BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung
1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung
Pendidikan merupakan ujung tombak bagi setiap manusia dimana
pendidikan ini dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan
itu tidak mempunyai batas sejak dari buaian hingga akhir hayat yang disebut
juga dengan Long Life Education (Pendidikan Seumur Hidup). Dengan
tuntutan seperti ini maka MIN 1 Bandar Lampung menjelaskan sejarah
singkat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung.
Tanah tempat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung ini adalah wakaf
dari Bapak Kafil yang diserahkan pada satu Badan (Yayasan) yang dikelola
oleh :
1. Ustadz Sadli (Alm.)
2. Hi. Nawawi (Alm.)
3. Saizi Mahmud (Alm.)
4. Wahid
5. Ismail AM
6. Roswati Arifin
7. Dan kawan-kawan
Yang tujuan untuk menimba ilmu pendidikan di tempat ini. Madrasah
ini mulai berdiri pada tahun 1950 dengan nama Sekolah Rakyat Islam (SRI)
dengan kepala sekolahnya yaitu :
67
1. Azhari Ahmad (Alm.)
Pendidikan ni berjalan dengan baik, para peminatnya cukup banyak
maka sekolah tersebut berganti nama menadi Sekolah Rakya Islam
Negeri (SRIN) pada tahun 1953.
2. Rusniah Nurdin (Alm.)
Mengingat sekolah ini merupakan sekolah Islam secara historis
keberadaannya telah muncul di tengah-tengah masyarakat pada tahun
1959 yang Sekolah Rakyat Islam Negeri (SRIN) tadinya, berubah
nama menjadi MIN 1 Tanjungkarang Kepala Sekolahnya Bapak
Ngadir Syah. Mengingat siswa semakin bertambah banyak, maka pada
pagi harinya sekolah ini dipakai oleh MIN 1 Tanjungkarang,
sedangkan sore harinya dipakai oleh MIN 1 Teluk Betung
Tanjungkarang. Pada tahun 1969 MIN 1 Teluk Betung pindah lokasi
di Jl. Warsito No.50 Kepang Teba Kec.Teluk Betung Utara.
Sedangkan MIN 1 Tanjungkarang berlokasi di Tanjungkarang di Jl.
Gajah No.2 Kedaton Bandar Lampung.
Atas alasan ini, mengingat bertambahnya anak usia sekolah, keperluan
masyarakat dalam dunia Pendidikan Agama akan semakin meningkat terutama
MIN 1 Bandar Lampung. Maka dari itu, dikeluarkanlah SK Bapak Menteri
Agama No. 2/ 1959 Tentang Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung sampai saat
ini.1
1 Hartawan, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung,
Interview, November 2016.
68
Adapun Kepala – kepala MIN 1 Bandar Lampung dari pertama
sampai dengan sekarang, adalah :
1. Azhari Ahmad (Alm.)
2. Rusinah Nurdin (Alm.)
3. Wahid Yakub (Alm.)
4. Ngadir Syah
5. Ismail. AR
6. Abdul Aziz, S.H
7. Roswati Arifin (Alm.)
8. Erzat Effendi ( Alm.)
9. Dra. Erjati Abbas ( Thn. 1993 – 2001)
10. Saidi Rahman, A.Ma ( 2001 – 2006)
11. Dra. Nur Laily ( 2006 s.d 2012 )
12. Dra. Upik Dahlenawati (2012 – 2014)
13. Hartawan,S.Pd.I.,M.M (2014 s.d sekarang)2
2. VISI DAN MISI
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung
mempunyai visi yaitu Terwujudnya insan yang ,cerdas,mandiri dan islami.
Indikator-Indikatornya adalah:
a. Siswa memiliki akhlaq yang baik
b. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam.
c. Unggul dalam peningkatan prestasi UN
2 Dokumentasi, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016.
69
d. Unggul dalam prestasi akademik.
e. Unggul dalam prestasi olah raga.
f. Unggul dalam prestasi kesenian.
g. Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif untuk
belajar.
h. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
Misi Madrasah adalah :
a. Melaksanakan pembelajaran agama Islam secara
berkesinambungan.
b. Meningkatkan Pendidik dan Tenaga Pendidik profesional
c. Meningkatkan Kualitas Proses KBM
d. Menjalin Hubungan Harmonis Internal dan Eksternal.
e. Merealisasikan manageman partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga madrasah dan komite madrasah.
f. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya untuk
dikembangkan secara optimal.
