Download - Babesiosis dll

Transcript
Page 1: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 1/20

Babesiosis (Infeksi Sel Darah Merah karena Parasit) 

31Kamis,Maret Akatsuki Ners Referensi Penyakit 1. Definisi

Babesiosis adalah infeksi sel darah merah yang disebabkan oleh parasit Babesia.

2. Penyebab

a. Parasit Babesia. b. Babesia microtiParasit ini ditularkan oleh kutu, yaitu kutu rusa yang sama yang menularkan penyakit Lyme.Infeksi ini sering terjadi pada binatang, tetapi jarang mengenai manusia.

 Siklus Perjalanan Penyakit 

 Babesiosis

3. Manifestasi Klinis

ejalanya adalan demam dan anemia yang terjadi akibat pemecahan sel darah merah. Padaorang yang limpanya telah diangkat, resiko kematian akibat penyakit ini adalah tinggi.

Infeksinya sangat menyerupai malaria falciparum! dimana terjadi demam tinggi, anemia,hemoglobin di dalam air kemih, jaundice "sakit kuning# dan gagal ginjal.

$rang yang memiliki limpa yang masih berfungsi menunjukkan gejal yang lebih ringan, yang biasanya menghilang dengan sendirinya beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.

Page 2: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 2/20

4. Dianosis

%iagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah, dimana ditemukan parasit penyebabnya.

!. Penobatan

%iberikan obat klindamisin.

"ymen Im#erforat$s (Sela#$t Dara %ak Berl$ban ) 14Kamis,&#ril Akatsuki Ners Referensi Penyakit 

Hymen Imperforatus (Selaput Dara Tak Berlubang )

Page 3: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 3/20

Kasus ini memang tidak banyak dan langka. Namun, apabila anakperempuan sudah masanya menstruasi, ternyata belum jugamemperolehnya, harus dicurigai kemungkinan selaput daranya takberlubang.

Normalnya, selaput dara harus berlubang. Lubang ini diperlukan agardarah haid bisa mengalir keluar dari liang rahim. Jika selaput dara rapattanpa lubang, kendati menstruasi sudah berlangsung, namun darahhaidnya tidak mungkin dapat keluar dari vagina, sehingga tertahan dibelakang selaput dara lalu menumpuk di dalam saluran vagina.

Saluran vagina yang seharusnya kosong akan dipenuhi oleh darah haid.Dan, bila penumpukan darah haid berlangsung bertahun – tahun, berartitumpukan darah akan terus mendesak ke bagian yang lebih atas. adakasus vagina tidak berlubang ditandai dengan tidak pernah munculnyahaid sejak usia seharusnya sudah mulai haid !menarche".

roses menstruasinya di dalam tubuh sudah berlangsung. Namun, olehkarena darah haid sebagai hasil dari proses haidnya tak bisa keluar, darahhaid yang setiap bulan tidak bisa mengalir keluar itu, lalu tertahanmenumpuk di belakang saluran vagina.

#tu berarti jika haid pada $anita yang selaput daranya tak berlubangkatakanlah sudah dimulai sejak usia %& tahun, dan $anita tidakmemeriksakan diri sebelumnva, kondisinya baru ketahuan se$aktu malampengantin.

ada kasus selaput dara tak berlubang, bisa terja di sudah lebih %' tahundarah haidnya menumpuk di belakang saluran vagina. Lama – kelamaantumpukan darah haid bisa saja mendesak sampai ke rahim, lalu ke seluruhsaluran reproduksi.

Mengetahui adanya selaput dara tak berlubang tidaklah sulit.Dalam posisi mengangkang di meja periksa kebidanan, dokter melihatbenjolan berselaput bening !selaput dara" menyerupai balon ber$arnahitam keunguan di saluran liang kemaluan !vagina" pada saat kedua bibirkemaluan sengaja direkahkan.

Pada rabaan terasa keras kenval. (ereka yang cemas belum haid – haid,padahal sudah le$at usia remaja, umumnya akan memeriksakan diri kedokter. Di ranjang kebidanan dengan mudah dokter akan mendapatikemungkinan adanya kelainan selaput dara, kalau selaput dara abnormalpenyebabnya.

Terapi  untuk kasus selaput dara tak berlubang begini cukup hanyadengan membuat sobekan pada selaput dara untuk mengalirkantumpukan darah yang menumpuk di belakang saluran vaginanya saja.

 )etapi, tidak pernah haid, padahal sudah usia haid, tentu bukan hanya itu

saja penyebabnya, ada sejumlah penyebab lainnya.

Page 4: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 4/20

embagian nyeri

Rasa nyeri dibagi dua yaitu akut dan kronik. Nyeri kanker biasanya termasuk jenis nyerikronik yaitu rasa nyeri terus menerus yang penyebabnya mungkin disebabkan kerusakan

 jaringan atau penyebab lain, dan seringkali mempengaruhi perilaku dan gaya hidup pasien.

 Nyeri pada pasien kanker dapat disebabkan langsung oleh kankernya sendiri atau sebagaiakibat tidak langsung. Nyeri akibat kanker disebabkan infiltrasi kanker pada tulang, saraf,

 jaringan lunak, peninggian tekanan intrakranial dan ulkus. Nyeri akibat tidak langsung darikanker misalnya efek samping pengobatan operasi "perlekatan pasca operasi, kolostomi#, efek samping pengobatan kemoterapi "mukositis, esofagitis, konstipasi#, efek samping pengobatanradiasi "fibrosis tulang, mielopati#.

