Download - Bahan Seminar
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini, aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit
keluargan karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan
lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap
anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,
pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi
tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit
keluarga.
Status sehat atau sakit dalam keluarga terutama yang sudah memiliki
anak, saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam anak
mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu
penyakit dan status kesehatan anggotanya. Keluarga cenderung dalam
pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan
sakit anak pada para anggota keluarga.
Keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar.
Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,
melainkan sebagai mahluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan
berbeda dengan orang dewasa.
Setiap perawat perlu memahami keperawatan anak sehingga dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada
prinsip perawatan anak. Keperawatan anak merupakan landasan berpikir
bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan
terhadap klien anak maupun keluarganya.
Keperawatan keluarga kesehatan anak menggunakan tindakan
keperawatan yang menganggap hubungan antara tugas-tugas keluarga dan
perawatan kesehatan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan keluarga
dan kesehatan anak-anak. Perawat merawat anak-anak dalam konteks
keluarga mereka, dan mereka merawat anak-anak dengan memperlakukan
keluarga secara keseluruhan atau keluarga sebagai klien.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Hal apa yang mendasari keperawatan keluarga kesehatan anak?
2. Teori apa yang dapat dijadikan landasan dalam keperawatan keluarga
kesehatan anak?
3. Bagaimana praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan
anak?
4. Bagaimana sistem Family centered care (perawatan berpusat pada
keluarga) dalam kesehatan anak?
5. Hal-hal apa yang dapat di implikasikan pada keperawatan keluarga
kesehatan anak?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami keperawatan keluarga kesehatan anak.
2. Memahami dan menerapkan teori dalam keperawatan keluarga
kesehatan anak dengan mengimplikasikan dalam kehidupan.
3. Memahami praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan anak.
4. Memahami mengenai sistem Family centered care (perawatan berpusat
pada keluarga) dalam kesehatan anak
5. Memahami dan menerapkan intervensi keperawatan keluarga dalam
fokus kesehatan anak.
1.4 Manfaat penulisan
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan ilmu
keperawatan keluarga kesehatan anak
2. Mensejahterahkan masyarakat – masyarakat tentang pemahaman
tentang ilmu keperawatan kesehatan anak
3. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik akademik, klinik
maupun preklinik
4. Memberikan skill dam informasi tambahan klinis dengan family centered
care yang dapat di aplikasikan pada keperawatan keluarga kesehatan
anak
5. Memberikan sarana informasi bagi keluarga klien dalam pengembangan
perawatan untuk kesehatan anak
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Introduction Family Centered-Care
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga, beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
didalam satu atap dan saling bergantung. Keluarga adalah kelompok
dengan karakteristik yang unik, termasuk kenangan keluarga tertentu dan
hubungan antargenerasi, aturan keluarga dan rutinitas, aspirasi keluarga
dan prestasi, dan pola etnis atau budaya.
Tugas utama keluarga adalah untuk memelihara anak-anak untuk
menjadi sehat, dewasa yang bertanggung jawab, dan kreatif. Orang tua,
sebagai pengasuh utama anak-anak mereka, yang merupakan beban
mereka untuk menjaga anak agar tetap sehat dan merawat anak – anak
mereka pada saat sakit. Namun kebanyakan ibu dan ayah memiliki sedikit
pendidikan formal untuk orangtua. Bahkan, sebagian besar orang tua
mempelajari peran pada pekerjaan, mengandalkan kenangan dari
pengalaman masa kecil mereka dalam keluarga.
Keperawatan keluarga membantu keluarga untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, dan mengatasi penyakit. Pentingnya hidup
berkeluarga adalah untuk kesehatan anak-anak dan untuk mengetahui
penyakit yang tidak terlihat, karena rutinitas keluarga sehari – hari yang
biasa dan terletak di bawah tingkat kesadaran. Kehidupan keluarga juga
mempengaruhi promosi kesehatan dan pengalaman penyakit pada anak-
anak.
Perawat bekerja sama dengan keluarga, memeriksa bagaimana
karakteristik keluarga mempengaruhi kesehatan. Karena dengan diketahui
karakteristik keluarga akan mengurangi penyebaran penyakit yang terjadi
pada keluarga tersebut.
Keperawatan keluarga kesehatan anak menggunakan tindakan
keperawatan yang menganggap hubungan antara tugas-tugas keluarga
dan perawatan kesehatan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan
keluarga dan kesehatan anak-anak. Perawat merawat anak-anak dalam
konteks keluarga mereka dan mereka merawat anak-anak dengan
4
memperlakukan keluarga secara keseluruhan atau keluarga sebagai client.
