30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Pra Siklus
Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru
dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena metode yang digunakan
masih belum tepat, akibatnya siswa menjadi jenuh, tidak tertarik terhadap pelajaran, ramai
sendiri di dalam kelas sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat menguasai pelajaran
yang telah disampaikan guru.
Kondisi pembelajaran seperti itu berdampak pada hasil belajar siswa kelas VI SD
Negeri Tumbrep 02 pada mata pelajaran IPA, sebelum siklus I (pra Siklus) banyak siswa
yang belum mencapai KKM yaitu 65.
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Tes IPA Kelas VI Prasiklus
No Nilai Jumlah Tes Prosentase
1. 80 – 100 3 15%
2. 70 – 79 5 25%
3. 60 – 69 7 35%
4. 50 – 59 4 20%
5. 0 – 49 1 5%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai
80 – 100 sejumlah 15 % atau 3 siswa, yang mendapatkan nilai 70 – 79 sejumlah 25% atau
5 siswa, dan yang mendapat nilai 60 – 69 sebanyak 35% atau sebanyak 7 siswa, yang
mendapat nilai 50-59 sebanyak 20% atau sebanyak 4 siswa, sedangkan yang mendapat
nilai 0 – 49 sebanyak 5% atau sebanyak 1 siswa.
30
31
Dari hasil tes tersebut di atas, sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan
belajar hanya sebagian kecil yang mencapai ketuntasan belajar. 40% dari 20 siswa atau
12 siswa.
Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Prasiklus
No Nilai Jumlah Tes Prosentase
1. Tuntas 8 60 %
2. Belum Tuntas 12 40 %
Jumlah 20 100 %
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kelas VI Prasiklus
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas VI yang memiliki nilai
kurang dari KKM atau belum tuntas untuk mata pelajaran IPA 12 siswa atau 60%,
sedangkan yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa atau 40%.
Hasil nilai pra siklus yang diperoleh dari hasil tes awal dapat ditunjukkan seperti pada tabel
berikut ini.
32
Tabel 4.3 Nilai Tes Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus
No Keterangan Nilai
1. Nilai Tertinggi 80
2. Nilai Terendah 40
3. Nilai Rata-rata 62,5
Gambar 4.2 Diagram Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Pra Siklus
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa kelas VI
mata pelajaran IPA adalah 80 dan yang terendah adalah 40. Sedangkan nilai rata-rata
yang didapat siswa 62,5, nilai rata-rata ini masih di bawah KKM.
4.2. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran
IPA dengan pendekatan metode percobaan.
b. Menyiapkan media (seterika listrik, kipas angin, radio), materi pelajaran (buku
IPA kelas VI), Silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
33
c. Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa (lembar observasi) dan
soal evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
- Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
b) Guru menjelaskan pada siswa bahwa akan menerapkan model pembelajaran
kooperatif jigsaw, para siswa harus mengetahui dengan tepat tat aturan
penerapan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw ini.
c) Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa yang
heterogen yang disebut dengan kelompk asal.
d) Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masing-masing
siswa dalam kelompok asal (A1, A2,A3,A4 ; B1, B2, B3, B3, dst)
e) Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk
kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus diatur
sehingga siswa dapat saling bertatap muka.
f) Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli
untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal.
g) Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal
tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli
tadi.
h) Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut.
i) Guru mengadakan kuis secara individual.
Guru memberikan penghargaan pada kelompokyang mendapatkan skor kuis
tertinggi yang berupa pujian dan tepuk tangan dari semua siswa.
- Observasi
Pengamatan hasil belajar pada siklus I ini disajikan pada tabel berikut ini.
34
Tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus I
No Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1. Tuntas 12 60
2. Belum Tuntas 8 40
Gambar 4.3 Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa 20 siswa terdapat 12 siswa yang
mencapai KKM, sedangkan 8 siswa belum mencapai KKM. Adapun hasil nilai siklus I
dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 40
dengan nilai rata-rata kelas sebesar 65,5 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Hasil Tes Siklus I
No Keterangan Nilai
1. Nilai Tertinggi 80
2. Nilai Terendah 40
3. Nilai Rata-rata 65,5
35
Gambar 4.4 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I
3. Refleksi
Berdasarkan hasil tes pra siklus sampai siklus I menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar. Dari 20 siswa pada pra siklus yang mencapai KKM
sebanyak 8 siswa, sedangkan pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa.
Dengan nilai rata-rata pada pra siklus 62,5 sedangkan Siklus I 65.5.
Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siklus I mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar pada pra siklus. Jumlah
anak yang belum tuntas juga mengalami penurunan.
Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus dan Siklus I
No Ketuntasan
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1. Tuntas 8 60 % 12 60 %
2. Belum Tuntas 12 40 % 8 40 %
Jumlah 20 100 % 20 100 %
36
Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Siklus I
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus dan Siklus I
No Keterangan Pra Siklus Siklus I
1. Nilai Tertinggi 80 80
2. Nilai Terendah 40 50
3. Nilai Rata-rata 62,5 65,5
Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I
37
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar antara pra siklus dengan siklus I. Meskipun sudah terjadi peningkatan, namun
hasil tersebut belum optimal karena jumlah siswa belum mencapai 75% dari jumlah
siswa keseluruhan. Sedangkan kegiatan pembelajaran ini dapat terlihat dari hasil
observasi bahwa masih terdapat beberapa anak yang kurang aktif dan kurang
berkonsentrasi dalam melakukan pembelajaran. Misalnya dalam hal bertanya anak
masih kurang aktif, dan hanya ada beberapa siswa yang menanggapi proses
pembelajaran. Kinerja guru dalam mengajar juga belum semuanya terlaksana karena
waktu terbuang sia-sia karena guru banyak bercerita. Cara untuk mengatasi masalah-
masalah pada siklus II tersebut adalah:
a. Membuat suasana pembelajaran menyenangkan dengan menghubungkan dengan
kegiatan sehari-hari.
b. Dalam melontarkan pertanyaan, hendaknya bersifat individual jangan klasikal agar
anak dapat ikut terpancing berfikir dan berkonsentrasi dalam pelajaran.
c. Setelah guru menerangkan sebagian, guru dapat memberi contoh dari materi
tersebut.
d. Guru harus menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam melaksanakan
pembelajaran.
e. Guru dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan
benar.
4.3. Deskripsi Siklus II
4. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran
IPA dengan pendekatan metode percobaan.
b. Menyiapkan media (seterika listrik, kipas angin, radio), materi pelajaran (buku
IPA kelas VI), Silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
c. Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa (lembar observasi) dan
soal evaluasi.
38
5. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
- Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.
b) Guru menjelaskan pada siswa bahwa akan menerapkan model pembelajaran
kooperatif jigsaw, para siswa harus mengetahui dengan tepat tat aturan
penerapan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw ini.
c) Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa yang
heterogen yang disebut dengan kelompk asal.
d) Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masing-masing
siswa dalam kelompok asal (A1, A2,A3,A4 ; B1, B2, B3, B3, dst)
e) Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk
kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus
diatur sehingga siswa dapat saling bertatap muka.
f) Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli
untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal.
g) Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal
tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli
tadi.
h) Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut.
i) Guru mengadakan kuis secara individual.
j) Guru memberikan penghargaan pada kelompokyang mendapatkan skor kuis
tertinggi yang berupa pujian dan tepuk tangan dari semua siswa.
- Observasi
Pengamatan hasil belajar pada siklus I ini disajikan pada tabel berikut ini.
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II terdapat kenaikan yang cukup baik bila
dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I, dan dapat dilihat dari table ketuntasan
belajar seperti dalam tabet 4.6 di bawah ini
39
Tabel 4.8 Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus II
No Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1. Tuntas 18 90%
2. Belum Tuntas 2 10%
Jumlah 20 100%
Sedangkan grafik ketuntasan belajarnya dapat dijelaskan dalam gambar grafik ketuntasan
belajar siklus II,
Gambar 4.7 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa 20 siswa terdapat 18 siswa
yang mencapai KKM, sedangkan 2 siswa belum mencapai KKM. Adapun hasil
nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90 dan
terendah adalah 60 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73 seperti pada tabel di
bawah ini.
40
Tabel 4.9 Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Hasil Tes Siklus II
No Keterangan Nilai
1. Nilai Tertinggi 90
2. Nilai Terendah 60
3. Nilai Rata-rata 73
Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan dalam gambar diagram seperti di bawah ini
Gambar 4.8 Diagram Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Siklus II
6. Refleksi
Berdasarkan hasil tes pra siklus sampai siklus II menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar. Dari 20 siswa pada pra siklus yang mencapai KKM
sebanyak 8 siswa, sedangkan pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa.
Serta pada siklus II terjadi kenaikan yang cukup baik dengan prosentase ketuntasan
90% dan nilai rata-rata 73,5, ini adalah perolehan yang sangat baik karena sudan
melampaui ketuntasan yang sudah ditetapkan yaitu 75 %..
41
Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No Ketuntasan
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1. Tuntas 8 40 % 12 60 % 18 90%
2. Belum Tuntas
12 60 % 8 40 % 2 10%
Jumlah 20 100 % 20 100 % 20 100%
Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan secara rinci dalam gambar diagram
perbandingan ketuntasan belajar prasiklus, siklus I dan siklus II di bawah ini.
