Download - bab2 revisi 3x
Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu
pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha
belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2000).
Prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa untuk
menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,
penerapan, daya analisis dan evaluasi (Winkel, 2004).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi
akademik adalah suatu tingkat khusus dari pencapaian seseorang
individu dalam tugas sekolah atau akademik, yang dikarenakan oleh
kesungguhannya dalam mempelajari dan melakukan tugas dan
kewajibannya.
a. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik,
sebagaimana yang dikemukakan Rola dalam Sahputra (2009) terdapat
empat faktor yang memepengaruhi prestasi akademik yaitu :
1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan
Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada
anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak
dalam keluara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan prestasi. Produk – produk kebudayaan pada suatu
10
daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang
bisa meningkatkan semangat.
2) Peranan konsep diri
Konsep diri merupakan bagaimana individu berfikir tentang
dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu
untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk
melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah
lakunya.
3) Pengaruh dari peran jenis kelamin
Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan
makulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal
khususnya jika wanita tersebut berada diantara pria. Pada wanita
terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada
wanita terdapat kekhawatiran pada dirinya akan ditolak masyarakat
apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat ini
konsep tersebut masih diperdebatkan.
4) Pengakuan dan prestasi
Individu akan berusaha keras jika dirinya merasa
diperdulikan oleh orang lain. Dimana prestasi sangat dipengaruhi
oleh peran orang tua, keluarga, dan dukungan lingkungan tempat
dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk
berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.
11
Sedangkan dipihak lain Soemanto dalam Sahputra (2009)
menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah laku
individu adalah :
1) Konsep diri
Pikiran atau persepsi individu tentang dirinya sendiri,
merupakan faktor yang penting mempengaruhi prestasi dan
tingkah laku individu.
2) Locus of Control
Dimana individu merasa melihat hubungan antara
tingkah laku dan akibatnya, apakah dapat menerima tanggung
jawab atau tidak atas tindakannya. Locus of control
mempunyai dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi
internal. Dimensi eksternal akan mengganggap bahwa
tanggung jawab segala perbuatan berada di luar diri pelaku.
Sedangkan dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab
sebagai perbuatan berada pada diri si pelaku. Individu yang
memiliki locus of control eksternal memiliki kegelisahan,
kecurigaan, dan rasa permusuhan. Sedangkan, individu yang
memiliki locus of control internal suka bekerja sendiri dan
efektif.
12
3) Kecemasan yang dialami
Kecemasan merupakan gambaran emosional yang
dikaitkan dengan ketakutan. Dimana dalam proses belajar
mengajar, individu memiliki derajat dan jenis kegelisahan
yang berbeda.
4) Motivasi belajar
Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat
daripada motivasi untuk tidak gagal, maka individu akan segera
merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, jika
motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan
mencari soal yang lebih mudah atau lebih sukar.
Setiap individu yang telah terpenuhi kebutuhan
pokoknya pastilah sedikit banyak memiliki keinginan
berprestasi. Namun yang membedakan antara individu yang
memiliki keinginan berprestasi tinggi dan rendah adalah
keinginan dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan
baik (Rola dalam Sahputra 2009)
Sobur (2006) menyatakan bahwa ciri individu yang
memiliki keinginan berprestasi tinggi adalah memiliki standar
berprestasi, berprestasi dihubungkan dengan seperangkat
standar. Seperangkat standar tersebut dihubungkan dengan
prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau serta
tugas yang harus dilakukan. Adanya kebutuhan untuk
13
mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan
sehingga dapat diketahui dengan cepat hasil yang diperoleh
dari kegiatannya, lebih baik atau lebih buruk. Menghindari
tugas-tugas yang sulit atau terlalu mudah, akan tetapi memilih
tugas yang tingkat kesulitannya sedang.
