Download - BAB III Pembahasan
![Page 1: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/1.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 1/17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dan Sifat dari Beton Massa
Beton Massa adalah volume beton dengan dimensi yang sedemikian besar
sehingga membutuhkan tindakan-tindakan tertentu untuk mengatasi pertumbuhan
panas yang berlebihan yang dapat memicu timbulnya keretakan. Suatu elemen
struktur dikatakan beton massa apabila memiliki dimensi/ketebalan minimal
antara 1 sampai 1,5m, atau rasio volume terhadap luas permukaan > 1, atau lebih,
dimana tidak dikehedaki untuk mendapatkan kuat tekan yang sangat tinggi.
!al yang membedakan beton
massa dengan beton biasa yaitu
perilaku termik-nya "thermal
behavior#, karena dgn struktur yg besar
$ tebal panas hidrasi tidak mudah
keluar, sehingga suhu didalam beton
men%adi sangat tinggi. !al ini
dikarenakan hidrasi semen merupakan
suatu proses yang sangat eksotermik,
yang menyebabkan tingginya
temperature di bagian inti dari beton massa.
3.2 Proses Pembuatan Beton Massa
&angkah-langkah dalam proses pembuatan beton massa adalah sebagai berikut'
1. (ersiapan (elaksanaan Beton Massa
Meliputi' kesiapan lokasi, penerangan, po)er supply, )ater supply untuk
kompresor, vibrator, tenda pengecoran, konsumsi yang diperlukan pada )aktu
over time dimalam hari, peker%aan lantai ker%a
*
![Page 2: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/2.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 2/17
. (embesian Beton Massa
Sebelum dilakukan pemasangan pembesian ra+t +oundation ada beberapa hal
yang perlu dipehatikan yaitu'
a. &okasi harus bersih dari kotoran "lumpur, pasir, dll#
b. (ersiapkan material beton penahan %arak dan pastikan posisi dengan
benar
c. ek Shop dra)ing arah pembesian &/&, dan pola pembagian a)al
antara tulangan satu dan tulangan dua
d. (osisi dan letak besi penahan %arak antar tulangan ba)ah dan atas "cakar
ayam# agar diperhatikan, diusahakan besi penahan %arak menumpu pada
bored pule
e. gar diperhatikan beban yang dipikul besi penahan %arak antara lain
berat besi sendiri, beban orang, beban alat bantu pipa concete pump
+. (emasangan ka)at pembatas 0one pengecoran agar penuangan beton
tidak terlalu melebar
. (elaksanaan (engecoran Beton Massa
Sebelum pelaksanaan pengecoran
pastikan peker%aan-peker%aan yang
ada dan terkait dengan lokasi
tersebut sudah selesai. &akukan cek
list terhadap'
a. Metode pelaksanaan pengecoran
mass concrete yang antara lain
berisikan concrete pump, %alur
mi2er, %alur pengecoran, dll
3
![Page 3: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/3.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 3/17
b. 4ime cycle pengecoran termasuk kapasitas batching plan
c. Sistem drainase "posisi pump , gutter, base slope,dll#
d. rganisation chart untuk untuk sta++ dan peker%a termasuk tanggung
%a)abnya
e. &ay out 4hermocouple "posisi dan %umlah# diperlihatkan gambar
+. Schedule pelaksanaan termasuk tanggung %a)ab, target )aktu untuk
masing-masing personil
g. 6esiapan beton "batching plant# minimal * hari sudah dikon+irmasi,
kesiapan peralatan concrete pump minimal * hari, kesiapan concrete
vibrator 7 unit diameter 89 mm, kesiapan peralatan pendukung lainnya.