&enurut International Association for the 'tudy of Pain, nyeri adalah rasa tidak nyamansecara fisis dan emosional yang berhubungan dengan kelainan(kerusakan jaringan tubuh.

 Nyeri dibagi ) yaitu*a. Nyeri Nosiseptif *%ia+ali dengan kerusakan jaringan oleh stimuli mekanis atau panas.Aktiitas nosiseptor meningkat oleh -at yang dilepas +aktu terjadi kerusakan jaringan"histamin, asetilkolin dan lainlain#, atau produksi jaringan yang rusak "bardikinin,

 prostaglandin#, serta pelepasan berbagai neuropeptida oleh nosiseptor./ontoh * nyeri rongga mulut akibat radiasi atau kemoterapi, disfagia karena jamur.

'umber nyeri nosiseptif *0ulit * sarkoma, nyeri pada rongga mulut.'omatik dalam * artralgia, miopati, sakit pinggang.1iseral * tumor, gastritis, pankreatitis, infeksi bilier.'akit kepala * meningitis, ensefalitis, migrain, iatrogenik "akibat obat#.

 b. Nyeri Neuropati *'ering tanpa disertai kerusakan jaringan, lebih sering dirasakan di kulit.Pasien merasa seperti terbakar, tertusuk atau seperti kena aliran listrik.Penyebab utama adalah neuralgia pascaherpes.c. Nyeri Idiopatik *

 Nyeri yang terjadi tanpa kelainan organik atau tidak proporsional dengan kelainan yangditemukan.

Informasi %erkait'

• 2rauma Abdomen3 &enurut penyebabnya, trauma abdomen dibagi atas* a. trauma tembus, yaitu dengan penetrasi kedalam rongga perut! dapat disebabkan oleh luka tusuk ...

• /ara melakukan 'uction'uction "penghisapan# dapat dilakukan dengan kateter suction "kateter lunak# atau alat suction khusus

seperti yang dipakai di kamar operasi. Alat ini ...

Page 5: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 5/20

• Penyakit injal Polikistik "Polycystic 0idney %isease#0ista ginjal adalah suatu rongga yang berisi cairan dengan lapisan epitelial. 0ista ginjal dapatdisebabkan oleh anomali kongenital ataupun kelainan...

• Purpura 2rombositopenia Idiopatik "P2I#

Purpura 2rombositopenia Idiopatik adalah suatu gangguan autoimun yang ditandai dengantrombositopenia yang menetap akibat autoantibodi yang mengik...

• 'inusitis'inusitis adalah radang mukosa sinus paral. 'esuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadisinusitis maksilla, sinusitis ethmoid, sinusitis...

2his entry +as posted in 0edokteran and tagged disfagia, esofagitis, kronik , neuralgia,rongga. Bookmark the permalink . 

Inkontinensia Urinosted on July &*, &'%% by irga 

K&SS '

'eorang lakilaki umur 45 tahun diba+a ke Puskesmas dengan keluhan selalu ngompol dan

 buang air kecil sedikitsedikit. Namun +alaupun buang air kecilnya berlangsung lama, tetapi

selesai buang air kecil ia merasa tidak puas. 0eadaan ini dialaminya 4 hari yang lalu. Penderita

mengeluh sakit pada kedua lutunya.

&enurut keluarganya, setahun terakhir ini, +atak bapak ini selalu marah dan sering lupa

setelah mengerjakan sesuatu yang baru saja dilakukannya. 'ejak 4 tahun terakhir ini penderita

mengkomsumsi obatobatan kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. 2iga

tahun yang lalu penderita mendapat serangan stroke.

 

K&%& K*I '

• #dentitas + Lakilaki - tahun

• Keluhan /tama + %. Sering ngompol

). BA0 sedikitsedikit

Page 6: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 6/20

6. 2idak puas saat berkemih

7. %ialami sejak tujuh hari yang lalu

• 0utoanamnesis+ Sakit pada kedua lutut

• 0lloanamnesis+ %. 1atak pemarah

). 'ering lupa pekerjaan yang baru dilakukan

• 2i$ayat penyakit dan pengobatan +

%. Diabetes (elitus

&. Stroke 3 tahun yang lalu

3. )ekanan darah tinggi

4. enyakit jantung

*. 2eumatik

P+%&-&&

%. 0pa yang menyebabkan pasien sering ngompol dan buang air sedikitsedikit5

&. 0pa kaitan antara kondisi keji$aan pasien dengan keluhan yang dialami5

3. 6bata pa saja yang berpengaruh pada keluhan pasien5

4. 7ubungan antara ri$ayat penyakit dengan keluhan pasien5

*. 0namnesis dan pemeriksaan yang diperlukan5

8. 9agaimana penatalaksanaan dari kasus di atas5

 

&&ISIS SK+&I/

Berdasarkan gejala utama dari pasien dimana pasien buang air kecil sedikitsedikit,

 berlangsung lama, disertai rasa tidak puas setelah BA0, kelompok kami berpendapat bah+a

#asien menalami inkontinensia $rin #ersisten ti#e overflow, dikarenakan keseuaian

gejala klinisnya.

