35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Pelaksanaan tindakan
4.1.1 Deskripsi kondisi awal
Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa kelas IV SD N Wonobodro 02
khususnya mata pelajaran matematika pada semester II tahun pelajaran 2011/2012
sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, banyak siswa yang masih memperoleh nilaii
dibawah KKM yaitu 64. Sehingga tidak jarang ditemui siswa yang melakukan perbaikan
dalam kegiatan ulangan harian. Adapun hasil ulangan pada kegiatan ulangan mata
pelajaran Matematika dapat kita lihat pada table berikut ini.
Table 4.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan
No Nilai
Sebelum Tindakan
Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 < 64 15 65% Belum tuntas
2 65 - 71 1 4% Tuntas
3 72 - 79 0 0 Tuntas
4 80 - 89 2 9% Tuntas
5 90 - 100 5 22% Tuntas
Jumlah 23 100%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 10
Berdasarkan data tersebut di atas perbandingan siswa yang mencapai
ketuntasan belajar (KKM=64) adalah sebanyak 8 siswa atau sekitar 35% , sedangkan
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar 65%,
yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat ≥ 63 sebanyak 15 siswa atau 65%,
64 s/d 71 sebanyak 1 siswa atau 4%, 72 s/d 79 sebanyak 0 siswa atau 0%, 80 s/d 89
36
sebanyak 2 siswa atau 9%, 90 s/d 100 sebanyak 5 siswa atau 22%. Dengan nilai terendah
10 sedangkan nilai tertinggi 100.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=64) data hasil perolehan nilai
sebelum tindakan dapat disajikan dalam table berikut ini.
Table 4.2 Tabel Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan
NO Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase %
1 Tuntas 8 35%
2 Belum Tuntas 15 65%
Jumlah 23 100%
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang
memiliki nilai kurang dari dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM = 64) sebanyak 15 siswa
atau 65%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa
dengan persentase 35 %.
Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dilihat dengan diagram seperti pada gambar
berikut.
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan
0
5
10
15
65%
35%
Jum
lah
Sis
wa
37
Rendahnya nilai siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap
meteri yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang memiliki keterampilan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu menggunakan
pembelajaran yang monoton, dimana metode ceramah masih mendominasi proses
kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang
berakibatkan tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan siswa pun kurang menarik
dalam mengikuti proses pembelajaran, sehinggaterjadi hambatan dalam transformasi ilmu
pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.
Dengan mengacu pada nilai pra siklus kelas IV di SD Negeri Wonobodro 02
semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, Penulis akan melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK ). Dalam penelitian ini penulis akan memanfaatkan media pembelajaran
gambar dan lagu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Supaya kegiatan pembelajaran
tidak merusak program pembelajaran yang sudah direncanakan, maka materi yang
diajarkan tentunya melanjutkan materi yang telah diajarkan sebelumnya.Penelitian ini kami
laksanakan dalam dua siklus.Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar
“Menentukan sifat – sifat bangun ruang sederhana”. Sedang siklus ll pembelajaran
dilakukan dengan Kompetensi Dasar “Menentukan jarring – jarring bangun ruang
sederhana”
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Rencana Tindakan
Perencanaan siklus l terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan l, pertemuan ll
dan pertemuan lll.adapun kegiatan perencanaan ini dilaksanakan peneliti dengan
menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah rencana ini
tersususn untuk memastikan rencana yang telah dibuat apakah sudah sesuai atau belum
peneliti kemudian membahas rencana tersebut bersama dengan teman. Pada siklus l ini
materi yang diajarkan dengan pokok bahasan “Menentukan sifat – sifat bangun ruang
sederhana dan hubungannya dengan bangun datar”
38
1.Pertemuan l
Pada pertemuan siklus l pokok bahasan yang diajarkan yaitu tentang “
menentukan sifat – sifat bangun ruang dan hubungannya dengan bangun datar”. Pada
waktu mngenalkan bangun ruang ke siswa, ditunjukan berbagai contoh – contoh benda
bangun ruang melalui gambar dan mengenalkan bangun ruang kepada siswa dengan
nyanyian yang menyenangkan. Kemudian secara berpasangan kegiatan yang dilakukan
siswa adalah mengidentifikasi sifat – sifat yang ada pada bangun ruang, dilanjutkan
mencatat sifat – sifat tersebut ke dalam lembar kerja siswa.Lama kegiatan 60 menit.