7. (enulangan Beton Massa di &apangan
:
![Page 4: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/4.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 4/17
a. Metode penuangan beton menggunakan concrete pump diatur sedemikian
rupa dengan pembagian %umlah concrete pump, sehingga pengaturan per
layer/section lebih %elas untuk menghindarkan ter%adinya cold %oint.
b. ;ntuk mengurangi kenaikan temperatur akibat ter%adinya +riksi beton
dengan pipa concrete pump, diusahakan agar sepan%ang pipa dibungkus
dengan karung dan dilakukan penyiraman secara periodik agar tetap
ter%aga dingin.
c. <iusahakan untuk menghindari sinar matahari secara langsung dan
penguapan berlebihan, untuk mencegah ter%adinya retak akibat plastic
settlement atau plastic shrinkage dengan memberi penutup pada area
pengecoran "tenda#
5. (emeliharaan Beton (Curring)
Sebagai upaya untuk menghindari retak yang diakibatkan ter%adinya
konstraksi akibat kenaikan temperatur yang terlalu cepat, perbedaan suhu yang
terlalu besar baik antar lapisan beton atau dengan suhu lingkungan akibat suhu
siang dan malam maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut'
a. Segera menutup lapisan atas concrete yang telah di+inish tro)el
dengan plastik sheet/bahan dari %enis polythene lapisan stero+orm 5 cm
%uga amat sangat membantu proses curing yang diletakkan diatas
plastic sheet. <ipertahankan selama hari setelah pengecoran
"perbedaan atas Matt =oundatian dengan suhu luar 9? #
b. Memberi lapisan stero+orm pada seluruh permukaan masa sebagai
upaya isolasi antar suhu dalam masa beton yang diharapkan merata
dengan suhu lingkungan.
c. Setelah mencapai hari ke-7, plastic sheet dan stero+orm dilepas
kemudian lantai Matt +oundation di curing menggunakan uring
ompound.
19
![Page 5: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/5.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 5/17
3.3 Permasalahan yang imbul Pada Penge!oran Beton Massa
!al yang membedakan beton massa dengan beton biasa yaitu perilaku
termik-nya "thermal behavior#, karena dengan struktur yang besar dan tebal panas
hidrasi tidak mudah keluar, sehingga suhu didalam beton men%adi sangat tinggi.
!al ini dikarenakan hidrasi semen merupakan suatu proses yang sangat
eksotermik, yang menyebabkan tingginya temperature di bagian inti dari beton
massa.
ang harus di%aga pada beton massa yaitu timbulnya perbedaan temperatur
yang besar ">9?# antara temperatur di bagian inti beton dengan di bagian
atas atau ba)ah beton. 6arena %ika ter%adi penurunan suhu yang sangat cepat
pada bagian permukaan beton massa, yang menyebabkan perbedaan suhuyang besar dengan bagian inti beton maka hal ini berpotensi timbulnya “
thermal cracking “
Mekanisme timbulnya 4hermal racking, dimulai dari proses hidrasi
semen yang menghasilkan meningkatnya termperature dibagian tengah/inti
beton massa. @ika bagian luar/permukaan beton massa mengalami pendinginan
lebih cepat dari bagian tengah/inti, berikutnya akan ter%adi thermal
e2pansion/contraction, dan perbedaan temperatur memicu ter%adi susut/thermal
"tensile# stresses dibagian permukaan beton massa.
(eningkatan temperatur pada beton massa dipengaruhi beberapa +aktor,
antara lain '
11
![Page 6: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/6.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 6/17
• Semen ' 6omposisi kimia, kehalusan, dan %umlahnya.
• ggregate ' @enis, %umlah dan 4A "oe++. o+ 4hermal A2pansion#
• <imensi/tebal struktur
• Metode pelaksanaan pengecoran $ ambient temperatures
3." Solusi Mengatasi #eta$ hermal %ada Penge!oran Beton Massa
(ertimbangan utama dalam melaksanakan penngecoran secara besar-
besaran adalah kontrol terhadap panas yang dihasilkan dari proses hidrasi akibat
Massa beton yang besar yang dapat mengakibat retak dan akibat dari )aktu
pengecoran yang lama dapat menimbulkan cold joint . kibat kenaikan temperatur
dalam beton tersebut dan %uga suhu keseluruhan kontruksi ketika beton men%adi
dingin secara berangsurangsur, dapat menimbulkan ter%adinya retak. (erubahan
suhu maksimum "Thermal shock # yang dapat menyebabkan retak "Thermal
Cracking # adalah 79C antara temperature beton dengan lingkungan dan adanya
perbedaan temperature beton lebih dari 9C .
dapun upaya untuk mengantisipasi retak thermal tersebut, dalam mass
concrete perlu memperhitungkan +aktor-+aktor berikut '
a# 6ontinyuitas supply yaitu kemampuan produsen readymix menyediakan
beton dalam %umlah yang besar dan dalam )aktu yang cepat dengan
memperhiungkan durasi
pelaksanaan dan kesiapan sumber
daya.
