Transcript
Page 1: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

Uraian mengenai paragraf dalam kegiatan belajar mencakup

1. Arti paragraf;2. Syarat paragraf;3. Pembagian paragraf; 

Page 2: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

1. Arti Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

Page 3: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.

Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.  

Page 4: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Contoh:

Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama ini pula sampah menjadi masalah.  

Page 5: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Paragraf itu terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, peragraf tersebut mempunyai topik “masalah sampah” karena pokok permaslahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.

Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah topik paragraf.

Page 6: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

2. Syarat Paragraf

Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.

a. Kesatuan Paragraf

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.

Page 7: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Contoh paragraf yang tidak utuh.

Jawa Tengah sukes. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olhraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai Utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi yang paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.  

Page 8: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak meunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.  b. Kepaduan Paragraf

Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.

Page 9: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Pengait Paragraf

Agar kalimat menjadi satu pengait paragraf, yaitu berupa (1) ungkapan penghubung transisi, (2) kata ganti, dan (3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).

Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung/transisi.  

Page 10: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

a) Hubungan tambahan

: Lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, di samping itu, lagi pula.

b)

Hubungan pertentangan

: Akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.

c) Hubungan perbandingan

: Sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu

(1). Kata Transisi

Page 11: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

d) Hubungan akibat

: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.

e) Hubungan tujuan

: untuk itu, maksud itu

f) Hubungan singkatan

: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan

g) Hubungan waktu

: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.

h) Hubungan tempat

: berdekatan dengan itu

Page 12: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Contoh paragraf yang menggunakan ungkapan penghubung transisi

Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik-pemilik yang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101, 828 persen.

Page 13: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Dengan dipasanganya pengait antarkalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.  

Page 14: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

(2) Kata Ganti

Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain.

a. Kata Ganti Orang

Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orang ketiga) . Hal ini dapat kita lihat pada contoh paragraf yang menggunakan kata ganti berikut.

Page 15: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi adalah teman sekolah sejak SMU hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter gigi dari sebuah universitas negeri di Bandung. Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah yang letaknya strategis. Saya menyetujui permintaan mereka. 

Page 16: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi agar orang yang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-kali dalam satu paragraf akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.

Page 17: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Hajjah Junitasari adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumah Hajjah Junitasari terletak dekat masjid Nurul Ittihad.

Pengulangan Hajjah Junitasari akan meimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat. Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut.

Hajjah Junitasari adalah katua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ittihad. 

Page 18: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu Hajjah Junitasari. Dengan demikian, kepaduan kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.

Penggunaan kata ganti orang ketiga, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut.

Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produksi. Beliau telah menciptakan tidak kurang dua ratus buah lagu.

Page 19: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

b. Kata ganti yang lain

Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, tadi, begitu, demikian, di sini, di atas, di sana, di sini, dan sebagainya.

Contoh:  Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak itulah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.

Page 20: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

(3). Kata Kunci

Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata sampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).

Page 21: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

2. Pembagian Paragraf

a. Pembagian Paragraf menurut Jenisnya

Dalam sebuah karangan (kompoisis) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi jenisnya. 1) Paragraf Pembuka

Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang aikan disajikan selanjutnya. Salah satu cara menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan dari orang-orang terkemuka atau orang yang terkenal.

Page 22: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

2) Paragraf Pengembang

Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu (paragraf penutup). Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu, suatu paragraf lain harus memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis. Paragraf itu dapat dikembangkan dengan cara ekspositoris, deskripstif, naratif, atau argumentatif.  

Page 23: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

3) Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.  

Page 24: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

b. Pembagian Paragraph Menurut Letak Kalimat Topik

Menurut letak kalimat menurut topiknya paragraf dibagi atas paragraf deduktif dan paragraf induktif.

Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Pengarang jenis pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian awal paragraf yang bersangkutan.

Page 25: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Contoh paragraf deduktif:

Arang akhir ialah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan yang memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.

Page 26: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Kalimat topik dalam paragraf di atas terletak pada awal paragraf, yaitu pada kalimat arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air.

Pengarang jenis kedua (paragraf induktif) meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf.

Page 27: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Contoh paragraf induktif:

Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

Dalam paragraf di atas kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf, yaitu kalimat John adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang hilangnya anak itu.

Page 28: BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

c. Tanda Paragraf

Sebuah paragraf dapat ditandai dengan awal kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis dapat juga menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya

Contoh tanda awal paragraf dapat Anda lihat pada

awal paragraf di atas. Kata dua anak kecil yang mengawali paragraf itu diketik masuk atau tidak sejajar dengan baris berikutnya.


Top Related