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Sedangkan perbandingan nilai rata-rata antar siklus dapat dijelaskan dalam tabel 4.11
di bawah ini:
42
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Rata-rata Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Nilai Tertinggi 80 80 90
2. Nilai Terendah 40 40 60
3. Nilai Rata-rata 62,5 65,5 73,5
Dari tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan dalam gambar diagram perbandingan nilai rata
prasiklus, siklus I dan siklus II seperti dalam gambar 4.8 di bawah ini
Gambar 4.10 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Pra Siklus dan Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar antara pra siklus dengan siklus I dan siklus II peningkatan yang sangat baik,
dan hasil yang optimal karena prosentase ketuntasan sudah melampaui ketuntasan
yang sudah ditetapkan yaitu 90% dan perolehan nilai rata-rata 73.
.
4.4. Hasil dan Pembahasan
4.4.1. Hasil Belajar Pra Siklus
a. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada pra siklus I sangatlah rendah. KKM yang ditetapkan
sekolah adalah > 65. Hasil perolehan nilai pada pra siklus hanya 8 (40%)
siswa yang mencapai KKM, sedangkan yang belum mencapai KKM 12 (60%)
43
siswa. Dengan demikian hasil belajar itu belum memenuhi ketuntasan, karena
rata-rata nilai siswa masih rendah yaitu 55,8. Adapun hasil nilai tertinggi
adalah 80 dan yang terendah adalah 40.
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan guru sering menggunakan
metode ceramah sehingga siswa menjadi jenuh, tidak tertarik pada pelajaran, ramai,
bermain sendiri, bahkan ada juga siswa yang mengantuk di kelas akibatnya siswa tidak
menguasai materi pelajaran sehingga nilainya menjadi rendah.
4.4.2. Hasil Belajar Siklus I
a) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil belajar siklus I, menyatakan bahwa siswa yang telah mencapai
KKM (65) sebanyak 12 (60%) siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM 8(40%)
siswa. Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar siswa pada siklus I mengalami
peningkatan. Nilai tertinggi dan nilai terendah siswa dan rata-rata kelas juga mengalami
peningkatan. Walaupun sudah mengalami peningkatan, jumlah siswa yang mengalami
ketuntasan belum mencapai 75% dari jumlah siswa keseluruhan. Ini berarti PBM pada
siklus I belum meningkat sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
b) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan
aktivitas siswa. Hal ini dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran jigsaw. Dari
hasil observasi aktivitas guru dan siswa, pada pertemuan pertama tanggal 31 Maret 2012
diperoleh 50% yang berarti aktivitas guru dan siswa sudah cukup baik. Pada pertemuan
kedua tanggal 07 April 2012 aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan menjadi
60%. Dan pada pertemuan terakhir aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi 70% yang
masuk dalam kriteria baik. Meskipun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut
belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan
pembelajaran masih terdapat beberapa anak yang kurang aktif dan kurang berkonsentrasi
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Misalnya, dalam hal berani bertanya dan
menjawab pertanyaan minoritas hanya anak yang sama. Anak juga belum sepenuhnya
44
mengetahui manfaat dari mempelajari materi tersebut. Kinerja guru dalam mengajar juga
belum semuanya terlaksana.
4.4.3. Hasil Belajar Siklus II
a) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil belajar siklus II, siswa kelas VI sudah mencapai KKM (65)
sebanyak 18 (90%) siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 60. Nilai rata-rata kelas
juga meningkat menjadi 65,5. Ini membuktikkan bahwa siswa kelas VI sudah tuntas dalam
mengikuti proses pembelajaran. Nilai ini menunjukkan bahwa ada peningkatan dari nilai
pra siklus II. Dengan hasil yang didapat ini terlihat bahwa kriteria keberhasilan yang
ditetapkan telah terpenuhi yaitu kreteria ketuntasan 75% yang sudah ditetapkan namun
perolehan ketuyasannya sudah melampaui yaiti 90 %
Adanya perolehan hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada siklus II ini karena anak sudah mengalami kegiatan pra siklus dan siklus I
maka aktivitas siswa dan guru meningkat menjadi 85% yang masuk dalam kriteria baik.
Kinerja guru dilaksanakan dengan sangat baik. Guru disini juga telah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah direncanakan
terlebih dahulu. Jadi, apabila guru telah mengajar sesuai yang telah direncanakan dengan
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan, maka siswa akan beraktivitas sesuai dengan yang
diharapkan sehingga siswa dapat memahami materi dan hasil belajar juga meningkat.
Mengingat bahwa nilai siswa telah tuntas, maka proses pembelajaran siklus II
telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.