Dilanjutkan kegiatan diskusi untuk membahas pengamatan kemudian mempresentasikan
hasil diskusi.
2.Pertemuan ll
Perencanaan pembelajaran siklus l dan sklus ll merupakan lanjutan dari hasil
pembelajaran pada siklus l pertemuan l. Pokok bahasan pada siklus l pertemuan ll ini
adalah memahami unsure dan sifat bangun ruang sedernaha. Kegiatan ini dilakukan siswa
dengan bersama – sama menyanyikan lagu yang pernah dikenalkan pada pertemuan
l.Sebelum mengajarkan pada pertemuan kedua,maka guru menyiapkan segala sesuatu
yang menunjang proses pembelajaran,termasuk membagi membagi siswa dalam lima
kelompok yang beranggotakan empat siswa,dengan lama waktu diskusi sekitar 60 menit.
Dilanjutkan kegiatan presentasi masing – masing kelompok.
3.Pertemuan lll
Pada pertemuan lll siklus l ini digunakan untuk kegiatan evaluasi untuk melihat
keberhasilan kegiatan pembelajaran,serta digunakan untuk kegiatan perbaikan dan
pengayaan atas kegiatan evaluasi yang dilaksanakan.
4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanana dan observasi pada siklus l ini terdiri dari dua pertemuan yaitu
pertemuan l dan pertemuan ll. Pertemuan l berlangsung 105 menit ( tiga jam pelajaran )
sedangkan pertemuan ke ll berlangsung 105 menit (tiga jam pelajaran).
39
Pertemuan l
Pelaksananan pembelajaran dilaksanakan pada hari 17 April 2012, waktu
pelajaran jam ke 4-6 pada pukul 09.30 – 11.35 WIB bertempat di ruang kelas IV dengan
peserta didik yang berjumlah 23 siswa tidak ada yang ijin, sehingga semua siswa dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus l pertemuan l alokasi pertemuan 3 X 35
menit ( 3 jam pelajaran )terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiata awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a mengabsen
sisiwa, mengkondisikan suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa.
2. Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi dengan siswa diminta mengamati benda – benda
disekitar kelas mereka dan menyebutkan bentuknya. Dilanjut dengan guru
menanyakan kesiswa: “ siapa yang bernah bermain bola?” siswa menjawab
pertanyaan guru
2.Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan meteri pembelajaran dan tujuan pembelajaran yaitu
mengenal pengertian bangun ruang, jenis – jenis bangun ruang serta contoh –
contoh bentuk bangun ruang yang ada di sekitar kita.
2. Teknik pembelajaran
Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan pengamatan di sekitar kelas,
guru menunjukan gambar bangun ruang dan menjelaskan gambar bangun ruang
yang sudah disiapkan. Bersama siswa guru menyanyikan lagu yang berhubungan
dengan bangu ruang.
3. Pembagian tugas
Secara berpasangan siswa mengaitkan benda- benda yang ada di sekitar dengan
nama bangun ruang, misal dengan memasangkan benda dengan nama bangun
ruang yang sesuai atau dengan membandingkan besarnya bangun ruang yang
telah dikelompokan.
40
4. Laporan hasil tugas
Mempresentasikan hasil tugas yang secara berpasangan di depan kelas. Setiap
peserta yang lain memberi pendapat pada presentasi tersebut.
5. Pembahasan
Guru membahas hasil presentasi dan meluruskan pemahaman yang salah
kemudian lembar kerja siswa dikumpulkan.
3.Kegiatan akhir
1. Kesimpulan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Pemantapan dan tindak lanjut
Guru menyuruh siswa membuka buku paket matematika membahas latihan soal
tersebut.
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus l pertemuan l, yaitu ketika guru
memberi pertanyaan pada siswa, siswa menjawab secara bersama – sama, tapi ketika
guru menunjuk satu persatu siswa cenderung diam dan bingung antara sudah paham atau
tidak paham .
