47 Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan
metode sebagai jalan arah penelitian yang akan dituju. Untuk itu seorang peneliti
dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya.
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan
tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan
prosedur penelitian. Arikunto (2002:136) menjelaskan bahwa: “metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya”.
Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya
metode historis, deskriptif, dan eksperimen.
Dalam Menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak
dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh
mana afektif, efisien, dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila
dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju ke arah yang
diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu,
fasilitas, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi
mencapai hasil yang maksimal. Relevansi atau tidaknya suatu metode dapat kita
lihat dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada
saat proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatakan relevan
atau sesuai.
Sesuai dengan tujuan di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah
metode eksperimen. Arikunto (2002:03) menjelaskan bahwa “eksperimen adalah
cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara faktor yang sengaja ditimbulkan
48
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh peneliti dengan mengeliminasi/mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor
yang mengganggu”. Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa “suatu
eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel
dapat dikontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti, dengan maksud
suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas”.
Dari penjelasan di atas tujuan penelitian ini adalah untung mengetahui dan
memperoleh gambaran keterangan tentang apakah pendekatan bermain akan
berpengaruh tehadap pemahaman pola-pola permainan bola tangan di SMAN 1
Leuwiliang.
B. POPULASI DAN SAMPEL
Untuk menyusun sampai menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran
yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber
data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel.
Populasi dalam sebuah penelitian merupakan kumpulan individu yang akan
diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam suatu penelitian.
Populasi dapat diartikan sebagai objek penelitian, menurut Arikunto (1993: 102)
“populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang.
Sedangkan sampel merupakan seluruh anggota populasi. Arikunto (1993:
104) menjelaskan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana)
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang. Karena
populasinya lebih dari 100 orang maka peneliti mengambil 20-25% sampel dari
keseluruhan populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002: 112) yang
mengemukakan bahwa:
49
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan
peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.”
Berdasarkan pernyataan di atas, sampel dalam penelitian ini yaitu siswa
kelas X SMAN 1 Leuwiliang sebanyak 28 siswa. Terbagi atas orang 14 siswa
sebagai kelompok eksperimen dengan pendekatan bermain dan 14 siswa lainnya
sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran model tradisional.
C. DESAIN PENELITIAN
Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah
posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok masing-
masing dipilih secara acak/random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan X
(Pendekatan Bermain) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Kelompok
yg diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen sedangkan kelompok yang
tidak diberikan perlakuan disebut kelompok kontrol.
Pelaksanaan penelitian dua kelompok tersebut digambarkan dalam tabel
sebagai berikut :
Treatment
(posttest-only control desain)
Kelompok 1 : R X R1
Kelompok 2 : S S1
Gambar 3.1
Desain Penelitian Posttest-only control Design
Keterangan:
R : kelas sampel pada kelas eksperimen
R1 : kelas sampel pada kelas eksperimen setelah dinilai
S : kelas sampel pada kelas kontrol
S1 : kelas sampel pada kelas kontrol setelah dinilai
X : perlakuan atau treatment
Kelompok 1 : pendekatan bermain
50
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok 2 : pendekatan tradisional
Berdasarkan desain penelitian di atas, penelitian ini dilakukan pada dua
kelas eksperimen yang belajar menggunakan pendekatan bermain dan kelas
kontrol yang belajar dengan menggunakan pembelajaran biasa pada pembelajaran
bola tangan.
Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis dapat membuat langkah-
langkah penelitian sebagai berikut:
Populasi
Sampel
Pendekatan Bermain Tradisional
Tes Akhir
Pengolahan Data dan Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Sebagaimana layaknya sebuah penelitian, diperlukan data-data sebagai
penunjang untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
masalah yang diteliti adalah pengaruh pendekatan bermain terhadap pemahaman
pola-pola permainan bola tangan di SMAN 1 Leuwiliang. Untuk memperoleh data
dari sampel penelitian diperlakukan alat yang disebut instrumen.
51
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data. Menurut Arikunto
(2002:126) menjelaskan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian
menggunakan metode”. Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data
hasil penelitian yang berupa peningkatan pemahaman tentang pola-pola
permainan bola tangan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes
keterampilan bermain bola tangan siswa dengan menggunakan Game
Performance Assesment Instrument (GPAI). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan langkah-langkah untuk memperoleh data dengan GPAI.
GPAI adalah templet khusus yang dapat diadaptasi dalam berbagai tipe
permainan untuk menilai pengetahuan taktis para siswa. Penilaiannya dilakukan
setiap pembelajarannya berlangsung. GPAI ini meliputi tujuh komponen umum
dari permainan.