Beberapa hal yang mempengaruhi
kontinyuitas pengiriman '
1. (ersiapan alat, personel dan
in+rastruktur proyek "%alan akses,
lahan parkir dan maneuver truck
mixer serta area cuci truck mixer #.
1
![Page 7: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/7.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 7/17
. 6apasitas batching plan. 6apasitas batching plan harus D 1 kapasitas
bongkar proyek.
. Cycle time dari batching plan ke lokasi proyek . Cycle time terdiri dari'
• Eaktu loading beton
• Eaktu per%alanan berangkat ke lokasi proyek
• Eaktu parker, manuver dan tunggu di proyek
• Eaktu bongkar "F#
• Eaktu cuci truck mixer di proyek
• Eaktu per%alanan pulang dari proyek menu%u batching plan
7. @umlah kebutuhan minimal truck mi2er.
b# 6arakter beton yang dipergunakan dengan memperhitungkan, kandungan
semen, kandungan fly ash %enis agregat dan kemungkinan pemakaian bahan
campuran "admixture#, dll.
c# (enggunaan %enis semen tertentu dapat mempengaruhi karakteristik beton
untuk mass concrete, karena itu hanya semen yang cukup sesuai harus
digunakan untuk mendapatkan kekuatan yang dikehendaki. Maka dalam hal
ini diusulkan untuk digunakan semen type I dengan fly ash dengan
prosentase sesuai persyaratan dan kebutuhan. <alam hal ini penggunaan fly
ash adalah maksimal 5 G dari %umlah material cementitiuos.
d# Mi2 <esign menggunakan spesi+ikasi sebagai berikut "sesuai spesi+ikasi
teknis dan H 1.1.1# '
1. Mutu beton adalah +c. *,5 Mpa.
. (rosentase fly ash G
. Suhu on site I 99 .
7. ater Cement !atio J 9.75
5. "lump 17 "1 18# cm.
1
![Page 8: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/8.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 8/17
8. Initial setting time * %am.
3.& Studi 'asus Pela$sanaan Mat (oundation o)er dengan Metode
Penge!oran Beton Massa
Mat =oundation adalah pondasi dangkal yang memiliki luasan / bentuk
menyerupai maras. (eker%aan mat +oundation to)er ini merupkan peker%aan mass
concrete karena pondasi akan dicor memiliki volume 818 mK. Mass Concrete
adalah pengecoran satu area dengan volume yang sangat besar dan dilakukan
secara terus-menerus. Mass Concrete merupakan salah satu alternati+ pengecoran
dengan volume yang sangat besar atau kecil secara terus menerus untuk
mengecor se%umlah volume beton yang dipengaruhi oleh +aktor teknik dan
ekonomi.
Metode pelaksanaan Mat #oundation to)er dapat di%elaskan sebagai
berikut'
1. Lalian 4anah rea Mat =oundation
Lalian tanah area mat foundation dilaksanakan sesuai shop dra$ing dengan
kedalaman 59 cm dari elevasi lantai dasar basement -, akan tetapi pada dasar
mat foundation ditambah 5 cm untuk lantai ker%a dan pada galian samping
masingmasing diberi penambahan 15 cm yang digunakan untuk bekisting dari
pasangan batako, galian pada area ini dilakukan dengan bantuan backhoe,
sedangkan untuk area yang sulit di%angkau backhoe dilakukan dengan tenaga
manusia.