Indikator-Indikatornya Misi adalah:
a. Menjadikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam.sebagai pandangan
hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup dalam kehidupan sehari -
hari.
b. Memiliki daya saing dalam prestasi Akademik
c. Memiliki daya saing dalam memasuki pendidikan dasar lebih lanjut
(SMP/MTs) yang favorit.
70
d. Memiliki daya saing dalam prestasi akademik dan non akademik.
e. Memiliki daya saing dalam prestasi Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi
f. Memiliki daya saing dalam prestasi seni dan olah raga.
g. Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
h. Memiliki kemampuan beradaptasi dan survive di lingkungannya.
i. Memiliki lingkungan Madrasah yang nyaman dan kondusif untuk
belajar.
j. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar
Lampung yaitu :
Kepala :Madrasah
Hartawan, S.Pd.I., MM
Waka Kesiswaan
Suresda Sari, M.Pd.I
Ketua Komite
Hasyimkan, S.Sn., M.A
Bendahara
Lisna Hayati, S.Pd.I
Wali Kelas Ia
Yuliyati, S.Ag
Wali Kelas Ib
Eni Hastuti, M.Pd.I
Wali Kelas Ic
Kusumawati, S.Pd.I
Wali Kelas IIa
Rosmiyati, S.Pd.I
Wali Kelas IIb
Zurismiyati, S.Pd.I
Wali Kelas IIc Miftahul Jannah, S.Pd.I
Peserta Didik
Dewan Guru
Wali Kelas IIIa
Pili Fajri, S.Pd.I
Wali Kelas IIIb Zainah Umar, M.Pd.I
Wali Kelas IIIc Wiwin Sriyani,
S.Pd.I
Wali Kelas IVa Suresda Sari, M.Pd.I
Wali Kelas IVb Fathul Qorib, M.Pd.I
Wali Kelas IVc
Roni, S.Pd.I
Wali Kelas Va
Lilis Supriyanti,
S.Pd.
Wali Kelas Vb
Fadila Natalia,
S.Pd.
Wali Kelas VIa
Aslaida, S.Pd.I
Wali Kelas VIb
Fifi Sri Haryati,
S.Pd.I
Unit Perpustakaan
Nurlina, S.Pd.I
Waka Kurikulum
Rosmiyati, S.Pd.I
Tata Usaha
Niea Wahyuni, S.Kom
71
Keterangan : Garis Instruksi
Garis Koordinasi
Adapun tugas dan tanggung jawab seluruh komponen yang ada di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung yaitu :
a. Kepala sekolah
Kepala sekolah membawahi keseluruhan dalam lingkungan
sekolah, jadi kegiatan yang ada di sekolah penanggung jawab pertama
adalah kepala sekolah.
b. Kepala Tata Usaha
Kepala tata usaha bertugas melaksanakan ketata usahaan sekolah
dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan administrasi
sekolah.
c. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah mempunyai tugas membantu kepala sekolah
baik urusan kedalam maupun keluar apabila kepala sekolah berhalangan.
Untuk membantu kelancaran tugas kepala sekolah dibentuk
wakilkurikulum yang bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah.
d. Guru
Sesuai dengan tugasnya menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar disekolah yang bersangkutan serta membantu mangatasi
kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran.
e. Peserta didik
Peserta didik yang dimaksud adalah mereka yang secara resmi
72
menjadi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar
Lampung, dan terdaftar dalam buku induk sekolah.