Dalam kedua pendekatan, keluarga mempengaruhi kesehatan anak
mereka, sementara kesehatan anak-anak mempengaruhi keluarga mereka.
Topik bahasan ini akan memberikan gambaran tentang “family
centered care” dalam mengurus anak-anak dan menyajikan sebuah
keluarga dengan model-model interaksi yang dapat digunakan untuk
memandu dalam proses keperawatan keluarga dengan anak-anak.
Sebagai seorang perawat, kita harus mampu memfasilitasi keluarga
dalam pemberian tindakan keperawatan langsung, pemberian pendidikan
kesehatan pada anak, memperhatikan bagaimana kehidupan social,
budaya dan ekonomi keluarga sehingga dapat membantu mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari keluarga tersebut dalam memberikan
pelayanan keperawatan. Perawat juga melibatkan keluarga dalam hal ini
yaitu dengan cara mengajak kerjasama/ melibatkan dan mengajarkan pada
keluarga tentang perawatan anak ketika sehat maupun sakit.
Konsep dasar Family Center Care :
Enabling: melibatkan keluarga (memampukan, memberdayakan, dan
kemitraan)
Empowering: pengambil keputusan
ATRAUMATIC CARE :
Tujuan utama : “DO NO HARM” yaitu :
– Mencegah atau mengurangi anak berpisah dari orang tua
– Perlindungan
– Mencegah/mengurangi trauma fisik dan nyeri
2.2 Perspektif Teori secara umum
2.2.1 Model Interaksi Keluarga
Dengan menggunakan model ini, seorang perawat membantu dan
mempersiapkan untuk transisi normal dan situasional dalam situasi
keluarga yang bermacam. Model interaksi keluarga ini didapatkan dari
teori interaksi simbolik dan teori developmental atau perkembangan.
Teori interaksional keluarga ini didapatkan dari teori utama di
psikologi dan sosial disebut teori interaksi simbolik. Dalam pendekatan
5
interaksionalnya, keluarga dipandang sebagai unit yang diciptakan dari
sebuah interaksi personal. Ini menguji dinamika internal keluarga,
termasuk didalamnya proses komunikasi, peran, pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah, juga pola sosialisasi.
Berdasarkan pada teori perkembangan, manusia memiliki tugas
yang spesifik pada periode atau waktu tertentu yang spesifik sepanjang
hidupnya, dan prestasi keberhasilan pada suatu tingkatan kehidupan
menuntun ke arah kebahagiaan dan sukses dalam tugas selanjutnya.
Menurut pengetahuan dari seorang interaksionis sosial George
Herbert Mead model ini diasumsikan bahwa:
1. Arti dan respon kesehatan, penyakit, dan keadaan sakit diciptakan
melalui interaksi diantara anggota keluarga dan diantara keluarga dan
masyarakat
2. Arti keluarga dan responnya dipengaruhi oleh keluarga dan
perkembangan individual
Model Interaksi keluarga menggunakan tiga konsep untuk memandu
keperawatan:
1. Family career, meliputi dinamika dan keunikan perkembangan dan
pengalaman situasional dari suatu kehidupan keluarga yang
digambarkan oleh tingkatan keluarga dan transisi keluarga.
2. Perkembangan individu, yang mengharapkan perubahan pada
setiap anggota keluarga berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya
3. Pola kesehatan, penyakit, dan keadaan sakit, yang mengharapkan
perilaku dalam situasi sehat ini.
6
a. Family Career
Konsep dari family career sangat berguna karena mengingatkan
bahwa keluarga adalah dinamis. Perawat yang bekerja dengan keluarga
yang membesarkan anak memerlukan pengetahuan yang mengenai
family career, termasuk perkembangan keluarga dan transisi keluarga,
karena efek dinamis kesehatan keluarga.
b. Family Stages
Delapan tahapan Duval tentang perkembangan keluarga, berdasarkan
pada anak tertua, menjelaskan harapan perubahan keluarga yang
membesarkan anak.
c. Family Tasks
1. Memberikan tempat tinggal yang aman, memberikan makanan dan
pakaian layak
2. Mengembangkan kesehatan emosional yang bisa memanajemen
krisis dan pengalaman ekonomi yang tidak mengenakkan
3. Menjamin tiap anggota keluarga dalam sosialisasi di sekolah, tempat
kerja, tempat ibadah dan kehidupan bermasyarakat
4. Berkontribusi untuk generasi berikutnya, dengan melahirkan,
mengadopsi anak, dan membantu perawatan perkembangan anak
7
5. Memajukan kesehatan anggota keluarga dan memberikan perawatan
kepada anggota keluarga
Tujuan dari seorang perawat adalah untuk membantu keluarga
mengembangkan cara yang layak untuk menyelesaikan tugas yang
perlu untuk mencegah atau menangani keadaan sakit dan penyakit,
juga mempromosikan kesehatan.
d. Individual Development
Melalui proses review ini, seorang perawat membantu keluarga
dalam kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan pada
anak-anak dan orang dewasa. Ada tiga dimensi dari perkembangan
individu: sosial-emosional, kognitif, dan fisik.
