Transcript

Ghina Rizqi Utari 103020010 Oktaviani Siti Harliati 103020022 Happinessa Briliant Husni 103020037 Tiara Intan Citaresmi 103020047

BAHAN TAMBAHAN PANGAN

TEKNOLOGI PANGAN 2010

Food Additive atau Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat, dan pengental.

l. Pewarna, memperbaiki atau memberi warna pada makanan. 2. Pemanis buatan, menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak/hampir tidak mempunyai nilai gizi. 3. Pengawet, mencegah/menghambat fermentasi, pengasaman/peruraian lain pada makanan yang disebabkan mikroba. 4. Antioksidan, dapat mencegah/menghambat proses oksidasi lemak sehingga mencegah ketengikan. 5. Antikempal, mencegah menggumpalnya makanan yang berupa serbuk seperti tepung atau bubuk.

BTP dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya di dalam pangan. Pengelompokan BTP yang diizinkan digunakan adalah:

6. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, memberikan, menambah/mempertegas rasa dan aroma. 7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral, dan pendapar), dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. 8. Pemutih dan pematang tepung, mempercepat proses pemutihan dan/pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. 9. Pengemulsi, pemantap dan pengental, membantu terbentuknya dan memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. 10. Pengeras, memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. 11. Sekuestran, mengikat ion logam yang ada dalam makanan sehingga memantapkan warna, aroma, dan tekstur.

BTP (Bahan Tambahan Makanan) BAHAN TAMBAHAN PANGAN Sesuai dengan SK.Menkes No.722 / Menkes / Per /1X /88 Tgl .20-9-1988 Adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain: Bahan pewarna, Pengawet, Penyedap Rasa, Anti Gumpal, Pemucat dan Pengental. KEGUNAAN BTP DALAM PANGAN 1.Mengawetkan pangan 2.Membentuk pangan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak. 3.Memberikan warna dan aroma lebih menarik 4.Meningkatkan warna dan aroma lebih menarik. 5.Menghemat biaya.

Berdasarkan hasil survey ke SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung dengan mewawancarai beberapa pedagang diperoleh hasil sebagai berikut : 2.1 Cilor (Cilok Telor)BTP : Penyedap rasa dan aroma (MSG), diduga menggunakan Pengenyal (pijer) dan Pemutih. Diduga penggunaan BTP pada saat pengadonan cilok dan penggunaan MSG pada saat memberi rasa pada telur agar terasa lebih gurih.

2.2 Gulali BTP : Pemanis Sintesis (Essence) Bahan tambahan pangan yang digunakan adalah essence. Essence dimasukkan pada saat pengenceran gula yang akan dibuat sebagai bahan baku gulali.

Proses pembuatan gulali

2.3 Tahu Crispy,Jamur Crispy, dan Ayam CrispyBTP : Penyedap rasa dan aroma (MSG), Pewarna SintesisBahan tambahan pangan yang digunakan adalah MSG sebagai penyedap rasa dan aroma dimasukan pada adonan terigu yang akan dijadikan bahan pembuat crispy. Dan bahan tambahan pangan yang digunakan pada saus dan bumbu cabai adalah pewarna sintesis, dimasukkan pada saat pembuatan saus dan cabai tersebut.

2.4 Es CendolBahan tambahan pangan yang digunakan adalah pewarna sintesis (essence) yang dimasukkan pada saat mengolah adonan cendol. Diduga menggunakan pemanis buatan pada larutan gula merah.

BTP : Pewarna Sintetis (Essence)

KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan serta kajian yang telah dilakukan pada survei mengenai bahan tambahan pangan di sektor jajanan sekolah dasar (SD) bahwa beberapa pedagangpedagang usaha menengah ke bawah menggunakan bahan tambahan pangan yang berbahaya maupun berlebih tanpa takaran yang jelas. Dampak yang terjadi biasanya tidak dalam waktu yang dekat namun relatif dalam jangka waktu yang panjang. Apalagi konsumen yang mereka tuju adalah anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Top Related