4. Keadaan Guru dan Karyawan
Mayoritas guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar
Lampung, pendidikan terakhirnya adalah sarjana dan beberapa orang guru
masih dalam proses untuk menyelasaikan pendidikan sarjana. Untuk lebih
mudah dipahami sebagaimana berikut :
Tabel 1
Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Kota Bandar Lampung
NO NAMA L/P IJAZAH
TERAKHIR
JABATAN/BIDANG
STUDI YANG DIAMPU
1 Hartawan,S.Pd.I.,M.M L S2 KEPALA MADRASAH
(Fiqih)
2 Rosmiyati Arif,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
3 Zurismiyati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
4 Dra.Zainah Umar,M.Pd.I P S2 GURU KELAS
5 Dra.Hj.Wiwin Sriani,S.Pd.I P S2 GURU KELAS
6 Eni Hastuti,M.Pd.I P S2 GURU Fiqih
7 Anizar Beti,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak
8 Yuliyati,S.Ag P S1 GURU KELAS
9 Misnawati,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih
10 Roni,S.Pd.I L S1 GURU Al-qur'an Hadist
11 Fathul Qorib,M.Pd.I L S2 GURU KELAS
12 Fifi Sri Haryati,S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist
13 Miftahul Jannah,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih
14 Dewi Puspita,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak
15 Lisna Hayati, S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist
16 Aslaida,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
17 Fadila Natalia,S.Pd P S1 GURU KELAS (BK)
18 Pili Fajri, S.Pd.I. L S1 GURU KELAS
19 Suresdasari,M.Pd.I P S2 GURU KELAS
20 Niea Wahyuni,S.Kom P S1 Tata Usaha
21 Kusumawati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
22 Nurlina,S.Pd.I P S1 GURU Bahasa Inggris
23 Lilis Supriyanti,S.Pd P S1 GURU PJOK
73
24 Elyza Nurwita,S.Pd P S1 GURU Bahasa Inggris
25 Nyi Ayu Chairunnisa,S.Pd. P S1 GURU PKN
26 Chandra Fauryan R,S.Pd L S1 GURU Bahasa Inggris
27 Nizam Pahlepi,S.Pd.I L S1 GURU B.STUDI / TU
28 Ahmad Yasir,S.Pd.I L S1 TAHFIZ
29 Marten Arbinta L SMA SATPAM
30 R.Zaidir Munesti L SMA PENJAGA SEKOLAH
Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016
5. Keadaan Peserta Didik
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung pada
tahun pelajaran 2015/2017 memiliki 496 peserta didik, sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 2
Keadaan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Kota Bandar Lampung
JUMLAH
KELAS KELAS
Jml
Total KEL
AS
JML
KLS
I II III IV V VI
L P L P L P L P L P L P
I 3 55 62 - - - - - - - - - 117
II 3 - - 40 58 - - - - - - - - 98
III 3 - - - - 42 43 - - - - - - 85
IV 3 - - - - - - 43 41 - - - - 84
V 2 - - - - - - - - 26 29 - - 55
VI 2 - - - - - - - - - - 26 31 57
JML 16 117 98 85 84 55 57 496
Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Saran dan Prasarana merupakan suatu perlengkapan yang harus
dimiliki oleh lembaga pendidikan formal kerena sarana dan prasarana
merupakan suatu yang sangat penting bagi penunjang suatu proses
pembelajaran bagi kelancaran kegiatan kegiatan belajar mengajar. Sarana dan
74
prasarana merupakan tolak ukur terhadap tingkat kemajuan dan kualitas
lembaga pendidikan itu sendiri. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 3
Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Kota Bandar Lampung
No Jenis Barang Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah 1 buah (bergabung) √
2 Ruang Guru 1 buah √
3 Ruang TU 1 buah(bergabung) √
4 Ruang Kelas 7 buah √
5 Ruang Perpustakaan 1 buah (bergabung) √
6 Ruang UKS 1 buah √
7 WC Guru 3 buah √
8 WC Siswa 2 buah √
9 Ruang mushola 1 buah (bergabung) √
10 Ruang Multimedia 1 buah √
11 Ruang penjaga 1 buah √
Sumber : Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016
B. Penyajian Data
1. Motivasi dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model
Pemebelajaran Berbasis Portopolio
Berdasarkan hasil observasi, interview dan dokumentasi diperoleh
data tentang motivasi dan hasil belajar al-qur’an hadits melalui model
pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai berikut:
a. Belajar siswa aktif
75
Dalam pembelajaraan Al-Qur’an Hadits, guru memusatkan pada
siswa agar siswa terlibat langsung secara fisik, mental, intelektual dan
emosional. Keaktifan siswa dapat dilihat pada table di bawah ini,
Tabel 4
Daftar Siswa aktif Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas V-A
MN 1 Bandar Lampung TP.2016/2017
No Nama Peserta Didik
Minggu ke -1 Minggu ke -2 Minggu ke -3 Minggu ke -4
Aktif Tidak
Aktif Aktif
Tidak
Aktif Aktif
Tidak
Aktif Aktif
Tidak
Aktif
1 Ananda Ayu Lestari √ √ √ √
2 Ardhina Mamya.M √ √ √ √
3 Arimby Zahra √ √ √ √
4 Arina Fadhillah. S √ √ √ √
5 Bagus Ivan Maulana √ √ √ √
6 Citra Nur Laila √ √ √ √
7 Fadhillah Akmal √ √ √ √
8 Fadila Rahmalia √ √ √ √
9 Fariz Frezian √ √ √ √
10 Fatimah Az-Zahra √ √ √ √
11 Fiqi Amalia √ √ √ √
12 Hanifah √ √ √ √
13 Irfan Faisyal √ √ √ √
14 Ikhsanu Al-Mubarok √ √ √ √
15 M.Nehza Rausan √ √ √ √
16 Nabila Maharani √ √ √ √
17 Naghita Syawalina √ √ √ √
18 Nayla Nazwa √ √ √ √
76
19 Nidya Salvira √ √ √ √
20 Nur Aisyah Istiqomah √ √ √ √
21 Qurrota A'yun √ √ √ √
22 Regina Salwa Lestari √ √ √ √
23 Salsa Agustias √ √ √ √
24 Savira Zulfa √ √ √ √
25 Tsabita Nuri Fadhilah √ √ √ √
26 Zahia Sabrina √ √ √ √
27 Zahra Amalia Putri √ √ √ √
28 Zahira Shofa √ √ √ √
Jumlah 11 17 14 14 19 9 21 7
Sumber : Dokumentasi guru Al-Qur’an Hadits
Hal diatas sesuai dengan hasil interview dengan siswa MIN 1
Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa: “Dalam
pembelajaran al-Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap bimbingan yang
diberikan guru”.3
b. Kelompok Belajar Kooperatif
Kelompok belajar kooperatif adalah salah satu perkembangan
dalam sistem pembelajaran yang ada, pembelajaran kooperatif
menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Guru mengharapkan
dalam pembelajaran kooperatif peserta didik mengkontruksi pengetahuan
melalui interaksi sosial dengan orang lain, dapat membuat peserta didik
3 Arina Fadhillah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung kelas Va,
Wawancara, 3 November 2016.
77
bekerjasama dan partisipasi aktif antar peserta didik itu sendiri. Guru
sebagai fasilitator dan membimbing yang akan mengarahkan setiap peserta
didik menuju pengetahuan yang benar dan tepat. Data kelompok belajar
siswa kelas V-A MIN 1 Bandar Lampung.
Kelompok 1 :
Ananda Ayu Lestari
Bagus Ivan Maulana
Fadila Rahmalia
Irfan Faisyal
Qurrota A’yun
Savira Zulfa
Kelompok 2 :
Ardina Mamya. M
Fariz Frezian
Hanifah
Zahia Sabrina
Salsa Agustias
Nur Aisyah Istiqomah
Kelompok 3 :
Zahira Shofa
Regina Salwa Lestari
Ikhsanu Al-Mubarok
Arimby Zahra
Nidya Salvira
Kelompok 4 :
Tsabita Nuri Fadhilah
Zahra Amalia Putri
Nayla Nazwa
M. Nehza Rausan
Citra Nur Laila
Kelompok 5 :
Fadhillah Akmal
Arina Fadhillah
Fiqi Amalia
Fatimah Az-zahra
Naghita Syawalina
78
Nabila Maharani
Berdasarkan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung
kelas Va yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran Al-Quran Hadits
sangat senang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif bisa
berinteraksi langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam
memahami pelajaran yang dianggap sulit dengan ini mereka terbantu oleh
teman yang sudah mengerti atau memahami materi yang disampaikan oleh
guru sebelumnya.4
Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al-Qur’an Hadits MIN 1
Bandar Lampung membantu peserta didik dalm pembelajaran dan saling
bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam setiap kelompok.
c. Mengajar yang kreatif (joyfull learning)
Sebagai guru, kita selalu ingin menciptakan sukacita dalam
pembelajaran dikelas yang kita ampuh, karena sukacita dalam
pembelajaran atau joyful learning akan memfasilitasi langsung terciptanya
pemahaman yang baik untuk siswa.
