BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Paparan Data
4.1.1 Gambaran Umum Kerajinan Onyx dan Marmer Tulungagung
4.1.1.1 Sejarah
Sejarah perkembangan marmer di Tulungagung diawali dengan
ditemukannnya lokasi pertambangan marmer oleh para penjajah Hindia Belanda
sekitar tahun 1934, Lokasinya adalah di sekitar desa Besole,Kecamatn
Besuki.Pada waktu itu sejarah Kota Tulungagung mencatat wilayah ini sebagai "
Underdistrict Wajak" dan dulu sudah sering tercatat bahwa pertambangan Marmer
itu letaknya di Desa Wajak Tulungagung,sehingga ada kalanya orang lawas
menyebut bahwa desa penghasil marmer itu adalah desa Wajak.Setelah terjadi
pemekaran sekitar tahun 1972, Desa Besole ini menjadi bagian tersendiri dan ikut
dalam Kecamatan Besuki, demikian juga beberapa desa-desa lain di Kecamatan
Campurdarat dan sekitarnya , membentuk kecamatan tersendiri,dan bukan lagi
termasuk dalam " Underdistrict Wajak".
Sebuah Tinjauan potensi market Marmer Tulungagung berhadapan dengan
kompetiror produk Asing.Dalam decade kedua ,kerajinan Marmer Tulungagung
telah mencatat perkembangan yang telah berarti dalam sejarah, dengan membuat
loncatan sejarah dengan diperunakan tegnology-tegnology mesin dalam
pengolahannya.Sepertimunculnya diskgrinder dan juga mesin bubut marmer.
Demikian juga torehan sejarah yang lain yang tercatat dalam perkembanganada
saat ini trend mode pengerjaan yang kembali kealam , adalah tema yang sedang
naik daun ,dengan munculnya trend pasar wastafel dan meja kursi dari batu-
batuan alami.Benar-benar kembali kealam , hanya sedikit sekali sentuhan
tangan,hanya mempolakan sedikit saja, jadilah kerajinan batu yang sangat elegant
danterkesan sangat mewah,akan tetapi tetap menampilkan
temanaturalnya.Perkembangan pasar selanjutnya tetap mengarah ke pasar
global,kalau hanya mengharapkan pasar local,kerajinan ini sangat sulit
berkembang ,karena kelihatannya pasar local sudah mulai jenuh. Sedangkan jika
kita mengharapkan pasar global maka kita harus bersiap-siap untuk berhadapan
dengan produk-produk sejenis dari Italy,India,China, dan bisa saja sebentar lagi
menjadi ancaman baru , mantan propinsi Republik ini ,Timor Leste. Jika kita
berhadapan dengan Italy, kita sangat kalah dalam hal tegnology. Mereka
memproduksi marmer mereka dengan high tech yang masih sulit kita kejar oleh
pengrajin kita. Masih jarang investor besar yang bermain di bidang marmer
ini,yang ada hanyalah pengusaha-pengusaha local saja. Sebagai contoh dibidang
eksplorasi, di Tulungagung masih banyak yang memakai tegnology manual
,tenaga manusia saja,masih sering dipergunakan. Sedangkan untuk berhadapan
dengan produk China kita selalu kalah bersaing dalam hal harga, Di China tenaga
kerja sangatlah murah, dan kwalitas produk mereka sudah cukup lumayan
diperhitungkan.Bisa dibayangkan saja untuk produk mozaik dan parquet, untuk
produk import dari China, barang ini masih ada selisih harga 10 ribu – 25 ribu
permeter perseginya.
Menyelamatkan potensi marketkedepan bentunya adalah keseriusan
pemerintah dalam melindungi para pengrajin marmer Tulungagung ini.Keseriusan
pembinaan yang selama ini maih setengah hati. Hanya dibina sedemikian rupa
ketika ada kunjungan-kunjungan dari Pusat dan para tamu-tamu asing saja,
pembinaan dan juga bantuan peningkatan keterampilan para pengrajin, memberi
pembinaan untuk peningkatan kualitas, tidak ketinggalan memberikan bantuan
technology terbaru agar masyarakat lebih mengenalnya, sehingga dengan
technology tersebut kita bisa lebih bagus detail dalam pengerjaannya, bisa lebih
cepat waktunya demikian yang terpenting bisa lebih selamat para tenaga kerjanya.
Maklum para pengrajin kami melakukan pekerjaan mereka dengan
“Zeroprotection“ dalam standart safety empowerment.Salah satu keunggulan batu
onyx dan marmerdi Tulungagung bila dibanding dengan usaha yang sejenis
adalah terletak kepada bentuk khas kerajinan yang di buat kualitas batu marmer
no 1 di Indonesia dan pelayanan yang di berikan secara optimal kepada konsumen
yang disesuaikan dengan standar internasional sehingga para konsumen tidak
kecewa sudah membeli produk Indonesia.
Tetapi para pengrajin mamer tetap menetapkan dengan harga yang cukup
terjangkau dan berkualitas yang tetap baik sehingga dapat bersaing dari usaha
yang sejenis sehingga akan tercapai kepuasan konsumen.
1.1.1.2 Visi, Misi
Visi pengusaha marmer di Tulungagung adalah memperkenalkan kerajinan
khas ulungagung kepada dunia. Disamping itu juga sebagai salah satu bentuk
kepedulian kita untuk melestarikan kerajian ini kepada dunia supaya tidak hilang
karena semakin majunya teknologi dan khusausnya masyarakat Indonesia sendiri.
Untuk melaksanakan visi tersebut, kami membangun tempat atau cabang untuk
mengembangkan kerajinan batu marmer. Dengan didukung fasilitas serta sarana
dan prasarana yang mendukung kami memiliki keyakinan bahwa kami mampu
melaksanakan usaha bisnis tersebut.
1.1.1.3 Lokasi
Karena terdapat banyak potensi kerajinan marmer di Tulungagung peneliti
mengambil beberapa sampel pengrajin onyx dan marmer yang berlokasi di
beberapa tempat di Tulungagung :
1. Kresna Marmer dan Onyx yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso 6
Tulungagung. Telp0355-324632 dengan pemilik bernama Ibu
Sulisetianingsih yang telah berperan aktif menjadi pengrajin marmer sejak
tahun 1970 hingga saat ini, dengan potensi market hingga seluruh kawasan
Asia.
2. Batu Sangkar Onix yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Campurdarat
Tulungagung. Telp 0355-7150090, 081335017171 dengan pemilik bernama
Bapak Saiful Saihudin yang telah menghasilkan produk marmer yang di
khususkan untuk penamaan makam dan rumah makam (kijing) dengan
desaign marmer.
3. Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer yang berlokasi di Jalan Raya Popoh
Campurdarat no 32 Tulungagung. Telp 085736478569, 081335940666, Pin
BB 7E816BB6 dengan pemilik bernama Bapak Agung Kuswandi yang
menerima orderan yang lebih banyak di area Jawa dengan produk unggulan
yaitu piala dan vandel.
4. CV. Gemmy Mulya Onix yang berlokasi di Desa Gamping Campurdarat
Tulungagung. Telp 0355-533770, 08123406150 dengan pemilik usaha
bernama Reza Castoryyang telah mengembangkan usahanya sampai menjadi
sebuah CV dan bisa mencapai tingkat internasional.
5. UD. Mutiara Onix Showroom yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Gamping
Campurdarat Tulungagaung. Telp 0355-532630 dengan pemili usaha Bapak
Adi Sucipta yang memuat sampai dengan memasarkan kerajinan onix marmer
sendiri dan berkembang hingga saat ini.
6. Purnomo Onix yang berlokasi di Desa Gmping Campurdarat ini berlokasi di
Jalan RayA Popoh no 42 Campudarat Tulungagung. Telp 0355-532025.
Dengan pemilik uasaha Bapak Purnomo juga telah membuka cabang ke dua
di Jalan Raya Popoh no 56 Campurdarat Tulungagung.
7. UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix yang berlokasi di Jalan Raya
Gamping Popoh Campurdarat Tulungagung. Telp 0355-531377, 531475,
533295 Email [email protected]. Dengan pemilik usaha Bapak Rudi
Supriyadhi yang telah melanutkan usaha turun temurun hingga sampai
mengekspor ke luar Asia.
8. Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft” yang berlokasi di Desa
Gamping Kecamaan Camurdara Tulungaung. Telp 0355-532054, Email
[email protected] dengan pemilik usaha bernama Ibu Subekti yang
telah banyak menerima order patung-patung besar yang di pesan di Jawa-
Bali.
