-
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Menurut Sugiono (2013: 14) jenis penelitian dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
digunakan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
b. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive dan snowboal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif artinya semua
data diwujudkan dalam bentuk angka analisisnya berdasarkan analisis
statistik.
2. Desain Penelitian
Menurut Murtiyasa (2014:11), “Desain penelitian untuk jenis
penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah non eksperimen atau
eksperimen”. Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel), subjek
-
32
penelitian menurut keadaan apa adanya tanpa adanya manipulasi
penelitian. Sedangkan penelitian eksperimen adalah desain penelitian
yang paling memungkinkan penelitian untuk mengendalikan variabel-
variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat.
Penelitian ini menggunakan desain non eksperimen (desain survei).
Menurut Prasetyo (2005: 143), “penelitian survey adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pernyataan terstruktur/sistematis yang
sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang
diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis”. Pernyataan yang
terstruktur biasanya disebut kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur
variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada, atau bisa
juga pengalaman. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode angket (kuesioner), metode dokumentasi dan
metode observasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang beralamatkan di Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura,
Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448, Sukoharjo, Kota Surakarta,
Jawa Tengah 57162, Indonesia dengan subyek penelitian adalah
mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi pada angkatan
2017.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung dari bulan Mei 2018
sampai dengan selesainya penelitian ini.
-
33
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Bungin (2011:108), “populasi merupakan keseluruhan
dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, udara, gejala nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya”.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2017 yang
telah menempuh mata kuliah Akuntansi Perusahaan Jasa dengan jumlah
276 mahasiswa.
Tabel 3.1
Distribusi Populasi
No Kelas Jumlah Mahasiswa
1 A 40
2 B 40
3 C 40
4 D 40
5 E 40
6 F 40
7 G 36
Jumlah 276
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006:130), “sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi”. Sampel dari penelitian ini diambil dari sebagian
mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2017 FKIP UMS.
Menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin (Sevilla
1960:182), sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒2
-
34
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi (276 mahasiswa)
e :persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir (5%)
𝑛 = 276
1+276(0.05)2=
276
1+ 0.6275=
276
1,6975=162,59 = 162
3. Sampling
Menurut Margono (2004:125),“teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-
sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif”. Menurut Sugiyono (2010: 217) teknik sampling pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) cara, yaitu Probability
Sampling dan Non Probability Sampling.
a. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
b. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penelitian ini menggunakan teknik Probability sampling dengan
menggunakan teknik Proportional random sampling, dimana untuk
cara yang digunakan adalah dengan undian. Dalam random setiap kelas
dalam populasi diberikan kesempatan untuk dijadikan sampel.
Proporsional digunakan untuk memperoleh jumlah sampel masing-
masing kelas.
Dengan rumus sebagai berikut:
n
N x jumlah sampel
-
35
Keterangan :
n : jumlah mahasiswa tiap kelas
N : jumlah populasi
Distribusi sampel dengan menggunakan proportional random
sampling:
Tabel 3.2
Distribusi Sampel
No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel
1 A 40
276𝑥 162 = 23,47
2 B 40
276𝑥 162 = 23,47
3 C 40
276𝑥 162 = 23,47
4 D 40
276𝑥 162 = 23,47
5 E 40
276𝑥 162 = 23,47
6 F 40
276𝑥 162 = 23,47
7 G 36
276𝑥 162 = 21,13
Jumlah 162
D. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2010:38) dalam bukunya yang berjudul “Metode
Penelitian Bisnis” mengemukakan variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Terdapat dua jenis variabel antara lain: variabel independen
(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).
-
36
1. Variabel bebas (Independen)
Menurut Sugiyono (2012: 59) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
a. Latar belakang pendidikan mahasiswa (X1)
1) Definisi
Salah satu yang mempengaruhi pemahaman konsep dasar
akuntansi adalah latar belakang pendidikan. Latar belakang
adalah keterangan suatu peristiwa guna melengkapi informasi
yang tersiar sebelumnya. Latar belakang yang dimaksud adalah
keterangan dari seseorang secara formal yang mengenai
jenjang pendidikan dan jurusan keilmuan yang telah
ditempuhnya dari pendidikan tingkat menengah.
