Download - Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
TULISAN KELOMPOK BAHASA INDONESIA 2#
3EA20- ABDUL ROCHMAN- AGUNG PERMADI- BINTANG ANGGORO P- MADE WISNU WIJAYA
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.
2. Tujuan
Melihat semakin banyaknya jumlah perokok setiap tahunnya, yang nantinya dampak negatifnya akan kita rasakan juga baik cepat ataupun lambat. Sehingga dengan dibuatnya makalah ini masyarakat diharapkan dapat:a. Mengetahui tentang seluk beluk rokok dan zat racun yang dikandungnyab. Mengetahui seberapa besar dampak rokok bagi kesehatan tubuhc. Mengurangi bahkan berhenti merokok setelah mengetahui dampak yang di timbulkan
ISI
Uraian Umum
1. Umum
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi.Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.
2. Zat - zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan DampaknyaSebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang paling berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok. Zat – zat itu adalah:
a. TarZat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah
dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.
b. NikotinAdalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
c. Karbon Monoksida (CO)Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lebih beresiko ( daripada wanita non perokok ) mendapat efek samping berbahaya bila
meminum pil kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah sebabnya mengapa para dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita yang merokok.
3. Beberapa Penelitian Tentang RokokMenurut Menteri Kesahatan Indonesia Tahun 2004 Bapak Dr. Achmad Sujudi, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) penduduk Indonesia usia dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 31,6%. Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar),Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco and Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya di negara – negara berkembang.Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di Madras, India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk tembakau
dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.
4. HambatanDalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan yang melarang tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:- Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh mereka, sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk mereka.- Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok, sehingga masyarakat tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan mereka.- Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga jumlah produsen rokok meningkat.
5. Cara Mengatasi Permasalahan Yang AdaBeberapa cara yang dapat kita lakukan supaya kit adapt terhindar dari bahaya asap rokok adalah sebagai berikut :a. Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu masyarakat agar mereka sadar betapa bahaynya menghisap rokok.b. Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di sekolah, maupun di sekitar lingkungannya.c. Melarang Oknum guru untuk merokok di depan siswa saat mengajar.Mengapa? karena kita ketahui bahwa tugas guru adalah sebagai suri tauladan bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar saja kalau guru harus memberi contoh yang baik bagi siswanya.d. Penyuluhan yang gencar dan intensif dari Instansi terkait. Dengan jalan ini diharapkan jumlah perokok akan berkurang, karena mereka memperoleh pengetahuan langsung tentang bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
e. Menciptakan Undang – Undang seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang larangan merokok di tempat umum seperti sekolah, rumah sakit, taman bermain, dan sebagainya. Dan bagi yang melanggar akan dikenakan sangsi atau denda sejumlah 50ribu rupiah.f. Menyebarluaskan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang haramnya rokok. Karena dengan jalan ini masyarakat akan berfikir lagi untuk merokok.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
2. Saran
Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.
BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATANDr. Agus Syamsul Ma’arif
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun. Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.Bila melihat sejarahnya, merokok untuk pertama kalinya dilakukan oleh suku bangsa Indian di Amerika. Merokok oleh bangsa Indian dilakukan untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Selanjutnya pada abad ke 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kebiasaan merokok kemudian mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tetapi, berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan. Sampai akhirnya pada abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.Kandungan Kimia RokokDalam sebatang rokok terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Dari sekitar 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.Jenis Asap Rokok:Mainstream smoke : asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokokSidestream smoke : asap hasil pembakaran rokokKonsentrasi senyawa asam rokok Sidestream smoke > Mainstream smoke. Dalam sebatang rokok terdiri dari komponen gas (85%) terdiri dari CO, (karbonmonoksida), hidrosianat, sianogen, aldehid, keton, polynuclear aromatic hydrocarbons (PAH), nitrosamin dan lain-lain. Komponen partikel (15%) terdiri dari Nikotin, Uap air dan Tar.Karbon monoksida (CO) atau Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian asap utama ( Mainstream smoke ), sedangkan 2/3 bagian asap sampingan (sidestream smoke), menyebar ke udara. Asap Sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang cukup, perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga Karbon monoksida mengusir oksigen keluar dari sel darah merah, akibatnya jaringan tubuh, termasuk jantung kurang mendapat oksigen padahal jantung membutuhkan banyak oksigen karena pengaruh nikotin. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dam membuat darah lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 mg, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Tapi hasil pembakaran dari nikotin sepertidibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Berkat efesiensi paru dan pembuluh darah, nikotin dapat mencapai otak dalam 7 detik setelah mulai merokok. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang,
toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan berakibat timbulnya Hipertensi. Hal ini di perburuk oleh karbon monoksida dari asap tembakau.Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. Dan masih banyak lagi zat yang terkandung dalam satu batang rokok diantaranya Kadmium, Amoniak, Hidrogen Sianida (HCN), Formaldehid (Formalin), Metanol dan lain-lain.Perokok pasif juga memiliki risiko yang untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh perokok). Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok makin meningkat.ROKOK DAN PENYAKITPenyakit yang paling umum menyerang perokok:Penyakit KardiovaskularPenyakit jantung koroner adalah salah satu penyrebab kematian yang paling banyak di jumpai. Sebagian besar serangan jantung telahterbukti di sebabkan karena merokok. Merokok dapat meningkatkan proses pengerasan dan penyempitan arteri. Proses penggumpalan darah terjadi 2 – 4 kali lebih cepat sehingga dapat menyebabkan terjadinya ateriosklerosis. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dan membuat darah lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Penyakit kardiovaskular dapat terjadi dengan berbagai bentuk tergantung pembuluh darah mana yang terlibat.KankerKanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Survei dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab mayoritas kanker paru-paru adalah asap rokok. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Pada masyarakat yang tidak merokok, hanya 0,5 % resiko terkena kanker paru. Satu dari sepuluh perokok sedang dan hampir 1 dari 5
perokok berat (lebih dari 15 batang sehari) akan meninggal karena kanker paru.Kerusakan paru dapat melalui 3 mekanisme yaitu :
1. Cedera akibat oksidasi2. Karsinogenesis3. Aktivasi imunologik
Kanker lainnya yang dapat terjadi yaitu :
1. Kanker kandung kencing2. Kanker pada rongga mulut dan saluran nafas atas3. Kanker pada oesophagus4. Kanker pada ginjal5. Kanker pada pankreas6. Kanker serviks
Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD) atau PPOMCOPD atau PPOM ( Penyakit Paru Obstuktif Menahun ) dikenal sebagai bronkhitis kronis dan emfisema. Seperti halnya kanker dan penyakit jantung, pada PPOM angka kematiannya berbanding lurus dengan rokok yang dihisap. Pada perokok paparan asap rokok yang terus menerus akan terjadi penyempitan diameter saluran napas karena adanya mekanisme pertahanan tubuh yaitu dengan peningkatan produksi mukus (dahak) maka akan mengakibatkan juga terjadinya bronkokonstriksi sehingga akan terjadi hambatan aliran udara. Hambatan aliran udara yang terus menerus akan memicu kerusakan pada kantung udara (alveoli) hal ini dapat mengakibatkan terjadinya emfisema. Akibat kerusakan kantung udara (alveoli) tersebut maka penderita akan sulit bernafas yang makin lama bertambah berat.ImpotensiHasil pembakaran rokok yaitu Karbon monoksida ( CO ) dan Nikotin : dapat menyebabkan terjadinya penyempitkan pembuluh darah arteri yang menuju penis sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis.UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKATA. Adanya kampanye anti merokok melalui :Di lingkungan keluarga dari orang tua ke anak-anak, lingkungan pergaulan dan masyarakat sekitarnya.Poster,film, diskusi/penyuluhan, testimonial dari mantan pecandu rokok atau pihak yang kehilangan seseorang akibat rokokIklan antirokok dengan jam penayangan intensif untuk menandingi iklan rokok.