9. Serba Usaha Marmer yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Campurdarat
Tulungagung.Telp 081596994. Dengan pemilik usaha bernama Bapak
Bambang yang menerima pesanan dengan berbagai desaign yang diinginkan
pelanggannya.
10. Mustika Onix yang berlokasi di Jalan Desa Campurdarat Tulugagung.
Dengan nama pemilik usaha Bapak Adhi Nugraha. Mustika Onix ini lebih
kepada kerajinan keramik sehingga belum begitu besar usaha onixnya.
1.1.1.4 Kewajiban UMKM Onix Marmer atas Peratuan Pemerintah No. 46
Tahun 2013
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan
sistem self assessment wajib melakukan sendiri penghitungan, pembayaran, dan
pelaporan pajak terutang.
1. Pembayaran Pajak
Mekanisme Pembayaran Pajak :
a. Menghitung Pajak yang terutang
b. Membayar sendiri pajak yang terutang :
Penyetoran paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir.
SSP berfungsi sekaligus sebagai SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2). Jika
SSP telah divalidasi dengan NTPN dianggap telah lapor SPT Masa
PPh Pasal 4 ayat (2).
Apabila SSP tidak mendapat validasi NTPN wajib menyampaikan
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan paling lama 20 ( dua
puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.
c. Melaporkan sendiri pajak yang terutang
Kewajiban Pelaporan diadakan untuk pelaporan Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan masa pajak Juli sampai dengan Desember
2013.
SPT Tahunan :
- Dilaporkan pada kelompok penghasilan yang dikenai pajak final
dan/atau bersifat final.
- Formulir SPT Tahunan menggunakan Form 1770 untuk Wajib
Pajak orang pribadi dan 1771 untuk Wajib Pajak badan yang masih
mengakomodasi.
4.1.1.5 Tugas, Fungsi dan Tujuan KPP Pratama Tulungagung
Tugas pokok KPP Tulungagung mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pengawasan administratif, dan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak
dalam bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah dan Pajak Tidak Langsung Lainnya serta Pajak Bumi dan
Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya KPP Tulungagung menyelenggarakan
Fungsi:
1) Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,
penggalianpotensi perpajakan, dan ekstensifikasi Wajib Pajak.
2) Penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan tahunan, surat
pemberitahuan masa, serta berkas Wajib Pajak.
3) Pendataan objek dan subjek serta penilaian dan penetapan PBB.
4) Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung
Lainnya serta PBB dan BPHTB.
5) Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian
keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnyaserta PBB dan BPHTB. Sejak
tahun 2013 PBB dan BPHTB dialihkan ke pemerintah daerah.
6) Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan.
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.2.1. Pertumbuhan Jumlah Wajib Pajak
Jumlah penerimaan pajak yang berasal sektor UMKM sesuai dengan
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 setiap bulannya mengalami
peningkatan. Pada masa Agustus Tahun 2013 yakni sebulan setelah penerapan
Peraturan Pemerintah No. 46, KPP Pratama Tulungagung menerima jumlah
Penerimaan yang diterima mencapai angka Rp141,219,967 kemudian pada setiap
bulannya juga mengalami kenaikan dari jumlah yang membayar atas Peraturan
Pemerintah No. 46 Tahun 2013.
Dalam hal ini kenaikan jumlah Wajib Pajak UMKM di KPP Pratama
Tulungagung yang juga diikuti oleh peningkatan jumlah penerimaannya setiap
bulan ini menunjukkan bahwa dengan penerapan PP No. 46 ini menjadikan Wajib
Pajak UMKM menjadi Wajib Pajak efektif, yang bukan hanya mendaftarkan
dirinya sebagai Wajib Pajak tapi juga memenuhi kewajibannya sebagai Wajib
Pajak, yakni membayar dan melaporkan utang pajaknya.
Berikut ini adalah table jumlah Wajib Pajak yang bayar pada kurun waktu
Juli 2012 sampai dengan Juni 2014 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Wajib Pajak yang Terdaftar PP No. 46 Bulan Januari 2013 sampai
dengan Desember 2013
No. Bulan jml WP
Terdaftar
1 Juli 2012 53,554
2 Agustus 53,728
3 September 57,054
4 Oktober 57,542
5 November 58,742
6 Desember 59,134
8 Januari 2013 59,665
9 Februari 60,051
10 Maret 60,493
11 April 60,917
12 Mei 61,269
13 Juni 61,706
jml sebelum 703,855
14 Juli 52,015
15 Agustus 62,214
16 September 62,569
17 Oktober 62,885
18 November 63,179
19 Desember 63,590
21 Januari 2014 64,009
Sumber : Kantor Pajak Pratama Tulungagung, diolah
22 Februari 64,640
23 Maret 65,190
24 April 65,626
25 Mei 65,963
26 Juni 613,576
jml sesudah 1,305,456
Berdasarkan table 4.1 jumlah Wajib Pajak Peraturan Pemerintah No. 46
Tahun 2013 di wilayah kerja KPP Pratama Tulungagungsetiap bulannya
mengalami peningkatan dalam jumlah Wajib Pajak yang membayarnya.
Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH (Mardiasmo,
2009: 1) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontrapetasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Untuk memperoleh data tentang penerimaan pajak dan ekstensifikasi pajak
atas UMKM di KPP Pratama Tulungagung, peneliti melakukan observasi
dilapangan dan melakukan wawancara. Observasi lapangan serta wawancara
tersebut dilakukan dengan KPP Pratama Tulungagungdan juga observasi lapangan
dan wawancara dengan beberapa UMKM.
KPP Pratama Tulungagungmemiliki cakupan wilayah yang cukup luas
dimana pada daerah-daerah tersebut memiliki potensi UMKM yang cukup banyak
sehingga dimungkinkan penerimaan pajak di KPP Pratama Tulungagungjuga
meningkat ditambah lagi dengan adanya peraturan baru yaitu Peraturan
Pemerintah No. 46 tahun 2013.
Peraturan Pemerintah No 46 tentang pajak penghasilan dari penghasilan
usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto
kurang dari Rp.4.800.000.000,00. Mulai diterbitkannyaPeraturan Pemerintah
tersebut pada tanggal 13 juni 2013 dan baru di efektifkan pada tanggal 1 juli 2013.
Akan tetapi di KPP Pratama Tulungagungbaru di efektifkan pada bulan agustus
2013. Hal ini di karenakan pada bulan Juli KPP Pratama Tulungagungbaru
melakukan sosialisasi dengan wajib pajak.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu petugas
pajak dibagian Seksi Ekstensifikasi (April2015), sebagai berikut:
„‟Awal mula diberlakukannya Peraturan PemerintahNo 46 yaitu pada
tanggal 1 juli. Akan tetapi di KPP Pratama Tulungagungsendiri baru
efektif pada bulan Agustus dikarenakan pada bulan Juli tersebut KPP
Pratama Tulungagungmasih mengadakan sosialisasi dengan wajib pajak.‟‟
Berikut pendapat salah satu wajib pajak UMKM dengan jenis usaha
dagang di daerah Jalan Raya Popoh Campurdarat Tulungagaung (Mei 2015),
sebagai berikut:
„‟Pada bulan Juli 2013 KPP Pratama Tulungagungmemeng mengadakan
sosialisasi dengan adanya peraturan baru yaitu Peraturan Pemerintah No.
46 tentang pajak 1% yang dibebankan pada UMKM yang memperoleh
omset dibawah 4,8 miliar. Akan tetapi saya sendiri masih belum terlalu
mengerti peraturan pemerintah no. 46 tersebut.‟‟
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pajak dibagian Seksi
Ekstensifikasi dan hasil wawancara dengan UMKM terkait awal mula
diberlakukannya PP No. 46, menunjukkan bahwa KPP Pratama
TulungagungMelibatkan Wajib Pajak dalam mensosialisasikan adanya Peraturan
pemerintah baru. Ini terbukti dari jawaban UMKM bahwa dirinya diikutkan dalam
sosialisasi tersebut meskipun UMKM sendiri masih belum mengerti tentang
peraturan baru tersebut.
Berbagai upaya dilakukan KPP Pratama Malang Selatan sebagai langkah
awal dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No 46 yaitu solialisasi terhadap
wajib pajak dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan kepada wajib pajak
dengan adanya peraturan baru dan juga dengan membuka kelas dengan
mengundang wajib pajak untuk mensosialisasikan peraturan tersebut. Ada juga
yang sampai mengunjungi wajib pajak.
