Download - Banjir Aceh
-
INDRAPURI, NOVEMBER 2014
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI INDRAPURI Jl. Banda Aceh Medan Km. 27,5 Indrapuri, Aceh Besar Telp : 08116815162 Kode Pos 23363
Email : [email protected]
-
ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR ACEH JAYA,
DAN BANJIR WILAYAH PANTAI BARAT SELATAN (ACEH BARAT DAYA DAN
ACEH SELATAN PROPINSI ACEH
TANGGAL 01-02 NOVEMBER 2014
Oleh :
Stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh Besar
1. PENDAHULUAN
SERAMBINEWS.COM, CALANG-sejak Minggu (2/11/2014) dini hari dilaporkan terkurung banjir.
Akses transportasi ke ibu kota kecamatan (Lhok Kruet) terputus. Kondisi ini diperparah terjadinya
longsor di jalan kawasan Gunung Panteu, Desa Alue Groe.
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Hujan lebat yang mengguyur Aceh Selatan sejak Sabtu
(1/11/2014) hingga Minggu (2/11/2014) telah berdampak terjadinya banjir luapan di sejumlah
kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan. Warga mengaku banjir kali ini terparah setelah banjir
yang terjadi 10 tahun lalu.
Informasi yang diterima Serambinews.com, kawasan - kawasan yang tergenang banjir di Aceh
Selatan yakni, sejumlah gampong dalam Kecamatan Tapaktuan, Samadua, Labuhan Haji Raya,
Meukek, Manggamat Kecamatan Kluet Tengah, Trumon dan sebagian Bakongan. "Ketinggian air di
Labuhan Haji mencapai 1 meter. Ini merupakan banjir terbesar dalam 10 tahun teakhir," kata
anggota DPRK Aceh Selatan, Rasmadi kepada Serambinews.com.
Dia mengatakan, persoalan banjir di Aceh Selatan butuh penanganan serius dari Pemerintah Aceh
mengingat banyak aliran sungai di kabupaten tersebut mengalami penyempitan dan
pendangkalan."Solusi satu-satunya yakni dengan segera dilakukannya normalisasi aliran sungai dan
pembangunan kembali drainase (saluran pembuang) yang ada di seluruh Kabupaten," paparnya.
Zulfandy warga Koto Indarung, Kemukiman Manggamat, Kecamatan Kluet Tengah diterima
informasi, air dengan ketinggian mencapai 1 meter juga sudah merendam lahan pertanian warga dan
pemukiman penduduk. "Kondisi banjir kali ini cukup parah, kami berharap adanya penanganan
segera dari pemerintah," harapnya.(*
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE- Badan Jalan Nasional di sejumlah titik di Kabupaten Aceh
Barat Daya (Abdya), terendam banjir genangan, Sabtu (1/11/2014) malam, menyusul hujan
mengguyur kawasan tersebut sejak Sabtu sore. Beberapa anak sungai besar dan kecil juga meluap
sehingga mengakibatkan terjadi banjir luapan di sejumlah kawasan hampir di seluruh kecamatan.
Informasi dikumpul Serambinews.com, Sabtu malam, banjir genangan yang merendam badan jalan
nasional terjadi di Desa Menasah Sukon, Kecamatan Lembah Sabil, lokasi Paya Laot atau di
perbatasan Desa Panton Makmur dengan Desa Lhueng Baru, Kecamatan Manggeng, Desa Suak
Nibong dan Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan. Banjir juga merendam badan jalan
nasional lokasi Alue Diwi Desa Alue Padee, Kecamatan Kuala Batee, dan Desa Gunung Samarinda,
Kecamatan Babahrot. Ketinggian air di kawasan tersebut berkisar antara 30 sampai 40 cm sehingga
mengganggu arus lalu lintas dari dua arah. Sementara hujan intensitas sampai pukul 20.00 WIB,
Sabtu malam masih mengguyur kawasan Abdya. Sementara banjir akibat luapan sungai besar
mengakibatkan kawasan pemukiman dan rumah warga terendam di sejumlah kecamatan di Abdya.
Camat Manggeng, Nasmadi S, melaporkan luapan Krueng Manggeng mengakibatkan empat
desa/gampong terendan banjir luapan, yaitu Desa Pantee Raja, Sejahtera, Blang Manggeng dan Desa
Tokoh.
-
Gambaran Umum Kondisi Rupa Bumi Di Sekitar Lokasi Kejadian Banjir dan Longsor Wilayah Pantai
Barat Selatan.