2erdapat beberapa faktor yang menyebabkan inkontinensia tipe oerflo+. 'etelah

menganalisa berdasarkan keterangan yang ada, kelompok kami memilih "i#ertrofi Prostatsebagai %iagnosis 8tama, sebab*

Page 7: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 7/20

%. Dari segi revalensi, hipertro: prostat memiliki prevalensi yang sangattinggi pada lakilaki usia lanjut. Skenario mencantumkan bah$a pasienadalah seorang laki-laki berusia 79 tahun, suatu umur dimanaprevalensi hipertro: prostat mencapai ;'< secara umum.

&. =ejalagejala yang ditunjukkan pasien cocok dengan gejala obstrukti> pada penderita 7iperplasia prostat, yaitu+

• Hesistancy !keluar kemih terputusputus" ? di skenario dikatakan @90K sedikit sedikitA

• Mengejan untuk mengeluarkan urin à 9utuh 0namnesis tambahan, namunsecara logika jika 0ir seni yang keluar sedikitsedikit dan ada rangsanganingin berkemih pasti seseorang akan mengedan secara reBeks untukmengeluarkan air seni lebih banyak dan meredakan rasa ingin berkemih.

•  Aliran Urin lemah à di skenario dikatakan @$aktu berkemih lamaA, secaralogika tidak mungkin aliran urinnya kuat dan $aktu berkemih juga lama,pasti alirannya lemah, namun untuk memastikan kita butuh 0namnesistambahan.

• Lama kemih berkepanjangan ? Cocok dengan skenario

• Perasaan tak tuntas saat berkemih ? Cocok dengan skenario

• Retensi Urin !dapat mengakibatkan inkontinensia overfow".

Berdasarkan pembahasan mengenai kemungkinan penyakitpenyakit yang dapat

menyebabkan inkontinensia urin sesuai dengan skenario, untuk sampai ke diagnosis pasti

membutuhkan berbagai pemeriksaan penunjang. $leh karena itu, berikut ini merupakan

uraian mengenai tahaptahap untuk mengealuasi dan menangani pasien tersebut. &namnesis

0an #emeriksaan yan 0ib$t$hkan '

•  )anyakan berapa banyak urin yang dikeluarkan pada saat inkontinensia.Keluarnya tetesantetesan urin menandakan inkontinensia overfow,sementara keluarnya urin dalam jumlah sedang dijumpai padaoverakti:tas detrusor.

•  )anyakan >rekuensi miksi dalam sehari

•  )anyakan adanya >aktor pencetus seperti batuk, bersin, atau aktivitas lainyang mendahului inkontinensia.

•  )anyakan adanya diare, konstipasi, dan inkontinensia alvi ? kecurigaankelainan neurologis.

•  )anyakan kesulitan dalam mencapai kamar mandi, tingkat keparahanimobilitas pasien

•  )anyakan ri$ayat demam ataupun ri$ayat in>eksi saluran kemih ? dapatmengarah ke inkontinensia tipe urgency 

Page 8: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 8/20

•  )anyakan ri$ayat operasi maupun radiasi di daerah pelvis dan abdomen

Pemeriksaan isis

%. (obilitas pasien + Status >ungsional dibandingkan dengan kemampuan

untuk ke toilet sendiri, Cara berjalan, ada tidaknya kesulitan bergerak.

&. Status mental pasien + ungsi kogniti> dibandingkan dengan kemampuanuntuk ke toilet sendiri, (otivasi, (ood dan e>eke>eknya.

3. Neurologis + )andatanda >okal !terutama di ekstremitas ba$ah", )andaarkinson, 2eBeks sakralis bulibuli, emeriksaaan segmen sara> ygmenginervasi vesikouretra+ ankle jerk refe !S% dan S&", fei toe danarch the !eet !S& dan S3".

4. 0bdomen + Distensi bulibuli ? tanda inkontinensia overfow, "uprapubic

ten#erness, (assa di system urogenital !abdomen bagian ba$ah", 0datidaknya jaringan parut bekas operasi.

*. 2ektum + Sensasi perianal, )onus s:ngter, #mpaksi, (assa, 2) ? ukurandan kontur prostat

8. elvis + rolaps pelvis, (assa pelvic, 0bnormalitas anatomi lainnya.

aboratori$m

Pemeriksaan urinalisis, kultur urine untuk menyingkirkan kemungkinan adanya proses

inflamasi(infeksi atau keganasan pada saluran kemih.

Pemeriksaan ain

• emeriksaan urodinamik+ uroBometri, pengukuran pro:l tekanan uretra,sistometri, valsava leak point pressure, serta video urodinamika.

