stan
dard
isasi
dan
Evalu
asi P
enge
lolaa
n Lin
gkun
gan K
ehuta
nan
• Ra
ncan
gan S
tanda
rd N
asion
al Ind
ones
ia (S
NI) b
idang
kehu
tanan
seba
nyak
30
prod
uk
Prod
uk
- -
- -
- -
- -
- -
-
• SN
I yan
g siap
dise
laras
kan d
enga
n sta
ndar
inter
nasio
nal s
eban
yak 2
0 jud
ul Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Sa
tuan p
enge
lola h
utan m
ilik sw
asta
dan
milik
raky
at ter
damp
ingi u
ntuk
melak
sana
kan p
enge
lolaa
n huta
n les
tari
dan m
enda
patka
n ser
tifika
t nas
ional
maup
un in
terna
siona
l seb
anya
k 40 u
nit
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 197
•
Satua
n ker
ja lin
gkup
Kem
enter
ian
kehu
tanan
terd
ampin
gi un
tuk
mene
rapk
an si
stem
mana
jemen
mutu
se
suai
stand
ard i
ntern
asion
al sa
bany
ak
20 un
it
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Reko
mend
asi k
ebija
kan p
enge
lolaa
n lin
gkun
gan k
ehut
anan
seba
nyak
15
pake
t
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
9. Pe
mbina
an da
n Ko
ordin
asi K
erjas
ama
Luar
Neg
eri
• Pa
rtisipa
si Ind
ones
ia da
lam fo
rum
kerja
sama
inter
nasio
nal (b
ilater
al,
multil
atera
l dan
regio
nal) d
i bida
ng
kehu
tanan
seba
nyak
3 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Komi
tmen
kerja
sama
inter
nasio
nal d
i bid
ang k
ehuta
nan (
bilate
ral, m
ultila
tarea
l, re
giona
l, dan
mult
ipiha
k) se
bany
ak 5
pake
t
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Kerja
sama
baru
bilat
eral
seba
nyak
5 ne
gara
dan m
ultipi
hak s
eban
yak 3
lem
baga
Lemb
aga
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i ke
rjasa
ma in
terna
siona
l (bila
teral,
mu
ltilate
ral d
an re
giona
l) seb
anya
k 3
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
10.
Peny
iaran
dan
Peny
ebar
luasa
n Inf
orma
si Pe
mban
guna
n Ke
hutan
an
• Lip
utan k
egiat
an M
enter
i Keh
utana
n dan
Pe
jabat
Deph
ut, pe
mber
itaan
issu
e-iss
ue
strate
gis da
n jum
pa pe
rs Me
nteri
kehu
tanan
dan P
ejaba
t Dep
hut d
enga
n me
dia m
asa s
ejuml
ah 10
0 kali
Kali
24
2 3
2 3
3 2
2 2
2 3
•
Pame
ran p
emba
ngun
an ke
hutan
an
sejum
lah 65
kali
Kali
11
1 2
1 1
1 1
1 1
1 1
•
Perte
muan
dan s
osial
isasi
kebij
akan
pe
mban
guna
n keh
utana
n seju
mlah
75
kali
Kali
15
1 2
2 2
2 2
2 0
0 2
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 198
•
Meny
iapka
n bah
an ra
pat M
enter
i Ke
hutan
an pa
da ac
ara r
apat
kerja
de
ngan
DPR
RI d
an D
PD R
I seju
mlah
50
kali
Kali
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Pelay
anan
data
dan i
nform
asi
pemb
angu
nan k
ehuta
nan,
1 pak
et/tah
un
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
11.
Peng
elolaa
n Keu
anga
n, Pe
nyalu
ran d
an
Peng
emba
lian D
ana
Berg
ulir P
embia
yaan
Pe
mban
guna
n Ke
hutan
an
• Pe
nyalu
ran k
redit
pemb
angu
nan h
utan
tanam
an (h
utan t
anam
an in
dustr
i dan
hu
tan ta
nama
n rak
yat)
selua
s 324
.625
ha
Ha
117.0
23
2.766
18
.494
3.064
17
.840
29.98
4 26
.855
11.26
9 6.7
51
- -
•
Renc
ana B
isnis
dan a
ngga
ran (
RBA)
Ba
dan L
ayan
an U
mum
(BLU
) seb
anya
k 5 j
udul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Penil
aian k
elaya
kan p
ermo
hona
n pin
jaman
seba
nyak
570 p
ropo
sal
Prop
osal
- -
- -
- -
- -
- -
-
12.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
I
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
I se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Renc
ana K
erja
(Ren
ja) P
emba
ngun
an
Kehu
tanan
Reg
ional
I seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
stra
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egion
al I
seba
nyak
1 jud
ul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ioanl
I se
bany
ak 5
judul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
13.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
II
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
II se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Renc
ana K
erja
(Ren
ja) P
emba
ngun
an
Kehu
tanan
Reg
ional
II seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
dl -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 199
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
stra
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egion
al II
seba
nyak
1 jud
ul
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ioanl
II se
bany
ak 5
judul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
14.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
III
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
III se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Renc
ana K
erja
(Ren
ja) P
emba
ngun
an
Kehu
tanan
Reg
ional
III se
bany
ak 5
judul
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
-
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
stra
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egion
al III
seba
nyak
1 jud
ul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ioanl
III se
bany
ak 5
judul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
15.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
IV
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
IV
seba
nyak
1 jud
ul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Renc
ana K
erja
(Ren
ja) P
emba
ngun
an
Kehu
tanan
Reg
ional
IV se
bany
ak 5
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
stra
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egion
al IV
se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran m
onito
ring d
an ev
aluas
i Ren
ja Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ioanl
IV
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 200
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PU
SAT
DAN
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L II J
AWA-
BALI-
NTB-
NTT
ESEL
ON I /
PRO
GRAM
/ KE
GIAT
AN
Nasio
nal
Satu
an
Pusa
t dan
Reg
iona
l II
Indi
kato
r Kin
erja
Utam
a Pu
sat
Regi
onal
II DK
I Ba
n te
n Ja
bar
Ja
teng
Ja
tim
DIY
Bali
NTB
NTT
SEKR
ETAR
IAT
JEND
ERAL
KE
MENT
ERIA
N KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Du
kung
an M
anag
emen
da
n Pela
ksan
aan T
ugas
Te
knis
Lainn
ya
Keme
nteria
n Keh
utana
n Ke
giat
an :
1. Koo
rdina
si Pe
renc
anaa
n da
n Eva
luasi
Keme
nteria
n Keh
utana
n
• Re
ncan
a Stra
tegis
Keme
nteria
n Keh
utana
n da
n Sek
retar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian
Kehu
tanan
mas
ing-m
asing
1 jud
ul, se
rta
• Re
ncan
a Ker
ja Ke
mente
rian K
ehuta
nan d
an
Sekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n ma
sing-
masin
g 5 ju
dul (1
judu
l per
tahu
n)
Judu
l
Judu
l
1 5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja Ke
giatan
dan A
ngga
ran
Keme
nteria
n/Lem
baga
(RKA
K/L)
dan
doku
men a
ngga
ran D
aftar
Isian
Pela
ksan
aan
Angg
aran
seba
nyak
269 s
atuan
kerja
per
tahun
Satke
r 49
63
4
2 12
7
9 6
8 5
10
• La
pora
n Kine
rja K
emen
terian
Keh
utana
n dan
Se
kretar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan
Lima T
ahun
mas
ing-m
asing
1 jud
ul, da
n •
Lapo
ran K
inerja
Tah
unan
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
dan S
ekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n mas
ing-m
asing
5 jud
ul
Judu
l
Judu
l
1 5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 201
•
Data
dan i
nform
asi p
eren
cana
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n seb
anya
k 1 pa
ket
per t
ahun
.