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits guru telah menyiapkan
media yang menarik siswa untuk ikut serta aktif dengan menyanyikan lagu
menyayangi anak yatim secara bersama dan peserta didik dibimbing untuk
menghafal dan menyanyikan ke depan bergantian secara individu. Vedio
4 Nur Aisyah Istiqomah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung
kelas Va, Wawancara, 3 November 2016.
79
pembacaan ayat-ayat pendekpun diperlihatkan dan diperdengarkan kepada
peserta didik agar peserta didik tidak bosan dan menarik.5
Ibu Lisna Hayati selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
menyatakan bahwa pada saat proses belajar mengajar siswa mengalami
kejenuhan dengan menghafal ayat-ayat pendek dengan bervariasinya
pembelajaran yang diterapkan guru menarik dan memotivasi peserta didik
untuk belajar yang lebih aktif lagi.
Langkah ini menurut guru al-Qur’an Hadits bertujuan untuk
mengatasi kejenuhan yang dialami peserta didik dalam proses
pembelajaran, guru memotivasi agar siswa lebih semangat dalam belajar
sehingga tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru tercapai dengan
baik.
d. Metode discovery
metode discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan
yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,
berorientasi pada proses mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan
reflektif. Discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi
suatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya
mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Metode ini digunakan
pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada materi hukum bacaan idhar
syafawi pada surah al-Fil.
5 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
80
Tulislah ayat yang termasuk idhar syafawi pada surah al-Fil ayat 1-
5 !
No. Ayat Bacaan Alasan
Peserta didik mencari bacaan-bacaan yang termasuk mim sukun di
dalam Al-Qur’an secara individu dimana sebelumya guru menjelaskan
materi yang diajarkan, kemudian guru secara bersama-sama dengan siswa
memeriksa apakah benar yang ditemukan siswa itu hukum bacaan mim
sukun dan siswa disuruh menuliskan serta membacanya.6
Pernyataan di atas, diperkuat oleh siswa MIN 1 Bandar Lampung
semua tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik dan
hampir semua jawaban benar. Siswa juga dapat menyimpulkan materi
yang ditemukan oleh siswa itu sendiri.7
Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menggunakan metode
discovery ini sangat membantu peserta didik agar belajar mandiri dan
6 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016 7 Arina Fadhillah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung kelas Va,
Wawancara, 3 November 2016.
81
memahami apa yang mereka temukan sendiri serta dapat menyimpulkan
materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan guru tersebut.
e. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta
didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif.
Metode ini diterapkan oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
dalam materi tajwid pada materi kelas Va tentang hukum bacaan mim
sukun, sebelum guru memberikan tugas terlebih dahulu menjelaskan
materi yang sedang dipelajari, guru memberikan penjelasan terhadap
persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. Dan
siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan.8
Tugas yang diberikan pada peserta didik adalah sebagai berikut :
Simaklah surah al-Muthaffifin (ayat 1-24). Tulislah lafal-lafal yang
terdapat bacaan idhar syafawi, ikhfa’ syafawi, dan idgham mimi pada
kolom dibawah ini !
No Hukum Bacaan Lafal Alasan
1
2
3
4
8 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
82
5
6
7
8
9
10
2. Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi,
pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap peningkatan
hasil belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal
ini dapat dilihat dari 3 indikator hasil belajar yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan dan kebiasaan
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar lampung setiap
pagi sebelum memulai pelajaran diwajibkan untuk membaca dan
menghafal surat-surat pendek juzz 30 baik dari kelas 1 hingga kelas 6.