• encitraan+ pielogra: intravena, sistogra: miksi

• emeriksaan residu urine+ kateterisasi atau /S= sehabis miksi

$batobat yang kemungkinan dikonsumsi oleh pasien antara lain diuretik dan calciumchannel blocker untuk menangani penyakit jantung dan Analgesik $pioid untuk menangani

nyeri pada rematik. %iuretik merupakan salah satu obat dalam menangani penyakit jantung,

namun kerja obat tersebut meningkatkan absorbsi di tubulus ginjal sehingga kecepatan

 produksi urin pun meningkat. Pada pasien yang juga memiliki ri+ayat stroke, muskulusdetrusor pada kandung kemih mengalami kelemahan akibat serangan stroke. $leh karena itu

lemahnya muskulus detrusor ditambah peningkatan produksi urin semakin mempermudah

 pasien untuk berkemih tanpa disadari.'edangkan /alcium /hannel Blocker yang juga

merupakan salah satu terapi medikamentosa pada penyakit jantung memiliki efek samping

relaksasi otot kandung kemih, sehingga pada saat kandung kemih penuh, tidak ada kontraksiyang menahan aliran urin keluar melalui urethra. Begitupula dengan Analgesik $pioid, obat

Page 9: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 9/20

ini berefek pada peningktan kontraksi kandung kemih dan ureter dan juga berefek pada

 berkemih tanpa disadari.

0eluhan penyerta pasien berupa rematik merupakan salah satu faktor yang dapat

memperberat inkontinensia urinnya karena pergerakannya untuk berkemih menjadi

terhambat. %emensia yang diderita oleh pasien merupakan komplikasi dari ri+ayat penyakit

metaboliknya yang dapat bersifat nonreersibel akibat stroke, yaitu demensia askuler.

0ondisi tersebut menimbulkan gangguan fungsional untuk berkemih.

Adanya ri+ayat %& dan penggunaan obatobat yang dapat menyebabkan inkontinensia,

sekalipun b$kan mer$#akan #enyebab $tama dalam skenario ini, namun turut mengambil

 peran sebagai faktor yang memperburuk kondisi yang dialami pasien.

'kala prioritas 2atalaksana pasien *

9. :aluasi penyebab dari inkontinensia

). &engatasi Inkontinensia 8rine

; Behaioral interentions Rehabilitasi medik 

;Penggunaan obatobatan untuk mengatasi inkontinensia urine

;Injeksi Periuretra

;Pembedahan

;Pemasangan kateter 

6. &engatasi hipertensi,reumatik dan diabetes melitus

7. :aluasi penggunaan obat yang digunakan

<. Penyesuaian lingkungan

Penatalaksanaan primer untuk pasien *

• Tindakan bedah  untuk mengatasi penyebab obstruksi saluran kemih.Dalam kasus ini yang dilakukan adalah reseksi prostate.

• Latihan buli-buli (bladder retraining), bertujuan untukmengembalikan pola berkemih normal dan kontinens setelah usaipemakaian ind$elling catheteriEation.

• Kateterisasi interiten, yang dapat membantu mengatasi pasien

dengan retensi urin dan inkontinensia overBo$ akibat bulibuli yang tidakdapat berkontraksi dengan baik.

Page 10: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 10/20

!eratitis Kontak "lergiosted on July &8, &'%% by irga 

D+M&%I%IS

%ermatitis adalah peradangan kulit bukan karena infeksi yang mengenai epidermis dandermis bagian atas sebagai respon terhadap pengaruh berbagai factor dari luar "eksternal# dan

dari dalam "internal# yang dalam perkembangannya menimbulkan kelainan kulit polimorf dan

memberi keluhan gatal, dan eritem.

Berdasarkan golongan penyebab, dermatitis terbagi atas *

A. %ermatitis yang berhubungan dengan factor eksogen

%. Dermatitis iritan

&. Dermatitis kontak alergi

B. %ermatitis yang berhubungan dengan factor endogen

9. %ermatitis atopik 

). %ermatitis numularis

6.%ermatitis seboroika

 

D+M&%I%IS K/%&K &+I

Berlainan dengan dermatitis iritan, dermatitis kontak alergi "%0A# hanya terbatas pada orang

yang kele+at peka, sehingga hanya sekitar )=> dari seluruh penderita dermatitis kontak. 

P&%/ISI//I

%ermatitis kontak alergi timbul bila kulit yang telah tersensitasi dengan bahan dari alergik yang spesifik. %0A digolongankan reaksi hipersensitiitas lambat imunologik tipe I1. Pada

 penyakit ini dikenal dua fase yaitu fase sensitasi dan fase elisitasi.

 Fase sensitisasi

?ase ini dimulai bila hapten bergabung dengan protein kulit. @apren merupakan antigen yang

tidak dapat merangsang pembentukan antibody namun hanya dapat bereaksi dengan antibody,

karena itu disebut antigen yang tidak sempurna. 'etelah bergabung dengan protein baru

mempunyai sifat antigen lengkap.Pemba+a protein utama adalah proteolipid dan glikoprotein

Page 11: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 11/20

yang berada pada permukaan sel langerhans di epidermis. 'el langerhans mempunyai sifat

yang mirip makrofag untuk mempresentasikan antigen.

@apten kemudian difagosit oleh sel langerhans, kemudian hapten diubah oleh en-im lisosom

dan sitolitik lalu berikatan denhan @LA%R, membentuk antigen. @LA%R melalui resepttor 

/6 akan diperkenalkan kepada sel limfosit 2 melalui cluster of differentiation 7 "/%7#. $leh

sel langerhans melepaskan sitokin berupa IL) yaitu mediator yang menyebabkan proliferasi

sel limfosit 2 menjadi sel memori yang siap memeakan antigen yang serupa. Proses sensitasi

ini umunya berlangsung 97)9 hari, paling cepat 7 hari.