Dengan adanya hasil wawancara tersebut, dapat terlihat dengan jelas
bahwasanya adanya peraturan perpajakan yang baru yaitu Peraturan Pemerintah
No 46 di KPP Pratama Tulungagungbaru efektif pada bulan Agustus 2013
dikarenakan pada bulan Juni diKPP Pratama Malang Selatan baru mengadakan
sosialisasi dengan wajib pajak yang bersangkutan akan tetapi wajib pajak sendiri
masih belum mengerti dengan peraturan baru tersebut.
Berikut hasil wawancara tentang syarat UMKM yang termasuk dalam PP
No. 46 dengan salah satu petugas pajak dibagian Seksi Ekstensifikasi (April
2015), sebagai berikut:
„‟Syarat yang dikenai Peraturan Pemerintah No.46 tidak ada selain
UMKM yang berpenghasilan dibawah 4,8 miliar, hanya saja syarat secara
subjektif dan objektif yaitu memiliki usaha, diatas PTKP, warga Negara
Indonesia dan mempunyai penghasilan. Lebih lengkapnya bisa dilihat di
pamflet Peraturan Pemerintah No. 46‟‟
Menurut data pada pamflet yang di dapat di KPP Pratama Tulungagung,
sebagai berikut:
Adapun yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) ini adalah penghasilan dari
usaha meliputi usaha dagang, industri dan jasa, seperti misalnya toko/kios/kios
kelontong pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan, salon dan
usaha lainnya, yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto
(omset) yang tidak melebihi Rp. 4.800.000.000 dalam 1 tahun pajak. Peredaran
bruto (omset) merupakan jumlah peredaran bruto (omset) semua
gerai/counterioutlet atau sejenisnya baik pusat maupun cabangnya. Pajak yang
terutang dan harus dibayar adalah 1% dari jumlah peredaran bruto (omset).
Objek pajak yang tidak dikenai PPh ini harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, seperti misalnya:
dokter, advokat/pengacara, akuntan, notaris, PPAT, arsitek, pemain musik,
pembawa acara, dan sebagaiman yang diuraikan dalam penjelasan Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 46.
b. Penghasilan dari usaha yang dikenai PPh Final (Pasal 4 ayat 2), seperti
misalnya sewa kamar kos, sewa rumah, jasa konstruksi (perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan) PPh usaha migas, dan lain sebagainya yang
diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46.
c. Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar usaha.
Yang dikenai Pajak Penghasilan sesuai PP Nomor 46 tahun 2013 adalah:
1. Orang Pribadi.
2. Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menrima
penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto (omset) yang tidak melebihi
Rp. 4.800.000.000 dalam 1 (satu) tahun pajak.
Yang tidak dikenai Pajak Penghasilan sesuai PP Nomor 46 Tahun 2013 adalah:
a. Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa
yang menggunakan sarana yang dapat dibongkar pasang dan menggunakan
sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum. Misalnya: pedagang
keliling, pedagang asongan, warung tenda dan area kaki lima, dan sejenisnya.
b. Badan yang belum beroperasi secara komersial atau yang dalam jangka waktu
1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh peredaran
bruto (omset) melebihi Rp. 4.800.000.000.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan rincian penerimaan pajak di
KPP Pratama Malang Utara dapat dilihat di tabel 4.2, sebagai berikut:
Tabel 4.2
Rincian Penerimaan Pajak PP No. 46 bulan Juli 2012 sampai dengan Juni
2014
No Bulan Penerimaan Pajak Total
penerimaan PPh Pasal 25 PP No. 46 PPh Pasal 29
1 Juli 2012 250,241,775
PP No. 46
baru efektif mulai
Juli 2013
4,406,911,594 4,657,153,369
2 Agustus 288,132,417 2,746,983,206 3,035,115,623
3 September 274,018,393 3,062,582,541 3,336,600,934
4 Oktober 265,065,940 4,461,769,647 4,726,835,587
5 November 284,211,317 5,582,926,807 5,867.138.124
6 Desember 283,352,176 9,686,853,156 9,970,205,332
8 Januari 2013 282,967,513 2,074,551,998 2,357,519,511
9 Februari 424,014,859 3,388,135,661 3,812,150,520
10 Maret 1,563,290,566 4,965,212,614 6,528,503,180
11 April 47,633,142 4,809,978,918 4,857,612,060
12 Mei 325,557,163 4,055,251,862 4,380,809,025
13 Juni 327,019,754 3,500,067,276 3,827,087,030
Jml sebelum 4,615,505,015 0 52,741,225,280 57,356,730,295
14 Juli 381,964,305 141,219,967 5,087,875,212 5,811,059,484
15 Agustus 299,322,357 93,468,763 3,131,067,270 3,713,858,390
16 September 259,479,162 105,373,166 5,438,002,976 5,972,855,304
17 Oktober 267,869,858 125,511,131 5,678,630,528 6,232,011,517
18 November 232,843,891 157,192,716 6,543,365,280 7,089,401,887
19 Desember 326,810,621 200,850,308 10,527,794,092 12,198,455,021
21 Januari 2014 94,946,553 - 659,090 96,705,643
22 Februari - - - -
23 Maret 150,241,845 53,800,692 238,709,609 468,752,146
24 April - - 327,000 327,000
25 Mei 13,366,532 - 16,543,046 29,909,578
26 Juni - - -
27 Jml setelah 2,026,845,124 877,416,743 36,662,974,103 39,567,235,970
Sumber: Penerimaan Pajak PP No. 46 bulan Juli 2012 sampai dengan Juni 2014
yang sudah diolah.
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa penerimaan yang ada dalam
KPP PratamaTulungagung mengalami kenaikan dan penurunan pada masa Juli
2012 sampai dengan Juni 2014 untuk penerimaan pajak PPh Pasal 25 di KPP
Pratama Tulungagung. Selama kurun waktu Juli 2012 penerimaan PPh Pasal 25
masi stabil, dan pada kurun waktu Tahun 2013 penerimaan atas PPh Pasal 25
mengalami peningkatan yang signifikan. Data diatas menunjukkan pergerakan
jumlah penerimaan yang diterima oleh KPP Pratama Tulungagungdari periode
sebelum dan sesudah penerapan Peraturan Pemerintan No. 46 tahun 2013. Selama
kurun waktu Juli 2012 sampai dengan Juni 2013 Wajib Pajak menggunakan PPh
Pasal 25 dengan PPh Pasal 29 yang merupakan kurang bayar tahunan pajak
penghasilan. Sedangkan untuk masa Juli 2013 sampai dengan Juni 2014
menggunakan peraturan baru yaitu Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013.
1.2 Analisis Data
1.2.1 Marmer dan Onyx Tulungagung
1.2.1.1 Analisis Pajak
Berdasarkan Undang-undang ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Nomor 28 Tahun 2007 pasal 39 bahwa setiap orang yang dengan sengaja tidak
menyampaikan Surat Pemberitahuan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan
dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat
menimbulkan kerugiaan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara
paling sedikit 6 (enam)bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling
sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan
paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar.
1. Kresna Marmer dan Onyx
Kresna Marmer dan Onyx yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso 6 Tulungagung.
Telp 0355-324632 dengan pemilik bernama Ibu Sulisetianingsih yang telah
berperan aktif menjadi pengrajin marmer sejak tahun 1970 hingga saat ini, dengan
potensi market hingga seluruh kawasan Asia. Hanya dengan pendidikan terakhir
adalah SMA ibu Sulisetianingsing telah membangun UMKM ini dengan jerih
payahnya sendiri. Latar belakang yang membuat Ibu Sulisetianingsing mendirikan
usaha marmer adalah untuk memanfaatkan hasil yang ada di daerah dan
mengembangkannya hingga di kenal keseluruh Indonesia hingga ke kancah
Internasional. Sehingga jenis usaha yang yang sedang dijalankannya adalah jenis
usaha perseorangan.
Jenis Marmer dan Onyx yang dihasilkan dari yang paling mahal ke yang paling
murahadalah:
1. Kramat Nganjuk
2. Onyx Bawean
3. Onyx Hitam dan Panggul
4. Marmer Merah
5. Marmer Putih
Kresna Marmer adalah UMKM yang tergolong UMKM kecil karena memiliki
kekayaan bersih melebihi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan lebih
dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) yaitu dengan rata-rata setiap bulan
memiliki hasil penjualan sebesar Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Dengan lama usaha 45 tahun Ibu Sulisetianingsing masih mempunyai karyawan
tetap 5 orang saja karena adanya penurunan minat dan persaingan yang ketat,
namun Ibu Sulisetianingsih sudah mengetahui tentang pajak, telah memiliki
NPWP dan berapa besar pajak yang harus dibayarkan. Kekurangan Ibu
sulisetianingsih adalah belum adanya pemisahan keuangan antara keuangan usaha
dan keuangan keluarga.