2) Bentuk-bentuk Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan. Menurut Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 18 ayat 3: Pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), atau bentuk lain sederajat.
3) Indikator latar belakang pendidikan mahasiswa
Terdapat dua indikator dari latar belakang pendidikan
mahasiswa yaitu jenjang pendidikan yang ditempuh
sebelumnya dan spesifikasi atau jurusan keilmuan yang
sebelumnya ditempuh oleh mahasiswa.
b. Gaya mengajar dosen (X2).
1) Definisi
Gaya mengajar adalah suatu cara atau bentuk penampilan
seorang guru dalam menanamkan pengetahuan, membimbing,
mengubah atau mengembangkan kemampuan, perilaku dan
-
37
kepribadian siswa dalam mencapai tujuan proses belajar.
Dengan demikian, gaya mengajar guru/dosen merupakan
faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan proses
belajar siswa. Oleh karena itu, apabila seorang guru/dosen
memiliki gaya mengajar yang baik, maka diharapkan hasil
belajar siswa juga menjadi lebih baik.
2) Macam-macam gaya mengajar
Dalam dunia pendidikan, gaya mengajar dibedakan menjadi
empat macam yang meliputi gaya mengajar klasik, gaya
mengajar teknologis, gaya mengajar personalisasi dan gaya
mengajar interaksional.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan gaya mengajar
Gaya mengajar dapat dipengaruhi dari faktor anak didik,
tujuan, situasi, fasilitas, dan guru/dosen itu sendiri.
4) Indikator gaya mengajar
Terdapat enam indikator gaya mengajar dosen, diantaranya
adalah mengenai variasi suara, memusatkan perhatian ke anak
didik, membuat kesenyapan sejenak, mengadakan kontak
pandang, variasi gerakan badan dan mimik, dan mengubah
posisi dengan bergerak.
2. Variabel terikat (Dependen)
Menurut Sugiyono (2013: 58), ”variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa (Y).
a. Definisi
Pemahaman adalah sejauh mana tingkat pengetahuan
individu dalam memahami konsep dasar akuntansi baik secara
praktek maupun teori. Konsep dasar akuntansi perusahaan jasa
meliputi aktiva, hutang dan modal.
-
38
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Faktor eksternal, meliputi:
a) Faktor lingkungan, seperti lingkungan alam dan sosial
budaya
b) Faktor psikoinstrumen seperti kurikulum, program,
sarana, fasilitas dan guru.
2) Faktor internal, meliputi:
a) Faktor fisiologis seperti kondisi fisik dan panca
indera.
b) Faktor psikologis seperti minat, kecerdasan, bakat,
motivasi, dan kemampuan kognitif.
c. Indikator Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi
Indikator-indikator keberhasilan sebagai tolak ukur dalam
mengetahui pemahaman konsep dasar akuntansi mahasiswa
sebagai berikut:.
1) Mampu menangkap informasi dengan jelas.
2) Mampu meraih nilai maksimal.
3) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar akuntansi
mengenai aktiva, hutang dan modal.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Metode Angket atau Kuisioner
Menurut Sugiyono (2012:199), “kuisioner (angket) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab”. Pernyataan-pernyataan yang tertulis pada angket
sesuai dengan indikator yang telah diturunkan pada setiap variabel.
-
39
Pada kuisioner penelitian ini peneliti akan menggunakan angket
tertutup dan bersifat langsung, dimana responden hanya
memberikan jawaban (√) pada salah satu jawaban yang dianggap
sesuai dengan jawaban responden. Tujuan penggunaan angket
dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang
pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa berdasarkan
latar belakang pendidikan mahasiswa dan gaya mengajar dosen
pada mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP UMS. Berikut adalah
kisi-kisi pada angket.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator Deskriptor Butir
Soal
Pemahaman
Konsep Dasar
Akuntansi (Y)
1. Mampu
menangkap
informasi dengan
jelas
- Daya serap yang
baik secara individu
- Daya serap yang
baik secara
kelompok
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8
2. Mampu meraih
nilai maksimal
- Menunjukkan hasil
tes yang bagus.