 Fase elisitasi

?ase elisitasi dimulai ketika antigen serupa, setelah difagosit oleh sel langerhans dengan

cepat akan dikenal oleh sel memori shingga sel memori akan mengeluarkan interferon

 gamma  "IN?g# yang merangsang keratinosit dan menampakkan intercellular adhesionmolecule-9 "I/A&9# dan @LA%R pada perukaan keratinosit .@LA%R akan

memungkinkan keratinosit berikatan dengan limfosit 2 dan sel 2 sitotoksik. %isamping itu

keratoksik akan memproduksi IL9, IL, dan &/'? yang akan mengaktifkan sel limfosit 2

dan melepaskan limfokin.

IL9 juga memproduksi eicosanoid , dimana bila dikombinasi dengan limfokinlimfokin

lainnya akan mengaktifkan sel mast dan makrofag, sehingga akan terbentuk histamine yang

menimbulkan asodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah. 'emua proses

yang diatas akan menimbulkan reaksi yang dikenal dengan %0A.

ISID+

Pada umumnya %0A jarang pada anakanak usia7 tahun namun banyak pada usia belasan

atau de+asa muda. Pada usia tua respon imun telah ditekan , sehingga timbulnya kelainan

kulit diduga sebagai iritasi atau erupsi obat.

&MB&& KIIS

'ulit dibedakan dengan iritan, dimulai eritem, papul, esikel dan eksudat " basah#, pada

tangan, kaki dan jarijari tanda mulanula esikel yang berkelompok dan gatal. Lesi dapat

 bertambah dan meluas. @al tersebut diatas ada pada %0A akut. Pada fase kronik atau

"kering# akan tampak hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, dapat pula urtikaria, likenifikasi,

skuama, dan papel.

&MB&& "IS/P&%//IS

Pada dermatitis akut perubahan pada epidermis berupa edema interseluler "spongiosis#,

terbentuk esikel atau bulla dan pada dermis terdapt dilatasi askuler disertai edema dan

infiltrasi periaskulerselsel mononuclear.%ermatitis subakut memberikan gambaran

Page 12: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 12/20

histopatologis menyerupai bentuk akut dengan terdapatnya akantolisis dan kadangkadang

 parakeratosis.

Pada %0A terlihat parakeratosis, akantolisis hyperkeratosis, spongiosis ringan, tidak tampak 

adanya esikel dan pada dermis dijumpai infiltrasi peraskuler. Pertambahan kapiler dan

fibrosis. ambaran tersebut merupakan dermatitis secara umu dan sulit dibedakan

antara%0A dan %0I.

P+&%&&KS&&&

'ecara garis besar penatalaksanaan %0A meliputi*

%. Fliminasi atau menghindari bahan kontak

&. pengobatan

3. dan tindakan pencegahan

 Pengobatan

8ntuk %0A mandidans atau akut "basah# pengobatan dengan dikompres, sedangkan untuk 

%ka subakut atu kronis digunakan kortikosteroid topical. Pada %0A yang disetai infeksi

sekunder dapa t digunakan antibiotic sistemik.

Pada %0A yang cenderung meluas dapat diberikan kortikosteroid sistemik, atau anti

histamine.

 Pencegahan

unakan sarung tangan atau perlindngan lainnya didaerah kontak.

DI&/SIS B&DI

%. dermatitis kontak iritan

&. dermatitis atopik

3. dermatitis numelaris

4. dermatitis seboroik

*. psoriasis

#n>ormasi )erkait+

• 0ppendisitis 0kut

0ppendisitis akut adalah penyakit radang pada appendiks vermi>ormis yangterjadi secara akut. 0pendiks atau umbai cacing hingga saat ini >ungsinya b...

Page 13: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 13/20

• 9anjir9anjir banding yang terjadi secara alami, banjir sungai dan banjir pantai daricurah hujan yang tinggi atau banjir yang terkait dengan polapola cuaca...

• DismenoreDe:nisi + Nyeri menjelang atau selama haid, dan sangat mengganggu aktivitassehingga penderita harus tidur. Ftiologi + G Dismenore primer...

• Ftiologi dan atogenesis Konjungtivitis 0lergi0lergi merupakan suatu reaksi dari tubuh terhadap molekul yang dikenal sebagaibenda asing. Sebagai contoh, reaksi alergi adalah suatu bagian penting ...

• Ftiologi dan enyebab )onsilitis )onsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil !amandel". )onsil adalah kelenjargetah bening di mulut bagian belakang !di puncak tenggorokan". )onsil...