Media: sekolah-sekolah, televisi, radio, dll.B. Agama, pendekatan melalui agama juga diperlukan, diantaranya :Merokok adalah bentuk perbuatan merusak/mebunuh diri sendiri dan orang lain. Dalam QS. Al-Baqoroh:195 dan QS. An-Nisa: 29.“...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalamkebinasaan dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”.(QS. Al-Baqarah: 195)“ Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa’: 29).C. Kebijakan Pemerintah IndonesiaRevisi PP No 81 Thn 1999 ( Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan ) menjadi PP No 19 Thn 2003 (10-03-03). Kadar nikotin dalam setiap batang rokok di wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5 mg, dan kadar kandungan tar maksimal 20 mg.D. Peraturan pemerintah Kota BandungMemberlakukan Perda kebersihan, keindahan dan ketertiban (Perda K3) tanggal 15 maret 2005.Strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok :1. Rencanakan waktu berhentiNiatkan dan rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan.2. Bantu diri Anda sendiriDalam merencanakan dan menjaga keinginan Anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia, Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok atau konsultasikan dengan dokter.3. Kelompok pendukungEntah Anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.4. KonselingKonseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor misalnya di Klinik Berhenti Merokok RS Paru Dr HA Rotinsulu. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.5. Olahraga
Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.6. Ajak Sahabat/Keluarga AndaMintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.KESIMPULAN· Berani “katakan tidak pada rokok”· Jangan mau menjadi perokok pasif· Jadikan rumah sebagai zona "aman" asap rokok· Di kantor, mintalah kebijakan dari pihak manajemen agar diberlakukan "kawasan kerja bebas rokok".· Rokok adalah racun yang bahaya bagi kesehatan.· Perlu upaya yang sinergis dari perokok, masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah agar program antirokok dapat berhasil.· Jika anda sayang pada diri anda sendiri, sayang pada keluarga, peduli dengan orang-orang sekitar anda, dan juga lingkungan anda ….. Segera Berhentilah Merokok !
Bahaya Merokok
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.
Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas
di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah
diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan
akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian
membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya
berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker
osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janian.
Pasioen-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi
atau sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk
bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan
payudara dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian
bawah.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan
jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang
yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan
emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan
perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari
seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang
bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut
juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan
baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau
ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat
rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai
rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa
asap (tembakau kunyah).
Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok
yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia
yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan
partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen
sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen,
methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah
sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam
hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa
tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun,
mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Sebetulnya apa
sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka membahayakan tubuh ?
(1) Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang,
meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap
oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang
ketagihan.
(2) Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5
ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu
hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam
yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa
dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2
bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke
dalam tubuh. (3) Gas karbonmonoksida (CO) memiliki
kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin
dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan
dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel
tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO
ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah hemoglobin
bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan
perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok
mencapai 4-15 persen. (4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu
bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat
karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga
mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini bervariasi antara 3-40
mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-
45 mg.
—Antibodi Menurun
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat
merokok. Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk
diakal karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat
hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30
derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900
derajat C.
Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut
merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran
darah dan mengurangi pengeluaran ludan. Akibatnya rongga mulut
menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zar asam)
sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya
bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok berisiko
lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung
gigi dibandingkan mereka yang perokok.
Pengaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi
dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti
nikotin yang sudah masuk melalui aliran darah dan ludah, jaringan
pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi, semen gigi dan
tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya
fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
dapat merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat di
sekitarnya.
Pada perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi)
yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir
bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel
pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan
memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan
tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga
terhadap infeksi.
Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan
tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar
dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya.
Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin
mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga
meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.
Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang
gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering tejadi yang disebabkan
oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan
bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada
permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar
dan mempermudah perlekatan plak. Dari beberapa penelitian yang
telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada
rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit
jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong
gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada
bukan perkok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukung gigi
pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih
lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang
sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti
pembersihan plak dan karang gigi.
Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut
berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap
hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan
status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang
atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan
pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak
rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan
gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada
permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat
ditemukan pada cairan gusi.
Perlekatan jaringan ikat dan serat-serat kolagen terhambat,
sehingga proses penyembuhan dan regenerasi jaringan setelah
perawatan terganggu.