8
e. Family Transition
2.3 Praktek dan intervensi keperawatan keluarga kesehatan anak
Terdapat empat area dari keperawatan keluarga dengan anak-anak yang
perlu dibahas, yaitu
a. Health promotion
b. Acute illness
c. Chronis illness
d. Life-threatening illness
2.3.1 Health Promotion
Kegiatan rutin mempengaruhi fisik, mental, dan kesehatan sosial pada
anak-anak sebagaimana kesehatan pada keluarga itu sendiri. (Denham,
2002). Family well being akan memfasilitasi penyeimbangan antara
kebutuhan individu dan keluarga dari sumber dan pilihan-pilihan yang
mereka butuhkan. Intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat meliputi:
(1) Perawat membantu keluarga dalam mengintegrasi fisik, sosial-emosional,
promosi kesehatan kognitif dalam kegiatan rutin keluarga dan membantu
9
untuk mengubah pola yang positif dalam rangka peningkatan satus
kesehatan.
(2) Perawat harus dapat menurunkan resiko penyakit dan injuri dengan
pembentukan kegiatan rutin keluarga yang baik, optimalisasi perilaku
kesehtan dalam keluarga, dan memberikan intervensi dalam rangka
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas dalam keluarga.
(3) Perawat mengenalkan permasalahan umum kesehatan pada keluarga.
Misalnya, pada tahun 2000, 15% anak-anak dan remaja di USA
mengalami overweight. Obesitas yang terjadi pada anak-anak sangat erat
berhubungan dengan perubahan kondisi kesehatan, pencegaha, dan
terapi pada nak-anak untuk mencapai kesehatan optimal. Maka intervensi
yang dapat diberikan adalah mencegah anak-anak mengalami obesitas,
membantu orang tua untuk mengidentifikasi jenis makanan yang baik
untuk dikonsumsi, edukasi kepada orang tua untuk memakan makanan
yang mereka butuhkan, dan mengurangi kebiasaan makan berlebih
(ngemil).
(4) Menurut Limbo, Petersen, dan Prindham, 2003; Prindham 1993, perawat
dapat membimbing keluarga untuk mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin terjadi [ada anak-anak dengan memberikan informasi
tentang bagaimana dan hal apa saja yang harus dilakukan orang tua
untuk menghadapi tumbuh kembang yang tidak diharapkan dan
perubahan hidup.
(5) Perawat memandu keluarga untuk memberikan strategi dalam mengasuh
anak. Perawat dapat memberikan kelas kepada orang tua dengan
pelajaran mengasuh anak dan menjadi caregiver bagi anak. Perawat juga
dapat mengembangkan dan memberikan program dalam rangka
mencegah injuri pada anak-anak usia sekolah yang hiperaktif.
(6) Dalam keluarga dengan multigenerasi dimana ada kakek/nenek di dalam
keluarga, perawat perlu memberikan edukasi kepada kakek/nenek dalam
merawat anak-anak. Karena pola asuh pada saat kakek/nenek masih
10
muda berbeda dengan pola asuh saat ini. Oleh karena itu, perlu bagi
perawat memberikan edukasi terkait perawatan anak-anak terutama pada
saat sakit yang bertujuan menurunkan stress dari kakek/nenek sebagai
caregiver anak-anak di rumah.
(7) Perawat dapat membantu keluarga untuk mereview cara perawatan anak
setelah sekolah. Anak-anak usia sekolah memiliki kegiatan yang aktif dan
memungkinkan mereka untuk terjadi injuri dan infeksi akibat kegiatan
mereka. Dalam hal ini, perawat memberikan serangkaian pertanyaan
yang akan membantu orang tua untuk menyiapkan atau mengantisipasi
injuri pada anak.
2.3.2 Acute Illness
Acute illness pada anak-anak mempunyai karakteristik, yaitu onsetnya
menimbulkan tanda dan gejala, terapi biasanya dapat memperbaiki
kondisi anak ke keadaan awal (predisease). Contoh : chickenpox,
apendisitis, dan injuri seperti fraktur tulang. Peran perawat disini adalah
(1) Mengantisipasi orang tua untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu
dengan cara menjelaskan penyakit anak dengan jelas.
(2) Perawat membantu keluarga untuk sadar terhadap pengalaman masa
lalu berhubungan dengan kondisi penyakit anak.