Perbedaan T# "nak dan !ewasaosted on (arch %*, &'%% by irga 

Perbedaan 2B Anak dan %e+asa diantaranya *

%. )9 anak lokasinya pada setiap bagian paru, sedangkan pada de$asa didaerah apeks dan in>ra klavikuler

&. )erjadi pembesaran kelenjar lim>e regional sedangkan pada de$asa tanpapembesaran kenlenjar lim>e regional

3. enyembuhan dengan perkapuran sedangkan pada de$asa dengan:brosis

4. Lebih banyak terjadi penyebaran hematogen, pada de$asa jarang

&lb$min$ria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin di dalam urin.Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan mengalamifiltrasi pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah.Laju albumin yang terlepas dari penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 9<=miligram()7 jam telah dianggap secara medis sebagai patologis.C9D

Ealaupun dropsy atau anasarca telah dikenali sejak berabad yang lalu, pada tahun 9F)4Richard Bright pertama kali mengemukakan bah+a beberapa kasus edema disebabkan oleh

Page 14: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 14/20

adanya penyakit pada ginjal, yang kemudian dikenal sebagai penyakit Bright. %iagnosis edema yang menyatakan ginjal sebagai asalusul edema kemudian didasarkan pada adanyakonsentrasi albumin di dalam urin. %i dalam catatannya, Reports of medical cases with a

view of illustrating the symptoms and cure of diseases by a reference to morbid anatomy,Richard Bright menunjukkan pertamakalinya bah+a pemanasan urin dengan menggunakan

sendok teh akan menghasilkan formasi sejenis protein serupa  putih telur  yang disebutGalbumenG, yang sekarang disebut albumin.

Beberapa istilah digunakan untuk menyatakan klasifikasi albuminuria antara lain adalahalbuminuriamikro jika laju ekskresi albumin ke dalam urin antara ) hingga )==mikrogram(menitC)D atau 6= hingga 6== miligram()7 jam,C6D dan disebut albuminuriamakro setelah laju ekskresi tersebut melebihi nilai )== mikrogram(menit,C)D kemudian disebut

 proteinuria saat rasio albumin terhadap kreatinina lebih besar daripada 6= miligram(mmolC7D dengan laju ekskresi melebihi =,< gram per )7 jam.C)D Proteinuria yang disertai denganhipertensi  berakibat pada nefropati diabetik .C<D Pada he+an anjing, hal ini merupakankomplikasi jangka panjang dari simtoma hiperkortisolisme dan hiperadrenokortisisme.CD

Proteinuria juga dapat dikategorikan dengan asalmula GglomerularG selain GtubularG, yangdisebabkan oleh meningkatnya  permeabilitas glomerular terhadap molekul makro.Peningkatan dapat terjadi pada lapisan glomerular yang dibentuk   podosit atau sel mesangial,maupun pada lapisan endotelial renal yang disebut membran dasar glomerular .C4D :n-imheparanase diketahui juga menyebabkan degradasi pada membran tersebut.CFD

Pada lintasan podosit, 2?H9, sebuah sitokina fibrogenik  selalu mengalami peningkatan saatginjal meradang.C5D 2?H9 kemudian menekan  protein diafragma  pada celah podosit seperti

 P-cadherin, zonula occludens-1, dan nefrin. 'ementara itu, 2?H9 juga menginduksiekspresi protein filamen seperti desmin, fibronektin dan kolagen9, dan menstimulasi sekresi en-im &&P5 oleh podosit. 'inergi endokrin dan parakrin di atas akan mengakibatkan selepitelial termasuk podosit mengalami dediferensiasi menjadi sel mesenkimal, danmeningkatnya permeabilitas pada lapisan tunggal podosit, hingga dapat dilalui albumin.

Proteinuria lebih lanjut dikategorikan berdasarkan jenis protein yang terekskresi selainalbumin, misalnya globulin, rantai ringan kappa atau lambda, atau protein 2amm @orsfall yang terbentuk dari nefron yang rusak. 'edangkan albuminuria  persisten merupakan salahsatu faktor dari sindrom metabolisme dan dapat menjadi petunjuk a+al adanya peningkatanrisiko penyakit renal dan kardioaskular  yang terkait dengan resistansi insulin dan disfungsi

 jaringan endotelial, akibat tidak normalnya atau terbaliknya fungsi filtrasi pada glomerulus.C)D 

Beberapa diagnosa yang dapat terjadi dari albuminuria antara lain*C9=D

• Penyakit renal primer

o lomerulonefritis, baik yang bersifat idiopatik  maupun yang terjadi akibathepatitis, malaria dan lainlain

o Tubulointerstitial disease (toic! allergic! vascular! infective! hereditary"

• Penyakit renal yang terkait dengan kelainan metabolisme

o lomerulosklerosis diabetik 

Page 15: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 15/20

o #ystemic lupus erythematosus

o Amiloidosis, dengan atau tanpa mieloma

o 1askulitis (allergic! polyarteritis! #$%! dll&"

o  Neoplasia

o 2oksin (heavy metals! drugs! allergens"

• @emodinamik seperti congestive heart failure! constrictive pericarditis! renal vein

thrombosis

• &ieloma multipel "Ig, IgA, Ig%, Ig:, dan rantai ringan bebas#

• 'aldenstrm)s macroglobulinuria (primarily *g+"

•  +u heavy chain disease

•  *diopathic monoclonal gammopathy

• Limfoma

Adanya busa yang berlebihan ketika buang air kecil dapat menjadi pertanda a+al simtomaalbuminuria, +alaupun urin yang berbusa juga dapat disebabkan oleh hal yang lain seperti

defisiensi tiamina, hipertensi  portal, kekurangan hepatoselular , tirotoksikosis, anemia dan penggunaan obatobatan antiperadangan berjenis nonsteroid yang umumnya menyebabkanreabsorpsi garam darah.C99D

Po0osit " bahasa Inggris* podocytes! visceral epithelial cells# adalah sel renal di dalam

kapsula Bo+man yang berderet mengelilingi pembuluh darah kapiler  glomerulus.