. Bobok dan (emotongan 6epala
Bored (ile
Setelah proses pengggalian selesai, maka akan bampak kepala kepala
bore pile yang sudah tertanam sebelumnya " peker%aan bored pile diker%akan oleh
kontraktor lain #. 6emudian kepala pancang yang tampak tersebut akan dipotong
17
![Page 9: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/9.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 9/17
hingga ketinggian besi tulangan minimal satu meter dari dasar. Sebelum proses
pemancangan dilakukan, terlebih dahulu kepala kepala pancang dilakukan,
terlebih dahulu kepala kepala pancang tersebut di bobok agar besi tulangannya
dapat terpisah dari beton. (roses pemotangan pancang ini dilakukan dengan
bantuan to$er crane dengan tu%uan mempermudah pengangkatan dari area mat
foundation, selain itu %uga mempermudah )aktu pelaksanaannya.
. (enyemprotan nti Fayap
(enyemprotan anti rayap dilakukan sebelum lantai ker%a dibuat. <aerah-
daerah yang disemprotkan antara lain seluruh lapisan ba)ah dan dinding samping
mat +oundation. (enyemprotan anti rayap ini dilakukan dengan tu%uan untuk
memberikan penghalang kimia atara kontruksi bangunan dan tanah, sehinga
melindungi bangunan dari serangan rayap. Material yang digunakan adalah
S4A<=S4 15 A dengan komposisi satu liter sted+ast 15 A dicampur dengan
59 liter air. plikasi untuk 1m memputuhkan lima liter campuran. (ada )aktu
penyemprotan anti rayap ini kondisi tanah harus kering / tidak ada genangan air.
7. (eker%aan &antai 6er%a
(eker%aan lantai ker%a dilaksanakan setelah seluruh lapisan ba)ah mat
+oundation diratakan dan disemprotkan dengan anti rayap. (eker%aan lantai ker%a
dilaksanakan selambat lambatnya satu hari setelah penyemprotan anti rayap.
(eker%aan lantai ker%a dibuat dengan ketebalan 59 mm. material beton yang
digunkan adalah material beton ready mi2 B-9. Mutu beton B-9 adalah 6-15.
(enentuan ketebalan lantai ker%a diketahui dengan menggunkan alat elevasi level
dengan bantuan tim "ur%eyor.
5. (eker%aan Bekisting
(eker%aan Bekisting diker%akan pada sisi mat +oundation dari material
batako setinggi dua meter dan stop cor stinggi 599 mm untuk posisi starter bar
bagian pembesian slab basement . (emasangan batako untuk dinding bekisting
mat +oundation ini diker%akan dalam dua tahap yaitu tahap pertama dinding batako
15
![Page 10: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/10.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 10/17
dipasang setinggi 199 mm, dan tahap kedua dinding batako dipasang lagi
setinggi 399 mm dari tinggi tahap pertama. !al ini dilakukan untuk meghindari
rubuhnya dinding dari longsoran tanah diatasnya. <alam pemasangan batako ini,
seluruh permukaannya harus dipasang secara rapat dan rata atau tidak beloh
berongga.
8. (eker%aan (embesian
(embesian dilaksanakan setelah seluruh area mat +oundation dibersihakan
dari kotoran atau bekas-bekas material yang berserakan dengan menggunakan air
compressor. Mutu besi tulangan yang digunakan adalah ;59 " +y J 5999 kg/ cm #
dan pengikat atar besi digunakan ka)at bendrat.
(emasangan pembesian terdiri dari beberapa peker%aan anara lain '
a. (embesian layer ba)ah
(embesian layer ba)ah terdiri dari tulangan menerus pada arah 2
dan ditambah tulangan e2tra pada arah 2 dan y. penggunaan tulangan
e2tra ber+unsi sebagai perkuatan didaerah tertentu yang mempunyai bahan
lebih besar dari daerah lain, seperti didaerah core)all yang berguna untuk
Manahan beban angina ataupun beban akibat gempa bumi. (enyusunan
tulangan tersebut disusun dalam empat lapis . lapis pertama terdiri atas
tulangan menerus arah 2 dan besi <99 mm lapis kedua terdiri dari
tulangan menerus arah y dengan besi <99 mm ditambah tulangan
sebagian selain tulangan ekstra arah 2 dengan besi <, <:, dan < tiap
%arak 799 mm lapis keempat terdiri atas tulangan ekstra arah y dengan
besi <, <:, dan < tiap %arak 799 mm
b. (emasangan kaki ayam
;ntuk menghubungkan antara layer atas dengan layer ba)ah
diperlukan kaki ayam. 6aki ayam sendiri menggunakan besi <5 dengan
tinggi meter, dimana bagian ba)ah dari kaki ayam tersebut diikatkan
pada pembesian layer ba)ah menggunakan ka)at bendrat. 6aki ayam
dipasang setiap %arak meter untuk arah y dan ,7 untuk arah 2.