Mekanisme penyetoran PPh Orang Pribadi sesuai dengan PP No.46 Tahun
2013 tidak berbeda jauh dengan PPh 25 (angsuran pajak). berdasarkan bukti
penerimaan surat yang ada, kepatuhan Kresna Marmer dan Onyx dalam menyetor
PPh orang pribadi dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Kresna Marmer dan Onyx
Tulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: data primer Kresna Marmer dan Onyx, diolah
Tabel 4.4
Penyetoran PPh Orang Pribadi Kresna Marmer dan Onyx
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: data primer Kresna Marmer dan Onyx, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.5
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Kresna Marmer dan Onyx
Status Pajak K/1
Penghasilan / Omset (6 bulan) 360.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 45.000.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 45.000.000
(-) PTKP 26.325.000
Sumber: Kresna Marmer dan Onyx, diolah
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Kresna Marmer dan Onyx
Penghasilan Kena Pajak 18.675.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 933.750
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar
(PPh 25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 933.750
Sumber: Kresna Marmer dan Onyx, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Kresna Marmer dan Onyx untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.6
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp87.500.000
1%
Rp875.000
2 Agustus Rp77.900.000 Rp779.000
3 September Rp46.500.000 Rp465.000
4 Oktober Rp24.945.000 Rp249.450
5 November Rp76.300.000 Rp763.000
6 Desember Rp55.000.000 Rp550.000
Total Rp368.145.000 Rp3.681.450
Sumber: Kresna Marmer dan Onyx, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
4.615.200 (empat juta enam ratus lima belas ribu dua ratus rupiah) dengan rincian
untuk PPh Finalnya sebesar Rp 3.681.450 dan PPh kurang bayar Rp 933.750 yang
akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak seorang pribadi Formulir
1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak yang harus disetorkan oleh
Kresna Marmer dan Onyx adalah:
Tabel 4.7
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar 933.750
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) 1.867.500
Total 2.801.250
Sumber: Kresna Marmer dan Onyx, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Kresna Marmer dan Onix adalah sejumlah Rp
2.801.250 (dua juta delapan ratus satu ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan
pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usahaadalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas,mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi, Kresna
Marmer dan Onyx melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
2. Batu Sangkar Onix
Batu Sangkar Onyx yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Campurdarat
Tulungagung. Telp 0355-7150090, 081335017171 dengan pemilik bernama
Bapak Saiful Saihudin yang telah menghasilkan produk marmer yang di
khususkan untuk penamaan makam dan rumah makam (kijing) dengan desaign
marmer. Terdapat berbagai desaign kebutuhan masyarakat yang telah di kerjakan
oleh bapak Saiful Saihudin. Kuerajinan onix yang bapak Siful Saihudin geluti
sudah hampir 20 tahun berjalan. Yaitu tepatnya sejak 1995 bapak Saiful Saihudin
menggeluti kerajinan onyx yang lebih ditujukan untuk pembuatan kijing. Industri
kerajinan batu onix ini, sempat terancam gulung tikar. Ini disebabkan
melonjaknya biaya ongkos produksi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) pada Januari 2003. Bapak Saiful Saihudin mengakui omset penjualannya
mengalami penurunan drastis hingga 50%.Meski demikian, Bapak Saiful Saihudin
mampu mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah produksi barang kerajinan.
Jika sebelumnya Bapak Saiful Saihudin dalam memasarkan barang-barang
tersebut tidak dengan menunggu permintaan artinya memproduk barang banyak
baru kemudian dipasarkan. Selama kenaikan BBM mereka hanya memenuhi
pemesanan saja.Beberapa jenis barang yang hanya melayani pemesanan dalam
jumlah besar dan kecil baik dalam maupun luar negeri. Dengan omset yang
didapat rata-rata setiap bulannya adalah Rp 65.000.0000,00 (enam puluh lima juta
rupiah). Batu Sangkar Onix tergolong Usaha Kecil di bidangnya karena penjualan
tahunan masih Rp 1.000.000.000 (satu Milyar rupiah). Meskipun masih tergolong
usaha kecil namun Bapak Saiful Saihudin telah memiliki surat izin membuka
usaha dan telah terdaftarsebagai Wajib pajak orang pribadi yang telah mempunyai
NPWP dan tidak lupa untukmenghitung, menyetor dan melaporkan kewajiban
pajaknya. Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Batu Sangkar
Onix dalam menyetor PPh orang pribadi dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Batu Sangkar
OnyxTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April
√
√
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 1 6 1
Sumber:Data primer Batu Sangkar Onyx, diolah
Tabel 4.9
Penyetoran PPh Orang Pribadi Batu Sangkar Onyx
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Sumber:Data primer Batu Sangkar Onyx, diolah
Tabel 4.9 (Lanjutan)
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Batu Sangkar Onyx
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
November √
Desember √
Total 6 0
Sumber:Data primer Batu Sangkar Onyx, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.10
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Batu Sangkar Onyx
Status Pajak TK/1
Penghasilan / Omset (6 bulan) 390.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 48.750.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 48.750.000
(-) PTKP 26.325.000
Penghasilan Kena Pajak 22.425.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 1.121.250
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
Sumber: Batu Sangkar Onyx, diolah
Tabel 4.10 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Batu Sangkar Onyx
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 1.121.250
Sumber: Batu Sangkar Onyx, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Batu Sangkar Onyx untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.11
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp65.000.000
1%
Rp650.000
2 Agustus Rp65.000.000 Rp650.000
3 September Rp65.000.000 Rp650.000
4 Oktober Rp65.000.000 Rp650.000
5 November Rp65.000.000 Rp650.000
6 Desember Rp65.000.000 Rp650.000
Total Rp390.000.000 Rp3.900.000
Sumber: Batu Sangkar Onyx, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
5.021.250 (lima juta dua puluh satu ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan
rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 3.900.000 dan PPh kurang bayar Rp
1.121.250 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak seorang
pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak yang harus
disetorkan olehBatu Sangkar Onyx adalah:
Tabel 4.12
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 1.121.250
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 2.242.500
Total Rp 3.363.750
Sumber: Batu Sangkar Onyx, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Batu Sangkar Onyx adalah sejumlah Rp
3.363.750(tiga juta tiga ratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah)
dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi, Batu
Sangkar Onyx melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
3. Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer
Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer yang berlokasi di Jalan Raya Popoh
Campurdarat no 32 Tulungagung. Telp 085736478569, 081335940666, Pin BB
7E816BB6 dengan pemilik bernama Bapak Agung Kuswandi yang menerima
orderan yang lebih banyak di area Jawa dengan produk unggulan yaitu piala
dan vandel. Piala marmer yang dihasilkan oleh para pengrajin yang bekerja di
uasah Bapak Agung Kuswandi tidak menggunakan mesin tapi asli dari pahatan
tangan, sehingga keunikan inilah yang dicari para pelanggannya. Usaha Bapak
Agung Kuswandi ini sudah berdiri sejak tahun 1985 yang telah berlangsung
hingga sampai saat ini. Bapak Agung Kuswandi telah 30 tahun menekuni usaha
marmer dan onix ini, Dia tidak mau hanya kawasan Jawa saja yang memesan,
tetapi Bapak Agung Kuswandi ingin memasarkan dagangannya hingga keluar
negeri. Namun karena ini masih dikerjakan dengan cara tradisional sehingga
pemasaran diluar negeri kurang banyak peminat. Namun Bapak Agung
Kuswandi tidak pantang menyerah, dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit
hingga dapat membeli mesin dan usaha yang didirikan sudah mempunyai
merek atau lebel sendiri maka dengan mudah mencetak piala dan vandel
hingga sekrang rata-rata omset yag didapat setiap bulan bisa mencapai Rp
55.000.000,00 (lima puluh lima juta rupiah).