(3) Perawat mengajarkan keluarga untuk mengenali pola penyakit dan
komplikasi yang mungkin terjadi
(4) Perawat menfasilitasi untuk follow up perawatan dalam hal status
kesehatan anak dan mengajarkan kembali pada keluarga hal apa saja
yang perlu diperhatikan saat anak di rumah.
2.3.3 Chronic Illness
Penyakit kronis adalah suatu Kondisi yang terjadi pada seseorang (anak)
yaitu, misalnya:
11
1. ketebatasan aktivitas dari anak sehari hari seperti, bermain sepergi
kesekolah.
2. Jangka panjang
3. Tidak dapat disembuhkan
Berdasarkan definisi dari penyakit kronis tersebut, yang termasuk
atuapun yang tidak termasuk kanker dan penyakit kejiwaan, proporsi
penyakit keluarga dan anak-anak yang menderita penyakit kronis
diperkirakan mencapai 20% dan 31%.
Anak-anak Afrika-Amerika dan juga Hispanik memiliki keterbatasan
akses dalam hal perawatan kesehatan dan pernah mengalami penyakit
yang lebih parah. Hanya 15% dari seluruh penyedia pelayanan kesehatan
primer yang memfasilitaskan untuk penderita penyakit kronis. (Cherry et
al, 2003.). Meskipun banyak keluarga yang membesarkan anak dengan
penyakit akut, serta banyak yang kurang mengetahui cara memanejemen
penyakitnya, keluarga tidak mengantisipasi bahwa anaknya telah
mengalami penyakit kronis dan mereka juga tidak mempersiapkan dari
ketidaktahuan anaknya tentang penyakitnya tersebut, dan juga tidak
memastikan kepada anak serta keluarga yang lain tentang perjalanan
penyakit, efek terhadap perkembangan anak mereka, efek pada masing2
anggota keluarga, dan efek pada kehidupan keluarganya kelak.
Penyakit kronis seperti arthritis, diabetes dan asma serta kondisi fisik
dan perilaku seperti cerebral palsy, keterbelakangan mental,
ketidakmampuan dalam belajar, masalah perilaku, tersedianya
manajemen harian. Keluarga mengakomodasi efek dari penyakit pada
anak mereka. Jadi artinya, suatu penyakit dapat berubah terhadap
keluarga dari waktu ke waktu. (Patterson & Garwick, 1994).
Jadi, tindakan yang dapat dilakukan oleh keluarga ketika anak
menderita 2 penyakit, seperti inflamasi sendi (kronis) dan asma (akut).
1. Pertama, (misal seperti penyakit diatas) keluarga akan mengatasi
gejala yang muncul yang dialami oleh anak saja, dibanding dengan
penyakit inflamasi sendi. Alasanya karena keluarga lebih
mempercayai bahwa penyakit inflamasi sendi merupakan inflamasi
jangka panjang. Jadi yang harus dilakukan keluarga dalam mengatasi
12
masalah ini pertama kali adalah mengatasi gejala penyakit yang tiba-
tiba muncul (acute illness).
2. kedua, keluarga lalu memberikan pengobatan dan juga treatment
untuk anak mereka yang sakit.
Perawat yang mengenali kondisi ini, akan memberikan dukungan
pada keluarga sebagai bentuk peningkatan pengetahuan dari keluarga
tentang penyakit kronis anak mereka. Sebagai contohnya, perawat dapat
memberikan program pengajaran ttg manajemen penyakit yang diderita
anak saat itu (misal:penyakit akut&kronis).
Untuk membantu keluarga dalam perawatan penyakit kronik yang
diderita anak, maka tindakan yang dapat dilakukan perawat adalah sbb:
Mempelajari bagaimana pengalaman keluarga pada masa lalu
dalam mengatasi penyakit kronik.Tentukan apakah keluarga
berespon terhadap diagnosa baru atau pengalaman dalam
merawat penyakit kronis yang diderita oleh anaknya.
Membantu keluarga dalam mempromosikan kesehatan dengan
cara melakukan pertemuan secara berkelanjutan.
Membantu keluarga untuk mengakomodasikan keterbatasan
perkembangan anak yang berhubungan dengan kondisi suatu
penyakit.
Dalam melaksanakan tugas ini, perawat harus mempertimbangkan
karakteristik dan manifestasi dari suatu penyakit dan tahap
perkembangan dari keluarga. (Rolland, 2005)
2.3.4 Life-threatening illness
Keluarga sudah mengetahui bahwa penyakit kronis seperti cedera
akut bisa di atasi, meskipun kematian dari anak2 sangat jarang, dan
shock yang dialami oleh keluarga. Walaupun, kematian anak sering
diberitakan di TV dan media cetak, namun kejadian kematian anak
memiliki rentang atau jarak.