Pake
t 1
- -
- -
- -
- -
- -
2. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
dan
Pena
taan
Kepe
gawa
ian
• Pe
layan
an ad
minis
trasi
kepe
gawa
ian se
cara
ak
urat
dan t
epat
waktu
seba
nyak
50.00
0 do
kume
n
Doku
men
8.088
14
.781
8.088
38
4 5.1
02
1.460
98
4 2.6
77
1.213
96
2 1.9
99
•
Peng
emba
ngan
kapa
sitas
SDM
/pega
wai
seba
nyak
17.69
7 ora
ng
Oran
g 4.0
81
8.565
4.0
81
137
1.208
50
5 39
9 82
7 45
2 32
3 63
2
• Pe
ngem
baga
n ins
trume
n pen
gelol
aan
kepe
gawa
ian se
bany
ak 10
jenis
Je
nis
10
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
ngua
tan S
istem
Infor
masi
Mana
jemen
Ke
pega
waian
(SIM
PEG)
berb
asis
inter
net, 1
pa
ket p
er ta
hun
Pake
t 1
- -
- -
- -
- -
- -
3. Pe
nyele
ngga
raan
dan
Pemb
inaan
Tata
Hu
kum
dan O
rgan
isasi
Keme
nteria
n Ke
hutan
an
• Ra
ncan
gan U
ndan
g-Un
dang
dan R
anca
ngan
Pe
ratur
an P
emer
intah
bida
ng ke
hutan
an
seba
nyak
22 do
kume
ns.
Doku
men
22
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran e
valua
si da
n pen
elaah
an hu
kum
bidan
g pem
anfaa
tan hu
tan, p
engg
unaa
n ka
wasa
n huta
n, ko
nser
vasi
sumb
erda
ya
alam,
peng
guna
an ka
wasa
n huta
n, se
bany
ak
4 pak
et pe
r tah
un
Pake
t 4
- -
- -
- -
- -
- -
• Ba
ntuan
huku
m bid
ang p
erda
ta, ta
ta us
aha
nega
ra da
n pida
na se
bany
ak 3
pake
t per
tah
un
Pake
t 3
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
ngem
bang
an ke
lemba
gaan
dan
ketat
alaks
anaa
n org
anisa
si pu
sat, u
nit
pelak
sana
tekn
is, da
n pem
binaa
n de
sentr
alisa
si, pe
rbaik
an pe
layan
an pu
blik
dan k
ebija
kan p
ublik
serta
peng
awas
an
melek
at, se
bany
ak 6
pake
t per
tahu
n
Pake
t 6
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 202
4. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
Keua
ngan
Ke
mente
rian
Kehu
tanan
• Pe
ngem
balia
n pinj
aman
/piuta
ng se
bany
ak
71 un
it per
usah
aan t
erse
lesaik
an se
besa
r 80
%
%
80
- -
- -
- -
- -
- -
•
Lapo
ran k
euan
gan K
emen
terian
Keh
utana
n, de
ngan
opini
waja
r tan
pa pe
ngec
ualia
n mula
i lap
oran
tahu
n 201
1, se
bany
ak 5
judul
(1
judul
setia
p tah
un)
Judu
l / tah
un
1 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n keu
anga
n dan
perb
enda
hara
an
seba
nyak
33 pr
opins
i
Prop
insi
- 9
1 1
1 1
1 1
1 1
1
5. Pe
nyele
ngga
raan
Ke
tatau
saha
an,
Keru
mahta
ngga
an da
n Pe
ngelo
laan
Perle
ngka
pan
Keme
nteria
n Ke
hutan
an.
• La
pora
n SIM
AK B
MN K
emen
terian
Ke
hutan
an se
cara
akun
tabel
dan t
epat
waktu
se
bany
ak 22
1 satu
an ke
rja pe
r tah
un
Satke
r 42
54
3
1 11
6
8 5
7 4
9
• Se
rifika
si ah
li pen
gada
an ba
rang
dan j
asa
bagi
pejab
at pe
mbua
t kom
itmen
(PPK
) dan
pa
nitia/
pejab
at pe
ngad
aan d
i Kem
enter
ian
Kehu
tanan
seba
nyak
1.00
0 ora
ng
Oran
g 20
0 25
0 17
11
45
30
35
25
30
20
37
• Se
rtifika
si tan
ah m
ilik K
emen
terian
Ke
hutan
an di
5 lok
asi (M
angg
ala W
anab
akti,
Kanc
i, Cim
angg
is, K
rama
tjati,
dan R
umpin
)
Loka
si
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• St
atus p
enca
tanan
BMN
eks K
antor
Wila
yah
Keme
nteria
n Keh
utana
n di 1
5 pro
vinsi
terse
lesaik
an.
