-
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) CSS MoRA 2012
Judul Karya
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri
Bidang Karya Tulis :
LKTIN IPTEK
Oleh :
Ade Lido Tanizar (2010)
COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSS MoRA)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | ii
HALAMAN KETERANGAN KEASLIAN KARYA
Nama ketua kelompok : Ade Lido Tanizar
NRP : 4310100702
Universitas / Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Menyatakan bahwa Karya ini merupakan karya asli dari buah pemikiran kelompok kami sendiri bukan jiplakan, belum pernah dipublikasikan dan diikutkan dalam lomba atau kompetisi apapun. Jika suatu saat diketahui
bahwa karya ini merupakan jiplakan atau pernah diikutkan dalam lomba/kompetisi kami siap menerima konsekuensi sesuai perundangan yang
berlaku atau dibatalkan dari peserta LKTIN CSS MoRA 2012 serta mengganti segala jenis hadiah/fasilitas panitia yang telah diberikan
Ketua Kelompok
(Ade Lido Tanizar)
NRP. 4310100702
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan ke hadapan Allah swt. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya pembuatan karya tulis yang berjudul : Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri dapat terselesaikan seperti yang diharapkan.
Pembuatan karya tulis ini disusun untuk berpartisipasi dalam acara Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional CSS MoRA 2012..
Pertama-tama saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada saya. Dan tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada:
1. Kedua orang tua saya yang telah membimbing saya dalam hidup selama ini.
2. CSS MoRA yang telah mengadakan lomba kreatif seperti ini.
3. Keluarga besar CSS MoRA ITS untuk bantuan dan dukungan semuanya selama saya menempuh studi di Kampus Perjuangan ITS Surabaya
Saya menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan mengingat keterbatasan dan kemampuan yang ada pada saya. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya tidak menutup kritik serta saran demi perbaikan karya tulis saya selanjutnya.
Harapan saya semoga karya tulis ini dapat menginspirasi para santri seluruh Indonesia untuk dapat terus berbagi manfaat pada sekitar kita, karena berbuat baik kepada sesama adalah salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah swt.
Surabaya, 06 April 2012
Ade Lido Tanizar
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | iv
DAFTAR ISI
HALAMAN KETERANGAN KEASLIAN KARYA ............................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3 1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3 1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3
1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Permasalahan Sampah ................................................................................... 4 2.2 Metode Bank Sampah ................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 8 BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 9
4.1 Data-Data Penunjang Implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren ..... 9 4.2 Implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren ...................................... 10 4.3 Optimalisasi Bank Sampah ......................................................................... 11
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 13
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 13 5.2 Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15 1. Biodata Penulis .............................................................................................. 15
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Prediksi Timbulan Sampah DKI Jakarta 2010 2020 .............................4
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 1
RINGKASAN
Beragam masalah sampah yang terjadi dewasa ini sungguh mencengangkan. Statistik menunjukkan pertumbuhan jumlah sampah terus meningkat dari tahun ke tahun. Beragam metode daur ulang dan pengkomposan telah ditelurkan, namun kesadaran tentang bahaya sampah masih cukup rendah.
Diperlukan solusi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya sampah tersebut, salah satunya adalah sistem bank sampah. Sistem bank sampah dapat dijelaskan secara garis besar seperti berikut, semisal kita adalah nasabah bank sampah, kita perlu memilah-milah sampah antara sampah organik dan anorganik untuk kemudian di tabung di bank sampah. Bank sampah akan melakukan daur ulang terhadap sampah-sampah tersebut sesuai dengan jenisnya dan kemudian di proses daur ulang agar memiliki nilai jual. Kita sebagai nasabah akan mendapatkan uang tabungan sesuai dengan jumlah sampah yang kita tabung. Kita pun dapat melakukan pinjaman uang dari bank sampah, yang kemudian kita bayar dengan sampah yang kita tabung.
Dengan demikian, sistem ini selain berguna mengurangi sampah yang menumpuk, juga berguna untuk menambah nilai ekonomi dari sampah.
Penulis mencoba mengimplementasikannya ke ranah pondok pesantren, di mana para santri cocok untuk diberikan pendidikan tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar sejak dini dengan pengenalan sistem bank sampah. Budaya pesantren yang salah satunya mengutamakan kebersihan akan membuat para santri makin mudah menjiwainya, sehingga terwujud lingkungan pondok yang semakin asri, dan mampu menolong ekonomi para ustad maupun santri melalui usaha bank sampah ini.