Tembakau kunyah sering disebut juga tembakau tanpa asap,
tampaknya juga telah menjadi tren dan produknya banyak
dimanfaatkan oleh kalangan muda, atletik dan wanita usia lanjut di
Amerika. Di Indonesia mengunyah tembakau telah menjadi kebiasan
sejak dulu. Walaupun tanpa asap kebiasaan mengunyah tembakau
ini diduga sebagai penyebab terjadinya ‘bercak putih’ (leukoplakia)
dan terjadinya kanker rongga mulut. Kelainan biasanya terjadi di
daerah pipi, tempat tembakau tanpa asap ini biasa disisipkan. * drg
Amalia (sh)
Bahaya Bagi Perokok Pasif
Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan Perokok
Aktif
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-
bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan
berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan
gangguan kesehatan pada orang yang merokok, namun juga kepada
orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar
adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok
pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah.
Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk
menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia.
Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang
lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir rendah,
bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asthma.
Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada puncak
peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan tema
“Kemiskinan dan Merokok Sebuah Lingkaran Setan” sekaligus
meluncurkan buku Fakta Tembakau Indonesia Data Emperis Untuk
Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Tembakau tanggal 31
Mei 2004 di Kantor Depkes Jakarta.
Mengingat besarnya masalah rokok, Menkes mengajak seluruh
masyarakat bersama pemerintah untuk menjalankan cara-cara
penanggulangan rokok secara sistematis dan terus menerus yaitu
meningkatkan penyuluhan dan pemberian informasi kepada
masyarakat, memperluas dan mengefektifkan kawasan bebas rokok,
secara bertahap mengurangi iklan dan promosi rokok,
mengefektifkan fungsi label, menggunakan mekanisme harga dan
cukai untuk menurunkan demand merokok dan memperbaiki hukum
dan perundang-undangan tentang penanggulangan masalah rokok.
Menurut Menkes, kemiskinan dan merokok terutama bagi penduduk
miskin merupakan dua hal yang saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain. Seseorang yang membakar rokok
tiap hari berarti telah kehilangan kesempatan untuk membelikan
susu atau makanan lain yang bergizi bagi anak dan keluarganya.
Akibat dari itu anaknya tidak dapat tumbuh dengan baik dan
kecerdasanya juga tidak cukup berkembang, sehingga kapasitasnya
untuk hidup lebih baik di usia dewasa menjadi sangat terbatas.
Selain itu, kemungkinan besar sang ayah juga meninggal oleh
karena penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.
Demikian seterusnya, sehingga merokok dan kemiskinan
merupakan sebuah lingkaran setan
Menkes menambahkan, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung
meningkat. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi
Nasional) penduduk Indonesia usia dewasa yang mempunyai
kebiasaan merokok sebanyak 31,6%. Dengan besarnya jumlah dan
tingginya presentase penduduk yang mempunyai kebiasaan
merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di
dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun
2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah
Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504
milyar), Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Menurut Menkes, diantara penduduk laki-laki dewasa, persentase
yang mempunyai kebiasaan merokok jumlahnya melebihi 60%.
Walaupun peningkatan prevalensi merokok ini merupakan fenomena
umum di negara berkembang, namun prevalensi merokok di
kalangan laki-laki dewasa di Indonesia termasuk yang sangat tinggi.
Sedangkan di negara maju yang terjadi justru sebaliknya,
persentase perokok terus menerus cenderung menurun dan saat ini
kira-kira hanya 30% laki-laki dewasa di negara maju yang
mempunyai kebiasaan merokok. Hal ini disebabkan tingkat
kesadaran masyarakat di negara maju akan bahaya merokok sudah
tinggi. Masyarakat sudah sadar merokok merupakan faktor risiko
penyebab kematian, faktor risiko berbagai penyakit dan disabilitas.
Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia dalam sambutan tertulis
yang dibacakan Dr. Frits Reijsenbach de Haan menyatakan,
masyarakat miskin adalah kelompok masyarakat yang paling
menjadi korban dari industri tembakau karena menggunakan
penghasilannya untuk membeli sesuatu (rokok) yang justru
membahayakan kesehatan mereka.
Dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco
and Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan :
Sebuah Lingkaran Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa
Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa
perokok yang paling banyak adalah kelompok masyarakat miskin.
Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok terbanyak
berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang
memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat
kecanduan rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia,
84% diantaranya di negara-negara berkembang.
Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok
terbanyak di Madras India justru berasal dari kelompok masyarakat
buta huruf. Kemudian riset lain membuktikan bahwa kelompok
masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali
lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan untuk
kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam
menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak
untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih
banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.
Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena
merokok akan menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya
harus dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya. Disamping itu
meropok juga menghabiskan uang yang seharusnya digunakan
untuk membeli makanan yang bergizi.
Untuk mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu
segera mengatasi masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala
Perwakilan WHO untuk Indonesia mendorong pemerintah Indonesia
untuk lebih serius lagi mempertimbangkan untuk menandatangani
global Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) akhir masa
penandatangan akhir Juni 2004. Dengan demikian Indonesia dapat
menjadi pemimpin regional dalam gerakan pengawasan tembakau.
Selain meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan
“Manggala Karya Bakti Husada Arutala” kepada Pondok Pesantren
Langitan karena jasanya dalam menciptakan Kawasan Tanpa Rokok
serta penyerahan hadiah kepada 4 pemenang Quit and Win (Lomba
Berhenti Merokok) yang diselenggarakan Lembaga Menanggulangi
Masalah Merokok (LM3).
Mungkin hanya rokok, satu-satunya produk yang menyantumkan
‘iklan’ – pemberitahuan yang justru menyebabkan orang untuk
berpikir tentang kerugian merokok. Misal : Merokok bisa
menimbulkan kanker, impotensi, serangan jantung, berbahaya bagi
janin dan lain sebagainya.
Sedikit info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan pokoknya,
tembakau : Tembakau berasal dari kata Indian ‘tobago’
mengandung sekitar 2.000 unsur kimiawi! Yang sepuluh (10)
diantaranya berbahaya bagi kesehatan, yakni : Tar [belangkin],
karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida, benzopyrene, dimethyl
nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol, phenol dan acrolein. Di
beberapa negara telah dikenakan ketentuan-ketentuan pembatasan
kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok. Bahkan di Norwegia,
Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah tegas diatur
dengan undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia
mensahkan pendirian ” National Council on Smoking and Health ” –
Dewan Nasional untuk Merokok dan Kesehatan -
Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang
paling heboh! Gencar menyelusup kesegenap wilayah kehidupan
masyarakat disemua strata. Tua, muda, miskin dan kaya bisa
menikmati rokok. Hal yang biasa, produsen rokok menjadi sponsor
acara musik, sehingga masyarakat, kawula muda khususnya bisa
menikmati pertunjukkan musik artis idolanya dengan cuma-cuma.
Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga, merokok
adalah hal yang tabu. Menjadi donatur – sponsor untuk pengelolaan,
keindahan taman suatu kota, kegiatan seminar dan lain sebagainya.
Sungguhpun benar bahwa akibat merokok terhadap kesehatan
seperti yang dicantumkan dalam iklan rokok pada dasarnya
ditanggung oleh perokoknya sendiri; akan tetapi justru kerugian
besar malahan terjadi pada orang-orang yang tidak merokok.
Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah merokok tiba-tiba
menderita penyakit yang diakibatkan oleh rokok? Sangat ironis, dan
jumlahnya tidak sedikit!
Mereka yang bukan perokok ketika berada di tempat-tempat umum,
atau berada di lingkungan kaum perokok. Mereka yang terpaksa
harus menghirup asap rokok. Mereka adalah : ” PEROKOK PASIF “.