/elah yang terbentuk di antara deret podosit yang berada di atas membran dasar glomerular  

 berfungsi sebagai filtrasi a+al. 'ebuah lapisan diafragma yang terdiri dari protein seperti

nefrin, podosaliksin dan kaderin berperan agar makromolekul seperti albumin dan globulin 

tetap berada pada sirkulasi darah, dan mele+atkan molekul kecil seperti air , glukosa dan ion garam.

Podosit juga berperan dalam regulasi ?R . 0etika terjadi kontraksi pada podosit, celah diantara podosit menjadi menutup, hal ini menurunkan ?R sebab berkurangnya area filtrasi.

%isfungsi podosit diketahui sebagai a+al patogenesis  beberapa nefropati seperti albuminuria,

glomerusklerosis, diabetes dll.C9D 'ebuah hormon pleitrofik yaitu @? memiliki sifat

mekaniske perlindungan terhadap sel epitelial renal dengan ekspresi protein cmet. %ari

 percobaan pada he+an tikus, simtoma albuminuria yang diinduksi oleh adriamycin dapat

diredakan dengan pemberian @?, dan degradasi podosit dapat dicegah oleh asam lipoat.C)D

Page 16: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 16/20

Podosit 

=lomerulus. !Diagram in rench, but H(embrane basale glomerulaire et ses podocytesH

labeled near center."

Scheme o> :ltration barrier !bloodurine" in the kidney. 0. )he endothelial cells o> the

glomerulusI %. pore !>enestra".

#$ %loerular baseent ebrane& '$ laina rara e(terna )$ laina densa *$

laina rara interna

/. Podocytes* 9. en-ymatic and structural protein ). filtration slit 6. diaphragma

Me+, $%&

!orlands.lsevier m'()*%+,++-).

'$ Progenitor

Podosit merupakan sel epitelial dengan ekspresi /%966 J /%)7 J P%K yang sangat

ter diferensiasi dan sulit melakukan replikasi.C6DPodositopati akan memberikan simtoma berupa

albuminuria, dengan atau tanpa disertai disfungsi renal yang diakibatkan olehglumerulosklerosis, oleh karena podosit tidak mampu untuk mempertahankan fenotipe yang

khas saat berada pada lintasan  patogenesis dan akan mulai kehilangan ekspresi protein yangmendefinisikan fungsinya sebagai salah satu komponen filtrasi pada ginjal.C7D

'el epitelial parietal "P:/#, telah diketahui memiliki sel progenitor  yang sama dengan

 podosit, hingga tahap G#-shaped G glomerulogenesis. 'etelah itu, P:/ dan podosit mulai

menunjukkan ekspresi genetik  yang unik sesuai dengan fungsi masingmasing. Pada podosit

terjadi ekspresi faktor transkripsi E29 dan actin cytoskeleton linking the protein

 synaptopodin, sedangkan pada P:/ terjadi ekspresi faktor transkripsi paired bo gene , 

"PAKF# dan tight unction protein claudin 1.

Page 17: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 17/20

'el progenitor terletak di dalam kapsula Bo+man. 'el yang berada pada urinary pole dengan

ekspresi /%966 dan /%)7 dapat terdiferensiasi menjadi podosit atau sel tubular, sedangkan

sel progenitor yang berada di antara urinary pole dan vascular pole yang memiliki ekspresi

/%966 dan /%)7 dan P%K hanya dapat terdiferensiasi menjadi podosit.C<D Pada percobaan

in vitro, diferensiasi menjadi podosit terjadi dengan stimulasi 1itamin A jenis all-trans,1itamin %6 dan ?B'.

)$ /u0ukan

%. !#nggris"H7epatocyte gro$th >actor signaling ameliorates podocyte injuryand proteinuriaH. /epartment o! Pathology0 University o! Pittsburgh "choolo! Me#icine0 1hil#ren2s Renal Unit0 3ristol Royal Hospital !or 1hil#ren0/epartment o! 4nternal Me#icine0 University o! Michigan Me#ical "chool0

 Aca#emic Renal Unit0 University o! 3ristol05 1hunsun /ai0 Moin A6 "aleem0Lawrence 36 Hol7man0 Peter Mathieson0 #an 8ouhua Liu.

http+$$$.ncbi.nlm.nih.govpmcarticles(C3'-%*4 . Diakses pada %*(ei &'%%.

&. !#nggris"H2eduction in podocyte density as a pathologic >eature in earlydiabetic nephropathy in rodents+ revention by lipoic acid treatmentH./epartments o! 4nternal Me#icine an# Physiology0 University o! Michigan0/epartment o! 9eurology0 /epartment o! Pe#iatrics0 University o!Michigan5 3rian "iu0 :harna "aha0 ;illiam < "moyer0 =elli A "ullivan0 #an>rank 1 3rosius0 444.http+$$$.ncbi.nlm.nih.govpmcarticles(C%43*;-8 . Diakses pada %8(ei &'%%.