Prop
insi
- 3
- -
- -
- -
1 1
1
• Ad
minis
trasi
persu
ratan
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
2 ke
giatan
, yait
u Sist
em In
forma
si Ke
arsip
an (S
IK),
dan P
edom
an T
ata N
aska
h Di
nas.
Pake
t 2
- -
- -
- -
- -
- -
6. Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ndidi
kan d
an
Pelat
ihan A
para
tur
Keme
nteria
n Keh
utana
n da
n SDM
Keh
utana
n La
innya
• Pe
nyele
ngga
raan
SMK
Keh
utana
n 1.44
0 or
ang s
iswa
Oran
g -
320
- -
320
- -
- -
- -
• Dikl
at tek
nis da
n ad
minis
trasi,
15.00
0 ora
ng
pese
rta
Oran
g 1.5
00
4.650
-
- 3.3
50
- -
- -
- 1.3
00
• Ka
rya si
swa l
ulus s
tudi S
2/S3 s
eban
yak
325
oran
g sisw
a Or
ang
325
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 203
•
Sertif
ikat IS
O 90
01:20
07, 5
unit S
MK
Kehu
tanan
Un
it -
1 -
- 1
- -
- -
- -
7. Pe
nyulu
han
Kehu
tanan
• Pe
mben
tukan
500 k
elomp
ok M
asya
raka
t Pr
oduk
tif Ma
ndiri
Ke
lompo
k -
150
20
10
15
15
15
20
15
5 5
•
Penin
gkata
n kap
asita
s 4.50
0 ora
ng
peny
uluh K
ehuta
nan
Oran
g -
1.000
-
150
400
100
200
100
100
50
25
• Ka
mpan
ye In
done
sia M
enan
am (
KIM)
di 33
pr
ovins
i tiap
tahu
n Pr
opins
i -
9 1
1 1
1 1
1 1
1 1
• Ke
mitra
an/je
jaring
kerja
peny
uluha
n ke
hutan
an se
bany
ak 5
pake
t Pa
ket
5 -
- -
- -
- -
- -
-
8. Pe
mbina
an
Stan
dard
isasi
dan
Evalu
asi P
enge
lolaa
n Lin
gkun
gan K
ehuta
nan
• Ra
ncan
gan S
tanda
rd N
asion
al Ind
ones
ia (S
NI) b
idang
kehu
tanan
seba
nyak
30 pr
oduk
Pr
oduk
30
-
- -
- -
- -
- -
-
•
SNI y
ang s
iap di
selar
aska
n den
gan s
tanda
r int
erna
siona
l seb
anya
k 20 j
udul
Judu
l 20
-
- -
- -
- -
- -
-
• Sa
tuan p
enge
lola h
utan m
ilik sw
asta
dan
milik
raky
at ter
damp
ingi u
ntuk m
elaks
anak
an
peng
elolaa
n huta
n les
tari d
an m
enda
patka
n se
rtifika
t nas
ional
maup
un in
terna
siona
l se
bany
ak 40
unit
Unit
40
- -
- -
- -
- -
- -
• Sa
tuan k
erja
lingk
up K
emen
terian
kehu
tanan
ter
damp
ingi u
ntuk m
ener
apka
n sist
em
mana
jemen
mutu
sesu
ai sta
ndar
d int
erna
siona
l sab
anya
k 20 u
nit
Unit
20
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
kome
ndas
i keb
ijaka
n pen
gelol
aan
lingk
unga
n keh
utana
n seb
anya
k 15 p
aket
Pake
t 15
-
- -
- -
- -
- -
-
9. Pe
mbina
an da
n Ko
ordin
asi K
erjas
ama
Luar
Neg
eri
• Pa
rtisipa
si Ind
ones
ia da
lam fo
rum
kerja
sama
int
erna
siona
l (bila
teral,
mult
ilater
al da
n re
giona
l) di b
idang
kehu
tanan
seba
nyak
3 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t 3
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 204
•
Komi
tmen
kerja
sama
inter
nasio
nal d
i bida
ng
kehu
tanan
(bila
teral,
mult
ilatar
eal, r
egion
al,
dan m
ultipi
hak)
seba
nyak
5 pa
ket
Pake
t 5
- -
- -
- -
- -
- -
• Ke
rjasa
ma ba
ru bi
later
al se
bany
ak 5
nega
ra
dan m
ultipi
hak s
eban
yak 3
lemb
aga
Lemb
aga
3 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi k
erjas
ama
inter
nasio
nal (b
ilater
al, m
ultila
teral
dan
regio
nal) s
eban
yak 3
pake
t per
tahu
n
Pake
t 3
- -
- -
- -
- -
- -
10. P
enyia
ran d
an
Peny
ebar
luasa
n Inf
orma
si Pe
mban
guna
n Ke
hutan
an
• Lip
utan k
egiat
an M
enter
i Keh
utana
n dan
Pe
jabat
Deph
ut, pe
mber
itaan
issu
e-iss
ue
strate
gis da
n jum
pa pe
rs Me
nteri k
ehuta
nan
dan P
ejaba
t Dep
hut d
enga
n med
ia ma
sa
sejum
lah 10
0 kali
Kali
25
12
- 2
2 2
2 2
2 2
2
• Pa
mera
n pem
bang
unan
kehu
tanan
sejum
lah
65 ka
li Ka
li 5
21
- 2
2 3
3 4
4 2
1
• Pe
rtemu
an da
n sos
ialisa
si ke
bijak
an
pemb
angu
nan k
ehuta
nan s
ejuml
ah 75
kali
Kali
10
19
- 1
2 3
3 2
3 3
2
• Me
nyiap
kan b
ahan
rapa
t Men
teri K
ehuta
nan
pada
acar
a rap
at ke
rja de
ngan
DPR
RI d
an
DPD
RI se
jumlah
50 ka
li
Kali
50
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
layan
an da
ta da
n info
rmas
i pem
bang
unan
ke
hutan
an, 1
pake
t/tahu
n Pa
ket
1 -
- -
- -
- -
- -
-
11. P
enge
lolaa
n Ke
uang
an, P
enya
luran
da
n Pen
gemb
alian
Da
na B
ergu
lir Pe
mbiay
aan
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
• Pe
nyalu
ran k
redit
pemb
angu
nan h
utan
tanam
an (h
utan t
anam
an in
dustr
i dan
hutan
tan
aman
raky
at) se
luas 3
24.62
5 ha
Ha
- 11
.483
- -
- -
- 18
7 21
5 4.7
80
6.301
• Re
ncan
a Bisn
is da
n ang
gara
n (RB
A) B
adan
La
yana