Saat guru menjelaskan tentang materi yang sedang di pelajari ada sebagian siswa
yang malah asik berbicara sendiri tidak memperhatikan apa yang guru sampaikan. Setelah
guru mengenalkan gambar dan memasukan unsur lagu dalam pembelajaran siswa
semangat dan senang tapi ada juga yang merasa tidak senang karena lagunya tidak
diminati oleh siswa, karena lagu tersebut telah digubah dengan materi pembelajaran.
Guru membagi tugas dalam satu bangku. Untuk mengerjakan tugas yang telah
disiapkan,hasil tugas dilaporkan di depan kelas, siswa yang lain menaggapi.
Menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama – sama.
Pertemuan ll
Pertemuan ke ll pada siklus l ini merupakan tindakan lanjutan dari pertemuan ke l
siklusl.pertemuan ll ini dilaksanakan tanggal 19 april 2012 dengan alokasi waktu 2 X 35
41
menit ( 2 Jam pelajaran) yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiata awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1.Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a mengabsen
sisiwa, mengkondisikan suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa.
2. Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi dengan siswa diminta mengamati benda – benda
disekitar kelas mereka dan menyebutkan bentuknya. Dilanjut dengan guru
menanyakan kesiswa: “ siapa yang bernah bermain bola?” siswa menjawab
pertanyaan guru
2.Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan meteri pembelajaran dan tujuan pembelajaran yaitu Unsur –
unsur bangun ruang dan sifat sederhana bangun ruang sederhana. Teknik
pembelajaran
2. Guru menjelaskan unsur dan sifat bangun ruang sederhana seperti balok dan
kubus sekitar kelas, guru menunjukan gambar bangun ruang dan menjelaskan
gambar bangun ruang yang sudah disiapkan. Bersama siswa guru menyanyikan
lagu yang berhubungan dengan bangu ruang.
3. Pembagian tugas
Secara berkelompok siswa menggambar bangun ruang dan menyebutkan unsure
dan sifat bangun ruang sederhana tersebut.
4. Laporan hasil tugas
Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Setiap kelompok yang
lain memberi pendapat pada presentasi tersebut.
5. Pembahasan
Guru membahas hasil presentasi dan meluruskan pemahaman yang salah
kemudian lembar kerja siswa dikumpulkan.
42
3.Kegiatan akhir
1. Kesimpulan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Pemantapan dan tindak lanjut
Guru menyuruh siswa membuka buku paket matematika membahas latihan soal
tersebut.
Pada siklus pertama pertemuan ll ini kegiatan pembelajaran sudah mulai membaik
siswa mulai aktif meskipun belum 100% dari jumlah siswa. Pada saat guru menyampaikan
materi siswa sudah memperhatikan.
Pertemuan lll
Pertemuan lll pada siklus l merupakan tindak lanjut dari pertemuan l dan
pertemuan ll.Pertemuan lll dilaksanakan 24 april 2012 dengan alokasi waktu 3 X 35 menit .
Pada siklus l pertemuan ke lll ini digunakan peneliti untuk evaluasi pembelajaran. Dari
kegiatan evaluasi ini 65% siswa atau sekitar 15 siswa telah tuntas yaitu memperoleh nilai
diatas KKM 64, sedangkan 35% siswa atau sekitar 8 siswa masih memperoleh nilai di
bawah KKM 64. Untuk memantapkan kegiatan evaluasi pembelajaran meskipun hanya 8
siswa yang belum tuntas, guru memberikan perbaikan dan pengayaan bagi 15 siswa yang
telah tuntas.
4.1.2.3. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yang
diterapkan oleh guru sejawat.Hasil tindakan proses pembelajaran pada siklus l ini terdiri
dari 3 pertemuan,namun yang dinilai dalam lembar observasi hanya lembar pertemuan l
dan pertemuan k e ll ,karena untuk pertemuan ke lll digunakan untuk kegiatan evaluasi dan
kegiatan perbaikan dan pengayaan.