Bapak Agung Kuswandi tidak lupa juga dalam membayar pajak terutangnya
terhadap negara. Dia telah mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak),
dan tidak lupa untukmenghitung, menyetor dan melaporkan kewajiban
pajaknya. Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Borneo
Putera Mandiri Onix dan Marmer dalam menyetor PPh orang pribadi
dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Borneo Putera Mandiri Onix
dan Marmer
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data primer Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer, diolah
Tabel 4.14
Penyetoran PPh Orang Pribadi Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data primer Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.15
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Borneo Putera Mandiri Onix
dan Marmer
Status Pajak K/2
Penghasilan / Omset (6 bulan) 330.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 41.250.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 41.250.000
(-) PTKP 30.375.000
Penghasilan Kena Pajak 10.875.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 543.750
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 543.750
Sumber: Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer untuk bulan juli-desember
2013:
Tabel 4.16
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp55.000.000
1%
Rp550.000
2 Agustus Rp65.000.000 Rp650.000
3 September Rp62.000.000 Rp620.000
4 Oktober Rp75.500.000 Rp755.000
5 November Rp65.000.000 Rp650.000
6 Desember Rp65.200.000 Rp652.000
Total Rp387.700.000 Rp3.877.000
Sumber: Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
4.420.750 (empat juta empat ratus dua puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah)
dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 3.877.000 dan PPh kurang bayar
Rp 543.750 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak
seorang pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer adalah:
Tabel 4.17
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 543.750
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 1.087.500
Total Rp 1.631.250
Sumber: Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Borneo Putera Mandiri Onix dan Marmer
adalah sejumlah Rp 1.631.250 (satu juta enam ratus tiga puluh satu ribu dua raus
lima puluh rupiah) dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi, Borneo
Putera Mandiri Onix dan Marmer melakukan pelaporan pajaknya maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
4. CV. Gemmy Mulya Onix
CV. Gemmy Mulya Onix yang berlokasi di Desa Gamping Campurdarat
Tulungagung. Telp 0355-533770, 08123406150 dengan pemilik usaha
bernama Reza Castoryyang telah mengembangkan usahanya sampai menjadi
sebuah CV dan bisa mencapai tingkat internasional. Usaha yang didirikan oleh
Reza Castoryini sudah berdiri sejak 24 tahun yang lalu, CV. Gemmy Mulya
Onix bergerak di bidang penyediaan batu alam seperti marmer, onix dan batu
alam lainnya. CV. Gemmy Mulya Onix malayani pemesanan marmer dan
granit untuk wilayah jawa dan keseluruh indonesia. CV. Gemmy Mulya Onix
membuka kerjasama bagi yang ingin membuka usaha onix dan mamer. Usaha
onix yang didirikan oleh Reza Castory telah berkembang dengan pesat dengan
pencapaian omset rata-rata perbulan adalah Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua
puluh lima juta rupiah). Sehingga rata-rata dalam satu tahun omset yang
dihasilkan CV. Gemmy Mulya Onix mencapai Rp 2.700.000.000,00 (dua
milyar tujuh ratus juta rupiah). Sehingga CV. Gemmy Mulya Onixtergolong
kedalam usaha menengah yang omset per tahunnya mencapai Rp
2.700.000.000,00 (dua milyar tujuh ratus juta rupiah). Pemilik CV. Gemmy
Mulya Onix Reza Castory di singgung tentang pajak mengatakan
”bisnis saya pasti terdampak jika dikenai PPh 1%,saya ingin pemerintah
memberi insentif nyata agar UMKM semakin maju. Jangan hanya pajak yang
dikejar-kejar. Salah satu bantuan nyata dari pemerintah, melindungi pengusaha
UMKM dari serbuan produk impor. Selama ini pengusaha onix dan marmer
berjuang sendiri menghadapi persaingan dengan produk asing murah yang
makin banyak beredar di dalam negeri, harusnya pemerintah lebih memikirkan
lagi tentang pajak UMKM 1% itu”.
Meskipun tidak terlalu menyetujui tentang adanya PP No.46 tahun 2013
tetapi Reza Castory tidak lupa juga dalam membayar pajak terutangnya
terhadap negara. Dia tetap membayar pajak sebagaimana telah ditentukan oleh
negara dan telah mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan tidak
lupa untuk menghitung, menyetor dan melaporkan kewajiban pajaknya.
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan CV. Gemmy Mulya
Onix dalam menyetor PPh badan dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.18
Penyetoran dan Pelaporan PPh Badan CV. Gemmy Mulya
OnixTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data primer CV. Gemmy Mulya Onix, diolah
Tabel 4.19
Penyetoran PPh BadanCV. Gemmy Mulya Onix
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data primer CV. Gemmy Mulya Onix, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.20
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
CV. Gemmy Mulya Onix
Status Pajak K/3
Penghasilan / Omset (6 bulan) 1.350.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 168.750.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 168.750.000
(-) PTKP 32.400.000
Penghasilan Kena Pajak 136.350.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 2.500.000
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000) 12.952.500
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 15.452.500
Sumber: CV. Gemmy Mulya Onix, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
CV. Gemmy Mulya Onix untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.21
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp255.000.000
1%
Rp2.550.000
2 Agustus Rp265.000.000 Rp2.650.000
3 September Rp162.000.000 Rp1.620.000
4 Oktober Rp275.500.000 Rp2.755.000
5 November Rp265.000.000 Rp2.650.000
6 Desember Rp265.200.000 Rp2.652.000
Total Rp1.487.700.000 Rp14.877.000
Sumber: CV. Gemmy Mulya Onix, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
30.329.500 (tiga puluh juta tiga ratus dua pulus sembilan ribu lima ratus) dengan
rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 14.877.000 dan PPh kurang bayar Rp
15.452.500yang akan dilaporkan. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh CV. Gemmy Mulya Onix adalah:
Tabel 4.22
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 15.452.500
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 30.905.000
Total Rp 46.357.500
Sumber: CV. Gemmy Mulya Onix, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh CV. Gemmy Mulya Onix adalah sejumlah Rp
46.357.500(empat puluh enam juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus
rupiah) atau dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh
Badan. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan yang dilakukan oleh perusahaan sudah
sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Badan yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Badan terutang perusahaan dilakukan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Badan, pelaporannya
pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di atas,
mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Badan, CV. Gemmy Mulya
Onix melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan berikutnya
setelah berakhirnya masa pajak.
5. UD. Mutiara Onix Showroom
UD. Mutiara Onix Showroom yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Gamping
Campurdarat Tulungagaung. Telp 0355-532630 dengan pemili usaha Bapak Adi
Sucipta yang memuat sampai dengan memasarkan kerajinan onix marmer sendiri
dan berkembang hingga saat ini. UD. Mutiara Onix Showroom telah berdiri sejak
tahun 1998 dengan potensi yang luar biasa sekarang telah berkembang dan bisa
bersaing dengan produk luar. Usaha ini telah memiliki merek dagang atau lebel
sendiri. UD. Mutiara Onix Showroom telah mendapatkan masukan dana dari
koperasi untuk penambahan modal pengmbangan usaha. Dengan memutar dana
dari koperasi tersebut sekarang UD. Mutiara Onix Showroom mempunyai omset
rata-rata usaha sebesar Rp 90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah). Dan telah
terdafatar sebagai wajib pajak badan yang harus menghitung, melapor dan
menyetor pajaknya.