n Umu
m (B
LU) s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• Pe
nilaia
n kela
yaka
n per
moho
nan p
injam
an
seba
nyak
570 p
ropo
sal
Prop
osal
570
- -
- -
- -
- -
- -
12. P
enge
ndali
an
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
I
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al I s
eban
yak 1
judu
l Ju
dul
1 -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al I s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
5
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 205
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al II s
eban
yak 1
judu
l Ju
dul
1 -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al II s
eban
yak 5
judu
l Ju
dudl
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
II se
bany
ak 1
judul
Judu
l
1 -
- -
- -
- -
- -
-
13.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
II
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egioa
nl II
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al III
seba
nyak
1 jud
ul Ju
dul
1 -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al III
seba
nyak
5 jud
ul Ju
dul
5
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
III se
bany
ak 1
judul
Judu
l 1
- -
- -
- -
- -
- -
14.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
III
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egioa
nl III
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al IV
seba
nyak
1 jud
ul Ju
dul
1 -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Ke
hutan
an R
egion
al IV
seba
nyak
5 jud
ul Ju
dul
5 -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
IV
seba
nyak
1 jud
ul
Judu
l 1
- -
- -
- -
- -
- -
15.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ional
IV
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan R
egioa
nl IV
se
bany
ak 5
judul.
Judu
l 5
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 206
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEM
ENTE
RIAN
KEH
UTAN
AN T
AHUN
201
0-20
14
PER
PROG
RAM
PER
PROP
INSI
REG
IONA
L III
KALI
MAN
TAN
Na
siona
l Re
gion
al III
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Reg
iona
l III
Kalti
m
Kalse
l Ka
lteng
Ka
lbar
SE
KRET
ARIA
T JE
NDER
AL
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N Pr
ogra
m :
Duku
ngan
Man
agem
en da
n Pe
laksa
naan
Tug
as T
eknis
La
innya
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
Ke
giat
an :
• Re
ncan
a Stra
tegis
Keme
nteria
n Keh
utana
n dan
Sek
retar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan m
asing
-mas
ing 1
judul,
serta
•
Renc
ana K
erja
Keme
nteria
n Keh
utana
n dan
Sek
retar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan m
asing
-mas
ing 5
judul
(1 ju
dul p
er ta
hun)
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja Ke
giatan
dan A
ngga
ran K
emen
terian
/Lemb
aga (
RKA
K/L)
dan d
okum
en an
ggar
an D
aftar
Isian
Pela
ksan
aan A
ngga
ran
seba
nyak
269 s
atuan
kerja
per t
ahun
Satke
r 32
10
7
6 9
• La
pora
n Kine
rja K
emen
terian
Keh
utana
n dan
Sek
retar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan L
ima T
ahun
mas
ing-m
asing
1 jud
ul, da
n •
Lapo
ran K
inerja
Tah
unan
Kem
enter
ian K
ehuta
nan d
an S
ekre
tariat
Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan m
asing
-mas
ing 5
judul
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
1. Ko
ordin
asi P
eren
cana
an
dan E
valua
si Ke
mente
rian
Kehu
tanan
• Da
ta da
n info
rmas
i per
enca
naan
Kem
enter
ian K
ehuta
nan s
eban
yak 1
pa
ket p
er ta
hun.
Pake
t -
- -
- -
• Pe
layan
an ad
minis
trasi
kepe
gawa
ian se
cara
akur
at da
n tep
at wa
ktu
seba
nyak
50.00
0 dok
umen
Do
kume
n 5.6
07
1.841
1.3
09
919
1.538
• Pe
ngem
bang
an ka
pasit
as S
DM/pe
gawa
i seb
anya
k 17.6
97 or
ang
Oran
g 1.9
70
676
435
313
546
• Pe
ngem
baga
n ins
trume
n pen
gelol
aan k
epeg
awaia
n seb
anya
k 10 j
enis
Jenis
-
- -
- -
2. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
dan P
enata
an
Kepe
gawa
ian
• Pe
ngua
tan S
istem
Infor
masi
Mana
jemen
Kep
egaw
aian (
SIMP
EG)
berb
asis
inter
net, 1
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 207
• Ra
ncan
gan U
ndan
g-Un
dang
dan R
anca
ngan
Per
atura
n Pem
erint
ah
bidan
g keh
utana
n seb
anya
k 22 d
okum
ens.
