Download - BBLR
BAB II
LANDASAN TEORI
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
(BBLR)
Pendahuluan
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya
pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram). Bertahun-tahun
lamanya bayi baru lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2.500 gram disebut
bayi prematur.
Untuk mendapatkan keseragaman, pada kongres European Perinatal Medicine ke 11
di london (1970) telah diusulkan definisi sebagai berikut :
Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259
hari)
Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42
minggu (259 sampai 293 hari)
Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (249
hari atau lebih)
Definisi
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat
kelahiran kurang dari 2.500 gram (atau sampai dengan 2.499 gram)
Cara menentukan umur kehamilan menurut Ballard (1977), berdasarkan ciri kematangan
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah seperti agar, transparan
Merah muda licin/halus
tampak vena
Permukaan mengelupas
dengan/tanpa ruam, sedikit
vena
Daerah pucat retak-retak, vena
jarang
Seperti kulit kertas, retak lebih dalam,
tidak ada cena
Seperti kulit retak-
retak, mengkerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang
melintang
Lipatan 2/3 anterior
Lipatan diseluruh telapak
Payudara Hampir tidak tampak
Areola datar, tidak ada tonjolan
Areola seperti titik, tonjolan 1-
2 mm
Areola lebih jelas,
tonjolan 3-4 mm
Areola penuh,
tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar, tetap terlipat
Sedikit melengkung, lunak, lambat
membalik
Bentuknya lebih baik, lunak,
mudah membalik
Bentuk sempurna, membalik seketika
Tulan rawan tebal, telinga
kaku
Kelamin lelaki
Skrotum kosong, tidak ada
ruga
Testis turun, sedikit ruga
Testis di bawah, ruganya bagus
Testis bergantung,
ruganya dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora
menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora
besar, labia minora kecil
Klitoris dan labia minora
ditutupi labia mayora
Dengan pengertian seperti yang telah diterangkan diatas, bayi BBLR dapat dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Prematuritas murni.
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat
badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan (NKB-SMK).
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi
itu. Berarti bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).
PREMATURITAS MURNI
Masa gestasi bayi prematur ialah kurang dari 37 minggu atau 259 hari. Di negera
maju angka kejadian kelahiran bayi prematur ialah sekitar 6-7%. Di negera
berkembang, angka kematian ini lebih kurang 3 kali lipat. Di Indonesia kejadian bayi
prematur belum dapat dikemukakan disini, tetapi angka di RSCM Jakarta berkisar
antara 22-24 % dari semua bayi yang dilahirkan pada 1 tahun.
Etiologi:
1. Faktor ibu
a. Penyakit.
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya :
- Toksemia gravidarum
- Perdarahan antepartum
- Trauma fisis dan psikologis
- Nefritis akut
- Diabetes melitus
- Infeksi akut
- Tindakan operatif
b. Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20
tahun dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Kejadian
terendah ialah pada usia ibu antara 26-35 tahun.
c. Keadaan sosial-ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian
tertinggi terdapat pada golongan sosial-ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan
oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang
tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari
perkawinan yang sah.
2. Faktor janin :
- Hidramnion
- Kehamilan ganda
Karakteristik klinis :
Berat badan < 2500 gram.
Panjang badan < atau = 45 cm.
Lingkaran dada < 30 cm.
Lingkaran kepala < 33 cm.
Masa gestasi < 37 minggu.
Tampak luar sangat tergantung pada maturitas atau lamanya masa gestasi itu.
Kepala relatif lebih besar dari badannya.
Kulitnya tipis, transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang.
Osifikasi tengkorak sedikit.
Ubun-ubun dan sutura lebar.
Genitalia imatur.
Penyakit bayi prematur :
1. Sindrom gangguan pernafasan idiopatik.
Disebut juga penyakit membran hialin karena pada stadium terakhir akan terbentuk
membran hialin yang melapisi alveolus paru.
2. Pneumonia aspirasi.
Sering ditemukan pada prematur, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna.
Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan yang baik.
3. Perdarahan intraventrikular.
Perdarahan spontan di ventrikel otak lateral biasanya disebabkan oleh karena anoksia
otak. Biasanya terjadi bersamaan pembentukan membran hialin pada paru. Sayang
sekali sulit membedakan dispnu yang disebabkan oleh perdarahan otak dengan yang
disebabkan oleh sindrom gangguan pernafasan idiopatik. Kelainan ini biasanya hanya
ditemukan pada otopsi.
4. Fibroplasia retrolental.
Penyakit ini terutama ditemukan pada bayi prematur dan disebabkan oleh gangguan
oksigen yang berlebihan. Dengan menggunakan oksigen dalam konsentrasi tinggi,
akan terjadi vasokonstriksi pembuluh darah retina. Kemudian setelah bayi bernafas
dengan udara biasa lagi, pembuluh darah ini akan mengalami vasodilatasi yang
selanjutnya akan disusul dengan proliferasi pembuluh darah baru secara tidak teratur.
Kelainan ini biasanya terlihat pada bayi yang berat badannya kurang dari 2 kg dan
telah mendapat oksigen dengan konsentrasi tinggi (lebih dari 40 %). Stadium akut
penyakit ini dapat terlihat pada umur 3-6 minggu dalam bentuk dilatasi arteri dan
vena retina. Kemudian diikuti oleh pertumbuhan kapiler baru secara tidak teratur pada
ujung vena. Kumpulan pembuluh baru ini tumbuh kearah korpus vitreum dan lensa.
Selanjutnya akan terjadi edema pada retina dan retina dapat terlepas dari dasarnya dan
keadaan ini merupakan keadaan yang ireversibel. Pada stadium akhir akan terdapat
masa retrolental yang terdiri dari jaringan ikat. Keadaan ini dapat terjadi bilateral
dengan mikroftalmus, kamar depan yang menyempit, pupil mengecil dan tidak teratur
serta visus menghilang. Selain itu dapat pula disertai retardasi mental dan `cerebral
palsy`.
Pengobatan pada stadium dini dapat dicoba dengan memberikan ACTH atau
kortikosteroid. Hal yang paling penting ialah pencegahannya, yaitu (1) pada bayi
BBLR penggunaan oksigen tidak melebihi 40 % dan hal ini dapat dicapai dengan
memberikan oksigen melalui corong dengan kecepatan 2 liter/menit, (2) tidak
menggunakan oksigen untuk mencegah timbulnya apnu atau sianosis, (3) pemberian
oksigen pada bayi yang berat badannya kurang dari 2 kg harus berhati-hati dan
sebaliknya PaO2 selalu dimonitor.
5. Hiperbilirubinemia.
Bayi prematur lebih sering mengalami hiperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi
cukup bulan. Hal ini disebabkan oleh faktor kematangan hepar sehingga konjugasi
bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum sempurna.
DISMATURITAS
Dismaturitas ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya kurang dibandingkan
dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi bayi itu (KMK).
- Dismaturitas dapat terjadi preterm, term, postterm.
- Nama lain yang sering digunakan ialah kecil untuk masa kehamilan (KMK).
- Untuk dismaturitas postterm sering disebut postmaturity.
- Penyebab dismaturitas ialah setiap keadaan yang mengganggu pertukaran zat
antara ibu dan janin.
Gejala klinis
Seperti telah diterangkan diatas, dismaturitas dapat terjadi preterm, term, postterm. Pada
pre-term akan terlihat gejala fisis bayi prematur murni ditambah dengan gejala
dismaturitas. Dalam hal ini berat badan kurang dari 2.500 gram, karakteristik fisis sama
dengan bayi premature dan mungkin ditambah dengan retardasi-pertumbuhan dan
wasting. Pada bayi cukup bulan dengan dismaturitas, gejala yang menonjol ialah wasting,
demikian pula pada post-term dengan dismaturitas.