Dengan demikian, individu yang memiliki keinginan
untuk berprestasi tinggi adalah individu yang memiliki standar
berprestasi, memiliki tanggung jawab pribadi atas apa yang
dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana
dirinya mendapat umpan balik sehingga dapat diketahui
seberapa baik tugas yang dilakukannya, individu tidak
menyukai keberhasilan yang bersufat kebetulan atau karena
tindakan orang lain, individu lebih suka bekerja pada tugas
yang tingkat kesulitannya menegah dan realistis dalam
pencapaian tujuannya.
Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam
dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri
mahasiswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri
mahasiswa. Faktor internal terdiri dari kecerdasan atau
intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,
kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari
14
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Faktor internal (faktor dari dalam diri manusia)
Faktor ini meliputi:
1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:
a) Karena sakit
b) Karena kurang sehat
c) Karena cacat tubuh
2) Faktor Psikologi (faktor yang bersifat rohani) meliputi:
a) Intelegensi
Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-
beda. Seseorang yang memiliki IQ 110 – 140 dapat
digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ 140
keatas tergolong jenius. Golongan ini mempunyai
potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di
Perguruan Tinggi. Seseorang yang memiliki IQ
kurang dari 90 tergolong lemah mental, mereka
inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar.
b) Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang
dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat
yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah
mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya.
15
Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang
tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan,
mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut
akan tampak pada anak suka menggangu kelas,
berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nilainya
rendah.
c) Minat
Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu
pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang
tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan
bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya, tidak
sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan
problema pada diri anak. Ada tidaknya minat
terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak
megikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan
aktif tidaknya dalam proses pembelajaran.
d) Motivasi
Motivasi sebagai faktor dalam (batin) berfungsi
menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan
perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin
besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan
belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan
16
giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan
giat membaca buku-buku untuk meningkatkan
prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya
lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka
menggangu kelas dan sering meninggalkan
pelajaran. Akibatnya mereka banyak mengalami
kesulitan belajar.
3) Kelelahan
Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa antara
laindapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana
dikemukakan oleh Slameto (2003) sebagai berikut:
(1) Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada
substansi sisa pembakaran di dalam tubuh,
sehingga darah kurang lancar pada bagian
tertentu.
(2) Kelelahan rohani dapat terus menerus karena
memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat,
17
mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai
dengan minat dan perhatian.
Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan
rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar dan agar
mahasiswa belajar dengan baik haruslah menghindari
jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya seperti
lemah letihnya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi
yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan
masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan
sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan
perhatian.
Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap
pencapaian prestasi akademik mahasiswa. Agar
mahasiswa selaku pelajar dengan baik harus tidak terjadi
kelelahan fisik dan psikis.
Kelelahan baik jasmani atau rohani dapat
dihilangkan dengan cara-cara:
(1) Tidur,
(2) Istirahat,
(3) Mengusahakan variasi dalam belajar,
(4) Menggunakan obat-obatan yang bersifat
melancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok,
(5) Rekreasi dan ibadah yang teratur,
18
(6) Olahraga secara teratur,dan
(7) Mengimbangi makan dengan makanan yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya empat
sehat lima sempurna,
(8) Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat
menghubungi seorang ahli, misalnya dokter,
psikiater, konselor, dan lain-lain.
Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar diri
seseorang), faktor ini meliputi :
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan
pertama. Yang temasuk faktor ini antara lain :
a) Perhatian orang tua
Dalam lingkungan keluarga setiap individu
atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam
mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian
orang tua ini akan menentukan seseorang siswa
dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih
sayang memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.
b) Keadaan ekonomi orang tua
Keadaan ekonomi keluarga juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala
19
siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan
ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa
yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi
belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang
keadaan ekonominya rendah malah mendapat
prestasi belajar yang tinggi.
c) Hubungan antara anggota keluarga
Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang
harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya
hubungan yang harmonis antara anggota keluarga
akan mendapat kedamaian, ketenangan dan
ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi
belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa
dapat tercapai dengan baik pula.
