Download - BAB IV

Transcript
Page 1: BAB IV

BAB IV

PENATALAKSANAAN

4.1. Penatalaksanaan.

Penatalaksanaan pada rhinitis vasomotor bervariasi, tergantung pada factor penyebab

dan gejala yang menonjol. Secara garis besar dibagi dalam:

a. Menghindari stimulus atau factor pencetus

b. Pengobatan simptomatis

Obat-obatan dekongestan oral, cuci hidung dengan larutan AgNO3 25% atau triklor

asetat pekat. Dapat juga diberikan kortikkosteroid topical 100-200 mikrograml. Dosis

dapat ditingkatkan sampai 400 mikrogram sehari. Hasilnya akan terlihat selama 2

minggu. Saat ini terdapat kortikosteroid topical baru dalam dalam larutan aqua seperti

flutikason propionate dan mometason furoat dengan pemakaian cukup satu kali sehari

dengan dosis 200mg. pada kasus dengan rinore yang berat, dapat ditambahkan

antikolinergik topical (ipatropium bromida). Saat ini sedang dalam penelitian adalah

terapi desensitisasi dengan obat kapsaicin topical yang mengandung lada.

c. Operasi

Dengan cara bedah beku, elektrokauter, atau konkotomi parsial konka inferior

d. Neurektomi n.vidianus

Yaitu dengan melakukan pemotongan pada n.vidianus, dengan cara diatas tidak

memberikan hasil yang optimal. Operasi ini tidaklah mudah, dapat menimbulkan

komplikasi, seperti sinusitis, diplopia, buta, gangguan lakrimasi, neuralgia atau anastesia

infraorbita dan palatum. Dapat juga dilakukan tindakan blocking ganglion spinopalatina. 1,2,3,4,5,11,14.

SimptomJenis terapi Prosedur

Obstruksi hidung Reduksi konka - Kauterisasi konka

(chemical atau

Page 2: BAB IV

Reseksi konka

electrical)

- Diatermi sub mukosa

- Bedah beku (cryosurgery)

- Turbinektomi parsial atau

total

- Turbinektomi dengan laser

(laser

turbinectomy)

Rinore Vidian neurectomy - Eksisi nervus vidianus

-Diaterminervus vidianus

Tabel 4.1: Terapi operatif terhadap rhinitis vasomotor.

Rinitis Vasomotor Page 18


Top Related