Keterampilan dan kebiasaan membaca Al-Qur’an khususnya dikelas 5
sudah dikatakan baik walaupun masih ada sebagian siswa yang masih
kesulitan dalam membaca sesuai dengan kaidah ilmu tajwid ini
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal peserta didik.9
9 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
83
Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan kebiasaan ini
sudah terlihat, sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas Va yang
menyatakan adanya peningkatan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an
setiap pagi secara bersama-sama bergantian salah satu peserta didik untuk
memimpin di depan kelas.10
2. Pengetahuan dan pengertian
Peningkatan hasil pengetahuan peserta didik malalui pembelajaran
portopolio ini sudah terlihat dibuktikan dengan hasil ulangan harian pada
pembelajaran Al-Qur’an hadits. Sebelumnya dari data prasurvey peserta didik
kelas Va berjumlah 28 orang yang dinyatakan tuntas dalam belajar hanya 9
orang siswa dengan persentase 32% dan yang dinyatakan nilainya tidak tuntas
atau masih dibawah KKM ada 19 orang siswa dengan persentase 68%.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits peningkatan pengetahuan peserta didik adalah siswa dinyatakan
tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada 16 orang dengan persentase 57% dan
siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan
pesrsentase 43%.11
Tabel 5
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN
MATA PELAJARAN Al-QUR’AN HADITS TP.2016/2017
NO. Nama Pesrta Didik KKM Nilai Keterangan
1 Ananda Ayu Lestari 75 75 Tuntas
2 Ardhina Mamya.M 75 79 Tuntas
10
Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung, Wawancara, 3 November 2016 11
Dokumentasi, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung tahun 2016
84
3 Arimby Zahra 75 75 Tuntas
4 Arina Fadhillah. S 75 92 Tuntas
5 Bagus Ivan Maulana 75 78 Tuntas
6 Citra Nur Laila 75 67 Tidak Tuntas
7 Fadhillah Akmal 75 78 Tuntas
8 Fadila Rahmalia 75 56 Tidak Tuntas
9 Fariz Frezian 75 30 Tidak Tuntas
10 Fatimah Az-Zahra 75 54 Tidak Tuntas
11 Fiqi Amalia 75 75 Tuntas
12 Hanifah 75 58 Tidak Tuntas
13 Irfan Faisyal 75 76 Tuntas
14 Ikhsanu Al-Mubarok 75 75 Tuntas
15 M.Nehza Rausan 75 78 Tuntas
16 Nabila Maharani 75 58 Tidak Tuntas
17 Naghita Syawalina. KW 75 66 Tidak Tuntas
18 Nayla Nazwa 75 67 Tidak Tuntas
19 Nidya Salvira 75 75 Tuntas
20 Nur Aisyah Istiqomah 75 90 Tuntas
21 Qurrota A'yun 75 58 Tidak Tuntas
22 Regina Salwa Lestari 75 77 Tuntas
23 Salsa Agustias 75 45 Tidak Tuntas
24 Savira Zulfa 75 75 Tuntas
25 Tsabita Nuri Fadhilah.Kh 75 80 Tuntas
26 Zahia Sabrina 75 50 Tidak Tuntas
27 Zahra Amalia Putri 75 59 Tidak Tuntas
28 Zahira Shofa 75 75 Tuntas
Jumlah 1921
Rata-rata 69
3. Sikap dan cita-cita
Pembelajaran Al-Quran Hadits melalui pembelajaran berbasis
portopolio ini sudah terarah setiap membaca Al-Qur’an peserta didik tidak
ada lagi yang bercanda semua fokus dengan Al-Quran atau juzz Amma
yang dibawa peserta didik masing-masing dari rumah tidak ada yang
85
memberikan alasan ketinggalan atau lupa sehingga mengganggu peserta
didik yang lain. Ada juga siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tilawah Al-
Qur’an yang diadakan oleh madrasah.
Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menyatakan bahwa peserta
didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat mereka masing-
masing terutama dalam membaca Al-Qur’an, dimana ada kompetisi hafalan
surat-surat pendek maupun tilawah peserta didik diberi kesempatan untuk
mengikuti baik tingkat kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya
belum memuaskan tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap
dan cita-cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang.12
3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi,
pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi
belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini
dapat dilihat dari 6 indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut :
1. Cita-cita atau aspirasi siswa
Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui pembelajaran
berbasis portopolio ini telah memberikan aspirasi atau cita-cita mereka
untuk mengikuti program ekstrakulikuler yakni program tahfiz dengan
semangat setiap hari kecuali hari Jum’at setelah shalat zuhur.
12
Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung, Wawancara, 3 November 2016
86
Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lapung
menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal juzz 30 dan ingin
terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sehingga menjadi penghafal Al-
Qur’an sampai mereka lulus di madrasah ini.13
Cita-cita inilah yang akan
memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab
tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri peserta
didik.