Kesimpulan yang didapatkan adalah sistem bank sampah ini merupakan sistem pengolahan sampah yang baik, dan dapat diaplikasikan di pondok pesantren untuk menjaga kelestarian lingkungan, serta menambah nilai ekonomi bagi nasabah santri maupun pengelola.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sudah banyak permasalahan yang timbul akibat keberadaan sampah-sampah di sekitar yang mengganggu lingkungan. Di setiap kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, masalah sampah sungguh tidak ada habisnya.
Di Jakarta sampah menumpuk diperkirakan terus diproduksi sekitar 6.000 ton per hari. jika di kalkulasikan selama satu tahun, maka akan didapatkan angka 2.190.000 ton per tahun. Ini tentu jumlah yang sangat besar.
Sedangkan di Surabaya, kondisinya setali tiga uang. TPA Benowo yang menjadi tulang punggung pengelolaan sampah di Surabaya dilaporkan mulai kehabisan tempat untuk menampung sampah. Hal ini sungguh merisaukan, karena jika demikian, Surabaya akan kebingungan lagi untuk mencari TPA baru setelah sebelumnya TPA Keputih sudah ditutup pada tahun 2001 karena telah penuh.
Masalah sampah ini memerlukan kesadaran tinggi dari setiap lapisan masyarakat untuk menanggulanginya, bukan cuma dari pemerintah. Sudah beragam solusi daur ulang dan pengkomposan ditelurkan oleh orang-orang kreatif. Namun sayangnya, orang-orang yang benar-benar peduli akan masalah sampah masih sedikit jumlahnya. Terbukti walau beragam himbauan dan peraturan telah dikeluarkan pemerintah, kita bisa melihat kualitas air sungai dan air sumur yang semakin lama semakin buruk kualitasnya dikarenakan sampah yang dibuang sembarangan.
Di sini salah satu peran kita sebagai santri untuk memberikan manfaat bagi sekitar dapat kita tunjukkan. Dari permasalahan yang ada, menurut penulis yang paling dibutuhkan sekarang adalah meningkatkan kesadaran pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan sekitar.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 3
Dari beragam metode yang ada, ada satu metode yang menarik perhatian penulis, yaitu dengan pengelolaan Bank Sampah. Metode ini sebenarnya sudah mulai populer di kalangan masyarakat dan banyak menuai pujian karena mampu membuat kesadaran masyarakat untuk peduli dengan sampah dan jelas mengurangi sampah-sampah yang masuk ke TPA. Metode ini yang penulis coba aplikasikan konsepnya kepada santri-santri di pondok pesantren, mengingat dari literatur yang penulis baca belum ada implementasi di dalam pondok. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya mengelola sampah dan pada akhirnya tujuan untuk meningkatkan kesadaran bahaya sampah dapat dipupuk sejak dini.
Dengan beragam pertimbangan di atas maka penulis memilih judul Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pondok.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran mengenai implementasi Bank Sampah yang dapat dilaksanakan oleh santri di lingkungan pondok.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut
1. Mengetahui bahaya sampah yang menumpuk di lingkungan. 2. Mengetahui konsep implementasi Bank Sampah di lingkungan pondok. 3. Mengetahui beragam keuntungan yang didapat dengan implementasi Bank Sampah.
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya ini adalah sebagai inspirasi bagi para santri untuk dapat terus bermanfaat bagi diri santri dan lingkungan sekitar pada umumnya.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Permasalahan Sampah
Diketahui bersama bahwa masalah sampah merupakan masalah yang sangat kompleks dan butuh perhatian banyak oleh segenap lapisan masyarakat. Data-data statistik yang ada sungguh mengkhawatirkan. Di sini penulis mengambil contoh data sampah untuk area Jakarta
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari)
2010
2015
2020
10.931.207
11.603.010
12.316.101
29.624
31.676
33.869
Tabel 1. Prediksi Timbulan Sampah DKI Jakarta 2010 2020
Bisa kita lihat bersama perkembangan yang terus dan akan terus meningkat. Timbulan sampah di sini menunjukkan volume sampah yang tertimbun di daerah Jakarta. Tentunya akan terjadi kebingungan pada masa yang akan datang mengenai perlakuan terhadap sampah-sampah ini, apakah dibiarkan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan sekitar, dibakar yang akan menyebabkan polusi CO2, atau malah dibuang ke laut yang jelas mencemari biota laut.