Penyakit yang serius dikarakteristikan dengan rawat inap dan
ketidakpastian penyakit. Seiring dengan berjalanya waktu, penyakit anak
bisa diobati jika penyakit yang diderita anak adalah penyakit akut, atau
13
anak bisa di kembalikan pada kondisi sehat seperti semula. Suatu saat
setelah anak kembali sehat pada kondisi awal yang normal, fungsi tubuh
anak akan kembali mengalami penyakit akut, sehingga keluarga akan
merasa berakhirnya kehidupan pada anak. Perawat bisa memberikan
dukungan dan juga pedoman untuk keluarga dalam mengatasi trauma
yang telah dialami keluarga.
Studi klasik Waechter (Waechter, 1971) menunjukkan bahwa
anak-anak tahu dan khawatir terhadap penyakit mereka. Ketika anak-
anak tidak tahu tentang penyakit yang sedang di alami nya,anak akan
berspekulasi dan berpikir serta merasa dirinya lah yang bersalah, dan
kelak mereka berspekulasi, dan mereka akan menghukum dirinya sendiri
akibat penyakit yang dideritanya.
Jadi, perawat dapat mengajarkan kepada keluarga dan keluarga
dapat memberikan pengertian pada anak-anak mereka tentang life
threatening illness. Ketika anak di rawat inap atau datang ke klinik rumah
sakit, anak cenderung berfikir bahwa penyakit yang di derita bisa di obati.
Disini Keluarga membutuhkan panduan bagaimana cara menjawab
pertanyaan dari anak-anaknya tentang apa yang salah, bagaimana ini
bisa mempengaruhi mereka, dan apa yang bisa dilakukan. Doka ( 1995 )
memberikan pedoman atau panduan untuk menjawab pertanyaan anak
tentang suatu penyakit :
1. Di mulai dari tahapan anak, di mulai dari pengalaman masa lalu yang
pernah di alami, seperti penyakit yang pernah di derita oleh neneknya.
2. Ajak anak untuk berbicara karena kadang-kadang anak dapat
memberikan informasi yang banyak
3. Dengar apa yang di rasakan dibelakang suatu penyataan seperti “
apakah Anak-anak menyadari keseriusandari penyakit dari isyarat
eksternal seperti kerabatberkunjung dari jarak jauh dan percakapan
yang berhenti ketika mereka memasuki ruangan. Isyarat internal
datang dari rasa sakit mereka sendiri dan kelemahan. Ketika mereka
dirawat di rumah sakit atau datang ke klinik, mereka menyadari apa
yang jenis pasien yang sedang dirawat. Keluarga perlu panduan
tentang bagaimana untuk menjawab pertanyaan anak-anak tentang
apa yang salah, bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka, dan
14
apabisa dilakukan. Doka (1995) menyediakan berikut pedoman untuk
menjawab pertanyaan anak-anak tentang penyakit:
o Mulailah pada tingkat anak-anak, dimulai dengan
merekapengalaman masa lalu, seperti ketika Neneksakit.
o Biarkan pertanyaan anak-anak memandu pembicaraan karena
kadang-kadang orang dewasa memberi terlalu banyak
Informasi luar biasa.
o Dengarkan perasaan yang mendasari di balik komentar,
seperti "Apakah Anda pikir keadaan saya buruk sejak
kunjungan terakhir saya? "
o Minta anak untuk memberi tahu Anda apa yang mereka pikir
mereka mendengar untuk mengklarifikasi kesalahpahaman.
o Menggunakan sumber daya lainnya, seperti buku dan film,
untuk membantu dengan percakapan.
o Berikan kesempatan anak-anak untuk mengekspresikan diri
dalam cerita, game, seni, dan musik, karenabermain adalah
bentuk alami dari ekspresi anak-anak.
Perawat dapat menggunakan model interaksi keluarga untuk
Mendukung keluarga selama penyakit yang mengancam jiwa dan akhir
kehidupan.
15
1. Pertama, perawat harus mengkaji pengalaman masa lalu keluarga
dengan kematian anak. Umumnya keluarga memiliki beberapa model
untuk belajar bagaimana untuk mengatasi situasi ini.
2. Kedua, perawat harus membantu keluarga belajar bagaimana anak-
anak dapat memahami dan mengatasi penyakit yang megancam
nyawa. Perawat dapat mengajarkan mereka strategi untuk
kenyamanan perawatan (Wolfe, Friebert, & Hilden, 2002), membantu
merekamengantisipasi tanda-tanda dan gejala dari penyakit mereka
alami dan rencana dukungan untuk keluarga-keluarga di akhir
kematian anak mereka.