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan UD. Mutiara Onix
Showroom dalam menyetor PPh badan dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.23
Penyetoran dan Pelaporan PPh Badan UD. Mutiara Onix
ShowroomTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data PrimerUD. Mutiara Onix Showroom, diolah
Tabel 4.24
Penyetoran PPh Badan UD. Mutiara Onix Showroom
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Sumber: Data Primer UD. Mutiara Onix Showroom, diolah
Tabel 4.24 (Lanjutan)
Penyetoran dan Pelaporan PPh Badan UD. Mutiara Onix Showroom
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data Primer UD. Mutiara Onix Showroom, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.25
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
UD. Mutiara Onix Showroom
Status Pajak K/2
Penghasilan / Omset (6 bulan) 420.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 52.500.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 52.500.000
(-) PTKP 30.375.000
Penghasilan Kena Pajak 22.125.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 1.106.250
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
Sumber: UD. Mutiara Onix Showroom, diolah
Tabel 4.25 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
UD. Mutiara Onix Showroom
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 1.106.250
Sumber: UD. Mutiara Onix Showroom, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
UD. Mutiara Onix Showroom untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.26
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp85.000.000
1%
Rp850.000
2 Agustus Rp75.800.000 Rp758.000
3 September Rp62.000.000 Rp620.000
4 Oktober Rp75.500.000 Rp755.000
5 November Rp65.450.000 Rp654.000
6 Desember Rp65.200.000 Rp652.000
Total Rp428.950.000 Rp4.289.500
Sumber: UD. Mutiara Onix Showroom, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
5.395.750 (lima juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh
rupiah) dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 4.289.500 dan PPh kurang
bayar Rp 1.106.250yang akan dilaporkan. Sedangkan untuk rincian total besarnya
pajak yang harus disetorkan oleh UD. Mutiara Onix Showroom adalah:
Tabel 4.27
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 1.106.250
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 2.212.500
Total Rp 3.318.750
Sumber: UD. Mutiara Onix Showroom diolah
Total pajak yang harus disetor oleh UD. Mutiara Onix Showroom adalah sejumlah
Rp 3.318.750 (tiga juta tiga ratus delapan belas ribu tujuh ratus lima puluh rupiah)
atau dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh
Badan. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan yang dilakukan oleh perusahaan sudah
sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Badan yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Badan terutang perusahaan dilakukan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Badan, pelaporannya
pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di atas,
mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Badan, UD. Mutiara Onix
Showroom melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
6. Purnomo Onix
Purnomo Onix yang berlokasi di Desa Gmping Campurdarat ini berlokasi di
Jalan RayA Popoh no 42 Campudarat Tulungagung. Telp 0355-532025. Dengan
pemilik uasaha Bapak Purnomo juga telah membuka cabang ke dua di Jalan Raya
Popoh no 56 Campurdarat Tulungagung. Bertekun pada bidang usaha onix, Bapak
Purnomo telah menjalankan usaha ini sejak tahun 1990, kini usahanya telah di
ambil alih oleh puteranya bernama Adi Prabowo Purnomo. Yang kemudian di
kembangkannya yang mulanya hanya menerima pemesanan keramik sekarang
menerima pemesanan furniture apapun. Sehingga omset yang di dapat sampai saat
ini perbulan rata-rata mendapatkan Rp 80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah).
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Purnomo Onix dalam
menyetor PPh orang pribadi dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.28
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Purnomo OnixTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret
√
√
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 1 6 1
Sumber: Data primer Purnomo Onix, diolah
Tabel 4.29
Penyetoran PPh Orang Pribadi Purnomo Onix
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data primer Purnomo Onix, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.30
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Purnomo Onix
Status Pajak K/3
Penghasilan / Omset (6 bulan) 450.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 56.250.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 56.250.000
Sumber: Purnomo Onyx, diolah
Tabel 4.30 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Purnomo Onix
(-) PTKP 32.400.000
Penghasilan Kena Pajak 23.850.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 1.192.500
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 1.192.500
Sumber: Purnomo Onyx, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Purnomo Onyx untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.31
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp75.000.000
1%
Rp750.000
2 Agustus Rp75.000.000 Rp750.000
3 September Rp75.000.000 Rp750.000
4 Oktober Rp85.000.000 Rp850.000
5 November Rp85.000.000 Rp850.000
6 Desember Rp85.000.000 Rp850.000
Total Rp480.000.000 Rp4.800.000
Sumber: Purnomo Onyx, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
5.992.500,00 (lima juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu lima ratus rupiah)
dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 4.800.000 dan PPh kurang bayar
Rp 1.192.500 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak
seorang pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh Purnomo Onyx adalah:
Tabel 4.32
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 1.192.500
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 2.385.000
Total Rp 3.577.500
Sumber: Purnomo Onyx, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Purnomo Onyx adalah sejumlah Rp
3.577.500,00 (tiga juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dengan
pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2) Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
3) Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi,
Purnomo Onyx melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
7. UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix
UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix yang berlokasi di Jalan Raya
Gamping Popoh Campurdarat Tulungagung. Telp 0355-531377, 531475, 533295
Email [email protected]. Dengan pemilik usaha Bapak Rudi Supriyadhi
yang telah melanutkan usaha turun temurun hingga sampai mengekspor ke luar
Asia. UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix bekerja sama dengan
koperasi untuk meminjam dana guna untuk mebesarkan UD nya. Semakin
berkembangnya UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix telah
mengantongi omset rata-rata per bulan hingga Rp 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah). Sehingga dapat digolongkan sebagai usaha kecil yang
mencapai omset rata-rata 6 (enam) bulan adalah Rp 900.000.000,00 (sembilan
ratus juta rupiah)
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan UD. “Adhi Jembatan
Batoe” Marmer dan Onix dalam menyetor PPh badan dirangkum dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.33
Penyetoran dan Pelaporan PPh BadanUD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer
dan Onix
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data Primer Batu Sangkar Onyx, diolah
Tabel 4.34
Penyetoran PPh BadanUD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data Primer Batu Sangkar Onyx, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.35
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
UD. “Adhi Jembatan Batoe”
Marmer dan Onix
Status Pajak K/2
Penghasilan / Omset (6 bulan) 900.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 112.500.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 112.500.000
(-) PTKP 30.375.000
Penghasilan Kena Pajak 82.125.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 2.500.000
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000) 4.818.750
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 7.318.750
Sumber: UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix untuk bulan juli-
desember 2013:
Tabel 4.36
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp165.000.000
1%
Rp1.650.000
2 Agustus Rp95.700.000 Rp957.000
3 September Rp125.000.000 Rp1.250.000
4 Oktober Rp165.000.000 Rp1.650.000
5 November Rp165.200.000 Rp1.652.000
6 Desember Rp155.000.000 Rp1.550.000
Total Rp870.900.000 Rp8.790.000
Sumber: UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
16.108.750 (enam belas juta seratus delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah)
dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 8.790.000 dan PPh kurang bayar
Rp 7.318.750yang akan dilaporkan. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh adalah:
Tabel 4.37
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 7.318.750
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 14.637.500
Total Rp 21.956.250
Sumber: UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan Onix, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh UD. “Adhi Jembatan Batoe” Marmer dan
Onix adalah sejumlah Rp 21.956.250 (dua puluh satu juta sembilan ratus lima
puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan pidana penjara paling
singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh
Badan. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
A. Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan yang dilakukan oleh perusahaan sudah
sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
B. Penyetoran
Penyetoran PPh Badan yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Badan terutang perusahaan dilakukan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
C. Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Badan, pelaporannya
pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di atas,
mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Badan, UD. “Adhi
Jembatan Batoe” Marmer dan Onix melakukan pelaporan pajaknya maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
8. Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”
Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft” yang berlokasi di Desa
Gamping Kecamaan Camurdara Tulungaung. Telp 0355-532054, Email
[email protected] dengan pemilik usaha bernama Ibu Subekti yang telah
banyak menerima order patung-patung besar yang di pesan di Jawa-Bali.
Pengiramnya melalui ekspedisi-ekspedisi yang telah terpercaya sehingga
konsumen senang dengan pelayanan yang di janjkikan oleh Argo Lawu
Cemerlang “Petrified Wood Craft”. Sehingga dengan adanya kepercayaan tersebut
omset yang di dapat Ibu Subekti sebagai pemilik perseorangan Argo Lawu
Cemerlang “Petrified Wood Craft” mendapat omset yang lumayan menjanjikan.
Rata-rata omset 1 bulan bisa mencapai Rp 85.000.000,00 (delapan puluh lima juta
rupiah). Dengan demikian usaha Ibu Subekti masih tergolong usaha kecil yang
masih harus di kembangkan sehingga kemudian bisa menjadi usaha menengah.