Udara cemar yang dihirup oleh para perokok pasif menimbulkan
kumatnya penderita asma dan gejala-gejala lain yang
membahayakan bagi para penderita alergi lainnya. Disamping itu
juga dapat membahayakan fungsi jantung bagi yang menderita
jantung koroner. Mereka dilanda konsentrasi asap yang sangat
membahayakan; terutama karena mengandung kadar karbon
monoksida yang melebihi kadar yang dianggap aman bagi
kesehatan. Mereka secara tidak langsung juga ikut menghirup asap
rokok yang dinikmati oleh orang lain. Penelitian menemukan bahwa
telah ditemukan kadar nikotin yang dapat diukur dalam darah dan
urine para perokok pasif, tragis! Karbon monoksida mampu
merembes melalui dinding alveoli ke dalam darah. Lebih mudah dari
oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Keberadaan karbon monoksida
dalam darah mencegah darah untuk menyerap jumlah oksigen yang
normal dibutuhkan. Dengan demikian orang harus bernafas lebih
cepat dan jantung harus memompa lebih kuat untuk mendapatkan
oksigen yang diperlukan. Artinya peristiwa ini akan meningkatkan
tekanan dan memberikan beban yang lebih berat pada jantung.
Sesuatu yang lebih serius dan sangat ditakuti, asap rokok
mengandung tar yang dikenal sebagai penyebab kanker. Asap rokok
yang mengandung nikotin juga merangsang dinding pipa bronkial.
Makin lama rangsangan ini makin meningkat dan tubuh akan
membuat lebih banyak lendir untuk mencoba ‘menenangkan’ pipa-
pipa bronkial, sehingga menimbulkan bronkitis dan/atau emfisema.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang
tuanya merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan
daripada anak-anak yang orang tuanya tidak merokok. Orang tua
yang menderita penyakit infeksi pernafasan, anaknya dua kali lebih
banyak menderita bronkitis dan pneumonia pada umur dibawah
satu tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok tidak saja mengalami
risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi selama berumur kurang
dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar untuk menderita
penyakit serius. Meningkatnya kalangan perokok pada wanita,
memperlihatkan intensitas kanker paru di kalangan wanita makin
meningkat. Lebih memprihatinkan lagi merokok pada waktu hamil
berpengaruh buruk pada janin dan bayi yang dilahirkan dan dapat
menyebabkan kelahiran dini – prematur.
Jika Anda adalah perokok dan punya sedikit rasa kasih sayang dan
ingin berbuat baik bagi sesama terutama bagi yang tidak merokok,
maka usahakan berhenti merokok atau dengan mengurangi rokok
yang Anda isap atau paling tidak merokoklah di tempat khusus yang
telah disediakan. Tidak merokok sembarangan. Tidak merokok di
ruangan tertutup, di tempat umum yang ber AC, di ruang rapat,
pertemuan, di rumah makan, di dalam lift, di dalam kendaraan
umum, di lingkungan yang ada orang tidak merokok, wanita hamil,
bayi,
anak-anak kecil. Matikan rokok sesudah diisap 2/3 panjang rokok.
Sebab 50% dari tar terkumpul dalam 1/3 batang rokok yang tersisa.
Khususnya bagi perokok: Tetap tidak merokok habis seluruh batang,
meskipun rokok tersebut berfilter. Sebab filter TIDAK menjamin
bahwa asap yang diisap sudah bebas dari tar dan nikotin. Kemudian
dengan mengurangi banyaknya asap yang diisap masuk kedalam
paru-paru, dan mengisap rokok dengan kadar tar dan nikotin yang
rendah.
Karena ketika merokok telah menjadi kebiasaan yang sukar
dihilangkan maka merokok bahkan menjadi ‘jembatan’ yang dapat
mendekatkan pelakunya pada bahaya yang lebih besar yaitu :
bahaya narkoba, terutama ber-ganja-ria. Akibat merokok nyata-
nyata langsung maupun tak langsung berakibat buruk bagi
kesehatan si perokok sendiri, maupun orang lain yang tidak
merokok – perokok pasif. Akibat merokok bisa menyebabkan
lahirnya manusia yang tidak produktif, lemah, tidak berkualitas.
Yang bahkan bisa menjadi beban bagi keluarga, lingkungan juga
bangsanya.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok
Dalam setiap batang rokok yg anda hisap, terkandung 3 zat
berbahaya bagi kesehatan anda, yaitu :
TAR : Zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dpt menyumbat &
mengiritasi paru2 & sistem pernafasan, shg menyebabkan penyakit
bronchitis kronis, emphysema & dlm bbrp kasus menyebabkan
kanker paru2 ( penyakit maut yg hampir tak dikenal oleh mereka yg
bukan perokok ).Racun kimia dlm TAR jg dpt meresap ke dlm aliran
darah & kemudian dikeluarkan di urine.TAR yg tersisa di kantung
kemih jg dpt menyebabkan penyakit kanker kantung kemih.