2) Lingkungan sekolah/kampus
Yang dimaksud sekolah, antara lain :
a) Guru/ dosen
b) Kondisi gedung
c) Kurikulum
d) Beban studi/ SKS
e) Metode mengajar
f) Media/ fasilitas belajar
20
3) Lingkungan sosial
(1) Teman bergaul
Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-
anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi
dan memberi pengertian untuk mengurangi
pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif
bagi anak tersebut.
(2) Lingkungan tetangga
Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi
anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar,
mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila
lingkungan tetangga adalah orang yang tidak
sekolah, menggangur, akan sangat berpengaruh bagi
anak.
(3) Aktivitas masyarakat
Peran orang tua disini adalah memberikan
pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar
dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
Dari berbagai faktor di atas, ada satu faktor
internal yang sulit ditingkatkan, yakni faktor
intelegensia atau kecerdasan karena pembawaan.
Sedangkan faktor-faktor lainnya, baik internal
21
maupun eksternal bisa dikembangkan atau
ditingkatkan. Beberapa faktor yang bisa
ditingkatkan adalah lingkungan belajar, kebiasaan
belajar dan motivasi belajar.
Lingkungan belajar adalah kondisi dan
segala fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
belajar sehari-hari, termasuk di dalamnya adalah
lingkungan belajar yang memadai, tempat belajar
yang tenang, penerangan yang cukup, orang-orang
yang mendukung, bahan-bahan belajar yang
memadai, dan perlengkapan belajar yang cukup.
Kebiasaan belajar adalah cara-cara kegiatan yang
kerapkali dilakukan sehingga menjadi otomatis atau
menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar merupakan
pembentukan. Setiap orang dapat membentuk
sendiri kebiasaan belajarnya. Kebiasaan belajar
yang baik akan timbul dalam diri seseorang bila
punya kemauan untuk melakukannya dan
dilaksanakan secara terus-menerus sehingga
menjadi habitus.
Motivasi belajar adalah penggerak aktif
dalam diri mahasiswa untuk melakukan aktivitas
belajar. Motivasi belajar menentukan secara
22
langsung terhadap intensitas belajar. Seorang
mahasiswa/mahasiswi yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi akan melakukan kegiatan belajar
secara optimal.
Ketiga faktor di atas sangat esensial terhadap
peningkatan prestasi belajar mahasiswa-mahasiswi.
Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar sudah banyak dilakukan,
namun sejauh ini penelitian yang secara khusus
melihat korelasi antara lingkungan belajar, terutama
tempat belajar yang tenang dan orang-orang yang
mendukung (status tempat tinggal: keluarga, kost,
dan orangtua) dengan prestasi belajar mahasiswa
belum dilakukan. Berdasarkan landasan itulah
penelitian ini dilakukan.
2. Olahraga
a. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk
mencapai prestasi yang setinggi-tingginya (UNESCO, 2000).
23
b. Jenis-jenis Olahraga :
Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga aerobik dan olahraga
anaerobik.
1) Olahraga Aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara
terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi
tubuh. Kata aerobik berarti "menghasilkan/produksi oksigen" dan
seperti arti kata aerobik, olahraga aerobik akan merangsang
produksi oksigen.
Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat,
lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan
latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki
seperti bulu tangkis, berenang gaya bebas, bersepeda.
Senam aerobik telah menjadi sangat populer di Indonesia.
Dahulu, kaum pria menganggap senam aerobik adalah olahraga
untuk wanita saja dan menganggapnya kurang bermanfaat. Tetapi
kini, baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan senam
aerobik demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam tersebut
diiringi dengan musik kesenangannya dan irama musik menjadi
panduan dari gerakan yang dilakukan.