9, 10
3. Mahasiswa
mampu
menjelaskan
mengenai konsep
dasar akuntansi
aktiva, hutang dan
modal.
Penguasaan dan
pemahaman pada
konsep dasar
akuntansi dan
mampu menjelaskan
tiap konsep
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20
Jumlah 20
-
40
Latar
Belakang
Pendidikan
(X1)
1. Jenjang pendidikan
yang ditempuh
sebelumnya
2. Spesifikasi atau
jurusan keilmuan
yang sebelumnya di
tempuh oleh
mahasiswa
- Memberikan
pernyataan mengenai
jenjang pendidikan
dan jurusan
pendidikan di
Pendidikan
Menengah yang
telah ditempuh
1
Jumlah 1
Gaya
Mengajar
Dosen (X2)
1. Variasi suara - Dosen dapat
menunjukkan hal-hal
yang dianggap
penting.
- Berbicara dengan
pelan terhadap
mahasiswa.
- Berbicara secara
tajam terhadap anak
didik yang kurang
perhatian.
- Menggunakan
intonasi yang jelas.
1, 4, 9, 17
2. Memusatkan
Perhatian
- Cepat tanggap
apabila melihat
mahasiswa merasa
kesulitan.
- Dosen dapat
menggunakan
7, 15, 18
-
41
penekanan verbal
dengan gerakan
anggota badan.
3. Membuat Kesenyapan
Sejenak
- Memberikan
settingan atau
intermezzo berupa
sedikit humor atau
tawa ringan.
- Memberikan waktu
untuk mahasiswa
dapat mengajukan
pertanyaan.
- Dosen dapat
mengubah keadaan
menjadi tanpa
kegiatan atau diam.
2, 5, 16
4. Kontak Pandang
- Dosen selalu
mengarahkan
pandangannya ke
seluruh mahasiswa.
- Dosen dapat
menggunakan
pandangannya untuk
menarik perhatian
mahasiswa.
6, 14
5. Variasi gerakan badan
dan mimik
- Mengubah
metode/gaya
mengajar jika
mahasiswa telah
merasa bosan.
3, 8, 11,
13, 19
-
42
Setelah kisi-kisi angket dibuat maka dibuat item-item
pertanyaan dan pernyataan yang disertai dengan tingkatan jawaban
dan pedoman pengisian angket agar responden tidak mengalami
kesulitan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan alat ukur skala Likert. Menurut Sugiyono
(2013:132), “skala likert digunakan unuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
- Dosen mendekati
mahasiswa yang
mengalami
kesulitan.
- Dosen menghindari
gerakan yang kurang
baik seperti
menggaruk
kepala/badan.
- Memberikan contoh
dan sikap yang baik
selama proses
pembelajaran.
- Memberikan mimik
wajah yang
menyenangkan.
6. Mengubah Posisi
dengan Bergerak
- Dosen dapat
menjelaskan materi
dengan bergerak dan
tidak kaku dalam
penyampaiannya.
10, 12, 20
Jumlah 20
-
43
fenomena sosial”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
instrumen angket dengan pemberian skor skala Likert sebagai
berikut:
1) SS : Sangat setuju : 4
2) S : Setuju : 3
3) TS : Tidak Setuju : 2
4) ST : Sangat tidak setuju : 1
b. Metode Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013: 203) mengemukakan
bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan
serta) dan non participant obsvervation, berikut uraiannya:
1) Observasi Berperan Serta (participant observation)
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian.
2) Observasi Non Partisipan
Apabila dalam observasi partisipan peneliti terlibat
langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati,
maka dalam observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat independent.
Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka
observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak
terstruktur:
-
44
1) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang
secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan
dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila
peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan
diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket
tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk
melakukan observasi.
2) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya rambu-
rambu pengamatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non
partisipant, selanjutnya dari segi instrumental menggunakan
observasi tidak terstruktur.
c. Metode Dokumentasi
Menurut Sukmadinata (2009: 221) mengemukakan bahwa,
“studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik”. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
tidak dapat diperoleh melalui angket, seperti data tentang profil
universitas, visi, misi dll.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Sugiyono (2013: 146) berpendapat bahwa instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati, lebih tepatnya semua fenomena ini disebut
-
45
sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan berupa angket yaitu angket pemahaman konsep dasar
akuntansi perusahaan jasa, latar belakang pendidikan mahasiswa dan
gaya mengajar dosen. Sebelum angket dipakai dalam pengumpulan
data, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Tujuan uji coba
angket tersebut adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas angket
tersebut.
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010:172), “instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid
berarti instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur”. Perhitungan uji validitas ini menggunakan
bantuan Statistical Package fot the Social Science (SPSS) dan
Microsoft Office Excel. Uji tingkat validitas instrumen
menggunakan rumus Product Moment dengan rumus sebagai
berikut:
rxy= 𝑛 ∑ xy−(∑ x)(∑ y)
√[𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ x)2][n ∑ y2− (∑ y)2]
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi tiap butir
n = banyaknya subyek uji coba
∑x1 = jumlah skor tiap butir
∑y1 = jumlah skor total
∑x2 = jumlah kuadrat skor tiap butir
∑y2 = jumlah kuadrat skor total
∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total
- Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih besar (>) dari
rtabel, maka instrumen atau soal dinyatakan valid.
- Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih kecil (
-
46
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS
versi 21.00. Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
1) Gaya Mengajar Dosen (X2)
Berdasarkan output SPSS versi 21.00 yang terdapat dilampiran
5, hasilnya diringkas pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Angket Gaya Mengajar Dosen
No
Item
Total Keterangan
Pearson Correlation rtabel N
1 0,192 0,444 20 Tidak Valid
2 0,596 0,444 20 Valid
3 0,197 0,444 20 Tidak Valid
4 0,627 0,444 20 Valid
5 0,597 0,444 20 Valid
6 0,544 0,444 20 Valid
7 0,547 0,444 20 Valid
8 0,559 0,444 20 Valid
9 0,808 0,444 20 Valid
10 0,689 0,444 20 Valid
11 0,863 0,444 20 Valid
12 0,801 0,444 20 Valid
13 0,812 0,444 20 Valid
14 0,757 0,444 20 Valid
15 0,712 0,444 20 Valid
16 0,895 0,444 20 Valid
17 0,832 0,444 20 Valid
18 0,893 0,444 20 Valid
19 0,737 0,444 20 Valid
20 0,85 0,444 20 Valid
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa butir pernyataan dari
variabel gaya mengajar dosen secara keseluruhan dinyatakan
valid, kecuali butir pernyataan nomor 1 dan 3. rhitung nomor 1
menunjukkan angka lebih kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,192 <
0,444 dan rhitung nomor 3 menunjukkan angka lebih kecil dari
rtabel yaitu sebesar 0,197 < 0,444. Peneliti mengambil
-
47
keputusan untuk menghilangkan nomor 1 dan 3 dari angket
yang dinyatakan tidak valid. Hal tersebut bertujuan agar
pernyataan di dalam angket secara keseluruhan valid dan dapat
digunakan sebagai pengukur gaya mengajar dosen.
2) Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa
Berdasarkan output SPSS versi 21.00 yang terdapat di
lampiran 6, hasilnya diringkas pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5
Hasil Uji Coba Angket
Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa
No
Item
Total Keterangan
Pearson Correlation rtabel N
1 0,033 0,444 20 Tidak Valid
2 0,734 0,444 20 Valid
3 0,841 0,444 20 Valid
4 0,781 0,444 20 Valid
5 0,682 0,444 20 Valid
6 0,873 0,444 20 Valid
7 0,876 0,444 20 Valid
8 0,921 0,444 20 Valid
9 0,957 0,444 20 Valid
10 0,849 0,444 20 Valid
11 0,957 0,444 20 Valid
12 0,921 0,444 20 Valid
13 0,876 0,444 20 Valid
14 0,957 0,444 20 Valid
15 0,851 0,444 20 Valid
16 0,849 0,444 20 Valid
17 0,849 0,444 20 Valid
18 0,921 0,444 20 Valid
19 0,841 0,444 20 Valid
20 0,025 0,444 20 Tidak Valid
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa butir pernyataan dari
variabel pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa
-
48
secara keseluruhan dinyatakan valid, kecuali butir pernyataan
nomor 1 dan 20. rhitung nomor 1 menunjukkan angka lebih
kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,033 < 0,444 dan rhitung nomor 20
menunjukkan angka lebih kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,025 <
0,444. Peneliti mengambil keputusan untuk menghilangkan
nomor 1 dan 20 dari angket yang dinyatakan tidak valid. Hal
tersebut bertujuan agar pernyataan di dalam angket secara
keseluruhan valid dan dapat digunakan sebagai pengukur
pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010:137), “reliabilitas adalah derajat
konsisten instrumen yang bersangkutan”. Uji reliabilitas ini
menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil
pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan
berulang-ulang. Metode uji reabilitas dalam penelitian ini
menggunakan uji reabilitas Internal Consistency dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach’s.Alpha Cronbach’s
merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai kisaran
dari nol sampai satu, digunakan pada angket atau soal bentuk
uraian. Rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut:
ri = [𝐾
(𝐾−1)] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎12]
Keterangan :
ri = Cronbach Alpha
k = jumlah item pertanyaan
∑𝜎𝑏2 = jumah variasi butir
𝜎12 = variasi total
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
- Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih besar (>) dari rtabel,
maka instrumen atau soal dinyatakan reliabel.
-
49
- Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih kecil (
-
50
1) Hipotesis
𝐻0:Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
𝐻1:Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
2) Taraf signifikansi: 𝛼 = 5%
3) Statistika uji
𝑙 = maks|𝐹(𝑍𝑖) − 𝑆(𝑍𝑖)|
Dengan :
L = Koefisien Liliefors dari pengamatan
𝐹(𝑍𝑖) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑍𝑖) dengan 𝑍~𝑁 (0,1)
𝑆(𝑍𝑖) = Proporsi banyak (𝑍 ≤ 𝑍𝑖)
terhadap seluruh banyak 𝑍𝑖
𝑍𝑖 = Skor standar untuk 𝑍𝑖 =(𝑥𝑖 − �̅�)
𝑠
S = Standar deviasi
4) Daerah kritik
𝐷𝐾 = {𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼;𝑛} yang diperoleh dari tabel distribusi normal
pada tingkat signifikan 𝛼 dan derajat kebebasan n, dimana n
adalah ukuran sampel
5) Keputusan uji
𝐻0 diterima jika 𝐿 < 𝐿𝛼;𝑛 (normal)
𝐻0 ditolak jika 𝐿 > 𝐿𝛼;𝑛 (tidak normal)
(Budiyono, 2009 : 170-172)
b. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah tiga variabel
bebas mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan dengan variabel terikat. Adapun langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1) Hipotesis
H0 : Hubungan antara X dan Y linear
-
51
H1 : Hubungan antara X dan Y tidak linear
2) Nilai Xi yang sama harus disusun bersatu dengan Yi,
pasangannya
3) Menghitung Jumlah Kuadrat:
Jk(E) =
N
YiYi
2
2
Jk(TC) = Jkres – Jk(E)
Jk(C) = Jkres – Jk (TC)
4) Menghitung Derajat kebebasan
df(E) = N – k
df(TC) = k - 2
k = banyaknya kelompok x
5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat
𝑅𝐾(𝐸) =𝐽𝐾(𝐸)
𝑑𝑓(𝐸)
6) Menghitung Nilai F
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶𝑅𝐽𝐾𝐸
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼:𝑘−1:𝑛−𝑘)
dengan k = var.bebas + var.terikat
7) Kesimpulan
𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (linear) atau Sig. >𝛼
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (tidak linear) atau Sig. ≤ 𝛼
Uji linieritas dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS
for windows v.21.00
(Sugiyono: 2013, 265-267)
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel-variabel bebas memiliki korelasi yang kuat atau tidak.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
multikolinearitas antara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas
-
52
menggunakan bantuan program SPSS versi 21.00 dilakukan dengan
uji regresi dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut.
1) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) disekitar angka satu
atau mempunyai tolerance mendekati satu, maka tidak terdapat
masalah multikolinearitas dalam model regresi.
2) Diketahui Alpha (tolerance) 5% atau 0,05 dan VIF = 5.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika a hitung
> a dan VIF hitung < VIF.
(Sumanto: 2014, 165-166)
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Ganda
Analisis regresi linear ganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, ..., Xn) dengan
variabel terikat (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah masing-
masing variabel bebas berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas
sebagai prediktor mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi
untuk tiga prediktor yaitu :
𝑌 = 𝑏0 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3
Dimana:
Y = Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa
X1 = Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa
X2 = Gaya Mengajar Dosen
b0 = konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
(Budiyono, 2009:280)
-
53
b. Uji Parsial (Uji t)
Pada uji parsial menggunakan uji t untuk menguji kontribusi
masing-masing variabel bebas (latar belakang pendidikan
mahasiswa dan gaya mengajar dosen) terhadap variabel terikat
yaitu pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa.
1) Hipotesis
Ho: X tidak berpengaruh terhadap Y
H1: X berpengaruh terhadap Y
2) Taraf Signifikansi: 𝛼 = 5%
3) Statistik Uji
Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS versi
21.00 dengan t tabel= 𝑡𝛼2
(𝑛−𝑘−1), maka statistik uji sebagai
berikut:
𝑡 =𝑏
𝑆𝐸𝑏
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
Ho diterima bila -t (α/2;n-k-1)≤ t hitung ≤ t (α/2;n-k-1)
Ho ditolak bila t hitung < -t (α/2;n-k-1)
atau t hitung > t (α/2;n-k-1).
(Budiyono, 2009:295)
c. Uji Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-
variabel bebas dan variabel terikat secara bersama-sama. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
0: 210 H
Daerah diterima Daerah ditolak Daerah ditolak
𝑡𝛼2
(𝑛−𝑘−1)
− 𝑡𝛼2
(𝑛−𝑘−1)
-
54
(tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y).
0: 210 H
(ada pengaruh antara variabel x dengan variabel y).
2) Level of significantα= 0,05
3) Kriteria pengujian statistic
H 0 diterima apabila tabelhitung FF
H 0 ditolak apabila tabelhitung FF
4) Perhitungan nilai F
JKreg = b1 ∑x1 y
JK = ∑y2 – Jkreg
𝐹𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔/𝑘
𝐽𝐾/(𝑛−𝑘−1)
(Budiyono, 2009:284)
d. Uji koefisien Determinasi
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan kontribusi variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar persentase variabel bebas. Untuk menentukan nilai koefisien
R2 dalam penelitian ini perhitungannya menggunakan program
SPSS versi 21.00. Adapun tingkat ketepatan regresi ditunjukkan
oleh koefisien R2 yang besarnya antar 0-1. Apabila nilai R2
mendekati 1, maka variabel bebas hampir memberikan semua
informasi untuk memprediksi variabel terikat.
(Budiyono, 2009: 288)
Daerah diterima Daerah ditolak
F ; k –1; k (n-1)
-
55
e. Sumbangan Prediktor (Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif)
Sumbangan efektif maupun sumbangan relatif digunakan
untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
1) Sumbangan Efektif (SE%)
a) Prediktor X1
𝑆𝐸(1) = 𝛽1 ∗ 𝑟𝑦1
b) Prediktor X2
𝑆𝐸(2) = 𝛽2 ∗ 𝑟𝑦2
2) Sumbangan Relatif (SR%)
a) Prediktor X1 : 𝑆𝑅(1) =𝑆𝐸(1)
𝑅2
b) Prediktor X2 : 𝑆𝑅(2) =𝑆𝐸(2)
𝑅2
(Budiyono, 2009: 293-294)