Download - Bentuk Atap
Fungsi atap :
1. Melindungi ruangan / bangunan terhadap
2. Untuk keindahan dan estetika
- Panas matahari
- Udara dingin
- Hujan
- Angin
- Gangguan keamanan
Bentuk atap,
Tergantung dari fungsi, bahan, daerah (tradisi/budaya setempat), curah hujan, bahan atap dan tuntutan estetika
Syarat atap yang baik adalah:
- Kuat
- Tidak bocor
- Pelaksanaan mudah
- Pembiayaan sesuai dana
- Pemeliharaan murah
- Estetika baik
BAHAN ATAP DAN SUDUT KEMIRINGAN ATAP
1. Atap Rumbia 15o – 45o
2. Atap ijuk 15o – 75o
3. Atap genteng : keramik15o – 90o
beton
asbes
kaca
4. Atap sirap : kayu ulin 10o – 90o
kayu jati
asbes
5. Atap seng : datar & gelombang 5o – 90o
BAHAN ATAP DAN SUDUT KEMIRINGAN ATAP
6. Atap Asbes gelombang 5o – 90o
7. Atap alumunium gelombang 5o – 90o
8. Atap kaca 5o – 90o
KONSTRUKSI ATAP
Konstruksi atap tergantung jenis/bahan atap yang digunakan, misalnya:
- Atap genting / sirap → reng, usuk, gording, rangka kuda-kuda
- Atap seng /asbes / alumunium → gording, kuda-kuda
Beberapa jenis atap biasanya ada syarat khusus. Persyaratan tersebut biasanya disebutkan dalam brosur.
BERBAGAI BENTUK ATAP
- Atap datar
- Atap miring
- Atap pelana
- Atap limasan
- Atap tenda
- Atap lengkung
- Atap kubah
ATAP DATAR
1. Fungsi/penggunaan:
- penghubung antar bangunan
- atap bangunan tingkat tinggi (High Rise Building)
- atap gedung untuk pendaratan helikopeter
- tuntutan estetika
2. Bahan atap
- konstruksi/struktur berat, menggunakan bahan beton bertulang
kedap air (campuran 1 Pc : 1 ½ ps : 2 ½ kr)
- seng plat, alumunium, fiber glass
ATAP DATAR
Untuk keamanan, keawetan dan ketahanan, di atasbeton diberi lapisan water proofing (liquid atau sheet) dan / atau lapisan aspal.
Kalau dari seng, untuk keawetan → di cat
Untuk kelancaran aliran air hujan, diberi kemiringan 1 – 20
Urutan menggambar adalah:
1. Denah
2. Potongan-potongan
3. Pandangan muka/belakang/samping
4. Pandangan atas
Bila ruang bawah atap dikehendaki tidak panas, bisa diberi langit – langit dengan rongga yang cukup antara atap dan langit-langit.
ATAP MIRING
1. Miring searah/sebelah/pisang selirang
2. Miring dua arah/pelana/kampung
3. Miring empat arah/limasan
4. Miring dengan sudut tajam – tenda
– menara
5. Miring banyak arah
ATAP LIMASAN/ MIRING EMPAT ARAH
- Merupakan pengembangan atap pelana, bentuk lebih baik, lebih mempunyai keunggulan ditinjau dari sudut estetis
- Biaya umumnya lebih mahal
- Kemiringan atap α menyesuaikan bahan yang dipakai
- Jurai akan membentuk sudut 45o terhadap dinding siku, apabila kemiringan keempat arah sama (garis bagi sudut siku)
α1 ≠ α2 →
Proyeksi jurai bukan garis bagi sudut siku.
Bila t sama tinggi, maka pada lebar tritis α yang diambil sama pada lebar, menyebabkan jurai tidak berada disudut dinding tembok.
LIHAT AUTOCAD
ATAP PELANA (Sudut Miring Atap Berbeda)Denah empat persegi panjang a x b, tinggi dinding =
tα1 ≠ α2, lebar tritis = x
ATAP PELANA (Sudut Miring Atap Berbeda)Denah empat persegi panjang a x b, t1 ≠ t2
α1 ≠ α2, lebar tritis = x
ATAP GERGAJI
- Banyak digunakan untuk bangunan pabrik, gudang, bengkel kerja
- Menghadap Utara-Selatan agar sinar matahari tidak langsung masuk dalam ruangan
- Fungsinga untuk penyinaran / ventilasi
- Bahan atap :
. Seng – kaca
. Sirap – kaca
. Asbes – kaca
. Seng – kepyak + kaca
ATAP LIMASAN TERPATAH- α1 < α2
- Garis jurai pada Pandangan Atas, tetap segaris dan membagi sudut pertemuan dinding 90o → sebagai garis bagi → 45o
ATAP LIMASAN TERPATAH- α1 > α2
- Garis jurai pada Pandangan Atas, tetap segaris dan membagi sudut pertemuan dinding 90o → sebagai garis bagi → 45o