Lokasi terjadinya banjir di
Aceh Barat Daya dengan
kondisi geografis berbukit
dan berhadapan dengan
pegunungan bukit barisan
Lokasi terjadinya banjir di
Aceh Selatan dengan kondisi
geografis berada di dataran
dan berhadapan dengan
pegunungan bukit barisan
Lokasi terjadinya banjir dan
Longsor di Gunung Kulo dan
Gunung Paro Aceh Jaya
dengan kondisi geografis
berbukit dan berhadapan
dengan bukit barisan
-
2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer
Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 01-02 November 2014 yang diambil mulai
00.00 sampai 23.00 UTC (07.00-06.00 WIB) memperlihatkan kejadian banyaknya awan-
awan konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Pantai Barat Selatan provinsi Aceh yaitu,
Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan. Awan-awan hujan di wilayah tersebut pada
umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada sore hingga malam hari. Awan-awan
tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus.
Gambar 1. Gambar citra Awan dari Satelit Cuaca Tanggal 01 November 2014
Sumber : www3.bom.gov.au
20.00 UTC(03.00 WIB) 21.00 UTC(04.00 WIB)
22.00 UTC(05.00 WIB) 23.00 UTC(06.00 WIB)
-
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah Aceh, Perairan Aceh dan samudera Hindia -10 s.d -20
W/m2. Nilai ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah Aceh umumnya Akhir bulan
Oktober hingga awal Bulan November 2014 lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.
Gambar 2. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 20 Oktober 01 November 2014 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
C. Suhu Muka Laut (SST)
Nilai anomaly suhu muka laut pada Akhir bulan Oktober 2014 di sekitar wilayah Aceh dan
perairan samudera Hindia bernilai +0.4 s.d +0.7 0C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut
lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan
di sekitar wilayah Aceh terutamanya wilayah Pantai Barat Selatan Aceh.
Gambar 3. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 20 - 30 Oktober 2014
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
-
D. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure)
Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Aceh dan Samudera Hindia
umumnya bernilai Positif sebesar +0.3 s.d +0.6 Hpa. Nilai Positif ini menunjukkan kondisi
Tekanan lebih tinggi dibandingkan nilai klimatologisnya dan kurang berpengaruh terhadap
penambahan pembentukan awan di sekitar wilayah Aceh.
Gambar 4. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 20 - 30 Oktober 2014
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
E. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat)
Gambar 5. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 20 - 30 Oktober 2014
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Aceh bernilai -1 s.d -3. Kondisi ini
menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah timuran dibanding
klimatologisnya.
-
F. Komponen Angin Meridional (Utara-selatan)
Gambar 6. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 20 - 30 Oktober 2014
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Aceh bernilai
positif +0.5 s.d +1.0 (Positif) dan Negatif -05 s.d -1.0. Nilai anomali Komponen Angin
Meridional positif dan Negatif ini menunjukkan kondisi pertemuan angin (daerah
konvergensi) wilayah Aceh dan menambah peluang terbentuknya awan dan hujan di sekitar
wilayah Aceh.
G. Data Curah Hujan
Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di
sebagian Pos Pantai Barat Selatan provinsi Aceh yaitu, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan
Aceh Selatan, berupa pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut :
Pos Hujan Kabupaten Oktober-November 2014
28 29 30 31 01 02
Lamno Aceh Jaya - 0 3 33.5 113 98.2
Tenom Aceh Jaya - 9 27.3 8 120.3 42.1
Babah Rot Aceh Barat Daya 2 5.2 12 40 147 112
Blang Pidie Aceh Barat Daya - - 45.5 53 68 71
Kuala Batee Aceh Barat Daya - 0 5.5 93.5 85.5 102.5
Labuhan Haji Barat Aceh Selatan 16 2 23 40 219 142
Pasie Raja Aceh Selatan 1 - 9 82 93 50
Tapaktuan Aceh Selatan 0 3 20 23.5 96.2 17
Meukek Aceh Selatan 0 - 0 62 78 52
Bakongan Aceh Selatan 16 - - - 60 47
-
Sumber : Koordinator Pos Hujan Stasiun Klimatologi Indrapuri.