NIKOTIN : Adalah suatu zat yg membuat kecanduan & dpt
mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung
( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena
penyakit jantung.
KARBON MONOKSIDA : Zat ini dpt meresap dlm aliran darah&
mengurangi kemampuan sel2 darah merah untuk membawa
Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.Selain itu, karbonmonoksida
memudahkan penumpukan zat2 penyumbat pembuluh nadi, yang
dapat menyebabkan serangan jantung yg fatal….juga dapat
menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini
membuat para wanita perokok lbh beresiko ( drpd wanita non
perokok ) mendpt efek samping berbahaya bila meminum pil
kontrasepsi ( pil KB )…itulah sebabnya mengapa para dokter
kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pd wanita
yg merokok.
Hindarilah merokok pd masa kehamilan, krn NIKOTIN 7
KARBONMONOKSIDA yg terdpt dlm aliran darah wanita perokok dpt
membuat pembuluh darah di Plasenta ( ari – ari ) mengecil,
sehingga Oksigen & Zat2 makanan yg mencapai janin akan
berkurang, yg mana akhirnya dpt mengganggu pertumbuhan janin
itu sendiri & mengakibatkan bayi dilahirkan dgn berat badan kurang,
shg hrs di rawat dulu di unit perawatan khusus utk bayi yg baru
lahir.
Kandungan ke 3 zat berbahaya di dlm rokok tsb, memang berbeda –
beda utk setiap merek rokok.
Tetapi mengganti merek rokok yg dihisap, bukanlah cara yg efektif
utk mengurangi resiko2 yg dpt ditimbulkan dr kebiasaan
merokok.Cara terbaik utk menghindari rokok adlh dgn berhenti
merokok…..dan jika anda berhasil berhenti merokok, maka peluang
terjadinya gangguan2 kesehatan spt di atas akan semakin mengecil
setiap tahun nya.
Cara mengatasi bahaya merokok
Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah
hal-hal berikut:
-Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk
setiap individu masyarakat.
-Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan
lainnya.
-Melarang para guru merokok di depan murid-murid nya terutama
yang masih berusia belia.
-Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.
-Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.
-Melarang merokok di tempat-tempat kerja, stasiun, bandara dan
tempat-tempat umum lainnya.
-Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang
haramnya rokok.
-Menyebarkan nasihat-nasihat dan peringatan-peringa tan para
dokter tentang bahaya rokok.
-Peringatan tentang bahaya rokok dalam
ceramah-ceramah, khutbah dan lainnya.
-Nasihat secara pribadi kepada perokok. Serba-serbi Rokok 1.Setiap
harinya ada 44 orang meninggal dunia di Inggris akibat rokok.
2. Setengah batang terakhir rokok mengandung zat yang jauh lebih
berbahaya dari setengah yang pertama.
3. Pemerintah Italia pada tahun 1962 melalui UU. No.
65 melarang melakukan iklan rokok dan berbagai hal yang berkaitan
dengannya.
4. Sebagian dokter berkata, dalil-dalil sangat kuat sehingga sampai
pada tingkat tidak ada jalan lain menurut perasaan kita sebagai
dokter yang bertanggung jawab terhadap kesehatan umat manusia
kecuali kita harus memperingatkan masyarakat dari bahaya rokok
yang mengancam mereka.Karena itu mereka harus berhenti
merokok!
5. Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Masuti sangat keras dalam hal
rokok, sehingga buku-buku yang ditulisnya banyak membahas
tentang haramnya rokok, di antaranya:”Pemahaman dan Penjelasan
tentang Bahaya Tembakau yang dikenal dengan Nama Rokok”,
“Mutiara-mutiara Pilihan dalam Penjelasan Tentang Haramnya
Tembakau yang dikenal dengan Nama Rokok.”