c. (embesian layer atas
18
![Page 11: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/11.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 11/17
(embesian layer atas pada umumnya sama dengan layer ba)ah,
perbedaanya hanya pada penyusunan lapis pembesian. (enyusunan lapis
pembesian pada layer atas berkebalikan dengan layer ba)ah.
d. (embesian overstek kolom ba)ah dan core )all
(embesian verstek tulangan kolom ba)ah dan core)all
diker%akan dengan mutu besi ; " +y J 5999 kg/cmN #. Sebelum dilakukan
pembesian, makan perlu diberi marking agar tidak ter%adi kesalahan letak
pemasangan, surveor akan mencari as tiap kolom dengan nalat theodolith
dengan mengacu pada Bench Mark "BM# yangtelah ditentukan. 4inggi
penulangan stek kolom adalah 73,5 m dan tinggi penulangan stek care)all
7,5 m, semuanya itu diukur dari 4 mat +oundation.
ang sangat perlu diperlihatkan dalam pelaksanaan pembesian
dilapangan adalah'
• (osisi pembesian yang seharusnya diker%akan
• @umlah Besi
• 4ipe Besi
!al tersebut untuk menghindari adanya kesalahan pemasangan yang
berakibat pembongkaran ulang sehingga dapat mengganggu schedule ker%a.
*. Separing MA
Sparing MA merupakan pemasangan pipa / plumbing yang dilakukan oleh
pihak MA yang ber+ungsi untuk saluran air. (emasangan sparing MA pada area
mat +oundation menggunakan H( dia O, O, 7O ber%arak "59-*9# cm di ba)ah
4 mat +oundation. (ada peker%aan sparing MA sangat di)a%ibkan teliti dan
tepat karena apabila ada kesalahan setelah pengecoran selesai maka akan sangat
sukar untuk membongkar ulang karena adanya pembesian Mat =oudation.
3. (emasangan 4hermocouple
Monitoring temperature beton dalam pengecoran mat +oundation adalah
sesuatu hal yang sangat penting. 4er%adinya perbedaan temperature yang sangat
besar akan menimbulkan e+ek keretakan pada beton yang akan berakibat +atal.
1*
![Page 12: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/12.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 12/17
lat yang dipakai untuk memonitor perbedaan temperature tersebut adalah
4hermocouple. 4hermocouple dipakai selain untuk memonitor suhu/perbedaan
temperature pada tiap bagian, %uga digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
ma2imum yang ter%adi setelah pengecoran selesai, thermocouple menggunakan
layer dan 7 titik, sehingga %umlah thermocouple 1 buah. (engukuran
thermocouple dilakukan tiap dua %am untuk 7 %am pertama, dan setiap %am
untuk 7 %am berikutnya.
:. (emasangan ka)at loket/penahan longsoran beton
Berdasarkan pembagian area pengecoran dan setting time beton maka
pengecoran mat +oundation dibagi dalam beberapa 0one, setiap pembagian 0one
dipasang ka)at loket/mesh "9 2 9# mm yang ber+ungsi untuk menahan supaya
beton tidak longsor, diamana longsoran beton tersebut dapat mengakibatkan
ould %oint pada daerah beton tertentu saat pengecoran dengan valume besar
secara terus menerus.
<engan adanya %umlah beton dengan skala besar maka diperlukan adanya
perkuatan pada kaat loket. ;ntuk perkuatan hori0ontal menggunakan besi <-1,
sedangkan untuk perkuatan vertikal menggunakan besi <-.