2.4 Family Centered Care
Family-centered care adalah sistem pendekatan untuk kesehatan anak.
Ini didasarkan pada asumsi bahwa keluarga adalah sumber kekuatan dan
dukungan bagi anak mereka.
Prinsip dari Family-centered Care adalah:
1. Mengenali keluarga sebagai konstanta di kehidupan anak, saat personil
dalam sistem kesehatan berfluktuasi (tidak tetap).
2. Membagi informasi secara terbuka, tentang perawatan alternatif, perihal
etika, dan ketidakpastian tentang perawatan kesehatan.
3. Membentuk kemitraan antara keluarga dan tenaga kesehatan profesional
untuk memutuskan apa yang penting untuk keluarga.
4. Menghormati ras, etnik, budaya, dan keragaman sosial ekonomi keluarga
dan cara koping mereka.
5. Mendukung dan memperkat kemampuan keluarga untuk tumbuh dan
berkembang (Lash & Wertlieb, 1993).
Elemen kunci family-centered care:
Mengenal bahwa keluarga bersifat menetap pada kehidupan anak,
sedangkan personil dan sistem pelayanan berfluktuasi
Memfasilitasi kolaborasi orang tua dan perawat pada semua tingkat
asuhan
16
Menghormati keanekaragaman ras, budaya, dan sosio ekonomi dalam
keluarga
Mengenali kekuatan keluarga dan perorangan serta menghormati
perbedaan
Mendorong dan memfasilitasi dukungan keluarga dan jaringan kerja
Mengerti dan memasukkan kebutuhan perkembangan bayi, anak, remaja
dan keluarga dalam sistem asuhan.
Menerapkan sistem asuhan yang dpt dilaksanakan secara fleksibel
Prinsip perawatan anak
Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua
anak
Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak
Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual
dan fisiknya sendiri
Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk
mengubah sesuatu menjadi lebih baik
17
Rawat Inap
Efek rawat inap pada anak-anak dan keluarga mereka menimbulkan
kekhawatiran pada perawat. Di masa lalu, orang tua dan keluarga telah
dibatasi jam berkunjungnya. Namun, menurut penelitian Burlingham dan
Freud, menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif dari memisahkan bayi
dan anak-anak dari keluarga mereka. Bahkan menurut penelitian Goslin
(1978), bayi dan anak-anak (terutama bayi lebih tua dari 6 bulan dan anak-
anak di bawah umur 4 tahun) tersebut mengalami depresi. Anak-anak sangat
terpengaruh oleh kesehatan lingkungan dan orang didalamnya.
Rawat inap juga menyebabkan stres daan kecemasan pada orang tua
dari anak yang sakit tersebut dan saudara kandungnya. Saat ini, secara rutin
perawat memasukkan orang tua dalam perawatan mereka yang akut atau
anak-anak yang sakit kritis.
Untuk membantu keluarga merawat anak-anak mereka yang sakit kronis,
perawat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Mempelajari bagaimana pengalaman masa lalu keluarga dan
harapan penyakit dan penyakit yang mempengaruhi situasi
penyakit saat ini.
Menentukan apakah keluarga tersebut menanggapi diagnosis
kondisi baru atau pengalaman dalam merawat penyakit kronis
anak mereka.
Membantu keluarga mempromosikan kesehatan terlepas dari
penyakit dengan memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang
terus bertambah.
Membantu keluarga mengakomodasi untuk keterbatasan
perkembangan anak terkait dengan penyakit atau kondisi.
Dalam melaksanakan tugas ini, perawat harus mempertimbangkan
karakteristik tertentu dan manifestasi dari penyakit, tahap pengembangan
keluarga dan yang dihasilkan menuntut pada hubungan.
Penyakit yang mengancam jiwa dan akhir kehidupan
Keluarga tahu bahwa penyakit kronis, seperti cedera akut, dapat
mengancam kehidupan. Namun, kematian anak merupakan pengalaman
18
yang langka dan mengejutkan untuk keluarga. Keluarga juga tidak
mempersiapkan dan tidak terpikir oleh mereka tentang kematian anaknya.
Mengenai hal ini, perawat dapat mendukung dan memandu keluarga
melalui pengalaman traumatis ini.
Studi klasik Waechter menunjukkan bahwa anak-anak tahu dan
khawatir mengenai penyakit yang dideritanya. Perawat dapat
mengajarkan kepada keluarga bagaimana cara untuk berbicara pada
anak-anak mereka tentang penyakitnya. Keluarga juga membutuhkan
bimbingan tentang bagaimana untuk menjawab pertanyaan anak-anak
tentang apa yang salah, bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka,
dan apa yang dapat dilakukan. Doka (1995) menyediakan panduan untuk
menjawab pertanyaan anak-anak tentang penyakitnya tersebut, yaitu sbb
Dimulai pada tingkat anak-anak, yang dimulai dengan pengalaman
masa lalu mereka, seperti ketika nenek mereka sedang sakit.