Maka dari itu ada beberapa metode daur ulang yang telah lama dikembangkan maupun ditemukan. Pengelolaan ini bertujuan untuk
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 5
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Berikut di antaranya metode umum yang dikenal seperti dikutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah)
Metode Pembuangan (Penimbunan)
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , di antaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem ekstraksi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Metode Daur-Ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 6
kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan ada 2 pengolahan secara umum.
a. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan di kelompokkan menurut jenis bahannya.
b. Pengolahan biologis (Pengkomposan).
Material sampah (organik) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methan yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik
Dari paparan di atas, metode penimbunanlah yang lebih jamak kita lakukan, tanpa kita sadari. Dan pengaruh dari metode penimbunan ini berakibat buruk jika tak ada lagi lahan yang tersisa untuk penampungan. Maka dengan itu peningkatan kesadaran untuk pengelolaan sampah sangat perlu dilakukan
.
2.2 Metode Bank Sampah
Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran kita untuk peduli terhadap sampah adalah dengan metode Bank Sampah. Di mana secara garis besar, semisal kita adalah nasabah bank sampah, kita perlu memilah-milah sampah antara
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 7
sampah organik dan anorganik untuk kemudian di tabung di bank sampah. Bank sampah akan melakukan daur ulang terhadap sampah-sampah tersebut sesuai dengan jenisnya agar memiliki nilai jual. Kita sebagai nasabah akan mendapatkan uang tabungan sesuai dengan jumlah sampah yang kita tabung. Kita pun dapat melakukan pinjaman uang dari bank sampah, yang kemudian kita bayar dengan sampah yang kita tabung.
Konsep di atas sebenarnya telah dilakukan oleh banyak pihak. Sejak tahun 2009 telah muncul kisah-kisah sukses mengenai program Bank Sampah. Yang terkenal mungkin dari Jakarta. Pak Nanang Ketua RW 09 Semper Barat, Cilincing, Jakarta telah membuat terobosan bank sampah yang membuat lingkungan bersih, sekaligus membantu kebutuhan perekonomian mikro warga sekitar. Muncul pula kisah sukses lain di daerah Griya Lembah Depok RT 3 RW 24, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya Depok, kemudian Sekolah Alam Jalan Pangeran Ashogiri Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor,
dan juga di daerah Bantul, DI Yogyakarta di mana Bambang Suwerda terinspirasi dari mewabahnya Demam Berdarah Dengue akibat sampah di daerahnya.
Begitu banyak kisah sukses dengan beragam ciri khasnya di tiap daerah, kini saatnya berusaha diaplikasikan di daerah pondok pesantren. Santri-santri mungkin sudah mafhum dengan hadis Nabi saw. Kebersihan adalah sebagian dari Iman namun kenyataannya di beberapa pondok pengelolaan sampah yang ada sering hanya dibuang begitu saja, tanpa proses pemilahan sampah atau pendaur-ulangan. Dengan pengembangan sistem Bank Sampah, santri akan lebih termotivasi lagi untuk melakukan pemilahan sampah dan kemudian memberi pelajaran moral mengenai bagaimana kita menyikapi sampah yang ada, kalau sampah memiliki nilai jual yang cukup tinggi bila diolah dengan baik. Santri juga akan mendapat manfaat lain di mana jika akhir bulan tiba, santri dapat melakukan pinjaman uang ke bank sampah. Dan juga, jika sistem bank sampah sukses di pondok, warga sekitar pasti akan tertarik untuk juga mengadopsinya. Dengan demikian, santri pun dapat belajar memberikan manfaat lebih bagi lingkungan sekitarnya.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penulisan yang digunakan penulis sebagai acuan dalam penyusunan pembahasan karya ilmiah ini akan langsung menuju mengenai teknis tentang implementasi Bank Sampah di pondok pesantren. Disertai juga mengenai kelebihan dan kekurangannya sepanjang pemikiran penulis. Pembagiannya dapat diperinci sebagai berikut.
1. Data-data penunjang implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren
2. Implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren
3. Optimalisasi Bank Sampah
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data-Data Penunjang Implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren
Bank sampah ini merupakan metode baru untuk menarik minat masyarakat dalam peduli terhadap masalah sampah. Dengan sistem tabungan, kita serasa memiliki satu rekening yang di mana dalam menambah deposito cukup menabung menggunakan sampah. Metode ini dapat diaplikasikan di lingkungan pondok pesantren yang juga memiliki lingkungan menunjang.