19. Hnspeksi dan Survey
<ilakukan setelah pengecoran dimulai yang bertu%uan mengetahui apakah
pembesian yang terpasang sesuai dengan gambar ker%a, kegiatan ini akan
dilakukan oleh pihak pelaksana dengan pihak mana%emen kontruksi. <a+tar
pembesian / checklist akan diba)a saat inspeksi dilakukan dilapangan, check list
untuk pembesian meliputi '
a. Shop dra)ing sudah di approval
b. <iameter, %enis %umlah dan %arak besi sesuia shop dra)ing
c. verlaping sambungan sesuai dengan gambar
13
![Page 13: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/13.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 13/17
d. Beton decking terpasang dengan %umlah dan diameter yang telah
ditentukan " 7 Buah / mN#.
e. 6aki ayam terpasang, diameter besi dan %arak sesuai dengan persyaratan
+. Hkatan besi " ikatan silang # dengan bendrat cukup kuat " tidak bergetar saat
diketok #.
g. Besi bersih dari karat, oli, beton kering dan tanah
h. @arak bersih pembesian minimal 75 mm
i. Bending / bengkok besi sudah sesuai persyaratan yaitu 5-<
%. Alavasi tulangan / pembesisan sudah benar dan kuat
Hnspeksi merupakan hal yang sangat penting, diharapkan ketika
pengecoran telah selesai dilakukan tidak akan ada masalah untuk peker%aan
berikutnya dan %uga menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
11. (emasangan stop cor
<ilakukan pada proses pengecoran dimulai, terdiridari ply)ood 13 kayu
59/*9 dan list kayu 79 2 79 sebagai tempat )aterstop. Ber+ungsi agar tidak ada
kebocoran antara pertemuan beton lama dan beton baru bertemu.
1. (emasangan tenda
(ada saat pengecoran diperlukan adanya ansipasi oeh pihak pelaksana
apabila ter%adi hu%an yang dapat mengganggu pengecoran dan dapat merusak
1:
![Page 14: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/14.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 14/17
mutu beton, maka pemasangan tenda sebagai alternati+ tindakan yang dilakukan
dan ber+ungsi %uga menghindar panas sinar matahari secara langsung. ;ntuk
rangka tenda sebagai alternative tindakan yang dilakukan dan ber+ungsi %uga
menghindari panas sinar matahari secara langsung. ;ntuk rangka tenda
menggunakan pipa besi P1 1,5. (ipa rangka dimasukan pada tulangan besi yang
telah dilas pada kaki ayam. ;ntuk ketinggian terpal pada tepi tenda diberi
perkuatan berupa ikatan dirangka atas tenda kepasak.
1. (eker%aan )aterproo+ing
Beberapa %am sebelum dilakukan pengecoran, dinding bekisting dan lantai
ker%a dari mat +oundation dilapisi dengan )aterproo+ing. ;ntuk lantai dengan cara
kristalisasi atau ditabur, sedangkan untuk dinding dengan cara disemprot. =ungsi
dari pelaksanaan )aterproo+ing ini adalah agar membuat bikisting men%adi kedap
air sehingga air dari dalam tidak merembes keluar dan begitu %uga sebaliknya, air
dari luar tidak bisa masuk kedalam
(ada pelaksanaannya untuk penyemprotan )aterproo+ing dinding
bekisting menggunakan dua aplikasi. (ada aplikasi pertama dilakukan penaburan
=ormde2plus 1,5 kg/m, pelaksanaan 15 menit sebelum cor. Sedangkan pada
aplikasi kedua dilakukan penyemprotan dilakukan penyemprotan pada dinding
bekisting dalam, aplikasi ini terdiri dari lapisan dari dua lapisan yaitu lapisan
pertama dengan komposisi 9,5 kg/m, dan lapisan kedua 1 kg/m. aplikasi kedua
dilaksanakan %am sebelum cor.
