38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran
2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang
Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV/A di SD Negeri 1
Somogede sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV/B SD Negeri 1
Somogede sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 60 siswa. Pemberian
perlakukan dilaksanakan pada hariselasa tanggal 20 Maret 2012 dan hari rabu 21
Maret 2012, pukul 07.00 - 08.10 WIB untuk kelas eksperimen dan pukul 09.00 -
10.10 untuk kelas kontrol. Pelaksanaan Uji validitas dan reliabilitas instrumen
penelitian pada tanggal 10 Maret 2012.
Penelitian keseluruhan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret - 22 Maret
2012. Pengambilan data dilaksanakan dua kali yaitu Tes 1 dilaksanakan pada hari
senin 19 Maret 2012 pukul 07.00-08.45 WIB sedangkan Tes 2 pada hari kamis
tanggal 22 Maret 2012 pukul 07.00-08.45 WIB di SD Negeri 1 Somogede
Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Pada pelaksanaan Tes 1 dan Tes
2 setiap individu melaksanakan tesformatif hasil belajar dalam bentuk tespilihan
ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas IV pokok
bahasan tentang gaya. Dalam pelaksanaan Tes 1 dan Tes 2 dibantu oleh 2 orang
testor. Adapun daftar unit penelitian dapat dilihat secara rinci pada tabel di
bawahini:
Tabel4.1
Distribusi Unit Penelitian Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
SDN 1 SomogedeKecamatanWadaslintangKabupatenWonosobo
Kelompok Jumlah
I Eksperimen 30 orang
II Kontrol 30 orang
Jumlah 60 orang
39
4.2 Hasil Penelitian
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi dan tes formatif.
Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
Observasi yang dilakukan meliputi observasi penilaian proses. Observasi
dilakukan dalam setiap pertemuan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua kali
pertemuan.
Hasil Penelitian Penilaian Produk Atau Hasil
Hasil penelitian produk atau hasil dapat diketahui dengan cara melakukan
analisis data terhadap data-data mentah yang diperoleh dari penelitian. Data yang
diperoleh berupa skor tes 1 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, skor tes
2 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam metode analisis data ada
beberapa hal yang harus dilakukan antara lain yaitu analisis deskriptif, uji
normalitas data dan uji hipotesis. Kualifikasi data dan uji prasyarat analisis data
berarti menterjemahkan data dalam bentuk angka, sedangkan uji prasyarat analisis
berarti sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis. Prasyarat analisis data dengan menggunakan statistik nonparametric
adalah skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu,
sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
kolmogrov-smirnov , dengan menggunakan komputer melalui program Statistik
Product and Service Solution (SPSS) versi 19.0 dan uji t-tets.
Hasil penelitian penilaian produk diketahui dengan cara melakukan
analisis data. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan
analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka harus dilakukan uji deskriptif
dan uji normalitas terlebih dahulu. Dengan uji normalitas dapat dilihat data dalam
penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan dalam penelitian harus
normal.Berikut disajikan hasil analisis deskriptif dan normalitas pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Skor Tes 1 Kelompok Eksperimen
Pada tes 1 kelompok eksperimen yang diperoleh sebanyak 1 siswa yang
mendapat skor 84, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 80, 7 siswa yang
40
mendapatkan skor 76, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 72, 1 siswa yang
mendapatkan skor 68, 1 orang siswa yang mendapatkan skor 64, 3orang siswa
yang mendapatkan skor 60, 6 orang siswa yang mendapatkan skor 56, 1 orang
siswa yang mendapatkan skor 52, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 48, 1
orang siswa yang mendapatkan skor 44. Untuk tes 1 yang diperoleh pada
kelompok eksperimen untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Tes 1 Kelompok Eksperimen
Nilai Tes 1 Kelompok Eksperimen
Frekuensi %
84 1 3,33
80 1 3,33
76 7 23,33
72 4 13,33
68 1 3,33
64 1 3,33
60 3 10
56 6 20
52 1 3,33
48 4 13,33
44 1 3,33
Pada tes 1 kelompok eksperimen sebanyak 13 siswa melampaui KKM
yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 43% dan sebanyak 17 siswa belum
mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 57%.