Berikut beberapa poin yang dapat penulis simpulkan mengenai hal-hal penunjang implementasi bank sampah di pondok pesantren.
Bank sampah menguntungkan secara ekonomi
Hal ini dapat menjadi penambah semangat para santri untuk lebih ingin mengenal bank sampah. Tentunya konsep yang sangat menarik di mana kita menabung dengan sampah kemudian dapat menghasilkan uang. Selain itu santri yang mengalami masalah finansial dimungkinkan untuk mendapat bantuan dari bank sampah untuk pinjaman uang.
Menambah keasrian lingkungan pondok
Ketika para santri mulai rajin mengelola sampah, membagi-baginya ke dalam sampah anorganik dan sampah organik, hal ini secara langsung berdampak pada kebersihan lingkungan sekitar pondok. Santri akan menjadi peduli sampah, karena tiap sampah akan memiliki nilai ekonomi untuk di tabung di bank sampah. TPS yang berada di lengkingan pondok akan sedikit menerima beban sampah, karena kebanyakan sampah telah dipilah oleh santri untuk bank sampah.
Dukungan pengasuh ustad pondok yang kuat
Ustad-ustad dalam pondok dapat menjadi motivator yang baik untuk santri dalam mengelola sampah. Pak Kyai yang sangat di-tawadhu-kan oleh
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 10
para santri pun jika ikut menyukseskan program bank sampah ini sudah tentu makin mempercepat implementasi bank sampah ini. Ustad-ustad yang semisal memiliki banyak waktu luang dalam pondok dapat ikut berperan dalam manajemen bank sampah ini.
4.2 Implementasi Bank Sampah di Pondok Pesantren
Proses implementasi ini penulis susun berdasarkan beragam sumber mengenai sistem bank sampah ini di berbagai tempat. Dengan beberapa penyesuaian dikarenakan sasaran sistem bank sampah di sini adalah pondok pesantren. Berikut adalah uraian singkatnya.
a. Studi Lingkungan Pondok Pesantren
Studi ini perlu dilakukan untuk menentukan teknik pengolahan sampah yang akan diaplikasikan. Untuk pengolahan sampah organik, kita memerlukan suatu lahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. Kemudian pemilihan lokasi pusat penampungan sampah juga perlu diperhatikan. Bilamana memungkinkan, maka pusat penampungan bank sampah harus mudah dicapai oleh santri dan tidak mengganggu aktivitas sekitar pondok.
Penentuan kondisi pondok pesantren juga wajib dilakukan, bagaimana budaya yang ada di sana. Hal ini penting karena dengan mengetahui kondisi budaya pondok dapat memperbagus optimalisasi yang dapat kita lakukan.
b. Pembuatan Manajemen Pengelola Bank Sampah
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan membentuk suatu manajemen yang terdiri dari para ustad dan santri serta dilindungi oleh pihak pengasuh pondok. Manajemen ini nanti yang mengatur bagaimana jalannya bank sampah. Sebagai langkah awal, manajemen ini haruslah memiliki semangat peduli lingkungan yang tinggi serta selalu berkoordinasi dengan pihak pondok agar dalam pelaksanaannya tetap lancar.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 11
c. Sosialisasi kepada Para Santri
Setelah manajemen dibentuk, maka dapat dimulai sosialisasi mengenai bank sampah ini kepada para santri. Untuk meningkatkan daya tarik, dapat berkoordinasi dengan pihak pengasuh pondok atau Pak Kyai di pondok bersangkutan sehingga sosialisasinya akan sangat menyeluruh dan semanga. t santri untuk mengawali bank sampah akan meningkat.
d. Pembukaan Bank Sampah
Setelah sosialisasi yang baik kepada santri, maka pembukaan dan proses kerja bank sampah dapat dimulai. Dalam hal ini, pembukaan haruslah diadakan semenarik mungkin, dan kantor bank sampah pun dijaga kebersihannya agar menarik minat santri.
e. Pelaksanaan dan Pengawasan oleh manajemen
Dalam prosesnya, bank sampah ini haruslah terus berinovasi dan meningkatkan mutunya. Selain itu, pengawasan terhadap minat santri pun harus dilakukan, agar manajemen bisa menyikapinya dengan baik. Misalnya, dengan memberi penghargaan kepada santri pengumpul sampah paling rajin.
