D I S I A P K A N O L E H SYAF I ’ I
D I S A D U R D A N D I P E R K A Y A D A R I : D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N K A R I R D A N K O M P E T E N S I
S D M K E M R I S T E K D I K T I
BEBAN KERJA DOSEN (BKD) DAN EVALUASI
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
DASAR HUKUM
1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU RI Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen 3. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 ttg Perguruan Tinggi 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 ttg Dosen 5. PP RI Nomor 32 Tahun 2013 ttg Standar Nasional Pendidikan 6. PermenPAN RB Nomor 17 Tahun 2013 ttg Jafung Dosen dan Angka
Kreditnya 7. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 Tunjangan Profesi Dosen dan
Tunjangan Kehormatan Profesor 8. Permenristekdikti Nomor 51 Tahun 2017 Sertifikasi Pendidik untuk
Dosen
PENGERTIAN
UU Nomor 14/2005 Pasal (1)
• Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
PERBEDAAN GURU DAN DOSEN
No ASPEK GURU DOSEN
1 Sebutan Pendidik profesional Pendidik profesional dan ilmuwan
2 Satuan Tugas PAUD s.d. Menengah Dikti
3 Tugas Utama Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevalusi
Mentransformasi, mengembangkan, dan menyebarluaskan iptek dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
4 Kualifikasi akademik Sarjana Magister (untuk Diploma dan Sarjana); Doktor (untuk Pascasarjana)
PROFESOR DAN PROFESIONAL
Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
Profesionalitas dosen dibuktikan dengan sertifikat pendidik
Profesionalitas dosen dimaksudkan untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang iptek dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat
DOSEN PTKI (2016)
Disiapkan oleh Djoko Kustono
DOSEN PTKIN (56 PTKIN)
DOSEN PTKIN (56 PTKIN)
DOSEN PTKIN (56 PTKIN)
DOSEN PTKIN (56 PTKIN)
REKAPITULASI PENGANGKATAN DOSEN TETAP BUKAN PNS PTKIN
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
No PTKIN USULAN
PTKIN QUOTA DIRJEN
PROGRES
SURAT PERSETUJUAN
DIRJEN
DISETUJUI KET.
1. UIN AR-RANIRY BANDA ACEH 104 75 sdh 73
2. IAIN JEMBER 90 90 sdh 90
3. IAIN SALATIGA 12 75 sdh 43
4. IAIN PADANG SIDEMPUAN 138 75 sdh 50
5. IAIN TULUNGAGUNG 136 90 sdh 90
6. IAIN PURWOKERTO 64 50 sdh 50
7. IAIN BUKIT TINGGI 47 40 sdh 20
8. IAIN PALOPO 51 40 sdh 22
9. STAIN CURUP 17 17 sdh 17
10. STAIN KUDUS 63 60 sdh 49
11. STAIN KEDIRI 120 75 sdh 75
12. STAIN GAJAH PUTIH TAKENGON 72 42 sdh 42
13. STAIN SORONG 24 20 sdh 20
14. STAIN PONOROGO 90 60 sdh 60
15. STAIN BATUSANGKAR 76 70 sdh 25
16. IAIN PALU 87 45 sdh 45
17. IAIN SAMARINDA 117 70 sdh 65
18. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 150 100 sdh 116
19. UIN SUMATERA UTARA 215 150 sdh 64
20. IAIN GORONTALO 89 70 sdh 63
21. IAIN MATARAM 60 50 sdh 28
22. UIN JOGYAKARTA 68 50 sdh 38
23. UIN SGD BANDUNG 269 150 sdh 18
24. IAIN PONTIANAK 106 75 sdh 27
25. IAIN TERNATE 49 30 sdh 18
26. IAIN KENDARI 75 50 blm
27. IAIN ANTASARI BANJARMASIN 166 100 sdh 66
28. IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 94 70 sdh 22
29. IAIN RADEN INTAN LAMPUNG 190 100 blm
30. STAIN WATAMPONE 59 40 sdh 32
31. UIN MAKASSAR 164 100 sdh 113
32. UIN JAKARTA 166 100 sdh 101
33. UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 38 30 sdh 26
34. IAIN IMAM BONJOL PADANG 38 30 sdh 29
35. IAIN SURAKARTA 170 100 sdh 83
36. IAIN BENGKULU 50 40 sdh 40
37. STAIN AL-FATAH JAYAPURA 36 30 blm
38. STAIN PAREPARE 75 70 sdh 29
39. STAIN BENGKALIS 60 40 sdh 42
40 STAIN MEULABOH 72 40 sdh 40
41. STAIN KERINCI 44 30 sdh 30
42. STAIN MALIKUSSHALEH LHOKSEMAWE 126 50 sdh 50
43. STAIN PAMEKASAN 72 60 sdh 57
44. UIN SUSKA RIAU 243 150 sdh 135
45. UIN WALISONGO SEMARANG 75 75 sdh 74
46. UIN RADEN FATAH PALEMBANG 84 100 sdh 100
47. IAIN AMBON 60 50 sdh 41
48. IAIN PALANGKARAYA 105 75 sdh 28
49. IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA 120 75 sdh 75
50. IAIN SMH BANTEN 69 40 sdh 36
51. IAIN MANADO 55 40 sdh 20
52. IAIN STS JAMBI 125 75 blm
53. STAIN PEKALONGAN 47 30 sdh 30
54. STAIN JURAI SIWO METRO 116 75 sdh 69
55 STAIN SYEKH ABDURRAHMAN SIDDIQ BANGKA BELITUNG
84 50 sdh 28
56 STAIN MAJENE 20
57 STAIN KALTARA 25
Jumlah 5,192 3,629 2,604
DATA DOSEN PROFESIONAL (LULUS SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN) DIBAWAH BINAAN DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
No Tahun PNS NON PNS JUMLAH PER TAHUN
1 2009 3,589 333 3,922 2 2010 3,258 455 3,713 3 2011 1,269 619 1,888 4 2012 1,083 441 1,524 5 2013 958 726 1,684 6 2014 444 252 696 5 2015 243 458 701 6 2016 175 297 472 7 2017 169 322 491
TOTAL 11,188 3,903 15,091
TUJUAN
1. Meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas,
2. Meningkatkan proses dan hasil pendidikan
3. Menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi
4. Meningkatkan atmosfer akademik di semua jenjang perguruan tinggi dan
5. Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional
PRINSIP EVALUASI TUGAS UTAMA DOSEN
1. Berbasis evaluasi diri
2. Saling asah, asih dan asuh
3. Meningkatkan profesionalisme dosen