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30
menit, diharapkan Tuan “A” akan dapat menjelaskan
tentang:
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan :
Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam
rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari
rokok
5. Alasan menghindarii merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. pengaruh rokok terhadap
lingkungan
Menyimak dan
memperhatikan
3. 5 menit Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan
-Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan
-membiri kesempastan kepada
responden untuk bertanya
-memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertantanyaan yang dilontarkan
Menyimak dan
mendengarkan
4. 5 menit Penutup
-menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
-menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta
-Mengucapkan salam
Menjawab salam
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, Desember 2011
Sasaran Pemberi
Materi Penyuluhan
( Bpk.
“A”) (Arum Ismawati)
Mengetahui
Pembimbing PKL
(Sri Subiyatun S.SiT.,M.Kes)
X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
XI. LAMPIRAN MATERI
a. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat
menimbulkan gangguan pada organ tubuh.
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
1.Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang
keluarnya hormone adrenalin dan horman non
adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya
frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan
menaikkan kebutuhan energi.
c. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
2.Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang
keluarnya hormone adrenalin dan horman non
adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya
frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan
menaikkan kebutuhan energi.
d. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh
lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan
rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata
yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi
masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 %
lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan
katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan
dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat
juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang
berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang
tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini
berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di
dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan
melihat objek secara detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit
karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga
elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya
aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput
terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya
endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian
dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih
awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih
mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga
atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi
telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada
kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan
Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada
orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker
kulit yang kadang-kadang menyebabkan kematian )
tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut.
Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus
Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan
bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan
dengan non perokok
6. Caries
Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam
mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi
menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko
kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan
enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk
menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus
yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu
pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara
ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi
penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk
yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula
menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung
udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan
oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut
akan terjadi penumpukan lender sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan
bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh
penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah
satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah
ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40
macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru
dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang
tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang
banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok
lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen
sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen
turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok
kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau
retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga
menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang
punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap
masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan
bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak
mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh
penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah
salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di
Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh
lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau
di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000
orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung
berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan
meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan
serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap
bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga
meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan
asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan
mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan
disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada
jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat
kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus
rokok meneyebabkan timbulnya masalah kezsuburan
pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa
kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa
kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan
BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan
hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada
wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk
kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen
pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena
tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam
asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden
Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian
tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan
kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan
kerusakan pada DNAnya sehiungga mengakibatkan
aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang
merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak
yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah
sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.
16. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf
terutama di kaki, yang mengakibatkan terhambatnya
aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan
mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh)
sehingga pasien perlu diamputasi.
e. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
1. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
2. Jangan menghisap asap dalam-dalam
3. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan
menghisap sampai habis)
4. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
5. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.
f. Alasan harus menghindari rokok
1. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
2. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang
segar
3. Akan menghemat uang
4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan
lingkungan
5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara
kesehatan lingkungan dengan udara bersih.
g. Cara mencegah merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang
dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan setiap
merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar
dicatat pada setiap dimana kita menikmati
5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika
jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum dengan
teman, dan sesudah makan?
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan
kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk merubah
kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang
tidak merokok dan mendiskusikan masalah menarik
yang sedang terjadi
10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.
h. Kiat-kiat berhenti merokok
1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali
teringat atau merokok
3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok
untuk mengingatkan agar tidak merokok setiap kali kita
akan mulai merokok
4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10
menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam kepalan
tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan
merokok akan hilang.
i. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa
merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit yang
berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh
terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah
urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan
merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada
perokok, tetapi juga mengotori udara sekitar. Orang-
orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar
orang yang merokok terpaksa harus bersedia bernafas
dan menghisap udara yang penuh dikotori oleh asap
rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan
perokok, tetapi yang menghirup udara yang tercemar
asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang
umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-
lain. Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut k\
mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di
dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok
ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia
yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh
perokok sendiri.
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok
yakniperokok pasif terutama bayi dan anak-anak.
Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru.
Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang
menderita penyakit kardiovaskuler.