Mereka yang dahulu mengira senam aerobik merupakan
olahraga ringan, setelah melakukannya sendiri merasa bahwa
24
senam aerobik keras intensitasnya sehingga mereka menghargai
seperti olahraga lain yang juga cukup keras intensitasnya. Dalam
rangka meningkatkan kebugaran/kesegaran jasmani
karyawan/karyawati mengadakan senam aerobik.
a) Baik bagi jantung
Olahraga aerobik akan membuat denyut jantung anda
meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut
jantung anda meningkat, hal ini berarti suplai atau aliran darah
ke seluruh bagian tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen
yang cukup untuk kebutuhan jaringan dan sel tubuh. Olahraga
aerobik teratur sangat penting bagi tubuh dalam menjaga
kesehatan jantung.
Olahraga aerobik ini dapat dimulai dengan pemanasan
selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan
mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200
dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan
ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari
atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per
minggu.
b) Turunkan tekanan darah
25
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang,
atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan
naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan
aerobik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi
150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar
110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik
selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan
berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena
pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi.
Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali.
Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama
kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama.
Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat
menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita
hipertensi tingkat ringan, bila mau melakukan latihan olahraga
earobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah
sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya turun 6 -
10 mmHg.
c) Baik untuk tulang
26
Dalam penelitian-penelitian terbukti bahwa latihan-
latihan olahraga tertentu tidak hanya dapat membantu kita
melindungi diri terhadap berkurangnya kepadatan tulang karena
bertambahnya usia, tetapi juga dapat meningkatkan kepadatan
massa tulang pada daerah-daerah tertentu.
Tidak ada satu jenis olahraga yang dapat menguatkan
atau mengembangkan keseluruhan tulang. Untuk menguatkan
satu tulang tertentu, anda harus melakukan olahraga yang
khusus bersasaran pada tulang itu. Misalnya, jogging dapat
memberikan banyak tambahan kekuatan pada tulang punggung,
tetapi hanya sedikit saja pada tulang-tulang pergelangan tangan.
d) Baik bagi lansia
Olahraga aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila
olahraga ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan
memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak
pelupa. Olahraga menahan beban (weight bearing exercise)
yang intensif misalnya berjalan, adalah yang paling aman,
murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian
besar lansia. Olahraga sangat bermanfaat bagi lansia, antara
lain: meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko
serangan jantung,
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan
27
tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu
mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari
obesitas, menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh
menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari
penyakit- penyakit yang menyerang kaum lansia, dapat
mengurangi stres dan ketegangan pikiran.
b) Olahraga anaerobik
Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan
oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai
contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis
dan futsal. Dengan begitu olahraga futsal tergolong dalam jenis
olahraga anaerobik
Olahraga anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam
tubuh dan ini akan menjelaskan mengapa olahraga jenis ini hanya
dilakukan untuk jangka waktu yang singkat. Olahraga anaerobik
sangat intensif dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga
anaerobik akan mempercepat proses metabolisme anda dan ini
akan terus bahkan setelah anda berhenti berolahraga.
Olahraga jenis ini merupakan latihan olahraga yang
dilakukan oleh para atlet olahraga untuk meningkatkan masa otot
28
dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam
meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik
adalah kemampuannya untuk membangun otot yang lebih kuat.
Ketika melakukan latihan anaerobik, energi yang tersimpan dalam
otot akan digunakan sebagai sumber energi.
American Heart Association (2007) menganjurkan angkat
beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya
sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh
kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara
teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted
yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan
jantung mendadak.
Latihan anaerobik dan aerobik juga bekerja untuk
meningkatkan daya kerja dari organ jantung terutama dalam
meningkatkan volume kedua ventrikel kiri dan kanan dari organ
jantung dengan latihan aerobik, atau memperbaiki kekuatan otot
myocardial jantung dengan latihan anaerobik.
c. Manfaat olahraga :
1) Memperbaiki percayaan diri.
29
Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis
aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan
suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga
merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya
yang tidak melakukan kegiatan serupa.