Skor Tes 1 Kelompok Kontrol
Pada tes 1 kelompok kontrol yang diperoleh sebanyak 1 orang siswa yang
mendapatkan skor 80, 4 orang siswa yang mendapatkan skor 72, 4 siswa yang
mendapatkan skor 68, 3 orang siswa yang mendapatkan skor 64, 6orang siswa
yang mendapatkan skor 60, 2 orang siswa yang mendapatkan skor 56, 5 orang
siswa yang mendapatkan skor 52, 2 orang siswa yang mendapatkan skor 48, 3
orang siswa yang mendapatkan skor 44. Untuk tes 1 yang diperoleh pada
kelompok eksperimen untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel 4.3
41
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Tes 1 Kelompok Kontrol
Nilai Tes 1 Kelompok Eksperimen
Frekuensi %
80 1 3,33
76 - -
72 4 13,33
68 4 13,33
64 3 10
60 6 20
56 2 6,67
52 5 16,67
48 2 6,67
44 2 6,67
40 1 33,3
Dari tabel 4.3 diketahui hasil tes 1 kelompok eksperimen sebanyak 5 siswa
melampaui KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan presentase 16,67% dan
sebanyak 25 siswa belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan
presentase 83,33%.
Skor Tes 2 Kelompok Eksperimen
Hasil penelitian penilaian produk yang ke tiga yakni hasil skor tes 2
kelompok eksperimen. Pada tes 2 kelompok eksperimen memperoleh skor
maksimal 93,6 sedangkan skor minimal 73,2 dengan rata-rata skor 85,92 dan
standar deviasi 5,98 serta jumlah semua skor siswa 2577,60. 100% siswa tuntas
mencapai KKM 70 pada tes 2. Secara lebih rinci data nilai siswa pada tes 2 dapat
dilihat pada lampiran 13.
Skor Tes 2 Kelompok Kontrol
Hasil penelitian penilaian produk yang ke tiga yakni hasil skor tes 2
kelompok kontrol. Pada tes 2 kelompok eksperimen memperoleh skor maksimal
88 sedangkan skor minimal 60 dengan rata-rata skor 70,9 dan standar deviasi
8,27 serta jumlah semua skor siswa 2128. Terdapat 40% siswa pada kelompok
42
kontrol yang belum tuntas mencapai KKM 70, sedangkan persentase ketuntasan
belajar siswa mencapai 60%. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Kontrol
Frekuensi (f) Persentase (%) Keterangan
< 70 12 40% Tidak Tuntas
≥ 70 18 60% Tuntas
Secara lebih jelas berikut ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran
skor tes 2 kelompok kontrol.
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Skor
Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Kontrol
Data skor tes 2 kelompok Kontrol secara lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 14.
Hasil Penelitian Penilaian Proses
Hasil penelitian yang ke dua yakni hasil penelitian penilaian proses. Selain
melakukan analisis deskriptif penilaian produk, peneliti juga melakukan analisis
deskriptif penilaian proses. Penilaian proses hanya diberikan pada kelompok
eksperimen karena pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan menggunakan
media pembelajaran CD interaktif. Penilaian proses dilakukan pada saat kegiatan
diskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan
siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan
rubrik penilaian sesuai dengan RPP yang telah terlebih dahulu dibuat (rubrik
penskoran terlampir pada RPP lampiran 3).
43
Hasil Penilaian Kegiatan Diskusi
Penilaian proses pertama yakni penilaian diskusi. Sesuai dengan rubrik
penilaian yang terdapat pada RPP kelompok eksperimen, penilaian diskusi terdiri
dari 3 indikator. Indikator pertama yakni jumlah pendapat yang disampaikan
siswa. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan 3 pendapat saat
diskusi. Jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 17 siswa. Siswa memperoleh
skor 4 jika siswa menyampaikan 4 pendapat saat diskusi. Jumlah siswa yang
mendapat skor 4 sama dengan jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 13
siswa. Indikator ke dua adalah kejelasan siswa dalam menyampaikan substansi.
Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan substansi dengan jelas.
Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 21 siswa. Siswa memperoleh skor 4
jika siswa menyampaikan substansi dengan sangat jelas. Jumlah siswa yang
memperoleh skor 4 sebanyak 9 siswa.
Indikator ke tiga pada penilaian diskusi yakni waktu yang digunakan siswa
dalam diskusi. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berdiskusi selama 7 menit.
Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 16 siswa. Siswa memperoleh skor 4
jika siswa berdiskusi selama 10 menit. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4
yaitu 14 siswa. Berdasarkan hasil observasi tidak terdapat siswa yang memperoleh
skor 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah baik dalam melakukan
kegiatan diskusi.
Hasil Penilaian Kegiatan Presentasi
Penilaian proses ke dua yakni penilaian presentasi. Sesuai dengan rubrik
penilaian presentasi pada RPP kelompok eksperimen terdapat 4 indikator. Skor
penilaian yakni 1, 2, 3 dan 4. Setelah dilakukan observasi tidak ada siswa yang
memperoleh skor penskoran 1 dan 2, skor perolehan siswa yakni 3 dan 4. Pada
indikator 1 keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusi. Sebanyak 5
siswa yang hasil diskusinya hanya disampaikan oleh 1 orang saja dalam
kelompoknya. Siswa yang memperoleh skor 4 yakni 25 siswa artinya setiap siswa
dari masing-masing kelompok sudah berani menyampaikan hasil diskusinya.
Indikator ke dua rasa percaya diri. Sebanyak 12 siswa memperoleh skor 3 ,
siswa yang memperoleh skor 3 memang sudah tegas dalam menyampaikan hasil
44
diskusi, tetapi mereka belum berani menatap audience saat presentasi. Siswa yang
memperoleh skor 4 adalah siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi, tegas,
serta berani menatap audience saat presentasi. Siswa yang memperoleh skor 4
sebanyak 18 siswa.
Indikator ke tiga yaitu keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari
kelompok lain. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berani menjawab 1
pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang tepat. Jumlah siswa yang
memperoleh skor 3 yakni 10 siswa. Siswa yang memperoleh skor 4 yaitu siswa
yang berani menjawab 2 pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang
tepat. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4 yaitu 20 siswa.
Indikator ke empat yakni penggunaan bahasa dalam presentasi. Siswa
memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan presentasi dengan bahasa yang
kurang tepat dan kurang komunikatif. Jumlah siswa yang memperoleh 3 yaitu
22 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan presentasi dengan
bahasa yang tepat dan komunikatif. Jumlah siswa yang mendapat skor 4 lebih
sedikit daripada siswa yang mendapat skor 3 yaitu 8 siswa. Dari hasil observasi
dapat disimpulkan bahwa siswa sudah cukup baik dalam melakukan kegiatan
presentasi.
4.3 Hasil Uji Prasyarat
4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data
Sebelum dilakukan analisis uji t, terlebih dahulu dilakukan analisis uji
normalitas data dari skor tes 1 dan tes 2 kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas dapat dilakukan uji t menggunakan skor
tes 2 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran
data dari variabel penelitian. Uji normalitas variabel penggunaan lingkungan alam
menggunakan teknik One sample Kolmogrov-Smirnov Test, perhitungan
dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0.Uji normalitas data terdiri dari dari uji
normalitas Skor tes 1 dan uji normalitas skor tes 2.
45
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Tes 1 Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Tes 1 Eksperimen
Nilai Tes 1 Kontrol
N 30 30
Normal Parameters(a,b) Mean 63,8667 59,7333
Std. Deviation 11,76709 9,68089
Most Extreme Differences
Absolute ,189 ,121
Positive ,148 ,121
Negative -,189 -,111
Kolmogorov-Smirnov Z 1,033 ,663
Asymp. Sig. (2-tailed) ,236 ,771
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 4.5 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes
1 kelompok eksperimennormal yaitu sebesar 1,033 dengan probabilitas signifikan
0,236. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran pada skor tes 1
kelompok eksperimen normal. Hasil tes 1 kelompok kontrol normal yaitu sebesar
0,663 dengan probabilitas signifikan 0,771. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi
pengukuran pada skor tes 1 kelompok kontrol normal. Gambaran visual
kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Grafik hasil uji normalitas tes 1 kelompok eksperimen dan kontrol
46
4.3.2 Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut
homogen atau tidak. Kedua kelompok dikatakan homogen jika skor signifikansi >
0.05. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 ( 5 %) maka
hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel
dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen.
Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 19.0. Metode pengambilan
keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010:99) yaitu jika
signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05
maka H0 ditolak (varian berbeda). Hasil uji homogenitas antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Skor Tes 2
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,44 1 66 ,623
4.4 Hasil Uji Beda
Setelah dipastikan data dalam keadaan berdistribusi normal dan homogen
maka dapat dilakukan uji beda. Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, analisis data yang digunakan adalah
uji t-test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test skor tes 2 kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
47
Tabel 4.7
Hasil Uji Beda Skor Tes 2
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Tes 2
Equal
variances
assumed
.244 .623 8.831 58 .000 14.98667 1.69711 11.58953 18.38380
Equal
variances
not
assumed
8.831 56.311 .000 14.98667 1.69711 11.58736 18.38597
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat hasil F hitung levene test sebesar 2,44
dengan probabilitas 0,623 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel
memiliki varian sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan
demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance
assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil uji t sebesar 8,831 dengan
probabilitas signifikansi 0,000 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan media CD pembelajaran interaktif pada
mata pelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil
uji beda maka analisis hipotesisnya adalah:
Ada pengaruh positif signifikan penggunaan media pembelajaran CD
interaktif pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Somogede Kecamatan
Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Pada Semester 2 Tahun 2011/2012.
48
Berdasarkan analisis uji hipotesis, hipotesis ditolak jika signifikansi > 0,05
(H > 0,05) dan hipotesis diterima jika signifikansi < 0,05 (H < 0,05). Dari hasil
signifikansi diperoleh skor signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 1
Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Pada Semester 2
Tahun 2011/2012, terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas IV A sebagai kelompok
eksperimen dengan diberikan perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran CD interaktif lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas IV A
(kelompok kontrol) yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional.
Hasil skor rata-rata tes 2 kelompok eksperimen mencapai 85,92 sedangkan
rata-rata skor tes 2 kelompok kontrol mencapai hasil 70,93. Perbedaan rata-
ratanya 14,99. Ketuntasan belajar kelompok eksperimen sebesar 100% sedangkan
kelompok kontrol baru mencapai 60% dari KKM 70. Perbandingan siswa yang
tuntas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sangat besar. Hal ini
membuktikan bahwa pembelajaran konvensional memberikan sedikit pengaruh
peningkatan pada hasil belajar siswa. Dengan demikian, penggunaan media
pembelajaran CD interaktif memiliki pengaruh positif signifikan dalam
pembelajaran IPA kelas IV pada khususnya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurmawan bekti wibowo (2011)
yang menyatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
pemanfaatan media pembelajaran CD interaktif dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Purtiana Septi (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan
penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap prestasi belajar dan
motivasi belajar siswa kelas X SMA.
Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol salah satunya disebabkan adanya penggunaan media
pembelajaran CD interaktif sebagai media pembelajaran baru berbasis teknologi
computer. Siswa lebih semangat dan termotivasi belajar. Pembelajaran yang
49
didesain secara berkelompok juga cukup mendukung siswa dalam belajar. Dimana
keterampilan sosial siswa juga dilatih, salah satunya yaitu dari kegiatan diskusi
dan presentasi. Siswa didorong untuk menjalin kerja sama dalam kelompok,
bertukar pikiran serta menyajikan hasil diskusinya dalam bentuk lisan dan tulisan.
Secara umum terjadinya perbedaan hasil belajar siswa dimungkinkan karena
dalam penggunaan media pembelajaran CD interaktif siswa belajar dengan lebih
semangat karena tertarik dengan pembelajaran yang didesain secara menarik,
sehingga motivasi dan daya ingat siswa jauh lebih kuat serta hasil belajarnya jauh
lebih baik dan meningkat.