2. Kemampuan Belajar
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits peserta didik dibimbing
untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis yakni pengamatan,
perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi. Guru Al-Qur’an Hadits
menyatakan dalam kemampuan belajar peserta didik ini berbeda-beda ada
yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi
untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang cukup baik, begitu juga
sebaliknya peserta didik yang kemampuan belajarnya rendah akan
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.14
3. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini
berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, walaupun guru lebih
cepat melihat kondisi fisik karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari
pada kondisi psikologis. Guru kelas V-A Madrasah Ibtidaiyah Negeri
13
Ahmad Yasir, Guru Tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung,
Wawancara, 5 November 2016 14
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
87
(MIN) 1 Bandar Lampung menyatakan jika ada peserta didik yang sakit
langsung datangani dan dibawa keruang UKS dan diberi obat tetapi ketika
anak tidak mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua
atau wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.15
Pernyataan di atas, diperkuat oleh guru Mata Pelajaran Al-Qur,an
Hadits MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu
memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah sudah siap
menerima materi yang akan disampaikan.16
4. Kondisi Lingkungan Kelas
Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat kondisi
lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan oleh guru kelas
maupun guru bidang stadi harus berusaha mengelola kelas, menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, penampilan diri secara menarik
dalam rangka membantu peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.
Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam pembelajaran,
lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap menerima materi
pelajaran, apabila peserta didik masih ada yang belum fokus untuk
mengikuti pembelajaran guru bertanya tentang materi sebelumnya dan
kadang-kadang memberikan cerita yang berkaitan dengan materi tentang
kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul. 17
15
Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung, Wawancara, 3 November 2016 16
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016 17
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
88
5. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan
bahkan hilang sama sekali.
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits ada saja peserta didik yang
membuat keributan sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu,
guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan bimbingan agar
tidak terjadi kembali, hal ini dinyatakan guru al-Qur’an Hadits bahwa
kadang-kadang terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pembelajaran
karena masalah yang kecil misalnya ketika ada peserta didik yang
penanya habis tidak diberi pinjaman oleh temannya terjadilah keributan
yang menjadikan proses belajar yang tidak stabil.18
6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri
dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Guru Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan
cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalamnya
sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan yang akan dicapai,
18
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
89
langkah-langkah proses pembelajaran sudah dibuat dan medianyapun
sudah disiapkan dengan sempurna. 19
C. Analisis Data
1. Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model
Pemebelajaran Berbasis Portopolio
Berdasarkan penyajian data observasi, interview dan
dokumentasi diperoleh data tentang peningkatan hasil belajar al-qur’an
hadits melalui model pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai
berikut:
a. Belajar siswa aktif
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits dikelas Va MIN 1 Bandar
Lampung guru telah membimbing siswa untuk aktif baik bertanya
maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan
keaktifan belajar yang selalu mengalami peningkatan dalam setiap
minggunya, minggu pertama 39%, minggu ke-2 50%, minggu ke-3
68%, dan minggu ke-4 75%.
Data tersebut diatas diperkuat dengan hasil interview dengan siswa
MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa:
“Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan
menjawab pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap
bimbingan yang diberikan guru”.
b. Kelompok belajar kooperatif
19
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016
90
Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al-Qur’an Hadits MIN 1
Bandar Lampung membantu peserta didik dalam pembelajaran dan
saling bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam
setiap kelompok, ini juga dinyatakan oleh Nur Aisyah Istiqomah
peserta didik kelas Va bahwa dalam pembelajaran sangat senang
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, bisa berinteraksi
langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam
memahami pelajaran yang dianggap sulit, mereka terbantu dengan
teman yang sudah memahami materi pelajaran.
c. Mengajar yang kreatif
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits guru banyak
menggunakan metode, stategi, dan media yang digunakan agar
tidak terjadinya kejenuhan dan kebosanan peserta didik. Guru Al-
Qur’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung menyatakan bahwa pada
saat proses pembelajaran agar peserta didik tidak mengalamai
kejenuhan menghafal ayat-ayat pendek maupun hadits
menggunakan video yang menarik peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaranpun tercapai dengan
baik.
d. Metode discovery
Metode discovery sangat membantu dalam pembelajaran
tentang hukum bacaan Mim Mati (Idgam Mimi, Ikhfa’ Syafawi,
dan Izhar Syafawi). Guru Al-Qur’an Hadits MIN 1 Bandar
91
Lampung menyatakan bahwa agar peserta didik dapat belajar
mandiri dan memahami apa yang mereka temukan sendiri serta
dapat menyimpulkan materi yang sedang dipelajari dengan
bimbingan guru tersebut.