2) Mengurangi resiko stress
Kegiatan fisik merangsang berbagai zat kimia dalam otak
yang akan membuat Anda lebih bahagia dan rileks. Anda juga
akan merasa lebih bugar, percaya diri dan terhindar dari depresi
bila Anda berolahraga secara teratur. Selain itu olahraga dapat
mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu
kita mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat
meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih
cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang,
bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
3) Meningkatkan kemampuan sel otak
Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin
dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas
dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa
lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran
darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan
darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat
30
asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan
meningkat dan latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan
konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga
bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat
aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini
dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
4) Membantu menunda proses penuaan dini
Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan
kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan
mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama
mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat.
Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah
sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali
seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas
tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
5) Menaikkan daya tahan tubuh
Olahraga dapat meninggatkan bormon baik dalam otak
yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Hormon
adrenalin atau serotonin adalah hormon yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai
macam penyakit seperti batuk dan flu. Dengan ber olahraga,
31
hormon-hormon tersebut dapat berfungsi secara efektif. Sehingga
daya tahan tubuh kita juga akan meningkat.
d. Keuntungan olahraga
1) Menurunkan kolesterol
Pertambahan usia menjadi salah satu faktor naiknya kadar
kolesterol jahat (LDL) dan menurunnya kadar kolesterol baik
(HDL). Cara terbaik untuk menjaga agar kadar LDL tetap rendah
adalah dengan mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh.
Sementara itu, untuk meningkatakan kadar HDL, lakukanlah
olahraga. Fakta tersebut didukung oleh penelitian di Denmark pada
tahun 2007 terhadap 835 pria yang rutin berolahraga. Kadar
kolesterol baik para responden diketahui selalu tinggi.
2) Menurunkan trigliserida
Trigliserida merupakan lemak dalam darah. Kadar trigliserida yang
tinggi merupakan faktor penyebab tingginya risiko penyakit
jantung. Studi yang sama yang dilakukan para ahli di Denmark
juga menunjukkan pria yang aktif memiliki kadar trigliserida yang
rendah.
3) Menurunkan tekanan darah
32
Studi yang dipublikasikan tahun 2007 oleh para peneliti dari
University of Minnesota menyebutkan aktivitas fisik yang
dilakukan secara reguler efektif menurunkan tekanan darah.
4) Meningkatkan daya ingat
Para pakar menegaskan olahraga termasuk kegiatan yang penting
agar fungsi otak maksimal. Olahraga bisa meningkatkan asupan
oksigen dalam darah dan merangsang produksi senyawa kimia di
otak yang bermanfaat mempertajam daya ingat.
5) Mengurangi inflamasi
Olahraga secara rutin efektif mengurangi kadar protein C-
reaktif, yang menunjukkan kadar inflamasi (peradangan).
Mengapa hal ini penting? Ini karena timbunan kolesterol yang
menyebabkan plak di pembuluh darah bisa pecah dan
menyebabkan peradangan. Akibatnya adalah serangan jantung.
6) Kondisi pembuluh darah lebih baik
Untuk merespon kebutuhan oksigen dalam tubuh, pembuluh
darah haruslah fleksibel atau mudah membesar. Merokok,
endapan kolesterol, dan proses penuaan menyebabkan pembuluh
darah mengeras dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berbagai studi menunjukkan olahraga bisa membantu menjaga
kemampuan pembuluh darah untuk terbuka dan berkontraksi
sesuai kebutuhan fisik tubuh.
7) Menurunkan risiko diabetes
33
The Diabetes Prevention Program menemukan bahwa olahraga
dan program penurunan berat badan yang dilakukan selama 3
tahun mampu mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen.
8) Menguatkan tulang
Berlatih angkat beban, keseimbangan, atau jalan kaki merupakan
jenis-jenis latihan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi
risiko tulang keropos.
9) Menjaga berat badan
Kalau ingin langsing, ya olahraga, dong. Ini merupakan nasihat
klise yang selalu didengungkan orang. Faktanya memang
demikian. Salah satu studi mengenai manfaat olahraga
menunjukkan, pria yang aktif secara fisik memiliki lingkar
pinggang yang lebih kecil dibanding dengan orang yang malas
berolahraga.
