Download - bahaya klorin
-
7/27/2019 bahaya klorin
1/3
Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin atau chlorine
merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa
khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air
bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat
efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng.
Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki
kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar.
Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan
otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan
dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang
ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.
Dari manakah asal khlorin?
Air ledeng. Oleh PDAM pada saat pembuatan air ledeng umumnya menggunakan air
permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganismemerugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan
tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air
yang mengandung khlorin tersebut.
Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau
pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian
meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah
tangga.
Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai
penjernih dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga
bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya.
Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita?
Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang
kita minum. Umumnya resiko yang lebih sering meminumnya adalah orang-orang yang
memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya.
Lewat udara. Ketika mandi menggunakan shower air panas/hangat, uap air yang masih
mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.
Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika
sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.
Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air?Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai
filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang
ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat
saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau
anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana
untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk
disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan
disinfeksi pada air minum.
Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh.
Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam),mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah
-
7/27/2019 bahaya klorin
2/3
jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan
udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau
sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.
Lalu bagaimana dengan Air Mineral kemasan?
Seharusnya pabrik dari pembuat air mineral kemasan mengikuti standar yang ditetapkantentang batas aman penggunaan klorin. Untuk lebih jauhnya mungkin anda harus bertanya
pada pabrik pembuatnya.. apalagi kalo katanya Dari Mata Air Pegunungan
(berbagai sumber)
1. AIR PDAM
Dalam proses pembuatan air PAM, klorin / kaporit adalah bahan yang paling murah dan biasa
dipergunakan untuk membunuh kuman atau bakteri. Klorin / kaporit juga dapat mengikat zat-
zat lain didalam air dan mengendapkannya sehingga air menjadi jernih. Akumulasi klorin /
kaporit dalam tubuh lama kelamaan akan menyebabkan penyakit batu ginjal. Klorin juga
dapat bersenyawa dengan karat (besi) dan zat organik membentuk unsur baru yang disebutTHM (Trihalomethane). THM merupakan bahan karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Kandungan klorin dalam Air PAM juga menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik,
sehingga tidak cocok untuk dipergunakan dalam perawatan kulit. Hal ini mudah terlihat bila
kita berenang, kulit akan terasa kering dan bersisik karena kolam renang kadang
menggunakan klorin / kaporit yang berlebihan untuk membunuh kuman penyebab penyakit
kulit (ataupun penyakit menular lainnya). Memasak Air PAM hanya dapat membunuh
bakterinya saja, sementara zat-zat kimia (seperti halnya klorin) tidak akan hilang. Selain itu
mendidihkan air juga menyebabkan kandungan oksigen (O2) akan menguap, sehingga air
tersebut miskin dengan oksigen dan tidak baik untuk tubuh karena oksigen berfungsi untuk
membantu proses metabolisme tubuh (membantu mengubah karbohidrat menjadi energi).
Oksigen berfungsi pula untuk membantu proses terbentuknya produksi haemoglobin atau sel
darah merah (kekurangan sel darah merah merupakan penyebab utama penyakit anemia).
2. AIR TANAH/AIR SUMUR
Air tanah di kota-kota besar banyak yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga
contohnya: detergen, karbol, sabun mandi, shampoo dan lain-lain. Kebocoran pada septic-
tankpun seringkali terjadi dan mencemari air tanah / air sumur disekitarnya. Banjir di musim
hujan sudah merupakan hal yang biasa, akibatnya limbah pabrik, limbah rumah tangga
semuanya ikut mencemari sumber air tanah / air sumur. Pemakaian air tanah yang berlebihan
di kota pesisir pantai juga menyebabkan terjadinya resapan air laut ke darat. Resapan air lautdi kota Jakarta sudah mencapai daerah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, dan
menyebabkan air tanah di daerah tersebut tidak dapat dipergunakan. Memasak air tanah / air
sumur hanya membunuh mikroorganisme (bakteri/kuman), zat-zat kimia berbahaya tetap
tidak bisa hilang. Apabila air semacam ini dikonsumsi terus menerus, akhirnya akan
menyebabkan penyakit (efek jangka panjang).
3. AIR SUNGAI/DANAUDaerah sekitar danau ataupun daerah aliran sungai (DAS) baik di hulu maupun hilir
umumnya merupakan tempat pemukimam penduduk ataupun lingkungan industri. Kondisi air
danau / air sungai saat ini sudah tercemar oleh limbah pertanian, peternakan, rumah tangga,
industri atau pabrik dan lain-lain. Pencemaran itu bahkan terkadang dapat terlihat secara fisik
(air sungai yang berwarna hitam dan berbau). Air danau / air sungai yang sudah sangat
-
7/27/2019 bahaya klorin
3/3
tercemar tersebut tidak layak untuk digunakan baik untuk mandi/membasuh apalagi sebagai
air minum
4. MATA AIRBegitu mudahnya sumber air kita terkontaminasi, akibatnya banyak orang mulai mencari
sumber air yang lebih aman untuk diminum. Inilah sebabnya mengapa kita dikelilingi oleh
begitu banyak air minum dalam kemasan (AMDK) yang berlabel mata air pegunungan.Dengan harapan bahwa sumber mata air dari pegunungan tentunya belum tercemar. Padahal
justru sumber mata air pegunungan seringkali tercemar oleh limbah pertanian atau limbah
peternakan. Kemajuan di bidang pertanian maupun peternakan selalu berhubungan erat
dengan pemakaian bahan-bahan kimia (pestisida, herbisida, fungisida, pupuk, dll). Yang
implikasinya selalu mencemari lingkungan, apabila terjadi hujan maka kontaminasi dari
bahan-bahan kimia tersebut dapat meresap sampai terbawa ke mata air.
5. AIR HUJANAkibat polusi udara seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik yang bereaksi dengan uap
air (H2O + CO2 = H2CO3 / asam carbonat, H2O + SO3 = H2SO4 / asam sulfat)
mengakibatkan hujan asam. Air hujan tersebut memiliki TDS (Total Dissolved Solid) rendah
tetapi kandungan asam tinggi sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Hujan asam jugamenyebabkan besi cepat berkarat (korosi) dan merusak bangunan (lihat artikel mengenai
hujan asam).