4.1.2.4 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus l dengan menggunakan
pembelajaran pemanfaatan media gambar dan lagu mengalami peningkatan yang cukup
baik dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang pemahaman siswa pada
43
Kompetensi Dasar “ Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungannya antar
bangun datar”. Hasil perolehan nilai sebelum tindakan mencapai kreteria ketuntasan
belajar (KKM=64) adalah sebanyak 8 siswa atau sekitar 35% , sedangkan siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar 65%, dengan nilai
terendah 2,5 nilai tertinggi 90 dan rata- rata 56. Dari hasil kegiatan siklus l yang mencapai
kreteria ketuntasan belajar sebanyak 65% siswa atau sekitar 15 siswa telah tuntas yaitu
memperoleh nilai diatas KKM 64, sedangkan 35% siswa atau sekitar 8 siswa, dengan nilai
tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 35.
4.1.2.5 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus l, selanjutnya diadakan
refleksi atas segala kegiatan yangyang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau
temuan observerpada siklus l,mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran sudah baik,
namun harapan pada siklus ll supaya dipertahankan, lebih – lebih ditingkatkan Sementara
itu dari hasil refleksi yang dilakukan terhadap siswa nampaknya mereka cukup senang
dengan pembelajaran yang dilakukan,menjadi tidak bosan namun adajuga siswa yang
masih pasif dan bingung saat diberi tugas oleh guru.
4.1.3 Siklus II
4.1.3.1 Rencana Tindakan
Perencanaan siklus ll terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan l, pertemuan ll
dan pertemuan lll. Adapun kegiatan perencanaan ini dilaksanakan peneliti dengan
menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah rencana ini
tersusun untuk memastikan rencana yang telah dibuat apakah sudah sesuai atau belum
peneliti kemudian membahas rencana tersebut bersama dengan teman. Pada siklus ll ini
materi yang diajarkan dengan pokok bahasan “Menentukan jaring – jaring bangun ruang
sederhana”
1. Pertemuan l
Pada pertemuan siklus l pokok bahasan yang diajarkan yaitu tentang “
menentukan jaring – jaring bangun ruang”. Pada waktu mengenalkan bangun ruang ke
siswa, ditunjukan berbagai contoh – contoh benda bangun ruang melalui gambar dan
44
mengenalkan bangun ruang kepada siswa dengan nyanyian yang menyenangkan.
Kemudian secara berpasangan kegiatan yang dilakukan siswa adalah mengidentifikasi
jaring – jaring bangun ruang, dilanjutkan mengambar jaring – jaring tersebut ke dalam
lembar kerja siswa.Lama kegiatan 60 menit. Dilanjutkan kegiatan diskusi untuk membahas
pengamatan kemudian mempresentasikan hasil diskusi.
2. Pertemuan ll
Perencanaan pembelajaran siklus l dan sklus ll merupakan lanjutan dari hasil
pembelajaran pada siklus ll pertemuan l. Pokok bahasan pada siklus l pertemuan ll ini
adalah memahami unsure jaring – jaring bangun ruang sedernaha. Kegiatan ini dilakukan
siswa dengan bersama – sama menyanyikan lagu yang pernah dikenalkan pada siklus l.
Sebelum mengajarkan pada pertemuan kedua, maka guru menyiapkan segala sesuatu
yang menunjang proses pembelajaran, termasuk membagi membagi siswa dalam lima
kelompok yang beranggotakan empat siswa, dengan lama waktu diskusi sekitar 60 menit.
Dilanjutkan kegiatan presentasi masing – masing kelompok.
3. Pertemuan lll
Pada pertemuan lll siklus ll ini digunakan untuk kegiatan evaluasi untuk melihat
keberhasilan kegiatan pembelajaran, serta digunakan untuk kegiatan perbaikan dan
pengayaan atas kegiatan evaluasi yang dilaksanakan.
4.1.3.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanana dan observasi pada siklus l ini terdiri dari dua pertemuan yaitu
pertemuan l dan pertemuan ll. Pertemuan l berlangsung 105 menit ( tiga jam pelajaran )
sedangkan pertemuan ke ll berlangsung 105 menit (tiga jam pelajaran).
1. Pertemuan l
Pelaksananan pembelajaran dilaksanakan pada hari 1 mei 2012, waktu pelajaran
jam ke 4-6 pada pukul 09.30 – 11.35 WIB bertempat di ruang kelas IV dengan peserta
didik yang berjumlah 23 siswa tidak ada yang ijin, sehingga semua siswa dapat mengikuti
45
kegiatan pembelajaran pada siklus l pertemuan l alokasi pertemuan 3 X 35 menit ( 3 jam
pelajaran )terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiata awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir.
1. Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a mengabsen
sisiwa, mengkondisikan suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa.
2. Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi dengan siswa diminta mengamati benda – benda
disekitar kelas mereka dan menyebutkan bentuknya. Dilanjut dengan guru
menanyakan kesiswa: “ siapa yang bernah bermain bola?” siswa menjawab
pertanyaan guru
2. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan meteri pembelajaran dan tujuan pembelajaran yaitu
mengenal pengertian bangun ruang, jenis – jenis bangun ruang serta contoh –
contoh bentuk bangun ruang yang ada di sekitar kita.
2. Teknik pembelajaran
Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan pengamatan di sekitar kelas,
guru menunjukan gambar bangun ruang dan menjelaskan gambar bangun ruang
yang sudah disiapkan. Bersama siswa guru menyanyikan lagu yang berhubungan
dengan bangu ruang.
3. Pembagian tugas
Secara berpasangan siswa mengaitkan benda- benda yang ada di sekitar dengan
nama bangun ruang, misal dengan memasangkan benda dengan nama bangun
ruang yang sesuai atau dengan membandingkan besarnya bangun ruang yang
telah dikelompokan.
4. Laporan hasil tugas
Mempresentasikan hasil tugas yang secara berpasangan di depan kelas. Setiap
peserta yang lain memberi pendapat pada presentasi tersebut.
46
5. Pembahasan
Guru membahas hasil presentasi dan meluruskan pemahaman yang salah
kemudian lembar kerja siswa dikumpulkan.
3.Kegiatan akhir
1. Kesimpulan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Pemantapan dan tindak lanjut
Guru menyuruh siswa membuka buku paket matematika membahas latihan soal
tersebut.
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus ll pertemuan l, yaitu ketika guru
memberi pertanyaan pada siswa, siswa menjawab secara bersama – sama, tapi ketika
guru menunjuk satu persatu siswa sedikit sudah mulai berani aktif untuk bertanya dan
menjawab.
Saat guru menjelaskan tentang materi yang sedang di pelajari siwa sudah dapat
mengikuti dengan baik walaupun masih ada yang asik berbicara sendiri tidak
memperhatikan apa yang guru sampaikan. Setelah guru mengenalkan gambar dan
memasukan unsur lagu dalam pembelajaran siswa semangat dan merasa senang karena
lagunya diminati oleh siswa, lagu tersebut masih dengan materi yang sama.
Guru membagi tugas dalam satu bangku. Untuk mengerjakan tugas yang telah
disiapkan, hasil tugas dilaporkan di depan kelas, siswa yang lain menaggapi.
Menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama – sama
2.Pertemuan ll
Pertemuan ke ll pada siklus l ini merupakan tindakan lanjutan dari pertemuan ke l
siklusl.pertemuan ll ini dilaksanakan tanggal 4 mei 2012 dengan alokasi waktu 2 X 35
menit ( 2 Jam pelajaran) yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiata awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
47
1. Kegiatan awal
1. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a mengabsen
sisiwa, mengkondisikan suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa.
2. Apersepsi
Guru menyampaikan apersepsi dengan siswa diminta mengamati benda – benda
disekitar kelas mereka dan menyebutkan bentuknya. Dilanjut dengan guru
menanyakan kesiswa: “ siapa yang bernah bermain bola?” siswa menjawab
pertanyaan guru
2.Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan meteri pembelajaran dan tujuan pembelajaran yaitu Unsur –
unsur bangun ruang dan sifat sederhana bangun ruang sederhana. Teknik
pembelajaran
2. Guru menjelaskan unsur dan sifat bangun ruang sederhana seperti balok dan
kubus sekitar kelas, guru menunjukan gambar bangun ruang dan menjelaskan
gambar bangun ruang yang sudah disiapkan. Bersama siswa guru menyanyikan
lagu yang berhubungan dengan bangu ruang.
3. Pembagian tugas
Secara berkelompok siswa menggambar bangun ruang dan menyebutkan unsure
dan sifat bangun ruang sederhana tersebut.