10) Panjang umur
Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2004 di Finlandia
terhadap 15.853 pria berusia 30-59 tahun selama 20 tahun
menemukan, mereka yang aktif secara fisik lebih sedikit yang
terkena penyakit jantung dan meninggal dunia selama periode
penelitian berlangsung.
34
3. Olahraga Futsal
Olahraga futsal adalah olahraga sepakbola mini yang dilakukan di
dalam ruangan dengan panjang lapangan 25-42 meter dan lebar 15-25
meter. Dimainkan oleh 5 pemain termasuk penjaga gawang (Roeslan
Hatta, 2003: 9). Memainkan futsal hampir sama dengan sepakbola,
diantaranya dimana dua tim memperebutkan dan memainkan bola
diantara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola ke gawang
lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola. Pemenangnya
adalah tim yang memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak dari
kemasukan bola di gawang sendiri.
Menurut John D. Tenang (2008: 15), futsal adalah olahraga yang
membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima dan mengumpan
bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Permainan futsal
menuntut penguasaan bola tinggi, kerjasama antar pemain dan
kekompakan tim. Permainan futsal lebih dinamis karena gerakan yang
cepat dan berbeda dengan sepak bola. Olahraga futsal ini menuntut
kemampuan fisik dan ketrampilan tekniknya dan didukung olah
stabilitas mental dan penerapan strategi atau taktik yang tepat dalam
setiap pertandingan. Jadi olahraga futsal bermanfaat untuk kesegaran
jasmani juga untuk mengasah kecerdasan dan ketepatak otak
dibandingkan dengan olahraga lain.
Futsal dimainkan pada lapangan berbentuk bujur sangkar
(rectangular). Panjang garis samping harus lebih besar dari panjang
35
garis gawang. Panjang 25-42 meter dan lebar 15-25 meter. Lapangan
ditandai dengan garis. Garis-garis tersebut termasuk pada daerah yang
mana adalah tapal batas (boundary).
Gambar 2.1 : Lapangan Futsal(Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_QiJukpFN0Xs/S-
2Cfb5tMLI/AAAAAAAAAD8/eXqh92Vj8aY/s1600/futsal-court-dimensions-and-layout.jpg diakses tgl 27 oktober 2011)
Bola dalam permainan futsal menggunkan bola khusus
futsal ukuran nomer 4. Bola yang digunakan terbuat dari bahan
kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Kelilingnya tidak boleh
kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm. Beratnya tidak
kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada
permulaan pertandingan.
Gambar 2.2 : Bola Futsal
36
(Sumber: http://Fifa.com di akses tanggal 27 oktober 2011)
Pertandingan futsal dilaksanakan dalam waktu 2x20 menit
dengan jeda antar babak 5 menit. Setiap tim berhak meminta waktu
untuk keluar (time out) selama satu menit di setiap babaknya.
Apabila skor seri, dilanjutkan dengan adu tendangan penalti yang
dilakukan dari titik penalti terdekat. Kedua tim melakukan 5
tendangan sampai salah satunya telah mencetak gol lebih banyak
dari pada tim yang lain. Jika pada 5 tendangan skor tetap masih
sama, maka dilanjutkan sampai salah satu tim mencetak gol lebih
banyak daripada tim lain.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa futsal adalah olahraga yang dilakukan dalam ruangan
dengan jumlah pemain 5 orang termasuk penjaga gawang.
Lapangan futsal berukuran 25-42 meter dan lebar 15-25 meter
dengan bola berukuran nomer 4. Pertandingan futsal dilaksanakan
dalam waktu 2x20 menit dengan jeda antar babak 5 menit dan
setiap tim berhak meminta waktu untuk keluar (time out) selama
satu menit di setiap babaknya.
a. Teknik Dasar Dalam Futsal
Teknik dasar futsal merupakan bagian olahraga futsal yang
sangat penting. Berbagai teknik dalam futsal harus dikuasai oleh
setiap pemain agar dalam melakukan gerakan menjadi baik
sehingga dapat menguasai bola dengan baik pula. Pemain yang
37
memiliki teknik dasar yang baik dalam mengolah bola, maka
pemain tersebut cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula.