3. !#nggris"H)he podocytes response to injury+ role in proteinuria andglomerulosclerosis.H. /epartment o! Me#icine0 /ivision o! 9ephrology0University o! ;ashington5 "hanklan# ":6.http+$$$.ncbi.nlm.nih.govpubmed%88;;%&' . Diakses pada %- (ei&'%%.

4. !#nggris"HDe novo epression o> podocyte proteins in parietal epithelialcells during eperimental glomerular diseaseH. /ivision o! 9ephrology0/epartment o! Pathology0 University o! ;ashington0 =i#ney /isease"ection0 9ational 4nstitute o! /iabetes0 /igestive an# =i#ney /iseases09ational 4nstitutes o! Health5 ?akamoto @hse0 Michael R6 aughan0 :eBrey

36 =opp0 Ronal# /6 =roBt0 1aroline 36 Marshall0 Alice M6 1hang0 =elly L6Hu#kins0 1harles <6 Alpers0 :eBrey ;6 Pippin0 #an "tuart :6 "hanklan#.http+$$$.ncbi.nlm.nih.govpmcarticles(C&;3;*8 . Diakses pada %-(ei &'%%.

*. !#nggris"H2egeneration o> =lomerular odocytes by 7uman 2enalrogenitorsH. <cellence 1enter !or Research0 ?rans!er an# High <#ucation/enothe0 /epartment o! Me#ical an# "urgical 1ritical 1are0 an#/epartment o! Anatomy0 University o! >lorence0 <lisa Ronconi0 1ostan7a"agrinati0 Maria Lucia Angelotti0 <lena La77eri0 3ene#etta Ma77inghi0 Lara3allerini0 <liana Parente0 >rancesca 3echerucci0 Mauro Cacci0 Marco 1arini0<nrico Maggi0 Mario "erio0 Cabriella 3arbara annelli0 Laura Lasagni0

"ergio Romagnani0 #an Paola Romagnani.

Page 18: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 18/20

http+$$$.ncbi.nlm.nih.govpmcarticles(C&83-'*; . Diakses pada %-(ei &'%%.

Semba# atau edema berarti meningkatnya olume cairan di luar sel "ekstraseluler# dan diluar pembuluh darah "ekstraaskular# disertai dengan penimbunan di jaringan serosa.

Pada manusia yang tidak mengalami obesitas, pada umumnya => massa tubuh berupa air  dengan dua per tiga bagian terkandung di dalam sel. 'epertiganya berada di luar sel dengandistribusi 4=> berada pada interstitium, )=> di dalam askulatura, 9=> pada sistem saraf

 pusat, mata, rongga serosa dan dinding saluran pencernaan.C9D &engenali edema merupakanlangkah penting ditinjau dari aspek klinis, oleh karena rasa sakit yang diderita pasien dapat

 bera+al dari simtoma yang diinduksi oleh cairan tubuh seperti nokturia, dispnea nokturnal paroksimal, angina nokturnal, defisiensi tiamina, hipertensi portal dan kekuranganhepatoselular , selain *C)D

0ondisi kaki yang bengkak  oleh karena edema.

• 0elainan yang disebabkan oleh gangguan reabsorpsi garam renal 

o Penyakit renal instrinsik

lomerulonefritis akut

agal ginjal akut

Page 19: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 19/20

agal ginjal kronis

o Induksi obatobatan

 .onsteroidal anti-inflammatory agents

0onsumsi insulin

0onsumsi hormon estrogen dan bahan kontrasepsi oral

0onsumsi mineralokortikoid

o  Refeeding edema

• /enous occlusion and its se0uelae 

o  Peripheral deep vein thrombosis

o  Postphlebitic venous insufficiency

o  *nferior vena cava occlusion

o #uperior vena cava occlusion

• 'indrom idiopatik  pecahnya pembuluh darah kapiler 

• 0elainan yang terkait dengan lymfedema 

o Penyakit &ilroy

o ?ilariasis

o  .eoplastic obstruction of lymphatics

o #urgical interruption of lymphatics

• 0elainan yang terkait dengan high cardiac output  

o  rteriovenous fistula

o Beriberi

o Anemia

o 2irotoksikosis

o Penyakit Paget

Page 20: Babesiosis dll

7/17/2019 Babesiosis dll

http://slidepdf.com/reader/full/babesiosis-dll 20/20

• 0elainan dengan patogenesis yang belum jelas

o :dema idiopatik 

o 'indrom premenstruasi

o Toemia of pregnancy

o @ipotiroidisme

• 0elainan dengan patogenesis kompleks

o 2ongestive heart failure

o 'indrom nefrotik 

o 'irosis hati

• Benkak  adalah pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk tumor . Bengkak

merupakan salah satu dari lima ciri utama pada peradangan, bersama dengan rasa

sakit, panas, +arna kemerahan, dan disfungsi.

• &enurut penyebabnya, bengkak dapat bersifat kongenital, traumatik, radang,

neoplastik, dan lainlain.

• Akhiran GmegaliG digunakan dalam bidang medis untuk menjelaskan pembengkakan,

seperti hepatomegali, akromegali, dan splenomegali.

• Bagian tubuh membengkak disebabkan oleh adanya luka, infeksi, atau suatu penyakit.


Top Related