Doku
men
- -
- -
-
• La
pora
n eva
luasi
dan p
enela
ahan
huku
m bid
ang p
eman
faatan
hutan
, pe
nggu
naan
kawa
san h
utan,
kons
erva
si su
mber
daya
alam
, pen
ggun
aan
kawa
san h
utan,
seba
nyak
4 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
• Ba
ntuan
huku
m bid
ang p
erda
ta, ta
ta us
aha n
egar
a dan
pida
na se
bany
ak
3 pak
et pe
r tah
un
Pake
t -
- -
- -
3. Pe
nyele
ngga
raan
dan
Pemb
inaan
Tata
Huk
um
dan O
rgan
isasi
Keme
nteria
n Ke
hutan
an
• Pe
ngem
bang
an ke
lemba
gaan
dan k
etatal
aksa
naan
orga
nisas
i pus
at,
unit p
elaks
ana t
eknis
, dan
pemb
inaan
dese
ntrali
sasi,
perb
aikan
pe
layan
an pu
blik d
an ke
bijak
an pu
blik s
erta
peng
awas
an m
eleka
t, se
bany
ak 6
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
• Pe
ngem
balia
n pinj
aman
/piuta
ng se
bany
ak 71
unit p
erus
ahaa
n ter
seles
aikan
sebe
sar 8
0%
%
- -
- -
-
• La
pora
n keu
anga
n Kem
enter
ian K
ehuta
nan,
deng
an op
ini w
ajar t
anpa
pe
ngec
ualia
n mula
i lapo
ran t
ahun
2011
, seb
anya
k 5 ju
dul (1
judu
l seti
ap
tahun
)
Judu
l / tah
un
- -
- -
-
4. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
Keua
ngan
Ke
mente
rian K
ehuta
nan
• La
pora
n keu
anga
n dan
perb
enda
hara
an se
bany
ak 33
prop
insi
Prop
insi
4 1
1 1
1 •
Lapo
ran S
IMAK
BMN
Kem
enter
ian K
ehuta
nan s
ecar
a aku
ntabe
l dan
tep
at wa
ktu se
bany
ak 22
1 satu
an ke
rja pe
r tah
un
Satke
r 26
8
6 6
8
• Se
rifika
si ah
li pen
gada
an ba
rang
dan j
asa b
agi p
ejaba
t pem
buat
komi
tmen
(PPK
) dan
panit
ia/pe
jabat
peng
adaa
n di K
emen
terian
Ke
hutan
an se
bany
ak 1.
000 o
rang
Oran
g 10
0 30
-
20
30
• Se
rtifika
si tan
ah m
ilik K
emen
terian
Keh
utana
n di 5
loka
si (M
angg
ala
Wan
abak
ti, Ka
nci, C
iman
ggis,
Kra
matja
ti, da
n Rum
pin)
Loka
si
- -
- -
-
• St
atus p
enca
tanan
BMN
eks K
antor
Wila
yah K
emen
terian
Keh
utana
n di
15 pr
ovins
i terse
lesaik
an.
Prop
insi
3 1
- 1
1
5. Pe
nyele
ngga
raan
Ke
tatau
saha
an,
Keru
mahta
ngga
an da
n Pe
ngelo
laan P
erlen
gkap
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n.
• Ad
minis
trasi
persu
ratan
Kem
enter
ian K
ehuta
nan 2
kegia
tan, y
aitu
Siste
m Inf
orma
si Ke
arsip
an (S
IK),
dan P
edom
an T
ata N
aska
h Dina
s. Pa
ket
- -
- -
-
• Pe
nyele
ngga
raan
SMK
Keh
utana
n 1.44
0 ora
ng si
swa
Oran
g 30
0 30
0 -
- -
• Di
klat te
knis
dan a
dmini
stras
i, 15.0
00 or
ang p
eser
ta Or
ang
1.800
1.8
00
- -
- •
Karya
sisw
a lulu
s stud
i S2/S
3 seb
anya
k 32
5 ora
ng si
swa
Oran
g -
- -
- -
6. Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ndidi
kan d
an P
elatih
an
Apar
atur K
emen
terian
Ke
hutan
an da
n SDM
Ke
hutan
an La
innya
•
Sertif
ikat IS
O 90
01:20
07, 5
unit S
MK K
ehuta
nan
Unit
1 1
- -
-
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 208
• Pe
mben
tukan
500 k
elomp
ok M
asya
raka
t Pro
dukti
f Man
diri
Kelom
pok
100
25
25
25
25
• Pe
ningk
atan k
apas
itas 4
.500 o
rang
pen
yuluh
Keh
utana
n Or
ang
1.300
30
0 40
0 30
0 30
0 •
Kamp
anye
Indo
nesia
Men
anam
(KI
M) di
33 pr
ovins
i tiap
tahu
n Pr
opins
i 4
1 1
1 1
7. Pe
nyulu
han K
ehuta
nan
• Ke
mitra
an/je
jaring
kerja
peny
uluha
n keh
utana
n seb
anya
k 5 pa
ket
Pake
t -
- -
- -
• Ra
ncan
gan S
tanda
rd N
asion
al Ind
ones
ia (S
NI) b
idang
kehu
tanan
se
bany
ak 30
prod
uk
Prod
uk
- -
- -
-
• SN
I yan
g siap
dise
laras
kan d
enga
n stan
dar in
terna
siona
l seb
anya
k 20
judul
Judu
l -
- -
- -
• Sa
tuan p
enge
lola h
utan m
ilik sw
asta
dan m
ilik ra
kyat
terda
mping
i untu
k me
laksa
naka
n pen
gelol
aan h
utan l
estar
i dan
men
dapa
tkan s
ertifi
kat
nasio
nal m
aupu
n inte
rnas
ional
seba
nyak
40 un
it
Unit
- -
- -
-
• Sa
tuan k
erja
lingk
up K
emen
terian
kehu
tanan
terd
ampin
gi un
tuk
mene
rapk
an si
stem
mana
jemen
mutu
sesu
ai sta
ndar
d inte
rnas
ional
saba
nyak
20 un
it
Unit
- -
- -
-
8. Pe
mbina
an S
tanda
rdisa
si da
n Eva
luasi
Peng
elolaa
n Lin
gkun
gan K
ehuta
nan
• Re
kome
ndas
i keb
ijaka
n pen
gelol
aan l
ingku
ngan
kehu
tanan
seba
nyak
15
pake
t Pa
ket
- -
- -
-
• Pa
rtisipa
si Ind
ones
ia da
lam fo
rum
kerja
sama
inter
nasio
nal (b
ilater
al,
multil
atera
l dan
regio
nal) d
i bida
ng ke
hutan
an se
bany
ak 3
pake
t per
tah
un
Pake
t -
- -
- -
• Ko
mitm
en ke
rjasa
ma in
terna
siona
l di b
idang
kehu
tanan
(bila
teral,
mu
ltilata
real,
regio
nal, d
an m
ultipi
hak)
seba
nyak
5 pa
ket
Pake
t -
- -
- -
• Ke
rjasa
ma ba
ru bi
later
al se
bany
ak 5
nega
ra da
n mult
ipiha
k seb
anya
k 3
lemba
ga
Lemb
aga
- -
- -
-
9. Pe
mbina
an da
n Koo
rdina
si Ke
rjasa
ma Lu
ar N
eger
i
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi k
erjas
ama i
ntern
asion
al (b
ilater
al,
multil
atera
l dan
regio
nal) s
eban
yak 3
pake
t per
tahu
n Pa
ket
- -
- -
-
• Lip
utan k
egiat
an M
enter
i Keh
utana
n dan
Peja
bat D
ephu
t, pem
berita
an
issue
-issu
e stra
tegis
dan j
umpa
pers
Mente
ri keh
utana
n dan
Peja
bat
Deph
ut de
ngan
med
ia ma
sa se
jumlah
100 k
ali
Kali
11
3 3
3 2
• Pa
mera
n pem
bang
unan
kehu
tanan
sejum
lah 65
kali
Kali
8 2
2 2
2 •
Perte
muan
dan s
osial
isasi
kebij
akan
pemb
angu
nan k
ehuta
nan s
ejuml
ah
75 ka
li Ka
li 11
3
3 3
2
• Me
nyiap
kan b
ahan
rapa
t Men
teri K
ehuta
nan p
ada a
cara
rapa
t ker
ja de
ngan
DPR
RI d
an D
PD R
I seju
mlah
50 ka
li Ka
li -
- -
- -
10.