4. Laporan hasil tugas
Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Setiap kelompok yang
lain memberi pendapat pada presentasi tersebut.
5. Pembahasan
Guru membahas hasil presentasi dan meluruskan pemahaman yang salah
kemudian lembar kerja siswa dikumpulkan.
3.Kegiatan akhir
1. Kesimpulan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
48
2. Pemantapan dan tindak lanjut
Guru menyuruh siswa membuka buku paket matematika membahas latihan soal
tersebut.
Pada siklus pertama pertemuan ll ini kegiatan pembelajaran sudah mulai membaik
siswa mulai aktif meskipun belum 100% dari jumlah siswa. Pada saat guru menyampaikan
materi siswa sudah memperhatikan.
3. Pertemuan lll
Pertemuan lll pada siklus ll merupakan tindak lanjut dari pertemuan l dan
pertemuan ll. Pertemuan lll dilaksanakan 8 mei 2012 dengan alokasi waktu 3 X 35 menit .
Pada siklus l pertemuan ke lll ini digunakan peneliti untuk evaluasi pembelajaran.
4.1.3.3 Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus ll dengan menggunakan
pembelajaran pemanfaatan media gambar dan lagu mengalami peningkatan dengan baik
dibandingkan siklus l, khususnya tentang pemahaman siswa pada Kompetensi Dasar “
Memahami menentukan jarring – jarring bangun ruang sederhana”. Hasil perolehan nilai
pada siklus l mencapai kreteria ketuntasan belajar (KKM=64) adalah sebanyak 8 siswa
atau sekitar 35% memperoleh niali dibawah KKM, sedangkan siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar 65%, dengan nilai terendah 2.5 nilai
tertinggi 100 dan rata- rata 71. Dari hasil kegiatan siklus ll yang mencapai kreteria
ketuntasan belajar sebanyak 95% siswa atau sekitar 22 siswa telah tuntas yaitu
memperoleh nilai diatas KKM 64, sedangkan 5% siswa atau sekitar 1 siswa, dengan nilai
tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 60.
4.1.2.6 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus ll, selanjutnya diadakan
refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan
observer pada siklus ll,mengemukakan bahwa kegiatan pembelajaran sudah baik, yaitu
persiapan sudah direncanakan kegiatan pembuka pelajaran juga sudah baik hal ini terlihat
dari antuias siswa dalam kegiatan apersepsi dan motifasi yang diajukan guru sebagian
49
besar siswa sudah menjawab dengan baikt,teknik pembelajaran dengan media gambar
dan lagu sudah dilaksanakan dengan baik pula, hal ini terlihat dari antusias siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan penutup juga sudah dilaksanakan guru dengan
melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran, kegiatan evaluasi juga sudah
berjalan dengan baik, kegiatan pemantapan dan tindak lanjut juga sudah dilaksanakan
guru dengan baik.
Harapan observer supaya pembelajaran dengan memanfaatkan media gambar dan
lagu tidak dilaksanakan dalam momen penelitian ini saja, namun supaya pembelajaran ini
dapat diterpkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari – hari, tetapi juga pada mata
pelajaran yang sekiranya perlu untuk di hafalkan.
4.2 Hasil Analisas Data
4.2.1 Siklus l
Analisis penelitian setelah menggunakan pembelajaran pemanfaatan kelompok
belajar diperoleh hasil belajar seperti pada table berikut ini.
Table 4.3 Tabel Rekapitulasi Nilai Siklus l
No Nilai
Sebelum Tindakan
Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 < 64 8 35% Belum tuntas
2 65 -71 1 4% Tuntas
3 72 – 79 1 4% Tuntas
4 80 – 89 7 31% Tuntas
5 90 – 100 6 26% Tuntas
Jumlah 23 100%
Rata – rata 71
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 25
50
Berdasarkan data tersebut di atas perbandingan siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar (KKM=64) adalah sebanyak 8 siswa atau sekitar 35% , sedangkan
siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar 65%,
yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat ≥ 63 sebanyak 8 siswa atau 35%, 64
s/d 71 sebanyak 1 siswa atau 4%, 72 s/d 79 sebanyak 1 siswa atau 4%, 80 s/d 89
sebanyak 7 siswa atau 31%, 90 s/d 100 sebanyak 6 siswa atau 26%. Dengan nilai
terendah 25 sedangkan nilai tertinggi 100.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=64) data hasil perolehan nilai
sebelum tindakan dapat disajikan dalam table berikut ini.