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Argo Lawu
Cemerlang “Petrified Wood Craft” dalam menyetor PPh orang pribadi dirangkum
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.38
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Argo Lawu Cemerlang
“Petrified Wood Craft” Tulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data primerArgo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Tabel 4.39
Penyetoran PPh Orang Pribadi Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood
Craft”
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
Sumber: Data primer Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Tabel 4.39 (Lanjutan)
Penyetoran PPh Orang Pribadi Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood
Craft”
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data primer Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.40
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Argo Lawu Cemerlang
“Petrified Wood Craft”
Status Pajak K/2
Penghasilan / Omset (6 bulan) 480.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 60.000.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 60.000.000
(-) PTKP 30.375.000
Sumber: Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Tabel 4.40 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Argo Lawu Cemerlang
“Petrified Wood Craft”
Penghasilan Kena Pajak 29.625.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 1.481.250
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 1.481.250
Sumber: Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft” untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.41
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp85.000.000
1%
Rp850.000
2 Agustus Rp80.000.000 Rp800.000
3 September R75.000.000 Rp750.000
4 Oktober Rp80.000.000 Rp800.000
5 November Rp65.000.000 Rp650.000
6 Desember Rp75.000.000 Rp750.000
Total Rp385.000.000 Rp3.850.000
Sumber: Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
5.331.250,00 (lima juta tiga ratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh rupiah)
dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 3.850.000 dan PPh kurang bayar
Rp 1.481.250 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak
seorang pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft” adalah:
Tabel 4.42
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 1.481.250
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 2.962.500
Total Rp 4.443.750
Sumber: Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft”, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Argo Lawu Cemerlang “Petrified Wood
Craft” adalah sejumlah Rp 4.443.750(empat juta empat ratus empat puluh tiga
ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) dengan pidana penjara paling singkat selama 6
(enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
A. Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
B. Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
C. Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi, Argo
Lawu Cemerlang “Petrified Wood Craft” melakukan pelaporan pajaknya
maksimal tanggal 10 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
9. Serba Usaha Marmer
Serba Usaha Marmer yang berlokasi di Jalan Raya Popoh Campurdarat
Tulungagung. Telp 081596994. Dengan pemilik usaha bernama Bapak Bambang
yang menerima pesanan dengan berbagai desaign yang diinginkan pelanggannya.
Serba usaha marmer ini sudah berdiri sejak tahun 1990. Dengan omset rata-rata
per bulannya Rp 82.000.000,00 (delapan puluh dua juta rupiah).
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Serba Usaha Marmer
dalam menyetor PPh orang pribadi dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.43
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Serba Usaha
MarmerTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data PrimerSerba Usaha Marmer, diolah
Tabel 4.44
Penyetoran PPh Orang Pribadi Serba Usaha Marmer
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data Primer Serba Usaha Marmer, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.45
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Serba Usaha Marmer
Status Pajak K/2
Penghasilan / Omset (6 bulan) 480.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 60.000.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 60.000.000
(-) PTKP 30.375.000
Sumber: Serba Usaha Marmer, diolah
Tabel 4.45 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Serba Usaha Marmer
Penghasilan Kena Pajak 29.625.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 1.481.250
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 1.481.250
Sumber: Serba Usaha Marmer, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Serba Usaha Marmer untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.46
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp75.000.000
1%
Rp750.000
2 Agustus Rp85.000.000 Rp850.000
3 September Rp82.000.000 Rp820.000
4 Oktober Rp76.000.000 Rp760.000
5 November Rp85.000.000 Rp850.000
6 Desember Rp75.000.000 Rp750.000
Total Rp478.000.000 Rp4.780.000
Sumber: Serba Usaha Marmer, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
6.261.250 (enam juta dua ratus enam puluh satu ribu dua ratus lima puluh ribu
rupiah) dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 4.780.000 dan PPh kurang
bayar Rp 1.481.250 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak
seorang pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh Serba Usaha Marmer adalah:
Tabel 4.47
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 1.481.250
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 2.962.500
Total Rp 4.443.750
Sumber: Serba Usaha Marmer, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Serba Usaha Marmer adalah sejumlah Rp
4.443.750(empat juta empat ratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh
rupiah) atau dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
A. Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
B. Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
C. Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi, Serba
Usaha Marmer melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
10. Mustika Onix
Mustika Onix yang berlokasi di Jalan Desa Campurdarat Tulugagung.
Dengan nama pemilik usaha Adhi Nugraha. Mustika Onix ini lebih kepada
kerajinan keramik sehingga belum begitu besar usaha onixnya. Mustika Onix
masih belum begitu lama membuka usaha dibandingkan pelaku usaha
marmer yang lain.usahanya dibuka sejak tahun 2000. Dengan omset yang
relatif masih kecil. Omset rata-rata per bulan mencapai Rp 50.000.000
Berdasarkan bukti penerimaan surat yang ada, kepatuhan Mustika Onix dalam
menyetor PPh orang pribadi dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.48
Penyetoran dan Pelaporan PPh Orang Pribadi Batu Mustika
OnixTulungagung
Bulan Penyetoran SSP
Pelaporan SPT
Masa
Tepat Terlambat Tepat Terlambat
Januari √ √
Februari √ √
Maret √ √
April √ √
Mei √ √
Juni √ √
Total 6 0 6 0
Sumber: Data primerMustika Onix, diolah
Tabel 4.49
Penyetoran PPh Orang Pribadi Mustika Onix
Bulan Penyetoran SSP
Tepat Terlambat
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
Nopember √
Desember √
Total 6 0
Sumber: Data primer Mustika Onix, diolah
Dari dokumen yang ada, penulis mengamati, penyetoran dan pelaporan pajak
penghasilan tidak pernah lewat dari tanggal 10 pada bulan berikutnya/akhir
masa pajak. Berdasarkan bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa antara
prosedur penyetoran dan pelaporan pajak yang diciptakan, sesuai dengan
pelaksanaannya.
A. Menghitung
- 6 (enam) bulan sebelum diberlakukan PP 46
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang terutang sebelum
diberlakunya PP 46 untuk bulan januari sampai juni 2013 dengan
menggunakan norma perhitungan neto:
Tabel 4.50
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Mustika Onix
Status Pajak K/0
Penghasilan / Omset (6 bulan) 300.000.000
(x) % Keuntungan (ditetapkan pemerintah) 12,50%
Keuntungan Bersih Usaha 37.500.000
(+) Penghasilan lain-lain -
Keuntungan bersih total 37.500.000
(-) PTKP 26.325.000
Sumber: Mustika Onix, diolah
Tabel 4.50 (Lanjutan)
Perhitungan PPh 6 (enam) Bulan Sebelum Berlakunya PP 46 tahun 2013
Mustika Onix
Penghasilan Kena Pajak 11.175.000
Tarif PPh Terutang
5% x (0 s/d 50.000.000) 558.750
15% x ( 50.000.000 s/d 250.000.000)
25% x ( 250.00.000 s/d 500.000.000)
30% x (di atas 500.000.000)
(-) PPh dipotong pihak lain (PPh 21) -
(-)Angsuran PPh yang telah di bayar (PPh
25) -
Total Pengurangan PPh -
PPh yang masih harus / (kelebihan)
bayar 558.750
Sumber: Mustika Onix, diolah
- 6 (enam) bulan setelah diberlakukan PP 46
Berikut jumlah pajak penghasilan final yang harus di bayar per masa oleh
Mustika Onix untuk bulan juli-desember 2013:
Tabel 4.51
Perhitungan PPh 6 (enam) bulan setelah berlakunya PP 46 Tahun 2013
No Tanggal/Bulan Peredaran Bruto
Tarif
PPh
Final
PPh Terutang
1 Juli Rp35.000.000
1%
Rp350.000
2 Agustus Rp41.000.000 Rp410.000
3 September Rp38.000.000 Rp380.000
4 Oktober Rp50.000.000 Rp500.000
5 November Rp45.000.000 Rp450.000
6 Desember Rp45.000.000 Rp450.000
Total Rp254.000.000 Rp2.540.000
Sumber: Mustika Onix, diolah
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp
3.098.750 (tiga juta sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah)
dengan rincian untuk PPh Finalnya sebesar Rp 2.540.000 dan PPh kurang bayar
Rp 558.750 yang akan dilaporkan secara dalam SPT Tahunan Wajib pajak
seorang pribadi Formulir 1770. Sedangkan untuk rincian total besarnya pajak
yang harus disetorkan oleh Mustika Onix adalah:
Tabel 4.52
Total PPh Terutang dan Denda yang harus disetor
No Kewajiban pajak yang harus
dibayar Jumlah
1 PPh kurang bayar Rp 558.750
2 Denda (sesuai UU KUP Ps 39) Rp 1.117.500
Total Rp 1.676.250
Sumber: Mustika Onix, diolah
Total pajak yang harus disetor oleh Mustika Onix adalah sejumlah Rp
1.676.250(satu juta enam ratus tujuh puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah
rupiah) atau dengan pidana penjara paling singkat selama 6 (enam) bulan.