Biarkan pertanyaan anak-anak memandu percakapan karena kadang-
kadang orang dewasa memberikan terlalu banyak informasi.
Mendengarkan perasaan yang mendasari di belakang komentar.
Memungkinkan untuk memberikan ekspresi jujur, misalnya
kemarahan, kesedihan, rasa bersalah, dan ambivalensi dan
memvalidasi perasaan ini dengan berbagi dengan perasaan anda
sendiri dan cara untuk mengatasi mereka.
Minta anak untuk memberi tahu anda apa yang mereka pikirkan dan
mereka dengar untuk mengklarifikasi kesalahpahaman.
Berikan kesempatan anak-anak untuk mengekspresikan diri dalam
cerita, game, seni, dan musik, karena bermain adalah bentuk alami
dari ekspresi anak-anak.
Perawat dapat menggunakan model interaksi keluarga untuk
dukungan keluarga selama penyakit yang mengancam jiwa dan akhir
kehidupan. Pertama, perawat harus menilai pengalaman masa lalu
keluarga dengan kematian anak. Umumnya keluarga memiliki beberapa
model untuk belajar bagaimana untuk mengatasi situasi ini. Kedua,
perawat harus membantu keluarga belajar bagaimana anak-anak
memahami dan mengatasi mengancam nyawa penyakit. Perawat dapat
mengajarkan mereka strategi untuk kenyamanan perawatan (Wolfe,
19
Friebert, & Hilden, 2002), membantu mereka mengantisipasi tanda-tanda
dan gejala penyakit yang akan mereka alami, dan dukungan rencana
untuk keluarga-keluarga di titik kematian anak mereka. Akhirnya, perawat
dapat memfasilitasi keluarga saat berduka dan berkabung dari kematian
anak melalui diskusi tentang kebutuhan setiap orang dan interpretasi dari
perilaku anggota keluarga.
2.5Implikasi Keperawatan
Model interaksi keluarga yang menggabungkan komponen yang relevan
dari kehidupan keluarga, pengembangan keluarga dan transisi, dan masalah
kesehatan keluarga, mempromosikan pendekatan yang komprehensif dan
holistik terhadap keperawatan keluarga.
1. Praktek
Keperawatan kesehatan keluarga anak harus dipraktekkan dalam
kolaborasi dan kerjasama dengan keluarga serta dengan profesional
kesehatan lainnya. Kerjasama berarti berbicara "dengan" daripada
"untuk" keluarga tentang pemecahan masalah dan mencapai tujuan
kesehatan, seperti memperoleh imunisasi bagi anggota keluarga.
"Kolaborasi dengan keluarga membutuhkan ide dimana hubungan
yang lebih terlibat, keahlian, sumber daya, nilai-nilai, dan cara melakukan
dianggap baik oleh perawat dan keluarga
Perawat dapat bekerja sama dengan klien untuk membantu mereka
dalam melakukan tanggung jawab perawatan diri sesuai dengan
kemampuan mereka dan tingkat perkembangan.
Perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan atau risiko
untuk keluarga dan anggotanya dengan memperluas penilaian/pengkajian
pada anak-anak. perawat yang menilai seluruh keluarga dapat
mengidentifikasi perilaku baru dan memfasilitasi sebuah konferensi
keluarga. perawat kesehatan anak keluarga membantu keluarga untuk
membangun karir ke arah hasil sehat bagi semua anggota.
2. Penelitian
Perawat keluarga perlu mengeksplorasi cara-cara di mana
pendekatan keluarga interaksional dapat diimplementasikan dan
dievaluasi. Penelitian juga dapat mengidentifikasi faktor risiko bagi
20
keluarga, untuk membantu perawat dan penyedia perawatan kesehatan
lainnya untuk fokus interaksi mereka dengan klien.
Menggunakan pendekatan interaksional, perawat kesehatan anak
keluarga dapat mengidentifikasi faktor-faktor dalam keluarga dan
kesehatan anak yang tidak jelas ketika individu adalah fokus. Pendekatan
yang berpusat pada keluarga yang komprehensif bisa memfasilitasi
skrining dini dan intervensi, yang bisa menghasilkan strategi yang efisien
dan menghemat biaya.