Tabel 3.1
Komponen GPAI
Komponen Kriteria untuk menilai penampilan
Teknik dasar
Pengambilan yang sesuai dari penampil ke tempat
asal atau posisi semula antara kemampuan
percobaan
Penyesuaian
Pergerakan dari pemain, baik dalam menyerang
atau bertahan, seperti yang diinginkan pada
permainan
Pembuatan keputusan Membuat pilihan yang sesuai mengenai apa yang
harus dilakukan dengan bola selama permainan
Kemampuan mengeksekusi Penampilan yang efisien dari kemampuan teknik
dasar
Dukungan Memposisikan pergerakan bola pada posisi
menerima ketika teman memiliki bola
Perlindungan Menyediakan bantuan perlindungan bagi pemain
52
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang sedang memainkan bola atau menggerakan
bola
Melindungi atau menandai Bertahan dari lawan yang mungkin memiliki atau
tidak memiliki bola
Ketika menggunakan GPAI peneliti mengidentifikasi dari ketujuh
komponen tersebut yang diaplikasikan ke permainannya dan menimbang satu atau
lebih kriteria dalam setiap komponen yang mengindikasikan keputusan dan
penampilan taktis yang bagus. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada tiga
aspek panampilan pada setiap komponen: keputusan yang dibuat (sesuai atau
tidak sesuai), kemampuan mengeksekusi (sesuai atau tidak sesuai), dan dukungan
(sesuai atau tidak sesuai). Kemudian mengobservasi setiap siswa dalam pelajaran
permainan tersebut dan merekam kesesuaian atau ketidaksesuaian dan efisien atau
tidak efisiennya suatu kejadian dari pengetahuan dan penampilan taktis pada
komponen tertentu.
Tabel 3.2
Aspek yang diambil dari keseluruhan komponen
Aspek Kriteria
Pengambilan
Keputusan
1. Pemain berusaha untuk mengoper bola pada pemain
yang terbuka atau posisi yang baik.
2. Pemain berusaha memasukan bola ketika
memungkinkan.
Kemampuan
Eksekusi
Penerimaan: Mengoper bola dan menyesuaikan bola
Passing: Bola mencapai target
Tembakan: Bola masuk kekeranjang bola lawan
Dukungan Penempatan posisi yang sesuai untuk menerima operan atau
passing bola dari teman.
Berikut adalah format GPAI yang dipakai untuk menilai pemahaman pola-
pola permainan bola tangan siswa pada kelas eksperimen. Untuk penilaiannya
tanda X mengidentifikasikan siswa terlihat tengah membuat keterampilan
bermainnya, yang dicantumkan pada ketiga aspek penilaian.
53
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Format penilaian GPAI
No Nama
Siswa
Keputusan yang
dibuat
Kemampuan
eksekusi Dukungan
A IA E IE A IA
1 Indra Pura
Darmawan XXXX XX XXX X XXXX XX
2 Ikin Solihin XXX X XXXX X XXXX XX
3 Iqbal I
Khairul R. XXXX XX XXXXX X XXXX X
4 Jamil XXX X XXX X XX X
5 Mudris XXXXX X XXXX XX XXXX X
6 Muhamad
Fahmi Anas XXX XX XXXX XXXX XXXX XX
7 Muhammad
Idus XXX XXX XXXX X XXX X
8 Nurdin XXXXX XXXX XXXX X XX X
9 Risna
Andriana XXXX XXX XXX X XX XX
10 Robi
Septian XXX XX XXX X XX XX
11 Rony Agung
P. XXXX XX XXXXX XX XX X
12 Supriyadi XXXX XXX XXX XXX XXX X
13 Taofik
Hidayat XXXX X XXXXX XXX XXX X
14 Taji Irwanda XXX XX XXXX XX XX X
Keterangan :
A = Appropiate (Tepat), IA = Inappropiate (Tidak Tepat), E = Efficient (efisien),
IE = Inefficient (tidak efisien)
54
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut cara menilai penampilan permainan siswa:
Tabel 3.4
Cara Penilaian GPAI
Index Cara Menjumlahkan
Keterlibatan dalam
permainan
Jumlah keputusan yang tepat + jumlah keputusan tidak
tepat + jumlah kemampuan eksekusi yang efisien +
jumlah kemampuan eksekusi yang tidak efisien +
jumlah pergerakan mendukung yang tepat + jumlah
pergerakan mendukung yang tidak tepat
Index pengambilan
keputusan (DMI)
Jumlah keputusan tepat yang dibuat ÷ jumlah keputusan
tidak tepat yang dibuat
Index kemampuan
eksekusi (SEI)
Jumlah kemampuan mengeksekusi efisien ÷ jumlah
kemampuan eksekusi tidak efisien
Index dukungan (SI) Jumlah pergerakan dukungan yang tepat ÷ jumlah
pergerakan dukungan yang tidak tepat
Penampilan permainan [DMI + SEI + SI] ÷ 3 (Jumlah index yang digunakan)
E. PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini perlu batas waktu penelitian yang berlandaskan pada
satu teori. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama lima minggu. Sebelumnya
penulis menyusun program pembelajaran terlebuh dahulu. Dalam menyusun
program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain, penulis
berusaha menyusun aktifitas yang sesuai dengan karakteristik permainan bola
tangan dan pola-pola permainan bola tangan.
Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :
1. Tempat : Lapangan olahraga SMAN 1 Leuwiliang
2. Waktu : Mulai 21 Mei – 23 Juni 2012
55
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Lama pembelajaran : Pukul 15.00 – 16.30 WIB
Penelitian ini dilaksanakan tiga kali seminggu setiap hari senin, rabu, jumat.
Dengan pelaksanaan setiap sore hari pukul 15.00 – 16.30 WIB. Tes tersebut
terbagi dalam dua tahap : 1) Perlakuan, 2) Tes.
1. Perlakuan
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu (satu bulan), setiap minggunya
tiga kali pertemuan mulai tanggal 21 mei sampai dengan tanggal 23 juni 2012.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harsono (1988 : 194) “bahwa
sebainya dilakukan seminggu tiga kali diselingi satu hari istirahat”. Dengan
demikian penelitian ini dilaksanakan selama dua belas kali pertemuan merupakan
rentang waktu yang memadai untuk dapat mengukur suatu perlakuan. Sedangkan
setiap pertemuan dilaksanakan ± 60 menit, dengan pengaturan waktu yaitu 10
menit untuk pemanasan, 40 menit inti, 10 menit untuk pendinginan.
2. Tes
Setelah perlakuan dilakukan selama dua belas kali pertemuan barulah
diadakan tes yang bertujuan untuk mengetahi hasil yang dicapai oleh siswa
setelah diberikan perlakuan tersebut.
F. ANALISIS DATA
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan selama pembelajaran kemudian
dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata
= nilai rata-rata yang dicari
∑ = jumlah skor yang didapat
n = banyak sampel
2. Menghitung simpangan baku
56
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S = simpangan baku yang dicari
∑ = jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan
n = jumlah sampel
3. Menghitung Varians dari masing-masing kelompok
Setelah diketahui niali dari simpangan baku dan rata-rata tiap kelompok,
kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai varians dari masing-masing kelompok
dengan rumus
Keterangan :
S = Nilai varians
n = Jumlah Sampel
= Jumlah skor yang dikuadratkan
= Jumlah total skor yang dikuadratkan
4. Menghitung nilai varians gabungan dari kedua kelompok
Dari kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
memiliki nilai varians yang berbeda, untuk mendapatkan varians keseluruhan dari
dua kelompok diatas maka perlu mencari varians gabungan dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
= Nilai varians gabungan
57
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= varian kelompok 1
= Varians kelompok 2
= Jumlah sampel kelompok 1
= Jumlah sampel kelompok 2
5. Uji normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors. Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan paling
kecil hingga paling besar.
b. Pengamatan X1, X2, ….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Zn
dengan rumus:
= nilai skor sampel S = simpangan baku sampel
= nilai rata-rata sampel
c. Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku,
kemudian hitung peluang:
d. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan S (Zi), maka:
e. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.
f. Ambilah harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Ambil nilai terbesar sebagai nilai Lo yang kemudian
dibandingkan dengan nilai Ltabel.
g. Bandingkan nilai Ltabel tersebut dengan Lo untuk mengetahui diterima
atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria:
58
Mohamad Reza Septiyani, 2013 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Terima Ho jika Lo ≤ Lα = Normal
- Tolak Ho jika Lo ≥ Lα = Tidak normal
6. Uji homogenitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dari dua
varians yang berbeda, dalam pengujian homogenitas menggunakan rumus sebagai
berikut:
Setelah didapatkan nilai Fhitung maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai
Ftabel dengan rumus:
dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar)
dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil)
Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 dengan criteria
pengujian sebagai berikut:
Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti data tidak homogen
Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti data homogen
7. Uji perbedaan dua rata-rata (satu pihak)
Uji t ini dilakukan karena peneliti akan membandingkan rata-rata dari dua
kelompok yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, adapun penulis
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan karena peneliti sudah
menggunakan kelompok eksperimen sehingga dilakukan uji satu pihak dalam
rumus :
t = nilai t yang dicari (t hitung)
= nilai rata-rata kelompok 1
= nilai rata-rata kelompok 2
S ² = varians kelompok 1
S ² = varians kelompok 2