Gruenwald (1967) mengatakan bahwa tidak semua kekurangan makanan pada janin
diakibatkan oleh insufisiensi plasenta. Gejala insufisiensi plasenta timbulnya tergantung
pada berat dan lamanya bayi menderita defisit. Menurut Gruenwald defisit yang
menyebabkan retardasi pertumbuhan biasanya berlangsung kronis. Menurut sarjana
tersebut, sebagai akibat defisit itu akan terjadi fetal distress.
Dalam arti luas fetal distress dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Acute fetal distress yaitu defisit atau fetal deprivation yang hanya mengakibatkan
perinatal distress tetapi tidak mengakibatkan retardasi pertumbuhan dan wasting.
2. Subacute fetal distress yaitu bila fetal deprivation tersebut menunjukan tanda wasting
tetapi tidak retardasi pertumbuhan.
3. Chronic fetal distress yaitu bila bayi jelas menunjukan retardasi pertumbuhan.
Bayi dismatur dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta dapat dibagi dalam 3
stadium menurut berat ringannya wasting tersebut (Clifford) yaitu :
1. Stadium pertama.
Bayi tampak kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering seperti
perkamen tetapi belum terdapat noda mekonium.
2. Stadium kedua.
Didapatkan tanda stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit,
plasenta dan umblicus. Hal ini disebabkan oleh mekonium yang tercampur dalam
amnion yang kemudian mencap kedalam kulit, umblicus dan plasenta sebagai akibat
anoksia intrauterin.
3. Stadium ketiga.
Ditemukan tanda stadium kedua ditambah dengan kulit yang berwarna kuning,
demikian pula kuku dan tali pusat. Ditemukan juga tanda anoksia intrauterin yang
lama.
Komplikasi dismaturitas :
1. Sindrom aspirasi mekonium.
2. Hipoglikemia simtomatik.
3. Asfiksia neonatorum.
4. Penyakit membran hialin.
5. Hiperbilirubinemia.
Penatalaksanaan bayi dismaturitas
Bayi dismatur biasanya tampak halus dan harus diberikan makanan dini (early feeding).
Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya hipoglikemia. Kadar gula harus
diperiksa setiap 8-12 jam. Sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan true glucose
dilakukan lebih dahulu pemeriksaan penyaringan dengan dextrostix. Jika dengan cara ini
ternyata kadar glukosa 45 mg % atau kurang, harus dilakukan pemeriksaan true glukose.
Frekuensi pernafasan terutama dalam 24 jam pertama selalu harus diawasi unuk
mengetahui adanya sindrom aspirasi mekonium atau sindrom gangguan pernafasan
idiopatik. Sebaiknya setiap jam dihitung frekuensi pernafasan dan bila frekuensi lebih
dari 60x/menit dibuat foto toraks. Pencegahan terhadap infeksi, yaitu karena pemindahan
IgG dari ibu ke janin tergangu. Temperatur menjadi hipotermik. Hal ini disebabkan oleh
karena luas permukaan bayi relatif lebih besar dan jaringan lemak subkutan kurang.
Perawatan
Tindakan yang dilakukan pada bayi imatur saat lahir sama dengan pada bayi cukup bulan
yang normal, membersihkan jalan napas, mengusahakan pernafasan pertama perawatan
tali pusat, perawatan mata.
Pemantauan dan perawatan bayi imatur dalam inkubator, pemberian oksigen, perhatian
terhadap perincian minuman bayi, dan pencegahan infeksi.
Pemeriksaan fisis dan laboratorium hanya dilakukan bila perlu sekali.
Perawatan bayi dalam inkubator
Kemampuan bayi berat badan lahir rendah akan lebih baik, bila mereka dirawat pada atau
mendekati suhu lingkungan yang netral.
Prognosis
Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1.501-2.500 gram adalah 95 %, tetapi bayi
berat kurang dari 2.500 gram masih mempunyai angka kematian yang tinggi.