17. (engecoran
(engecoran mat +oundation memerlukan %umlah volume beton yang tidak
sedikit dan tentu %uga memerlukan biaya yang sangat besar , sehingga sangat
penting untuk persiapan antara lain '
(ersiapan Hns+rastruktur (royek
a.@alan kses 4ruk Mi2er
b. &ahan parker dan maneuver truk
9
![Page 15: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/15.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 15/17
c.rea uci truk Mi2er " Eashing Bay #
d. Hnstalasi &istrik " adanya genset 159 6Q sebagai backup %ika listrik
(&R padam #
e. Sistem <rainase " (embuangan air hu%an yang %atuh dari terpal akan
dibuat saluran sementara
+. oncrete (ump " diperlukan cadangan oncrete (ump apabila adanya
masalah pada saat pelaksanaan or #
(ersiapan &aboraturium
a. (ersiapan di site " gerobak, kerucut brams, Fo%okan, palu, senter, alat
Bantu komunikasi, meteran #
b. (ersiapan personel menggunakan shi+ " kepala plan, Supervisor
produksi, sta++, teknisi, dll #
Eater Supply
<igunakan untuk kebutuhan cuci mi2er, )ashing bo2 dan lainlain.
6esiapan (eralatan
a. oncrete (ump ' 7 on site 1 stand by
b. Qibrator ' 7 on site 1 stand by
c. ompressor ' Buah
d. (ompa engine ' Buah
e. (ompa <B 1O ' 1 Buah
+. Silinder ' 115 Buah
g. 4roli ' Buah
h. 4ermometer ' Buah " 1 cadangan #
1
![Page 16: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/16.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 16/17
i. 6erucut brams ' set
6esiapan Material
a. Beton +cT *,5 Mpa, +a G pakai es J 18 mK
b. Besi beton 31 ton
c. (lastik sheet 199 mN
d. Styro+oam 199 mN
e. 6a)at loket :9 mN
(engecoran Mat =oundation ini mempunyai persyaratan beton sebagai berikut '
a. 4es Slump 17 cm
b. Suhu beton 9 C
c. (er%alanan 4ruck Mi2er dari Batching (lant ke site proyek I ,5 %am
Sirkulasi keluar masuk truk mi2er "4M# dan penempatan concrete pump,
4M yang masuk ke lokasi pengecoran akan dicek )aktu kedatangannya, suhu
beton, dan nilainya slumnya. Bila )aktu kedatangnya, suhu , dan tes slump tidak
memenuhi syarat maka 4M tersebut akan segera dipulangkan atau di reject . (ada
4M yang memenuhi syarat akan langsung menu%u concrete pump untuk loading.
Bila saat )aktu antrian terlalu lama maka akan diadakan tes slump lagi %ika saat
pengetesan gagal maka akan dire%ect dari pihak pelaksana.
rea pengecoran pada mat foundation dibagi men%adi * 0ona yang mana setiap
0ona dibatasi oleh ka)at loket. (ada saat pengecoran berlangsung digunakan alat
&ibrator untuk membantu beton agar agregat kasar dan halus dapat menyatu,
selain itu %uga mengalirkan beton.
15. =inishing 4ro)el
![Page 17: BAB III Pembahasan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082215/5695cf411a28ab9b028d4905/html5/thumbnails/17.jpg)
7/21/2019 BAB III Pembahasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-pembahasan-56d97f0269129 17/17
(eker%aan ini dilakukan pada saat beton mendekati setting . #inish tro$el
ini dilakukan dengan tu%uan untuk memperhalus permukaan lantai beton yang
telah diberi floor hardener . (elaksanaan floor hardener sendiri dilakukan setelah
9 menit / beton setting , dan dilaksanakan dengan system tabor. 6omposisi yang
digunakan 5 kg / mN dengan dua kali tabur dan dikontrol elevasinya sesuai shop
dra$ing . (roses penaburan dilakukan setelah relag selesai
18. (emasangan Stery+oam
Setelah permukaan lantai mat foundation sudah mulai mengeras, maka
perlu dilakukan curing . (roses curing ini dilakukan dengan cara pemasangan
steryfoam pada permukaan beton agar perubahan suhunya tetap ter%aga.
(emasangan steryfoam ini bertu%uan menghindari adanya retak thermal pada
permukaan beton akibat perubahan yang dihasilkan oleh suhu dalam beton dengan
suhu luar. <alam hal ini steryfoam ber+ungsi sebagai filter antara suhu udara luar
dengan suhu dalam beton.