No. Pos Pengamat Kabupaten Rata2 CH November
dasarian I
Jumlah Curah Hujan
tanggal 01-02 Nov
2014
1. Lamno Aceh Jaya 91.3 mm 211.2 mm
2. Tenom Aceh Jaya 121.4 mm 162.4 mm
3. Babah Rot Aceh Barat Daya 170.7 mm 259.0 mm
4. Blang Pidie Aceh Barat Daya 279 mm 139.0 mm
5. Kuala Batee Aceh Barat Daya 104.9 mm 188.0 mm
6. Labuhan Haji Barat Aceh Selatan 43 mm 361 mm
7. Pasie Raja Aceh Selatan - 143 mm
8. Tapaktuan Aceh Selatan 100 mm 113.2 mm
9. Meukek Aceh Selatan 80.7 mm 130 mm
10. Bakongan Aceh Selatan - 107 mm
Berdasarkan data distribusi curah hujan diatas 28 Oktober 02 November 2014, dapat terlihat
pada tanggal 28-30 Oktober 2014 pada umumnya wilayah Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan
Aceh Selatan didominasi oleh kondisi Hujan Ringan (0-20mm/hari). Kemudian pada tanggal
-
31 Oktober 02 November 2014 meningkat distribusinya menjadi hujan Sedang hingga Lebat
(50-100 mm/hari). Khususnya pada tanggal 01 November 2014 Hujan Extrem tercatat di
Kec. Lamno sebesar 113 mm, Kec. Tenom sebesar 120.3 mm, Babah Rot sebesar 147 mm,
Labuhan Haji Barat sebesar 219 mm. Kemudian pada tanggal 02 November 2014 Hujan
Exrem juga tercatat di Babah Rot sebesar 112 mm, Kuala Batee 102.5 mm, Labuhan Haji
Barat Sebesar 142 mm. Dan dari analisis perdasarian beberapa pos yang ada terlihat curah
hujan Dasarian I November 2014 lebih tinggi dari rata-rata dasarian November.
H. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Prov. Aceh November dan Desember 2014.
Gambar 7. Prakiraan daerah potensi banjir Bulan November dan Desember 2014.
Berdasarkan hasil prakiraan daerah potensi banjir bulan November 2014 yang dirilis Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada bulan Oktober 2014, bahwa sebagian wilayah
Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil diprakirakan berpotensi banjir
pada tingkat menengah. Selanjutnya potensi banjir Desember 2014 diprakirakan daerah
potensi banjir pada tingkat menengah hampir terjadi pada semua Kabupaten kota di Aceh, hal
ini dikarenakan wilayah Aceh umumnya sudah memasuki musim penghujan hingga
puncaknya dibulan Desember 2014.
-
I. Prakiraan Curah Hujan Desember 2014 dan Januari 2015
Gambar 8. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2014 dan Januari 2015.
Berdasarkan hasil prakiraan Curah hujan bulan Desember 2014 (Gambar 8). Pada bulan
Desember 2014 curah hujan disebagian besar wilayah Aceh diprakirakan pada tingkat Tinggi,
hanya sebagian kecil wilayah Aceh besar, Banda Aceh, Bireuen dan Aceh Utara yang
diprakirakan curah hujannya Menengah antara 100-300 mm, sedangkan pada Januari 2015
diperkirakan curah hujan pada tingkat Menengah dan Rendah.
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT dan dinamika atmosfer yang terjadi di
wilayah Provinsi Aceh pada saat kejadian banjir dan Longsor di Aceh Jaya, Aceh Barat Daya
dan Aceh Selatan menunjukkan sebaran jenis awan Cumulunimbus (Cb) sudah terjadi pada
tanggal 01-02 November 2014 sore hingga malam hari menyebabkan hujan lebat terjadi
merata di wilayah-wilayah yang mengalami banjir dan Longsor di Gunung Panteu. Nilai
anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan
dengan ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST)
memperlihatkan wilayah perairan Aceh lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya
sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup banyak untuk memberi peluang
terbentuknya awan-awan konvektif.
Banjir yang terjadi disebagian wilayah Aceh terjadi akibat adanya peningkatan hujan
yang terjadi pada tanggal 28-31 Oktober 2014 hingga puncaknya pada tanggal 01-02
November 2014, dimana sebagian masuk dalam kategori hujan Extrem.
-
Demikianlah laporan analisis kejadian banjir dan Longsor di wilayah Aceh Jaya, Aceh
Barat Daya dan Aceh Selatan. Analisis ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah
hujan dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut.
Fct On Duty
Muhajir, S.Si
NIP. 19840919 200701 1010
Aceh Besar, November 2014
Kepala Stasiun Klimatologi
Indrapuri Aceh Besar.
TTD
Heron Tarigan, SP. M.Si
NIP. 19680213 199003 1 002