Menurut John D. Tenang (2008: 69), teknik dasar dalam
permainan futsal adalah sebagai berikut :
1) Teknik dasar mengoper bola (passing)
Passing adalah merupakan salah satu teknik dasar permainan
futsal yang sangat dibutuhkan oleh setiap pemain, karena
dengan lapangan yang rata dan ukuran yang relatif kecil maka
dibutuhkan passing yang keras dan akurat.
Gambar 2.3. Teknik Dasar Passing(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 23)
2) Teknik dasar menahan bola (control)
Teknik dasar menahan bola pada futsal dianjurkan
menggunakn telapak kaki (sole). Karena mengingat permukaan
lapangan yang rata maka bola akan bergulir dengan cepat
sehingga para pemain pemain harus dapat mengontrol dengan
baik, apabila bola jauh dari kaki maka lawan akan mudah
merebut bola.
38
Gambar 2.4. Teknik Dasar Control(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 9)
3) Teknik dasar menggiring bola (dribling)
Teknik dasar menggiring bola merupakan kemampuan dimana
setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan
kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak
gol.
4) Teknik dasar menendang bola (shooting)
Shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai setiap
pemain, teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol,
karena seluruh pemain futsal dapat kesempatan untuk
menciptakan gol dan memenangkan pertandingan.
Gambar 2.5. Teknik Dasar
Shooting(Sumber :
Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 26)
5) Teknik dasar tendangan ke dalam (kick in)
Teknik dasar tendangan ke dalam ini sangat dibutuhkan oleh
setiap pemain. Karena jika pemain tidak tepat menendang bola
39
ke dalam ini tepat di atas garis maka bola akan berpindah ke
pihak lawan.
Menurut Andri Irawan (2009: 22), teknik dasar dalam
permainan futsal adalah sebagai berikut :
1) Teknik Dasar Mengumpan (Passing)
Passing adalah merupakan salah satu teknik dasar permainan
futsal yang sangat dibutuhkan oleh setiap pemain, karena
dengan lapangan yang rata dan ukuran yang relatif kecil maka
dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola
meluncur sejajar dengan tumit pemain, sebab hampir
sepanjang permainan futsal menggunakan passing.
2) Teknik Mengumpan Lambung (Chipping)
Chipping yaitu operan yang menggunakan ujung kaki dan
digunakan untuk melintasi lawan dengan umpang lambung
yang memblok jalur operan bola bawah.
Gambar 2.6. Teknik Dasar Chipping(Sumber : Andri Irawan, 2009: 28)
40
3) Teknik Dasar Menerima Bola (Receiving)
Teknik menerima bola terdiri dari teknik menggunakan telapak
kaki, kaki bagian dalam dan kaki bagian luar, paha, dada dan
kepala, tergantung situasi dan kondisi bola yang mengarah
pada kita. Karena dengan permukaan yang rata maka bola akan
bergulir cepat, ditekankan lebih banyak menerima
menggunakan telapak kaki.
4) Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola adalah suatu usaha memindahkan bola dari
satu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk
menghindari lawan.
5) Teknik Dasar Menembak (Shooting)
Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik yaitu menggunakan
punggung kaki dan ujung kaki. Shooting adalah salah satu cara
untuk menciptakan gol dalam futsal.
6) Teknik Dasar Menyundul (Heading)
Teknik dasar menyundul bertujuan untuk mengumpan,
mencetak gol dan mematahkan serangan lawan. Menyundul
dilakukan jika bola tersebut melambung tinggi diatas kepala
kita.
41
Gambar 2.7. Teknik Dasar Heading(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 43)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
beberapa teknik dasar dalam futsal seperti teknik mengumpan,
teknik menahan bola, teknik menggiring bola, teknik menembak,
teknik menyundul dan teknik tendangan ke dalam sangat penting
dan harus dikuasai para pemain. Karena jika semua teknik tersebut
dapat dilakukan dengan baik dan benar maka pemain tersebut juga
bisa bermain dengan bagus.