Table 4.4 Rekapitulasi Nilai Siklus l
NO Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase %
1 Tuntas 15 65%
2 Belum Tuntas 8 35%
Jumlah 23 100%
Perolehan Ketuntasan belajar siswa siklus l dapat diketahui bahwa siswa yang
memiliki nilai kurang dari dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM = 64) sebanyak 8 siswa
atau 35%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa
dengan persentase 65 %.
Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dilihat dengan diagram seperti pada gambar
tersebut.
51
Grafik 4.2 Rekapitulasi Nilai Siklus l
4.2.2 Siklus ll
Analisis penelitian setelah menggunakan pembelajaran pemanfaatan kelompok
belajar diperoleh hasil belajar seperti pada table berikut ini.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus ll
No Nilai Sebelum Tindakan
Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 < 64 1 4% Belum tuntas
2 65 - 71 0 0% -
3 72 - 79 3 13% Tuntas
4 80 - 89 8 35% Tuntas
5 90 - 100 11 48% Tuntas
Jumlah 23 100%
Rata – rata 86
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Berdasarkan data tersebut di atas perbandingan siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar (KKM=64) adalah sebanyak 8 siswa atau sekitar 35% , sedangkan
0
5
10
15
35%
65%
Jum
l;ah
Sis
wa
52
siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar 65%,
yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat ≥ 63 sebanyak 8 siswa atau 35%, 64
s/d 71 sebanyak 1 siswa atau 4%, 72 s/d 79 sebanyak 1 siswa atau 4%, 80 s/d 89
sebanyak 7 siswa atau 31%, 90 s/d 100 sebanyak 6 siswa atau 26%. Dengan nilai
terendah 25 sedangkan nilai tertinggi 100.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=64) data hasil perolehan nilai
sebelum tindakan dapat disajikan dalam table berikut ini
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Siklus ll
NO Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase %
1 Tuntas 22 96%
2 Belum Tuntas 1 4%
Jumlah 23 100%
Perolehan Ketuntasan belajar siswa siklus l dapat diketahui bahwa siswa yang
memiliki nilai kurang dari dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM = 64) sebanyak 1 siswa
atau 4%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa
dengan persentase 96 %. Meskipun tidak 100% siswa memperoleh nilai diatas KKM,
namun indikator kinerja pada penelitian pada siklus ll telah tercapai.
Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dilihat dengan diagram seperti pada gambar
tersebut.
53
Grafik 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus ll
Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukan perbandingannya pada
table berikut ini.
Table 4.7 Perbandingan Rekapitulasi Ketuntasan Sebelum Tindakan, Siklus l,dan Siklus ll
No Nilai
Prasiklus Siklus l Siklus ll
Jumlah
Siswa
Persen
(%)
Jumlah
Siswa
Persen
(%)
Jumlah
Siswa
Persen
(%)
1 Tuntas 8 35% 15 65% 22 96%
2 Belum tuntas 15 65% 8 35% 1 4%
Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%
Dari table rekapitulasi pengelompokan nilai pada table tersebut diatas dapat
dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan siswa kelas IV dalam mata pelajaran
matematika, terbukti dengan klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas 8
karena 8 siswa ini sudah dapat memahami materi walaupun dengan kegiatan
pembelajaran konvensional, karena daya tangkap 8 siswa ini lebih baik dibanding 15 siswa
lainnya.Sedangkan setelah siklus l terjadi peningkatan di mana siswa yang tuntas
meningkat menjadi 15 siswa atau65 %, yang artinya ke15 siswa tersebut telah mampu
0
5
10
15
20
25
4%
96%
Jum
l;ah
Sis
wa
54
menyerap kegiatan pembelajaran pada siklus l. Sementara pada siklus ll jumlah siswa
yang tuntas berjumlah 22 siswa atau 96%. Ini membuktikan bahwa pembelajaran
mengunakan media gambar dan lagudapat meningkatkan pemahaman belajar siswa.
Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Grafik 4.4
Perbandingan Rekapitulasi Ketuntasan Sebelum Tindakan, Siklus l,dan Siklus ll
4.3 Pembahasan
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri
Wonobodro 02 kecamatan Blado, Kabupaten Batang menyatakan bahwa tingkat
pemahaman siswa kelas IV khususnya pada pembelajaran matematika masih rendah,
rendahnya nilai siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap meteri yang
disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang memiliki keterampilan menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu menggunakan pembelajaran yang
monoton, dimana metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran,
sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibatkan tingkat
pemahaman siswa menjadi rendah dan siswapun kurang tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang
menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif. Nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM = 64) sebanyak 15 siswa atau 65%, sedangkan yang sudah mencapai
belum tuntas
tuntas0
5
10
15
20
25
Prasiklus siklus l
siklus ll
Jum
lah
Sis
wa
belum tuntas
tuntas
55
ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 35 %. Adanya perbandingan
jumlah yang tuntas dan yang tidak tuntas, yaitu delapan siswa yang dapat menangkap
materi hanya dengan mendengarkan ceramah guru saja, dengan daya tangkap yang lebih
disbanding teman – teman yang lain. Sedangkan 15 siswa yang lain belum bisa menagkap
materi yang diberikan oleh guru karena daya tangkapnya mereka yang kurang bila
disajikan dalam bentuk ceramah. Sehingga diperlukan tindakan sesuai dengan usia anak
sekolah dasar yang masih dalam tahap operasional kongkrit.
Berdasarkan karakter anak yang bermacam – macam maka pembelajaranpun
dikondisionalkan, supaya yang pintar tidak merasa dirugikan dan yang tertinggal juga tidak
merasa tersisihkan digunakanlah metode pembelajaran yang dapat menarik peserta didik
dan tidak membosankan. Pembelajaran yang dapat membantu siswa yaitu dengan media
gambar dan lagu untuk siswa yang masih dalam tahap operasional kongkrit dan anak –
anak luar biasa. Oleh karena itu, dipilihlah pembelajaran dengan media gambar dan lagu
supaya pembelajaran matematika lebih meningkat.
Peningkatan pemahaman belajar siswa didapat dari hasil perolehan nilai siklus l
dan siklus ll.
1. Siklus l
Siklus l dengan penerapan pembelajaran media gambar dan lagu memperolehan
Ketuntasan belajar siswa dengan memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM = 64) sebanyak 8 siswa atau 35%, sedangkan yang sudah
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa dengan persentase 65 %. Nilai
tertinggi 100 dan nilai terrendah 2.5.
2. Siklus ll
Siklus ll dengan penerapan pembelajaran media gambar dan lagu.
memperolehan Ketuntasan belajar dengan memiliki nilai kurang dari dari Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM = 64) sebanyak 1 siswa atau 4%, sedangkan yang
sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa dengan persentase 96%.
Siswa yang belum tuntas bukan karena anak ini tidak mampu tapi siswa ini terlalu
menyepelekan dan pembelajaran tersebut dianggap terlalu mudah. Pada siklus
ke ll nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60.
56
Hasil penelitian ini sejalan dengan Ratih Kanthi Handayani tahun 2010/2011
dengan judul:”Pengaruh Media Pembelajaran Lagu Terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Ditinjau Dari Pemahaman Bahasa Figuratif (Eksperimen Pada Siswa Kelas 10 Sma N 1
Gemolong, Sragen Tahun 2010/2011)” Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh
Ratih Kanthi Handayani bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) ada tidaknya perbedaan
kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu dengan siswa yang diajar
dengan media gambar; (2) ada tidaknya perbedaan kemampuan menulis puisi siswa yang
memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dengan siswa yang memiliki pemahaman
bahasa figuratif rendah; (3) ada tidaknya interaksi antara media pembelajaran dan
pemahaman bahasa figuratif terhadap kemampuan menulis puisi.
Berdasarkan perolehan hasil nilai yang di dapat pada siklus l dan siklus ll bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan lagu dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi “memahami sifat bangun ruang sederhana dan
hubungannya antar bangun datar” kelas IV SD Negeri Wonobodro 02 Kecamatan Blado,
Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Dengan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, aktif, efektif menjadikan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.