Peny
iaran
dan
Peny
ebar
luasa
n Info
rmas
i Pe
mban
guna
n Keh
utana
n
• Pe
layan
an da
ta da
n info
rmas
i pem
bang
unan
kehu
tanan
, 1 pa
ket/ta
hun
Pake
t -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 209
• Pe
nyalu
ran k
redit
pemb
angu
nan h
utan t
anam
an (h
utan t
anam
an in
dustr
i da
n huta
n tan
aman
raky
at) se
luas 3
24.62
5 ha
Ha
57.58
7 10
.801
16.61
8 6.8
45
23.32
3
• Re
ncan
a Bisn
is da
n ang
gara
n (RB
A) B
adan
Laya
nan U
mum
(BLU
) se
bany
ak 5
judul
Judu
l -
- -
- -
11.
Peng
elolaa
n Keu
anga
n, Pe
nyalu
ran d
an
Peng
emba
lian D
ana
Berg
ulir P
embia
yaan
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n •
Penil
aian k
elaya
kan p
ermo
hona
n pinj
aman
seba
nyak
570 p
ropo
sal
Prop
osal
- -
- -
- •
Renc
ana s
trateg
is (R
enstr
a) P
emba
ngun
an K
ehuta
nan R
egion
al I
seba
nyak
1 jud
ul Ju
dul
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
I seb
anya
k 5
judul
Judu
l
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l I se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
12.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal I
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
anl I
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
II se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
II seb
anya
k 5 j
udul
Judu
dl -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l II se
bany
ak 1
judul
Ju
dul
-
- -
- -
13.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
anl II
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 210
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
III se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
III se
bany
ak
5 jud
ul Ju
dul
-
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l III s
eban
yak 1
judu
l Ju
dul
- -
- -
-
14.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
I
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
anl II
I seb
anya
k 5 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
IV
seba
nyak
1 jud
ul Ju
dul
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Reg
ional
IV se
bany
ak
5 jud
ul Ju
dul
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l IV se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
15.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal IV
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
anl IV
seba
nyak
5 jud
ul.
Judu
l -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 211
INDI
KATO
R KI
NERJ
A RE
NCAN
A ST
RATE
GIS
KEME
NTER
IAN
KEHU
TANA
N TA
HUN
2010
-201
4 PE
R PR
OGRA
M PE
R PR
OPIN
SI R
EGIO
NAL I
V SU
LAW
ESI-M
ALUK
U-PA
PUA
Na
siona
l Re
gion
al IV
ES
ELON
I / P
ROGR
AM /
KEGI
ATAN
In
dika
tor K
iner
ja Ut
ama
Satu
an
Regi
onal
IV
Sulu
t Su
l ten
g Su
ltra
Sulse
l Su
l bar
Go
ront
alo
Malu
ku
Mlk
Utar
a Pa
pua
Papu
a ba
rat
SEKR
ETAR
IAT
JEND
ERAL
KE
MENT
ERIA
N KE
HUTA
NAN
Prog
ram
: Du
kung
an M
anag
emen
dan
Pelak
sana
an T
ugas
Tek
nis
Lainn
ya K
emen
terian
Ke
hutan
an
Kegi
atan
:
• Re
ncan
a Stra
tegis
Keme
nteria
n Keh
utana
n dan
Se
kretar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan m
asing
-ma
sing 1
judu
l, ser
ta
• Re
ncan
a Ker
ja Ke
mente
rian K
ehuta
nan d
an
Sekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n mas
ing-
masin
g 5 ju
dul (1
judu
l per
tahu
n)
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja Ke
giatan
dan A
ngga
ran
Keme
nteria
n/Lem
baga
(RKA
K/L)
dan d
okum
en
angg
aran
Daft
ar Is
ian P
elaks
anaa
n Ang
gara
n se
bany
ak 26
9 satu
an ke
rja pe
r tah
un
Satke
r 62
7
7 5
12
2 3
7 3
7 9
• La
pora
n Kine
rja K
emen
terian
Keh
utana
n dan
Se
kretar
iat Je
nder
al Ke
mente
rian K
ehuta
nan L
ima
Tahu
n mas
ing-m
asing
1 jud
ul, da
n •
Lapo
ran K
inerja
Tah
unan
Kem
enter
ian K
ehuta
nan d
an
Sekre
tariat
Jend
eral
Keme
nteria
n Keh
utana
n mas
ing-
masin
g 5 ju
dul
Judu
l
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
1. Ko
ordin
asi P
eren
cana
an
dan E
valua
si Ke
mente
rian
Kehu
tanan
• Da
ta da
n info
rmas
i per
enca
naan
Kem
enter
ian
Kehu
tanan
seba
nyak
1 pa
ket p
er ta
hun.