3. Pendidikan
Penggunaan model interaksi keluarga harus didasarkan pada
pengetahuan mendalam tentang pengembangan keluarga dan pola
kesehatan, dan macam-macam penyakit. Kurikulum pendidikan perlu
mencakup kesempatan untuk diskusi dan analisis kasus ketika perawat
belajar dan / atau merumuskan perspektif mereka terhadap kesehatan
anak berpusat-keluarga. Interaksi pendidikan mungkin diperlukan untuk
perubahan dalam mengembangkan praktek. Para perawat yang sedang
dalam pendidikan memerlukan interaksi di mana untuk mengeksplorasi
kerangka kerja yang komprehensif untuk membangun pendekatan yang
efektif untuk kesehatan anak keluarga
4. Kebijaksanaan
Kebijakan yang dibuat di kantor, institusional, regional, negara,
dan tingkat nasional mempengaruhi kesehatan keluarga dalam berbagai
cara dan beragam. Perawat keluarga dapat mempengaruhi
pengembangan kebijakan publik melalui organisasi profesi mereka serta
melalui upaya masing-masing. Oleh karena itu analisis kebijakan adalah
tugas setiap perawat.
Peran perawat dalam Family centered care :
1) Family advokasi atau pembelaan
Bersama keluarga perawat mengidentifikasi kebutuhan anak,
tujuan dan merencanakan intervensi keperawatan yang cocok
untuk memenuhi kebutuhan anak dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
21
Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga
mengetahui semua pelayanan kesehatan tersedia, menjelaskan
prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan
anak dan menganjurkan perubahan atau mensupport praktek
pelayanan kesehatan.
Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak
dalam mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.
Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik atau
legislative, rehabilitasi, skraning, administrasi.
2) Prepention atau fasilitator
Perawat yang terlibat dalam perawatan oleh karena harus dapat
menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.
Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan (nutrisi, eliminasi, keamanan, perawatan gigi,
sosialisasi, disiplin sekolah).
Pendekatan yang paling baik adalah pendidikan dan antisipatoring
guidence.
Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya
masalah.
3) Health teaching
Tidak dapat dipisahkan dengan family advokasi dan prepention
dan dapat dilakukan di tiap tatanan pelayanan kesehatan.
Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada
anak merawat dirinya sendiri dan meningkatkan rasa harga diri
dan kerja sama anak.
22
Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anakà bagaiman
merawat anak dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari terhadap
kesehatan anak.
4) Support atau konseling
Support dapat dengan cara bermacam-macam, misalnya: dengan
mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal ini dapat menolong
anak untuk mengadakan nonverbal.
Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi
landasan konseling.
5) Terapeutik role
Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak,
termasuk makan, mandi, minum, BAK, BAB, pakaian, keamanan
social.
Bertanggungjawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan
dokter dan terhadap tindakannya dan keputusannya.
Aspek yang penting adalah pengkajian terus-menerus dan
mengevaluasi status fisik.
Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara
individu yang dapat mempengaruhi proses penyakit
6) Koordinasi atau kolaborasi
Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan
mengkoordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang
dilakukan tenaga kesehatan lainnya.
Pendekatan interdisiplin memungkingkan asuhan holistic dengan
saling melengkapi.
Perawat bekerja sam dengan anak dan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan.
23
Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikutsertakan klien
secara langsung ataupun tidak langsung untuk
mengkomunikasikan pendapatan ke tim kesehatan lainnya.
7) Health care planning
Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, teta[pi juga
berperan dalam masyarakat yang lebih luas.
Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam
memelihara kesejahteraan
Perawat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan
asuhan sesuai dengan kode etik dan standar praktek.
24
BAB III
PENUTUP
Untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan, perawat tidak lagi
berfokus semata-mata hanya pada salah satu anggota keluarga. Sekarang ini
yang dibutuhkan dalam menangani keluarga dengan terdapat anak-anak adalah
kolaborasi dengan seluruh anggota keluarga dalam mempertahankan kesehatan
anggota keluarga dengan berbagai penyakit.
Penyakit yang diderita oleh anak-anak dapat mengganggu peran dan
fungsi keluarga secara utuh dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Jika anggota keluarga tidak mampu mengatasi perubahan peran tersebut
atau perawat hanya berfokus pada masalah klien saja, akan terjadi
ketidakseimbangan kekuatan dalam keluarga.
Dalam kondisi ini, perawat dalam kondisi yang unik untuk membantu
keluarga dengan anggota keluarga yang anak sakit dalam melalui seluruh
tahapan kehidupannya. Perawat dapat memberikan perubahan efek dari anggota
keluarga yang sakit dengan, edukasi, penelitian dan area kebijakan publik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Hanson, Duff, dan Kaakinen. 2007. Family Health CARE Nursing : Theory,
Practice, and Research. Third Edition. FA Davis. E-book.
Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba
Medika, Jakarta.
Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.