Keberhasilan setiap siswa pada tugas yang diberikan guru
mencapai 57% mencapai hasil di atas kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
e. Metode Inquiry
Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits menerapkan metode
inquiry ini dalam materi tajwid tentang hukum bacaan mim sukun.
Guru menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif
sesuai dengan strategi pelaksanaan inquiry yaitu : guru
memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan diajarkan, memberikan tugas kepada peserta didik
untuk menjawab pertanyaan, guru memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan
peserta didik, resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah
dipelajari sebelumnya, siswa merangkum dalam bentuk rumusan
sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam metode inquiry yang diterapkan pada kelas V-A ini
menunjukkan peningkatan yang mencapai keberhasilan 16 siswa
dengan persentase 57%.
92
2. Hasil Belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi
pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap
peningkatan hasil belajar Al-Qur’an Hadits peserta didik MIN 1
bandar Lampung, yakni sebagai berikut :
a. Keterampilan dan Kebiasaan
Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan
kebiasaan ini sudah terlihat sesuai dengan hasil interview dengan
wali kelas Va yang menyatakan adanya peningkatan peserta didik
dalam membaca Al-Qur’an setiap pagi secara bersama-sama
bergantian salah satu peserta didik untuk memimpin di depan
kelas.
b. Pengetahuan dan pengertian
Peningkatan hasil pengetahuan peserta didik malalui
pembelajaran portopolio ini sudah terlihat dibuktikan dengan hasil
ulangan harian pada pembelajaran Al-Qur’an hadits. Sebelumnya
dari data prasurvey peserta didik kelas Va berjumlah 28 orang yang
dinyatakan tuntas dalam belajar hanya 9 orang siswa dengan
persentase 32% dan yang dinyatakan nilainya tidak tuntas atau
masih dibawah KKM ada 19 orang siswa dengan persentase 68%.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang dimiliki oleh guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits peningkatan pengetahuan peserta didik
93
adalah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada
16 orang dengan persentase 57% dan siswa yang belum tuntas atau
masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan pesrsentase 43%.
c. Sikap dan cita-cita
Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits menyatakan bahwa
peserta didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat
mereka masing-masing terutama dalam membaca Al-Qur’an,
dimana ada kompetisi hafalan surat-surat pendek maupun tilawah
peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti baik tingkat
kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya belum memuaskan
tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap dan cita-
cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang.
3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi,
pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi
belajar al-Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal
ini dapat dilihat dari enam indikator motivasi belajar yaitu sebagai
berikut :
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui
pembelajaran berbasis portopolio ini telah memberikan aspirasi
94
atau cita-cita mereka untuk mengikuti program ekstrakulikuler
yakni program tahfiz dengan semangat setiap hari kecuali hari
Jum’at setelah shalat zuhur.
Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lapung menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal
juzz 30 dan ingin terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
sehingga menjadi penghafal Al-Qur’an sampai mereka lulus di
madrasah ini.
b. Kemampuan Belajar
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits peserta didik
dibimbing untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis
yakni pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi.
Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan dalam kemampuan belajar
peserta didik ini berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan
belajar tinggi dan kemampuan belajarnya rendah.
c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini
berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, walaupun
guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena lebih jelas
menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Guru kelas
V-A Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung
menyatakan jika ada peserta didik yang sakit langsung datangani
dan dibawa keruang UKS dan diberi obat tetapi ketika anak tidak
95
mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua atau
wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.
Sesuai pernyataan guru Mata Pelajaran Al-Qur,an Hadits
MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu
memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah
sudah siap menerima materi yang akan disampaikan.
d. Kondisi Lingkungan Kelas
Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat
kondisi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan
oleh guru kelas maupun guru bidang stadi harus berusaha
mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
penampilan diri secara menarik dalam rangka membantu peserta
didik untuk termotivasi dalam belajar.
Guru Al-Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam
pembelajaran, lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap
menerima materi pelajaran.
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang
lemah dan bahkan hilang sama sekali.
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits ada saja peserta didik
yang membuat keributan sehingga proses pembelajaran menjadi
96
terganggu, guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan
bimbingan agar tidak terjadi kembali.
f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru
mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian
siswa.
Guru Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
1 Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran
dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di
dalamnya sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan
yang akan dicapai, langkah-langkah proses pembelajaran sudah
dibuat dan medianyapun sudah disiapkan dengan sempurna.