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 212
• Pe
layan
an ad
minis
trasi
kepe
gawa
ian se
cara
akur
at da
n tep
at wa
ktu se
bany
ak 50
.000 d
okum
en
Doku
men
10.11
8 1.3
65
1.006
96
5 2.7
85
77
220
1.151
14
5 1.4
60
944
• Pe
ngem
bang
an ka
pasit
as S
DM/pe
gawa
i seb
anya
k 17
.697 o
rang
Or
ang
3.525
45
1 35
4 32
6 99
9 27
68
38
6 53
50
2 35
8
• Pe
ngem
baga
n ins
trume
n pen
gelol
aan k
epeg
awaia
n se
bany
ak 10
jenis
Je
nis
- -
- -
- -
- -
- -
-
2. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
dan P
enata
an
Kepe
gawa
ian
• Pe
ngua
tan S
istem
Infor
masi
Mana
jemen
Kep
egaw
aian
(SIM
PEG)
berb
asis
inter
net, 1
pake
t per
tahu
n Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Ra
ncan
gan U
ndan
g-Un
dang
dan R
anca
ngan
Pe
ratur
an P
emer
intah
bida
ng ke
hutan
an se
bany
ak 22
do
kume
ns.
Doku
men
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n eva
luasi
dan p
enela
ahan
huku
m bid
ang
pema
nfaata
n huta
n, pe
nggu
naan
kawa
san h
utan,
kons
erva
si su
mber
daya
alam
, pen
ggun
aan k
awas
an
hutan
, seb
anya
k 4 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Ba
ntuan
huku
m bid
ang p
erda
ta, ta
ta us
aha n
egar
a da
n pida
na se
bany
ak 3
pake
t per
tahu
n Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
3. Pe
nyele
ngga
raan
dan
Pemb
inaan
Tata
Huk
um
dan O
rgan
isasi
Keme
nteria
n Keh
utana
n
• Pe
ngem
bang
an ke
lemba
gaan
dan k
etatal
aksa
naan
or
ganis
asi p
usat,
unit p
elaks
ana t
eknis
, dan
pe
mbina
an de
sentr
alisa
si, pe
rbaik
an pe
layan
an pu
blik
dan k
ebija
kan p
ublik
serta
peng
awas
an m
eleka
t, se
bany
ak 6
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
ngem
balia
n pinj
aman
/piuta
ng se
bany
ak 71
unit
peru
saha
an te
rseles
aikan
sebe
sar 8
0%
%
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n keu
anga
n Kem
enter
ian K
ehuta
nan,
deng
an
opini
waja
r tan
pa pe
ngec
ualia
n mula
i lapo
ran t
ahun
20
11, s
eban
yak 5
judu
l (1 ju
dul s
etiap
tahu
n)
Judu
l / tah
un
- -
- -
- -
- -
- -
-
4. Pe
nyele
ngga
raan
Ad
minis
trasi
Keua
ngan
Ke
mente
rian K
ehuta
nan
• La
pora
n keu
anga
n dan
perb
enda
hara
an se
bany
ak 33
pr
opins
i
Prop
insi
10
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 213
• La
pora
n SIM
AK B
MN K
emen
terian
Keh
utana
n sec
ara
akun
tabel
dan t
epat
waktu
seba
nyak
221 s
atuan
kerja
pe
r tah
un
Satke
r 49
6
6 4
11
1 2
5 2
6 8
• Se
rifika
si ah
li pen
gada
an ba
rang
dan j
asa b
agi p
ejaba
t pe
mbua
t kom
itmen
(PPK
) dan
panit
ia/pe
jabat
peng
adaa
n di K
emen
terian
Keh
utana
n seb
anya
k 1.0
00 or
ang
Oran
g 25
0 26
26
22
56
5
10
25
10
30
40
• Se
rtifika
si tan
ah m
ilik K
emen
terian
Keh
utana
n di 5
lok
asi (M
angg
ala W
anab
akti,
Kanc
i, Cim
angg
is,
Kram
atjati
, dan
Rum
pin)
Loka
si
- -
- -
- -
- -
- -
-
• St
atus p
enca
tanan
BMN
eks K
antor
Wila
yah
Keme
nteria
n Keh
utana
n di 1
5 pro
vinsi
terse
lesaik
an.
Prop
insi
4 1
1 1
1 -
- -
- -
-
5. Pe
nyele
ngga
raan
Ke
tatau
saha
an,
Keru
mahta
ngga
an da
n Pe
ngelo
laan P
erlen
gkap
an
Keme
nteria
n Keh
utana
n.
• Ad
minis
trasi
persu
ratan
Kem
enter
ian K
ehuta
nan 2
ke
giatan
, yait
u Sist
em In
forma
si Ke
arsip
an (S
IK),
dan
Pedo
man T
ata N
aska
h Dina
s.
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Pe
nyele
ngga
raan
SMK
Keh
utana
n 1.44
0 ora
ng si
swa
Oran
g 52
0 -
- -
320
- -
- -
- 20
0 a.
Dikla
t tekn
is da
n adm
inistr
asi, 1
5.000
oran
g pes
erta
Oran
g 3.6
60
- -
- 1.8
90
- -
- -
- 1.7
70
• Ka
rya si
swa l
ulus s
tudi S
2/S3 s
eban
yak
325 o
rang
sis
wa
Oran
g -
- -
- -
- -
- -
- -
6. Pe
nyele
ngga
raan
Pe
ndidi
kan d
an P
elatih
an
Apar
atur K
emen
terian
Ke
hutan
an da
n SDM
Ke
hutan
an La
innya
•
Sertif
ikat IS
O 90
01:20
07, 5
unit S
MK K
ehuta
nan
Unit
2 -
- -
1 -
- -
- -
1 •
Pemb
entuk
an 50
0 kelo
mpok
Mas
yara
kat P
rodu
ktif
Mand
iri
Kelom
pok
120
10
10
10
30
10
10
10
10
10
10
• Pe
ningk
atan k
apas
itas 4
.500 o
rang
pen
yuluh
Ke
hutan
an
Oran
g 1.0
00
75
100
100
150
100
75
100
100
100
100
• Ka
mpan
ye In
done
sia M
enan
am (
KIM)
di 33
prov
insi
tiap t
ahun
Pr
opins
i 10
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
7. Pe
nyulu
han K
ehuta
nan
• Ke
mitra
an/je
jaring
kerja
peny
uluha
n keh
utana
n se
bany
ak 5
pake
t Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Ra
ncan
gan S
tanda
rd N
asion
al Ind
ones
ia (S
NI) b
idang
ke
hutan
an se
bany
ak 30
prod
uk
Prod
uk
- -
- -
- -
- -
- -
- 8.