4.3 Optimalisasi Bank Sampah
Bank sampah dalam pondok pesantren tentu memerlukan perlakuan berbeda daripada bank sampah yang dikelola oleh masyarakat umum. Beberapa pertimbangan yang dapat penulis susun adalah sebagai berikut.
Untuk awalnya, pengelolaan sampah anorganik sebaiknya diberikan dulu pada pihak luar bilamana sumber daya manusia yang ada masih sedikit. Sampah anorganik seperti kertas, botol kaca, botol, besi dan lain-lain bila manajemen masih kesulitan mengolahnya dapat memberikannya ke pihak luar atau pemulung. Kedepannya ketika semakin banyak SDM yang ada, maka dapat pula dibuat industri kecil-kecilan untuk mengolah sampah anorganik menjadi bahan kerajinan khas pondok misalnya. Seperti yang
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 12
dilakukan oleh Justin Gignac di New York, di mana dia membuat kerajinan yang khas New York dari sampah-sampah, dan menjadi profit bagi dirinya.
Perlu adanya buku tabungan untuk mencatat deposito sampah tiap santri yang nantinya mempermudah pencatatan sampah yang masuk tiap santri.
Sampah organik dapat diproses menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan internal atau dijual lagi untuk mendapatkan keuntungan.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah
1. Sampah yang menumpuk sangat berbahaya untuk lingkungan sekitar dan perlu segera meningkatkan kesadaran semua pihak.
2. Implementasi Bank Sampah dapat dilakukan di pondok pesantren karena lingkungan budaya pondok pesantren yang mendukung dan sumber daya yang baik
3. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh, utamanya kelestarian lingkungan membaik dan membantu ekonomi santri.
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis sajikan
1. Bank sampah terdengar sulit untuk memulainya, namun dengan semangat peduli lingkungan maka akan menjadi hal yang sangat bermanfaat
2. Karya tulis ini masih banyak hal yang abstrak, dikarenakan keterbatasan waktu untuk melakukan studi contoh tempat yang telah mengimplementasikan Bank Sampah. Ke depannya konsep ini akan terus disempurnakan untuk masyarakat dan kalangan pondok pesantren pada umumnya.
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 14
DAFTAR PUSTAKA
Artikel. (2010, April 21). Pengelolaan Sampah di Indonesia. Dipetik April 6, 2012, dari Indonesia Environment Consultant: http://www.iec.co.id/berita/pengelolaan-sampah-di-indonesia
Bararah, V. F. (2010, Juli 24). Sampah Hilang, Uang Datang di Bank Sampah. Dipetik April 6, 2012, dari Detik.com: http://health.detik.com/read/2010/07/24/144859/1405831/763/sampah-hilang-uang-datang-di-bank-sampah
Barat, B. J. (2009, April 1). Pelatihan Sistem Bank Sampah (Recycle Bank Training) . Dipetik April 6, 2012, dari BPLDH Jawa Barat: http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/news/250-pelatihan-sistem-bank-sampah-recycle-bank-training
Prihtiyani, E. (2010, November 3). Bank Sampah Gemah Ripah. Dipetik April 6, 2012, dari Kompasiana: http://megapolitan.kompas.com/read/2010/11/03/03105961/Bank.Sampah.Gemah.Ripah
Wiki. (2012). Pengelolaan Sampah. Dipetik April 6, 2012, dari Wikipedia Indonsia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
-
Bank Sampah sebagai Solusi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Santri | 15
LAMPIRAN
1. Biodata Penulis
a. Nama Lengkap : Ade Lido Tanizar
b. NRP : 4310100702
c. Fakultas/ Program Studi : FTK / Teknik Kelautan
d. Perguruan Tinggi : ITS Surabaya
e. TTL : Sorong, 19 April 1992
f. Agama : Islam
g. Hobi : Komputer, aktivitas santai
h. Alamat Tinggal : Jalan Gebang Kidul No. 59 Gebang Putih, Kec. Sukolilo, Surabaya.
i. No. Telp/HP : 081330640099
j. Riwayat Pendidikan :
SD : SDN Sumberdadi 1 Lamongan (1998-2004)
SLTP : SMPN 3 Darul Ulum Jombang (2004-2007)
SMA : SMA Darul Ulum 2 Peterongan Jombang (2007-2010)
PT : Teknik Kelautan ITS (2010 - sekarang)