4. Meningkatkan atmosfer akademik
5. Mendorong kemandirian perguruan tinggi
PERIODE EVALUASI DAN PELAKSANA TUGAS EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan secara periodik artinya evaluasi dilakukan pada setiap kurun waktu yang tetap. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja perguruan tinggi
Perguruan tinggi dapat menentukan sendiri periode evaluasi; semesteran dan atau tahunan. Pada keadaan khusus dapat melakukan evaluasi beban kerja dosen setiap saat diperlukan. Namun demikian laporan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi harus dilakukan setiap tahun.
Pelaksana Tugas Evaluasi adalah sebuah struktur kelembagaan yang ada dan melekat pada sistem di perguruan tinggi tersebut misalnya Lembaga Penjaminan Mutu, LP3I atau yang lain.
Beban Kerja Dosen
1. tugas pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan;
2. tugas pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang undangan;
3. tugas penunjang tridarma perguruan tinggi dapat diperhitungkan sks nya sesuai dengan peraturan perundang undangan
4. tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS
5. tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi profesor sekurang-kurangnya sepadan dengan 3 sks setiap tahun
Tugas di Bidang Pendidikan
1. perkuliahan/tutorial dan menguji serta, kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran;
2. membimbing seminar Mahasiswa; 3. membimbing KKN, PKN, praktik kerja lapangan (PKL); 4. membimbing tugas akhir; 5. penguji pada ujian akhir; 6. membina kegiatan mahasiswa 7. mengembangkan program perkuliahan; 8. mengembangkan bahan pengajaran; 9. menyampaikan orasi ilmiah; 10. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan. 11. membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; 12. melaksanakan kegiatan detasering
Tugas di Bidang Litbang Karya Ilmiah
1. menghasilkan karya penelitian;
2. menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3. mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. membuat rancangan dan karya teknologi;
5. membuat rancangan karya seni.
Pengabdian kepada Masyarakat
1. menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
2. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
3. memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
4. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
5. membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
Penunjang Tridharma
1. menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
2. menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah; 3. menjadi anggota organisasi profesi; 4. mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk
dalam panitia antar lembaga; 5. menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan
internasional; 6. berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah; 7. mendapat tanda jasa/penghargaan; 8. menulis buku pelajaran SLTA kebawah; 9. mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial
Kewajiban Khusus Profesor
menulis buku
menghasilkan karya ilmiah dan
menyebarluaskan gagasan
Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan Setiap Tahun @ 3 sks
Dua dari Tiga Kewajiban Khusus Dilaksanakan Dalam Satu Tahun
Semua Kewajiban Khusus Dilaksanakan Dalam Satu Tahun (9 SKS)
Dosen Dengan Jabatan Struktural
beban tugasnya diatur oleh pemimpin perguruan tinggi. Pengaturan tugas ini harus memenuhi syarat (1) berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin perguruan Tinggi (2) dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, (3) berlaku selama dosen yang bersangkutan menjabat dan (4) tidak menimbulkan gejolak pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
Profesor yang sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tingginya dan tidak mendapat tunjangan kehormatan dibebaskan dari tugas khusus profesor
PROSEDUR
EVALUASI
Disiapkan oleh Djoko Kustono
Asesor
1. Dosen yang masih aktif
2. Mempunyai NIRA (Nomor identifikasi registrasi asesor) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
3. Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen
4. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi
5. Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain
6. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai
7. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai
Asesor
8. Pemimpin perguruan tinggi mengatur agar asesor tidak menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen)
9. Bagi perguruan tinggi yang belum mampu mempunyai asesor dan kesulitan dalam mendapatkan asesor dari perguruan tinggi lain karena terkendala jarak dan waktu maka dapat mengajukan asesor sendiri dengan kriteria jabatan fungsional lektor dan sudah mempunyai sertifikat pendidik kepada Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti. KemudianDirektur Ketenagaan akan menerbitkan NlRA Khusus bagi dosen tersebut. NlRA khusus ini hanya berlaku untuk perguruan tinggi yang bersangkutan dan dalam periode 2010‐2012. Pada tahun 2013 dan seterusnya perguruan tinggi tersebut sudah harus mempunyai asesor tanpa kriteria khusus