Pemb
inaan
Stan
dard
isasi
dan E
valua
si Pe
ngelo
laan
Lingk
unga
n Keh
utana
n •
SNI y
ang s
iap di
selar
aska
n den
gan s
tanda
r int
erna
siona
l seb
anya
k 20 j
udul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 214
• Sa
tuan p
enge
lola h
utan m
ilik sw
asta
dan
milik
raky
at ter
damp
ingi u
ntuk m
elaks
anak
an pe
ngelo
laan h
utan
lestar
i dan
men
dapa
tkan s
ertifi
kat n
asion
al ma
upun
int
erna
siona
l seb
anya
k 40 u
nit
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Sa
tuan k
erja
lingk
up K
emen
terian
kehu
tanan
ter
damp
ingi u
ntuk m
ener
apka
n sist
em m
anaje
men
mutu
sesu
ai sta
ndar
d inte
rnas
ional
saba
nyak
20 un
it
Unit
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
kome
ndas
i keb
ijaka
n pen
gelol
aan l
ingku
ngan
ke
hutan
an se
bany
ak 15
pake
t Pa
ket
- -
- -
- -
- -
- -
-
9. Pe
mbina
an da
n Koo
rdina
si Ke
rjasa
ma Lu
ar N
eger
i •
Partis
ipasi
Indon
esia
dalam
foru
m ke
rjasa
ma
inter
nasio
nal (b
ilate
ral, m
ultila
teral
dan r
egion
al) di
bid
ang k
ehuta
nan s
eban
yak 3
pake
t per
tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Ko
mitm
en ke
rjasa
ma in
terna
siona
l di b
idang
ke
hutan
an (b
ilater
al, m
ultila
tarea
l, reg
ional,
dan
multip
ihak)
seba
nyak
5 pa
ket
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
• Ke
rjasa
ma ba
ru bi
later
al se
bany
ak 5
nega
ra da
n mu
ltipiha
k seb
anya
k 3 le
mbag
a Le
mbag
a -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi k
erjas
ama
inter
nasio
nal (b
ilate
ral, m
ultila
teral
dan r
egion
al)
seba
nyak
3 pa
ket p
er ta
hun
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
10.
Peny
iaran
dan
Peny
ebar
luasa
n Info
rmas
i Pe
mban
guna
n Keh
utana
n
• Lip
utan k
egiat
an M
enter
i Keh
utana
n dan
Peja
bat
Deph
ut, pe
mber
itaan
issu
e-iss
ue st
rateg
is da
n jum
pa
pers
Mente
ri keh
utana
n dan
Peja
bat D
ephu
t den
gan
media
mas
a seju
mlah
100 k
ali
Kali
24
3 2
2 4
2 2
2 2
3 2
• Pa
mera
n pem
bang
unan
kehu
tanan
sejum
lah 65
kali
Kali
21
4 3
4 5
- 2
2 -
1 -
• Pe
rtemu
an da
n sos
ialisa
si ke
bijak
an pe
mban
guna
n ke
hutan
an se
jumlah
75 ka
li Ka
li 20
3
2 3
4 -
2 2
1 2
1
• Me
nyiap
kan b
ahan
rapa
t Men
teri K
ehuta
nan p
ada
acar
a rap
at ke
rja de
ngan
DPR
RI d
an D
PD R
I se
jumlah
50 ka
li
Kali
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Pe
layan
an da
ta da
n info
rmas
i pem
bang
unan
ke
hutan
an, 1
pake
t/tahu
n
Pake
t -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id
2010, No.64 215
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l IV se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l IV se
bany
ak 5
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
IV se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
15.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal IV
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ioanl
IV se
bany
ak 5
judul.
Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Pe
nyalu
ran k
redit
pemb
angu
nan h
utan t
anam
an
(huta
n tan
aman
indu
stri d
an hu
tan ta
nama
n rak
yat)
selua
s 324
.625 h
a
Ha
138.5
31
26.57
6 9.1
88
29.58
2 19
.795
13.23
5 -
2.925
9.1
56
28.07
4 0
• Re
ncan
a Bisn
is da
n ang
gara
n (RB
A) B
adan
Laya
nan
Umum
(BLU
) seb
anya
k 5 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
11.
Peng
elolaa
n Keu
anga
n, Pe
nyalu
ran d
an
Peng
emba
lian D
ana
Berg
ulir P
embia
yaan
Pe
mban
guna
n Keh
utana
n •
Penil
aian k
elaya
kan p
ermo
hona
n pinj
aman
seba
nyak
57
0 pro
posa
l Pr
opos
al -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l I se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l I se
bany
ak 5
judul
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
-
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
I seb
anya
k 1 ju
dul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
12.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal I
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ioanl
I seb
anya
k 5 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l II se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l II se
bany
ak 5
judul
Judu
dl -
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
II seb
anya
k 1
judul
Judu
l
- -
- -
- -
- -
- -
-
13.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ioanl
II seb
anya
k 5 ju
dul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
• Re
ncan
a stra
tegis
(Ren
stra)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l III s
eban
yak 1
judu
l Ju
dul
- -
- -
- -
- -
- -
-
• Re
ncan
a Ker
ja (R
enja)
Pem
bang
unan
Keh
utana
n Re
giona
l III s
eban
yak 5
judu
l Ju
dul
-
- -
- -
- -
- -
- -
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enstr
a Pe
mban
guna
n Keh
utana
n Reg
ional
III se
bany
ak 1
judul
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
14.
Peng
enda
lian
Pemb
angu
nan K
ehuta
nan
Regio
nal II
I
• La
pora
n mon
itorin
g dan
evalu
asi R
enja
Pemb
angu
nan
Kehu
tanan
Reg
ioanl
III se
bany
ak 5
judul.
Judu
l -
- -
- -
- -
- -
- -
www.djpp.depkumham.go.id