Analisa Terhadap Mekanisme Perhitungan, Penyetoran, Pelaporan PPh Orang
Pribadi. Tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan
usaha adalah sebagai berikut:
A. Perhitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
B. Penyetoran
Penyetoran PPh Orang Pribadi yang dilakukan oleh perusahaan tidak pernah
mengalami keterlambatan. Berdasarkan data-data yang ada, baik penyetoran
maupun pelaporan PPh Orang Pribadi terutang perusahaan dilakukan paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
C. Pelaporan
Sama halnya dengan penyetoran pajak penghasilan Orang Pribadi,
pelaporannya pun tidak pernah terlambat. Seperti yang telah diungkapkan di
atas, mengacu pada data-data terkait pelaporan PPh Orang Pribadi,
Mustika Onyx melakukan pelaporan pajaknya maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
1.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Undang-undang pajak penghasilan adalah undang-undang Nomor 7 Tahun
1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi atau
Badan yang melakukan kegiatan usaha yang peredaran brutonya dalam 1 (satu)
tahunkurang dari Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Pada Undang-undang tersebut boleh menghitung penghasilan neto dengan
menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Neto yaitu dengan syarat
memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3(tiga)
bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.
Untuk perhitungan pajak penghasilan dengan menggunakan norma
penghasilan neto akan lebih sederhana daripada dengan menggunakan
pembukuan, pertimbangan lain menggunakan metode ini yaitu adanya PTKP
sebagai pengurang penghasilan kena pajak. dimana wajib pajak tidak harus
membuat laporan keuangan melainkan kisaran besarnya keuntungan yang
diperoleh Wajib Pajak telah ditentukan pemerintah yaitu sebesar 12.5%. Tanpa
menyusun laporan keuangan bisa menghitung besarnya PPh terutang karena yang
dijadikan sebagai dasar pengenaannya adalah peredaran bruto (omset). Adanya
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tersebut ditujukan untuk menggali
secara maksimal potensi pajak dari UMKM. Sehingga tingkat penerimaan pajak
pada kas Negara tersebut akan menunjang terhadap pembangunan bangsa.
Sedangkan untuk mendapat tingkat penerimaan pajak, diperlukan pula
ektensifikasi untuk mendapat tingkat penerimaan pajak yang secara maksimal
akan memberikan kontribusi kepada Negara. Adapun dampak dari berlakunya
peraturan tersebut menghasilkan pajak penghasilan yang terutang lebih besar,
selain itu diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 pada pertengahan
tahun 2013 memberikan kesulitan atau keraguan bagi Wajib Pajak dalam
melaporkan pajaknya. Hal ini dikarenakan pada Peraturan Pemerintah No. 46
Tahun 2013 sama halnya kerugian tidak diperkenankan oleh Undang-undang
pajak dikarenakan tarif pajak langsung dari omset yaitu dibawah Rp
4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 adalah untuk
memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam menentukan besarnya pajak
terutang. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 merupakan pajak penghasilan
yang bersifat final dengan dasar pengenaan pajak berdasarkan peredaran bruto.
Sedangkan tarif Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ini sebesar 1% (satu
persen). Jika dilihat dari segi mekanisme perhitungan memang sangat mudah,
akan tetapi jika dilihat dari besar kecilnya pajak penghasilan yang terutang akan
lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan norma perhitungan neto.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa akan lebih menguntungkan
bagi Wajib Pajak sebagai salah satu upaya untuk melakukan perencanaan pajak
dengan penghematan pajak jika menghitung pajak penghasilan yang terutang
dengan menggunakan pembukuan karena menghasilkan jumlah PPh terutang yang
paling kecil. Apabila Wajib Pajak merasa kesulitan dalam membuat pembukuan,
Wajib Pajak dapat menggunakan alternatif kedua yaitu perhitungan pajak
penghasilan dengan menggunakan norma penghasilan neto karena terlihat dengan
metode tersebut penghasilan PPh terutang yang lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan peraturan pemerintah terbaru. Berbagai kemudahan telah diberikan
oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baik dari
kewajiban menghitung, menyetor dan melapor. Dari segi perhitungan, telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pemerintah memberikan keluasan bagi Wajib Pajak
untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang dengan menggunakan
pembukuan atau norma penghasilan neto atau peraturan pemerintah yang bersifat
final.dari segi penyetoran, atas berlakunya Peraturan Pemerintah No. 46,
pemerintah mengeluarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-
37/PJ/2013 yang berisi mengenai atas pajak penghasilan yang bersifat final
tersebut dapat disetorkan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan
mamasukkan NPWP, Masa Pajak dan Jumlah nominla Pajak Penghasilanyang
akan dibayar dengan BPN (Bukti Penerimaan Negara) sebagai saran administrasi
lain yang kedudukannya disamakan Surat Setoran Pajak (SSP).
Tabel 4.53
Kepatuhan Wajib Pajak sebelum di terapkanya Peraturan Pemerintah No.
46 Tahun 2013
Indikator Kepatuhan Wajib Pajak
No Nama
UMKM
Tepat
Waktu
Tidak Tepat
Waktu
Tidak
Ada Ada
Lap.
Keuangan
Telah
Diaudit
Tidak
Pernah
Dipidana
Patuh Tidak
Patuh Dalam Menyampaikan
SP Tunggakan
1
Kresna
Marmer dan
Onix
√ − √ − − − √ −
2
Batu
Sangkar
Onix
− √ − √ − − √
3
Borneo
Putra
Mandiri
Onix dan
Marmer
√ − √ − − − √ −
4 CV. Gemmy
Mulya Onix √ − √ − − − √ −
5
UD. Mutiara
Onix
Showroom
√ − √ − − − √ −
6 Purnomo
Onix − √ − √ − − − √
7
UD. "Adi
Jembatan
Batoe"
Marmer dan
Onix
√ − √ − − − √ −
8
Argo Lawu
Cemerlang
"Petrified
Wood Craft"
√ − √ − − − √ −
9 Serba Usaha
Marmer √ − √ − − − √ −
10 Mustika
Onix √ − √ − − − √ −
Sumber: Data Primer UMKM Onix Tulungagung
Tabel 4.54
Kepatuhan Wajib Pajak setelah di terapkanya Peraturan Pemerintah No. 46
Tahun 2013
Indikator Kepatuhan Wajib Pajak
No Nama
UMKM
Tepat
Waktu
Tidak Tepat
Waktu
Tidak
Ada Ada
Lap.
Keuangan
Telah
Diaudit
Tidak
Pernah
Dipidana
Patuh Tidak
Patuh Dalam Menyampaikan
SP Tunggakan
1
Kresna
Marmer dan
Onix
√ − √ − − − √ −
2
Batu
Sangkar
Onix
√ − √ − − − √ −
3
Borneo
Putra
Mandiri
Onix dan
Marmer
√ − √ − − − √ −
4 CV. Gemmy
Mulya Onix √ − √ − − − √ −
5
UD. Mutiara
Onix
Showroom
√ − √ − − − √ −
6 Purnomo
Onix √ − √ − − − √ −
7
UD. "Adi
Jembatan
Batoe"
Marmer dan
Onix
√ − √ − − − √ −
8
Argo Lawu
Cemerlang
"Petrified
Wood Craft"
√ − √ − − − √ −
9 Serba Usaha
Marmer √ − √ − − − √ −
10 Mustika
Onix √ − √ − − − √ −
Sumber: Data Primer UMKM Onix Tulungagung
Dari tabel diatas telah dapat disimpulkan kepatuhan wajib pajak sebelum
dan sesudah diterapkannya Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013. Sehingga
dari segi pelaporan, pemerintah memberikan aplikasi e-Filing yaitu sistem
pelaporan SPT yang menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan
tanpa beban apapun melalui efiling.pajak.go.id yang dibuat oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam
pengisian dan penyerahan SPT.
1.4 Kajian Perspektif Islam
Ada keharusan dimana keharusan kaum muslim untuk menunaikan kewajiban
pajak yang ditetapkan negara, dalam Al-Quran Allah SWT berfirman dalam (QS.
An-Nisa: 59):
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Dari ayat diatas, terlihat sangat jelas bahwa Allah SWT menyeru pada umat
manusia untuk taat kepada ulil amri atau bisa disebut pemimpin yaitu pemerintah
sselain pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Seperti halnya mengenai kewajiban
perpajakan ini, dimana pemerintah membuat undang-undang untuk dipatuhi dan
ditaati rakyat sebagai sumber pendapatan Negara yang akan dikelola dan
dialokasikan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya untuk belanja keperluan
Negara Indonesia.
Seperti Allah SWT memberikan petunjuk dan perintah-Nya yang terutang
dalam Al-Quran, sedangkan Rasul-Nya yang bersabda dalam sunnahnya begitu
juga dengan ulil amri yang menyangkut Negara terutang dalam Undang-undang
yang mengatur segala hal yang bersangkutan dengan permasalahaan yang ada
diantaranya mengenai kewajiban perpajakan oleh rakyat kepada Negaranya.