4. Olahraga Futsal Dengan Prestasi Akademik
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai
prestasi yang setinggi-tingginya. Orang yang rajin berolah raga dengan
teratur akan memiliki system kardiovaskular yg kuat. Efeknya adalah
dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan suasana hati,
mengurangi kelelahan, mengurangi kegelisahan serta membuat
seseorang menjadi lebih fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan
sesuatu. Sistem yg kuat ini dapat meningkatkan kemampuan otak
42
sehingga dapat membantu mendapatkan nilai yg lebih bagus dan menjadi
lebih sukses di kemudian hari.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Applied
Physiology Olahraga bermanfaat pada kebugaran otak, olahraga juga
mampu membantu prestasi akademik. Olahraga meningkatkan aliran
darah ke otak. Selain itu, gerakan otot tubuh juga dapat merangsang
produksi hormon-hormon yang menciptakan rasa tenang. Hal itu
tentunya menghasilkan konsentrasi belajar di kelas. Beberapa penelitian
lain bahkan menemukan bahwa olahraga dapat membentuk saraf-saraf
baru yang membuat fungsi otak meningkat. Pintar karena rajin berolah
raga telah teruji dibandingkan karena faktor genetik atau keturunan.
Pintar karena olah raga pengaruhnya hingga 80% sedangkan karena
genetik atau keturunan kurang dari 15%. juga faktor lingkungan dan
dukungan orang tua dapat memberikan pengaruh.
Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/Th.II/1995;13) dalam penelitian
dari 20 SMP di 4 Propinsi ( Jatim, Bali, D.I.Y, dan Sulsel) diperoleh
kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik, berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil tes kebugaran
jasmani dan nilai hasil belajar yang diambil dari 10 mata pelajaran.
Setelah diklasifikasikan hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara siswa yang mempunyai prestasi belajar baik
dengan tingkat kebugaran jasmani baik.
43
Wiranto (1997;4), menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat
dikembangkan melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Inti sari
pengertian kecerdasan emosional menurut Rusli (1997), mencakup
empat aspek yaitu pengendalian diri, kerajinan, keuletan dan kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri. Kesimpulannya bahwa kecerdasan
emosional merupakan salah satu faktor internal dalam menentukan
keberhasilan belajar siswa.
Dukungan kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh para siswa
sekolah untuk dapat mengikuti proses pembelajaran setiap hari yang
rata-rata membutuhkan waktu lima jam. Dengan demikian tidak
diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani memang sangat dibutuhkan
oleh para siswa sekolah untuk meningkatkan dan menjaga kebugaran
jasmani. Menurut Wiranto (1997:3), kecerdasan dan kreatifitas yang
diperoleh melalui olahraga hendaknya melekat pada kepribadian dan
kemampuan seseorang.
44
B. Kerangka Teori
Sumber : Slameto (2003),Soemanto dalam Sahputra (2009).
Gambar 2.8
45
Faktor Internal- Faktor Fisiologis
1. Karena sakit2. Kurang sehat3. Cacat tubuh- Faktor Psikologi
1. Intelegensi2. Bakat3. Minat4. Motivasi5. Kesehatan mental- Faktor Kelelahan
1. Jasmani2. Rohani
Olahraga Prestasi Akademik Mahasiswa
Faktor Eksternal- Faktor Keluarga
1. Perhatian orang tua2. Keadaan ekonomi
orang tua3. Hubungan antara
anggota keluarga- Faktor Sekolah
1. Guru/dosen2. Kondisi gedung3. Kurikulum4. Bebas studi/SKS5. Metode mengajar6. Media/fasilitas belajar- Faktor Kelelahan
1. Aktifitas dalam masyarakat
2. Lingkungan tetangga3. Teman bergaul